bab iii solusi bisnis - digilib.itb.ac.id ini menjadi fokus pertama karena situasi dan kondisi serta...
TRANSCRIPT
25
BAB III SOLUSI BISNIS
3.1 Alternatif Solusi
Apabila kita melihat yang menjadi akar masalah adalah kenaikan harga BBM dalam hal
ini minyak diesel (IDO), penulis melihat apabila tidak dicarikan solusinya akan terus
menjadi masalah bagi PT SK KERIS karena seperti yang kita ketahui seperti pada Bab-1
tentang kondisi eksternal bahwa harga minyak sangat fluktuatif, sangat sensitif baik itu
akibat politik dunia, keamanan dunia, juga iklim. Sesuai dengan risk management dimana
dinyatakan untuk kasus dengan frekwensinya tinggi serta severitynya juga tinggi maka
dianjurkan untuk melakukan mitigasi dengan cara menghindar (avoid). Untuk itu PT SK
KERIS harus keluar dari ketergantungan dengan minyak diesel secara bertahap maupun
langsung sesuai dengan kondisi alternatif yang dipilih.
Untuk mencari solusi untuk menyelesaikan masalah ini, manajemen PT SK Keris
memberi arahan sebagai acuan untuk menjadi dasar dalam feasibility study yang akan
dilakukan yaitu:
• Lingkungan Hidup
Hal ini menjadi fokus pertama karena situasi dan kondisi serta posisi PT SK KERIS yang
berada disisi lapangan golf Gading Serpong serta perumahan Gading Serpong, karena
apabila salah memilih, akan membahayakan kelangsungan hidup SK KERIS sendiri.
• Ketersediaan (supplai)
Harus mampu terjamin supplainya, sehingga harganya dapat terkendali dan terjamin
kontinuitas operasi PT SK KERIS.
• Investasi
Manajemen memberi batasan nilai investasi untuk keseluruhan aktivitas proyek
difersivikasi sumber energi alternatif termasuk di Utility dan PET maksimun
US$5,000,000/ tahun, dan pay back periode maksimum 2 tahun yang semuanya di
benchmark atau dibandingkan dengan kondisi apabila PT SK KERIS menggunakan
minyak diesel (IDO) seperti Tabel 3.1
26
Tabel 3.1 Biaya Operasi Diesel Engine Tahun 2006 (simulasi)
No Klasifikasi unit Asumsi 2006
1 Power kWh 22,500.00
2 Konsumsi IDO L/kWh 0.25 3 Total Konsumsi/Tahun L/Tahun 49,866,300.00
4 Harga IDO US$/L 0.527 5 BiayaIDO/tahun US$/Tahun 26,279,540.10
7 Biaya pemeliharaan US$/Tahun 1,500,000.00
8 Biaya tenaga kerja US$/Tahun 30,000.00 9 Biaya Pem.+ karyawan US$/Tahun 1,530,000.00
10 Biaya operasi (5+9) US$/Tahun 27,809,540.10 11 Biaya per unit (unit cost) US$/kWh 0.141
• Teknologi.
Teknologi yang di pilih harus mampu dioperasikan oleh karyawan PT SK KERIS sendiri,
tidak tergantung kepada pihak lain.
• Waktu Pekerjaan.
Proyek ini harus sudah dapat beroperasi pada akhir tahun 2005 karena untuk mengurangi
kerugian akibat dampak kenaikan harga oil dunia yang diperkirakan setelah tahun 2005
akan terus naik.
Untuk mencari sumber energi alternatif, harus dilakukan penelitian secara komprehensip,
jangan sampai energi yang dipilih nantinya justru bukan penyelesaian hanya pemindahan
masalah, seperti pribahasa “lepas dari mulut harimau masuk ke mulut buaya”.
Ada tiga sumber energi yang dianggap cukup realistis yang dianggap mampu menjadi
pertimbangan yaitu gas dan batubara dan PLN. Untuk lebih jelasnya kita akan bahas satu
persatu apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan masing-masing, dan tolak ukurnya
adalah operation managemen, finance, risk management (risk identification) yang
semuanya mengacu kepada batasan yang diberikan manajemen PT SK KERIS.
27
Operation Manangement terdiri dari:
• ketersediaan di Indonesia.
• Nilai kalori.
• Sistem pengiriman ke SK KERIS.
• Sistem penyimpanan.
• Lama waktu untuk menyelesaikan proyek (schedule proyek)
• Biaya per unit (production cost)
Management Teknologi
• Effisiensi thermal
• Kehandalan
Finance terdiri dari
• Investasi
• ROI
• Pay back period.
Risk identification
• Fluktuasi harga
• Konsistensi suplai.
• Pengaruh terhadap lingkungan hidup.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat seperti pada Gambar 3.1 di bawah ini.
28
Gambar 3.1 Pertimbangan Alternatif Solusi
Lingkung-an Hidup
Konsis-tensi
supplai
Fluktuasi Harga
Pay back
period
ROI
Investasi
Kehanda-
lan
Effisiensi
Biaya per
unit
Schedule
proyek
Sistem penyimpa
nan
Sistem pengiri- man
Nilai
Kalori
Ketersedi-aan di
Indonesia
Alter-
natif
Solusi
29
3.2 Batu bara
3.2.1 Ketersediaan di Indonesia.
Batubara apabila kita berbicara tentang ketersediaan di Indonesia, maka berdasarkan
Tabel 1.2 dinyatakan bahwa sumber daya 57 milliar ton, cadangan 19.3 milliar ton,
produksi pertahun 130 juta ton, atau dengan kata lain masih dapat dinikmati sampai 147
tahun lagi.
Nilai kalor batubara antara 5.800 ~ 6.500 k.cal/kg, dan ini sangat tergantung harga, untuk
kasus PT SK KERIS diambil asumsi 6,200 k.cal/kg.
3.2.2 Sistem Pengiriman.
Pengiriman ke SK KERIS adalah dengan menggunakan truk apabila konsumsi PT SK
KERIS untuk kapasitas 20,000 kW dibutuhkan 140 ton maka dengan kapasitas truk 20
ton maka diperlukan 7 kali pengiriman dalam sehari. Untuk hal ini membutuhkan
pengaturan karena di SK KERIS sendiri untuk raw material saja akan ada 18 kali
pengiriman belum sub-raw material dan pengiriman barang hasil produksi ke pelanggan.
3.2.3 Penyimpanan.
Sama seperti minyak diesel, batu bara juga membutuhkan tempat penyimpanan. Sesuai
dengan bentuk dan sifatnya batubara yang terdiri dari bongkahan batu, bersifat acid
(asam), juga mengandung debu dan berbahaya karena dapat menyala sendiri akibat panas
udara luar, maka dibutuhkan tempat penyimpanan yang cukup baik dan luas, untuk
pembangkit besar seperti di PLTU Suralaya di tempatkan di lapangan terbuka sedang di
SK Chemicals, Ulsan Korea ditempatkan di silo karena masalah lingkungan yang
peraturannya ketat, sedang salah satu pabrik di Tangerang yaitu ITS yang sedang
berencana membangun PLTU, menyimpannya di dalam gudang yang cukup luas dengan
alasan menghindari pencemaran lingkungan. PT SK KERIS dengan lokasi dikelilingi
oleh lapangan golf dan perumahan mewah (Gading Serpong dan BSD) yang selama ini
berusaha menjaga lingkungannya karena alasan lokasi dan moral akan cukup sulit untuk
30
menempatkannya di udara terbuka, untuk itu perlu gudang atau silo, yang mana
pembangunannya membutuhkan biaya besar.
3.2.4 Lama Penyelesaian Proyek.
Berdasarkan penawaran yang ada dapat dikatakan untuk menyelesaikan proyek batubara
dibutuhkan waktu antar 18 sampai 24 bulan sejak kontrak ditandatangani. Sementara
pada saat proyek ini di pelajari (feasibility study) pada tahun 2004 awal, pemerintah
sudah merencanakan akan mencabut subsidi pada tahun 2005 akhir, artinya manajement
PT SK KERIS harus memilih siapa yang dapat menyelesaikan proyek ini secepatnya,
karena apabila terlambat, kemungkinan besar SK KERIS akan mengurangai produksi
bahkan tutup dengan alasan sudah tidak kompetitif lagi.
3.2.5 Teknologi.
Apabila SK KERIS menggunakan batu bara sebagai sumber energi, maka untuk dapat
membangkitkan listrik, harus dipasangkan dengan turbine uap (steam turbine). Proses
pembangkitan listrik adapat dijelaskan sebagi berikut ini.
Air akan dipanaskan menjadi uap atau steam sampai mencapai tekanan dan temperature
yang ditentukan sesuai design pada boiler. Proses pemanasan menggunakan batu bara,
kemudian steam ini akan dialirkan menuju turbine nozzle dan akan memberi efek
tekanan pada blade sehingga turbine akan berputar. Akibat turbine berputar, rotor
generator yang disambungkan pada turbine akan berputar dan membangkitkan energi
listrik yang akan dikirim kepengguna (user). Steam yang keluar dari turbine tadi masih
dapat digunakan untuk proses dan untuk absorber sehingga efisiensinya tinggi untuk
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3.
31
Gambar 3.2 Boiler and Steam Turbine Flow
Gambar 3.3 Boiler and Steam Turbine (wikipedia.com, 2007)
High Pressure Steam
Gen.
Steam (Absorber)
POWER
Steam Turbine
To Process
Boiler
Fuel
(Batu Bara)
Water
32
3.2.6 Efisiensi Thermal.
Apabila kita berbicara tentang efisiensi, yang dibicarakan adalah tentang thermal
efficiency dari fuel dalam hal ini adalah tentang efisiensi batu bara sebagai sumber energi
untuk membangkitkan listrik dengan mengunakan steam turbine. Berdasarkan literature
dapat dilihat bahwa thermal efficiency steam turbine adalah antara 88% sampai 95%
(bechtel.com, 2007).
3.2.7 Kehandalan.
Untuk memeriksa kehandalan dari steam turbine maka SK KERIS melakukan benchmark
kepada beberapa perusahaan termasuk yang berada dalam group SK di Korea dengan
hasil steam turbine sangat sensitif terhadap kualitas batu bara dan kualitas boiler.
Berdasarkan informasi kualitas batu bara yang tidak stabil menyebabkan frekuensi dari
listrik yang dihasilkan dapat hunting atau bergelombang, Bagi SK KERIS yang banyak
menggunakan inverter untuk mesin pada proses FY akan sangat berbahaya. Efek dari
batu bara terhadap kehandalan boiler-nya juga sangat penting, apabila batu bara kurang
baik dapat mengakibatkan masalah pada boiler sehingga dapat menyebabkan boiler mati
dan pada akhirnya menyebabkan supplai listrik terputus.
3.2.8 Investasi
Beradasarkan penawaran yang masuk ke PT SK KERIS yang diberikan oleh para vendor
yang di undang harga investasi tergantung sumber teknologi. Untuk America dan Jepang
mempunyai rate US$1,200,000/MW, jadi apabila kebutuhan 20 MW maka yang paling
efisien adalah apabila dipasang 2 x 15 MW, total 30 MW, maka total investasi adalah
US$36,000,000. Sedang untuk teknologi yang berasal dari China rate-nya adalah
US$1.000,000/MW atau US$1,000/kW, jadi untuk 30 MW dibutuhkan US$30,000,000.
33
3.2.9 Harga
Berdasar data yang dikumpulkan oleh PT SK KERIS, harga batu bara terlihat adanya
kenaikan sejak tahun 2000 tapi tidak melonjak terlalu tinggi, untuk lebih jelas dapat
dilihat pada Gambar 3.4 berikut:
35 36 38 3942 44
4853
58
64
70
0
10
20
30
40
50
60
70
Harga (US$/ton)
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tahun
Batu bara (US$/ton)
Gambar 3.4 Harga Batu Bara 2000~2004 dan Proyeksi Harga 2005~2010
Pada Gambar 3.4 terlihat bahwa untuk tahun 2000 sampai tahun 2004 data yang ada
adalah berdasarkan harga rata-rata untuk tahun tersebut, karena proyek ini direncanakan
pada tahun 2004 sedang untuk tahun 2005 sampai tahun 2010 data diambil dengan
metode forecast yaitu dengan merata-ratakan kenaikan 3 tahun sebelumnya. Fluktuasi
harga sering terjadi akibat harga yang ditentukan oleh pasar, terutama pasar internasional
dimana Cina sekarang sangat banyak membutuhkan batubara karena konsumsi mereka
yang meningkat sehingga sekarang penambang batubara di Indonesia lebih suka menjual
keluar negeri dari pada lokal karena selisih harga yang besar.
34
3.2.10 Konsistensi Supplai.
Konsistensi supplai masih diragukan karena batubara tersedia di Sumatera dan sebagian
besar dari Kalimantan yang mana sangat tergantung kepada alam yaitu ombak laut
dimana apabila ombak besar maka kapal yang membawa biasanya berhenti melaut
sampai kondisi normal sehingga dibutuhkan persediaan yang besar. Sebagai contoh untuk
PLTU Suralaya sering kita mendengar persediaan menipis akibat transportasi kereta api
dari Sumatera Selatan (Bukit Asam) anjlok atau kapal laut dari Lampung tidak dapat
beroperasi karena ombak besar.
3.2.11 Lingkungan Hidup.
Masalah pengaruh terhadap lingkungan sangat negatif karena debu yang beterbangan
akan mengotori lingkungan walaupun sudah memasang peralatan yang canggih seperti
electronic dust separator berdasarkan benchmark, juga penanganan limbah yang bersifat
sangat asam dan korosif yang akan membuat lingkungan tercemar. PT SK KERIS yang
berada di daerah Gading Serpong yang dikelilingi oleh lapangan golf Gading Serpong
akan sangat berbahaya.
3.2.12 Operation Cost
Operation cost atau Biaya operasi pada tahun 2006 untuk coal boiler dan steam turbine
adalah US$6,386,791 per tahun dengan biaya per-unit (unit cost) US$0.036/kWh. Semua
data ini diambil dengan asumsi pabrik beroperasi 24 jam dan 365 hari serta
1US$/Rp9,100. Dan Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.2 Simulasi Biaya
Operasi Steam Turbine tahun 2006.
35
Tabel 3.2 Simulasi Biaya Operasi Steam Turbine tahun 2006
No Klasifikasi unit Asumsi
1 Power kWh 20,000.00
2 Konsumsi batu bara kg/kW 0.60
3 Total Konsumsi/Tahun Ton/Tahun 105,120.00
4 Harga Batu bara (2006) US$/Ton 48.00
5 Biaya batu bara/tahun US$/Tahun 5,045,760.00
6 PW (Pure Water) US$/Ton 0.433
7 Konsumsi PW Ton/jam 140.00
8 Biaya PW/tahun US$/tahun 531,031.20
9 Biaya operasi (5+8) US$/tahun 5,576,791.20
10 Biaya pemeliharaan US$/tahun 750,000.00
11 Biaya tenaga kerja US$/tahun 60,000.00
12 Biaya Pem.+ karyawan (11+12) US$/tahun 810,000.00
13 Total biaya (9+12) US$/tahun 6,386,791.20
14 Biaya per unit (unit cost) US$/kWh 0.036
Untuk biaya di atas belum termasuk biaya penanganan lingkungan seperti limbah. Untuk
hal ini penulis menyebutnya Alpha. Jadi Biaya totalnya adalah US$6,386,791 + Alpha
(lingkungan).
3.3 Gas
3.3.1 Ketersediaan di Indonesia
Sementara untuk gas, sumber daya yang tersedia adalah 384.7 TSCF, dengan cadangan
sebesar 182 TSCF sementara produksi per tahun adalah 3 TSCF, dengan masa produksi
sampai 61 tahun. Nilai kalornya gas adalah 8,918 kcal/m3.(PGN Distrik Banten,
Marketing, 2004)
3.3.2 Sistem Pengiriman.
Berbicara mengenai sistem pengirimannya ke SK KERIS, sekarang ini jaringan utama
pipa distribusi PGN berjarak 1.6 km dari PT SK KERIS berada di jalan utama yang
menghubungkan Tangerang- Serpong melewati kali Cisadane yang mempunyai lebar 126
m. Jaringan distribusi utama ini mempunyai ukuran pipa 16 inch dengan tekanan
maksimum 16 bar, beroperasi pada tekanan antara 2 ~ 5 bar, pada saat hari libur
36
(sabtu,minggu) sampai 7 bar. Sejak April 2004 penulis mulai melakukan penjajakan dan
pendekatan kepada pihak PGN karena sejak beberapa tahun sebelumnya, PGN sudah
mengajukan proposal tapi tidak di respon oleh PT SK KERIS dengan alasan supplai gas
tidak stabil sehingga mengganggu proses (informasi dari pelanggan PGN disekitar
Serpong seperti Indah Kiat, TIFICO) dan juga harga BBM pada saat itu begitu murahnya.
Namun pada akhir tahun 2004 , PGN menyatakan bersedia membangun dan membiayai
jaringan pipa (pipa, jembatan dan MRS yaitu Metering Regulating System) dari pipa
utama menuju SK KERIS dan akan dimasukkan dalam anggaran 2005.
3.3.3 Kestabilan Supplai
Untuk supplai gas salah satu yang paling menentukan adalah kestabilan dari tekanan
(pressure). Pada saat proyek ini direncanakan yaitu pada tahun 2004 keadaan tekanan di
daerah Serpong dimana lokasi PT SK KERIS berada seperti telah dijelaskan sebelumnya
adalah antara 2 ~ 5 bar dan hari libur 7 bar. Terlihat adanya fluktuasi tekanan yang cukup
besar dan ini sudah lama menjadi isu untuk para pelanggan PGN di seluruh Indonesia
khususnya didaerah Tangerang. Bedasarkan informasi PGN kepada penulis pada April
2004, bahwa PGN akan melaksanakan proyek SSWJ (South Sumatera - West Java) yaitu
proyek yang bertujuan untuk menjamin supplai atau menaikkan keandalan supplai kepada
pelanggan di Jawa Barat dan Banten yang mana sumber gasnya berada di Sumatera
Selatan (Pagar Dewa dan Grissik), ini adalah rencana jangka pendek PGN yang akan
direalisasikan pada November 2006 diharapkan gas sudah dapat dinikmati oleh
konsumen. Sementara untuk program jangka panjang PGN akan menerima supplai gas
dari Kalimantan yang akan didistribusikan melalui pipa yang akan dibangun dibawah laut
kemudian masuk ke Pulau Jawa dan nantinya akan dibangun jaringan pipa gas trans jawa
yaitu dari banten sampai jawa timur. Seperti pada Gambar 3.5 dan Gambar 3.6.
37
Gambar 3.5 South Sumatera – West Java Gas Transmission Project (PGN.co.id)
Gambar 3.6 Existing and Future Project (PGN, catalog, 2004)
38
3.3.4 Lingkungan Hidup
Berbicara tentang pengaruhnya terhadap lingkungan dapat dikatakan gas sangat ramah
terhadap lingkungan. Tidak berbau, tidak mempunyai waste, artinya apabila SK KERIS
beroperasi dengan gas maka tidak memerlukan biaya tambahan untuk memelihara
lingkungan yang diakibatkan pencemaran gas tersebut.
3.3.5 Harga
Mengenai harga, gas harganya dikontrol oleh pemerintah walaupun PGN sudah
perusahaan go-public akan tetapi mayoritas sahamnya masih dikuasai oleh pemerintah
dimana pemerintah mempunyai beban moral untuk melindungi dan memajukan industri
dalam negeri ini terbukti pemerintah mempunyai komitmen akan mengutamakan supplai
gas dalam negeri dan juga menjaga harga tetap dalam harga ke-ekonomisan artinya
harganya maksimun 25% lebih murah dari harga minyak (oil). Untuk harga tahun 2000 ~
2004 dan perkiraan harga tahun berikutnya berdasarkan asumsi kenaikan rata-rata setiap
tahun sekitar 10% adalah seperti yang tertera pada Gambar 3.7
0.119 0.119 0.119
0.134 0.134 0.1370.141 0.145
0.148 0.1520.156
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
Harga (US$/m3)
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010
Tahun
Gas Price (US$/m3)
Gambar 3.7 Perkembangan dan Perkiraan Harga Gas
39
Sistem jual beli gas antara PGN dan pelanggan dilakukan dengan sistem kontrak yang
diperbarui setiap dua tahun sedang harganya, seperti yang diasumsikan akan naik 10%
setiap tahun tapi tidak berfluktuasi seperti BBM.
3.3.3 Investasi
Untuk menyalurkan gas, setelah PGN memasang pipa distribusi sampai ke MRS di PT
SK KERIS maka perlu dibangun pipa jaringan distribusi di dalam yaitu ke Utility (Power
plant, Boiler, Chiller) dan ke PET Plant (boiler) seperti Gambar 3.8
Gambar 3.8 Jaringan Pipa Gas PT SK KERIS
Untuk membangun jaringan ini dibutuhkan biaya investasi US$280,000.
MRS
Dari
PGN
Boiler
Power Plant Chiller
PET (Boiler)
40
3.3.4 Teknologi
Apabila PT SK KERIS menggunakan gas sebagai sumber energi alternatifnya, maka
langkah berikutnya adalah pemilihan teknologi yang sekarang ada. Berdasarkan hasil
benchmark maka ada tiga pilihan yaitu: Turbin gas, Gas Engine dan Dual Fuel
3.3.4.1 Turbin Gas.
Turbin gas pertama sekali digunakan untuk membangkit listrik pada tahun 1939 di
Neuchatel, Switzerland, dan dikembangkan oleh Brown Boveri Company. Prinsip kerja
turbin gas adalah udara bertekanan yang dihasilkan dari compressor masuk kedalam
combustion chamber (ruang bakar) setelah sebelumnya dipanaskan pada preheated air.
Kemudian bahan bakar dalam hal ini gas masuk ke dalam combustion chamber dan
bercampur dengan udara yang bertekanan tinggi sehingga terjadi pembakaran dan
menghasilkan gas yang mempunyai temperature dan tekanan tinggi masuk kedalam
turbine dan memutar generator yang pada akhirnya menghasilkan listrik, seperti pada
gambar 3.9 Gas Turbin with Regeneration
Gambar 3.9 GasTurbin with Regeneration (UAF.edu, 2007)
Ada beberapa kelebihan dari turbin gas antara lain:
41
• Mampu menghasilkan power yang cukup besar, tapi dengan ukuran yang kecil
dan ringan.
• Karena gerakannya adalah rotation bukan reciprocating seperti diesel engine
maupun gas engine sehingga kerusakan mechanical equipmentnya lebih
sedikit, pada akhirnya biaya perawatan (maintenance cost) lebih sedikit.
• Dibandingkan dengan steam turbine yang membutuhkan waktu lebih lama
untuk start maka turbin gas lebih cepat mencapai peak load.
• Lebih fleksibel dalam hal penggunaan bahan bakar, misalnya gas tidak ada,
maka dapat dioperasikan dengan solar maupun minyak tanah.
Disamping kelebihan tadi ada beberapa kelemahan diantaranya:
• Mempunyai efisiensi yang rendah yaitu 40% untuk simple cycle operation dan
55% untuk combined cycle operation.
• Membutuhkan tekanan gas yang tinggi antara 15 bar sampai 20 bar sementara
gas yang berada di daerah PT SK KERIS maksimum 7 bar pada saat hari libur.
Untuk Investasi apabila menggunakan turbin gas berdasarkan quotation dari vendor
adalah US$17,800,000. untuk 22.5 MW (3 x 7.5 MW) termasuk untuk EPC contract
(Civil work, Chiller, Cooling Water System, dan lain sebagainya), jadi biaya per kW
adalah US$791/kW. Penyelesaian proyek membutuhkan waktu 1 tahun sampai engine
siap operasi.
Biaya operasi untuk turbin gas dengan yang mengunakan CHP (Combine Heat Power)
dengan asumsi mengunakan turbin gas dengan kapasitas 7,500 kW x 3 unit, menjadi
22,500 kW yang di gabung dengan HRSG (Heat Recovery Steam Generator) dengan
kapasitas 16 ton per jam, tekanan 17 bar. Dari data terlihat bahwa total biaya adalah
US$9,850,843/tahun dengan biaya per unit (unit cost) US$0.050/kWh. Untuk turbin gas,
biaya untuk lingkungan (Alpha) diasumsikan tidak ada karena tidak memberi efek ke
lingkungan. Lihat Tabel 3.3 Simulasi Biaya Operasi Turbin Gas.
42
Tabel 3.3 Simulasi Biaya Operasi Turbin Gas.
Klasifikasi unit 2006 2007 2008 2009 2010
Power (3 x 7,500) kWh 22,500 22,500 22,500 22,500 22,500
Konsumsi m3/kW 0.33 0.33 0.33 0.33 0.33
Total Konsumsi/Tahun m3/Tahun 65,043,000 65,043,000 65,043,000 65,043,000 65,043,000
Harga gas US$/m3 0.141 0.145 0.148 0.152 0.156
Biaya gas/tahun US$/Tahun 9,171,063 9,431,235 9,626,364 9,886,536 10,146,708
Biaya pemeliharaan US$/Tahun 649,780 649,780 649,780 649,780 649,780
Biaya tenaga kerja US$/Tahun 30,000 33,000 36,300 40,000 44,000
Biaya Pem.+ T/kerja US$/Tahun 679,780 682,780 686,080 689,780 693,780
Total biaya US$/Tahun 9,850,843 10,114,015 10,312,444 10,576,316 10,840,488
Biaya per unit US$/kWh 0.050 0.051 0.052 0.054 0.055
3.3.4.2 Gas Engine
Salah satu teknologi pembangkit yang menggunakan gas yang paling populer saat ini
adalah gas engine khususnya untuk pembangkit-pembangkit dengan kapasitas kecil.
Prinsip dasar operasi gas engine dengan diesel engine tidak terlalu jauh perbedaannya
seperti pada Tabel 3.4 Comparation of Concept Gas/Diesel (GE Jenbacher, Product
Management, 2004:8)
Tabel 3.4 Cooperation of Concept Gas Diesel (GE Jenbacher, Product Management,
2004:8)
Item Gas Engine Diesel Engine
� Concept
� Ignition
� Specific out put
� Mechanical efficiency
� Specific investment cost
� Specific Maintenance
cost
� Oil Consumption
� Only 4-stroke
� Spark ignition
� Bmep < 18 bar
� 38 – 42%
� 100%
� 100%
� 100%
� 2- and 4- stroke
� Auto ignition
� Bmep = 20 – 25 bar
� 42 – 45%
� 60 – 70%
� 120%
� 150 – 200%
Investasi untuk gas engine adalah US$16,500,000 untuk 23,972 kW (US$647/kW)
sedang untuk civil, boiler, cooling tower, dan lain-lain adalah US$4,574,000. Jadi total
43
investasi adalah US$20,074,000. (US$837/kW) dengan waktu pekerjaan untuk engine
siap untuk operasi adalah 1 tahun.
Operation Cost untuk gas engine dengan yang mengunakan CHP (Combine Heat Power)
dengan asumsi mengunakan gas engine dengan kapasitas 3 x 5,993 kW, menjadi 23,597
kW yang di gabung dengan HRSG (Heat Recovery Steam Generator) dengan kapasitas
16 ton per jam, pada tekanan 15 bar. Dari data terlihat bahwa total cost adalah
US$8,672,313/tahun dengan biaya per unit (unit cost) US$0.041/kWh. Untuk gas engine
cost untuk lingkungan (Alpha) diasumsikan tidak ada karena tidak memberi efek ke
lingkungan. Lihat Tabel 3.5 Simulasi Biaya Operasi Gas Engine.
Tabel 3.5 Biaya Operasi Gas Engine.
Klasifikasi unit 2006 2007 2008 2009 2010Power kWh 23,972 23,972 23,972 23,972 23,972 Konsumsi m3/kW 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 Total Konsumsi/Tahun m3/Tahun 52,498,680 52,498,680 52,498,680 52,498,680 52,498,680
Harga gas US$/m3 0.141 0.145 0.148 0.152 0.156 Biaya gas US$/tahun 7,402,314 7,612,309 7,769,805 7,979,799 8,189,794 Biaya pemeliharaan US$/tahun 1,240,000 1,240,000 1,240,000 1,240,000 1,240,000 Biaya tenaga kerja US$/tahun 30,000 33,000 36,300 40,000 44,000 Biaya Pem.+ T/kerja US$/tahun 1,270,000 1,273,000 1,276,300 1,280,000 1,284,000 Biaya operasi US$/tahun 8,672,314 8,885,309 9,046,105 9,259,799 9,473,794
Biaya per unit US$/kWh 0.041 0.042 0.043 0.044 0.045
Untuk jangka panjang gas engine sangat baik khususnya dari harga gas yang kenaikannya
tidak seperti minyak diesel dimana dapat dilihat biaya per-unit kenaikannya sangat kecil,
seperti terlihat dalam tabel diatas
44
3.3.4.3 Dual Fuel
Konversi dual fuel adalah modifikasi diesel engine sehingga dapat dioperasikan dengan
memanfaatkan gas alam sebagai pengganti solar dengan komposisi bahan bakar kurang
lebih 10% ~ 20% solar dan selebihnya gas, pada nominal sebaik diesel engine (Bukaka,
Catalog, 2004: 2).
Prinsip dasar dari koversi dual adalah pencampuran gas dan udara pada pertengahan
langkah hisap (suction). Pada waktu langkah hisap berlangsung, gas masuk melalui
SOGAV (Solenoid Gas Admission Valve) yang dipasang pada saluran masuk udara (air
intact duct), masuk kedalam ruang bakar (combustion chamber). Tekanan gas masuk
harus lebih tinggi 0.2 ~ 1.5 bar dari tekanan udara masuk yang bertujuan agar gas dapat
masuk. Lihat Gambar 3.10 Prinsip Kerja Dual Fuel (Bukaka, Catalog, 2004:2)
Gambar 3.10 Prinsip Kerja Dual Fuel (Bukaka, Catalog, 2004:2)
45
Campuran udara dan gas masuk kedalam ruang bakar (combustion chamber) dimana saat
mulai dan durasi (quantity aliran gas) dikontrol oleh electronic gas injection control
berdasarkan kebutuhan output engine. Electronic gas admission valve dipasang pada
setiap cylinder sehingga setting timing dapat dilakukan pada setiap cylinder seperti
terlihat pada Gambar 3.11 Timing Diagram Dual Fuel (Bukaka, Catalog, 2004:2)
Gambar 3.11 Timing Diagram Dual Fuel (Bukaka, Catalog, 2004:2)
Berdasarkan benchmark yang dilakukan PT SK KERIS, di Indonesia pada saat proyek ini
direncanakan baru ada 4 mesin yaitu di PLN Tarakan yang di modifikasi dengan
kapasitas 4 x 2,650 kW (MaK, Germany) yang dilakukan pada tahun 2003 dengan hasil
ratio konsumsi adalah antara 40% ~ 50%.
Kelebihan dari sistem dual fuel ini adalah:
• Biaya bahan bakar lebih murah.
• Engine masih dapat beroperasi dengan solar/minyak diesel (IDO) bila gas
mengalami masalah.
• Panas pembakaran yang rendah.
-30 TDC +30 +60 +90 +120 +150 BDC
Air Intake Valve
Open
Close
Variable Duration
Exhaust Valve
Electronic Gas Admission Valve
Over Lap
46
• Otomatisasi dan kemudahan dalam pengoperasian.
• Emisi gas buang yaitu SO2, Nox. CO2 dan sulfur lebih rendah.
• Pengoperasian lebih bersih hingga pada akhirnya usia dari komponen lebih
panjang.
• Tidak bersifat korosif.
Kelemahan dari sistem ini adalah:
• Koncking pada piston.
• Belum teruji pada mesin dengan kapasitas besar seperti PT SK KERIS.
Biaya operasi dengan sistem dual fuel, penulis menggunakan skenario optimistic,
moderate dan pessimistic dengan alasan apabila modifikasi dilakukan, hasilnya sangat
banyak faktor yang mempengaruhi. Misalnya kondisi dari engine itu sendiri, kondisi dari
gas dan lain sebagainya. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Simulasi Biaya Operasi Dual Fuel
No Klasifikasi UnitOptimistic
( 80%:20%)
Moderate
( 70%:30%)
Pessimistic
( 60%:40%)
1 Power kWh 20,000 20,000 20,000
2 Konsumsi IDO (0.253 lt/kWh) lt/kWh 0.051 0.076 0.101
3 Konsumsi Gas (70%*0.253*cal IDO)/cal gas m3/kWh 0.223 0.195 0.167
4 Konsumsi IDO/Tahun lt/tahun 8,865,120 13,297,680 17,730,240
5 Konsumsi Gas/tahun m3/tahun 39,046,371 34,165,575 29,284,778
6 Harga IDO (2006) US$/lt 0.422 0.422 0.422
7 Harga Gas (2006) US$/m3 0.141 0.141 0.141
8 Biaya IDO US$/tahun 3,741,081 5,611,621 7,482,161
9 Biaya Gas US$/tahun 5,505,538 4,817,346 4,129,154
10 Biaya Fuel (8+9) US$/tahun 9,246,619 10,428,967 11,611,315
11 Biaya pemeliharaan US$/tahun 1,500,000 1,500,000 1,500,000
12 Biaya tenaga kerja US$/tahun 30,000 30,000 30,000
13 Biaya Pem+ karyawan (10+11) US$/tahun 1,530,000 1,530,000 1,530,000
14 Biaya operasi (10+13) US$/tahun 10,776,619 11,958,967 13,141,315
15 Biaya per unit (unit cost) US$/kWh 0.062 0.068 0.075
47
Terlihat bahwa apabila teknologi dual fuel yang di pakai hasilnya juga cukup baik yaitu
dengan tiga skenario yaitu optimistic, moderate dan pessimistic biaya operasi adalah
US$10,776,619/tahun sampai US$13,141,315/tahun dan biaya per-unit (unit cost) antara
US$0.062/kWh ~ US$0.075/kWh.
Akan Tetapi untuk jangka panjang, dual fuel ini kurang dapat dapat diandalkan karena
masih dipengaruhi harga minyak diesel (IDO) antara 20% ~ 30% dari IDO normal,
Penulis mencoba membuat simulasi biaya operasi sampai tahun 2010 dengan asumsi
memakai skenario pessimistic (60% gas dan 40% IDO), seperti pada Tabel 3.7
Tabel 3.7 Simulasi Dual Fuel 2006 ~ 2010
No Klasifikasi Unit2006
(60%:40%)
2007
(60%:40%)
2008
(60%:40%)
2009
(60%:40%)
2010
(60%:40%)
1 Power kWh 20,000 20,000 20,000 20,000 20,000
2 Konsumsi IDO lt/kWh 0.101 0.101 0.101 0.101 0.101
3 Konsumsi Gas m3/kWh 0.167 0.167 0.167 0.167 0.167
4 Konsumsi IDO/Tahun lt/tahun 17,730,240 17,730,240 17,730,240 17,730,240 17,730,240
5 Konsumsi Gas/tahun m3/tahun 29,284,778 29,284,778 29,284,778 29,284,778 29,284,778
6 Harga IDO US$/lt 0.422 0.527 0.660 0.824 1.030
7 Harga Gas US$/m3 0.141 0.145 0.148 0.152 0.156
8 Biaya IDO US$/tahun 7,482,161 9,343,836 11,701,958 14,609,718 18,262,147
9 Biaya Gas US$/tahun 4,129,154 4,246,293 4,334,147 4,451,286 4,568,425
10 Biaya Fuel (8+9) US$/tahun 11,611,315 13,590,129 16,036,106 19,061,004 22,830,573
11 Biaya pemeliharaan US$/tahun 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000 1,500,000
12 Biaya tenaga kerja US$/tahun 30,000 33,000 36,300 40,000 44,000
13 Biaya Pem+ karyawan US$/tahun 1,530,000 1,533,000 1,536,300 1,540,000 1,544,000
14 Biaya operasi (10+13) US$/tahun 13,141,315 15,123,129 17,572,406 20,601,004 24,374,573
15 Biaya per unit US$/kWh 0.075 0.086 0.100 0.118 0.139
Investasi untuk dual fuel adalah US$2,630,000/35 MW atau US$75/kW dengan waktu
pengerjaan dilakukan secara bertahap, penyerahan engine pertama hasil modifikasi
adalah 5 bulan setelah kontrak ditandatangai dan akan selesai dalam waktu 5 bulan
berikutnya, atau total 10 bulan.
48
Karena ini adalah modifikasi mesin maka untuk menjamin keamanan dari akibat
kesalahan pada pekerjaan, maka pihak PT SK KERIS meminta jaminan dari vendor
berupa kontrak yang juga berisikan tentang segala hal risiko akibat kelalaian pada saat
modifikasi tersebut.
3.4 PLN
Berbicara tentang PLN sebagai alternatif juga dipikirkan dimana PLN mampu
memberikan harga listrik yang murah yaitu Rp573/kWh untuk tegangan menengah
dimana PT SK KERIS beroperasi pada tegangan tersebut (6.6 kV) kecuali untuk beban
puncak antara jam 18.00 wib samapai jam 22.00 wib dimana dikenakan 2 kali tarif yang
berlaku. Juga didalam fluktuasi harga di mana PLN tidak dapat semena-mena menaikkan
harga karena ada juga fungsi sosialnya. Target harga PLN adalah 8¢/kWh, akan
dilakukan bertahap. Akan tetapi untuk industri seperti SK KERIS seperti yang telah
dinyatakan pada Bab-1 dimana kestabilan suplai sangat menentukan mutu produknya,
berdasarkan data yang dikumpulkan dari beberapa industri, khususnya dari anak
perusahaan PT SK KERIS yaitu PT SK FIBER yang menyatakan dalam satu bulan rata-
rata listrik mati 1.5 kali, kalau ini terjadi di PT SK KERIS, maka akan menjadi masaalah.
Berdasarkan data yang dikumpulkan seringnya listrik PLN mati adalah akibat rendahnya
keandalan sistem pembangkit hal ini diakibatkan banyak faktor antara lain tidak adanya
pertambahan pembangkit baru sejak krisis moneter sampai tahun 2004, sudah tuanya
mesin-mesin yang beroperasi, bahkan juga akibat suplai bahan bakar yang terlambat, dan
lain sebagainya.
Juga apabila PT SK KERIS menjadi pelanggan maka, harus membangun jaringan sendiri,
yaitu dari jaringan tegangan tinggi di tarik kabel menuju lokasi yang jaraknya sekitar 3
km. PT SK KERIS diharuskan membangun gardu untuk menurunkan tegangan tinggi 150
49
kV menjadi 20 kV dan akhirnya turun menjadi 6.6 kV. Semuanya ini membutuhkan
biaya (investasi).
3.5 Solusi Bisnis
Dari alternatif solusi bisnis dapat diuraikan menjadi seprti dalam Gambar 3.12 sebagai
berikut:
Gambar 3.12 Diagram Tree Alternatif Solusi Diversifikasi Energi PT SK KERIS
3.5.1 Metode Pemilihan Solusi Bisnis
Untuk mencari solusi alternatif diversifikasi energi PT SK KERIS maka penulis
menggunakan metode pemecahan masalah yang disajikan secara sistematis pada Gambar
3.13 berikut.
Diesel Engine (IDO)
Batu Bara
(Coal) Gas
Coal Boiler +
Stem Turbine
Turbin gas
(CHP)
Gas Engine
(CHP) Dual Fuel PLN
50
Gambar 3.13 Flow Chart Solusi Diversifikasi Sumber Energi PT SK KERIS
Alternatif
Solusi
Batu bara Gas
Pengumpulan data &
analisa
Evaluasi Tahap - 1
Pemilihan Teknologi
Alternatif bahan bakar Fesiable ?
Bandingkan Dengan PLN
Alternatif Sumber energi
Lebih murah dari PLN ?
Ya
Tidak
Tidak
Kondisi
saat ini (IDO)
Ya
Pelaksanaan
51
Dalam proses pengambilan keputusan alternatif yang di pilih, digunakan pendekatan
dengan metode Grid Analysis atau Decision Matrix Analysis yaitu dengan menggunakan
pembobotan untuk masing masing pilihan dan memberi nilai evaluasi antara 1 sampai 5
untuk masing masing pilihan, setelah itu antara bobot yang diberikan dikalikan dengan
nilai evaluasi, setelah itu dijumlahkan sehingga didapat nilai yang paling besar. Nilai
yang paling besar ini adalah merupakan pilihan terbaik (mindtools.com; 2007). Untuk hal
tersebut pembobotan dan penilaiaan dilakukan oleh semua anggota dari Task Force
Team (TFT) yang dibentuk oleh management PT SK KERIS ditambah oleh technical
advisor dari Korea staf dan tenaga konsultan dari SK Chemical, Korea.
3.5.2 Analisis Alternatif.
Dari keterangan sebelumnya dimana penulis telah mengumpulkan data untuk masing
masing alternatif dan sekarang dilakukan perbandingan antara batu bara dan gas yang
dibandingkan secara langsung seperti pada Tabel 3.8 berikut.
Tabel 3.8 Perbandingan Batu Bara dan Gas
Klasifikasi Batu bara (Coal) Gas
Ketersedian di Indonesia 147 tahun 61 tahun
Nilai kalor 6,200 kcal/kg 8,918 kcal/m3
Sistem Pengiriman Kapal laut,Truck Pipa distribusi
Lama Pekerjaan (total) 18 ~ 24 bulan 5 ~ 12 bulan
Penyimpanan Perlu stock, area luas (gudang) Tidak perlu
Kehandalan Tergantung mutu Coal (tidak stabil)
Tekanan tidak stabil, akan tetapi tahun 2007 akan stabil (SSWJ Project)
Biaya per unit 2006 (US$/kWh) 0.036 + Alpha (lingkungan) 0.041 ~ 0.075
Lingkup pengaruh di SK KERIS Hanya Utility Utility dan PET
Teknologi Boiler, Steam turbine (CHP system)
Lebih fleksible & mudah yaitu :
• Turbin gas (GT)+ CHP • Gas Engine(GE)+ CHP • Dual fuel + CHP
Efisiensi (Thermal) 85% ~ 95% 55%
Investasi (untuk teknologi) US$9,000/kW � China (asumsi) • GT: US$791/kW
• GE: US$837/kW
• Dual: US$75/kW
Harga (fluktuasi) Stabil Legih stabil
Konsistensi supplai Diragukan karena masalah delivery terganggu
Masih bermasalah, tahun 2007 akan stabil.
Efek terhadap lingkungan Sangat berpengaruh negatif Sangat positif
52
Untuk menganalisa investasi (investment analysis) apabila PT SK KERIS menggunakan
batu bara atau gas sebagai bahan bakar maka dapat dilakukan perbandingan untuk masing
masing teknologi tersebut yaitu steam turbine, turbin gas, gas engine dan dual fuel
Seperti Tabel 3.9 berikut.
Tabel 3.9 Investment Analysis
Klasifikasi Unit Diesel (IDO) Batu bara Gas Turbine Gas Engine Dual Fuel
(Pasimistic)
Biaya Operasi '06 US$/Tahun 27,809,540
Biaya Operasi '06 US$/Tahun 6,386,791 9,850,843 8,672,313 13,141,315
Penghematan US$/Tahun 21,422,749 17,958,697 19,137,227 14,668,225
% Penghematan % 77% 65% 69% 53%
Investasi US$ 30,000,000 19,158,697 20,074,000 2,630,000
Pay Back Periode Tahun 1.40 1.07 1.05 0.18
ROI % 71.41% 93.74% 95.33% 557.73%
Untuk mengevaluasi dan menentukan bahan bakar mana yang menjadi alternatif solusi,
maka task force team (TFT) seperti yang telah dijelaskan diatas akan melakukan dengan
cara Grid Analysis atau Decision Matrix Analysis , yaitu dengan cara membuat
pembobotan (percentage) untuk masing masing item yang diperiksa, dengan jumlah total
100%, dan untuk penjelasannya dapat dilihat pada Tabel 3.10 dibawah.
53
Tabel 3.10 Pembobotan
Operation Management
Ketersedian di Indonesia Sumbernya harus berada di Indonesia 8
Nilai kalor Nilai kalor harus tinggi 5
Sistem Pengiriman Sistim distribusi harus efisien 3
Lama Pekerjaan Harus sudah selesai sebelum tahun 2006 8
Penyimpanan Tidak memerlukan tempat yang besar dan khusus 3
Kehandalan Kehandalan harus tinggi 3
Biaya per unit Biaya produksi per unit (unit cost) 8
Lingkup pengaruh di SK KERIS Harus dapat mencakup Utility dan PET 5
Managemen Teknologi
Teknologi Mampu dikuasai karyawan dengan cepat 3
Effisiensi Thermal Mempunyai efisiensi yang tinggi & Fleksibel 3
Finance
Investasi Nilai paling kecil 8
ROI ROI Paling besar 8
Pay back period Maksimum 2 tahun 8
Risk Identification
Harga Tidak banyak fluktuasi 8
Konsistensi supplai Selalu tersedia (sekarang dan masa datang) 6
Efek terhadap lingkungan Tidak memberi efek kepada lingkungan 13
100
Klasifikasi Penjelasan Bobot (%)
Total
Kemudian selanjutnya membuat scoring sebagai nilai untuk masing-masing item
penilaian yaitu 1 (sangat buruk), 2 (buruk), 3 (cukup), 4 (baik) dan 5 (sangat baik),
kalikan hasil penilaian dengan bobot sehingga didapat nilai akhir. Untuk mendapatkan
nilai yang tertinggi yang nantinya akan dipakai untuk untuk memilih alternatif solusi
yang akan masuk ketahap evaluasi selanjutnya. Evaluasi dilakukan dengan cara membuat
tabel seperti terlihat pada Tabel 3.11 berikut.
54
Tabel 3.11 Evaluasi Batu Bara dan Gas
Dari evaluasi diatas untuk batu bara memiliki total nilai 2.79 yang artinya apabila
menggunakan batu bara maka pilihan tersebut masuk kategori cukup, sedang apabila
menggunakan gas dengan nilai rata-rata 4.1 maka pilihan tersebut masuk kategori baik.
Dengan hasil evaluasi ini maka diputuskan PT SK KERIS akan menggunakan gas
sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik dan boiler.
Setelah diputuskan gas sebagai bahan bakar, maka tahap berikutnya adalah memilih
teknologi untuk digunakan. Dari tiga pilihan yaitu turbin gas, gas engine, dan dual fuel
maka penulis menggunakan tolak ukur seperti yang telah digariskan oleh manajemen PT
SK KERIS sebelumnya yang hasilnya dapat dilihat pada Tabel 3.12
Batu bara Gas Batu bara Gas
Operation Management
Ketersedian di Indonesia 8 5 4 0.4 0.32
Nilai kalor 5 3 4 0.15 0.2
Sistem Pengiriman 3 1 5 0.03 0.15
Lama Pekerjaan 8 1 5 0.08 0.4
Penyimpanan 3 1 5 0.03 0.15
Kehandalan 3 3 4 0.09 0.12
Biaya per unit 8 4 5 0.32 0.4
Lingkup pengaruh di SK KERIS5 3 5 0.15 0.25
Managemen Teknologi
Teknologi 3 3 5 0.09 0.15
Effisiensi Thermal 3 5 4 0.15 0.12
Finance
Investasi (untuk teknologi) 8 3 5 0.24 0.4
ROI 8 3 5 0.24 0.4
Pay back period 8 4 5 0.32 0.4
Risk Identification
Harga 8 4 5 0.32 0.4
Konsistensi supplai 6 3 4 0.18 0.24
Efek terhadap lingkungan 13 1 5 0.13 0.65
Total 100 46 70 2.79 4.1
Final (Evaluasi X Bobot)EvaluasiKlasifikasi Bobot (%)
55
Tabel 3.12 Perbandingan Turbin Gas, Gas Engine dan Dual Fuel
Klasifikasi unit Turbin Gas Gas Engine Dual Fual
Investasi US$ 19,158,697 20,074,000 2,630,000
Pay back period Tahun 1.07 1.05 0.18
ROI % 93.74% 95.33% 557.73%
Biaya operasi masa akan datang
Naik, seiring kenaikan harga gas
Naik, seiring kenaikan harga gas
Naik tinggi, seiring kenaikan gas dan IDO
Teknologi Gas tekanan tinggi (13~15 bar), sensitif
Gas tekanan menengah (6 bar), tekan di Serpong 3 ~ 5 bar.
Gas tekanan rendah (2 bar), fleksible dapat kembali ke IDO dengan sendiri
Kemampuan operasi
Belum dikenal, perlu banyak training.
Hampir sama dengan diesel engine, mudah untuk mengoperasikan
Sama dengan diesel engine.
Waktu pekerjaan Bulan 12 bulan 12 bulan 5 ~ 10 bulan, bertahap.
Untuk evalusai, sama seperti cara ketika mengevaluasi batu bara dan gas juga digunakan
metode grid analysis yang hasilnya seperti Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Evaluasi Turbin Gas, Gas Engine, Dual Fuel.
Gas
Turbine
Gas
Engine
Dual
Fual
Gas
Turbine Gas EngineDual Fual
Investasi 15 2 2 5 0.3 0.3 0.75
Pay back period 15 3 3 5 0.45 0.45 0.75
ROI 15 2 3 5 0.3 0.45 0.75
Biaya operasi masa
akan datang15 5 5 1 0.75 0.75 0.15
Teknologi (sekarang) 10 1 2 5 0.1 0.2 0.5
Teknologi (akan
datang)10 1 5 5 0.1 0.5 0.5
Kemampuan operasi 5 1 4 5 0.05 0.2 0.25
Waktu pekerjaan 15 3 3 5 0.45 0.45 0.75
Total 100 18 27 36 2.5 3.3 4.4
Klasifikasi
Evaluasi
Bobot (%)
Final (Bobot x Evaluasi)
Dari Tabel di atas maka didapat bahwa untuk dual fuel akan menjadi pilihan terbaik
untuk saat ini (jangka pendek) dengan nilai 4.4 dan gas engine menjadi alternatif
terbaik untuk masa yang akan datang dengan nilai 3.3.
56
Dari kedua alternatif teknologi yaitu menggunakan dual fuel, gas engine, maka apabila
dibandingkan dengan PLN maka yang menjadi tolak ukurnya adalah kestabilan supplai
listrik, dan harga listrik atau biaya per-unit (unit cost) masa sekarang dan yang akan
datang. Lihat Tabel 3.14
Tabel 3.14 Perbandingan Dual Fuel, Gas Engine dengan PLN
Klasifikasi Dual fuel Gas Engine PLN
Kestabilan supplai listrik Stabil Stabil Tidak Stabil
Biaya per-unit 2006 US$0.075/ kWh US$0.041/ kWh US$0.06/ kWh
Biaya per-unit ( tahun 2010)
US$0.139/ kWh US$0.045/ kWh US$0.08/ kWh
Dari Tabel 3.15 maka dilakukan evaluasi seperti cara sebelumnya, yaitu dengan metode
Grid Analisys dengan hasil seperti terlihat pada Tabel 3.15
Tabel 3.15 Evaluasi Dual Fuel, Gas Engine dan PLN
Dual fuelGas
EnginePLN Dual fuel
Gas
EnginePLN
Kestabilan supplai
listrik50 5 5 1 2.5 2.5 0.5
Harga 2006 15 3 5 4 0.45 0.75 0.6Harga akan datang
(tahun 2010)35 1 5 2 0.35 1.75 0.7
Total 100 9 15 7 3.3 5 1.8
KlasifikasiBobot
(%)
Evaluasi Final (Bobot x Evaluasi)
Dari Evaluasi diatas terlihat bahwa apabila dibandingkan dual fuel dengan nilai 3.3, gas
engine dengan nilai 5 dibandingkan dengan PLN yang mempunyai nilai 1.8 terlihat
bahwa dual fuel dan gas engine masih lebih baik dari PLN.
57
3.5.3 Solusi Bisnis.
Dari hasil semua evaluasi baik evaluasi bahan bakar, evaluasi lingkungan hidup, evaluasi
investasi, evaluasi biaya operasi, evaluasi teknologi dan evaluasi dengan PLN maka
manajemen PT SK KERIS memutuskan sebagai berikut:
• Gas di pilih menjadi sumber energi baru bagi PT SK KERIS.
• Dual fuel sebagai solusi jangka pendek dan harus selesai pada akhir 2005.
• Gas Engine sebagai solusi jangka panjang, akan dilakukan secara bertahap, tahap
pertama harus sudah operasi akhir 2006 karena gas dari Sumatera (SSWJ Project)
sudah selesai.