heat tretment ( perlakuan panas )

55
HEAT TRETMENT ( PERLAKUAN PANAS )

Upload: phiala

Post on 23-Jan-2016

275 views

Category:

Documents


51 download

DESCRIPTION

HEAT TRETMENT ( PERLAKUAN PANAS ). Proses perlakuan panas. T (C) t ( detik). Holding. Cooling. Heating. Fe3C+ cairan.  + F e 3 C. 6.7% C. Pergeseran Eutektoid. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

HEAT TRETMENT( PERLAKUAN PANAS )

Page 2: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Proses perlakuan panas

T (C)

t ( detik)

Heating

Holding

Cooling

Page 3: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Fe3C+ cairan

+ Fe3C

6.7% C

Page 4: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Pergeseran Eutektoid Pada baja paduan atom karbon dan atom

besi saling berkoordinasi dengan atom lain.

Oleh karena itu kadar karbon Euitektoid dan suhu Euitektoid berubah bila ada elemen paduan lainnya.

Perubahan kadar karbon Euitektoid dan suhu Euitektoid dapat dilihat pada diagram bawah

Page 5: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Gb. Pergeseran titik eutectoid

Page 6: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Pemanasan/ Heating

Metode pemanasan

1. Pemanasan didalam dapur yang telah panas.

2. Pemanasan didalam dapu dengan suhu ruangan atau suhu rendah dilanjutkan pemanasan dengan kecepatan pemanasan yang diatur.

Page 7: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )
Page 8: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

centre

surface

Page 9: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Cara 1 sering dipilih karena pertimbangan:

Total waktu lebih kecil Produktifitas dapur lebih besar

Page 10: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Faktor-2 yang mempengaruhi

waktu pemanasan ( Z ):

Penghantar panas baja ( tergantung komposisi kimia paduan)

Dimensi Bentuk

Page 11: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )
Page 12: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Berdasarkan dimensi dan bentuk:

Benda kerja dengan bentuk simple tanpa pemanasan pendahuluan, dengan suhu dapur 700 - 900 C

Bahan : baja karbon Formula : Z minimum = 1 H ( menit )

Bahan: alat perkakas ( tools) dari baja karbon/baja paduan

Formula : Z minimum = 1,4 H ( menit )

Page 13: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Waktu Pemanasan Pendahuluan:

Untuk benda kerja dan alat perkakas untuk bentuk yang komplek sampai dengan suhu 500 – 600C

Page 14: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Formula : benda kerja dari baja karbon : Zmin = 1,25 H ( menit ) alat perkakas dari baja karbon: Zmin = 1,80 H ( menit ) benda kerja dari baja paduan: Zmin = 1,60 H ( menit ) alat perkakas daribaja paduan Zmin = 2,0 H ( menit )

Page 15: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Waktu pemanasan dari suhu pemanasan mula ( 500 - 600C ) sampai dengan suhu pemanasan akhir dapat dihitung :

Formula:

- baja karbon: Zmin = 0.7 -- 0.8 H ( menit )

- baja paduan Zmin = 1.0 – 1.2 H ( menit )

Page 16: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Oksidasi dan dekarborisasi:

Akibat adanya panas yang tinggi benda kerja akan mengalami oksidasi dan atau dekarborisasi

Oksidasi:Penyebab:

1.Oksigen : 2Fe + O2 2FeO2.Karbodyoksida : Fe + CO2 FeO + CO3.Uap air : Fe + H2O FeO + H2

Page 17: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Dekarborisasi:Penyebab-Oksigen : 2 Fe3C + O2 6Fe + 2 CO

-Karbondioksida :

Fe3C + CO2 3Fe + 2CO

-Uap air : Fe3C + H2 3Fe + CH4

Page 18: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Pada suhu kritis dimana karbon terdapat pada austenite

2Fe ( C ) + O2 2Fe + 2CO

Fe ( C ) + CO2 Fe + 2CO

Fe ( C ) +2 H 2 Fe + CH4

Kedua proses diatas biasanya bekerja secara simultan.

Page 19: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )
Page 20: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )
Page 21: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )
Page 22: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Sifat-sifat mekanik baja setelah diberi perlakuan panas

Type

H T

UTS Teg Yield

Elongation

Contraction

Impact value

Annealing 56.6 36.4 21 53.5 5.8

Normalising 75.4 45 20.9 56 7.8

Improvement( hardening with subsequent high tempering

87.6 76.5 22.5 67.5 16.8

Page 23: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

HARDENABILITY Hardenability ( mampu keras) adalah

kemampuan bahan untuk dikeraskan. Kekerasan adalah hkemampuan bahan

untuk menahan penetrasi benda runcing.

Page 24: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Bila suatu logam didinginkan cepat maka kecepatan pendinginan menurun dari permukaan sampai pada bagian dalam ; paling tinggi pada bagian permukaan dan paling lambat pada bagian inti.

Bila kecepatan pendinginan pada bagian inti dari baja lebih dari pada kecepatan kritis baja tersebut maka benda kerja tersebut bisa mengeras sampai pada bagian dalamnya.

Page 25: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Ditinjau dari tingkat mapu kerasnya, baja dibagi menjadi empat tingkat:

Steel of poor hardenability; kekerasan yang ditembus didalam specimen cylinder dengan diameter tidak lebih dari 15 mm. Group ini termasuk baja karbon.

Steel of medium hardenability; kekerasan yang ditembus dengan diameter sampai dengan 35 mm. Group ini termasuk baja paduan rendah

Page 26: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Steels of increased hardenability ( diameter sampai 75 mm ).group ini termasuk baja paduan yang lebih komplek.

Steels of high hartdenability ( diameter sampai 100mm) . Group ini termasuk baja paduan yang lebih komlek dengan jumlah kandungan unsue paduannya tiga atau lebih.

Page 27: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Pada dapat dilihat hubungan antara kekerasan dengan meningkatnya kadar karbon dari baja. Kekerasan maksimum hanya dapat dicapai bila terbentuk martensit 100%.

Hubungan antara kekerasan maksimum dan kadar karbon dalam baja karbon. Tampak kekerasan maksimum akibat martensit dibandingkan dengan kekerasan yang ditimbulkan oleh struktur mikro perlit. Untuk dapat mencapai kekerasan maksimum harus dicegah terjadinya reaksi + karbida selama pencelupan

Page 28: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Baja yang dengan cepat bertransformasi dari austenit menjadi ferit dan karbida mempunyai hardenability yang lebih rendah karena dengan terjadinya transformasi pada suhu yang tinggi, martensit tidak terbentuk.

Sebaliknya baja dengan transformasi yang lambat dari austenit ke ferit dan karbida mempunyai hardenability yang lebih besar.

Page 29: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Kekerasan mendekati maksimal dapat dicapai pada baja dengan hardenability yang tinggi dengan pencelupan sedang dan dibagian tengah baja dapat dicapai kekerasan yang tinggi meskipun laju pendinginan lebih lambat.

Page 30: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Kurva hardenability Bagi setiap jenis baja terdapat hubungan

langsung dan konsisten antara kekerasan dan laju pendinginan. Akan tetapi hubungan ini linier. Selain itu landasan teori untuk menganalisa kuantitatif cukup rumit. Hal ini dipengaruhi variabel seperti: unsure paduan, ketidakmurnian, kadar butir, dan suhu austenitisasi.

Page 31: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Untuk mengetahui sifat mampu keras dari berbagai jenis baja dapat dilakukan pengujian standart yang biasa disebut percobaan Jominy

(suhu pemasnasan hardening)

Page 32: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Pada percobaan ini batang baja berpenampang bulat dengan ukuran tertentu dipanaskan sampai didaerah austenit dan dicelupkan pada ujungnya dalam air dengan kecepatan aliran dan tekanan tertentu .

Nilai kekerasan sepanjang gradient laju pendinginan diukur dengan pengukur kekerasa Rockwell dan hasilnya digambarkan sebagai kurva kemampu kerasan.

Page 33: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Ujung yang terkena air mengalami pendinginan yang sangat cepat, oleh karena itu mempunyai kekerasan maksimum untuk kadar karbon baja yang diuji. Laju pendinginan pada titik-titik menjauhi ujung celup lebih rendah, oleh karena itu kekerasannya lebih rendah.

Page 34: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )
Page 35: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )
Page 36: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Data laju pendinginan pada umumnya berlaku untuk berbagai jenis baja karbon dan baja paduan rendah oleh karena memiliki berat jenis, kapasitas panas dan daya hantas panas yang setara,

Baja tahan karat tidak mengikuti pola gambar atas karena kadar paduannnya yang tinggi mengurangi koduktifitas termal meskipun tidak seberapa pengaruhnya atas berat jenis dan kapasitas panasnya.

Page 37: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Oleh karena itu baja tahan karat jarang dicelup untuk pengerasan

Baja paduan rendah ( 4140 dan 4340) mempunyai kemampu kerasan yang tinggi dari pada baja karbon, artinya untuk harga laju pendinginan tertentu kekerasannya memdekati kekerasan maksimal

Page 38: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

COOLING MEDIA

Berbagai macam variasi cairan media digunakan didalam quenching pada baja

Ketika benda kerja dicelupkan didalam cairan pendingin, lapisan cairan secara cepat mengelilingi benda kerja akan hampir secara cepat memanas sampai suhu penguapan.

Page 39: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Benda kerja akan diselubungi didalam lapisan uap , yang akan melindungi cairan pendingin pada permukaan benda kerja.

Lapisan permukaan dari benda kerja akan didinginkan sangat cepat sebelum pembentukan pelindung uap.

Page 40: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

HARDENING(Pengerasan )

Tujuan: Merubah struktur baja sedemian rupa

sehingga diperoleh struktur martensit yang keras.

Penggunaan: Untuk semua macam alat perkakas dan

beberapa bagian mesin yang penting khususnya untuk yang mendapatkan beban berat seperti roda gigi, pegas dll.

Page 41: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Prosesnya: Baja dipanaskan sampai suhu diatas suhu

kritis. ( tergantung dari kadar karbonya) kemudian ditahan pada suhu tersebut beberapa saat, kemudian didinginkan dengan cepat/secara mendadak dengan mencelupkan kedalam air, olie atau media pendingin lainnya.

Dengan pendinginan mendadak tak ada waktu yang cukup bagi austenit untuk berubah menjadi perlit dan ferit atau perlit dan sementit. Pendinginan yang cepat menyebabkan austenit berubah menjadi martensit

Page 42: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Suhu Pemanasan

Untuk baja hypoeutectoid

suhu pemanasan A3 + (30 -:- 50)C

Untuk baja eutectoid dan hypereutectoid suhu pemanasan A1 + (30 -:- 50) C

Page 43: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Hasilnya : Kekerasan yang tinggi, kekenyalan rendah.

Kekerasan yang dihasilkan dari pengerasan baja tergantung dari pada sifat mampu kerasnya dimana sifat mampukeras tersebut dipengaruhi unsur karbon dan atau paduannya

Page 44: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Pembentukan Martensit

Selama pendinginan, terjadi reaksi eutectoid Fe-C yang menyangkut pembentukan ferit dan karbida C, sebagai dekomposisi austenit berkomposisi eutectoid

( ~ 0.8%C ) + C

Page 45: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Proses Pembentukan Martensit (kps) (kpr) + C (karbida)

M ( tpr)

pendinginan perlahan-lahan

quenching

temper

Page 46: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Jalan lain membentuk ( + karbida ) menyangkut pembentukan fasa transisi martensit,M.

Fasa polimorfi besi ( perubahan fasa tanpa mengalami perubahan komposisi) ini tidak stabil karena bila ada kesempatan, martensit akan berubah menjadi ( + karbida). Oleh karena itu pada diagram Fe-Fe3C tidak terdapat martensit. Meskipun begitu martensit adalah suatu fasa yang sangat penting.

Page 47: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Martensit terjadi pada suhu dibawah suhu eutektoid karena struktur (kps) tidak stabil sehingga berubah menjadi strutur kpr secara serentak.

Pada reaksi ini tidak terjadi difusi akan tetapi suatu pergeseran.

Page 48: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

TEMPERING

Tempering adalah pemanasan kembali baja yang telah dikeraskan untuk menghilangkan tegangan dalam dan mengurangi kekerasan

Prosesnya: Memanaskan kembali benda kerja berkisar pada 150 - 650C dan didinginkan secara pelan-pelan tergantung dari sifat-sifat akhir baja yang diinginkan

Page 49: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Macam Tempering

a. Tempering pada suhu rendah ( 150 - 300C ) Tujuan: hanya untuk mengurangi tegangan-

tegangan kerut dan kerapuhan dari baja Penggunaan: alat-alat kerja yang tak mengalami

beban berat , seperti alat-alat potong, mata bor yang dipakai untuk kaca dan lainnya

b. Tempering pada suhu menengah ( 300 - 500C ). Tujuan: menambah keuletan dan sedikit

mengurangi kekerasannya. Penggunaan: pada alat-alat kerja yang mengalami

bebanberat seperti: palu, pahat, pegas-pegas

Page 50: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

c. Tempering pada suhu tinggi (500 - 600C)

Tujuan: untuk memeberikan daya keuletan yang besar dan sekaligus kekerasannya menjadi agak rendah.

Penggunaan: pembuatan roda-gigi, poros, batang penggerak dan lainnya

Page 51: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

DIAGRAM T T T

Page 52: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Pelaksanaan heat treatment terhadap baja melibatkan penggunaan bermacam-macam kecepatan pendinginan. Pengaruh waktu terhadap perubahan fasa tidak terlihat secara jelas didalam diagram Fe – C.

Dengan demikian studi tentang phenomena transformasi menjadi penting pada phase transformasi untuk bermacam-macam baja dicatat dengan hubungannya terhadap perubahan waktu dan suhu.

Page 53: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Hal ini disajikan dengan diagram transformasi isothermal untuk suatu baja.

Diagram ini disebut curve TTT ( Time – Temperature – Transformasi ) atau kadang-kadang juga disebut curva S sesuai dengan bentuk garisnya.

Tipe diagram ini menunjukkan pembentukan struktur jika suatu baja didinginkan dari suhu austenit ke suhu yang diinginkan dan untuk selang waktu tertentu ( dibaca pada absis).

Page 54: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )

Curca-curva juga menunjukkan suhu relative, waktu yang dibutuhkan untuk awal dan akhir transformasi dari austenit.

Diagram ini juga menunjukkan temperature dimana martensit terbentuk

Page 55: HEAT  TRETMENT ( PERLAKUAN  PANAS  )