bab iii proses pengumpulan data iii.1. sejarah singkat...

21
32 BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. BM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile yang khusus menghasilkan kain untuk pakaian berupa kaos dan T-Shirt. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 05 November 1979 berdasarkan akte notaris No. 45 dari Herman Raharja, SH dan telah disyahkan oleh Menteri Kehakiman dengan S.K Menteri Kehakiman RI. No. C2-10028.HT.01.01. pada tanggal 06 April 1980. Mendapat sertifikat domisili No. 176716 pada tanggal 12 Januari 1980 dengan Izin Usaha Tetap No. 107/DJAI/IUT-III/NONPMA_PMDN/I/1990. Dalam akte perusahaan dicantumkan bahwa perusahaan didirikan dengan modal dasar sebesar Rp 9,000,000,000,- yang terbagi atas 90,000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100,000,-. Dewan komisaris dijabat oleh Handoko Soedarman, direktur utama dijabat oleh Antonius Halim, direktur operasional dijabat oleh Paulus Sutanto sedangkan direktur keuangan dan akuntansi dijabat oleh Chandra Gunawan. PT. BM mempunyai fasilitas produksi yang berlokasi di Jakarta Utara dengan luas tanah 4 hektar yang sebagian besar digunakan untuk fasilitas produksi dan berkantor pusat di Petojo Utara. Proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan dengan bahan baku berupa benang yang dipasok oleh PT. BTP yang beralamat di Serang dan oleh PT. Argo Pantes Manunggal yang beralamat di Kebon Nanas, Tangerang. Bahan baku benang berupa kapas, plastik dan serat kayu di impor dari Amerika dan Australia Perusahaan ini dapat menyerap tenaga kerja yang terdiri dari tenaga pria dan wanita. Meskipun dalam proses produksinya menggunakan mesin-mesin modern, namun

Upload: dokien

Post on 03-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

32

BAB III

PROSES PENGUMPULAN DATA

III.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. BM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile yang

khusus menghasilkan kain untuk pakaian berupa kaos dan T-Shirt. Perusahaan ini

didirikan pada tanggal 05 November 1979 berdasarkan akte notaris No. 45 dari Herman

Raharja, SH dan telah disyahkan oleh Menteri Kehakiman dengan S.K Menteri

Kehakiman RI. No. C2-10028.HT.01.01. pada tanggal 06 April 1980. Mendapat

sertifikat domisili No. 176716 pada tanggal 12 Januari 1980 dengan Izin Usaha Tetap

No. 107/DJAI/IUT-III/NONPMA_PMDN/I/1990.

Dalam akte perusahaan dicantumkan bahwa perusahaan didirikan dengan modal

dasar sebesar Rp 9,000,000,000,- yang terbagi atas 90,000 lembar saham dengan nilai

nominal Rp 100,000,-. Dewan komisaris dijabat oleh Handoko Soedarman, direktur

utama dijabat oleh Antonius Halim, direktur operasional dijabat oleh Paulus Sutanto

sedangkan direktur keuangan dan akuntansi dijabat oleh Chandra Gunawan.

PT. BM mempunyai fasilitas produksi yang berlokasi di Jakarta Utara dengan

luas tanah 4 hektar yang sebagian besar digunakan untuk fasilitas produksi dan

berkantor pusat di Petojo Utara. Proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan dengan

bahan baku berupa benang yang dipasok oleh PT. BTP yang beralamat di Serang dan

oleh PT. Argo Pantes Manunggal yang beralamat di Kebon Nanas, Tangerang. Bahan

baku benang berupa kapas, plastik dan serat kayu di impor dari Amerika dan Australia

Perusahaan ini dapat menyerap tenaga kerja yang terdiri dari tenaga pria dan

wanita. Meskipun dalam proses produksinya menggunakan mesin-mesin modern, namun

Page 2: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

33

tenaga manusia masih dipertahankan dikarenakan fungsinya sebagai perusahaan

nasional yang berperan serta membantu program pemerintah untuk mengatasi

pengangguran. Dimana penyerapan tenaga kerja yang dilakukan PT. BM, diprioritaskan

untuk masyarakat lingkungan pabrik, sehingga keberadaan PT. BM, dirasa cukup

penting oleh masyarakat penghuni sekitar lokasi pabrik.

Dengan dukungan dari kurang lebih 700 karyawan dan ditunjang oleh mesin-

mesin yang berteknologi canggih, perusahaan ini mampu menghasilkan produk-produk

yang berkualitas, karena misi dari perusahaan ini sendiri adalah menghasilkan produk

berkualitas dengan desain yang menarik, bahan baku yang bermutu, pengerjaan yang

tepat waktu dan pengelolaan distribusi yang tepat waktu sehingga pada akhirnya dapat

memberikan kepuasan bagi pelanggan. Sejumlah konsumen tetap yang dimiliki oleh PT.

BM antara lain produsen kaos dengan merek ternama seperti Polo Ralphlaurent, Calvin

Clein dan Country Fiesta.

III.2. Tujuan dan Kegiatan Perusahaan

III.2.1. Tujuan Perusahaan

Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin diraihnya, dimana tujuan

perusahaan ini dijadikan sebagai arah untuk melakukan kegiatan usahanya. Selain untuk

memaksimalkan laba yang diperoleh, PT. BM juga bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan tekstil yang berkualitas untuk industri garmen, berperan aktif dalam industri

tekstil di Indonesia dengan melakukan kerjasama baik dengan industri tekstil yang ada

di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan dan

meningkatkan kesejahteraan karyawaan baik dari segi materi maupun non materi dengan

memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menambah pengetahuan dan ilmu dari

Page 3: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

34

pekerjaannya serta turut melaksanakan kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang

ekonomi dan pembangunan nasional dalam hal mengatasi pengangguran.

III.2.2 Kegiatan Usaha Perusahaan

PT. BM adalah perusahaan yang sudah telah lama berdiri dan bergerak dibidang

tekstil khusus untuk bahan pakaian berupa kaos dan T-Shirt dengan bahan baku yang

berkualitas dan didukung oleh mesin-mesin berteknologi canggih dan tenaga kerja yang

handal.

Dibawah ini akan dijabarkan lebih detail pola benang yang akan dirajut, pola

rajutan yang dihasilkan, corak rajutan yang dapat dibuat dan jenis produk yang

dihasilkan sehingga dapat diketahui secara singkat kegiatan usaha dari PT. BM.

• Pola benang yang akan dirajut, adalah sebagai berikut :

a) Benang yarn dyed adalah benang sebelumnya diberi warna kemudian baru

dirajut, sehingga warna yang dihasilkan dalam satu rajutan beragam.

b) Benang piece dyed adalah benang yang dirajut dahulu kemudian baru diberi

warna, sehingga warna yang dihasilkan dalam satu rajutan sama.

• Pola rajutan yang dihasilkan, adalah sebagai berikut :

a) Rajutan tunggal (single net) adalah pola rajutan satu kali, sehingga bentuk

rajutan bagian luar berbeda dengan bagian dalam, proses pengerjaannya

dilakukan oleh mesin khusus yang disebut mesin single net.

b) Rajutan ganda (double net) adalah pola rajutan dua kali, sehingga bentuk rajutan

bagian luar sama dengan bagian dalam. Proses pengerjaannya dilakukan oleh

mesin khusus yang disebut mesin double net.

Page 4: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

35

• Corak rajutan yang dapat dibuat, adalah sebagai berikut :

a) Corak lakos adalah corak rajutan dengan bentuk sedikit dalam.

b) Corak piqe adalah corak rajutan yang lebih dalam dari corak lakos.

c) Corak textur adalah corak rajutan dengan bolong berbentuk kotak.

d) Corak pop corn adalah corak rajutan dengan bentuk timbul seperti jagung (corn).

e) Corak larisa adalah corak rajutan dengan bolong berbentuk kotak lebih besar.

• Jenis produk yang dihasilkan oleh PT BM, adalah sebagai berikut :

a) Cotton adalah kain rajutan dari benang yang 100% berasal dari kapas. Kain ini

berkualitas baik karena pakaian yang dihasilkan dari kain jenis cotton

mempunyai kemampuan daya serap yang baik terhadap keringat sehingga harga

kain ini pun lebih mahal dibandingkan dengan harga kain lainnya. Selain itu

juga, jenis kain ini lebih banyak diminati oleh garmen dibanding kain lain.

b) Polyester adalah kain rajutan dari benang yang 100 % berasal dari plastik. Kain

jenis ini mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam menyerap keringat

sehingga hanya perusahaan garmen tertentu yang memesan atau menggunakan

produk ini.

c) Poly cotton (PC) adalah kain rajutan dari benang dengan komposisi 65 %

polyester dan 35 % cotton.

d) Cheap variable cotton (CVC) adalah kain rajutan dari benang dengan komposisi

55 % cotton dan 45 % polyester.

e) Tetoron rayon (TR) adalah kain rajutan dari benang yang 100 % berasal dari

serat kayu. Jenis kain ini memiliki kemampuan yang kurang baik dalam

menyerap keringat sama seperti polyester.

Page 5: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

36

III.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Setiap perusahaan sangat membutuhkan struktur organisasi yang jelas yang dapat

menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi dalam

organisasi sehingga setiap fungsi dapat mengetahui dengan pasti tugas, wewenang serta

tanggung jawabnya. Struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting karena

strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan diimplementasikan oleh struktur

organisasi perusahaan.

Struktur organisasi itu sendiri adalah suatu bagan yang disusun secara sistematis

untuk mencapai tujuan perusahaan dimana dalam bagan-bagan tersebut menjelaskan

urutan tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap fungsi. Struktur organisasi setiap

perusahaan tidak akan selalu sama, karena stuktur organisasi setiap perusahaan disusun

berdasarkan kebijakan intern perusahaan tersebut yang kemudian dikembangkan sesuai

kebutuhan masing-masing fungsi atau bagian. Perbedaan tersebut tergantung pada besar

kecilnya ukuran perusahaan. Semakin besarnya suatu perusahaan maka akan semakin

kompleks struktur organisasinya karena memiliki divisi/bagian yang lebih banyak.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan manajer personalia PT. BM,

dapat diketahui bahwa struktur organisasi yang disusun oleh perusahaan adalah struktur

organisasi fungsional, karena didalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungsi-

fungsi yang terspesialisasi seperti produksi, pemasaran dan terlihat juga bahwa terdapat

pembagian atau pengelompokan bagian-bagian dalam perusahaan sesuai dengan fungsi

masing-masing. Dalam struktur organisasi PT. BM, tiap atasan mempunyai bawahan

yang masing-masing memberi pertanggung jawaban atas pelaksanaan fungsinya.

Struktur organisasi PT. BM secara lebih jelas akan digambarkan sebagai berikut :

Page 6: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

2

RUPS

Direktur Utama

Direktur Operasional Direktur Keuangan & Akuntansi

Manajer Produksi Manajer Personalia Manajer Pemasaran

Kabag Gudang

Kabag PPIC

Kabag Lab.

Kabag Celup

Kabag Finishing

Kabag Maintenance

Kabag Rajut Manual

Kabag Rajut Komputer

Kabag Wangky

Manajer Keuangan

Manajer Akuntansi

Staf Pemasaran Staf Personalia

Staf Keuangan

Gambar 3.1. STRUKTUR ORGANISASI PT BM

Dewan Komisaris

Sumber : Profil Perusahaan Tahun 2006

Sekretaris

Staf Akuntansi

QC

Bagian Pembelian

37

Page 7: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

38

III.4. Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab

Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam PT. BM,

adalah sebagai berikut :

A. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).

RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan. Tugas dan

tanggung jawab RUPS diantaranya adalah :

a) Menetapkan, merubah dan mengesahkan anggaran rumah tangga perusahaan.

b) Memilih, mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris.

c) Berhak untuk mengambil keputusan yang sah dan mutlak.

B. Dewan Komisaris.

Dewan komisaris diangkat oleh RUPS. Tugas dan tanggung jawab dewan komisaris

diantaranya adalah :

a) Bertanggung jawab terhadap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan

kelangsungan hidup perusahaan

b) Menetapkan kebijakan umum, tujuan jangka panjang dan jangka pendek, strategi

dan mengawasi kepengurusan perusahaan.

c) Memeriksa, menilai dan menyetujui rencana kerja dan rancangan anggaran

perusahaan.

d) Mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai perusahaan.

e) Memilih, menerima dan memberhentikan direktur.

C. Direktur Utama.

Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan langsung

membawahi dua direktur yaitu direktur operasional dan direktur keuangan dan

akuntansi. Tugas dan tanggung jawab direktur utama diantaranya adalah :

Page 8: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

39

a) Membuat laporan pertanggungjawaban atas kegiatan perusahaan kepada dewan

komisaris.

b) Menerima, memeriksa dan menilai laporan yang diberikan dari direktur

operasional dan direktur keuangan dan akuntasi.

c) Memelihara hubungan yang baik dengan perusahaan-perusahaan lain serta

melakukan pengembangan perusahaan secara keseluruhan.

Dalam menjalankan tugasnya, direktur utama dibantu oleh sekretaris. Dimana tugas

sekretaris diantaranya adalah mengatur rapat dan pertemuan direktur utama dengan

pihak lain, mengingatkan direktur atas jadwal kegiatan, membuat notulen rapat,

melakukan sistem pengarsipan yang rapi dan teratur untuk dokumentasi serta

menangani korespondensi baik internal dan eksternal.

D. Direktur Operasional.

Direktur operasional bertanggung jawab kepada direktur utama. Tugas dan tanggung

jawab direktur operasional, diantaranya adalah :

a) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan operasional perusahaan dan

mengawasi semua pelaksanaan tugas oleh setiap bagian dalam perusahaan.

b) Membuat rencana dan keputusan untuk kegiatan operasional.

c) Membuat laporan setiap tahun atas pelaksanaan operasional perusahaan kepada

direktur utama.

d) Membuat rancangan atau jenis produk yang akan di produksi serta melakukan

inovasi akan produk baru.

Direktur Operasional membawahi :

1) Manajer Pemasaran bertanggung jawab untuk memasarkan produk yang

dihasilkan kepada pelanggan. Tugas dari manajer pemasaran diantaranya adalah :

Page 9: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

40

a. Menyusun target penjualan, merencanakan strategi pemasaran dengan cara

melakukan promosi.

b. Melakukan evaluasi dan analisa terhadap perubahan yang terjadi di pasar.

c. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi terhadap kegiatan operasional

pemasaran dan penjualan secara menyeluruh

d. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Pemasaran dibantu oleh Staff pemasaran

yang bertugas membuat laporan penjualan secara berkala, membuat jadwal

pengiriman barang.

Dalam menjalankan tugasnya, manajer pemasaran dibantu oleh staff pemasaran.

Dimana tugas staff pemasaran diantaranya adalah membuat laporan penjualan,

membuat jadwal pengiriman barang sesuai dengan permintaan pelanggan, membuat

konfirmasi order dan delivery order untuk bagian keuangan dan bagian gudang serta

selalu melakukan komunikasi dengan pelanggan maupun calon pelanggan.

2) Manajer Produksi bertanggung jawab atas proses produksi untuk menghasilkan

produk perusahaan. Tugas dari manajer produksi diantaranya adalah :

a. Membuat rencana produksi yang telah dijadwalkan oleh bagian PPIC.

b. Mengawasi jalannya proses produksi.

c. Mengevaluasi hasil produksi dengan cara membandingkan rencana produksi

dengan hasil produksi.

d. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan kerja masing-masing kepala bagian agar

dapat bekerja dengan optimal dan baik.

Manajer produksi membawahi :

a. Kepala bagian gudang.bertugas untuk memberikan laporan posisi stock bahan

baku, bahan pembantu dan barang jadi kepada manajer produksi, mengatur

Page 10: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

41

pengiriman barang jadi sesuai jadwal pengiriman yang telah ditentukan dan

bertanggung jawab penuh atas penyimpanan seluruh bahan baku, bahan

pembantu dan barang jadi.

b. Kepala bagian PPIC (Planning Production Inventory Control) bertugas untuk

merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan sesuai dengan kebijakan

perusahaan, merencanakan bahan baku apa saja yang akan digunakan dalam

proses produksi, membuat dan mengawasi jadwal produksi, dan membuat

laporan secara periodik mengenai kegiatan dalam PPIC.

c. Kepala bagian laboratorium.bertugas untuk melaksanakan pengujian semua

bahan yang digunakan untuk proses produksi, seperti benang dan pewarna agar

menghasilkan kain rajutan berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan.

d. Kepala bagian celup bertugas untuk mengatur kombinasi warna untuk benang

yang akan dirajut, memberikan warna terhadap benang yang sudah dirajut dan

menyediakan jenis dan kualitas warna sesuai dengan spesifikasi.

e. Kepala bagian rajut manual bertugas untuk mengerjakan proses perajutan dengan

menggunakan mesin yang akan dikomputerisasi, untuk setiap pola rajutan mesin

disesuaikan dengan cara manual.

f. Kepala bagian rajut komputer bertugas untuk mengerjakan proses perajutan

dengan menggunakan mesin yang sudah dikomputerisasi, untuk setiap pola

rajutan mesin disesuaikan secara otomatis, rajutan yang dihasilkan lebih baik.

g. Kepala bagian wangky bertugas membuat rajutan untuk kerah dengan

menggunakan mesin rib.

h. Kepala bagian finishing bertugas untuk menyelesaikan proses perajutan dan

mempersiapkan kain rajutan untuk diserahkan ke bagian quality control

Page 11: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

42

i. Quality control bertugas memeriksa kualitas produk yang dihasilkan apakah

produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yaitu mencapai kualitas yang

ditentukan sebelum dikirim ke konsumen, membuat laporan kepada manajer

produksi bila terdapat produk yang cacat atau rusak dan bertanggung jawab

apabila ada keluhan dari pelanggan atas kualitas produk yang telah dikirm

kepada pelanggan tersebut.

j. Kepala bagian maintenance bertugas untuk merawat mesin-mesin yang

dilakukan untuk proses perajutan seperti mesin single net, double net dan mesin

rib dan memperbaiki mesin-mesin apabila mengalami kerusakan serta

memastikan bahwa mesin dapat beroperasi dengan baik sehingga proses produksi

dapat berjalan dengan lancar.

3) Manajer Personalia bertanggung jawab atas ketenaga kerjaan. Tugas dari

manajer personalia diantaranya adalah :

a) Merekrut dan memberhentikan karyawan.

b) Mengawasi kedisiplinan karyawan dan memberikan sangsi yang tegas kepada

karyawan yang telah melanggar peraturan perusahan.

c) Melakukan penilaian atas kinerja karyawan dalam rangka pemberian kenaikan

gaji atau kompensasi.

d) Menjaga komunikasi yang baik dengan karyawan dan selalu memperhatikan

keluhan dari karyawan serta memberikan hak cuti kepada karyawan.

e) Membina hubungan yang baik dengan masyarakat atau pihak lain di luar

perusahaan.

Dalam menjalankan tugasnya, manajer personalia dibantu oleh staff personalia.

Dimana tugas staff personalia adalah memeriksa absent karyawan setiap hari,

Page 12: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

43

menghitung jam lembur karyawan berdasarkan kartu absensi, mengawasi perilaku

dan sikap karyawan serta membantu dalam proses perekrutan dan pelatihan kepada

karyawan baru.

E. Bagian Pembelian.

Dalam struktur organisasi PT. BM, bagian pembelian berada langsung dibawah

pengawasan direktur utama sehingga bagian pembelian bertanggung jawab kepada

direktur utama.

a) Mencari tahu dan melakukan penawaran harga tentang bahan baku dan bahan

penolong atau barang yang akan dibeli dan menyeleksi pemasok yang sesuai

dengan kriteria.

b) Melaporkan dan meminta persetujuan dari direktur utama tentang bahan atau

barang yang akan di beli.

c) Membuat order pembelian, mengawasi dan mengotorisasi pembelian bahan baku

dan bahan penolong yang dibutuhkan dalam produksi.

d) Memastikan pembelian tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan untuk produksi.

e) Membuat laporan pembelian untuk direktur utama, bagian akuntansi dan bagian

keuangan.

F. Direktur Keuangan dan Akuntansi.

Direktur keuangan dan akuntasi bertanggung jawab kepada direktur utama dalam hal

laporan keuangan dan keuangan perusahaan. Tugas dari direktur keuangan dan

akuntansi diantaranya adalah :

a) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari manajer keuangan dan manajer

akuntansi.

Page 13: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

44

b) Menerima, memeriksa dan menandatangani laporan keuangan dan laporan

lainnya yang diserahkan oleh manajer keuangan dan manajer akuntansi.

c) Memeriksa dan menandatangani semua pengeluaran kas kecil maupun bank.

d) Membuat anggaran pendapatan dan pengeluaran perusahaan dan penyajian

perbandingan anggaran.

Direktur keuangan dan akuntansi membawahi dua manajer yaitu :

1) Manajer keuangan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Tugas dari

manajer keuangan diantaranya adalah :

a) Mencari sumber dana untuk pembiayaan operasional maupun non operasional

perusahaan dengan cara melakukan perjanjian kredit atau melakukan penjualan

asset perusahaan.

b) Membuat anggaran kas dan melakukan perbandingan pengeluaran maupun

penerimaan kas dengan anggaran yang telah dibuat guna mengetahui

penyimpangan yang terjadi dan berusaha mencari solusi.

c) Mengelola dana perusahaan dengan mengawasi setiap pengeluaran kas dan bank.

d) Membuat laporan arus kas perusahaan dan membuat laporan rekonsiliasi bank

setiap bulan dan mencocokannya dengan pencatatan dalam pembukuan

akuntansi.

Dalam menjalankan tugasnya, manajer keuangan dibantu oleh staff keuangan. Staff

keuangan bertugas melakukan penagihan kepada pelanggan yang belum melunasi

pembayaran yang telah jatuh tempo, melakukan pembayaran atas hutang perusahaan

yang telah jatuh tempo, membayar gaji karyawan, membayar pajak yang terutang.

2) Manajer akuntansi bertanggung jawab atas laporan keuangan maupun laporan-

laporan lainnya. Tugas dari manajer akuntansi diantaranya adalah :

Page 14: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

45

a) Menganalisis data-data yang masuk dalam perusahaan.

b) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan perusahaan kepada direktur

keuangan dan akuntansi secara rutin dan tepat waktu.

c) Menangani bidang perpajakan perusahaan secara menyeluruh diantaranya

melakukan perhitungan pajak secara benar, membuat dan menyampaikan SPT

sebelum batas waktu serta menyusun laporan keuangan fiskal..

Dalam menjalankan tugasnya, manajer akuntansi dibantu staff akuntansi.

Staff akuntansi bertugas untuk memeriksa faktur-faktur yang telah jatuh tempo,

menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan bukti-bukti pendukung yang ada dan

pencatatan atas pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi, menginput data-data

yang masuk ke dalam perusahaan yang kemudian dikelola untuk menghasilkan

laporan, membuat laporan akuntansi secara rutin (setiap bulan dan setiap tahun),

Membuat dokumentasi yang rapi dan teratur dengan menata sistem pengarsipan yang

baik atas bukti-bukti transaki dan laporan-laporan tertulis mengenai jalannya

pekerjaan.

III.5. Kebijakan Akuntansi Pajak Perusahaan

Untuk mengetahui dan mengevaluasi perkembangan usaha dan posisi keuangan

perusahaan, langkah yang perlu ditempuh oleh perusahaan adalah melakukan

pembukuan atas transaksi-transksi yang terjadi setiap saat yang tentunya berhubungan

dengan usahanya. Perusahaan melakukan pembukuan berdasarkan Standar Akuntansi

Keuangan, tetapi untuk memenuhi kewajiban perpajakan, ada beberapa kebijakan

akuntansi perusahaan yang harus disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan yang berlaku.

Page 15: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

46

Adapun beberapa kebijakan akuntansi pajak yang telah diterapkan oleh PT. BM,

dalam penyusunan laporan keuangan fiskalnya adalah sebagai berikut :

1) Metode Pembukuan.

Metode pembukuan yang diterapkan oleh PT. BM yaitu dengan menggunakan basis

akrual (accrual basis) dalam mencatat transaksi-transaksi yang terjadi. Metode basis

akrual (accrual basis) adalah metode dimana penghasilan diakui pada waktu

diperoleh dan biaya diakui pada waktu terutang. Jadi tidak tergantung kapan

penghasilan itu diterima dan kapan biaya itu dibayar tunai.

2) Metode Penilaian Persediaan.

PT. BM menggunakan metode rata-rata (average) dalam melakukan penilaian

terhadap persediaannya.

3) Pemilihan Sumber Dana dalam Pengadaan Aktiva Tetap.

PT. BM memperoleh aktiva tetapnya secara langsung yaitu dengan melakukan

pembelian baik secara tunai maupun kredit, sehingga PT. BM hanya dapat

melakukan pembebanan atas perolehan aktiva tetap tersebut secara bertahap yaitu

dengan metode penyusutan.

4) Penilaian Aktiva Tetap.

Aktiva tetap dibukukan berdasarkan harga perolehan. Metode penyusutan yang

digunakan oleh PT. BM untuk aktiva tetap kecuali bangunan adalah metode saldo

menurun (declining balance method) sedangkan metode penyusutan yang digunakan

untuk bangunan adalah metode garis lurus (straight line method). Metode

penyusutan saldo menurun akan menghasilkan beban penyusutan lebih besar pada

awal periode dan menurun pada periode-periode berikutnya sedangkan metode

penyusutan saldo garis lurus akan menghasilkan beban penyusutan yang sama setiap

Page 16: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

47

tahun. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, akan dikeluarkan dari

kelompok aktiva tetap beserta akumulasi penyusutannya. Sedangkan keuntungan

atau kerugian yang diperoleh dari penjualan aktiva tetap tersebut akan dibukukan

dalam laporan laba rugi untuk periode yang bersangkutan.

Adapun golongan kelompok dan estimasi masa manfaat dari aktiva tetap perusahaan

adalah sebagai berikut :

Aktiva tetap Kelompok Estimasi Masa Manfaat

Kendaraan bermotor 1 dan 2 4 dan 8 tahun

Inventaris pabrik & kantor 2 8 tahun

Mesin 3 16 tahun

Bangunan 4 20 tahun

5) Pengelolaan Transaksi Yang Berkaitan Dengan Pemberian Kesejahteraan Karyawan.

Dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan yang merupakan sumber daya yang

penting, perusahan memberikan tunjangan dan fasilitas antara lain sebagai berikut :

a) Memberikan Tunjangan Hari Raya dan lembur kepada karyawan.

b) Perusahaan mendirikan poliklinik dan menggunakan sistem reimbursement.

c) Memberikan bingkisan kepada karyawan pada saat menjelang hari raya Idul fitri.

d) Perusahaan menyediakan fasilitas transportasi untuk antar jemput karyawan.

Selain memberikan tunjangan dan fasilitas, perusahaan juga menanggung semua PPh

Pasal 21 karyawan, perusahaan memberikan seragam kerja kepada karyawan dan

perusahaan juga menyediakan jasa catering untuk para karyawan.

6) Biaya pemeliharan baik untuk biaya pemeliharaan inventaris pabrik dan kantor,

kendaraan bermotor, bangunan pabrik dan kantor, pengolahan limbah dibebankan

pada periode terjadinya.

Page 17: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

48

III.6. Laporan Keuangan Perusahaan

Dalam melakukan pengumpulan data, selain melakukan observasi dan

dokumentasi penulis juga melakukan wawancara dengan manajer akuntansi dan

keuangan untuk memperoleh penjelasan yang lebih detail atas data-data khususnya data

keuangan yang telah diberikan. Dari hasil wawancara tersebut, penulis akhirnya

memperoleh beberapa informasi mengenai kebijakan akuntansi fiskal perusahaan,

penerapan perpajakan, perencanaan pajak yang telah diterapkan oleh perusahaan.

Menurut undang-undang No.16 tahun 2000 tentang Ketentusan Umum dan

Tatacara Perpajakan menyatakan bahwa Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan

kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib

menyelenggarakan pembukuan. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus

diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau

kegiatan usaha yang sebenarnya, dimana pembukuan yang dibuat sekurang-kurangnya

terdiri dari catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta

penjualan dan pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang.

Tahap akhir dari proses pembukuan adalah penyusunan laporan keuangan yang

terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Dari sisi manajemen laporan keuangan dapat

digunakan untuk mengetahui posisi keuangan dan perkembangan kegiatan usaha

perusahaan, sedangkan dilihat dari sisi perpajakan laporan keuangan dapat digunakan

untuk mempermudah Wajib Pajak dalam mengisi Surat Pemberitahuan dan untuk

mempermudah penghitungan besarnya Penghasilan Kena Pajak. Selain itu juga laporan

keuangan dapat digunakan oleh pihak ekstern maupun intern untuk pengambilan

keputusan. PT. BM menyusun laporan keuangan sesuai dengan PSAK dan sesuai dengan

ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku umum.

Page 18: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

49

Tabel 3.1.

PT. BM NERACA

PER 31 DESEMBER 2006 (Rupiah) AKTIVA

Aktiva Lancar Kas & Bank 6.735.211.370 Piutang Usaha 36.147.473.904 Persediaan 25.155.334.744 Pajak Dibayar Dimuka 1.186.086.650 69.224.106.667 Aktiva Tetap Tanah 3.681.185.382 Bangunan 15.530.513.513 Mesin-mesin 57.158.654.999 Inventaris Pabrik 14.175.669.798 Inventaris Kantor 802.761.813 Kendaraan Bermotor 2.385.599.639 Nilai Perolehan 93.734.385.143 Akumulasi penyusutan Aktiva Tetap (47.924.517.672)Nilai Buku 45.809.867.471 JUMLAH AKTIVA 115.033.974.137

KEWAJIBAN DAN MODAL SAHAM

Kewajiban Lancar Hutang Usaha 38.618.593.830 Hutang Bank 48.934.963.440 Pajak yang masih harus dibayar 236.389.082 87.789.946.352 Kewajiban Jangka Panjang Hutang Pembelian Mesin 14.189.890.221 Modal Saham Modal Saham 9.000.000.000 Laba Ditahan 2.624.310.626 Laba Tahun Berjalan 1.429.826.938 13.054.137.564 JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL SAHAM 115.033.974.137

Sumber : Laporan keuangan PT. BM tahun 2006

Page 19: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

Tabel 3.2. PT BM

PERHITUNGAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 (Rupiah)

Penjualan Penjualan Kain Rajut 118.489.460.731 Penjualan Benang Rajut 8.053.995.762 Penjualan Kain Rajut BS 2.335.790.511 Penjualan Jasa Makloen 21.302.010 128.900.549.014 Harga Pokok Penjualan 118.211.802.058 Laba (Rugi) Kotor 10.688.746.956 Biaya Usaha Gaji dan tunjangan 2.295.210.184 Makan (Catering) 758.460.465 Seragam kantor 23.403.150 Bingkisan 62.500.000 Fasilitas antar jemput karyawan 416.207.004 Biaya pengobatan karyawan 62.210.013 Biaya pemeliharaan inventaris kantor 25.678.080 Biaya pemeliharaan kendaran bermotor 315.869.337 Biaya pemeliharaan bangunan kantor 220.965.131 Telekomunikasi 137.700.459 Biaya iklan 3.600.000 Listrik 171.718.090 Gas dan PAM 17.472.205 Transportasi 132.996.125 Alat tulis dan cetakan (fotocopy) 264.492.385 Asuransi 44.547.527 Biaya pajak, PBB 346.933.321 PPh psl 21 216.194.980 PPh psl 23 15.155.260 Konsultan pajak 6.050.000 Biaya entertainment 68.890.860 Administrasi bank 184.846.961 Penyusutan aktiva tetap 1.013.530.932 Rupa-rupa alat kantor 2.398.500 Surat kabar dan majalah 1.551.780 Rumah Tangga 3.425.950 Sumbangan 2.574.000 Kebersihan 2.418.750 Keamanan 3.546.750 6.820.548.199 Laba(Rugi) dari Usaha 3.868.198.757 Pendapatan (Biaya) Lain-lain Bunga pinjaman (953.074.175) Pendapatan bunga (jasa giro) 75.411.459 Selisih Kurs (600.883.922) Selisih Kas (19.382) (1.478.566.019) Laba Bersih Sebelum Pajak 2.389.632.738 Pajak Penghasilan 959.805.800 Laba bersih Setelah Pajak 1.429.826.938

Sumber : Laporan keuangan PT. BM tahun 2006

Page 20: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

51

Tabel 3.3

PT. BM PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN

UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 (Rupiah) Pemakaian Bahan Baku Persediaan Awal 8.802.122.638 Pembelian 82.891.751.216 Bahan Baku Tersedia untuk Digunakan 91.693.873.854 Persediaan Akhir 18.364.350.735 73.329.523.119 Pemakaian Bahan Pembantu Bahan Kimia dan Dyestuff 10.901.680.432 Minyak Solar dan Diesel 2.301.328.166 Bahan Bakar Batu Bara 2.740.551.435 Jarum Rajut 868.054.835 16.811.614.868 Upah Langsung dan tunjangan 8.862.619.995 Biaya Produksi Tak Langsung Gaji dan tunjangan 3.418.595.388 Seragam pabrik 72.618.332 PAM dan Gas 4.038.858.752 Alat Bantu 309.451.916 Biaya pemeliharaan bangunan 106.580.520 Biaya pemeliharaan inventaris pabrik 63.796.541 Biaya pengolahan limbah 62.972.550 Ongkos angkut 664.156.287 Listrik 4.085.824.412 Plastik 592.539.962 Sparepart 3.431.850.971 Biaya rajut 602.579.493 Penyusutan aktiva tetap 4.054.123.724 21.503.948.846 Total Biaya Produksi 120.507.706.828 Persediaan BDP Awal 2.082.710.070 122.590.416.897 Persediaan BDP Akhir 1.065.365.514 Harga Pokok Produksi 121.525.051.383 Persediaan Awal Barang Jadi 2.114.712.488 Barang Tersedia untuk Dijual 123.639.763.871 Persediaan Akhir Barang Jadi 5.427.961.814 Harga Pokok Penjualan 118.211.802.058

Sumber : Laporan keuangan PT. BM tahun 2006.

Page 21: BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat ...thesis.binus.ac.id/Doc/Bab3/2008-2-00016-AK Bab 3.pdf · di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup

52

Berdasarkan hasil wawancara serta observasi yang telah dilakukan oleh penulis

atas data-data keuangan yang terdapat pada PT. BM, maka penulis dapat mengetahui

gambaran masalah yang dihadapi oleh PT. BM sehubungan dengan perencanaan

pajaknya. Gambaran masalah secara garis besar yang dihadapi oleh PT. BM antara lain

adalah sebagai berikut :

Dari segi manajemen.

Perusahaan tidak memiliki pegawai yang mempunyai keahlian dan sertifikasi di

bidang perpajakan sehingga menyebabkan perencanaan pajak yang dapat diterapkan

belum maksimal. Selain itu juga, perusahaan tidak melibatkan jasa konsultan pajak yang

digunakan oleh perusahaan dalam perencanaan pajak.

Dari segi kebijakan.

Perusahaan banyak memberikan natura atau kenikmatan kepada karyawan,

perusahaan juga menanggung PPh Psl 21 atas karyawan dan perusahaan juga tidak

memotong PPh Pasal 23 atas pengolahan limbah dan catering, sehingga yang harus

menanggung pembayaran PPh Pasal 23 tersebut kepada Negara adalah perusahaan.

Pemberian natura atau kenikmatan kepada karyawan, menanggung PPh Pasal 21 dan

PPh Pasal 23 merupakan biaya komersial yang harus dikoreksi fiskal positif.

Dari segi teknik/perhitungan.

Dilihat dari daftar akun laporan laba rugi dan perhitungan harga pokok penjualan

di atas, penulis mampu menyimpulkan bahwa PT. BM belum maksimal dalam

melakukan perencanaan pajaknya, karena dalam laporan tersebut, terdapat banyak biaya-

biaya komersial yang harus dikoreksi fiskal positif. Banyaknya koreksi positif atas akun

biaya komersial akan menyebabkan jumlah penghasilan kena pajak menjadi besar

sehingga jumlah beban pajak yang harus dibayar oleh PT. BM juga menjadi besar.