bab iii pembahasan 3.1. tinjauan perusahaan 3.1.1 sejarah ......fotocopy: 1 unit di gedung tgc...
TRANSCRIPT
47
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Perusahaan
Pada bab ini akan dijelaskan tinjauan perusahaan atau instansi yang
bersangkutan dengan sejarah perusahaan, struktur organisasi dan fungsi. Untuk lebih
jelasnya akan diuraikan sebagai berikut.
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Berdasarkan peraturan perusahaan, PT. Bhumyamca Sekawan yang berdiri
sejak 6 Desember 1974 dan berada di Kawasan Komersial Cilandak (Cilandak
Commercial Estate) Jl. Raya Cilandak KKO Jakarta Selatan berdasarkan Akte
Notaris H. Zawir Simon, SH Nomor: 5 merupakan perusahaan (Joint venture) antara
PT. Halmahera Kayu dengan saham 51% dan Sime Darby Holding Ltd. dengan
saham 49% yang bergerak pada usaha dan kegiatan pengelolaan properti guna
menunjang keperluan perkantoran, perbengkelan dan pergudangan.
Sesuai ketentuan yang berlaku dalam usaha dan kegiatan, perusahaan telah
menetapkan Anggaran Dasar sebagai acuan dalam pengelolaan usaha dan kegiatan,
namun dengan terbitnya Undang-Undang RI Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan
Terbatas telah dilakukan perubahan Anggaran Dasar yang ditetapkan melalui RUPS
Luar Biasa tanggal 27 Agustus 1998 dan dicatat oleh Notaris Singgih Susilo, SH pada
Risalah Nomor: 78. Selanjutnya juga terjadi beberapa perubahan selain pemegang
saham dari PT. Halmahera Kayu dialihkan ke PT. Jala Bhakti Yasbhum (JBY)
dengan saham 51% dan dari Sime Darby Holding Ltd dialihkan ke Caring Skyline
48
Sdn Bhd dengan saham 49%, juga dengan terbitnya Undang-Undang RI Nomor 40
tahun 2007 tentang perseroan terbatas dilakukan lagi perubahan anggaran dasar
berdasarkan Akte Pernyataan Sirkuler Pemegang Saham sebagai pengganti RUPS
Luar Biasa yang dicatat oleh Notaris H. Syarif Siangan Tanudjaja, SH pada Risalah
Nomor 14 tanggal 18 Mei 2009.
Perkembangan selanjutnya berdasarkan RUPS Luar Biasa, saham Caring
Skyline Sdn Bhd pada PT. Bhumyamca Sekawan dijual kepada PT. Buana Pranata
Indonesia (BPI) sebesar 40% dan Green Ridge Enterprises Ltd sebesar 9%
(Singapura) yang dicatat Notaris Fatiah Helmi, SH pada Risalah Nomor 59 tahun
2009. Selanjutnya atas Risalah Nomor 59 tahun 2009 dan persetujuan BKPM Nomor
1740/ III/ PMA/ 2009 dilakukan penetapan saham pada PT. Bhumyamca Sekawan
menjadi PT. Jala Bhakti Yasbhum (JBY) sejumlah 17.850 lembar atau 51%; PT.
Buana Pranata Indonesia (BPI) sejumlah 14.000 lembar atau 40%; dan Green Ridge
Enterprises Ltd sejumlah 3.150 lembar atau 9%.
Dalam pengelolaan kegiatan usaha untuk menciptakan, memelihara dan
mengembangkan perusahaan kepada suasana kerja yang kondusif maka perlu dibuat
peraturan perusahaan yang mengatur kewajiban dan hak-hak serta tata tertib bekerja
untuk Dewan Direksi, Komisaris dan seluruh Karyawan pada fungsi Sumber Daya
Manusia, Umum, Teknik dan Keuangan serta Fungsi pendukung lainnya seperti
ISO/HSE dan Corporate Legal agar terwujud rasa tanggung jawab bekerja serta
menyadari dalam menggunakan kewajiban dan hak masing-masing pihak, guna
menjamin kelangsungan dan kemajuan perusahaan sesuai tujuan yang telah
digariskan oleh pemegang saham
49
Tujuan perusahaan adalah meningkatkan dan menunjang kegiatan pemerintah
dalam bidang properti yang lebih baik. Dalam peraturan perusahaan untuk
mendukung proses bisnis PT. Bhumyamca Sekawan, manajemen menetapkan Visi,
Misi, dan Strategi serta Etos Kerja Perusahaan yaitu sebagai berikut:
a. Visi dan Misi
Visi : Tumbuh dan berkembang sebagai perusahaan properti yang
terkemuka, profesional, dan berstandar internasional.
Misi : Memberikan pelayanan terbaik dengan menyediakan fasilitas yang
modern dan ramah lingkungan dan bersikap ramah, tulus, dan
ikhlas.
b. Strategi Perusahaan
1. Melaksanakan pengembangan usaha dengan pembangunan kawasan
menjadi CIBIS (Cilandak Bisnis Square) yang memiliki fasilitas modern
bertaraf internasional dengan kualitas lingkungan tingkat gold atau
platinum (nama kawasan bisa berubah).
2. Meningkatkan kualitas SDM agar memiliki karakter dan kompetensi
yang mampu memberikan pelayanan terbaik.
c. Etos Kerja Perusahaan
”Integritas, Ikhlas, Profesional dan Kebersamaan”
Setiap perusahaan harus mempunyai visi dan misi yang jelas agar dapat
mengetahui keunggulan dan kelemahan yang akan mempengaruhi kegiatan berbisnis
dalam waktu jangka panjang. PT. Bhumyamca Sekawan sudah memiliki visi dan misi
50
yang dapat menjadi acuan seluruh anggota perusahaan untuk berpartisipasi dalam
mewujudkan tujuan-tujuan perusahaan.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Sumber: PT. Bhumyamca Sekawan
Gambar III.1.
Struktur Organisasi PT. Bhumyamca Sekawan
51
sumber: PT. Bhumyamca Sekawan
Gambar III.2.
Struktur Organisasi Departement Umum
52
sumber: PT. Bhumyamca Sekawan
Gambar III.3.
Struktur Organisasi Departement Teknik
53
sumber: PT. Bhumyamca Sekawan
Gambar III.4.
Struktur Organisasi Departement Keuangan
54
Sumber: PT. Bhumuamca Sekawan
Gambar III.5.
Struktur Organisasi Departement ISO/HES
Sumber: PT. Bhumuamca Sekawan
Gambar III.6.
Struktur Organisasi Departement Legal
55
Menurut divisi pengembangan sumber daya manusia pada PT. Bhumyamca
Sekawan, pimpinan perusahaan adalah Dewan Direksi yang terdiri dari Presiden
Direktur, Direktur I, Direktur II dan Direktur III, yang ditunjuk dan diangkat oleh
para pemegang saham untuk secara bersama-sama menjalankan dan mengendalikan
perusahaan. Untuk mencapai tujuan dan menunjang kegiatan perusahaan, struktur
organisasi pada PT. Bhumyamca Sekawan terdiri dari empat departemen dan
memiliki wewenang serta tanggung jawab sebagai berikut:
a. Departemen Umum
1. Manajer umum dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada
supervisor yang ditujuk saat berhalangan hadir.
2. Membina anggota departemen umum untuk bekerja profesional.
3. Menyetujui Daftar Pengadaan Barang (DPB) dan Daftar Pengadaan Jasa
(DPJ) untuk kebutuhan jasa rutin.
4. Menerima dan menyimpan seluruh dokumen-dokumen kualifikasi lelang
dari Ketua Panitia Pengadaan.
5. Menyetujui dan melaporkan proposal proyek yang akan diajukan ke
Dewan Direksi.
6. Memeriksa dan meyetujui urusan internal kepegawaian anggotanya (cuti,
kwitansi, pengobatan, ijin/sakit, lembur dan lain-lain)
7. Melaksanakan penilaian prestasi kerja kepada anggotanya.
8. Wajib memberikan saran atau masukan kepada atasan baik diminta atau
tidak diminta.
9. Memelihara peralatan kerja.
56
10. Manager umum memperhatikan prosedur dan pelaksanaan ISO dan HES
di departemennya dan meningkatkan kepedulian terhadap kondisi
lingkungan secara berkelanjutan.
b. Departemen Teknik
1. Manager teknik dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada
supervisor yang ditunjuk saat berhalangan hadir.
2. Membina anggota departemen teknik untuk bekerja profesional.
3. Mengajukan Capital Expenditure (Capex) dan menyetujui dan
melaporkan proposal proyek yang akan diajukan ke Direksi.
4. Menyetujui Daftar Pengadaan Barang atau Jasa untuk kebutuhan rutin.
5. Memeriksa dan menyetujui urusan internal kepegawaian anggotanya (cuti,
kwitansi, pengobatan, ijin/sakit, lembur dan lain-lain).
6. Melaksanakan penilaian prestasi kerja kepada anggotanya.
7. Mengendalikan seluruh kegiatan pemeliharaan dan pengoperasian aset.
8. Membina hubungan internal dan eksternal.
9. Wajib memberikan saran atau masukan kepada atasan baik diminta atau
tidak diminta.
c. Departemen Legal
1. Corporate legal dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada
supervisor terkait yang ditunjuk saat berhalangan hadir.
2. Melaksanakan penilaian prestasi kerja kepada anggotanya.
3. Memelihara dan menjaga peralatan kerja serta inventaris kantor.
57
4. Menandatangani persetujuan pengajuan Daftar Kebutuhan Barang (DKB)
dan pengajuan Daftar Pengajuan Jasa (DPJ) untuk kebutuhan rutin.
5. Memeriksa dan menyetujui urusan internal kepegawaian anggotanya (cuti,
kwitansi, pengobatan, ijin/sakit, lembur dan lain-lain).
6. Corporate legal memperhatikan prosedur dan pelaksanaan ISO dan HES
di divisinya dan meningkatkan kepedulian terhadap kondisi lingkungan
secara berkelanjutan.
d. Departemen Keuangan
1. Manager keuangan dapat mendelegasikan tugas dan wewenangnya kepada
supervisor yang ditunjuk saat berhalangan hadir.
2. Memberikan bimbingan dan arahan serta pembagian tugas yang jelas
kepada seluruh staff departemen keuangan sesuai dengan fungsi dan
profesionalisme masing-masing staf yang ada.
3. Mendorong atau memotivasi bawahan agar bekerja secara profesional dan
mengedepankan kepentingan perusahaan.
4. Bertanggung jawab terhadap seluruh penyiapan laporan, baik kondisi
keuangan maupun terhadap pencapaian manajemen (secara periodik yakni
bulanan dan tahunan).
5. Bertanggung jawab atas pembuatan manplan/anggaran di departemen
keuangan.
6. Menandatangani surat-surat peringatan jika diperlukan kepada para
penyewa yang tidak mengikuti atau tidak menepati jadwal pembayaran
atas tagihan-tagihan perseroan.
58
7. Bertanggung jawab terhadap Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan Badan
(SPPT PPh Badan).
8. Memeriksa dan memberikan paraf atas usulan pembayaran gaji bulanan,
THR, dan bonus karyawan yang dibuat atau disiapkan oleh
3.2. Analisa Jaringan
Pada hasil analisa penulis akan menjelaskan terlebih dahulu tempat atau
ruangan yang menjadi tujuan analisa, sebelumnya telah dijelaskan bahwa PT.
Bhumyamca Sekawan bergerak dibidang bisnis properti, sehingga PT. Bhumyamca
Sekawan terletak pada suatu kawasan perkantoran, untuk PT. Bhumyamca sendiri
terdapat 2 (dua) gedung yang dijadikan perkantoran, untuk perkantoran inti berada
pada gedung The Garden Centre (TGC) lantai 7, terdiri dari 5 ruangan yaitu Ruang
SDM, Legal/Umum, Keuangan, Ruang Direksi, dan Ruang Server. Sedangkan untuk
tempat perkantoran yang digunakan sebagai pergudangan dan mekanik/enginer
berada pada gedung lain, yaitu gedung 403, terdiri dari 2 (dua) lantai dan 1 ruang
Server, lantai 1 (satu) digunakan untuk Divisi Kebersihan, ISO/HES dan gudang
pengadaan, sedangkan lantai 2 dua digunakan untuk Departemen M/E
(Mechanical/Engineering). Untuk gambaran letak gedung yang dijadikan sebagai
perkantoran PT. Bhumyamca Sekawan dapat dilihat jelas pada gambar III.1.
59
Gambar III.7.
Letak Kantor PT. Bhumyamca Sekawan
Pada gambar di atas alur jaringan terlebih dahulu masuk ke gedung TGC
lantai 7 yang kemudian diteruskan ke gedung 403, pada gedung TGC lantai 3,
terdapat Server BIZNET sebagai Provider yang menjadi distributor atau penyedia
jasa internet ke berbagai perusahaan yang berada di kawasan komersial cilandak,
begitupun PT. Bhumyamca Sekawan yang menggunakan jasa BISNET. Pada
penjelasan perangkat jaringan penulis tidak menjelaskan perangkat modem yang
digunakan PT. Bhumyamca Sekawan, dikarenakan jaringan/internet didapat langsung
dari Server BISNET yang berada di TGC lantai 3, dan langsung masuk ke router PT.
Bhumyamca yang berada di ruang Server TGC lantai 7. Jumlah penggunaan
perangkat jaringan di PT. Bhumyamca Sekawan secara keseluruhan antara lain
sebagai berikut:
60
1. Router: Terdapat di gedung TGC lantai 7 berjumlah 1 unit.
2. Switch: 2 unit terdapat pada gedung TGC lantai7, 1 unit di TGC lantai 1 dan 2
unit di gedung 403. Total= 5 unit.
3. Access Point: 3 unit terdapat pada gedung TGC lantai 7 dan 1 unit di gedung
403 lantai 1. Total= 4 unit.
4. Printer: 2 unit terdapat pada gedung TGC lantai 7.
5. Fotocopy: 1 unit di gedung TGC lantai 7, dan 1 unit di gedung 403 lantai 2.
Total= 2 unit
6. Mesin Absen: 1 unit di TGC lantai 7 dan 1 unit berada di gedung 403 lantai 1.
Total= 2 unit.
7. PC Client: 37 unit di gedung TGC lantai 7, 6 unit di gedung 403 lantai 1, dan
6 unit du gedung 403 lantai 2. Total= 49 unit.
Pemanfaatan Jaringan LAN (Local Area Network) pada PT. Bhumyamca
Sekawan adalah sebagai sarana akses data/bertukar informasi secara bersamaan,
penggunaan sumberdaya komputer secara bersama dan akses internet bersama.
3.2.1. Skema jaringan
Dari hasil analisa yang telah dilakukan, maka secara umum Local Area
Network (LAN) PT.Bhumyamca Sekawan lantai 7 gedung The garden Centre dapat
kita lihat dari blok diagram dan gambar jaringan yang tertera pada gambar berikut ini.
61
Gambar III.8.
Gambar Diagram Blok Jaringan
Pada diagram blok penulis akan membagi penjelasan menjadi beberapa bagian
sehingga akan didapat penjelasan yang lebih rinci baik dari jenis topologi jaringan
yang digunakan maupun jalur perangkat jaringan yang terdapat pada PT.Bhumyamca
Sekawan.
62
A. Diagram Blok Bagian 1
Gambar III.9.
Gambar Blok Jaringan bagian 1
Pada diagram blok bagian 1 dapat diambil kesimpulan bahwa, pada
jaringan PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan Topologi Bus, karena
bentuk jaringan atau alur jaringan menggunakan satu jalur tunggal yang saling
terhubung antar perangkat jaringan. jadi alur jaringan pertama terletak pada
jaringan BIZNET sebagai sumber internet yang kemudian dikoneksikan pada
Router dan di teruskan pada Switch, begitupun seterusnya dengan membentuk
satu jalur.
63
B. Diagram Blok Bagian 2
Gambar III.10.
Gambar Blok Jaringan bagian 2
Pada Diagram Blok bagian 2 dapat dapat diambil kesimpulan bahwa,
pada PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan topologi Tree, karena seperti
yang telah kita ketahui bersama topologi Tree adalah gabungan dari topologi
Star dan Bus, dari diagram blok dapat dilihat ada topologi Bus dimana Switch
TGC lantai 7 terkoneksi dengan jalur tunggal dengan Switch R.BOD dan
langsung menuju client, dan topologi Star terdapat pada Switch TGC lantai 7
yang merupakan media penyebar jaringan ke masing-masing perangkat
jaringan.
C. Diagram Block Bagian 3
Gambar III.11.
Gambar Blok Jaringan bagian 3
64
Pada Diagram Blok bagian 3 dapat diambil kesimpulan bahwa, pada
PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan topologi Star, dengan
menghubungkan masing-masing perangkat jaringan GD 403 Lantai 1 kepada
Switch yang berada di gedung 403 lantai 1 untuk saling terhubung.
D. Blok Diagram Bagian 4
Gambar III.12.
Gambar Blok Jaringan bagian 4
Pada bagian ini jenis topologi yang digunakan sama dengan Blog
Diagram bagian 3, karena semua perangkat jaringan GD 403 Lantai 2 masing-
masing terhubung pada Switch yang berada di GD 403 Lantai 2 untuk saling
terhubung.
Dari bagian-bagian Diagram Blok di atas penulis menyimpulkan bahwa
jaringan yang digunakan pada PT. Bhumyamca Sekawan merupakan jaringan dengan
Topologi Gabungan, karena dari bagian-bagian Diagram Blok yang dianalisa terdapat
topologi Bus, Star dan Tree, yang saling terhubung satu dengan yang lainnya.
Sedangkan untuk penjelasan fungsi-fungsi pada diagram blok secara
menyeluruh adalah sebagai berikut:
1. Internet: sebagai penghubung perangkat jaringan komputer secara global
2. Router: sebagai penghubung atau perantara akses internet ke jaringan LAN,
sebagai DHCP Server dan setingan Firewall.
65
3. Switch: sebagai media penghubung nantinya akan menghubungkan beberapa
perangkat jaringan dengan media kabel.
4. Access Point/Wifi: sebagai penghubung jaringan tanpa menggunakan kabel
atau biasa disebut jaringan nirkabel.
5. Server: Berfungsi sebagai pusat data Active directory dan aplikasai ERP
(Enterprise Resource Planning)
6. Mesin Absen: sebagai alat record data kehadiran karyawan.
7. Printer dan Fotocopy: berfungsi mencetak tulisan, gambar dan data lain yang
di input oleh komputer.
8. Client: sebagai pengguna perangkat-perangkat jaringan.
Setelah didapat kesimpulan dari diagram blok. selanjutnya penulis akan
menjelaskan analisa jaringan pada PT. Bhumyamca Sekawan dengan menggunakan
gambar jaringan.
66
Sumber: PT.Bhumyamca Sekawan
Gambar III.13.
Gambar Skema Jaringan PT. Bhumyamca Sekawan
67
Pada skema jaringan atau gambar jaringan diatas dapat kesimpulan sebagai
berikut:
1. Internet: Dari gambar jaringan PT. Bhumyamca Sekawan diketahui bahwa
koneksi internet yang didapat menggunakan jasa BIZNET sebagai ISP
(Internet Service Provider) dengan kecepatan akses internet atau bandwidth
yang didapat Up to 8 Mbps dan dalam pengetesan kecepatan akses internet
didapat tes download Up to 7.62 Mbps dan Upload Up to 6.93 Mbps,
2. Router: jaringan yang didapat dari ISP diteruskan kedalam Router
PT. Bhumyamca yaitu Router Mikrotik RB750 yang terdapat pada ruang
server gedung TGC lantai 7, jaringan yang didapat dari ISP masuk ke Router
Ether 1 dan di setting di router sebagai IP public, kemuadian pada router
Ether 2 di-setting IP Local sebagai IP yang nantinya menjadi alamat IP untuk
mendapatkan akses jaringan/internet.
3. Switch: dari router pada ether 2 kemudian masuk kepada switch HP Procurve
48 port yang berada di ruang server gedung TGC lantai 7, dari switch lantai 7
kemudian disebar kembali pada switch Cisco 8 port yang berada di ruang
BOD lantai 7, switch HP 8 port TGC lantai 1 yang merupakan penghubung
antara gedung TGC dan gedung 403, switch HP Procurve 24 port gedung 403
lantai 1 dan switch D-link 8 port gedung 403 lantai 2.
4. Acces Point: access point di gedung TGC lantai 7 terdapat 3 unit dan
mendapatkan akses jaringan dari switch HP 48 port ruang server gedung TGC
lantai 7 dengan SSID SDM, BOD, PT. BS sedangkan di gedung 403 memiliki
1 unit access point yang mendapatkan akses dari switch D-link gedung 403
68
lantai 2 dengan SSID PT. BS TEK.
5. Server: terdapat 2 unit, 1 unit sebagai ERP (Enterprise Resource Planning)
dan 1 unit Server Active Directory, semua terdapat pada ruang server gedung
TGC lantai 7.
6. Mesin absensi: terdapat 2 unit yang terdapat di gedung TGC lantai 7
terhubung dengan switch HP 48 port ruang server TGC lantai 7 dan gedung
403 lantai 1 yang terhubung dengan switch HP 24 port gedung 403 lantai 1.
7. Printer: terdapat 2 unit di TGC lantai 7 yaitu printer ruang Keuangan dan
printer ruang SDM yang terhubung ke switch HP 48 port ruang server TGC
lantai 7.
8. Fotocopy: fotocopy yang digunakan di PT. Bhumyamca merupakan fotocopy
berbasis Network, berjumlah 2 unit, 1 unit di gedung TGC lantai 7 terhubung
ke switch HP 48 port ruang server TGC lantai 7 dan 1 unit di gedung 403 dan
terhubung dengan switch HP 24 port gedung 403 lantai 1.
9. Client: terhubung dengan switch yang berada pada masing-masing
lantai/gedung, switch HP 48 port ruang server TGC lantai 7 terhubung dengan
9 unit PC client di ruang Departement Legal/Umum TGC lantai 7, 14 unit PC
client di ruang Keuangan TGC lantai 7 dan 6 unit PC client di ruang SDM
TGC lantai 7. Switch Cisco 8 port ruang BOD TGC lantai 7 terhubung dengan
7 unit PC client yang terdiri dari 1 unit PC Receptionist, 2 unit PC Sekertaris
dan 4 unit PC jajaran Direksi. Kemudian untuk PC client yang ada di gedung
403 terhubung dengan switch HP 24 port 6 unit di 403 lantai 1 dan 6 unit
terhubung dengan switch D-link 8 port di gedung 403 lantai 2.
69
Pada PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan jenis IP kelas C, sebagai
contoh 192.168.1.10 dengan Net ID 192.168.1 dan Host ID .10, pada IP yang didapat
oleh setiap perangkat jaringan telah diatur sebelumnya oleh Router Mikrotic sebagai
DHCP Server, artinya semua perangkat jaringan mendapat IP secara otomatis, dan
setingan pemberian IP untuk di Access Point diseting DHCP Off atau pemberian
alamat IP dari Access Point ke client di matikan, sehingga client mendapatkan alamat
IP langsung dari router mikrotic. Alamat IP dari masing-masing perangkat jaringan
dapat dilihat pada tabel III.1.
Tabel III.1.
Tabel Alamat IP Address
3.2.2. Spesifikasi Perangkat keras
Membangun sebuah jaringan komputer dibutuhkan beberapa komponen yang
berperan penting dalam sebuah jaringan yang memungkinkan komputer atau
perangkat jaringan tersebut dapat berkomunikasi, komponen tersebut antara lain:
No. perangkat IP Address IP Gateway Subnet Mask
1 Router RB750
IP Public:
203.142.85.132
- 255.255.255.0
IP Local:
192.168.1.254
- 255.255.255.0
2 Server 192.168.1.1 s/d 5 192.168.1.254 255.255.255.0
3 Access Point 192.168.1.10 s/d 20 192.168.1.254 255.255.255.0
4 Mesin Absen 192.168.1.50 s/d 55 192.168.1.254 255.255.255.0
5 printer dan
fotocopy 192.168.1.60 s/d 80
192.168.1.254 255.255.255.0
Client
192.168.1.100 s/d
200
192.168.1.254 255.255.255.0
70
1. Router
Router yang digunakan merupakan produkan dari Mikrotik dengan 5 buah
port Ethernet dengan prosesor Atheros 600/800 Mhz, dan Operating System
Mikrotik RouterOS v.3, menggunakan daya sebesar 12 V.
Gambar III.14.
Gambar Router PT. Bhumyamca Sekawan
2. Switch
Menggunakan Switch dengan Merk Hp Procurve 1810-48G di gedung TGC
ruang Server, Switch Cisco SG100D-08 di gedung TGC ruang BOD, Switch
HP Procurve 1410-8G di TGC lantai 1, Switch Procurve 25105-24 di gedung
403 lantai 1, dan Switch D-link DSG-1008D di gedung 403 lantai 2. Dengan
masing-masing spesifikasi terdapat pada tabel di bawah ini.
a. Hp Procurve 1810-48
Tabel III.2.
Tabel Spesipikasi Switch HP 1810-48
Model HP procurve 1810-48
Processor&memory 8 Mb Flash, 64 Mb SDRAM, Packet
71
Buffer Size 1.5 Mbps
Port - 48 RJ-45 10/100/1000 Mbps ports
(IEEE 802.3 Type 10BASE-T, IEEE
802.3u Type 100BASE-TX, IEEE
802.3ab Type 1000BASE-T)
-Duplex: 10BASE-T/100BASE-TX: half
or full
- 1000BASE-T: full only Supports a
maximum of 48 autosensing 10/100/1000
ports plus 4 SFP ports
Switching capacity 104 Gbps
Troughput
Up to 71.4 Mpps
Gambar III.15.
Gambar Switch HP procurve 1810-48
72
b. Switch Cisco SG100D-08
Tabel III.3.
Tabel Spesifikasi Switc Cisco SG100D-08
Model Switch Cisco SG100D-08
Port 8 RJ-45 10/100/1000 Mbps
Cabling Category 5 Ethernet network cable
Switching capacity 16 Gbps
Gambar III.16.
Gambar Switch Cisco SG100D-08
c. HP Procurve 1410-8G
Tabel III.4.
Tabel Spesifikasi Switc HP 1410-8G
Model HP Procurve 1410-8G
Port 8 RJ-45 10/100 Mbps
Cabling Category 5 Ethernet network cable
Switching capacity 16 Gbps
73
Gambar III.17.
Gambar Switch HP Procurve 1410-8G
d. Switch Procurve 25105-24
Tabel III.5.
Tabel Spesifikasi Switch HP 25105-24
Model Switch HP Procurve 25105-24
Port 24 RJ-45 10/100/1000 Mbps
Cabling Category 5 Ethernet network cable
Switching capacity 104 Gbps
Gambar III.18.
Gambar Switch HP Procurve 25105-24
e. Switch D-link DSG-1008D
74
Tabel III.6.
Tabel Spesifikasi Switch D-link DSG-1008D
Model D-link DSG-1008D
Port 8 RJ-45 10/100 Mbps
Cabling Category 5 Ethernet network cable
Switching capacity 16 Gbps
Gambar III.19.
Gambar Switch D-link DSG-1008D
3. Server
a. Server Active Directory
Tabel III.7.
Tabel Spesifikasi Server IBM x3650 7979-BIA
Model Server IBM x3650 7979-B1A
Processor Intel Xeon Quad Core 5405 2.0GHZ 12MB L2
Cache
Hardisk Seagate 1 TB x 4
Operation System Windows Server 2008
Feature
2 x 1GB PC2 5300 667MHz FBD 240-pin
ECC DDR2-SDRAM (Two slots used, ten slot
available),2 x 146GB 15K 3.5"; SAS HS HDD
75
,8X-24X CD-RW/DVD-ROM , ,2 x PCI-
Expressx8 (x4 Links) 2 x PCI-X 1.0 or two
PCI-Expressx8 (x8 Links) ,Front 2 x USB 2.0,
graphics (DB-15) ,Rear : 4 x USB 2.0, Serial
(9-pin
Gambar III.20.
Gambar Server IBM x3650 7979-B1A
b. Server ERP (Enterprise Resource Planning)/Open Bravo
Tabel III.8.
Tabel Spesifikasi Server HP350 G5
Model Server HP350 G5
Processor Intel Xeon E5420 / 2.5 GHz , Quad-Core, Chipset
Type Intel 5000Z
Hardisk Seagate 1 TB x 4
Operation
System
ERP (Enterprise Resource Planning)
Feature
Technology DDR2 SDRAM - Advanced ECC ,
Memory Speed 667 MHz, Memory Specification
Compliance PC2-5300 , , Features 2 x 2 GB
76
Gambar III.21.
Gambar Server HP350 G5
4. Mesin Absensi
Mesin absensi milik PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan mesin absensi
Merk Solutioin X 401-C.
Tabel III.9.
Tabel Spesifikasi Mesin Absensi Solution X 401-C
Model X 401-C
Capacity 50.000 sidik jari 50.000 kartu
Feature Lcd 3,4 inc, kamera 1,3 MP,
77
Gambar III.22.
Gambar Absensi Solution X 401-C
5. Printer dan Fotocopy
Printer yang di gunakan adalah printer dengan jenis Dot Matrix merk EPSON
LQ-2180 dan mesin Fotocopy menggunakan FujiXerox DocuCentre PCL
IV2060, dengan masing-masing spesifikasi sebagai berikut.
a. Printer
Tabel III.10.
Tabel Spesifikasi Printer EPSON LQ-2180
Model LQ-2180
Type Dot Matrix
High Speed 480 cps at 10 cpi
Letter Quality 120 cps at 10 cpi
78
Gambar III.23.
Gambar Printer EPSON LQ-2180
b. Fotocopy
Tabel III.11.
Tabel Spesifikasi Fotocopy DocuCentre PCL IV 2060
Model DocuCentre PCL IV 2060
Speed Copy: 25 ppm, Scan: 55 ppm, Print:
25/30/35 ppm
System System Memory 1 GB
HDD (Optional) 160 GB – Usable
Space 40 GB
Paper Tray Capacity Tray 1(500 sheets), Tray 2 (500 sheets),
By-Pass Tray (50 sheets)
79
Gambar III.24.
Gambar Fotocopy DocuCentre PCL IV 2060
6. Client
Tabel III.12.
Tabel Spesifikasi HP Pavilion 20-2210x All-in-One
Model HP Pavilion 20-2210x All-in-One
Prosesor Intel Core i3-4160T
Hardisk 500GB HDD
ram 2GB DDR3
Feature DVD±RW, VGA Integrated, NIC, WiFi, Camera,
19.45"WXGA
Operating
System Windows 7 Profesional
80
Gambar III.25.
Gambar HP Pavilion 20-2210x All-in-One
7. Kabel
Kabel merupakan media penghubung antar perangkat jaringan, pada
PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan media penghubung Kabel UTP
Merk BELDEN Cat 6 24 AWG.
Gambar III.26.
Gambar Kabel BELDEN Cat 6 24 AWG
81
3.2.3. Spesifikasi Perangkat Lunak
Pada PT. Bhumyamca Sekawan mengunakan beberapa perangkat lunak yang menjadi
infrastruktur dasar dan sarana untuk kebutuhan bekerja dan juga mengakses internet
yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel III.13.
Spesifikasi Perangkat Lunak
Operation system
Windows Server 2008 Enterprice Edition, OS
ERP (Enterprise Resource Planning) Windows
7 Profesional
Pengolahan data Microsoft Office 2010, Adobe Reader 9, foxit
reader 7.3.
Browser Internet Exploler,Google Chrome,Mozilla
Firefox
Email Microsoft Outlook,gmail
antivirus Kaspersky 10.1
3.2.4. Keamanan Jaringan
Untuk keamanan jaringan pada PT. Bhumyamca Sekawan menggunakan
metode keamanan firewall yang merupakan bawaan dari router mikrotic.
3.3. Permasalahan Pokok
Permasalahan yang penulis temukan selama melakukan riset atau analisa di
PT. Bhumyamca Sekawan adalah sering terjadinya Lose Conection akses internet di
gedung 403, yang disebabkan penghubung antara jaringan gedung TGC dan gedung
82
403 menggunakan kabel UTP yang maksimal jarak penggunaannya berkisar kurang
lebih 100 Meter, sementara jarak gedung TGC dan gedung 403 berkisar 180 Meter,
hal ini yang mengakibatkan jaringan pada gedung 403 sering mengalami gangguan,
dan dalam proses pengaksesan program ERP atau Open Bravo tidak dapat dilakukan
dari luar jaringan PT. Bhumyamca Sekawan, sehingga karyawan hanya dapat
mengakses aplikasi kantor di jangkauan jaringan PT. Bhumyamca Sekawan, hal ini
sangat dibutuhkan ketika harus melakukan Approve Budget mendesak atau
pengaksesan lainnya disaat atasan atau karyawan yang bersangkutan tidak berada di
kantor.
3.4. Pemecahan masalah
Dengan melihat berbagai permasalahan yang ada, maka untuk mengatasi
permasalahan tersebut penulis mengajukan alternatif pemecahan masalah yakni
sebagai berikut:
1. Melakukan penambahan perangkat Switch di tengah atau di antara gedung
TGC dan 403 agar akses dari gedung TGC ke gedung 403 tidak
mengalami gangguan seperti Lose Connection, yang diakibatkan jarak
yang jauh, adapun Switch yang menjadi rekomendasi penulis adalah
sebagai berikut:
Switch HP PS1810-8g dengan spesifikasi Port Gigabit, Memori &
Prosesor 128 MB RAM, Packet buffer size: 512 KB, 8 MB flash,
Throughput Up to 11.9 Mpps.
83
Dari spek perangkat Switch tadi, tentunya sudah sangat mumpuni dengan
port gigabit yang dimiliki Switch yang berfungsi juga sebagai penguat
bagi akses jaringan antara gedung TGC dan gedung 403.
2. Dan untuk pengaksesan program ERP/Open Bravo milik PT. Bhumyamca
Sekawan dari luar jaringan, penulis menyarankan agar dibuatnya setting-
an VPN (Virtual Private Network), sehingga karyawan PT. Bhumyamca
Sekawan dapat mengakses program ERP/Open Bravo dari luar jaringan
local PT. Bhumyamca Sekawan. Berikut setting-an pembuatan VPN pada
Router Mikrotic:
a. Lakukan Login pada Mikrotic melalui Winbox dan langkah awal yang
harus dilakukan adalah pilih menu PPP (Point to Point Protocol) yang
merupakan menu untuk komunikasi Wide Area Network yang berarti
sebagai penghubung jaringan jarak jauh. Jika tampilan PPP telah
terbuka maka pilih bar Interface dan lakukan konfigurasi dengan cara:
1) Klik tanda (+) yang berada di pojok kiri atas menu PPP pada
Interface.
2) Kemudian mengisikan nama dan User PPP yang akan kita
buat.
3) Lalu klik Ok.
84
Gambar III.27.
Pengaturan Menu PPP Pada Bar Interface
b. Selanjutnya membuat IP Pool yang berfungsi sebagai Range atau
batasan IP yang diberikan atau yang didapat oleh Client ketika nanti
mengakses VPN yang dibuat dengan cara:
1) Pilih menu IP kemudian pilih IP Pool
2) Setelah masuk menu IP Pool tekan tanda (+) yang berada pada
pojok kanan atas menu IP Pool.
3) Berikan nama atau identitas pada IP Pool yang dibuat
4) Masukan Range IP atau batasn IP yang nantinya akan didapat oleh
Client VPN, missal: 192.168.9.30-192.168.9.150.
5) Kemudian klik ok.
85
Gambar III.28.
Konfigurasi IP Pool
c. Setelah melakukan setingan IP Pool kemudian lakukan pembuatan
Profile pada menu profile di PPP, yang berfungsi sebagai identitas
VPN dengan cara:
1) Pada PPP pilih menu Profile kemudian klik tanda (+) pada pojok
kiri atas menu Profile.
2) Isi nama profile kemudian isi Local Address dan Remote Address
dengan pilihan VPN_Pool yang merupakan hasil dari setting-an IP
Pool sebelumnya.
3) Kemudian isikan DNS Server dengan DNS yang digunakan dalam
jaringan tersebut.
4) Lalu klik ok
86
Gambar III.29.
Konfigurasi Profile pada PPP
d. Setelah setting-an diatas kemudian aktifkan PPTP (Point-to-Point
Tunneling Protocol) Server yang berfungsi sebagai pengaman transfer
data dari Remote Client ke Server, dengan cara:
1) Pada menu PPP pilih Bar PPTP Server
2) Setelah tampil klik Enable kemudian ok.
87
Gambar III.30.
Mengaktifkan PPTP Server
e. Pada setting-an selanjutnya melakukan pembuatan nama dan password
yang nantinya akan digunakan sebagai login user ke jaringan VPN
pada menu Secrets dengan cara:
1) Pada PPP pilih menu bar Secrets.
2) Kemudian isikan name dan password yang nantinya akan
digunakan oleh user yang akan melakukan login ke VPN.
3) Isikan Service pada PPTP.
4) Isikan Profile pada VPN.
5) Isikan Local Address, IP ini yang nantinya sebagai gateway ke
server.
6) Isikan Remote Address, IP ini yang nantinya sebagai IP yang
diterima oleh user yang masuk ke VPN dan IP ini yang akan dapat
berhubungan dengan IP jaringan, setelah selesai klik ok.
88
Gambar III.31.
Pembuatan PPP Secret
f. Setelah selesai kita lakukan pengetesan dengan mengkoneksikan
Komputer ke jaringan VPN yang telah dibuat, dan kita dapat
mengecek device yang kita koneksikan dengan VPN di Mikrotic
dengan cara masuk ke menu PPP dan pilih menu bar Active
Connections.
89
Gambar III.32.
Pengecekan User VPN
90
3.5. Jaringan Usulan
Gambar III.33.
Gambar Jaringan Usulan
Untuk penjelasan Jaringan Usulan di atas diketahui bahwa, pada penghubung
jaringan gedung TGC dengan gedung 403 ditambahkan sebuah perangkat jaringan
91
berupa Switch HP PS1810-8g, jadi alur jaringan dari Switch gedung TGC lantai 1
menuju Switch tambahan HP PS1810-8g kemudian barulah masuk ke Switch yang
berada di gedung 403 lantai 1.
Sementara itu, dari hasil pemecahan masalah penggunaan VPN (Virtual
Private Network) terdapat beberapa keuntungan dan kekurangannya. Dibawah ini
adalah beberapa hal mengenai kelebihan dan kekurangan penggunaan VPN.
1. Keuntungan Penggunaan VPN
a. Dapat mengakses komputer atau jaringan darimana saja.
Sebagai contoh, karyawan tetap bisa mengakses jaringan kantor
meskipun ia sedang berada di luar area kantor.
b. Keamanan dalam mengakses jaringan lebih terjaga.
Hal ini disebabkan karena penggunaan IP Private dan dapat bekerja di
IP Public.
2. Kekurangan PengunaanVPN
a. Koneksi internet yang tidak dapat diprediksi
Hal ini tergantung pada konektifitas serta stabilitas jaringan lokal yang
digunakan untuk mengakses VPN.
b. Dalam menggunakan VPN masih perlu adanya perhatian lebih pada
sistem keamanan agar tidak terjadi pembajakan.