bab iii prosedur penelitian a. metode penelitianrepository.upi.edu/13838/6/t_por_1103346_chapter...

21
69 Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan, maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui serta bermanfaat bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama. Penelitian menurut Darmadi (2011, hlm. 24) mengungkapkan bahwa usaha seseorang yang dilakukan secara sistematis, terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat dengan fakta dan gejala yang ada”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini disesuaikan dengan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui hasil yang diujicobakan, sehingga hubungan sebab akibat antara kelompok yang satu dengan yang lainnya akan menjawab masalah penelitian yang diajukan. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002, hlm. 3) sebagai berikut: Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara satu dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan. Dalam penelitian eksperimen seorang peneliti sejauh mungkin harus dapat memastikan bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel terikat benar-benat disebabkan oleh adanya manipulasi variabel bebas. Hal ini selaras seperti yang dikemukakan Maksum (2012, hlm. 65) sebagai berikut: Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui hubungan sebab akibat di antara variabel. Salah satu ciri utama dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment), yang dikenkakan kepada subjek atau objek penelitian.

Upload: vutram

Post on 19-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

69 Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian merupakan proses ilmiah yang mencakup sifat formal dan

intensif. Karakter formal dan intensif karena mereka terikat dengan aturan, urutan,

maupun cara penyajiannya agar memperoleh hasil yang diakui serta bermanfaat

bagi kehidupan manusia. Intensif dengan menerapkan ketelitian dan ketepatan

dalam melakukan proses penelitian agar memperoleh hasil yang

dipertanggungjawabkan, memecahkan problem melalui hubungan sebab dan

akibat, dapat diulang kembali dengan cara yang sama. Penelitian menurut

Darmadi (2011, hlm. 24) mengungkapkan bahwa usaha seseorang yang dilakukan

secara sistematis, terkontrol, mendasarkan pada teori yang ada dan diperkuat

dengan fakta dan gejala yang ada”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini disesuaikan

dengan tujuan penelitian, yaitu ingin mengetahui hasil yang diujicobakan,

sehingga hubungan sebab akibat antara kelompok yang satu dengan yang lainnya

akan menjawab masalah penelitian yang diajukan. Seperti yang dikemukakan

oleh Arikunto (2002, hlm. 3) sebagai berikut:

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat

(hubungan kausal) antara satu dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh

peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan factor-faktor

lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud

untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.

Dalam penelitian eksperimen seorang peneliti sejauh mungkin harus dapat

memastikan bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada variabel terikat

benar-benat disebabkan oleh adanya manipulasi variabel bebas. Hal ini selaras

seperti yang dikemukakan Maksum (2012, hlm. 65) sebagai berikut:

Penelitian Eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk

mengetahui hubungan sebab akibat di antara variabel. Salah satu ciri utama

dari penelitian eksperimen adalah adanya perlakuan (treatment), yang

dikenkakan kepada subjek atau objek penelitian.

Page 2: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengungkapkan perbedaan

pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan teknis terhadap hasil belajar

keterampilan sepakbola siswa SMA Labschool UPI Kota Bandung. Untuk itu

diperlukan data berupa skor yang menunjukkan taraf hasil belajar keterampilan

sepakbola. Untuk mengetahui pengaruh pendekatan pembelajaran taktis dan teknis

terhadap perubahan hasil belajar keterampilan sepakbola siswa maka dilakukan

tes keterampilan sepakbola. Adapun tes tersebut, tes akhir untuk mengetahui

hasilnya setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan pendekatan

pembelajaran taktis. Apabila pendekatan pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan pendekatan taktis dan teknis berpengaruh terhadap hasil belajar

keterampilan sepakbola siswa, maka jelas dapat dikatakan bahwa skor perolehan

itu diakibatkan oleh perlakuan kedua pendekatan pembelajaran tersebut. Prosedur

ini digunakan dengan alasan bahwa hasil belajar kedua pendekatan pembelajaran

dapat diobservasi dan dianalisis berdasarkan kemampuan yang dianggap melekat

sesudah memperoleh perlakuan. Hal ini selaras dengan permasalahan penulis

yang ingin mengetahui hubungan sebab akibat dari pengaruh pendekatan

pembelajaran taktis dan teknis terhadap hasil belajar keterampilan sepakbola.

Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel bebas, yaitu

pendekatan pembelajaran taktis dan pendekatan pembelajaran teknis (variabel

bebas aktif). Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar

keterampilan sepakbola.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan bagian yang penting dari sebuah penelitian.

Ketelitian dalam menentukan sampel dari sejumlah populasi sangat menentukan

hasil penelitian yang dilakukan. Populasi merupakan individu atau objek yang

memiliki sifat-sifat umum. Dari populasi dapat diambil sejumlah data yang

diperlukan untuk memecahkan suatu masalah yang diteliti. Sugiyono (2010, hlm.

80) menjelaskan sebagai berikut “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

Page 3: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek

atau obyek itu. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa

SMA Labschool UPI Kota Bandung yang mengikuti ekstrakurikuler sepakbola

yang berjumlah 60 orang. Alasan pemilihan populasi tersebut adalah antusias

siswa yang tinggi ini diketahui pula dengan kehadiran siswa dalam aktivitas

ekstrakurikuler cukup banyak dan selain itu keseriusan dalam mengikuti

pembelajaran sepakbola.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang akan diteliti, menurut Sugiyono (2010, hlm.

81), “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut”.. Dalam proses penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan

yang standar untuk dijadikan patokan dalam melakukan penelitian dari populasi

yang tersedia, untuk memilih sampel harus terdapat penyelidikan dari sifat

populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sample. Menurut Arikunto (2002, hlm. 117), menjelaskan bahwa :

Teknik pengambilan sampel purposive ini dilakukan untuk

menyempurnakan penggunaan teknik sampel yang tidak berstrata. Oleh karena

itu, untuk memperoleh sampel yang representative, pengambilan subyek dari

setiap sampel ditentukan berdasarkan tujuan tertentu dari masalah penelitian.

Dalam proses penentuan jumlah sampel, tidak ada patokan yang standar

untuk dijadikan patokan dalam melakukan penelitian dari populasi yang tersedia,

maka untuk memilih sampel harus terdapat penyelidikan dari sifat populasi. Hal

ini juga dinyatakan oleh Nasution (2004, hlm. 134) yaitu: “Bahwa tidak ada

aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipergunakan atau suatu penelitian

di populasi yang tersedia. Juga tidak ada batasan yang jelas apa yang dimaksud

sampel besar dan kecil”. Adapun sampel dalam penelitian ini yaitu siswa putera

kelas XI SMA Labschool UPI Kota Bandung yang mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler olahraga sepakbola sebanyak 60 orang.

Page 4: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

72

Teknik pengambilan sampelnya adalah sampel dibagi menjadi dua

kelompok yaitu kelompok A dan kelompok B. Untuk menentukan kelompok A

dan B yang masing-masing kelompok terdiri dari 30 orang. Dengan terlebih

dahulu dilakukan tes awal yaitu tes keterampilam sepakbola setelah data tes awal

diperoleh, langkah selanjutnya merangking skor dari yang tertinggi sampai yang

terendah, kemudian membagi kelompok menjadi dua berdasarkan dengan teknik

yaitu 30 orang untuk kelompok A dan 30 orang untuk kelompok B yang diberi

perlakuan pembelajaran pendekatan taktis dan 30 orang kelompok B diberi

pendekatan pembelajaran teknis.

C. Desain Penelitian

Dalam suatu penelitian eksperimen dipilih desain yang tepat dan sesuai

dengan tuntutan variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian dan hipotesis

yang penulis ajukan dalam penelitian ini untuk mempermudah langkah-langkah

yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Penggunaan desain penelitian ini

disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin

diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, Penggunaan desain dalam penelitian ini

adalah post only design, yakni suatu desain penelitian yang hanya melihat hasil tes

akhirnya saja. Mengenai desain penelitian yang digunakan Arikunto (2002, hlm.

79) menjelaskan dalam pola sebagai berikut:

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Sampel Variabel Bebas Variabel Terikat

A1 Pendekatan Pembelajaran

Taktis (A1)

Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan

Sepak Bola (Y1)

A2 Pendekatan Pembelajaran

Teknis (A2)

Peningkatan Hasil Belajar Keterampilan

Sepak Bola (Y2)

Keterangan:

A1 adalah perlakuan melalui model pembelajaran Taktis

A2 adalah perlakuan melalui model pembelajaran Teknis

Y1 adalah peningkatan hasil belajar keterampilan sepak bola

Y2 adalah peningkatan hasil belajar keterampilan sepak bola

Page 5: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

73

D. Validitas Penelitian

a. Validitas Internal

Pengontrolan validitas internal adalah pengendalian terhadap variabel–

variabel luar yang dapat menimbulkan interpretasi lain. Variabel–variabel yang

dikontrol meliputi:

1) Pengaruh historis. Penelitian ini dikendalikan dengan cara mengatur rencana

eksperimen dengan jelas dan terjadwal dengan baik, serta disarankan kepada

sampel penelitian untuk tidak menggunakan waktu luangnya dengan

melakukan aktivitas cabang olahraga sepakbola, artinya peneliti tidak

mengizinkan subjek untuk melakukan aktivitas olahraga sepakbola di luar

jam eksperimen kerana akan mempengaruhi tes.

2) Pengaruh kematangan. Perubahan dalam hasil eksperimen dapat terjadi

karena berlalunya waktu dan perubahan alamiah sebagai akibat dari faktor

pertumbuhan dan perkembangan sampel, oleh karena itu perlakuan tidak

diberikan terlalu lama dan subyek penelitian, artinya peneliti harus bisa

memastikan bahwa andai terjadi perubahan pada variabel terikat, bukan

semata karena factor kematangan, melainkan karena perlakuan yang

diberikan.

3) Pengaruh pengetesan. Penelitian ini dikontrol dengan memberikan selang

waktu yang cukup untuk mengembalikan kondisi tubuh siswa kepada

keadaan semula. Siswa mulai mengikuti program penelitian pada tanggal 13

Januari dua hari setelah melaksanakan tes awal. Demikian pula untuk

pelaksanaan tes akhir, mahasiswa melaksanakannya pada tanggal 26

Page 6: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

74

Februari 2014 lima hari setelah pertemuan akhir, artinya peneliti sama-sama

memberikan dengan tes yang sama dengan yang sebelumnya.

4) Pengaruh instrumentasi. Instrumentasi menunjuk kepada perubahan pada

hasil eksperimen sebagai akibat dari perubahan yang terjadi pada proses

pengukuran yang dilakukan. Pengendalianya dilakukan dengan cara

tidak mengubah proses pengukuran pada saat pengumpulan data dan tidak

mengganti apapun yang ada hubungannya dengan instrumen yang

digunakan. Petugas tes adalah dibantu oleh mahasiswa yang aktif dalam

UKM sepakbola UPI sebanyak 4 orang yang diasumsikan memiliki tingkat

keterampilan yang hampir sama, dan peneliti terlibat langsung dalam proses

penelitian dan juga dalam proses pengumpulan data.

5) Pengaruh pemilihan sampel. Pemilihan sampel menunjuk kepada adanya

komposisi kelompok sampel yang akan dikenai perlakuan yang berpeluang

dapat mempengaruhi hasil eksperimen. Dikontrol dengan penempatan

subjek yang memiliki kemampuan yang kurang lebih sama, subjek dibagi

dua kelompok eksperimen. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah

siswa putra kelas XI SMA Labschool UPI Kota Bandung yang berjumlah

60 siswa.

b. Validitas Eksternal

Agar penelitian ini dapat digeneralisasikan perlu adanya pengendalian

terhadap beberapa factor. Validitas eksternal menurut Maksum (2012, hlm. 66)

mengungkapkan bahwa sejauh mana kesimpulan penelitian dapat

digeneralisasikan pada kelompok atau situasi lain. pengontrolan validitas eksternal

desain penelitian adalah agar hasil yang diperoleh benar-benar refresentatif serta

Page 7: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

75

dapat digeneralisasikan. Ada dua kategori validitas eksternal menurut Donald

(dalam Hamidi, 1999, hlm. 56) yaitu validitas populasi dan validitas ekologi yang

masing-masing dijelaskan sebagai berikut:

1) Validitas populasi, bertujuan agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan

kapada populasi yang jauh lebih besar, walaupun populasi tersebut belum

diteliti. Validitas populasi ini dikontrol dengan jalan : (a) mengambil sampel

sesuai karakteristik populasi penelitian yakni mengambil siswa dengan tingkat

belajarnya yang berada pada tingkat kelas yang sama, (b) memberikan hak

yang sama kepada setiap sampel dalam penerimaan perlakuan penelitian.

2) Validitas ekologi, bertujuan agar hasil penelitian ini digeneralisasikan kepada

kondisi lingkungan yang lain. Dalam pengontrolannya digunakan teknik: (a)

tidak memberitahukan kepada siswa bahwa mereka sedang dijadikan subyek

penelitian dengan teknik perlakuan yang sengaja memakai luar jam pelajaran

dan jadwal belajar yang biasa untuk menghindari pengaruh reaktif akibat

proses penelitian, (b) mempergunakan guru mereka sendiri yang telah

diberikan pengarahan pelaksanaan perlakuan tersebut, (c) tidak mengubah

jadwal yang telah ditetapkan, dan (d) tidak menyatakan harapan khusus

kepada guru pelaksana perlakuan tentang hasil penelitian dengan maksud

untuk menghindari kecenderungan pembenaran hipotesis penelitian.

E. Instrumen Penelitian

1. Jenis Instrumen

a. Tes Keterampilan Sepakbola

Tes keterampilan ini bertujuan akan mengukur keterampilan

(penguasaan) teknik dasar bermain olahraga sepakbola. pengukuran

keterampilan tersebut berguna untuk mengelompokkan keterampilan siswa.

Untuk menentukan tingkat keterampilan siswa, peneliti menggunakan tes

keterampilan sepakbola, dalam Nurhasan (2000, hlm. 149) Untuk lebih jelasnya,

mengenai tes keterampilan sepakbola sebagai berikut:

Page 8: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

76

1) Tes Sepak Tahan Bola (Passing dan Stoping)

Tujuan: untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menendang

dan menahan bola.

Alat yang digunakan: bola 2 buah, stopwatch, bangku swedia 4 buah

(papan ukuran 3 meter x 60 cm sebanyak 2 buah), dan kapur.

Pelaksanaan tes: orang coba berdiri di belakang garis tembak yang

berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kakan siap

menembak maupun sebaliknya kaki kiri yang menembak. Pada aba-aba

“ya”, orang coba mulai menendang bola kesasaran atau papan dan

menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak kaki yang

akan menendang bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan

tendangan pertama. Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan

kaki kanan selama 30 detik. Apabila bola keluar dari daerah yang sudah

di tentukan, maka orang coba menggunakan bola cadangan yang telah

disediakan.

Penskoran: jumlah menendang bola dan menehan bola yang sah, selama

30 detik, hitungan satu, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang

bola.

Gagal apabila:

a. Bola ditahan dan di tendang di depan garis tending yang akan

menendang bola.

b. Hanya menahan dan menendang bola dengan satu kaki.

Untuk lebih jelasnya mengenai tes sepak tahan bola (passing dan stoping)

dapat dilihat pada gambar:

Page 9: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

77

Gambar 3.5

Tes Sepak Tahan Bola (Passing dan Stoping) (Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 209)

2) Tes memainkan bola dengan kepala bola (Heading)

Tujuan: untuk mengukur keterampilan dan gerak kaki dalam menendang

dan menahan bola.

Alat yang digunakan: bola 2 buah, stopwatch, bangku swedia 4 buah

(papan ukuran 3 meter x 60 cm sebanyak 2 buah), dan kapur.

Pelaksanaan tes: orang coba berdiri di belakang garis tembak yang

berjarak 4 meter dari sasaran/papan, boleh dengan posisi kaki kakan siap

menembak maupun sebaliknya kaki kiri yang menembak. Pada aba-aba

“Ya”, orang coba mulai menendang bola kesasaran atau papan dan

menahannya kembali dengan kaki di belakang garis tembak kaki yang

akan menendang bola berikutnya yang arahnya berlawanan dengan

tendangan pertama. Lakukan kegiatan ini bergantian antara kaki kiri dan

kaki kanan selama 30 detik. Apabila bola keluar dari daerah yang sudah

di tentukan, maka orang coba menggunakan bola cadangan yang telah

disediakan.

Penskoran: jumlah menendang bola dan menehan bola yang sah, selama

30 detik, hitungan satu, diperoleh dari satu kali kegiatan menendang

bola.

Page 10: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

78

Gagal apabila:

a. Bola ditahan dan di tendang di depan garis tending yang akan

menendang bola.

b. Hanya menahan dan menendang bola dengan satu kaki.

Untuk lebih jelasnya mengenai tes memainkan bola dengan kepala bola

(Heading) dapat dilihat pada gambar:

Gambar 3.2.

Tes Memainkan Bola dengan Kepala (Sucipto dkk, 2000, hlm. 33)

3) Tes menggiring bola (Dribbling)

Tujuan: Mengukur ketrampilan, kelincahan dan kecepatan kaki dalam

memainkan bola.

Alat yang digunakan: bola, stopwatch, 6 buah rintangan (tngkat/lembing),

tiang bendera, kapur.

Pelaksanaan tes: pada aba-aba “Siap”, orang coba berada di belakang garis

start dengan bola berada dalam penguasaan kakinya. Pada aba-aba “ya”,

orang coba menggiring bola ke arah kekiri melewati rintangan pertama

kemudian menuju rintangan berikutnya sesuai dengan arah panah yang

telah di tetapkan sampai melewati garis finish. Salah arah dalam

menggiring bola, ia harus memperbaikinya tanpa menggunakan anggota

badan selain kaki, dimana melakukan kesalahan dan selama itu pula

stopwatch tetap jalan. Menggiring bola dilakukan dengan kaki kanan dan

Page 11: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

79

kaki kiri bergantian, atau minimal salah satu kaki pernah menyentuh

bola satu kali sentuhan.

Penskoran: Catatan waktu tempuh yang terbaik dari dua kali kesempatan

diambil sebagai data penelitan. Waktu dicatat dalam satuan detik.

Gagal apabila:

a. Orang coba menggiring bola hanya dengan menggunakan satu kaki

saja

b. Orang coba menggiring bola tidak sesuai arah panah.

c. Orang coba menggunakan anggota badan selain kaki pada saat

menggiring bola.

Untuk lebih jelasnya mengenai tes memainkan bola dengan kepala bola

(Heading) dapat dilihat pada Gambar 3.3

Gambar 3.3.

Tes Menggiring Bola (Dribbling) (Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 212)

4) Tes Menendang Bola Kesasaran (Shooting)

Tujuan : Mengukur ketepatan dalam menendang bola kesasaran.

Alat yang digunakan : bola, gawang, nomor-nomor, dan tali.

Pelaksanaan tes: orang coba berdiri di belakang bola yang diletakkan pada

sebuah titik berjarak 16,5 meter di depan gawang/sasaran. Tidak ada

aba-aba dari orang coba. Pada saat kaki orang coba mulai menendang

bola, maka stopwatch dijalankan dan berhanti saat bola mengenai

sasaran. Orang coba diberi tiga kali kesempatan.

Page 12: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

80

Penskoran : jumlah skor bola masuk pada sasaran dalam tiga kali

kesempatan. Bila bola hasil tendangan mengenai tali pemisah skor pada

sasaran, maka diambil skor terbesar dari kedua sasaran.

Gagal apabila bola keluar dari daerah sasaran dan menempatkan bola tidak

pada jarak 16,5 meter dari sasaran. Untuk lebih jelasnya mengenai tes

menembak atau menendang bola Gambar 3.4.

Gambar 3.4

Tes Menembak Bola ke Sasaran (Shooting) (Nurhasan dan Cholil, 2007, hlm. 214)

2. Tes Pemahaman Bermain Sepakbola

Tes Keterampilan Bermain sepakbola GPAI (Games Performance

Assesment Instrument) yang dikutip dari Griffin, Mitchael, & Oslin (dalam

Hoedaya, 2001, hlm. 12).

Tabel 3.2

Pengamatan Penampilan Bermain

Tanggal : ……….. IPPB Kelompok: ………

Komponen Penampilan Bermain Kriteria

1. Keputusan yang Diambil

(Decision Making)

Pemain Berusaha mengoper keteman

yang berdiri bebas

2. Melaksanakan Keterampilan

(Skill Execution)

Operan terkendali

Bola operan mengenai sasaran

3. Memberikan Dukungan

(Support)

Pemain bergerak menempati posisi

yang bebas untuk menerima operan

bola

Page 13: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

81

No Nama Keputusan Yang

Diambil

Melaksanakan

Keterampilan

Memberikan

Dukungan

T TT E TE T TT

1

2

Dst

Ket: T= Tepat TT= Tidak Tepat E= Efisien TE= Tidak Efisien

F. Prosedur Penelitian

Untuk menganalisa dan menghasilkan kesimpulan yang jelas untuk itu

penulis dapat membuat langkah-langkah penelitian dengan maksud untuk

memperoleh data yang lebih akurat serta tidak adanya ketimpangan dalam

penelitian.

A. Persiapan yang meliputi:

a. Mempersiapkan rancangan desain proposal penelitian.

b. Melakukan pengamatan dan wawancara untuk memperoleh data yang akan

dijadikan sampel penelitian.

c. Mengumpulkan dokumen-dokumen yang diperlukan terkait dengan

variabel penelitian.

1) Penentuan metode, populasi, sampel dan desain penelitian.

2) Penyusunan instrument penelitian.

3) Mempersiapkan tes untuk memperoleh data terkait dengan penelitian

yang diteliti.

4) Melakukan pengumpulan data

5) Menganalisis data dengan menggunakan teknik analisis data yang

tepat dan menguji hipotesis penelitiannya.

6) Mendeskripsikan hasil penelitian dalam bentuk laporan penelitian

sebagai karya ilmiah.

7) Membuat kesimpulan hasil penelitian.

Page 14: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

82

G. Prosedur Pengolahan dan Analisis Data

Penghitungan dan analisis data dalam suatu penelitian dimaksudkan untuk

mengetahui makna dari data yang diperoleh dalam rangka memecahkan masalah

peneliti. Analisis data dilaksanakan dengan menggunakan program Statistical

Product and Service Solution(SPSS) Serie 20. Adapun langkah-langkah yang

ditempuh adalah sebagai berikut:

1) Uji normalitas data

Uji normalitas data dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memperoleh

informasi mengenai kenormalan data yang diperoleh. Selain itu, uji normalitas

data juga akan menentukan langkah yang harus ditempuh selanjutnya, yaitu

analisis statistik apa yang harus digunakan, apakah statistik parametrik atau

nonparametrik. Uji normalitas dari output yang dihasilkan program SPSS 20

terdapat lima uji analisis normalitas data, yaitu Kolmogorov Smirnov, Shapiro-

Wilk, QQ Plots, Detrended Normal QQ Plots, dan Spread V.S Level Plot. Untuk

uji normalitas, penulis mengacu pada analisis Klomogorov Smirnov. Penulis

beranggapan bahwa untuk jumlah sampel lebih atau di atas 30 orang atau

termasuk pada kategori kelompok sampel besar, maka pengujian dengan

Kolmogorov Smirnov sangat relevan. Dengan pengujian Kolmogorov Smirnov,

untuk jumlah sampel di atas 30 orang atau sampel besar memiliki derajat yang

tinggi.

2) Uji homogenitas data

Uji homogenitas data dilaksanakan setelah uji normalitas data. Tujuan uji

homogenitas data adalah untuk mengetahui bahwa data tersebut berasal dari

sampel yang homogen. Selain itu juga untuk menentukan jenis analisis statistik

apa yang selanjutnya digunakan dalam uji hipotesis data. Langkah yang dilakukan

untuk uji homogenitas data menggunakan program software SPSS Seri 20 adalah

sama dengan uji normalitas data. Output yang dihasilkan dari descriptive explore

data tersebut sekaligus menghasilkan dua analisis, yaitu normalitas dan

homogenitas data.

Page 15: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

83

3) Uji hipotesis

Uji hipotesis data dilakukan guna mendapatkan kesimpulan dari data yang

diperoleh. Dalam uji hipotesis ini penulis hanya mengambil tes akhir

keterampilan sepakbola kelompok pendekatan pembelajaran taktis dan teknis.

Selain itu juga membandingkan hasil belajar keterampilan sepakbola sebelum dan

sesudah perlakuan (posttest) dengan menggunakan pendekatan taktis dan teknis.

Dalam penelitian ini digunakan uji t yang ada dalam analisis statistik SPSS.

Adapun output yang dihasilkan terdiri dari dekripsi data, uji homogenitas variansi,

uji t, tes ini digunakan untuk melihat kelompok mana saja yang memiliki

perbedaan signifikan. Hasil-hasil tersebut dibandingkan dengan tabel dan

probabilitas (Sig.).

4) Analisis dan deskripsi data

Dalam kegiatan analisis dan deskripsi data yang dilakukan adalah

menganalisis serta mendeskripsikan angka-angka yang ada, hasil dari

penghitungan statistik. Angka atau nilai yang dihasilkan bisa dibandingkan

dengan angka tabel atau dideskripsikan secara langsung dengan berbagai

pertimbangan. Analisis didasarkan pada hipotesis yang dibuat untuk dapat

memaknai nilai dan angka yang dihasilkan dari penghitungan. Selain itu juga

dibahas berbagai temuan selama pelaksanaan di lapangan selama penelitian

berlangsung.

H. Hipotesis Statistik

Sesuai dengan masalah penelitian, hipotesis penelitian, maka hipotesis

statistik yang dirumuskan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Ho : µ1 ≤ µ2, Pembelajaran dengan pendekatan taktis dan pembelajaran dengan

pendekatan teknis dapat memberikan pengaruh yang sama terhadap

hasil belajar keterampilan sepak bola.

HA : µ1 > µ2, Pembelajaran dengan pendekatan Taktis memberikan pengaruh

yang lebih signifikan terhadap peningkatan hasil belajar

Page 16: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

84

keterampilan sepak bola.

Tabel 3.3

Program Pembelajaran Taktis dan Teknis

Pertemuan Materi Pembelajaran Taktis Materi Pembelajaran Teknis

1 Tes awal keterampilan

Sepakbola

Tes awal Keterampilan

sepakbola

2-4 Mengoper dan menerima bola dengan kaki

bagian dalam dan luar

Melakukan teknik operan pendek

dengan baik dan benar

5-7 Menerima bola dan segera menembak bola

ke sasaran

Melakukan operan panjang dengan

baik dan benar

8-10 Memberi dukungan agar pembawa bola

dapat membongkar pertahanan

Melakukan teknik menyundul

dengan baik dan benar

11-13 Mengoperkan bola ke pemain target

dengan cepat dan tepat

Melakukan teknik menembak

ke sasaran dengn baik dan benar

14-16 Membatasi ruang gerak lawan di daerah

pertahanan dan menutup gerak lawan yang

sedang menguasai bola

Melakukan teknik menggiring bola

dengan baik dan benar

17-19 Mengembangkan taktik kelompok dan

individu untuk menyerang dan bertahan

Mengkombinasikan teknik operan,

menggiring, menyundul dan

menembak bola

20 Tes akhir Keterampilan sepakbola Tes akhir Keterampilan Sepakbola

Tabel 3.4

Skenario Pendekatan Pembelajaran Taktis Keterampilan Sepakbola

Bagian

Pertemuan

Deskripsi Gambar Waktu

a. Pendahuluan

b.Inti

Bentuk

Permainan

Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi,

motivasi dan penjelasan tujuan

pembelajaran. Siswa melakukan peregangan

statis, dinamis, dan dilanjutkan dengan

melakukan permainan berlari, (seperti

kucing-kucingan, bola raja, dsb).

Posisi dasar dalam permainan sepak bola:

Mengoper dan menerima bola ke

teman dengan formasi 3 vs 3. Dengan

memodifikasi ukuran lapangan di area

25 x 20 meter:

Bola di oper kepada pasangannya

dengan mengatur kecepatan bola dan

10 menit

30 menit

Page 17: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

85

langsung diarahkan kekaki kanan

dan kaki kiri.

Selanjutnya pemain melakukan

operan ditujukan ketempat atau

ruang kosong agar dapat dikejar

oleh teman seregu

Regu yang mampu melakukan

operan enam kali menjadi

pemenangnya

Lakukan secara berulang-ulang

dengan formasi 3 vs 3 dan

ditandingakan dengan pasangan

lainnya sampai waktu yang sudah

ditentukan

Bola dianggap mati apabila bola

keluar dari garis lapangan atau

dapat direbut regu lain

Posisi dasar dalam permainan sepak bola:

Mengoper dan menerima bola ke

teman dengan formasi 3 vs 3.

Dengan memodifikasi ukuran

lapangan di area 50 x 35 meter:

bola di oper kepada pasangannya

dengan mengatur kecepatan bola dan

langsung diarahkan kekaki kanan

dan kaki kiri.

Pemain melakukan operan kepada

pasangannya dan kembali meminta

bola, membuka ruang gerak untuk

menerima operan dari teman

lainnya.

Regu yang sanggup mengoper bola

empat kali berturut-turut langsung

cetak gol ke dua gawang yang

tersedia

Lakukan secara berulang-ulang

dengan formasi 3 vs 3 dan

ditandingkan dengan pasangan

lainnya sampai hitungan tertentu.

Bola dianggap mati apabila bola

keluar dari garis lapangan.

Page 18: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

86

Posisi dasar dalam permainan sepak bola:

Mengoper dan menerima bola ke

teman dengan formasi 4 vs 4.

Dengan memodifikasi ukuran

lapangan di area 50 x 40 meter:

Bola di awali dari server kemudian

Bola di oper kepada pasangannya

dengan mengatur kecepatan bola dan

langsung diarahkan kekaki kanan

dan kaki kiri.

Pemain melakukan operan kepada

pasangannya dan kembali meminta

bola, membuka ruang gerak untuk

menerima operan dari teman

lainnya.

Regu yang sanggup memainkan bola

selama dua puluh detik menjadi

pemenangnya

Lakukan secara berulang-ulang

dengan formasi 4 vs 4 dan

ditandingkan dengan pasangan

lainnya sampai hitungan tertentu.

Bola dianggap mati apabila bola

keluar dari garis lapangan.

Posisi dasar dalam permainan sepak bola:

Mengoper dan menerima bola ke

teman dengan formasi 4 vs 4 .

Dengan memodifikasi ukuran

lapangan di area 50 x 40 meter:

Pemain melakukan operan kepada

pasangannya dan kembali meminta

bola, membuka ruang gerak untuk

menerima operan dari teman

lainnya.

Regu yang sanggup memainkan bola

selama dua puluh detik dan

mencetak gol mendapat poin lima.

Dan tidak mampu mencetak gol

mendapat poin tiga jika mampu

memainkan bola selama dua puh

detik.

Lakukan secara berulang-ulang

dengan formasi 4 vs 4 dan

ditandingkan dengan pasangan

lainnya sampai hitungan tertentu.

Bola dianggap mati apabila bola

Page 19: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

87

Mengajar

Pemahaman

Pengulangan

untuk

pengembangan

keterampilan

Kembali ke

bentuk

permainan

c.Penutup

keluar dari garis lapangan

Guru menghentikan permainan dan

memberikan beberapa masalah kepada

siswa:

Apa anda dapat mengoper bola jarak

dekat dan jauh dengan akurasi yang

tepat?

Bagaimana anda membuka ruang agar

dapat menguasai bola selama mungkin

dengan rekan se-tim?

Bagaimana cara anda mempertahankan

bola?

Bagaimana cara anda mempersiapkan

operan yang kuat dan akurat?

Apa yang anda lakukan dalam

permainan ini?

Setelah mengajukan pertanyaan guru

memberikan arahan, bimbingan, umpan

balik secara singkat bagaimana cara

mengoper, menerima dan mempertahankan

bola serta menugaskan siswa untuk berlatih

secara perorangan, berpasangan atau

berkelompok. Lama latihan dapat

dimodifikasi disesuaikan dengan waktu

yang ada.

Mengulangi dan mengembangkan kembali

permainan sesuai dengan pola yang telah di

instruksikan oleh guru.

Berbaris, pendinginan, siswa diberi

kesempatan mengemukakan pendapat,

mengevaluasi proses dan hasil belajar,

memberikan penghargaan (reward) kepada

siswa.

10 menit

15 menit

10 menit

5 menit

Waktu 80 menit

Page 20: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

88

Tabel 3.5

Skenario Pembelajaran Pendekatan Pembelajaran Teknis Keterampilan

Sepakbola

Bagian

Pertemuan

Deskripsi Gambar Waktu

a. Pendah

uluan

b. Inti

Penyajian

Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi,

motivasi, penjelasan tujuan pembelajaran.

Siswa melakukan peregangan statis, lari lima

keliling dan lakukan gerakan samba.

A. Operan ke dinding

1. Siswa melakukan operan pendek

kedinding dengan kaki bagian dalam

Siswa melakukan operan pendek

(passing pendek) menggunakan

kaki bagian dalam kanan dan kiri

dengan bola ke dinding.

Kemudian menerima bola kembali

dengan kaki bagian dalam kanan

dan kiri

Perhatikan dengan baik gerakan

siswa mulai sikap awal seperti

tumpuan, perkenaan, ayunan dan

sikap akhir seperti gerak lanjut

Dan lakukan secara berulang –

ulang sampai waktu yang

ditentukan guru

2. Siswa melakukan operan

kedinding dengan kaki bagian luar

Siswa melakukan operan pendek

(passing pendek) menggunakan

kaki bagian dalam kanan dan kiri

dengan bola ke dinding.

Kemudian menerima bola kembali

dengan kaki bagian dalam kanan

dan kiri

Perhatikan dengan baik gerakan

siswa mulai sikap awal seperti

tumpuan, perkenaan, ayunan dan

sikap akhir seperti gerak lanjut

Dan lakukan secara berulang –

ulang sampai waktu yang

10 menit

60 menit

Page 21: BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/13838/6/T_POR_1103346_Chapter 3.pdfEksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan

Ricky Fernando, 2014 PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN TAKTIS DAN TEKNISTERHADAP HASIL BELAJAR KETERAMPILAN SEPAKBOLA (StudiEksperimenPadaSiswa SMA Labschool Kota Bandung) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

89

c. Penutup

ditentukan guru

3. Siswa melakukan operan

berpasangan dengan kaki bagian luar

Siswa melakukan operan pendek

(passing pendek) menggunakan

kaki bagian luar kanan dan kiri

dengan bola ke dinding.

Kemudian menerima bola kembali

dengan kaki bagian luar kanan dan

kiri

Perhatikan dengan baik gerakan

siswa mulai sikap awal seperti

tumpuan, perkenaan, ayunan dan

sikap akhir seperti gerak lanjut

Dan lakukan secara berulang –

ulang sampai waktu yang

ditentukan guru

B. Permainan sederhana

Siswa melakukan permainan

sepakbola volleyball

Permainan dilakukan dengan

membentangkan net atau cones

ditengah lapangan kira-kira 25 x

35 meter

Bola harus dilambungkan

melewati net dengan menggunakan

kaki dan mendarat di bidang

lawan. Bola hanya boleh

dikembalikan tiga kali pukulan

antara sesama rekan tim.

Tim yang lebih dahulu mencapai

dua puluh satu poin yang menjadi

pemenang

Berbaris, guru menjelaskan kembali konsep

operan pendek dengan kaki bagian dalam dan

luar, dan melakukan Tanya jawab dengan

siswa, berdoa

10 menit

Total Waktu 80 menit