bab iv hasil dan pembahasan a. orientasi kancah...
TRANSCRIPT
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7
adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang
terletak dijalan Setiaki No. 15 Salatiga. Pada penelitian ini yang
menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIII A dan VIII B SMP
Negeri 7 Salatiga. Sampel dalam penelitian ini adalah 26 siswa kelas
VIII A dan kelas VIII B yang berjumlah 26 siswa. Secara keseluruhan
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 52 siswa kelas VIII SMP
Negeri 7 Salatiga. Kondisi awal dari kedua kelompok dapat dilihat dari
hasil analisis data pretest menggunakan program SPSS for Windows
Version 19.0 pada Tabel 4.1 dibawah ini :
Tabel 4.1 Deskripsi Statistik Nilai Pretest Kelompok Eksperimen
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Variance
Eksperimen 26 35 72 55.38 9.533 90.886
Valid N (listwise)
26
Hasil analisis data pada Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah subjek
(N) kelompok eksperimen adalah 26 siswa, nilai minimum 35, nilai
maksimum 72, mean (𝑋 ) sebesar 55,38, varians (𝑆2) sebesar 90,886,
serta standar deviasi (S) sebesar 9,533.
Tabel 4.2 Deskripsi Statistik Nilai Pretest Kelompok Kontrol
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Variance
Kontrol 26 25 75 55.08 12.878 165.834
Valid N (listwise)
26
Pada Tabel 4.2 terlihat bahwa, jumlah subjek kelompok
kontrol (N) adalah 26 siswa, nilai minimum 25, nilai maksimum 75,
mean (𝑋 ) sebesar 55,08, varian (𝑆2) sebesar 165,834, serta standar
43
deviasi (S) sebesar 12,878. Tahap selanjutnya untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan antara kedua kelompok dapat dilihat dari uji t,
yang sebelumnya dilihat normalitas dan homogenitasnya.
1) Uji Normalitas Data Pretest
Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z digunakan untuk
mengetahui apakah kedua data berdistribusi normal atau tidak,
analisis data menggunakan program SPSS for Windows Version 19.
Jika p > 0,05 maka sebaran data normal, sedangkan jika p < 0,05
maka sebaran data tidak normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat
pada Tabel 4.4 dibawah ini :
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Pretest
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Normal Parameters
a,b
Mean 55.38 55.08
Std. Deviation 9.533 12.878
Most Extreme Differences
Absolute .131 .115
Positive .131 .103
Negative -.074 -.115
Kolmogorov-Smirnov Z .670 .589
Asymp. Sig. (2-tailed) .760 .879
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil pengujian normalitas untuk kelompok eksperimen
sebesar 0,760 (P > 0,05) dan untuk kelompok kontrol sebesar
0,879 (P > 0,05). Hasil yang diperoleh ini menunjukkan bahwa
kedua data berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas dan Uji Beda Rata–Rata Data Pretest
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan
menggunakan independent sample t-test. Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah kedua data homogen atau tidak dan untuk
mengetahui apakah ada perbedaan antara nilai satu sampel
dengan yang lainnya. Hasil analisis menggunakan program SPSS for
Windows Version 19.0, dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini :
44
Tabel 4.4 Hasil Analisis Data Pretest
Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pretest
Equal variances assumed
2.849 .098 .098 50 .922 .308 3.142 -6.004 6.619
Equal variances not assumed
.098 46.073
.922 .308 3.142 -6.017 6.632
Berdasarkan Tabel 4.4 terlihat bahwa analisis data
dilakukan dalam dua tahapan. Analisis yang pertama adalah
pengujian kasamaan varians, apabila signifikansi > 0,05 maka
kedua varians dinyatakan sama dan untuk membandingkan rata–
rata digunakan dasar Equal variances assumed, sebaliknya apabila
signifikansi < 0,05 maka kedua varians dinyatakan tidak sama dan
untuk membandingkan rata–rata digunakan dasar Equal variances
not assumed. Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa nilai F
hitung sebesar 2,849 dengan nilai signifikansi 0,098 > 0,05, maka
kedua varians dinyatakan sama.
Berdasarkan hasil pengujian kesamaan varians maka untuk
perbandingan rata–rata yang digunakan adalah Equal variances
assumed. Nilai t hitung pada equal variances assumed adalah 0,98
dan signifikansi > 0,05 (0,922 > 0,05), artinya tidak ada perbedaan
nilai antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Perbedaan nilai pretest berkisar antara -6,004 sampai 6,619
dengan perbedaan rata–rata 0,308.
B. Deskripsi Hasil Pengukuran Variabel Penelitian
1. Kreativitas
Tinggi rendahnya hasil pengukuran variabel kreativitas
dibuat dalam 3 kategori yaitu : Sangat Baik (SB), Baik (B) dan
Kurang (K). Berdasarkan banyaknya kategori tersebut maka
penentuan lebar interval pada masing–masing kategori dihitung
45
berdasarkan jumlah skor tertinggi dikurangi kemungkinan skor
terendah yang diperoleh siswa dibagi banyaknya kategori.
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 − 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖
Jumlah item yang valid dalam variabel kreativitas belajar
matematika ada 17, maka skor terendah adalah 1 dan skor
tertinggi adalah 4, maka kemungkinan skor tertinggi yang
diperoleh adalah (4 X 17= 68) dan kemungkinan skor terendah
yang diperoleh adalah (1 X 17 = 17). Jadi lebar interval yang
diperoleh adalah :
𝑖 =68 − 17
3= 17
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat ditentukan
kategori sebagai berikut :
52 ≤ 𝑥 < 68 : Sangat Baik
35 ≤ 𝑥 < 51 : Baik
17 ≤ 𝑥 < 34 : Kurang
𝑥 = jumlah skor total
Hasil angket kreativitas belajar matematika dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.5
dibawah ini :
Tabel 4.5 Deskripsi Statistik Data Kreativitas
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Variance
Eksperimen 26 36 64 46.31 6.620 43.822
Kontrol 26 36 53 41.69 4.389 19.262
Valid N (listwise)
52
Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah subjek (N)
kelompok eksperimen adalah 26 siswa, nilai minimum 36, nilai
maksimum 64, mean (𝑋 ) sebesar 46,31, varian (𝑆2) sebesar
43,822, serta standar deviasi (S) sebesar 6,620. Pada kelompok
kontrol jumlah subjek (N) adalah 26, dengan nilai minimum 36,
nilai maksimum 53, mean (𝑋 ) sebesar 41,69, varians (𝑆2) sebesar
19,262 dan standar deviasi (S) sebesar 4,389.
46
Frekuensi dan persentase hasil pengukuran minat belajar
matematika diatas dapat dilihat dalam Tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6 Frekuensi dan Persentase Kreativitas
Kategori Interval Kelompok
eksperimen kontrol
F % f %
Sangat Baik 52 ≤ 𝑥 < 68 5 19,23% 1 3,85%
Baik 35 ≤ 𝑥 < 51 21 80,77% 25 96,15%
Kurang 17 ≤ 𝑥 < 34 - - - -
Rata – rata 46,31 41,69
Jumlah 26 100% 26 100%
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pada kelompok
eksperimen terdapat 19,23% sampel atau 5 siswa memiliki
kreativitas belajar matematika yang tergolong sangat baik, 80,77%
sampel atau 21 siswa memiliki kreativitas belajar matematika yang
tergolong baik dan tidak terdapat siswa yang memiliki kreativitas
belajar matematika yang tergolong kurang. Secara umum,
kreativitas belajar matematika untuk kelompok eksperimen
berada pada kategori baik dengan rata – rata 46,31. Kelompok
kontrol terdapat 3,85% sampel atau 1 siswa memiliki kreativitas
belajar matematika yang tergolong sangat baik, 96,15% sampel
atau 25 siswa memiliki kreativitas belajar matematika yang
tergolong baik dan tidak terdapat siswa yang memiliki kreativitas
belajar matematika yang tergolong kurang. Secara umum,
kreativitas belajar matematika untuk kelompok kontrol berada
pada kategori baik dengan rata–rata 41,69.
2. Hasil Belajar
Hasil posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.17 dibawah ini :
Tabel 4.7 Deskripsi Statistik Nilai Posttest
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Variance
Eksperimen 26 67 100 81.96 6.861 47.078
Kontrol 26 56 84 71.46 7.212 52.018
Valid N (listwise)
52
47
Hasil analisis SPSS for Windows Version 19.0 pada Tabel
4.7 terlihat bahwa jumlah subjek (N) kelompok eksperimen adalah
26 siswa, nilai minimum 67, nilai maksimum 100, mean (𝑋 ) sebesar
81,96, varians (𝑆2) sebesar 47,078, serta standar deviasi (S)
sebesar 6,861. Kelompok control dengan jumlah subjek (N) adalah
26 siswa, nilai minimum 56, nilai maksimum 84, mean (𝑋 ) sebesar
71,46, varian (𝑆2) sebesar 52,018, serta standar deviasi (S) sebesar
7,212. Hasil belajar matematika dikategorikan dalam dua kategori
mengikuti acuan dari SMP Negeri 7 Salatiga pada Tabel 4.8 berikut
ini:
Tabel 4.8 Kategori Nilai Hasil Belajar
No. Nilai KKM Klasikal Kelas Keterangan
1. ≥ 70 ≥ 75% Tuntas
2. < 70 < 75 % Tidak Tuntas
Pengukuran hasil belajar matematika dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.9
dibawah ini :
Tabel 4.9 Deskripsi Nilai Hasil Belajar
Kelompok Nilai KKM Klasikal Kelas
≥ 70 < 70
Eksperimen f 24 2 92,13%
% 92,31% 7,69%
Ket Tuntas Tidak Tuntas
Tuntas
Kontrol f 18 8 69,23%
% 69,23% 30,77%
Ket Tuntas Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Berdasarkan Tabel 4.9 terlihat bahwa pada kelompok
eksperimen terdapat 92,31% atau 24 siswa yang tuntas, 2 siswa
yang tidak tuntas . Secara umum, hasil belajar matematika untuk
kelompok eksperimen berada pada kategori tuntas dengan klasikal
kelas 92,13%. Pada kelompok kontrol terdapat 69,23% atau 18
siswa yang tuntas, 8 siswa yang tidak tuntas. Secara umum, hasil
belajar matematika untuk kelompok eksperimen berada pada
kategori tidak tuntas dengan klasikal kelas 69,23%.
48
C. Analisis Data
1. Kreativitas
Analisis data untuk mengetahui apakah metode inkuiri
berpengaruh terhadap kreativitas siswa kelas VIIIA SMP Negeri 7
Salatiga, dapat dilihat dari uji t yang sebelumnya dilihat normalitas
dan homogenitasnya.
a. Uji Normalitas Data Kreativitas
Analisis untuk mengetahui normalitas data digunakan
uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z dengan menggunakan
program SPSS for Windows Version 19. Jika p > 0,05 maka
sebaran data normal, sedangkan jika p < 0,05 maka sebaran
data tidak normal. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan
menggunakan SPSS for Windows Version 19.0 diperoleh nilai
Kolmogorov-Smirnov Z dapat dilihat pada Tabel 4.10 dibawah
ini :
Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Kreativitas
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Normal Parameters
a,b
Mean 46.31 41.69
Std. Deviation 6.620 4.389
Most Extreme Differences
Absolute .136 .150
Positive .136 .150
Negative -.060 -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .695 .765
Asymp. Sig. (2-tailed) .719 .601
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Hasil pengujian normalitas, diperoleh nilai
Kolmogorov-Smirnov Z untuk kelompok eksperimen 0,719 >
0,05 dan untuk kelompok control 0,601 > 0,05. Dengan
demikian menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi
normal.
b. Uji Homogenitas dan Uji Beda Rata–Rata Data Kreativitas
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah
dengan menggunakan independent sample t-test. Uji ini
digunakan untuk mengetahui apakah kedua data homogen
49
atau tidak dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara nilai satu sampel dengan yang lainnya. Hasil analisis
menggunakan program SPSS for Windows Version 19.0, dapat
dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini :
Tabel 4.11 Hasil Analisis Data Kreativitas
Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
95% Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
Kreativitas
Equal variances assumed
3.327
.074 2.963
50 .005 4.615 1.558 1.487 7.744
Equal variances not assumed
2.963
43.419
.005 4.615 1.558 1.475 7.756
Berdasarkan Tabel 4.11 terlihat bahwa analisis data
dilakukan dalam dua tahapan. Analisis yang pertama adalah
pengujian kasamaan varians, apabila signifikansi > 0,05 maka
kedua varians dinyatakan sama dan untuk membandingkan
rata–rata digunakan dasar Equal variances assumed,
sebaliknya apabila signifikansi < 0,05 maka kedua varians
dinyatakan tidak sama dan untuk membandingkan rata–rata
digunakan dasar Equal variances not assumed. Hasil F hitung
sebesar 3,327 dengan nilai signifikansi 0,074 > 0,05, maka
kedua varians dinyatakan sama.
Berdasarkan hasil pengujian kesamaan varians maka
untuk perbandingan rata–rata yang digunakan adalah Equal
variances assumed. Nilai t hitung pada equal variances
assumed adalah 2,963 dan signifikansi > 0,05 (0,005 > 0,05),
artinya terdapat pengaruh metode inkuiri terhadap kreativitas
siswa kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga. Perbedaan nilai angket
berkisar antara 1,487 sampai 7,744 dengan perbedaan rata–
rata 4,615.
50
2. Hasil Belajar
Analisis data untuk mengetahui apakah metode inkuiri
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas VIIIA SMP Negeri 7
Salatiga, dapat dilihat dari uji t yang sebelumnya dilihat normalitas
dan homogenitasnya.
1) Uji Normalitas Data Posttest
Analisis yang digunakan untuk mengetahui normalitas data
adalah dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z dengan
menggunakan program SPSS for Windows Version 19. Jika p > 0,05
maka sebaran data normal, sedangkan jika p < 0,05 maka sebaran
data tidak normal. Berdasarkan hasil uji normalitas dengan
menggunakan SPSS for Windows Version 19.0 diperoleh nilai
Kolmogorov-Smirnov Z seperti pada Tabel 4.12 dibawah ini :
Tabel 4.12
Hasil Uji Normalitas Data Posttest
Eksperimen Kontrol
N 26 26
Normal Parameters
a,b
Mean 81.96 71.46
Std. Deviation 6.861 7.212
Most Extreme Differences
Absolute .157 .112
Positive .116 .102
Negative -.157 -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .799 .571
Asymp. Sig. (2-tailed) .546 .900
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Hasil pengujian normalitas, diperoleh nilai Kolmogorov-
Smirnov Z untuk kelompok eksperimen sebesar 0,546 (P > 0,05)
dan untuk kelompok kontrol sebesar 0,900 (P > 0,05). Dengan
demikian menunjukkan bahwa kedua data berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas dan Uji Beda Rata–Rata Data Posttest
Data yang diperoleh dalam penelitian ini diolah dengan
menggunakan independent sample t-test. Uji ini digunakan untuk
mengetahui apakah kedua data homogen atau tidak dan untuk
51
mengetahui apakah ada perbedaan antara nilai satu sampel
dengan yang lainnya.
Hasil analisis menggunakan program SPSS for Windows
Version 19.0, dapat dilihat pada Tabel 4.13 dibawah ini :
Tabel 4.13
Hasil Analisis Data Posttest
Levene's Test
for Equality
of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed
)
Mean
Differ
ence
Std.
Error
Differ
ence
95%
Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
p
o
s
t
t
e
s
t
Equal
variances
assumed
.340 .562 5.37
8
50 .000 10.50
0
1.952 6.579 14.421
Equal
variances
not
assumed
5.37
8
49.8
76
.000 10.50
0
1.952 6.578 14.422
Berdasarkan Tabel 4.13 terlihat bahwa analisis data
dilakukan dalam dua tahapan. Analisis yang pertama adalah
pengujian kasamaan varians, apabila signifikansi > 0,05 maka
kedua varians dinyatakan sama dan untuk membandingkan rata–
rata digunakan dasar Equal variances assumed, sebaliknya apabila
signifikansi < 0,05 maka kedua varians dinyatakan tidak sama dan
untuk membandingkan rata–rata digunakan dasar Equal variances
not assumed. Hasil F hitung sebesar 0,340 dengan nilai signifikansi
0,562 > 0,05, maka kedua varians dinyatakan sama.
Berdasarkan hasil pengujian kesamaan varians maka untuk
perbandingan rata – rata yang digunakan adalah Equal variances
assumed. Nilai t hitung pada equal variances assumed adalah
5,378 dan signifikansi > 0,05 (0,000 > 0,05), artinya terdapat
pengaruh metode inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas VIIIA
SMP 7 Salatiga. Perbedaan nilai posttest berkisar antara 6,579
sampai 14,421 dengan perbedaan rata–rata 10,500.
52
D. Pembahasan
Berdasarkan data pada kondisi awal dari data pretest
kedua kelompok diperoleh bahwa rata-rata kemampuan awal
kelompok eksperimen mencapai 55,38, sedangkan pada kelompok
kontrol mencapai 55,08. Melalui uji t diperoleh thitung < ttabel (0,98
< 2,009) dan signifikansi > 0,05 (0,922 > 0,05). Hal ini berarti bahwa
tidak ada perbedaan nilai antara kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.
Pembelajaran pada kelompok eksperimen kemudian
dilakukan dengan menggunakan metode inkuiri, terlihat bahwa
hasil belajar kedua kelompok tersebut berbeda secara nyata. Hal
ini ditunjukkan dari hasil uji t, untuk hasil belajar yang
memperoleh signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 serta untuk
kreativitas belajar matematika diperoleh signifikasi sebesar 0,005 <
0,05, yang artinya terdapat pengaruh metode inkuiri terhadap
kreativitas dan hasil belajar siswa kelas VIIIA SMP Negeri 7
Salatiga. Sehingga hipotesis yang menyatakan bahwa ” terdapat
pengaruh metode inkuiri terhadap kreativitas siswa kelas VIIIA
SMP Negeri 7 Salatiga dan terdapat pengaruh metode inkuiri
terhadap hasil belajar siswa kelas VIIIA SMP Negeri 7 Salatiga ”,
dapat diterima.
Proses pembelajaran menggunakan metode inkuiri
menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk
mencari dan menemukan, artinya metode inkuiri menempatkan
siswa sebagai subjek belajar. Siswa dalam proses pembelajaran,
tidak hanya berperan sebagai penerima pelajaran melalui
penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk
menemukan sendiri inti dari materi pelajaran itu sendiri. Seluruh
aktivitas yang dilakukan siswa dalam proses pembelajaran
diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari
sesuatu masalah yang diberikan. Proses pembelajaran seperti ini
juga sangat menyenangkan, menarik, tidak membosankan dan
dengan adanya keaktifan siswa akan menumbuhkan motivasi
belajar yang tinggi pada siswa dan pada akhirnya akan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Budi, dkk (2011) yang menyatakan
bahwa metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar.
53
Proses pembelajaran menggunakan metode inkuiri yang
telah dilaksanakan ini memberikan kesempatan kepada siswa
untuk dapat dengan leluasa mengamati, meneliti, menduga,
melakukan percobaan–percobaan dan membuat kesimpulan
berdasarkan hasil pengamatannya, sedangkan peran guru sebagai
fasilitator dan motivator. Proses pengamatan ini dapat
menumbuhkan kreativitas, seperti siswa memiliki rasa ingin tahu
yang tinggi, belajar dengan penuh percaya diri, bertanggung jawab
terhadap tugas–tugas belajarnya, mandiri, berani mengemukakan
ide baru yang berbeda dengan teman lain, berani bertanya,
mempunyai banyak alternatif pemecahan dalam menghadapi
masalah, serta selalu berusaha memperoleh hasil belajar yang
lebih baik. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Sujarwo
(2008) yang mengatakan bahwa metode inkuiri dapat
menumbuhkan berfikir secara kreatif-kritis, belajar
mengemukakan pendapat secara teratur, toleran terhadap
pendapat orang lain, berusaha untuk mencari informasi yang
baru, mampu menganalisis masalah menurut sudut pandang
lain, mampu membandingkan realita dengan konsep yang
dimiliki, mampu memberikan tanggapan yang belum pernah
dipikirkan sebelumnya, memberikan alternatif pemecahan
masalah secara rinci dan sistematis.
Siswa dalam proses pembelajaran juga dibagi dalam
kelompok kecil sehingga siswa dapat menumbuhkembangkan
keterampilan sosialnya. Keterlibatan aktif siswa baik secara
individual maupun kelompok membuat siswa lebih berani untuk
mengemukakan pendapat, memberikan tanggapan, memberikan
kesempatan untuk saling mengajar, saling mendukung serta siswa
lebih bergairah dalam belajar dan makin mendalami materi
pembelajaran, sehingga dengan kegiatan ini siswa akan
merasakan pentingnya belajar dan mereka akan memperoleh
makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya.