bab iii pembahasan · pada bahasan ini juga dijelaskan tentang ip address yang digunakan berupa...
TRANSCRIPT
27
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Pusatmedia (Aksimaya) adalah perusahaan yang menyediakan layanan
komputer grafik, desain multimedia dan pembuatan website yang akan menjadi
partner strategis anda. Tidak seperti perusahaan lainnya, kami akan melayani semua
kebutuhan anda dengan dengan semboyan easy to start, easy to learn, easy to grow.
PusatMedia menawarkan anda kemudahan penggunaan, potensi perkembangan yang
fleksibel dan layanan profesional.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Sumber : PT. Akismaya
Gambar III.1
Struktur Organisasi PT. Aksimaya
28
3.2. Analisa Jaringan
3.2.1. Blok Jaringan
Dalam sistem jaringan pada event badminton yang menjadi vendor
PT.Aksimaya, secara umum menggunakan jaringan client-server dengan koneksi
kabel. Terdapat 1 buah router mikrotik yang digunakan sebagai pengelola jaringan.
Untuk lebih jelasnya dibawah ini penulis mendeskripsikan secara umum terlebih
dahulu perangkat-perangkat jaringan komputer yang ada dalam PT.Aksimaya terdiri
dari 2 (dua) ruangan, yaitu sebagai berikut :
1. Pada ruangan pertama terdapat 1 buah router, 1 buah switch-core dan 6 PC
untuk kebutuhan streaming.
2. Pada lapangan terdapat 1 buah Hub dan 1 buah server input data pertandingan
untuk kebutuhan PC streaming.
3. Kabel yang digunakan di dalam pembentukan jaringan komputer yang ada
pada PT. Aksimaya kabel UTP cat 5 dan UTP cat 6.
Sumber : PT. Aksimaya
Gambar III.2
Blok Diagram Jaringan PT. Aksimaya
29
3.2.2. Skema Jaringan
Gambar III.3
Skema Jaringan PT. Aksimaya
Secara umum jaringan pada PT. Aksimaya telah dijelaskan dalam skema
jaringan diatas, secara detail sebagai berikut :
a. Topologi yang digunakan pada jaringan kabel menggunakan topologi
hirarki.
b. Router mikrotik CCR1009 sebagai pusat kontrol jaringan agar dapat
memberi layanan internet ke semua ruangan dan menggunakan fitur
firewall untuk keamanan.
c. Switch-Core Cisco 2970 digunakan untuk mendistribusikan IP
menggunakan metode jaringan VLAN.
d. Internet Service Provider (ISP) yang digunakan adalah NMC
menggunakan media fiber optic dengan kapasitas upload dan download
50 Mbps.
30
Pada bahasan ini juga dijelaskan tentang IP Address yang digunakan berupa
kelas, Net ID, Host ID dan Subnet secara default pada PT. Aksimaya.
Tabel III.1.
Daftar IP Address
No Perangkat Keras IP Address Subnet
Ruang Streaming
1. PC Streaming 192.168.84.101 s/d 106 255.255.255.0
2. Router
- Ethernet 1
- Ethernet 2
192.168.1.2
172.17.1.1
255.255.255.0
255.255.255.0
Lapangan
4. PC Server Data Input 192.168.84.100 255.255.255.0
Sumber : PT. Aksimaya
Penjelasan IP Address yang digunakan pada PT. Aksimaya adalah
192.168.84.0 dengan subneting 255.255.255.0. Pada dasarnya IP Address yang
digunakan pada PT. Aksimaya adalah kelas C dengan subnet mask 255.255.255.0. IP
Address yang digunakan mengalami subnetting maka untuk mengetahui Net ID dan
Host ID yang digunakan penulis mencoba menjelaskan di bawah ini :
Tabel III.2.
IP Address yang digunakan PT. Aksimaya
IP Address
192 168 84 0
Subnetting
255 255 255 0
Subnet dalam Bit
11111111 11111111 11111111 00000000
Dari hasil tabel diatas maka penulis mencoba mengetaui Net ID dan Host ID
yang digunakan oleh PT. Aksimaya, yaitu :
1. Untuk mengetahui banyaknya Net ID pada segmen Subnetting yang
digunakan PT. Aksimaya, yaitu :
2n
N = adalah jumlah bit angka 1 yang diselubungkan pada Byte ke 4
31
20 = 1,
Jadi 1 Net ID dengan segmen subnetting yang digunakan pada PT.
Aksimaya
2. Untuk mengetahui Range Net ID dengan segmen subnetting yang
digunakan pada PT. Aksimaya, yaitu :
256 – A
A = Angka desimal yang diselubungkan pada subnet mask
256 – 256 = 0
Jadi range Net ID yang digunakan pada PT. Aksimaya adalah 1.
3. Untuk mengetahui jumlah Host ID yang ada di dalam Net ID, yaitu :
2h - 2
H = adalah jumlah bit angka 0 pada Byte yang diselubungkan
28 – 2 = 254
Jadi dapat ditarik kesimpulan dari penghitungan yang penulis lakukan
berdasarkan pengetahuan penulis untuk menganalisa IP Address yang digunakan
pada PT. Aksimaya, adalah sebagai berikut :
Tabel III.3.
Penjelasan IP Address yang digunakan PT. Aksimaya
IP Address 192.168.84.1 sampai dengan 192.168.84.254
Network ID 192.168.84.0
Broadcast ID 192.168.84.255
3.2.3. Keamanan Jaringan
Berdasarkan hasil analisa pada PT. Aksimaya penulis dapat mendeskripsikan
dari keamanan yang diterapkan adalah sebagai berikut :
32
1. Keamanan jaringan yaitu menggunakan firewall yang ada pada router
mikrotik untuk melindungi jaringan lokal dari serangan luar maupun
serangan dari dalam.
2. Sistem keamanan yang digunakan pada komputer yaitu menggunakan anti
virus ESET NOD32 adalah perangkat lunak antivirus yang dibuat oleh
perusahaan Slovakia ESET. Keunggulan yang ada pada antivirus ini
dalam bidang perlindungan firewall, secara otomatis ESET akan
mengunci perangkat pada saat menjelajah di dunia maya agar terhindar
dari serangan hacker atau worm.
3.2.4. Spesifikasi Perangkat Keras
Ada beberapa perangkat keras yang digunakan pada jaringan komputer PT.
Aksimaya, sebagai berikut :
1. Komputer Streaming
Tabel III.4.
Spesifikasi Komputer Streaming
No. Kategori Spesifikasi
1. Prosessor Inter Core i7 – 4770
2. Motherboard Asus TUF B360M-E
3. RAM Corsair Vengeance LPX 32 GB DDR4
4. Harddisk 256GB SSD HyperX
2. Komputer Server
Tabel III.5.
Spesifikasi Komputer Server Supermicro SYS-7049A-T
No. Kategori Spesifikasi
1. Prosessor Intel Xeon Scalable processors; dual UPI up to
10.4GT/s
2. Motherboard Super X11Dai-N
3. RAM LRDIMM : 64GB DDR4 2400
4. Harddisk 256 SSD + 2 TB
33
3. Router
Tabel III.6.
Spesifikasi Router Mikrotik CCR1009
No. Kategori Spesifikasi
1. CPU Tilera TLR4-00980CG-1.2GHz 9 Cores
2. RAM 1 GB Onboard
3. Harddisk 128 MB
4. SFP Ports 1 Ports
5. LAN Ports 8 Ports
4. Switch Manageable
Tabel III.7.
Spesifikasi Switch Core Cisco 2970
No. Kategori Spesifikasi
1. Ethernet Ports 24 Ports 10/100/1000
2. SFP Ports 4 SFP-based Gigabit Ethernet
3. External Power Supply 375 W – 48 V
4. Protocol SNMPv3, RCP/UDP, SMTP, DHCP
5. Hub
Tabel III.8.
Spesifikasi Hub TP-Link TL-SG108PE
No. Kategori Spesifikasi
1. Standards IEEE 802.3i, IEEE 802.3u, IEEE 802.3ab,
IEEE 802.3af
2. Ethernet Ports 8 10/100/1000Mbps RJ45 Ports
3. PoE Ports Port 1 - 4
4. External Power Supply 48VDC / 1.25A
3.2.5. Spesifikasi Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan pada PT. Aksimaya yang menjadi
infrastruktur dasar dan sarana untuk kebutuhan kerja. Berikut jenis – jenis perangkat
lunak yang digunakan adalah :
34
Tabel III.9.
Spesifikasi Perangkat Lunak Komputer Streaming
No. Nama Perangakat Lunak Kegunaan
1. Windows 7 Sistem Operasi
2. Titlebox Animasi Grafis
3. Vmix Aplikasi Streaming
4. Google Chrome Browser
5. ESET NOD32 Antivirus
3.3. Permasalahan Pokok
Permasalahan yang sering terjadi pada jaringan PT. Aksimaya antara lain
adalah :
1. Internet mengalami down jika traffic data ramai pada siang hari, dan terputus
dikarenakan ISP mengalami gangguan.
2. Tidak ada pembagian bandwidth secara merata terhadap klien yang sedang
menggunakan jaringan tersebut, maka dapat menyebabkan masalah seperti pada
permasalahan yang pertama.
3.4. Pemecahan Masalah
1. Untuk permasalahan internet down atau terputus, penulis mengusulkan untuk
menggunakan metode load balancing, yaitu dengan menggunakan dua ISP dalam
satu router. Metode ini seperti memberi backup pada ISP yang digunakan, agar
internet tetap berjalan jika salah satu ISP bermasalah atau down.
3.5. QOS (Quality Of Services) atau bandwidth manajemen, merupakan metode
yang digunakan untuk mengatur jumlah bandwidth yang akan dipakai oleh client
agar mendapat kecepatan upload dan download yang seimbang. Pada RouterOS
Mikrotik penerapan QoS bisa dilakukan dengan fitur Queue. Cara yang paling
35
mudah untuk melakukan queue pada RouterOS adalah dengan menggunakan simple
queue. Untuk lebih terstruktur maka menggunakan fitur lain yaitu Queue Tree.
3.6. Analisa Usulan
3.5.1. Skema Usulan
Pada skema usulan dibawah ini, menggunakan 2 ISP (Internet Service
Provider) untuk dapat menjalankan metode Load Balancing yang ada pada router
mikrotik. Ada beberapa metode load balancing yang dapat digunakan pada router
mikrotik, namun yang digunakan pada pembahasan ini adalah metode ECMP (Equal
Cost Multi Path).
Gambar III.4
Skema Jaringan Usulan
Dari skema jaringan usulan pada gambar III.4, penulis menambahkan 1 buah
ISP sebagai backup untuk melakukan proses load balancing. Selain itu penulis juga
mengusulkan sebuah perancangan manajemen bandwidth untuk kedua jalur internet
menggunakan metode queue tree dengan sistem HTB (Hierarchical Token Bucket).
36
Menggunakan metode seperti ini agar pembagian bandwidth terbagi secara
terstruktur dan mudah dalam melakukan pemantauan jaringan.
3.5.2. Konfigurasi Usulan
Berdasarkan hasil skema usulan pada gambar III.4 penulis memberikan
konfigurasi usulan yang bisa digunakan untuk kebutuhan PT. Aksimaya berupa :
1. Untuk permasalahan pertama, penulis mengusulkan menambahkan 1 buah
ISP sebagai backup dan untuk menggunakan metode load balancing.
a. Buka winbox lalu login, dari Mikrotik Winbox. Kemudian kita akan
menambahkan satu rule firewall nat untuk koneksi ISP 2 agar client
mendapat akses internet dari jalur ISP 2. Caranya klik menu ”IP >
firewall > pilih tab NAT > klik simbol (+) > lalu isikan perintah ini
chain = srcnat, out-interface = ISP2, action = masquerade”
Gambar III.5
Menu Firewall NAT
b. Selanjutnya, isi chain dengan srcnat dan out-interface dengan ISP2
untuk menentukan jalur yang akan digunakan untuk internet.
37
Gambar III.6
Form Firewall NAT Rule (General)
c. Selanjutnya, isi action dengan masquerade untuk mengubah ip private
menjadi ip public. Setelah selesai klik Apply, lalu OK.
Gambar III.7
Form Firewall NAT Rule (Action)
d. Selanjutnya, klik menu ”IP > Routes > klik tombol (+) ” untuk
konfigurasi load balancing ECMP. Caranya menambahkan rule
default gateway dengan dst-address = 0.0.0.0 dan gateway = ISP1,
ISP2.
38
Gambar III.8
Form Route
e. Selanjutnya, setting firewall mangle untuk membuat routing agar jalur
koneksi menuju client sesuai dengan jalur interface awal yang sedang
digunakan. Caranya klik menu ”IP > Firewall > Mangle > icon (+) ”.
Gambar III.9
Form Firewall Mangle
f. Selanjutnya, buat routing untuk jalur koneksi yang menuju router,
sesuaikan settingannya.
39
Gambar III.10
Form Firewall Mangle (General)
g. Selanjutnya, buat Marking untuk koneksi jalur ISP 1 dan ISP 2,
sesuaikan settingannya.
Gambar III.11
Form Firewall Mangle (Action)
h. Selanjutnya, buat routing untuk kebutuhan router dari jalur koneksi
yang menuju client.
40
Gambar III.12
Form Firewall Mangle (General)
i. Selanjutnya, menandai koneksi diparameter ”New Routing Mark”.
Gambar III.13
Form Firewall Mangle (Action)
j. Selanjutnya, klik menu ”IP > Route > klik icon (+)” untuk
memasukan parameter yang sudah ditandai pada gambar III.13.
41
Gambar III.14
Form Route
k. Langkah konfigurasi load balacing telas selesai.
Gambar III.15
Tampilan tes koneksi saat kedua ISP Aktif
l. Metode load balancing bekerja saat salah satu dari ISP terputus,
contohnya seperti gambar dibawah ini.
42
Gambar III.16
Tampilan ketika salah satu ISP terputus
2. Manajemen bandwidth menggunakan metode queue tree. Hal pertama
yang dilakukan adalah menambahkan setting pada Firewall Mangle.
Berikut langkah – langkahnya yaitu :
a. Kita harus daftarkan terlebih dahulu interface yang menjadi jalur
internet untuk komputer – komputer, pilih menu Interaface -> klik tab
interface list.
Gambar III.17
Form Interface List
43
b. Lalu pada Form interface lists pilih menu Lists -> klik icon (+) -> beri
nama untuk mengelompokan interface ISP 1 dan ISP 2 menjadi satu
kelompok.
Gambar III.18
Interface Lists Contains
c. Selanjutnya, klik icon (+) pada form Interface List lalu kelompokkan
interface yang ada dengan daftar nama yang sudah dibuat pada
gambar III.18.
Gambar III.19
Form Interface Lists
44
d. Pengelompokkan pada jalur internet dan jalur client sudah selesai.
e. Langkah selanjutnya adalah menambahkan konfigurasi pada Firewall
Mangle untuk parameter download. Berikut caranya pilih menu IP ->
Firewall -> klik tab Mangle -> klik icon (+) -> sesuaikan
konfigurasinya.
Gambar III.20
Form Firewall Mangle Rule (General)
f. Selanjutnya, buat Marking Connection untuk akses download,
sesuaikan konfigurasinya.
45
Gambar III.21
Form Firewall Mangle Rule (Action)
g. Selanjutnya, menandai jalur yang menuju client untuk parameter
download.
Gambar III.22
Form Firewall Mangle Rule (General)
h. Selanjutnya, membuat Marking Packet untuk parameter download.
46
Gambar III.23
Form Firewall Mangle Rule (Action)
i. Selanjutnya, menentukan interface untuk jalur parameter upload. Klik
icon (+) pada form firewall mangle, sesuaikan konfigurasinya.
Gambar III.24
Form Firewall Mangle Rule (General)
47
j. Selanjutnya, buat Marking Connection untuk parameter upload,
sesuaikan konfigurasinya.
Gambar III.25
Form Firewall Mangle Rule (Action)
k. Selanjutnya, menandai jalur yang menuju client untuk parameter
upload.
Gambar III.26
Form Firewall Mangle Rule (General)
48
l. Selanjutnya, membuat Marking Packet untuk parameter upload.
Gambar III.27
Form Firewall Mangle Rule (Action)
m. Proses marking untuk parameter download dan upload telah selesai.
Gambar III.28
Form Firewall Mangle
n. Selanjutnya, lakukan konfigurasi pada Queue untuk membatasi
bandwidth yang akan diterima oleh client. Misalkan jika kita akan
membatasi bandwidth client yaitu untuk upload 512 kbps dan
download 512 kbps. Berikut konfigurasi untuk jumlah total bandwidth
yang dimiliki oleh parameter download, pilih tab Queue Tree -> klik
icon (+).
49
Gambar III.29
Form Queue (General)
o. Selanjutnya, konfigurasi untuk jumlah total bandwidth yang
dimiliki oleh parameter upload.
Gambar III.30
Form Queue (General)
50
p. Selanjutnya, konfigurasi child-queue download untuk limitasi
jalur akses client. Sesuaikan konfigurasinya.
Gambar III.31
Form Queue (General)
q. Selanjutnya, konfigurasi child-queue upload untuk limitasi jalur
akses client. Sesuaikan konfigurasinya.
Gambar III.32
Form Queue (General)
51
r. Proses limitasi bandwidth untuk load balancing selesai
Gambar III.33
Form Queue Tree
s. Selanjutnya, tes koneksi jalur ISP 1 yang sudah terlimitasi.
Gambar III.34
Tampilan Bandwidth ISP 1
t. Selanjutnya, tes koneksi jalur ISP 2 yang sudah terlimitasi.
Gambar III.35
Tampilan Bandwidth ISP 2
52
3.5.3. Analisa Biaya
Berdasarkan hasil analisa dan penyesuaian dengan usulan penulis untuk
memecahkan masalah pada event badminton yang menjadi vendor PT.Aksimaya
maka diperlukan beberapa penambahan alat atau komponen jaringan seperti
ditunjukkan pada tabel III.10.
Tabel III.10.
Analisa Biaya
No. Nama Harga Sumber
1. Biznet Metronet 1A Rp. 1.000.000 Biznet
Jumlah Rp. 1.000.000