bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · 3. penasehat total quality management (tqm) membantu...

21
26 BAB III PEMBAHASAN 3.1.Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1.Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Sejarah Komatsu Indonesia dimulai sejak tahun 1972 pada saat United Tractors ditunjuk sebagai distributor tunggal dari produk merek komatsu di Indosesia. Sepuluh tahun kemudian, pemerintah Indonesia memulai program untuk pengembangan industri alat berat dalam negri dengan menunjuk Komatsu. Caterpillar dan Mitsubishi sebagai pelopornya. Komatsu Indonesia didirikan pata tanggal 13 Desember 1982, sebagai hasil perusahaan patungan antara Komatsu Ltd dan distributornya di Indonesia, PT United Tractors, yang didukung oleh Sumitomo Corp dan Marubeni Corp. Pada awal kemunculannya, Komatsu Indonesia memulai bisnisnya dengan merakit komponen hingga menjadi unit jadi di pabrik perakitan yang dibangun di area Pusat Pengembangan Industri United Tractors di Cakung, Jakarta Timur. Para karyawan perintis tersebut yang nantinya berperan paling penting dalam pengembangan perusahaan. Produk pertama, buldoser D85A-18, diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 1983. Untuk meningkatkan kapasitas produksinya, Komatsu Indonesia membangun pabrik fabrikasi di area yang sama dengan pabrik perakitan. Komponen-komponen seperti bucket untuk unit wheel loaders, blade dan C- frames untuk buldoser, boom dan arm untuk eskavator hidrolik telah diproduksi dipabrik tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Komatsu Indonseia

Upload: others

Post on 30-Jun-2020

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

26

BAB III

PEMBAHASAN

3.1.Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1.Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Sejarah Komatsu Indonesia dimulai sejak tahun 1972 pada saat United

Tractors ditunjuk sebagai distributor tunggal dari produk merek komatsu di

Indosesia. Sepuluh tahun kemudian, pemerintah Indonesia memulai program

untuk pengembangan industri alat berat dalam negri dengan menunjuk Komatsu.

Caterpillar dan Mitsubishi sebagai pelopornya. Komatsu Indonesia didirikan pata

tanggal 13 Desember 1982, sebagai hasil perusahaan patungan antara Komatsu

Ltd dan distributornya di Indonesia, PT United Tractors, yang didukung oleh

Sumitomo Corp dan Marubeni Corp.

Pada awal kemunculannya, Komatsu Indonesia memulai bisnisnya dengan

merakit komponen hingga menjadi unit jadi di pabrik perakitan yang dibangun di

area Pusat Pengembangan Industri United Tractors di Cakung, Jakarta Timur.

Para karyawan perintis tersebut yang nantinya berperan paling penting dalam

pengembangan perusahaan. Produk pertama, buldoser D85A-18, diluncurkan pada

tanggal 31 Agustus 1983.

Untuk meningkatkan kapasitas produksinya, Komatsu Indonesia

membangun pabrik fabrikasi di area yang sama dengan pabrik perakitan.

Komponen-komponen seperti bucket untuk unit wheel loaders, blade dan C-

frames untuk buldoser, boom dan arm untuk eskavator hidrolik telah diproduksi

dipabrik tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Komatsu Indonseia

27

mulai mengekspor komponen-komponen fabrikasi ke Jepang di tahun 1987.

Komatsu Indonesia berinisiatif untuk mendirikan “fasilitas manufaktur terpadu”

dengan membangun pabrik pengecoran yang berada dilokasi sekarang (Cakung

Cilincing).

Memasuki tahap pertama sebagai perusahaan manufaktur internasional,

Komatsu Indonesia melakukan ekspor pertama unit jadi dan mengambil bagian

dalam strategi multi-sourcing Komatsu Group pada tahun 1995. Komatsu

Indonesia tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1995. Yang memungkinkan

perusahaan untuk membangun pabrik perakitan baru, yang diselesaikan pada

tahun 1997. Pembangunan pabrik memantapkan cita-cita Komatsu Indonesia

dalam menciptakan sebuah kawasan industri terintegrasi dimana semua fasilitas

manufaktur ditempatkan dalam satu area. Seiring dengan kebijakan Komatsu

Global, Komatsu Indonesia menjadi perusahaan privat pada taun 2006.

Selanjutnya, Komatsu Indonesia ditunjuk sebagai penanggung jawab atas tata

kelola grup Komatsu di Indonesia. Untuk itu, PT Pandu Dayatama Patria, anak

perusahaan yang memproduksi silinder, bergabung dengan Komatsu Indonesia

pada tahun 2009. Untuk memperkuat kapasitas dalam produksi unit jadi ukuran

besar, Komatsu Indonesia membangun pabrik fabrikasi ukuran besar di Cibitung.

Pabrik tersebut bertujuan untuk memproduksi komponen PC3000-PC4000 dan

memperluas pabrik perakitan dalam memproduksi unit jadi ukuran besar seperti

HD465, HD785, PC1250, dan PC2000.

Pada periode ini, permintaan komoditas tambang dunia sedang melambat.

Untuk mengatasi situasi tersebut, Komatsu Indonseia mengoptimalkan seluruh

kapabilitas perusahaan dan begerak maju untuk memenuhi permintaan pelanggan

28

dengan menganalisis kebutuhan spesifik setiap pelanggan dan memberikan solusi

tercepat untuk setiap permasalahan pelanggan di bidang infrastruktur, pertanian,

dan kehutanan yang masih bertumbuh dengan pesat saat ini. Komatsu Indonesia

bukan hanya memprioritaskan orientasi pelanggan tetapi juga terus meningkatkan

kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) yang lebih berkualitas dan secara

berkesinambungan melakukan perbaikan terus-menerus dalam setiap aspek

dengan menerapkan prinsip Total Quality Management (TQM).

Visi

Menjadi perusahaan mesin alat berat Konstruksiyang terdepan dan berdaya saing

tinggi bagi bangsa maupun pemegang saham.

Misi

1. Bersama-sama pelanggan menciptakan mutu terbaik

2. Berkontribusi untuk kemajuan bangsa dan negara

3. Menciptakan karyawan bermotivasi dan berkemampuan tinggi

3.1.2.Struktur dan Tata Kerja Perusahaan

Perusahaan dapat diartikan sebagai sekelompok orang yang saling

berinteraksi satu sama lain untuk mencapai satu tujuan bersama. Di dalam suatu

perusahaan orang yang saling berinteraksi tersebut ada di tingkat manajemen

puncak sampai dengan manajemen lapisan bawah. Setiap orang yang terlibat

dalan suatu organisasi mempunyai peran yang berbeda-beda yang saling

melengkapi untuk mencapai tujuan bersama. Karena itu perlu dibentuk suatu

struktur organisasi yang menetapkan bagaimana tugas akan dibagi dan mekanisme

koordinasi yang formal serta pola interaksi yang akan diikuti.

29

Struktur organisasi adalah suatu bagan yang menunjukan tuga dan

pemisahan tanggung jawab serta fungsional sehingga lebih terarah. Serta

mempermudah dalam melakukan pengendalian agar tujuan perusahaan dapat

tercapai dengan baik.

PT. Komatsu Indonesia

Struktur Perusahaan Departemen TQM

Periode Tahun 2017

Sumber: PT. Komatsu Indonesia (2017)

Gambar III.1

Struktur Perusahaan Departemen TQM PT. Komatsu Indonesia 2017

30

Tata Kerja Perusahaan :

1. Executive Total Quality Management (TQM)

Bertanggung jawab atas hasil audit Total Quality Management (TQM)

setiap tahunnya,

2. Direktur Total Quality Management (TQM)

Menyampaikan laporan atas pelaksanaan Total Quality Management (TQM)

kepada Presiden Direktur, menyusun strategi agar pelaksanaan TQM

berjalan efektif dan efesien.

3. Penasehat Total Quality Management (TQM)

Membantu manajemen dalam setiap audit Total Quality Management

(TQM) yang di hadapi, memberikan saran dan masukan kepada manajemen

untuk pengambilan keputusan yang strategis.

4. Manager Total Quality Management (TQM)

Menetapkan target dari setiap detail pelaksanaan Total Quality Management

(TQM) di dalam perusahaan, berkoordinasi dengan seluruh manager di

dalam perusahaan agar penerapan Total Quality Management (TQM)

berjalan lancar.

5. Pebimbing Total Quality Management (TQM)

Membuat dan menerapkan prosedur-prosedur yang dibutuhkan dalam

penerapan Total Quality Management (TQM), mengevaluasi kurikulum dan

jadwal pelatihan dan pendidikan mengenai Total Quality Management

31

(TQM), memastikan seluruh karyawan mendapat pelatihan dan pendidikan

mengenai Total Quality Management (TQM).

6. Supervisor Total Quality Management (TQM)

Mengawasi seluruh staf Total Quality Management (TQM) melakukan

tugas dan perannya dengan baik, mengikuti perkembangan dari setiap

masalah penerapan Total Quality Management (TQM).

7. Sekertariat Total Quality Management (TQM)

Membuat rancangan kegiatan-kegiatan Total Quality Management (TQM)

serta memonitornya, membuat dan memonitor jadwal pelaksanaan QCC

bagi seluruh karyawan, melaporkan kesimpulan dari setiap pelaksanaan

QCC kepada seluruh pihak-pihak terkait, memberi motivasi bagi seluruh

bagian agar terus semangat menerapkan Total Quality Management (TQM).

8. Staf Total Quality Management (TQM)

Membuat laporan pemantauan (monitoring) atas rancangan kegiatan-

kegiatan Total Quality Management (TQM), membuat laporan atas

pelaksanaan QCC setiap bulannya, mendukung kelancaran penerapan Total

Quality Management (TQM).

3.1.3.Kegiatan Usaha

PT. Komatsu Indonesia bergerak dibidang manufaktur memproduksi alat-

alat berat, sebagai salah satu basis produksi Komatsu Global, memiliki beragam

keunggulan, termaksud di dalamnya fasilitas produksi yang lengkap dan

terintegrasi, yaitu fasilitas produksi unit jadi hingga masing-masing

32

komponennya. Komatsu Indonesia, di bawah merek Komatsu global, adalah

industri alat berat yang terkemuka di Indonesia. PT. Komatsu Indonesia

mengandalkan karyawan yang berketerampilan tinggi dan berkomitmen terhadap

kualitas dan inofasi yang telah menjadi pendorong kekuatan PT. Komatsu

Indonesia sejak awal berdirinya perusahaan. PT. Komatsu Indonesia juga

menerapkan teknologi yang inovatif dan terus meningkatkan kapasitas perusahaan

untuk mempertahankan kepercayaan konsumen dan posisi di industri alat berat

dengan membuat produk yang handal.

Sebagai industri bersekala internasional dengan produk yang inovatif dan

berkualitas tinggi, kami tidak hanya memproduksi unit jadi seperti buldoser, dump

truck dan eskavator hidrolik, tetapi juga frame, hasil pengecoran baja serta

komponen terkait, yang akan dipasok ke seluruh Komatsu di seluruh dunia. Saat

ini, Komatsu Indonesia sudah menjadi mitra terpercaya untuk setiap

pengembangan di bidang pertambangan, kehutanan, perkebunan, dan konstruksi

bangunan di Indonesia. Selain itu PT. Komatsu Indonesia juga berkomitmen

untuk menjaga kelestarian lingkungan dan selalu berusaha untuk mengelola

dampak-dampak lingkungan yang ditimbulkan dari kegiatan operasional secara

bertanggung jawab.

3.2.Hasil Penelitian

3.2.1.Komitmen Perusahaan dalam Meningkatkan Qualitas Produk

Kualitas adalah pertemuan antara kebutuhan dan harapan konsumen, demi

mempertahankan pangsa pasar. Perusahaan berkomitmen menghasilkan produk

kompetitif melalui peningkatan kualitas. Dengan adanya peningkatan kualitas,

33

diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, tujuannya untuk

mendorong loyalitas pelanggan, membentur rekomendasi yang menguntungkan

bagi perusahaan, menciptakan reputasi yang baik, sehingga pada akhirnya mampu

meningkatkan laba.

Mengingat pentingnya komitmen dalam meningkatkan kualitas, maka

perusahaan memberikan jaminan kualitas pada pelanggan. Dengan adanya

jaminan kualitas, pelanggan dapat memberi produk dengan rasa percaya dan puas.

Dari sudut pandang perusahaan, jaminan kualitas memberikan kompensasi jika

terjadi masalah atas produk yang dihasilkan, dan memastikan masalah yang sama

tidak muncul kembali, PT. Komatsu Indonesia memberikan jaminan kualitas

kepada pelanggannya. Klaim dapat ajukan pada PT. Komatsu Indonesia bila

pelanggan menemukan masalah dalam produk yang telah dibeli. Berikut ini data

rasio klaim tahun 2017 :

Tabel III.1

Laporan Rasio Klaim Periode 2017

(Laporan dalam mata uang USD)

34

Sumber: PT. Komatsu Indonesia (2017)

Berdasarkan data rasio klaim di atas, dapat disimpulkan bahwa klaim atas

penjualan pada bulan Januari sampai dengan Desember 2017 mengalami

penurunan setiap bulannya. Penurunan yang terjadi setiap bulan sebesar 0,01%.

Perusahaan mampu memperoleh penurunan rasio klaim dengan menerapkan TQM

yang berfokus pada kepuasan pelanggan dengan terus meningkatkan kualitas

produk. Perusahaan akan terus melakukan langkah-langkah perbaikan agar dapat

memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan pelanggan.

Sumber PT. Komatsu Indonesia (2017)

Gambar III.2 Grafik Rasio Klaim

Berdasarkan data rasio klaim di atas, tercermin rasio klaim yang mengalami

penurunan sebesar 13%. Pada bulan Januari 2017 klaim rasio menunjukan angka

0,41%, sedangkan pada bulan Desember 2017 klaim rasio menunjukkan angka

0,28%. Semakin rendah angka klaim maka akan semakin banyak pelanggan yang

mempercayai produk yang dihasilkan adalah sesuai harapan.

35

PT. Komastu Indonesia berusaha menekan rasio klaim untuk mendapatkan

kualitas yang diharapkan oleh pelanggan. Hal ini sebagai komitmen PT. Komastu

Indonesia untuk dapat meningkatkan kualitas dalam setiap produksinnya.

3.2.2.Keterlibatan Karyawan dalam Perbaikan Proses Berkesinambungan

Perbaikan proses secara berkesinambungan merupakan karakteristik dari

Total Quality Management (TQM). Perbaikan terus-menerus membuat kondisi

perusahaan menjadi lebih kuat. Di dalam PT. Komatsu Indonesia, mulai dari

tingkat manajer sampai karyawan di lini terendah dikelompokkan sebagai ahli

serta mampu dalam melakukan perbaikan untuk pengembangan perusahaan ke

arah yang lebih baik. Prinsip dari perbaikan proses ini adalah berorientasi pada

proses dan hasil akhir, berpikir secara sistematis pada seluruh proses , terus

belajar dari kesalahan yang pernah terjadi. Pelaksanaan Total Quality

Management (TQM) pada PT. Komatsu Indonesia memberikan pengaruh besar

atas tindakan perbaikan. Sebelum Total Quality Management (TQM) diterapkan,

perbaikan tindakan dilakukan jika tidak ada masalah besar. Sedangkan setelah

Total Quality Management (TQM) diterapkan, perbaikan dilakukan pada setiap

aspek dalam sistem organisasi, bahkan pada saat tidak ada masalah besar.

Untuk mencapai perbaikan berkesinambungan, seorang manajer tidak cukup

bila hanya menerima ide perbaikan, tetapi juga secara aktif mendorong setiap

karyawan untuk mengidentifikasi masalah dan menciptakan perbaikan. Seluruh

manager harus dapat menjadi pemandu (fasilitator) QCC bagi bawahannya.

Pemandu (fasilitator) QCC sangat menentukan keberhasilan implementasi QCC

36

di dalam perusahaan, maka mereka harus disiapkan dengan pengetahuan yang

mendasar tentang konsep TQM.

Pada PT. Komatsu Indonesia, karyawanya melakukan quality circle

convention (QCC) sehingga dapat menunjang aktifitas seluruh karyawan dalam

kegiatan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) disetiap

departemen/section. QCC adalah suatu kelompok yang secara sukarela dan

berkesinambungan melakukan kegiatan pengendalian mutu di tempat kerja

menggunakan teknik quality control dengan tujuan melakukan pengendalian dan

perbaikan di tempat kerja.

Berikut ini data keikutsertaan karyawan dalam penerapan QCC pada PT.

Komatsu Indonesia:

Tabel III. 2

Pencapaian Quality Circle Convention

(Periode 31 Desember 2017)

Sumber: PT. Komatsu Indonesia (2017)

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa keikutsertaan karyawan

dalam melakukan perbaikan yang disajikan dalam bentuk QCC mengalami

peningkatan yang cukup signifikan namun tidak mencapai target. Hal ini

37

disebabkan karena masih ada karyawan yang belum memahami kaidah QCC.

Pencapaian pelaksanaan QCC adalah 98% dari yang ditargetkan. Dengan

demikian perusahaan akan terus memberikan motivasi dalam bentuk pelatihan dan

pendidikan terkait kaidah, dan konsep QCC. Perusahaan juga terus memberikan

fasilitas agar seluruh karyawan berperan aktif yaitu dengan memberikan waktu

setengah hari setiap minggu untuk berdiskusi dengan para atasannya terkait

rekomendasi solusi-solusi pemecahan masalah yang dihadapi. Dalam waktu yang

telah disediakan tersebut diharapkan karyawan memiliki kesadaran tentang

pentingnya pencegahan masalah dan keterlibatan karyawan dalam melakukan

perbaikan secara berkesinambungan.

Sumber: PT. Komatsu Indonesia (2017)

Gambar III. 3 Grafik QCC

Dari tabel diatas manajemen PT. Komatsu Indonesia telah mentargetkan

pelaksanaan QC adalah sebanyak 380 karyawan. Dengan target karyawan yang

ikut serta setiap bulannya adalah 32 orang. Pada akhir tahun 2017, pencapaian

pelaksanaan QC oleh karyawan PT. Komatsu Indonesia adalah sebanyak 374.

38

Dengan kata lain pencapaian pelaksanaan QC pada PT. Komatsu Indonesia di

tahun 2017 adalah sebesar 98% dari yang ditargetkan.

Selain QCC, PT. Komatsu Indonesia juga mewajibkan karyawannya untuk

membuat sistem saran (suggestion system) atau biasa disebut SS. Sistem saran

(suggestion system) adalah sutau sistem perbaikan yang memberdayakan

karyawan untuk ikut bertanggung jawab terhadap kesuksesan perusahaan. SS

(suggestion system) ini bertujuan untuk merangsang karyawan untuk mau dan

mampu menghasilkan ide perbaikan dari hal terkecil. Supervisor harus siap kapan

saja dan dimanapun untuk memberikan supervisi dan saran-saran ide perbaikan

untuk pembuatan SS. Untuk merangsang kualitas SS (suggestion system),

digunakan sistem penghargaan (reward). Setiap SS dinilai oleh masing-masing

manager berdasarkan kualitasnya.

Manfaat dari sistem saran (suggestion system) adalah karyawan akan

tergerak untuk menyampaikan saran dan ide perbaikan sehingga mereka dapat

berkontribusi atas perbaikan proses dalam pekerjaannya. Manfaat lain dari sistem

saran (suggestion system) adalah karyawan akan meras bahwa perusahaan

menghargai saran dan ide perbaikannya sehingga mampu meningkatkan semangat

dan kepuasan kerja, yang dapat memberikan implikasi positif terhadap etos kerja

karyawan.

Tabel III. 3

Sistem Saran (suggestion system)

(Periode 31 Desember 2017)

39

Sumber: PT. Komatsu Indonesia (2017)

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa keikutsertaan karyawan

dalam menerapkan sistem saran pada bulan Febuari mengalami penurunan, akan

tetapi pada bulan Maret sampai dengan bulan Desember mengalami peningkatan

yang cukup signifikan bahkan melebihi target yang sudah ditetapkan. Hal ini

disebabkan karena karyawan memiliki motivasi yang tinggi dalam berperan serta

melakukan perbaikan secara terus menerus.

Sumber: PT. Komatsu Indonesia (2017)

40

Gambar III.4 Grafik Sistem Saran (suggestion system)

Dari tabel diatas manajemen PT. Komatsu Indonesia telah mentargetkan

pelaksanaan sistem saran (suggestion system) adalah sebanyak 544 perbaikan

(improvement). Dengan target karyawan yang ikut serta setiap bulannya adalah 45

orang. Pada akhir tahun 2017, pencapaian pelaksanaan sistem saran (suggestion

system) oleh karyawan PT. Komatsu Indonesia adalah sebanyak 629 perbaikan

(improvement). Dengan kata lain pencapaian pelaksanaan sistem saran

(suggestion system) pada PT. Komatsu Indonesia di tahun 2017 adalah 16% di

atas target yang sudah ditentukan. Keberhasilan pencapaian sistem saran

(suggestion system) tidak lepas dari stimulasi perusahaan untuk mendorong

karyawannya berperan aktif melakukan perbaikan secara terus menerus.

3.2.3.Pendidikan dan Pelatihan dalam Rangka Pengembangan Karyawan

Dalam perusahaan, ada banyak sekali aset yang harus dipelihara dan

diremajakan kualitas serta performanya. Salah satu aset penting yang harus selalu

dipelihara secara berkala oleh perusahaan adalah asset sumber daya manusia.

Sumber daya manusia merupakan asset perusahaan berupa semua karyawan

yang bekerja dan bernaung dibawah organisasi perusahaan tersebut. Sebagian

besar perusahaan biasanya hanya mementingkan pemeliharaan asset sumber daya

manusia ini dengan penghargaan (reward) dan sanksi (punishment).

Singkatnya, ada hukuman dan sanksi bagi karyawan yang melanggar

peraturan serta karyawan akan diberikan gaji, tunjangan, atau bonus sesuai hasil

kerja, jabatan, tanggung jawab, serta prestasinya. Memelihara sumber daya

manusia dengan cara penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) memang

41

penting namun ada satu hal yang juga tidak boleh dilupakan yaitu pelatihan

(training) sumber daya manusia.

Pelatihan (training) sumber daya manusia akan memungkinkan karyawan

untuk mengembangkan kompetensi kerjanya, mengetahui keahlian baru,

mempelajari inovasi-inovasi baru yang berhubungan dengan pekerjaannya,

meningkatkan kedisiplinan, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan etos

kerja. Dengan demikian pelatihan (training) sumber daya manusia bisa menjadi

sarana bagi karyawan untuk mendapatkan ilmu baru serta bermanfaat bagi

perusahaan untuk meningkatkan produktifitasnya.

Mutu didasarkan pada keterampilan setiap karyawan yang pengertiannya

tentang apa yang dibutuhkan oleh pelanggan ini mencakup mendidik dan melatih

semua karyawan, memberikan baik informasi yang mereka butuhkan untuk

menjamin perbaikan mutu dan memecahkan persoalaan. Kompetensi sumber daya

manusia dalam perusahaan adalah merupakan elemen yang sangat menentukan

berhasil atau tidaknya implemtasi (penerapan) TQM karena Total Quality

Management (TQM) adalah suatu alat yang digunakan oleh manajemen dalam

perusahaan yang akan melibatkan seluruh anggota perusahaan didalam melakukan

perbaikan terus-menerus.

Mengingat pentingnya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan pada

perusahaan, PT. Komatsu Indonesia membuat training bagi karyawan baru yang

dinamakan New Employee Development Program (NEDP). Karyawan baru yang

mengikuti program ini tidak diperkenankan bekerja melainkan hanya diwajibkan

untuk mengikuti semua program-program yang telah direncanakan selama enam

bulan. Program New Devleloyee Program (NEDP) pelatihan Total Quality

42

Management (TQM) yaitu dasar TQM (Basic TQM). Trainer pelatihan Total

Quality Management (TQM) ini adalah pembimbing Total Quality Management

(TQM) yang berasal dari Departemen TQM. Pelatihan Total Quality Management

(TQM) bagi New Devleloyee Program (NEDP) ini pada akhirnya mewajibkan

seluruh karyawan baru untuk membuat ide perbaikan melalui kaidah-kaidah QCC.

43

Sum

ber

PT. K

omat

su I

ndon

esia

(20

17)

Gam

bar

III.

5T

rain

ing

Pro

gram

44

Pelatihan (training) yang dilaksanakan oleh PT. Komatsu Indonesia terdiri

atas empat pelatihan (training) utama, yaitu:

1. Pelatihan kepemimpinan (leadership training)

Pelatihan ini ditujukan untuk golongan supervisor sampai dengan

manajemen teratas. Pelatihan ini terdiri atas supervisor leadership program,

new manager program, middle manager program, senior manager program,

executive program.

2. Pelatihan sesuai fungsi (functional training)

Pelatihan ini ditujukan kepada distributor (supplier), karyawan baru dan

karyawan tetap. Pelatihan yang ditujukan untuk distributor berupa pelatihan

teknik agar distributor mampu memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh

PT. Komatsu Indonesia. Pelatihan yang ditujukan untuk karyawan baru

adalah program pengembangan karyawan baru (new employee development

program). Pelatihan yang ditujukan untuk karyawan tetap berupa pelatihan

formal, pelatihan pengembangan berdasarkan fungsi kerja (seperti program

pengembangan teknisi, program pengendalian dan perencanaan produksi,

dan program pengembangan sumber daya manusia.

3. Pelatihan TQM dan QCC

Pelatihan ini ditujukan untuk meningkatkan pemahaman mengenai TQM

dan QCC. Pelatihan ini terdiri dari pengenalan QCC, QCC dasar satu, QCC

dasar dua, dasar statistik, QCC untuk instruktur, dasar Total Quality

Management (TQM), pengenalan Total Quality Management (TQM), dan

Total Quality Management (TQM) untuk manager.

45

4. Pelatihan keselamatan kerja dan kepatuhan

Pelatihan ini ditujukan bagi internal dan external perusahaan. Untuk

internal pelatihan ini ditujukan bagi seluruh lini didalam perusahaan dan

untuk external pelatihan ini diberikan kepada distributor (supplier).

Tabel III. 4

Pelaksanaan Pelatihan Total Quality Management (TQM)

Periode 2017

Sumber : PT. Komatsu Indonesia (2017)

Tabel di atas menunjukan jadwal pelaksanaan pelatihan Total Quality

Management (TQM) selama 2017. Peltihan Total Quality Management (TQM)

terdiri dari Pengenalan Total Quality Management (TQM), Total Quality

Management (TQM) dasar satu, Total Quality Management (TQM) dasar dua, dan

stastitik Total Quality Management (TQM).

46

Sumber : PT. Komatsu Indonesia (2017)

Gambar III. 6 Pencapaian Training Total Quality Management (TQM)

Grafik di atas adalah grafik mengenai pencapaian training Total Quality

Management (TQM) tahun 2017. Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa

pencapaian training Total Quality Management (TQM) adalah 100% dari yang

sudah ditargetkan. Artinya seluruh karyawan telah mendapatkan training Total

Quality Management (TQM) sesuai dengan kurikulum Total Quality Management

(TQM) yang sudah direncanakan.

Kesimpulan dari table di atas bahwa penerapan Total Quality Management

(TQM) pada PT. Komatsu Indonesia sudah berjalan dengan baik. Dapat terlihat

dari angka klaim yang semakin menurun, PT. Komatsu Indonesia juga selalu

melakukan perbaikan secara terus-menerus.

Tahun 2017