bab iii uraian khusus

101
Page | 1 BAB III URAIAN KHUSUS A. Kompetensi/Pekerjaan Yang Dikerjakan 1. Perawatan Dan Perbaikan Mesin Y Mixing Mesin Y mixing adalah mesin pengolahan yang digunakan oleh CV.Sempurna Boga Makmur dalam proses pembuatan minuman serbuk buah dan Effervescent yaitu proses pencampuran bahan seperti Bicarbonat, Acid Citrit,dan Gula serta resep. Y Mixing merupakan mesin bercontrol standar seperti halnya mesin pengolahan lain : mesin ini memiliki control panel berupa rangkaian ForwardReverst yang memudahkan dalam proses pencampuran, dapat diatur secara ma-nual dan otomatis. Ukuran yang standar membuat mesin ini sangat menarik dan memudahkan dalam hal perawatan, perbaikan, dan service. Berikut gambar dari mesin Y Mixing :

Upload: agustopik-cirrosgeneration-syechermania

Post on 22-Oct-2015

297 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MONGGOO

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III Uraian Khusus

Page | 1

BAB III

URAIAN KHUSUS

A. Kompetensi/Pekerjaan Yang Dikerjakan

1. Perawatan Dan Perbaikan Mesin Y Mixing

Mesin Y mixing adalah mesin pengolahan yang digunakan oleh

CV.Sempurna Boga Makmur dalam proses pembuatan minuman serbuk buah dan

Effervescent yaitu proses pencampuran bahan seperti Bicarbonat, Acid Citrit,dan

Gula serta resep.

Y Mixing merupakan mesin bercontrol standar seperti halnya mesin

pengolahan lain : mesin ini memiliki control panel berupa rangkaian

ForwardReverst yang memudahkan dalam proses pencampuran, dapat diatur

secara ma-nual dan otomatis. Ukuran yang standar membuat mesin ini sangat

menarik dan memudahkan dalam hal perawatan, perbaikan, dan service.

Berikut gambar dari mesin Y Mixing :

Gambar 21. Mesin Y Mixer

Y Mixing ini memiliki rangkaian control Forward dan revest yang dapat di-

jalankan secara manual dan otomatis. Berikut gambar control rangkaian forward

reverse :

Page | 1

Page 2: Bab III Uraian Khusus

Page | 2

0V

+24V

K2

ON_FORWARD

OFF

K1T1 5

TOL

ON_REVERST

K1

K2

T1

SELECTORS

manual otomatis

T1

K2T2 5

K2

T2T2

K1 K2

1

2

3 4

7 8 9

39

51 47

6810

1

Gambar 22. Rangkaian Electrical y mixer

Gambar rangkaian control panel diatas sama halnya dengan rangkaian con-

trol gambar sebelumnya yaitu memiliki system kerja sama yaitu :

Apabila tombol Selector ditekan pada Manual :

Tombol On1 ditekan maka kontaktor 1 akan menyala dan menghidupkan

Motor 3 phasa secara forward, ketika kontaktor dan motor nyala maka untuk me-

matikan (OFF) motor digunakan tombol OFF atau tombol On2 ditekan untuk me-

matikan motor yang berputar secara forward akan mati sejenak dan akan berputar

secara revest jika tombol On2 ditekan. Hal tersebut akan terus dilakukan jika dipi-

lih selector secara manual dan untuk menghentikan laju motor tekan tombol OFF.

Apabila tombol Selector ditekan pada Otomatis :

Page 3: Bab III Uraian Khusus

Page | 3

Tekan tombol selector pada arah otomatis maka Kontaktor1 akan menyala

dengan diiringi timer yang bekerja secara bersamaa dengan delay waktu yang da-

pat diatur sendiri semisal 30 menit maka dalam waktu 30 menit motor akan beker-

ja secara Forward, motor akan berhenti apabila waktu delay telah habis. NO pada

timer 1 bekerja menghidupkan kontaktor 2 dan NC timer 1 mematikan kontaktor

1, ketika kontaktor 2 menyala diikuti dengan timer 2 menyala dengan delay waktu

tertentu, saat ini motor dalam keadaan Reverst, setelah waktu delay berakhir NC

pada Timer 2 mematikan Kontaktor 2 dan NO Timer 2 menyalakan Kontaktor 1.

Demikian juga setelahnya akan terus menerus berkelanjutan. Apabila ingin mema-

tikan motor tekan tombol OFF.

a. Sebab Kerusakan

Kerusakan pada mesin ini biasanya yang sering terjadi adalah adanya

sambungan kabel yang terbakar (Ledeng) karena terkena air atau faktor lain se-

hingga menyebabkan kerusakan pada komponen control tersebut. Selain itu ter-

bakarnya motor juga dapat diakibatkan dari kerusakan tadi. Munculnya air ter-

sebut diakibatkan pencampuran bahan kimia yang tumpah sehingga mengenai

lapisan kabel yang saat itu sedang panas karena mesin aktif semua sehingga

terjadi ledeng dan konsleting.

b. Penanganan yang dilakukan

Penanganan yang biasanya dilakukan adalah pertama check arus dan te-

gangan pada hand saklar lalu putuskan arus pada sumber dan lepas kabel, sete-

lah itu ganti dengan kabel baru, dan jangan lupa komponen dalam Y mixing di

check apakah ada yang rusak atau tidak, apabila ada yang rusak maka spare

part segera di siapkan untuk pergantian komponen baru, apabila tidak ada ma-

ka dianjurkan untuk pengajuan pembelian spare part baru.

c. Komponen yang sering rusak

Komponen dalam Y mixing yang biasanya rusak adalah :

1) Kabel

2) Kontaktor

Page 4: Bab III Uraian Khusus

Page | 4

3) Timer type H3CR

4) Motor 3 phasa

2. Perawatan Mesin Super Mixer Granulator Impeler & Cooper

Gambar 23. Mesin Super Mixer Granulator

Super mixer granulator adalah alat industri yang berfungsi sebagai alat

pencampur dan perataan dalam suatu produksi di dalam dunia industri. peralatan

inimengadopsiPLCuntuk tampilandan beroperasidengan perlindungankesela-

matan dankonverter frekuensi, silinder, katup, katupmembranselenoiddan

motorsebagai elemeneksekutif. Super Mixer di CV.Sempurna Boga Makmur

sangatlah membantu dalam proses produksi minuman serbuk, karena

dibandingkan mesin-mesin pengolahan lain, hanya mesin ini yang memiliki

control panel berbasis PLC yang memudahkan dalam pelaksanaannya.

Page 5: Bab III Uraian Khusus

Page | 5

a. Rangkaian control Super Mixer

1) Inverter

Inverter adalah suatu rangkaian yang mengubah sistem tegangan DC

menjadi Sistem Tegangan AC dengan nilai tegangan dan frekuensi dapat di-

atur sesuai dengan kebutuhan.

Fungsi Inverter adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan

cara merubah frekuensi inputnya :

n  = Putaran per menit

f   = Frekwensi (hertz)

p  = Jumlah kutub

Merubah kecepatan motor dengan Inverter akan membuat:

a) Torsi lebih yang besar.

b) Presisi kecepatan dan torsi yang tinggi.

c) Kontrol beban menjadi dinamis untuk berbagai aplikasi motor.

d) Dapat berkombinasi dengan PLC untuk fungsi otomasi dan regulasi.

e) Menghemat energi.

f) Menambah kemampuan monitoring.

g) Hubungan manusia dengan mesin (interface) lebih baik.

h) Sebagai pengaman  dari motor, mesin (beban) bahkan proses, dll.

Berikut gambar inverter yang terdapat pada Super Mixing Granulator

Gambar 24.Inverter

Page 6: Bab III Uraian Khusus

Page | 6

Fungsi inverter dalam Super Mixer Granulator ialah sebagai pengatur

kecepatan putaran 2 baling-baling/turbin dalam mengaduk bahan campuran

karbonat dan cairan gula, karena terdapat 2 baling-baling/turbin maka dalam

komponen terdapat 2 macam inverter yang dapat mengatur kecepatan ba-

ling-baling/turbin tadi.

2) Relay

Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang di-

gerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar de-

ngan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid

dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi

pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus dihenti-

kan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kon-

tak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk menggerakkan

arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere AC 220 V)

dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere 12 Volt

DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang membe-

rikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik. Secara sederhana

relay elektromekanis ini didefinisikan sebagai berikut :

a) Alat yang menggunakan gaya elektromagnetik untuk

menutup(ataumembuka) kontak saklar.

b) Saklar yang digerakkan (secara mekanis) oleh daya/energi listrik.

Dalam pemakaiannya biasanya relay yang digerakkan dengan arus DC

dilengkapi dengan sebuah dioda yang di-paralel dengan lilitannya dan dipa-

sang terbaik yaitu anoda pada tegangan (-) dan katoda pada tegangan (+).

Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi sentakan listrik yang terjadi pada

saat relay berganti posisi dari on ke off agar tidak merusak komponen di se-

kitarnya.

Konfigurasi dari kontak-kontak relay ada tiga jenis, yaitu:

a) Normally Open (NO), apabila kontak-kontak tertutup saat relay dicatu.

b) Normally Closed (NC), apabila kontak-kontak terbuka saat relay dicatu

c) Change Over (CO), relay mempunyai kontak tengah yang normal

Page 7: Bab III Uraian Khusus

Page | 7

tertutup, tetapi ketika relay dicatu kontak tengah tersebut akan membuat

hubungan dengan kontak-kontak yang lain.

Penggunaan relay perlu memperhatikan tegangan pengontrolnya serta

kekuatan relay men-switch arus/tegangan. Biasanya ukurannya tertera pada

body relay. Misalnya relay 12VDC/4 A 220V, artinya tegangan yang diper-

lukan sebagai pengontrolnya adalah 12Volt DC dan mampu men-switch

arus listrik (maksimal) sebesar 4 ampere pada tegangan 220 Volt. Sebaiknya

relay difungsikan 80% saja dari kemampuan maksimalnya agar aman, lebih

rendah lagi lebih aman. Relay jenis lain ada yang namanya reedswitch atau

relay lidi. Relay jenis ini berupa batang kontak terbuat dari besi pada tabung

kaca kecil yang dililiti kawat. Pada saat lilitan kawat dialiri arus, kontak besi

tersebut akan menjadi magnet dan saling menempel sehingga menjadi saklar

yang on. Ketika arus pada lilitan dihentikan medan magnet hilang dan kon-

tak kembali terbuka (off).

Berikut Gambar rangkaian Relay pada Super Mixing Granulator :

Gambar 25.Relay

Relay terdiri dariCoil & Contact

coil adalah gulungan kawat yang mendapat arus listrik, sedang contact

adalah sejenis saklar yang pergerakannya tergantung dari ada tidaknya arus

Page 8: Bab III Uraian Khusus

Page | 8

listrik dicoil.  Contact ada 2 jenis : Normally Open (kondisi awal sebelum

diaktifkan open), dan  Normally Closed (kondisi awal sebelum diaktifkan

close).Secara sederhana berikut ini prinsip kerja dari relay : ketika Coil

mendapat energi listrik (energized), akan timbul gaya elektromagnet yang

akan menarik armature yang berpegas, dan contact akan menutup.

a) Kerusakan dan Penanganan yang biasa terjadi

Kerusakan yang biasanya terjadi pada SuperMixing Granulator

ialah pengaturan pada inverter yang berubah karena adanya kesalahan

dalam menekan tombol sehingga perlu di setting lagi, secara fisik Super

Mixer di CV. Sempurna Boga Makmur belum pernah rusak, karena mesin

tersebut masih baru dan kemungkinan rusak diperkirakan 10%.

b) Keunggulan yang dimiliki Super Mixer Granulator

Seperti mesin-mesin industri lainnya, Super Mixer Granulator

memiliki keunggulan dalam proses produksi, diantaranya :

Control panel berbasis PLC yang lebih efisien dalam

penggunaanwaktu.

Memiliki kerja rangkap dalam pencampuran bahan baku

sepertikerjanya 2 motor turbin yang menjadikan proses pencampuran

rata.

Dalam pengaturan systemSuper Mixer Granulator memiliki LCD

denganlayanan Touch Screen sehingga tidak perlu merubah sistem

melalui control panel.

Mengkombinasikan 2 Sistem berbasis PLC dan Pneumatik dalam 1

mesin.

Efisien waktu, tenaga, dan pikiran.

3. Perawatan dan Pemakaian Mesin Bubut

Dalam pemakaian mesin bubut siswa Prakerin diberikan penjelasan menge-

nai mesin bubut, mesin ini memiliki komponen yang sederhana hanya mengguna-

kan motor sebagai komponen. Mesin bubut ini dapat kita uraikan yaitu :

Page 9: Bab III Uraian Khusus

Page | 9

Gambar 26. Mesin Bubut

a. Teori mesin bubut (turning) dasar

Proses bubut adalah proses pemesinan untuk menghasilkan bagian-

bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin

bubut. Prinsip dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan

permukaan luar benda silindris atau bubut rata

Dengan gerakan pahat sejajar terhadap sumbu benda kerja pada jarak ter-

tentu sehingga akan membuang permukaan luar benda kerja. Proses bubut per-

mukaan adalah proses bubut yang identik dengan proses bubut rata, tetapi arah

gerakan pemakanan tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Proses bubut tirus

sebenarnya identik dengan proses bubut rata di atas, hanya jalannya pahat

membentuk sudut tertentu terhadap sumbu benda kerja. Demikian juga proses

bubut kontur, dilakukan dengan cara memvariasi kedalaman potong, sehingga

Page 10: Bab III Uraian Khusus

Page | 10

menghasilkan bentuk yang diinginkan. Walaupun proses bubut secara khusus

menggunakan pahat bermata potong tunggal, tetapi proses bubut bermata po-

tong jamak tetap termasuk proses bubut juga, karena pada dasarnya setiap pa-

hat bekerja sendiri-sendiri. Selain itu proses pengaturan (setting) pahatnya tetap

dilakukan satu persatu.

b. Parameter yang Dapat Diatur pada Mesin Bubut

Tiga parameter utama pada setiap proses bubut adalah kecepatan putar

spindel (speed), gerak makan (feed), dan kedalaman potong (depth of cut). Fak-

tor yang lain seperti bahan benda kerja dan jenis pahat sebenarnya juga memi-

liki pengaruh yang cukup besar, tetapi tiga parameter di atas adalah bagian

yang bisa diatur oleh operator langsung pada mesin bubut. Kecepatan

putar(speed), selalu dihubungkan dengan sumbu utama (spindel) dan benda

kerja. Kecepatan putar dinotasikan sebagai putaran per menit (rotations per

minute, rpm). Akan tetapi yang diutamakan dalam proses bubut adalah

kecepatan po-tong (cutting speed atau v) atau kecepatan benda kerja dilalui

oleh pahat/keliling benda kerja. Secara sederhana kecepatan potong dapat

digambarkan sebagai keliling benda kerja dikalikan dengan kecepatan

putar atau :

v = p.d.n /1.000

Keterangan :

p = 3,14

v = kecepatan potong (m/menit)

d = diameter benda kerja (mm)

n = putaran benda kerja (putaran/menit)

Dengan demikian kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda ker-

ja. Selain kecepatan potong ditentukan oleh diameter benda kerja, faktor bahan

benda kerja, dan bahan pahat sangat menentukan harga kecepatan potong. Pada

dasarnya pada waktu proses bubut kecepatan potong ditentukan berdasarkan

bahan benda kerja dan pahat. Harga kecepatan potong sudah tertentu, misalnya

untuk benda kerja mild steel dengan pahat dari HSS, kecepatan potongnya an-

tara 20 sampai 30 m/menit. Gerak makan, f (feed), adalah jarak yang ditempuh

oleh pahat setiap benda kerja berputar satu kali, sehingga satuan f adalah

Page 11: Bab III Uraian Khusus

Page | 11

mm/putaran. Gerak makan ditentukan berdasarkan kekuatan mesin, material

benda kerja, material pahat, bentuk pahat, dan terutama kehalusan permukaan

yang diinginkan. Gerak makan biasanya ditentukan dalam hubungannya de-

ngan kedalaman potong (a). Gerak makan tersebut berharga sekitar 1/3 sampai

1/20 (a), atau sesuai dengan kehalusan permukaan yang dikehendaki. Kedala-

man potong a (depth of cut), adalah tebal bagian benda kerja yang dibuang dari

benda kerja, atau jarak antara permukaan yang dipotong terhadap permukaan

yang belum terpotong. Ketika pahat memotong sedalam a, maka diameter ben-

da kerja akan berkurang 2a, karena bagian permukaan benda kerja yang dipo-

tongadadiduasisi,akibatdaribendakerjayangberputar.Pada mesin bubut dapat

juga dilakukan proses pemesinan yang lain, yaitu bubut dalam (internal

turning), proses pembuatan lubang dengan mata bor (drilling), proses memper-

besar lubang (boring), pembuatan ulir (thread cutting), dan pembuatan alur

(grooving/partingoff). Proses tersebut dilakukan di mesin bubut dengan bantu-

an/tambahan peralatan lain agar proses pemesinan bisa dilakukan.

c. Geometri Pahat Bubut

Geometri/bentuk pahat bubut terutama tergantung pada material benda

kerja dan material pahat. Untuk pahat bubut bermata potong tunggal, sudut pa-

hat yang paling pokok adalah sudut beram (rake angle), sudut bebas (clearance

angle), dan sudut sisi potong (cutting edge angle). Sudut-sudut pahat HSS

dibentuk dengan cara diasah menggunakan mesin gerinda pahat (Tool Grinder

Machine). Sedangkan bila pahat tersebut adalah pahat sisipan (insert) yang

dipasang pada tempat pahatnya. Selain geometri pahat tersebut pahat bubut

bisa juga diidentifikasikan berdasarkan letak sisi potong (cutting edge) yaitu

pahat tangan kanan (Right-hand tools) dan pahat tangan kiri (Left-hand tools).

Ben-tuk dan pengkodean pahat sisipan serta pemegang pahatnya sudah

distandarkan oleh ISO.

d. Material Pahat

Pahat yang baik harus memiliki sifat-sifat tertentu, sehingga nantinya da-

pat menghasilkan produk yang berkualitas baik (ukuran tepat) dan ekonomis

Page 12: Bab III Uraian Khusus

Page | 12

(waktu yang diperlukan pendek). Kekerasan dan kekuatan pahat harus tetap

bertahan meskipun pada temperatur tinggi, sifat ini dinamakan hot hardness.

Ketangguhan (toughness) dari pahat diperlukan, sehingga pahat tidak akan pe-

cah atau retak terutama pada saat melakukan pemotongan dengan beban kejut.

Ketahanan aus sangat dibutuhkan yaitu ketahanan pahat melakukan pemoto-

ngan tanpa terjadi keausan yang cepat. Penentuan material pahat didasarkan

pada jenis material benda kerja dan kondisi pemotongan (pengasaran, adanya

beban kejut, penghalusan). Material pahat yang ada ialah baja karbon sampai

dengan keramik dan intan. Material pahat dari baja karbon (baja dengan kandu-

ngan karbon 1,05%) pada saat ini sudah jarang digunakan untuk proses peme-

sinan, karena bahan ini tidak tahan panas (melunak pada suhu 300-500° F).

Baja karbon ini sekarang hanya digunakan untuk kikir, bilah gergaji, dan pahat

tangan. Material pahat dari HSS (high speed steel) dapat dipilih jenis M atau T.

Jenis M berarti pahat HSS yang mengandung unsur molibdenum, dan jenis T

berarti pahat HSS yang mengandung unsur tungsten.

Pahat dari HSS biasanya dipilih jika pada proses pemesinan sering terjadi

beban kejut, atau proses pemesinan yang sering dilakukan interupsi (terputus-

putus). Hal tersebut misalnya membubut benda segi empat menjadi silinder,

membubut bahan benda kerja hasil proses penuangan, dan membubut eksentris

(proses pengasarannya).

e. Pemilihan Mesin

Pertimbangan pemilihan mesin pada proses bubut adalah berdasarkan

dimensi benda kerja yang yang akan dikerjakan. Ketika memilih mesin perlu

dipertimbangkan kapasitas kerja mesin yang meliputi diameter maksimal benda

kerja yang bisa dikerjakan oleh mesin, dan panjang benda kerja yang bisa

dikerjakan. Ukuran mesin bubut diketahui dari diameter benda kerja maksimal

yang bisa dikerjakan (swing over the bed) dan panjang meja mesin bubut

(length of the bed). Panjang meja mesin bubut diukur jarak dari headstock

sampai ujung meja. Sedangkan panjang maksimal benda kerja adalah panjang

meja dikurangi jarak yang digunakan kepala tetap dan kepala lepas. Beberapa

jenis mesin bubut manual dengan satu pahat sampai dengan mesin bubut CNC

Page 13: Bab III Uraian Khusus

Page | 13

dapat dipilih untuk proses pemesinan. Pemilihan mesin bubut yang digunakan

untuk proses pemesinan bisa juga dilakukan dengan cara memilih mesin yang

ada di bengkel (workshop). Dengan pertimbangan awal diameter maksimal

benda kerja yang bisa dikerjakan oleh mesin yang ada.

f. Pencekaman Benda Kerja

Setelah langkah pemilihan mesin tersebut di atas, dipilih juga alat dan ca-

ra pencekaman/pemasangan benda kerja. Pencekaman/pemegangan benda ker-

ja pada mesin bubut bisa digunakan beberapa cara. Cara yang pertama adalah

benda kerja tidak dicekam, tetapi menggunakan dua senter dan pembawa. Da-

lam hal ini, benda kerja harus ada lubang centernya di kedua sisi benda

kerja,Cara kedua yaitu dengan menggunakan alat pencekam. Alat pencekam

yang bi-sa digunakan sebagai berikut.

1) Collet. digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk silindris

denganukuran sesuai diameter collet. Pencekaman dengan cara ini tidak

akanme-ninggalkan bekas pada permukaan benda kerja.

2) Cekam rahang empat (untuk benda kerja tidak silindris). Alat pencekam

inimasing-masing rahangnya bisa diatur sendiri-sendiri, sehingga mudah da-

lam mencekam benda kerja yang tidak silindris.

3) Cekam rahang tiga (untuk benda silindris). Alat pencekam ini tiga buahra-

hangnya bergerak bersama-sama menuju sumbu cekam apabila salah satu

rahangnya digerakkan.

4) Face plate, digunakan untuk menjepit benda kerja pada suatu permukaan

platdengan baut pengikat yang dipasang pada alur T.

Pemilihan cara pencekaman tersebut di atas, sangat menentukan hasil

proses bubut. Pemilihan alat pencekam yang tepat akan menghasilkan produk

yang sesuai dengan kualitas geometris yang dituntut oleh gambar kerja. Misal-

nya apabila memilih cekam rahang tiga untuk mencekam benda kerja silindris

yang relatif panjang, hendaknya digunakan juga senter jalan yang dipasang pa-

da kepala lepas, agar benda kerja tidak tertekan. Penggunaan cekam rahang ti-

ga atau cekam rahang empat, apabila kurang hati-hati akan menyebabkan per-

Page 14: Bab III Uraian Khusus

Page | 14

mukaan benda kerja terluka. Hal tersebut terjadi misalnya pada waktu proses

bubut dengan kedalaman potong yang besar, karena gaya pencekaman tidak

mampu menahan beban yang tinggi, sehingga benda kerja tergelincir atau selip.

Hal ini perlu diperhatikan terutama pada proses finishing, proses pemotongan

ulir, dan proses pembuatan alur.

g. Penentuan Langkah Kerja

Langkah kerja dalam proses bubut meliputi persiapan bahan benda kerja,

setting mesin, pemasangan pahat, penentuan jenis pemotongan (bubut lurus,

permukaan, profil, alur, ulir), penentuan kondisi pemotongan, perhitungan

waktu pemotongan, dan pemeriksaan hasil berdasarkan gambar kerja. Hal ter-

sebut dikerjakan untuk setiap tahap (jenis pahat tertentu). Bahan benda kerja

yang dipilih biasanya sudah ditentukan pada gambar kerja baik material mau-

pun dimensi awal benda kerja. Penyiapan (setting) mesin dilakukan dengan ca-

ra memeriksa semua eretan mesin, putaran spindel, posisi kepala lepas, alat

pencekam benda kerja, pemegangan pahat, dan posisi kepala lepas. Usahakan

posisi sumbu kerja kepala tetap (spindel) dengan kepala lepas pada satu garis

untuk pembubutan lurus, sehingga hasil pembubutan tidak tirus. Pemasangan

pahat dilakukan dengan cara menjepit pahat pada rumah pahat (tool post).

Usahakan bagian pahat yang menonjol tidak terlalu panjang, supaya tidak terja-

di getaran pada pahat ketika proses pemotongan dilakukan. Posisi ujung pahat

harus pada sumbu kerja mesin bubut, atau pada sumbu benda kerja yang

dikerjakan. Posisi ujung pahat yang terlalu rendah tidak direkomendasi, karena

menyebabkan benda kerja terangkat, dan proses pemotongan tidak efektif. Pa-

hat bubut bisa dipasang pada tempat pahat tunggal, atau pada tempat pahat

yang berisi empat buah pahat (quick change indexing square turret). Apabila

pengerjaan pembubutan hanya memerlukan satu macam pahat lebih baik digu-

nakan tempat pahat tunggal. Apabila pahat yang digunakan dalam proses pe-

mesinan lebih dari satu, misalnya pahat rata, pahat alur, pahat ulir, maka se-

baiknya digunakan tempat pahat yang bisa dipasang sampai empat pahat. Pe-

ngaturannya sekaligus sebelum proses pembubutan, sehingga proses penggan-

tian pahat bisa dilakukan dengan cepat (quick change). Perencanaan Proses

membubut lurus. Proses membubut lurus adalah menyayat benda kerja dengan

Page 15: Bab III Uraian Khusus

Page | 15

gerak pahat sejajar dengan sumbu benda kerja.

Fungsi Mesin Bubut di CV. Sempurna Boga Makmur :

1) Membuat ulir (jalur baut)

Pembuatan jalur pada baut berupa drat/ulir sering dilakukan

dikarenakan adanya kerusakan jalur sehingga memungkinkan untuk dibuat

lagi, keru-sakan itu terjadi akibat suhu, getaran pada mesin yang membuat

jalur draft tidak kuat menahan sehingga kerusakan jalur sering dialami.

2) Pembuatan Ban Karet/piu Mesin Pengolahan

Gambar 27. Ban Karet

Dalam Prakerin siswa dianjurkan mengetahui fungsi serta menjalan-

kan mesin bubut tersebut, dikarenakan pengolahan bahan produksi sangat

berpengaruh dengan adanya Ban karet, guna proses produksi berjalan de-

ngan stabil.

Pembuatan Ban karet dapat berjalan secara lambat tapi pasti dikarena-

kan proses pengukuran dan pengaturan nya harus detail dan teliti, apabila ti-

dak maka hasilnya akan tidak sesuai. Pengukurannya dapat dilakukan mela-

lui proses Manual/Otomatis karena Mesin Bubut memiliki sarana berupa

switch yang mengatur proses pengukuran alam membuat ban karet dapat se-

cara otomatis tanpa dipegang dan diawasi. Pengoperasiannya bisa dibilang

gampang dan rumit, karena apabila terjadi kesalahan fatal tidak dapat diper-

baiki kembali misal pengaturan ukuran ban yang telah dibuat mengalami ke-

Page 16: Bab III Uraian Khusus

Page | 16

keliruan maka tidak dapat diubah, ditambah ataupun di kembalikan seperti

semula, maka penggunaan mesin ini harus sesuai standar yang ditetapkan

dalam pengaturan ukuran dan lain-lain.

Dalam Pembuatan Ban Karet Siswa diajari bagaimana mengoperasi-

kan alat tersebut dengan benar baik perhitungan maupun ukurannya, secara

sistematis mesin bubut mudah dipelajari namun jangan lupa dengan kesela-

matan kerja (Safety first) tetap diutamakan supaya pekerjaan dapat disele-

saikan dengan baik.

4. Pembuatan Pangkon Ac menggunakan Welding Machine (Mesin Las)

Bagian dari mesin las adalah :

a. Welding power supply

Sebuah welding listrik adalah perangkat yang menyediakan arus listrik

untuk melakukan pengelasan. Welding biasanya membutuhkan arus tinggi (le-

bih dari 80 ampere) dan dapat butuhkan di atas 12.000 ampere di las titik. Ren-

dah saat ini juga dapat digunakan, pengelasan dua pisau cukur bersama di 5

ampere dengan las gas tungsten arc adalah contoh yang baik. Sebuah welding

listrik bisa sesederhana sebagai aki mobil dan sebagai canggih sebagai mesin

modern berdasarkan silikon rectifier dikendalikan teknologi dengan logika

tambahan untuk membantu dalam proses pengelasan.

b. Tegangan

Mesin las biasanya diklasifikasikan sebagai tegangan arus konstan (CC)

atau konstan (CV), mesin arus konstan bervariasi tegangan output-nya untuk

mempertahankan arus stabil sementara mesin tegangan konstan akan ber-

fluktuasi outputnya saat ini untuk mempertahankan tegangan set. busur metal

Terlindung las dan las gas tungsten arc akan menggunakan sumber arus kons-

tan dan gas metal arc welding dan fluks-buang biji las busur biasanya menggu-

nakan sumber tegangan konstan tetapi arus konstan juga dimungkinkan dengan

pengumpan kawat tegangan penginderaan.

Page 17: Bab III Uraian Khusus

Page | 17

Sifat dari mesin CV diperlukan oleh las busur gas logam dan fluks-buang

biji las busur karena juru las tidak mampu mengendalikan panjang busur manu-

al. Jika tukang las berusaha untuk menggunakan mesin CV untuk mengelas de-

ngan las busur logam terlindung fluktuasi kecil dalam jarak busur akan me-

nyebabkan fluktuasi dalam output mesin. Dengan mesin CC tukang las dapat

mengandalkan sejumlah tetap ampli mencapai material yang akan dilas terlepas

dari jarak busur tetapi jarak terlalu banyak akan menyebabkan pengelasan yang

buruk.

c. Transformer

Sebuah transformator gaya las listrik mengubah tegangan tinggi dan arus

listrik yang rendah dari utilitas listrik menjadi arus dan tegangan rendah tinggi,

biasanya antara 17 sampai 45 volt dan 55-590 amp. Sebuah penyearah mengu-

bah AC ke DC pada mesin yang lebih mahal.

Desain ini biasanya memungkinkan tukang las untuk memilih output saat

ini dengan berbagai bergerak primer berliku dekat atau lebih jauh dari gulu-

ngan sekunder, memindahkan shunt magnet masuk dan keluar dari inti

transformator, menggunakan reaktor menjenuhkan seri dengan teknik menje-

nuhkan variabel seri dengan arus keluaran sekunder, atau dengan hanya meng-

izinkan tukang las untuk memilih tegangan output dari satu set keran pada gu-

lungan sekunder transformator. Mesin ini gaya transformator biasanya yang

paling mahal.

Perdagangan terhadap menjadi yang paling mahal adalah bahwa desain

transformator murni sering besar dan masif karena mereka beroperasi pada

frekuensi utilitas listrik dari 50 atau 60 Hz. Seperti transformer frekuensi

rendah harus memiliki induktansi magnetizing tinggi untuk menghindari arus

shunt boros. Transformator ini juga mungkin memiliki signifikan induktansi

kebocoran untuk sirkuit pendek perlindungan dalam hal batang las terperosok

ke benda kerja. Induktansi kebocoran mungkin variabel sehingga operator

dapat mengatur keluaran arus.

Page 18: Bab III Uraian Khusus

Page | 18

d. Generator dan alternator

Welding pasokan listrik juga dapat menggunakan generator atau alter-

nator untuk mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Desain modern

biasanya didorong oleh mesin pembakaran internal tapi mesin tua dapat

menggunakan motor listrik untuk menggerakkan sebuah alternator atau

generator. Dalam konfigurasi ini tenaga listrik diubah terlebih dahulu menjadi

energi mekanik kemudian kembali menjadi energi listrik untuk mencapai efek

step-down mirip dengan sebuah transformator. Karena output dari generator

dapat arus searah, atau bahkan lebih tinggi frekuensi ac saat ini, mesin-mesin

tua dapat menghasilkan DC dari AC tanpa memerlukan rectifier jenis apa pun,

atau juga dapat digunakan untuk menerapkan variasi sebelumnya-digunakan

pada begitu- disebut heliarc (paling sering sekarang disebut TIG) tukang las, di

mana kebutuhan untuk frekuensi yang lebih tinggi add-on kotak modul

dihindari oleh alternator hanya menghasilkan frekuensi yang lebih tinggi ac

saat ini secara langsung.

e. Inverter

Sejak munculnya daya tinggi semikonduktor seperti transistor bipolar

gerbang terisolasi (IGBT), sekarang mungkin untuk membangun pasokan

switched-mode daya mampu mengatasi dengan beban tinggi dari las busur. De-

sain ini dikenal sebagai unit las inverter. Mereka umumnya pertama memper-

baiki listrik AC ke DC, kemudian mereka beralih (invert) daya DC ke sebuah

transformator stepdown untuk menghasilkan tegangan atau arus pengelasan

yang diinginkan. Frekuensi switching biasanya 10 kHz atau lebih tinggi.

Meskipun frekuensi switching tinggi memerlukan komponen canggih dan

sirkuit, secara drastis mengurangi sebagian besar langkah transformator,

sebagai massa komponen magnetik (transformer dan induktor) yang diperlukan

untuk mencapai tingkat daya yang diberikan turun cepat karena operasi (beralih

) frekuensi meningkat. Sirkuit inverter juga dapat menyediakan fitur seperti

kontrol kekuasaan dan perlindungan overload. Frekuensi tinggi inverter

Page 19: Bab III Uraian Khusus

Page | 19

berbasis mesin las biasanya lebih efisien dan memberikan kontrol yang lebih

baik dari parameter fungsional variabel dari non-inverter mesin las.

Para IGBTs dalam mesin berbasis inverter dikendalikan oleh

mikrokontroler, sehingga karakteristik listrik dari kekuatan pengelasan dapat

diubah oleh perangkat lunak secara real time, bahkan pada siklus dengan dasar

siklus, daripada membuat perubahan perlahan selama ratusan bahkan ribuan si-

klus . Biasanya, perangkat lunak pengontrol akan menerapkan fitur seperti

berdenyut pengelasan arus, menyediakan rasio variabel dan kepadatan arus me-

lalui siklus pengelasan, memungkinkan frekuensi variabel menyapu atau me-

langkah, dan menyediakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan

otomatis tempat-las, semua fitur ini akan sangat mahal untuk merancang

menjadi mesin transformator berbasis, tetapi membutuhkan ruang memori

Program hanya dalam mesin inverter softwaredikendalikan

f. Jenis lain

Tambahan jenis tukang las juga ada, selain jenis menggunakan

transformer, motor / generator, dan inverter. Misalnya, tukang las laser juga

ada, dan mereka memerlukan tipe yang sama sekali berbeda dari desain

pengelasan power supply yang tidak jatuh ke dalam salah satu jenis kekuasaan

pengelasan pasokan dibahas sebelumnya. Demikian juga, tukang las titik butuh

jenis pasokan las listrik, biasanya mengandung sirkuit waktu rumit dan bank

kapasitor besar yang tidak umum ditemukan dengan jenis lain dari pasokan

listrik pengelasan.

Page 20: Bab III Uraian Khusus

Page | 20

Mesin Las yang ada di CV. Sempurna Boga Makmur

Gambar 28. Mesin Las

Pada mesin las AC, kabel masa dan kabel elektrodadapatdipertukarkantan-

pamempengaruhi perubahan panas yang timbul pada busur nyala.

Keuntungan-keuntungan pada mesin A.C, antara lain:

1. Busur nyala kecil, sehingga memperkecil kemungkinan timbunyakeropos

padarigi-rigi las

2. Perlengkapan dan perawatan lebih murah

Besar arus dalam pengelasan dapat diatur dengan alat penyetel,

dengan jalan memutar handle menarik atau menekan, tergantung pada

konstruksinya.

Page 21: Bab III Uraian Khusus

Page | 21

5. Perawatan Mesin Boiler ( Mesin Uap )

Gambar 29. Mesin Boiler

Boiler merupakan bejana tertutup dimana panas pembakaran dialirkan ke air

sampai terbentuk air panas atau steam berupa energi kerja. Air adalah media yang

berguna dan murah untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Air panas

atau steam pada tekanan dan suhu tertentu mempunyai nilai energi yang kemudian

digunakan untuk mengalirkan panas dalam bentuk energi kalor ke suatu proses.

Jika air didihkan sampai menjadisteam, maka volumenya akan meningkat sekitar

1600 kali, menghasilkan tenaga yang menyerupai bubuk mesiu yang mudah

meledak, sehingga sistem boiler merupakan peralatan yang harus dikelola dan

dijaga dengan sangat baik.

a. Proses Kerja Boiler

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai

tekanan, temperatur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang

akan digunakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal

keadaan tekanan-temperatur rendah (lowpressure/LP), dan tekanan temperatur

Page 22: Bab III Uraian Khusus

Page | 22

tinggi (high pressure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang

keluar dari sistem boiler dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan

cairan dan menjalankan suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau

membangkitkan energi listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi

mekanik kemudian memutar generator sehingga menghasilkan energi

listrik (power boilers). Namun, ada juga yang menggabungkan kedua sistem

boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanantemperatur tinggi untuk

membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari turbin dengan keadaan

tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam proses industri

dengan bantuan heat recovery boiler.

Sistem boiler terdiri dari sistem air umpan, sistem steam, dan sistem

bahan bakar. Sistem air umpan menyediakan air untuk boiler secara otomatis

sesuai dengan kebutuhan steam. Berbagai kran disediakan untuk keperluan

perawatan dan perbaikan dari sistem air umpan, penanganan air umpan

diperlukan sebagai bentuk pemeliharaan untuk mencegah terjadi kerusakan dari

sistem steam. Sistem steammengumpulkan dan mengontrol produksi steam

dalam boiler. Steamdialirkan melalui sistem pemipaan ke titik pengguna. Pada

keseluruhan sistem, tekanan steam diatur menggunakan kran dan dipantau

dengan alat pemantau tekanan. Sistem bahan bakar adalah semua perlatan yang

digunakan untuk menyediakan bahan bakar untuk menghasilkan panas yang

dibutuhkan. Peralatan yang diperlukan pada sistem bahan bakar tergantung

pada jenis bahan bakar yang digunakan pada sistem.Sebelum menjelaskan

keanekaragaman boiler, perlu diketahui komponen dari boiler yang mendukung

terciptanya steam, berikut komponen-komponen boiler :

1) Furnace

Komponen ini merupakan tempat pembakaran bahan bakar. Beberapa

bagian dari furnace siantaranya : refractory, ruang perapian, burner, exhaust

for flue gas, charge and discharge door.

2) Steam Drum

Komponen ini merupakan tempat penampungan air panas

dan pembangkitan steam. Steam masih bersifat jenuh (saturated steam).

Page 23: Bab III Uraian Khusus

Page | 23

3) Superheater

Komponen ini merupakan tempat pengeringan steam dan siap dikirim

melalui main steam pipe dan siap untuk menggerakkan turbin uap atau men-

jalankan proses industri.

4) Air Heater

Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk

memanaskan udara luar yang diserap untuk meminimalisasi udara yang lem-

bab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.

5) Economizer

Komponen ini merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk

mema-naskan air dari air yang terkondensasi dari sistem

sebelumnya  maupun air umpan baru.

6) Safety valve

Komponen ini merupakan saluran buang steam jika terjadi keadaan

dimana tekanan steam melebihi kemampuan boiler menahan tekanan steam.

7) Blowdown valve

Komponen ini merupakan saluran yang berfungsi membuang endapan

yang berada di dalam pipa steam.

Page 24: Bab III Uraian Khusus

Page | 24

Gambar 30.Blowdown valve

b. Klasifikasi Boiler

Setelah mengetahui proses singkat, sistem boiler, dan komponen

pembentuk sistem boiler, perlu diketahui keanekaragaman boiler. Berbagai

bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan evaluasi

dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi oleh gas buang boiler

yang mempengaruhi lingkungan dan produk steamseperti apa yang akan

dihasilkan. Berikut klasifikasi boiler yang telah dikembangkan:

1) Berdasarkan tipe pipa :

a) Fire Tube

Tipe boiler pipa api memiliki karakteristik : menghasilkan

kapasitas dan tekanan steam yang rendah.

Page 25: Bab III Uraian Khusus

Page | 25

Cara kerja : proses pengapian terjadi didalam pipa, kemudian panas yang

dihasilkan dihantarkan langsung kedalam boiler yang berisi air. Besar

dan konstruksi boiler mempengaruhi kapasitas dan tekanan yang

dihasilkan boiler tersebut.

b) Water Tube

Tipe boiler pipa air memiliki karakteristik : menghasilkan kapasitas

dan tekanan steam yang tinggi.

Cara Kerja : proses pengapian terjadi diluar pipa, kemudian panas

yang dihasilkan memanaskan pipa yang berisi air dan sebelumnya air

tersebut dikondisikan terlebih dahulu melalui economizer,

kemudiansteam yang dihasilkan terlebih dahulu dikumpulkan di dalam

sebuahsteam-drum. Sampai tekanan dan temperatur sesuai, melalui tahap

secondary superheater dan  primary superheater baru steamdilepaskan ke

pipa utama distribusi. Didalam pipa air, air yang mengalir harus

dikondisikan terhadap mineral atau kandungan lainnya yang larut di

dalam air tesebut. Hal ini merupakan faktor utama yang harus

diperhatikan terhadap tipe ini.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Fire Tube

Proses pemasangan mudah dan

cepat, Tidak membutuh-

kan settingkhusus

Tekanan operasi steamterbatas

untuk tekanan rendah 18 bar

Investasi awal boiler ini murah

Kapasitas steam relatif kecil

(13.5 TPH) jika diabndingkan

dengan water tube

Bentuknya lebih compact

dan portable

Tempat pembakarannya sulit di-

jangkau untuk dibersihkan, di-

perbaiki, dan diperiksa kon-

disinya.

Tidak membutuhkan area yang

besar untuk 1 HP boiler

Nilai effisiensinya rendah,

karena banyak energi kalor yang

Page 26: Bab III Uraian Khusus

Page | 26

terbuang langsung menuju stack

2 Water TubeKapasitas steam besar sampai 450

TPHProses konstruksi lebih detail

Tekanan operasi mencapai 100 bar Investasi awal relatif lebih mahal

Nilai effisiensinya relatif lebih

tinggi dari fire tube boiler

Penanganan air yang masuk ke

dalam boiler perlu dijaga, karena

lebih sensitif untuk sistem ini,

perlu komponen pendukung

untuk hal ini

Tungku mudah dijangkau untuk

melakukan pemeriksaan,

pembersihan, dan perbaikan.

Karena mampu menghasilkan

kapasitas dan tekanan steam

yang lebih besar, maka

konstruksinya dibutuhkan area

yang luas

Tabel 1.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tipe pipa.

 

2) Berdasarkan bahan bakar yang digunakan:

a) Solid Fuel

Tipe boiler bahan bakar padat memiliki karakteristik : harga

bahan baku pembakaran relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler

yang menggunakan bahan bakar cair dan listrik. Nilai effisiensi dari tipe

ini lebih baik jika dibandingkan dengan boiler tipe listrik.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara

percampuran bahan bakar padat (batu bara, baggase, rejected product,

sampah kota, kayu) dengan oksigen dan sumber panas.

b) Oil Fuel

Tipe boiler bahan bakar cair memiliki karakteristik : harga bahan

baku pembakaran paling mahal dibandingkan dengan semua tipe. Nilai

effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dbandingkan dengan boiler bahan

bakar padat dan listrik.

Page 27: Bab III Uraian Khusus

Page | 27

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat pembakaran antara

percampuran bahan bakar cair (solar, IDO, residu, kerosin) dengan

oksigen dan sumber panas.

c) Gaseous Fuel

Tipe boiler bahan bakar gas memiliki karakteristik : harga bahan

baku pembakaran paling murah dibandingkan dengan semua tipe boiler.

Nilai effisiensi dari tipe ini lebih baik jika dibandingkan dengan semua

tipe boiler berdasarkan bahan bakar.

Cara kerja : pembakaran yang terjadi akibat percampuran bahan

bakar gas (LNG) dengan oksigen dan sumber panas.

d) Electric

Tipe boiler listrik memiliki karakteristik : harga bahan baku

pemanasan relatif lebih murah dibandingkan dengan boiler yang

menggunakan bahan bakar cair. Nilai effisiensi dari tipe ini paling rendah

jika dbandingkan dengan semua tipe boiler berdasarkan bahan bakarnya.

Cara kerja : pemanasan yang terjadi akibat sumber listrik yang

menyuplai sumber panas.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Solid FuelBahan baku mudah

didapatkan.Sisa pembakaran sulit dibersihkan

Murah konstruksinya.Sulit mendapatkan bahan baku

yang baik.

2 Oil Fuel

Sisa pembakaran tidak

banyak dan lebih mudah

dibersihkan.

Harga bahan baku paling mahal.

Bahan bakunya mudah

didapatkan.Mahal konstruksinya.

3Gaseous

Fuel

Harga bahan bakar paling

murah.Mahal konstruksinya.

Paling baik nilai Sulit didapatkan bahan bakunya,

Page 28: Bab III Uraian Khusus

Page | 28

effisiensinya. harus ada jalur distribusi.

4 ElectricPaling mudah

perawatannya.Paling buruk nilai effisiensinya.

Mudah konstruksinya dan

mudah didapatkan

sumbernya.

Temperatur pembakaran paling

rendah.

Tabel 2.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan bahan bakar.

3) Berdasarkan kegunaan boiler :

a) Power Boiler

Tipe power boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya

sebagai penghasil steamsebagai pembangkit listrik,

dansisa steamdigunakan untuk menjalankan proses industri.

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe

water tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan

kapasitas yang besar, sehingga mampu memutar steam turbin dan

menghasilkan listrik dari generator.

b) Industrial Boiler

Tipe industrial boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya

sebagai penghasil steam atau air panas untuk menjalankan proses industri

dan sebagai tambahan pemanas.

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan

tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki

kapasitas yang besar dan tekanan yang sedang.

c) Commercial Boiler

Tipe commercial boiler memiliki karakteristik : kegunaan

utamanya sebagai penghasil steam atau air panas sebagai pemanas dan

sebagai tambahan untuk menjalankan proses operasi komersial.

Page 29: Bab III Uraian Khusus

Page | 29

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini dapat menggunakan

tipe water tube atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki

kapasitas yang besar dan tekanan yang rendah.

d) Residential Boiler

Tipe residential boiler memiliki karakteristik : kegunaan utamanya

sebagai penghasil steam atau air panas tekanan rendah yang digunakan

untuk perumahan.

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe fire

tube boiler, hasil steam yang dihasilkan memiliki tekanan dan kapasitas

yang rendah.

e) Heat Recovery Boiler

Tipe heat recovery boiler memiliki karakteristik : kegunaan

utamanya sebagai penghasil steam dari uap panas yang tidak terpakai.

Hasilsteam ini digunakan untuk menjalankan proses industri.

Cara kerja : steam yang dihasilkan boiler ini menggunakan tipe

water tube boiler atau fire tube boiler, hasil steam yang dihasilkan

memiliki tekanan dan kapasitas yang besar.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Power Boiler

Dapat menghasilkan listrik dan

sisa steamdapat menjalankan

proses industri.

Konstruksi awal relatif

mahal.

Steam yang dihasilkan memiliki

tekanan tinggi

Perlu diperhatikan faktor

safety.

2 Industrial Boiler Penanganan boiler lebih mudah.Steam yang dihasilkan

memiliki tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif murah.

3 Commercial Boiler Penanganan boiler lebih mudah.Steam yang dihasilkan

memiliki tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif murah.

4 Residential Boiler Penanganan boiler lebih mudah. Steam yang dihasilkan

Page 30: Bab III Uraian Khusus

Page | 30

memiliki tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif murah.

5Heat Recovery

BoilerPenanganan boiler lebih mudah.

Steam yang dihasilkan

memiliki tekanan rendah.

Konstruksi awal relatif murah.

Tabel 3.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan kegunaan.

4) Berdasarkan konstruksi boiler :

a) Package Boiler

Tipe package boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler

dilakukan di pabrik pembuat, pengiriman langsung dalam bentuk boiler.

b) Site Erected Boiler

Tipe site erected boiler memiliki karakteristik : perakitan boiler

dilakukan di tempat akan berdirinya boiler tersebut, pengiriman

dilakukan per komponen.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Package Boiler Mudah pengirimannya.Terbatas tekanan dan kapasitas

kerjanya.

Dibutuhkan waktu yang singkat

untuk

Mengoprasikan setelah

pengiriman.

Komponen-komponen boiler

tergantung pada produsen

boiler.

2Site Erected

Boiler

Tekanan dan kapasitas kerjanya

dapat disesuaikan keinginan.

Sulit pengirimannya, memakan

biaya yang mahal.

Komponen-komponen boiler

dapat dipadukan dengan

produsen lain.

Perlu waktu yang cukup lama

setelah boiler berdiri, setelah

proses pengiriman.

Tabel 4.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan konstruksi.

5) Berdasarkan tekanan kerja boiler :

Page 31: Bab III Uraian Khusus

Page | 31

a) Low Pressure Boilers

Tipe low pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki

tekanan steam operasi kurang dari 15 psig atau menghasilkan air panas

dengan tekanan dibawah 160 psig atau temperatur dibawah 250 0F

b) High Pressure Boilers

Tipe high pressure boiler memiliki karakteristik : tipe ini memiliki

tekanan steam operasi diatas 15 psig atau menghasilkan air panas dengan

tekanan diatas 160 psig atau temperatur diatas 250 0F

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Low Pressure

Tekanan rendah sehingga

penanganannya tidak terlalu

rumit

Tekanan yang dihasilkan

rendah, tidak dapat

membangkitkan listrik.

Area yang dibutuhkan tidak

terlalu besar, dan biaya

konstruksi tidak lebih mahal

dari high pressure boiler

2 High Pressure

Tekanan yang dihasilkan tinggi

sehingga dapat membangkitkan

listrik dan sisanya dapat didaur

ulang untuk mengoprasikan

proses industry

Tekanan tinggi sehingga

penanganannya perlu

diperhatikan aspek

keselamatannya.

Area yang dibutuhkan besar

dan biaya konstruksi lebih

mahal darilow pressure boiler

Tabel 5.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan tekanan kerja.

6)  Berdasarkan cara pembakaran bahan bakar :

Page 32: Bab III Uraian Khusus

Page | 32

a) Stoker Combustion

Tipe stoker combustion memiliki karakteristik : tipe ini

memanfaatkan bahan bakar padat untuk melakukan pembakaran, bahan

bakar padat dimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui conveyor

ataupun manual. Tipe ini memiliki sisa pembakaran yang harus

diatangani berupa bottom ash atau fly ash yang dapat mencemari

lingkungan.

b) Pulverized Coal

Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan ball mill

atau roller mill sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 1 mm.

kemudian batu bara berupa bubuk ini disemprotkan ke dalam ruang

pembakaran.

c) Fluidized Coal

Cara kerja : proses ini menghancurkan batu bara dengan crusher,

sehingga batu bara memiliki ukuran kurang dari 2 mm. Pada proses ini

pembakaran dilakukan dalam lapisan pasir, batu bara akan langsung

membara jika mengenai pasir.

d) Firing Combustion

Tipe firing memiliki karakteristik : tipe ini memanfaatkan bahan

bakar cair, padat, dan gas untuk melakukan pembakaran, pemanasan

yang terjadi lebih merata.

Cara kerja : bahan bakar cair digunakan sebagai preliminary firing

fueldimasukkan kedalam ruang pembakaran melalui oil gun. Setelah

tercapai temperatur yang sesuai, pembakaran diambil alih oleh coal

nozzle atau gas nozzle.

Page 33: Bab III Uraian Khusus

Page | 33

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1Stoker

Combustion

Konstruksinya relatif

sederhana.

Limbah yang diproduksi

pembakaran lebih banyak

Panas yang dihasilkan kurang

merata jika tidak ada komponen

pendukung.

Effisiensi relatif rendah

2 Pulverized Efisiensi relatif tinggi

Konstruksinya rumit dan

membutuhkan dana investasi

yang mahal.

Proses pembakaran lebih

merata pada tungku

pembakaran.

3 Fluidized Bed Efisiensi relatif tinggi

Konstruksinya rumit dan

membutuhkan dana investasi

yang mahal.

Suhu pembakaran tidak

mencapai suhu 10000C

sehingga tidak menimbulkan

NOX

4 FiringLimbah yang diproduksi

pembakaran lebih sedikit

Konstruksi relatif rumit,

perlu nozzle.

Panas yang dihasilkan lebih

merata

Effisiensi relatif lebih baik

Tabel 6.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan pembakaran.

Page 34: Bab III Uraian Khusus

Page | 34

7) Berdasarkan material penyusun boiler :

a) Steel

Tipe boiler dari bahan steel memiliki karakteristik : bahan baku

utama boiler terbuat menggunakan steel pada daerah steam.

b) Cast Iron

Tipe boiler dari bahan cast iron memiliki karakteristik : bahan baku

utama boiler terbuat menggunakan besi corpada daerah steam.

No. Tipe Boiler Keuntungan Kerugian

1 Steel Kuat dan tahan lama. Biaya relatif mahal.

Dapat dialiri steamuntuk

tekanan tinggi.Konstruksi lebih rumit.

2 Cast Iron Biaya relatif murah. Rentan dan mudah rusak.

Konstruksi lebih sederhana.Dapat dialiri steam untuk tekanan

yang terbatas.

Tabel 7.Keuntungan dan kerugian boiler berdasarkan material.

6. Perawatan Mesin Fluid Bed Dryer

Gambar 31. Mesin Fluid Bed Dryer

Page 35: Bab III Uraian Khusus

Page | 35

Adalah salah satu mesin pengering olahan berbentuk serbuk/bubuk untuk

pengeringan dengan suhu tinggi input dari boiler yang nantinya melalui heater 2

komponen tersebut di campur menjadi udara panas kemudian melakukan

pengeringan terhadap serbuk. Mesin ini memiliki pneumatik untuk prosesnya

sehingga memerlukan kompresor yang besar dan bertekanan tinggi.

a. Fungsi Bagian- Bagian Fluid Bed Dryer

1) Kompresor, untuk input alat pneumatik.

2) Boiler, sebagai input kalor yang nantinya mengeringkan olahan/serbuk.

3) Kondensor Cheater, menyerap panas dari boiler atau sebagai sirkulasi dari

udara bebas bercampur udara dari boiler.

4) Blower bawah, untuk meniupkan kalor dari boiler ke tempat/loyang/hopper

tempat serbuk di isikan.

5) Loyang/hopper, tempat memasukkan bahan yang akan dikeringkan ke ruang

pengering.

6) Filter bag, adalah penyaring serbuk agar saat mesin beroperasi, serbuk tidak

ikut terhisap oleh blower atas.

7) Blower atas, berfungsi untuk menghisap kalor di dalam ruang pengering

setelah mengeringkan produk.

8) Cerobong, untuk membuang kalor yang telah dihisap dan dibuang ke udara

bebas.

b. Perawatan FBD

FBD biasanya di cuci seminggu sekali saat akhir pekan, untuk perawatan

total FBD di ceck secara seluruhnya pada hari menjelang lebaran/hari raya idul

fitri, membersihkan hopper/loyang setelah beroperasi dan membersihkan filter

bag dari sisa sisa gula kering.

c. Kerusakan yang biasa terjadi

Filter bag biasanya lepas dari tempat yang seharusnya, kemudian

pneumatik yang tidak bisa terbuka.

Page 36: Bab III Uraian Khusus

Page | 36

d. Perbaikan

Mengganti cable ties yang lepas dengan yang baru, kemudian dipasang

kembali sebagai pengait antara filter dengan tempat filter, untuk masalah

pneumatik mengganti selang yang sudah tidak layak pakai.

7. Perawatan Mesin Cartoon Sealer

Gambar 32.Cartoon Sealer CV. SBM

Mesin ini digunakan untuk mengemas kardus dengan berbagai ukuran.

Mesin ini akan memudahkan proses pengemasan kardus dengan cepat dan mudah.

Selain itu, mesin ini memiliki tekanan yang sesuai sehingga pengemasan

dilakukan dengan baik dan perekatnya tidak mudah lepas.

Mesin Semi computerized Carton Sealer ini dilengkapi meja berjalan,

tempat berjalannya kardus-kardus yang akan dikemas. Mesin ini bergerak cepat

mengemas satu kardus ke kardus lainnya sehingga sangat efisien dalam segi

waktu dan biaya. Tidak perlu lagi pengemasan kardus dilakukan secara guide satu

per satu dengan tenaga karyawan.

Sangat best untuk kemasan karton yang digunakan dalam tekstil, makanan,

obat-obatan, barang, peralatan rumah tangga, bahan kimia dan sebagainya. Ini

Karton Mesin Sealing mengadopsi pita perekat untuk menutup karton, cepat dan

ekonomis dan mudah disesuaikan. Sealer bisa menyelesaikan dua sisi atas dan

Page 37: Bab III Uraian Khusus

Page | 37

bawah dalam satu waktu. Kebanyakan semua penyegelan tersebut dilakukan

dengan menggunakan mesin sealer kartun seperti acak sealer karton.

a. Bagian mesin carton sealer

1) Sabuk penggerak atas dan bawah menggunakan mesin tipe FXJ-6050

2) Sabuk penggerak samping menggunakan mesin tipe FXJ-5050 II

3) Dapat dengan mudah ditukar pasang isi mesin pengikat atas dan bawah.

4) Kepala mesin pengikat atas dan bawah berukuran 2 inch

5) Ukuran panjang pengikat bisa diatur mulai dari fifty five-65 mm ke

seventy five mm

6) Konveyor

7) Disertai mesin pemeras atas handbook

8) Disertai bila pengaman

9) Tuas yang bisa disesuaikan

10) Tinggi kaki mesin yang bisa disesuaikan hingga panjang 240 mm

11) Tambahan mesin segel samping three inchi

12) Tambahan pengunci roda giling

b. Perawatan Cartoon Sealer

1) Pelumas pada roler biasanya harus diganti sebulan sekali karena roler

memerlukan pelumas untuk melancarkan perputaran roler.

2) Cutter di sikat dan dibersihkan dari kotoran yang melekat karena jika tidak

dibersihkan, perpotongan perekat tidak sempurna

c. Kerusakan biasa

Isolasi tidak menempel karena sekrup pada bagian mesin tidak kencang,

Roler kurang oli karena mesin ini selalu digunakan.

d. Perbaikan

Membuka cartoon sealer untuk mengencangkan sekrup, mengganti oli

dan membersihkan cutter dari kotoran.

Page 38: Bab III Uraian Khusus

Page | 38

8. Perawatan Mesin Pengayak Serbuk (Vibro Machine)

Gambar 33. Mesin Vibrator

Vibro separator digunakan untuk memisahkan bubuk/serbuk yang halus dan

kurang halus dari proses Drying. Prinsip kerja alat berdasarkan berat jenis dan

ukuran partikel. Serbuk/bubuk yang tidak lolos ayakan akan keluar melalui

corong pengeluaran dan ditampung dengan 2 tong. Sedangkan bubuk/serbuk yang

lolos ditampung di 1 tong. Mesin ini bergetar karena adanya motor yang berputar

dan pengaruh pegas.

a. Perawatan

Biasanya mesin ini dicuci setiap akhir pekan dari serbuk/bubuk yang

menempel di bagian atas mesin

b. Kerusakan yang Sering Terjadi

Sumber listrik tidak tersambung, karena mesin bergetar sehingga jika

pemasangan kabel pada terminal tidak kuat akan terlepas kemudian biasanya

Jaring/ram kawat jebol karena beban/serbuk terlalu banyak dan berat sehingga

jaring bias rusak

Page 39: Bab III Uraian Khusus

Page | 39

c. Perbaikan

Menyambung kabel/ mengganti cam starter yang rusak, dan memasang

kembali kabel yang terlepas.

9. Perawatan Kompresor

Gambar 34. Kompresor CV. SBM

Kompresor adalah mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau

menaikkan tekanan udara atau fluida gas atau memindahkan fluida gas dari suatu

tekanan statis rendah ke suatu keadaan tekanan statis yang lebih tinggi. Udara atau

fluida gas yang diisap kompresor biasanya adalah fluida gas dari atmosfir

walaupun banyak pula yangmenghisap fluida gas spesifik dan bertekanan lebih

tinggi dari atmosfir (kompresor berfungsi sebagai penguat atau booster).

Kompresor ada pula yang mengisap fluida gas yang bertekanan lebih rendah

daripada tekanan atmosfir yang biasa disebut pompa vakum. Pemampatan fluida

gas dapat dijelaskan dengan hukum Pascal yaitu tekanan yang dikenakan pada

satu bagian fluida dalam wadah tertutup akan diteruskan ke segala arah sama

besar.

Page 40: Bab III Uraian Khusus

Page | 40

a. Konstruksi Kompresor

Dalam pembuatan tugas akhir ini hanya akan dibahas khusus konstruksi

kompresor torak, karena pada umumnya kompresor udara yang digunakan pada

bidang kerja otomotif skala menengah kecil adalah kompresor torak.

Kompresor torak atau kompresor bolak-balik pada dasarnya adalah merubah

gerakan putar dari penggerak mula menjadi gerak bolak-balik torak/ piston.

Gerakan ini diperoleh dengan menggunakan poros engkol dan batang

penggerak yang menghasilkan gerak bolak-balik pada torak.Gerakan torak

akan menghisap udara ke dalam silinder dan memampatkannya. Langkah kerja

kompresor torak hampir sama dengan konsep kerja motor torak yaitu:

a) Langkah Isap

Langkah isap adalah bila poros engkol berputar searah putaran jarum

jam, torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB).

Tekanan negatif terjadi pada ruangan di dalam silinder yang ditinggalkan

torak sehingga katup isap terbuka oleh perbedaaan tekanan dan udara terisap

masuk ke silinder.

b) Langkah Kompresi

Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak dari TMB ke TMA,

katup isap dan katup buang tertutup sehingga udara dimampatkan dalam

silinder.

c) Langkah Keluar

Bila torak meneruskan gerakannya ke TMA, tekanan di dalam silinder

akan naik sehingga katup keluar akan terbuka oleh tekanan udara sehingga

udara akan keluar.

Berikut ini akan diuraikan beberapa bagian utama dari kompresor torak :

Page 41: Bab III Uraian Khusus

Page | 41

a) Silinder dan Kepala Silinder

Silinder mempunyai bentuk silindris dan merupakan bejana kedap

udara dimana torak bergerak bolak-balik untuk mengisap dan

memampatkan udara.

b) Torak dan cincin torak

Torak merupakan komponen yang betugas untuk melakukankom-

presi terhadap udara/ gas, sehingga torak harus kuat menahan tekanan

dan panas.

c) Katup-Katup

Katup-katup pada kompresor membuka dan menutup secara

otomatis tanpa mekanisme penggerak katup. Pembukaan dan penutupan

katup tergantung dari perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian

dalam dan bagian luar silinder.

d) Poros Engkol dan Batang Torak

Poros engkol dan batang torak mempunyai fungsi utama untuk

mengubah gerakan putar menjadi gerak bolak-balik. Secara konstruksi,

poros engkol dan batang torak kompresor hampir sama dengan yang

terdapat pada motor bakar.

e) Kotak Engkol

Kotak engkol adalah sebagai blok mesinnya kompresor yang

berfungsi sebagai dudukan bantalan engkol yang bekerja menahan beban

inersia dari masa yang bergerak bolak-balik serta gaya pada torak.

f) Pengatur Kapasitas

Volume udara yang dihasilkan kompresor harus sesuai dengan

kebutuhan. Jika kompresor terus bekerja maka tekanan dan volume udara

akan terus meningkat melebihi kebutuhan dan berbahaya terhadap

peralatan. Untuk mengatur batas volume dan tekanan yang dihasilkan

Page 42: Bab III Uraian Khusus

Page | 42

kompresor digunakan alat yang biasa disebut pembebas beban

(unloader).

g) Pelumasan

Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan

adalah bagian-bagian yang saling meluncur seperti silinder, torak, kepala

silang, metal -metal bantalan batang penggerak dan bantalan utama.

Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah keausan, merapatkan cincin

torak dan paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek, dan

mencegah pengkaratan.

h) Peralatan Pembantu

Untuk dapat bekerja dengan sempurna, kompresor diperlengkapi

dengan beberapa peralatan pembantu yang antara lain adalah sebagai

berikut :

Saringan udara

Jika udara yang diisap kompresor mengandung banyak debu

maka silinder dan cincin torak akan cepat aus bahkan dapat terbakar.

Karena itu kompresor harus diperlengkapi dengan saringan udara yang

dipasang pada sisi isapnya.

Katup pengaman

Katup pengaman harus dipasang pada pipa keluar dari setiap

tingkat kompresor. Katup ini harus membuka dan membuang udara ke

luar jika tekanan melebihi 1,2 kali tekanan normal maksimum dari

kompresor.

Tangki udara

Tangki udara dipakai untuk menyimpan udara tekan agar

apabila ada kebutuhan udara tekan yang berubah-ubah jumlahnya

dapat dilayani dengan lancar.

Page 43: Bab III Uraian Khusus

Page | 43

Peralatan Pembantu

Kompresor untuk keperluan-keperluan khusus sering dilengkapi

peralatan bantu antara lain: peredam bunyi, pendingin akhir,

pengering, menara pendingin dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan

spesifik yang dibutuhkan sistem.

Peralatan pengaman yang lain

Kompresor juga memiliki alat-alat pengaman berikut ini untuk

menghindari dari kecelakaan :

alat penunjuk tekanan, rele tekanan udara dan rele tekanan minyak.

alat penunjuk temperatur dan rele thermal, temperatur udara keluar,

temperatur udara masuk, temperatur air pendingin, temperatur

minyak dan temperatur bantalan.

Rele aliran air(mendeteksi aliran yang berkurang/ berhenti).

b. Perawatan Kompresor

Mengganti oli yang sudah tidak layak pakai dengan yang baru sehingga

kerja lebih fresh dan maksimal dan Cecklist setiap pagi sebelum beroperasi dan

pembersihan filter.

c. Kerusakan yang biasa terjadi

V-belt kendor karena beroperasi rutin untuk input pneumatik fbd dan

input semua mesin yang memerlukan sumber angin, jika v-belt kendor maka

kerja pengaitan tidak kencang dan tidak maksimal.

d. Perbaikan

V-belt diganti dengan yang baru atau memanjang jarak antara motor dan

pulley kompresor.

Page 44: Bab III Uraian Khusus

Page | 44

10. Perawatan Drum Mixer Machine

Gambar 35. Mesin Drum Mixer

Drum Mixer merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengaduk

adonan-adonan ataupun serbuk final. Mesin ini memiliki fungsi yang sama

dengan Y mixer ataupun Molen mixer.

a. Bagian-bagian Drum Mixer

1) Drum, sebagai tempat utuk meletakkan serbuk adonan yang akan diaduk

atau dimixer.

2) Tatakan Drum, sebagai temapt untuk meletakkan trum pada mesin.

3) Panel, sebagai tempt untuk kelistrikan Drum Mixer.

b. Fungsi Drum Mixer

Fungsi Drum Mixer adalah untuk mencampur atau mengaduk serbuk-

serbuk adonan.

c. PerawatanDrum Mixer

Maintenance mesin Drum mixer dilakukan pagi saat mesin hendak

beroperasi, mesin Drum mixer di cuci dan dibersihkan rutin saat akhir pekan

oleh operator mesin masing-masing, untuk teknisi me-Maintenance setiap satu

tahun sekali mendekati hari libur lebaran. Tetapi saat ada kerusakan pada mesin

teknisi yang service.

Page 45: Bab III Uraian Khusus

Page | 45

d. Kerusakan yang Biasa Terjadi

Kerusakan yang sering terjadi di mesin ini adalah kabel yang ledeng

karena beban terlalu berat sehingga kabel harus dilewati arus yang besar,

kemudian kontaktor tidak aktif karena kotor terkena serbuk yang masuk di

panel drum mixer sehingga menghambat kerja kontaktor, selanjutnya ban

karet/’piu’ yang rusak karena sudah lama menahan beban yang berat.

e. Perbaikan

Kabel yang ledeng harus diganti dengan yang layak guna sehingga aman

saat beroperasi, kemudian untuk kontaktor yang kotor, kontaktornya di bongkar

dan di semprot dengan “contact cleaner” di bagian dalam kontaktor, untuk piu

yang sudah tidak layak pakai diganti dengan yang baru.

11. Perawatan Molen Mixer Machine

Molen mixer adalah mesin mixing yang berfungsi sama dengan Y mixer

ataupun Drum mixer yaitu mencampur bahan serbuk final. Mesin ini memiliki

loyang atau tempat adonan yang berbentuk molen.

a. Bagian-Bagian Molen Mixer

1) Loyang, berfungsi untuk tempat olahan yang akan di mixing

2) Tempat dudukan loyang, berfungsi sebagai penyangga loyang dan juga

sebagai tempat motor kemudian dari motor ada pengait ke gear box.

Page 46: Bab III Uraian Khusus

Page | 46

Gambar 36. Mesin Molen Mixer

b. Cara Kerja

Sumber 1 phasa dari panel masuk ke saklar cam starter kemudian ke

motor.Motor bekerja terhadap pengait/v-belt, kemudian v-belt mengait ke gear

box. Setelah melewati gearbox berubah arah 90o sehingga loyang dapat

berputar.

c. Perawatan Molen Mixer

Biasanya setiap pagi molen mixer di ceck bagian sumber, kemudian

cecklist bagian v-belt apakah masih layak. Untuk Maintenance mingguan

adalah membersihkan molen mixer saat akhir pekan, kemudian penggantian oli

sebulan sekali.

d. Kerusakan yang Biasa Terjadi

Kerusakan yang biasa terjadi yaitu motor yang terbakar karena terkena

air atau yang lain, Kemudian gearbox yang rusak karena oli tidak diganti.

Page 47: Bab III Uraian Khusus

Page | 47

e. Perbaikan

Saat oli harus di ganti maka harus mengganti yang baru, kemudian untuk

motor yang terbakar harus di rewinding.

12. Perawatan Giling Gula

Gambar 37. Mesin Giling Gula CV. SBM

Mesin Giling Gula adalah mesin berfungsi untuk menghaluskan gula, yang

sebelumnya gula pasir digiling kemudian menjadi gula bubuk. Mesin ini memiliki

rpm yang besar karena menghaluskan benda yang kecil.

a. Bagian-bagian Mesin Giling Gula

1) Hopper, sebagai tampat penampungan gula sebelum gula digiling.

2) Body Pengiling sebagai tempat untuk berlangsungnya proses pengilingan

gula yang kasar menjadi gula halus.

3) Corong Keluaran sebagai tempat keluarnya gula yang sudah digiling dan

Page 48: Bab III Uraian Khusus

Page | 48

gula keluar dengan halus.

b. Perawatan

Maintenance biasanya check kelistrikan sebelum beroperasi, kemudian

mengecek v-belt apakah masih layak pakai, kemudian saat akhir pekan di

bersihkan dan di cuci sebagai Maintenance mingguan, untuk Maintenance

tahunan biasanya saat akan mendekati libur panjang seperti hari libur.

c. Kerusakan yang biasa terjadi

Kerusakan yang biasanya terjadi adalah bearing yang rusak karena

kekurangan oli, sehingga perputaran tidak maksimal, kemudian v-belt yang

kendor menyebabkan perputaran giling tidak maksimal.

d. Perbaikan

Untuk bearing yang rusak harus membongkar giling yang rusak

kemudian bearingnya di ganti yang baru, untuk v-belt yang kendor harus

diganti atau jarak antara motor dan penggiling di renggangkan.

Page 49: Bab III Uraian Khusus

Page | 49

B. FLUID BED DRYER

Pengeringan adalah pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair dari bahan se-

hingga mengurangi kandungan/sisa cairan di dalam zat padat itu sampai suatu nilai

yang dikehendaki. Teknik pengeringan dalam pembuatan serbuk dapat digolongkan

dalam 2 cara berdasarkan sistem pengeringan:

1. Pengeringan continue/ berkesinambungan (continuous drying) merupakan teknik

dimana pemasukan dan pengeluaran bahan berjalan terus-menerus.

2. Pengeringan tumpukan (batch drying) merupakan pengeringan bahan yang

masuk ke alat pengering sampai pengeluaran bahan kering, kemudian baru

dimasukkan bahan berikutnya.

Teknik tersebut banyak di aplikasikan dalam beberapa peralatan yang sering digu-

nakan dalam industri pangan yang secara umum prinsipnya pemberian panas, se-

hingga proses pengeringan dapat berlangsung dengan cepat dan mendapatkan hasil

yang maksimal (seragam).

1. Macam-macam alat pengering dan prinsipnya

a. Tray dryer

Metode pengeringan dengan tray dryer merupakan metode pengeringan

yang sudah lama tetapi sering digunakan untuk pengeringan bahan padatan,

butiran, serbuk atau granul yang jumlahnya tidak terlalu besar. Umumnya alat

berbentuk persegi dan didalamnya berisi rak-rak yang digunakan sebagai tem-

pat bahan yang akan dikeringkan.

Page 50: Bab III Uraian Khusus

Page | 50

Gambar 38. Skematik alat tray dryer

Prinsip kerja alat ini bekerja dengan udara panas dan panas transfer, yang

dihasilkan dengan bantuan pemanas listrik atau batang kumparan. Sirkulasi

udara tersebut kipas dan seragam membanji mempertahankan suhu panas.Alat

ini digunakan dalam keadaan vakum dengan waktu pengeringan umumnya

lama (10-60 jam).

b. Fluid Bed Dryer

Gambar 39.Fluid Bed Dryer

Alat ini paling cocok untuk pengeringan bahan jenis kristal, butiran, ba-

han obat obatan yang kasar, baik bahan kimia, pewarna, makanan. Fluid Bed

Page 51: Bab III Uraian Khusus

Page | 51

Dryer tidak cocok untuk pengeringan bahan pasta dan cair.

Prinsip kerja Fluid Bed Dryer didesain menggunakan aliran udara panas

di dasar produk wadah yang diisi dengan materi atau bahan yang akan diker-

ingkan. Kemudian diinduksi dengan cara blower dan udara segar tersedot ke

unit. Sistem udara panas ini memperluas tempat tidur materi pada kecepatan

tertentu dan menciptakan turbulensi dalam produk atau dikenal dengan tahapan

fluidisasi agar menciptakan kondisi yang hampir ideal untuk pengeringan (Lip-

sanen,2008). Proses fluidisasi menghasilkan partikel padat dimana setiap par-

tikel yang dikelilingi oleh udara panas, udara panas yang di transfer sangat

tinggi dan seragam .Produk kering cepat tanpa kerugian yang cukup panas.

Metode ini cukup efisien untuk proses pengeringan dibanding dengan tray

dryer karena menghasilkan produk yang kering yang seragam dan cepat den-

gan menggunakan suhu yang tinggi.

c. Spray drying

Spray drying merupakan proses pengeringan dengan cara memaparkan

partikel cairan (droplet) pada semburan gas panas dengan suhu lebih tinggi dari

suhu droplet. Umpan yang diatomisasi dalam bentuk percikan disentuhkan den-

gan udara panas yang dirancang dengan baik. Metode pengeringan dengan

menggunakan Spray drying memiliki 3 tahapan dasar :

atomisasi cairan menjadi droplet halus

pencampuran antara droplet dengan aliran gas panas yang menyebabkan

cairan menguap sehingga menjadi padatan kering. Partikel yang memadat bi-

asanya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama seperti droplet saat atomisasi

serbuk kering dipisahkan dari aliran gas dan dikumpulkan.

Metode ini cocok untuk bahan yang berbentuk larutan yang sangat kental

serta berbentuk pasta (susu, pewarna, bahan farmasi). Kapasitas beberapa kg

per jam hingga 50 ton per jam penguapan (20000 penegering semprot).

Page 52: Bab III Uraian Khusus

Page | 52

Gambar 40. Skematik alat spray dryer

d. Freeze drying

Freeze drying merupakan alat pengeringan yang prinsip kerjanya adalah

berdasarkan proses liofilisasi.

Gambar 41. Skematik alat Freeze drying

Page 53: Bab III Uraian Khusus

Page | 53

Tahapan-tahapan yang terjadi pada alat Freeze drying :

1) Pembekuan : Produk yang akan dikeringkan, sebelumnya dibekukan

dulu.

2) Vacuum : Setelah beku, produk ini ditempatkan di bawah vakum.

Hal ini memungkinkan pelarut beku dalam produk untuk

menguapkan tanpa melalui fase cair, proses yang dikenal

sebagai sublimasi.

3) Panas : panas diterapkan pada produk beku untuk mempercepat

sublimasi.

4) Kondensasi : kondensor dengan suhu rendah akan menghapus pelarut

yang menguap di ruang vakum dengan mengubahnya

kembali ke padat.

e. Double cone vacuum dryer

Gambar 42. Skematik alat double cone vacuum dryer

Vacuum dryer merupakan salah satu tipe pengering drum (drum dryer).

Drum yang terbuat dari logam (stainless steal) dihembuskan udara panas dari

dalam, pada saat  bersamaan bahan yang akan dikeringkan dimasukkan ke per-

mukaan drum yang berputar. Panas yang ada di permukaan drum akan menu-

runkan kadar air dalam bahan, air dibuang melalui pompa vacuum, sehingga

bahan atau sediaan tersebut dapat mengering. Perbedaan vacuum dryer dan

drum dryer adalah pada penggunaan vacuum (drumnya di vakuum) sehingga

proses pengeringan menjadi lebih cepat karena adanya pengurangan atau penu-

Page 54: Bab III Uraian Khusus

Page | 54

runan tekanan di dalam drum akibat pemvakuman. Aplikasipenggunaan

metode ini biasanya digunaka dalam pengeringan larutan atau suspensi.

Untuk pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Drying) adalah

proses pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan ke-

cepatan tertentu yang dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga ham-

paran bahan tersebut memiliki sifat seperti fluida. Metode pengeringan fluidis-

asi digunakan untuk mempercepat proses pengeringan dan mempertahankan

mutu bahan kering.

2. Pengeringan Sistem Fluidasi

Pengeringan hamparan terfluidisasi (Fluidized Bed Drying) adalah proses

pengeringan dengan memanfaatkan aliran udara panas dengan kecepatan tertentu

yang dilewatkan menembus hamparan bahan sehingga hamparan bahan tersebut

memiliki sifat seperti fluida.

Metode pengeringan fluidisasi digunakan untuk mempercepat proses pen-

geringan dan mempertahankan mutu bahan kering. Pengeringan ini banyak digu-

nakan untuk pengeringan bahan berbentuk partikel atau butiran, baik untuk indus-

tri kimia, pangan, keramik, farmasi, pertanian, polimer dan limbah. Proses pen-

geringan dipercepat dengan cara meningkatkan kecepatan aliran udara panas sam-

pai bahan terfluidisasi. Dalam kondisi ini terjadi penghembusan bahan sehingga

memperbesar luas kontak pengeringan, peningkatan koefisien perpindahan kalor

konveksi dan peningkatan laju difusi uap air.

Kecepatan minimum fluidisasi adalah tingkat kecepatan aliran udara teren-

dah dimana bahan yang dikeringkan masih dapat terfluidisasi dengan baik, sedan-

gkan kecepatan udara maksimum adalah tingkat kecepatan tertinggi dimana pada

tingkat kecepatan ini bahan terhembus ke luar ruang pengering.

Bagian-bagian mesin pengering sistem fluidisasi adalah kipas (blower)

berfungsi untuk menghasilkan aliran udara.Selanjutnya adalah elemen pemanas

(heater) berfungsi untuk memanaskan udara, plenum dalam mesin pengering tipe

fluidisasi merupakan saluran pemasukan udara panas yang dihembuskan kipas ke

ruang pengeringan. Kemudian ruang pengering berfungsi sebagai tempat diman-

Page 55: Bab III Uraian Khusus

Page | 55

abahan yang akan dikeringkan ditempatkan. Terakhir adalah hopper berfungsi se-

bagai tempat memasukkan bahan yang akan dikeringkan ke ruang pengering.

Jika pengeringan berlangsung pada tekanan uap dan suhu rendah, maka akan ter-

jadi pengeringan penguapan, sebaliknya jika suhu dan tekanan uap mendekati titik

didih lembab disebut pengeringan pendidihan. Suplai dan perpindahan panas da-

pat berlangsung secara konveksi (pengeringan konveksi), penyinaran (pen-

geringan penyinaran) atau penghantaran (pengeringan kontak).

Pengeringan biasanya merupakan suatu tahapan dari sederetan operasi, se-

hingga material tersebut siap untuk mengalami pemrosesan berikutnya atau

bahkan merupakan produk akhir dari sederetan tahapan yang siap dikemas.

3. Proses pengeringan dengan FBD di CV. Sempurna Boga Makmur Semarang

dilakukan untuk :

a. Pengeringan Gula Bubuk

b. Pengeringan Bicarbonat

c. Pengeringan Citric Acid

4. Manfaat dari pengeringan antara lain:

a. Melindungi serbuk dari pengaruh degradasi.

b. Melindungi serbuk dari pengaruh mikroorganisme.

c. Memperbaiki sifat alir.

d. Memudahkan proses pengecilan partikel.

e. Meningkatkan stabilitas produk yang dikemas.

f.Mengurangi kadar air.

Page 56: Bab III Uraian Khusus

Page | 56

Udara

Udara panas Boiler

Heater

Air Buangan

Blower Bawah

Filter BagBlower AtasCerobong

5. Sistem Kerja

Gambar 44. Bagian-Bagian Fluid Bed Dryer

6. Bagian Fluid Bed Dryer

a. Sumber udara panas/Boiler

b. Heater

c. Plenum

d. Blower Bawah

e. Panel

f. Ruang pengering

g. Dinding

Gambar 43 . Skematik alat Fluid Bed Dryer

Page 57: Bab III Uraian Khusus

Page | 57

h. Pintu udara hisap

i. Blower atas penghisap

j. Cerobong asap

7. Mekanisme kerja

Bahan yang akan dikeringkan dimasukkan secara konstan dan kontinyu

kedalam ruang pengering, Kemudian Lift di ON kan sehingga loyang/hopper

terangkat ke atas dengan silinder pneumatik. Setelah bagian atas hopper rapat den-

gan body FBD yang atas, maka lift di OFF kan. Kemudian ON-kan Blower, maka

blower atas dan bawah akan aktif, blower bawah untuk menyemburkan/men-

dorong udara ke ruang pengeringan, sedangkan yang blower atas untuk

menghisap kalor yang ada di dalam ruang pengeringan, dengan timer di atur be-

rapa waktu total FBD bekerja, biasanya sekitar 10 menit. Setelah itu olahan akan

naik dalam proses pengeringan dan ditahan filter bags, sehingga olahan tidak ikut

ke cerobong karena terhisap oleh blower atas. Setelah proses selesai, jika pakai

timer maka akan mati otomatis. Setelah itu, di-“shacking’ yaitu menggerakkan

gantungan filter bags dengan pneumatik agar serbuk yang masih menempel di fil-

ter bag akan jatuh. Setelah itu lift diturunkan kemudian namun bagi bahan yang

halus akan ditangkap oleh pulsejet bag filter.

8. Kelebihan pengering sistem fluidisasi

a. Aliran bahan yang menyerupai fluida mengakibatkan bahan mengalir secara

kontinyu sehingga otomatis memudahkan operasinya.

b. Pencampuran atau pengadukan bahan menyebabkan kondisi bahan hampir

mendekati isothermal.

c. Sirkulasi bahan diantara dua fluidized bed membuatnya memungkinkan untuk

mengalirkan sejumlah besar kalor yang diperlukan ke dalam ruang pengering

yang besar.

d. Pengering tipe fluidisasi cocok untuk skala besar.

e. Laju perpindahan kalor dan laju perpindahan massa uap air antara udara pen-

gering dan bahan sangat tinggi dibandingkan dengan pengering metode kontak

yang lain.

Page 58: Bab III Uraian Khusus

Page | 58

f.Pindah kalor dengan menggunakan pengering tipe fluidisasi membutuhkan area

permukaan yang relatif kecil.

g. Sangat ideal untuk produk panas sensitif dan non-panas sensitive

9. Kekurangan pengering sistem fluidisasi

a. Sulit untuk menggambarkan aliran dari udara panas yang dihembuskan ke ru-

ang pengering, dikarenakan simpangan yang besar dari aliran udara yang ma-

suk dan bahan terlewati oleh gelembung udara, menjadikan sistem kontak/

singgungan tidak efisien.

b. Pencampuran atau pengadukan bahan padatan yang terus menerus pada ham-

paran akan menyebabkan ketidakseragaman waktu diam bahan di dalam ruang

pengering, karena bahan terus menerus terkena hembusan udara panas.

c. Tidak dapat mengolah bahan yang lengket atau berkadar air tinggi dan abra-

sive.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem Fluidized Bed Dryer adalah pen-

gaturan yang baik antara: tekanan udara, tingkat perpindahan panas dan waktu pen-

geringan, sehingga tidak timbul benturan/gesekan bahan/material pada saat proses

pengeringan berlangsung. Untuk bahan yang lengket atau berkadar air tinggi sangat

beresiko mengaplikasikan sistem ini, situasi seperti ini perlu dilakukan pengkon-

disian awal yaitu mencampurnya dengan bahan/material keringnya terlebih dahulu,

agar tidak menimbulkan masalah pada unit siklon, demikian pula halnya untuk pro-

duk ahir yang halus dan ringan, sangat perlu menggunakan pulse jet bag filter,

dikarenakan siklon penangkap produk umumnya tidak mampu berfungsi den-

gan baik, bahkan dapat menimbulkan polusi udara. Penentuan dimensi ruang bakar,

suhu yang diaplikasikan serta volume dan tekanan udara sangat menentukan keber-

hasilan proses pengeringan, sehingga perlu diketahui data pendukung untuk meran-

cang sistim ini diantaranya kadar air input, kadar air output, densiti material, ukuran

material, maksimum panas yang diizinkan, sifat fisika/kimia, kapasitas output/input

dan sebagainya.

Page 59: Bab III Uraian Khusus

Page | 59

Berikut ini adalah bagian-bagian mesin pengering sistem fluidisasi di CV. Sempurna

Boga Makmur.

1. Boiler

Gambar 45. Mesin Boiler

Di CV Sempurna Boga makmur terdapat 2 buah boiler, yaitu untuk

memasak nata de coco dan juga sebagai input panas boiler. Cara kerja boiler yaitu

Energi kalor yang dibangkitkan dalam sistem boiler memiliki nilai tekanan, tem-

peratur, dan laju aliran yang menentukan pemanfaatan steam yang akan digu-

nakan. Berdasarkan ketiga hal tersebut sistem boiler mengenal keadaan tekanan-

temperatur rendah (low pressure/LP), dan tekanan-temperatur tinggi (high pres-

sure/HP), dengan perbedaan itu pemanfaatansteam yang keluar dari sistem boiler

dimanfaatkan dalam suatu proses untuk memanasakan cairan dan menjalankan

suatu mesin (commercial and industrial boilers), atau membangkitkan energi

listrik dengan merubah energi kalor menjadi energi mekanik kemudian memutar

generator sehingga menghasilkan energi listrik (power boilers). Namun, ada juga

yang menggabungkan kedua sistem boiler tersebut, yang memanfaatkan tekanan-

temperatur tinggi untuk membangkitkan energi listrik, kemudian sisa steam dari

turbin dengan keadaan tekanan-temperatur rendah dapat dimanfaatkan ke dalam

proses industri dengan bantuan heat recovery boiler.

Page 60: Bab III Uraian Khusus

Page | 60

2. Elemen Pemanas (heater)

Elemen Pemanas (heater) berfungsi untuk memanaskan udara sehingga

kelembaban relatif udara pengering turun, dimana kalor yang dihasilkan dibawa

oleh aliran udara yang melewati elemen pemanas sehingga proses penguapan air

dari dalam bahan dapat berlangsung.

3. Kipas (Blower)

Pengertian Blower adalah mesin ataualat yang digunakan untuk

menaikkan atau memperbesar tekanan udara atau gas yang akan dialirkan dalam

suatu ruangan tertentu juga sebagai pengisapan atau pemvakuman udara atau gas

tertentu. Bila untuk keperluan khusus, blower kadang – kadang diberi nama lain

misalnya untuk keperluan gas dari dalam ovenkokas disebut dengan nama ex-

houter. Di industri - industri kimia alat ini biasanya digunakan untuk mensirku-

lasikan gas–gas tertentu di dalam tahap proses–proses secara kimiawi dikenal den-

gan nama booster atau circulator.

a. Klasifikasi Blower

1) Secara umum blower ada dua macam yaitu :

a) Positive Diplacement Blower

Pada jenis ini udara atau gas dipindahkan volume per volume

dalam ruangan yang disebabkan adanya pergerakan elemen impeller

yang berputar karena adanya pertambahan massa udara atau gas yang

dipindahkan. Jenis positive displacement blower yang sering digunakan

adalah rotary blower ( blower rotary) yaitu :

VaneBlower

Pada umumnya digunakan untuk kapasitas yang kecil dengan

fluida yang bersih. Ditinjau dari bentuk dan cara kerja elemen impel-

ervane blower dibagi menjadi dua type yaitu : Slanding vane dan

Fleksibel vane.

Slanding v ane

Slanding vane adalahimpeller yangberputarterdapatsuatu

mekanismeyang dapat bergerak slading ( keluarmasuk )

Page 61: Bab III Uraian Khusus

Page | 61

didalamnya danlazim

disebutvane.Karenagerakanimpellereksentrikterhadap casing maka

terjadilah perubahanruang dimana udara atau gas

dialirkanolehvanetersebut.Jumlahvaneuntuk satublowerbervariasi

tergantungbesarnyakapasitas dan tekanan discharger yang di-

harapkan.

Flexib l eva n e

Flexible vaneadalah:padabagianluarimpellerterdapatsirip-

sirip yangflexibledankarenagerakan

impellereksentrikterhadapcasing

makavaneakandiperolehtekananudarayangadadiruangcasinglalu

tekanan udara atau gas itu dipindahkan keluar.

b) Sentrifugal Blower

Blower sentrifugal pada dasarnya terdiri dari satu impeller atau

lebih yang dilengkapi dengan sudu–sudu yang dipasang pada poros yang

berputar yang diselubungi oleh sebuah rumah(casing). Udara memasuki

ruang casing secara horizontal akibat perputaran poros maka ruang pipa

masuk menjadi vakum lalu udara dihembuskan keluar.

2) Dari bentuk sudut (blade) impeller ada 2 jenis yaitu :

a) Forward Curved Blade

ForwardCurvedadalah bentukbladeyangarah lengkungan bagianu-

jung terpasang diatassearah denganputaran roda. Pada forward curved

terdapat susunan blade secara parallel (multiblade)keliling shroud.

Karena bentuknya, makapadajenisiniudaraataugas meninggalkanblade-

dengankecepatanyang tinggisehinggamempunyaidischargevelocity

yangtinggidansetelah melalui housingscrollsehingga diperolehenergy-

potensialyangbesar.Bagankonstruksi alatini diperlihatkan pada gambar

26.

Page 62: Bab III Uraian Khusus

Page | 62

Gambar 46.Forward Curved Blade

Keterangangambar 46 :

1. Shroud

2. Hub ( pusat)

3. Blade ( bilah / pisau)

b) Backward Curved Blade

Typeini mempunyaisusunanbladeyangsamadenganforwardcurved-

blade,hanyaarahdansudut bladeakanmempunyaisudutyangoptimumdan

merubah energi kineticke energi potensial (tekanan secara langsung).

Blowerini didasarkan padakecepatansedang, akantetapi memiliki-

range tekanandan volumeyanglebarsehinggamembuatjenisini sangate-

fisienuntuk ventilator. Untuk jelasnya dapat diperlihatkan pada gambar

27.

Page 63: Bab III Uraian Khusus

Page | 63

Gambar 47.Backward Curved Blade

Keterangangambar 27 :

1. Shroud

2. Hub ( pusat)

3. Blade ( bilah / pisau)

c) Radial Blade

Didalam pemakaiannyadirancang untuktekananstatisyangtinggi-

pada kapasitasyangkecil.Namundemikianperkembangansaat inijenis ben-

tukradial blade dibuatpelayanan tekanan dankecepatan putarantinggi.

b. Operasi Blower

1) Operasi

Operasi blower adalah hampir sama dengan operasi pompa, waktu

menstartataumenstopharuslahdicek–interlebihdahuluuntukmengurangi be-

ban penggeraknya.Tetapihanya satuhalsajayangperludiperhatikanselama

pengoperasian,yaknipengecekkan yangdilakukansesekali terhadaptemper-

atur dan jumlah oil atau dapat dilihat daribatas kerja/jamkerjanya.

Operasi pompa yang dimaksud diatas, waktu menstart atau menjalankan

adalah:

a) Tutup discharge valve

b) Buka suction valve

c) Lakukan drain dan vent

d) Nol– kan Indukator PG

Page 64: Bab III Uraian Khusus

Page | 64

e) Switchon(bebannol)tunggukeadaannormal,amatigetaran,bunyi,suhu,

pressurehead,pemakaiandaya, tetesan cairanpadaselpompaatau

sambunganpompa.

f) Keadaan normal tercapai.

1) Buka discharge valve

2) Amati pemakaian daya pada pompa

3) Batas maksimumpembebanan

Dan saat menstop atau menghentikanpompa adalah:

a) Tutup penuhdischarge valve

b) Lakukan pencatatan: getaran, suhu, pemakaian daya, pressure

headmaksimum

c) Keadaan normal tercapaiswitch off

d) Tutupkan suction valve

e) Lakukan drain

f) Periksa keadaan pompa

g) Pulihkan rangkaian pipasaluran

Gambar 48. Pompa Sentrifugal saat pertama dibuat

Page 65: Bab III Uraian Khusus

Page | 65

Gambar 49. Komponen Utama Pompa Sentrifugal

4. Plenum

Plenum dalam mesin pengering tipe fluidisasi merupakan saluran pema-

sukan udara panas yang dihembuskan kipas ke ruang pengeringan.Bagian saluran

udara ini dapat berpengaruh terhadap kecepatan aliran udara yang dialirkan, di-

mana arah aliran udara tersebut dibelokkan menuju ke ruang pengering dengan

bantuan sekat-sekat yang juga berfungsi untuk membagi rata aliran udara tersebut.

Page 66: Bab III Uraian Khusus

Page | 66

5. Ruang Pengering

Gambar 50. Tampak Luar Ruang Pengering

Ruang pengering berfungsi sebagai tempat dimana bahan yang akan diker-

ingkan di tempatkan. Perpindahan kalor dan massa uap air yang paling optimal

terjadi diruang ini. Menurut Mujumdar (2000), tinggi tumpukan bahan yang opti-

mal untuk pengering dengan menggunakan fluidized bed dryer adalah 2/3 dari

tinggi ruang pengering.

6. Hopper

Hopper berfungsi sebagai tempat memasukkan bahan yang akan diker-

ingkan ke ruang pengering. Di bawahnya terdapat jaring/ram dengan lubang yang

sangat kecil untuk lewat udara dari blower.

Page 67: Bab III Uraian Khusus

Page | 67

Gambar 51. Loyang/Hopper

7. Filter Bag

Gambar 52.Bag Filter

Bag filter adalah alat untuk memisahkan partikel kering dari gas (udara)

pembawanya. Di dalam bag filter, aliran gas yang kotor akan partikel masuk ke

dalam beberapa longsongan filter (disebut juga kantong atau cloth bag) yang ber-

jajar secara pararel, dan meninggalkan debu pada filter tersebut. Aliran debu dan

Page 68: Bab III Uraian Khusus

Page | 68

gas dalam bag filter dapat melewati kain (fabric) ke segala arah. Partikel debu ter-

tahan di sisi kotor kain, sedangkan gas bersih akan melewati sisi bersih kain. Kon-

sentrasi partikel inlet bag filter adalah antara 100 μg/ m3 – 1 kg/m3. Debu secara

periodik disisihkan dari kantong dengan goncangan atau menggunakan aliran

udara terbalik, sehingga dapat dikatakan bahwa bag filter adalah alat yang mener-

ima gas yang mengandung debu, menyaringnya, mengumpulkan debunya, dan

mengeluarkan gas yang bersih ke atmosfer.

a. Keuntungan Bag Filter

Keuntungan dari penggunaan bag filter adalah Efisiensi pengumpulan

sangat tinggi, meski untuk partikulat yang sangat kecil, dapat dioperasikan

pada kondisi debu dan dalamvolume alir yang berbeda-beda, terjadi konservasi

energi, tidak beresiko menimbulkanpencemaran air dan tanah.

b. Kerugian Bag Filter

Kerugian bag filter adalah memerlukan area yang luas, material kain

akan dapat rusak akibat adanya temperatur yang tinggi ataupun korosi bahan

kimia, tidak dapat beroperasi pada keadaan basah (moist); kain dapat menjadi

lengket, dapat berpotensi menimbulkan kebakaran atau meledak

(eksplotion).Alat ini umum digunakan di industri carbon black dan cemen serta

industry lain yangmenangani powder-powder yang jika dibiarkan akan menye-

babkan pencemaran lingkungan.

c. Cara Kerja

Cara kerja bag filter serbuk yang masuk ke dalam beberapa longsongan

filter (disebut juga kantong atau cloth bag) yang berjajar secara pararel, dan

meninggalkan debu pada filter tersebut. Aliran debu dan gas dalam bag filter

dapat melewati kain (fabric) ke segala arahPartikel debu tertahan di sisi kotor

kain, sedangkan gas bersih akan melewati sisi bersihkain. Konsentrasi partikel

inletbag filter adalah antara 100 μg/ m3 – 1 kg/m3.Debu secara periodik dis-

Page 69: Bab III Uraian Khusus

Page | 69

isihkan dari kantong dengan goncangan atau menggunakan aliranudara terba-

lik.

8. Cerobong

Gambar 53. Cerobong Asap CV. SBM

Cerobong asap adalah struktur untuk ventilasi panas gas buang atau asap

dari boiler, kompor, tungku atau perapian ke luar atmosfer. Cerobong asap bi-

asanya vertikal untuk aliran gas lancar menarik udara ke dalam pembakaran. Ru-

ang di dalam cerobong asap disebut asap. Cerobong asap dapat ditemukan pada

bangunan, lokomotif uap dan kapal di Amerika Serikat.

a. Fungsi Cerobong Asap

Adapun fungsi cerobong asap adalah untuk meningkatkan menarik udara,

untuk pembakaran dan untuk membubarkan polutan dalam gas buang di

wilayah yang lebih besar sehingga mengurangi konsentrasi polutan sesuai den-

gan batasan peraturan atau lainnya.