bab iii pembahasan 3.1. tinjauan umum pusat data dan ... · tentang organisasi dan tata kerja...

20
BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI Cikal bakal Pusat Data dan Informasi adalah setingkat eselon 3 yaitu Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data di Biro Perencanaan, yaitu pada tahun 1982 dengan Kepala Biro Perencanaan saat itu dr. Hapsara, MPH. Pada saat Biro Perencanaan berganti pimpinan menjadi Dr. Brotowasisto, tahun 1985 Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data menjadi Pusat Data Kesehatan (Pusdakes) sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 558/MENKES/SK/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan. Sesungguhnya gagasan pembentukan unit pengelola data kesehatan yang setingkat eselon 2 sudah ada sejak lama sejalan dengan semakin meningkatnya peran pengelolaan data dan perkembangan kebutuhan organisasi. Pusat Data Kesehatan (Pusdakes) pertama kali dipimpin oleh Dr. Sriati da Costa, MPH. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 558/MENKES/SK/1984 tersebut, Pusdakes terdiri atas: 1. l Bagian Tata Usaha 2. l Bidang Pengumpulan Data Lingkungan dan Status Kesehatan 3. l Bidang Pengumpulan Data Upaya Kesehatan 4. l Bidang Pengolahan Data Elektronik 28

Upload: others

Post on 19-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Pusat Data dan Informasi Kementerian

Kesehatan RI

Cikal bakal Pusat Data dan Informasi adalah setingkat eselon 3 yaitu

Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data di Biro Perencanaan, yaitu pada tahun

1982 dengan Kepala Biro Perencanaan saat itu dr. Hapsara, MPH. Pada saat Biro

Perencanaan berganti pimpinan menjadi Dr. Brotowasisto, tahun 1985 Bidang

Pengumpulan dan Pengolahan Data menjadi Pusat Data Kesehatan (Pusdakes)

sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

558/MENKES/SK/1984 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Kesehatan.

Sesungguhnya gagasan pembentukan unit pengelola data kesehatan yang

setingkat eselon 2 sudah ada sejak lama sejalan dengan semakin meningkatnya

peran pengelolaan data dan perkembangan kebutuhan organisasi.

Pusat Data Kesehatan (Pusdakes) pertama kali dipimpin oleh Dr. Sriati da

Costa, MPH. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

558/MENKES/SK/1984 tersebut, Pusdakes terdiri atas:

1. l Bagian Tata Usaha

2. l Bidang Pengumpulan Data Lingkungan dan Status Kesehatan

3. l Bidang Pengumpulan Data Upaya Kesehatan

4. l Bidang Pengolahan Data Elektronik

28

Page 2: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

29

5. l Bidang Penyajian dan Laporan

Pada tahun 1999 bersamaan dengan meleburnya Departemen Sosial

dengan Departemen Kesehatan, Pusat Data Kesehatan berubah namanya menjadi

Pusat Data dan Informasi Kesehatan (Pusdatinkes) yang tugasnya tidak jauh

berbeda dengan sebelumnya.

Setelah Departemen Sosial terbentuk kembali pada tahun 2001, nama

Pusat Data dan Informasi Kesehatan (Pusdatinkes) berubah kembali menjadi Pusat

Data dan Informasi (Pusdatin) sesuai dengan surat Keputusan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor: 130/MENKES/SK/I/2000, dan kemudian

disempurnakan dengan keluarnya Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor: 1277/MENKES/SK/XI/2001 tentang Organisasi Dan Tata

Kerja Departemen Kesehatan.

Tahun 2009, struktur organisasi Pusat Data dan Informasi kembali

mengalami perubahan dengan nama Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi

(PUSDASURE) berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor:

439/MENKES/PER/VI/2009.

Satu tahun kemudian struktur organisasi Pusdasure berubah kembali

menjadi Pusat Data dan Informasi (PUSDATIN) berdasarkan Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor: 1144/MENKES/PER/VIII/2010. Pada Tahun 2016, bersamaan

dengan reorganisasi Kementerian Kesehatan RI, struktur organisasi Pusat Data

dan Informasi mengalami sedikit perubahan pada nama, tugas dan fungsi bidang

dan sub bidang berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

Page 3: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

30

Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam bentuk tabel:

Tabel III.1.

Perkembangan Kepala PUSDATIN KEMENKES RI

No. Nama Tahun Kepala Bagian atau

Bidang

1

Pusat Data Kesehatan 1985 - 1988

Dr. Sriati Da Costa,

4 Bidang 1 Bagian TU

1988 - 1998 A.M. Meliala,

SKM, DSP

4 Bidang 1 Bagian

TU 1998 - 1999

2

Pusat Data dan

Informasi Kesehatan 1999 - 2000

Dr. Muharso,

SKM, Msc

4 Bidang 1 bagian

TU 2000 - 2001

3

Pusat Data dan

Informasi

2001 - 2004 Bambang

Hartono, SKM, MSc

2 Bidang 1 bagian

TU

2004 - 2005 Dr. Asjikin Iman

H. Dahlan, MHA

2 Bidang 1 bagian

TU

4

Pusat Data dan

Informasi

2005 - 2006 Dr. Dotti

Indrasanto S, MPH

3 Bidang 1 Bagian

TU

2006 - 2009 Dr. Bambang Hartono, SKM,

MSc

3 Bidang 1 Bagian

TU

5 Pusat Data dan Surveilans

Epidemiologi

2009 - 2010 Dr. Jane Soepardi,

MPH, DSc

3 Bidang 1 bagian

TU

6 Pusat Data dan

Informasi 2010 - 2013

7 Pusat Data dan

Informasi 2013 - 2016

Drg. Oscar

Primadi, MPH

3 Bidang 1 bagian

TU

8

Pusat Data dan

Informasi

2016

dr. Pattiselanno

Roberth Johan,

MARS

3 Bidang 1 bagian

TU

9 Pusat Data dan

Informasi 2016-

sekarang

Dr. drh. Didik

Budijanto, M.Kes

3 Bidang 1 bagian

TU

Sumber: http://www.pusdatin.kemkes.go.id

Page 4: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

31

Pusat dan Informasi Kementerian Kesehatan RI mempunya visi dan misi

dalam mencapai tujuan bersama. Adapun visi Pusat dan Informasi Kementerian

Kesehatan RI adalah sebagai berikut:

1. Visi

Dalam upaya pengembangan dan penguatan Sistem Informasi Kesehatan

(SIK) yang meliputi berbagai sektor di luar Kementerian Kesehatan dan juga

untuk mendukung visi Kementerian Kesehatan "Masyarakat sehat yang

mandiri dan berkeadilan", maka perlu ditetapkan visi Sistem Informasi

Kesehatan (SIK) sebagai berikut:

"Terwujudnya Sistem Informasi Kesehatan terintegrasi pada tahun 2014 yang

mampu mendukung proses pembangunan kesehatan dalam menuju

masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan."

(Roadmap SIK 2010-2014)

Misi Kementerian Kesehatan sebagaimana ditetapkan dalam Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014, yaitu:

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan

masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;

a. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya

kesehatan yang paripurna, merata bermutu dan berkeadilan;

b. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; dan

c. Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Guna mendukung misi Kementerian Kesehatan dan untuk mencapai visi

Sistem Informasi Kesehatan (SIK), ditetapkan misi dari Sistem Informasi

Kesehatan (SIK) dengan mengacu pada isu-isu strategis dan masukan

Page 5: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

32

komponen Sistem Informasi Kesehatan (SIK) menurut Health Metricts

Network-World Health Organization (HMN-WHO), sebagai berikut:

a. Memperkuat pengelolaan SIK yang meliputi landasan hukum, kebijakan

dan program, advokasi dan koordinasi.

b. Menstandardisasi indikator kesehatan agar dapat menggambarkan derajat

kesehatan masyarakat.

c. Memperkuat sumber data dan membangun jejaringnya dengan semua

pemangku kepentingan termasuk swasta dan masyarakat madani.

d. Meningkatkan pengelolaan data kesehatan yang meliputi pengumpulan,

penyimpanan, dan analisis data, serta diseminasi informasi.

e. Memperkuat sumber daya sistem informasi kesehatan yang meliputi

pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, sumber daya manusia,

pembiayaan, sarana dan prasarana.

f. Memperkuat kualitas data kesehatan dengan menerapkan jaminan kualitas

dan sistem pengendaliannya.

g. Meningkatkan budaya penggunaan data dan informasi untuk

penyelenggaraan upaya kesehatan yang efektif dan efisien serta untuk

mendukung tata kelola kepemerintahan yang baik dan bagi masyarakat

luas.

Page 6: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

33

3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Organisasi

1. Struktur Organisasi Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Gambar III.1. Struktur Organisasi

Sumber: http://www.pusdatin.kemkes.go.id

2. Tata Kerja Organisasi Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Pusat Data dan Informasi adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas

Kementerian Kesehatan di bidang data dan informasi kesehatan yang berada di

Page 7: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

34

bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Sekretaris

Jenderal.

Pusat Data dan Informasi sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan

(PERMENKES) Nomor 64 Tahun 2015 mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan

pelaporan di bidang pengelolaan data dan informasi sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan.

Sesuai dengan tugasnya maka unit ini terdiri dari Bagian Tata Usaha,

Bidang Pengembangan Sistem Informasi, Bidang Pengelolaan Teknologi

Informasi, dan Bidang Pengelolaan Data dan Informasi.

Adapun tata kerja Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

yang meliputi tugas dan fungsi sebagai berikut:

a. Kepala Pusat Data dan Informasi

Memantau kegiatan Pusat Data dan Informasi dalam melaksanakan tugasnya

dan juga menghadiri rapat yang harus dihadiri oleh para kepala.

b. Bagian Tata Usaha (TU)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun

2015 tanggal 29 September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan, Bagian Tata Usaha Pusat Data dan Informasi

memiliki tugas melaksanakan administrasi Pusat. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, Bagian Tata Usaha meyelenggarakan fungsi:

1). Penyusunan rencana, program, dan anggaran.

2). Pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara.

3). Penataan organisasi dan tata laksana.

Page 8: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

35

4). Pengelolaan urusan kepegawaian, kearsipan, tata persuratan, rumah

tangga, dan perlengkapan.

5). Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, bagian Tata Usaha memiliki 3 (tiga)

subbagian, yakni sebagai berikut:

1). Subbagian Program dan Evaluasi.

Subbagian Program dan Evaluasi mempunyai tugas melakukan

penyusunan rencana, program, dan anggaran, dan pemantauan, evaluasi,

dan pelaporan.

2). Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara.

Subbagian Keuangan dan Barang Milik Negara mempunyai tugas

melakukan pengelolaan urusan keuangan dan barang milik negara.

3). Subbagian Kepegawaian dan Umum.

Subbagian Kepegawaian dan Umum mempunyai tugas melakukan

penataan organisasi dan tata laksana, urusan kepegawaian, kearsipan, tata

persuratan, rumah tangga, dan perlengkapan.

c. Bidang Pengembangan Sistem Informasi (SI)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun

2015 tanggal 29 September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan, Bidang Pengembangan Sistem Informasi,

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan

pelaksanaan di bidang pengembangan sistem informasi. Dalam melaksanakan

tugas, Bidang Pengembangan Sistem Informasi menyelenggarakan fungsi:

Page 9: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

36

1). Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang arsitektur dan

implementasi serta standarisasi sistem informasi kesehatan dan e-

kesehatan; dan

2). Penyiapan pelaksanaan di bidang arsitektur dan implementasi serta

standarisasi sistem infromasi kesehatan dan e-kesehatan.

Dalam Bidang Pengembangan Sistem Informasi terdiri atas:

1). Subbidang Arsitektur Sistem Informasi; dan

2). Subbidang Standarisasi Sistem Kesehatan.

d. Bidang Pengelolaan Tekhnologi dan Informasi (TI)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun

2015 tanggal 29 September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan, Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan

pelaksanaan di bidang pengelolaan teknologi informasi kesehatan. Dalam

melaksanakan tugas, Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi menjalankan

fungsi:

1). Penyiapan penyusunan kebijakan teknis di bidang pengelolaan aplikasi,

database, dan infrastrukur teknologi informasi kesehatan; dan

2). Penyiapan pelaksanaan di bidang pengelolaan aplikasi, database, dan

infrastruktur teknologi kesehatan.

Sedangkan Bidang Pengelolaan Teknologi Informasi terdiri atas:

1). Subbidang Pengelolaan Aplikasi dan Database; dan

2). Subbidang Pengelolaan Infrastruktur Teknologi Informasi.

Page 10: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

37

e. Bidang Pengelolaan Data dan Informasi (DI)

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun

2015 tanggal 29 September 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan, Bidang Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai

tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan di bidang

pengelolaan data dan informasi. Dalam melaksanakan tugas, Bidang

Pengelolaan Data dan Informasi menyelenggarakan fungsi:

1). Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang pengumpulan, pengolahan,

analisis data kesehatan, penyajian, diseminasi, dan pelayanan informasi

kesehatan; dan

2). Penyiapan pelaksanaan di bidang pengumpulan, pengolahan, analisis data

kesehatan, penyajian, diseminasi, dan pelayanan informasi kesehatan.

Bidang Pengelolaan Data dan Data Informasi terdiri atas:

1). Subbidang Analisis Data; dan

2). Subbidang Diseminasi Informasi

3.1.3. Kegiatan Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI

Pusat Data dan Informasi mempunyai kegiatan melaksanakan penyusunan

kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang

pengelolaan data dan informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

Berdasarkan Permenkes 64 Tahun 2015, pasal 841 dalam melaksanakan

kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 840, Pusat Data dan Informasi

menyelenggarakan kegiatan:

Page 11: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

38

1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan sistem informasi,

pengelolaan teknologi informasi, dan pengelolaan data dan informasi.

2. Pelaksanaan di bidang pengembangan sistem informasi, pengelolaan

teknologi, dan pengelolaan data dan informasi.

3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang informasi, dan pengelolaan

data dan informasi dan pelaksanaan administrasi pusat.

3.2. Data Penelitian

Pada penelitian kali ini penulis mengambil penelitian dengan metode

kuantitatif. Yang menurut Siyoto dan Muhammad Ali Sodik (2015:17) “Metode

penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya

adalah sistematis, terencana, terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan

desain penelitiannya”.

Data penelitian dalam Tugas Akhir ini, mencangkup populasi, sampel,

karakteristik responden, data hasil kuesioner Penggunaan Arsip Elektronik, data

hasil kuesioner Kinerja Pegawai, dan tabel penolong.

3.2.1. Populasi dan Sampel

Pada penelitian yang dilaksanakan di Pusat Data dan Informasi

Kementerian Kesehatan RI, penulis menggunakan teknik simple random sampling

atau pengambilan sample secara acak dimana seluruh anggota populasi

mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. Pada penelitian kali ini penulis

tidak menggunakan rumus Slovin dalam menentukan sampling, karena situasi dan

Page 12: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

39

kondisi pegawai tidak memungkinkan untuk mengambil sampel dengan jumlah

besar sehingga pengambilan sampel sangat dibatasi.

Populasi dalam penelitian ini yaitu berjumlah 80 pegawai Pusat Data dan

Informasi Kementerian Kesehatan RI. Penulis hanya mengambil sampel sebanyak

50 pegawai. Dalam penelitian kali ini penulis menggunakan perhitungan yang

dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 21.

3.2.2. Karakterstik Responden

Untuk menentukan karakteristik responden penulis mengelompokkan

dalam beberapa karakteristik berdasarkan:

1. Jenis Kelamin

Tabel III.2.

Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

NO Jenis Kelamin Jumlah Persentase

(%)

1 Laki-laki 21 42

2 Perempuan 29 58

Total 50 100

Sumber: Data Primer yang di Olah oleh Penulis

Dari tabel III.1. menunjukan bahwa dari 50 responden, sebesar 42%

berjenis kelamin laki-laki dan 58% berjenis kelamin perempuan.

2. Usia

Tabel III.3.

Karakteristik Responden berdasarkan Usia

NO Usia Jumlah Persentase

(%) (orang)

1 20 – 25 14 28

2 26 -30 15 30

3 31 – 35 7 14

4 36 – 40 11 22

Page 13: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

40

5 >40 3 6

Total 50 100

Sumber: Data Primer yang di Olah oleh Penulis

Dari tabel III.2. diketahui bahwa dari 50 responden, sebanyak 28% berusia

20 sampai 25 tahun, 30% berusia 26 sampai 30 tahun, 14% berusia 31 sampai 35

tahun. 22% berusia 36 sampai 40 tahun, dan selebihnya yaitu sebanyak 3% saja

yang berusia lebih dari 40 tahun.

3. Pendidikan

Tabel III.4.

Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan

NO Pendidikan Jumlah Persentase

(%) (orang)

1 SMA 8 16

2 D3 9 18

3 S1 22 44

4 S2 11 22

Total 50 100

Sumber: Data Primer yang di Olah oleh Penulis

Tabel III.4. menunjukkan sebanyak 16% responden berpendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA), 18% berpendidikan Diploma Tiga (DIII), 44%

berpendidikan Strata Satu (S1), dan 22% berpendidikan Strata Dua (S2).

3.2.3. Uji Instrumen Penelitian

1. Validitas

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan tabel. Nilai

r hitung merupakan hasil korelasi jawaban responden pada masing-masing

pernyataan disetiap variabel yang di analisis dengan program SPSS

(Statistical Product and Service Solutions) versi 21 dan outputnya bernama

Page 14: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

41

corrected item correlation. Hasil validitas program SPSS (Statistical Product

and Service Solutions) versi 21 dapat dilihat pada tabel berikut yaitu:

Tabel III.5.

Corrected Item – Total Correlation Variabel Penggunaan Arsip Elektronik

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BUTIR1 35.74 20.237 .445 .788

BUTIR2 35.46 20.580 .371 .797

BUTIR3 35.08 21.830 .476 .787

BUTIR4 35.40 20.939 .381 .794

BUTIR5 35.26 20.319 .489 .782

BUTIR6 35.52 19.398 .618 .767

BUTIR7 35.44 21.639 .412 .791

BUTIR8 36.32 17.814 .682 .755

BUTIR9 36.46 18.621 .549 .775

BUTIR10 35.18 21.783 .375 .794

Sumber: Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 21

Tabel III.6.

Corrected Item – Total Correlation Variabel Kinerja Pegawai

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

BUTIR1 36.18 20.967 .691 .830

BUTIR2 36.26 20.441 .697 .827

BUTIR3 36.22 21.726 .656 .835

BUTIR4 36.28 20.818 .603 .834

BUTIR5 36.34 21.086 .525 .840

BUTIR6 36.86 20.735 .532 .840

BUTIR7 36.54 20.580 .474 .846

BUTIR8 36.94 20.139 .544 .839

BUTIR9 36.74 20.441 .479 .846

BUTIR10 36.32 19.487 .543 .841

Sumber: Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 21

Page 15: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

42

Tabel III.7.

Hasil Validitas

Variabel Indikator r Hitung r Tabel Keterangan

Penggunaan

Arsip

Elektronik

(X)

BUTIR1 0.445 0,2353 Valid

BUTIR2 0.371 0,2353 Valid

BUTIR3 0.476 0,2353 Valid

BUTIR4 0.381 0,2353 Valid

BUTIR5 0.489 0,2353 Valid

BUTIR6 0.618 0,2353 Valid

BUTIR7 0.412 0,2353 Valid

BUTIR8 0.682 0,2353 Valid

BUTIR9 0.549 0,2353 Valid

BUTIR10 0.375 0,2353 Valid

Kinerja

Pegawai (Y)

BUTIR1 0.691 0,2353 Valid

BUTIR2 0.697 0,2353 Valid

BUTIR3 0.656 0,2353 Valid

BUTIR4 0.603 0,2353 Valid

BUTIR5 0.525 0,2353 Valid

BUTIR6 0.532 0,2353 Valid

BUTIR7 0.474 0,2353 Valid

BUTIR8 0.544 0,2353 Valid

BUTIR9 0.479 0,2353 Valid

BUTIR10 0.543 0,2353 Valid

Sumber: Data Primer yang di Buat oleh Penulis

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai r hitung setiap masing-masing

indikator lebih besar dari r tabel artinya semua indikatornya adalah alat ukur

yang dapat dipercaya untuk mendapatkan data yang valid.

2. Reliabilitas

Reliabilitas suatu kuesioner yang perhitungannya menggunakan SPSS

(Statistical Product and Service Solutions) versi 21 dapat dilihat dari

cronbach’s alpha. Hasil reliabilitas output SPSS (Statistical Product and

Service Solutions) versi 21 bisa dilihat sebagai berikut :

Page 16: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

43

Tabel III.8.

Reliability Statistics Variabel Penggunaan Arsip Elektronik

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.801 10

Sumber: Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 21

Tabel III.9.

Reliability Statistics Variabel Kinerja Pegawai

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.852 10

Sumber: Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 21

Tabel III.10.

Hasil Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Penggunaan Arsip

Elektronik 0,801 Reliabel

Kinerja Pegawai 0,852 Sangat Reliabel

Sumber: Data Primer yang di Buat oleh Penulis

Dari tabel di atas menunjukkan nilai cronbach’s alpha variabel Penggunaan

Arsip Elektronik (X) masuk ke dalam kategori reliabel dan nilai cronbach’s

alpha variabel Kinerja Pegawai (Y) masuk ke dalam kategori sangat reliabel.

Sehingga dapat disimpulkan kuesioner yang digunakan dalam penelitian

dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.

Page 17: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

44

3.3. Analisis Variabel Penggunaan Arsip Elektronik terhadap Kinerja

Pegawai

3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur kuat atau tidaknya

hubungan antara varibel bebas dengan variabel terikat.

Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan Arsip Elektronik terhadap

Kinerja Pegawai.

Ha : Ada pengaruh penggunaan Arsip Elektronik terhadap Kinerja

Pegawai.

Setelah diketahui butir-butir dalam instrumen valid dan dapat dipercaya,

maka selanjutnya adalah mencari arah kuat atau tidaknya hubungan antara

Penggunaan Arsip Elektronik terhadap Kinerja Pegawai menggunakan rumus

korelasi. Melalui bantuan aplikasi SPSS (Statistical Product and Service

Solutions) versi 21 maka hasil hubungan antara Penggunaan Arsip Elektronik

terhadap Kinerja Pegawai dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel III.11.

Hasil Koefisien Korelasi

Correlations

PenggunaanAr sipElektronik

KinerjaPegawa i

Pearson Correlation 1 .815**

PenggunaanArsipElektronik Sig. (2-tailed) .000

N

Pearson Correlation

50 .815

**

50 1

KinerjaPegawai Sig. (2-tailed) .000

N 50 50

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 21

Page 18: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

45

Dari tabel III.12. di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai

korelasi atau hubungan antara Penggunaan Arsip Elektronik dengan Kinerja

Pegawai sebesar 0,815. Berdasarkan tabel pedoman Interprestasi Koefisien

Korelasi menurut Sugiyono (2013:212), nilai tersebut termasuk dalam kategori

sangat kuat. Sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif sebesar

0,815 antara Penggunaan Arsip Elektronik dengan Kinerja Pegawai.

3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk menghitung besar kecilnya

pengaruh varibel Penggunaan Arsip Elektronik (X) terhadap variabel Kinerja

Pegawai (Y).

Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan Arsip Elektronik terhadap

Kinerja Pegawai.

Ha : Ada pengaruh penggunaan Arsip Elektronik terhadap Kinerja

Pegawai.

Setelah ditemukan Koefisien Korelasi kemudian langkah selanjutnya

adalah mencari Koefisien Determinasi. Koefisien Determinasi digunakan untuk

mengetahui seberapa besar kemampuan variabel bebas yaitu Penggunaan Arsip

Elektronik menjelaskan pengaruhnya terhadap variabel terikat yaitu Kinerja

Pegawai yang dilihat melalui R Square dari perhitungan melalui SPSS (Statistical

Product and Service Solutions) versi 21. Berikut adalah tabel hasil

pengolahannya:

Page 19: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

46

Tabel III.12.

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 .815a .665 .658 2.929

a. Predictors: (Constant), PenggunaanArsipElektronik

Sumber: Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 21

Dari hasil tabel diatas menunjukkan Koefisien Determinasi yang

disesuaikan dengan R Square adalah sebesar 0,665 artinya 66,5% variabel

Penggunaan Arsip Elektronik dapat dipengaruhi oleh variabel Kinerja Pegawai,

sedangkan sisanya sebesar 33.5% dijelaskan oleh pengaruh lain seperti budaya

organisasi, kompensasi motivasi, gaya kepemimpinan, dan lain-lain.

Tabel III.13.

Anova

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 816.688 1 816.688 95.196 .000b

1 Residual 411.792 48 8.579

Total 1228.480 49

a. Dependent Variable: KinerjaPegawai

b. Predictors: (Constant), PenggunaanArsipElektronik

Sumber: Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 21

Berdasarkan tabel Anova di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikan

0,000 < 0,05 maka keputusan Ha diterima yaitu ada pengaruh Penggunaan Arsip

Elektronik terhadap Kinerja Pegawai.

3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Ho : Tidak ada pengaruh penggunaan Arsip Elektronik terhadap

Kinerja Pegawai.

Ha : Ada pengaruh penggunaan Arsip Elektronik terhadap Kinerja

Page 20: BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Pusat Data dan ... · Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan. 30 Berikut daftar perkembangan kepala Pusat Data dan Informasi

47

Pegawai.

Persamaan Regresi sederhana digunakan untuk melakukan prediksi

seberapa tinggi nilai variabel terikat bila nilai variabel bebas dimanipulasi

berdasarkan hasil analisis menggunakan SPSS (Statistical Product and Service

Solutions) versi 21, maka diperoleh hasil regresi antara Penggunaan Arsip

Elektronik terhadap Kinerja Pegawai sebagai berikut:

Tabel III.14.

Hasil Analisis Regresi Penggunaan Arsip Elektronik terhadap Kinerja Pegawai

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

(Constant)

PenggunaanArsipElektronik

7.934

.824

3.365

.084

.815

2.357

9.757

.000

.000

a. Dependent Variable: KinerjaPegawai

Sumber: Aplikasi SPSS (Statistical Product and Service Solutions) Versi 21

Berdasarkan tabel perhitungan SPSS (Statistical Product and Service

Solutions) versi 21 di atas, dapat diperoleh persamaan yaitu: Y = 7,934 + 0,824X.

Dari persamaan fungsi diatas, dapat di interprestasikan bahwa bila Penggunaan

Arsip Elektronik (X) bersifat konstan atau bernilai 0 maka Kinerja Pegawai (Y)

sebesar 16,729. Koefisien regresi sebesar 0, menyatakan bahwa setiap

penambahan dikarenakan tanda positif 1 kali untuk Penggunaan Arsip Elektronik

akan meningkatkan Kinerja Pegawai sebesar 0,824. Dan sebaliknya jika

Penggunaan Arsip Elektronik mengalami penurunan 1 kali maka Kinerja Pegawai

diprediksi mengalami penurunan sebesar 0,824. Jadi, arah hubungan Penggunaan

Arsip Elektronik terhadap Kinerja Pegawai adalah positif searah.