bab iv hasil dan pembahasan - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab4/bab 4__10-123.pdf ·...
TRANSCRIPT
17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Case Description
4.1.1 Company Profile
• Sejarah Perusahaan
Gambar 1. Gapura BSD City
BSD City yang telah berdiri sejak tahun 1984 dengan nama PT
Bumi Serpong Damai merupakan konsorsium dari empat kelompok
usaha yaitu Sinar Mas, Salim, Metropolitan Development, dan
Pembangunan Jaya. Pembangunan fisik yang dilakukan oleh BSD City
dimulai pada tahun 1989. Sejak tahun 2003, pemilik mayoritas BSD
City berpindah ke Sinar Mas Group yang dikelola oleh Sinar Mas
Developer and Real Estate yang merupakan salah satu anak
perusahaan Sinar Mas, dan sejak saat itu perkembangan BSD City
semakin pesat dengan slogan baru mereka “Big City, Big Opportunity”.
18
Dalam waktu yang singkat BSD berhasil meraih sejumlah
penghargaan serta akreditasi termasuk 1SO 9001 tahun 2000 untuk
perencanaan dan pembangunan rumah hunian dan bangunan
komersil, Penghargaan REI Parama Niwastana untuk kategori Desain
Terbaik, Penghargaan Rumah Lestari dari Kementerian Negara
Perumahan Rakyat dan Lingkungan Hidup, serta Majalah Golf Digest
yg mengakreditasikan The Best Courses in 100 Countries kepada
lapangan Golf BSD sebagai peringkat 1 dari 10 lapangan terbaik di
Indonesia.
• Visi dan Misi Perusahaan
Visi dari BSD City sendiri adalah “Dengan telah terposisikannya
BSD City sebagai sebuah kota satelit yang penting dari kota Jakarta,
kami semakin yakin akan terwujudnya sebuah kota Metropolis yang
terencana dengan baik, tetap peduli terhadap lingkungan, dan penuh
dengan fasilitas-fasilitas sebuah kota yang menjadi kebutuhan dari
masyarakatnya”. Sedangkan Misi dari BSD City adalah:
1. Menyiapkan fasilitas-fasilitas terbaik yang dibutuhkan oleh sebuah
kota yang menjadikan BSD City sebagai pusat bisnis bagi
perusahaan-perusahaan nasional dan multinasional di segala
bidang.
2. Menyediakan sarana dan prasana pendidikan yang menjadi salah
satu dari prioritas kami. BSD City sebagai sebuah kota sangat
peduli akan fasilitas pendidikan berkualitas, demi mewujudkan
19
edutownship dengan ragam pendidikan terbaik dari lokal maupun
internasional.
3. Menyediakan lingkungan hijau serta taman kota sebagai sarana
masyarakat sebuah kota dapat menghirup udara segar dan hidup
sehat.
4. Berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan standard
kualitas kehidupan sebuah kota yang sesungguhnya.
5. Menciptakan tempat tinggal bagi masyarakat yang beragam
agama dan budaya, baik lokal maupun international, dengan nilai
investasi terbaik.
• Letak geografi BSD City
Gambar 2. BSD City official map
20
Lokasi perusahaan dan area properti yang dimiliki BSD
City terletak di daerah Serpong, Tangerang Selatan yang masuk
kedalam Provinsi Banten. Provinsi Banten terletak di ujung Pulau
Jawa, berada posisi astronomis 105,01’11” – 106,07’12” BT dan
05,07’50” – 07,01’1” LS, mempunyai batas wilayah :
a. Sebelah Utara dengan Laut Jawa
b. Sebelah Timur dengan Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat
c. Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia
d. Sebelah Barat dengan Selat Sunda
Banten memiliki keunggulan fisik-geografis yang
strategis, sebagai pintu gerbang Jawa-Sumatra dan dilalui lalu
lintas perdagangan Internasional. Wilayah Provinsi Banten yang
terletak diujung barat Pulau Jawa merupakan lintasan distribusi
arus barang, jasa dan penumpang terpadat dengan tingkat
mobilisasi sebesar ± 60% dari total mobilisasi Nasional.
Kota Tangerang Selatan sendiri sudah resmi terbentuk
pada 29 Oktober 2008. Salah satu alasan Kota Tangerang Selatan
dibentuk adalah untuk mengatasi soal pelayanan publik. Selama ini
masyarakat yang tinggal di Ciputat, Pamulang, Pondok Aren,
Serpong, dan Setu, yang akan mengurus keperluan yang ada
kaitan dengan pemerintah daerah, harus ke Tigaraksa, ibu kota
Kabupaten Tangerang. Jarak ke Tigaraksa berkisar antara 30 km
dan 50 km dan dapat ditempuh dengan waktu 1-2 jam, hal ini
sungguh tidak efektif dan tidak efisien. Dengan adanya kota baru ini
membuat banyak warga yang berada di wilayah Tangerang Selatan
21
bersukacita, hal ini pun memberikan nilai tambah bagi bisnis
properti yang dimiliki BSD City.
• Cluster di BSD
Gambar 3. Cluster The Green BSD City
Berbagai cluster seperti: The Green, De Latinos, New
Provence Park Land, Pavilion Residence, Neo Catalonia, Vermont
Parkland, Victoria Riverpark, Versailles Residence, Virginia Lagoon,
Taman Giri Loka, Paris Residence, dan Golden Viena merupakan
mahakarya BSD City.
Setelah memasarkan lima cluster-nya, yaitu Albera,
Fiore, Allevare, dan Giardina, serta Primavera, PT Bumi Serpong
Damai Tbk kembali meluncurkan cluster terbarunya, Studento
Foresta. Berada di kawasan Foresta, BSD City, keberadaan
Studento berdekatan dengan Central Bussines District (CBD) BSD
Barat dan sentra pendidikan Edutown BSD City.
Modern, hijau, dan gaya hidup sehat. Ketiga nuansa
tersebut menyatu dalam konsep cluster Studento. Itulah kiranya,
22
selain ditujukan bagi mereka yang senantiasa mendambakan
kesehariannya untuk dekat dengan alam, kehadiran Studento juga
ditujukan untuk mengakomodasi kebutuhan tempat tinggal yang
layak bagi pelajar dan mahasiswa yang bersekolah atau kuliah di
kitaran Edutown BSD City.
Di kawasan Foresta itu, Studento akan memanjakan
penghuninya dengan berbagai fasilitas lengkap dari kawasan hijau
hutan kota seluas 4,5 hektar. Selain sport club lengkap dengan
area swimming pool dan pusat kebugaran, Studento juga
menyajikan Viale Foresta, yaitu fasilitas jogging track dan cycling
path (jalur bersepeda).
Selebar 10 hingga 15 meter dan panjang 2,7 kilometer,
rute joging dan bersepeda itu akan saling menghubungkan antara
seluruh cluster dengan green belt atau sabuk hijau hutan kota yang
memagar di sisi kanan dan kirinya. Fasilitas gaya hidup sehat lain
pun telah disiapkan Studento berupa fasilitas putting green, 3 on 3
basketball, serta taman-taman dan pedestrian nan rimbun dan
nyaman.
Konsep "bike to school" yang sehat, seru, dan ceria akan
menjadi keseharian anak-anak sekolah dan mahasiswa di sini.
Karena dekat dengan kawasan Edutown BSD City, lokasi sekolah
atau kampus akan mudah ditempuh tanpa menggunakan
kendaraan umum atau pribadi.
Selain itu, Studento juga telah didukung oleh
ketersediaan teknologi tinggi untuk melayani mobilitas para pelajar
23
dan mahasiwa dalam menuntut ilmu. Studento menghadirkan
jaringan internet nirkabel non stop berbasis Wi-Fi, sebagai
kebutuhan berteknologi yang cepat, ringkas, dan terkini.
Berdiri di atas lahan seluas empat hektar, tahap pertama
kompleks hunian kluster ini akan dibangun dan dipasarkan kurang
lebih sekitar 100 unit rumah beserta kavling. Tipe rumah ditawarkan
adalah 96/84, yang masing-masing terdiri dari dua lantai. Harga
setiap unit-unit kluster tersebut di kisaran kurang dari 500 juta, dan
sudah termasuk biaya PPN.
Bagi pelajar dan mahasiswa yang akan menuntut ilmu di
Edutown, konsep hunian ini sangat cocok, selain tentunya, tidak
diragukan lagi untuk dimiliki segera oleh para keluarga yang
mendambakan kenyamanan memiliki hunian kluster.
Dengan harga jual per unit di bawah Rp 500 juta
termasuk PPN, kepemilikan unit-unit kluster Studento ini tentu bisa
dijadikan investasi menguntungkan. Hal itu bisa diperoleh melalui
konsep pengelolaan dorm house, mengingat pasar yang cukup
jelas dan tepat sudah di depan mata, yaitu pelajar dan mahasiswa
kalangan menengah ke atas.
4.1.2 Industry Profile
• Sejarah Perumahan di Indonesia
Konsepsi awal mengenai model-model perumahan di
Indonesia sudah mulai muncul semenjak masa kerajaan-kerajaan
kuno di Indonesia. Dalam setiap babak sejarahnya setiap kerajaan
24
memiliki konsep perumahan yang hampir sama, walaupun dalam
model dan gaya bangunannya terkadang berbeda-beda.
Pola model bangunan biasanya tersentralkan pada model
bangunan pusat pemerintahan yang ada, seperti kraton, istana raja,
atau pusat pemerintahan terkecil yakni kadipaten atau balai desa.
Pola-pola bangunan yang ada tersebut menjadi rujukan utama
dalam pengembangan perumahan di daerah-daerah Indonesia
pada saat itu. Penataan perumahan dalam pusat pemerintahan
seperti perumahan khusus keluarga raja, hanggar prajurit,
perumahan patih dan punggawa-punggawa kerajaan, hingga
perumahan masyarakat di sekililing istana semuanya di atur
berdasarkan pada status sosial yang ada dalam masing-masing
kerajaan.
Apabila mengacu pada contoh model perumahan
kerajaan Singasari atau Majapahit, maka akan terbagi dalam
beberapa lapisan. Lapisan pertama dikhususkan untuk perumahan
keluarga raja atau istana, lapisan berikutnya adalah perumahan
pejabat-pejabat penting istana diikuti oleh perumahan para
rohaniawan dan “tukang”, ahli-ahli khusus seperti pande besi, dan
lain-lain. Baru setelah itu perumahan masyarakat umum. Untuk
wilayah diluar pusat pemerintahan “mancanegara”. Pola
perumahan yang ada biasanya mengikuti pola pada pusat
pemerintahan lokal seperti balai desa, walaupun terkadang polanya
hampir sama mengikuti pola perumahan yang terdapat di pusat
pemerintahan.
25
Saat Belanda mulai berkuasa di Indonesia sekitar abad
15 M, pola pemukiman baru yang dibangun untuk penduduk Eropa
atau yang setingkat mengikuti pola yang ada di Eropa dan hampir
tanpa penyesuaian dengan konteks ke-lokal-annya baik iklim
maupun kondisi geografis. Berbagai model dan gaya Eropa
disajikan oleh Belanda dalam pengembangan perumahan di
Indonesia. Pola rumah Eropa sangat kontradiktif apabila
dibandingkan dengan perumahan pribumi pada saat itu.
Perumahan pribumi lebih kecil, semi permanen, rapat dan sesak
dengan fasilitas yang sederhana dan terbatas. Sedangkan
perumahan Belanda sangat luas, bangunan permanen, bergaya
barat dilengkapi dengan berbagai fasilitas
Dengan pola Eropa tersebut dan dibarengi dengan
pembagian kelas sosial yang ada yang mengkhususkan pada
orang-orang Belanda dan Eropa yang dapat menempati model-
model rumah ala Eropa tersebut. Terjadi pergeseran paradigma
masyarakat lokal terhadap model rumah ideal. Pengaruh pola dan
gaya perumahan Eropa sedikit banyak mulai diserap oleh
masyarakat lokal, walaupun masih sangat terbatas hanya bagia
kalangan elit lokal saja.
Untuk perkembangan perumahan kota. Pola lama yang
menempatkan Kraton sebagai pusat dari segala hal, menjadi
bergeser pada penataan pusat perekonomian yang menjadi pijakan
penataan kota. Dewan kota menjadi penanggungjawab bagi
penataan kota dan pelayanan fasilitas umum. Sedangkan
26
pembagian cluster perumahan yang ada dibagi menjadi dua model
yang berdasarkan fungsinya, yakni perumahan privat yang
dibangun sendiri dan perumahan formal yang biasanya dibangun
secara bersamaan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.
Dari dua model perumahan yang ada pada saat itu,
merupakan embrio bagi muncunya bisnis properti dan developer di
Indonesia. Hingga Perang Dunia II, sistem pengadaan perumahan
kota dibagi dalam tiga pola. Pertama, perumahan yang dibangun
oleh pihak swasta. Bermutu baik, mahal dan diperuntukkan bagi
penduduk yang berpengahsilan tinggi, utamanya untuk kalangan
Eropa dan Timur Asing. Kedua, perumahan yang pengadaannya
untuk dipakai sendiri, baik pribadi maupun oleh badan usaha.
Termasuk didalamnya adalah perumahan-perumahan pegawai
negeri, kayawan swasta, dll. Ketiga, perumahan kampung.
Perumahan dikampung adalah perumahan masyarakat pribumi
yang jumlahnya mencapai dua pertiga rumah yang ada. Umumnya
dibangun oleh penghuninya sendiri dengan model dan pola yang
terus berkembang secara inkrimrntal dan dinamis.
Pola dan model perumahan yang terbagi dalam tiga
model tersebut hingga saat ini sedikit banyak tidak berubah.
Mungkin yang berbeda hanya pergeseran pada status sosial
penghuni perumahan yang ada. Kemudian pengelolaan yang diatur
secara lebih rapih oleh pemerintah RI. Hal ini bisa dilihat dengan
adanya Perum Perumnas, BTN dan lain sebagainya. Di samping
27
model-model bangunan yang ada semakin memiliki banyak corak
dan berbagai model.
• Pertumbuhan Penduduk di Jakarta dan sekitarnya
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI
jakarta K Abdul Kadir mengungkapkan, jumlah penduduk Jakarta
berdasarkan hasil pencocokan dan penelitian (coklit) dari RT/RW
mencapai 7.871.215 jiwa. Demikian dikemukakan K Abdul Kadir, di
sela-sela kunjungan Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi bowo di
Kelurahan Warakas dan Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan
Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (21/3).
"Hasil coklit tersebut telah mengalami perubahan
sebanyak empat kali karena beberapa RT/RW tidak mengetahui
penjabaran teknis coklit," ujar Kadir. Kadir menambahkan, pihaknya
telah mengirimkan data resmi jumlah penduduk DKI Jakarta
tersebut ke Dirjen Administrasi Kependudukan Departemen Dalam
Negeri. Sementara itu, Kepala Suku dinas Kependudukan Dan
Catatan Sipil Jakut, Saiman mengungkapkan jumlah penduduk
yang teregistrasi di wilayahnya mencapai 2.225.130 jiwa.
28
• Pembangunan Kota Baru sebagai daerah penyanggah Jakarta
Gambar 4. BSD City area
Dengan pesatnya perkembangan kegiatan perekonomian
bersamaan dengan terciptanya lapangan-lapangan kerja baru, telah
menarik tenaga kerja dari luar daerah, sehingga menimbulkan
masalah urbanisasi.
Urbanisasi yang tidak terkendalikan, telah menimbulkan
berbagai masalah, antara lain timbulnya ketidakseimbangan antara
jumlah kesempatan kerja dan jumlah orang yang mencari pekerjaan,
dan timbulnya ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan
sarana yang harus disediakan dalam berbagai bidang (administrasi,
sosial, ekonomi dan fisik).
Dengan adanya ketidakseimbangan tersebut, maka
timbullah bermacam-macam masalah lain seperti kekurangan
29
ketertiban hidup, keamanan, daerah slum, tuna wisma, kejahatan,
kesehatan, pendidikan, transportasi kota dan sebagainya. Dengan
demikian pertambahan penduduk yang pesat merupakan masalah
pokok yang sangat mempengaruhi perkembangan DKI Jakarta, oleh
karena itu pemerintah membuat kebijakan perlunya daerah
penyanggah disekitar Jakarta, termasuk diantaranya Tangerang.
• Pelaku property di Tangerang dan sekitarnya (pesaing BSD City)
Perkembangan properti di Serpong terus saja
melaju.Para pengembang besar tak henti-hentinya meluncurkan
produk baru. Dengan fasilitas semakin beragam, tak pelak
membuat kawasan ini kian menjadi incaran investor. Lokasinya
yang dekat dengan DKI Jakarta menjadikan kawasan ini
berkembang lebih pesat diabndingkan daerahnya.
BSD City merupakan pengembang property yang
terbesar berskala kota di Serpong, tetapi BSD City pun juga tak
luput dari ancaman pesaingnya. Disekitar BSD City terdapat pula
beberapa pengembang property yang terus giat mengembangkan
dan meluncurkan produk baru mereka, sebut saja Bintaro yang
memang telah lebih dulu hadir dibandingkan BSD City .
Selain itu Summarecon Serpong yang merupakan Grup
Summarecon Agung ini juga tak henti mengembangkan sebagian
wilayah Gading Serpongnya. Lalu, masih ada Alam Sutera, yaitu
perumahan dengan luas sekitar 1000 hektar yang juga terdapat di
kawasan Serpong tersebut, kawasan residensial yang
30
dikembangkan oleh PT. Alfa Goldland Realty ini mengandalkan
akses langsung dari kawasannya ke jalan tol Jakarta – Merak
sebagai salah satu daya tarik ke konsumennya. Selain itu kita juga
melihat Lippo Karawaci yang mempunyai akses istimewa dengan
pintu tol. Paramount Serpong yang menggantikan hak pengelolaan
pengembang Ambassador Gading Serpong juga sedang
mengembangkan wilayah Paramount Lakes, tak tanggung-
tanggung Paramount rencananya akan menanam biaya sebesar
Rp. 9 triliun untuk mengembangkan proyeknya hingga 20 tahun
mendatang.
• 5 Pilar kekuatan BSD City
Pilar kekuatan BSD City terletak pada aksesibilitas,
fasilitas, infrastruktur, lingkungan dan ukuran. Lokasi di barat daya
Jakarta yang sangat strategis dengan berbagai kemudahan akses
menuju area komersial sangat berpengaruh bagi lingkungan serta
bisnis, terutama dengan tersedianya jalur utama tol dari segala
penjuru serta tersedianya fasilitas transportasi umum lainnya
seperti bus feeder TransBSD serta jalur kereta api Jabodetabek.
Dengan adanya kemudahan akses tersebut maka pusat kota
Jakarta dapat ditempuh dalam waktu 40 menit dan Bandara
Soekarno-Hatta dapat ditempuh dalam waktu 30 menit melalui tol
Jakarta-Merak.
31
Gambar 5. ITC BSD & BSD City Junction
Pembangunan di BSD City bertumpu pada satu hal yaitu
bagi orang yang menetap, bekerja, dan bersenang-senang di
dalamnya. Mereka yang kelak akan menikmati berbagai
Kenyamanan Hidup Berkualitas dalam rumah yang nyaman, ruang
bisnis, tempat berbelanja, serta berbagai sarana pendidikan
sekaligus berekreasi dalam satu kota, lingkungan-nya pun lebih
sehat untuk dihuni. Perencanaannya didasarkan pada visi
komunitas berbasis kota, sehingga akan banyak dijumpai berbagai
perumahan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, kawasan
bisnis berteknologi tinggi serta dikelola secara profesional, dan
tersedianya berbagai fasilitas hiburan dan rekreasi.
Dari sisi fasilitas, BSD City bisa dibilang memiliki
segalanya. Baik penduduk maupun pengunjung disuguhi dengan
berbagai sarana olah raga mulai dari lapangan tenis, kolam renang
berukuran Olympic, hingga lapangan golf 18 hole yang didesain
khusus oleh Jack Nicklaus. Selain itu Tersedia pula Ocean Park,
thematic water adventure terhebat di Asia Tenggara yang dibangun
diatas lahan seluas 8,5 hektar dan merupakan hasil rancangan
32
ekspertis asal Kanada. Ocean Park memiliki lokasi yang strategis,
yaitu terletak di jantung kawasan BSD City pada area CBD-BSD
yang dapat ditempuh dalam waktu 15 menit dari Pondok Indah.
Pangsa pasar yang dituju tidak hanya penduduk yang bermukim
disekitar Tangerang, namun penduduk yang bermukim di
Jabodetabek dengan populasi sekitar 30 juta penduduk.
Gambar 6. Lapangan Golf BSD City
Dari aspek infrastruktur BSD City hadir lebih dari sekedar
lokasi perumahan dan perkantoran. Sebuah kompleks bisnis yang
menyatu dengan lingkungan hijau serta menjadi penghubung dalam
bisnis modern bagi perusahaan lokal maupun multinasional yang
ingin mencari alternatif bagi kepadatan dan kemacetan di kawasan
segitiga emas, memberikan solusi bagi anda yang memerlukan
perluasan bisnis. Tenaga listrik yang dapat diandalkan serta kabel
fiber optic merupakan pendukung utama dalam infrastruktur
komunikasi di BSD, yang menjamin konsistensi dan kecepatan
suara serta koneksi data dengan dunia.
33
Dengan membangun beragam produk property
berkualitas tinggi, BSD telah memberi andil dalam mengurangi
kepadatan perumahan, menciptakan lingkungan hijau, nyaman,
aman, serta sehat. Udara bersih maupun perumahan berkualitas
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan standar hidup penduduk
Indonesia yang begitu padat. Sekitar 400 hektar dari luas
keseluruhan BSD dialokasikan bagi ruang hijau. Keamanan serta
keselamatan juga merupakan factor utama bagi ketenangan jjiwa.
Sistem keamanan elektronis yang didukung oleh petugas
keamanan professional serta ramah menjaga seluruh penjuru BSD.
• Fasilitas Pendidikan di Tangerang dan sekitarnya
BSD City juga memberikan perhatian yang begitu besar
kepada fasilitas pendidikan dengan tersedianya berbagai macam
sekolah dan perguruan tinggi nasional serta internasional,
diantaranya adalah DIS (Deutsche Internationale Schule), SGU
(Swiss German University), Sinar Mas World Academy, Al-Azhar,
Santa Ursula, dan masih banyak lagi.
Di wilayah BSD City saat ini tercatat sebanyak 13 Taman
Kanak-kanak dan Kelompok Bermain, 16 Sekolah Dasar, 9 Sekolah
Menengah Pertama, 10 Sekolah Menengah Umum dan 5
Universitas hadir guna melengkapi fasilitas pendidikan di BSD City.
Selain itu terdapat pula beberapa Sekolah Kejuruan dan Sekolah
Khusus.
34
• Edu Town
Gambar 7. Edutown Future Development
Edutown yang merupakan kepanjangan dari Education
Township adalah sebuah kawasan di Tahap 2 BSDCITY dengan
luas kurang lebih 50 hektar. Latar belakang dibangunnya Edutown
karena meningkatnya kebutuhan akan universitas di sekitar
BSDCITY. Saat ini di dalam wilayah BSDCITY sudah terdapat 8
sekolah menengah atas berkualitas seperti Al-Azhar, Santa Ursula,
Insan Cendikia, Ora et Labora, dan lain-lain. Di sekitar BSDCITY
juga terdapat sekitar 7 sekolah menenah umum berkualitas,
sehingga ada 15 sekolah yang setiap tahunnya meluluskan sekitar
3.000 calon mahasiswa. Hal ini dapat menjadi salah satu faktor
pendorong kebutuhan universitas.
Apabila dilihat dari sisi kebutuhan sebuah kota yang
berkembang, diperlukan sesuatu kehidupan kota yang dapat
35
membuat kota menjadi hidup dan dinamis, salah satunya adalah
dengan adanya anak-anak sekolah. Dipilihnya suatu kawasan
dengan target mahasiswa, karena mahasiswa adalah anak-anak
sekolah namun sudah cukup dewasa, sehingga dapat mengambil
keputusan sendiri. Beberapa contoh lokasi di kota-kota besar,
dengan adanya kampus maka beberapa sektor ekonomi lain juga
akan dapat hidup, baik sektor perdagangan barang maupun jasa.
Bahkan kebutuhan properti juga akan meningkat baik itu rumah
sewa atau kos dan apartemen. Bagi sebuah kota hal ini tentunya
akan dapat menghidupkan kota tersebut.
Tren yang terjadi saat ini di Indonesia, cenderung orang
tua akan memaksakan anak-anaknya untuk dapat sekolah setinggi-
tingginya, tentunya di sekolah yang berkualitas. Tidak jarang para
orang tua berani untuk menghabiskan sebagian besar
penghasilannya untuk anak-anaknya dalam kebutuhannya untuk
sekolah. Hal ini juga dapat menjadi latar belakang kenapa
diperlukan suatu kawasan pendidikan yang baik tentunya juga
harus didukung sekolah-sekolah yang berkualitas.
Edutown, nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas yang
akan dapat mendukung terciptanya suasana pendidikan. Fasilitas
yang akan disiapkan seperti dormitory, fasilitas olah raga, bahkan
kesehatan. Di sekitar Edutown akan dibangun pusat-pusat
komersial dan residensial yang nantinya akan mendukung
terciptanya suasana perkotaan yang bersinergi antara semua
unsurnya, tentunya dengan memperhatikan aspek-aspek
36
lingkungan, sehingga akan dapat juga mendukung suasana belajar
mengajar.
Saat ini dari target 5 (lima) universitas yang akan
beroperasi di Edutown, 2 (dua) diantaranya sudah membangun
kampusnya, yaitu Swiss-German University (SGU), dan Prasetiya
Mulya (PM). Konsep yang nantinya coba dibangun di Edutown
adalah memiliki kampus dengan kompetensi berbeda antar
kampusnya, sehingga diharapkan jangan sampai terjadi
kanibalisme. Sebagai contoh, SGU memiliki kompetensi di bidang
teknik, lebih khusus lagi mechatronik, sedangkan PM kuat di dalam
bidang manajemen dan bisnis.
Pihak manajemen saat ini sedang menjalin komunikasi
dengan pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta,
University of Southern California (USC), dan juga pihak Pemda
Kabupaten Tangerang, dalam upaya pembentukan kampus
Universitas Tangerang di Edutown BSDCITY. Kampus ini
diharapkan dapat menjadi kampus daerah dengan kualitas yang
bagus. Nantinya manajemen kampus akan diisi oleh pihak UGM
yang bekerjasama dengan USC, tentunya dengan tidak akan
melupakan potensi-potensi SDM lokal. Kampus-kampus lain juga
dalam tahap penjajagan tentunya dengan melihat kompetensinya
masing-masing apakah di bidang komunikasi, seni, dan lain-lain.
Nantinya diperkirakan kawasan ini dapat menampung
sekitar 20-30 ribu mahasiswa dengan fasilitas yang lengkap
tentunya yang berpihak kepada lingkungan hidup. Diharapkan, ke
37
depan kampus-kampus yang ada di BSDCITY dapat menjadi
pilihan terbaik bagi para penghuni maupun bukan penghuni
BSDCITY.
• Brand communication BSD City (brand name, brand association)
Brand BSD City sendiri pada awalnya menggunakan
merek Bumi Serpong Damai yang kemudian berubah menjadi BSD
City sejak tahun 2003 ketika pemilik mayoritas BSD City berpindah
ke Sinar Mas Group.
Selain melakukan beragai pengembangan, BSD City juga
terus berusaha untuk memperkenalkan dan memperkuat brand
yang dimilikinya dengan berbagai cara, terutama kepada konsumen
yang menjadi target marketnya.
Berbagai cara dilakukan pihak BSD City, diantaranya
dengan mengikuti berbagai pameran property, membuka stand di
berbagai mall, menempatkan spanduk-spanduk, baliho, serta
billboard di sekitar BSD City dan di beberapa daerah yang
mengarah ke lokasi BSD City.
Selain itu pihak BSD city juga memperkuat brand yang
dimilikinya melalui media cetak serta media elektronik. Pihak BSD
City juga membuat poster tentang semua produk terbaru BSD City
yang ditempatkan pada seluruh feeder busway milik BSD City, hal
tersebut sangatlah berdampak positif dikarenakan seluruh feeder
busway BSD City setiap harinya menempuh perjalanan dari BSD
City menuju kawasan niaga Sudirman dan sekitarnya.
38
• Tantangan dan hambatan BSD City dalam mengembangkan
edutown
Berbagai tantangan tentunya dihadapi oleh pihak BSD
City dalam mengembangkan edutown. Diantaranya adalah di
bidang pemasaran yaitu bagaimana cara untuk membuat pihak dari
Universitas-universitas terkemuka tersebut dapat tertarik untuk
masuk ke kawasan BSD City, untuk penjualan cluster selama ini
bisa melalui berbagai media seperti TV, radio dan lain-lain namun
hal itu tidak bisa diterapkan untuk memasarkan kawasan edutown.
Dalam memasarkan edutown diperlukan pendekatan
langsung ke universitas-universitas terkait. Hal ini tentu berbeda
dibandingkan dengan memasarkan cluster-cluster di BSD City
dikarenakan yang dipasarkan dalam Edutown adalah sebuah area
yang besar dan membutuhkan biaya yang banyak dalam
pembangunannya, maka dari itu perlu dilakukan pendekatan secara
langsung kepada target market yaitu universitas-universitas yang
ada di Indonesia.
Pihak BSD City juga berkeinginan bahwa nantinya
universitas yang terdapat di edutown hanyalah universitas yang
terkemuka, bermutu tinggi, dan memiliki standar Internasional,
dengan kata lain tidak sembarangan universitas bisa ikut menjadi
bagian dari edutown.
39
4.2 Case Analysis
4.2.1 BSD CITY
4.2.1.1 Industry Analysis
Satu dari komponen utama permintaan adalah populasi,
tidak hanya dalam kaitan dengan jumlah orang tetapi juga dalam
kaitan dengan sub-kelompok menurut usia dan kemampuan finansial
untuk membeli Realestat. Perubahan-perubahan dalam trend dan
juga pola hidup menentukan dimana akan ada pertumbuhan
permintaan akan property real berikutnya dan apa yang akan
diperlukan permintaan ini dalam kaitan dengan pengembangan
perumahan dan realestat yang berhubungan (Sirota, 2006, p5-6).
Urbanisasi yang tidak terkendalikan, telah menimbulkan
berbagai masalah, antara lain timbulnya ketidakseimbangan antara
jumlah kesempatan kerja dan jumlah orang yang mencari pekerjaan,
dan timbulnya ketidakseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan
sarana yang harus disediakan dalam berbagai bidang (administrasi,
sosial, ekonomi dan fisik). Dengan demikian pertambahan penduduk
yang pesat merupakan masalah pokok yang sangat mempengaruhi
perkembangan DKI Jakarta, oleh karena itu pemerintah membuat
kebijakan perlunya daerah penyanggah disekitar Jakarta, termasuk
diantaranya Tangerang.
BSD City hadir sebagai Realestat dengan konsep sebuah
kota mandiri sebagai daerah penyanggah Jakarta yang tentunya
membantu dalam mengurangi permasalahan diatas. Dengan berbagai
macam tipe cluster yg dihadirkan oleh BSD City akan memberikan
40
pilihan bagi para konsumen sesuai dengan kemampuan finansial yang
mereka miliki. Selain itu para konsumen juga akan mendapatkan
berbagai macam fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Dalam hal ini pihak BSD City menyediakan berbagai macam fasilitas
yang tentunya sesuai dengan perubahan-perubahan dalam trend dan
juga pola hidup sesuai dengan permintaan mereka.
Gambar 8. BSD City the ultimate urban living
Di industri real estate setidaknya ada 104 usaha yang
terkait satu sama lain mulai dari industri semen, tukang batu,
perbankan, hingga kontraktor. Kalau pemerintah benar-benar
concern dengan pengurangan jumlah kemiskinan dan pengangguran,
perlu ada terobosan kebijakan yang bisa memacu kegiatan usaha di
sektor riil.
Di tingkat mikro, saat ini tiap-tiap perusahaan yang
bergerak di sektor property sudah melakukan berbagai upaya untuk
menggairahkan industri ini. Misalnya, Sinarmas Developer and Real
Estate yang merupakan salah satu divisi usaha di Grup Sinarmas kini
telah memayungi lebih dari 80 perusahaan dengan status
41
kepemilikan mayoritas dan minoritas, baik skala nasional maupun
internasional.
Dalam pengembangan Global City, Sinarmas senantiasa
mengutamakan empat pilar dasar, yang meliputi hunian, bisnis,
pendidikan, dan rekreasi. Untuk hunian, perusahaan pengembang ini
berusaha menciptakan hunian yang peduli terhadap global warming,
eco-living, dan smart home sehingga tercipta lingkungan yang sehat,
hijau, dan nyaman serta mengikuti perkembangan zaman.
Dalam pilar bisnis, Sinarmas berusaha menciptakan
kawasan bisnis, baik skala nasional maupun internasional. Dalam
segi pendidikan, perusahaan yang didirikan oleh Eka Tjipta Widjaja
ini menyediakan fasilitas bagi institusi pendidikan yang berkualitas
internasional dan nasional, mulai dari taman kanak-kanak hingga
universitas. Pada saat yang sama, perusahaan juga menyediakan
area hiburan dan bermain serta sarana olahraga untuk tujuan
relaksasi yang benar-benar maksimal.
Kegiatan usaha dan ekspansi yang dilakukan para
pengembang property itu menunjukkan adanya keyakinan dan
harapan positif terhadap perekonomian Indonesia di masa depan.
Untuk itu, pemerintah sebaiknya bisa terus memelihara dan
meningkatkan kepercayaan dari dunia usaha ini.
Pada saat yang sama, pemerintah harus secara khusus
bisa memerhatikan kebutuhan rumah untuk rakyat kecil dan
masyarakat berpenghasilan rendah. Sementara untuk industri
property komersial, biarkan diserahkan saja pada mekanisme pasar.
42
Pemerintah cukup memelihara masalah keamanan, memberikan
iklim usaha yang kondusif, serta kepastian berusaha.
4.2.1.2 Company Analysis
• Segmentation, Targeting & Positioning
Suatu perusahaan tidak dapat melayani semua
konsumen yang terdiri dari berbagai segmen pasar yang beragam
dalam menawarkan produk dan jasanya. Oleh karena itu, suatu
perusahaan perlu mengidentifikasikan segmen pasarnya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan lebih
efektif (Kotler, 2008, p.172).
Segmentasi pasar membedakan sebuah pasar menjadi
kelompok-kelompok kecil pembeli berdasarkan geografis,
demografis, status sosial, dan kebiasaan. Para pemasar tidak
menciptakan segmen, tetapi tugas seorang pemasar adalah
mengidentifikasi segmen yang ada dan menetapkan target mana
yang akan dituju. Perusahaan akan lebih mudah memilih jalur
distribusi dan komunikasi yang terbaik, dan dari identifikasi
tersebut akan diketahui siapa saja para kompetitor secara jelas
yang memiliki target segmen yang sama (Kotler, 2008, p.173).
Segmentasi dari BSD City sendiri sebenarnya bisa
dikatakan sangat luas, hal ini dikarenakan BSD City hadir dengan
sebuah konsep kota mandiri. Misalnya untuk hunian BSD City
memiliki beberapa tipe rumah dari mulai kecil, menengah, hingga
besar. Sedangkan untuk komersial BSD City juga memiliki
43
berbagai macam jenis seperti kios, ruko, gedung, dan mall,
dengan kata lain semuanya tersedia di BSD City. Saat ini BSD
City lebih memusatkan pembangunan ke segmen menengah dan
keatas, harga rumah yang ditawarkan berkisar antara 300 juta-
1Milliar rupiah.
Tahap selanjutnya setelah perusahaan melakukan
segmentasi pasar, yang harus dilakukan perusahaan adalah
menentukan target pasar yang dituju dalam menawarkan produk
dan jasa perusahaan. Dalam mengevaluasi segmen yang
berbeda, perusahaan dapat melakukan pertimbangan dalam
pemilihan target pasar (Kotler, 2008, p.183).
Targetting dari BSD City sendiri adalah lebih kepada
keluarga-keluarga yang baru mulai berumah tangga, selain itu
juga kepada para konsumen yang ingin memiliki rumah kedua
atau mungkin rumah ketiga mereka. Tak sedikit juga dari para
konsumen yang menjadikan rumah mereka sebagai investasi,
khususnya para konsumen yang memiliki rumah berukuran besar
di BSD City. Selain itu pihak BSD City juga menyediakan
berbagai macam produk selain rumah seperti ruko-ruko dan
bermacam-macam jenis kios yang tersebar di BSD City (Taman
Tekno, BSD Autoparts, Pasar Modern) bagi mereka yang ingin
berinvestasi.
Setelah perusahaan menetapkan target pasar yang dituju
dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh para konsumen, maka
perusahaan dapat menyesuaikan serta menetapkan posisi produk
44
di pasar (market positioning). Positioning merupakan suatu
kegiatan perancangan penawaran dan image perusahaan agar
mendapatkan tempat khusus di benak target pasar yang dituju.
Tujuan akhir dari positioning ini adalah suksesnya pembentukan
value proposition yang berfokus pada konsumen. Value
proposition adalah suatu alasan yang dapat meyakini target
konsumen mengapa harus membeli produk tersebut (Kotler,
2008, p.191-196).
Untuk positioning dari BSD City sendiri adalah bahwa
mereka lebih memposisikan kehadiran BSD City sebagai sebuah
kota mandiri yang hadir dengan berbagai macam fasilitas
terlengkap. Positioning tersebut merupakan salah satu
keunggulan utama yang dimiliki oleh BSD City bila dibandingkan
dengan para pesaingnya, para konsumen pun pada akhirnya tahu
betul mana yang terbaik buat mereka sesuai dengan kebutuhan
mereka.
• S W O T
Analisa SWOT merupakan salah satu cara untuk
melakukan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan untuk tetap bertahan di pasar.
Definisi SWOT dapat dijelaskan sebagai berikut :
Analisis SWOT menilai sumber daya kekuatan (strength)
dan kelemahan (weakness) perusahaan maupun kondisi eksternal
yang berupa kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat),
45
yang diharapkan dapat memberikan informasi apakah situasi
perusahaan secara menyeluruh dalam kondisi sehat atau tidak.
Analisa ini bersifat sederhana tetapi merupakan alat yang efektif
untuk mengukur kemampuan dan defisiensi yang dimiliki
perusahaan, kesempatan yang ada di pasar, dan juga ancaman
dari luar terhadap kesejahteraan masa depan perusahaan
(Thompson,et.al., 2005, p.89).
Berdasarkan studi kasus diatas, kita dapat mengetahui
bahwa strength atau kekuatan yang dimiliki oleh BSD City
diantaranya adalah:
1. ISO 9001 ini bisa dijadikan keunggulan kompetitif, karena dengan
iso maka para calon pelanggan akan menjadi semakin yakin akan
kualitas hunian yang akan mereka beli.
2. Lapangan golf yang menjadi salah satu yang terbaik (tapi perlu
dilihat lagi, apa perumahan lainnya memiliki lapangan golf yang
lebih baik, jika iya bisa jadi ini merupakan threat)
3. Kelengkapan fasilitas yang dimiliki oleh BSD city, sehingga
penghuni tidak perlu membuang waktu dan menempuh jarak yang
jauh untuk memenuhi berbagai macam kebutuhannya.
4. Aksesibilitas ke Jakarta sebagai pusat aktivitas penghuninya,
terutama dengan tersedianya jalur utama tol dari segala penjuru
serta tersedianya fasilitas transportasi umum lainnya seperti bus
feeder TransBSD serta jalur kereta api Jabodetabek.
5. Pembangunan edutown sebagai pusat pendidikan yang dilengkapi
dengan berbagai macam fasilitas, tentunya ini akan sangat
46
mendorong penjualan rumah tinggal maupun ruko di BSD City baik
untuk benar-benar ditinggali maupun disewakan.
Sedangkan, untuk weakness atau beberapa kekurangan
yang dimiliki oleh BSD City adalah :
1. Daerah disekitar BSD City bisa dibilang cenderung tidak ramah
lingkungan, hal terebut dikarenakan dengan adanya pembangunan
BSD City yang terus melakukan pengembangan akan berkibat
bagi lingkungan sekitar, yaitu dengan berkurangnya daerah
resapan air.
2. Meskipun aksesibilitas menuju atau dari BSD City dikatakan
relative mudah, namun tetap saja cukup jauh dari pusat kota
sehingga orang-orang dengan mobilitas tinggi di Jakarta agak sulit
dalam memutuskan untuk memiliki tempat tinggal di BSD.
Dalam hal ini juga terdapat beberapa kesempatan /
Opportunities yang dimiliki oleh BSD City, adalah:
1. Peningkatan jumlah penduduk dan urbanisasi yang semakin tak
terkendali.
2. Kebutuhan penghuni tidak hanya sekedar rumah sebagai tempat
beristirahat, tetapi penghuni juga memerlukan tempat leisure,
olahraga, belanja, dan lain-lain.
3. Pemerintah DKI mulai mendorong pembangunan pemukiman ke
arah luar Jakarta yang disebabkan oleh semakin tinggina jumlah
pertumbuhan penduduk, apabila bisa dimanfaatkan dengan baik
maka ini akan menjadi kesempatan yang luar biasa.
47
Selain hal-hal diatas, BSD City juga perlu meperhatikan
ancaman-ancaman / threats yang sewaktu-waktu akan datang,
diantaranya adalah :
1. Adanya pesaing yang akan terus menerus berkembang.
2. Dengan semakin macetnya jalan, tentunya akan membuat
penghuni berpikir dua kali untuk memiliki rumah di daerah sub
urban seperti BSD City.
Dalam hal ini perusahaan dapat menggunakan
kekuatannya dalam mengisi atau menjawab kesempatan yang
tersedia, bentuknya adalah strategi ataupun kebijakan yang bisa
diambil. Bisa kita ambil contoh bahwa dengan adanya ISO pada
BSD secara tidak langsung akan menjawab kebutuhan penduduk
akan hunian yang berkualitas dengan standar yang jelas.
Selain ISO yang dimiliki, fasilitas-fasilitas yang dimiliki
oleh BSD City sudah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan akan
perumahan yang menyediakan fasilitas lain, baik yang sifatnya
leisure atau pekerjaan. Fasilitas maupun kualitas hunian yang
sudah di-ISOkan juga telah membantu pemerintah dalam
mendorong dan mensukseskan program pembangunan
pemukiman keluar dari kota Jakarta.
Penerapan ISO merupakan hal yang baik dalam
menajwab ketidak ramahan pada lingkungan, karena ini berarti
waste yang ditinggalkan sangatlah minim dan dibuat seefisien
mungkin dan selalu berpihak pada alam. Selain itu fasilitas
transportasi masih perlu ditingkatkan bukan hanya kuantitasnya,
48
melainkan juga tujuannya, sehingga akan semakin banyak
penghuni yang mengurangi pemakaian kendaraan khusunya mobil
dan akhirnya berdampak positif dalam mengurangi kemacetan.
Selain hal-hal diatas, dengan dibangunnya edu town BSD City
dapat menjawab kebutuhan akan keunggulan kompetitif dari para
pesaing-pesaing yang ada, fasilitas-fasilitas yang hadir dengan
kelas nasional bahkan dunia tentunya dapat pula dijadikan
keunggulan kompetitif. Pengertian dari Keunggulan kompetitif
sendiri adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi
strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi
penerimaan dari investasi yang dilakukan. Sekurang-kurangnya
ada dua prinsip pokok yang perlu dimiliki perusahaan untuk meraih
keunggulan kompetitif yaitu adanya nilai pandang pelanggan dan
keunikan produk (Mangkuprawira, 2008, p3).
4.2.1.3 How Place Market Themselves
Philip Kotler, Donald Haider, dan Irving Rein dalam buku
Marketing Places (1993. P24) menjelaskan bahwa The Four Main
Target Markets dalam Marketing Places adalah Visitors, Residents
and Workers, Business and Industry, serta Export Markets. Marketing
Places sendiri bisa diartikan sebagai sebuah konsep pemasaran
yang lebih spesifik untuk memasarkan sebuah lokasi. Dalam
memasarkan sebuah lokasi memiliki keunikan tersendiri, tidak sama
dengan manajemen pemasaran pada umumnya. Yang membedakan
Marketing Place dengan Marketing Management terletak pada
49
Product Life Cyle-nya. Dalam Marketing Place produknya tidak bisa
diperbaharui, sedangkan dalam Marketing Management produknya
bisa terus diperbaharui.
Apabila dilihat dari four main target markets yang
terdapat di BSD City yaitu Visitors, Residents&Workers,
Business&Industry, dan Export Markets. Dapat kita ketahui bahwa
adanya Business Visitor, hal ini dikarenakan BSD City hadir sebagai
sebuah kota mandiri, namun jumlahnya belum terlalu besar karena
sebagian besar kegiatan bisnis terjadi di Jakarta. Niat dari pihak BSD
City sendiri ke depannya adalah memindahkan sebagian besar
kegiatan bisnis tersebut dari Jakarta ke BSD City. Salah satu tujuan
pembangunan Edutown di BSD City juga untuk meningkatkan jumlah
Business Visitor yang datang ke BSD City setiap harinya. Sedangkan
untuk Nonbusiness Visitor bisa dibilang cukup besar jumlahnya,
hanya sebagian besar dari mereka datang ke BSD City pada saat
weekend atau hari libur, hal ini dikarenakan mayoritas dari mereka
datang ke BSD City untk berekreasi bersama teman atau keluarga
seperti mengunjungi Ocean Park, ITC, Teras Kota, atau pun berbagai
tempat makan yang terdapat di BSD City.
50
Gambar 9. Central Business District BSD City
Untuk para Resident&Workers sendiri banyak terdapat di
BSD City dari mulai para Professionals yang ada, para Skilled
Workers yang jumlahnya memang tidak terlalu banyak, wealthy
individuals, entrepreneurs, unskilled workers yang mayoritas
merupakan penduduk asli disekitar BSD City, dan para Investors
skala kecil dan besar yang bergerak dibidang property. Para
Investors skala kecil rata-rata membeli ruko atau rumah yang ada di
BSD City untuk dijual kembali maupun disewakan, sedangkan para
investors dengan skala besar biasanya mengarah ke segmen Mall
dan hotel.
Untuk Business&Industry di BSD City tidaklah terdapat
Heavy Industry, yang ada hanya Clean Industry. Hal ini bisa kita lihat
pada lokasi industri yg dimiliki oleh BSD City yaitu Taman Tekno,
51
disana terdapat beberapa industri yang tidak menghasilkan limbah,
seperti industri perakitan kompnen elektronik, industri pembuatan
baud, dan pergudangan. Selain itu bidang entrepreneurs juga banyak
terdapat di BSD City, namun hanya dalam skala kecil seperti restoran
dan bengkel. Untuk Export Markets di BSD City belum tersedia, saat
ini yang tersedia hanya dalam lingkup domestik, domestik pun hanya
terbatas di daerah JABODETABEK saja.
4.2.1.4 Five Approaches to Place Development
Dalam buku Marketing Place (1993, p72) dijelaskan
bahwa terdapat 5 cara pendekatan dalam pelaksanaan pembanguan
sebuah tempat, diantaranya adalah :
• Community Development
Ide dasar di balik pengembangan masyarakat adalah
untuk menciptakan lingkungan yang berkualitas bagi masyarakat
yang tinggal dan bekerja di lingkungan tersebut. Pengembangan
masyarakat harus di dukung oleh tersedianya sekolah yang baik,
lingkungan yang kuat, meningkatkan rasa aman, dan fasilitas
kesehatan yang memadai. Pada dasarnya menekankan peran
lembaga-lembaga berbasis masyarakat yang kuat dalam
mempengaruhi kualitas tempat.
BSD City sebagai sebuah kota mandiri menyediakan
berbagai fasilitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Untuk menciptakan sebuah lingkungan yang berkualitas, BSD
City telah mendukung pengembangan masyarakat dengan
52
menghadirkan berbagai fasilitas seperti sarana sekolah yang baik
seperti tersedianya berbagai macam sekolah dan perguruan
tinggi nasional serta internasional, diantaranya adalah DIS
(Deutsche Internationale Schule), SGU (Swiss German
University), Sinar Mas World Academy, Al-Azhar, Santa Ursula,
dan masih banyak lagi. Di wilayah BSD City saat ini tercatat
sebanyak 13 Taman Kanak-kanak dan Kelompok Bermain, 16
Sekolah Dasar, 9 Sekolah Menengah Pertama, 10 Sekolah
Menengah Umum dan 5 Universitas hadir guna melengkapi
fasilitas pendidikan di BSD City.
Untuk meningkatkan rasa aman bagi masyarakat, BSD
City juga memberikan jaminan keamanan serta keselamatan yang
merupakan faktor utama bagi ketenangan jjiwa dengan
menerapkan sistem keamanan elektronis yang didukung oleh
petugas keamanan professional serta ramah menjaga seluruh
penjuru BSD City. Fasilitas kesehatan juga tersedia di BSD City
yaitu dengan hadirnya rumah sakit bertaraf Internasional Eka
Hospital.
• Urban Design
Para ahli di bidang desain perkotaan berbagi asumsi
bahwa pembangunan masyarakat yang profesional haruslah
tempat yang menyenangkan untuk dihuni. Mereka berbeda dalam
menempatkan penekanan lebih pada kualitas desain dari suatu
tempat dari arsitekturnya, ruang terbuka dan penggunaan lahan,
53
tata letak dan kualitas jalan, arus lalu lintas, serta kebersihan dan
kualitas ingkungan.
Gambar 10. Penghijauan di BSD City
Dalam membangun suatu kota, aspek lingkungan sangat
penting, karena dengan adanya lingkungan yang baik maka
seluruh kegiatan dalam suatu kota dapat berjalan dengan lancar.
Bidang lingkungan sangat berhubungan dengan kesehatan dan
kelancaran dalam beraktivitas. Bayangkan apabila terjadi banjir
atau tanah longsor tentunya akan mengganggu perekonomian.
Juga apabila kota kotor akan timbul berbagai macam penyakit.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan tersebut
maka PT BSD melaksanakan beberapa kegiatan seperti
pembangunan daerah resapan air. Daerah resapan sangat
diperlukan dalam sebuah kota. Daerah resapan berfungsi agar air
dapat terserap dengan baik sehingga air tanah tetap tersedia dan
kota tidak banjir. PT BSD telah membangun daerah-daerah
resapan air seperti : taman-taman kota (13,5 ha), jalur-jalur hijau
(tersebar puluhan ha), taman-taman lingkungan (tersebar,
54
puluhan ha), lapangan golf (75 ha), dan penggunaan paving blok
di beberapa area.
Selain itu BSD City juga membuat Instalasi Kompos yang
berasal dari sampah-sampah organik dari seluruh wilayah BSD
City yang dikumpulkan dan diolah di sini untuk dijadikan kompos.
Kompos yang sudah jadi dipergunakan untuk pembibitan
tanaman baru atau perawatan tanaman di dalam area BSD City.
Dalam buku Perilaku Konsumen (Sumarwan, 2003, p.56)
dijelaskan bahwa gaya hidup adalah sesuatu yang
menggambarkan perilaku seseorang, yaitu bagaimana ia hidup,
menggunakan uangnya dan memanfaatkan waktu yang
dimilikinya. Gaya hidup berbeda dengan kepribadian. Kepribadian
lebih menggambarkan karakteristik terdalam yang ada pada diri
manusia. Walaupun kedua konsep tersebut berbeda, namun gaya
hidup dan kepribadian adalah dua hal yang saling berhubungan.
Konsumen termotivasi dalam berbelanja karena unsur
dan dorongan kebutuhan yang muncul karena lifestyle. Menurut
Bernard T. Widjaja (2009, p.43) terdapat empat kategori yang
menjadi motif dalam proses pembelian oleh konsumen karena
lifestyle, yaitu pembelian produk bermanfaat,
kesukaan/memanjakan diri, gaya hidup mewah, dan hasrat
kemewahan.
55
Gambar 11. Teraskota BSD City
Di pertengahan tahun 2009, BSD City membuka salah
satu pusat hiburan terbesar dan terlengkap di Tangerang yang
diberi nama Teraskota yang merupakan salah satu penunjang
sarana lifestyle di BSD City. Entertainment zone tersebut berdiri di
jantung Central Business District (CBD) BSD City. Teraskota
merupakan kawasan hiburan dengan konsep one stop
entertainment yang memadukan gaya hidup, kuliner, dan belanja.
“Kehadiran Teraskota akan mewujudkan visi PT BSD Tbk untuk
terus menjadikan BSD City menjadi sebuah kota mandiri yang
mampu melengkapi semua kebutuhan warganya dengan
berbagai fasilitas, seperti pendidikan, kesehatan, dan hiburan.
Teraskota dibangun di atas lahan seluas 20.000 meter
persegi di Central Business District (CBD) BSD City. Di lahan
tersebut juga akan berdiri Hotel Santika. Basement kedua
bangunan itu terkoneksi, hingga mengesankan keduanya
sebagai sebuah kesatuan. Bangunan Teraskota terdiri atas tiga
lantai. Sedangkan Hotel Santika memiliki tujuh lantai. “Saat ini,
56
ada beberapa tenant besar yang sudah bergabung di Teraskota.
Mereka adalah Starbucks, Wendy’s, Celebrity Fitness, Toko Buku
Gramedia, dan Blitz Megaplex.
Melihat animo para pecinta film di Jakarta, bioskop juga
telah menjadi bagian dari gaya hidup warganya, bahkan menjadi
salah satu symbol status social di Jakarta. Blitz Megaplex yang
hadir di Teraskota melengkapi sarana lifestyle yang ada di BSD
City. Blitz Megaplex sendiri menawarkan ambience yang berbeda
bagi para movie-goers. Blitz Megaplex menawarkan ruang
pertunjukkan yang lebih besar dengan kapasitas kursi dan layar
yang lebih lebar, selain itu Blitz Megaplex hadir dengan
menawarkan bermacam kelas. Velvet merupakan kelas termahal
yang ditawarkan oleh Blitz Megaplex. Disini anda akan
dimanjakan dengan layanan eksklusif berupa fasilitas sofa bed,
selimut, bantal, serta pelayanan lux untuk memberikan kepuasan
tersendiri.
Fasilitas lain di Teraskota adalah lahan parkir luas di
lantai basement yang mampu menampung lebih dari 500 buah
mobil. Di lantai ini juga tersedia ATM Center, mushala, ruang
tunggu sopir, dan kantin. “Yang menjadi ciri khas Teraskota
adalah terdapat beberapa buah ‘lantai menggantung’, yang
letaknya mengambang di antara lantai dan langit-langit. Kami
menyebutnya sebagai islands atau pulau-pulau. Lantai
menggantung ini difungsikan sebagai tempat makan atau sekadar
duduk-duduk sembari mengakses internet dari notebook
57
pengunjung,” papar Handoko selaku Project Director PT Deyon
Resources, perusahan yang membangun dan mengelola
Teraskota.
Selain Teraskota, pihak BSD City juga menyediakan
berbagai sarana guna memenuhi kebutuhan gaya hidup para
warganya. Sebut saja Penyelenggaraan Jajan Jazz sebagai
Komunitas Musisi. Sejak Maret 2006, Jajan Jazz dilaksanakan
bekerja sama dengan Komunitas Musik BSD setiap hari Kamis
malam pada minggu pertama tiap bulannya. Acara yang dibuat
oleh warga dan untuk warga ini selain menampilkan musisi dari
wilayah BSD sendiri, juga selalu dihadiri oleh para musisi jazz
profesional. Acara yang berkonsep street music performance ini
mengajak interaksi antara penonton dengan pemain musik.
Apabila ada yang ingin menunjukkan kebolehannya dipersilahkan
untuk pentas. Acara yang digelar di Taman Jajan sektor 1.3 BSD
City ini juga menjadi ajang tukar ilmu dari yang profesional
kepada yang amatir.
Gambar 12. Eka Hospital BSD City
58
Seluruh sarana penunjang dibuat oleh pihak BSD City
guna memenuhi kepuasan para konsumennya. Selain sarana
diatas, pihak BSD City juga masih memiliki banyak sarana untuk
memenuhi kebutuhan akan gaya hidup di lingkungan BSD City,
diantaranya ITC BSD City, BSD Junction, Eka Hospital BSD City,
Man Made Lakes – Wine and Dine, Lavish Club Houses,
Prestigious Golf Course, dan masih banyak lagi.
Dewasa ini lifestyle tidak hanya menyangkut hiburan dan
rekreasi saja, tetapi pola gaya hidup peduli akan kesehatan juga
telah masuk kedalam kategori lifestyle. Salah satu sarana
penunjang gaya hidup sehat adalah dengan tersediany Eka
Hospital yang merupakan rumah sakit bertaraf Internasional hadir
di BSD City.
• Urban Planning
Hampir seluruh kota memiliki unit perencanaan perkotaan
dalam pemerintahan, yang sering disebut komisi perencanaan
kota. Mereka mendalam dalam penggunaan lahan, penetapan
daerah, keprihatinan kepadatan, dan kontrol lalu lintas. Tugas
komisi ini adalah untuk mengevaluasi banyak proyek yang
diusulkan oleh pengembang dan berbagai instansi pemerintah.
Dalam hal ini pihak BSD City sangat memperhatikan
tentang perencanaan perkotaan yang dibagi menjadi tiga tahap,
sesuai dengan tiga tahap pembangunan BSD City yang saat ini
telah memasuki tahap kedua. Pihak BSD City bisa dibilang
59
sangatlah matang dalam memperhatikan perencanaan
pembangunan perkotaan di masa yang akan datang, hal ini bisa
kita lihat dari susunan letak tata kota yang telah terencana
dengan baik dilihat dari letak kawasan niaganya maupun
kawasan bagi pemukimannya. Selain itu di masa yang akan
datang pihak BSD City juga telah merencanakan tentang sistem
transportasi modern yang dinamakan “Jakarta Mass Transit
System” yang akan menghubungkan kawasan BSD City dengan
daerah disekitarnya.
• Economic Development
Pertumbuhan dan perkembangan seringkali digunakan
bergantian, pertumbuhan ekonomi mengacu pada output lebih
yang berarti lebih banyak pekerjaan, orang, dan dampak terkait
seperti kemacetan dan polusi. Sebaliknya, perkembangan
ekonomi bukan hanya menunjukkan output lebih tetapi juga
berbagai jenis output yang dihasilkan dari industri sebelumnya,
sumber daya yang lebih produktif, dan inovasi yang lebih besar.
Agar suatu kota / permukiman dapat sustainable
memerlukan perekonomian yang baik dan berkesinambungan
yang dapat menyentuh segala lapisan masyarakat.
Pembangunan ekonomi tidak hanya dalam skala besar tetapi juga
usaha mikro, kecil, dan menengah harus dapat hidup dengan
baik. BSD City dalam hal ini telah melaksanakan beberapa hal
seperti mendedikasikan 25% dari lahan (sekitar 1.500 ha) telah
60
untuk pusat perekonomian seperti CBD (Central Business
District), Kawasan Industri Ramah Lingkungan Taman Tekno,
Pertokoan, dan lain-lain. Hal ini dimaksudkan agar perekonomian
dapat tumbuh dengan baik yang didukung tulang punggung
ekonomi yang kuat dalam menunjang pertumbuhan
komunitasnya.
Selain itu melalui proyek-proyeknya, BSD City selalu
memprioritaskan warga sekitar dahulu sebagai pekerjanya.
Seperti proyek Ocean Park, ITC BSD, BSD Junction, tenaga
keamanan, dan lain-lain. Melalui tes dan wawancara apabila
memenuhi syarat maka bisa menjadi karyawan. BSD City juga
menyediakan lapangan pekerjaan informal untuk tenaga
kebersihan yang semuanya diambil dari warga sekitar BSD City.
• Strategic Marketing Planning
Perencanaan pemasaran strategis dimulai dari asumsi
bahwa masa depan sebagian besar tidaklah pasti, tantangan
masyarakat adalah desain itu sendiri sebagai sistem fungsi yang
dapat menyerap goncangan dan beradaptasi dengan cepat serta
efektif. Untuk perkembangan dan peluang baru. masyarakat
harus membangun informasi, perencanaan, dan sistem kontrol
yang memungkinkan untuk memantau perubahan lingkungan dan
merespon secara konstruktif untuk mengubah peluang dan
ancaman.
61
Dengan luas area lebih kurang separuh dari kota Paris,
BSD merupakan sebuah perencanaan tata kota paling ambisius
di Indonesia yang memiliki fasilitas lengkap berupa perumahan,
serta area komersil dan bisnis. Dengan luas sekitar 6000 hektar,
BSD masih menyisakan 3/4 luas lahan yang menantikan
pembangunan selanjutnya. Dalam proyek maha luas ini,
tersimpan sebuah kesempatan berinvetasi yang begitu menarik.
Gambar 13. Commercial area BSD City
Dengan infrastuktur kelas utama dan fasilitas yang
lengkap. Dikelola oleh para profesional yang berkomitmen
sepenuhnya, baik terhadap para penghuni maupun pemegang
saham. Perencanaannya didasarkan pada visi komunitas
berbasis kota, sehingga Anda dapat menjumpai berbagai
perumahan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, kawasan
bisnis berteknologi tinggi serta dikelola secara profesional, dan
tersedianya berbagai fasilitas hiburan dan rekreasi.
62
4.2.1.5 Place Improvement
Dalam buku Marketing Place (1993, p99) dijelaskan
bahwa Place Marketing berarti merancang sebuah tempat untuk
memenuhi kebutuhan dari pasar target. Hal tersebut bisa dikatakan
berhasil jika warga negara dan bisnis senang dengan komunitas
mereka dan memenuhi harapan dari para pengunjung dan investor.
Untuk mencapai hal tersebut ada lima hal terkait yang
perlu diperhatikan, yaitu Urban Design, Infrastructure Improvement,
Basic services, Attractions, People. Perusahaan tidak akan pernah
berhenti menghadapi permasalahan di dalam dan di luar
perusahaan. Dalam upaya mencapai keunggulan Place
Improvement perusahaan harus menghadapi tantangan dan
tekanan internal serta eksternal.
Untuk mencapai sebuah keberhasilan seperti yang
disebutkan diatas, pihak BSD City terus berusaha melakukan
pengembangan dari waktu ke waktu. Sebagaimana telah kita ketahui
bahwa BSD City memiliki 5 pilar kekuatan yang terletak pada
aksesibilitas, fasilitas, infrastruktur, lingkungan, dan ukuran. “Urban
Design” diwujudkan oleh BSD City sebagai sebuah kawasan dengan
konsep sebuah kota dengan berbagai fasilitas memberikan nilai
pandang yang berbeda bagi para konsumen, baik pendatang
maupun warga BSD City sendiri.
63
Gambar 14. Taman Tekno BSD City
BSD City juga memiliki beberapa keunikan produk yang
bertujuan untuk meraih keberhasilan seperti yang disebutkan diatas.
“Taman Tekno” yang merupakan kawasan industri dan perdagangan
yang dibangun untuk kebutuhan multiguna sebagai kantor, workshop,
dan showroom alam satu bangunan.
Selain itu ada juga “Pasar Modern” yang merupakan
pasar tradisional 24jam dengan kenyamanan pasar modern yang
bersih dan teratur berupa bangunan permanen dengan 100 ruko, 320
kios, dan 303 lapak. Baik penduduk maupun pengunjung disuguhi
dengan berbagai sarana olah raga mulai dari lapangan tenis, kolam
renang berukuran Olympic, hingga lapangan golf 18 hole yang
didesain oleh pemain golf legendaris Jack Nicklaus. Tersedia pula
Ocean Park, thematic water adventure terhebat di Asia Tenggara
yang dirancang oleh tim ahli dari Kanada. BSD City juga memiliki
sebuah kawasan pusat perdagangan dan perawatan otomotif “BSD
64
Autoparts” lengkap dengan berbagai kebutuhan onderdil dan
aksesoris kendaraan bermotor.
Gambar 15. Pasar Modern BSD City
4.2.1.6 Distributing the Places Image
Menurut Philip Kotler, Donald Haider, dan Irving Rein
dalam bukunya yang berjudul Marketing Places (1993, p162) bahwa
dalam Distributing the place’s image, marketing place dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat pengaruh yang
luas untuk mempromosikan tempat mereka untuk menargetkan
pasar. Alat-alat yang memiliki pengaruh besar diantaranya adalah
periklanan, pemasaran langsung, promosi penjualan, humas, dan
penjualan personal. Dalam menentukan media periklanan dapat
dilakukan dengan memilih beberapa media seperti TV, Radio,
Majalah, Koran, Billboards, Direct Mail, Telepon, dan Brosur. Promosi
65
tersebut bisa dibilang sukses apabila pesan yang disampaikan dalam
iklan tersebut sampai kepada konsumen.
Gambar 16. Advertising Billboard BSD City
Dalam memasarkan produknya, BSD City juga telah
melakukan hal-hal tersebut. Marketing BSD City melakukan berbagai
macam cara yang pada dasarnya bertujuan untuk dapat
menyampaikan Place’s Image dari BSD City. Untuk advertising, BSD
City mempromosikan produknya melalui pemasangan iklan di TV,
Radio, Majalah, Koran, serta Billboards yang tersebar di sekitar BSD
City maupun Billboards yang berada diluar BSD City. Selain melaui
media diatas, pihak BSD City juga melakukan promosi dengan cara
menyebar brosur-brosur ke seluruh daerah di Jakarta khususnya di
mall dan sekolah-sekolah serta mengirimkan direct mail kepada
calon customer maupun customer yang sudah menjadi bagian dari
BSD City.
66
Gambar 17. Advertising Banner BSD City
BSD City juga melakukan direct marketing dalam
mempromosikan produknya. Direct marketing dilakukan dengan cara
komunikasi promosi melalui telepon yang ditujukan langsung kepada
konsumen individual dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut
ditanggapi konsumen yang bersangkutan. Komunikasi seperti ini
mempermudah kontak dan transaksi dengan pasar, dimana
perusahaan relatif mudah dengan cara menghubungi langsung via
telepon maupun email yang berasal dari database yang dimiliki oleh
BSD City, database tersebut biasanya didapat dari data yang
dikumpulkan pada saat pihak BSD City melakukan pameran-
pameran di berbagai tempat. Di sisi lain direct marketing juga
67
menghadapi masalah-masalah, diantaranya adalah terganggunya
orang karena penjuaIan yang agresif serta bisa timbulnya citra buruk
bagi industri bila ada salah satu direct marketer yang menipu
pelanggannya.
Personal selling serta sales promotion juga dilakukan
oleh pihak marketing BSD City dengan cara mendatangi langsung
para target market dan mengadakan pameran-pameran dibeberapa
tempat, seperti mall-mall dan sekolah-sekolah yang tersebar
diseluruh Jakarta dan Tanggerang.
4.2.1.7 Product and Service should be an Experience
Bernd H. Schmitt menjelaskan dalam buku karangannya
yang berjudul “Experiential Marketing” (1999, p.26), bahwa sebuah
pengalaman menjadi sebuah penghubung diantara perusahaan,
merek, gaya hidup konsumen, serta tindakan konsumen. Saat ini,
konsumen mengambil fitur fungsional dan keuntungan, kualitas
produk, serta citra merek yang positif seperti yang diberikan oleh
perusahaan tersebut. Yang konsumen inginkan adalah sebuah
produk, komunikasi, dan pemasaran yang mempesona indera
mereka, menyentuh hati mereka, dan merangsang pikiran mereka.
Mereka menginginkan produk, komunikasi, dan pemasaran yang bisa
memberikan sebuah pengalaman. Experience dalam sebuah
pemasaran lokasi BSD City tentunya terkait juga pada 5 elemen
Experiential Marketing yaitu Sense, Feel, Think, Act, Relate :
68
1. Sense diwujudkan melalui sistem indra penglihatan (bentuk fisik
bangunan, lingkungan sekitar), pendengaran (suasana hening),
rasa ( udara yang sejuk, suasana alam)
2. Feel diwujudkan melalui keamanan dan kenyamanan yang
dirasakan
3. Think berkaitan dengan harga yang ditawarkan apakah
reasonable dan memiliki nilai investasi yang baik
4. Act diwujudkan melalui gaya hidup calon konsumen apakah bisa
terakomodir di lokasi tersebut
5. Relate merupakan kesinambungan dari elemen-elemen diatas.
Sekali produk dan layanan anda menghasilkan
pengalaman di benak dan hati pelanggan, anda akan mendapat
berkah berupa komunikasi yang murah, yaitu word of mouth.
Biasanya pelanggan yang mendapatkan memorable experience akan
menceritakan apa yang dialaminya pada orang lain. Ini adalah bentuk
komunikasi pemasaran yang murah tetapi sangat efektif.
Hal diatas juga telah diterapkan oleh pihak BSD City
dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis yang mereka jalani.
Dapat kita lihat bahwa konsep yang dimiliki oleh BSD City secara
tidak langsung merupakan sebuah experience bagi para pendatang
maupun bagi warga sekitar. Hal ini dikarenakan BSD City hadir
bukan hanya sebagai kota mandiri yg bertujuan untuk menyanggah
Jakarta, melainkan sebagai kota mandiri yang menghadirkan
69
berbagai fasilitas yang bisa memberikan sebuah experience bagi
para pendatang.
Gambar 18. Ocean Park Water Adventure
Teras Kota yang merupakan One Stop Entertainment
Mall serta Ocean Park yang merupakan salah satu thematic water
adventure terhebat di Asia Tenggara adalah dua dari sekian banyak
fasilitas yang bisa menghasilkan experience bagi para pengunjung.
Secara tidak langsung pengunjung Teras Kota dan Ocean Park akan
melihat langsung cluster-cluster yang ditawarkan oleh BSD City, hal
ini tentunya akan sangat membantu perusahaan dalam melakukan
promosi secara langsung kepada para pengunjung, hal tersebut
diharapkan akan berdampak positif bagi pihak perusahaan yaitu
dengan meningkatnya jumlah penjualan cluster BSD City.
Tidak semua perbedaan merek itu berarti atau cukup
bernilai. Tidak setiap perbedaan dapat menjadi pembeda yang baik.
Setiap perbedaan mempunyai potensi untuk menimbulkan biaya bagi
perusahaan dan manfaat bagi pelanggan. Oleh karena itu,
70
perusahaan harus hati-hati memilih cara untuk membedakan dirinya
dari pesaing (Kotler, 1997, p259).
4.2.1.8 Consumer Behavior
Dalam buku Marketing of Places (1993, p46) dijelaskan
bahwa terdapat 5 langkah yang perlu dilakukan konsumen dalam
melakukan proses pembelian suatu tempat. Diantaranya adalah
Problem Recognition, Information Search, Evaluation of Alternatives,
Purchase Decision, dan Postpurchase Behavior.
• Problem Recognition
Enam bagian dari Problem Recognition sendiri adalah
Initiator, Influencer, Decision Maker, Approver, Buyer, dan User.
Dalam proses Problem Recognition ke enam bagian tersebut
saling terkait. Pada umumnya yang berperan sebagai Initiator
berasal dari keluarga inti, sedangkan yang berperan sebagai
Influencer pada umumnya adalah lingkungan disekitarnya seperti
saudara, orang tua, atau teman. Orang tua khususnya Ayah
sebagai kepala keluarga pada umumnya berperan sebagai
Decision Maker sekaligus Approver dalam proses Problem
Recognition, sedangkan yang berperan sebagai Buyer sekaligus
User nantinya adalah keluarga inti.
• Information Search
Information Search sendiri dibagi menjadi empat kategori,
yaitu Personal Sources, Commercial Sources, Public Sources, dan
71
Experiental Sources. Sebagian besar konsumen dari BSD City
sebelum melakukan pembelian lebih banyak melakukan
Information Search yang berasal dari Personal Sources,
Commercial Sources dan Experiental Sources, sedangkan untuk
Public Sources juga ada hanya tidak terlalu dominan. Hal ini
dikarenakan para konsumen lebih banyak mendapatkan infomasi
melalui mouth to mouth dari teman atau kerabat yang telah lebih
dulu tinggal di BSD City.
Selain itu para konsumen mengetahui tentang BSD City
melalui Experiental Sources yang dilakukan oleh para calon
pembeli. Experiental Sources disini adalah pada saat mereka
mengunjungi kawasan BSD City tersebut. Pengunjung dari BSD
City yang melewati BSD City atau yang sedang berekreasi ke
Ocean Park, Golf, maupun Teras Kota sebagai sarana hiburan
akan mengetahui langsung tentang bagaimana wujud dari sebuah
kota mandiri yang lengkap dengan fasilitas-fasilitas yang
disediakan oleh BSD City.
• Evaluation ofAlternatives
Sebelum memutuskan unuk memilih sebuah tempat,
konsumen akan melihat sebagian atribut-atribut yang bisa
menjadikan itu semua sebagai pilihan, diantaranya adalah
Vacation sites, Places to live, Factory site, dan Convention Cities.
Di BSD City sendiri untuk atribut Vacation dan Places to
live tersebut sudah jelas tersedia, hal ini dikarenakan BSD City
72
sebagai sebuah kota memberikan fasilitas rekreasi seperti Ocean
Park dan juga memberikan fasilitas lainnya seperti educational
system, transportation, dan job opportunities. Sedangkan untuk
Factory site sendiri tidak terdapat di BSD City, yang ada hanyalah
industri kecil yang terletak di Taman Tekno. Di waktu yang akan
datang pihak BSD City juga akan terus melengkapi seluruh
fasilitas yang sudah ada untuk menyempurnakan atribut
Convention cities (facilities, capacity, accessibility, service) yang
sudah ada.
• Purchase Decision
Purchase Decision dari konsumen BSD City sendiri
mayoritas dilakukan oleh keluarga baru atau pasangan muda,
sejauh ini penjualan terbesar terdapat pada cluster menengah
yang dijual dengan harga dibawah 500 juta per unitnya. Penjualan
yang ditargetkan oleh pihak manajemen BSD City pun selalu
tercapai di setiap tahunnya.
• Postpurchase Behavior
Setelah konsumen melakukan pembelian, pihak BSD City
akan memberikan garansi selama enam bulan untuk perbaikan
rumah. Selain itu pihak BSD City juga terus memberikan perhatian
dan perawatan saluran air bersih, perbaikan jalan-jalan yang
rusak, serta perawatan fasilitas-fasilitas penunjang di dalam
maupun diluar cluster yang ada di BSD City.
73
4.2.2 EDUTOWN
4.2.2.1 How Places Market Themselves
Philip Kotler, Donald Haider, dan Irving Rein dalam buku
Marketing Places (1993, p24) menjelaskan bahwa The Four Main
Target Markets dalam Marketing Places adalah Visitors, Residents
and Workers, Business and Industry, serta Export Markets.
Education Township atau yang disebut dengan Edutown
ini merupakan sebuah kawasan seluas 50 hektar yang
diperuntukkan bagi pembangunan fasilitas di bidang pendidikan.
Segmentasi dari Edutown sendiri adalah lebih membidik golongan
ekonomi menengah keatas, sedangkan targeting dari
pembangunan Edutown sendiri adalah universitas-universitas
terkemuka yg bermutu dan memiliki major tertentu sesuai dengan
yang diinginkan pihak BSD City. Untuk positioning dari Edutown
adalah menghadirkan sebuah kawasan untuk bidang pendidikan
yang terdiri dari universitas berskala nasional dan internasional
terkemuka lengkap dengan berbagai fasilitas penunjang.
Gambar 19. Edutown Area
74
Sejauh ini dua universitas telah ambil bagian dalam
Edutown ini, yaitu Prasetya Mulya yang bergerak di major
Business dan Swiss German University yang bergerak di major
technic. BSD City sendiri berencana menghadirkan tujuh major di
Edutown. Beberapa universitas yang sedang diprospek oleh pihak
BSD City adalah Universitas Perbanas untuk major Banking,
London School untuk major Communication, Universitas
Gunadarma untuk major IT, Universitas Tri Sakti untuk major
Hotel&Tourism, serta Universitas Gajah Mada untuk major
General.
Apabila dilihat dari four main target markets yang
terdapat di Edutown dapat kita ketahui bahwa nantinya Visitors yg
ada mayoritas berasal dari para mahasiswa sendiri yang menjadi
bagian dari universitas-universitas yang terdapat di Edutown,
tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa teman beserta keluarga
merekapun akan menjadi Visitors dari Edutown BSD City. Untuk
para Resident&Workers sendiri bisa dikatakan cukup banyak,
dimulai dari para professionals yang ada, Skilled Workers yang
memang jumlahnya tidak terlalu banyak, serta para Entrepreneurs
yang menjadi bagian dari Edutown tersebut.
Business&Industry yang terdapat di Edutown nantinya
diperkirakan akan tumbuh dengan sendirinya sesuai dengan
perkembangan jumlah mahasiswa yang ada seperti Photo Copy,
Laundry dan lain-lain. Hal ini terkait dengan akan dibangunnya
Dorm di ingkungan Edutown sebagai tempat tinggal bagi para
75
mahasiswa. Sedangkan untuk Export Markets di Edutown sendiri
sampai saat ini belum direncanakan oleh pihak BSD City.
4.2.2.2 Place Improvement
Dalam buku Marketing Place (1993, p99) dijelaskan
bahwa Place Marketing berarti merancang sebuah tempat untuk
memenuhi kebutuhan dari pasar target. Hal tersebut bisa
dikatakan berhasil jika warga negara dan bisnis senang dengan
komunitas mereka dan memenuhi harapan dari para pengunjung
dan investor. Untuk mencapai hal tersebut ada lima hal terkait
yang perlu diperhatikan, yaitu Urban Design, Infrastructure
Improvement, Basic services, Attractions, People.
“Edutown“ merupakan salah satu keunikan produk yang
dihadirkan oleh BSD City, dimana sebuah kawasan seluas 50
hektar diperuntukkan bagi pembangunan beberapa universitas
terkemuka lengkap dengan berbagai fasilitas penunjang, dan ini
merupakan yang pertama di Indonesia. BSD City menempatkan
Edutown pada pembangunan tahap kedua yang lokasinya berada
tepat ditengah-tengah area BSD City tahap kedua. Edutown juga
sengaja dibangun dekat dengan CBD BSD City tahap kedua.
Didalam lokasi Edutown juga akan dibangun beberapa fasilitas
penunjang seperti Communication Center(library), GOR, tempat
makan, laundry, fiber optic, lahan untuk Dormitory mahasiswa
yang akan dijual dalam bentuk kavling-kavling kepada para
investor yang ingin membuat asrama atau kost. Disekitar kawasan
76
Edutown, pihak BSD City juga membangun cluster Studento yang
dikhususkan bagi para mahasiswa yang saat ini sudah habis
terjual.
Gambar 20. Cluster Studento BSD City
Senior Marketing Manager Foresta, Yanto Suryawan
mengatakan, selain ditujukan bagi para penghuni yang ingin
merasakan kehidupan keseharian yang sangat dekat dengan
alam, kehadiran Studento juga ditujukan untuk mengakomodasi
kebutuhan tempat tinggal yang layak bagi para pelajar/mahasiswa
yang sekolah atau kampusnya berada di Edutown BSD City.
Selain lokasinya yang tidak jauh dari Edutown BSDCity dan bisa
ditempuh dengan hanya berjalan kaki atau bersepeda, Cluster
Studento didukung oleh ketersediaan fasilitas jaringan internet
nirkabel non stop berbasis wi-fi yang teknologi tersebut sangat
dibutuhkan dalam mendukung perkembangan dunia pendidikan
saat ini.
77
Cluster Studento memang tepat menjadi hunian yang
layak bagi para pelajar dan mahasiswa yang tengah menimba ilmu
di Edutown. Sebagai penghuni Studento, mereka bisa menikmati
fasilitas-fasilitas ekslusif yang ada di Foresta serta merasakan
ketenangan lingkungan hijau dan asri yang ada. Cluster Studento
dikembangkan di atas lahan seluas empat hektar. Untuk tahap
pertama akan dibangun dan dipasarkan kurang lebih 100 unit
rumah beserta kavling. Tipe rumah yang ditawarkan adalah 96/84
(dua lantai) dengan harga setiap unitnya di bawah Rp 500 juta
dan sudah termasuk PPN.
Selain sebagai tempat tinggal, Studento juga merupakan
pilihan yang sangat menguntungkan untuk investasi. Pasalnya,
unit-unit rumah Studento yang dibeli bisa difungsikan sebagai
tempat tinggal para pelajar/mahasiswa tanpa merubah bentuk
aslinya. Apalagi, ukuran rumah yang ditawarkan dengan lima
kamar tidur dan kamar mandi di dalamnya sangat memungkinkan
untuk dijadikan hunian bagi para pelajar/mahasiswa.
Mahasiswa yang akan kuliah di universitas yang terdapat
di Edutown bukan hanya dari BSD City dan sekitarnya, melainkan
juga dari berbagai daerah khususnya JABODETABEK. Pihak BSD
City juga mengharapkan akan ada salah satu universitas yang
berskala internasional yang menyediakan program double degree.
78
Gambar 21. Denah Edutown
4.2.2.3 Distributing The Places Images & Messages
Menurut Philip Kotler, Donald Haider, dan Irving Rein
dalam bukunya yang berjudul Marketing Places (1993, p162) bahwa
dalam Distributing the place’s image, marketing place dapat
dilakukan dengan menggunakan beberapa perangkat pengaruh yang
luas untuk mempromosikan tempat mereka untuk menargetkan
pasar. Alat-alat yang memiliki pengaruh besar diantaranya adalah
periklanan, pemasaran langsung, promosi penjualan, humas, dan
penjualan personal. Dalam menentukan media periklanan dapat
dilakukan dengan memilih beberapa media seperti TV, Radio,
79
Majalah, Koran, Billboards, Direct Mail, Telepon, dan Brosur. Promosi
tersebut bisa dibilang sukses apabila pesan yang disampaikan dalam
iklan tersebut sampai kepada konsumen.
Marketing edutown sendiri sejauh ini tidak semudah yang
diperkirakan, hal ini dikarenakan yang ditawarkan adalah sebuah
kawasan untuk kampus, bukanlah seperti menjual properti
perumahan seperti biasa yang dilakukan oleh pihak BSD City selama
ini. Pada awalnya pihak BSD City akan melakukan survey ke
beberapa universitas yang berkualitas sesuai dengan yang
didinginkan, setelah itu akan disaring kembali dan baru akan diajukan
penawaran yang sesuai dengan major serta target universitas yang
diinginkan.
Untuk marketing melalui iklan telah dilakukan melalui
banner yang ditempatkan disekitar BSD City dan pada feeder
busway BSD City. Sebenarnya marketing yang dilakukan melaui
iklan-iklan tersebut bertujuan agar orang mengetahui tentang
keberadaan Edutown dahulu saja (aware), jadi orang yang akan
membeli property di BSD City akan mengetahui bahwa akan
dibangun sebuah kawasan pendidikan di BSD City. Sejauh ini belum
dilakukan marketing melalui surat kabar maupun media elektronik, ke
depannya tidak menutup kemungkinan bahwa universitas terkait
yang berada di edutown itu sendiri yang akan melakukan promosi
melalui berbagai media, pada intinya BSD City hanya menyediakan
kawasannya saja.
80
4.2.2.4 Product and Service should be an Experience
Sebuah pengalaman menjadi sebuah penghubung
diantara perusahaan, merek, gaya hidup konsumen, serta tindakan
konsumen. Hal tersebut dijelaskan oleh Bernd H. Schmitt dalam buku
karangannya yang berjudul “Experiental Marketing” (1999, p.26).
Saat ini, konsumen mengambil fitur fungsional dan keuntungan,
kualitas produk, serta citra merek yang positif seperti yang diberikan
oleh perusahaan tersebut. Yang konsumen inginkan adalah sebuah
produk, komunikasi, dan pemasaran yang mempesona indera
mereka, menyentuh hati mereka, dan merangsang pikiran mereka.
Mereka menginginkan produk, komunikasi, dan pemasaran yang bisa
memberikan sebuah pengalaman
Sekali produk dan layanan anda menghasilkan
pengalaman di benak dan hati pelanggan, anda akan mendapat
berkah berupa komunikasi yang murah, yaitu word of mouth.
Biasanya pelanggan yang mendapatkan memorable experience akan
menceritakan apa yang dialaminya pada orang lain. Ini adalah bentuk
komunikasi pemasaran yang murah tetapi sangat efektif.
Kawasan Edutown yang dikhususkan bagi pembangunan
universitas-universitas terkemuka lengkap dengan segala fasilitasnya
dalam satu kawasan merupakan sebuah produk yang bisa dibilang
sangat berbeda dan merupakan yang pertama di Indonesia. Dalam
meluncurkan produk Edutown tersebut yang saat ini masih dalam
tahap penyelesaian tentunya pihak BSD City telah menganalisa
81
terlebih dahulu atas sebuah konsep yang belum pernah ada
sebelumnya.
Untuk mendapat sebuah kepercayaan dari para
konsumen, pihak BSD City benar-benar memilih universitas
terkemuka dengan kualitas bermutu yang nantinya akan menjadi
bagian dari Edutown, dengan kata lain tidak sembarang universitas
bisa membangun kampus di Edutown. Pihak BSD City juga
berkeinginan menghadirkan salah satu dari lima universitas negeri
terbaik yang ada di Indonesa. Salah satu teknik marketing yang
dilakukan pihak BSD City adalah dengan melakukan kerja sama
dengan Institusi Pendidikan, pihak BSD City akan membuatkan
infrastruktur kampusnya, sedangkan pihak Institusi Pendidikan akan
menjalankan operasional dan manajemennya. Untuk ke depannya
entah akan dilakukan pembayaran melalui cicilan ke pihak BSD City,
dengan system sewa, atau dengan system bagi hasil.
Pihak BSD City berani untuk membuat sebuah perbedaan
diantara pesaing-pesaingnya dikarenakan produk ini dianggap akan
sangat bermanfaat bagi para konsumen dan dapat memberikan
dampak yang sangat positif bagi unit penjualan daerah disekitarnya,
khususnya penjualan cluster-cluster di BSD City. Selain itu
pembangunan Edutown nantinya akan menjadi sebuah kawasan
yang saling berhubungan erat dengan berbagai fasilitas yang telah
BSD City miliki sebagai sebuah kota mandiri.
BSD City membangun infrastruktur sedemikian rupa
dengan bagus dan rapi, sehingga akses untuk menuju Edutown pun
82
bagus dan rapi sehingga menciptakan suasana yang nyaman bagi
pendidikan. Nantinya didalam kawasan Edutown sendiri selain
fasilitas penunjang pendidikan juga tentunya akan dilengkapi dengan
infrastruktur seperti listrik, air, drainase, dan lain-lain. Disekitar
Edutown pun sekarang ini telah dibangun beberapa cluster,
pertokoan, Mall dan masih banyak lagi yang tentunya akan menarik
para resident. Perlu diketahui bahwa BSD City merupakan
pengembang property berskala kota (kota mandiri) yang terbesar di
dunia, yang dikelola oleh swasta tanpa kerja sama dengan
pemerintahan.