bab iii potensi balai besar penelitian dan … · pengembangan tanaman obat dan obat tradisional...

22
49 BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI DESTINASI WISATA EDUKASI A. Potensi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional Berdasarkan Analisis 4A Suatu tempat berhasil menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) sangat tergantung oleh 4 faktor yaitu : Aktraksi, Aksesbilitas, Amenitas, Ancillary. Contoh Aktrasi antara lain : keadaan alam, peninggalan sejarah dan ritual- ritual. Aksesbilitas : jauh dan dekatnya tempat tujuan, sarana transportasinya. Amenitas mencakup fasilitas fasilitas penunjang yang ada di lokasi wisata. Sedangkan Ancillary meliputi kelembagaan yang berpengaruh di suatu tempat. Untuk mengetahui potensi wisata di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) yang ada di Kalisoro, Kecamatan Tawangmanggu, maka dapat di ketahui melalui komponen 4A. berikut dapat di lihat potensi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat atau Etalase Tanaman Obat Kebun tanaman obat merupakan koleksi tanaman obat terlengkap yang ada di tawanmanggu, kebun tanaman obat ini memiliki koleksi tyanaman dari seluruh nusantara. Kebun ini merupakan

Upload: lamtuyen

Post on 16-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

49

BAB III

POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL (B2P2TOOT) SEBAGAI

DESTINASI WISATA EDUKASI

A. Potensi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional Berdasarkan Analisis 4A

Suatu tempat berhasil menjadi Daerah Tujuan Wisata (DTW) sangat

tergantung oleh 4 faktor yaitu : Aktraksi, Aksesbilitas, Amenitas, Ancillary.

Contoh Aktrasi antara lain : keadaan alam, peninggalan sejarah dan ritual-

ritual. Aksesbilitas : jauh dan dekatnya tempat tujuan, sarana transportasinya.

Amenitas mencakup fasilitas – fasilitas penunjang yang ada di lokasi wisata.

Sedangkan Ancillary meliputi kelembagaan yang berpengaruh di suatu

tempat.

Untuk mengetahui potensi wisata di Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) yang ada

di Kalisoro, Kecamatan Tawangmanggu, maka dapat di ketahui melalui

komponen 4A. berikut dapat di lihat potensi Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT)

berdasarkan analisis 4A antara lain :

1. Atraksi

a. Kebun Tanaman Obat atau Etalase Tanaman Obat

Kebun tanaman obat merupakan koleksi tanaman obat terlengkap

yang ada di tawanmanggu, kebun tanaman obat ini memiliki

koleksi tyanaman dari seluruh nusantara. Kebun ini merupakan

Page 2: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

50

tempat pembudidayaan tanaman yang di susun secara rapid an di

rawat dengan terartur. Serta di kebun tanaman obat ini bisa

mengetahui tanaman obat yang memiliki khasiat dan manfaat

untuk kesehatan.

b. Museum Hortus Medicus

Museum Jamu Hortus Medicus dikelola untuk memfasilitasi

kegiatan permuseuman jamu, museum ini menyediakan sarana,

fasilitas dan artefak jamu untuk pengoleksian, pelestarian, riset,

komunikasi dan diseminasi benda nyata dalam kerangka

Saintifikasi Jamu. Museum jamu Hortus Medicus dikelola sebagai

pusat permuseuman jamu Kemenkes, juga untuk menjadi bahan

studi oleh kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat

tertentu.

c. Pelestarian Tanaman Obat Tradisional

Pelestarian tanaman obat tradisional merupakan pelestarian

tanaman yang ada di seluruh nusantara, pelestarian ini dengan tujuan

untuk pembudidayaan tanaman yang pernah di teliti. Dengan

pemanfaatan khasiat tanaman yang memiliki keunikan masing-masing.

Serta pelestarian ini merupakan adaptasi tanaman yang diambil dari

berbagai daerah untuk di tanaman dan di budidayakan di kebun

tanaman obat Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT).

Page 3: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

51

d. Klinik Saintifikasi Jamu

Klinik Saintifikasi Jamu hortus medicus merupakan klinik

yang di sediakan untuk pengobatan terutama dengan pengobatan

herbal menggunakan ramuan yang diracik dari tanaman – tanaman

yang memiliki khasiat untuk pengobatan bernbagai jenis penyakit.

Setiap harinya melayani 12 – 19 pasien. Kegiatan pemeriksaan

Laboratorium klinik sudah menerima sertifikat sebagai jaminan

sistem manajemen mutu sehingga data yang dihasilkan terjamin

kebenarannya. Setelah pemeriksaan penyakit melanjutkan ke griya

jamu untuk pengambilan jamu baik berupa kapsul maupun rebusan.

Jamu yang digunakan berupa racikan simplisia, serbuk dan juga

ekstrak tanaman obat yang telah diteliti keamanan, mutu dan khasiat

melalui riset praklinik dan riset klinik. Selain pasien, griya jamu juga

melayani permintaan dari dokter jejaring Saintifikasi Jamu

2. Amenitas

a. Tourism Information Center (TIC)

Di sekitar Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Obat dan

Obat Tradisional (B2P2TOOT) belum ada TIC.

b. Warung Makan

Di sekitar Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Obat dan

Obat Tradisional (B2P2TOOT) sudah di kelilingi warung makan

Page 4: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

52

seperti : Sup Buntut Bu Ugi, Serba Sambel Resto. Sudah ada

sakaw coffe untuk istirahat

c. Jasa Angkutan

Sudah tersedia angkutan umum menuju Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT). Untuk

angkutan umum sudah tersedia mobil L300 yang melaju di depan

jalan utama.

d. Area Parkir

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Obat dan Obat

Tradisional (B2P2TOOT) memiliki halam yang luas untuk area

parkir kendaran pribdai maupun kendaraan umum.

e. Toko Cinderamata

Sudaah tersedia intalansi produksi jamu yang menyediakan

cinderamata khas ramuan herbal Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT)

f. Penerangan atau Listrik

Dari segi penerangan atau listrik Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) sangat

memakai serta sangat mencukupi kebutugan.

g. Air Bersih

Air bersih langsung dari sumber air gunung lawu yang dialirkan

melalui pipa – pipa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

sekitarnya.

Page 5: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

53

h. Promosi Wisata

Promosi wisata edukasi di Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) hanya di

lakukan melalui media social dan leaflet

i. Papan Keterangan Obyek

Belum tersedia papan keterangan mengenai Balai Besar Penelitian

dan Pengembangan Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) di

sepanjang jalan.

3. Aksesbilitas

a. Lokasi Destinasi Wisata

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Obat Tradisional (B2P2TOOT) berada di lokasi Jl. Raya Lawu

No. 11, Tawangmangu, Kab. Karanganyar dan Sekitarnya, Jawa

Tengah, Indonesia.

b. Jarak Tempuh dari Pusat Kota

Untuk menuju lokasi dari Kota Solo ditempuh 90 menit,

dengan menggunakan transportasi pribadi. Apabila menggunakan

transportasi umum 120 menit

c. Kondisi Jalan

Struktur jalan sudah bagus karena semua akses jalan sudah

di aspal dan bisa untuk di lalui berbagai jenis kendaran baik

kendaran umum maupun kendaraan pribadi.

Page 6: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

54

d. Sarana Transportasi

Dapat menggunakan kendaraan pribadi seperti motor

maupun mobil, jika menggunkan angkutan umum bisa naik bus

Solo menuju Tawangmanggu lalu turun di terminal

Tawangmanggu setelah itu dilanjutkan naik mobil trayek angkutan

umum menuju Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Obat dan

Obat Tradisional (B2P2TOOT)

4. Ancillary (Kelembagaan)

a. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional (B2P2TOOT) merupakan instansi pemerintah di bidang

kesehatan yang berada di bawah pengawasan Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia

b. Sumber Daya Manusia di B2P2TOOT

Modal tenaga manusia di Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional terdiri dari

pegawai tetap (PNS dan CPNS) maupun tidak tetap (tenaga yang

dikontrak dengan honor bulanan), dinilai sebagai faktor utama dalam

implementasi tugas dan fungsi Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional.

Tenaga kerja yang ada terdiri dari berbagai disiplin ilmu, antara

lain dari farmasi atau apoteker, pertanian atau biologi yang

Page 7: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

55

tergabung dalam kelompok penelitian dan perekayasaan atau

(Litkayasa) yang berasal dari SLTA, dan terdiri atas SAA, Analisis

Farmasi, SMA, dan SMEA. Dengan berbagai pertimbagan, maka

untuk jabatan B2P2TOOT di rangkap tenaga fungsional yang

bergabung dalam kelompok peneliti.

Pada Februari 2016, dengan amanah tugas litbang TOOT dan

Saintifikasi JAMU, B2P2TOOT memiliki gambaran kepegawaian

sebagai berikut. Jumlah total pegawai menurut jenis kepegawaian

sebanyak 241, meliputi 96 pegawai tetap (89 PNS dan 7 CPNS) dan

145 pegawai tidak tetap.

Pemandu dalam kegiatan wisata edukasi di Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(B2P2TOOT) merupakan tenaga ahli yang sedang melakukan

penelitian dan di bantu oleh teknisi Litkayasa. Sehingga, pemandu

mampu memperkenalkan secara detail tanaman obat serta khasiat

yang di miliki tanaman obat tersebut. Fasilitas yang dikunjungi

meliputi Ruang Sinema Fitomedika, Etalase Tanaman Obat, Kebun

Produksi Kalisoro, Gedung pascapanen, Pembibitan, adaptasi dan

Pelestaria

Page 8: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

56

B. Aktivitas wisata edukasi di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan

Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT)

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional (B2P2TOOT) memiliki rangkaian untuk kegiatan wisata edukasi

khususnya di bidang herbal dan jamu. Rangkaian aktivitas yang diselenggarakan

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(B2P2TOOT) sebagai berikut

(Gambar 17. Aktivitas Wisata Edukasi di B2P2TOOT. Sumber, Dokumen

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional,

2016)

Page 9: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

57

a. Sinema Fitomedika

Sinema Fitomedika, merupakan wahana penyebaran informasi, berupa

pemutaran film dokumenter iptek yang merupakan salah satu destinasi

awal pada kegiatan Wisata Kesehatan Jamu. Di tempat ini, pemandu

wisata akan menyampaikan presentasi sambutan, pemaparan profil

institusi dan diskusi awal dengan para peserta Wisata Kesehatan Jamu di

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional di Tawangmangu. Berikut adalah gambar aktivitas di Sinema

Fitomedika

(Gambar 18. Aktivitas di ruangan Sinema Fitomedika B2P2TOOT. Sumber,

Dokumen Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional, 2016)

Page 10: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

58

b. Pembenihan dan Pembibitan

Laboratorium benih dan pembibitan termasuk sarana penunjang

kegiatan litbang tanaman obat sektor hulu. Benih yang berkualitas akan

sangat berpengaruh terhadap kualitas tanaman obat yang dibudidayakan.

Kegiatan laboratorium benih dan pembibitan yaitu, pemeliharaan koleksi

benih, pembuatan database, penambahan koleksi benih dan bibit,

danpengujian daya kecambah benih. Pengunjung juga di berikan

penjelasan mengenai bibit yang bagus untuk di budidayakan. Berikut

adalah gambar laboratorium pembibitan dan pembenihan di Balai Besar

Penelitiadan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(Gambar 19. Pembenihan dan Pembibitan Tanaman Obat. Sumber, Dokumen

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional,

2016)

Page 11: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

59

c. Aktivitas pada Rumah Kaca Adaptasi dan Pelestarian Tanaman Obat

Desa Kalisoro Kec Tawangmangu, Karanganyar – Jawa Tengah,

dengan ketinggian : 1.800 mdpl dan 1.200 mdpl serta luas : Ruang

pelestarian 102,12 m² dan ruang adaptasi 77,7 m². Fungsi: tempat adaptasi

dan pembudidayaan Tanaman Obat. Aktivitas di ruang adaptasi tanaman

dan pelestarian tanaman obat ini di jelaskan mengenai tanaman obat yang

di teliti serta akan di budidayakan di kebun tanaman obat. Aktivitas

pengunjung mengamati serta melihat jenis-jenis tanaman obat dan

khasiatnya. Berikut adalah aktivitas pada rumah kaca adaptasi dan

pelestarian tanaman obat

(Gambar 20. Aktivitas Rumah Kaca dan Pelestarian Tanaman Obat. Sumber,

Dokumen Pribadi, 2016)

Page 12: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

60

d. Kebun Tanaman Obat atau Etalase Tanaman Obat di B2P2TOOT

Kebun Produksi Kalisoro dengan ketinggian 1.200 dpl seluas ± 2 H.

Lokasi : Desa Kalisoro, Kec. Tawangmangu, Karanganyar – Jawa

Tengaah. Di kebun tanaman obat ini merupakan koleksi tanaman obat

yang sudah di budidayakan dan di kembangkan. Fungsi : Kebun induk

tanaman obat (Plasma Nutfah), lahan percobaan, kebun koleksi,

pembibitan, kebun produksi tanaman obat dan lahan produksi pupuk

organik. Aktivitas di etalase tanaman obat ini pengunjung melihat serta

mengamati tanaman obat, kemudian pemandu akan memberikan contoh

tanaman yang langsung bisa di konsumsi. Berikut adalah gambar kebun

tanaman obat atau etalase tanaman obat

(Gambar 21. Aktivitas di Kebun Tanaman Obat. Sumber, Dokumen Pribadi,

2016)

Page 13: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

61

e. Aktivitas pada Laboratorium Pasca Panen

Laboratorium pasca panen merupakan laboratorium yang bertanggung

jawab terhadap produksi bahan jamu sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan,

sehingga memenuhi standar kualitas yang berlaku. Aktivitas pengunjung di

Laboratorium ini pengunjung melihat proses pemilihan tanaman obat yang

berkualitas serta proses menyotir tanaman kering dan basah penyotiran di lakukan

dua kali proses supaya tanaman yang sudah kering tidak tercampur. Setelah

proses penyotiran tanaman akan di pilah pilah sesuai dengan jenis tanaman

tersebut. Tanaman yang sudah siap akan di ambil oleh pihak griya jamu untuk di

racik sesuai dengan jenis penyakit pasien yang berobat di klinik Hortus Medicus.

Berikut adalah gambar aktivitas pada laboratorium pasca panen

(Gambar 22. Aktivitas di Laboratorium Pasca Panen B2P2TOOT. Sumber,

Dokumen Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional, 2016)

Page 14: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

62

f. Aktivitas pada Instalasi Produksi Jamu

Instalasi produksi Jamu dikelola untuk memfasilitasi aktivitas

produksi Jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Di sini diproduksi jamu

instan, jajanan sehat dan kosmetik jamu serta produksi jamu ini di jual untuk

kalangan umum. Berikut adalah gambar aktivitas pada instalasi produksi jamu

(Gambar 23. Instalansi Produksi Jamu B2P2TOOT. Sumber, Dokumen Balai

Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional, 2016)

g. Aktivitas pada Perpustakaan B2P2TOOT

Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan

kepustakaan B2P2TOOT serta menyediakan sarana dan fasilitas terkait

sumber data dan informasi iptek dalam kerangka Saintifikasi Jamu.

Page 15: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

63

Perpustakaan B2P2TOOT dikelola sebagai bagian dari pusat data dan

informasi Kemenkes.

Perpustakaan B2P2TOOT juga merupakan pusat pembelajaran iptek

untuk pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok

masyarakat. Berikut adalah gambar aktivitas pada perpusatakaan di Balai

Besar Penlitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

(Gambar 24. Aktivitas Perpustakaan di B2P2TOOT. Sumber, Dokumen

Pribadi, 2016)

Pepustakaan B2P2TOOT memiliki kurang lebih 2000 koleksi buku antara

lain:

a) Humaniora dan Etnografi Kesehatan

b) Budidaya TO

Page 16: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

64

c) Budidaya Pascapanen

d) Ilmu Kedokteran dan Ilmu Pengobatan

e) Farmasi

f) Penyakit Tanaman

g) Pertanian dan Teknologi yang berkaitan

h) Kimia

i) Hukum dan Perundang-undangan

j) Ilmu Tumbuhan

k) Biologi dan Ilmu Hayati

l) Ilmu Umum dan Komputer

m) Ensiklopedi

n) Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial

o) Administrasi Negara & Ilmu Kemitraan

p) Seni Fotografi & Foto

h. Aktivias pada Museum Jamu Hortus Medicus

Museum Jamu Hortus Medicus dikelola untuk memfasilitasi aktivitas

permuseuman Jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Museum ini

menyediakan sarana, fasilitas dan artefak Jamu untuk pengoleksian,

pelestarian, riset, komunikasi dan diseminasi benda nyata dalam kerangka

Saintifikasi Jamu. Museum Jamu Hortus Medicus dikelola sebagai pusat

permuseuman Jamu Kemenkes, juga untuk menjadi bahan studi oleh kalangan

akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi

Page 17: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

65

dan pemikiran imajinatif pada masa depan. Berikut adalah gambar Aktivitas

pada Museum Hortus Medicus

(Gambar 25. Museum Jamu Hortus Medicus. Sumber, Dokumen Pribadi,

2016)

Museum Jamu Hortus Medicus terdiri dari beberapa ruangan yaitu:

a) Ruang Utama

Alur Saintifikasi Jamu, atlas tumbuhan obat yang ada di Indonesia,

peralatan membuat jamu tradisional, dan gambar pembuatan jamu

b) Ruang Bahan baku

Koleksi simplisia dan material bahan baku obat tradisonal

Page 18: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

66

c) Ruang Seni dan Alat

Koleksi alat pengobatan tradisional dan tradisi adat istiadat dari nusantara

d) Ruang Produk Jamu

Koleksi ASEAN herbal medicine (produk obat tradisional dari negara

anggota ASEAN) dan Jamu dari Indonesia

e) Ruang Naskah

Naskah kuno yang berhubungan dengan Jamu

f) Ruang Prestasi B2P2TOOT, buku buku terbitan serta foto

i. Aktivitas pada Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

Rumah riset jamu Hortus Medicus Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional terdiri dari tiga bagian

antara lain :

a) Klinik Saintifikasi Jamu

Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus adalah klinik Tipe A, Klinik

Saintifikasi Jamu dirintis tahun 2007, dan sejak tanggal 30 April 2012

menempati gedung baru sebagai rintisan Rumah Riset Jamu Hortus

Medicus sebagai tempat uji klinik dilengkapi dengan rawat inap. Selama

tahun 2015 setiap bulannya melayani kunjungan pasien yang jumlahnya

rata-rata 2.600 pasien.

Page 19: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

67

b) Laboratorium Klinik

Setiap harinya melayani 12 – 19 pasien. Kegiatan pemeriksaan

Laboratorium klinik sudah menerima sertifikat sebagai jaminan sistem

manajemen mutu sehingga data yang dihasilkan terjamin kebenarannya.

c) Griya Jamu

Griya jamu merupakan bagian akhir pelayanan klinik, yaitu bagian

penyedia jamu baik berupa kapsul maupun rebusan. Jamu yang digunakan

berupa racikan simplisia, serbuk dan juga ekstrak tanaman obat yang telah

diteliti keamanan, mutu dan khasiat melalui riset praklinik dan riset klinik.

Telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu . Selain pasien, griya jamu

juga melayani permintaan dari dokter jejaring Saintifikasi Jamu. Berikut

adalah gambar aktivitas pada rumah riset jamu hortus medicus

(Gambar 26. Rumah Riset Jamu Hortus Medicus. Sumber, Dokumen Pribadi, 2016)

Page 20: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

68

C. Kendala yang di hadapi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) sebagai Destinasi Wisata Edukasi

Pariwisata Kabupaten Karanganyar sudah mencapai kemajuan pesat

dengan pertumbuhan yang cukup membanggakan. Namun, tidak berarti sektor

pariwisata tidak menghadapi masalah dalam mengembangkan pariwisata tersebut.

Dalam kemajuan yang diraih banyak kendala – kendala yang dihadapi baik dari

segi internal maupun eksternal. Oleh karena itu untuk hasil yang maksimal harus

dipertahankan untuk pengembangan wisata yang akan datang

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

tradisional sebagai Destinasi Wisata Edukasi menemui masalah dalam

pengembangan. Adapun masalah-masalah yang sering dihadapi dalam

pengembangan destinasi wisata edukasi adalah:

1. Pembatasan waktu kunjungan wisata edukasi di Balai Besar Penelitian

dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat tradisional (B2P2TOOT)

yang hanya disediakan pada hari selasa, rabu, kamis

2. Pembatasan jumlah kunjungan wisata edukasi di Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat tradisional

yang hanya menerima jumlah kunjungan 100 orang per hari.

3. Kurangnya pemandu yang khusus di bidang pariwisata yang

membantu jalannya wisata edukasi

Page 21: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

69

a. Cara Mengatasi Masalah yang dihadapai B2P2TOOT sebagai

destinasi Wisata Edukasi

Pengembangan destinasi wisata edukasi mengalami suatu kendala atau

masalah. Sehingga perlu dicari solusi yang tepat dalam penyelesaiannya.

Adapun solusi yang dapat dilakukan untuk penanganan masalah yang

berkaitan dengan pengembanagan wisata edukasi di Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional adalah :

1. Penangganan waktu kunjungan Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional sementara ini

hanya melayani pada hari selasa, rabu, kamis. Tujuan pembatasan

kunjungan ini dengan maksud supaya tugas pokok di Balai Besar

Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

tidak terbengkalai. Karena tujuan utama mendirikan balai ini untuk

penelitian dan pengembangan tanaman obat tradisional

2. Penangganan jumlah pungunjung Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional dengan tujuan

untuk mengenalkan balai secara menyeluruh sehingga perlu

pembatasan jumlah kunjungan karena satu kali kunjungan

memerlukan dua sampai tiga jam. Apabila tidak dilakukan

pembatasan tugas pokok di Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional akan

terbengkalai serta merugikan banyak pihak terkaitt.

Page 22: BAB III POTENSI BALAI BESAR PENELITIAN DAN … · Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) berdasarkan analisis 4A antara lain : 1. Atraksi a. Kebun Tanaman Obat

70

3. Penangganan pemandu wisata edukasi di Balai Besar Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional sementara

hanya di tangani oleh peneliti yang di bantu oleh pembantu peneliti.

Dengan tujuan supaya dalam memandu mengetahui secara detail

bagaimana proses tanaman tersebut di teliti dan di budidayakan.