bab iii pemikiran ekonomi islam moh....

27
53 BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTA A. Biografi dan Karya-karya Moh. Hatta Mohammad Moh. Hatta dilahirkan pada 12 Agustus 1902 (1321 H.) di Batuampar, Sumatra Barat. Ayahnya, Haji Mohammad Jamil, kelahiran Batuampar, sedangkan ibunya, Siti Saleha, kelahiran Bukittinggi. Kakeknya dari pihak ayah, Syekh Arsyad, adalah seorang guru agama terkenal; sedangkan kakeknya dari pihak ibu, Ilyas Bagindo Marah, adalah seorang pedagang. Dalam susunan keluarga, Moh. Hatta adalah anak kedua. Mulanya, semenjak dilahirkan, ia bernama Mohammad Athar; namun ia dipanggil dengan nama kecil "Atta", yang pada akhirnya berubah menjadi Hatta. Hatta dibesarkan dalam keluarga yang berada dan terpandang. Sungguh pun demikian, bukan saja ia tidak bersifat sombong dan manja, tetapi sejak kecil sudah menunjukkan sikap disiplin. Selain itu, sejak Sekolah Dasar Moh. Hatta telah gemar membaca. Semula Moh. Hatta belajar di Sekolah Rakyat sampai tahun ketiga; kemudian pindah ke sekolah Belanda, Europese Lagere School (ELS), dan selesai pada 1916. Selain sekolah, Moh. Hatta pun belajar mengaji, khususnya, setelah magrib di Surau. Tiga tahun kemudian, 1919, Moh. Hatta menyelesaikan sekolahnya di Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs (MULO), setingkat SMP sekarang. Kemudian, Moh. Hatta melanjutkan belajarnya ke Sekolah Menengah Dagang Jakarta; dan ia berhasil menyelesaikannya pada 1921. Dari Jakarta, Moh. Hatta berangkat ke

Upload: nguyentruc

Post on 09-Apr-2018

219 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

53

BAB III

PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTA

A. Biografi dan Karya-karya Moh. Hatta

Mohammad Moh. Hatta dilahirkan pada 12 Agustus 1902 (1321 H.) di

Batuampar, Sumatra Barat. Ayahnya, Haji Mohammad Jamil, kelahiran

Batuampar, sedangkan ibunya, Siti Saleha, kelahiran Bukittinggi. Kakeknya

dari pihak ayah, Syekh Arsyad, adalah seorang guru agama terkenal;

sedangkan kakeknya dari pihak ibu, Ilyas Bagindo Marah, adalah seorang

pedagang. Dalam susunan keluarga, Moh. Hatta adalah anak kedua. Mulanya,

semenjak dilahirkan, ia bernama Mohammad Athar; namun ia dipanggil

dengan nama kecil "Atta", yang pada akhirnya berubah menjadi Hatta.

Hatta dibesarkan dalam keluarga yang berada dan terpandang.

Sungguh pun demikian, bukan saja ia tidak bersifat sombong dan manja, tetapi

sejak kecil sudah menunjukkan sikap disiplin. Selain itu, sejak Sekolah Dasar

Moh. Hatta telah gemar membaca. Semula Moh. Hatta belajar di Sekolah

Rakyat sampai tahun ketiga; kemudian pindah ke sekolah Belanda, Europese

Lagere School (ELS), dan selesai pada 1916. Selain sekolah, Moh. Hatta pun

belajar mengaji, khususnya, setelah magrib di Surau. Tiga tahun kemudian,

1919, Moh. Hatta menyelesaikan sekolahnya di Meer Uitgebreid Lagere

Onderwijs (MULO), setingkat SMP sekarang. Kemudian, Moh. Hatta

melanjutkan belajarnya ke Sekolah Menengah Dagang Jakarta; dan ia berhasil

menyelesaikannya pada 1921. Dari Jakarta, Moh. Hatta berangkat ke

Page 2: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

54

Rotterdam, Belanda, untuk melanjutkan studinya di Nederland Handelshoge

School. la berhasil menamatkan studinya dengan gelar "Drs." dalam bidang

Ilmu Dagang pada 1932, ketika ia berusia 30 tahun.73

Kalau Hatta kemudian terkenal sebagai salah seorang tokoh dan

pelopor pergerakan nasional, sesungguhnya semangat tersebut sudah mulai

diperlihatkannya sejak ia sekolah di MULO. Ketika itu, di Padang, ia sudah

giat berkecimpung dalam berbagai organisasi pergerakan: misalnya menjadi

salah seorang pengurus (bendahara) Jong Sumatranen Bond. Kemudian ketika

pindah belajar ke Jakarta, antara. 1920—1921, menjadi bendahara Jong

Sumatranen Bond (JBS). Selama studi di Belanda, berbagai kepengurusan

sempat ia pegang. Antara tahun 1922—1925 ia menjadi bendahara

Perhimpunan Indonesia dan sekaligus menjadi staf redaksi majalah

perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

terpilih sebagai ketua Perhimpunan Indonesia 1.925-1930.

Dua tahun setelah terpilih sebagai ketua Perhimpunan Indonesia, ia

dipercaya sebagai perwakilan Indonesia menjadi anggota pucuk pimpinan

Liga melawan Imperialisme dan Penjajahan yang berkedudukan di Berlin,

Jerman Timur sekarang; keanggotaan tersebut dijabatnya sampai 1931.

Kemudian pada Agustus 1927 Moh. Hatta mengikuti Kongres Democratique

International IV di Beirville, Paris. Pada kesempatan yang sama ia

mengunjungi Kongres Liga di Brussel sebagai utusan perhimpunan-

73 Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, 1992, Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakarta:

Djambatan Anggota IKAPI, hlm. 310

Page 3: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

55

perhimpunan nasional Indonesia. Ketika kembali ke Belanda, ia ditangkap dan

dipenjarakan di Den Haag, 23 September 1927-22 Maret 1928.74

Setelah selesai studi, 1932, Moh. Hatta kembali ke tanah air. Setahun

kemudian ia menjadi ketua Pendidikan Nasional Indonesia sampai 1934.

Sebagaimana ketika studi di Belanda, di tanah air pun Moh. Hatta dianggap

cukup berbahaya bagi kepentingan politik kolonial. la dipenjarakan

pemerintah Belanda selama 8 tahun, 1934— 1942. Sebebas dari penjara Moh.

Hatta kembali aktif dalam berbagai kepengurusan, misalnya, menjadi pucuk

pimpinan Bumi Putra bersama dengan Sukarno, Ki Hajar Dewantara, dan

K.H. Mas Mansur terkenal dengan sebutan empat serangkai. Akhirnya, pada

17 Agustus 1945, bersama Sulkarno dan atas-nama seluruh rakyat Indonesia

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Esoknya, 18 Agustus 1945,

ditetapkan menjadi wakil presiden RI pertama.

Selain tokoh pergerakan nasional, proklamator, dan wakil presiden,

serta beberapa jabatan penting lainnya, Moh. Hatta pun, sesungguhnya,

seorang ilmuwan. Dalam mengabdikan ilmunya, Moh. Hatta mengajar,

misalnya, di Sekolah Staf Komando Angkatan Darat di Bandung antara 1951-

1959. Kemudian, mengajar di Universitas Gajah Mada 1954-1959. Antara

1966-1971, Moh. Hatta menjadi guru besar luar biasa pada Universitas

Hasanuddin di Ujungpandang; sedangkan di Universitas Pajajaran, Bandung,

pada 1967-1971.

74 Mohammad Hatta, 1971, Membangun Kooperasi dan Kooprasi Membangun, Jakarta:

Pusat Kooprasi Pegawai Negeri, hlm. XVII

Page 4: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

56

Karena jasa-jasanya yang luar biasa terhadap tanah air, ia memperoleh

berbagai anugerah Doktor kehormatan (Doctor Honoris Causa), misalnya, dari

Universitas Gajah Mada; begitupun, anugerah yang sama diterimanya dari

Universitas Hasanuddin dan Universitas Indonesia, masing- masing pada 1973

dan 1975. 75

Sebagai ilmuwan, Moh. Hatta terkenal sangat produktif. Karya-

karyanya meliputi bidang politik, falsafat, dan ini yang terpenting bidang

ekonomi. Sebagai ekonom, Moh. Hatta sangat besar perhatiannya terhadap

pembaharuan sistem ekonomi nasional. Salah satu gagasannya untuk

memperbaiki perekonomian nasional adalah sistem koperasi. Karena sistem

ini dipandang sangat sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia yang, di samping

memiliki semangat gotong royong, juga sesuai dengan semangat masyarakat

yang sedang berkembang.

Sebagai seorang muslim yang taat dan, sekaligus, sebagai ekonom,

Moh. Hatta pernah mengemukakan gagasan tentang pendayagunaan zakat.

Menurut Hatta, zakat merupakan sumber daya ekonomi umat yang sangat

potensial, jika dikelola dengan sistem yang tepat. Karenanya, untuk

kepentingan tersebut, pada 1966, Moh. Hatta pernah membuat Undang-

Undang Pokok Wajib Zakat. Akhirnya, tokoh pergerakan nasional,

proklamator, dan wakil presiden Republik Indonesia pertama yang memiliki

keterlibatan sangat kuat dengan Islam, wafat pada 14 Maret 1980 (1400 H) di

Jakarta 76

75Mohammad Hatta, 1978, Memoir, Jakarta: Tintamas, hlm. 158. 76 Tim Penulis IAIN Syarif Hidayatullah, op. cit, hlm. 311-312.

Page 5: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

57

Di bawah ini beberapa pidato-pidato, tulisan dan ceramah-ceramah

Mohammad Moh. Hatta yang telah dicetak dan dijadikan buku:

1. Alam Pikiran Yunani, UI Press, Jakarta, 1986

2. Membangun Kooperasi dan Kooprasi Membangun, Jakarta: Pusat

Kooprasi Pegawai Negeri, 1971

3. Sosialisme Religius, Kreasi Wacana, Yogyakarta, 2001

4. Mohammad Moh. Hatta Bicara Marxis dan Sosialisme di Indonesia,

Melibas, Jakarta, 2000

5. Pengantar ke Jalan Ilmu Pengetahuan, Penerbit PT. Pembangunan,

Jakarta,1954.

6. Islam Society, Democracy and Peace, KBRI, New Delhi, 1955.

7. Lampau dan Datang, Penerbit Djambatan, Jakarta, 1965.

8. Tanggung Jawab Moril Seorang Intelegensia, Pidato Hari Alumni

Universitas, 1957.

9. Demokrasi Kita, Cetakan I, Penerbit Pandji Masyarakat, Jakarta, 1960,

Cetakan 11, Penerbit Pustaka Antara, Jakarta, 1961.

10. Peranan Pemuda Menuju Indonesia Merdeka Adil dan Makmur, Penerbit

Angkasa, Bandung, 1966.

11. Pancasila Jalan Lurus, Penerbit Angkasa, Bandung, 1966.

12. Islam Masyarakat Demokrasi dan Perdamaian, Penerbit Tinta Mas,

Jakarta, 1957.

13. Bung Moh. Hatta Berpidato Bung Moh. Hatta Menulis, Penerbit Mutiara,

Jakarta, 1979.

Page 6: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

58

14. Kumpulan Karangan Jilid Ī II, III, Penerbit Bulan Bintang, Jakarta, 1966.

15. Pengertian Pancasila, Pidato Peringatan lahirnya Pancasila tanggal 1 Juni,

1955 di Gedung Kebangkitan Nasional, Penerbit Idayu Press, Jakarta,

1977.

16. Sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945, Penerbit Tinta Mas, Jakarta, 1969.

B. Pemikiran Ekonomi Islam Moh. Hatta

1. Agama dan Ilmu (Termasuk Ilmu Ekonomi)

Menurut Moh. Hatta, agama merupakan kepercayaan yang mutlak

sehingga kebenarannya tidak bisa dibantah. Selanjutnya Moh.Hatta

menyatakan: yang pokok dari agama ialah Tuhan, dan peraturan Tuhan. Kalau

dipelajari apa yang tercantum dalam ajaran agama, maka tujuan Tuhan

menurunkan agama kepada manusia ialah agar manusia berbuat baik, berbuat

keadilan dalam dunia ini, sebagai jenjang buat kembali ke akhirat. Oleh karena

itu itu manusia harus berbuat baik, berbuat keadilan melaksanakan perintah

Tuhan itu.

Lebih jauh Moh.Hatta menandaskan bahwa Tuhan itu absolute, Ia ada

selama-lamanya, tidak terbatas. Oleh karena itu perintah Tuhan wajib

dijalankan. Tuhan tidak bisa disamai, dan tidak bisa disekutukan dengan

Tuhan lainnya. Dalam Islam hanya satu Tuhan, tidak dua, tiga, tapi satu. Dan

buat agama, banyak bisa dipakai metode teleologi. Jadi tujuan ke sana, apa

jalan yang bisa dilaksanakan di dunia ini supaya tujuan itu bisa tercapai. Kalau

dipikirkan dalam-dalam, maka tujuan agama ialah mencari keselamatan dan

Page 7: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

59

damai dunia dan akhirat. Kewajiban manusia dalam dunia ini ialah berbuat

baik. Di dunia ini melakukan amal buat akhirat. Jadi kalau dapat

melaksanakan amal di dunia ini sebaik-baiknya, akhirat pun akan terjamin.

Tugas manusia di dunia ini, tidak hanya buat akhirat saja, tapi juga berbuat

baik di dunia ini. Tapi amal ialah jalan ke akhirat. Oleh karena itu keselamatan

di dunia ini, memudahkan jalan ke akhirat.77

Dalam pandangan Tuhan, semua manusia sama, yang membedakan

adalah takwa. Namun dalam pandangan manusia bahwa setiap orang kadfang

dibedakan apakah ia kaya atau miskin. Yang kaya, diberi kedudukan yang

tinggi, sedangkan yang miskin direndahkan. Dalam pandangan Tuhan, bahwa

manusia bergantung pada amal hidupnya di dunia ini. Kalau amalnya baik di

dunia mendapat kedudukan yang baik pula nanti di akhirat. Jadi tugas manusia

ialah, sebelum menempuh jalan ke akhirat, berbuatlah amal yang sebaik-

baiknya di dunia ini. Amal yang sebaik-baiknya ialah supaya umat Tuhan

yang sama di dunia ini, mendapat pembagian yang sama. Kekayaan alam,

bumi ini dibuat oleh Tuhan buat membantu hidup manusia. Janganlah hanya

sebagian saja yang menikmati dunia ini. Sebagian lagi kelaparan. Itu tidak

boleh, sebab Tuhan yang punya dunia ini. Kalau meninggal apa yang" dibawa

ke akhirat itu. Toh tidak lebih dari kain kafan yang membalut badan. Harta-

harta yang terkumpulkan ditinggalkan buat orang yang di dunia juga.78

Ilmu memberi keterangan tentang bagaimana duduknya suatu masalah

dalam hubungan sebab dan akibat. Ilmu mempelajari hubungan kausal di

77 M. Hatta, 1983, Ilmu Dan Agama, Jakarta: Yayasan Idayu, hlm. 12 78 Ibid, 13

Page 8: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

60

antara sejenis masalah. Kebenaran yang didapat dengan keterangan ilmu

hanya benar atas syarat yang diumpamakan dalam keterangan itu. Karena itu

keterangan ilmu relatif sifatnya. Orang ilmu menerima tiap kebenaran yang

didapat dari penyelidikan ilmu dengan pandangan yang kritis. Sikap yang

kritis itulah yang menjadi tabiat ilmu. Tiap-tiap pendapat yang dikemukakan

diuji kebenarannya. Itulah yang membawa kemajuan ilmu. Boleh dikatakan:

ilmu bermula dengan sikap tidak percaya.

Agama bermula dengan percaya. la menerima suatu kebenaran Dengan

tidak mau dibantah. Kebenaran agama bersifat absolut. Percaya adalah

pangkal dan tujuan penghabisan daripada agama. Menurut dasarnya yang

sedalam-dalamnya, agama menghendaki persatuan umat manusia dalam

persaudaraan. la mengemukakan dasar-dasar normatif, bagaimana mestinya.

Tujuan agama ialah memberi pegangan hidup kepada manusia sebagai

individu dan sebagai anggota masyarakat untuk berbuat yang benar, yang

baik, yang adil, yang jujur dan yang suci, supaya ada kesejahteraan dalam

hidup manusia dan bangsa.

Tetapi, sungguhpun agama mempunyai medan sendiri, terpisah dari

medan ilmu, agama adalah datum bagi ilmu. Sebagaimana ilmu yang

dipahamkan dapat memperdalam keyakinan agama, demikian juga

kepercayaan agama dapat memperkuat keyakinan ilmu dalam menuju cita-

citanya. Juga ilmu dituntut, pada hakikatnya, untuk keselamatan dan

kebahagiaan hidup manusia. Tidak sedikit korban yang diberikan oleh

pujangga ilmu sepanjang masa untuk mencapai pengetahuan guna

Page 9: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

61

keselamatan hidup manusia dan perbaikan masyarakat. Kekuatan jiwa untuk

berkorban itu sering diperoleh dari tekad dan keyakinan agama.79

Sekarang nyatalah, bahwa ilmu dituntut tidak semata-mata untuk tahu

saja, untuk memuaskan keinginan akan pengetahuan. Ilmu dituntut guna

keselamatan dan perbaikan hidup manusia di atas dunia ini. Sebagai anggota

masyarakat orang berilmu bertanggung jawab, sekurang-kurangnya merasai

tanggung jawabnya, tentang baik atau buruk keadaan masyarakat.

Memang, ada masanya dalam sejarah bahwa orang mempelajari ilmu

semata-mata untuk tahu saja, dengan tiada mengharapkan keuntungan dari itu.

Misalnya, di zaman Yunani purbakala, ahli-ahli pikir memecah otaknya untuk

mengupas berbagai masalah yang dilihatnya di alam. Berhadapan senantiasa

dengan alam yang begitu luas, yang sangat indah dan ajaib tampaknya pada

malam hari, timbul di hatinya keinginan untuk mengetahui rahasia alam itu.

Hati mereka terpikat dengan irama yang begitu tetap dalam edaran bintang,

matahari dan bulan.80 Lalu timbul pertanyaan di dalam hati: apa yang

mengatur peredaran yang begitu teratur, adakah hukum yang menguasai alam

ini? Dan adakah atau siapakah arsiteknya? Kemudian timbul pula pertanyaan

di dalam hati: dari mana datangnya alam ini, betapajadinya, bagaimana

kemajuannya dan ke mana sampainya? Pertanyaan-pertanyaan ini membawa

manusia memikirkan masalah kausalita, soal hubungan sebab dan akibat. Tiap

yang jadi ada sebabnya dan ada kelanjutannya. Berhubung dengan itu datang

pula dua masalah teoritika. Apakah hubungan sebab dan akibat itu berlaku

79 Mohammad Hatta, 2002, Kumpulan Pidato II, Jakarta: PT Gunung Agung, hlm. 42-43 80 Mohammad Hatta, 1986, Alam Pikiran Yunani, Jakarta: Tintamas, hlm. 19.

Page 10: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

62

menurut garis yang lurus ataukah sebab, keadaan dan kelanjutan terjadi dalam

kedudukan yang bertentangan, menurut jalan dialektik? Demikianlah beratus

tahun alam besar itu menjadi soal dan pertanyaan, yang mengikat perhatian

ahli-ahli pikir Yunani.

Ada suatu cerita tentang filosof Yunani yang pertama, Thales. la suka

sekali menyisihkan diri dari pergaulan yang biasa, dan kesenangannya ialah

memikirkan masalah alam semesta dan mencari keterangan tentang sebab

yang penghabisan dari segala yang ada. Pada suatu hari, waktu ia sedang

berjalan-jalan dan matanya asyik memandang ke atas, melihat keindahan

alam, ia terjatuh ke dalam suatu lubang. Seorang perempuan tua yang lewat di

dekatnya menertawakan dia, sambil berkata, "Hai Thales, jalan di langit

engkau ketahui, tetapi jalanmu sendiri di atas bumi ini tidak kau tahu.81

Tetapi, tidak selama-lamanya orang Yunani dahulu kala memikirkan

masalah alam, semata-mata untuk tahu saja. Lambat-laun pengetahuannya

tentang alam dan hukum-hukumnya itu dipergunakannya untuk memperbaiki

dasar hidupnya di atas dunia ini. Dari ilmu teoritika, yang dituntut selama ini,

timbullah applied science.

Kemudian, di sebelah alam besar, yang berada di luar dirinya, terdapat

oleh ahli pikir Yunani alam kecil, yang berada di dalam dirinya. Alam ini tiada

terlihat dengan mata, melainkan dapat dirasai adanya. Lalu timbul pertanyaan

di dalam hatinya: apa ujud lahirku, apa kewajiban hidupku? Betapa

seharusnya sikap hidupku, dan apa yang harus kubuat untuk mendatangkan

81 Ibid, hlm. 5-8

Page 11: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

63

bahagia? Dengan keinsafan itu manusia mulai menghadapkan ke mukanya

masalah etik.82

Sejak etik mulai mempengaruhi pikiran manusia, ia tidak dapat lagi

mempelajari ilmu semata-mata untuk pengetahuan ilmu saja. Ilmu

pengetahuan yang diperolehnya itu ia pergunakan untuk perbaikan kehidupan.

Ilmu menjadi alat yang penting dalam perjuangan buat hidup dan untuk

mencapai penghidupan yang lebih sempurna.

Sejarah ilmu alam dan teknik membuktikan sejelas-jelasnya betapa

besar pengaruhnya atas kemajuan masyarakat dari masa ke masa. Pendapatan-

pendapatan baru dalam daerah teknik segera dipergunakan orang untuk

menyempurnakan produksi dan alat-alat perhubungan di darat dan di laut,

kemudian juga di udara. Begitulah kita lihat revolusi teknik segera disusul

oleh revolusi industri, transpor dan distribusi. Kita sekarang masuk ke dalam

masa yang sering disebut orang "abad atom". Kelanjutan ilmu tentang ini

sangat mendahsyatkan, karena tenaga atom itu pertama kali dipergunakan

untuk menghancurkan. Tetapi sekarang telah timbul keinsafan, bahwa tenaga

atom itu harus dipergunakan untuk keperluan peradaban, untuk memperhebat

industri berbagai rupa dan untuk perbaikan jaminan hidup. Menuntut ilmu

untuk kemajuan ilmu dikerjakan orang juga, tetapi di sebelah itu terdapat

kegiatan untuk mempergunakannya di dalam praktek. Ilmu dipergunakan

untuk mencapai perbaikan hidup manusia di atas dunia yang jauh dari

sempurna ini.83

82 M.Hatta, op. cit, hlm. 44-45 83 Ibid, hlm. 45

Page 12: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

64

Sekarang timbul pertanyaan: "Apakah sumbangan Islam dalam hal ini?

Islam adalah agama, bukan ilmu. Sebagai agama ia tak dapat langsung

memberi isi kepada ilmu. Sumbangan Islam kepada ilmu terdapat pada

anjurannya kepada penganut-penganutnya untuk mempelajari ilmu sebanyak-

banyaknya di mana saja dan dari siapa saja. Kaum muslimin diharuskan

menuntut kemuliaan hidup dan ketinggian derajat, dan untuk mencapai tingkat

itu perlu benar ilmu pengetahuan. Itulah sebabnya maka diharuskan menuntut

ilmu, seperti ucapan Syeikh Muhammad Abduh, "Di segala tempat serta

menjemputnya dari segala lidah." Tentang agama, tempat orang menuntut

ilmu tidak menjadi soal, yang diperhatikan hanya hikmat dan kepandaiannya.

Nabi besar Muhammad s.a.w. bersabda, "Alhikmatu dhadl-latul mukmini

jahaisu wajadaha fahua ahaqqu biha. " (Hikmat itu barang tuntutan mukmin,

di mana saja ia dapati, ialah yang paling patut menjemputnya.)

Sejarah Islam membuktikan pula, bahwa berabad-abad lamanya Islam

menjadi pendorong atas persebaran ilmu. Pujangga-pujangga Islam dahulu

kala menghidupkan kembali ilmu-ilmu Yunani yang telah terpendam di masa

Zaman Tengah dan menyebarkannya ke Eropa dengan melalui Asia Minor

(Asia Kecil), Afrika Utara dan Spanyol. Sisa-sisa kebesaran kultur Islam di

Spanyol masih kelihatan di Spanyol Katolik sekarang. Kalau tidak karena

dorongan agama Islam, tidak akan mungkin suatu bangsa di Arabia, yang

terkebelakang dalam segala rupa, dalam peradaban dan kebudayaan, dalam

tempo yang begitu singkat menjadi pemangku dan penyebar ilmu.84

84 Ibid, hlm. 45

Page 13: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

65

Sumber daripada kegiatan itu ialah karena Islam tidak membatasi tugas

penganut-penganutnya hingga urusan akhirat saja. Islam adalah buat dunia dan

akhirat. Islam tidak saja menyuruh orang beribadat, menyembah Tuhan

semata-mata, akan tetapi mewajibkan juga orang mengatur penghidupan di

dunia sebaik-baiknya..

Seperti diketahui, Islam artinya damai. Tidak di dalam ibadatnya saja

juga dalam salamnya orang Islam mengucapkan damai! Damai' bagi segala

umat manusia. Dan damai pulalah hukum yang setinggi-tingginya di dalam

Islam. Sebab keadilan hidup baru tercapai, apabila tiap-tiap orang tenteram

hatinya, jiwanya dikuasai oleh perasaan damai terhadap keadaannya dan alam

sekitarnya. Hanya dunia yang damai, berdasarkan persaudaraan antara segala

manusia dapat menimbulkan kesejahteraan dan kemakmuran dalam

masyarakat.

Sebenarnya didikan Islam adalah didikan damai. Segala ibadat kita,

kita tujukan dengan sepenuh-penuh makrifat kepada Allah, Yang Maha Esa,

Tuhan seru sekalian alam. Sembahyang lima kali sehari kita lakukan dengan

muka yang bersih serta jiwa yang murni, karena hanya dalam keadaan

begitulah kita dapat berhadapan dengan Allah, tempat kita menyerahkan

seluruh isi jiwa kita, yang kita tidak putus-putus memuji kebesaran-Nya:

Allahu Akbar. Sewaktu kita akan menghadap Allah, hati kita harus suci, bebas

dari segala perasaan buruk dan niat jahat, bebas daripada amarah.85 Semuanya

ini terkias pada cara mengambil wudhu, yang ditetapkan dalam agama.

85 Ibid, hlm. 47-48

Page 14: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

66

Sungguhpun badan telah bersih sesudah mandi, namun anggota-anggota tubuh

dicuci juga. Supaya mulut bersih daripada ucapan yang keji-keji, muka bersih

sebagai cermin hati, tangan bersih daripada memegang yang tak halal, telinga

bersih daripada mendengar fitnah, hasutan, dan yang tidak-tidak, kening

bersih mencahayakan kalbu yang terang, kaki bersih dari jalan yang serong.

Sembahyang kita sudahi pula dengan mengucapkan "assalamualaikum" ke

kanan dan ke kiri, menghaturkan damai kepada semuanya, kepada sekitar

alam.

Setiap hari, dengan berjangka waktu, kita melatih diri kita, untuk

menguasai hawa-nafsu dan untuk mengontrol diri kita sendiri, untuk menanam

dalam jiwa kita perasaan suci dan murni. Tetapi sayang, tidak selalu kita insaf

akan segala yang kita perbuat itu. Sering-sering kita melakukan ibadat

menurut kebiasaan saja dan lupa, bahwa sebenarnya kita melakukan latihan

rohani dan jasmani di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. Sebab itu ada baiknya,

sewaktu-waktu kita renungkan dengan penuh keinsafan, betapa tegasnya

pimpinan yang diberikan Islam kepada kita.

Islam memimpin kita ke jalan damai, mengajar kita, berhati sabar,

tetapi semuanya di atas dasar kebenaran dan keadilan. Karena, hanya

kebenaran dan keadilanlah yang dapat menimbulkan suasana damai. Sebab itu,

mencari kebenaran, yang juga ujud yang terutama bagi ilmu, dan menuntut

keadilan adalah kewajiban yang utama bagi umat Islam.86

86 Ibid, hlm. 47

Page 15: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

67

Segala barang yang baik dan suci tidak didapat dengan begitu saja di

atas dunia yang tidak sempurna ini. Semuanya itu harus .diperjuangkan, dan

perjuangan menghendaki keberanian. Keberanian menghadapi berbagai

kesulitan, keberanian menderita dan berkorban untuk kemenangan cita-cita.

Juga di sini Islam memberi pimpinan.

Sendi daripada keberanian terletak dalam kepercayaan. Dasar

kepercayaan Islam memberi kita pegangan yang teguh untuk berjuang

menuntut kebenaran dan keadilan. Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha

Esa, yang menjadi sebab segala-galanya, "yang tidak beranak dan dianakkan,

dan tidak ada yang menyamainya", kepercayaan ini dengan sendirinya

menimbulkan rasit berani dalam hati orang Islam. Hanya Allah tempat orang

Islam takut, hanya Allah tempat ia menyerahkan segala isi jiwanya. la

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan tak takut kepada siapapun juga

selain dari Allah. Dari Tuhan datang kebenaran dan keadilan, dan karena itu

orang Islam yang berjuang di atas jalan Allah, tak pernah merasa takut dan

sunyi di mana saja ia berada. la merasa dalam jiwanya, bahwa Tuhan

senantiasa ada pada sisinya, memimpinnya dan melindunginya. Tawakal

menjadi sumber kekuatan bagi pahlawan dan pujangga Islam sepanjang

masa.87

Bagi orang Islam, tugas hidupnya dapat dibacanya di dalam Quran,

terpencar di dalam segala fasal. Seperti saya sebut tadi, Islam tidak saja

mengatur hal-ihwal ibadat dan aural, tetapi mengatur juga sikap hidup

87 Ibid, hlm. 48

Page 16: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

68

manusia di dalam pergaulan, menentukan hak dan kewajibannya sebagai

anggota masyarakat dan sebagai warga negara. Ya, dasar pemerintahan negara

pun ditetapkan, yaitu musyawarah. Dalam Quran telah tertanam dasar

pemerintahan demokrasi. Cara melaksanakan pemerintahan demokrasi itu di

dalam praktek diserahkan kepada manusia yang berakal, akal yang

diperolehnya sebagai anugerah Tuhan. Dengan akalnya yang diberi Tuhan,

manusia harus melaksanakan pemerintahan negara dan susunan masyarakat

yang sebaik-baiknya, yang memberikan bahagia kepada segala umat manusia,

semuanya hamba Allah. Manusia harus setiap waktu bersyukur kepada Allah,

Tuhan seru sekalian alam, yang telah menikmati hidupnya. Agar tiap-tiap

orang tahu berterima syukur, hidupnya di dunia haruslah baik. Mencapai

masyarakat, yang menjamin kebahagiaan dan keselamatan hidup bagi segala

orang, adalah tugas seorang Islam.

Tugas dan suratan hidup orang Islam terpencar seluruh Quran, tertulis

dalam berbagai ayat. Semuanya itu perincian daripada pokok asasi yang

tercantum di dalam surat Al-Fatihah. Surat AI-Fatihah yang menjadi pokok

daripada Quran Suci! Orang Islam yang mengerjakan ibadat, membacakan Al-

Fatihah tidak kurang dari 17 kali sehari. Siapa yang memahamkan isi dan

makna surat ini sedalam-dalamnya, ia di situ mendapat petunjuk tentang apa

seharusnya tujuan hidupnya, betapa caranya ia harus berjuang di atas jalan

Allah dan dari mana ia mendapat kekuatan untuk berjuang.88

88 Ibid, hlm. 49.

Page 17: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

69

Tuan semuanya tahu isi surat Al-Fatihah. Alangkah hebatnya getaran

jiwa yang ditimbulkan oleh AI-Fatihah ini di dalam tubuh orang Islam. Hanya

satu Tuhan yang disembah, yaitu Allah. Tuhan disembah bukan karena takut,

melainkan karena cinta. Tuhan orang Islam sifatnya pengasih dan penyayang.

Dia menjadi hakim di hari kemudian. Artinya, Tuhan orang Islam adalah

Mahaadil. Kepada Tuhan Yang Pengasih dan Penyayang serta Mahaadil itu

orang Islam minta pertolongan, minta dipimpin ke jalan yang lurus, jalan yang

benar dan adil, jalan mereka yang diberkati oleh Tuhan. la minta dijauhkan

dari jalan yang sesat, jalan mereka yang dimurkai oleh Tuhan. Kekuatan jiwa

Islam terletak pada tawakalnya dan pada menyerah sepenuh-penuhnya kepada

Tuhan.

Ibadat dan perbuatan orang Islam di atas dunia hendaklah sesuai

dengan sifat-sifat yang dipujikan kepada Tuhan Yang Maha Esa: pengasih dan

penyayang serta adil, dan selalu berdiri di atas jalan yang benar. Kalau tidak

akan dikerjakan, apa artinya pujian yang sebanyak itu yang dipanjatkan ke

hadirat Allah? Tuhan tidak kekurangan apa pun juga, tidak kurang besar dan

tidak kurang hormat, la adalah Zat yang lengkap dengan segala rupa. Karena

itu segala pujian yang dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa berarti

bersedia melaksanakannya dengan perbuatan di atas dunia yang fana ini.

Penjelmaan daripada sifat pengasih dan penyayang itu ialah

persaudaraan. Persaudaraan antara orang sebangsa dan antara segala bangsa.

Betapa juga besarnya perbedaan paham antara seseorang dengan seorang,

antara partai dengan partai tentang berbagai masalah hidup, persatuan bangsa

Page 18: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

70

tetap terpelihara, rasa persaudaraan tetap berkuasa. Selanjutnya, persaudaraan

segala bangsa hendaklah menjadi tujuan. Hanya di atas persaudaraan itulah

bisa tercapai rukun dan damai dalam pergaulan internasional.

Tetapi, sebaliknya, ternyata pula, bahwa persaudaraan hanya mungkin

di atas derajat yang sama. Antara tuan dan budak, antara si penindas dan si

tertindas, tidak mungkin tercapai persaudaraan yang sebenarnya, rasa

persaudaraan tidak dapat dipaksakan, ia harus keluar dari hati yang suci

sebagai sambutan terhadap perlakuan. Untuk mencapai dasar yang sehat bagi

persaudaraan bangsa-bangsa sedunia, perlulah lenyap lebih dahulu stelsel

imperialisme dan kolonialisme, yang menimbulkan penindasan bangsa yang

satu oleh bangsa yang lain dan yang menggalangi kemajuan kebudayaan dan

perekonomian bangsa yang tertindas.

Penjelmaan sifat Tuhan Yang Maha Adil, yang menjadi hakim di hari

kemudian, ke dalam perbuatan kita sehari-hari, terletak dalam melakukan

keadilan. Kita, dalam segala perbuatan kita, hams bersifat adil, kita hams cinta

kepada keadilan dan bersedia pula membela keadilan di dalam dunia ini.

Membela keadilan meliputi juga tuntutan, supaya keadilan sosial menjadi

dasar pergaulan dalam masyarakat antara manusia dan manusia dan antara

bangsa dan bangsa di dunia seluruhnya.

Perdamaian yang dituju oleh Islam hanya mungkin tercapai, apabila

dunia internasional telah sempurna tersusun dengan berdasarkan hukum.

Bukan hukum yang diperintahkan oleh yang kuat kepada yang jemah - karena

itu sebenarnya perkosa - melainkan hukum yang lahir dari sumbernya yang

Page 19: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

71

sedalam-dalamnya, menjelma ke dunia sebagai hasil dari permusyawaratan

segala bangsa. Seperti diperingatkan tadi, hukum yang setinggi-tingginya

menurut Islam ialah damai. Dan hukum yang lahir dari bermusyawarat dan

berdamai, dengan tiada paksaan, adalah pula keadilan yang sebesar-besarnya,

yang dapat dicapai oleh manusia. Di atas dasar ini dunia bisa jadi aman dan

damai, bangsa- bangsa di dunia akan merasakan hidup dalam lingkungan

hukum yang adil.

Sebelum ada hukum yang mengikat dan menguasai tindakan tiap- tiap

bangsa terhadap yang lain, belumlah sempurna hukum dunia. Dan belumlah

pula dapat dicapai apa yang diciptakan oleh almarhum Roosevelt sebagai

kemerdekaan yang ketiga dan yang menjadi slogan dalam Perang Dunia

Kedua, yaitu freedom from fear.

Apa yang dikemukakan .itu sebagai dasar dunia baru tidak berbeda

dengan tuntutan Islam. Perasaan damai baru bisa meresap dalam jiwa

manusia, apabila ia terlepas dari rasa takut, apabila di sekitarnya berlaku

hukum dan keadilan. Sebab itu umat Islam dari segala negeri mempunyai

kewajiban ikut serta berjuang untuk mencapai keadilan hukum dan keadilan

sosial di dunia.

Keadilan sosial belum tercapai, apabila dalam masyarakat masih

terdapat pertentangan yang hebat antara kaya dan miskin, apabila

kemakmuran belum merata ke seluruh lapisan masyarakat. Manusia harus

terlepas dari kesengsaraan hidup, dapat merasai freedom from want, barulah

Page 20: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

72

tercapai keadilan sosial. Sumber-sumber produksi di dalam negeri harus

dikerahkan untuk mencapai kesejahteraan rakyat semuanya.

Salah satu jalan untuk mencapai keadilan sosial ialah kooperasi, yang

mengujudkan kerja sama dengan dasar tolong-menolong. Organisasi-

organisasi kooperasi sesuai benar dengan cita-cita Islam, karena Islam

meletakkan tanggung jawab pada individu untuk keselamatan masyarakat

seluruhnya. Selanjutnya, untuk mencapai keadilan sosial menurut Islam,

negara hendaklah merupakan suatu welfare state, yang menjamin

kemakmuran bagi segala orang. Bukan kemakmuran jasmani saja, melainkan

juga dan terutama kemakmuran rohani. Manusia akan tetap merasa miskin,

apabila ia tidak dapat serta dalam perkembangan kultur. Kesejahteraan hidup

baru tercapai, apabila ada perimbangan antara kemakmuran jasmani dan

rohani; Perimbangan itu hanya tercapai, apabila seruan agama cukup

berpengaruh dalam masyarakat.

Ilmu, terutama ilmu alam dan teknik, telah mencapai tingkat kemajuan

yang begitu tinggi sehingga, apabila tidak dikekang oleh agama, ia mudah

menjadi demon yang sehebat-hebatnya. Dengarlah jeritan jiwa seorang

pujangga besar sebagai Albert Einstein terhadap kemajuan ilmu yang dia

sendiri sebagian besar menciptakannya.

Demikian juga negara sebagai organisasi masyarakat. Negara bukan

tujuan tersendiri, melainkan alat untuk mencapai kebahagiaan, perdamaian

dan kemerdekaan bagi rakyat. Bukan rakyat untuk negara, melainkan

sebaliknya negara untuk rakyat.

Page 21: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

73

Inilah juga cita-cita Islam. Bumi ini dan alam sekitarnya bukanlah

kepunyaan manusia, melainkan kepunyaan Allah, Tuhan seru sekalian alam.

Tuhan yang menjadikan alam ini dan menjadikan bumi tempat kediaman

manusia. Kedudukan manusia di atas bumi ini tidak lain sebagai juru kuasa,

yang bertanggung jawab atas keselamatannya seterusnya. Sebab itu kewajiban

manusia yang mendiami bumi Allah ini ialah memeliharanya sebaik-baiknya

dan meninggalkannya kepada angkatan kemudian dalam keadaan yang lebih

baik dari yang diterimanya dari angkatan yang terdahulu dari dia.

Inilah sendi pandangan hidup Islam!

Tuan-tuan yang datang belajar ke Universitas Islam ini, dasarkanlah

ilmu yang Tuan tuntut di atas pandangan hidup Islam. Memang, logika ilmu

tetap tidak berubah, tetapi tujuan ke mana pengetahuan ilmu itu dikerahkan

hendaklah sepadan dengan etik Islam.

Apabila Tuan di sini mempelajari ilmu alam, ciptakanlah supaya

pengetahuan Tuan itu nanti dipergunakan untuk meringankan hidup manusia

di dalam dunia yang tidak sempurna ini. Tetapi tidak itu saja. Isi kepala dan

hati Tuan, hendaklah dilimpahkan pula untuk perjuangan menentang nafsu

dan kebuasan manusia yang mau mempergunakan ilmu untuk membuat

murderous instrument of mass destruction. Tuan berdosa kepada Allah,

apabila Tuan abaikan tugas ini.

Apabila Tuan di sini menuntut ilmu hukum atau ilmu politik atau ilmu

ekonomi, pendeknya ilmu sosial, pergunakanlah ilmu itu untuk menciptakan

bangunan masyarakat dan negara, yang menjamin keadilan sosial dan

Page 22: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

74

persaudaraan, tidak saja antara manusia senegara melainkan juga antara

bangsa-bangsa.

Orang Islam melakukan tiap-tiap perbuatan karena Allah. Demikian juga hendaknya sikap Tuan dalam menuntut ilmu. Juga ilmu meminta korban diri (self sacrifice) dari penuntutnya, karena hanya dengan korban itu ilmu mencapai kemajuan.

2. Dakwah dan Pembangunan (Termasuk Pembangunan Ekonomi)

Apabila kita berkata tentang dakwah, maka teringat pada kita

kebesaran Tuhan yang tidak ada hingganya, yang kemurahan-Nya terhadap

hamba-Nya tertanam dalam Surat Al Fatihah, yang menjadi pokok seluruh

Kitab Al-Quran. Segala pekerjaan kita mulai dengan nama Allah Yang

Pemurah dan Penyayang dan menanam dalam keyakinan kita, bahwa segala

pujian hanya untuk Tuhan, Pemimpin semesta alam, selalu dengan sifat yang

Pemurah dan Penyayang. Apabila dalam keinsafan kita sudah hidup tekad dan

keyakinan, bahwa segala pujian hanya untuk Allah, Pemimpin seluruh alam,

maka tak ada tinggal lagi sisa pujian yang hams diberikan kepada sesama

manusia, betapa juga besar jasanya kepada kita. Segala pujian hanya untuk

Allah. Dalam Surat Al Fatihah kita diajar pula, bahwa Tuhan Yang Pemurah

dan Penyayang itu, memerintahkan hari pembalasan. Diterangkan dalam Surat

Az Zaizalah, ayat 7 dan 8, bahwa siapa yang mengerjakan perbuatan baik

sebesar atom akan dilihatnya. Siapa yang mengerjakan kejahatan seberat atom,

akan dilihatnya pula. Surat ini, sebagai suatu penjelasan dari Surat Al Fatihah

menggambarkan sejelas-jelasnya sifat Allah Yang Maha Adil. 89

89Ibid, hlm. 198

Page 23: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

75

Dalam Surat Al Fatihah kita diajar seterusnya menyatakan keyakinan

kita yang diucapkan terhadap Allah: "Hanya Engkau yang kami sembah, dan

kepada Engkau saja kami memohon pertolongan." Ini berarti bahwa hanya

terhadap Tuhan Yang Maha Esa kita sembahyang dan hanya terhadap Tuhan

Yang Maha Esa kita memanjatkan doa. Tidak lagi kepada unsur-unsur

peninggalan takhyul lama atau kepada arwah nenek-moyang yang sudah

meninggal. Kita kadang-kadang ziarah pada kuburan mereka bukan dengan

kepercayaan bahwa mereka keramat dan memintakan pertolongan, melainkan

mendoakan kepada Tuhan, supaya hidup mereka di akhirat diberi bahagia oleh

Allah. Dalam Surat Al Fatihah seterusnya kita meminta kepada Allah:

"Pimpinlah kami kejalan yang lurus. Jalan mereka yang Engkau anugerahi

nikmat, bukan jalan orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-

orang yang sesat."

Apabila kita meminta kepada Tuhan dengan begitu ikhlasnya, adakah

lagi bagi kita untuk berbuat lain daripada yang diminta itu? Apakah artinya

kita sebagai manusia, hamba Allah, apabila kita - setelah meminta kepada

Tuhan dipimpin ke jalan yang baik, yang benar - di sebelah itu berbuat lagi

hal-hal yang bertentangan dengan apa yang kita minta? Bukankah kita dengan

itu mempermainkan Tuhan? Akibatnya mempermainkan diri kita sendiri! 90

Pada tiap sembahyang kita mengucapkan, sebelum menyebut isi Surat

Al Fatihah, antara lain "sembahyangku, pengorbananku, kehidupanku dan

kematianku, semuanya untuk Tuhan, Pemimpin Semesta Alam. Dia (Tuhan

90Ibid, hlm. 199

Page 24: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

76

itu) tidak mempunyai sekutu; dan itulah yang diperintahkan kepadaku, dan

aku orang pertama yang menundukkan diri kepada Tuhan."

Apabila kita sanggup melakukan dakwah membawa manusia tawakal

kepada Allah dengan sepenuh-penuh jiwa dan raga, maka dapatlah kita

membentuk manusia yang ikhlas untuk menyumbangkan tenaganya bagi

segala usaha pembangunan. Bukankah Allah sudah berfirman dalam Quran,

bahwa manusia dua tugasnya sekali jalan: cari akhirat dan berbuat baik di

dunia.

Sejalan dengan itu berkali-kali dalam Islam kita diajarkan, bahwa kita

harus mengatur hidup demikian rupa, seolah-olah kita akan hidup lama, tetapi

seolah-olah kita akan meninggal besok. Pendek kata kita hams membangun

bumi Allah yang diadakan untuk kita sebagai tempat kediaman sementara,

dalam perjalanan kita menuju akhirat. Bumi Allah ini, yang dipinjamkan

kepada kita manusia sebagai tempat kediaman sementara, hendaklah kita

pelihara dengan baik dengan membangun berbagai segi penghidupan jasmani

dan rohani, supaya dapat kita tinggalkan bagi angkatan manusia yang akan

datang dalam keadaan yang lebih baik dan sempurna dari pada keadaan yang

kita terima dari angkatan yang mendahului kita.91 Untuk melaksanakan tugas

kita itu kita harus membangun. Pada bagian bumi yang kita duduki sebagai

bangsa, kita harus melaksanakan cita-cita yang tertanam dalam undang-

undang dasar, membangun suatu Indonesia yang adil dan makmur. Cita-city

ini sesuai benar dengan apa yang. diperintahkan Islam.

91 Ibid, hlm. 199

Page 25: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

77

Selain dari tawakal kepada Tuhan Yang Maha Esa, tugas orang Islam

ialah membangun pojok bumi yang didiaminya. Islam menuntut umatnya

mengerjakan usaha membangun. Begitu pula bangsa Indonesia akan

dikaruniai Tuhan dengan keadaan yang lebih baik, penghidupan yang lebih

sempurna, apabila bangsa Indonesia sendiri, keseluruhannya dan tiap-tiap

orang anggotanya, berusaha memperbaiki nasibnya. Masing-masing harus ikut

serta dalam usaha pembangunan menurut kecakapan masing-masing. Yang

besar-besar dikerjakan oleh pemerintah, di pusat dan daerah, yang sedang

dikerjakan oleh kumpulan swasta yang mempunyai modal, yang modal itu

digabungkan mereka sebagai pokok membangun. 0rang-orang kecil, orang-

seorang dapat berusaha sendiri. Lebih baik orang-orang kecil bergabung

dalam kooperasi ekonomi, supaya modal mereka menjadi lebih besar dan

keyakinan mereka untuk membangun bidang mereka bertambah besar pula.

Dalam pengalaman yang saya hadapi sejak berpuluh-puluh tahun, sering saya

lihat orang- seorang, orang kecil, takut bergerak lebih maju, karena takut

kapitalnya akan dihancurkan oleh saingan lawan yang lebih besar.92 Tetapi

setelah tergabung dalam kooperasi, dengan gabungan kapital mereka yang

menjadi lebih besar, takut itu hilang dan keberanian timbul untuk menempuh

jalan maju. Dengan bersatu itu dalam kooperasi yang berdasarkan tolong-

menolong semangat jadi hidup dan akal bertambah luas.

Seperti sering saya peringatkan sejak berpuluh tahun yang lalu, Bahwa

juga badan-badan yang bukan semata-mata ekonomi sifatnya dapat ikut serta

92 Ibid, hlm. 200

Page 26: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

78

membangun, membangun dengan memperkuat sendi-sendi hidupnya.

Ambillah misalnya pondok-pondok pendidikan agama, seperti surau,

pesantren dan lain-lain namanya. Apabila ada persekutuan dan kerja sama

antara guru dan murid, maka sekitar pondok itu atau pada tempat yang tidak

jauh dari situ diadakan daerah yang ditanami dengan padi atau buah-buahan,

dan tumbuh-tumbuhan yang bernilai besar yang hasilnya dapat menyediakan

biaya untuk menghidupi tempat pengajian itu. Tergantung kepada luasnya

tanah yang ditanami dan buah yang ditanam, hasil tanaman itu dapat

membiayai seluruh keperluan pondok itu dan murid-muridnya atau hanya

sebagian saja. Tetapi bagaimana juga tempat pengajian itu mendidik murid-

murid memahamkan jalan ke akhirat, tetapi juga melatih diri mereka untuk

menghadapi jalan mencari nafkah hidup pada pondok pengajian itu dapat pula

diadakan pelajaran bertukang kayu atau tukang besi dan lain-lain sebagai

persiapan untuk menghadapi tugas hidup utama di dunia yang fana itu.93

Begitulah, pondok atau surau atau pesantren hendaknya menjadi

tempat untuk melatih pengetahuan rohani dan jasmani, supaya muridnya -

apabila sudah tamat pelajaran mengaji tidak canggung menghadapi tugas

hidupnya di atas dunia yang fana ini. Lambat-laun tiap-tiap tempat pendidikan

agama itu dapat menjadi suatu badan otonomi yang melaksanakan pendidikan

rohani dan jasmani, yang hidupnya tidak terlalu bersangkut kepada bantuan

dari luar.

93 Ibid, hlm. 202

Page 27: BAB III PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MOH. HATTAlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/15/jtptiain-gdl-s1... · perhimpunan tersebut, Indonesia Merdeka. Dari bendahara, ia meningkat

79

Cara lama, apabila kita mempunyai kesungguhan hati, dapat

ditinggalkan berangsur-angsur, cara lama yang pondok pengajian itu hanya

mendidik murid berpengetahuan berat sebelah dan akhirnya tidak mengerti

lagi kewajiban hidup di atas dunia yang fana ini. Marilah kita berpedoman

dengan Surat Al Qashash ayat 77 untuk mencari akhirat dan berbuat baik di

dunia.