bab iii program perancangan kampanye
TRANSCRIPT
24
BAB III
PROGRAM PERANCANGAN KAMPANYE
3.1. Konsep Perancangan Program Kampanye
3.1.1. Analisis Situasi Perusahaan atau Lemabaga
1. Sejarah Perusahaan atau Lembaga
Mengingat arti pentingnya pendidikan dalam membangun bangsa dan negara
serta keinginan membantu pemerintah dalam hal penyediaan sumber daya manusia
(SDM) melalui dunia pendidikan serta melihat kemampuan dan keterbatasan daya
tampung yang dimiliki sekolah kejuruan teknik negeri pada saat itu khususnya STM
Negeri 5 Jakarta, maka atas gagasan dan prakarsa rekan-rekan guru STM Negeri 5
Jakarta (yang kini berganti nama menjadi “SMK Negeri 4 Jakarta”). Dibentuklah
sebuah yayasan yang berbasis pendidikan teknik dengan nama “YAYASAN
METROPOLITAN” dengan nama sekolah “STM METROPOLITAN” yang
membidangi 5 program keahlian yaitu : Teknik Bangunan Gedung, Teknik
Elektronika, Teknik Listrik, Teknik Mesin Produksi, dan Teknik Mesin Otomotif.
Sementara gedung sekolah dan praktek menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh
STM Negeri 5 Jakarta, Ketua yayasan pada saat itu dipimpin oleh Bapak Suhyad
Danuamiharja dengan Kepala Sekolah yaitu Bapak I. Y. Sumitro. Pada Tahun 1987
Kepala Sekolah Bapak I. Y. Sumitro diganti oleh Bapak MHS. Muhtar.
Pada Tahun 1982 Pemerintah mengeluarkan kebijakan Melarang seluruh
sekolah swasta menggunakan fasilitas sekolah negeri, kecuali sekolah swasta
bernaung dibawah yayasan PGRI. Dengan mengikuti kebijaksanaan pemerintah pada
saat itu maka “STM METROPOLITAN” menjadi STM PGRI 5 Jakarta, pada saat itu
kepala sekolah yang dipimpin oleh Bapak MHS Muhtar digantikan oleh Bapak
25
I.Budi Suroyo. Lalu Tahun 1995 Kepala Sekolah I.Budi Suroyo digantikan oleh
Bapak Y.Sujono. Pemerintah mengeluarkan kebijakan, merubah nama sekolah
kejuruan menjadi SMK, Menyikapi kebijakan pemerintah pada saat itu, maka STM
PGRI 5 Jakarta menjadi SMK PGRI 11 Jakarta hingga saat ini, begitu juga STM
Negeri 5 Jakarta menjadi SMK Negeri 4 Jakarta.
Pada Tahun 1996 Berdasarkan instruksi dan kebijakan pemerintah Gedung
SMK Negeri 4 Jakarta yg pada saat itu berlokasi di Jalan Budi Utomo no.5
dipindahkan kegedung yang baru yang dibangun atas bantuan dana Bank
Pembangunan Asia, berlokasi dijalan Rorotan VI, Cilincing, Jakarta Utara. Pda saat
itu juga pemerintah mengeluarkan peraturan/kebijakan pemerintah yang menyatakan
bahwa sarana gedung beserta fasilitas milik SMKN 4 Jakarta tidak boleh digunakan
selain daripada peruntukan kegiatan SMKN 4 Jakarta. Hal ini merupakan suatu ujian
dan tantangan yang cukup berat bagi kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11
Jakarta.
Pada Tahun 1997 Menyikapi kebijakan tersebut melalui perjuangan panjang,
berliku-liku dan melelahkan bahkan SMK PGRI 11 Jakarta sempat hampir tutup
dikarenakan tidak memiliki sarana/fasilitas gedung sendiri, sedangkan SMKN 4
Jakarta selaku mitra kerja yang selama ini ditumpangi pindah kelokasi yang baru,
sementara pembina lokal / kepala sekolah SMKN 4 Jakarta pada saat itu sangat tidak
memikirkan dan tidak ikut bertanggung jawab terhadap kelangsungan SMK PGRI 11
Jakarta. usaha demi usaha serta kerja keras terus dilakukan tanpa kenal lelah demi
kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11 Jakarta oleh Bapak Y.Sujono selaku
kepala sekolah dan didampingi oleh beberapa guru yang peduli terhadap
kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11 Jakarta, Kepala SMK PGRI 11 Jakarta
menghadap Kepada Ibu Dra. Hj. Erna Suparman selaku anggota DPR RI, kemudian
26
oleh beliau diberi rekomendasi dan pengantar untuk menghadap Bapak Supriadi
anggota DPRD DKI JAKARTA yang membidangi pendidikan. keesokan harinya
Bapak Y.Sujono selaku kepala sekolah melalui telepon mendapat undangan rapat
dari KaKanwil guna membahas permasalahan Bapak Y.Sujono selaku kepala sekolah
didampingi 2 orang guru memenuhi undangan rapat KaKanwil, dalam rapat hadir
pejabat KaKanwil, Ketua Yayasan, Ketua SMKN 4 Jakartat yang baru Bapak Bowo
Irianto serta Kepala BPKPT, kemudian atas kebijakan serta kearifan Bapak
Awlinurdin selaku Kakanwil dan kemurahan hati serta kebaikannya Bapak Bowo
Irianto selaku Kepala SMKN 4 Jakata juga atas kebaikan Bapak Supriadi selaku
Ketua BPKPT didalam memikirkan kelangsungan dan keberadaan SMK PGRI 11
Jakata. Hasil rapat pada saat itu memutuskan kebijakan bahwa SMK PGRI 11 Jakata
mulai tahun tersebut untuk sementara waktu selama bangunan sekolah SMK PGRI
11 Jakata belum selesai diperbolehkan menggunakan gedung dan fasilitas BPKPT
dan SMKN 4 Jakata.
Pada Tahun 2007 Kepala Sekolah Bapak Y.Sujono digantikan oleh Bapak
Zulfahmi. serta membuka jurusan baru yaitu Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
yaitu dengan 3 Kompetensi Keahlian Akuntansi, Administrasi Perkantoran,
Pemasaran.
Sumber : https://www.smkpgri11jkt.sch.id/profil/sejarah-singkat
2. Visi dan Misi Perusahaan atau Lembaga
a. Visi Perusahaan
Mewujudkan pendidikan yang bermutu untuk mengejar kualitas unggulan
27
b. Misi Perusahaan
Menyiapkan tamatan yang berkualitas, profesional yang dapat menjadi aktor
unggulan tenaga kerja pada dunia usaha,industri dalam menghadapi persaingan era
global pada masa sekarang maupun masa mendatang.
c. Potensi Perusahaan
SMK PGRI 11 Jakarta adalah sekolah menengah kejuruan swasta yang memiliki
kompetensi keahlian dibidang Teknologi dan Bisnis Management yang bertujuan
menciptakan generasi bangsa yang bermoral,kompetitif dan berintegritas. Terbukti
dengan banyak alumni yang telah dihasilkan SMK PGRI 11 Jakarta yang kini sukses
dibidang keahliannya, Karakteristik tenaga pendidik/guru dan tenaga kependidikan
yang muda, energik, punya kemauan dan komitmen yang tinggi. Potensi yang
dimiliki SMK PGRI 11 Jakarta sudah teraktualisasikan dengan baik, terbukti dengan
adanya kemitraan yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan kualitasnya,
3. Analisis SWOT dan PEST
Dalam perancangan kampanye ini, diperlukan analisis lebih mendalam
dengan tujuan agar program yang dirancang dapat terlaksana sesuai dengan tujuan
akhir dari kampanye itu sendiri. Dalam hal ini, kami menggunakan dua analisis yakni
SWOT dan PEST. Berikut hasil analisis yang kami lakukan :
B. Analisis SWOT Program Kampanye
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan yang dimiliki kampanye kami adalah :
a) Melakukan kampanye dengan konsep seminar edukasi
b) Menghadirkan narasumber yang friendly dikalangan remaja
c) Membuat media publikasi dengan konsep yang menarik dan mudah
dimengerti
28
d) Memberi souvenir dan snack box bagi para audience
e) Membebaskan biaya keikutsertaan seminar(free)
f) Didukung dengan fasiitas dan kelengkapan yang memadai
2. Weakness (Kelemahan)
a) Peserta audience hanya siswa SMK PGRI 11
b) Bertemakan yang jarang dianggap penting bagi kalangan siswa
c) Terbatasnya ruang dan waktu
3. Opportunity (Peluang)
a) Menciptakan generasi milenial yang memilki etika berkomunikasi sosial
media
b) Meminimalisir dampak negatif penggunaan sosial media
c) Memberikan pengetahuan luas dari manfaat penggunaan sosial media
4. Thread (Ancaman)
a) Banyaknya kabar atau berita hoax disosial media
b) Maraknya kasus prostitusi online yang membahayakan kalangan remaja
C. PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, Teknologi)
1. Politik
Dalam sisi politik ada lima pasal yang mengatur etika bermedia sosial, pasal 27
sampai 30 UU ITE. Yang bertujuan untuk mengatur penggunaan sosial media oleh
masyarakat sehingga masyarakat mempunyai aturan dan batasan tentang penggunaan
sosial media. Penggunaan komunikasi politik melalui sosial media menjadi media
yang cukup ampuh untuk mempengaruhi pasangan calon.
2. Ekonomi
Masyarakat yang aktif menggunakan sosial media biasanya cenderung mengikuti
kabar terbaru untuk terus mengikuti trend terbaru. Untuk itu dibutuhkan selalu
29
pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan bersosial media. Terlebih lagi pengguna
sosial media yang menjadi penggemar fashion terbaru.Melalui sosial media
masyarakat dapat mengetahui mode fashion teranyar. Selain itu penggunaan sosial
media diera sekarang ini masyarakat semakin dimudahkan untuk melakukan
transaksi jual beli karena tersedianya akun online shop disosial media. Tak sedikit
juga masyarakat kalangan atas menjadikan sosial media sebagai sumber penghasilan
dengan sistem endorse.
3. Sosial
Terkait dengan faktor sosial, penggunaan sosial media memberikan kemudahan
dalam berkomunikasi, baik dengan teman, ataupun keluarga yang tidak
memungkinkan untuk berkomunikasi secara langsung. Selain itu kita dapat bertemu
dengan teman atau keluarga yang sudah lama tak bertemu melalui sosial media.
4. Teknologi
Seiring berjalannya waktu, teknologi dibuat semakin memudahkan manusia
untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Saat teknologi internet dan mobile phone
makin maju maka media sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses
facebook atau twitter misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya
dengan menggunakan sebuah mobile phone.. Demikian cepatnya orang bisa
mengakses media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhadap arus
informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena
kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media massa
konvensional dalam menyebarkan berita-berita. Berita dan informasi terbarupun bisa
diakses melalui sosial media seperti akun facebook, twitterr maupun instagram.
3.1.2. Permasalahan
30
Menurut wawancara dengan informan yakni Bapak Dwi Sudibyo, S.Kom selaku
guru Teknologi Informasi dan Komunikasi SMK PGRI 11 Jakarta, Berkenaan
dengan permasalahan komunikasi, juga menjelaskan terkait program kampanye
melalui sosialisasi merupakan hal penting yang diberikan kepada siswa SMK PGRI
11 Jakarta agar siswa lebih berhati hati dalam berkomunikasi di sosial media, karena
di kalangan remaja saat ini kerap terjadi Cyber bullying, dengan segala bentuk
ejekan, hinaan, intimidasi melalui social media, teknologi digital atau telepon seluler.
Peran guru itu sebenarnya signifikan dalam mencerdaskan anak didiknya menjadi
bijak bersosial media.
Para guru hendaknya menjadi teladan dalam bersosial media , memberi contoh
apa yang layak dibagikan ataupun tidak dibagikan, jangan sampai yang terjadi malah
sebaliknya, guru yang sudah terpapar info negatif atau hoax lalu menyebarkannya
kepada siswa. Guru juga harus lebih bijak guna memahami segala hal menyangkut
sosial media itu sendiri dan harus juga mengikuti trend”kultur digital” seperti
penggunaan teks yang kerap digunakan dikalangan remaja khususnya siswa. Karena
dengan aktif di sosial media seorang anak bisa dinilai “gaul’ oleh anak lainnya.
Emosi remaja yang masih tergolong labil, sehingga kerap mengekspresikan diri dan
tidak dapat mengontrol dirinya, sampai bertindak bully atau berkomentar yang tidak
bertetika melalui sosial media.
Maka dari kejadian ini kami membuat Kampanye Sosial berupa sosialisasi yang
di lakukan ke sekolah, dengan harapan dapat memberikan pemahaman lebih
mendalam kepada siswa siswi mengenai pentingnya beretika komunikasi di social
media.
3.1.3. Tujuan
31
Kampanye yang berjudul “Perancangan Kampanye Sosial Membangun
Kesadaran Beretika Komunikasi di Sosial Media Pada Siswa SMK PGRI 11 Jakarta”
diadakan bertujuan untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya beretika disosial
media bagi kalangan remaja khususnya siswa SMK PGRI 11 Jakarta. Diharapkan
dengan adanya kampanye ini siswa SMK PGRI 11 Jakarta lebih bijak dalam
menggunakan sosial media dan lebih berhati-hati serta memikirkan dampak yang
terjadi baik dalam membuat status, komentar, opini maupun postingan yang tertera di
sosial media.
3.1.4. Target Khalayak
Dalam program kampanye yang kami laksanakan dengan tema “Yuk.. Bijak
Bersosial Media”, target khalayak di lihat dari segi demografis, psikografis, dan
geografis yaitu :
1. Demografis
a. Target Primer, khalayak primer dalam program kampanye ini adalah Para
Pelajar SMK PGRI 11 Jakarta
b. Target Sekunder, khalayak sekunder dalam program kampanye ini adalah
para Guru, dan Orang Tua Siswa
c. Jenis Kelamin : Laki-laki dan Perempuan
1. Psikografis
Pada segi psikografis target khalayak dalam program kampanye ini adalah semua
siswa siswi yang menggunakan social media.
3. Geografis
Dari segi geografis khalayak program kampanye kami berasal dari daerah
Rorotan, Malaka, dan Cilincing.
32
3.1.5. Pesan
Pesan yang terkandung dalam kampanye ini bagi kalangan remaja adalah untuk
lebih berhati-hati lagi dalam menggunakan sosial media. Gunakan sosial media
sebagai wadah yang bermanfaat dan mendatangkan dampak positif bagi
penggunanya. Hindari konten yang bersifat negatif, provokasi dan tidak bermanfaat.
Memberikan kesadaran mengenai dampak yang ditimbulkan dalam pengguanaan
social media yang tidak baik, Selain itu juga memberikan arahan untuk
menggunakan sosial media secara cerdas dan bijaksana.
Dalam kampanye ini, penulis menyampaikan pesan yang bersifat
informatif,edukatif, dan persuasif. Pada kampanye ini juga memberikan pesan “Yuk..
Bijak Bersosial Media. Maksud dari pesan ini adalah mengajak pengguna social
media agar lebih berpikir terlebih dahulu sebelum menyampaikan pendapat dan
memberikan komentar di social media agar tidak menyebabkan gangguan psikologis
pada seseorang, kelompok, atau organisasi.
3.1.6. Strategi dan taktik
Dalam merancang sebuah program kampanye sosial dibutuhkan beberapa
strategi dan taktik yang baik agar kampanye social yang di rancang berjalan dengan
lancer sesuai harapan. Adapun strategi dan taktik perancangan kampanye sosial yang
kami lakukan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel III.I
Tabel Strategi dan Taktik
NO STRATEGI NO TAKTIK
1. Program yang dilakukan berupa 1. Menyampaikan pesan kampanye
33
sosialisasi yang berbentuk seminar
edukasi yang bersifat persuasif
yang dilakukan di SMK PGRI 11
Jakarta.
dengan gaya pembawaan yang
santai dan mudah dimengerti
2. Menghadirkan narasumber yang
inovatif dan digemari dikalangan
remaja.
2. Materi yang disampaikan berupa
slide video yang diringkas secara
menarik dan kreatif.
3. Edukasi yang disampaikan lebih
mengarah kepada dampak positif
dari penggunaan internet
3. Mengadakan sesi review materi
beserta tanya jawab kepada siswa
dan memberikan souvenir
4. Didukung media publikasi berupa
Spanduk,poster dan banner yang
didesain secara menarik dan
mudah dipahami.
3.1.7. Media
Seperti yang sudah disebutkan pada bab II, media dapat dikategorikan menjadi
2, dalam kampanye ini, penulis metode media kampanye below the line (BTL) yakni
seperti, spanduk, poster serta video kampanye. Kemudian dari jenis sosial media
kami menggunakan Facebook, Twitter dan Instagram Tujuan dari digunakannya
media tersebut adalah untuk membantu kami dalam menyampaikan informasi dan
kegiatan kampanye. Dan pada kegiatan kampanye, tim sosialisasi menggunakan t-
shirt dengan logo ”Yuk..Bijak Bersosial Media” dan Selanjutnya, akan ada
pembagian pin kepada peserta yang hadir dalam kegiatan sosialisasi sebagai simbol
partisipasi siswa SMK PGRI 11 Jakarta. Berikut nama akun sosial media yang kami
gunakan yaitu :
Facebook : Yuk.. Bijak Bersosial Media
Twitter : @bijakbersosialmedia
Instagram : @bijakberosialmedia_
34
3.1.8. Anggaran Perancangan Kampanye
Adapun anggaran yang telah dirincikan untuk tercapainya kampanye sosial
kami adalah sebagai berikut :
Tabel 111.2
Tabel Anggaran Kampanye
No. Jenis Keperluan Banyaknya Jumlah
1. Poster 5 lembar Rp. 275.000
2. Spanduk 3 buah Rp. 60.000
3. Banner 3 buah Rp. 50.000
4. Souvenir & Bingkisan 200 buah Rp. 1.500.000
5. Konsumsi 150 box Rp. 1.750.000
6. Pin 150 buah Rp. 150.000
7. Honor Narasumber 2 orang Rp. 8.000.000
8. Videographer 2 orang Rp. 500.000
TOTAL Rp. 12.285.000
Sumber: Data Pribadi
3.1.9. Kriteria Evaluasi
Berikut merupakan kriteria evaluasi dalam mensosialisasikan kampanye
kami, yakni :
Tabel III.3
Tabel Kriteria Evaluasi
Program Kampanye Tujuan Indikator
Kunjungan dan Sosialisasi
mengenai “Bijak Bersosial
Media”
Mengajak siswa sebagai
pengguna sosial media
agar lebih bijak dan
Siswa dapat
menggunakan sosial
media seperlunya
35
berhati-hati
menggunakan sosial
media
Siswa lebih berhati-hati
dalam melontarkan
komentar dan status
disosial media
Siswa dapat menjaga
privasinya disosial media
demi menghindari hal
yang merugikan
Agar siswa dapat
mengetahui dan
mempelajari dampak
positif dan keuntungan
dari penggunaan sosial
media
Siswa mengerti dan
mengetahui dampak
positif dan keuntungan
dari penggunaan sosial
media
Siswa mulai mengikuti
dan mempelajari akun-
akun motivasi disosial
media
Mempublikasikan poster,
dan spanduk digital dalam
akun Facebook, Twitter,
dan Instagram yang
berisikan pesan kampanye
Yuk.. Bijak Bersosial
Media
Memberikan kesadaran
tentang tindakan
berkomentar negatif di
sosial media merupakan
tindakan yang tidak baik.
Menurunnya tindakan
berkomentar negatif di
sosial media sebesar 50%
3.2. Eksekusi Program Publikasi Kampanye
a. Naskah Informasi tentang Bijak Bersosial Media
Tabel III.4
Tabel Naskah-Naskah Media
Naskah Media Sosial
Facebook. Instagram, Twitter
Naskah Media Website
Bijakbersosmed.id
Undang- Undang ITE
Undang- Undang ITE
36
Pasal 27 ayat 3 UU ITE, yaitu “setiap
orang sengaja tanpa hak
mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik.”
Pasal 27 ayat 2 UU ITE, yaitu “setiap
orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang diajukan
untuk menimbulkan rasa kebencian atau
permusuhan individu dan/atau
kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama ras dan
antar golongan (SARA)
Pasal 27 ayat 3 UU ITE, yaitu “setiap
orang sengaja tanpa hak
mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat
dapat diaksesnya Dokumen Elektronik
yang memiliki muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik.”
Pasal 27 ayat 2 UU ITE, yaitu “setiap
orang dengan sengaja dan tanpa hak
menyebarkan informasi yang diajukan
untuk menimbulkan rasa kebencian
atau permusuhan individu dan/atau
kelompok masyarakat tertentu
berdasarkan atas suku, agama ras dan
antar golongan (SARA)
Nasehat
Sebagai pengguna Sosmed tentu kita
tidak ingin bersinggungan dengan kasus
pidana tersebut. Untuk itulah saat ber-
sosial media hendaknya kita
menyikapinya dengan bijak atas
komentar/argumen yang di sosmed
entah itu komentar yang baik maupun
negatif. Terima saja komentar/argument
itu berfikir positif/positif thinking dan
jadikan sosmed sebagai sarana
informatif, inovatif, aktual, factual dan
motivasi perbaikan diri apabila ada
komentar negatif.
Untuk itu dalam ber-Sosial Media
hendaknya kita mengenal Etika dan
Sopan Santun sehingga kita tidak
terjebak dalam hiruk pikuk komentar-
komentar yang bias membawa kita
berhadapan hukum.
Etika Bersosial Media
Kadang kita berfikir, berkomentar di
Sosmed aja kok sampai dapat sangsi
pidana ? mengapa Negara sampai
mengatur hal demikian diatas.
Hal ini harus kita pahami bahwa dari
sekian banyak tugas Negara salah
satunya adalah melindungi hak setiap
Warga Negara sehingga menerbitkan
UU ITE dimaksud.
Sebagai pengguna Sosmed tentu kita
tidak ingin bersinggungan dengan kasus
pidana tersebut. Untuk itulah saat ber-
sosial media hendaknya kita
menyikapinya dengan bijak atas
komentar/argumen yang di sosmed
entah itu komentar yang baik maupun
negatif. Terima saja komentar/argument
itu berfikir positif/positif thinking dan
jadikan sosmed sebagai sarana
informatif, inovatif, aktual, factual dan
motivasi perbaikan diri apabila ada
komentar negatif.
Beberapa dampak positif dari sosial
media yaitu :
a) Untuk menghimpun keluarga,
saudara, kerabat yang
Beberapa dampak positif dari sosial
media yaitu :
a) Untuk menghimpun keluarga,
saudara, kerabat yang tersebar,
37
tersebar, dengan jejaring sosial
ini sangat bermanfaat dan
berperan untuk mempertemukan
kembali keluarga atau kerabat
yang jauh dan sudah lama tidak
bertemu, kemudian lewat dunia
maya hal itu bisa dilakukan.
b) Sebagai media penyebaran
informasi. Informasi yang up to
date sangat mudah menyebar
melalui situs jejaring sosial.
Hanya dalam tempo beberapa
menit setelah kejadian, kita telah
bisa menikmati informasi
tersebut.
c) Memperluas jaringan
pertemanan. Dengan
menggunakan jejaring sosial,
kita bisa berkomunikasi dengan
siapa saja, bahkan dengan orang
yang belum kita kenal sekalipun
dari berbagai penjuru dunia.
d) Situs jejaring sosial membuat
anak dan remaja menjadi lebih
bersahabat, perhatian, dan
empati.
e) Sebagai sarana untuk
mengembangkan keterampilan
dan sosial. Pengguna daapat
belajar bagaimana cara
beradaptasi,bersosialisai dengan
publik dan mengelola jaringan
pertemanan.
f) Internet sebagai media
komunikasi, setiap pengguna
internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari
seluruh dunia.
g) Media pertukaran data. Dengan
menggunakan jaringan situs-
situs web para pengguna internet
di seluruh dunia dapat saling
bertukar informasi dengan cepat
dan murah.
h) Sebagai media promosi dalam
bisnis. Hal ini memungkinkan
para pengusaha kecil dapat
mempromosikan produk dan
jasanya tanpa mengeluarkan
dengan jejaring sosial ini sangat
bermanfaat dan berperan untuk
mempertemukan kembali
keluarga atau kerabat yang jauh
dan sudah lama tidak bertemu,
kemudian lewat dunia maya hal
itu bisa dilakukan.
b) Sebagai media penyebaran
informasi. Informasi yang up to
date sangat mudah menyebar
melalui situs jejaring sosial.
Hanya dalam tempo beberapa
menit setelah kejadian, kita
telah bisa menikmati informasi
tersebut.
c) Memperluas jaringan
pertemanan. Dengan
menggunakan jejaring sosial,
kita bisa berkomunikasi dengan
siapa saja, bahkan dengan orang
yang belum kita kenal sekalipun
dari berbagai penjuru dunia.
d) Situs jejaring sosial membuat
anak dan remaja menjadi lebih
bersahabat, perhatian, dan
empati.
e) Sebagai sarana untuk
mengembangkan keterampilan
dan sosial. Pengguna daapat
belajar bagaimana cara
beradaptasi,bersosialisai dengan
publik dan mengelola jaringan
pertemanan.
f) Internet sebagai media
komunikasi, setiap pengguna
internet dapat berkomunikasi
dengan pengguna lainnya dari
seluruh dunia.
g) Media pertukaran data. Dengan
menggunakan jaringan situs-
situs web para pengguna
internet di seluruh dunia dapat
saling bertukar informasi
dengan cepat dan murah.
h) Sebagai media promosi dalam
bisnis. Hal ini memungkinkan
para pengusaha kecil dapat
mempromosikan produk dan
jasanya tanpa mengeluarkan
38
banyak biaya.
banyak biaya.
Beberapa dampak negativ dari sosial
media yaitu :
a) Susah bersosialisasi dengan
orang sekitar. Ini disebabkan
karena pengguna sosial media
menjadi malas belajar
berkomunikasi secara nyata.
Hal ini memang benar sekali,
karena saya mempunyai teman
yang sangat aktif di sosial
media, dia selalu memposting
apa saja yang sedang dia
kerjakan, namun keadaan yang
berbeda 180 derajat jika bertemu
secara nyata. Orang yang aktif di
soaial media, jika bertemu
langsung nyatanya adalah orang
yang pendiam dan tidak banyak
bergaul.
b) Situs sosial media akan
membuat seseorang lebih
mementingkan diri sendiri.
Mereka menjadi tidak sadar
akan lingkungan sekitar mereka,
karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet.
Pernahkah kalian jalan-jalan
atau bepergian dengan
seseorang, tetapi orang yang
kalian ajak jalan malah asik
dengan ponsel dan sosial
medianya sendiri?
c) Berkurangnya privasi pribadi.
Dalam sosial media kita bebas
menuliskan dan men-share apa
saja, Sering kali tanpa sadar kita
mempublish hal yang
seharusnya tidak perlu
disampaikan ke lingkup sosial.
d) Kejahatan dunia maya.
Kejahatan dikenal dengan
nama cyber crime. Kejahatan
dunia maya sangatlah beragam.
Diantaranya : carding, hacking,
cracking,
Beberapa dampak negativ dari sosial
media yaitu :
a) Susah bersosialisasi dengan
orang sekitar. Ini disebabkan
karena pengguna sosial media
menjadi malas belajar
berkomunikasi secara nyata.
Hal ini memang benar sekali,
karena saya mempunyai teman
yang sangat aktif di sosial
media, dia selalu memposting
apa saja yang sedang dia
kerjakan, namun keadaan yang
berbeda 180 derajat jika
bertemu secara nyata. Orang
yang aktif di soaial media, jika
bertemu langsung nyatanya
adalah orang yang pendiam dan
tidak banyak bergaul.
b) Situs sosial media akan
membuat seseorang lebih
mementingkan diri sendiri.
Mereka menjadi tidak sadar
akan lingkungan sekitar mereka,
karena kebanyakan
menghabiskan waktu di internet.
Pernahkah kalian jalan-jalan
atau bepergian dengan
seseorang, tetapi orang yang
kalian ajak jalan malah asik
dengan ponsel dan sosial
medianya sendiri?
c) Berkurangnya privasi pribadi.
Dalam sosial media kita bebas
menuliskan dan men-share apa
saja, Sering kali tanpa sadar kita
mempublish hal yang
seharusnya tidak perlu
disampaikan ke lingkup sosial.
d) Kejahatan dunia maya.
Kejahatan dikenal dengan
nama cyber crime. Kejahatan
dunia maya sangatlah beragam.
Diantaranya : carding, hacking,
cracking,
39
phising, dan spamming.
e) Pornografi. Dengan kemampuan
penyampaian informasi yang
dimiliki internet, pornografi pun
merajalela. Terkadang seseorang
memposting foto yang
seharusnya menjadi privasi dia
sendiri di sosial media, hal ini
sangat berbahaya karena bisa
jadi foto yang hanya di
postingnya di sosial media
disalah gunakan oleh pihak yang
tidak bertanggung jawab
phising, dan spamming.
e) Pornografi. Dengan kemampuan
penyampaian informasi yang
dimiliki internet, pornografi pun
merajalela. Terkadang
seseorang memposting foto
yang seharusnya menjadi privasi
dia sendiri di sosial media, hal
ini sangat berbahaya karena bisa
jadi foto yang hanya di
postingnya di sosial media
disalah gunakan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab
Sumber : Bijakbersosmed.id
b. Desain Media Publikasi Kampanye
1. Poster Kampanye
Media publikasi yang kami gunakan yaitu poster berukuran 50x70cm, yang berisi
pesan kampanye yang nantinya akan kami letakkan di area sekolah SMK PGRI 11
40
Jakarta sebagai pemberitahuan penting mengenai pesan kampanye “Yuk.. Bijak
Bersosial Media” pada saat kampanye berlangsung, agar para siswa dapat melihat
pesan dari kampanye yang kami lakukan.
Gambar III.1
Poster Kampanye
2. Spanduk Kampanye
Media Spanduk yang kami gunakan sebagai media publikasi berukuran 3 x
1m. Spanduk ini nantinya akan dipasang pada area depan sekolah sekaligus
sarana promosi kampanye kami yang berisi pesan kampanye sebagai
pemberitahuan penting mengenai pesan kampanye “Yuk.. Bijak Bersosial
Media”
41
Gambar III.2
Spanduk Kampanye
1. T-Shirt
Dalam kegiatan sosialisasi ini kami menggunakan t-shirt dengan design dan
warna yang disesuaikan dengan media publikasi lainnya.
Gambar III.3
T-Shirt Untuk Panitia
2. Pin atau Bros
Pin “Yuk.. Bijak Bersosial Media” diberikan pada saat sosialisasi sebagai
42
merchandise dari kampanye kepada seuluruh peserta sosialisasi yaitu siswa/I SMK PGRI
11 Jakarta. Menandakan pula bahwa sekolah SMK PGRI 11 Jakarta mendapatkan
sosialisasi mengenai kampanye “Yuk.. Bijak Bersosial Media”. Ukuran pin adalah
4cmx4cm.
Gambar III. 4
Pin atau Bros
c. Eksekusi Kegiatan Pendukung
Dalam penggunaan Media Publikasi untuk kegiatan kampanye sosial kami
memiliki gambaran mengenai tampilan media publikasi mulai dari Facebook,
Twitter, Instagram. Dan berikut tampilan media publikasi yang akan kami gunakan
dalam pelaksanaan kampanye sosial.
1. Tampilan Halaman Facebook
43
Sumber : Facebook Diajukan Untuk SMK PGRII 11 Jakarta
Gambar III.5
Halaman Facebook
2. Tampilan Halaman Twitter
Sumber : Twitter Diajukan Untuk SMK PGRI 11 Jakarta
Gambar III.6
Halaman Twitter
3. Tampilan Halaman Instagram
44
Sumber : Instagram Diajukan Untuk SMK PGRI 11 Jakarta
Gambar III.7
Halaman Instagram
45
3.3.1. Time Table dan Anggaran
3.3.2. Time Table
Table III.5
Time Table
Sumber : Data Pribadi
No. Kegiatan April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
1 Menentukan pilihan tugas akhir
2 Menentukan konsep kampanye
3 Permohonant izin riset
4 Mulai riset
5 Bimbingan perdana
6 Revisi judul dan pengajuan BAB I
7 Revisi BAB I
8 Acc BAB I dan pengajuan BAB II
9 Bertemu dan mewawancarai
Kepala Sekolah dan Guru TIK
10 Revisi BAB II
11 Membuat media publikasi :
spanduk, poster, tshirt,dan pin
12 Membuat Social Media : Twitter,
facebook,Instagram
13 Acc BAB II dan pengajuan BAB
III
14 Revisi BAB III
15 Revisi BAB III Karya dan
pengajuan BAB IV
16 Revisi design media publikasi
17 Revisi BAB III
18 Acc BAB III
19 Revisi BAB IV
20 Memberi hasil keseluruhan BAB
I,II,III,dan IV
46
3.3.2. Anggaran Biaya Pembuatan Karya
Tabel III.6
Tabel Anggaran Pembuatan Karya
Sumber : Data Pribadi
3.4. Kendala dan Pemecahan
Dalam penyusunan pembuatan perancangan kampanye ini nyatanya tak semudah
yang diharapkan penulis. Ada beberapa kendala yang ditemui dalam penyusunan
perancangan kampanye ini yang mampu teratasi oleh penulis. Adapun kendala yang
dihadapi oleh penulis sebagai berikut :
3.4.1. Kendala
1. Sulitnya melakukan permohonan ijin kepada Bapak Zulfahmi selaku kepala
sekolah SMK PGRI 11 Jakarta dikarenakan jadwal kegiatan beliau yang
padat.
2. Adanya kesulitan untuk menentukan jadwal wawancara dengan key informan
dan informan
3. Menentukan desain yang tepat untuk pembuatan media publikasi seperti
banner, spanduk, dan poster
No. Keterangan Jumlah
1. Print Lembar Bimbingan TA Rp. 50.000
2. Biaya cetak media Rp. 200.000
3. Biaya fotocopy dll Rp. 200.000
4. Hard Cover TA Rp. 35.000
5. Biaya Lainnya Rp. 50.000
TOTAL Rp. 535.000
47
3.4.2. Pemecahan
Adapun pemecahan yang dilakukan oleh penulis demi meminimalisir resiko
dari kendala yang terjadi adalah :
1. Mengkonfirmasi kepada sekretaris untuk jadwal bertemu dengan bapak
Zulfahmi selaku kepala sekolah SMK PGRI 11 Jakarta terkait permohonan
izin.
2. Melakukan konfirmasi jadwal wawancara dengan key informan dan informan,
mengatur jadwal pertemuan maksimal H-3 sebelum jadwal pertemuan, serta
melakukan wawancara tidak langsung misalnya dengan telfon atau whatsapp.
3. Mendiskusikan kembali dan meminta arahan melalui bimbingan kepada
dosen pembimbing untuk menentukan konsep desain media publikasi.
48