bab iv analisis hasil penelitian dan pembahasan 4.1...

32
62  BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitan Subjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan yang terdiri dari 4 SD Negeri dan 1 SD Swasta yang berjumlah 43 orang. Data selengkapnya terlihat pada Tabel berikut ini: Tabel 4.1 Pengelompokan guru berdasarkan asal sekolah, Gender dan jenjang Pendidikan N o Sekolah Sampel Jenjang Pend. L P Total S1 D3 D2 Total 1. SDN 1 Tangkura 3 6 9 5 - 4 9 2. SDN 2 Tangkura 2 7 9 5 1 3 9 3. SD GKST Dewua 1 7 8 3 - 5 8 4. SDN Sangginora 5 3 8 4 - 4 8 5. SDN Padalembara 5 4 9 4 - 5 9 Total 16 27 43 21 1 21 43 Sumber: Data primer yang diolah 2012 Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari jenis kelamin, jumlah responden laki-laki mempunyai prosentase sebesar 37,20 % (16 orang), sedangkan perempuan 62,79 % (27 orang). Sedangkan ditinjau dari jenjang pendidikan responden yang sudah berpendidikan sarjana (S1) sebesar 48,83 % (21 orang), sedangkan responden yang berpendidikan Diploma III (D-III) sebesar 2,32 % (1 orang), serta yang berpendidikan Diploma II (D-II) sebesar 48,83 % (21 orang).

Upload: phamkiet

Post on 03-May-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

62  

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitan

Subjek penelitan adalah guru-guru yang berada di

SD gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan yang terdiri

dari 4 SD Negeri dan 1 SD Swasta yang berjumlah 43

orang. Data selengkapnya terlihat pada Tabel berikut

ini:

Tabel 4.1 Pengelompokan guru berdasarkan asal sekolah,

Gender dan jenjang Pendidikan No

Sekolah Sampel Jenjang Pend. L P Total S1 D3 D2 Total

1. SDN 1 Tangkura 3 6 9 5 - 4 9 2. SDN 2 Tangkura 2 7 9 5 1 3 9 3. SD GKST Dewua 1 7 8 3 - 5 8 4. SDN Sangginora 5 3 8 4 - 4 8 5. SDN Padalembara 5 4 9 4 - 5 9

Total 16 27 43 21 1 21 43 Sumber: Data primer yang diolah 2012

Dari Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari jenis

kelamin, jumlah responden laki-laki mempunyai

prosentase sebesar 37,20 % (16 orang), sedangkan

perempuan 62,79 % (27 orang). Sedangkan ditinjau dari

jenjang pendidikan responden yang sudah

berpendidikan sarjana (S1) sebesar 48,83 % (21 orang),

sedangkan responden yang berpendidikan Diploma III

(D-III) sebesar 2,32 % (1 orang), serta yang

berpendidikan Diploma II (D-II) sebesar 48,83 % (21

orang).

Page 2: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

63  

4.2 Analisis Deskripsi

4.2.1 Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

Jumlah item Perilaku Kepemimpinan Kepala

Sekolah ada 25 item. Masing-masing item mempunyai 5

alternatif jawaban dengan skor terendah 1 dan skor

tertinggi 5. Oleh sebab itu kemungkinan skor terendah

yang diperoleh responden adalah 25 X 1 = 25 dan

kemungkinan skor tertinggi yang diperoleh responden

adalah 25 X 5 = 125. Karena terdapat 5 kategori pilihan

jawaban maka lebar interval masing-masing kategori

adalah sebagai berikut :

Interval125 25

520

Dari lebar interval tersebut maka penggolongan hasil

pengukuran perilaku kepemimpinan kepala sekolah

seperti terlihat pada Tabel 4.2 berikut:

Page 3: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

64  

Tabel. 4.2 Distribusi frekuensi Perilaku Kepemimpinan Kepala

Sekolah

Kategori Interval F % Mean SD Maks Min Sangat Rendah

25-45

0

0

106,23

6,324

125

25

Rendah 46-65 0 0 Sedang 66-85 0 0 Tinggi 86-105 20 47 Sangat Tinggi

106-25

23

53

43 100 Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.2 menunjukan bahwa perilaku

kepemimpinan kepala sekolah tinggi ke arah yang

sangat tinggi. Prosentase perilaku kepemimpinan kepala

sekolah dengan posisi tinggi 47% (20 orang) dan sangat

tinggi 53% (23 orang). Jika dilihat dari nilai rata-ratanya

106,23 maka perilaku kepemimpinan kepala sekolah

masuk pada kategori sangat tinggi dengan simpangan

bakunya 6,324. Artinya pemimpin banyak memberi

perhatian kepada tugas dan orang.

Dari Tabel 4.2 diatas, jika diuraikan masing-

masing sekolah maka distribusi perilaku kepemimpinan

kepala sekolah pada 5 sekolah yang ada di gugus 1

kecamatan Poso Pesisir Selatan sebagai berikut:

Page 4: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

65  

Tabel 4.3 Distribusi Perilaku Kepemimpinan Kepala

Sekolah Persekolah di gugus 1 Kecamatan Poso Pesisir

Selatan Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 106.44 5.918 125 25 SDN II Tangkura 9 102.11 5.510 125 25 SD GKST Dewua 8 111.00 4.751 125 25 SDN Sangginora 8 109.00 6.094 125 25 SDN Padalembara 9 103.44 5.833 125 25

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.3 menunjukan bahwa perilaku

kepemimpinan kepala sekolah pada SDN I Tangkura

masuk kategori sangat tinggi dengan rata-rata 106,44

dengan simpangan baku 5,918 sedangkan SDN II

Tangkura masuk kategori tinggi dengan rata-rata

102,11 dengan simpangan baku 5,510. Pada SD GKST

Dewua, perilaku kepemimpinan kepala sekolah masuk

kategori sangat tinggi dengan rata-rata 111,00 dengan

simpangan baku 4,751, sama halnya juga dengan SDN

Sangginora dengan kategori sangat tinggi dengan rata-

rata109,00 dan simpangan baku 6,094. Sedangkan SDN

Padalembara masuk kategori tinggi dengan rata-rata

103,44 dan simpangan bakunya 5,833.

Dari Tabel 4.3 diatas, jika diuraikan dari

distribusi frekuensi pada sub konsep perilaku

kepemimpinan yang berorientasi pada tugas dan sub

konseb yang berorientasi pada orang untuk variabel

perilaku kepemimpinan kepala sekolah pada 5 sekolah

Page 5: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

66  

yang ada di gugus I kecamatan Poso Pesisir Selatan

sebagai berikut:

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Perilaku Yang Berorientasi Pada Tugas Dengan Jumlah Indikator

Empirik 9 Item dan lebar interval 7.2, Persekolah di gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan

Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min SDN I Tangkura 9 38.67  2.062  45  9 

SDN II Tangkura 9 38.11  1.537  45  9 

SD GKST Dewua 8 40.00  1.309  45  9 

SDN Sangginora 8 39.50  3.207  45  9 

SDN Padalembara 9 38.33  2.646  45  9 

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.4 menjelaskan perilaku kepemimpinan

kepala sekolah berdasarkan sub konsep di masing-

masing sekolah yang berada di SD gugus I kecamatan

Poso Pesisir Selatan. SDN I Tangkura masuk kategori

sangat tinggi dengan rata-rata 38,67 dengan simpangan

baku 2,062, SDN II Tangkura masuk kategori sangat

tinggi dengan rata-rata 38,11 dengan simpangan baku

1,537. Pada SD GKST Dewua, sub konsep perilaku yang

berorientasi pada tugas masuk kategori sangat tinggi

dengan rata-rata 40,00 dengan simpangan baku 1,309,

sama halnya juga dengan SDN Sangginora dengan

kategori sangat tinggi dengan rata-rata 39,50 dan

simpangan baku 3,207 dan SDN Padalembara masuk

kategori sangat tinggi dengan rata-rata 38,33 dan

simpangan bakunya 2,646.

Page 6: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

67  

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Perilaku Yang Berorientasi Pada Orang Dengan Jumlah Indikator

Empirik 16 Item dan lebar interval 12.8, Persekolah di gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan

Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min SDN I Tangkura 9 67.78  4.711  80  16 

SDN II Tangkura 9 64.00  4.153  80  16 

SD GKST Dewua 8 71.00  4.000  80  16 

SDN Sangginora 8 69.50  3.162  80  16 

SDN Padalembara

9 65.11  3.586  80  16 

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.5 menunjukan bahwa perilaku

kepemimpinan kepala sekolah berdasarkan sub konsep

perilaku yang berorientasi pada orang di masing-masing

sekolah yang berada di SD gugus I kecamatan Poso

Pesisir Selatan. SDN I Tangkura masuk kategori sangat

tinggi dengan rata-rata 67,78 dengan simpangan baku

4,711 sedangkan SDN II Tangkura masuk kategori

tinggi dengan rata-rata 64,00 dengan simpangan baku

4,153. Pada SD GKST Dewua, sub konsep perilaku yang

berorientasi pada orang masuk kategori sangat tinggi

dengan rata-rata 71,00 dengan simpangan baku 4,000,

sama halnya juga dengan SDN Sangginora dengan

kategori sangat tinggi dengan rata-rata 69,50 dan

simpangan baku 3.162. Sedangkan SDN Padalembara

masuk kategori tinggi dengan rata-rata 65,11 dan

simpangan bakunya 3,586.

Page 7: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

68  

4.2.2 Jenjang Pendidikan

Angket jenjang pendidikan ada 10 item dengan

jawaban 5 jawaban alternatif, maka kemungkinan skor

terendah yang diperoleh responden adalah 10 X 1 = 10

dan skor tertinggi adalah 10 X 5 = 10. Karena terdapat

5 kategori pilihan jawaban maka lebar interval masing-

masing kategori adalah sebagai berikut :

Interval50 10

58

Dari lebar interval tersebut maka penggolongan hasil

pengukuran jenjang pendidikan seperti terlihat pada

Tabel 4.6 berikut:

Tabel. 4.6 Distribusi frekuensi Jenjang Pendidikan

Kategori Interval f % Mean SD Maks Min Sangat Rendah

10-18 0 0

37,21

4,719

50

10

Rendah 19-26 1 2 Sedang 27-34 10 23 Tinggi 35-42 23 53 Sangat Tinggi

43-50 9 21

43 100

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.6 menunjukan bahwa jenjang pendidikan

guru rendah ke arah yang sangat tinggi. Prosentase

Page 8: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

69  

jenjang pendidikan dengan posisi rendah adalah 2% (1

orang), sedang 23% (10 orang), tinggi 53% (23 orang)

dan sangat tinggi 21% (9 orang). Jika dilihat dari nilai

rata-ratanya 37,21 maka jenjang pendidikan masuk

pada kategori tinggi dengan simpangan bakunya 4,72.

Dari tabel 4.6 diatas, jika diuraikan masing-

masing sekolah maka distribusi frekuensi jenjang

pendidikan pada 5 sekolah yang ada di gugus 1

kecamatan Poso Pesisir Selatan sebagai berikut:

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Jenjang Pendidikan

Persekolah di gugus 1 Kecamatan Poso Pesisir Selatan

Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min SDN I Tangkura 9 41.56 3.712 50 10 SDN II Tangkura 9 34.67 2.739 50 10 SD GKST Dewua 8 36.62 1.302 50 10 SDN Sangginora 8 39.62 5.829 50 10 SDN Padalembara 9 33.78 4.055 50 10

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.7 menunjukan bahwa jenjang pendidikan

guru pada SDN I Tangkura masuk kategori tinggi

dengan rata-rata 41,56 dengan simpangan baku 3,712

sedangkan SDN II Tangkura masuk kategori sedang

dengan rata-rata 34,67 dengan simpangan baku 2,739.

Pada SD GKST Dewua, jenjang pendidikan guru masuk

kategori tinggi dengan rata-rata 36,62 dengan

simpangan baku 1,302, sama halnya juga dengan SDN

Sangginora yang ada pada kategori tinggi dengan rata-

Page 9: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

70  

rata 39,62 dan simpangan baku 5,829. Sedangkan SDN

Padalembara masuk kategori sedang dengan rata-rata

33,78 dan simpangan bakunya 4,055.

Dari tabel 4.7 diatas, jika diuraikan dari distribusi

frekuensi pada sub konsep pendidikan formal, pelatihan

bimbingan dan bimbingan untuk variabel jenjang

pendidikan pada 5 sekolah yang ada di gugus I

kecamatan Poso Pesisir Selatan sebagai berikut:

Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Pendidikan Formal Dengan Jumlah Indikator Empirik 3 Item

dan lebar interval 2.4, Persekolah di gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan

Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min SDN I Tangkura 9 11.00  2.062  15  3 SDN II Tangkura 9 11.11  1.833  15  3 SD GKST Dewua 8 11.12  2.295  15  3 SDN Sangginora 8 11.75  1.282  15  3 SDN Padalembara

9 11.22  2.224  15  3

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.8 menjelaskan bahwa jenjang pendidikan

berdasarkan sub konsep di masing-masing sekolah

yang berada di SD gugus I kecamatan Poso Pesisir

Selatan. SDN I Tangkura masuk kategori tinggi dengan

rata-rata 11,00 dengan simpangan baku 2,062, SDN II

Tangkura masuk tinggi dengan rata-rata 11,11 dengan

simpangan baku 1,833, SD GKST Dewua masuk

kategori tinggi dengan rata-rata 11,12 dengan

simpangan baku 2,295, sama halnya juga dengan SDN

Page 10: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

71  

Sangginora dengan kategori tinggi dengan rata-rata

11.75 dan simpangan baku 1,282 dan SDN

Padalembara masuk kategori tinggi dengan rata-rata

11,22 dan simpangan bakunya 2,224.

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Pelatihan

Bimbingan Dengan Jumlah Indikator Empirik 4 Item dan lebar interval 3.2, Persekolah di gugus I

Kecamatan Poso Pesisir Selatan Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 18.11  12.44  20  4 SDN II Tangkura 9 13.11  2.713  20  4 SD GKST Dewua 8 14.50  1.069  20  4 SDN Sangginora 8 16.25  3.495  20  4 SDN Padalembara

9 13.56  1.944  20  4

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.9 menerangkan bahwa jenjang pendidikan

berdasarkan sub konsep pelatihan bimbingan di

masing-masing sekolah yang berada di SD gugus I

kecamatan Poso Pesisir Selatan. SDN I Tangkura masuk

kategori sangat tinggi dengan rata-rata 18,11 dengan

simpangan baku 12,44 sedangkan SDN II Tangkura

masuk kategori sedang dengan rata-rata 13,11 dengan

simpangan baku 2,713. Pada SD GKST Dewua, sub

konsep pelatihan bimbingan masuk kategori tinggi

dengan rata-rata 14,50 dengan simpangan baku 1,069,

sama halnya juga dengan SDN Sangginora dengan

kategori tinggi dengan rata-rata 16,25 dan simpangan

baku 3,495. Sedangkan SDN Padalembara masuk

Page 11: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

72  

kategori sedang dengan rata-rata 13,56 dan simpangan

bakunya 1,944.

Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Bimbingan

Dengan Jumlah Indikator Empirik 3 Item dan lebar interval 2.4, Persekolah di gugus I Kecamatan Poso

Pesisir Selatan Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 12.44  2.651  15  3 SDN II Tangkura 9 10.44  0.726  15  3 

SD GKST Dewua 8 11.00  0.926  15  3 SDN Sangginora 8 11.62  2.387  15  3 SDN Padalembara 9 9.00  1.500  15  3

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.10 menunjukan bahwa jenjang

pendidikan berdasarkan sub konsep bimbingan di

masing-masing sekolah yang berada di SD gugus I

kecamatan Poso Pesisir Selatan. SDN I Tangkura masuk

kategori tinggi dengan rata-rata 12,44 dengan

simpangan baku 2,651 dan SDN II Tangkura masuk

kategori tinggi dengan rata-rata 10,44 dengan

simpangan baku 0,726, SD GKST Dewua masuk

kategori tinggi dengan rata-rata 11,00 dengan

simpangan baku 0,926, sama halnya juga dengan SDN

Sangginora dengan kategori tinggi dengan rata-rata

11,62 dan simpangan baku 2,387. Sedangkan SDN

Padalembara masuk kategori sedang dengan rata-rata

9,00 dan simpangan bakunya 1,500.

Page 12: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

73  

4.2.3 Kesejahteraan

Angket kesejahteraan ada 13 item dengan

jawaban 5 jawaban alternatif, maka kemungkinan skor

terendah yang diperoleh responden adalah 13 X 1 = 13

dan skor tertinggi adalah 13 X 5 = 65. Karena terdapat

5 kategori pilihan jawaban maka lebar interval masing-

masing kategori adalah sebagai berikut :

Interval65 13

510.4

Dari lebar interval tersebut maka penggolongan hasil

pengukuran Kesejahteraan seperti terlihat pada Tabel

4.11 berikut:

Tabel. 4.11 Distribusi frekuensi Kesejahteraan

Kategori Interval f % Mean SD Maks Min Sangat rendah

13 - 23,4

0

0

43,26

4,796

65

13

Rendah 23,5 - 33,8 0 0 Sedang 33,9 - 44,2 24 56 Tinggi 44,3 - 54,6 18 42 Sangat Tinggi

54,7 - 65

1

2

43 100

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Page 13: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

74  

Tabel 4.11menunjukan bahwa tingkat

kesejahteraan guru sedang kearah tinggi. Dari tabel

juga nampak bahwa tidak ada responden yang berada

pada kategori sangat rendah dan rendah. Pada kategori

sedang 56% (24 orang), tinggi 42% (18 orang) dan

sangat tinggi 2% (1 orang). Jika dilihat dari nilai rata-

ratanya 43,26 maka kesejahteraan masuk pada kategori

tinggi dengan simpangan bakunya 4,80.

Dari Tabel 4.11 diatas, jika diuraikan masing-

masing sekolah maka distribusi frekuensi kesejahteraan

pada 5 sekolah yang ada di gugus 1 kecamatan Poso

Pesisir Selatan sebagai berikut:

Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Kesejahteraan

Persekolah di gugus 1 Kecamatan Poso Pesisir Selatan

Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min SDN I Tangkura 9 43.11 2.804 65 13 SDN II Tangkura 9 43.33 5.123 65 13 SD GKST Dewua 8 46.50 5.707 65 13 SDN Sangginora 8 45.38 3.852 65 13 SDN Padalembara 9 38.56 2.297 65 13

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.12 menunjukan bahwa faktor

kesejahteraan pada SDN I Tangkura masuk kategori

sedang dengan rata-rata 43,11 dengan simpangan baku

2,804 sama dengan SDN II Tangkura yang juga masuk

pada kategori sedang dengan rata-rata 43,33 dengan

simpangan baku 5,123. Pada SD GKST Dewua, faktor

Page 14: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

75  

kesejahteraan masuk kategori tinggi dengan rata-rata

46,50 dengan simpangan baku 5,707, sama halnya juga

dengan SDN Sangginora yang ada pada kategori tinggi

dengan rata-rata 45,38 dan simpangan baku 3,852.

Sedangkan SDN Padalembara masuk kategori sedang

dengan rata-rata 38,56 dan simpangan bakunya 2,297.

Dari Tabel 4.12 diatas, jika diuraikan dari

distribusi frekuensi pada sub konsep terpenuhinya

kebutuhan material guru dan sub konsep terpenuhinya

kebutuhan non material guru untuk variabel

kesejahteraan pada 5 sekolah yang ada di gugus I

kecamatan Poso Pesisir Selatan sebagai berikut:

Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Terpenuhinya kebutuhan Material Guru Dengan Jumlah Indikator Empirik 9 Item dan lebar interval 7.2, Persekolah di

gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 25.56  2.744  45  9 SDN II Tangkura 9 28.89  3.257  45  9 SD GKST Dewua 8 29.12  5.566  45  9 SDN Sangginora 8 30.62  2.504  45  9 SDN Padalembara

9 26.22  2.224  45  9

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.13 menjelaskan bahwa kesejahteraan

guru berdasarkan sub konsep terpenuhinya kebutuhan

material guru di masing-masing sekolah yang berada di

SD gugus I kecamatan Poso Pesisir Selatan. SDN I

Tangkura masuk kategori Sedang dengan rata-rata

Page 15: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

76  

25,56 dengan simpangan baku 2,744, SDN II Tangkura

masuk sedang dengan rata-rata 28,89 dengan

simpangan baku 3,257, SD GKST Dewua masuk

kategori sedang dengan rata-rata 29,12 dengan

simpangan baku 5,566, sama halnya juga dengan SDN

Sangginora dengan kategori sedang dengan rata-rata

30,62 dan simpangan baku 2,504 dan SDN

Padalembara masuk kategori sedang dengan rata-rata

26,22 dan simpangan bakunya 2,224.

Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Terpenuhinya

kebutuhan Non Material Guru Dengan Jumlah Indikator Empirik 4 Item dan lebar interval 3.2, Persekolah di gugus I Kecamatan Poso Pesisir

Selatan Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 16.59  2.007  20  4 SDN II Tangkura 9 14.44  2.351  20  4 SD GKST Dewua 8 17.38  0,518  20  4 SDN Sangginora 8 14.75  2,605  20  4 SDN Padalembara 9 12.33  2.179  20  4

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.14 menunjukan bahwa kesejahteraan

guru berdasarkan sub konsep terpenuhinya kebutuhan

non material di masing-masing sekolah yang berada di

SD gugus I kecamatan Poso Pesisir Selatan. SDN I

Tangkura masuk kategori tinggi dengan rata-rata 16,59

dengan simpangan baku 2,007 sama halnya dengan

SDN II Tangkura masuk kategori tinggi dengan rata-rata

Page 16: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

77  

14,44 dengan simpangan baku 2,351. Pada SD GKST

Dewua, sub konsep terpenuhinya kebutuhan non

material guru masuk kategori sangat tinggi dengan rata-

rata 17,38 dengan simpangan baku 0,518, sedangkan

dengan SDN Sangginora dengan kategori tinggi dengan

rata-rata 14,75 dan simpangan baku 2,605. SDN

Padalembara masuk kategori sedang dengan rata-rata

12,33 dan simpangan bakunya 2,179.

4.2.4. Kinerja Guru

Jumlah item kinerja guru ada 40 item. Masing-masing

item mempunyai 5 alternatif jawaban dengan skor

terendah 1 dan skor tertinggi 5. Oleh sebab itu

kemungkinan skor terendah yang diperoleh responden

adalah 40 X 1 = 40 dan kemungkinan skor tertinggi

yang diperoleh responden adalah 40 X 5 = 200. Karena

terdapat 5 kategori pilihan jawaban maka lebar interval

masing-masing kategori adalah sebagai berikut :

Interval200 40

532

Dari lebar interval tersebut maka penggolongan hasil

pengukuran Kinerja Guru seperti terlihat pada Tabel

4.15 berikut:

Page 17: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

78  

Tabel. 4.15 Distribusi frekuensi Kinerja Guru

Kategori Interval F % Mean SD Maks Min Sangat Rendah

40-72 0 0

144,05

11,902

200

40

Rendah 73-104 0 0 Sedang 105-136 13 30 Tinggi 137-168 29 67 Sangat Tinggi

169-200 1 2

Jumlah 43 100 Sumber: Data primer yang diolah 2012

Dari dara Tabel 4.15 menunjukan bahwa kinerja

guru cenderung kearah tinggi. Hal itu terlihat dengan

prosentase sedang 30%, tinggi 67% dan sangat tinggi

2%. Jika dilihat dari nilai rata-ratanya 144,05 maka

kinerja guru masuk pada kategori tinggi dengan

simpangan bakunya 11,9.

Dari Tabel 4.15 diatas, jika diuraikan masing-

masing sekolah maka distribusi frekuensi kinerja guru

pada 5 sekolah yang ada di gugus 1 kecamatan Poso

Pesisir Selatan sebagai berikut:

Page 18: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

79  

Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Kinerja Guru

Persekolah di gugus 1 Kecamatan Poso Pesisir Selatan

Nama Sekolah F Mean Std.

Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 152.00 8.675 200 40 SDN II Tangkura 9 136.00 10.817 200 40 SD GKST Dewua 8 152.88 7.318 200 40 SDN Sangginora 8 147.38 8.749 200 40 SDN Padalembara 9 133.33 8.689 200 40

Tabel 4.16 menunjukan bahwa kinerja guru pada

SDN I Tangkura masuk kategori tinggi dengan rata-rata

152,00 dengan simpangan baku 8,675 sedangkan SDN

II Tangkura masuk kategori sedang dengan rata-rata

136,00 dengan simpangan baku 10,817. Pada SD GKST

Dewua, kinerja guru masuk kategori tinggi dengan rata-

rata 152,88 dengan simpangan baku 7,318, sama

halnya juga dengan SDN Sangginora yang ada pada

kategori tinggi dengan rata-rata 147,38 dan simpangan

baku 8,749. Sedangkan SDN Padalembara masuk

kategori sedang dengan rata-rata 133,33 dan

simpangan bakunya 8,689.

Dari Tabel 4.16 diatas, jika diuraikan dari

distribusi frekuensi pada sub konsep pedagogik,

kepribadian, professional dan sosial untuk variabel

kinerja guru pada 5 sekolah yang ada di gugus I

kecamatan Poso Pesisir Selatan sebagai berikut:

Page 19: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

80  

Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Pedagogik

Dengan Jumlah Indikator Empirik 12 Item dan lebar interval 9.6, Persekolah di gugus I Kecamatan Poso

Pesisir Selatan Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 54.89  2.088  60  12 SDN II Tangkura 9 48.89  7.705  60  12 SD GKST Dewua 8 53.12  5.055  60  12 SDN Sangginora 8 55.25  3.919  60  12 SDN Padalembara 9 44.67  3.905  60  12

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.17 menerangkan bahwa kinerja guru

berdasarkan sub konsep pedagogik di masing-masing

sekolah yang berada di SD gugus I kecamatan Poso

Pesisir Selatan. SDN I Tangkura masuk kategori sangat

tinggi dengan rata-rata 54,89 dengan simpangan baku

2,088 sedangkan SDN II Tangkura masuk kategori

tinggi dengan rata-rata 48,89 dengan simpangan baku

7,705. Pada SD GKST Dewua, sub konsep pedagogik

masuk kategori sangat tinggi dengan rata-rata 53,12

dengan simpangan baku 5,055, sama halnya juga

dengan SDN Sangginora dengan kategori sangat tinggi

dengan rata-rata 55,25 dan simpangan baku 3,919.

Sedangkan SDN Padalembara masuk kategori tinggi

dengan rata-rata 44,67 dan simpangan bakunya 3,905.

Page 20: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

81  

Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Kepribadian

Dengan Jumlah Indikator Empirik 13 Item dan lebar interval 10.4, Persekolah di gugus I Kecamatan Poso

Pesisir Selatan Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 32.67  9.274  65  13 SDN II Tangkura 9 30.00  8.093  65  13 SD GKST Dewua 8 37.25  4.528  65  13 SDN Sangginora 8 28.00  7.464  65  13 SDN Padalembara 9 36.33  2.500  65  13 Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.18 menjelaskan bahwa kinerja guru

berdasarkan sub konsep kepribadian di masing-masing

sekolah yang berada di SD gugus I kecamatan Poso

Pesisir Selatan. SDN I Tangkura masuk kategori rendah

dengan rata-rata 32,67 dengan simpangan baku 9,274,

SDN II Tangkura masuk kategori rendah dengan rata-

rata 30,00 dengan simpangan baku 8,093. Pada SD

GKST Dewua, sub konsep kepribadian masuk kategori

sedang dengan rata-rata 37,25 dengan simpangan baku

4,528, sama halnya juga dengan SDN Padalembara

dengan kategori sedang dengan rata-rata 36,33 dan

simpangan baku 2,500. Sedangkan SDN Sangginora

masuk kategori rendah dengan rata-rata 28,00 dan

simpangan bakunya 7,464.

Page 21: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

82  

Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Profesional

Dengan Jumlah Indikator Empirik 10 Item dan lebar interval 8, Persekolah di gugus I Kecamatan Poso

Pesisir Selatan Nama Sekolah F Mean Std.Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 42.22  4.893  50  10 SDN II Tangkura 9 36.67  3.708  50  10 SD GKST Dewua 8 40.50  3.162  50  10 SDN Sangginora 8 42.38  3.335  50  10 SDN Padalembara 9 34.56  5.247  50  10 Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.19 menerangkan bahwa kinerja guru

berdasarkan sub konsep profesional di masing-masing

sekolah yang berada di SD gugus I kecamatan Poso

Pesisir Selatan. SDN I Tangkura masuk kategori tinggi

dengan rata-rata 42,22 dengan simpangan baku 4,893

sedangka, SDN II Tangkura masuk kategori tinggi

dengan rata-rata 36,67 dengan simpangan baku 3,708.

Pada SD GKST Dewua, sub konsep profesional masuk

kategori tinggi dengan rata-rata 40,50 dengan

simpangan baku 3,162, sama halnya dengan SDN

Sangginora dengan kategori sangat tinggi dengan rata-

rata 42,38 dan simpangan baku 3,335. Sedangkan SDN

Padalembara masuk kategori sedang dengan rata-rata

34,56 dan simpangan bakunya 5,247.

Page 22: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

83  

Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Pada Sub Konsep Sosial Dengan Jumlah Indikator Empirik 5 Item dan lebar interval

4, Persekolah di gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan

Nama Sekolah F Mean Std. Deviasi Maks Min

SDN I Tangkura 9 22.22  2.330  25  5 SDN II Tangkura 9 20.44  2.242  25  5 SD GKST Dewua 8 22.00  2.330  25  5 SDN Sangginora 8 21.75  1.909  25  5 SDN Padalembara

9 17.78  2.489  25  5

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Tabel 4.20 menerangkan bahwa kinerja guru

berdasarkan sub konsep sosial di masing-masing

sekolah yang berada di SD gugus I kecamatan Poso

Pesisir Selatan. SDN I Tangkura masuk kategori sangat

tinggi dengan rata-rata 22,22 dengan simpangan baku

2,330 sedangkan SDN II Tangkura masuk kategori

tinggi dengan rata-rata 20,44 dengan simpangan baku

2,242. Pada SD GKST Dewua, sub konsep pedagogik

masuk kategori sangat tinggi dengan rata-rata 22,00

dengan simpangan baku 2,330, berbeda halnya dengan

SDN Sangginora dengan kategori tinggi dengan rata-rata

21,75 dan simpangan baku1,909. Sedangkan SDN

Padalembara masuk kategori sedang dengan rata-rata

17,78 dan simpangan bakunya 2,489.

Page 23: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

84  

4.3 Uji Regresi

Pada bagian ini menyajikan hasil analisis regresi

antara variabel perilaku kepemimpinan kepala sekolah

dengan kinerja guru, variabel jenjang pendidikan

dengan kinerja guru dan variabel kesejahteraan dengan

kinerja guru.

4.3.1 Uji Regresi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru

Tabel 4.21 di bawah ini menyajikan data hasil

analisis regresi dari perilaku kepemimpinan kepala

sekolah terhadap kinerja guru.

Tabel 4.21

Hasil Analisis Regresi Perilaku Kepemimpinan

Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru

Variabel Koefisien Regresi

t Hitung

Koefisien Determinasi

Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah

0,668

2,432

0,126

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Nilai koefisien regresi 0,668 yang bertanda positif

berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan

perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

guru. Koefisien determinasi sebesar 0,126 menunjukan

bahwa sekitar 12,6 % perubahan kinerja guru (Y) dapat

dijelaskan oleh perilaku kepemimpinan kepala sekolah

Page 24: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

85  

(X1) sedangkan sisanya (87,4) dijelaskan oleh faktor-

faktor lain yang tidak dimasukan dalam penelitian ini.

Dengan menggunakan derajat signifikansi (α =

5%) derajat kebebasan (df) sebesar 40 (n-3) dan diuji

satu sisi, besar nilai t-tabel adalah t(0,05; 40 = 1,684.

Sedangkan nilai t-hitung mempunyai nilai sebesar

2,432, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti perilaku

kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja guru.

4.3.2 Uji Regresi Jenjang Pendidikan terhadap Kinerja Guru

Tabel 4.22 di bawah ini menyajikan data hasil

analisis regresi dari jenjang pendidikan terhadap kinerja

guru.

Tabel 4.22

Hasil Analisis Regresi Jenjang Pendidikan terhadap Kinerja Guru

Variabel Koefisien Regresi

t Hitung

Koefisien Determinasi

Jenjang Pendidikan

1,000

2,767

0,157

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Nilai koefisien regresi 1,000 yang bertanda

positif berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan

jenjang pendidikan terhadap kinerja guru. Koefisien

determinasi sebesar 0,157 menunjukan bahwa sekitar

Page 25: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

86  

15,7 % perubahan kinerja guru (Y) dapat dijelaskan oleh

jenjang pendidikan (X2) sedangkan sisanya (84,3)

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukan

dalam penelitian ini.

Dengan menggunakan derajat signifikansi (α =

5%) derajat kebebasan (df) sebesar 40 (n-3) dan diuji

satu sisi, besar nilai t-tabel adalah t(0,05; 40 = 1,684.

Sedangkan nilai t-hitung mempunyai nilai sebesar

2,767, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti jenjang

pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja guru.

4.3.3 Uji Regresi Kesejahteraan terhadap Kinerja Guru

Tabel 4.23 di bawah ini menyajikan data hasil

analisis regresi dari kesejahteraan terhadap kinerja

guru.

Tabel 4.23

Hasil Analisis Regresi Kesejahteraan terhadap Kinerja Guru

Variabel Koefisien Regresi

t Hitung

Koefisien Determinasi

Kesejahteraan

1,232

3,663

0,247

Sumber: Data primer yang diolah 2012

Nilai koefisien regresi 1,232 yang bertanda positif

berarti ada pengaruh yang positif dan signifikan

Page 26: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

87  

kesejahteraan terhadap kinerja guru. Koefisien

determinasi sebesar 0,247 menunjukan bahwa sekitar

24,7 % perubahan kinerja guru (Y) dapat dijelaskan oleh

kesejahteraan (X3) sedangkan sisanya (75,3) dijelaskan

oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukan dalam

penelitian ini.

Dengan menggunakan derajat signifikansi (α =

5%) derajat kebebasan (df) sebesar 40 (n-3) dan diuji

satu sisi, besar nilai t-tabel adalah t(0,05; 40 = 1,684.

Sedangkan nilai t-hitung mempunyai nilai sebesar

3,663, sehingga Ho ditolak. Hal ini berarti kesejahteraan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

guru.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian

4.4.1 Analisis Pengaruh Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kinerja guru

Dari hasil analisis regresi sederhana yang

dilakukan, seperti terlihat pada Tabel 4.21

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan

signifikan dari perilaku kepemimpinan kepala sekolah

terhadap kinerja guru.

Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya kinerja

guru salah satunya ditentukan oleh perilaku

kepemimpinan kepala sekolah. Adanya dampak positif

perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja

Page 27: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

88  

guru disebabkan kepemimpinan yang baik, sangat

dibutuhkan guru dalam melaksanakan tugas yang

diembannya. Baik buruknya perilaku kepemimpinan

secara langsung akan dirasakan oleh para guru dan

berdampak pada kinerja guru. Dari hasil penelitian ini

menunjukan bahwa perilaku kepemimpinan kepala

sekolah berada pada kategori sangat tinggi. Dilihat dari

data analisis deskripsi perilaku kepemimpinan kepala

sekolah yang ada pada SDN I tangkura, SD GKST

Dewua, SDN Sangginora berada pada kategori yang

sangat tinggi sedangkan SDN II Tangkura dan SDN

Padalembara berada pada katagori tinggi. Dari kelima

sekolah ini, SDN Dewua yang memiliki rata-rata paling

tinggi 111,00. Sedangkan kalau dilihat dari data

analisis deskripsi perilaku kepemimpinan kepala

sekolah persub konsep bisa dilihat bahwa data

persekolah untuk sub konsep perilaku yang berorientasi

pada tugas yang ada pada SDN I Tangkura, SDN II

Tangkura, SD GKST Dewua, SDN Sangginora dan SDN

Padalembara semua guru-guru memiliki skor sangat

tinggi. Kemudian untuk sub konsep perilaku yang

berorientasi pada orang dari masing-masing sekolah

SDN I Tangkura, SD GKST Dewua dan SDN Sangginora

rata-rata memiliki skor sangat tinggi sedangkan untuk

SDN II Tangkura dan SDN Padalembara memiliki rata-

rata skor tinggi. Hal ini menunjukan bahwa guru

Page 28: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

89  

memiliki persepsi yang sangat baik terhadap perilaku

kepemimpinan kepala sekolah.

Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat

Hause (Prasetyorini 2004), bahwa kepemimpinan

merupakan faktor yang sangat menentukan kinerja

bawahan. Bila pemimpin mampu menerapkan

kepemimpinan yang tepat dan mampu memberi

dorongan kepada bawahan kearah harapan yang

diinginkan, maka akan meningkatkan kinerjanya.

Dengan demikian penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan Kusmedi (2003) pada SMP

Negeri Ambarawa, hasil analisis menunjukan bahwa

perilaku kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja guru. Sama

halnya dengan Penelitian Manuhutu (2005) pada SMAN

dan SMA Swasta di Kota Soe, yang menemukan bahwa

perilaku kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh

positif dan signifikan.

4.4.2 Bahasan Analisis Pengaruh Jenjang Pendidikan terhadap kinerja guru.

Dari hasil analisis regresi sederhana seperti pada

tabel 4.23 dapat dilihat bahwa ada pengaruh yang

positif dan signifikan dari jenjang pendidikan terhadap

kinerja guru. Hal ini berarti bahwa jika jenjang

pendidikan guru-guru yang berada di SD gugus I

Kecamatan Poso Pesisir Selatan semakin tinggi, maka

Page 29: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

90  

akan semakin tinggi juga kinerja guru tersebut. Guru

akan semakin baik dalam melaksanakan tugas dan

fungsi profesinya yang ditunjukan dalam bentuk kerja

keras, disiplin, tekun dan berwawasan kedepan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Pasimanjeku (2003) yang

menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan

seorang guru, maka semakin tinggi pula kinerjanya.

Sebaliknya semakin rendah tingkat pendidikan seorang

guru, maka akan semakin rendah pula kinerjanya.

Dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa

jenjang pendidikan guru rendah ke arah yang sangat

tinggi. Dilihat dari data analisis deskripsi jenjang

pendidikan yang ada pada SDN I tangkura, SD GKST

Dewua, SDN Sangginora berada pada kategori yang

tinggi sedangkan SDN II Tangkura dan SDN

Padalembara berada pada katagori sedang. Dari kelima

sekolah ini, SDN I Tangkura yang memiliki rata-rata

paling tinggi 41,56. Kalau dilihat dari data analisis

deskripsi untuk jenjang pendidik persub konsep, bisa

dilihat sub konsep pendidikan formal pada kelima

sekolah yang berada di SD gugus I Kecamatan Poso

Pesisir Selatan memiliki rata-rata skor tinggi. Kemudian

untuk sub konsep pelatihan bimbingan untuk masing-

masing sekolah SDN I Tangkura memiliki rata-rata skor

sangat tingggi sedangkan SDN II Tangkura memiliki

rata-rata skor sedang sama halnya dengan SDN

Padalembara yang memiliki rata-rata skor sedang. Lain

Page 30: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

91  

halnya dengan SDN Sangginora yang memiliki rata-rata

skor tinggi. Jadi dari kelima sekolah tersebut SDN I

Tangkura yang memiliki rata-rata skor yang sangat

tinggi. Selanjutnya untuk sub konsep bimbingan di

masing-masing sekolah menunjukan bahwa SDN I

Tangkura, SDN II Tangkura, SD GKST Dewua dan SDN

Sangginora memiliki rata-rata skor tinggi sedangkan

SDN Padalembara memiliki rata-rata skor sedang. Jadi

dari kelima sekolah diatas ada 4 sekolah yang memiliki

rata-rata skor tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

jenjang pendidikan guru berpengaruh terhadap kinerja

guru tersebut.

Dengan demikian penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Subari (2004)

Mengatakan Jenjang Pendidikan berpengaruh positif

dan signifikan terhadap kinerja mengajar guru.

4.4.3 Bahasan Analisis Pengaruh Kesejahteraan terhadap kinerja guru.

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana yang

dilakukan seperti terlihat pada Tabel 4.23

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan

signifikan dari kesejahteraan terhadap kinerja guru. Ini

berarti bahwa tinggi rendahnya kinerja guru salah

satunya ditentukan oleh tingkat kesejahteraan yang

diterima oleh para guru. Adanya dampak positif

kesejahteraan guru terhadap kinerja guru karena salah

Page 31: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

92  

satu tujuan guru dalam bekerja adalah untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Hal ini sesuai dengan

tingkat kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow

(dalam Mulyasa 2002), kesejahteraan merupakan salah

satu kebutuhan yang harus dipenuhi oleh manusia

dengan berbagai cara diantaranya bekerja. Dari data

deskripsi, rata-rata guru memiliki skor kesejahteraan

pada kategori sedang menuju tinggi, dengan

prosentasenya pada kategori sedang 56%, tinggi 42%

dan sangat tinggi 2%. Dilihat dari data analisis

deskripsi tingkat kesejahteraan yang ada pada SD GKST

Dewua dan SDN Sangginora berada pada kategori yang

tinggi sedangkan SDN I Tangkura, SDN II Tangkura dan

SDN Padalembara berada pada katagori sedang. Dari

kelima sekolah ini, SD GKST Dewua yang memiliki rata-

rata paling tinggi 46,50. Kalau dilihat dari data analisis

deskripsi untuk kesejahteraan persub konsep, bisa

dilihat bahwa sub konsep terpenuhinya kebutuhan

material di masing-masing sekolah dapat dilihat bahwa

SDN I Tangkura, SDN II Tangkura, SD GKST Dewua,

SDN Padalembara memiliki rata-rata skor rendah.

Sedangkan SDN Sangginora memiliki skor tinggi.

Kemudia sub konsep terpenuhinya kebutuhan non

material untuk masing-masing sekolah dapat dilihat

SDN I Tangkura, SDN II Tangkura dan SDN Sangginora

memiliki rata-rata skor tinggi, kemudian SD GKST

Dewua memiliki rata-rata skor sangat tinggi. Lain

Page 32: BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ...repository.uksw.edu/bitstream/123456789/2510/5/T2_942010023_BAB IV.pdfSubjek penelitan adalah guru-guru yang berada di SD gugus

93  

halnya dengan SDN Padalembara yang memiliki rata-

rata skor sedang. Itu berarti tidak semua guru yang

berada di SD gugus I Kecamatan Poso Pesisir Selatan

mempunyai tingkat kesejahteraan yang tinggi, sehingga

mereka mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya seperti menjadi tukang ojek,

petani kakao dan pedagang.

Dengan demikian penelitian ini sejalan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Harsanto (2003)

mengatakan bahwa kesejahteraan guru berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja guru di

yayasan penyelenggaraan ilahi. Penelitian dari

Muhamad (2010) menyatakan bahwa ada hubungan

positif dan signifikan antara kesejahteraaan dengan

kinerja mengajar guru SD di Kecamatan Gedungjati

Kabupaten Grobogan.