bab iv

8
 41 BAB IV METODE PENELITIAN 4. 1 Metode Penelitian Penelitian dilaksanakan dengan metode secara eksperimental laboratorik.  4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang pada bulan Desember 2011, dengan perkiraan lama penelitian 1 bulan. 4.3 Alat dan Bahan 4.3.1 Alat dan Bahan Untuk Ekstraksi 1. Kertas filter 2. Timbangan digital 3. Beker glass 4. Pipet volume 5. Tabung ukur 6. Alumnium foil 7. Batang pengaduk 8. Water bath 9. Daun sirsak 10. Aquades 4.3.2 Alat dan Bahan Pemeliharaan Tikus 1. Kandang tikus 2. Penutup kandang 3. Botol air 4. Timbangan 5. Pakan tikus

Upload: dhe-cool

Post on 20-Jul-2015

140 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

5/17/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55b07c138ffb3 1/8

41

BAB IV

METODE PENELITIAN

4. 1 Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan dengan metode secara eksperimental laboratorik. 

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya Malang pada bulan Desember 2011,

dengan perkiraan lama penelitian 1 bulan.

4.3 Alat dan Bahan

4.3.1 Alat dan Bahan Untuk Ekstraksi

1.  Kertas filter

2.  Timbangan digital

3.  Beker glass

4.  Pipet volume

5.  Tabung ukur

6.  Alumnium foil

7.  Batang pengaduk 

8.  Water bath

9.  Daun sirsak 

10. 

Aquades

4.3.2 Alat dan Bahan Pemeliharaan Tikus

1.  Kandang tikus

2.  Penutup kandang

3.  Botol air

4.  Timbangan

5.  Pakan tikus

5/17/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55b07c138ffb3 2/8

42

6.  Aquades untuk minum

4.3.3 Alat dan Bahan Induksi Diabetes

1. Timbangan digital

2. Beker glass

3. Pipet

4. Tabung ukur

5. Spuit 1 cc

6. Batang pengaduk 

7. Streptozotosin

8. Buffer nitrat

4.3.4 Alat dan Bahan Pemeriksaan Glukosa Darah

1. Glukometer

2. Strip Glukometer

3. Pinset

4. Kapas alkohol

5. Betadine

6. Darah ujung ekor tikus

4.3.5 Alat dan Bahan Perlakuan

1.  Sonde

2. Spuit 1 cc

3.  Handscoen

4.  Ekstrak daun sirsak 

4.3.6 Alat dan bahan untuk pembunuhan dan pengambilan sampel darah

1.  Spuit 3 cc

2.  Spuit disposible 1 cc

3.  Kapas

5/17/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55b07c138ffb3 3/8

43

4.  Gelas ukur

5.  Tabung steril dengan penutup karet

6.  Tabung sentrifuge

7.  Alkohol 70 %

8.  Ketamin 1 ampul

9.  Anti koagulan EDTA 1 cc 5 %

4.3.7 Hewan Coba

Tikus wistar jantan dengan umur 2,5- 3 bulan dengan berat badan

180-250 gram biakan lokal berjumlah 30 ekor. Dipilih tikus jantan,

karena tidak dipengaruhi oleh siklus hormonal.

4.3.8 Tanaman

Serbuk Daun Sirsak ( Annona muricata Linn) diperoleh dari materia

medica batu. Serbuk ini berasal dari pemilihan daun sirsak yang

selektif dan bagus.

4.4 Proses Penelitian

4.4.1 Pembuatan simplisia

Daun sirsak dibersihkan di bawah air mengalir sebanyak 2 kali,

ditiriskan. Bahan basah dikeringkan,kemudian bahan yang sudah

kering dihaluskan hingga menjadi serbuk.

4.4.2 Pembuatan ekstrak etanol daun sirsak 

Bahan yang sudah dibuat serbuk ditimbang sebanyak yang

diperlukan sesuai konsentrasi yang akan dibuat yaitu sebanyak 10 gserbuk, kemudian dilarutkan dalam 100 ml air, ditutup dan dibiarkan

selama 2 hari terlindung dari cahaya, sambil diaduk, kemudian

disaring dengan kertas penyaring. Ekstrak yang didapatkan

kemudian didilusi dengan air dengan perbandingan 1:10

4.4.3 Prosedur Induksi Diabetes

Tikus dipuasakan selama 16 jam, namun diberi minum secara bebas.

Kemudian diinjeksi dengan sterptozotozin yang dilarutkan dalam

5/17/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55b07c138ffb3 4/8

44

normal saline secara intraperitoneal. Setelah 6 jam induksi

sterptozotozin, dilakukan injeksi glukosa 20% sebanyak 4 cc secara

intraperitoneal. Air minum diganti dengan larutan glukosa 5% pada

tempat minum tikus selam 24 jam passca induksi sterptozotozin.

Setelah 72 jam induksi sterptozotozin, glukosa darah diukur dengan

glukometer. Kriteria inklusi adalah tikus dengan glukosa darah > 180

mg/dl.

4.4.4 Proses Adaptasi Hewan Coba

Tikus akan diadaptasikan didalam kandang hewan coba yang

ditempatkan di laboratorium Biomolekuler Fakultas Kedokteran

Universitas Brawijaya selama 7 hari, dan diberikan makan dan

minum sesuai standar.

4.4.5 Perlakuan penelitian

Hewan uji yang digunakan adalah tikus putih jantan galur Wistar 30

ekor, kemudian hewan uji dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan.

Sebelum dilakukan uji semua tikus dipuasakan selama 12 jam.

Sampel dibagi menjadi 6 kelompok masing-masing 5 ekor tikus.

Kelompok 0 : Hewan coba diberi air suling selama 2 minggu tanpa

perlakuan induksi streptozotozin dan pemberian ekstrak  C. Annona

muricata Linn. 

Kelompok I : Hewan coba di induksi streptozotozin tapi tidak 

diberikan ekstrak C. Annona muricata Linn 

Kelompok II : Hewan coba tidak di induksi streptozotozin tapi

diberikan ekstrak  Annona muricata LinnKelompok III : Hewan coba di induksi streptozotozin + ekstrak  

 Annona muricata Linn 6,25%

Kelompok IV : Hewan coba di induksi streptozotozin + ekstrak  

 Annona muricata Linn 12,5%

Kelompok V : Hewan coba di induksi streptozotozin + ekstrak  

 Annona muricata Linn 25%

5/17/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55b07c138ffb3 5/8

45

Kemudian seluruh kelompok dipuasakan selama 12-16

 jam,kemudian dilakukan analisa pengukuran hasil.

4.4.6 Pemeriksaan

Sebelum dilakukan pembedahan, tikus dipuasakan selama 12 jam

dengan pemberian air minum. Kemudian dilakukan anestesi

menggunakan klorofom. Darah diambil dari jantung sebanyak 3cc

dan ditampung dalam tabung sentrifuge. Untuk kemudian,

disentrifuge dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit sampai

terbentuk plasma dan serum. Kemudian serum dikirim ke

laboratorium untuk pengukuran kadar serum ureum, dan kreatinin

melalui reaksi enzimatis

4.4.7 Pemeriksaan kadar ureum

Darah dari ependrof dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge (3

cc), kemudian tabung yang berisi darah diputar dalam alat sentifuge.

Putar sentrifuge ± 3000 rpm hingga darah terpisah dan berbentuk 

serum. Setelah jadi serum pisahkan darah (endapan) dan serum.

Serum ditambahkan buffer dan enzim urease maka urea yang

terdapat dalam serum akan terhidrolisis membentuk CO2 dan

amonia. Lalu amonia akan bereaksi dengan α-ketoglutarat dan

NADH dan enzim glutamat lehidrogenase (GLDH) menghasilkan

glutamat yang diukur secara spektrofotometri.

4.7 Pemeriksaan kadar kreatinin

Darah dari ependrof dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge (3

cc), kemudian tabung yang berisi darah diputar dalam alat sentifuge.

Putar sentrifuge ± 3000 rpm hingga darah terpisah dan berbentuk 

5/17/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55b07c138ffb3 6/8

46

serum. Setelah jadi serum pisahkan darah (endapan) dan serum.

Serum ditambahkan NaOH lalu ditambahkan reagensia asam pikrat.

Pada larutan basa, kreatinin akan membentuk kompleks yang

berwarna kuning oranye dengan asam pikrat. Intensitas warna yang

terbentuk diukur secara spektrofotometri. 

4.5 Analisis data

Setelah selesai dilakukan penelitian, dilakukan pengumpulan data.

Setelah data selesai diperoleh, dilakukan uji normalitas. Setelah itu, data

diolah dengan mengggunakan metode uji One Way Anova untuk menguji

hipotesis yang ada. Selanjutnya dilakukan pengujian dengan menggunakan

uji Post Hoc Least Significant Difference (LSD) untuk menguji pengaruh

antar kelompok. Hasil dikatakan bermakna bila p<0,05. Uji statistik 

tersebut dilakukan dengan program SPSS secara komputerisasi. Hasil pada

analisis data akan dipresentasikan dalam bentuk tabel dan grafik. 

5/17/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55b07c138ffb3 7/8

47

4.6 Desain penelitian

5/17/2018 BAB IV - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-iv-55b07c138ffb3 8/8

48