bab iv analisis karya · bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang...

24
32 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Pay the JudgeAcrylic on canvas 120x150 cm 2016

Upload: others

Post on 03-Nov-2019

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

32

BAB IV

ANALISIS KARYA

Karya 1

Gambar 4.1

“Pay the Judge”

Acrylic on canvas

120x150 cm

2016

Page 2: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

33

Karya pertama ini berjudul “Pay the Judge” berukuran 120x150 cm.

Karya ini menggambarkan kemunafikan dalam dunia hukum yang dilakukan

oleh seorang hakim.

Karya ini menampilkan sosok seseorang tanpa busana yang terlihat

dari kepala hingga pinggang sedang duduk di kursi mewah berwarna kuning

di balik meja berwarna hijau dengan tangan kirinya diangkat sambil

menggenggam palu besar serta tangan kanan di atas meja, dan menghadap ke

arah penikmat karya. Di atas meja sebelah kiri karya terdapat koper abu-abu

terbuka yang berisikan tumpukan uang, sedangkan di sebelah kanan karya

terdapat tengkorak di atas alas pukul palu persidangan. Di belakang kursi

terdapat tirai seperti tirai pada panggung pertunjukan yang sedang dibuka.

Sosok tersebut adalah hakim yang memiliki dua kepala dengan satu kepala

memiliki wajah tersenyum yang menghadap ke arah koper yang sedang

terbuka, dan kepala satunya memiliki wajah marah menatap ke arah tengkorak.

Background dari karya menggunakan warna hitam solid.

Karya ini mencoba menggambarkan seorang hakim yang seakan tidak

tahu malu melakukan praktek kemunafikan pada sumpah hukum yang

dilakukannya dulu saat pertama menjadi seorang hakim, dimana seharusnya

pelaksanaan hokum harus dilaksanakan seadil-adilnya dan tidak menerima

suap dalam bentuk apapun. Pada kenyataannya hukum saat ini banyak

dipermainkan, banyak mafia hukum, siapa yang memiliki uang maka dia bisa

memenangkan kasusnya.

Hal itu digambarkan dengan wajah hakim yang tersenyum menatap

koper penuh uang dengan tangan kanannya mengarah ke koper seakan

Page 3: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

34

menyambut dengan ramah, sedangkan wajah marah dan tangan kiri yang

memegang palu mengarah pada tengkorak seakan ingin menghancurkan

tengkorak itu, menggambarkan ketidakpedulian pada pihak yang kalah. Meja

hijau menegaskan bahwa ini adalah dunia hokum terutama persidangan. Tirai

merah menunjukkan bahwa hukum saat ini bagaikan sebuah drama di

panggung yang bisa direkayasa. Kursi kuning megah menambah kesan betapa

berkuasanya hakim dalam sebuah drama persidangan.

Penulis memberikan detail dan outline pada objek seperti pada sosok

hakim, koper, tengkorak, dan tirai, karena penulis ingin menonjolkan objek-

objek yang dirasa penting dan harus menjadi pusat dari perhatian

Page 4: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

35

Karya 2

Gambar 4.2

“Sound of the White”

Acrylic on canvas

120x150 cm

2016

Page 5: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

36

Karya kedua ini berjudul “Sound of the White” dengan ukuran

120x150 cm. Karya ini menggambarkan kemunafikan para “golongan putih”.

Karya ini menggambarkan sosok besar kepala manusia bertanduk dua

seperti banteng atau setan di tengah menghadap ke arah penikmat dan sebelah

kanan dan kirinya terdapat dua sosok setengah badan dari kepala hingga

pinggang, sosok-sosok tersebut berwarna putih, dan pada mulut sosok-sosok

tersebut terdapat pengeras suara. Bagian depan dari sosok putih terdapat

speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar

yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung DPR/MPR yang di bawahnya

terdapat aliran magma yang menyala, di belakang sosok kepala besar. Pada

bagian belakang gedung DPR/MPR terdapat dua speaker dengan ukuran besar

Karya ini mencoba menggambarkan para “golongan putih” dimana

mereka sebagai orang-orang yang menolak untuk ikut berpartiipasi dalam

pemilihan para pejabat negara. Sistem pemilihan oleh rakyat sebenarnya

adalah supaya bagi siapapun yang terpilih nantinya, ia akan merasa memiliki

tanggung jawab atas rakyat yang memilihnya, dan sebaliknya rakyat memiliki

tanggung jawab pada orang yang telah terpilih. Ketika orang menjadikan

dirinya sebagai “gologan putih” secara tidak langsung dia tidak ingin

berurusan atau terlibat dengan apa yang akan terjadi nantinya dan menolak

menerima tanggung jawab memantau jalannya pemerintahan. Kemunafikan

muncul ketika para “golongan putih” bersuara mencerca, mencela

pemerintahan saat ada sesuatu yang menurutnya tidak sesuai keinginannya.

Mereka menyalahi keputusan mereka sebelumnya, berbalik total.

Page 6: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

37

Digambarkan dalam karya ini dalam bentuk sosok-sosok berwarna

putih dengan speaker tertempel di mulutnya, yang mewakili para golongan

putih dengan suara mereka. Sosok putih di tengah digambarkan dengan satu

mata tertutup menggambarkan ketidaktahuan tentang yang sebenarnya terjadi

seorang golongan putih dalam pemerintahan. Gedung DPR/MPR dengan

aliran magma dibawahnya, menggambarkan pusat kekuasaan wakil rakyat

yang sedang dipanaskan oleh protes para golongan putih. Speaker dan

amplifier yang ada di depan dan belakang gedung DPR/MPR dimaksudkan

untuk menambah kedramatisan dan memberikan penekanan pada betapa

mereka para golongan putih mencoba bersuara keras mencela dan mencerca

pemerintahan yang tidak seharusnya menjadi tanggung jawabnya sebagai

golongan putih.

Objek yang diberikan outline dan detail oleh penulis untuk

mempertegas dan menonjolkannya, adalah sosok-sosok dengan warna putih,

speaker, dan gedung DPR/MPR. Khususnya pada sosok dengan warna putih,

penulis lebih intens pada pembagian warna, sehingga lebih terlihat gelap

terang dan dimensi pada sosok putih.

Page 7: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

38

Karya 3

Gambar 4.3

“Super (Hypocrit) Hero”

Acrylic on canvas

120x150 cm

2016

Page 8: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

39

Karya ketiga ini berjudul “Super Hypocrit Hero” dengan ukuran

120x150 cm. Karya ini menggambarkan kemunafikan yang dilakukan oleh

petinggi negara yang memiliki kekuasaan, dan menyebarkan benih

kemunafikannya ke berbagai bagian pemerintahan lain.

Penulis menggambarkan seseorang yang sedang duduk di kursi besar di

tengah bidang kanvas. Sosok tersebut memiliki bentuk tubuh seperti super

hero “Kamen Rider Black RX” yang terlihat seperti sedang mengenakan baju

zirah berwarna hijau dan berkepala seekor lalat. Sosok tersebut menghadap kea

rah penikmat dengan posisi duduk dan kedua tangannya ditempatkan di depan

dada namun tidak menempel. Lambang Garuda Pancasila tertempel di bagian

atas kursi yang diduduki oleh sosok tersebut. Pada bagian bawah bidang

kanvas tersebar lendir berwarna hijau stabilo dan di atas tiap lendir terdapat

kumpulan telur lalat. Tersebar juga pada bagian bawah kanvas, belatung-

belatung yang berjalan mengarah pada sosok yang ada di tengah. Lalat-lalat

beterbangan tersebar di bagian bawah dan atas bidang kanvas di sekitar sosok

yang ada di tengah.

Penulis dalam karya ini mencoba menunjukkan bahwa kemunafikan itu

bisa menular, dan menunjukkan salah satu contohnya melalui kemunafikan

yang dilakukan oleh petinggi negara atau orang-orang yang memiliki

kekuasaan. Ketika seseorang telah mendapatkan kepercayaan untuk menjabat

dan mendapatkan kekuasaan, tidak jarang mereka melupakan apa yang telah ia

janjikan pada orang-orang yang memilih sebelumnya. Untuk menjaga dirinya

tetap pada posisi aman, orang itu akan memikirkan cara agar ia tetap terlihat

baik namun keinginan buruknya bias tetap berjalan tanpa diketahui. Orang lain

Page 9: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

40

di sekitar yang mengetahui praktek munafik ini bisa ikut melakukan hal yang

sama karena beranggapan dirinya akan baik-baik saja walaupun nantinya

ketahuan berbuat munafik, sebagaimana dia menganggap wajar praktek

munafik yang dilihatnya sebelumnya.

Makna dalam lukisan ini digambarkan dengan bentuk sosok orang

bertubuh pahlawan super “Kamen Rider Black RX” berkepala lalat yang

menggambarkan bahwa sosok ini terlihat seperti seorang pahlawan yang baik

yang dapat memimpin, sedang duduk di kursi besar yang melambangkan

kedudukan atau tahta. Di atas kursi terdapat lambang Garuda Pancasila

menegaskan dan mengkhususkan fenomena ini terjadi di Indonesia. Lalat yang

beterbangan di sekitar sosok pahlawan menggambarkan kemunafikan yang

dilakukannya menyebar ke lingkungan sekitarnya. Telur lalat dan belatung

yang tersebar mewakili orang lain di sekitar yang mulai menganggap wajar

kemunafikan dan mulai ikut melakukan kemunafikan yang sama. Lendir-lendir

yang digambarkan bertujuan untuk menambah kesan menjijikkan dari betapa

buruknya kemunafikkan itu.

Page 10: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

41

Karya 4

Gambar 4.4

“Aku Cinta (Harta) Kamu”

Acrylic on canvas

120x150 cm

2016

Page 11: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

42

Karya keempat berjudul “Aku Cinta (Harta) Kamu” berukuran

120x150cm. Karya ini merupakan visualisasi dari fenomena kemunafikan pada

lingkungan sosial, dalam hal ini adalah hubungan percintaan pria dan wanita.

Digambarkan seorang wanita dengan gaun merah terlihat dari kepala

hingga pinggang menghadap ke arah penikmat. yang sedang duduk di meja

makan berwarna putih yang di atasnya terdapat tiga buah lilin kecil sedang

menyala dan vas bunga kecil berwarna biru dengan bunga mawar merah.

Dihadapan wanita tersebut terdapat sebuah lengan yang memegang daftar

menu dan kartu ATM di tangannya. Disamping wanita tersebut terdapat mesin

ATM yang berlumuran darah, mengalir hingga menggenang di lantai.

Karya ini mengangkat kemunafikan yang banyak sekali terjadi pada

hubungan sosial di masyarakat, yaitu mengenai masalah percintaan antar dua

individu, pria dan wanita. Fenomena ini terjadi di berbagai jenis hubungan

antara pria dan wanita, mulai dari hubungan dengan status pacar, tunangan,

menikah, atau bahkan tanpa status. Kemunafikan ini terjadi ketika seorang pria

atau wanita menjalin hubungan dengan lawan jenisnya dan memiliki alasan

tersembunyi yang secara sepihak menguntungkan dirinya dan merugikan

pasangannya, dalam karya ini khususnya adalah harta,

Penulis menggambarkan hal tersebut dalam suasana romantis candle

light dinner, seakan hubungan tersebut berjalan dengan baik. Tangan pria yang

memegang papan menu dengan “daftar harga hubungan” dan kartu ATM

menjadi tanda adanya harta yang diminta oleh si wanita. Bibir wanita yang

tersenyum, dengan jari jempol tangan kirinya menunjuk ke arah ATM berdarah

semakin menguatkan kesan mengerikannya si wanita hanya ingin harta dari si

Page 12: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

43

pria, dan wanita itu ingin harta si pria untuk dipindahkan sesuai pilihan pada

menu.

Penulis memberikan pembagian warna yang lebih banyak dan outline

pada sosok wanita, dan tangan pria, agar sosok wanita dan tangan pria terlihat

memiliki volume dan lebih hidup sebagai objek utama dalam karya ini.

Page 13: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

44

Karya 5

Gambar 4.5

“Hingga Tetes Terakhir”

Acrylic on canvas

120x150 cm

2016

Page 14: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

45

Karya kelima ini berjudul “Hingga Tetes Terakhir” dengan ukuran

120x150 cm. Karya ini merupakan visualisasi dari kemunafikan dalam

hubungan sosial, dalam hal ini kemunafikan seorang bawahan kepada

pemimpinnya.

Digambarkan pada kiri bawah bidang kanvas, seseorang bertubuh kecil

dengan setengah tubuh bagian depan berwarna putih dan belakang berwarna

hitam membelakangi penikmat dengan kedua tangannya terangkat ke depan

memegang kotak. Di sebelah kanan bidang kanvas terdapat sosok manusia

dengan tubuh tinggi berwarna kuning dalam posisi menunduk dan kedua

tangannya maju ingin memegang kotak yang diberikan sosok kecil. Kotak yang

dipegang sosok kecil dalam posisi terbuka dan dari dalamnya muncul seekor

lintah besar dengan mulut yang memiliki gigi tajam terlihat melahap bagian

wajah sosok kuning. Terdapat juga lintah-lintah berukuran kecil tersebar di

bagian bawah kanvas sedang melata menuju sosok kuning, serta beberapa

menempel pada tubuh sosok kuning.

Karya ini mencoba menunjukkan fenomena kemunafikan yang sering

dilakukan oleh banyak orang. Menyenangkan hati seseorang adalah perbuatan

yang baik dalam hubungan sosial, namun ketika menyenangkan hati itu

dilakukan untuk mendapat citra baik dan menutupi niat buruk sesungguhnya,

maka tindakan itu menjadi bersifat munafik. Hal ini tidak jarang terjadi pada

hubungan antar atasan dan bawahan dalam dunia kerja. Seorang bawahan

sudah sewajarnya menyenangkan hati atasan dengan anggapan akan

mendapatkan imbalan lebih dari atasannya, baik itu diberikan bonus ataupun

kenaikan jabatan. Tidak jarang ada bawahan yang memiliki ambisi untuk

Page 15: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

46

mendapat atau menggantikan jabatan sang atasan, melakukan berbagai macam

cara untuk menyenangkan atasan, namun ketika telah mendapatkan

kepercayaan untuk menjabat, dia berkhianat dan melakukan hal merugikan

yang bertolak belakang dari mandat.

Penggambaran makna di atas ditunjukkan dengan sosok kecil dengan

bagian tubuh depan berwarna putih dan bagian belakangnya berwarna hitam

menunjukkan citra baik yang ditampilkan untuk menutupi keburukan yang

disimpan di belakangnya. Sosok kuning besar menggambarkan seorang atasan

yang memiliki kedudukan besar dan berkilau seperti emas. Sosok kecil

memberikan kotak pada sosok kuning yang terlihat sedang menyambut

pemberian itu menunjukkan upaya seorang bawahan untuk menyenangkan hati

si atasan. Lintah kecil yang tersebar dan menempel di tubuh sosok kuning

menunjukkan bahwa bawahan seperti ini seperti benalu yang hanya ingin

mengambil keuntungan bagi dirinya. Lintah raksasa yang keluar dari kotak dan

melahap wajah sosok kuning menunjukkan pengkhianatan yang diarahkan

pada atasannya, dan menambahkan kesan dramatis dari karya.

Penulis menambahkan efek gelap terang dan outline pada sosok kecil,

sosok kuning besar, dan lintah-lintah, untuk memberikan kesan volume dan

lebih hidup. Pada bagian hitam dari tubuh bagian belakang sosok kecil, penulis

menggunakan pembagian bidang warna dengan warna yang lebih terang, yaitu

abu-abu untuk memisahkan warna hitam objek dan background yang sama

warnanya. Penulis menambahkan detail dengan warna kuning yang dicampur

warna hitam, sehingga mengesankan warna kuning tersebut adalah warna emas

yang memantulkan bayangan dari objek di sekitarnya.

Page 16: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

47

Karya 6

Gambar 4.6

“Rahasia Kecil Si Besar”

Acrylic on canvas

120x150 cm

2016

Page 17: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

48

Karya keenam berjudul “Rahasia Kecil Si Besar” berukuran 120x150

cm. Karya ini menggambarkan kemunafikan orang yang menentang hal yang

buruk dan membela kebenaran, demi mendapatkan citra baik, namun

sesungguhnya di balik itu dia sendiri menikmati apa yang ditentangnya secara

diam-diam.

Penulis menggambarkan seekor gurita berwarna merah muda dengan

corak merah muda yang lebih terang di tubuhnya. Setengah bagian tubuhnya

keluar dari air dan sebagian di dalam air, dengan mata mengarah ke atas. Tiga

tentakelnya diangkat ke atas dengan menggenggam benda di tiap tentakelnya.

Figur “Sandy Cheeks” di tentakel kanan, di tengah menggenggam figur

penyanyi yang membawa bor tangan, dan tentakel kiri menggenggam simbol

pria (♂), simbol wanita (♀), dan lambang dollar ($) yang saling berkaitan.

Bagian bawah dari bidang kanvas diisi dengan barisan karang laut

berwarna oranye dan merah muda, serta rumput laut. Di balik karang dan

rumput laut tersebar figur-figur dan benda-benda lainnya. Berurut dari bagian

kiri bawah ke kanan adalah figur dan benda seperti; dua figur wanita berbaju

merah berkepala serigala. Tubuh yang terlihat dari kepala hingga pinggang,

Dua buah majalah berwarna merah muda dan biru, dengan lambang “Playboy”,

di buku berwarna biru muda; figur seorang wanita berbaju hijau berkepala itik,

dengan pose badan setengah membungkuk, terlihat dari profil samping dari

kepala hingga paha; satu unit komputer (CPU, mouse, monitor) dan dua buah

televisi, dan pada tiap layarnya menampilkan layar berwarna biru; tiga figur

wanita berbaju kuning berkepala harimau yang terlihat dari kepala hingga paha,

masing-masing membawa mikrofon.

Page 18: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

49

Karya ini menceritakan tentang orang yang memerangi hal yang

menurutnya tidak baik, namun menyukai ketidakbaikan itu sendiri. Citra

sebagai seseorang yang benar karena memerangi hal buruk telah melekat pada

dirinya dan diakui orang banyak. Dibalik itu semua, di tempat yang tidak

diketahui orang lain, dia menyimpan rapih keburukan yang sangat disukainya.

Ketika dirinya sedang sendiri dan merasa tidak terlihat oleh orang lain, dia

menikmati apa yang ditentangnya di muka umum. Hal ini merupakan

kemunafikan, karena dia mengingkari dirinya sendiri.

Penulis menuangkan pesan di atas dengan menampilkan gurita dengan

setengah tubuh berada di luar air, dan sebagian lagi di dalam air, maksudnya

adalah orang tersebut memiliki dua wilayah yaitu yang ditunjukkan dan yang

disembunyikan dari orang lain. Di permukaan air, gurita dengan mata

menyeramkan, menggenggam dan mengangkat benda-benda menggambarkan

tindakannya memerangi hal yang menurutnya buruk.

Pada bagian kepala belakang gurita terdapat pola yang membentuk

wajah tersenyum ke arah benda dan figur yang ada di dalam air, menunjukkan

kesukaannya pada hal yang disembunyikannya dari masyarakat umum. Simbol

pria, wanita, dan dollar disini dimaksudkan sebagai tindak prostitusi yang

sedang ditentangnya. Figur penyanyi yang membawa bor tangan disini

merujuk kepada penyanyi dangdut “Inul Daratista”, mengingat insiden

pencekalan dirinya oleh banyak orang. Figur “Sandy Cheeks” mengarah pada

penyensoran film kartun “SpongeBob Squarepants”, tepatnya pada karakter-

karakter yang menggunakan bikini.

Page 19: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

50

Figur wanita berkepala serigala, itik dan harimau, serta majalah dan

televisi yang ada di dalam air merujuk pada peyanyi dangdut seperti “Duo

Serigala”, ”Trio Macan”, dan ”Zaskia Gotik” serta hal-hal berbau pornografi

yang bertolak belakang ketika ia menyensor film kartun, menolak prostitusi

atau mencekal penyanyi dangdut lainnya.

Page 20: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

51

Karya 7

Gambar 4.7

“I Give You (Mine)”

Acrylic on canvas

120x150 cm

2016

Page 21: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

52

Karya ketujuh ini berjudul “I Give You (Mine)” berukuran 120x150

cm. Karya ini merupakan penggambaran dari para pemimpin yang

mengkhianati pengikutnya, dengan cara mengambil secara terselubung apa

yang seharusnya diberikannya kepada para pengikutnya.

Pada bagian kanan dari kanvas digambarkan seseorang dengan

perawakan gemuk dengan wajah tertutup oleh topeng berwarna abu-abu,

menggunakan kemeja lengan panjang yang digulung sampai siku dan celana

abu-abu berikat pinggang coklat, dan menggunakan sepatu berwarna coklat,

terlihat seluruh tubuh dengan profil dari samping menghadap ke arah kiri.

Sosok gemuk tersebut memajukan tangannya kea rah depan sambil memegang

sebuah jirigen. Terdapat empat sosok orang lain tanpa busana dalam posisi

terduduk yang terletak di bagian bawah dari bidang kanvas. Dua terletak di

bagian depan dan dua lagi terletak sedikit ke belakang. Keempat sosok

tersebut masing-masing memiliki selang yang terhubung dari leher mereka

menuju perut dari sosok gemuk. Jirigen yang dipegang oleh sosok gemuk

tersebut mengalir cairan berwarna hijau terang menuju mulut salah satu sosok

yang sedang terduduk.

Karya ini merupakan visualisasi dari kemunafikan yang dilihat oleh

penulis dalam kasus subsidi BBM beberapa waktu yang lalu. Subsidi BBM

dicanangkan oleh pemerintah untuk mendukung perekonomian masyarakat

menengah ke bawah, dengan cara menurunkan harga BBM di pasaran

menggunakan uang negara. Uang negara ini berarti telah dimaksudkan untuk

diberikan kepada masyarakat menengah ke bawah oleh pemerintah secara

tidak langsung melalui jalur BBM yang mereka gunakan setiap harinya.

Page 22: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

53

Kebocoran dalam sistem subsidi ini sering terjadi, ketika orang dari kalangan

menengah ke atas atau bahkan petinggi negara juga ikut menikmati BBM

bersubsidi. Para petinggi negara yang menggunakan BBM bersubsidi ini

secara tidak langsung mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.

Mereka yang berkata menurunkan bantuan pada rakyat di bawahnya, namun

juga ikut mengambil keuntungan ini bisa disebut sebagai tindakan munafik,

karena mengkhianati janji merupakan salah satu bagian dari kemunafikan.

Penulis memvisualisasikan pesan tersebut dengan menggambarkan

sosok bertubuh gemuk mengesankan dirinya berkecukupan sebagai

perwakilan dari kaum menengah ke atas dan para petinggi negara. Sosok

gemuk tersebut menggunakan topeng dengan wajah tersenyum berwarna abu-

abu yang memberikan kesan senyuman yang diberikannya dingin dan keras

seperti besi. Sosok-sosok terduduk tanpa busana dengan tubuh yang kurus

menggambarkan masyarakat menengah ke bawah. Cairan dari dalam jirigen

yang dituangkan sosok gemuk ke dalam mulut sosok yang terduduk

menggambarkan BBM subsidi yang diberikan untuk para masyarakat

menengah ke bawah telah diturunkan untuk dikonsumsi dan dinikmati

manfaatnya. Selang yang terhubung dari leher sosok yang terduduk ke perut

sosok gemuk ini yang menjadi titik balik dari kebaikan yang diperlihatkan

sosok gemuk tersebut. Selang yang terpasang dileher memberikan gambaran

apa yang dinikmati masyarakat menengah ke bawah hanya akan berakhir di

perut sosok gemuk, kalangan menengah ke atas dan para petinggi yang

munafik.

Page 23: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan, penelitian, dan wawancara dengan

orang-orang terdekat mengenai fenomena kemunafikan yang sering terjadi

pada masyarakat Indonesia, terutama dalam bidang sosial, politik, dan hukum

yang mulai dianggap wajar, penulis merasa perlu untuk mengkritisi hal

tersebut guna menyadarkan bahwa kemunafikan adalah tindakan yang salah

dan sama sekali tidak wajar. Pesan kritisi ini coba diungkapkan oleh penulis

kepada diri sendiri khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya,

melalui media karya seni lukis. Kemunafikan sebagai suatu tindakan yang

tidak jujur, khianat, dan bermuka dua ini sangatlah bertentangan dan

menyalahi ajaran agama apapun yang ada, namun tidak sedikit orang yang

mengacuhkan larangan tersebut demi mendapatkan yang diinginkan.

Masyarakat Indonesia perlahan mulai menganggap tindakan munafik ini

sebagai tindakan yang wajar karena begitu banyak dan seringnya masyarakat

menemui tindakan-tindakan munafik.

Dalam tugas akhir ini penulis membuat tujuh buah karya seni lukis

yang menggambarkan tindakan-tindakan munafik yang terjadi dalam

masyarakat Indonesia. Visualisasi karya seni lukis ini mewakili sudut pandang

dan pesan yang ingin disampaikan oleh penulis terhadap fenomena

kemunafikan yang banyak terjadi di lingkungan sekitar penulis.

Page 24: BAB IV ANALISIS KARYA · Bagian depan dari sosok putih terdapat speaker dan amplifier yang terhubung dengan kabel-kabel ke kepala besar yang ada di tengah. Terdapat gambar gedung

55

Melalui berbagai macam proses yang telah dilewati, penulis

melakukan eksplorasi pada bentuk-bentuk objek dalam karya seni lukisnya,

sebagai bentuk interpretasi dan pengolahan ide saat berkarya seni lukis.

Berdasarkan pengolahan ide yang telah dilakukan oleh penulis, karya seni

lukis yang dibuat penulis menampilkan bentuk yang ekspresif. Penulis

melakukan deformasi pada objek yang ditampilkan, dengan gaya karikatur,

dan kecenderungan pop art, sehingga kritik dan pesan yang ingin disampaikan

oleh penulis bias mudah untuk diterima penikmat. Penggunaan warna objek

yang cerah dengan ditambahkan outline pada background hitam solid,

menjadikan objek lebih menonjol di setiap karyanya. Format seluruh lukisan

dibuat sama, dengan ukuran 120x150 cm menjadikan point of interest dari

karya lebih terfokus, dengan penyajian minimalis tanpa bingkai membuat

karya terkesan lebih bebas dan tidak terpotong oleh batas bingkai.

B. Saran

Ketertarikan penulis dengan fenomena kehidupan sosial dan pola pikir

manusia menuntun penulis pada kemunafikan yang sering sekali penulis temui

di sekelilingnya, sehingga penulis ingin mengangkat kemunafikan itu sebagai

tema dalam penciptaan karya seni lukisnya. Penulis menggambarkan ulang

kejadian-kejadian yang ada di masyarakat Indonesia pada bidang khususnya

sosial, politik, dan hukum yang mengandung nilai munafik di dalamnya,

dalam hal ini penulis ingin memberikan saran kepada pembaca untuk lebih

memperhatikan serta waspada terhadap kejadian yang bersifat munafik yang

ada di sekitarnya, selain itu juga untuk tidak menganggap wajar hal-hal

munafik tersebut sebanyak apa dan sesering apapun kita menemuinya.