bab iv gambaran daerah penelitian dan komunitas …

9
31 BAB IV GAMBARAN DAERAH PENELITIAN DAN KOMUNITAS ISLAM-KRISTEN DI AMBON 4.1. Gambaran Daerah Penelitian Kota Ambon atau Amboina atau Ambonese (kadang dieja sebagai Ambong atau Ambuni) adalah sebuah kota dan sekaligus ibukota dari Provinsi Maluku Indonesia. Kota ini dikenal juga dengan nama Ambon Manise yang berarti kota Ambon yang indah/manis/cantik, merupakan Kota terbesar di wilayah kepulauan Maluku dan menjadi sentral bagi wilayah kepulauan Maluku. Saat ini kota Ambon menjadi pusat pelabuhan, pariwisata dan pendidikan di wilayah kepulauan Maluku. Kota Ambon berbatasan dengan Laut Banda di sebelah selatan dan dengan kabupaten Maluku Tengah di sebelah timur (pulau-pulau Lease yang terdiri atas pulau Haruku, pulau Saparua, pulau Molana, pulau Pombo, dan pulau Nusalaut), di sebelah barat (petuanan negeri Hila, Leihitu, Maluku Tengah dan Kaitetu. Leihitu, Maluku Tengah yang masuk dalam Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah) dan sebelah utara (Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah). Kota ini tergolong sebagai salah satu kota utama dan kota besar di region pembangunan Indonesia Timur dilihat dari aspek perkembangan dan pertumbuhan ekonomi. Ambon, sempat diguncang kerusuhan sosial bermotifkan SARA antara tahun 1999-2003. Namun, sekarang Ambon Manise sudah berbenah diri menjadi kota yang lebih maju dan dilirik sebagai kota internasional Indonesia Timur. Dilihat dari aspek demografis dan etnisitas, kota Ambon ini merupakan potret kota yang plural. Dimana dikota ini berdiam etnis-etnis Alifuru (asli Maluku), Jawa, Bali, Buton, Bugis, Makassar, Papua, Melayu, Minahasa, Minang, Flobamora (suku Flores,Sumba, Alor dan Timor) dan orang-orang keturunan asing (komunitas peranakan Tionghoa, komunitas Arab-Ambon, komunitas Spanyol-Ambon, komunitas Portugis-Ambon dan komunitas Belanda-Ambon). Saat ini, kota Ambon terbagi atas 5 kecamatan yaitu Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Baguala dan Leitimur Selatan, yang terbagi lagi atas 50 kelurahan-desa.

Upload: others

Post on 21-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

31

BAB IV

GAMBARAN DAERAH PENELITIAN DAN KOMUNITAS ISLAM-KRISTEN DI

AMBON

4.1. Gambaran Daerah Penelitian

Kota Ambon atau Amboina atau Ambonese (kadang dieja sebagai Ambong atau

Ambuni) adalah sebuah kota dan sekaligus ibukota dari Provinsi Maluku Indonesia. Kota

ini dikenal juga dengan nama Ambon Manise yang berarti kota Ambon yang

indah/manis/cantik, merupakan Kota terbesar di wilayah kepulauan Maluku dan menjadi

sentral bagi wilayah kepulauan Maluku. Saat ini kota Ambon menjadi pusat pelabuhan,

pariwisata dan pendidikan di wilayah kepulauan Maluku.

Kota Ambon berbatasan dengan Laut Banda di sebelah selatan dan dengan

kabupaten Maluku Tengah di sebelah timur (pulau-pulau Lease yang terdiri atas pulau

Haruku, pulau Saparua, pulau Molana, pulau Pombo, dan pulau Nusalaut), di sebelah

barat (petuanan negeri Hila, Leihitu, Maluku Tengah dan Kaitetu. Leihitu, Maluku

Tengah yang masuk dalam Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah) dan sebelah utara

(Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah).

Kota ini tergolong sebagai salah satu kota utama dan kota besar di region

pembangunan Indonesia Timur dilihat dari aspek perkembangan dan pertumbuhan

ekonomi. Ambon, sempat diguncang kerusuhan sosial bermotifkan SARA antara tahun

1999-2003. Namun, sekarang Ambon Manise sudah berbenah diri menjadi kota yang

lebih maju dan dilirik sebagai kota internasional Indonesia Timur.

Dilihat dari aspek demografis dan etnisitas, kota Ambon ini merupakan potret kota

yang plural. Dimana dikota ini berdiam etnis-etnis Alifuru (asli Maluku), Jawa, Bali,

Buton, Bugis, Makassar, Papua, Melayu, Minahasa, Minang, Flobamora

(suku Flores,Sumba, Alor dan Timor) dan orang-orang keturunan asing (komunitas

peranakan Tionghoa, komunitas Arab-Ambon, komunitas Spanyol-Ambon, komunitas

Portugis-Ambon dan komunitas Belanda-Ambon). Saat ini, kota Ambon terbagi atas 5

kecamatan yaitu Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Baguala dan Leitimur Selatan,

yang terbagi lagi atas 50 kelurahan-desa.

32

4.1.1. Keadaan Geografis

Letak Kota Ambon berada sebagian besar dalam wilayah pulau Ambon, dan secara

geografis terletak pada posisi: 3°-4° Lintang Selatan dan 128°-129° Bujur Timur, di mana

secara keseluruhan Kota Ambon berbatasan dengan jazirah Leihitu dan jazirah Salahutu,

Kabupaten Maluku Tengah.

Luas wilayah kota Ambon seluruhnya seluas 377 km2 dan luas wilayah daratan Kota

Ambon tercatat seluas 359,45 km2.

Gambar 4.1

Peta Pulau Ambon

4.1.2 Demografi

Tabel 4.1:

Penduduk di Kota Ambon, 2015

Suku Bangsa Agama Bahasa

Ambon, Kei,

Tionghoa,

Minagkabau,

Papua, Melayu,

Jawa, Minahasa,

Sunda, Timor, dll

Islam 49 %

Kristen 41%

Ktolik 7 %

dll

Indonesia

Ambon

Tana

dll

Sumber: Monografi Kota Ambon 2015 diolah

1

1Monografi Kota Ambon 2015

33

Berdasarkan tabel 4.1 di atas bahwa dapat dilihat banyak suku bangsa yang

tinggal di Ambon begitu juga dengan agama yang dianut serta bahasa yang diapakai di

Ambon

4.1.3 Batu Merah

Batu Merah adalah desa dikecamatan Sirimau, Ambon, Maluku, Indonesia. Batu

Merah merupakan pusat pemukiman penduduk Muslim di kecamatan Sirimau, Ambon.

Batu Merah terbagi atas 2 bidang yaitu Batu Merah atas atau Batu Merah Luar dan Batu

Merah bawah atau Batu Merah dalam.

Pada masa konflik Ambon berdarah (Islam vs Kristen) tahun 1999-2003, negeri Batu

Merah menjadi area konflik terpanas bersama wilayah Mardika. Pada masa itu, Batu

Merah dan Mardika hampir hancur sepenuhnya (banyak rumah dan rumah ibadah

seperti Masjid dan Gereja yang terbakar.

Dalam hubungan keseharian dengan masyarakat lain, Negeri Batu Merah diikat oleh

sumpah sebagai saudara Pela (saudara pela adalah kerabat adat) Minum Darah

Negeri Passo dan diikat tali sedarah atau kandung sebagai saudara Gandong (saudara

gandong adalah kerabat kandung) Negeri Ema.

Gambar 4.2

Peta Wilayah Administarsi Negeri Batu Merah Kecamatan Sirimau

Sumber: Dokumentasi Penelitian 2015 di Ambon

34

4.1.4 Kudamati

Kudamati adalah nama sebuah kelurahan di Kota Ambon tepat di daerah admistratif

kecematan Nusaniwe. Daerah Kudamati berbatasan dengan Benteng, urimesing, OSM

dan berada di bawah kaki gunung Nona yang berdiri tegar mengatasi langit. Kudamati

daerah yang penuh keramahan dan Sejarah. Memasuki daerah kudamati akan bertemu

dengan Peninggalan Sejarah, Gereja Tua Rehoboth dan Tugu Dolan.

Gambar 4.3

Peta Wilayah Administarsi Kelurahan Kudamati Kecamatan Nusaniwe

Sumber: Dokumentasi Penelitian 2015 di Ambon

4.2 Komunitas Islam-Kristen

Beberapa pemuda-pemudi saling bercengkraman, tua-muda penuh canda. Tak

nampak sisa permusuhan antar umat Islam dan Kristen yang dulu melanda Ambon.

Kedamaian dan kerinduan akan kembali hidup rukun menjadi harapan warga.

Harapannya kedamaian yang sudah ada dijaga dan dipelihara lagi, supaya tidak ada

lagi permusuhan seperti dulu, agar dapat membangun kota Ambon lebih baik dari

sebelumnya. Kalau bisa Ambon tetap aman seperti sekarang supaya aktivitas bisa berjalan

lancar seperti dulu. Harapan ini kalau boleh aman supaya kita maju, anak-anak kita bisa

sekolah.

35

4.2.1 Menjaling Hubungan Persaudaraan Yang Terputus

Di luar itu, masyarakat Ambon mulai menengok lagi budaya leluhur Pela Gandong,

yang sempat dicampakkan kala konflik meletus. Pela Gandong adalah ikatan

persaudaraan antar kampung. Biasanya antar kampung yang berbeda agama. Di kawasan

Batu Merah, tempat asal mula konflik, tradisi Pela sudah dijalankan. Kita lihat Batu

Merah dengan Passo sudah melakukannya, kemudian di Jazirah-Leihitu sudah juga. Ada

beberapa desa antara Islam dan Kristen yang sudah melakukan “panas Pela” (Ikatan

Persaudaraan).

Tabel 4.2:

Proses Kebersamaan Komunitas Islam-Kristen

Gambar Keterangan

Gambar di samping

merupakan kebersamaan

komunitas islam-kristen

Gambar di samping

merupakan kebersamaan

komunitas islam-kristen

saat berpiknik bersama

36

Gambar di samping

merupakan kebersamaan

komunitas islam-kristen

saat menyambut

kedatangan legenda sepak

bola Timnas Belanda Ruud

Gulit di Ambon

Gambar di samping

merupakan kebersamaan

komunitas islam-kristen

saat menyambut

kedatangan kontingen

PESPARAWI KE XI di

Ambon

37

Gambar di samping

merupakan kebersamaan

komunitas islam-kristen

saat menyambut

kedatangan kontingen

PESPARAWI ke XI yang

dibungkus dalam satu kain

Adat

38

Gambar di samping

merupakan kebersamaan

komunitas Islam-kristen

yang ikut serta dalam

mensukseskan acara

PESPARAWI ke XI di

Ambon

Gambar di samping

merupakan kebersamaan

komunitas islam-kristen

makan patita bersama pada

Hut Kota Ambon 7

September 2015

39

Sumber: Dokumentasi Penelitian 2015 di Ambon

Dari fakta-fakta tersebut jelas terlihat betapa sebenarnya warga Islam dan Kristen di

kota Ambon dan Maluku tidak melihat perbedaan diantara mereka sebagai dindinng

pembatas atau bahkan alasan untuk hidup saling berjauhan. Bagi masyarakat Ambon,

hidup damai dan rukun sebagai orang Basudara merupakan satu target yang terus

diupayakan pasca konflik tahun 1999-2003.

2

2 Hasil penelitian dokumentasi penelitian 2015