bab iv
DESCRIPTION
4TRANSCRIPT
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Cerebrovascular disease adalah abnormalitas otak yang disebabkan oleh proses
patologi pembuluh darah. Manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal
maupun menyeluruh (global) yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari
24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukannya penyebab selain dari pada
gangguan vaskuler (WHO).
Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya stroke, baik stroke
iskemik maupun perdarahan. Terdapat hubungan linier antara tinggi tekanan darah
dan insiden primer stroke. Pada orang Asia, hubungan tekanan darah tinggi dan
stroke lebih tinggi.
Tujuan penatalaksanaan komprehensif pada kasus stroke adalah meminimalkan
jumlah sel yang rusak melalui perbaikan jaringan penumbra dan mencegah
perdarahan lebih lanjut pada perdarahan intraserebral, mencegah secara dini
komplikasi neurologik maupun medik dan mempercepat perbaikan fungsi neurologis
secara keseluruhan. Jika secara keseluruhan dapat berhasil baik, prognosis pasien
diharapkan akan lebih baik. Pengenalan tanda dan gejala dini stroke dan upaya
rujukan ke rumah sakit harus segera dilakukan karena keberhasilan terapi stroke
sangat ditentukan oleh kecepatan tindakan pada stadium akut; makin lama upaya
rujukan ke rumah sakit atau makin panjang saat antara serangan dengan pemberian
terapi, makin buruk prognosisnya.
Berdasarkan lapsus ini dijelaskan bahwa Tn.K mengeluhkan anggota gerak
kirinya mendadak lemah serta tidak dapat digerakan, terdapat kesadaran yang
berangsur-angsur menurun, dari pemeriksaan fisik didapatkan deficit neurologis dan
penyebabnya berhubungan dengan vaskuler di otak. Berdasarkan hasil Ct scan
didapatkan perdarahan di intracerebral hemisfer kiri sehingga dapat disimpulkan
diagnosa etiologi pada Tn. K adalah CVA Perdarahan Intracerebral (CVA ICH).
30