bab iv

3
BAB IV PEMBAHASAN Usulan penelitian atau proposal merupakan suatu rencana kerja tertulis yang disusun secara sistematis dan diajukan untuk memperoleh dana. Proposal secara garis besar (outline) yang menjelaskan tentang siapa (who), apa (what), mengapa (why), bagaimana (how), dimana (where), kapan (when), dan untuk siapa (for whom) penelitian itu akan dilaksanakan (Kemenkes, 2012). Format usulan (proposal) penelitian meliputi judul penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan, kerangka konsep, hipotesis, dan definisi operasional, metode penelitian, dan daftar kepustakaan (Notoatmodjo, 2010). Sebelum melakukan penelitian hendaknya terlebih dahulu merumuskan suatu masalah penelitian yang merupakan kesenjangan antara yang terjadi (fakta) dengan yang seharusnya terjadi, jelas, relevan, nalar, terdokumentasi. Masalah penelitian dapat common sense atau intuitif tetapi harus berdasarkan data yang identifikasi/ pemecahannya hanya dapat dicari melalui penelitian (Kemenkes, 2012). Setelah menentukan masalah penelitian yang akan di teliti, kemudian membuat kerangka konsep penelitian yang di dalamnya menguraikan hubungan atau kaitan 23

Upload: putra-permadi

Post on 20-Nov-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bab Viiiiiiiiiii

TRANSCRIPT

24BAB IVPEMBAHASAN

Usulan penelitian atau proposal merupakan suatu rencana kerja tertulis yang disusun secara sistematis dan diajukan untuk memperoleh dana. Proposal secara garis besar (outline) yang menjelaskan tentang siapa (who), apa (what), mengapa (why), bagaimana (how), dimana (where), kapan (when), dan untuk siapa (for whom) penelitian itu akan dilaksanakan (Kemenkes, 2012).Format usulan (proposal) penelitian meliputi judul penelitian, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan kepustakaan, kerangka konsep, hipotesis, dan definisi operasional, metode penelitian, dan daftar kepustakaan (Notoatmodjo, 2010).Sebelum melakukan penelitian hendaknya terlebih dahulu merumuskan suatu masalah penelitian yang merupakan kesenjangan antara yang terjadi (fakta) dengan yang seharusnya terjadi, jelas, relevan, nalar, terdokumentasi. Masalah penelitian dapat common sense atau intuitif tetapi harus berdasarkan data yang identifikasi/ pemecahannya hanya dapat dicari melalui penelitian (Kemenkes, 2012).Setelah menentukan masalah penelitian yang akan di teliti, kemudian membuat kerangka konsep penelitian yang di dalamnya menguraikan hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti, baru kemudian membuat hipotesis (Notoatmodjo, 2010).Hipotesis yang merupakan suatu jawaban sementara atau kesimpulan sementara dari apa yang menjadi permasalahan, kebenarannya akan dibuktikan dengan fakta empiris dari hasil penelitian yang dilakukan. Hipotesis ini ditarik dari suatu rangkaian fakta yang diperoleh, sehubungan dengan permasalahan yang dilakukan penelitian (Siswanto, 2013). Hipotesis berfungsi untuk menentukan ke arah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan pernyataan yang harus dibuktikan (Notoatmodjo, 2010).Dalam pengujian hipotesis dapat terjadi suatu kesalahan. Pertama, kemungkinan kesalahan ketika memutuskan menolak hipotesis nol yang seharusnya diterima. Kemungkinan kesalahan ini dikenal dengan istilah type I error yang diberi simbol alfa yang juga dikenal dengan level of significance. Kedua, kemungkinan kesalahan ketika memutuskan menerima hipotesis nol yang seharusnya ditolak. Kemungkinan kesalahan ini dikenal dengan istilah type of II error yang diberi simbol beta yang juga dikenal dengan level of confidence (Siswanto, 2013).Dalam penelitian sosial, peneliti membutuhkan sebuah sampel dari suatu populasi. Populasi didefinisikan sebagai kelompok subjek yang hendak dikenai generalisasi hasil penelitian. Sebagai suatu populasi, kelompok subjek ini harus memiliki ciri-ciri atau karakteristik-karakteristik bersama yang membedakannya dari kelompok subjek yang lain. Ciri yang dimaksud tidak terbatas hanya sebagai ciri lokasi akan tetapi dapat terdiri dari karakteristik-karakteristik individu (Siswanto, 2013). Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang digunakan sebagai subjek penelitian (Maryani dan Rizki, 2010).Setelah semua tahap terpenuhi dan data telah diperoleh, tahap selanjutnya adalah analisis data, yaitu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil kuisioner/ angket, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain (Siswanto, 2013).S23