bab isi makalah fishew pencernaan.docx

42
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Telah dipahami bahwa untuk mempertahankan kondisi homeostatis, hewan memerlukan energi dalam jumlah yang cukup. Energi yang dibutuhkan dapat dicukupi dari makanan. Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan makanan. Makan yang masuk ke tubuh hewan seringkali masih dalam ukuran yang terlalu besar dan sangat kompleks sehingga energi yang terkandung di dalamnya tidak dapat langsung digunakan. Makanan yang telah dimakan akan diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, komponen penyusun sel dan jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.Salah satu sistem kompleks dalam tubuh adalah sistem pencernaan. Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh. Setiap

Upload: rizkyfajaramanta24

Post on 26-Dec-2015

92 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Telah dipahami bahwa untuk mempertahankan kondisi homeostatis, hewan

memerlukan energi dalam jumlah yang cukup. Energi yang dibutuhkan dapat

dicukupi dari makanan. Salah satu ciri makhluk hidup adalah memerlukan

makanan. Makan yang masuk ke tubuh hewan seringkali masih dalam ukuran

yang terlalu besar dan sangat kompleks sehingga energi yang terkandung di

dalamnya tidak dapat langsung digunakan. Makanan yang telah dimakan akan

diuraikan dalam sistem pencernaan menjadi sumber energi, komponen penyusun

sel dan jaringan, dan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.Salah satu sistem

kompleks dalam tubuh adalah sistem  pencernaan.

Sistem pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan

dan menyerap sari makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh

tubuh. Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks

menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna

oleh tubuh. Setiap makanan yang dikonsumsi dapat menjadi sumber energi, dalam

mengkonsumsi makananan, manusia memiliki sistem pencernaan atau sistem

gastroinstestinal agar dapat diproses oleh organ-organ yang bertugas untuk

mengolah makanan agar dapat diserap oleh sel-sel tubuh sehingga menjadi

sumber energi, secara umum sistem pencernaan manusia maupun mahluk hidup

lainnya dimulai dari mulut dan berakhir pada anus sebagai sisa metabolisme

makanan. Setiap organ dalam sistem pencernaan manusia memiliki peranan

penting dengan fungsi yang berbeda-beda. misalnya mulut sebagai pintu masuk

makanan dimana makanan akan dikunyah secara mekanik oleh gigi dan dengan

unsur kimiawi yang dimiliki oleh ludah yang mengandung enzim Amilase

Page 2: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

(Ptyalin) akan mempermudah proses sistem pencernaan manusia dengan

menghancurkan makanan menjadi serpihan-serpihan yang lebih kecil, pada tahap

berikutnya saat melewati mulut, tenggorokan, kerongkongan dan menuju

lambung merupakan 4 tahap dimana makanan dipecah dan diproses menjadi zat-

zat gizi yang selanjutnya diserap oleh tubuh melalui usus dan sirkulasi darah.

Dalam sistem pencernaan tak terkecuali sistem pencernaan manusia bahwa

makanan yang dikonsumsi tak sepenuhnya menjadi zat-zat gizi yang dapat

diserap, sisa-sisa makanan inilah yang nantinya akan dikeluarkan melalui anus

sebagai proses metabolisme tubuh Selain yang telah disebutkan diatas sistem

pencernaan manusia  juga memiliki organ-organ yang terletak diluar saluran

pencernaan seperti pankreas, hati dan kandung empedu. Organ-organ tubuh

memiliki peranan penting pada sistem pencernaan pada manusia. Sistem

pencernaan pada manusia hampir sama dengan sistem pencernaan hewan tingkat

tinggi lain yaitu terdapat mulut, lambung, usus, dan mengeluarkan kotorannya

melewati anus, namun tentu berbeda dengan hewan tingkat rendah/sederhana.

Makalah ini akan menguraikan fungsi berbagai organ  pencernaan pada macam-

macam hewan (mulai dari hewan sederhana sampai tingkat tinggi) serta cara

hewan mencerna bahan makanan yang kompleks menjadi sederhana sehingga

dapat diserap oleh saluran pencernaan.

Sistem pencernaan adalah portal untuk nutrisi mendapatkan akses ke system

peredaran darah  bahan pangan yang dipecah menjadi molekul sangat sederhana

dihasilkan gula, asam amino, asam lemak kemudian diangkut melintasi lapisan

saluran pencernaan kedalam darah. Bahan makanan khusus hewan tergantung

pada jenis system pencernaan yang mereka miliki.

1. Sistem pencernaan

Bahan makanan dalam system makanan mengalami proses pencernaan

menjadi molekul sederhana kemudian diserap oleh tubuh kemudian

homeostatis pun terjaga.

2. Cara memperoleh makanan, Berdasarkan kemampuan:

Page 3: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

a. Hewan heterotrop yaitu kemampuan untuk mensintesis senyawa organic

sangat terbatas dan berusaha memenuhi semua kebutuhan dari tumbuhan

dan hewan lain.

b. Hewan mesotrop yaitu hewan yang dapat mensintesis sendiri senyawa

organic esensial, namun masih memerlukan factor pertumbuhan yang

tidak dapat disentesis sendiri sehingga tetap memerlukan senyawa organic

dari sumber lain. Cara makan dan jenis makanan hewan sangat bervariasi

tergantung pada susunan alat pencernaan dan kemampuan menyerap

makanan. Hewan yang hidup menetap mendapatkan makanan dengan cara

menjaring(trapping method) dengan alat “knidoblas” atau nematosit yang

dilengkapi racun.

c. Hewan “non selective feeder” yaitu hewan ini tanggap terhadap senyawa

kimia atau rangsang,hewan filter feeding yang tidak memilih makanan

mekanisme menyaring dapat diaktifkan atau dihentikan sedangkan hewan

selective feeder hewan filter feeding yang memilih dan menggunakan

makanan secara selective dengan cara menangkap atau memangsa. Cara

memperoleh makanan harus didukung oleh alat yang memadai.

3. Fungsi organ pencernaan makanan:

a. Ingesti yaitu memasukkan makanan kedalam tubuh, Digesti yaitu

mengubah bahan makanan kompleks menjadi sederhana,

b. Absorpsi yaitu menyerap hasil pencernaan dan membawanya kedalam

darah,

c. Eliminasi yaitu mengeluarkan makanan yang tidak tercerna dan tidak

diserap oleh tubuh.

Pada hewan tingkat tinggi makanan dicerna didalam saluran yang sudah

berkembang dengan baik. Pencernaan makanan berlangsung didalam organ

gastrointestinal(secara ekstraseluler). System gastrointestinal tersusun atas

berbagai organ yang secara fungsional dibedakan menjadi:

a. Daerah penerimaan (mulut,oesopagus),

Page 4: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

b. penyimpanan(lambung),pencernaan dan penyerapan nutrient,penyerapan

air dan ekskresi.

c. Khusus organ unggas: crop, gizzard,proventiculus,dan cloaca.

Pencernaan  makanan terdiri dari pencernaan kerbohidrat,pencernaan

protein dan pencernaan lemak. Penyerapan sari makanan terdiri dari

penyerapan karbohidrat (monosakarida), penyerapan protein (asam amino)

dan penyerapan lipid (gliserol). Proses pasca penyerapan makanan yaitu

setelah sampai didalam sel, sari makanan(karbohidrat,protein dan lipid) akan

dimetabolisme lebih lanjut dan digunakan untuk menghasilkan ATP, terutama

melalui siklus krebs(siklus asam sitrat), makanan yang masuk kedalam tubuh

akan mengalami berbagai proses yaitu mulanya, bahan makanan yang terdiri

atas karbohidrat, lipid, dan protein dicerna menjadi gula, asam amino, asam

lemak, dan gliserol. Hasil-hasil pencernaan tersebut selanjutnya diserap oleh

sel epitel mukosa usus, dan diteruskan ke darah(langsung ke pembuluh darah

atau melalui pembuluh lacteal terlebih dahulu) hingga akhirnya sampai k easel

tubuh.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana fisiologi sistem pencernaan pada hewan inverterbrata?

2. Bagaimana fisiologi sistem pencernaan pada hewan verterbrata?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui bagaimana fisiologi sistem pencernaan pada hewan

inverterbrata.

2. Untuk mengetahui bagaimana fisiologi sistem pencernaan pada hewan

verterbrata.

Page 5: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Fisiologi Sistem Pencernaan pada Hewan Inverterbrata

1. Protozoa

Salah satu contoh hewan protozoa yaitu amoeba. Amoeba merupakan

hewan bersel satu sehingga segala aktivitas hidupnya terjadi di dalam sel itu

sendiri. Demikian juga pencernaan makanannya terjadi di dalam sel, sehingga

disebut pencernaan indra sel.

Pada waktu amoeba menemukan makanannya, amoeba segera

bergerak ke arah makanan tersebut. Kemudian amoeba membentuk kaki

semu (pseupodium) dan mengelilingi makanannya. Setelah makanan

terkurung oleh kaki semu kemudian terbentuklah vakuola makanan. Di dalam

vakuola inilah proses pencernaan makanan pada amoeba terjadi.

Mula-mula lisosom menyekresikan enzim pencernaan ke dalam

vakuola makanan. Enzim tersebut menyebabkan suasana vakuola berubah

menjadi asam sehingga bahan makanan dapat tercerna. Selanjutnya, terjadi

pemisahan berbagai garam kalsium. Hal ini menyebabkan suasana lingkungan

dengan pH yang tepat bagi berbagai enzim untuk berfungsi secara optimal.

Dalam keadaan seperti itu, bahan makanan akan disederhanakan sehingga

dapat diserap oleh sitoplasma. Berakhirnya proses pencernaan ditandai dengan

adanya perubahan keadaaan lingkungan dalam vakuola menjadi netral. Bahan

makanan yang tidak dicerna, dikeluarkan melalui proses eksositosis.

2. Porifera

Pada bagian tengah tubuh porifera, terdapat spongosol (paragaster).

Spongosol adalah ruangan yang berfungsi sebagai saluran air. Pada bagian

atas spongosol terdapat oskulum, yitu lubang besar yang berfungsi sebagai

tempat keluarnya air.

Page 6: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Dari luar ke dalam, porifera tersusun atas tiga lapisan dinding tubuh, yaitu

epidermis (lapisan terluar), mesoglea (lapisan pembatas), dan endodermis

(lapisan dalam).

a. Epidermis, adalah lapisan terluar tubuh porifera. Lapisan ini tersusun oleh

sel-sel epitelium pipih yang disebut dengan pinakosit. Beberapa sel ini

membentuk lubang kecil (ostium) tempat masuknya air . Pada ostium,

terdapat porosit yang berfungsi untuk mengendalikan buka atau tutupnya

ostium.

b. Mesoglea, adalah lapisan yang berupa gelatin. Lapisan ini merupakan

pembatas antara lapisan dalam (endodermis) dengan lapisan luar

(epidermis). Mesoglea mengandung dua macam sel, yaitu sel ameboid dan

skleroblas. Sel-sel ameboid berfungsi sebagai pengangkut makanan dan

zat-zat sisa metabolisme dari satu sel ke sel yang lainnya. Sedangkan sel

skleroblas berfungsi untuk membentuk spikula. Spikula merupakan duri-

duri berfungsi sebagai penguat dinding yang lunak.

c. Endodermis, adalah lapisan dalam tubuh porifera. Lapisan ini terdiri dari

sel-sel leher (koanosit) yang memiliki flagela dan berfungsi untuk

mencerna makanan.

Gambar struktur tubuh porifera

Page 7: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Proses pencernaan pada porifera berlangsung pada bagian endodermis.

Pada bagian ini, flagel yang terdapat pada koanosit akan bergerak-gerak

sehingga menyebabkan air yang membawa oksigen dan makanan berupa

plankton akan mengalir dari ostium masuk masuk ke spongosol lalu masuk ke

oskulum. Makanan ini lalu akan dicerna di dalam vakuola makanan. Setelah

dicerna, sari-sari makanan diangkut oleh sel-sel amebosit untuk diedarkan

keseluruh tubuh. Sedangkan sisa-sisa makanan yang sudah tak terpakai lagi

akan dikeluarkan oleh sel-sel leher (koanosit) melalui spongosol sebelum

akhirnya keluar dari tubuh melalui oskulum.

Gambar system pencernaan porifera

3. Coelentrata

Coelenterata (dalam bahasa yunani, coelenteron = rongga) adalah

invertebrata yang memiliki rongga tubuh. Rongga tubuh tersebut berfungsi

sebagai alat pencernaan (gastrovaskuler).Coeleanterata disebut juga Cnidaria

(dalam bahasa yunani, cnido = penyengat) karena sesuai dengan cirinya yang

memiliki sel penyengat.Sel penyengat terletak pada tentakel yang terdapat

Page 8: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

disekitar mulutnya. Coelenterata memiliki struktur tubuh yang lebih

kompleks.Sel-sel Coelenterata sudah terorganisasi membentuk jaringan dan

fungsi dikoordinasi oleh saraf sederhana. Adapun ciri-ciri coelenterate sebagai

berikut:

a. Tubuh simetri radial.

b. Diploblastik (tubuh terdiri atas dua lapisan jaringan).

c. Memiliki rongga tubuh yang digunakan sebagai usus.

d. Habitat di perairan, baik perairan tawar maupun laut.

e. Pencernaan makanan dengan sistem gastrovaskuler.

f. Memiliki lengan (tentakel) yang dilengkapi dengan sel beracun atau

cnidoblast.

Coelentrata emiliki 2 tipe tubuh, yaitu:

a. Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau menempel pada

substrat tertentu.

b. Tipe medusa (seperti payung ), yaitu tipe yang dapat hidup bebas karena

memiliki kemampuan untuk berenang.

Sistem pencernaan makanan coelentrata meliputi beberapa bagian. Mulut

berfungsi untuk menelan makanan dan mengeluarkan sisa makanan karena

Coelenterata tidak memiliki anus. Tentakel berfungsi untuk menangkap

mangsa dan memasukan makanan ke dalam mulut.

Coelenterata merupakan hewan diploblastik karena tubuhnya memiliki

dua lapisan sel. Lapisan luar disebut ektoderm terdiri dari sel epidermis. Pada

bagian tentakelnya terdapat knidoblas atau sel jelatang yang didalamnya

terdapat nematosis (sel penyengat). Nematosis dilepaskan bila ada musuh dan

dapat menghasilkan zat racun yang disebut dengan hipnotoksin.

Lapisan dalam disebut endoderm (gastroderm) yang melapisi rongga

gastrovaskular. Diantara dua lapisan tersebut terdapat mesoglea, yang

didalamnya terdapat anyaman-anyaman sel-sel syaraf yang tersebar secara

difusi. Sel-sel gastrodermis berbatasan dengan coelenteron atau gastrosol.

Page 9: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Gastrosol adalah pencernaan yang berbentuk kantong. Makanan yang masuk

ke dalam gastrosol akan dicerna dengan bantuan enzim yang dikeluarkan oleh

sel-sel gastrodermis. Pencernaan di dalam gastrosol disebut sebagai

pencernaan ekstraseluler. Hasil pencernaan dalam gasrosol akan ditelan oleh

sel-sel gastrodermis untuk kemudian dicerna lebih lanjut dalam vakuola

makanan.Pencernaan di dalam sel gastrodermis disebut pencernaan

intraseluler.Sari makanan kemudian diedarkan ke bagian tubuh lainnya secara

difusi. Begitu pula untuk pengambilan oksigen dan pembuangan

karbondioksida secara difusi.

Gambar system pencernaan coelentrata

4. Echinodermata

Echinodermata merupakan hewan tak bertulang belakang yang

memiliki kulit duri filum ini habitatnya di laut.Hewan ini sudah memiliki

sistem pencernaan yang sempurna di mana mulut sebagai jalan masuknya

makanan berada di bagian bawah dan anus sebagai jalan keluarnya

sisa pencernaan berada di sebelah atas. Hewan ini memiliki kemampuan

autotomi, yaitu kemampuan untuk membentuk kembali organ tubuhnya yang

terputus.  Reproduksi  secara generatif, yaitu dengan peleburan antara sperma

Page 10: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

dan ovum. Seperti halnya dengan hewan akuatik yang lain, Echinodermata

juga bernapas dengan insang.

Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Contoh

sistem pencernaan pada asterias sp dimulai saat makanan masuk melalui

mulut yang berbentuk pentagonal yang disebut ctinostoma, kemudian tractus

digestivus terdiri atas periostma, esophagus, ventrikulus, intestinum dan

berakhir di anus.

Gambar sistem pencernaan echinodermata

5. Molusca

Mollusca hidup secara heterotrof dengan memakan ganggang, udang,

ikan ataupun sisa-sisa organisme. Habitatnya di air tawar, payau, dan didarat,

dari palung, benua, laut, sampai pegunungan yang tinggi, bahkan di sekitar

rumah. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit.

Gambar mollusca

Page 11: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Tubuh mollusca terdiri dari tiga bagian utama. Kaki merupakan

penjulur bagian ventral tubuhnya yang berotot. menjadi tentakel yang

berfungsi untuk menangkap mangsa. Massa viseral adalah bagian tubuh

mollusca yang lunak. Massa viseral merupakan kumpulan sebagaian besar

organ tubuh seperti pencernaan, ekskresi, dan reproduksi. Mantel membentuk

rongga mantel yang berisi cairan.Cairan tersebut merupakan lubang insang,

lubang ekskresi, dan anus. Selain itu, mantel dapat mensekresikan bahan

penyusun cangkang pada mollusca bercangkang.

Mollusca memiliki alat pencernaan sempurna mulai dari mulut,

esofagus, lambung, usus,  sampai dengan anus yang terbuka di daerah rongga

mantel. Ada pula yang memiliki rahang dan lidah pada mollusca tertentu.

Lidah bergigi (lidah parut) yang melengkung kebelakang disebut radula.

Radula berfungsi untuk melumat makanan. Di samping itu juga terdapat

kelenjar pencernaan yang sudah berkembang baik.

Gambar sistem pencernaan mollusca

Page 12: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

6. Vermes

a. Platyhelminthes

Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani platy yang berarti pipih

dan helminth yang berarti cacing. Sesuai dengan namanya, anggota

kelompok cacing ini memiliki tubuh pipih dorsoventral. Platyhelminthes

merupakan kelompok cacing yang paling sederhana.

Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, dan usus (tanpa anus).

Akan tetapi, ada juga platyhelminthes yang tidak memiliki saluran

pencernaan. Ususnya bercabang-cabang ke seluruh tubuhnya.

b. Nematelminthes

Nemathelminthes berasal dari kata Nemathos yang berarti benang, dan

Helminthes yang berarti cacing. Jadi pengertian Nemathelminthes adalah

cacing yang berbentuk benang atau gilig jadi biasanya cacing ini biasa

disebut cacing gilig karena bentuk tubuhnya bulat panjang, tidak memiliki

ruas-ruas, dan tertutup kutikula. Cacing gilig digolongkan pada hewan

triploblastika pseudoselemata karena dinding tubuhnya berlapis tiga,

tetapi mempunyai rongga tubuh semu. Alat-alat tubuhnya lebih maju

daripada hewan terdahulu.

Sebagai contoh, alat pencernaannya lebih sempurna. Tempat hidupnya

tersebar dimana-mana, ada yang hidup parasit pada manusia, hewan

maupun tumbuhan dan ada yang hidup bebas. Saluran pencernaan

sempurna mulai dari mulut sampai anus. Beberapa jenis diantaranya

memiliki kait.

c. Annelida

Annelida (Yunani,annelus=cincin) dapat diartikan sebagai cacing yang

tubuhnya bersegmen- segmen menyerupai cincin atau gelang. Alat

pencernaan makanan telah berkembang sempurna. Sistem pencernaan

annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus

(kerongkongan), usus, dan anus.

Page 13: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Sistem Pencernaan vermes secara umum, yaitu :

a. Sistem pencernaan makanan pada cacing sudah sempurna.

b. Cacing memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan,

lambung, usus, dan anus.

c. Proses pencernaan dibantu oleh enzim - enzim yang dikeluarkan oleh

getah pencernaan secara ekstrasel.

d. Makanan cacing berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah

lapuk.

e. Cacing tanah dapat mencerna senyawa organik tersebut menjadi molekul

yang sederhana yang dapat diserap oleh tubuhnya.

f. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.

Gambar sistem pencernaan vermes

7. Crustaceae

Tubuh Crustacea dibagi ke dalam dua bagian, bagian depan

cephalotoraks dan bagian belakang abdomen yang bersendi-sendi. Tiap ruas

tubuh memiliki apendik (anggota badan) yang dalam pertumbuhannya akan

mengalami nerevolusi sesuai dengan fungsinya. Pada permukaan luar

tubuhnya ditutupi oleh kutikula yang terbuat dari kitin keras yang disebabkan

Page 14: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

impregnasi atau meresapnya dengan garam-garam kapur. Pada bagian

cephalotoraks  biasanya tertutup oleh karapak yang mengandung pigmen dan

zat kapur dan menjulur hingga ke depan diantara dua mata.

Pada bagian kepala Crustacea dewasa memiliki sepasang antena

pertama (antenula), sepasang antena kedua (antenna), sepasang mandibula,

dan dua pasang maksilla yang membantu proses makan. Pada bagian dada

terdiri dari delapan segmen dan memiliki tiga pasang maksiliped, sepasang

cheliped, dan empat pasang periopod (kaki jalan). Pada bagian abdomen

terdiri dari enam segmen dan memiliki lima pasang pleopod (kaki renang) dan

sepasang uropod.

Crustacea memiliki alat pencernaan yang lengkap. Alat

pencernaannya  yaitu mulut yang terletak di bagian anterior, esophagus,

lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior Crustacea memiliki cara

makan yang beraneka ragam yaitu dengan filter feeder, pemakan bangkai,

herbivora, karnivora, dan parasit. Filter feeder dalam menyaring air untuk

mendapatkan makanan hal ini menyebabkan mandibel (rahang) dan antenna

akan berubah (berevolusi) sesuai dengan fungsinya yaitu mulut untuk

menyaring air dan antena untuk melacak makanan dalam air. Pada Crustacea

pemakan bangkai, herbivore, dan karnivora memiliki bagian tubuh yang

berfungsi untuk mencengkram atau mengambil makanan, misalnya

mandibula, maksila, dan maksiliped yang berfungsi untuk memegang,

menggigit, dan menggiling makanan.

Biasanya Crustacea aktif di malam hari, pada waktu itu mereka

meninggalakan tempat persembunyiannya untuk mencari makanan. Jenis yang

hidup di perairan dangkal akan menuju terumbu karang, sedangkan yang

hidup di perairan agak dalam akan berkeliaran disekitar tempat

persenmbunyiannya untuk mencari makan.

Page 15: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

8. Insecta

Serangga makan hampir segala zat organik yang terdapat di dalam,

dan sistem-sistem pencernaan mereka menunjukkan variasi yang besar.

Saluran pencernaan adalah suatu buluh, biasanya berkelok, yang memanjang

dari mulut sampai anus. Sistem percernaan ini sangat beragam tergantung

macam-macam makanan yang dimakan. Kebiasaan-kebiasaan makan bahkan

mungkin sangat beragam pada satu jenis tunggal. Larva dan serangga dewasa

biasanya mempunyai kebiasaan makan yang sama sekali berbeda dan hal ini

tentu akan menyebabkan perbedaan dalam sistem-sistem pencernaan.

Saluran pencernaan pada serangga dibagi menjadi tiga bagian utama

yaitu: saluran pencernaan depan (Stomodeum), saluran pencernaan tengah

(Mesenteron), saluran pencernaan belakang (Proktodeum). Saluran-saluran

pencernaan tersebut berasal dari turunan yang berbeda, saluran pencernaan

depan dan belakang berasal dari jaringan ektodermal dan saluran pencernaan

tengah berasal dari jaringan endodermal. Bentuk saluran pencernaan ini

dipengaruhi oleh cara makan dan makanan serangga, sehingga hal ini akan

menyebabkan adanya perbedaan - perbedaan (penyesuaian-penyesuaian)

diantara bentuk pencernaan serangga.

Pada banyak serangga bagian-bagian utama ini terbagi menjadi bagian

lain dengan berbagai fungsi yaitu faring, esofagus, crop dan proventrikulus

pada saluran pencernaan bagian depan, ventrikulus pada bagian pencernaan

tengah, dan pirolus, illeum serta rektum pada pencernaan bagian belakang.

Beberapa sistem yang mendukung fungsi sistem pencernaan adalah sistem

syaraf pusat, sistem syaraf stomatogastik, sistem endokrin dan sistem

pernapasan. Serangga dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok

yaitu: Fitophagus, yaitu serangga pemakan tumbuhan, segala sesuatu yang

berasal atau dihasilkan oleh tumbuhan. Zoophagus, yaitu serangga pemakan

hewan lain baik vertebrata maupun invertebrata. Serangga yang bersifat

predator dan parasit termasuk ke dalam kelompok ini. Saprophagus, yaitu

Page 16: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

serangga pemakan materi organik atau organisme lain yang telah mati.

Omnivorus, yaitu serangga pemakan hewan maupun tumbuhan.

a. Saluran Pencernaan Depan Insecta (Stomodeum)

Pencernaan depan berasal dari jaringan ektodermal maka saluran

pencernaan bagian depan dilapisi kutikula yang disebut intima, yang

dilepaskan setiap pergantian kulit. Saluran pencernaan depan lebih

berfungsi sebagai penyimpan makanan dan sedikit melakukan pencernaan.

Pencernaan pada tempat ini disebabkan masih adanya enzim-enzim yang

terbawa dari mulut.

Saluran pencernaan depan tersusun dari otot-otot yang memanjang

(longitudinal), otot-otot melingkar (circular), sel-sel ephitelium yang

pipih, sel-sel yang bersifat impermeable. Akibat pergerakan otot-otot

melingkar dan longitudinal menyebabkan makanan dapat bergerak ke

saluran tengah. Saluran pencernaan depan terdiri dari beberapa bagian dan

fungsi sebagai berikut:

1) Rongga mulut sebagai masuknya makanan

2) Faring (kerongkongan) merupakan bagian pertama sesudah rongga

mulut yang berfungsi sebagai penerus makanan ke oesophagus.

Otot-otot yang menempel pada faring berkembang dengan baik, hal

ini sesuai dengan perannya yang mendorong makanan dari mulut ke

oesophagus. Pada serangga dengan tipe menusuk dan mengisap pada

faring terdapat pompa faringeal yang dipakai untuk mengambil

cairan.

3) Oesophagus adalah bagian usus depan yang tidak berdiferensiasi

yang berfungsi mendorong makanan dari faring ke tembolok.

4) Tembolok merupakan pembesaran usus bagian depan yang berfungsi

sebagai penyimpan makanan. Seringkali bila tembolok kosong akan

melipat secara longitudinal dan tranversal tetapi pada Periplanata

(Dictyoptera) tembolok hanya mengalami perubahan kecil pada

Page 17: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

volumenya karena apabila tembolok tidak berisi makanan, tembolok

tersebut diisi oleh udara. Pada umumnya sekresi dan penyerapan

tidak terjadi di dalam tembolok, tetapi kadang kala terjadi secara

enzimatik. Enzim didapat dari makanaan yang tercampur air liur

yang bergerak ke belakang menuju tembolok serta enzim dari

mesenteron yang dimuntahkan dari usus tengah. Walaupun

proventrikulus bertindak sebagai klep yang membatasi gerakan-

gerakan makanan ke belakang tetapi tidak menghalangi muntahan

cairan.

5) Proventrikulus, bagian ini mengalami modifikasi yang beraneka

ragam pada berbagai serangga. Pada serangga pemakan bahan padat,

proventrikulus berfungsi sebagai pemecah makanan, sedangkan pada

serangga pemakan cairan proventrikulus termodifikasi menjadi

katup. Pada lipas dan jangkrik, intima di daalm proventrikulus

berkembang menjadi enam keping otot yang keras atau geligi yang

berfungsi untuk memecah makanan. Proventrikulus secara

keseluruhan mengontrol jalannya makanan dari stomadeum ke

mesenteron.

b. Saluran Pencernaan Tengah Insecta (Mesenteron)

Saluran pencernaan bagian tengah berfungsi sebagai pencerna dan

penyerap makanan. Saluran ini berasal dari mesodermal sehingga saluran

ini tidak memiliki kutikula dan sebagai gantinya adalah lapisan peritropik

yang halus. Otot-otot pada saluran ini berkembang. Menurut chapman

(1982) saluran pencernaan ini disususn oleh otot longitudinal, otot

melingkar, sel-sel epityelium yang berbentuk kolumnar, sel-sel regeneratif

(penghasil enzim) dan membran peritropik.

Pergerakan makanan ke saluran belakang pada saluran ini lebih

disebabkan oleh membran peritropik. Membran peritropik adalah suatu

lapisan yang meliputi lumen untuk melindungi sel-sel kolumnar yang

Page 18: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

berada di bawahnya dari makanan dan mikroba. Membran peritropik

terdiri atas khitin dan protein. Ada dua pendapat mengenai terjadinya

membran tersebut, pendapat pertama mengatakan bahwa lapisan

dihasilkan oleh bagian depan saluran pencernaan tengah, sedangkan

pendapat kedua mengatakan bahwa lapisan dihasilkan oleh sel-sel

kolumnar sendiri.

Lumen memiliki mikropili yang merupakan tonjolan-tonjolan pada sel

yang dapat membentuk started border. Mikropili ini juga berfungsi

memperbesar luas permukaan penyerapan. Pada sel-sel ini terdapat banyak

mitokondria sebagai penghasil energi (ATP) untuk pergerakan makanan.

Pada sel ini juga terdapat banyak retikulum endoplasma sebagai tempat

sintesis protein untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan.

Pada sel epitelium yang kolumnar ditemukan sel Goblet. Pada selaput

dasar memiliki banayak lekukan-lekukan dan disana banyak terdapat

mitokondria yang panjang-panjang sehingga hal tersebut menjadi

pembeda dengan sel-sel lain. Saluran pencernaan tengah terdiri dari

grastrik kaekum dan ventrikulus, tempat terjadinya pencernaan secara

enzimatis dan absorbsi nutrisi.

c. Saluran Pencernaan Belakang Insecta (Proktodeum)

Saluran pencernaan belakang berfungsi sebagai tempat pengeluaran

sisa-sisa makanan yang tidak terserap dan memaksimalisasi penyerapan

sisa makanan yang tidak terserap pada saat di mesenteron. Saluran

pencernaan belakang ini berasal dari jaringan ektodermal sehingga saluran

ini memiliki kutikula yang disebut intima. Pada saluran inilah sifat

hemoestasis serangga terdapat. Saluran pencernaan belakang menurut

Snogras (1935) tersusun dari otot melingkar, otot longitudinal, sel-sel

epitel tipis yang berbentuk kubus, intima yang bersifat permiabel.

Otot-otot pada saluran ini lebih berkembang sehingga dapat

menyebabkan sisa makanan dapat bergerak ke belakang dan keluar

Page 19: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

melalui anus. Saluran pencernaan belakang ini terdiri dari :

1) Pilorus, bagian depan dari saluran ini tempat berpangkalnya tabung

malphigi

2) Illeum, berfungsi sebagai penyerapan air dari hemolimfa atau juga

penyerapan amonia pada serangga “blowfly”. Pada rayap di illeum ini

terdapat kantung-kantung tempat organisme lain bersimbiosis

(Chapman, 1982)

3) Rektum, berfungsi sebagai reabsorbsi air, asam amino dan pada

serangga tertentu memiliki insang trakea. Pada rektum ini terjadi

diferensiasi sel-sel, ada yang memanjang dan ada yang membentuk

bantalan

4) Anus, bagian ujung saluran sebagai tempat keluarnya feces.

Terdapat beberapa jenis kelenjer yang dapat beradsosiasi dengan

sistem pencernaan diantaranya adalah kelenjer mandibel, kelenjar maksila,

kelenjar faring dan kelenjar labium.

9. Cephalophoda

Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti

kepala dan podos yang artinya kaki. Jadi cephalopoda adalah mollusca

berkaki di kepala atau kepalan yang dilingkari oleh kaki-kaki yang

termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya mereka juga memiliki

kantung tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang

akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya.

Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut yang dilengkapi dengan

radula yaitu lidah bergigi (lidah parut) yang melengkung kebelakang disebut

radula. Radula berfungsi untuk melumat makanan, faring, kerongkongan,

lambung, usus buntu, usus dan anus. System pencernaan cumi-cumi telah

dilengkapi kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah (Saliva dapat

disebut juga kelenjar ludah atau kelenjar air liur. Semua kelenjar ludah

mempunyai fungsi untuk membantu mencerna makanan dengan

Page 20: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

mengeluarkan suatu sekret yang disebut “salivia” (ludahatau air liur) hati, dan

pancreas. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan

ikan. Anus cumi-cumi bermuara pada rongga mantel.

Gambar sistem pencernaan chepalopoda

B. Sistem Pencernaan pada Hewan Vertebrata

1. Pisces

Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavumoris). 

Pada rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada

geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan.

Lidah ikan banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah

(enzim). Dari rongga mulut, makanan masuk ke esophagus melalui faring

yang terdapat di daerah sekitar insang kemudian makanan di dorong masuk

kelambung. Lambung ikan padau mumnya membesar dan tidak memiliki

batas yang jelas dengan usus. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang

berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada

anus.

Page 21: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Gambar sistem pencernaan pisces

2. Amphibi

Sistem pencernaan Amphibi hampir sama seperti pada Pisces, meskipun

keduanya memiliki makanan yang berbeda. Sistem pencernaan Amphibi lebih

rincinya sebagai berikut:

a. Organ pada sistem pencernaan Amphibi

1) Rongga mulut

Rongga mulut atau cavum oris pada katak dilengkapi dengan

gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk

menangkap mangsa. Gigi Amphibi berbentuk V dengan

perkembangan yang tidak sempurna. Giginya terdapat pada rahang

atas dan rahang bawah. Pada rahang atas disebut gigi maxilaris

sedangkan pada rahang bawah disebut gigi vomerin. Lidah katak

berbentuk menggulung, panjang dan bertekstur kenyal dan lengket,

digunakan untuk menangkap mangsa. Mangsa yang berupa hewan

kecil, kebanyakan serangga, akan dibasahi oleh air liur. Meskipun

demikian, Amphibi tidak begitu banyak memiliki kelenjar ludah.

2) Kerongkongan ( esofagus )

Page 22: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Setelah dari dari cavum oris, makanan menuju esofagus yang

berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis

dan mendorong makanan masuk lambung.

3) Lambung ( ventrikulus )

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan. Berbentuk

kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat

dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang

keluar menuju usus. Bagian muka ventrikulus yang besar disebut

cardiac, sedang bagian posterior mengecil dan berakhir di pyloris.

Kontraksi dinding otot ventrikulus meremas makanan menjadi

hancur dan dicampur dengan sekresi ventrikulus yang mengandung

enzim atau fermen, yang merupakan katalisator. Tiap – tiap enzim

mengubah sekelompok makanan menjadi ikatan – ikatan yang lebih

sederhana. Enzim yang dihasilkan oleh ventrikulus dan intestinum

terdiri atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.

Di samping itu, ventrikulus juga menghasilkan asam klorida

untuk mengasamkan bahan makanan. Mengasamkan bahan makanan

berguna untuk membunuh mangsa dan membunuh kuman penyakit,

mengingat mangsa katak adalah serangga atau hewan kecil lainnya

yang mungkin masih hidup. Gerakan yang menyebabkan makanan

berjalan dalam saluran disebut gerakan peristaltik.

Di dekat lambung, menempel pankreas yang berwarna kuning yang

menghasilkan enzim untuk mencerna makanan.

Selain itu juga terdapat hepar yang menghasilkan cairan

empedu yang menetralisir racun dan zat – zat toxic yang masuk ke

saluran pencernaan katak. Hepar yang besar terdiri ats beberapa lobus

dan bilus ( zat empedu ) yang dihasilkan akan ditampung sementara

dalam vesica felea yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum

melalui ductus cystecus dahulu kemudian melalui ductus cholydocus

Page 23: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pancreas.

Fungsi bilus untuk mengemulsi zat lemak.

4) Usus ( intestinum )

Dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus

meliputi: duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-

batasnya. Di dalam usus terjadi penyerapan makanan oleh enzim yang

dihasilkan pankreas. Makanan masuk ke dalam intestinum melalui

ventrikulus melalui klep pyloris.

5) Usus besar

Di dalam usus besar katak hanya terjadi penyerapan air dan

pembusukan sisa makanan. Bahan makanan yang merupakan sisa

dalam intestinum mayor akan menjadi feses. Usus besar berakhir pada

rektum dan akan menuju kloaka.

6) Kloaka

Merupakan muara bersama antara saluran pencernaan

makanan, saluran reproduksi, dan urine.

3. Reptil

4. Aves

1. Proses didalam rongga mulut

Di dalam rongga mulut, pakan dicampur dengan air ludah dan enzim

air ludah (Saliva).Air ludah ini berfungsi sebagai bahan lubrikasi, air

ludah juga berfungsi sebagai enzim dalam proses pencernaan secara

enzimatis.

Komposisi air ludah didominasi oleh air yang mengandung 99,00 %

air dan 1% campuran mucin, mineral dan a-amilase. Amilase Saliva

mencerna pati (amilum) dan polisakarida sejenis serta dapat aktif hingga

ujung oesophagus.

2. Proses didalam tembolok (Crop)

Page 24: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Tembolok (crop) terdapat didalam tenggorokan bagian akhir,

Tenggorokan merupakan saluran penghubung antara rongga mulut dengan

lambung. Dibagian ini pakan tidak mengalami proses pencernaan apapun.

Pakan hanya melewati saluran ini saja. Pakan dapat lewat dan melalui

bagian ini dengan lancar karena 2 hal yaitu : peristiwa peristaltis dinding

saluran oesophagus serta gaya gravitasi bumi yang membantu menarik

pakan masuk menuju organ pencernaan berikutnya. Ketika pakan

memasuki rongga mulut, pakan dapat masuk ke tenggorokan dengan

bantuan lidah kaku yang terdapat pada pangkal (bagian belakang) rongga

mulut tersebut.

Tembolok adalah pelebaran oesophagus (tenggorokan). Organ ini

merupakan tempat penampungan, penimbunan, pelunakan dan

penyimpanan pakan yang masuk untuk sementara waktu. Dibagian ini

pakan yang dikumpulkan ditampung dan ditimbun sebanyak mungkin dan

selanjutnya mengalami proses perendaman oleh pengaruh cairan yang

disekresikan atau dikeluarkan oleh dinding tembolok sehingga menjadi

lebih lunak.

Pelunakan ini sangat penting untuk memudahkan proses

pembongkaran fisik pakan dan memudahkan enzim pencernaan

melakukan penetrasi kedalam pakan. Bagi burung, tembolok merupakan

organ yang mengatur rasa lapar dan kenyang. Kontrol ini pada burung

diatur oleh 2 hal yaitu kontrol fisik dan kontrol khemis. Secara fisik,

burung akan merasa lapar bila tembolok kosong dan sebaliknya jika penuh

akan merasa kenyang. Secara khemis rasa lapar dipengaruhi oleh kadar

gula (glukosa) dalam darah. Apabila kadar glukosa darah turun hingga

dibawah ambang batas lapar, burung akan mulai merasa lapar, jika burung

mulai makan, kadar glukosa naik hingga mencapai ambang batas kenyang,

burung akan merasa nyaman dan menghentikan aktivitas makannya

(karena merasa kenyang).

Page 25: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Pada pagi hari, tembolok burung kosong dan burung merasa lapar.

Apabila burung makan, pakan akan langsung dilewatkan dari oesophagus

menuju proventrikulus tanpa masuk tembolok terlebih dahulu. Apabila

burung makan terus, pakan yang antri dicerna akan tertahan dan transit

terlebih dahulu ditembolok. Apabila tembolok telah penuh, burung piaraan

akan merasa kenyang secara fisik. Burung akan segera berhenti makan

meskipun sebenarnya kebutuhan energinya belum terpenuhi. Apabila

pakan yang dikonsumsi mengandung energi tinggi maka apabila

kebutuhan energinya telah terpenuhi, burung akan merasa kenyang secara

khemis. Burung akan segera berhenti makan meskipun temboloknya

belum penuh terisi pakan.

3. Proses didalam Proventrikulus

Lambung (Proventrikulus) yang asam karena pengaruh asam lambung

(HCI) akan menghentikan aktivitas enzim amilase saliva. Tingkat

keasaman (pH) pada organ ini berkisar pada 2,0 yang masuk dalam

kriteria sangat asam.

Enzim yang aktif pada proventrikulus adalah pepsin dan renin. Selain

kedua enzim tersebut, diproventrikulus juga disekresikan cairan yang

mengandung air, garam an organik, pepsinogen dan lipase. Pepsinogen

melakukan pencernaan protein secara tidak langsung. Lipase lambung

melakukan pencernaan lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Di dalam

proventrikulus tidak terjadi pencernaan karbohidrat secara spesifik.

4. Proses didalam Ampela (Gizzard)

Proses pelumatan pakan didalam gizzard dibantu oleh grit. Grit

umumnya berupa kerikil/batu kecil, pecahan kaca, remukan kerang, dll.

Grit ini membantu gizzard dalam melumatkan pakan menjadi partikel -

partikel lebih kecil agar permukaan pakan lebih luas dalam menerima

penetrasi enzim-enzim pencernaan.

Page 26: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

Proses pelumatan pakan ini sangat penting dalam proses pencernaan

pakan. Semakin banyak bagian pakan yang terkena penetrasi enzim

pencernaan maka semakin besar kesempatan nutrien dalam (ingesta)

pakan tercerna menjadi nutrien - nutrien yang siap diserap dan

dipergunakan dalam proses metabolisme.

5. Proses didalam usus halus

Usus halus terdiri atas duodenum (usus 12 jari), jejunum dan ileum.

Duodenum merupakan tempat utama absorbsi nutrien pakan yang telah

tercerna. Absorbsi nutrien oleh duodenum ini dibantu oleh sekresi 4

cairan, yaitu cairan duodenum, cairan empedu, cairan pankreas dan cairan

usus. Fungsi usus adalah melindungi dinding duodenum dari pengaruh

suasana asam dari lambung (proventrikulus).

Cairan (garam) empedu dihasilkan oleh hati, cairan ini mengandung

asam empedu dan zat warna empedu (K+ dan Na+) adalah mengemulsikan

lemak, mengaktifkan fungsi lipase pankreas serta menstabilkan emulsi

dengan cara menghidrolisis lemak (menjadi asam lemak dan glisero).

6. Proses didalam usus besar

Didalam usus besar masih terdapat substansi pakan yang belum / tidak

tercerna dan tidak terabsorbsi oleh usus halus, seperti selulosa dan

hemiselulosa. Selulosa dan hemilulosa tidak terhidrolisis oleh enzim

apapun yang dihasilkan burung.

7. Proses didalam sekum dan Kolon

Didalam sekum dan kolon terdapat kegiatan jasad renik, seperti bakteri

proteolitik dengan fungsi utama mencerna protein - protein yang belum

tercerna di usus halus seperti skatole, indole, fenol, asam - asam lemak,

H2S, asam - asam amino dll.

Selain pencernaan  protein tahap kedua tersebut diatas, didalam sekum

juga terjadi proses hidrolisis selulosa dan hemiselulosa secara sangat

terbatas. Selain itu jasad renik yang terdapat pada sekum juga mensintesis

Page 27: bab isi makalah fishew pencernaan.docx

vitamin B (sebagian kecil diabsorbsi). Sintesis vitamin B ini seakan tidak

terlalu penting lagi karena setelah sekum tidak terdapat lagi organ yang

secara signifikan mengabsorbsi nutrien.