bab iii studi kasus - · pdf filebab iii studi kasus 3‐ 4 sebesar 2156 gwh. energi listrik...

Download BAB III STUDI KASUS - · PDF fileBab III Studi Kasus 3‐ 4 sebesar 2156 GWH. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Saguling akan terinterkoneksikan dengan system kelistrikan se

If you can't read please download the document

Upload: leminh

Post on 06-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • BabIIIStudiKasus

    31

    BAB III STUDI KASUS

    3.1. SEKILAS SUNGAI CITARUM

    Sungai Citarum merupakan sungai terpanjang di Propinsi Jawa Barat dan merupakan

    adalah satu yang terpanjang di pulau Jawa (nomor tiga terpanjang di Pulau Jawa).

    Sumber air sungai Citarurn berasal dan mata air Gunung Wayang dan beberapa anak

    sungai Citarum yang tersebar di beberapa tempat. Daerah tangkapan hujan dan daerah

    hulu Sungai Citarum meliputi area kurang lebih seluas 4500 km2. Area tersebut

    setidaknya meliputi 4 (empat) wilayah kabupaten dan kotamadya di Propinsi Jawa

    Barat, yaitu meliputi sebagian kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kabupaten

    Cianjur, serta seluruh daerah Kotamadya Bandung.

    Gambar 3. 1 Posisi Sungai Citarum terhadap Daerah Studi

  • BabIIIStudiKasus

    32

    3.2. LETAKADMINISTRATIF

    Secara administratif, letak Waduk Saguling termasuk dalam wilayah administratif

    Kabupaten Bandung. Di sekeliling Waduk Saguling terdapat empat wilayah

    Kecamatan yaitu Kecamatan Sindangkerta, Kecamatan Batujajar, Kecamatan

    Cipongkor dan Kecamatan Cililin. Waduk Saguling terletak sekitar 20 km dari kota

    Kecamatan Raja Mandala yang terletak antara jalan raya Bandung Cianjur

    sedangkan untuk mencapai sisi-sisi waduk lainnya dapat ditempuh dari kota-kota

    kecamatan terdekat yang terletak di sekitar waduk Saguling. Secara geografis, waduk

    Saguling terletak pada koordinat UTM (Universal Traverse Mercator) antara X:

    760000 778000 dan Y: 9227500 9240500 untuk lebih jelasnya lokasi waduk

    Saguling dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

    Sungai citarum sebagai sumber utama waduk Saguling sebenarnya terdapat tiga buah

    waduk yang beroperasi secara Kaskade. Sungai Citarum mengalir sepanjang sekitar

    270 kilometer dengan cakupan seluas 6.540 kilometer persegi, yaitu mulai dari

    Gunung Wayang hingga Tanjung, Karawang. Dari hulu ke hilir terdiri dari waduk

    Saguling yang terletak pada ketinggian +643 m dari permukaan air laut (dpal), Waduk

    Cirata terletak pada ketinggian +220 m dpal dan waduk Jatiluhur pada ketinggian

    +107 m dpal. Waduk Saguling dan Waduk Cirata hanya memproduksi listrik dengan

    kapasitas masing-masing terpasang 700 MW dan 1.008 MW, sedangkan Waduk

    Jatiluhur berfungsi sebagai waduk serbaguna dengan tugas pokok sebagai penyedia

    air irigasi untuk sawah seluas kurang lebih 200.000 HA untuk kawasan Subang,

    Karawang dan Bekasi serta sebagai penyedia air minum bagi DKI Jakarta serta

    memproduksi listrik dengan kapasitas terpasang hanya 175 MW. Ketiga waduk

    tersebut terikat pada sistem waduk Kaskade Citarum yang saling mempengaruhi.

  • BabIIIStudiKasus

    33

    Gambar 3. 2 Sistem waduk kaskade

    3.3. WADUKSAGULING

    3.3.1. Profil Umum

    Waduk/PLTA Saguling terletak sekitar 30 km sebelah barat Kotarnadya Bandung dan

    100 km sebelah tenggara DKI Jakarta. Daerahnya sangat ideal untuk dibangun waduk

    PLTA karena memiliki topografi yang berbukit (sehingga dapat menghasilkan head

    yang tinggi) dan memiliki curah hujan yang tinggi (kurang lebih 2.6 milyar m3 per-

    tahun). Pada system waduk kaskade Citarum, waduk Saguling berada di daerah paling

    hulu dibandingkan kedua waduk lainnya.

    Gambar 3. 3 Waduk Saguling

    Waduk saguling dibangun dengan fungsi utama sebagai waduk PLTA atau untuk

    keperluan pembangkitan tenaga listrik. Kapasitas terpasang pada waduk Saguling

    adalah 700.72 MW dan memiliki kemampuan produksi listrik rata-rata per-tahun

  • BabIIIStudiKasus

    34

    sebesar 2156 GWH. Energi listrik yang dihasilkan oleh PLTA Saguling akan

    terinterkoneksikan dengan system kelistrikan se-Jawa-Bali. PLTA Saguling dalam

    system kelistrikan Jawa-Bali ditujukan sebagai pemikul beban puncak (peak load),

    selain untuk memikul beban puncak, PLTA Saguling juga memiliki fungsi sebagai

    pengatur frekuensi system kelistrikan Jawa-Bali. Hal ini dimugkinkan dengan diterapkannya peralatan LFC (Load Frequency Factor) di PLTA Saguling. Aliran air

    yang masuk ke waduk ini berasal dan aliran sungai Citarum dan beberapa anak sungai. Luas daerah tangkapan hujan Waduk Saguling mencapai kurang lebih seluas

    2.271,7 km2 (berdasarkan UBP Saguling-PT. Indonesia Power)

    Gambar 3. 4 PLTA Saguling

    3.3.2. Bendungan Bendungan pada waduk Saguling merupakan tipe urugan batu dengan inti kedap air

    (rockfihl darn with an impervious center core). Tinggi dan bangunan bendungan

    tersebut ialah 99 m, sedangkan panjang puncaknya adalah 301,4 m. Elevasi puncak

    bendungan terletak pada +650,5 m di atas permukaan laut. Isi tubuh bendungan

    diperkirakan mencapai 2,79 juta m3. Dengan bendungan ini, kapasitas tampungan volume waduk (maksimum) yang direncanakan ialah sebesar 875 juta m3 dengan

    nilai kapasitas tampungan volume efektifnya mencapai 611,5 juta ml Elevasi atau

    tinggi muka air waduk maksimum (HWL-Highest Water Level) direncanakan setinggi

    643 m, sedangkan elevasi muka air minimumnya (LWL-Lowest Water Level) adalah

  • BabIIIStudiKasus

    35

    +623 m. Luas daerah genangan waduk Saguling (pada elevasi +643 m) diperkirakan

    mencapai 48,695 ha.

    Gambar 3. 5 Bendungan Utama Saguling

    3.3.3. Spillway Pada salah satu sisi samping tubuh bendungan waduk Saguling terdapat bangunan

    pelimpah (spilway). Spilway waduk Saguling berupa pelimpah samping yang

    dilengkapi dengan saluran peluncur (chute type with side flow entrance). Pelimpah

    samping tersebut terdiri dan 2 (dua) bagian yaitu bagian yang berpintu (gate spiliway)

    dan bagian yang tidak berpintu (free spillway). Gate spiliway pada waduk Saguling

    memiliki 3 (tiga) buah pintu yang masing-masing memiliki lebar 10 m dan tinggi 8,3

    m. Sedangkan bagian yang tak berpintu (free spillway) dibuat dengan lebar 62 m.

    Seluruh bagian pelimpah tersebut terbuat dan beton. Elevasi mulut gate spiliway ialah

    +634,7 m sedangkan elevasi puncak dan bagian free spiliway ialah +643 m. Apabila

    terjadi banjir, aliran air yang masuk spillway akan dibawa ke hilir melalui sebuah

    saluran peluncur (chute). Peluncur tersebut dilengkapi dengan peredam energi (energy

    disipator) jenis stilling basin with baffle pierre. Kapasitas debit maksimum yang dapat

    mengalir melalui bangunan pelimpah waduk Saguling ini adalh sebesar 2400 m3/s.

  • BabIIIStudiKasus

    36

    Gambar 3. 6 Bangunan Spillway Waduk Saguling

    3.3.4. Intake Intake pada waduk Saguling terpisah dan bangunan spillway. Intake yang digunakan

    pada waduk Saguling adalah tipe tower yang berjumlah 2 (dua) buah dengan dimensi

    bangunan intake tersebut secara keseluruhan ialah panjang 29 m dan lebar 50 m. Tiap

    tower intake pada waduk Saguling dilengkapi pintu air yang masing-masing memiliki

    lebar 5,8 m dan tinggi 5,8 m. Kapasitas debit maksimum aliran air yang dapat melalui

    intake pada waduk Saguling adalah 224 m3Is.

    Gambar 3. 7 Bangunan Intake Waduk Saguling

    3.3.5. Headrace Tunnel Pada waduk Saguling, jenis headrace tunnel yang digunakan adalah pressure tunnel

    with circular section. Saluran headrace tunnel ini berjumlah 2 (dua) buah dan terbuat

  • BabIIIStudiKasus

    37

    dan beton. Diameter saluran tersebut masing-masing adalah 5,8 m dengan panjang

    4689,182 m dan 4689,743 m.

    Gambar 3. 8 Headrace Tunnel Waduk Saguling

    3.3.6. Surge Tank Pada waduk Saguling, tipe surge tank yang digunakan adalah differential with circular

    section. Tanki pendatar air yang dibangun pada waduk Saguling berjumlah 2 (dua)

    buah dan akan melayani penstock yang berjumlah 2 (dua) buah juga. Kedua surge

    tank tersebut memiliki diameter masing-masing 12 rn serta tinggi 103,6 m dan 98,6

    m.

    Gambar 3. 9 Bangunan Surge Tank Waduk Saguling

    3.3.7. Penstock Penstock yang digunakan pada waduk Saguling berjumlah 2 (dua) buah dengan

    karakteristik:

  • BabIIIStudiKasus

    38

    Tipe : Open steel pipe with ring garden supports

    Jumlah : 2 (dua) buah

    Diameter dalarn : 4,3 m s.d. 2,83 m

    Panjang : 1868 m dan 1768 m

    Gambar 3. 10 Penstock Waduk Saguling

    3.3.8. Power House Gedung pusat pembangkit (power house) pada PLTA Saguling bertipe semi bawah tanah

    dengan 2 (dua) lantai di atas dan 5 (lima) lantai di bawah tanah. Gedung ini secara umum memiliki bentuk persegi panjang dengan panjang 104,4 m dan lebar 32,5 m serta memiliki

    tinggi 42,5 m.

    Kapasitas daya yang terpasang pada PLTA Saguling adalah sebesar 4x 175,18 MW (700,72

    MW). Jumlah turbin dan generator yang terdapat pada power house di PLTA Saguling ialah

    masing-masing 4 (empat) buah. Adapun karakteristik dan turbin dan generator yang

    digunakan

    adalah seperti disebutkan di bawah sebagai berikut:

    1. TURBIN

    Merk : Toshiba

    Tipe : Francis Vertical

    Jumlah : 4 (empat)

    Kapasitas : 4x 178,8 MW

    Putaran : 333 rpm

    Debit pada head normal : 4x 54,8 m3/s

    Head (maks./normal/min.) : 363,6/355,7/343,3 m

  • BabIIIStudiKasus

    39

    2. GENERATOR

    Merk : Mitsubishi

    Tipe : Setengah payung, 3phase, Synchronous

    Jumlah : 4 (empat)

    Kapasitas : 4x 206,1 MW

    Putaran : 333 rpm

    Tegangan : 16,5 kV

    Arus :72l2Ampere

    Frekuensi : 50 Hz

    Energi listrik yang dihasilkan oleh generator akan dinaikkan tegangannya melalui

    traf