bab iii prosedur pemodelan dan analisa · pdf fileanalisis terhadap sebuah struktur bangunan...
TRANSCRIPT
49
BAB III PROSEDUR PEMODELAN
DAN ANALISA DENGAN ORCAFLEX
Analisis terhadap sebuah struktur bangunan dengan menggunakan perangkat
lunak (software) memerlukan pemahaman atas perangkat lunak tersebut. Dimana
kita perlu memahami teori dasar yang dipakai dan parameter data yang diperlukan
sebagai input data pada software tersebut. Analisis sebuah struktur terapung
diawali dengan pengumpulan parameter data yang diperlukan, kemudian
melakukan pemodelan terhadap konstruksi yang direncanakan. Pemodelan
terhadap struktur terapung dengan mengunaan Orcaflex dilakukan dengan
melakukan :
Pemodelan struktur
Pemodelan terhadap struktur yang akan dianalisa dilakukan dengan
membuat suatu model sesuai tipe struktur yang direncanakan.
Struktur terapung bagian atas dapat berupa FPSO, Semi submersible
atau lainnya. Sedangkan struktur penopang dapat berupa mooring
line berikut riser. Pemodelan dapat dilakukan secara dicoupled
dimana struktur mooring dan riser dianalisis secara terpisah atau
secara coupled dimana pemodelan dibuat secara keseluruhan dan
lebih kompleks.
Pemodelan kondisi lingkungan
Pemodelan kondisi lingkungan dilakukan dengan memodelkan
kondisi lingkungan laut sekitar struktur dengan menetapkan
parameter –parameter lingkungannya seperti batas permukaan, batas
dasar laut (seabed), data gelombang, arus dan sebagainya.
Jika kedua pemodelan tersebut diatas telah dilakukan maka kita dapat menetapkan
tipe analisa struktur terhadap model yang telah dibuat. Analisa terhadap perilaku
bangunan lepas pantai dalam menerima pengaruh dari beban bekerja pada
struktur. Analisa dapat dapat dilakukan melalui cara :
50
XY
Z20 mOrcaFlex 8.4a9: A06 Steep S Riser.dat (modified 2:00 PM on 3/22/2000 by OrcaFlex 8.0a7) (azimuth=280; elevation=-10) Reset
a. Analisis statis merupakan analisis terhadap kemampulayanan model
dalam menerima beban statis yang bekerja. Untuk mengevaluasi
kemampulayanan struktur tersebut dapat dilihat dengan memeriksa
tegangan pads elemen-elemen platform dibandingkan dengan tegangan
yang diizinkan.
b. Analisis dinamis adalah analisis yang dilakukan berdasarkan pergerakan
model dalam kurun waktu tertentu. Analisa ini dilakukan untuk
mengetahui kekuatan struktur dalam menerima gaya dari berbagai arch
dan besar gaya. Seperti halnya analisa statis, analisa dinamis juga
memeriksa tegangan yang terjadi pada elemen-elemen struktur.
Berikut adalah ilustrasi sebuah pemodelan struktur dengan menggunakan
Orcaflex
Gambar III.1. Ilustrasi pemodelan struktur dalam Orcaflex
III.1. Pendahuluan mengenai Program Orcaflex
Orcaflex merupakan sebuah program pemodelan dinamis untuk analisa
statis maupun dinamis flexible pipeline/riser maupun cable system pada
konstruksi terapung di laut. Orcaflex biasanya digunakan pada industri
offshore untuk analisa riser di unit produksi maupun tanker loading
buoys, pemasangan kabel bawah laut, instalasi alat-alat di dasar laut,
mooring untuk penelitian oseanografi dan lain-lain.
51
Pada dasarnya orcaflex merupakan program berdasarkan 3D non-linear finite
element, sehingga program ini dapat menganalisa perpindahan yang besar
pada struktur fleksibel seperti riser pun kabel mooring.
III.1.1 Sistem Koordinat
ORCAFLEX menggunakan suatu sistem koordinat GXYZ, dimana
G adalah titik pusat global dan GX,GY dan GZ adalah arah
koordinat global. Selain itu, terdapat pula sistem koordinat lokal
yang terdapat pada setiap objek yang terdapat pada model. Semua
sistem koordinat pada orcaflex menggunakan aturan tangan
kanan seperti yang terdapat pada gambar berikut:
Gambar III.2. Koordinat sistem (sumber: Orcaflex User
Manual. Ver.9.0a)
III.1.2 Konvensi Arah
Arah gelombang, arus maupun angin yang ditentukan dalam
ORCAFLEX mengikuti arah yang terdapat pads diagram
Cartesius, dimana arah positif mengikuti arah x dan y dari
koordinat global.
52
Gambar III .3 I lustrasi arah global
(sumber: Orcaflex User Manual. Ver.9.0a)
III.2. Analisa Static pada Orcaflex
Analisa statis dengan menggunakan Orcaflex memiliki dua tujuan, yaitu:
Untuk menentukan konfigurasi kesetimbangan dari sistem
berdasarkan berat sendiri, gaya apung, hydrodynamics drag dan lain-
lain.
Untuk menyediakan konfigurasi awal model untuk simulasi dinamis.
Pada umumnya, konfigurasi kesetimbangan statis adalah titik awal terbaik
untuk simulasi dinamis.
Kesetimbangan statis ditentukan dari satu atau lebih perhitungan iterasi
yang saling terkait. Pada permulaan perhitungan posisi awal vessel atau
3D-6D-buoy ditentukan dari data yang lalu menjadi data awal untuk posisi
akhir dari line yang berhubungan dengan vessel atau buoy tersebut.
Konfigurasi kesetimbangan setiap l ine yang diperhitungkan
menentukan gaya yang bekerja pada struktur lainnya. Output kesetimbangan
gaya-gaya yang bekerja pada vessel lalu dihitung dalam matriks kekakuan.dan
posisi baru untuk Vessel atau 6D-buoy dengan menggunakan metode Newton
Rhapson. Perhitungan ini berulang hingga mendapatkan konfigurasi vektor
gaya yang bernilai nol.
53
III.2.1 Analisa Statis Pada Line
Analisa statis pada line dianalisa dengan dua tahapan. Tahapan-tahapan
tersebut adalah:
Tahap 1
Tahap pertama pada analisa statis adalah menghitung konfigurasi line
yaitu posisi semua titik pada line. Tahap ini dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa metode yaitu: Catenary, Spline, Quick, atau
Prescribed.
a. Catenary Statics
Analisa dengan metode catenary adalah menghitung posisi
kesetimbangan pada line namun mengabaikan efek akibat lentur dan
kekakuan torsi pada line atau pada kedua ujungnya. Pada metode
catenary juga mengabaikan gaya kontak antara line dengan solid
shapes dalam model. Selain hal tersebut, metode catenary
menghitung semua efek lainnya seperti berat, gaya apung,
elastisitas aksial, drag, seabed touchdown dan friksi.
Karena efek kekakuan lentur tidak termasuk dalam metode
catenary posisi akhir yang didapatkan dari metode ini bukanlah
posisi kesetimbangan. Bila analisa full static disertakan dalam
penghitungan berikutnya efek lentur dan torsi tidak berpengaruh
secara signifikan pada struktur. Walaupun begitu posisi akhir
yang didapat dari metode catenary cukup mendekati posisi
kesetimbangan,. terutama jika kekakuan lentur bukan merupaka
faktor utama yang mempengaruhi struktur.
Algoritma metode Catenary merupakan algoritma yang baik dan
efisien jira digunakan pada kasus nyata, namun tidak dapat
menangani kasus pada line yang mengalami tekanan. Hal ini
disebabkan oleh kekakuan lentur yang diabaikan, sehingga tekanan
54
akan menyebabkan line mengalami tekuk (snack) dan ini bukan
merupakan solusi yang baik.
b. Spline Statics
Metode spline memberikan bentuk awal berdasarkan kurva spline
Bezier. Namun hasil ini bukanlah posisi kesetimbangan, oleh karena itu
penghitungan full statics perlu disertakan dalam analisa ini jika posisi
kesetimbangan perlu diketahui.
Kurva Bezier berfungsi sebagai titik-titik kontrol sehingga line akan
berusaha untuk mengikuti bentukan dari kurva Bezier.
c. Quick Statics
Metode ini mengabaikan banyak efek, diantaranya gaya apung, drag,
kelenturan, kekakuan torsi dan interaksi dengan seabed dan solid
shapes. Kenyataannya metode ini hanya diperbolehkan dalam kalkulasi
berat rata-rata line dan elastisitas aksial. Oleh karena itu untuk
mendapatkan posisi kesetimbangan harus disertai dengan penghitungan
full statics.
d. Prescribed Statics
Metode ini dibutuhkan dalam analisa instalasi tepatnya penegangan
riser. Metode ini menyediakan cara yang balk dalam menciptakan
line yang terbaring padaseabed sebagai posisi awal.
Tahap 2
Tahap kedua analisa adalah Full Statics yang merupakan tahap opsional
artinya bisa disertakan ataupun tidak. Bila analisa Full Statics disertakan
maka pada akhir penghitungan akan mendapatkan posisi kesetimbangan dari
line yang sebenarnya. Perhitungan dilakukan dengan cara iterasi, oleh
karena itu dibutuhkan titik awal yang mana titik awalnya ditentukan dari titik
yang didapatkan dari hasil analisa tahap 1. Namun jika analisa Full Statics
55
tidak disertakan maka pada line hanya akan didapatkan posisi yang
merupakam hasil analisa statis tahap1 dimana posisi ini belum tentu
merupakan posisi kesetimbangan yang sebenarnya.
Metode full statics melibatkan semua gaya yang bekerja pada
model struktur dalam Orcaflex, termasuk efek akibat kekakuan
lentur dan interaksi dengan shapes. Berbeda dengan catenary statics yang
mengalami beban kejut akibat diabaikannya kekakuan lentur dan interaksi
dengan shapes, adanya kedua efek ini dalam full statics menjadikan analisa
statik tidak mengalami beban kejut.
Full statics membutuhkan bentukan awal dari line, hal ini hanya
dapat didapatkan dari analisa statik pada tahap 1. Untuk kasus yang
memiliki interaksi dengan seabed atau dengan bagian line yang
memiliki gaya apung sebaiknya menggunakan metode catenary,
apabila line tidak memilikinya sebaiknya menggunakan metode quick.
Untuk line yang berinteraksi dengan shape metode spline merupakan analisa
yang paling tepat.
III.2.2 Analisa Statis Pada Buoy dan Vessel
Dalam analisa statis untuk penghitungan buoy atau vessel, terdapat dua opsi
yaitu:
Buoy dan vessel disertakan dalam analisa statis.
Dalam analisa ini buoy dan vessel ditentukan oleh Orcaflex posisi
kesetimbangannya dalam kesuluruhan sistem.
Buoy dan vessel tidak disertakan dalam analisa statis.
Dalam analisa ini posisi inisial buoy dan vessel merupakan posisi yang
digunakan untuk konfigurasi kestimbangan sistem.
56
III.2.3 Analisa Dinamis
Analisa dinamik menggunakan Orcaflex adalah analisa dengan menggunakan
simulasi model struktur untuk perioda waktu tertentu, yang dimulai dari posisi
kesetimbangan yang telah dianalisa pada analisa statis.
Perioda simulasi ditentukan dalam beberapa tahapan yang ditentukan dalam data.
Beragam aspek pengontrol dapat di set dalam setiap tahapan. Sebelum
tahapan utama Orcaflex menyediakan tahap build-up yaitu saat gelombang dan
pergerakan vessel dikembangkan dari kondisi nol menuju kondisi sebenarnya.
Cara ini memberikan awal yang balk di permulaan dan mengurangi perpindahan
(transient) yang dihasilkan pada analisa statis.
Analisa dinamis pads Orcaflex adalah simulasi pada domain waktu
yang menggunakan integrasi eksplisit euler dengan tahapan waktu yang
konstan yang ditentukan pada masukan data. Pada awal simulasi, posisi awal dan
orientasi seluruh objek pada model didapatkan dari hasil analisa statis. Gaya dan
momen yang bekerja pada setiap freebody dan node berasal dari:
berat sendiri
gaya apung
hydrodynamics drag
hydrodynamics added mass effect
Tegangan and gaya geser
Kelenturan dan torsi
Gaya kontak benda lain
Gaya akibat link dan winch
Persamaan gerak yang digunakan adalah persamaan Newton orde dua. Persamaan
ini berlaku pada setiap freebody dan setiap line node.
Mx” = F – Cx’ - Kx (3.1)
57
Dimana
M adalah matriks massa untuk benda tersebut
C adalah matriks redaman (damping)
K adalah matriks kekakuan
F adalah vektor gaya eksternal
x,x’,x” adalah posisi, kecepatan dan percepatan
Tahapan waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan integrasi yang stabil
haruslah sangat pendek. Gaya hidrodinamik umumnya sedikit berubah pada
interval waktu yang pendek. Waktu simulasi ditentukan berdasarkan built up time
pada awal simulasi. Selama built up time, amplitude gelombang dan
pergerakan vessel meningkat dari nol menuju amplitude penuh sesuai dengan
data yang disajikan.
III.2.4 Pemodelan Sistem
Untuk melakukan analisa terhadap suatu marine system, sebagai pemulaan kita
harus membuat suatu model matematis dari struktur dan kondisi lingkungan
sebenarnya.
III.2.4.1 Object Connections
Lines, links, winches, vessel, 3D buoy, 6D buoy dan shapes adalah objek
yang terdapat pada program ORCAFLEX untuk memodelkan suatu
struktur. Objek-objek diatas dapat dihubungkan antara satu dengan
lainnya. Pertama-tama yang perlu diperhatikan adalah
menghubungkan sebuah line dengan objek lain. Line memiliki dua
bush joint, masingmasing di kedua ujungnya, yang digambarkan
dengan segitiga pads ujuna A dan segi empat untuk ujung B.
Masing-masing joint ini dapat diset free atau dihubungkan dengan
vessel, 3D buoy, 6D buoy ataupun seabed. Ketika joint dihubungkan
dengan objek lain, maka ujung line akan mengikuti pergerakan dari objek
yang dihubungkan. Seperti halnya line, link dan winch jugs memiliki joint
58
di kedua ujungnya (winch dapat memilki joint tambahan di antara
kedua joint ujung) dan dapat dihubungkan dengan objek lainnya, namun
dengan beberapa pengecualian berikut:
Link dan winch tidak dapat diset free, harus selalu dihubungkan
dengan objek lain.
Joint pada link dan winch dapat dihubungkan dengan line seperti
menghubungkan dengan objek lainnya.
Shape memiliki satu bush joint yang dapat dihubungkan dengan vessel,
3D buoy, 6D buoy ataupun seabed.
III.2.4.2 Pemodelan Vessel
Vessel biasanya digunakan untuk memodelkan kapal, anjungan
terapung, FPSO, atau rigid body lainnya. Setiap vessel memiliki tipe
vessel yang mempunyai data RAO dan gambar yang spesifik. Setiap
vessel menggunakan aturan tangan kanan untuk sumbu lokal Vxyz.
dimana:
V adalah pusat sumbu lokal vessel
Vx, Vy dan Vz adalah arah untuk surge, sway dan heave.
Gambar III. 4 Sumbu Lokal Vessel (sumber: Orcaflex
UseManual.Ver.9.0a)
59
Titik-titik pada vessel seperti pada sambungan kabel atau riser
ditentukan relatif terhadap sumbu lokal vessel. Titik-titik ini akan
berpindah mengacu kepada sumbu lokal sedangkan rotasi mengacu ke
sumbu global.
a. Data Vessel
Pada bagian atas data vessel terdapat data untuk menentukan tipe
vessel, geometri, dan posisi awal. Selain itu juga terdapat tombol untuk
mengakses hasil respon vessel.
Gambar III. 5 Interface data Vessel (sumber: Orcaflex User
Manual.Ver.9.0a)
Sedangkan pada bagian bawah menampilkan beberapa bagian yang
menampilkan data-data lainnya. Pada bagian Calculation
terdapat beberapa metode analisa vessel yang dapat dipilih.
Berdasarkan metode analisa tadi barulah bagian lain pada data
dibawah ini ditentukan.
• Prescribed Motion
• Harmonic motion
• Time History
60
• Applied Loads
• Multiple statics
• Drawing
Vessel dapat disertakan dalam analisa statis untuk menghitung posisi
kesetimbangan namun dapat pula tidak disertakan sehingga menjadi
boundary condition untuk analisa statis sistem secara keseluruhan.
Analisa dinamis
Pergerakan vessel selama analisa dinamis dapat ditentukan melalui
berbagai cara. ORCAFLEX membedakan pergerakan motion
menjadi dua bagian yaitu primary motions dan superimposed
motions. Primary motions digunakan untuk steady atau
pergerakan dengan frekuensi rendah yang dialami vessel.
Sedangkan superimposed motions digunakan untuk pergerakan
dengan frekuensi yang lebih tinggi pada vessel.
Primary motions
Pergerakan ini menentukan primary position dari vessel. Hal ini dapat
dilakukan dengan beberapa cara di bawah ini:
None. Jika opsi ini yang dipilih maka tidak ada selama
analisa dinamis vessel akan tetap berada di posisi yang
ditentukan dalam analisa statik.
Prescribed. Jika opsi ini yang dipilih, vessel dapat bergerak ke
mana saja selama di permukaan air. Arah pergerakan maupun
kecepatan dari vessel dapat ditentukan.
Calculated. Dalam opsi ini ORCAFLEX menghitung beban
wave drift yang diakibatkan oleh beban lainnya.
Time History. Pads opsi ini pergerakan vessel diatur dalam data
pergerakan berdasarkan waktu.
61
Superimposed Motion
Pergerakan ini merupakan offset dari posisi yang dihasilkan dari
primary motions. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara di
bawah ini:
• None. Dalam opsi ini tidak terdapat offset sehingga posisi
vessel sama dengan posisi yang dihasilkan oleh primary
option.
• RAOs + Harmonic. Pada opsi ini vessel berosilasi
secara harmonik pada primary position. Gerakan harmonik
ini diakibatkan oleh dua hal. Pertama jika terdapat
gelombang dan vessel memiliki RAO, maka offset akan
terjadi akibat gerakan harmonik RAO yang ditimbulkan oleh
gelombang. Kedua, superimposed motion jugs dapat
ditentukan langsung melalui data.
• Time History. Pada opsi ini offset vessel diatur dalam
data pergerakan berdasarkan waktu.
b. Tipe Vessel
Setiap tipe vessel memiliki berbagai data yang
mendefinisikan karakteristik vessel tersebut. Dalam sebuah
pemodelan mungkin terdapat lebih dari satu vessel, oleh karena itu
faktor penamaan vessel menjadi penting. Ada kalanya vessel-vessel
tersebut memiliki karakteristik yang sama, sehingga data tipe vessel
yang digunakan cukup satu saja.
Data Tipe Vessel
Untuk setiap tipe vessel dapat dimasukkan beberpa draught
yang berbeda, hanya saja penamaannya perlu dibedakan.
Setiap modal vessel harus mencantumkan draught yang mans
yang digunakan. Beberapa data vessel berlaku untuk semua
draught namun sebagian besar data lainnya bergantung pada
62
draught. Berikut ini data-data yang terdapat dalam tipe vessel:
Geometri dan data gambar. Berlaku untuk semua draught.
Konvensi yang berlaku untuk arch RAO dan wave
drift. Berlaku untuk semua draught.
Data RAO. Berlaku secara terpisah untuk setiap draught.
Hidrodinamika dan wind drag. Berlaku secara terpisah untuk
setiap draught.
Data Wave drift. Berlaku secara terpisah untuk setiap
draught.
Data Inertia dan damping. Berlaku secara terpisah
untuk setiap draught.
Input data pada interface Type Vessel dan Geometri
Name :Melakukan penamaan pada vessel
Type :Menentukan tipe, vessel yang digunakan
Length :Menentukan panjang vessel
Initial position and orientation
:Data ini untuk menentukan posisi awal dan sudut vessel
terhadap sumbu global
Calculation data : Data ini untuk menentukan peghitungan
untuk analisa statis maupun dinamis
c. Pemodelan RAO dalam Orcaflex
Pergerakan vessel/ FPSO pada gelombang didefenisikan dengan
perpindahan Response Amplitude Operators (RAOs), dimana satu
derajat kebebasan tertentu untuk satu arah periode dan arah gelombang
tertentu. Dua nilai yaitu satu amplitude yang berhubungan dengan
63
amplitude gerakan vessel menjadi amplitude gelombang, dan fasa yang
didefinisikan sebagai waktu gerakan vessel yang berkaitan dengan
gelombang.
Terdapat beberapa konvensi berbeda untuk mendefenisikan RAOs.
Telah dicoba distandarisasikan tetapi tidak berhasil karena ada sedikit
perbedaan antara program computer dan model basin, beberapa pernah
dibuat konvensi yang berbeda untuk melaporkan model dan data
computer.
Konvensi yang digunakan Orcina adalah memakai amplitude respons
(dalam unit panjang untuk surge, sway, heave dan dalam derajat untuk
roll, pitc, yaw) per unit amplitude gelombang dan untuk memakai fasa
lag dari waktu puncak gelombang melewati titik awal RAO sampai
ekskursi positif maksimum dicapai (dalam kata lain titik awal fasa
berada pada titik origin RAO). Persamaan matematiknya :
( )φω −= taRx cos. (3.2)
dimana
x adalah perpindahan vessel
a, ω adalah amplitude gelombang ( dalam unit panjang) dan frekuensi (
rad/s)
t adalah waktu (detik)
R,φ adalah amplitudo RAO dan fasa
Dalam ORCAFLEX penentuan RAO menggunakan grafik amplitudo
dan fasa terhadap periods tertentu.
64
GambarIII.6 Contoh Kurva RAO amplitude(R) vs phase(φ) (sumber:
Orcaflex User Manual. Ver.9.0 a)
Grafik RAO menggunakan amplitudo pada sumbu-y dan periode pada
sumbu-x.
III.2.4.3 Pemodelan Line
Line adalah elemen linier yang fleksibel biasanya digunakan
untuk memodelkan kabel, hose, chain, Riser ataupun objek lain yang
menyerupainya. Line direpresentasikan dalam Orcaflex dengan
menggunakan model lumped mass. Oleh karena itu line terdiri dari
kumpulan segment dan titik nodal.
Karakteristik sebuah line dapat berbeda-beda, untuk line kontinu yang
memiliki karakteristik yang sama dapat dikelompokkan ke dalam
satu seksi.
65
Gambar I II .7 Line Model (sumber: Orcaflex User Manual. Ver. 9.0 a)
Data Line
Name : Melakukan penamaan pada Link
Include Torsion : Efek torsi pada line dapat disertakan ataupun
ditiadakan
Connections :Menentukan hubungan l ink dengan objek
la in
Object relative positon
: Menentukan posisi relatif line terhadap objek yang
dihubungkan.
Bending and Twisting Stiffness
: Menentukan kekakuan line terhadap bending
maupun twisting
Content : Menentukan berat jenis dan tekanan fluida yang
berada di dalam line
Section Length : Menentukan panjang line per seksi
Diameter : Menentukan diameter dalam dan luar line
66
III.2.4.4 Pemodelan Link
Link merupakan model tahanan berupa pegas sederhana atau
pegas/peredam yang menghubungkan dua titik pada mode l ,
misa lnya menghubungkan l ine dengan v esse l a tau
menghubungkan buoy dengan anchor. Link menahan kedua titik
tersebut dengan tegangan yang ditentukan.
Link tidak memiliki massa ataupun beban hidrodinamik. Link
sangat berguna untuk memodelkan wire dimana efek akibat massa dan
beban hidrodinamik sangat kecil sehingga dapat diabaikan
Gambar III. 8 Tipe Link (sumber: Orcaflex User Manual. Ver.9.0.a)
Tipe link ada dua yaitu:
Tethers
Ikatan elastis sederhana yang dapat menahan tarik namun tidak
dapat menahan tekan. Panjang dan kekakuan tether dapat
ditentukan. Tether tidak dapat menahan gaya-gaya yang bekerja
jika tether lebih panjang dari jarak kedua titik yang dihubungkan.
67
Spring/Dampers
Merupakan unit yang terdiri kombinasi pegas (spring) dan
peredam.(damper). Spring dapat menahan tekan maupun tarik dan
antara gaya – panjang merupakan hubungan linear.
Data Link
Name Melakukan penamaan pada Link
Type Menentukan jenis link (tethers atau spring)
Connections Menentukan hubungan link dengan objek lain
Unstretched Menentukan panjang Link Length
Stiffness Menentukan kekakuan link
Damping Menentukan besarnya damping pada link
III.2.5 Pemodelan Kondisi Lingkungan
III.2.5.1 Pemodelan Kondisi Perairan
Hal-hal yang perlu dimodelkan adalah:
Elevasi muka air
Viskositas kinematik fluida
Temperatur fluida
Variasi massa jenis air horizontal
Variasi massa jenis air vertikal
Massa jenis air
III.2.5.2 Pemodelan Kondisi Dasar Laut (Seabed)
Hal-hal yang perlu dimodelkan adalah:
Tipe permukaan dasar laut
68
Kedalaman
Kemiringan
Stifness
Damping
III.2.5.3 Pemodelan Kondisi Arus
Hal-hal yang perlu dimodelkan adalah:
Variasi arus secara horizontal
Variasi arus secara vertikal
Kecepatan arus
Arah arus
Kedalaman kerja arus
Koefisien kedalaman
III.2.5.4 Pemodelan Kondisi Angin
Hal-hal yang perlu dimodelkan adalah:
Massa jenis udara
Tipe kecepatan angin
Kecepatan angin
Arah angin
III.5.5 Pemodelan Kondisi Gelombang
Hal-hal yang perlu dimodelkan adalah:
Tipe analisa gelombang
Amplitude gelombang
Periode gelombang
Arah gelombang
69
III.2.6 Hasil pehitungan (Result)
III.2.6.1 Tipe Result
Hasil perhitungan analisa dengan Orcaflex dapat disajikan dalam bentuk tabel
teks (summary table, full result, offset tabele, statistic, linked statistic atau line
clashing repots) atau dalam bentuk grafik ( time histories, range garaph, XY
graphs atau spectral response graph).
III.2.6.2 Obyek (Object)
Yang dimaksud adalah obyek yang diinginkan untuk didapat hasil
perhitungannya.
Untuk lingkungan harus dispesifikasikan kordinat global X,Y,Z pada
titik yang diinginkan.
Untuk 6D Buoy yang dipasang wing, hasil hitungan untuk buoy dan
untuk ke.cepatan dan percepatan tiap wing dapat dipisah.
Untuk posisi hasil hitungan 6D buoy dan vessel, dilaporkan pada titik
di obyek . titik ini dispesifikasikan dalam koordinat lokal obyek.
Untuk line harus dispesifikasikan arc length sepanjang line.
III.2.6.3 Perioda
Untuk time histories, grafik X, Y dan range grafik dispesifikasikan periode
simulasi untuk dimasukan. Berikut ini satu tahapan simulasi, the Whole
Simulation, Specified period atau latest Wave ( hanya dijinkan jika gelombang
adalah regular). Nilai spesifikasi perioda dapat di set menjadi ‘∼’ (tak hingga)
yang diinterprestasikan sebagai waktu mulai simulasi dan waktu akhir
simulasi secara berturut – turut.
Untuk range graph peroida dapat merupakan static state atau instantaneous
value . Static state Period hanya diijinkan stelah perhitungan statics dan grafik
70
diperlihatkan sebgai suatu kurva nilai konfigurasi statik. Instantaneous value
periode diijinkan ketika simulasi telah dilakukan. Ini akan memperlihatkan
sebuah kurva nilai waktu simulasi instantaneous.
III2.6.4 Line result
Pada line result dibukukan effective tension, torque, clash force, solid contact
force, end force result dan vortex fortex result. Variable yang ada adalah wall
tension, Normalised tension, mean axial strain, max axial starin, Direct tensile
stress, von Mises Stress, ZZ stress.
Gambar III.9 Time history, Effective tension graph
(sumber: Orcaflex User Manual. Ver.9.0.a)
III.2.6.5 Statistik
Pelapotan statisitik (statistics report) menyediakan, untuk setiap variabel
statistik.
Nilai minimum dan maksimum dan waktu simulasi yang erjadi.
Nilai rata-rata dan standar deviasi.
Statistics ini dilaporkan untuk setiap periode simulasi. Jika Statistics by wave
period dipilih kemudian periodenya adalah periode gelombang berurutan.
71
III.2.6.6 Statistik Link
Tabel statistik Link berhubungan dengan sejumlah grup variable pada obyek.
Untuk variable grup tertentu dan periode tertentu dari simulasi, dengan
Orcaflex akan didapatkan nilai minimum dan maksimum tiap variable dan
dilaporkan angka ekstrim, waktu ketika terjadi dan nilai variable lainnya pada
waktu tersebut.
III.2.6.7 Lembar kerja (spreadsheets)
Hasil perhitungan numerik ditampilkan dalam format spreadsheet yang
kompatibel dan dapat dikspor kedalam file MS Excel.
III.3. Analisa Fatigue
III.3.1 Analisa fatigue
Analisa Kelelahan struktur (fatigue) dengan menggunakan Orcaflex
didasarkan pada simulasi gelombang regular atau irregular. Dengan
menggunakan result dari pre run-simulation files sebelumnya, kemudian
dihitung tegangan yang terjadi pada pipa dan kerusakan akibat kelelahan
struktur.(fatigue damage).
Ada tiga analisa fatigue dengan menggunakan orcaflex yaitu :
Analisa fatigue dengan menghitung gelombang regular
Analisa fatigue dengan menghitung gelombang
irregular dan menggunakan metoda penghitungan
rainflow cycle.
Analisa fatigue stochastic gelombang irregular dengan
metoda spectral.
72
Tahapan dalam melakukan analisa fatigue dengan Orcaflex
adalah
1. Melakukan set up dan menjalankan simulasi terhadap model struktur
dengan kasus pembebanan dari line yang akan dianalisa.
2. Buka fatigue analysis tool dan lakukan set up data . kemudian simpan
sebagai file analisa fatigue dengan ekstensi .ftg.
3. Check terhadap data yang error
4. Hitung tegangan dan damage pada pipa (line).
Ada tiga tipe analisa yang disajikan dalam Orcaflex yaitu :
Analisa Regular
Analisa regular didasarkan pada simulasi gelombang regular yang
mewakili kasus pembebanan yang terjadi. Untuk setiap kasus pembebanan
nilai damage yang terjadi dihitung berdasarkan pada siklus gelombang
terakhir dalam simulasi. Nilai damage diskalakan dalam spesifikasi
jumlah siklus yang terjadi selama umur struktur dan hal ini memberikan
nilai damage akibat kasus pembebanan secara keseluruhan.
Analisa Rainflow
Analisa rainflow didasarkan pada simulasi gelombang acak. Analisa ini
menggunakan teknik perhitungan berulang untuk memperinci setiap kasus
gelombang acak dalam suatu rangkaian sebagian siklus, kemudian hasil
damage dihitung menurut aturan Palmgren – Miner.
Analisa spectral
Analisa spectral menghitung damage dalam domain frekuensi dengan
metoda statistik. Metoda ini membutuhkan suatu fungsi kerapatan
spektrum daya (PSD) untuk variabel tegangan yang terinci. PSD ini
diperoleh dari simulasi perhitungan respon struktur. Simulasi ini
menghitung RAO untuk variabel tegangan kemudian dikombinasikan
dengan spectrum kasus pembebanan sehingga mengasilkan PSD untuk
73
tegangan. PSD ini dipakai untuk menghitung damage dengan memakai
formula Dirlik atau distribusi Rayleigh.
III.3.2 Data Kasus Beban (Load Case Data)
a. Load case data untuk analisa Regular
Number of Cycles : Jumlah siklus gelombang dari kondisi beban
sebenarnya yang akan terjadi pada line.
b. Load case data untuk analisa Rainflow
Simulation Period : Perioda dari pre run simulation file yang
mendefinisikan kasus beban.
Exposure Time : Jumlah total waktu dari sistem pada kasus
pembebanan
III.3.3 Analisa data
Pada bagian analisa data dalam Orcaflex berisi item diisi datanya, untuk
bagian yang akan dianalisa
Critical Damage.
Adalah suatu batasan kritis. Jika total kerusakan pada titik fatigue melampaui
batas kritis maka pada figure damage akan ditandai pada hasil perhitungan.
Number of Thetas
adalah jumlah theta (N) pada sekeliling lingkaran pipa pada bagian yang akan
dihitung analisa fatiguenya. Nilai N dapat dibagikan secara merata dengan
nilai 360° / N pada keliling pipa.
Arch Length Intervals
Pada line yang akan dianalisa, kita lakukan pembagian menjadi beberapa
bagian yang memiliki panjang tertentu. Dalam interface Orcaflex panjang
bagian tersebut adalah Arc Length Interval yang mana panjang bagian
74
ditentukan dengan From yaitu dari titik mana bagian tersebut dimulai dan To
yaitu bagian line tersebut berakhir.
Faktor Konsentrasi Tegangan (Stress Concentration Factor)
Saat maximum stress range dipakai dengan kurva S-N untuk menghitung
damage, maximum stress range tersebut diskalakan dulu dengan Stress
Concentration Factor. Jika tidak ada konsentrasi tegangan yang ditetapkan
dalam input maka SCF akan di set dalam Orcaflex dengan nilai 1.
Factor ini dapat dipakai pada situasi khusus, dimana asumsi line adalah
sebagai pipa sederhana dari material homogen tidak digunakan. Sebagai
contoh pada titik las tegangan yang terjadi akan lebih terkonsentrasi dari pada
bagian pipa lainnya dan kegagalan fatigue akan lebih mungkin terjadi pada
area seperti itu. Nilai SCF ditentukan 1.
III.3.4 Kurva S - N
S-N Curve adalah kurva yang menunjukan angka siklik menuju kegagalan,
N(S), ketika suatu material mengalami siklik berulang hingga menghasilkan
suatu stress range S. Orcaflex menggunakan S-N curve untuk menghitung
damage dalam analisa fatigue.
Jika dibutuhkan kita dapat mendefinisikan sejumlah kurva S-N yang berbeda
dan menggunakannya pada arc length yang berbeda sepanjang line. Hal ini
akan mempermudah dalam menangani kasus dimana line dibuat dari bagian-
bagian dengan material yang berbeda.
Pada tiap Kurva S-N harus dispesifikasikan batas tegangan fatigue, FL, yang
mana stress range dibawahnya tidak terjadi. Hal ini terkadang menjadi
referensi sebagai batas ketahanan .
Kurva S-N tersebut dalam Orcaflex daoat dispesifikasikan dalam bentuk
parameter atau tabel.
75
Ketika kurva S-N didefenisikan dalam bentuk parameter, maka dispesifikasika
dua parameter , A dan b dan kurva akan dibentuk dengan persamaan :
b
A
SN 10= (3.3)
Log 10(N) = A – b. Log10(S)
Ketika kurva dispesifikasikan sebagai sebua tabel kita akan diberikan sebuah
tabel hubungan nilai S dan N. Untuk nilai s dipakai interpolasi linear atau
extrapolasi untuk mendapatkan nilai N.
S-N Curve Unit
Parameter kurva S-N yang dimasukkan harus konsisten dengan unit analisa
fatigue. Parameter tersebut yang berhubungan dengan tegangan dalam Mpa,
atau dengan unit tegangan lainnya.
Changing Unit
Dalam merubah unit kurva S-N kita harus memperhatikan persamaan
sebelumnya yaitu :
Log 10(N) = A – b. Log10(S) (3.4)
Kemudian nilai tegangan S dirubah menjadi S’ = c . S dimana S’ adalah unit
tegangan baru maka persamaan (1) menjadi :
Log 10(N) = A’ – b’. Log10(S’)
Kemudian didapatkan
Log 10(N) = A’ – b’. Log10(c.S) =[A’ - b’Log10(c)] – b’. Log10(S)
(3.5)
Dari persaman (1) dan (2) kita lihat bahwa b’ = b dan A’ = [A +b.Log10(c)]
III.3.5 Titik fatigue (Fatigue Points)
Fatigue dianalisa pada sejumlah line atau segmen di pertengahan penampang
melintang sepanjang arc length interval line. Bagian archlength didiskritisasi
dalam polar koordinat (R, theta) dan dispesifikasikan angka sudut theta, dan
76
menggunakan dua nilai ‘r ‘ satu pada sisi dalam tegangan ,ID, dan satu pada
sisi luar tegangan OD. Theta diukur dari sumbu lokal axis x kearah axis y ,
yang dapat dilihat pada gambar dibawah ini, dimana diperlihatkan titik fatigue
akan dianalisa ketika angka sudut theta diset 8, memberikan titik fatigue pada
theta = 0, 45,90, 135, 180, 225, 270dan 315
Gambar III.10 Fatigue Points pada arc length cross section
(sumber: Orcaflex User Manual. 2005)
Pada akhirnya akan didapatkan jumlah keseluruhan fatigue points = (jumlah
arch length ) x (jumlah sudut theta) x 2 dimana damage akan dianalisa.
III.3.6 Kalkulasi Kerusakan (Damage )
Untuk tiap titik fatigue, Orcaflex menghitung nilai kerusakan dan
melaporkannya dalam hasil perhitungan fatigue (fatigue result). Berikut
adalah tahapan bagaimana perhitungan dilakukan :
Untuk tiap 3 arah tegangan utama (aksial, radial, circumferensial),
Orcaflex menghitung time history dari komponen tegangan yang
terjadi dalam arah utama, pada titik fatigue pada suatu kasus beban.
Orcaflex kemudian menghitung nilai kerusakan yang berhubungan
dengan time history tiga komponen tegangan utama.
77
Orcaflex kemudian memilih tiga nilai kerusakan utama paling besar
dan menentukan sebagai nilai kerusakan pada titik fatigue pada satu
kasus beban. Worksheet kasus beban pda hasil perhitungan fatigue
adalah nilai kerusakan tiap kasus beban pada tiap titik fatigue. Nilai
kerusakan akibat kasus beban dilaporkan sebagai kerusakan per jam.
Kerusakan terburuk umumnya terjadi pada tegangan ZZ
Orcaflex kemudian menskalakan nilai kerusakan tersebut untuk
memungkinkan hubungan dengan kasus beban tersebut.
Langkah tersebut memberikan total exposure damage value dari kasus
beban pada titik fatigue. Nilai keseluruhan kerusakan kasus beban
nampak dalam Damage Table worksheet pada hasil perhitungan
fatigue.
Pada akhirnya , Orcaflex kemudian menyimpulkan nilai total
kerusakan kasus beban untuk memperoleh Nilai total kerusakan pada
titik fatigue. Nilai ini dibuat dalam bentuk Damage Table worksheet
dalam hasil perhitungan fatigue.
III.3.7 Hasil Perhitungan (Result)
Hasil perhitungan analisa fatigue disajikan dalam satu Damage Table Worksheet,
berikut satu Load case worksheet untuk setiap kasus beban. Ini juga merupakan
sebuah Worksheet yang berisikan data kurva S-N.
Lembar Kasus Beban (Load Case Worksheet)
Load case worksheet berisi hasil perhitungan tegangan yang disdapat untuk setiap
titik fatigue yang dianalisa berikut informasi seperti data lingkungan yang
diaplkasikan pada kasus beban.
Sebuah tabel perhitungan tegangan untuk setiap arc length termasuk interval arc
length. Setiap tabel berisi baris hasil perhtungan tiap titik fatigue dalam potongan
melintang arc length. Hasil perhitungan adalah stress range (untuk setiap
78
komponen tegangan), Maximum stress range dan nilai kerusakan hasil
perhitungan suatu kasus pembebanan.
Tegangan maksimum von Mises juga dilaporkan (jika dipilih), tetapi sebagai
catatan nilai ini tidak mempengaruhi perhitungan damage.
Load case reports juga termasuk detail dimana pada line terjadi kerusakan paling
buruk.
Lembar Tabel Kerusakan (Damage Table Worksheet)
Damage table worksheet mulai dengan table kerusakan yang berlebihan, yang
menampilkan titik fatigue pada keseluruhan kerusakan yang melampaui nilai
kerusakan kritis ( yang ditampilkan dalam table title). Detail dimana pada line
mengalami kerusakan paling buruk terjadi juga dilaporkan.
Kemudian terdapat tabel Other Stress yang ,melaporkan tegangan langsung
(Direct stress) maksimum dan minimum serta tegangan geser maksimum dan
minimum pada titik fatigue. Pada tabel ini juga dilaporkan tegangan von Mises
maksimum.
Akhirnya, lembar tabel kerusakan (Damage table worksheet) menyediakan tabel
kerusakan untuk tiap arc lengt cross section yang dianalisa. Laporan ini untuk
setiap titik fatigue pada cross section , Nilai kerusakan yang terjadi keseluruhan
untuk tiap kasus beban dan total kerusakan yang berlebihan.
Dalam semua tabel damage, nilai total kerusakan yang melebihi nilai kerusakan
kritis yang ditentukan ditandai dengan warna merah.