resiko dan penanggulangan bencana pada gedung lantai 17

27
RESIKO DAN PENANGGULANGAN BENCANA PADA GEDUNG LANTAI 17 DARI 50 LANTAI Jajajng Nugraha Kathy Sulistiani Lentien F L M Shidqi Roby Ahmad Munggaran

Upload: roby-ahmad-munggaran

Post on 11-Apr-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kebakaran

TRANSCRIPT

Page 1: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

RESIKO DAN PENANGGULANGAN BENCANA PADA GEDUNG LANTAI

17 DARI 50 LANTAI

Jajajng NugrahaKathy Sulistiani

Lentien F LM Shidqi

Roby Ahmad Munggaran

Page 2: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

BENCANA KEBAKARAN

Page 3: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

PENGERTIANKebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api/penyalaan.

Page 4: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

UNSUR KEBAKARAN

Bahan bakar dalam jumlah yang cukup Bahan bakar dengan bahan padat , cair atau

uap /gas Sumber nyala yang cukup untuk

menyebabkan kebakaran

Page 5: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

PENYEBAB KEBAKARAN

Page 6: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

1. LALAI KOMPORKeseringan terjadinya kebakaran faktor

penyebab utamanya adalah Membiarkan Kompor GAS, Minyak Tanah, maupun kompor Listrik menyala dan akhirnya membakar daerah sekelilingnya, hal ini juga berpengaruh terhadap faktor angin.

Page 7: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

2. KONSLET LISTRIK/HUBUNGAN ARUS PENDEK

Listrik juga sangat berperan dalam terjadinya kebakaran hal ini dikarenakan jika dua aliran Listrik bertemu maka akan terjadinya pemanasan dan akhirnya timbul api.

Page 8: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

3. PENGGUNAAN ELEKTRONIK LISTRIKBarang-barang elektronik juga perlu

diperhatikan penggunaannya, karena jika sembrono maka akibatnya Nyawa anda terancam. Contohnya saja penggunaan setrika, jika anda sedang menyetrika pakaian dan anda hendak meninggalkan setrikaan tersebut ada baiknya anda mematikan atau mendudukan setrika pada posisi yang aman.

Page 9: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

4. PUNTUNG ROKOKPuntung rokok yang dibuang

sembarangan bisa menjadi sumber api jika bertemu dengan benda dengan bahan mudah terbakar.

Page 10: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

5. LISTRIK PADAMListrik padam atau sering disebut mati

lampu adalah hal yang biasa. Akan tetapi jika listrik mati > hidup > mati > hidup perlu anda waspada, karena hal ini dapat memicu api dari kabel listrik yang ada dirumah anda. apalagi pada saat ini barang Elektronik tercolok di Stopkontak semua hal ini akan dapat membuat beban yang besar dan juga dapat merusak barang elektronik anda.

Page 11: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PASIF SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF

Page 12: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN PASIF

Page 13: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

1. JALUR EVAKUASISarana jalan ke luar harus dirancang dan dijaga

untuk mendapatkan tinggi ruangan seperti yang ditentukan di dalam standar ini dan harus sedikitnya 2,3 m ( 7ft, 6 inci ) dengan bagian tonjolan dari langit-langit sedikitnya 2 m ( 6 ft, 8 inci ) tinggi nominal di atas lantai finis. Tinggi ruangan di atas tangga harus minimal 2 m ( 6 ft, 8 inci ), dan harus diukur vertikal dari ujung anak tangga ke bidang sejajar dengan kemiringan tangga.

(Sumber : SNI 03-1746-2000)

Page 14: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17
Page 15: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

2. KORIDOR Koridor merupakan sarana transportasi

horizontal yang cukup vital pada gedung. Jarak tempuh keluar dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Fungsi Bangunan Batasan Lorong (m)Jarak Tempuh Maksimal (m)

Tanpa Prinkler Dengan Sprinkler

Ruang Pertemuan 6 45 70Pendidikan 6 45 70

*Sistem terbuka Tidak perlu 45 70*Sistem flexible Tidak perlu 45 70

Hunian*Hotel 10 30 45

*Apartemen 10 30 45*Asrama 0 30 45

*Rumah tinggal Tidak perlu Tidak perlu Tidak perluKomersial

*Pengunjung > 100 orang 15 30 45

*Ruang terbuka 0 Tidak perlu Tidak perlu*Mall tertutup 15 70 90*Perkantoran 15 70 90

Page 16: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

3. PINTU DARURATBerdasarkan SNI 03-1746-2000

tentang “Tata cara perencanaan dan pemasangan sarana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung” terdapat standar mengenai pemasangan pintu darurat, yaitu : Bukaan pintu harus sedikitnya memiliki lebar

bersih 90 cm (40 inchi) Pintu harus tahan api sekurang-kurangnya 2

jam Pintu harus dilengkapi minimal 3 engsel Pintu dilengkapi peringatan “JALUR

EVAKUASI, TUTUP KEMBALI” Pintu harus dicat berwarna merah

Page 17: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

4. TANGGA DARURATBerdasarkan SNI 03-1746-2000 tentang “Tata cara perencanaan dan

pemasangan sarana jalan keluar untuk penyelamatan terhadap bahaya kebakaran pada bangunan gedung” terdapat ketentuan-ketentuan pemasangan jalur keluar atau jalan penyelamatan (emergency exit) berupa tangga kebakaran (fire scape) yang harus memperhatikan syarat-syarat dibawah ini :

Tangga terbuat dari konstruksi beton atau baja yang mempunyai ketahanan kebakaran selama 2 jam

Tangga dipisahkan dari ruangan-ruangan lain dengan dinding beton yang tebalnya minimum 15 cm atau tebal tembok 30 cm yang mempunyai ketahanan kebakaran selama 2 jam

Page 18: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

Bahan-bahan finishing, seperti lantai dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak licin

Lebar tangga minimum 120 cm (untuk lalu lintas 2 orang)

Harus dapat dilewati minimal oleh 2 orang bersama-sama atau lebar bersih tangga minimal 120 cm

Untuk anak tangga, lebar minimum injakan tangga 27.9 cm, tinggi minimum 10.5 cm, tinggi maksimum 17.8 cm dan jumlah 2R+G ≤ 70 cmKeterangan : R = lebar injakan tangga

G = Tinggi injakan tangga Harus mudah dilihat dan dicapai (dilengkapi dengan petunjuk arah).

Jarak maksimum dari sentral kegiatan 30 m atau antar tangga 60 m

Supaya asap kebakaran tidak masuk kedalam ruangan tangga, diperlukan Exhaust fan .

Page 19: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN AKTIF

Page 20: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

Lingkup pembahasan yang termasuk kedalam sistem proteksi kebakaran aktif adalah :

Sistem alarm dan deteksi kebakaran (head detector & smoke detector).

Alat pemadam api ringan (APAR) Sistem springkler dan Hidran.

Page 21: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

SISTEM ALARM DAN DETEKSI KEBAKARAN

Menurut SNI 03-3985-2000 tentang “Tata cara perencanaan, pemasangan dan pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan gedung” terdapat 2 jenis alarm pada gedung yaitu alarm otomatis dan alarm manual.

Page 22: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

APARDigunakan untuk memadamkan api dengan skala yang kecil.

Adapun klasifikasi kebakaran : Kelas A Meliputi benda mudah

terbakar biasa: antara lain kayu, kertas dan kain.

Kelas B Meliputi cairan dan gas mudah menyala dan terbakar antara lain bensin, minyak dan LPG.

Page 23: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

Kelas C Meliputi peralatan listrik yang hidup: antara lain motor listik, peralatan listrik, dan panel listrik.

Kelas D Meliputi metal terbakar antara lain magnesium, tirtanium dan zirconium.

Kelas K Meliputi minyak untuk memasak. Ini adalah kelas terbaru dari kelas-kelas kebakaran.

Page 24: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

SPRINKLERSistem sprinkler harus dipasang terpisah dari sistem perpipaan dan pemompaan lainnya, serta memiliki penyediaan air tersendiri. Beberapa definisi mengenai komponen sistem di antaranya: Branch (cabang) adalah pipa di mana sprinkler

dipasang, baik secara langsung atau melalui riser.

Cross main (pipa pembagi) adalah pipa yang mensuplai pipa cabang, baik secara langsung atau melalui riser.

Feed main (pipa pembagi utama) adalah pipa yang mensuplai pipa pembagi, baik secara langsung atau melalui rise.

Page 25: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17
Page 26: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

HIDRANPasokan air untuk hidran halaman harus sekurang-kurangnya 2400 liter/menit pada tekanan 3.5 bar, serta mampu mengalirkan air minimal selama 45 menit. Jumlah kebutuhan hidran halaman ditentukan berdasarkan luasan lantai bangunan. Setiap bangunan dengan luasan 1000 m2 memerlukan 1 buah hidran halaman.

Page 27: Resiko Dan Penanggulangan Bencana Pada Gedung Lantai 17

KEBUTUHAN UNTUK HYDRANT LANTAI

Klasifikasi Bangunan

Klasifikasi Bangunan

Jumlah perluas lantai

A 1 buah per 800 m2

B 1 buah per 800 m2

C 1 buah per 800 m2

D Ditentukan sendiri