pengenalan keris indonesi

30
PENGENALAN KERIS Waktu terus berlalu tahun terus berganti dan sekarang kita telah memasuki abad ke dua puluh satu, jaman telah berubah sehingga perlu kita sadari bahwa perlu dilakukan pelestarian hasil karya seni kebudayaan para leluhur kita agar tidak terkikis akan perkembangan jaman. Bila kita melihat hasil karya seni para leluhur kita yang telah dibuat beberapa abad yang lalu cukup membanggakan serta mempunyai nilai seni dan makna yang tinggi. Salah satu peninggalan hasil karya tersebut berupa Tosan Aji yang berwujut keris dan tombak. Tosan Aji atau Besi Aji maknanya seperti dengan namanya merupakan besi yang selayaknya diaji-aji (nilai penghormatan). Maksud dari disini bukan berarti harus disembah-sembah tetapi selayaknya dihormati karena merupakan warisan budaya nenek moyang kita yang bernilai tinggi. Bila kita mengetahui bahwa pada saat pembuatannya para empu tidak hanya menciptakan suatuhasil karya yang berupa senjata untuk membunuh atau menyakiti tetapi mempunyai tujuan yanglain seperti untuk yang diyakini menambah kewibawaan dan rasa percaya diri. Ini semua dapat dilihat dari proses pembuatannya yang harus menempuh laku tapa dan sesaji serta mencari bahan baku yang prosesnya cukup lama.Posisinya sebagai pusaka tosan aji mendapat perlakuan khusus mulai dari proses menyimpan, membuka dari sarung sampai dengan merawatnya, hal ini sudah merupakan seni budaya sendiri.

Upload: onee-blank

Post on 16-Jan-2016

167 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

keris

TRANSCRIPT

Page 1: PENGENALAN KERIS Indonesi

PENGENALAN KERIS

Waktu terus berlalu tahun terus berganti dan sekarang kita telah memasuki abad ke dua

puluh satu, jaman telah berubah sehingga perlu kita sadari bahwa perlu dilakukan pelestarian

hasil karya seni kebudayaan para leluhur kita agar tidak terkikis akan perkembangan jaman. Bila

kita melihat hasil karya seni para leluhur kita yang telah dibuat beberapa abad yang lalu cukup

membanggakan serta mempunyai nilai seni dan makna yang tinggi. Salah satu peninggalan hasil

karya tersebut berupa Tosan Aji yang berwujut keris dan tombak.

Tosan Aji atau Besi Aji maknanya seperti dengan namanya merupakan besi yang

selayaknya diaji-aji (nilai penghormatan). Maksud dari disini bukan berarti harus disembah-

sembah tetapi selayaknya dihormati karena merupakan warisan budaya nenek moyang kita

yang bernilai tinggi.

Bila kita mengetahui bahwa pada saat pembuatannya para empu tidak hanya

menciptakan suatuhasil karya yang berupa senjata untuk membunuh atau menyakiti tetapi

mempunyai tujuan yanglain seperti untuk yang diyakini menambah kewibawaan dan rasa

percaya diri. Ini semua dapat dilihat dari proses pembuatannya yang harus menempuh laku tapa

dan sesaji serta mencari bahan baku yang prosesnya cukup lama.Posisinya sebagai pusaka tosan

aji mendapat perlakuan khusus mulai dari proses menyimpan, membuka dari sarung sampai

dengan merawatnya, hal ini sudah merupakan seni budaya sendiri.

Dengan segala kerendahan hati serta sebagai suatu upaya dari kami untuk ikut

melestarikan hasil karya para leluhur kita tersebut, maka kami mencoba untuk menyusun

beberapa bahan dan sumber mengenai tosan aji dalam suatu diktat. Harapan kami ini akan

sedikit memberikan gambaran dan wawasan mengenai dasar-dasar pengenalan tosan aji. Kami

sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunannya, untuk itu kritik dan saran yang

sifatnya membangun sangat kami harapkan. Selanjutnya harapan kami diktat ini dapat

bermanfaat dan sedikit memberikan dasar pengenalan tentang tosan aji warisan leluhur harus

tetap kita jaga kelestarianya.

Page 2: PENGENALAN KERIS Indonesi

I. RONGKO BUSANA TOSAN AJI KERIS

Warangko keris terdiri dari 2 macam bentuk :

1. Rongko Gayaman 2. Rongko Ladrang/Branggah

Perlengkapan Busana Rongko keris terdiri dari beberapa bagian:

1. Ukiran/Pegangan keris

2. Gandar

3. Mendak

4. Selut

5. Pendok

Page 3: PENGENALAN KERIS Indonesi

Busana Keris dan Ricikannya bermakna sebagai berikut :

1. Ukiran maknanya Gusti Maha Luhur melebihi apa saja

2. Warangka maknanya Pasti hidup tidak mati

3. Godhong maknanya Dua jiwa bersatu, Gusti dan kawula itu harus seia sekata

4. Agkup maknanya Hamba yang berserah diri pada Tuhan

5. Latha maknanya Kotoran anak rambut dipelipis

6. Ri cangkring maknanya Pundak

7. Gandar maknanya sosok tubuh kita spt sudah kodrat

8. Pendok maknanya Benar sopan santun kita

9. Kandelan maknanya Dalam hati harus tebal kepercayaan kepada Tuhan

10. Kethekan maknanya Penantian ke-Esaan Tuhan

11. Mendak maknanya Harus bisa menundukkan hati

Bahan Rongko keris dapat terbuat dari bermacam-macam bahan antara lain seperti :

1. Kayu Sonokeling 9. Kayu Cendono Wangi

2. Kayu Trembalu 10. Kayu Gembol Jati

Page 4: PENGENALAN KERIS Indonesi

3. Kayu Akasia 11. Kayu Nogosari

4. Kayu Awar-awar 12. Kayu Dewadaru

5. Kayu Galih Asem 13. Tanduk Kerbau

6. Kayu Timoho 14. Gading Gajah

Page 5: PENGENALAN KERIS Indonesi

7. Kayu Kemuning 15. Geraham Gajah

8. Kayu Cendana Jawa

II. MEMILIH HARI BAIK UNTUK MBUSANANI KERIS TOSAN AJI

Dalam membuat rongko keris untuk mbusanani keris tosan aji berdasarkan pupuh 20 serat

Centini jilid IV terdapat ketentuan memilih hari baik dan hari pantangan sebagai berikut

Hari yang baik :

1. Selasa Pahing

2. Rabu Pon

3. Rabu Pahing

4. Kamis Pahing

5. Kamis Pon

Hari Pantangan :

1. Rabu Kliwon wafatnya Pangeran Sedayu

2. Senen Legi wafatnya Pangeran Sendang

3. Senen Wage wafatnya Pangeran Welang

4. Akhad Wage wafatnya Pangeran Cindheamoh

Page 6: PENGENALAN KERIS Indonesi

III. PEDOMAN MEMBUAT KERIS

Menurut Ki Kapalang, membuat keris selalu dimulai dengan mengukur panjang ganja. Kemudian

bilah keris diukur berapa kali panjang ganja.Pengukuran selalu dimulai dari pangkal(bongkot),

diluar pesi,hingga pucuk.hitungnya :CAKRA-GUNDHALA-GUNUNGGUNTUR- SEGARA-MADU.

Yang baik jika jatuh Gunung,Segara dan Madu.Jika pengukurannya dibalik,jadi dari pucuk

ke bongkot,yang terbaik jika jatuh pada gunung. Adapun pedoman membuat tangkai tombak

adalah: Ukurlah panjang tangkai tombak itu dengan kepal tangan pemilik tombak.Urutannya:

SANGGA-RUNGGI-SARAH-WATANG-SANGGA dst.Yang terbaik jika jatuh Sangga.

IV. RICIKAN KERIS

Ricikan merupakan cirri dhapur keris. Tidak semua keris memiliki ricikan yang lengkap

sehingga kita bisa membedakan dhapur keris. Sebuah keris dalam garis besarnya dapat dibagi

dalam beberapa bagian yaitu :

1. Pesi (tangkai bilah}

2. Ganja (bagian tengah keris)

3. Wilah (Bilah)

V. EMPU PEMBUAT KERIS TOSAN AJI

1 Jenggala tahun 1119 Saka. Raja Prabu Lembu Miluhur

Kerajaan Jenggala Raja Prabu Lembu Miluhur Empu Kerajaan Jenggala :

Empu Joyosemito

Empu Joiruno

Empu Supowinangun

2.Pajajaran tahun 1170 - 1284 Saka.

Kerajaan Pajajaran :

Prabu Surya Miluhur

Prabu Banjaran Sekar

Prabu Mundhingsari

Prabu Sri Pamekas

Prabu Siyung Wanara

Empu kerajaan Pajajaran :

Empu Andaya Jenggala

Page 7: PENGENALAN KERIS Indonesi

Empu Widusarpa

Empu Ajatsari

Empu Marcukundha,Ki Macan,Ki Kuwung

3.Majapahit tahun 1303 - 1429 Saka

Kerajaan Majapahit :

Prabu Brawijaya

Prabu Brawijaya Terakhir

Prabu Sah Akbar Alam

Empu Kerajaan Majapahit :

Empu Supodriyo

Empu Jokosupa (pangeran sedayu)

SILSILAH EMPU DARI ZAMAN MAJAPAHIT, EMPU SURO

1 Majapahit

2 Majapahit

3 Tuban

4 Tuban

5 Mataram

6 Mataram

7 Mataram

8 Kartasura

9 Kartasura

10 Surakarta

11 Ngentho-entho (Yogya)

12 Ngentho-entho (Yogya)

13 Jenggalan

14 Jenggalan

15 Jenggalan

16 Beranak

Empu Supodriyo

Empu Jokosupa (pangeran sedayu)

Empu Supoanom

Empu Sektilanang

Ny. Panjang Emas (Empu P. Panjang Emas)

Page 8: PENGENALAN KERIS Indonesi

Empu Cindeamoh

Empu Suponyang

Empu Entowayang

Mas Ayu Kadarsih (Empu P. Hangabei)

Raden Ayu Pandit (Empu Pandit)

Ny. Badur (Empu Badur)

Empu Kertoyudo

Empu Joyosemito

Empu Joiruno

Empu Supowinangun:

Putri

Yoso Pangarso

Genyo Diharjo

Wignyo Sokoyo

Jeno Harumbrojo

VI. RAGAM PAMOR DAN DAYA PERBAWAN

Pembuatan pamor tergantung pada permintaan pemesan, fungsi pusaka yang dibuat, dan cita

rasa

empu yang bersangkutan. Paling tidak, jenis pamor di pakai sesuai dengan keperluan untuk

tujuan apa keris itu diciptakan. Karena itu dapat di duga bahwa ragam pamor juga seiring

dengan

ragam tujuan pembuatan keris.

Adapun yang sudah tercatat baru 19 jenis pamor, dengan daya perbawan masing-masing.Jenis

pamor dan daya perbawa dari 19 macam itu antara lain :

Jenis Pamor Daya Kewibawaan

1. Bala Pandita Keselamatan dan disayangi sesama

2. Benda Segada Banyak orang berguru padanya

3. Tundung Menolak Orang Jahat

4. Pancuran Mas Mudah Mencari Harta Benda dan kesulitan

5. Dandang Ngelak Yang Punya berhati keras, banyak musuh.

6. Kul Buntet Pusaka Bagi Para Prajurit

7. Pengasih Penangkal Kejahatan dan gangguan hewan buas

8. Rajah Untuk tumbal Rumah,terhindar dari niat jahat

Page 9: PENGENALAN KERIS Indonesi

9. Pulo Tirta Menolak Kejahatan Musuh, Menimbulkan keteguhan

10. Segara Wedi Baik bagi Penguasa, Pejabat Negara

11. Batu Lapak Untuk Keselamatan

12. Blarak Sineret Berwibawa sekalipun tidak di keluarkan

13. Prabawa Besar Kewibawaannya

14. Wulan Lima Memperoleh Kehormatan dari sesamanya

15 Manggada Keselamatan

16. Sumber Untuk pedagang/pengusaha agar lekas jadi besar

17. Pulo Duyung Dicintai sesama

18. Sanubari Baik Bagi Pinisepuh, Guru, Ulama,dll

19. Gunung Guntur Penangkal penyakit

VII. RAGAM PAMOR TOSAN AJI

Setiap Empu akan tersohor karena hasil pekerjaannya memperlihatkan ciri khas. Ciri

khas karya seorang empu, secara umum dapat dikenali lewat apa yang bagi kalangan peminat

keris pusaka di sebut sebagai Penanguhan. Secara khas dan khusus lagi, setiap empu yang sudah

jadi dan mapan, dia mampu melahirkan model pamor baru yang belum pernah di kenal

sebelumnya. Meskipun dia menggarap keris pusaka dengan model pamor yang sudah ada,akan

tetapi pamor hasil garapan empu tersebut juga memperlihatkan ciri dan corak khas.

Dari sejumlah sumber tertulis dan lisan yang sempat terekam di samping 80 model

pamor hasil

gambarannya, adalah sebagai berikut :

1. Pamor Bugis 41. Pamor Guladata

2. Pamor Mrambat 42. Pamor Pulotirto

3. Pamor Gajih 43. Pamor Manggada

4. Pamor Sanak 44. Pamor Segara Wedi

5. Pamor Brojol 45. Pamor Bala Pandita

6. Pamor Pejetan 46. Pamor Gunung

7. Pamor Byor 47. Pamor Batu Lapak

8. Pamor Buntal Mayit 48. Pamor Lintang Johar

9. Pamor Kulit Semangka 49. Pamor Lintang Kumukus

10. Pamor Beras Wutah 50. Pamor Songsong

Page 10: PENGENALAN KERIS Indonesi

11. Pamor Udan Mas 51. Pamor Sungsum

12. Pamor Blarak Sineret 52. Pamor Camar

13. Pamor Ron Kendhuru 53. Pamor Kembang Lo

14. Pamor Sada Sak-Ler 54. Pamor Sinom Robyong

15. Pamor Putri Tumurun 55. Pamor Payung Kunarpo

16. Pamor Rajah 56. Pamor Dandang Ngelak

17. Pamor Walang Sinundukan 57. Pamor Tambal

18. Pamor Kenongga Ginugah 58. Pamor Bonang Sarenteng

19. Pamor Tambal Wengkon 59. Pamor Bendha Segada

20. Pamor Unthuk Banyu 60. Pamor Ganggeng Kanyut

21. Pamor Sekar Lampes 61. Pamor Dwi Warna

22. Pamor Sekar Pala 62. Pamor Ujung Gunung

23. Pamor Mlinjo 63. Pamor Kul Buntet

24. Pamor Kendagan 64. Pamor Wulan Lima

25. Pamor Adeg Rambut 65. Pamor Prabowo

26. Pamor Pandan Iris 66. Pamor Tundung

27. Pamor Lawe Satukel 67. Pamor Pulo Duyung

28. Pamor Mayang Mekar 68. Pamor Pancuran Mas

29. Pamor Kara Welang 69. Pamor Sumber

30. Pamor Trithik 70. Pamor Pengasih

31. Pamor Tumpal Keli 71. Pamor Sanubari

32. Pamor Pedaringan Kebak 72. Pamor Bawang Sebungkal

33. Pamor Sumur Sinaba 73. Pamor Manggar

34. Pamor Sekar Kopi 74. Pamor Melati Rinonce

35. Pamor Ron Pakis 75. Pamor Mrutu Sewu

36. Pamor Ri Wader 76. Pamor Lar Gangsir

37. Pamor Sumur Bandung 77. Pamor Jarot Asem

38. Pamor Tiban 78. Pamor Putri Kinurung

39. Pamor Telaga Membeng 79. Pamor Rojo Gumbolo

40. Pamor Teja Kinurung 80. Pamor Tunggak Semi

Nama pamor disesuaikan dengan karaktristik nama benda yang diambil sebagai nama

pamor itu. Umpama daya cipta empu yang membuat pamor ternyata mirip blarak yang di

seret, daun kelapa yang di seret diatas tanah berdebu, yang menimbulkan bekas khas dan

Page 11: PENGENALAN KERIS Indonesi

menimbulkan daya tarik. Karena itu pamor yang di buat dengan pola model tersebut

dinamakan pamor Blarak Sineret. Pamor yang dibuat mengambil pola model daun

kendhuru, karena itu pamor tersebut di beri nama Ron Kendhuru. Begitu seterusnya.

Satu hal jelas, seorang empu keris pusaka tanah jawa sejak dahulu kala di kenal sangat

akrab dengan alam,tumbuhan,alam binatang,dan alam benda.Tapi mengapa empu kiris

pusaka tanah jawa dalam kreasinya memanfaatkan adonan berbagai ungsur metal, baja,besi,

nikel, dan titanium pada masa dulu hingga kini, karena mereka tidak cukup bila berasal dari

satu dimensi pe-ngetahuan modern belaka.

VIII. IDENTIFIKASI DHAPUR KERIS

Dhapur adalah bentuk/model/wujud baku yang telah turun-temurun sebagai patokan pembuat

keris. Seorang empu dalam mebuat keris tidak akan meninggalkan bentuk baku.

Dalam garis besarnya dapat dibedakan dua macam dapur keris, yaitu berdapur lurus dan yang

berdapur luk atau kelokan/bergelombang. Jumlah kelokan selalu diambil gasal, tidak genap. Jadi

selalu berjumlah 1, 3, 5, 7, 9 dst.

Dalam perdagangan keris nama dhapur sering dipermudah sebagai berikut:

1. Keris lurus disebut Jalak

2. Keris Luk 3 disebut Jangkung

3. Keris Luk 5 disebut Pendhawa

4. Keris Luk 7 disebut Sempana atau Sumpana

5. Keris Luk 9 disebut Jigja

6. Keris Luk 11 disebut Sabuk inten atau Carita

7. Keris Luk 13 disebut Sengkelat

Dhapur keris lurus:1 Panji Anom

2 Jaka Tuwo

3 Bethok

4 Karna Tinandhing

5 Semar Bethak

6 Regol

7 Kebo Teki

8 Jalak Nguwuh

9 Sempani

10 Jamang Murub

Page 12: PENGENALAN KERIS Indonesi

11 Tumenggung

12 Tilam Upih

13 Pasopati

14 Condhong Campur

15 Jalak Dhinding

16 Jalak Ngore

17 Jalak Sangu Tumpeng

18 Mendarang

19 Mesem

20 Semar Tinandhu

21 Ron Teki

22 Sujen Ampel

23 Kelap Lintah

24 Yuyu Rumpung

25 Brojol

26 Laler Mengeng

27 Puthut

28 Jalak Sumelang Gandring

29 Mangkurat

30 Mayat Miring

31 Kalam Munyeng

32 Pinarak

33 Marak

34 Jalak Tilamsari

35 Tilamsari

36 Jalak Lola

37 Wora-wari

38 Wora-wari

39 Sinom

40 Kala Misani

Dhapur luk tiga Dhapur Luk Lima

1 Jangkung Pacar

Page 13: PENGENALAN KERIS Indonesi

2 Maesa Soka

3 Maesa Nempuh

4 Mayat

5 Jangkung Pacar

6 Tebu Sauyun

7 Bango Dholok

8 Manglar Munya

9 Campur Bawur

10 Segara Winotan

11 Jangkung Cinarita

1 Sinarasah

2 Pudhak Sategal

3 Pulanggeni

4 Pandhawa

5 Anoman

6 Kebo Dhengen

7 Kalanadhah

8 Pandhawa lare

9 Urap-urap

10 Naga Salira

11 Kebo Dhendheng

12 Pandhawa Cinarita

Dhapur Luk Tujuh Dhapur Luk Sebelas

1 Balebang

2 Murma Malela

3 Crubuk

4 Jaran Goyang

5 Naga-Kras

6 Sempana Punjul

7 Sempana Bungkem

8 Crita Casapta

1 Carita Bungkem

2 Carita Prasaja

Page 14: PENGENALAN KERIS Indonesi

3 Carita Kaprabon

4 Carita Daleman

5 Sabuk Inten

6 Cluring Regol

7 Carita Genengan

8 Carita Gandhu

9 Sabuk Tali

10 Jaka Wuru

Dhapur Luk Sembilan Dhapur Luk Tigabelas

1 Kidang Mas

2 Panji Sekar

3 Sempana

4 Jaruman

5 Jarudheh

6 Paniwen

7 Panimbal

8 Kidang Soka

9 Carang Soka

10 Sabuk Tampar

11 Buto Ijo

12 Sempana Kalenthang

13 Crita Kanawa

1 Caluring

2 Sangkelat

3 Johan Mangan Kala

4 Nagasasra

5 Parungsari

6 Kantar

7 Luk Gandhu

8 Sepokal

9 Karawelang

10 Naga Selumen

Page 15: PENGENALAN KERIS Indonesi

11 Bima Kurdha

Dhapur Luk 17, 19, 21, 25, dan 29

Luk

17

Ngamper Buta

Lancingan

Luk

19

Trimurda

Kala Tinantang

Luk

21

Drajit

Trisirah

Luk

25 Bima Kurdha

Luk

27 Taga Wirun

Luk

29 Kalabendu

Keris-keris pusaka keraton hanya sampai berluk13 saja. Keris yang berluk lebih dari 13

disebut keris Kalawijen atau Palawijan, yang tidak termasuk Pusaka Keraton.

IX. SEKILAS TENTANG PROSES MARANGI

Tujuan marangi untuk membersihkan besi aji dari karat.Memberi efek keindahan pada

besi aji.Besi tampak lebih hitam dari bagian pamor.Mewarangi secara tepat untuk

mengawetkan tosan aji supaya tidak beracun.Jika berkarat segera diwarangi,walaupun

belum bulan Sura.

Tosan Aji merupakan besi untuk diaji-aji.Bukan untuk disembah tapi untuk dihormati

dan dijaga kelestariannya karena merupakan warisan leluhur yang bernilai

tinggi.Waktu pembuatan keris oleh para empu bukan hanya mencipta senjata untuk

membunuh dan melukai. Tapa dan sesaji mengiringi pembuatan tosan aji keris.

Besi(tosan) aji tidak berfungsi sebagai alat pembunuh,tetapi sebagai pusaka dan

Page 16: PENGENALAN KERIS Indonesi

pelengkap busana.Sebagai pusaka ,besi aji diperlakukan istimewa.Mulai dari

menyimpan,membuka dari sarung sampai merawatnya diiringi rasa hormat.

Banyak yang kurang setuju jika tosan aji diperlakukan dengan penemuan-penemuan

baru .Seperti pengolesan tosan aji denga PVA(polyvinyl Acetate) agar awet.Dari segi

konservasi benda budaya pengolesan polimer adalah cara tepat.Dari segi pelestarian itu

tidak tepat,karena tosan aji kehilangan kegagahan dan kewingitannya.

Kebiasan menganin-angin wayang kulit secara rutin dapat mengawetkan benda dari

kerusakan.Seperti keris,tombak,pedung,wedhung,kudi dan sebagainya jika dirawat

dengan baik dapt menahan kikisan cuaca dan jaman.Tosan aji yang disimpan di kraton

Yogya masih tampak baru walaupun telah ratusan tahun.

Cara pemeliharaan tosan aji adalah marangi atau menyirami.Marangi dari kata

warangan,artinya arsenikum, sebuah racun. Dalam proses marangi menggunakan

warangan.

X. KANDUNGAN KOMPOSISI TOSAN AJI

Besi aji dilengkapi dengan pamor yang berasal dari meteor,dan pelikan.Dibanding

dengan besi,bagian pamor lebih tahan korosi(pengaratan).Para empu menyembulkan

bagian pamorlebih tinggi dari besinya.Besi lebih cepat terkena oksidasi dari pada

pamor.Karat besi awal dari ausnya besi,kecuali jika diawetkan. Secara kimiawi

marangi adalah upaya membentuk lapisan pelindung berwarana hitam terdiri dari

arsenat besi yang tahan karat. Karat terjadi karena lembab dan sisa-sisa asam waktu

mewarangi.Bisa juga karena asam butirat sebagai peruraian minyak kelapa untuk

meminyaki besi aji.Mewarangi adalah proses pemberian coating perlindungan bilah

tosan aji.

XI. MACAM-MACAM WARANGAN

Proses marangi dengan mengoles permukaan bilahbesi aji dengan larutan jeruk

nipis(citrus aurantifolia) dengan warangan.Buah jeruk masak mengandung 7% asam

sitrun(C6H8O7) dan asam organik lain.

Warangan alami terdapat realgar(AS2S2),arsenikkies(FeSAs),glans kobalt(COSAs),

auri pigment(AS2S3)dan lainnya.Kandungan warangan dalam pelikan sekitar 6-10%.

Warangan alami yang baik berwarna jingga sampai ungu.Lebih ungu lebih baik seperti

kembang telasih.Warangan apotek terdiri dari arsen trioksida (AS2O3),berwarna putih

bersih dan sangat beracun.

Warngan Murni ada dua macam:

Page 17: PENGENALAN KERIS Indonesi

1.Jenis PA(Pro Analyse)kadar 99,5% AS

2.Jenis warangan teknis,kadar 75%.Biasanya tercampur dengan AS2S3 berwarna

merah muda. Sebelum diwarangi kupas kulitnya sebelum diperas.Pencemaran kulit

jeruk menyebabkan besi menjadi hijau atau kuning kehijauan.

XII. SAJEN PROSES MARANGI

Beras dalam mangkuk dengan telur ayam kampung diatasnya.Gula jawa satu

tangkap.Sebutir kelapa/kelapa muda.Pisang raja satu pasang.Ayam hidup satu/dua

ekor.Jenang katul; putih, merah,kuning, hitam, merah putih, palang, putih dengan

parutan kelapa dan gula jawa(manca warna).Nasi gurih (resulan)dengan ingkung

ayam.Tumpeng :robyong, asrep-asrepan. Jajan pasar.Pala

kependhem,kesimpar,gantung.Buaha-buahan rujak-rujakan.Sirih lengkap.Cerutu atau

rokok siong.Segelas kopi hitam dan segelas the kental.Kembang setaman.Kemenyan

madu.Kembang telon atau manca warna. Sesaji sebagai sarana mohon kepada Tuhan

YME agar selama marangi berjalan lancar dan sebagai sarana penghormatan para

empu,leluhur,dan arwah nenek moyang.

Kelapa untuk persediaan jika terjadi keracunan, air kelapa dapat diminum untuk

menangkal racun warangan.

XIII. PERSIAPAN PROSES MARANGI

Marangi biasanya dilakukan pada bulan sura pada hari selasa kliwon, jum’at kliwon /

jum’at legi / bisa juga selasa legi, sehari sebelumnya biasanya berpuasa terlebih

dahulu. Selama proses marangi semua petugas yang terlibat diharuskan berbusana

kejawen dan pantang makan, minum, merokok dsb. Selama marangi harus membisu

tidak boleh berbicara. Jaman sekarang hal itu sudah jarang dilakukan. Peralatan yang

harus disediakan ember air bersih, ember air bunga, dan ember kosong untuk limbah,

sikat-sikat khusus untuk marangi dan memutihkan, jeruk nipis yang telah dikupas

kulitnya, warangan, minyak kelapa, krengsengan 200 cc dan minyak cendana 20

cc/lebih. Kawul iratan bambu / kertas tisu. Lap-lap yang bersih. Dan tak lupa lerak

(sapindus rarak) yang telah dihancurkan dalam air. Kalau terpaksa dapat digunakan

deterjen.

Jeruk yang telah dikupas kulitnya diiris-iris dan diperas dengan kain bersih dan

ditampung dalam dua tempat khusus. Sebuah untuk memutihkan bilah besi aji dan

sebuah lagi untuk melarutkan warangan.

Warangan alami harus ditumbuk halus terlebih dahulu sebelum dilarutkan dalam air

Page 18: PENGENALAN KERIS Indonesi

jeruk. Sedangkan perbandingan larutan jeuk dan warangan, baik murni/alami dikirakira

saja. Dapat digunakan imbangan 1 sendok the dan 50 cc air jeruk/lebih. Untuk

mempercepat pelarutan dapat ditambahkan sedikit larutan basa seperti NaOH/KOH.

Dapat pula dengan memanaskan sedikit di atas api.

Besi aji yang akan diwarangi sebaiknya dilepas dari sarungnya dan hulunya. Keris dan

tombak banyak yang dijabung dengan lak pada hulunya.Untuk melepasnya mudah

sekali, yaitu panaskan pada bagian bawah bilah diatas lampu teplok / lilin. Dengan alas

sebuah lap bersih putar pelan-pelan bilah itu keluar dari hulunya. Dalam keadaan

sudah berkarat sekali dapat ditolong dengan meneteskan minyak rem mobil pada

celah-celah antara bilah dan pegangan selama 24 jam / lebih.

Besi aji yang sudah kelewat karatan dapat direndam dalam air kelapa yang sudah

diberi irisan jeruk nipis dan pace (mengkudu) yang sudah masak. Rendaman itu bisa

semalam tetapi dapat juga lebih dari dua hari tergantung pada tingkat karatnya. Hal itu

dilakukan menjelang siraman.

XIV. PROSES MARANGI

Marangi paling baik jika dilakukan diwaktu pagi dalam udara cerah. Lakukan didalam

rumah yang bebas dari gangguan anak-anak dan lalu lintas keluarga. Sebaiknya

diserambi rumah.

Semua perlengkapan disediakan diatas tikar yang digelar. Sesaji dipisah khusus,

berdekatam dengan alat-alat untuk marangi. Selama marangi sebaiknya dilakukan

dengan duduk bersila agar keamanan lebih terjaga.

Awal pekerjaan dimulai dengan membakar kemenyan. Ujubnya mohon kepada Tuhan

YME agar pekerjaan berjalan lancar dan selamat. Disamping mohon berkah pangestu

kepada arwah-arwah empu dan para leluhur semoga besi aji memberi kegunaan yang

lebih bagi pemiliknya.

Tata cara marangi berlangsung sbb:

1.Besi Aji dipegang dan di guyur dengan air kembang setaman,

setelah itu dicuci (disikat) dengan air lerak (deterjen) supaya bebas

dari minyak langsung di lap hingga kering.

2.Sikat khusus mulailah pemutihan. Sikat dari rambut kuda.

Celupkan sikat sedikit ke dalam perasan jeruk, sikat dari bilah besi

aji. Jangan sikat bolak balik, tapi satu arah saja, dari bongkot atau

pangkal ke ujung bilah keris atau tombak. Diamkan selama

Page 19: PENGENALAN KERIS Indonesi

beberapa menit hingga bilah berwarna hijau hitam. Sikat lagi.

Diamkan beberapa menit. Lakukan terus menerus sampai karatkaratnya

melepas hingga bilah berwarna agak kuning kehijauan

kemudian jadi hitam. Guyur dengan air, sikat hingga bilah menjadi

putih seperti almunium. Cepat-cepat cuci dengan air bersih dan lap

dengan kawul atau tissue caranya cukup ditekan tekan saja, jangan

digosok. Angin-anginkan hingga kering, jangan dijemur!

3.Besi aji yang kering dijatuhi larutan warangan pakailah sikat

khusus atau kuas bersih. Ambil sedikit oleskan pada bilah dalam

satu arah. Ujung bilah menghadap miring kebawah dilakukan

berkali-kali hingga besi tampak hitam. Guyur dengan air berulangulang

dan sikat terus. Guyur sambil disikat dengan air bersih

sampai sisa asam dan warangan habis. Lalu keringkan dengan

kawul atau tissue seperti tahap (2).

4.Tahap akhir adalah memberi olesan minyak, dilakukan setelah

kering betul atau saat semua bilah dikembalikan pada hulu dan

tangkainya. Untuk mengawetkan warangan keris sebaiknya dalam

meminyaki jangan terlalu basah lalu angin-anginkan hingga betulbetul

kering.

XV. METODE SIRAMAN

Ada metode siraman dengan cara yang lain :

1.Cara NYEK, sediakan larutan jeruk nipis yang diberi warangan

dan “cemengan” yaitu air bekas cucian marangi yang sudah

menghitam. Keris yang telah diputihkan dijemur antara jam 8-11

pagi. Jika sudah panas celupkan jari tangan dalam larutan

warangan diatas kemudian pijatlah besi aji dari pangkal ke ujung,

bilah akan mulai menghitam. Jika sudah hitam guyur dengan iar

dan sikat dengan abu gosok, tahap ini disebut dikeplok. Sikat

dengan hati-hati agar hitam tidak luntur setelah bersih lap hingga

kering lalu dijemur lagi, begitu seterusnya diulang sampai pamor

didapat. Tahap terakhir mencuci dengan landha abu jangkang

dengan maksud sisa asam jeruk hilang kemudian cuci dengan air

bersih keringkan dan jemur. Pelumasan dilakukan setelah besi aji

Page 20: PENGENALAN KERIS Indonesi

benar-benar kering.

2.Cara BLONYON (konyoh), tidak ada bedanya dengan cara diatas

hanya besi aji tidak dipijat dengan jari tangan tetapi dioles dengan

sikat yang dicelupkan dalam larutan warangan, jika telah

mendapat warna hitam segera dikeplok dengan abu gosok, diulang

sampai pamor tampak menyala.

3.Cara KOLOH, dengan memakai tempat lain besi aji yang telah

diputihkan dimasukkan dalam larutan warangan jeruk nipis encer

yang diberi cemengan. Setelah beberapa menit besi aji diambil

ditaruh miring agar larutan tuntas. Setelah itu disikat dan dibilas

dengan air seterusnya dikeplok. Hal ini diulang-ulang bilah tak

usah dijemur. Keberhasilan cara ini terletak pada teknik

mengeploknya. Warna hitam pada besi didapat secara berlahan

tetapi lebih merasuk dalam besi daripada cara yogya.

XVI. PEMELIHARAAN

Tosan aji yang baik mewaranginya dapat bertahan bertahun-tahun. Kebiasaan kuno

setiap selasa kliwon / jum’at kliwon besi aji diberi olesan minyak cendana encer.

Menaruh keris sebaiknya jangan ditempat yang lembab jika terpaksa disimpan dalam

almari pakaian taruh pada rak paling atas sebaiknya dalam posisi berdiri/miring.

Minyak kelapa oleh proses fermentasi akan dipecah menjadi asam butiran dan asam

lain, pencegahannya ialah dengan sedikit mencampurnya dengan minyak gandapura,

perbandingannya : 100 cc minyak kelapa dapat dipakai 10-15 cc minyak gandapura.

Selain cendana dapat digunakan pewangi kanthil, melati (jasmin) / kenanga. Untuk

keraton Yogya perbandingan 1:1, artinya 100 cc minyak kelapa menggunakan 100 cc

minyak cendana. Untuk cara solo perbandingannnya 25 minyak krengsengan : 10

bagian minyak kenanga : 3 bagian minyak gandapura.

Minyak senjata juga bisa dipakai tetapi banyak ahli esoteri keris mengatakan

penggunaan minyak mineral akan sangat mengurangi esoteri keris sendiri, jika tidak

dalam keadaan terpaksa penggunaan minyak jenis ini dihindari.

Jangan sekali-kali menjemur besi aji karena akan merubah struktur logamnya dan akan

mengurangi daya kegaibannya. Penyikatan harus hati-hati terutama keris yang

diserasah dengan emas. Jangan sekali-kali merendam tosan aji dalam air kelapa

akibatnya dapat mengeroposkan besi aji.

Page 21: PENGENALAN KERIS Indonesi

XVII, SARAN DAN PETUNJUK TENTANG TATACARA MENAYUH KERIS

Ada 3 cara tahapan yang perlu dilakoni seseorang yang ingin berkomunikasi dengan

yoni alias isi keris pusaka. Tapi tidak cukup hanya diomongkan lisan atau ditulis di

atas kertas sebagai pengetahuan pasif. Rupanya memang selamanya orang omong

lebih gampang ketimbang orang nglakoni. Dalam usaha memenuhi keingintahuan yoni

keris pusaka itulah diperlukan laku orang bersangkutan dan menjadi langkah awal

sebagai penghayatan kongkret untuk ditempuh.

Adapun 3 tahap tersebut sebagai berikut :

1.Menjalani puasa mutih. Orang tidak makan garam atau makanan

yang mengandung garam, tapi hanya makan nasi putih dan minum

air putih. Lamanya 3 hari 3 malam. Dapat juga orang puasa

ngebleng, tak makan dan tak minum 3 hari 3 malam. Keris pusaka

yang komplit sandangannya, memakai warangka-mendak-ukiran

diletakkan di atas bantal. Si penayuh harus selalu berdoa kepada

Tuhan. Dengan tatacara itu, mungkin seseorang sudah dapat

mengetahui yoni keris pusaka yang ditayuh, dia dapat

berkomunikasi pada waktu sedang tidur atau sedang jaga, atau

dalam keadaan sonyaruri – antara tidur dan jaga. Namun bila

maksud semula belum kesampaian, dia dapat meneruskan usaha

dengan menjalankan tahap kedua.

2.Keris yang hendak ditayuh, dihunus dari warangka, dikeluarkan

dari sarungnya, mendak & ukiran tidak dicopot. Keris pusaka

dalam keadaan ligan ditaruh di bawah bantal, dipakai alas tidur.

Mungkin dengan tatacara ini, orang sudah dapat mengetahui yoni

yang terdapat pada keris pusaka yang ditayuh. Akan tetapi,

seandainya tahap kedua ini orang bersangkutan belum juga dapat

bersua dengan si yoni, maka tahap ketiga perlu ditempuh.

3.Keris ligan yang sudah dilepaskan dari warangka, perlu dilepaskan

dari ukiran dan mendaknya. Keris itu dalam keadaan nglegena

alias telanjang bulat. Dia ditaruh di bawah bantal sebagai alas

tidur, yang juga dilakukan selama 3 malam. Melenging tekad

tertuju kepada Tuhan. Laku itu dijalani dengan sepenuh hati. Niat

ingsun mengetahui yoni keris pusaka yang ditayuh.

Page 22: PENGENALAN KERIS Indonesi

XVIII, CARA MEMAKAI KERIS

* Cara Memakai keris yang

benar menurut cara Jogjakarta

*Jika tengah gandar disebelah

kiri tulang punggung disebut

MANGKING kurang pantas

dipakai

* Jika Warangka menyentuh

sabuk disebut NETEP kurang

pantas dipakai karena

dianggap berani dgn siapa

saja.

* Dipakai oleh prajurit yang

bersenjata pedang dan penari

klana gagah gaya Yogya

* Kurang sopan dipakai karena

dianggap akan mbalelo

* Jika letak gandar keris di

sebelah kanan tulang punggung

disebut NGOGLENG juga

kurang baik untuk dikenakan

dianggap sombong oleh

pemakai.

* Dipakai waktu bepergian atau oleh prajurit yang

membawa bedil.

* Dipakai untuk bepergian dan para

prajurit Daeng

* Dipakai waktu naik kuda dan kendaraan

* Biasa dipakai oleh para ulama, resi, pendeta

DAFTAR PUSTAKA

Ki Sumidi Adisasmita, Pustaka Centhini Selayang Pandang , penerbit

U.P.Indonesia,Yogyakarta, 1974.

Yasandalem K.G.P.A.A.Amangkunegoro III (Ingkang Sinuwun Paku Buwono V) ing

Page 23: PENGENALAN KERIS Indonesi

surakarta, Serat Centhini Latin jilid I s.d. jilid V, dilatinkan menurut aslinya oleh Kamajaya,

penerbit Pustaka Centhini oleh Yayasan Centhini, Yogyakarta, 1985-1988.

Koleksi Tjokrosuharto Arts & Crafts

Sarasehan Pametri wiji, Siraman Tosan Aji,1983-1986.

Linus Suryadi AG, Regol Megal Megol,fenomena Kosmogoni Jawa, penerbit Andi

Offset,Yogyakarta.