bab iii - perancangan sistem informasi penyewaan atas aset idle pada perum bulog divre lampung

18
23 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah dan Perkembangan Perum Bulog Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau disingkat Perum Bulog telah terbentuk sejak tanggal 10 Mei 1967 yang merupakan perusahaan umum milik negara yang bergerak dibidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan Bulog antara lain meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditas pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari pemerintah, Perum Bulog juga tetap melakukan kegiatan menjaga harga dasar pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan. Perum Bulog sebagai perusahaan umum milik negara memiliki tujuan pokok yang harus dicapai. Tujuan pokok Perum Bulog adalah untuk mengamankan penyediaan pangan dalam rangka menegakkan eksistensi pemerintahan baru. Tujuan tersebut selanjutnya direvisi melalui Keppres No.39 tahun 1969 tanggal 21 Januari 1969 dengan tugas pokok melakukan stabilisasi harga beras, dan kemudian direvisi kembali melalui Keppres No.39 tahun 1987, yang

Upload: ola-fahrunnisa

Post on 13-Feb-2017

58 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

23

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah dan Perkembangan Perum Bulog

Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik atau disingkat Perum Bulog telah

terbentuk sejak tanggal 10 Mei 1967 yang merupakan perusahaan umum milik

negara yang bergerak dibidang logistik pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan

Bulog antara lain meliputi usaha logistik/pergudangan, survei dan pemberantasan

hama, penyediaan karung plastik, usaha angkutan, perdagangan komoditas pangan

dan usaha eceran. Sebagai perusahaan yang tetap mengemban tugas publik dari

pemerintah, Perum Bulog juga tetap melakukan kegiatan menjaga harga dasar

pembelian untuk gabah, stabilisasi harga khususnya harga pokok, menyalurkan

beras untuk orang miskin (Raskin) dan pengelolaan stok pangan.

Perum Bulog sebagai perusahaan umum milik negara memiliki tujuan pokok

yang harus dicapai. Tujuan pokok Perum Bulog adalah untuk mengamankan

penyediaan pangan dalam rangka menegakkan eksistensi pemerintahan baru.

Tujuan tersebut selanjutnya direvisi melalui Keppres No.39 tahun 1969 tanggal 21

Januari 1969 dengan tugas pokok melakukan stabilisasi harga beras, dan

kemudian direvisi kembali melalui Keppres No.39 tahun 1987, yang dimaksudkan

untuk menyongsong tugas Bulog dalam rangka mendukung pembangunan

komoditas pangan yang multi komoditas. Perubahan berikutnya dilakukan melalui

Keppres No.103 tahun 1993 yang memperluas tanggung jawab Bulog mencakup

koordinasi pembangunan pangan dan meningkatkan mutu gizi, yaitu ketika

Kepala Bulog dirangkap oleh Menteri Negara Urusan Pangan.

Pada tahun 1995, muncul Keppres No.50 yang dikeluarkan untuk

menyempurnakan struktur organisasi Bulog yang pada dasarnya bertujuan untuk

lebih mempertajam tugas pokok, fungsi serta peran Bulog itu sendiri. Hal ini

tentunya menyebabkan tanggung jawab Perum Bulog lebih difokuskan pada

peningkatan stabilisasi dan pengelolaan persediaan bahan pokok dan pangan.

Keppres tersebut menegaskan bahwa tugas pokok Bulog lebih diperluas yaitu

Page 2: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

24

untuk mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, gandum,

terigu, kedelai, pakan dan bahan pangan lainnya, baik secara langsung maupun

tidak langsung, dalam rangka menjaga kestabilan harga bahan pangan bagi

produsen dan konsumen serta memenuhi kebutuhan pangan berdasarkan

kebijaksanaan umum Pemerintah.

Seiring berjalannya waktu, tugas tersebut berubah dengan keluarnya Keppres

No.45 tahun 1997 dimana komoditas yang dikelola Bulog lebih dipersempit hanya

mengelola beras dan gula. Melalui Keppres No.19 tahun 1998 tangal 21 Januari

1998, pemerintah mengembalikan tugas Bulog seperti Keppres No.39 tahun 1968.

Kemudian melalui Keppres No.19 tahun 1998 ruang lingkup komoditas yang

ditangani Bulog kembali dipersempit seiring dengan kesepakatan yang diambil

oleh Pemerintah dengan pihak IMF yang tertuang dalam Letter Of Intent (LOI).

Liberalisasi beras mulai dilaksanakan sesuai Keppres RI No.19/1998 tanggal

21 Januari 1998 tersebut dengan menerangkan bahwa tugas pokok Bulog dibatasi

hanya hanya untuk menangani komoditas beras, sedangkan komoditas lain yang

dikelola selama ini dilepaskan ke mekanisme pasar. Arah pemerintah untuk

mendorong Bulog menuju suatu bentuk badan usaha mulai terlihat dengan

terbitnya Keppres No.29 tahun 2000, didalamnya tersirat Bulog sebagai organisasi

transisi (tahun 2003) menuju organisasi yang bergerak di bidang jasa logistik di

samping masih menangani tugas tradisionalnya.

Keppres No.29 tahun 2000 tersebut menerangkan bahwa tugas pokok Bulog

adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang manajemen logistik melalui

pengelolaan persediaan, distribusi dan pengendalian harga beras

(mempertahankan Harga Pembelian Pemerintah – HPP), serta usaha jasa logistik

sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Arah perubahan

tesebut semakin kuat dengan keluarnya Keppres No.166 tahun 2000, yang

selanjutnya diubah menjadi Keppres No.103/2000. Tugasnya adalah

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen logistik sesuai peraturan

perundang-undangan yang berlaku, dengan kedudukan sebagai Lembaga

Pemerintah Non Departemen (LPND) yang bertanggung jawab langsung kepada

presiden.

Page 3: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

25

Kemudian Keppres No.103/2001 diubah lagi dengan Keppres No.03 tahun

2002 tanggal 7 Januari 2002 dimana tugas pokok Bulog masih sama dengan

ketentuan dalam Keppers No.29 tahun 2000, tetapi dengan nomenklatur yang

berbeda dan memberi waktu masa transisi sampai dengan tahun 2003. Akhirnya

dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah RI No.7 tahun 2003 menjelaskan

bahwa Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) Bulog secara resmi

menjadi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), kemudian

Peraturan Pemerintah direvisi menjadi PP RI No.61 tahun 2003. Peluncuran

Perum Bulog ini dilakukan di Gedung Arsip Nasional Jakarta pada tanggal 10 Mei

2003. Terhitung tanggal 10 mei 2003 tepat di hari berdirinya Bulog, maka Bulog

resmi menjadi Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) hingga

saat ini.

Landasan hukum yang mendasari Perum Bulog dalam mengemban amanah

dari pemerintah dan tuntunan hak rakyat atas pangan tertuang dalam Pasal 45

sampai dengan Pasal 48 UU No.77 tahun 1996, yang menyebutkan diantaranya :

1. Kewajiban untuk dapat mewujudkan ketahanan pangan tidak hanya

menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat.

2. Peran pemerintah dalam menyelenggarakan dan mengkoordinasikan

cadangan pangan nasional serta mengatur dalam penyelenggaraan

persediaan, pengadaan, dan penyaluran pangan yang bersifat pokok.

3. Pemerintah dapat mengembangkan, membina atau membantu

penyelenggaraan cadangan pangan masyarakat selain dengan memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada koperasi dan swasta dalam

mewujudkan tujuannya tersebut.

4. Pemerintah perlu mencegah terjadinya gejolak harga pangan tertentu yang

bisa merugikan ketahanan pangan dan mengendalikan harga pokok

pangan.

Page 4: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

26

3.2 Tujuan Perum Bulog

Tujuan Perum BULOG adalah turut serta membangun ekonomi Nasional,

khususnya dalam rangka pelaksanaan pembangunan Nasional dibidang pangan,

dan dapat menyelaraskan kegiatan komersial dengan tugas dan tanggungjawab

publik.

3.3 Visi dan Misi Perum Bulog

Perum BULOG Divre Lampung mempunyai visi dan misi sebagai berikut :

1. Visi

Visi dari Perum BULOG Terwujudnya perusahaan yang handal dalam

pencapaian ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan. Artinya, Perum

BULOG harus mempunyai keunggulan daya saing dari segi kualitas

komoditinya, kualitas pelayanan, tingkat efisiensi dan efektifitas yang jauh

lebih baik dari lembaga-lembaga lainnya.

2. Misi

Misi dari Perum BULOG adalah :

1. Menyelenggarakan tugas pelayanan publik untuk keberhasilan

pelaksanaan kebijakan pangan nasional.

2. Menyelenggarakan kegiatan ekonomi di bidang pangan secara

berkelanjutan yang memberikan manfaat kepada stockholders dan

perekonomian nasional.

3. Menjalankan usaha dalam bidang produksi, pemasaran dan jasa di

bidang komoditas pangan guna mendukung program pengembangan

hasil pertanian khusunya pangan di bidang usaha lainnya dalam upaya

memaksimalkan produktivitas.

Dengan visi dan misi tesebut, Perum BULOG memerlukan SDM yang

memiliki kemampuan/keahlian sesuai dengan bidang pendidikan yang

dimiliki dan kemauan mendukung kegiatan dan peran BULOG yang

lebih efektif.

Page 5: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

27

3.4 Struktur Organisasi Perum Bulog

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Perum Bulog Divre Lampung

Sumber : Perum Bulog (2016)

3.5 Tugas dan tanggung Jawab Personil Perum Bulog

Tugas dan tanggung jawab personil sebagai berikut :

3.5.1 Kepala Divisi Regional (Kadivre)

Melaksanakan kebijakan teknis di bidang pelayanan publik (PP),

perencanaan dan pengembangan usaha (PPU), administrasi dan keuangan

(MINKU), memimpin Divre sesuai tugas yang telah ditetapkan berdasarkan

ketentuan yang berlaku serta melaksanakan kerjasama dengan badan usaha

lain atau instansi pemerintah.

Page 6: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

28

3.5.2 Asisten Divre Madya

Membantu Kepala Divisi Regional Lampung di bawah keahlian

tertentu dengan menyelenggarakan pengolahan, penelaahan serta pengkajian

terhadap masalah-masalah sesuai bidang penugasan baik atas inisiatif sendiri

maupun atas petunjuk Kadivre. Asisten Divre berada di bawah dan

bertanggungjawab langsung kepada Kadivre.

3.5.3 Bidang Pelayanan Publik (PP)

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan

mengevaluasi serta melaksanakan kegiatan pengadaan gabah/beras, analisa

harga dan pasar, persediaan dan angkutan, perawatan kualitas dan

penyaluran. Bidang Pelayanan Publik (PP) terdiri dari Seksi Pengadaan,

Seksi Analisis Harga, Seksi Perawatan Kualitas, Seksi Persediaan dan

Angkutan serta Seksi Penyaluran.

1. Seksi Pengadaan

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi dan melakukan

perkiraan jumlah biaya pengadaan gabah/beras serta karung

pembungkus, pelaksanaan melalui Satgas (satuan tugas) yang terdapat

pada masing-masing daerah kerja dan mitra kerja, mempersiapkan

perjanjian dan kontrak, mempersiapkan dokumen tagihan dan

pendistribusian, pengecekan L/C pengadaan serta pembinaan teknis.

2. Seksi Analisi Harga dan Pasar

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengevaluasi serta melakukan

kegiatan monitoring dan analisa, pengamatan perkembangan harga

pasar di tingkat produsen dan konsumen serta penyusunan data

statistik seluruh komoditi.

3. Seksi Perawatan Kualitas

Merencanakan, mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi

kegiatan inspeksi kualitas, pengendalian aplikasi teknis penyimpanan,

Page 7: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

29

perhitungan kebutuhan biaya perawatan dan obat-obatan,

pemberantasan hama, pengendalian hama gudang terpadu serta

pengolahan gabah, dan pengolahan hasil pemeriksaan kualitas.

4. Seksi Persediaan dan Angkutan

Merencanakan, mengkoordinasikan, memonitor dan mengevaluasi

kegiatan serta melakukan kegiatan pangolahan laporan posisi

persediaan dan penyebaran persediaan, perhitungan kebutuhan

penyimpanan/sewa gudang, penyusunan prognosa pelayanan publik

pengadaan, persediaan dan penyaluran serta angkutan, pembongkaran

dan pemuatan barang serta administrasinya.

5. Seksi Penyaluran

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mengevaluasi

serta melakukan kegiatan pelayanan beras kepada kelembagaan

pemerintah serta masyarakat umum meliputi penyiapan surat perintah

setor, delivery order, nota tagihan, berita acara penyerahan, dan

penyimpulan serta perjanjian jual beli.

3.5.4 Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha (PPU)

Merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan, dan

mengevaluasi serta melaksanakan kegiatan industri dan perdagangan, usaha

jasa, dan teknologi informasi. Bidang ini juga memiliki tugas lain yaitu

komersil yang bergerak dengan tujuan untuk menciptakan nilai tambah dan

menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Usaha bisnis komersil yang

terdapat di bawah koordinasi bidang PPU antara lain UB PGB, UB Jastasma,

Bulog Mart, dan PT Jasa Prima Logistik. Bidang Perencanaan dan

pengembangan Usaha (PPU) terdiri dari Seksi Industri dan Perdagangan,

Seksi Jasa, dan Seksi Teknologi Informasi.

Page 8: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

30

1. Seksi Industri dan Perdagangan

Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi serta

melakukan kelgiatan pengelolaan industri, perdagangan komoditi

pangan dan non pangan. Dengan kata lain, seksi ini merupakan seksi

yang melakukan penjualan berbagai produk Perum Bulog Divre

Lampung baik secara sempit ataupun luas.

2. Seksi Jasa

Merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengevaluasi serta

melakukan kegiatan pengelolaan usaha jasa pergudangan, angkutan,

dan pembongkaran, survei dan perawatan serta usaha jasa lainnya.

Seksi ini juga tidak hanya menawarkan jasa angkutan untuk bidang

PPU saja, melainkaan juga menawarkan jasa angkutan bagi bidang

lainnya dalam jumlah tertentu.

3. Seksi Teknologi Informasi

Merencanakan dan mengevaluasi serta melakukan kegiatan

pemeliharaan serta perawatan sarana dan dukungan teknologi

informasi di seluruh bidang yang terdapat di Perum Bulog Divre

Lampung.

3.5.5 Bidang Administrasi dan Keuangan

Bidang Administrasi dan Keuangan (Minku) merupakan salah satu

bidang yang memiliki dua tugas pokok yaitu mengurusi segala macam hal

yang berkaitan dengan pengeluaran serta pemasukan perusahaan dan yang

berkaitan dengan sumber daya manusia yang terdapat pada Perum Bulog

Divre Lampung. Bidang Administrasi dan Keuangan ini bertanggungjawab

untuk merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan

kegiatan pengelolaan sumber daya manusia dan hukum, ketatausahaan dan

kerumahtanggaan serta umum, kehumasan, pengelolaan anggaran dan

pembiayaan serta pembuatan laporan pertanggung jawaban keuangan Divisi

Page 9: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

31

Regional Lampung. Bidang Administrasi dan Keuangan terdiri dari Seksi

SDM dan Hukum, Seksi Tata Usaha dan Umum, Seksi Keuangan, Seksi

Hubungan Masyarakat dan Seksi Akutansi.

1. Seksi SDM dan Hukum

Merencanakan, melakukan dan mengkordinasi kegiatan administrasi

sumber daya manusia dan urusan hukum serta klaim dan tuntunan

ganti rugi. Kegiatan administrasi sumber daya manusia berupa

kegiatan mutasi atau perpindahan karyawan ke Divre lain atau ke

Subdivre dan Kansilog.

2. Seksi Tata Usaha dan Umum

Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan

pengelolaan surat menyurat, arsip, ekspedisi, keprotokolan,

kerumahtanggaan dan pengelolaan, pemeliharaan perlengkapan

sarana kantor, rumah dinas jabatan, mess, pergudangan, inventaris

serta penghapusan.

3. Seksi Keuangan

Merencanakan dan mengkoordinasikan kegiatan pengelolaan

administrasi pembiayaan meliputi penerimaan, penyimpanan,

pengeluaran dan pembayaran uang atau surat berharga, meneliti

kebenaran transaksi penerimaan dan pengeluaran, dokumen

pendukung serta penyediaan dan pengalokasian anggaran serta

analisis kebutuhan anggaran. Seksi keuangan dibantu oleh seorang

kasir Perum Bulog Divre Lampung yang bertugas untuk membuat

vourcer dan melakukan transaksi-transaksi.

4. Seksi Hubungan masyarakat

Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan

pengelolaan berita dan informasi yang berasal dari exsternal maupun

internal. Seksi hubungan masyarakat ini juga bertugas untuk

Page 10: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

32

menjalin koordinasi dan komunikasi dengan media massa dalam

upaya peningkatan citra dan pelayanan konsumen serta menganalisa

dan menyajikan berita dan informasi bagi pimpinan.

3.5.6 Bidang Pengawasan

Bidang pengawasan merupakan unit pendukung Direksi didalam

mengaudit kepatuhan implementasi dari strategi, struktur dan kebijakan

pengelolaan perusahaan secara intern. Bidang pengawasan tidak hanya

melakukan pengawasan atau pengauditan di daerah Divre Lampung saja,

melainkan juga melakukan pengawasan dan pengauditan ke daerah subdivre

dan kansilog Perum Bulog Divre Lampung.

3.5.7 Usaha Bisnis Jasa Angkutan (UB-JPLB)

UB-JPLB mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan kegiatan

usaha angkutan komoditi milik Perum BULOG maupun pihak lain.

UB-JPLB menyelenggarakan fungsi :

a. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) UB-JPLB.

b. Pengurusan kegiatan usaha jasa angkutan mulai dari perencanaan,

pelaksanaan pengendalian aktivitas UB-JPLB.

c. Pelaksanakan kegiatan dministrasi, pelaporan dan pertanggungjawaban

UB-JPLB.

3.5.8 Usaha Bisnis Jasa Survey dan Pemberantasan Hama (UB-

Jastasma)

UB-Jastasma mempunyai tugas melaksanakan penyelenggarakan

kegiatan dan pengembangan usaha jasa survey dan pemberantasan hama atas

komoditas milik Perum Bulog atau Pihak Lain. UB-Jastasma

menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

Page 11: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

33

a. Pelaksanaan Rencana Kerja Anggaran (RKA) UB-Jastasma.

b. Pengurusan kegiatan usaha jasa survey dan pemberantasan hama mulai

dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian aktivitas UB-

Jastasma.

c. Pelaksanaan kegiatan administrasi, pelaporan dan pertanggung jawaban

keuangan UB-Jastasma.

3.5.9 Unit Pelaksanaan Teknis Pengolahan Gabah/Beras (UPT-PGB)

UPT-PGB berfungsi melakukan kegiatan pembelian, pengeringan,

pengolahan gabah dan pemasaran beras yang berkualitas serta pemanfaatan

hasil di samping baik untuk mendukung kegiatan pelayanan publik maupun

usaha komersial.

3.6 Lokasi Perum Bulog

Perum Bulog Divre Lampung berlokasi di Jalan Cut Meuthia No. 29 Bandar

Lampung, Telp. 0721-487947 Fax. 0721-484125

Email : [email protected]

Website : http://www.bulog.co.id

3.7 Logo dan Makna Logo Perum Bulog

Gambar 3.2 Logo Perum BULOG Divre Lampung

Makna Logo Perusahaan :

1. Matahari dengan gradasi warna kuning ke merah menggambarkan Perum

Bulog sebagai perusahaan yang menjadi sumber dari seluruh rangkaian

kehidupan bangsa Indonesia yang beraneka ragam termasuk suku dan

Page 12: Bab III - Perancangan Sistem Informasi Penyewaan atas Aset Idle pada Perum Bulog Divre Lampung

34

kultur didalamnya. Matahari juga mencerminkan adanya semangat

perubahan dalam diri Perum Bulog, untuk menjadi perusahaan yang lebih

profesional, transparan dan sehat.

2. Huruf/tipografi Bulog berwarna biru menjadi refleksi konkrit akan

besarnya peranan Perum Bulog dalam usaha mewujudkan kesejahteraan

bangsa Indonesia. Sedangkan bentuk huruf/tipografi yang kokoh

menggambarkan bentuk fisik Perum Bulog sebagai sebuah perusahaan

yang solid dalam mengelola berbagai misinya.

3. Logo dapat disertai atau tidak disertai tagline atau slogan berupa kalimat

"Bersama Mewujudkan Kedaulatan Pangan".