bab iii:pembahasan hasil kerja praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · web...

23
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan pada bagian akuntansi. Dalam pelaksanaan kerja praktek tersebut, penulis diberikan pengarahan dan bimbingan mengenai kegiatan-kegiatan instansi khususnya pada bagian akuntansi agar pembukuan dapat dilakukan secara tertib dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan laporan keuangan yang dihasilkan tepat waktu dan tepat jumlah. Selain dibimbing mengenai tatacara pembukuan, penulis juga diajarkan mengenai pengaplikasian data untuk di entry ke dalam software telnet 115, perekapan pajak, serta membantu dalam mencari data laporan keuangan yang sudah direkap didalam outner. . 16

Upload: lamdiep

Post on 31-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

Pada pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan pada bagian

akuntansi. Dalam pelaksanaan kerja praktek tersebut, penulis diberikan pengarahan

dan bimbingan mengenai kegiatan-kegiatan instansi khususnya pada bagian akuntansi

agar pembukuan dapat dilakukan secara tertib dan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku dan laporan keuangan yang dihasilkan tepat waktu dan tepat jumlah. Selain

dibimbing mengenai tatacara pembukuan, penulis juga diajarkan mengenai

pengaplikasian data untuk di entry ke dalam software telnet 115, perekapan pajak,

serta membantu dalam mencari data laporan keuangan yang sudah direkap didalam

outner.

.

3.1.1 Tinjauan Prosedur Pengeluaran Kas

3.1.1.1 Pengertian Prosedur

Menurut Azhar Susanto, dalam bukunya yang berjudul “ Konsep

Pengembangan Berbasis Komputer” menyatakan bahwa :

“Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan

secara berulang-ulang dengan cara yang sama”

(2007;264)

16

Page 2: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

17

Menurut M.Nafarin dalam bukunya yang berjudul “ Penganggaran

Perusahaan” menyatakan bahwa :

“Prosedur adalah suatu urutan seri-seri tugas yang saling berhubungan

yang diadakan untuk menjamin pelaksanaan kerja yang seragam”

(2004;9)

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah

rangkaian langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas,

sehingga dapat tercapai tujuan yang diharapkan secara efektif dan efisien serta dapat

dengan mudah menyelesaikan suatu masalah yang terperinci menurut waktu yang

telah ditentukan.

3.1.1.2 Pengertian Pengeluaran Kas

Didalam perusahaan, pengeluaran kas merupakan suatu transaksi yang sering

terjadi. Dana-dana yang dikeluarkan oleh perusahaan misalnya digunakan untuk biya

pemeliharaan, biaya pegawai dan pengeluaran lainnya. Di bawah ini pengertian

pengeluaran kas menurut ahli, diantaranya:

Menurut Soemarso S.R dalam bukunya yang berjudul “ Akuntansi Suatu

Pengantar” menyatakan bahwa :

“Pengeluaran kas adalah suatu transaksi yang menimbulkan berkurangnya saldo kas dan bank milik perusahaan yang diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun hasil transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas.”

(2004 ; 299 )

Page 3: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

18

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengeluaran kas adalah

transaksi-transaksi yang mengakibatkan berkurangnya saldo-saldo kas tunai, dan atau

rekening bank milik perusahaan baik yang berasal dari pembelian tunai, pembayaran

utang, pengeluaran transfer maupun pengeluaran-pengeluaran lainnya. Pengeluaran

kas dapat berupa uang logam, cek atau wesel pos, uang yang dikeluarkan melalui

bank atau langsung dari piutang.

3.1.1.3 Prosedur Pengeluaran Kas

Seperti halnya penerimaan uang, prosedur pengeluaran uang dalam suatu

perusahaan perlu dirancang sedemikian rupa sehingga hanya pengeluaran-

pengeluaran yang telah disetujui dan betul-betul untuk kegiatan perusahaan saja yang

dicatat dalam pembukuan perusahaan. Pada dasarnya untuk dapat menghasilkan

system pengendalian yang baik, prosedur pengeluaran kas perlu memperhatikan hal-

hal sebagai berikut:

1. Pengeluaran Kas Dengan Cek

Cek adalah dokumen yang digunakan untuk memerintahkan bank melalui

pembayaran sejumlah uang kepada orang atau organisasi yang namanya

tercantum dalam cek. Untuk pembayaran den cek ada 2 (dua) jenis :

a) Cek issuer membuat cek atas nama

b) Cek issuer membuat cek atas unjuk

Beberapa kebaikan :

a) Dengan digunakannya cek atas nama, pengeluaran cek akan dapat

diterima. Cek tersebut oleh pihak yang namanya sesuai dengan tertulis

Page 4: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

19

pada formulir cek, sehingga pengeluaran dengan cek menjamin

diterimanya cek oleh pihak yang dimaksud pembayar

b) Dalam setiap pengeluaran kas, transaksi juga direkam oleh pihak bank

c) Jika system perbankan mengembalikan cancelled chek kepada check

issuer akan memberikan manfaat tambahan oleh perusahaan yang

mengeluarkan cek dengan cancelled check sebagai tanda terima dari

pihak penerima

2. Pengeluaran Kas Dengan Dana Kas Kecil

Salah satu prinsip pokok dalam pengawasan terhadap pengeluaran kas

adalah bahwa semua pengeluaran kas hendaknya dilakukan dengan

menggunakan cek, namun demikian terdapat pengecualian atas prinsip

tersebut. Apabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper

semua perusahaan melakukan pengeluaran kas dan jumlahnya relatif kecil,

misalnya biaya pos, telegram, pembelian jenis – jenis perlengkapan tertentu,

gaji pegawai dan sebagainya. Jika pengeluaran untuk hal – hal tersebut

dilakukan dengan cek, maka jumlah lembar cek yang dibuat untuk

pengeluaran itu akan banyak. Hal ini selain menimbulkan pemborosan

waktu, juga mahal. Oleh karena itu, agar perusahaan tidak perlu menarik cek

untuk setiap penarikan kas kecil, perusahaan perlu membentuk kas kecil

yang disediakan dengan menaksir jumlah kas yang diperlukan untuk jangka

waktu tertentu. Selanjutnya perusahaan mengeluarkan cek dan menggunakan

dari bank untuk mengisi dana kas kecil tersebut.

Page 5: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

20

3.1.2 Pengertian Kas

Kas adalah harta lancar yang sangat penting yang merupakan alat pertukaran

dan juga dipakai sebagai alat pengukur dalan akuntansi atau dalam dunia

perekonomian. Dalam susunan neraca pos ini termasuk harta yang paling sering

mengalami mutasi dikarenakan hampir sebagian besar transaksi perusahaan akan

mengurangi jumlah kas, misalnya: pembelian bahan, jasa, penjualan, pembayaran

gaji,upah dan biayalain-lain.

Perlu diperhatikan bahwa kas adalah harta perusahaan yang tidak produktif

sehingga harus diusahakan agar jumlahnya jangan terlalu besar yang meninbulkan

dana tersebut sebagian menganggur (idle cash) dan sebailiknya jumlah tersebut juga

tidak boleh terlalukecil yang dapat menimbulkan hambatan-hambatan

dalammenjalankan kegiatan usaha.

Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam bukunya yang berjudul “ Analisis

Kritis Atas Laporan Keuangan” menyatakan bahwa :

“Kas adalah uang dan surat berharga lainnya yang dapat di uangkan setiap saat, serta surat berharga lainnya yang sangat lancar yang harus memenuhi syarat :

1. Setiap saat dapat ditukar dengan uang,2. Tanggal jatuh temponya sangat dekat,3. Kecil resiko perubahan nilai yang disebabkan perubahan tingkat

bunga.”(2006;258)

Page 6: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

21

Menurut Soemarso S.R dalam bukunya yang berjudul “ Akuntansi Suatu

Pengantar” menyatakan bahwa :

“Dari segi akuntansi yang dimaksud dengan kas adalah segala sesuatu

(baik yang berbentuk uang/bukan) yang dapat tersedia dengan segera

dan diterima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya”

(2004;296)

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kas adalah harta lancar

yang sangat penting bagi perusahaan, yang merupakan alat pertukaran dan juga

dipakai sebagai alat pengukur dalam akuntansi atau dalam dunia perekonomian.

Disamping itu, kas juga merupakan hal yang paling sering mengalami mutasi

dikarenakan hampir sebagian besar transaksi perusahaan akan mengurangi jumlah

kas.

3.1.2.1 Ciri-ciri Kas

Menurut Slamet dalam bukunya “Pengantar Akuntansi 2” mengatakan

bahwa kas :

a) Dapat ditukar sewaktu-waktu menjadi aktiva non kas karena sifatnya sebagai alat pertukaran atau alat pembayaran

b) Mudah digelapkan karena bentuknya kecil dan mudah di pindahkan

c) Tidak ada identitas pemiliknya

(2004:16)

Page 7: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

22

3.1.2.2 Komposisi Kas

Menurut akuntansi, kas adalah alat tukar yang dipergunakan oleh perusahaan

untuk tujuan usaha.kas terdiri dari penerimaan yang berasal dari perdagangan dan

penerimaan karena adanya penghematan. Kas ada yang disimpan di perusahaan (Cah

On Hand) dan adapula yang disimpan di Bank (Cash In Bank) yang umumnya diakui

sebagai alat tukar-menukar pada nilai nominalnya.yang tergolong ke dalam

komposisi kas antaralain:

1. Kas yang ada di perusahaan, meliputi :

a. Mata uang kertas dan uang logam

b. Dana kas kecil (petty cash)

c. Cek yang disetorkan ke Bank (personal checks, travelers checks, cashier

bank draft and money orders)

2. Kas yang ada di Bank, meliputi semua setoran yang sewaktu-waktu dapat

diambil serta bukti setoran yang sewaktu-waktu dapat diambil juga.

Pengakuan masyarakat umum terhadap kas atas nilai nominalnya merupakan

jaminan para pemegang uang, baik itu perorangan maupun lembaga. Prinsip

pengakuan atas nilai nominal memperlakukan bahwa bank setiap saat bersedia

menerimanya dan setiap saat akan memberikannya manakala diperlukan.

Page 8: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

23

3.1.2.3 Golongan Kas

Istilah kas dalam arti sehari-hari dapat di samakan dengan uang kontan atau

uang tunai yang dapat di jadikan alat pembayaran yang sah. Dari pengertian di atas,

maka apabila memenuhi kriteria berikut digolongkan menjadi :

1) Diakui secara umum sebagai alat pembayaran yang sah

2) Dapat digunakan setiap saat apabila di kehendaki

3) Penggunaanya bersifat bebas

4) Diterima sesuai nominal pada waktu di uangkan

Ada beberapa pos yang secara sepintas dapat di golongkan sebagai kas, antara lain :

a. Uang kas yang di sisihkan untuk tujuan tertentu

b. Persedian perangko

c. Check mundur

d. Check kosong

e. Rekening giro pada bank di luar negeri yang tidak dapat segera di

pakai

f. Deposito berjangka

Page 9: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

24

3.1.2.4 Kecurangan Kas

Kas adalah harta perusahaan yang paling likuid. Kas juga merupakan harta

perusahaan yang paling mudah ditukarkan dengan barang lainnya. Hal ini yang

menyebabkan kas paling sering dimanipulasi atau dicurangi. Macam - macam

kecurangan kas :

I. Kitting

Kecurangan untuk menutupi keadaan kas yang sebenarnya atau menutupi

kekurangan kas yang ada diperusahaan sesuai dengan catatan yang ada.

II. Lapping

Kecurangan dengan cara melakukan pinjaman atas kas perusahaan tanpa

persetujuan pejabat yang berwenang dan dapat dilakukan dengan cara

mengendur – ngendur pencatatan penerimaan kas.

3.1.2.5 Motif Memiliki Kas

Menurut John Magnarol Keyners yang diterjemahkan oleh Suradjiman

dan Christina Toweula dalambukunya “Ekonomi 2” menyatakan bahwa ada tiga

motif dalam memiliki kas, yaitu:

1. Motif Transaksi.

Page 10: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

25

Motif transaksi berarti perusahaan menyediakan kas untuk membiayai atau

membayar berbagai transaksi bisnisnya, baik transaksi regular maupun tidak

regular.

2. Motif Berjaga-jaga.

Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk mempertahankan saldo kas guna

memenuhi permintaan kas yang sifatnya tidak terduga. Seandainya semua

pengeluaran dan penerimaan kas bisa diprediksi dengan sangat akurat, maka

saldo kas untuk maksud berjaga-jaga akan sangat rendah. Selain akurasi prediksi

kas, apabila perusahaan mempunyai akses kuat ke sumber dana eksternal, maka

saldo kas ini juga akan rendah. Motif berjaga-jaga ini nampak dalam kebijakan

penentuan saldo kas minimal dalam penyusunan anggaran kas.

3. Motif Spekulasi.

Motif spekulasi dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan dari memiliki

atau menginvestasikan kas dalam bentuk investasi yang sangat likuid.

Biasanya jenis investasi yang dipilih adalah investasi dalam sekuritas.

Apabila tingkat bunga diperkirakan turun, maka perusahaan akan menambah

jumlah kas yang dimiliki menjadi saham, dengan harapan bunga saham akan

naik apabila memang semua pemodal berpendapat bahwa tingkat suku bunga

akan (dan mungkin telah) turun

Page 11: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

26

3.2 Teknik Pelaksanaan Kerja Praktek

Kuliah kerja praktek dilaksanakan selama satu bulan yaitu mulai tanggal 3

sampai dengan 28 Agustus 2009. Selama melaksanakan kerja praktek pada

PT.Angkasa Pura II (Persero), penulis ditempatkan pada bagian akuntansi dimana

pada bagian ini mempunyai fungsi dan peran yang sama pentingnya dengan bagian

lain. Semua hasil kajian pada Divisi ADKOM (Administrasi dan Komersial)

diserahkan pada bagian akuntansi untuk dikaji dan dibuat laporan keuangannya.

Penulis diberi kesempatan untuk membantu mengerjakan tugas-tugas yang

ada pada bagian akuntansi. Tugas-tugas tersebut adalah sebagai berikut :

1. Menyusun dan mensortir dokumen-dokumen penegeluaran kas berupa

voucher kas ke dalam outner.

2. Memverifikasi data-data kas.

3. Mengentry data pengeluaran kas ke dalam software telnet 115.

4. Mengentry data-data pegawai dan tunjangan-tunjangan untuk menghitung

PPh.

Dalam melakukan tugas-tugas diatas, penulis tetap mendapat bimbingan dan

arahan agar tidak terjadi kesalahan yang akan menimbulkan koreksi pada masa yang

akan datang.

Page 12: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

27

3.3 Pembahasan Hasil Kerja Praktek

3.3.1 Pengeluaran Kas pada PT. Angkasa Pura II (Persero)

Laporan Arus kas menyajikan informasi kas yang berhubungan dengan

kegiatan operasional perusahaan. Dalam laporan arus kas terdapat penerimaan dan

pengeluaran kas. Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang

pengeluaran kas saja. Pengeluaran kas pada PT. Angkasa Pura II di bagi dalam 2

(dua) kategori, operasional dan bersifat rutin serta bersifat umum.

Pengeluaran kas yang bersifat Operasional dan Rutin adalah pengeluaran yang

berhubungan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan. Yang termasuk

pengeluaran operasional sebagai berikut :

1. Biaya pemeliharan gedung.

2. Biaya persediaan.

3. Biaya tenaga kerja.

4. Biaya sewa / langganan.

5. Biaya aktiva dibiayakan.

6. Biaya piutang ragu – ragu.

7. Biaya penyusutan aktiva tetap.

8. Biaya amortisasi.

9. Biaya umum asuransi.

Sedangkan Pengeluaran bersifat Umum adalah pengeluaran yang tidak

berhubungan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan. Yang termasuk

dalam Pengeluaran Umum adalah sebagai berikut :

Page 13: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

28

1. Biaya muka atau biaya uang muka ketika terjadi transaksi, atau kontrak.

2. Biaya restitusi yaitu salah satu bentuk biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan kepada pegawai sebagai salah satu bentuk tunjangan

keseehatan.

3. Biaya gaji pegawai

4. Biaya tunjangan makan.

5. Biaya pemeliharan rumah dinas direksi.

6. Biaya dana pension.

7. Biaya pajak.

8. Biaya kontrak.

9. Biaya deviden.

10. Biaya jasa produksi / bonus / tantiem.

3.3.2 Fungsi- fungsi yang terkait dalam pengeluaran kas

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, pada PT. Angkasa Pura II

Pengeluaran Kas terbagi dalam Pengeluaran bersifat Operasional dan bersifat Umum.

Dalam dalam Pengeluaran bersifat Operasional dan bersifat Umum terdapat fungsi-

fungsi yang terkait satu sama lain. Fungsi-fungsi tersebut antara lain :

1. Dinas Komersial, bertugas mencatat setiap pengeluaran yang bersifat

operasional dan umum

2. Bagian Perlengkapan, bertugas membuat surat usulan permintaan

3. Kasir, bertugas membuat KKB (Kas Keluaran Bandung).

Page 14: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

29

4. KADIV ADKOM, bertugas memverifikasi dokumen-dokumen dan

menandatanganinya.

5. Dinas Keuangan, mendata PPN yang harus dibayarkan oleh perusahaan.

6. Dinas Akuntansi, bertugas memverifikasi KKB lalu mengentrynya

kedalam sistem (Telnet 115).

3.3.3 Prosedur Pengeluaran Kas Pada Bagian Akuntansi PT. Angkasa Pura II

(Persero)

Pelaksanaan prosedur pengeluaran kas pada PT. Angkasa Pura II (Persero)

Bandung adalah sebagai berikut :

1. Bagian atau dinas komersial mencatat serta menghitung semua kebutuhan pengeluaran

yang akan dibayarkan oleh perusahaan, kemudian membuat voucher pengeluaran kas

atau bank. Voucher pengeluaran kas dimaksud adalah bukti pengeluaran perusahaan

yang akan dibayarkan melalui kas langsung. Voucher pengeluaran bank adalah bukti

pengeluaran perusahaan yang akan dibayarkan melalui bank.

2. Kemudian dinas komersial menyerahkan voucher pengeluaran kas atau bank ke

bagian dinas perlengkapan, untuk dilakukan proses pemasukan data-data serta

mengeluarkan surat usulan permintaan yang diajukan dari dinas komersial.

3. Setelah kasir mendapatkan surat permintaan atas apa yang ditangguhkan dari

dinas perlengkapan, maka kasir membuat dokumen seperti KKB, kuitansi.

Setelah itu apabila terdapat transaksi yang harus dibayarkan melalui bank, maka

Page 15: BAB III:Pembahasan Hasil Kerja Praktekelib.unikom.ac.id/files/disk1/418/jbptunikompp-gdl... · Web viewApabila pengeluaran kas kecil sebagaimana diketahui hamper semua perusahaan

30

kasir membuat dokumen mutasi bank dan menyerahkan kepada KADIV

ADKOM.

4. Dari KADIV ADKOM bukti dokumen KKB, diverifikasi kan. Apabila terdapat

PPN, maka KKB tersebut akan didata oleh dinas keuangan.

5. Setelah dokumen KKB dari dinas keuangan didata, maka oleh KADIV ADKOM

dokumen tersebut ditanda tangan, berarti dokumen tersebut sudah benar dari

verifikasi kesalahan.

6. Setelah ditanda tangani oleh KADIV ADKOM, maka dokumen KKB tersebut

diserahkan kepada bagian akutansi, kemudian di entry dengan menggunakan

software Telnet 115.

7. Setelah selesai maka di arsipkan di outner.