power amplifier ocl (isi).docx

29
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zaman yang mulai berkembang menjadi lebih modern seperti sekarang ini. Membuat perkembangan di Bidang Elektronika semakin pesat. Ini membuat kebutuhan manusia akan barang-barang elektronika semakin tinggi di pasaran. Saat ini selera masyarkat lebih diarahkan di Bidang Audio dan Video. Masyarakat akan terus memburu perlengkapan yang di kemas secara kompleks. Oleh karena itu masyarakat membutuhkan perangkat Audio yang kualitas dan dilengkapi beberapa fitur tambahan. Hal iniah yang membuat kami membuat proyek ini dengan menambahkan teknologi masa kini, tanpa menghilangkan fungsi aslinya sendiri yaitu “Power Amp Stereo 150Watt with Mp3 Player”. Produk ini diharapkan bisa memenuhi dan mempermudah masyarakat untuk menikmati teknologi maju seperti sekarang ini. 1.2. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari pembuatan proyek ini adalah : 1. Sebagai persyaratan dalam mengikuti UK (Uji Kompetensi Industri)

Upload: andre-steviance-sajangbati

Post on 08-Aug-2015

453 views

Category:

Documents


78 download

TRANSCRIPT

Page 1: Power Amplifier OCL (Isi).docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Zaman yang mulai berkembang menjadi lebih modern seperti sekarang ini.

Membuat perkembangan di Bidang Elektronika semakin pesat. Ini membuat

kebutuhan manusia akan barang-barang elektronika semakin tinggi di pasaran.

Saat ini selera masyarkat lebih diarahkan di Bidang Audio dan Video.

Masyarakat akan terus memburu perlengkapan yang di kemas secara kompleks.

Oleh karena itu masyarakat membutuhkan perangkat Audio yang kualitas dan

dilengkapi beberapa fitur tambahan. Hal iniah yang membuat kami membuat

proyek ini dengan menambahkan teknologi masa kini, tanpa menghilangkan

fungsi aslinya sendiri yaitu “Power Amp Stereo 150Watt with Mp3 Player”.

Produk ini diharapkan bisa memenuhi dan mempermudah masyarakat untuk

menikmati teknologi maju seperti sekarang ini.

1.2. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari pembuatan proyek ini adalah :

1. Sebagai persyaratan dalam mengikuti UK (Uji Kompetensi Industri)

2. Sebagai Aplikasi dalam semua mata pelajaran terutama Audio.

3. Melatih diri untuk mempunyai ras tanggung jawab yang tinggi.

4. Untuk mengetahui kemampuan siswa di dalam proyek yang dibuatnya.

Adapun manfaat dari pembuatan proyek ini adalah :

1. Mendengarkan musik di waktu istirahat.

2. Menghilangkan rasa jenuh.

3. Dapat mendengarkan lagu lewat radio.

Page 2: Power Amplifier OCL (Isi).docx

Bab 2

Landasan Teori

2.1. Transistor Sebagai Penguat

Salah satu fungsi Transistor yang paling banyak digunakan di dunia

Elektronika Analog adalah sebagai penguat yaitu penguat arus,penguar tegangan,

dan penguat daya. Fungsi komponen semikonduktor ini dapat kita temukan pada

rangkaian Pree-Amp Mic, Pree-Amp Head, Mixer, Echo, Tone Control, Amplifier

dan lain-lain.

Prinsip kerja transistor pada contoh rangkaian di bawah adalah, arus kecil

pada basis (B) yang merupakan input dikuatkan beberapa kali setelah melalui

Transistor. Arus output yang telah dikuatkan tersebut diambil dari terminal

Collector (C). Besar kecilnya penguatan atau faktor pengali ditentukan oleh

beberapa perhitungan resistor yang dihubungkan pada setiap terminal transistor

dan disesuaikan dengan tipe dan karakteristik transistor. Signal yang diperkuat

dapat berupa arus DC (searah) dan arus AC (bolak-balik) tetapi maksimal

tegangan output tidak akan lebih dari tegangan sumber (Vcc) Transistor.

Rangkaian transistor sebagai penguat

Page 3: Power Amplifier OCL (Isi).docx

Bentuk signal input dan output penguatan

Pada gambar pertama (Transistor Sebagai Penguat), tegangan pada Basis

(dalam mV) dikuatkan oleh Transistor menjadi besar (dalam Volt). Perubahan

besarnya tegangan output pada Collector akan mengikuti perubahan tegangan

input pada Basis. Pada gambar kedua dapat terlihat perubahan dan bentuk

gelombang antara input dan output yang telihat melalui Osciloscope.

Berdasarkan cara pemasangan ground dan pengambilan output, penguat transistor

dibagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Common Base

Penguat Common Base digunakan sebagai penguat tegangan. Pada

rangkaian ini Emitor merupakan input dan Collector adalah output sedangkan

Basis di-ground-kan/ ditanahkan.

Sifat-sifat Penguat Common Base:

o Isolasi input dan output tinggi sehingga Feedback lebih kecil

o Cocok sebagai Pre-Amp karena mempunyai impedansi input tinggi yang

dapat menguatkan sinyal kecil

o Dapat dipakai sebagai penguat frekuensi tinggi

o Dapat dipakai sebagai buffer

Page 4: Power Amplifier OCL (Isi).docx

2. Penguat Common Emitor

Penguat Common Emitor digunakan sebagai penguat tegangan. Pada

rangkaian ini Emitor di-ground-kan/ ditanahkan, Input adalah Basis, dan output

adalah Collector.

Sifat-sifat Penguat Common Emitor:

o Signal output berbeda phasa 180 derajat

o Memungkinkan adanya osilasi akibat feedback, untuk mencegahnya sering

dipasang feedback negatif.

o Sering dipakai sebagai penguat audio (frekuensi rendah)

o Stabilitas penguatan rendah karena tergantung stabilitas suhu dan bias

transistor

3. Penguat Common Collector

Penguat Common Collector digunakan sebagai penguat arus. Rangkaian

ini hampir sama dengan Common Emitor tetapi outputnya diambil dari Emitor.

Input dihubungkan ke Basis dan output dihubungkan ke Emitor. Rangkaian ini

disebut juga dengan Emitor Follower (Pengikut Emitor) karena tegangan output

hapir sama dengan tegangan input.

Sifat-sifat Penguat Common Collector:

o Signal output dan sigal input satu phasa (tidak terbalik seperti Common

Emitor)

o Penguatan tegangan kurang dari 1 (satu)

o Penguatan arus tinggi (sama dengan HFE transistor)

o Impedansi input tinggi dan impedansi output rendah sehingga cocok

digunakan sebagai buffer

Page 5: Power Amplifier OCL (Isi).docx

2.2. Filter (high Pass/Low Pass)

2.2.1. High Pass Filter

Filter high-pass atau sering juga disebut dengan filter lolos atas adalah

suatu rangkaian yang akan melewatkan suatu isyarat yang berada diatas frekuensi

cut-off (ωc) sampai frekuensi cut-off (ωc) rangkaian tersebut dan akan menahan

isyarat yang berfrekuensi dibawah frekuensi cut-off (ωc) rangkaian tersebut. Filter

high-passs dasar disusun dengan rangkaian RC seperti berikut.

Prinsip kerja dari filter high pass atau filter lolos atas adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar komponen C dan R, dimana C akan mudah melewatkan sinyal AC sesuai dengan nilai reaktansi kapasitifnya dan komponen R yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi yang rendah. Prinsip kerja rangkaian filter lolos atas atau high pass filter (HPF) dengan RC dapat diuraikan sebagai berikut, apabila rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input dengan frekuensi diatas frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal tersebut akan di lewatkan ke output rangkaian melalui komponen C. Kemudian pada saat sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter lolos atas atau high pass filter memiliki frekuensi di bawah frekuensi cut-off (ωc) maka sinyal input tersebut akan dilemahkan dengan cara dibuang ke ground melalui komponen R.

2.2.2. Low Pass Filter

Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter yang hanya

melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc)

dan akan melemahkan sinyal dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi

cut-off (fc). Pada filter LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi

cut-off (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali (tegangan output = 0 volt).

Rangkaian low pass filter RC merupakan jenis filter pasif, dengan respon

Page 6: Power Amplifier OCL (Isi).docx

frekuensi yang ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan. Rangkaian

dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut.

Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat beberapa karakteristik mendasar sebagai berikut. Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) (fin << fc) maka penguatan tegangan / Gain (G) = 1 atau G=0dB. Pada saat frekuensi sinyal input sama dengan frekuensi cut-off (fc) (fin = fc) maka ω = 1/RC sehingga penguatan tegangan / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan tegangan sebesar 3 dB. Pada saat frekuensi sinyal input lebih tinggi dari frekuensi cut-off (fc) (fin >> fc) maka besarnya penguatan tegangan (G) = 1/ωRC atau G = -20 log ωRC Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Filter Lolos Rendah (Low Pass Filter, LPF) hanya meloloskan sinyal dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-off (fc) saja.

2.3. Jenis-Jenis Penguat Amplifier/Konfigurasi

Kelas A

Dalam Kelas A penguat, perangkat output untuk terus menerus melakukan

seluruh siklus, atau dengan kata lain selalu ada bias arus yang mengalir dalam

perangkat output. Topologi ini memiliki paling sedikit distorsi dan merupakan

yang paling linear, tetapi pada saat yang sama adalah yang paling efisien sekitar

20%. Desain biasanya tidak komplementer dengan tinggi dan rendah output

samping perangkat.

Kelas B

Penguat jenis ini beroperasi dalam cara yang berlawanan untuk Kelas A

amplifier. Output perangkat hanya melakukan setengah siklus sinusoidal (satu

melakukan di wilayah positif, dan satu melakukan di wilayah negatif), atau

dengan kata lain, jika tidak ada sinyal input maka tidak ada arus di perangkat

output. Penguat kelas ini jelas lebih efisien daripada Kelas A, pada sekitar 50%,

namun memiliki beberapa masalah dengan linearitas pada titik potong, karena

Page 7: Power Amplifier OCL (Isi).docx

waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan salah satu perangkat dan giliran yang

lain perangkat.

Kelas AB

Penguat jenis ini merupakan kombinasi dari dua tipe di atas, dan saat ini

salah satu yang paling umum jenis power amplifier yang ada. Berikut kedua

perangkat tersebut diizinkan untuk melakukan pada saat yang sama, tetapi hanya

sejumlah kecil di dekat titik crossover. Maka tiap-tiap perangkat yang melakukan

selama lebih dari setengah siklus tetapi kurang dari seluruh siklus, sehingga

bawaan non-linearitas desain Kelas B diatasi, tanpa inefisiensi dari Kelas A

desain. Efisiensi untuk Kelas AB amplifier adalah sekitar 50%.

Kelas D

Penguat kelas ini adalah sebuah switching atau PWM penguat seperti yang

disebutkan di atas. Penguat kelas ini adalah fokus utama dari aplikasi ini catatan.

Dalam jenis ini penguat, yang saklar sepenuhnya baik atau sepenuhnya off, secara

signifikan mengurangi kerugian daya di perangkat output. Efisiensi 90-95%

adalah mungkin. Sinyal audio digunakan untuk memodulasi sinyal pembawa yang

PWM yang drive perangkat output, dengan tahap terakhir menjadi rendah pass

filter untuk menghilangkan frekuensi tinggi carrier frekuensi PWM. Sebuah Kelas

D penguat audio pada dasarnya merupakan switching PWM penguat atau

amplifier. Ada beberapa kelas yang berbeda dari amplifier. Kelas D penguat

mengambil berbagai bentuk, beberapa dapat memiliki input digital dan beberapa

dapat memiliki input analog. Di sini kita akan fokus pada jenis yang memiliki

analog input.

Page 8: Power Amplifier OCL (Isi).docx

BAB 3

Cara kerja Rangkaian

3.1 Gambar Blok Diagram

Input L Output L

Input R Output R

3.2. Cara Kerja Berdasarkan Blok Diagram

Catu Daya adalah sebuah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai penyuplai tegangan untuk seluruh rangkaian. Pada rangkaian ini ada 4 komponen dioda, 2 kapasitor, dan 1 transformator. Catu daya ini digunakan untuk menyuplai tone control, power amplifier, dan Mp3 Player. Setelah catu daya menghasilkan tegangan sesuai tegangan kerja pada rangkaian Tone Control, Amplifier Dan Mp3 Player. Maka selanjutnya cara kerja dari Tone Control, Tone Control adalah suatu rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai pengatur respon frekuensi sehingga bisa mendapatkan suara yang kita inginkan. Rangkaian ini memiliki beberapa bagian yaitu pengatur bass, treeble, volume, dan karena rangkaian yang kami buat Stereo maka ditambahkan Balance. Adapun fungsi dari bagian tersebut adalah :

- Volume berfungsi untuk mengatur keras lemahnya suara.- Bass berfungsi untuk mengatur nada rendah- Treeble berfungsi untuk mengatur nada tinggi.- Balance untuk mengatur suara kanan kiri

Tone Control mendapat Input Suara dari Mp3 Player yang kemudian outputnya di umpankan ke Power Amplifier dan amplifier itu sendiri adalah rangkaian elektronika yang berfungsi sebagai penguat dari output Tone Control. Namun input yang diterima rangkaian ini masih lemah kemudian dikuatkan oleh transitor

Power AmplifierTone Control

Catu Daya

Page 9: Power Amplifier OCL (Isi).docx

sehingga menghasilkan output yang kuat. Yang selanjutnya akan di keluarkan melalui Speaker R dan L.

3.3. Gambar Rangkaian

Gambar Rangkaian Catu Daya

Cara Kerja Catu daya

1. Catu Daya

Tegangan Jala-Jala/jaringan PLN sebesar 220 V diturunkan oleh

trafo step down sebesar 25 V AC, yang kemudian disearahkan oleh 4

Dioda yang menjadi penyearah yang menyearahkan tegangan AC

menjadi tegangan DC. Dalam tegangan DC tersebut masih ada ripple

yang artinya tegangan masih belum murni DC. Untuk menjdikan

tegangan ini murni DC maka dipakailah 2 buah kapasitor, penggunaan

kapasitor ini sebagai Filter yaitu hanya meloloskan tegangan DC murni

saja.

Page 10: Power Amplifier OCL (Isi).docx

Rangkaian Tone Control

Cara kerja Tone Control

2. Tone Control.

Input yang menyerupai sinyal AC melalui kapasitor pertama yang

ada pada rangkaian tone control. Besarnya diatur oleh VR1, pada saat

posisi VR1 diatur, maka sinyal diterukan ke jaringan LPF dan HPF.

Pada jaringan LPF sinyal frekuensi tinggi akan diredam dan frekuensi

rendah akan diterusakan yang akan diteruskan oleh VR2. Paa saat VR2

max maka nada rendah akan dilangsungkan ke penguat berikutnya.

Pada jaringan HPF sinyal frekuensi tinggi akan diloloskan dan

Frekuensi rendah akan diredam yang diatur oleh VR3 sebagai treeble.

Pada saat VR3 max maka nada tinggi langsung lewat ke penguat

berikutnya.

Page 11: Power Amplifier OCL (Isi).docx

Gambar Rangkaian Power Amplifier

Cara kerja Power Amplifier

3. Power Amplifier.

Input power amp ini adalah output dari tone control tadi. Output

tone di umpankan ke kapasitor, yang kemudian dikuatkan oleh

differensial yaitu Q1 dan Q2. Output dari penguat tersebut dikuatkan

lagi oleh Q4. Pada saat Q4 setengah periode positif maka pada

transistor tersebut akan ON sehingga colector emitor akan terhubung

singkat dengan –VCC. Sehingga pada input Q5 akan negative. Pada

output Q5 di kuatkan oleh Q7. Pada saat input Q6 bernilai Positif maka

colector emitor Q6 Akan terhubung singkat dengan +VCC. Output Q6

dikuatkan Oleh Q8.

Page 12: Power Amplifier OCL (Isi).docx

Bab 4

Proses Produksi Dan Jasa

4.1. Time Scedule

JADWAL PELAKSANAAN

No KegiatanSeptember Oktober November Desember Januari

3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 RancanganKerja/ Penyusunan Proposal

2 GambarKerja

3 Proses Produksi/Jasa

4 Laporan

5 Presentasi/ Verifikasi

6 UjianSekolahdanNasional

Page 13: Power Amplifier OCL (Isi).docx

4.2. Alat Dan Bahan

4.2.1 Alat

No. Nama Alat

Spesifikasi Satuan Jumlah Pemilik

1. Penggaris Standard Buah 1 Sendiri2. Spidol Type M dan F Buah 2 Sendiri3. Penitik/paku Standard Buah 1 Sendiri4. Bor PCB 12 VDC Buah 1 Sendiri5. Multimeter Heles Buah 1 Sendiri6. Solder 40 Watt/220V Buah 1 Sendiri7. Atraktor Sandard Buah 1 Sendiri8. Obeng besar +/- Set 2 Sendiri9. Obeng Kecil +/- Set 2 Sendiri10. Tang potong Standard Buah 1 Sendiri11. Tang cucut Standard Buah 1 Sendiri12. Cutter Standard Buah 1 Sendiri13. Kertas

MiniblokA4 Halaman 2 Sendiri

14. Palu Standard Buah 1 Sendiri15. PCB 10x20 cm Buah 5 sendiri

4.2.2 Bahan

No NamaBahan Spesifikasi Satuan Jumlah

1. Resistor 1K / 50 W Buah 8

2. Resistor 6K8 Buah 6

3. Resistor 270K Buah 6

4. Resistor 4K7 Buah 8

5. Resistor 5K6 Buah 6

6. Resistor 8K2 Buah 2

7. Resistor 47K Buah 2

8. Resistor 560 Buah 6

Page 14: Power Amplifier OCL (Isi).docx

9. Resistor 30K Buah 4

10. Resistor 10K Buah 2

11. Resistor 2K2 Buah 2

12. Resistor 100 Buah 6

13. Resistor 330 Buah 4

14. Resistor 1 OHM Buah 8

15. Potensiometer B 50K Buah 1

16. Potensiometer B 50K X2 Buah 2

17. Potensiometer B 50K X2 / CT Buah 1

18. Capasitor 100pf Buah 2

19. Capasitor 470nf Buah 4

20. Capasitor 47nf Buah 6

21. Capasitor 3,3nf Buah 2

22. Capasitor 100uf Buah 2

23. Capasitor 4,7uf / 25V Buah 6

24. Capasitor 22uf / 25V Buah 4

25. Capasitor 470uf / 25V Buah 1

26. Capasitor 47uf / 25V Buah 8

27. Capasitor 4700uf / 50V Buah 20

28. Dioda IN 4148 Buah 10

29. Dioda IN 5407 Buah 4

30. Transistor C 945 Buah 4

31. Transistor 2SA 645 Buah 6

32. Transistor C2001 Buah 2

33. Transistor A 648 Buah 2

Page 15: Power Amplifier OCL (Isi).docx

34. Transistor C 1384 Buah 2

35. Transistor TIP 31 Buah 2

36. Transistor TIP 32 Buah 2

37. Trafo 3A CT 220/18 -0-18 Buah 1

42. Panel pengatur Standard Buah 1

43. Knop pengatur Standard Buah 4

44. Power switch Standard denganlampu Buah 1

45. Jack RCA 2P Buah 1

46. Jack RCA 1P Buah 1

47. Kabel RCA 3P Buah 1

48. Heatsink Satuan Buah 4

49. PCB 15 x 12 cm Buah 1

50. Tinol 0,4 60%. meter 3

51. Plug AC Standard 220 VAC Buah 1

52. Kabel Merah meter 1

53. Kabel Biru meter 1

54. Kabel Hitam meter 1

55. Kabel speaker Standard meter 2

56. Sekrup Besar 25 mm Buah 14

57. Sekrup Kecil 10 mm Buah 10

58. Sekrup Kecil 5 mm Buah 10

59. Baut Kecil Buah 5

60. FeCl3 Kristal/Padat Ons 1

Page 16: Power Amplifier OCL (Isi).docx

4.3. Rencana Anggaran Biaya

Rencana Anggaran Biaya

No. Nama Bahan Spesifikasi Satuan Jumlah Harga

1. Resistor 1K/0,5 W buah 8 400

2. Resistor 6K8 buah 6 100

3. Resistor 270K buah 6 300

4. Resistor 4K7 buah 8 400

5. Resistor 5K6 buah 6 300

6. Resistor 8K2 buah 2 100

7. Resistor 47K buah 2 100

8. Resistor 560 buah 6 300

9. Resistor 30K buah 4 200

10. Resistor 10K buah 2 100

11. Resistor 2K2 buah 2 100

12. Resistor 100 buah 6 300

13. Resistor 330 buah 4 200

14. Resistor 1 OHM buah 8 400

15. Potensiometer B 50K buah 1 1.250

16. Potensiometer B 50K X2 buah 2 4.00

17. Potensiometer B 50K X2/ CT buah 1 2.500

18. Capasitor 100pf buah 2 200

19. Capasitor 470pf buah 4 400

20. Capasitor 47nf buah 6 1.200

21. Capasitor 3,3nf buah 2 200

Page 17: Power Amplifier OCL (Isi).docx

22. Capasitor 100nf buah 2 400

23. Capasitor 4,7uf/25V buah 6 900

24. Capasitor 22uf / 25 V buah 4 600

25. Capasitor 470uf / 25 V buah 1 600

26. Capasitor 47uf / 25 V buah 8 2.800

27. Capasitor 4700uf / 50 V buah 2 10.00

28. Dioda IN 4148 buah 10 1.000

29. Dioda IN 5407 buah 4 1.600

30. Transistor C 945 buah 4 1.000

31. Transistor 2SA 645 buah 6 2.100

32. Transistor C2001 buah 2 800

33. Transistor A 648 buah 2 2.000

34. Transistor C 1384 buah 2 2.000

35. Transistor TIP 31 buah 2 3.600

36. Transistor TIP32 buah 2 3.600

37. Trafo 3A CT buah 1 75.000

42. Panel pengatur Standar buah 1 2.500

43. Knop pengatur Standar buah 4 1.000

44. Power switch Standar dengan lampu buah 1 2.000

45. Jack RCA 2P buah 1 1.000

46. Jack RCA 1p buah 1 500

47. Kabel RCA 3P buah 1 4.000

48. Heatsink Satuan buah 4.000

49. PCB polos 20 x 12 cm buah 1 2.000

50. Tinol 0,4 60% meter 3 1.500

Page 18: Power Amplifier OCL (Isi).docx

51. Plug AC Standard 220 VAC buah 1 2.500

52. Kabel Merah meter 1 1.000

53. Kabel Biru meter 1 1.000

54. Kabel Hitam meter 1 1.000

55. Kabel speaker Standar meter 2 3.000

56. Sekrup Besar 25 mm buah 14 1.400

57. Sekrup Kecil 10 mm buah 10 500

58. Sekrup Kecil 5 mm buah 10 500

59. Baut Kecil buah 5 250

60. FeC13 Kristal/Padat ons 1 2.000

61. kayu 20.000

62 Mp3 Player Buah 1 50.000

Jumlah 204.400

B. Biaya Produksi (BP)

Biaya Produksi = 15% x Harga Bahan

= 15% x Rp. 204.400,00

= Rp. 30.660

C. Keuntungan (U)

Keuntungan = 15% x (Harga Bahan + Biaya Produksi)

= 15% x (Rp.204.400,00 + Rp. 30.660,00)

= Rp. 35.295,00

D. Harga Jual (HJ)

Harga Jual = HB + BP + U

= Rp.204.400,00 + Rp. 30.660,00+ Rp. 35.295,00

Page 19: Power Amplifier OCL (Isi).docx

= Rp. 270.355,00

4.4. Lay Out PCB

Power Amplifier 150W

Tone Control

Page 20: Power Amplifier OCL (Isi).docx

4.5. Hasil Uji Coba Rangkaian

Page 21: Power Amplifier OCL (Isi).docx

Bab 5

Penutup

4.1. Kesimpulan

Hasil Proses

- Teknis

Dari hasil proses yang telah berjalan, kendala teknis

yang selalu dialami ialah banyaknya komponen yang

sudah rusak.

- Biaya

Untuk biaya ialah pada pembelian MP3 Player.

4.2. Saran Hasil proses

Pastikan sebelum membeli komponen di periksa terlebih dahulu, karena dapat memakan banyak biaya.