bab iv hasil dan pembahasan -...

67
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Sekolah Bethany School yang berlokasi di Kota Salatiga adalah salah satu lembaga pendidikan yang mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD). Lebih khusus untuk PAUD Bethany School sendiri memberikan pelayanan pendidikan dalam bentuk Mom and Baby untuk anak usia 1-2 tahun, Toddler untuk anak usia 2-3, preschool untuk anak usia 3-4 dan Taman Kanak-kanak untuk anak usia 4 - < 6 tahun. Sekolah ini mempunyai visi yang pertama adalah menjadi anak-anak terang dan garam dunia. Kedua adalah memiliki dasar yang benar sejak masa kanak- kanak sehingga mereka bersinar sejak awal: “shine from the beginning”. Sedangkan misi sekolah ini terdiri dari lima hal, pertama meletakkan dasar iman kristen yang kuat pada diri anak sebagai landasan bagi pertumbuhan dan perkembangan hidup selanjutnya, untuk kemudian dapat memberikan pengaruh pada lingkungan disekitarnya; Kedua, membantu pertumbuhan dan perkembangan rohani dan jasmani anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan pada jenjang lebih tinggi; Ketiga, membantu anak untuk berperilaku dan bersikap sesuai dengan etika kekristenan dan tata krama; Keempat, membantu melaksanakan dasar ke arah perkembangan sikap,

Upload: dothuan

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Sekolah

Bethany School yang berlokasi di Kota Salatiga

adalah salah satu lembaga pendidikan yang

mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar

(SD). Lebih khusus untuk PAUD Bethany School sendiri

memberikan pelayanan pendidikan dalam bentuk Mom

and Baby untuk anak usia 1-2 tahun, Toddler untuk

anak usia 2-3, preschool untuk anak usia 3-4 dan

Taman Kanak-kanak untuk anak usia 4 - < 6 tahun.

Sekolah ini mempunyai visi yang pertama adalah

menjadi anak-anak terang dan garam dunia. Kedua

adalah memiliki dasar yang benar sejak masa kanak-

kanak sehingga mereka bersinar sejak awal: “shine from

the beginning”. Sedangkan misi sekolah ini terdiri dari

lima hal, pertama meletakkan dasar iman kristen yang

kuat pada diri anak sebagai landasan bagi pertumbuhan

dan perkembangan hidup selanjutnya, untuk kemudian

dapat memberikan pengaruh pada lingkungan

disekitarnya; Kedua, membantu pertumbuhan dan

perkembangan rohani dan jasmani anak didik di luar

lingkungan keluarga sebelum memasuki pendidikan

pada jenjang lebih tinggi; Ketiga, membantu anak untuk

berperilaku dan bersikap sesuai dengan etika

kekristenan dan tata krama; Keempat, membantu

melaksanakan dasar ke arah perkembangan sikap,

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

45

pengetahuan, ketrampilan, dan daya cipta yang

diperlukan anak didik dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungan dan untuk pertumbuhan dan perkembangan

selanjutnya; Kelima, membantu masyarakat dan

pemerintah dalam bidang pendidikan.

Bethany School resmi berdiri pada tanggal 5 Juli

2005 ini. Sebagai lembaga pendidikan yang belum lama

berdiri, Bethany School telah banyak mendapat

kepercayaan dari masyarakat dalam hal ini orang tua

peserta didik. Hal tersebut dapat dilihat jumlah peserta

didik khususnya untuk unit Taman Kanak-kanak di

lembaga ini cenderung mengalami kenaikan.

Tabel 4.1 Jumlah Siswa TK Bethany School

Tahun Ajaran Jumlah Siswa

2005/2006 20

2006/2007 38

2007/2008 38

2008/2009 51

2009/2010 58

2010/2011 55

2011/2012 55

2012/2013 57

Sumber: dokumen Bethany School

Kurikulum lembaga ini disusun mengacu pada

standar tingkat pencapaian perkembangan anak dalam

Permendiknas No.58 Tahun 2009. Dari acuan tersebut,

sekolah bisa bebas mengembangkan kurikulum sesuai

situasi dan kondisi sekolah. Begitupun dengan TK

Bethany School. Kurikulum dikembangkan secara lebih

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

46

luas dari standart yang ada terutama untuk

perkembangan kognitif dan bahasa. Hal tersebut

dirancang dan dikembangkan untuk mengenalkan anak

dengan membaca, menulis dan berhitung sederhana.

Untuk bahasa, sekolah ini mengenalkan anak tiga

bahasa yaitu Bahasa Indonesia, Mandarin dan Inggris.

B. Deskripsi Hasil Penelitian

Dalam bagian ini akan disajikan hasil penelitian

dari aspek konteks, masukan, proses dan hasil dari

pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School Salatiga.

1. Aspek Konteks (Context)

Aspek konteks ini meliputi dua hal yaitu

kurikulum atau silabus dan lingkungan pembelajaran.

a. Kurikulum atau Silabus

Para guru di TK Bethany School mengatakan

bahwa keterlibatan mereka dalam pembuatan silabus

atau kurikulum adalah dalam pembuatan dan

pengembangan RKM, RKH, rencana pengelolaan kelas

dan rencana penilaian. Sedangkan untuk program

tahunan/semester yang berisi tema, lingkup

pengembangan, indikator dan alokasi dikembangkan

oleh kepala sekolah. Di Bethany School mereka

mempunyai istilah sendiri untuk RKM yaitu disebut

Weekly Schedule, RKH disebut Daily Schedule dan ada

juga rencana kegiatan bulanan yang disebut Monthly

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

47

Schedule. Untuk Monthly Schedule ini juga akan

dibagikan ke orang tua setiap ada wali murid atau

parenting class yang diadakan tiap 1 bulan sekali di

minggu terakhir dengan tujuan orang tua peserta didik

tahu apa saja yang akan dipelajari anak setiap bulannya.

Untuk rencana pengelolaan kelas dan rencana penilaian

akan masuk sebagai salah satu bagian di RKH.

Dalam wawancara juga, guru-guru mengatakan

bahwa persiapan tersebut dilakukan satu bulan sebelum

kurikulum tersebut dipakai dalam pengajaran di kelas.

Guru-guru yang mengajar di Bethany School bekerja

secara tim (team teaching) untuk tiap kelasnya. Untuk TK

A yang terdiri dari dua kelas, satu tim terdiri dari dua

guru dan untuk TK B yang terdiri dari satu kelas

terdapat tiga guru dalam satu tim. Dalam pembuatan

kurikulum tersebut dilakukan secara bergiliran.

Seperti yang dikatakan guru yang sudah

berpengalaman selama 3 tahun mengajar di TK B:

GB1 :...dibaginya secara perbulan jadi satu bulan

sekali satu orang (guru) mengerjakan 3

persiapan itu, daily, monthly, weekly sama

materinya sekalian.

Pernyataan itu juga didukung oleh kepala sekolah,

meskipun juga diungkapkan bahwa tidak semua guru

tepat waktu dalam membuat persiapan mengajar

tersebut.

KS: ...memang kami sudah membentuk bahwa sebulan sebelumnya semua materi kemudian

segala semua persiapan itu harus sudah

selesai. Jadi saya sendiri berharap untuk

mereka juga memaksimalkan apa yang

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

48

menjadi tugas mereka. Tapi seandainya pun ada juga yang kelewat gitu, e, kami

mengharapkan untuk segala sesuatunya

sudah lewat sebelum jam pelajaran dimulai

gitu.

Para guru mengatakan dalam pembuatan dan

pengembangan kurikulum itu mengikuti tema yang

sudah ditentukan dari sekolah dalam program semester

yang dibuat kepala sekolah. Tugas mereka adalah

mengembangkan dan memilih materi, bentuk kegiatan,

dan latihan-latihan soal dari berbagai macam sumber

seperti buku, internet, atau dokumen tahun-tahun

sebelumnya dengan berbagai penyesuaian. Guru dari TK

A mengatakan:

GA1 :Tema sudah dari silabus, kalau materi dan

kegiatan biasanya kita mengacu dari materi tahun sebelumnya. Dari acuan tersebut

mungkin ada hal-hal yang bisa ditambahkan,

atau mungkin kita lihat memang harus

dikurangi atau diganti, ya kita ganti sesuai

dengan kebutuhan. Juga melihat kondisi

masing-masing kelas.

Sejalan dengan hal tersebut dalam wawancara,

kepala sekolah membenarkan bahwa untuk kurikulum

atau silabus yang berupa menu pembelajaran dan

program tahunan/semester menjadi tanggung jawabnya.

Sedangkan guru membuat SKH dan SKM.

Selain itu para guru juga menjelaskan bahwa

untuk materi atau kegiatan akan dibedakan dan

disesuaikan dengan jenjang kelas peserta didik. Jadi

untuk satu kelas, apabila terdapat perbedaan

kemampuan individu, materi dan kegiatan akan tetap

sama untuk setiap anak. Tetapi untuk menyiasati

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

49

perbedaan kemampuan itu akan ada cara lain yang

diterapkan guru ketika anak-anak belajar secara

individual dengan guru dan juga guru akan

memanfaatkan sebuah kegiatan yang disebut free

learning.

GB2 : Kalau selama ini materi tidak dibedakan.

Tetapi dalam pelaksanaannya kalau anak itu

mengalami kendala hambatan itu nanti akan

diberikan seperti tambahan itu lho...jadi

maksudnya tambahan waktu, jadi kemampuan dia itu diperkaya. Kalau yang lainnya, kalau

yang memang sudah, ya sudah sesuai dengan

jadwal pembelajaran. Tapi kalau yang kurang

itu biasanya ada free learning itu kan,

ditambahin di situ.

Kegiatan ini lebih cenderung dan banyak dimanfaatkan

guru untuk membimbing anak dalam perkembangan

akademik terutama matematika dan bahasa.

Hal tersebut seperti menanggapi kebutuhan orang

tua yang terungkap dalam wawancara dengan OT1, OT2,

dan OT3 yaitu menginginkan anak-anak mereka sudah

bisa membaca, menulis dan berhitung dengan alasan

sebagai dasar atau persiapan masuk Sekolah Dasar (SD).

Meskipun demikian para guru juga

mengungkapkan dalam wawancara bahwa cara

penyampaian materi atau kegiatan telah disesuaikan

sehingga tidak membebani anak termasuk ketika mereka

belajar hal-hal yang bersifat akademik. GA2, GA3, dan

GA4 menyatakan bahwa materi sudah sesuai porsi

seharusnya yang diterima anak. Termasuk juga materi

membaca dan menulis, karena guru menyampaikannya

atau mengenalkan konsep-konsep dengan cara dan

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

50

situasi yang tidak membuat anak stress atau bosan

seperti memakai permainan-permainan.

Dalam observasi, penulis juga menemukan contoh

bagaimana penanaman konsep dari sebuah materi

dilakukan dengan cara yang menyenangkan bagi anak.

Di kelas TK A dalam pengenalan penjumlahan dan

pengurangan dilakukan dengan metode bermain peran

“penjual dan pembeli”. Semua anak bergiliran bermain

dalam peran tersebut sebelum akhirnya mereka diberi

satu lembar kerja berisi satu pertanyaan penjumlahan

atau pengurangan di atas kertas warna-warni yang

bebas dipilih anak. Untuk belajar bahasa Inggris, di TK

A guru juga melakukan permainan dengan bola. Guru

menempelkan kosakata-kosakata yang di beberapa bola

kecil, kemudian anak melemparkan bola-bola tersebut ke

dalam keranjang sesuai huruf awal atau akhir dari

gambar kosakata tersebut.

Kepala sekolah pun mendukung pernyataan para

guru tersebut, dimana dalam wawancara

mengungkapkan bahwa materi-materi yang disampaikan

ke anak telah diperiksa lebih dulu untuk

dipertimbangkan apakah sesuai untuk anak ataukah

tidak sesuai.

KS : Menurut kami sudah sesuai, kenapa?.....kami

dalam pengecekan materi kan sudah dilihat ya

ini ni mampu nggak sih anak-anak seperti ini,

ada soal seperti ini. Misal guru bikin soal, wah

ini terlalu susah ini, kemudian saya minta ganti. Itu ada editing di situ jadi kita tidak

perlu yang terlalu e, waduh ini terlalu susah

ini, gini, gini. Jadi sudah ada filter dari kepala

sekolah untuk melihat bahwa ini mampu apa

nggak kalau diberlakukan ke anak. Itu yang

pertama, yang kedua, saat ini memang udah hampir 1 tahun ini kami mengurangi banyak

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

51

exercise karena tidak hanya dalam unjuk kerja saja yang bisa diberikan tetapi kita bisa

observe. Supaya anak-anak juga tidak begitu

terbeban.

Pendapat lain yang diberikan oleh kepala sekolah

dalam hal materi adalah bahwa bagaimana cara

menyampaikan materi tersebut sehingga bisa dikatakan

sesuai bagi anak.

KS : Kalau seandainya kita bisa menyiasati, kita

memberikan pembelajaran itu tetapi tidak

membuat anak stress, tetapi tidak membuat

anak merasa ‘waduh aku nggak mau seperti

ini’ nah, itu menurutku kok nggak masalah.

Nah itu yang sedang kita kelola saat ini dan puji Tuhan, untuk kelas bahasanya atau kelas

languagenya anak-anak pun juga merasa enjoy

untuk belajar itu, tidak merasa ‘haduh aku

nggak bisa’.

Dalam wawancara, para orang tua menyatakan

sebagai orang tua mereka diajak terlibat dan ikut

mengetahui apa yang akan diajarkan kepada anak dan

bagaimana cara pengajarannya dimana diinformasikan

sekolah melalui parenting class. Sehingga mereka bisa

mengatakan pengalaman-pengalaman belajar atau

kurikulum yang akan diberikan ke anak tidak terlalu

menekan anak dan memang sudah sesuai porsinya.

b. Lingkungan Pembelajaran

Lingkungan pembelajaran dalam penelitian ini

meliputi penciptaan lingkungan pembelajaran dan

setting lingkungan pembelajaran.

Penciptaan lingkungan pembelajaran yang ada di

TK Bethany School sudah di anggap menyenangkan,

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

52

nyaman, menarik dan aman oleh hampir sebagian besar

guru. Dari pengamatan peneliti memang sekolah ini

sudah mempunyai ruang kelas yang nyaman, dilengkapi

dengan sarana lengkap. Terdapat pula display-display

yang terlihat sesuai untuk dunia anak, alat permainan

cukup lengkap dan berwarna-warni, adanya evamat di

dalam maupun di playground untuk kenyamanan,

keamanan anak serta adanya petugas lain yang ikut

membantu mengawasi anak selain guru di luar kelas.

Namun, hampir semua guru juga menyatakan ada

satu hal yang menjadi kekurangan yaitu halaman

sekolah yang berada di luar ruangan atau outdoor.

Beberapa guru seperti GA2, GA3, dan GA4 mengatakan

bahwa kekurangan itu menyebabkan guru tidak bisa

menyiapkan lingkungan bermain di luar ruangan yang

terkena sinar matahari langsung atau tempat

berkegiatan dan bermain yang benar-benar luas di luar

ruangan. Sehingga untuk kegiatan belajar yang

seharusnya memerlukan setting di luar ruangan

terpaksa dilakukan dalam ruangan. Salah satu guru

mengungkapkan yaitu GB2 bahwa anak-anak belajar

tidak hanya secara akademis, tetapi juga secara sosial

emosional dan juga secara fisik. Tetapi di Bethany School

masih kekurangan lahan untuk anak bermain secara

outdoor ataupun yang bersinggungan langsung dengan

lingkungan.

Berdasarkan hasil observasi bisa dijelaskan bahwa

TK Bethany School memang tidak mempunyai halaman

luar ruangan. Sekolah ini berada di lantai 2 dan 3 dari

sebuah gedung, dimana kantor guru dan kepala sekolah

di lantai 3 sedangkan ruang kelas dan segala kegiatan

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

53

belajar mengajar dilakukan di lantai 2. Lantai 2 tersebut

dibagi kedalam beberapa ruangan kelas, sebuah

perpustakaan, sebuah ruang makan, sebuah ruang

kesehatan, tiga toilet dan tempat sikat gigi dan mencuci

tangan anak. Sisa ruangan di depan kelas-kelas itulah

yang dipakai sebagai playground yang diisi mainan luar

ruangan sebagai tempat bermain anak di luar kelas.

Semua kegiatan anak berpusat di lantai 2.

Salah satu guru dari TK A yaitu GA1 mengatakan

dalam wawancara bahwa hal tersebut tidak mengganggu

pembelajaran namun guru tersebut mengakui bahwa

akan lebih menyenangkan jika sekolah mempunyai

halaman luar. Dalam studi dokumen peneliti

menemukan bahwa kurikulum TK Bethany School tetap

melakukan kegiatan luar ruangan dengan field trip yang

dilakukan sesuai tema. Misalnya di TK B yang dalam

bulan tertentu mempunyai tema “alat transportasi” maka

kegiatan field trip dijadwalkan mengunjungi stasiun

kereta api, terminal bus, dan bandara. Contoh lain misal

TK A dengan tema “hewan ternak”, field trip dilakukan

mengunjungi sebuah peternakan. Namun, hal tersebut

masih dilakukan waktu-waktu tertentu saja.

Dalam setting lingkungan pembelajaran yang

berhubungan dengan penataan ruang diantaranya

adalah terpadu, area, dan gabungan. Kurikulum TK

Bethany School menggunakan setting terpadu atau

tematik dimana terdapat tema-tema yang diangkat tiap

bulan berdasarkan konsep pengetahuan. Guru

mengatakan:

GA4 :...Jadi kalau disesuaikan dengan tema, kita

sudah menyesuaikan dengan tema. Contohnya

tadi tentang air. Materi sudah kita hubungkan

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

54

dengan air. Entah itu artnya, entah itu aktifitasnya. Terus kita juga punya yang

namanya field study itu, kita juga,,,field study

itu juga bertema, jadi kita sesuaikan dengan

tema pada bulan itu...

Apabila sebuah tema dipakai dalam bulan

tertentu, maka hampir semua kegiatan akan disesuaikan

dengan tema saat itu.

GB2 : Awal ajaran ya, awal tahun ajaran....Kalau

untuk apa namanya kelas, kalau kelas itu kan

sepenuhnya diberikan tanggung jawab pada

guru kelas tersebut, jadi kita yang menentukan, seperti kelas itu mau dibikin

tema apa, itu nanti akan disesuaikan dengan

pembelajaran ke depannya, sesuai dengan

tema-tema pembelajaran...

Seperti bisa dilihat dari hasil wawancara di atas,

hal-hal yang berhubungan dengan penataan ruang kelas

sebagai tempat belajar anak, merupakan tanggung jawab

guru kelas masing-masing dan dilakukan tiap awal

tahun ajaran dan mereka menambahkan hal-hal lainnya

sesuai tema ketika proses belajar mengajar sudah

berlangsung.

Namun demikian, berdasarkan hasil observasi,

penataan ruangan kelas sebagai tempat belajar belum

terlalu menunjukkan keterpaduan yang telah disusun

dalam kurikulum itu. Misalnya saja, pada awal tahun

ajaran mereka telah menciptakan hiasan-hiasan kelas

dengan tema tertentu dan selanjutnya, guru hanya

menambahkan hiasan kartu-kartu huruf atau angka

yang menjadi tema dalam belajar matematika dan

bahasa bulan itu. Sedangkan untuk pengetahuan lain

seperti seni, pengetahuan umum, dan sebagainya tidak

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

55

ada. Guru hanya memasang hasil karya anak yang

memang dibuat berdasarkan tema tersebut.

2. Aspek Masukan (Input)

Dalam aspek masukan (input) ini akan mencakup

tiga hal yaitu guru, siswa, dan sarana prasarana

pembelajaran.

a. Guru

Guru sebagai pelaksana kurikulum memegang

peranan penting, karena tanpa guru tidak akan terjadi

kegiatan pembelajaran. Guru-guru TK Bethany School

berjumlah 7 orang, dimana 4 orang bertanggung jawab

atas TK A dan 3 orang bertanggung jawab atas TK B.

Semua guru berlatar pendidikan strata-1 (S1), enam

guru merupakan sarjana pendidikan Bahasa Inggris, dan

satu guru merupakan sarjana Pendidikan Guru Sekolah

Dasar (PGSD).

Dalam wawancara para guru menyatakan bahwa

latar pendidikan yang dimiliki mendukung mereka dalam

melaksanakan tugas sebagai guru TK. Misalnya dari GA2

menyatakan meskipun pendidikan strata-1 yang dimiliki

dari PGSD, merasa terbantu dalam kemampuan

melaksanakan proses belajar mengajar oleh

pendidikannya tersebut. GA4 yang mempunyai

pendidikan S1 dari pendidikan Bahasa Inggris terdukung

dalam kemampuan pembuatan kurikulum dan

pengembangan aktifitas-aktifitas. Sedangkan guru dari

jenjang TK B, yaitu GB2 merasa bahwa latar belakang

pendidikannya sangat mendukung dalam hal

penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

56

dalam maupun di luar kelas. Dari contoh-contoh

tersebut bisa disimpulkan latar belakang yang dimiliki

para guru mendukung kompetensi pedagogis mereka.

Pernyataan-pernyataan guru tersebut didukung

oleh kepala sekolah dalam wawancara yang menyatakan

bahwa mereka telah memiliki kompetensi-kompetensi

yang mendukung sebagai pendidik. Para guru sudah

bisa memiliki sikap dan karakter yang baik dikarenakan

para guru berasal dari lingkungan keluarga yang tidak

bermasalah, bisa bekerja sama dengan baik antara

teman kerja dan lingkungan kerja karena dari awal

rekrutmen sudah ada penekanan tentang teamwork,

serta menguasai bidang pengembangan anak dan mau

belajar hal-hal baru dari orang lain. Hanya saja para

guru tersebut belum mempunyai pendidikan yang linear

dengan pekerjaan mereka yaitu sarjana pendidikan usia

dini.

b. Siswa

TK Bethany School membuka dua jenjang yaitu TK

A dengan peserta didik yang berusia 4 - < 5 tahun dan

TK B untuk peserta didik yang berusia 5 - < 6 tahun.

Untuk TK A, apabila ada peserta didik yang berusia

dibawah 4 tahun, maka maksimal pada bulan Desember

harus sudah berusia 4 tahun. Begitu pula dengan TK B,

peserta didik yang belum genap berusia 5 tahun, harus

mencapai usia tersebut pada bulan Desember. Selain itu

perbandingan jumlah guru dengan peserta didik adalah

1 dibanding 8 sampai 10 anak. Artinya, 1 orang guru

akan menjadi pembimbing dan berkonsentrasi pada

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

57

sekitar 8 atau 10 anak tersebut. Sehingga guru mampu

menguasai dan memahami peserta didik lebih baik.

Seperti disebutkan sebelumnya bahwa perkembangan

pada usia TK adalah hal rentan. Apa yang masuk sebagai

rangsangan bagi anak dalam pendidikannya harus

benar-benar mendapat perhatian. Karena kesalahan

pada masa ini akan bisa terbawa dan mempengaruhi

perkembangan anak ditahap selanjutnya. Oleh karena

itu sangat penting bagi anak untuk mendapat perhatian

dan pemahaman oleh guru agar bisa diberikan

rangsangan pendidikan yang tepat.

c. Sarana Prasarana

Berdasarkan hasil observasi bisa dikatakan bahwa

TK Bethany School tersedia dalam keadaan baik, tidak

rusak dan cukup lengkap dalam menyediakan sarana

prasarana untuk mendukung proses pembelajaran. Hal

tersebut juga didukung oleh guru-guru dalam

wawancara yang semuanya menjawab bahwa untuk

sarana prasarana sudah terpenuhi dengan baik.

Untuk ruangan-ruangan pendukung pembelajaran

yang tersedia adalah ruang kelas berjumlah lima ruang,

ruang guru berjumlah 1 ruang, ruang kamar mandi dan

WC berjumlah 4 ruang, ruang perpustakaan dan ruang

kesehatan masing-masing 1 ruang. Sedangkan yang

tidak tersedia adalah halaman outdoor, ruang

audiovisual, dan ruang bimbingan.

Kemudian untuk sarana pendukung kerja dan

pembelajaran seperti whiteboard, marker, penghapus,

meja dan kursi untuk guru dan anak, tikar atau evamat,

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

58

rak penyimpanan arsip, rak tas anak, rak buku, rak

sepatu, timbangan badan dan termometer, semuanya

tersedia dengan kondisi baik dan mencukupi kebutuhan.

Untuk kelengkapan silabus atau kurikulum

tersedia lengkap dan Bethany School mengarsipkan

dalam bentuk soft file dan hard file untuk menu

pembelajaran, SKH, SKM, buku kemajuan belajar anak,

dan daftar nilai. Sementara untuk buku persuratan dan

daftar hadir anak didik dalam bentuk hard file.

Untuk alat permainan edukatif, sekolah ini telah

memfasilitasi peserta didik dengan baik. Alat-alat

permainan edukatif di dalam maupun di luar kelas

tersedia hampir lengkap dan dalam keadaan baik. Hanya

beberapa hal yang tidak tersedia karena sekolah ini tidak

mempunyai tempat di luar ruangan seperti bak pasir,

terowongan dan kolam renang.

Sarana prasarana berupa kelengkapan kehidupan

sehari-hari yang dipunyai sekolah ini adalah peralatan

sikat gigi dan sabun untuk mencuci tangan serta

peralatan ibadah berupa alkitab anak. Sedangkan untuk

peralatan makan dan minum mereka tidak menyediakan

dengan penjelasan bahwa anak akan berada di sekolah

sampai pukul 11.00 dan pukul 12.00 dan anak

membawa bekal sendiri dari rumah.

Sekolah menyediakan tape recorder dan Liquid

Crystal Display (LCD) sebagai media audiovisual yang

merupakan sarana pendukung pembelajaran. Untuk

komputer hanya disediakan 1 unit untuk petugas

administrasi dan para guru menggunakan laptop mereka

masing-masing. Sekolah belum menyediakan sarana lain

seperti televisi, VCD dan playernya, ataupun radio.

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

59

Sarana pendukung bahan pustaka yang dimiliki

sekolah ini berupa buku-buku cerita yang ditempatkan

di perpustakaan dan buku-buku yang kadang dipakai

sebagai sumber pembuatan materi oleh guru serta

fasilitas internet.

Yang terakhir, sarana untuk portofolio seperti

tempat menempel hasil menggambar anak, hasil karya

anak ada di tiap kelas. Para guru memanfaatkan sisi

dinding ruangan. Sedangkan untuk meletakkan hasil

kerja anak yang tidak bisa ditempel, tidak ada tempat

khusus, hanya diletakkan di atas rak atau locker tas

atau mainan anak. Begitupun dengan tempat

meletakkan foto aktifitas anak, sekolah ini belum

mempunyai.

3. Aspek Proses (Process)

Data hasil penelitian untuk aspek proses dibagi

dalam beberapa hal, antara lain: strategi instruksional,

metode yang digunakan, media pembelajaran yang

digunakan, interaksi warga belajar, ketepatan dan

kesesuaian rancangan langkah-langkah pembelajaran,

serta penilaian hasil pembelajaran.

a. Strategi Instruksional

Berdasarkan hasil wawancara, bisa di simpulkan

bahwa semua guru menerapkan strategi instruksional

berdasarkan situasi kelas ataupun kegiatan yang

dilakukan.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

60

Dalam hal perhatian terhadap individu, guru yang

sudah empat tahun mengajar di TK A mengungkapkan

bahwa hal tersebut akan disesuaikan dengan karakter

anak. Guru lain yang sudah mempunyai masa mengajar

yang sama mengatakan bahwa apabila dalam proses

belajar dalam hal ini pengenalan konsep kepada anak

melalui permainan atau penjelasan yang dilakukan

secara klasikal, seperti dalam belajar bahasa dan

matematika, ilmu pengetahuan, seni, dan lain-lain maka

guru akan memberikan perhatian yang sama. Namun,

untuk hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan

anak dalam sosial emosional atau karakter anak, maka

akan diberikan perhatian yang berbeda-beda pada setiap

anak.

Dalam observasi di kelas TK B, peneliti

menemukan hal yang sejalan dengan pernyataan-

pernyataan tersebut. Ketika penyampaian konsep dan

bermain, guru memperhatikan anak secara menyeluruh.

Tetapi ketika ada 3 anak yang terlihat tidak bermain

dengan bagus dan terlibat konflik, guru memanggil

mereka, menanyai permasalahan dan membantu

menyelesaikan masalah tersebut.

Seorang guru yang sebelumnya mengajar di

jenjang playgroup dan sekarang mengajar TK B

memberikan jawaban yang melengkapi pernyataan

sebelumnya.

GB2 : Kalau saya sih prefer ke personal apa namanya

ya...personal lebih individu mendekati. Karena

kan keadaan anak itu berbeda-beda baik secara

kemampuannya terus model pembelajarannya

itu kan pasti berbeda-beda. Tetapi untungnya disekolah itu juga memang seperti itu. Modelnya

pembelajaran individual. Jadi setiap guru

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

61

didalam kelompok itu akan mengajari kelompok itu aja.

Yang dimaksud guru tersebut berdasarkan hasil

observasi adalah bahwa dalam proses belajar mengajar,

pada saat anak belajar hal-hal yang berhubungan

dengan kemampuan akademis, mereka akan juga

menerima bimbingan secara individu dari guru. Anak

akan dipanggil satu persatu mengerjakan lembar,

membuat sesuatu, mengerjakan sesuatu, atau

melakukan percobaan dengan mendapat bimbingan dari

guru. Anak-anak dibagi dalam jumlah tertentu dengan

mendapat satu guru pembimbing dengan harapan guru

bisa memberikan perhatian lebih detail pada setiap

perkembangan anak dalam proses belajar mengajar.

Dalam hal organisasi kelas, guru-guru dalam

wawancara menyatakan bahwa mereka melakukan

organisasi kelas secara berbeda-beda menyesuaikan

dengan kegiatan. Guru baru di TK B menjelaskan salah

satu organisasi kelas yang dilakukannya seperti berikut.

GB3 : Kalau untuk mengerjakan exercise kan kita 3

guru dalam satu kelas, kita juga di bagi dalam,

dikasih apa, 3 meja beserta kursinya. Jadi kalau

untuk mengerjakan setelah guru yang hari itu bertugas mengajar apa,, menjelaskan tentang

materi tersebut dan kemudian mengerjakan

exercise, kita akan bagi langsung dalam

apa...walinya. Biasanya sih kalau misalnya

saya, anak-anak yang apa, yang sudah mampu dulu karena mereka lebih cepat, habis itu baru

kemudian anak-anak yang kurang bisa karena

kan kita lebih banyak waktu apa, membimbing

mereka. kalau untuk dalam main apa,

maksudnya playing time di kelas juga kita bagi

dalam mat. Jadi misal mat warna ungu untuk murid saya, terus nanti hijau untuk murid guru

lain, yang mat biru untuk miss yang satunya,

seperti itu jadi di bagi.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

62

Menurut jawaban wawancara diatas adalah, untuk

mengerjakan lembar kerja atau tugas dengan bimbingan

individual dari guru, anak akan mengerjakan bergiliran

di meja dengan guru. Sementara masing-masing guru

membimbing satu anak di meja, anak-anak lain bermain

di dalam kelompok yang telah di atur sebelumnya

berdasarkan aturan tertentu. Misal berdasarkan warna

evamat atau berdasarkan guru pembimbingnya. Jadi

selain berdasarkan jenis kegiatan, dalam mengatur kelas

guru juga sering mengggunakan kegiatan kelompok.

Dari hasil pengamatan di kelas TK A dan TK B pun

menunjukkan hal yang sama. Misalnya, sebelum

kegiatan awal, anak diperbolehkan bermain dengan

mainan-mainan edukatif yang telah disediakan.

Dilanjutkan kegiatan awal, dimana di TK Bethany School

dikenal sebagai morning circle, maka guru mengajak

anak untuk duduk dan membuat lingkaran besar di atas

evamat. Sedangkan untuk kegiatan inti saat guru harus

menanamkan konsep seperti dalam belajar matematika

atau bahasa, anak diperintahkan duduk di tikar

menghadap whiteboard atau melingkar menghadap guru.

Begitupun apabila kegiatan intinya berupa permainan

atau percobaan-percobaan dalam belajar ilmu

pengetahuan atau di TK Bethany School dikenal dengan

experiment, maka anak akan diatur, apakah akan

berdiri, duduk berhadapan, duduk melingkar, duduk

menunggu giliran, semua langsung terlibat, secara

individu atau berkelompok.

Selanjutnya hasil wawancara dengan GA4

mengungkapkan hal yang seiring hasil pengamatan di

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

63

kelas dalam hal inisiatif. Hampir sebagian besar guru

mengendalikan anak untuk menerima apa yang

disampaikan, terutama saat mereka belajar matematika

dan bahasa. Kemudian ketika anak menyampaikan

respon terhadap apa yang disampaikan, atau ketika

anak mengerjakan tugas yang diperintahkan, tidak

semua guru mendorong dan memuji respon tersebut.

Namun demikian, ada juga kegiatan yang tidak

sepenuhnya menggunakan ide dari guru, seperti

misalnya dalam belajar mengenal berbagai jenis lagu,

dimana anak akan di kenalkan ada jenis lagu nasional,

lagu daerah, lagu gereja, dan sebagainya. Misalnya, pada

saat pengamatan di kelas TK A sedang belajar lagu

gereja. Guru menstimulasi anak supaya mereka

menyebutkan lagu-lagu yang merupakan jenis tersebut.

Kemudian jawaban dari seorang anak akan

dipertanyakan kebenarannya didepan anak-anak lain.

Jadi guru mencoba mempertanyakan ide atau jawaban

tersebut dengan pendapat dari anak lain, walaupun guru

tetap yang memutuskan apakah jawaban itu benar atau

tidak. Ketika jawaban itu benar maka lagu itu akan

dinyanyikan bersama, ataupun ketika tidak benar

mereka harus mencoba lagi.

Kemudian dalam menciptakan iklim belajar, dari

hasil observasi di dalam kelas, kebanyakan guru

menggunakan perintah. Meskipun demikian, perintah

yang disampaikan tersebut mempunyai beberapa tahap.

Pertama, perintah disampaikan secara umum pada

semua anak dengan persuasif, artinya bukan dengan

perintah yang bernada tajam atau suara keras. Misalnya,

“We are going to study, so please sit down nicely and

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

64

listen to the teacher” (Kita akan mulai belajar, jadi

semuanya harus duduk yang bagus dan mendengarkan

guru). Kedua, apabila masih ada anak yang tidak bisa

mengikuti perintah tersebut, akan ditegur secara

individual dan lebih tegas. Ketiga, ada konsekuensi yang

akan diterima anak, apabila masih tidak bisa mengikuti

perintah sehingga anak itu sendiri tidak memberikan

perhatian pada guru dan mengganggu proses belajar

mengajar di kelas. Konsekuensi yang harus diterima

anak adalah sad face (sticker berupa gambar ekspresi

wajah sedih). Guru akan memberikan sad face tersebut

di papan nama yang sudah disediakan, yang artinya hari

itu anak tidak akan mendapat reward yang berupa

sticker atau stempel pada saat jam sekolah selesai

nantinya.

Dalam wawancara dengan guru dari jenjang TK A

juga mengatakan hal yang seiring dengan hasil

observasi.

GA2 : Kalau ada anak yang interrupt (mengganggu),

kalau saya didengarkan dulu, terus habis itu kalau interupsinya mengganggu temannya ya

berusaha untuk menasihati dengan cara ya

menasihati tadi dengan metode penghitungan.

Istilahnya berapa kali menginterupsi, nanti

kalau udah 3 kali udah out limit ya ada

punishment, konsekuensinya.

Guru lain dari jenjang yang sama namun dari

kelas yang berbeda juga mengungkapkan hal senada

namun terlihat lebih fleksibel.

GA1: Kalau ada yang interrupt, tergantung

interruptnya gimana. Kalau misal mereka

interrupt masih berhubungan dengan apa yang

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

65

kita sampaikan itu masih kita ladeni. Misalnya sedang bible story, kemudian ada yang interrupt

tetapi masih ada hubungannya dengan itu,

cerita yang kita sampaikan, masih dalam “batas

wajar” masih kita ladeni, nggak pa-pa. Tapi

kalau memang sudah tidak ada hubungannya sama sekali dengan apa yang kita sampaikan ya

memang harus diberikan penjelasan: nanti dulu

atau kita kembalikan dia untuk fokus: ayo

dengarkan dulu, nanti ceritanya.

Tetapi dalam hasil observasi yang dilakukan

penulis di kelas guru tersebut, ketika penjelasan yang

dimaksud masih tidak membuat anak memberikan

perhatian ke guru atau anak masih terus melakukan

sesuatu yang mengganggu kelas, maka konsekuensi sad

face pun akan tetap diberikan.

Hasil wawancara dengan guru lain lebih

menyampaikan peranan teman sekerja dalam penciptaan

iklim belajar.

GA4 : Lha kita kan nggak sendiri di dalam kelas.

Jadi kita punya kalau guru mayornya 1 berarti

kan ada guru minor, pendampingnya itu. Nah,

disini kalau mayornya lagi mengajar sudah

memberikan perintah tetapi kalau ada anak

yang masih tidak mendengarkan gitu berarti tugas assisten nya yang satu, yang tidak

mengajar itu membantu lebih. O, mungkin

harus didudukin bersama atau ditemeni atau

gimana, itu tugas partner itu tadi.

Jadi pengajaran dengan menggunakan team

teaching juga membantu dalam penciptaan iklim di

kelas. Apabila guru mayor (guru yang memimpin kelas)

bertugas menyampaikan materi, guru minor (guru yang

bertugas membantu) akan sangat berperan dalam

penciptaan iklim di kelas. Biasanya peranan guru mayor

dan minor dilakukan bergantian satu minggu sekali.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

66

b. Metode Pengajaran

Dalam proses belajar mengajar di TK Bethany

guru-guru sudah menggunakan berbagai macam metode

pengajaran. Metode tersebut telah dirancang sebelumnya

dalam silabus. Sebagai contoh yang didapat dari hasil

wawancara dan pengamatan adalah metode bernyanyi

untuk kegiatan awal (morning circle); demonstrasi dan

praktik langsung untuk kegiatan art (seni), experiment

(science/ilmu pengetahuan); cerita/mendongeng untuk

kegiatan Bible Story (cerita alkitab), Story Time dan

character building; ceramah dan tanya jawab untuk

kegiatan belajar matematika dan bahasa. Biasanya,

dalam satu kegiatan para guru menggabungkan metode-

metode tersebut. Misal guru TK A mengatakan:

GA4 :...biasanya kalau metode bercerita itu ya kalau

story time itu. Biasanya kita kan dari buku atau

ada setelah nonton gitu terus kita menjelaskan

ke anak atau kadang kita juga bawa ava untuk

bercerita. Lalu setelah kita bercerita baru ada, e, kita ingin mengetahui kan sampai seberapa

anak bisa menangkap cerita kita, ya kita

bertanya dan anak-anak menjawab.

Terkadang guru juga menggunakan beberapa

metode pengajaran dalam satu topik bahasan. Misalnya

saja, dari pengamatan di kelas TK A dalam belajar

bahasa Inggris dengan topik mengenal suara huruf x dan

y, lambang huruf dan kosakata. Awalnya guru

menggunakan kartu yang bergambar x dan y. Guru

mengingatkan anak kembali yang mana x atau y dengan

metode tanya jawab. Guru menunjukkan kartu huruf

tersebut bergantian. Kemudian guru memasang kartu-

kartu kosakata yang bergambar benda atau binatang

dengan awalan huruf x dan y. Lalu melakukan tanya

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

67

jawab lagi yang mana gambar yang mengandung suara

huruf x atau y. Dalam kegiatan ini, guru tidak hanya

mengembangkan kemampuan berpikir anak untuk

memahami konsep huruf x dan y, tetapi juga menambah

kosakata anak dan juga mengembangkan keaktifan dan

keberanian anak untuk merespon. Kemudian guru

menggunakan metode bermain menggunakan dua

keranjang yang ditempeli huruf x dan y dan bola-bola

kecil yang ditempeli gambar kosakata-kosakata yang

dipelajari sebelumnya. Aturan permainan adalah, anak

mengambil bola-bola lalu memasukkan ke keranjang

sesuai suara huruf yang dipunyai kosakata dalam bola

itu dari jarak tertentu. Anak-anak terlihat sangat

bersemangat menunggu giliran mereka melakukan

permainan itu. Dalam metode ini guru juga

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak.

Selain variasi metode pengajaran, ketepatan

metode dengan kegiatan dan topik juga penting. GA2

menyatakan bahwa ketika respon yang ditunjukkan

anak tidak aktif atau anak tidak memperhatikan

pengajaran, bisa diartikan metodenya tidak menarik atau

tidak cocok. Hasil wawancara lain juga mengungkapkan

hal yang sama:

GB1 : biasanya kita lihatnya dari hasilnya sama

selama pembelajaran itu bagaimana anak-

anaknya kepada e, maksudnya tanggapan anak-

anak kepada apa yang kita lakukan itu. Kalau ternyata mereka antusias, berarti kan itu, it

works, gitu. Cuma kalau kelihatannya mereka

juga nyantai-nyantai aja, berarti kan itu tidak

bekerja gitu.

Jadi, para guru juga mengungkapkan bahwa

mereka tahu bahwa metode-metode tersebut sesuai atau

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

68

tidak untuk sebuah kegiatan adalah dari respon atau

hasil yang diterima dari anak-anak.

Sehubungan dengan hal tersebut kepala sekolah

menyampaikan bahwa, seharusnya metode pengajaran

sudah sesuai dengan yang dihimbau. Alasannya adalah

bahwa untuk metode pengajaran telah diperiksa dan

diperbaharui kepala sekolah sebelum diterapkan pada

pengajaran.

c. Media Pembelajaran dan Alat Permainan Edukatif

(APE)

Dari hasil observasi, TK Bethany School

menyediakan media pembelajaran yang masih dalam

kondisi baik dan mendukung proses belajar. Misalnya

whiteboard dan marker yang disediakan untuk tiap

kelas; Liquid Crystal Display (LCD) dimana untuk

penggunaannya di atur secara bergiliran karena

jumlahnya hanya 1 unit; untuk komputer, masing-

masing guru telah memiliki sendiri, sehingga untuk

pengajaran di dalam kelas mereka bisa bebas

menggunakannya untuk menggantikan peran kaset video

dan pemutarnya (VCD dan VCD player) atau televisi yang

tidak tersedia di sekolah. Untuk video-video yang

digunakan dalam pengajaran, guru mendownload dari

internet disesuaikan dengan jenjang kelas anak.

Dalam pemilihan media atau APE untuk mengajar

guru di Bethany School mengacu pada pengalaman

ataupun menyesuaikan kegiatan. Guru GB1 dengan tiga

tahun pengalaman mengajar di TK B menjelaskan bahwa

pemilihan media tergantung dari kegiatan atau

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

69

pelajarannya, misalnya kalau cerita/mendongeng

menggunakan LCD karena anak akan lebih antusias saat

menonton. Kalau untuk belajar matematika, terkadang

guru hanya menggunakan papan tulis atau whiteboard

saja, kemudian dilanjutkan permainan menggunakan

APE. Guru-guru dari TK A memberikan tambahan

penjelasan dalam wawancara bahwa ketika mereka

mengacu pada pengalaman, misalnya menggunakan

media atau APE tertentu dan itu menarik untuk anak,

mereka akan menggunakannya lagi atau

mengembangkannya. Begitu pula sebaliknya ketika

media atau APE tersebut tidak menarik anak atau sudah

terlalu sering digunakan akan diganti dan dibuat lagi

yang baru.

Dalam persiapan media atau APE untuk

pengajaran di kelas, guru di TK Bethany School sudah

melakukan persiapan terlebih dahulu minimal 1 hari

sebelum media atau APE itu akan dipakai di kelas,

terutama untuk APE-nya. Namun, dalam wawancara

juga terungkap bahwa meskipun telah dipersiapkan

sebelumnya, terkadang penggunaan media atau APE

tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal itu

menurut salah satu guru karena media atau APE yang

rusak, ataupun karena penggunaan media atau APE

dianggap akan memerlukan waktu yang melebihi alokasi

sebenarnya. Salah satu guru memberikan contoh:

GA1 : …yang sering menggunakan AVA kan art, kelas

art gitu. Lalu kita sudah membayangkan nanti

anak-anak menggunting dulu lalu mereka

menempel di sini bagian ini-bagian ini gitu. Lalu

setelah dicobakan pada satu anak, oh ternyata tidak bekerja atau kurang efektif atau anak-

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

70

anak mengalami kesulitan, maka kita membuat, kita permudah…

Menurut guru tersebut solusi yang dilakukan adalah

guru melakukan bagian-bagian yang sulit atau tidak

sesuai kemampuan anak kemudian anak akan

mengerjakan bagian yang sesuai kemampuan mereka.

Guru lain mengatakan bahwa ketika tidak bisa

menggunakan media atau APE yang sudah direncanakan

sebelumnya, maka kegiatannya akan ditukar dengan

kegiatan hari berikutnya terlebih dahulu atau guru

langsung membuat kegiatan baru secara spontan.

Beberapa kesulitan lain yang dihadapi guru dalam

persiapan media termasuk juga APE ini. Empat guru

menyatakan faktor waktu, dua guru menyatakan

kemampuan atau ketrampilan guru, dan satu guru

menyatakan ketersediaan bahan untuk pembuatan APE.

Guru terpancang pada bahan yang sudah ada dan harus

sekreatif mungkin menggunakan hal tersebut, apabila

ingin membeli bahan lain harus mendaftar barang-

barang yang diperlukan tersebut dan diajukan ke

administrasi. Hal tersebut memakan waktu.

Masalah APE ini juga dibenarkan dalam

wawancara dengan kepala sekolah:

KS :....kadang ada beberapa AVA yang mungkin

kurang maksimal, karena memang mungkin

waktu yang mendadak atau mungkin belum persiapannya, e, harusnya seperti ini tapi

kemudian setelah dilakukan kurang seperti ini

gitu. AVA yang dibuat oleh guru untuk

meyatakan tujuan-tujuan itu hanya ada

beberapa guru yang bisa memberikan yang terbaik. Karena ada beberapa karena memang

bakatnya juga tidak disitu ya talentanya jadi

‘ah yang penting ini seperti ini yang penting

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

71

bukan AVA-nya tetapi yang penting poinnya masuk untuk anak-anak’.

Jadi meskipun media telah cukup lengkap dan ada

persiapan dalam pemanfaatannya, termasuk juga

pembuatan APE, namun tetap ada hambatan atau

kesulitan yang dihadapi guru.

d. Interaksi dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)

Berdasarkan hasil observasi di dalam kelas, dalam

proses belajar mengajar, interaksi terjadi diantara semua

anak. Misalnya dalam pembelajaran di kegiatan inti,

anak di kelompokkan ke dalam kelompok-kelompok

kecil, mereka bisa berinteraksi dalam kelompok dengan

semua anggota kelompok tersebut. Begitu pula saat

kegiatan awal ataupun ada kegiatan belajar yang

melibatkan mereka dalam sebuah kelompok besar,

mereka pun bisa berinteraksi antar anggota dengan baik.

Kegiatan kelompok yang diterapkan guru biasanya

ketika anak sedang menunggu giliran untuk mendapat

bimbingan individual di meja guru saat mengerjakan

lembar kerja untuk belajar bahasa (Inggris, Indonesia,

dan Mandarin) ataupun Matematika. Anak diatur dalam

kelompok-kelompok kecil untuk bermain dengan alat

permainan edukatif dalam kelas, kemudian nanti ada

satu sampai tiga anak yang belajar secara individu

dengan guru masing-masing. Pada saat itu, guru

memperhatikan kegiatan kelompok sesekali saja.

Terkadang mengarahkan apabila ada ketidakberesan

seperti anak tidak bisa bermain dengan baik atau

bertengkar dengan teman. Tidak semua guru juga

Page 29: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

72

berinteraksi nonverbal seperti memberikan senyuman,

memeluk, mengadakan kontak mata, duduk sejajar

dengan anak, sehingga guru menempatkan diri sejajar

sebagai teman.

Dalam setiap kegiatan, semua anak terlibat. Hal ini

ditemukan penulis pada saat melakukan observasi di

kelas. Sementara, dalam wawancara sebagian besar guru

mengakui bahwa dalam belajar mengajar masih

cenderung banyak melibatkan peran guru namun

kesenjangan itu tidak terlalu besar. Dua guru dari TK A

dan TK B memberikan penjelasan yang hampir sama

GA1 dan GB3 menjelaskan bahwa terkadang hal itu

dipengaruhi tingkat kecepatan anak menerima materi

yang diajarkan. Ada anak yang bisa memahami

penjelasan guru dengan cepat akan merespon lebih cepat

pula. Namun ada juga anak yang kurang bisa

menangkap materi atau penjelasan guru dengan cepat

atau mereka bisa memahami namun tidak percaya diri

karena malu atau takut salah sehingga tidak berani

memberikan respon. Berdasarkan observasi pun,

memang beberapa anak selalu aktif dalam merespon dan

mengikuti kegiatan di kelas, namun beberapa masih

terlihat diam ataupun merespon hanya bila ditunjuk oleh

guru.

Untuk kasus seperti itu, guru telah mempunyai

solusi yang dijalankan selama ini. Salah satu contoh

yang diperoleh dari wawancara dengan guru adalah:

GA4 : Kalau circle time aja kadang sudah kita mulai

dari anak-anak memimpin doa, jadi dia yang mimpin teman-temannya. Kalau menyanyi kita

tawarkan kamu mau nyanyi lagu apa, jadi bisa

request lagu gitu. Terus kalau apa lagi, kalau

Page 30: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

73

misalkan experiment mereka bisa langsung merasakan atau terlibat gitu.

Sebagian besar guru memberikan jawaban yang

mendukung contoh tersebut bahwa untuk memotivasi

mereka adalah dengan pemberian kesempatan untuk

lebih sering memberikan pendapat, tampil didepan kelas,

lebih banyak terlibat dalam kegiatan, memberikan

partner sehingga tidak malu ataupun memberikan

pujian. Namun dalam observasi di kelas, terlihat ada

sebagian guru yang tidak melakukan itu.

e. Ketepatan dan Kesesuaian dengan Kurikulum

Semua guru dalam wawancara mengatakan bahwa

mereka tidak selalu tepat dan sesuai dalam

melaksanakan rencana pembelajaran dalam kurikulum

yang telah disusun sebelumnya. Hal-hal yang menjadi

penyebab hal tersebut bermacam-macam. Dua guru dari

kelas yang sama GA4 dan GA2 mengungkapkan salah

satu penyebabnya adalah situasi kelas. Kondisi yang

dimaksud adalah pada saat anak mempunyai masalah

perhatian ke guru, hubungan sosial mereka antar teman,

ataupun tidak bisa menaati peraturan kelas sehingga

iklim belajar pun tidak terbentuk. Pada saat itu guru

akan menghentikan kegiatan dan menggantinya dengan

memberikan nasihat, memberikan penjelasan, dan

menyelesaikan dengan cara yang dimengerti anak.

Terkadang itu membutuhkan waktu lama yang bisa

membuat rencana pembelajaran tidak bisa dilaksanakan

sesuai jadwal.

Page 31: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

74

Beberapa guru lain mengungkapkan alasan lain

seperti adanya libur mendadak, seminar, ataupun

persiapan sebuah acara sekolah. Semisal, TK Bethany

School mempunyai acara tahunan berupa Drama

Performance. Jadi untuk persiapan latihan anak,

rekaman, dan lain sebagainya biasanya akan

mengganggu ketepatan dan kesesuaian rencana

pengajaran yang telah disusun sebelumnya. Sementara

ada juga guru yang mengungkapkan penyebabnya

berhubungan dengan materi, media ataupun APE.

Seperti media rusak, APE yang sudah direncanakan

tidak ada, materi yang ingin disampaikan, misalnya

video untuk cerita, tidak ditemukan padahal dalam

silabus sudah ditulis.

f. Penilaian Hasil Pembelajaran

Dalam bagian ini, penelitian meliputi dua hal yaitu

alat menilai dan ruang lingkup penilaian. Pertama, dari

hasil wawancara dan studi dokumen, alat penilaian yang

digunakan di TK Bethany School telah mengikuti acuan

minimal dari pemerintah yaitu Permendiknas No.58

Tahun 2009 yang meliputi pengamatan, penugasan,

unjuk kerja, dan pencatatan anekdot.

Dari hasil studi dokumen, lingkup penilaian yang

dilakukan di TK Bethany School telah mencakup seluruh

tingkat pencapaian perkembangan peserta didik seperti

yang telah dicantumkan dalam acuan minimal yaitu 1)

Nilai-nilai agama dan moral; 2) Fisik yang terdiri dari

motorik kasar, motorik halus, dan kesehatan fisik; 3)

Kognitif yang terdiri dari pengetahuan umum dan sains,

Page 32: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

75

konsep bentuk, warna, ukuran dan pola, serta konsep

bilangan, lambang bilangan, dan huruf; 4) Bahasa yang

mencakup menerima bahasa, mengungkapkan bahasa,

dan keaksaraan; dan 5) Sosial emosional.

Namun untuk pelaporan ke orang tua ruang

lingkup penilaian telah dikembangkan dalam bentuk

yang berbeda. Kemudian juga antara TK A dan TK B

ditemukan sedikit perbedaan. Untuk TK A ruang lingkup

penilaian dibagi kedalam beberapa kategori seperti (1)

akademik yang meliputi perkembangan matematika,

bahasa (Inggris dan Mandarin), seni, warna (kemampuan

membedakan warna); (2) perkembangan fisik; (3)

perkembangan sosial dan karakter; (4) interest

(ketertarikan). Sedangkan untuk TK B dalam akademik

untuk perkembangan bahasa di tambah satu bahasa lagi

yaitu Bahasa Indonesia dan juga ada penilaian tentang

pengenalan teknologi informasi. Lebih lengkapnya,

disajikan dalam Tabel 4.2.

Tabel 4.2 Ruang Lingkup Penilaian TK Bethany

School

TK A TK B

Lingkup

Perkembangan

Tingkat

Pencapaian

Perkembangan

Lingkup

Perkembangan

Tingkat

Pencapaian

Perkembangan

I. AKADEMIK

1. Matematika

-Mengenali

angka 1 s.d 10

-Memahami

konsep angka 1

s.d 10

-Mengenali

bangun datar

dasar

I. AKADEMIK

1. Matematika

-Mengenali

angka 1 s.d 20

-Memahami

konsep angka 1

s.d 20

-Mengenali angka

20 s.d 50

-Memahami

Page 33: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

76

-Mengenali

bangun dua

dimensi

- Penjumlahan

sederhana

- Pengurangan

sederhana

konsep angka 20

s.d 50

-Memahami

konsep bangun 3

dimensi

- Penjumlahan

- Pengurangan

2. Bahasa

Inggris

-Mendengarkan

- Berbicara

- Menulis

2. Bahasa

Inggris

-Mendengarkan

- Berbicara

- Menulis

3. Bahasa

Mandarin

- Mendengarkan

- Berbicara

3. Bahasa

Mandarin

- Mendengarkan

- Berbicara

- Menulis

- Membaca

4. Seni -Menggambar

atau melukis

- Memotong atau

menempel

- Mewarnai

- Melipat kertas

- Hasil karya

4. Bahasa

Indonesia

- Mendengarkan

- Berbicara

- Menulis

- Membaca

5. Warna -Mengenali

warna dasar

-Mengenali

warna sekunder

5. Teknologi

Informasi

- Software

- Hardware

- Logic

6. Seni - Menggambar

atau Melukis

- Memotong atau

menempel

- Mewarnai

- Melipat kertas

- Hasil karya

II. FISIK - Meloncat

- Berjalan

- Berlari

- Menangkap

- Keseimbangan

II. FISIK - Meloncat

- Berjalan

- Berlari

- Menangkap

- Keseimbangan

Page 34: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

77

- Bergerak pada

Monkey Bar

- Menendang

- Bergerak pada

Monkey Bar

- Menendang

III.

PERKEMBANGA

N SOSIAL &

KARAKTER

- Pembentukan

karakter

- Berbagi

- Bermain

bersama teman

- Kemandirian

III.

PERKEMBANGA

N SOSIAL &

KARAKTER

- Pembentukan

karakter

- Berbagi

- Bermain

bersama teman

- Kemandirian

IV.

INTEREST/KET

ERTARIKAN

- Menyanyi

- Menari

IV.

INTEREST/KET

ERTARIKAN

- Menyanyi

- Menari

Sumber: dokumen Bethany School (dokumen asli berbahasa Inggris)

Dalam studi dokumen ditemukan juga bahwa

penilaian terdiri dari penilaian deskriptif dan penilaian

angka. Penilaian angka ini berasal dari penilaian guru

yang di istilahkan seperti excellent bila anak mampu

mencapai tujuan pembelajaran dengan nilai angka 5,

very good bila anak mampu mencapai tujuan

pembelajaran namun ada sedikit hal yang belum

dikuasai dengan nilai angka 4, good bila anak mampu

mencapai tujuan pembelajaran namun ada beberapa hal

yang masih dibantu guru dengan nilai angka 3, average

bila anak tidak mencapai tujuan pembelajaran dan

harus di bantu guru dalam melakukan

tugas/evaluasinya dengan nilai angka 2, dan Need

Improvement apabila anak tidak bisa mencapai tujuan

pembelajaran meskipun telah dibantu oleh guru dengan

nilai angka 1 s.d 0.

Penilaian secara deskriptif di TK Bethany School

meliputi Student Daily Report merupakan penilaian

deskriptif harian tentang perkembangan anak atau apa

Page 35: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

78

yang dilakukan anak di sekolah pada hari itu; General

Observation Review adalah penilaian deskriptif tentang

perkembangan kognitif (Matematika) dan bahasa (Inggris,

Bahasa Indonesia dan Mandarin) berdasar pada hasil

review. Review adalah alat evaluasi yang diberikan

kepada anak untuk melihat bagaimana pemahaman

anak pada setiap perkembagan terutama konitif dan

bahasa dalam menangkap materi dan dilakukan tiap

akhir bulan; dan Student Developmental Report

merupakan laporan penilaian anak yang dibuat satu

semester sekali meliputi perkembangan moral dan

agama, kognitif, bahasa, sosial emosional, kemandirian,

ketrampilan motorik, dan ketertarikan anak dalam seni.

Sedangkan penilaian dengan angka meliputi Daily

Scoring Report yaitu penilaian yang diambil dari kegiatan

atau latihan yang dikerjakan anak setiap harinya

meliputi perkembangan akademik dan interest yang

dijelaskan dalam Tabel 4.2; Review Scoring Report

merupakan nilai rata-rata selama 1 semester dari hasil

nilai rata-rata review tiap bulan untuk tiap

perkembangan kognitif dan bahasa; dan Monthly Scoring

Report adalah nilai rata-rata bulanan yang didapat dari

nilai Daily Scoring Report dan nilai rata-rata review tiap

bulan yang meliputi semua perkembangan akademik dan

interest (Tabel 4.2).

Laporan penilaian ke orang tua tiap akhir semester

dalam bentuk buku raport meliputi semua

perkembangan yang telah disebutkan dalam Tabel 4.2.

Laporan tersebut berupa nilai berbentuk kategori yang

telah disebutkan sebelumnya yaitu excellent, very good,

good, average dan need improvement dan juga diikuti

Page 36: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

79

laporan deskriptif sehingga orang tua mengetahui,

misalnya, bagaimana perkembangan anaknya bisa

sehingga mendapat nilai average. Semuanya dilaporkan

berdasarkan penilaian-penilaian yang telah dilakukan

sebelumnya. Kemudian guru menuliskan juga saran-

saran ke orang berhubungan dengan hasil yang

diperoleh anak ataupun membicarakan hasil tersebut

secara lisan. Misalnya pada saat penerimaan raport

untuk akhir tahun ajaran, seperti yang diungkapkan

oleh GB1 dan GB2 dalam wawancara.

4. Aspek Hasil (Product)

Guru mencatat semua hasil pembelajaran anak

dan mendokumentasikannya dalam bentuk soft file yang

tersimpan dalam komputer dan kemudian mereka

mencetaknya pada akhir tahun ajaran. Hasil kegiatan

seperti hasil karya dan lembar kerja di berikan ke anak.

Kemudian berdasarkan hasil pembelajaran, penulis

menemukan bahwa dalam setiap lingkup perkembangan

yang mempunyai tingkat-tingkat perkembangan,

beberapa anak tidak mampu mencapai beberapa tingkat

perkembangan yang juga menjadi tujuan kegiatan atau

pembelajaran tersebut.

Page 37: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

80

Tabel 4.3 Jumlah Anak dengan Nilai Average dan

Need Improvement pada Buku Raport Semester 1

Th. 2012/2013

TK A TK B

Lingkup

Perkembangan

Jumlah

Anak *

Lingkup

Perkembangan

Jumlah

Anak *

Matematika 8 Matematika 2

Fisik 13 Fisik 5

Bahasa (Inggris) 16 Bahasa Inggris

Bahasa

Indonesia

8

7

Seni 14 Seni 4

Interest 15 Teknologi

Informasi

2

Sosial dan

Karakter

9

Sumber: dokumen Bethany School *) dari 32 anak

Misalnya seperti terlihat dalam Tabel 4.2, bahwa

untuk lingkup perkembangan seni dimana anak

seharusnya mencapai tingkat perkembangan atau

mampu menggambar/melukis, memotong/menempel,

mewarnai, melipat kertas, dan membuat hasil karya.

Namun dalam Tabel 4.3, tidak semua anak dinilai guru

bisa mencapai semua itu. Sebagai contoh, dari jumlah 32

anak di TK A, 14 anak mempunyai nilai average atau

need improvement untuk beberapa tingkat perkembangan

dalam lingkup seni tersebut. Telah dijelaskan

sebelumnya dalam aspek proses bahwa nilai average dan

need improvement artinya anak tidak mampu mencapai

tujuan pembelajaran. Kemudian dari 23 anak di TK B,

Page 38: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

81

pada semester 1 untuk lingkup perkembangan Bahasa

Inggris, misalnya, ada 8 anak yang tidak menguasai

semua tingkat perkembangan atau tidak mencapai

semua tujuan pembelajaran. Bisa saja anak menguasai

tingkat perkembangan ‘berbicara’ namun tidak dengan

‘menulis’, dan seterusnya.

Mengenai hasil tersebut guru mengungkapkan

dalam wawancara bahwa hal itu memang terjadi, ada

guru yang mengatakan pendapat bahwa hal tersebut

tidak terlalu bermasalah karena tujuan pembelajaran

yang dikembangkan di Bethany School lebih luas dari

sekolah lain. Misalnya ada sekolah lain yang belum

menyampaikan materi tertentu, Bethany School sudah

menyampaikan atau mengenalkan pada anak. Guru lain

dari jenjang TK A mengungkapkan hal yang sama

dengan alasan lain.

GA4 :...biasanya kalau dari lulusan gitu hanya

satu/dua yang memang tidak mencapai

perkembangan, beberapa perkembangan, tidak

seluruhnya tidak bisa dicapai. Memang anak

kan talentanya sendiri-sendiri, biasanya di akademis ya, misalnya di math dia lemah tapi

languagenya dia ok, atau language-nya dia

lemah tapi kadang malah dia bagus motorist skill-nya.

Dari hasil wawancara di atas maka bisa dikatakan

bahwa ketidakmampuan anak dalam beberapa tingkat

perkembangan terutama akademik masih dianggap wajar

oleh guru karena meskipun mereka tidak bisa

menguasai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

oleh kurikulum, namun karena kurikulum di TK ini

dibuat lebih dari standar minimal, maka paling tidak

anak telah menguasai standar minimal yang memang

Page 39: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

82

harus dikuasai tersebut. Ataupun alasan lain adalah

bahwa anak memang tidak harus menguasai semua

perkembangan dengan sempurna karena perbedaan

kemampuan maupun bakat yang dimiliki. Seperti yang

diungkapkan oleh kepala sekolah dalam wawancara:

KS : kalau untuk masalah akademis, karena

memang standart kami lebih tinggi dibanding

TK-TK lain dimana mereka hanya bisa

berhitung 1-10 padahal kami sudah sampai 1-

50. Kalau ternyata ada anak yang tidak sesuai dengan standart misal 50 pun berarti kan

mereka sudah 1 standart dengan yang lainnya.

Jadi tidak begitu terlalu yang ketinggalan.

Kalau untuk membaca seandainya, kan ini

membacanya juga untuk pengenalan. Dalam pengenalan dalam membaca ini, anak-anak

kalau untuk mengenalnya sudah tapi mungkin

waktu keluar dari TK belum lancar.

Dalam wawancara dengan orang tua, mereka

memberikan pendapat yang sejalan dengan apa yang

diungkapkan oleh guru dan kepala sekolah. Hasil yang

diharapkan mereka tidak melulu akademisnya

sempurna, tetapi juga pada perkembangan sosial,

emosional dan karakter. Para orang tua menyatakan

mereka memang ingin ada persiapan yang bersifat

akademis bagi anak untuk masuk Sekolah Dasar,

namun mereka menyatakan tidak terlalu menekankan

hal tersebut. OT3 dan OT4 mengungkapkan bahwa

untuk hal akademis memang ingin bisa diperkenalkan ke

anak untuk bekal memasuki sekolah dasar namun lebih

mengharapkan hasil yang baik pada perkembangan

kemandirian dan karakter anak.

Page 40: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

83

C. Pembahasan

1. Evaluasi Konteks (Context)

Evaluasi konteks dilakukan pada aspek kurikulum

dan lingkungan pembelajaran.

a. Kurikulum atau Silabus

Berdasarkan data yang telah dipaparkan dapat

disimpulkan bahwa peran guru dalam pembuatan

silabus di TK Bethany School sebagai persiapan

pembelajaran adalah dalam pembuatan satuan kegiatan

mingguan (SKM), kemudian dari SKM dijabarkan dalam

satuan kegiatan harian (SKH) dimana di dalamnya

termasuk rencana pengelolaan kelas dan penilaian.

Penyusunan berdasarkan program tahunan/semester

yang dikembangkan kepala sekolah berdasarkan standar

minimal dari Permendiknas No.58 Tahun 2009. Hasil

data tersebut sejalan dengan hasil penelitian Fauziyyah,

dkk (2008) yaitu seorang guru sebelum melakukan

proses pembelajaran harus membuat pemetaan, silabus,

program tahunan, program semester, program mingguan

dan program harian yang didalammya sudah terencana

mengenai tujuan, bahan ajar, waktu, media, strategi,

dan bagaimana mengevaluasinya, termasuk bagaimana

apabila tujuan tidak tercapai.

Hal tersebut juga berarti bahwa kurikulum atau

silabus yang dikembangkan TK Bethany School telah

sesuai dengan yang dijelaskan oleh Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Tengah (2012) bahwa silabus TK berisi: 1)

seperangkat rencana dan pengaturan kegiatan

Page 41: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

84

pembelajaran berupa: Perencanaan Semester, Rencana

Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian

(RKH); 2) Rencana pengelolaan kelas berupa: rencana

penataan lingkungan pembelajaran, rencana kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir; 3) Rencana

penilaian berupa: rencana bentuk dan teknik penilaian

yang akan digunakan.

Dari paparan diatas bisa dikatakan bahwa guru

dalam persiapan pengajaran telah melaksanakan

tugasnya. Persiapan tersebut sangat berguna dalam

pelaksanaan atau penerapan kurikulum dalam

pembelajaran. Nantinya guru mampu memberikan

pengajaran yang terstruktur dan jelas terarah tujuannya

sehingga anak bisa mendapat dan membangun

pengetahuan sesuai dengan perkembangan usia mereka.

Dalam pembuatan dan pengembangan materi

maupun kegiatan di dalam silabus, guru berusaha untuk

menyesuaikan dengan kebutuhan jaman dan anak.

Kebutuhan jaman dalam arti mengenalkan anak pada

materi-materi yang harus bisa dikuasai saat memasuki

sekolah dasar, seperti pengenalan membaca, menulis,

dan berhitung atau matematika. Guru berusaha

memberikan bahan ajar yang sesuai dengan anak

terlihat dari beragamnya sumber yang dipakai dan

adanya penyesuaian yang dibutuhkan. Perbedaan

kemampuan diatasi dengan free learning yaitu bimbingan

individual untuk anak yang belum mencapai tujuan

pembelajaran terutama untuk perkembangan akademik.

Selain itu cara penyampaian materi atau konsep juga

direncanakan dengan cara dan situasi menyenangkan

sehingga tidak membuat anak tertekan. Kepala sekolah

Page 42: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

85

pun berperan dalam memeriksa kesesuaian materi

maupun metode yang akan digunakan dalam

pelaksanaan silabus dikelas. Sehingga apa yang

disampaikan di kelas benar-benar dalam dunia anak-

anak.

Dari data terlihat seperti para guru menekankan

pengenalan perkembangan kognitif dan bahasa kepada

peserta didik di dalam kurikulum mempunyai porsi lebih

dibanding dengan perkembangan lainnya. Bisa saja hal

itu terjadi, seperti apa yang dinyatakan Morrison (2012)

bahwa TK sedang dalam tahap perubahan dari program

yang berfokus pada perkembangan sosial dan emosi

menjadi TK yang menekankan nilai akademis, terutama

kemampuan baca tulis dini, matematika dan ilmu

pengetahuan yang menyiapkan anak untuk berpikir dan

memecahkan masalah. Namun, berdasar data itu pula,

dapat dikatakan kurikulum TK Bethany School tetap

direncanakan dengan pendekatan bermain. Masih sesuai

dengan pendapat Morrison (2012) yang mengatakan

bahwa semua pengalaman belajar di TK, pertama-tama

harus didekati dengan mempertimbangkan kemampuan

dan keinginan anak untuk bermain saat belajar. Sejalan

dengan itu pula, Maryatun (2011) menuliskan bahwa

kegiatan yang dilakukan di PAUD harus diusahakan

sebagai kegiatan yang menyenangkan bagi anak dan

bermakna menanamkan konsep tertentu.

Apa yang dilaksanakan guru juga seiring dengan

pernyataan Dick dan Carey (dalam Purwastuti dan

Efianingrum, 2010) bahwa ada hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam pembuatan bahan ajar. Diantaranya

adalah (1) memperhatikan motivasi belajar yang

Page 43: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

86

diinginkan, (2) menyesuaikan materi yang diberikan, (3)

mengikuti suatu urutan yang benar dan (4) berisikan

informasi yang dibutuhkan.

Dari beberapa data tersebut diatas diperoleh

keterangan bahwa silabus atau kurikulum yang

dilakukan di TK Bethany School ini dipersiapkan untuk

tidak menimbulkan beban bagi anak meskipun tujuan

maupun isinya direncanakan mengikuti perkembangan

atau tuntutan pendidikan yang ada. Hal tersebut sangat

penting agar anak tidak kehilangan minat belajarnya

namun tidak juga mengurangi hak mereka untuk

bermain dan mempunyai aktivitas yang menyenangkan

namun tetap terarah pada suatu pencapaian

perkembangan.

Maka, kurikulum atau silabus di TK Bethany

School sebagai aspek konteks merupakan dukungan

yang baik bagi pelaksanaan kurikulumnya. Hal ini

karena tujuan yang akan dicapai telah direncanakan

untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak. Hal

tersebut bisa dilihat dari kurikulum telah dibuat

sebelum pembelajaran dilaksanakan, mengikuti

kebutuhan anak yaitu menguasai kemampuan calistung

namun tetap diusahakan untuk disampaikan sesuai

dengan pertumbuhan dan perkembangan yaitu

pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.

b. Lingkungan Pembelajaran

Dalam hal lingkungan pembelajaran TK Bethany

School sudah bisa dikatakan menyenangkan, nyaman,

menarik dan aman. Tetapi, sekolah ini tidak mempunyai

Page 44: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

87

halaman outdoor. Sehingga guru tidak bisa menyiapkan

setting kegiatan pembelajaran termasuk bermain di luar

ruangan. Sebagai gantinya, sekolah merencanakan

kegiatan field trip berdasarkan tema pembelajaran.

Meskipun demikian kegiatan ini belum dilaksanakan

maksimal. Sebenarnya, apabila di lihat dari pendapat

para guru dan juga fungsi pendidikan menurut Sujiono

(2009) mempunyai halaman luar atau berkegiatan di luar

ruangan bisa mendukung fungsi pengembangan yang

berkaitan dengan pengembangan berbagai potensi yang

dimiliki anak yang bisa dilakukan dengan mengenalkan

anak pada dunia sekitar saat mereka berkegiatan di luar

ruangan tersebut.

Dari pernyataan-pernyataan itu bisa diketahui

bahwa halaman luar yang bisa didukung dengan

alat/permainan luar ruangan akan menambah variasi

permainan anak daripada hanya didalam ruangan saja

sehingga hal tersebut bisa lebih mendukung fungsi

bermain. Selain pengalaman bermain anak akan

bertambah, anak bisa mengeksplorasi dunianya dan

membangun pengetahuannya sendiri dari situasi yang

berbeda saat mereka dikelas atau di playground dalam

ruang. Anak juga bisa berinteraksi dan bersosialisasi

dengan suasana dan keadaan yang berbeda sehingga

kemampuan mereka dalam hal itu diperkaya. Oleh

karena itu meskipun pihak TK Bethany School

menganggap bahwa penyediaan setting belajar luar

ruangan tidak mengganggu pelaksanaan pembelajaran

namun sebenarnya hal ini penting bagi anak.

Kurikulum TK Bethany School adalah tematik atau

terpadu berdasarkan konsep pengetahuan. Seperti yang

Page 45: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

88

ditulis Kostelnik (dalam Sujiono, 2009) bahwa

pengembangan tema dapat didasarkan pada konsep

pengetahuan, yaitu (1) konsep sains yang berhubungan

dengan tanaman, hewan, kesehatan, dll; (2) konsep

Pengetahuan Sosial yang berhubungan dengan tema

konsep diri, teman, keluarga, rumah, dan pakaian; (3)

Konsep Matematika yang berhubungan dengan tema

berhitung dan angka, mengukur; dan (4) konsep bahasa

dan seni berhubungan dengan tema bercerita dan musik.

Sehingga untuk setting lingkungan pembelajaran pun

disusun tematik dan menjadi tanggung jawab guru

kelas. Namun, setting tersebut belum terlihat maksimal

keterpaduannya terutama dalam hal display di ruang

kelas dan pemilihan buku-buku. Sedangkan dalam

penelitian Hiryanto, dkk (2011) menuliskan proses

pembelajaran dapat berjalan dengan optimal manakala

kelompok bermain maupun TPA, memiliki panti belajar

atau tempat belajar yang memenuhi kriteria tertentu.

Dari paparan di atas maka setting lingkungan

pembelajaran di TK ini bisa dikatakan menjadi dukungan

yang baik. Namun ada sedikit hal yang perlu diperbaiki

yaitu dalam keterpaduan penataan lingkungan

pembelajaran diharapkan tidak hanya dalam bagian-

bagian tertentu saja, misal dalam penataan meja, kursi

atau tikar; namun pemilihan buku-buku di dalam kelas

maupun pemasangan display jangan hanya yang

berhubungan dengan perkembangan-perkembangan

tertentu saja. Di TK ini sebagian besar anak lebih suka

bermain di playground menghabiskan energi yang

mereka punya dengan kegiatan fisik saat jam istirahat

daripada bermain atau membaca di perpustakaan yang

Page 46: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

89

disediakan. Sehingga apabila guru memilih dan

menyediakan buku-buku yang berhubungan dengan

tema yang dipelajari dari perpustakaan untuk dibawa ke

kelas akan membuat anak “terpaksa” membaca. Selain

menumbuhkan minat baca, anak akan belajar

memahami topik atau tema dari buku tersebut dengan

melihat gambar misalnya. Display baik yang ditempel di

dinding maupun diletakkan ditempat-tempat tertentu

bisa menjadi hal yang baik juga bagi anak. Anak terbiasa

melihat display-display tersebut setiap hari dan akan

diingat mereka. Selain itu guru juga bisa memanfaatkan

display sebagai APE.

2. Evaluasi Masukan (Input)

a. Guru

Dari data latar belakang pendidikan yang dimiliki,

maka guru-guru TK Bethany School belum memenuhi

kualifikasi akademik sebagai guru TK. Hal itu bila

dilihat dari Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.16

Tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan

kompetensi guru:

Guru pada PAUD/TK/RA harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV)

atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia

dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi

yang terakreditasi.

Meskipun demikian, guru-guru tersebut hampir

memenuhi semua kompetensi yang dibutuhkan sebagai

pendidik. Penguasaan kompetensi – kompetensi guru

seperti yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah

Page 47: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

90

No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,

yaitu kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial dan

profesional sangat penting. Karena menurut Sauri (2010)

peserta didik berkualitas tergantung pada sejauh mana

guru bisa menjadi seorang pendidik yang memiliki

kapasitas dan kompetensi untuk mengarahkan mereka.

Dari berbagai keterangan diatas dapat dipahami

bahwa salah satu aspek masukan (input) yang penting

bagi pendidikan adalah guru. Guru merupakan sumber

pengetahuan, penyedia bahan pembelajaran, dan

pendidik. Karena itu sangatlah penting bagi sebuah

lembaga pendidikan untuk memiliki guru berkualitas

yang menguasai keempat kompetensi yang disyaratkan

sebagai pelaksana kurikulum. Oleh karena keberhasilan

pelaksanaan kurikulum dipengaruhi oleh kemampuan

atau kompetensi guru dalam melakukan rencana-

rencana pengajaran tersebut. Data menunjukkan bahwa

di TK Bethany School telah hampir memenuhi hal

tersebut. Dikatakan hampir karena masih ada yang

harus ditingkatkan yaitu jenis pendidikan para guru

serta kemampuan pedagogis beberapa guru dalam

menyiapkan APE dan menjalankan peran sebagai

motivator.

Sehingga guru sebagai aspek masukan di TK ini

bisa dikatakan sebagai dukungan yang baik karena

hanya beberapa guru yang harus meningkatkan

kemampuan mereka dalam menyiapkan APE dan sebagai

motivator. Oleh karena itu mereka perlu mendapat

tambahan pengetahuan dan ketrampilan misalnya

melalui pelatihan-pelatihan ataupun seminar bahkan

bisa diusahakan mendapat pendidikan khusus untuk

Page 48: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

91

jalur pendidikan usia dini yang disyaratkan, sehingga

lebih lagi bisa memenuhi kompetensinya terutama

pedagogis dan profesional.

b. Siswa

Usia peserta didik atau siswa di TK Bethany School

untuk TK A adalah 4 - < 5 tahun dan TK B adalah 5 - < 6

tahun. Hal tersebut telah sesuai dengan Permendiknas

Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak

Usia Dini (PAUD) pada bagian Pendahuluan bahwa

penyelenggaraan PAUD jalur pendidikan formal

berbentuk Taman Kanak-kanak (TK)/Raudhaful Alfal

(RA) menggunakan program untuk anak usia 4 - < 6

tahun. Usia yang tepat tersebut penting karena

kurikulum atau program kegiatan usia dini digunakan

untuk mengembangkan seluruh kemampuan anak

sesuai tahap perkembangannya (Albrecht dan Miller

dalam Sujiono, 2009).

Selain itu menurut Permendiknas No.58 Tahun

2009 juga bahwa untuk peserta didik sebanyak 20 anak

harus mempunyai satu guru pembimbing. Di TK ini rata-

rata 1 guru hanya membimbing antara 8 sampai 10

anak.

Melihat beberapa pernyataan tersebut, maka aspek

siswa menjadi dukungan yang baik bagi pelaksanaan

kurikulum. Hal itu karena, usia siswa di TK Bethany

School ini tepat untuk mengikuti pendidikan TK. Hal ini

juga berarti bahwa kurikulum yang telah dirancang pun

diberikan kepada peserta didik yang tepat. Seluruh

kegiatan-kegiatan atau bahan ajar yang dibuat mengacu

Page 49: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

92

pada standar perkembangan untuk anak usia TK dari

depdiknas, disampaikan kepada anak dengan tahap

perkembangan yang sesuai. Selain itu dengan guru

pembimbing dan jumlah murid yang tidak terlalu

banyak, setiap anak diharapkan bisa mendapat

perhatian dan bimbingan yang maksimal dari guru.

c. Sarana Prasarana

Secara umum sarana prasarana yang mendukung

pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School ini

tersedia cukup lengkap dan dalam kondisi baik. Sarana

prasarana ini mencakup ruangan, sarana pendukung

kerja dan pembelajaran, kurikulum atau silabus, alat

permainan edukatif, kelengkapan kehidupan sehari-hari,

media audiovisual, bahan pustaka, dan sarana

portofolio. Ada hal-hal yang belum bisa disediakan oleh

sekolah namun dirasakan tidak sampai mengganggu

proses belajar mengajar. Misalnya halaman luar, ruang

audiovisual dan ruang bimbingan.

Proses pelaksanaan kurikulum yang dilakukan

guru akan efektif apabila didukung oleh sarana

pembelajaran yang tersedia. Sarana pembelajaran

merupakan input yang sangat penting karena apabila

sarana tidak memadai akan menghambat kegiatan

belajar mengajar (Syadid, 2011). Sejalan pula dengan

Djatmiko (2006) yang menyatakan bahwa sehebat

apapun guru dalam menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, tanpa didukung oleh sarana prasarana yang

memadai maka hasil yang diharapkan tidak dapat

dicapai secara maksimum.

Page 50: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

93

Sehingga bisa dikatakan bahwa kelengkapan

sarana prasarana mampu menjadi faktor pendukung

pelaksanaan pembelajaran dan hasil yang diharapkan.

Oleh karena itu sangat penting bagi lembaga pendidikan

untuk memperlengkapi sarana prasarana tersebut.

Melihat keadaan sarana prasarana di TK Bethany School

tersebut, bisa dikatakan baik dalam mendukung proses

pembelajaran yang efektif. Selain lengkap dan dalam

kondisi baik, kekurangan yang dihadapi juga telah

disiasati sehingga tidak mengganggu proses belajar

mengajar. Misalnya, di TK ini tidak mempunyai halaman

luar ruangan, namun ada kegiatan field trip atau

penggunaan playground sebagai tempat aktivitas luar

ruangan. Namun demikian kegiatan seperti field trip

tersebut perlu ditambah kuantitasnya, sehingga anak

bisa lebih lagi beraktivitas di luar ruangan sambil

belajar.

Hasil penelitian Sadri (2011) menunjukkan usia

dan jumlah peserta didik yang sesuai dan sarana yang

memadai bisa mendukung pelaksanaan kurikulum

dalam pembelajaran bisa berjalan efektif. Begitupun dari

hasil penelitian aspek masukan atau input ini, secara

umum guru, siswa dan sarana telah merupakan

dukungan yang baik dalam pelaksanaan kurikulum di

TK Bethany School bisa berjalan dengan lancar.

Meskipun ada sebagian kecil hal yang memerlukan

perubahan dari guru maupun sarana untuk bisa

mendukung keberhasilan pelaksanaan kurikulum di TK

ini.

Page 51: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

94

3. Evaluasi Proses (Process)

Menurut Mulyasa (2008), pelaksanaan kurikulum

adalah suatu proses penerapan ide, konsep dan

kebijakan kurikulum dalam aktivitas pembelajaran

sehingga peserta didik menguasai kompetensi tertentu

sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Ada beberapa

aktivitas dalam proses ini yang berpengaruh pada hasil.

a. Strategi Instruksional

Dalam memberikan perhatian guru melakukan

variasi berdasarkan kegiatan dan masalah yang dihadapi

anak. Misalnya dalam bermain atau penanaman konsep,

perhatian diberikan secara umum dan sama pada semua

anak. Namun untuk masalah akademik terutama

berhitung dan bahasa, sosial emosional dan karakter,

guru memberikan perhatian secara individual. Begitupun

dalam organisasi kelas guru juga mendasarkan

variasinya pada jenis kegiatan. Di dalam kelas guru

banyak menggunakan perintah untuk membuat anak

mendengarkan apa yang disampaikan. Ada guru yang

mendorong dan memotivasi anak, misalnya

menggunakan inisiatif atau ide anak dan memuji anak

saat berhasil melakukan tugas. Namun ada juga guru

yang tidak melakukan itu.

Dalam penciptaan iklim belajar pun demikian juga,

guru banyak menggunakan perintah. Namun perintah

yang disampaikan bersifat persuasif. Selain itu guru juga

menggunakan system reward and punishment, dimana

istilah punishment diganti dengan konsekuensi. Reward

Page 52: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

95

diberikan dalam bentuk pujian, sticker atau stamp,

sedangkan konsekuensi dengan pemberian sticker sad

face. Penciptaan iklim belajar lain adalah dengan

peranan teman atau partner dalam satu tim.

Dilihat dari apa yang dilakukan para guru di TK

Bethany School pada saat pembelajaran maka bisa

dikatakan guru menanamkan konsep dengan tetap

memperhatikan kenyamanan belajar anak. Hal tersebut

seperti dalam beberapa model pengajaran untuk Taman

Kanak-kanak yang ditulis Sujiono (2009). Misalnya

model kelas berpusat pada anak, model beyond center

and circle time (BCCT), dan model bermain kreatif

berbasis kecerdasan jamak. Model-model tersebut

mempunyai prinsip-prinsip yang mengutamakan

kebutuhan anak yang sesuai juga dengan Permendiknas

No.58 Tahun 2009 yaitu bahwa prinsip pembelajaran

PAUD berpusat pada anak. Prinsip-prinsip itu antara

lain: pertama, pengelolaan kelas yang bebas dan

memperhatikan kebutuhan anak. Kedua, menempatkan

setting lingkungan main sebagai pijakan awal penting.

Ketiga, peran pendidik sebagai fasilitator, motivator, dan

evaluator. Keempat adanya pemberian pijakan sebelum

dan setelah anak bermain. Kelima dalam bermain, anak

diberi kebebasan untuk berimajinasi, bereksplorasi, dan

menciptakan suatu bentuk kreatifitas yang unik.

Keenam, guru juga tetap mengelola kelas dengan

demokrasi, saling menghargai, kepedulian dan

kehangatan.

Dengan demikian bisa dikatakan dengan

pembelajaran berpusat pada anak maka peran guru

sebagai fasilitator dan motivator sangat penting. Sebagai

Page 53: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

96

fasilitator guru menyediakan dan mengusahakan strategi

instruksional untuk kenyamanan dan keberhasilan

belajar anak bukan semata-mata untuk menanamkan

suatu konsep pada anak. Guru bebas melakukan

berbagai strategi seperti memberi pijakan belajar atau

menciptakan kondisi kelas sehingga anak belajar

beradaptasi dengan pemberian aturan-aturan tertentu.

Tetapi dalam penciptaan itu harus mempertimbangkan

kebutuhan anak pada usia TK. Sebagai motivator guru

memberikan berbagai bentuk dorongan kepada anak

untuk bisa berkembang dalam kemampuan,

pengetahuan maupun kepribadian. Sehingga baik

apabila di TK Bethany School guru-guru telah

mempunyai strategi instruksional yang berpusat pada

kebutuhan anak seperti ditunjukkan oleh data. Namun,

masih diperlukan perubahan pada beberapa guru yang

belum bisa memenuhi tugasnya sebagai motivator yang

baik bagi anak. Mereka bisa lebih lagi meningkatkan

perhatian kepada anak, memberikan pujian untuk hasil

kerja anak, mendengarkan pendapat mereka, maupun

melakukan pendekatan pribadi kepada anak.

b. Metode Pengajaran

Guru TK Bethany School telah menggunakan

variasi metode pengajaran dalam proses belajar mengajar

di kelas untuk berbagai perkembangan yang akan

dicapai. Penggunaan metode-metode pengajaran ini

sangat penting karena menurut hasil penelitian Hiryanto,

dkk (2011) metode pembelajaran adalah salah satu ragi

Page 54: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

97

belajar yang berfungsi memotivasi dan menggairahkan

peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran.

Syaodih (2008) juga mengutip dua pendapat

pertama dari Krin Villien seorang konsultan pendidikan

anak usia dini dari Bank Dunia yang mengungkapkan

bahwa kegiatan pembelajaran TK di Indonesia lebih

bersifat akademik dimana anak lebih banyak duduk di

bangku seperti sekolah dasar. Sedangkan kutipan ahli

kedua yaitu Froebel yang mengungkapkan bahwa jika

orang dewasa mampu menyediakan suatu “taman” yang

dirancang sesuai dengan potensi dan bawaan anak,

maka anak akan berkembang secara wajar.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa penggunaaan

metode-metode pengajaran tersebut memang sangat

penting dalam proses pelaksanaan kurikulum yang telah

disusun. Proses belajar yang didukung oleh metode yang

benar dan sesuai dunia anak akan mendukung anak

belajar mengembangkan kemampuannya dengan baik.

Apalagi untuk anak TK yang masih sulit untuk serius

dan fokus dalam waktu lama. Adanya variasi dan

penyesuaian metode penyampaian pengajaran untuk

setiap kegiatan, tidak hanya akan membuat anak-anak

berpindah tempat dari kursinya tetapi kegiatan

pembelajaran baik yang bersifat akademik maupun non-

akademik akan terasa lebih menyenangkan dan tidak

membebani anak. Mereka akan termotivasi dan

bergairah sehingga mampu membuat diri mereka

berkonsentrasi dan belajar memahami apa yang

disampaikan guru. Selain itu, dengan adanya

penggabungan beberapa metode, bisa saling mendukung

tahap-tahap perkembangan anak. Artinya tidak hanya

Page 55: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

98

melulu satu metode bisa membantu anak hanya

mengembangkan satu kemampuan.

Misalnya yang dilakukan di TK Bethany dalam

belajar bahasa di kelas TK A yang ditulis sebelumnya.

Menurut Morrison (2012) murid TK berada dalam masa

perkembangan kecerdasan dan bahasa yang sangat

pesat. Mereka memiliki kapasitas besar untuk belajar

kata-kata baru. Kemudian menurut Piaget (dalam Puteh

dan Ali, 2011) juga mengatakan bahwa pada peringkat

praoperasional (umur 2-7 tahun) kemahiran bahasa

anak-anak berkembang dengan cepat dan dapat diasah

melalui berbagai aktivitas. Jadi akan sangat bagus bagi

anak jika dalam belajar sebuah tingkat perkembangan,

ada variasi metode yang menghasilkan variasi kegiatan

seperti yang telah dilakukan tersebut.

c. Media Pembelajaran dan Alat Permainan Edukatif

(APE)

Media yang dimiliki TK Bethany telah cukup

lengkap. Guru-guru juga berusaha menyesuaikan

penggunaan media dan APE sesuai dengan kegiatan,

sehingga akan membantu anak dalam memahami apa

yang disampaikan. Tetapi masih ada kesulitan dan

hambatan yang dihadapi termasuk juga dalam

pemanfaatan APE. Misalnya adanya kerusakan tiba-tiba,

penerapan media atau APE yang tidak sesuai rencana,

waktu persiapan yang kurang, ketrampilan beberapa

guru yang kurang, dan ketersediaan bahan pembuatan

APE.

Page 56: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

99

Suyanto (2005) mengatakan bahwa usia dini juga

disebut usia emas dimana dalam usia ini, anak sedang

dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang

paling pesat baik fisik maupun mental. Dikatakan juga

dalam UU No. 23 Tahun 2003 bahwa pendidikan usia

dini yang diterima anak adalah rangsangan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan tersebut

agar siap untuk memasuki pendidikan lebih lanjut.

Berkaitan pula dengan fungsi pendidikan PAUD,

terutama fungsi perkembangan maka pengelolaan dan

pemilihan media dan APE yang tepat bagi anak

sangatlah penting.

Sehingga bisa dikatakan bahwa dengan media

yang lengkap seharusnya bisa mendukung proses belajar

dengan baik. Pemanfaatan media dan APE yang tepat

bisa menjadi penghantar yang baik bagi anak untuk

menerima rangsangan perkembangan yang diberikan

guru. Dengan media dan APE, apa yang sudah

direncanakan dalam kurikulum bisa diberikan ke anak

atau peserta didik dengan lebih menarik. Hal itu bisa

mendukung anak memahami secara visual pengetahuan-

pengetahuan yang diberikan sehingga membantu

mengembangkan potensi-potensi mereka untuk bekal

persiapan perkembangan dan pertumbuhan selanjutnya.

Mengingat peran media pembelajaran dan APE

tersebut, sudah sangat tepat apabila guru di TK Bethany

School berusaha memilih dan memanfaatkan media dan

APE yang sesuai dengan jenis pembelajaran. Namun,

akan lebih baik guru juga lebih matang dan efektif dalam

penggunaan waktu persiapan. Misalnya bukan hanya

persiapan media maupun pembuatan APE yang

Page 57: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

100

diusahakan jauh-jauh hari sudah dilakukan oleh semua

guru namun juga ada juga pemeriksaan kembali. Jadi

tidak ada APE asal jadi yang penting bisa dipakai

menyampaikan konsep ke anak. Selain itu bisa juga

diberikan pelatihan kepada guru dalam pembuatan APE,

sehingga adanya kemampuan yang merata, bukan cuma

beberapa guru yang bisa memberikan APE bagus dan

menarik kepada anak. Dengan begitu diharapkan

masalah bisa dihindari atau apabila muncul masalah,

maka dalam mengantisipasi solusi bukan dengan ide

seadanya atau yang akan merugikan anak.

d. Interaksi dalam Proses Belajar Mengajar (PBM)

Di TK Bethany School, interaksi antar anak baik

dalam kelompok besar maupun kecil di dalam kelas telah

terjalin dengan baik. Namun interaksi antara guru dan

anak tidak sebaik itu. Guru berinteraksi dengan anak

paling efektif hanya saat belajar individual. Di luar itu

guru hanya sesekali berinteraksi dengan semua anak,

meskipun itu interaksi nonverbal.

Interaksi anak sangat penting apabila

dihubungkan dengan perkembangan sosial emosional.

Dikatakan Morrison (2012) bahwa anak TK berada dalam

tahap kerja keras melawan rasa rendah diri. Mereka

belajar mengatur emosi dan interaksi sosial mereka.

Secara sosial mereka mengembangkan kemampuan dan

keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain.

Namun mereka juga juga membenci kekalahan dan tidak

siap mengkoordinasikan permainan yang bersifat

Page 58: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

101

kompetitif. Karena itu terkadang mereka akan terlibat

konflik saat berinteraksi satu sama lain.

Selain itu menurut Sutarmanto (2012), guru harus

mampu memahami peserta didik dengan baik pada saat

merencanakan dan menerapkan kurikulum. Pengenalan

terhadap peserta didik dalam interaksi belajar mengajar

merupakan faktor mendasar dan penting agar guru

memahami dan menghargai keunikan cara belajar,

kebutuhan perkembangan, minat, kemampuan serta

karakteristik mereka dan pada akhirnya mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan

Dari beberapa keterangan di atas, maka interaksi

antara guru dan anak juga penting dalam pendidikan

TK. Sehingga diharapkan interaksi tersebut bukan hanya

terjadi saat penyampaian materi tetapi sepanjang hari

dimana anak masih berada dalam jam belajar. Guru

harus bisa berperan sebagai guru, orang dewasa bahkan

sahabat anak pada saat berinteraksi. Sehingga

mendukung pemahaman guru akan perkembangan anak

didiknya dan juga dalam berbagai peran tersebut mampu

mendukung anak-anak pada saat mereka membutuhkan

bantuan untuk memecahkan konflik-konflik emosi dan

sosial yang sering terjadi pada anak TK.

Apabila dilihat dari interaksi antar anak, maka

interaksi yang telah terjadi dengan baik di TK Bethany

School ini hendaknya juga didukung oleh peran guru.

Guru bukan hanya sesekali memperhatikan tetapi lebih

sering terlibat dalam interaksi tersebut. Sehingga bukan

hanya membantu pada saat ada konflik antar anak

tetapi bisa mengikuti dan lebih mengenal perkembangan

anak dalam sosial, emosional dan perkembangan bahasa

Page 59: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

102

mereka atau perkembangan lain. Karena dengan

mengenal anak, guru akan memahami anak dan

membantu guru sendiri dalam menerapkan

pembelajaran efektif bagi anak. Misalnya ikut

beraktivitas dan bermain dengan anak, memanfaatkan

waktu jeda untuk mengobrol dengan anak, dan

sebagainya. Karena menurut Catron dan Allen, interaksi

yang baik dengan orang dewasa atau sesama anak-anak

juga bisa mengembangkan kemampuan berbahasa anak

seperti memperluas kosakata, mengembangkan daya

penerimaan serta pengekspresian kemampuan

berbahasa mereka (dalam Sujiono, 2009).

Dalam melaksanakan kurikulumnya, meskipun

peran guru di TK ini masih mendominasi, guru telah

berusaha melibatkan semua anak dalam setiap kegiatan.

Ada beberapa anak yang tidak bisa aktif dalam proses

belajar mengajar karena tidak percaya diri ataupun

mempunyai sedikit kesulitan dalam memahami konsep.

Mengatasi hal tersebut, sebagian besar guru memberikan

motivasi dengan memberikan pujian atau lebih banyak

kesempatan dalam setiap kegiatan. Seiring dengan

prinsip model pembelajaran beyond center and circle time

(BCCT) diantaranya pertama, dalam proses belajar

mengajar memberikan dukungan penuh kepada anak

untuk aktif, kreatif dan berani mengambil keputusan

sendiri. Kedua, peran pendidik atau guru sebagai

fasilitator, motivator, dan evaluator.

Dengan demikian maka anak yang tidak percaya

diri ataupun kesulitan dalam proses belajar merasa

dipahami dan diperhatikan. Hal tersebut sangat penting

bagi anak karena bisa mendukungnya untuk

Page 60: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

103

mengembangkan kepercayaan diri. Ketekunan guru

dalam mengusahakan dan mendampingi anak dalam

kesulitan belajar juga akan membawa pengaruh yang

baik bagi anak. Sehingga apa yang sudah dilakukan oleh

sebagian besar guru-guru di TK ini bisa dipertahankan

sehingga mereka bisa terus menjadi motivator yang baik

bagi anak. Sedangkan guru-guru yang belum

menjalankan fungsinya sebagai motivator yang baik, bisa

belajar dari guru lain dan menerapkan dalam

pengajarannya.

e. Ketepatan dan Kesesuaian dengan Kurikulum

Dalam pelaksanaan kurikulum TK Bethany School,

terkadang guru tidak tepat dan sesuai karena beberapa

hal. Pertama, situasi kelas yang tidak mendukung iklim

belajar, media atau APE yang tidak sesuai dengan

rancangan, persiapan acara sekolah, dan acara-acara

seperti seminar, lomba, ataupun hari libur yang tidak

direncanakan sebelumnya.

Pelaksanaan kurikulum sebagai proses ini

direalisasikan dalam proses belajar mengajar sesuai

dengan prinsip dan tuntutan kurikulum yang telah

dikembangkan sebelumnya bagi suatu jenjang

pendidikan atau sekolah-sekolah tertentu (Suryosubroto,

2004). Tetapi dalam pelaksanaannya tersebut belum

tentu bisa berjalan sesuai dengan yang direncanakan.

Padahal fungsi dari perencanaan pengalaman belajar

tersebut untuk mendukung pencapaian kompetensi yang

harus dimiliki anak.

Page 61: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

104

Sehingga ketidaksesuaian pelaksanaan dengan

perencanaan akan mengganggu pencapaian tujuan

berupa kompetensi-kompetensi perkembangan anak.

Untuk hal-hal yang bisa di perkirakan sebelumnya,

seharusnya bisa dipertimbangkan dalam penyusunan

kurikulum di TK ini. Misalnya acara-acara sekolah yang

sudah rutin dilakukan sehingga dalam persiapannya

tidak harus mengurangi atau mengganggu terlaksananya

kurikulum atau malah sudah memasukkan kegiatan-

kegiatan tersebut ke dalam kurikulum. Sedangkan

untuk hambatan kondisi kelas, guru bisa belajar dari

pengalaman-pengalaman bagaimana mengorganisasikan

kelas sehingga bisa menciptakan iklim belajar dengan

lebih efektif. Begitupun dengan media atau APE, bisa

melakukan persiapan lebih baik lagi sehingga ada waktu

untuk kembali melakukan pengecekan sebelum dipakai

pada pembelajaran.

f. Penilaian Hasil Belajar

Standar penyelenggaraan PAUD harus mengikuti

acuan minimal dari Permendiknas No.58 Tahun 2009.

Sekolah boleh saja mengembangkan sesuai kondisi dan

kemampuan sekolah namun tetap mengacu pada

standar-standar pada peraturan ini termasuk standar

penilaian. Begitupun dalam melaksanakan penilaian

hasil belajar anak. Dari berbagai data tentang alat, ruang

lingkup dan jenis penilaian yang dilakukan TK Bethany

School telah bisa dikatakan mengacu pada standar yang

ditetapkan. Alat penilaian yang digunakan di TK Bethany

School ini meliputi pengamatan atau observasi,

Page 62: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

105

penugasan, unjuk kerja dan pencatatan anekdot.

Lingkup penilaiannya mencakup seluruh tingkat

pencapaian perkembangan dalam acuan minimal dengan

dikembangkan dalam kategori yang berbeda dalam

pelaporannya ke orang tua. Penilaian sendiri dilakukan

dalam bentuk deskripsi dan angka 0 sampai 5 dengan

kategori tertentu untuk tiap angka.

Demikian juga dalam hal pengelolaan hasil, dalam

Permendiknas No.58 Tahun 2009 disebutkan: (a)

pendidik membuat kesimpulan dan laporan kemajuan

anak berdasarkan informasi yang tersedia; (b) pendidik

menyusun dan menyampaikan laporan perkembangan

anak secara tertulis kepada orang tua secara berkala,

minimal sekali dalam satu semester; (c) Laporan

perkembangan anak disampaikan ke orang tua dalam

bentuk laporan lisan dan tertulis secara bijak, disertai

saran-saran yang dapat dilakukan orang tua dirumah.

Para guru di TK Bethany juga telah melakukan penilaian

secara harian kemudian dihitung dan disusun dalam

bulanan dan dalam satu semester. Hasilnya dilaporkan

ke orang tua tiap akhir semester disertai saran-saran

yang berhubungan dengan hasil tersebut.

Oleh karena itu penilaian dan pengelolaan hasil

belajar ini bisa dimanfaatkan oleh guru maupun orang

tua untuk melihat perkembangan-perkembangan anak

yang telah tercapai maupun belum. Pihak TK juga bisa

menggunakannya untuk melihat kembali hasil

pelaksanaan kurikulum mereka. Guru dan kepala

sekolah bisa mencari tahu hal-hal yang mendukung

keberhasilan maupun penyebab ketidaktercapaian

tujuan yang telah direncanakan.

Page 63: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

106

Dari berbagai penjelasan diatas, maka aspek

proses yang merupakan inti dari pelaksanaan kurikulum

ini bisa dikatakan telah terlaksana dengan berbagai

variasi didalamnya yang ditujukan dalam rangka

pencapaian tujuan pendidikan di TK Bethany School.

Namun juga ditemukan beberapa hambatan yang

membuat proses-proses dalam implementasi kurikulum

ini tidak berjalan seperti seharusnya. Seperti dalam

strategi instruksional dimana beberapa guru belum

menjadi motivator yang baik bagi anak; dalam

pemanfaatan APE, ada beberapa guru yang belum

memiliki kemampuan yang baik untuk menyiapkan APE;

dalam interaksi dengan anak, ada sebagian kecil guru

yang belum mengembangkan interaksi yang baik dengan

anak; beberapa guru terkadang mengalami kesulitan

dalam organisasi kelas, perencanaan kegiatan mendadak

dan persiapan media dan APE sehingga kurikulum tidak

berjalan sesuai rencana.

4. Evaluasi Hasil (Product)

Dari data yang didapatkan mengenai hasil ini, ada

beberapa tujuan pembelajaran yang tidak bisa dicapai

oleh sejumlah anak. TK Bethany School sendiri tidak

melakukan tindak lanjut berarti mengenai hal tersebut

karena dua hal: pertama, standar kurikulum di TK ini

dikembangkan lebih luas dari standar minimal, sehingga

apabila anak tidak menguasai tujuan pembelajaran

pihak TK memastikan anak sudah menguasai tujuan

minimal. Kedua, anak memang tidak harus menguasai

Page 64: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

107

semua perkembangan dengan sempurna karena

perbedaan kemampuan dan bakat yang dimiliki.

Hasil penemuan diatas tentu mempengaruhi pula

tercapainya salah satu misi TK ini yaitu membantu

pertumbuhan dan perkembangan rohani dan jasmani

anak didik di luar lingkungan keluarga sebelum

memasuki pendidikan pada jenjang lebih tinggi yang

sejalan dengan fungsi pendidikan usia dini dalam

Undang-undang No.20 Tahun 2003.

Karena dikatakan sebelumnya oleh Froebel (dalam

Syaodih, 2008) bahwa masa anak merupakan fase yang

fundamental bagi individu untuk membentuk dan

mengembangkan pribadi seseorang. Hal itu karena

aspek-aspek perkembangan seseorang saling berkaitan

dan mempengaruhi. Bila ada aspek yang terhambat akan

menghambat aspek lain, namun bila aspek-aspek itu

terbentuk dan berkembang optimal akan membentuk

individu yang kuat. Sehingga bila aspek perkembangan

pada masa anak yang seharusnya dicapai pada usia TK

tersebut terganggu, bisa mempengaruhi perkembangan

lainnya dijenjang yang lebih tinggi.

Dengan demikian hasil penelitian tersebut bisa

dikatakan bahwa kurikulum yang dilaksanakan di TK

Bethany School belum sepenuhnya mampu memenuhi

kebutuhan yang diharapkan. Kurikulum di TK ini telah

disusun untuk memenuhi kebutuhan yaitu mencapai

berbagai perkembangan dasar untuk persiapan menuju

perkembangan mereka dijenjang selanjutnya. Namun, di

lihat dari hasilnya belum bisa maksimal. Maka hal ini

menimbulkan pertanyaan apakah dalam penerapan

kurikulum tersebut anak telah distimulasi dengan benar

Page 65: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

108

untuk berkembang dan siap mengikuti pendidikan

selanjutnya.

Meskipun mempunyai alasan-alasan yang telah

disebutkan sebelumnya, akan lebih baik apabila TK ini

juga mempelajari dan menindaklanjuti hasil-hasil yang

selama ini diperoleh. Dimana ada kesenjangan antara

hasil yang dicapai dengan hasil yang direncanakan. Hal

itu bisa diartikan ada sesuatu yang tidak berjalan

semestinya misalnya pada kurikulumnya sendiri, proses

pelaksanaannya ataupun faktor lain. Kemudian

selanjutnya bisa mengambil tindakan perbaikan ataupun

perubahan yang diperlukan untuk mengatasi

kesenjangan tersebut.

5. Faktor Pendukung dan Penghambat

Berdasarkan semua pembahasan dalam evaluasi

konteks, input, proses dan hasil diatas maka peneliti

merangkum apa saja yang menjadi pendukung dan

penghambat dalam pelaksanaan kurikulum di TK

Bethany School Salatiga. Faktor pendukung ini yang

perlu dipertahankan dan faktor penghambat merupakan

hal-hal yang perlu ditinjau ulang maupun dirubah dan

diperbaiki.

a. Faktor Pendukung

Hal-hal yang menjadi faktor pendukung antara lain

dari aspek konteks, di TK Bethany School, kurikulum

serta lingkungan pembelajaran yang direncanakan dan

disiapkan merupakan dukungan yang baik bagi

pelaksanaan kurikulum itu sendiri; dari aspek input

Page 66: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

109

yaitu sebagian besar guru yang memiliki kompetensi-

kompetensi (pedagogis, sosial, profesional dan

kepribadian) yang dibutuhkan baik sebagai pendidik

maupun pembuat kurikulum, peserta didik dengan usia

dan jumlah yang tepat, serta sarana prasarana yang

cukup lengkap untuk proses pembelajaran di dalam

ruangan. Hal tersebut juga merupakan dukungan yang

baik bagi pelaksanaan kurikulum; aspek proses yang

terlaksana dengan berbagai variasi di dalamnya dalam

rangka pencapaian tujuan kurikulum. Hal tersebut

dapat dilihat dalam hal penggunaan strategi

instruksional, pemanfaatan media pembelajaran oleh

guru, metode pengajaran yang bervariasi, serta penilaian

yang dilakukan oleh guru. Dalam penilaian ini ada

pedoman yang jelas mengenai ruang lingkup, variasi alat

penilaian dan jenis penilaian yang digunakan.

b. Faktor Penghambat

Beberapa hal yang menjadi penghambat dalam

pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School adalah

dari aspek konteks yaitu tidak mempunyai halaman luar

ruangan sehingga tidak memungkinkan adanya

lingkungan pembelajaran luar ruangan. Pada aspek input

adalah sekolah belum mampu mengusahakan sarana

halaman luar ruangan sehingga lingkungan

pembelajaran dan alat permainan tidak lengkap.

Selanjutnya dari aspek proses adalah kompetensi

beberapa guru belum terpenuhi dengan baik sehingga

belum bisa menjalankan tugasnya dengan baik pula

seperti sebagai motivator anak, dalam berinteraksi

Page 67: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/3339/5/T2_942011016_BAB I… · mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD ... 2012/2013

110

dengan anak, dan pemanfaatan APE. Hal lain adalah

terkadang guru mengalami kesulitan manajemen waktu

dan mendapatkan bahan untuk materi atau APE

tertentu. Terakhir, dari aspek hasil adalah belum adanya

tindak lanjut yang serius dalam merespon kesenjangan

hasil pembelajaran yang direncanakan dengan yang

didapatkan sehingga tidak ada perubahan yang

dilakukan berdasarkan hasil tersebut.