analisis pengaruh total quality management terhadap

117
ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP EFISIENSI BIAYA KUALITAS DENGAN METODE BALDRIDGE ASSESSMENT PADA PT PREFORMED LINE PRODUCTS INDONESIA Oleh Elva Yuliyana 014201305053 Skripsi Dipersembahkan Untuk Fakultas Bisnis President University Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Mei 2017

Upload: others

Post on 25-Apr-2022

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY

MANAGEMENT TERHADAP EFISIENSI BIAYA

KUALITAS DENGAN METODE BALDRIDGE

ASSESSMENT PADA PT PREFORMED LINE

PRODUCTS INDONESIA

Oleh

Elva Yuliyana

014201305053

Skripsi Dipersembahkan Untuk

Fakultas Bisnis President University

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi

Mei 2017

Page 2: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

i

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

Dewan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang berjudul ”ANALISIS

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

EFISIENSI BIAYA KUALITAS DENGAN METODE

BALDRIDGE ASSESSMENT PADA PT PREFORMED LINE

PRODUCTS INDONESIA” yang diajukan oleh Elva Yuliyana

jurusan Manajemen dari Fakultas Bisnis telah dinilai dan disetujui

untuk lulus sidang pada tanggal 22 Mei 2017.

Liswandi, S.Pd., MM

Ketua Panel Penguji

Rosita Widjojo, SE., MBA

Penguji I

Purwanto ST.MM

Penguji II

Page 4: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

ii

SURAT REKOMENDASI PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY

MANAGEMENT TERHADAP EFISIENSI BIAYA KUALITAS

DENGAN METODE BALDRIDGE ASSESSMENT PADA PT

PREFORMED LINE PRODUCTS INDONESIA” disusun dan

diajukan oleh Elva Yuliyana sebagai salah satu persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Fakultas Bisnis telah ditinjau dan

dianggap memenuhi persyaratan sebuah skripsi. Oleh karena itu, saya

merekomendasikan skripsi ini untuk maju sidang lisan.

Cikarang, Indonesia, 22 Mei 2017

Diketahui oleh, Direkomendasikan oleh,

Dr. Dra. Genoveva, M.M

Ketua Program

Studi Manajemen

Purwanto ST.MM

Pembimbing

Page 5: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “ANALISIS PENGARUH

TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP EFISIENSI

BIAYA KUALITAS DENGAN METODE BALDRIDGE

ASSESSMENT PADA PT PREFORMED LINE PRODUCTS

INDONESIA” adalah hasil dari pengetahuan terbaik saya dan

meyakini bahwa karya orisinal ini tidak pernah diajukan, baik sebagian

maupun secara keseluruhan, kepada universitas lain untuk

mendapatkan gelar.

Cikarang, Indonesia, 22 Mei 2017

Elva Yuliyana

NIM. 014201305047

Page 6: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

iv

ABSTRACT

The background of the study is concerned on high quality costs caused by customer

complaints and product defects in PT Preformed Line Products Indonesia. The

purpose of this study is to find out the influence of TQM on the efficiency of the

cost of quality based on the perception of employees. This research conducted on

80 samples with purposive sampling technique. Associative method is used to find

out the relationship between one variable with other variables by using a

quantitative approach. This study included 7 sub variables of TQM which are

leadership, information and analysis, strategic quality planning, human resource

management, management quality process, quality results and customer

satisfaction. The results of the study indicate weak correlation between sub variable

TQM individually to the efficiency of the cost of quality, the conclusion drawn

based on the statistical results is leadership, information and analysis, strategic

quality planning, human resource management, management quality process, does

not affect partially to increase the efficiency of the cost of quality but for quality

results and customer satisfaction does affect partially. Based on simultaneously

statistical result shown that 7 sub variables of TQM have increase the efficiency of

the cost of quality. Based on this research company should be implement TQM

consistent and continuously.

Keywords: employee perception, quality costs, and total quality management

(TQM)

Page 7: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

v

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan dengan latar belakang tingginya biaya kualitas yang

disebabkan oleh komplain pelanggan dan cacat produk di PT Preformed Line

Products Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh TQM terhadap

efisiensi biaya kualitas berdasarkan persepsi karyawan. Penelitian ini dilakukan

terhadap 80 sampel dengan teknik purposive sampling. Metode asosiatif digunakan

untuk mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lain dengan

menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini dimasukan 7 subvariabel dari

TQM yaitu kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas strategis,

pengembangan sumber daya manusia, manajemen kualitas proses, hasil-hasil

kualitas serta kepuasan pelanggan. Hasil dari penelitian menunjukkan hubungan

yang lemah secara individual antara sub variabel TQM terhadap efisiensi biaya

kualitas, kesimpulan yang ditarik berdasarkan hasil statistik adalah bahwa

kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas strategis,

pengembangan sumber daya manusia, manajemen kualitas proses, tidak

berpengaruh secara parsial terhadap peningkatan efisiensi biaya kualitas. Namun

hasil-hasil kualitas serta kepuasan pelanggan berpengaruh secara parsial terhadap

peningkatan efisiensi biaya kualitas. Berdasarkan hasil statistik uji simultan

menunjukkan bahwa kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas

strategis, pengembangan sumber daya manusia, manajemen kualitas proses, hasil-

hasil kualitas dan kepuasan berpengaruh secara simultan terhadap peningkatan

efisiensi biaya kualitas. Berdasarkan penelitian ini perusahaan harus menerapkan

TQM secara konsisten dan berkesinambungan.

Kata Kunci: Total Quality Management (TQM), Biaya Kualitas, dan Persepsi

Karyawan.

Page 8: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

vi

KATA PENGANTAR

Penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa

melimpahkan berkah dan karunia-Nya dalam memberikan kemudahan dan

kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

EFISIENSI BIAYA KUALITAS DENGAN METODE BALDRIDGE

ASSESSMENT PADA PT PREFORMED LINE PRODUCTS INDONESIA”.

Adapun tujuan dari penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Fakultas Bisnis President University.

Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak terlepas dari adanya doa,

dukungan, bantuan, bimbingan dan nasehat dari berbagai pihak. Oleh sebab itu,

penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih, khususnya

kepada:

1. Kedua orangtua tercinta yaitu Bapak dan Ibu, serta kakak tersayang juga

segenap kerabat yang telah memberikan doa, motivasi, nasehat, dukungan,

dan semangat yang sangat berarti dan tidak ternilai harganya.

2. Ibu Genoveva Claudia selaku Ketua Program Studi Manajemen pada Fakultas

Bisnis President University yang telah mengizinkan dan memberikan

kesempatan untuk menyusun skripsi.

3. Bapak Purwanto selaku Dosen Pembimbing yang menjadi inspirasi dan

bersedia meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, bimbingan, saran,

dan pengarahan hingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

4. Segenap dosen Fakultas Bisnis President University yang telah memberikan

bekal ilmu pengetahuan yang sangat bermanfaat untuk masa mendatang.

5. Seluruh staf akademik, perpustakaan, dan karyawan President University

yang telah memberikan banyak bantuan selama masa studi.

Page 9: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

vii

6. Mr. Gareth Hopkins selaku Managing Director di tempat kerja yang telah

memberikan dukungan dan bantuan yang sangat berarti dan tidak ternilai

harganya selama bekerja sambal menjalani studi.

7. Bapak Effendy Sinaga selaku manajer di tempat kerja yang telah memberikan

dukungan dan bantuan yang sangat berarti dan tidak ternilai harganya selama

bekerja sambal menjalani studi.

8. Bapak Andriawan Dewanto, Bapak Dyan Prarardyo, Bapak Tonie Ferara

selaku rekan kerja yang telah memberikan dukungan dan bantuan yang sangat

berarti dan tidak ternilai harganya selama bekerja sambal menjalani studi.

9. Segenap staf karyawan PT Preformed Line Products Indonesia yang telah

memberikan bantuan selama penelitian berlangsung.

10. Segenap responden yang telah bersedia membantu dengan meluangkan waktu

untuk mengisi kuesioner penelitian.

11. Sahabat-sahabat “Pele” yaitu Iko Harahap, Arie Kurniawan, Ajie Pratama

Putra, Muhammad Munif Al Haddad, Gregorianus Charles, Nurul Farahdita

Iqbal, Isnaini Chairunnisa dan Dina Trisnawati. Terima kasih sudah

memberikan pengalaman berteman yang luar biasa, serta memberi dukungan

dan semangat selama masa studi di President University.

12. Sahabat-sahabat “3cm” yaitu Dyn dan Abie. Terima kasih telah memberi

dukungan dan semangat selama masa studi di President University.

13. Teman-teman “The Kliwons” yaitu Pak Supriyadi, koko Stanny telah menjadi

teman di kala suka duka sebagai mahasiswa President University dari

semester pertama hingga akhir.

14. Teman-teman Manajemen Program Ekstensi President University 2013,

khususnya Adhi, Damba, Devista, Fally, Fitriana, Galuh, Iik, Irawan, Ismi,

Isti, Jimmy, Lisna, Lusi, Marizka, Pujonoto, Ria, dan Isaful. Terima kasih

atas pertemanan, canda tawa, dan kebersamaan selama ini.

15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

memberikan inspirasi, bantuan, pengarahan, dan kerjasama dalam

penyusunan skripsi ini baik secara langsung maupun tidak langsung serta

tersirat namun tidak disadari.

Page 10: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

viii

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan

skripsi ini. Untuk itu dengan rendah hati, penulis mengharapkan dan menghargai

kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, penulis berharap semoga

skripsi ini dapat menambah wawasan serta memberikan manfaat bagi berbagai

pihak.

Cikarang, Indonesia, 22 Mei 2017

Elva Yuliyana

Page 11: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

ix

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI .............................................. i

LEMBAR REKOMENDASI PEMBIMBING .................................................. ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................................... iii

ABSTRACT .......................................................................................................... iv

ABSTRAK .............................................................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5

1.3. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

1.4. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 7

1.5. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 7

1.6. Batasan Penelitian ........................................................................................ 8

1.7. Sistematika Penulisan ......................................................................................... 8

1.8. Definisi Istilah .............................................................................................. 9

Page 12: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

x

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 11

2.1. Landasan Teori ........................................................................................... 11

2.2. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 24

2.3. Gap Penelitian ............................................................................................ 24

2.4. Definisi Operasional ................................................................................... 25

2.5. Kerangka Konseptual ................................................................................. 27

2.6. Hipotesis ..................................................................................................... 28

BAB III METODOLOGI ................................................................................ 29

3.1. Desain Penelitian ........................................................................................ 29

3.2. Populasi dan Sampel .................................................................................. 29

3.3. Instrumen Penelitian ................................................................................... 31

3.4. Validitas dan Reliabilitas ........................................................................... 39

3.5. Teknik Analisis Data .................................................................................. 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 46

4.1. Profil Perusahaan ........................................................................................ 46

4.2. Analisis Data .............................................................................................. 49

4.3. Intrepetasi Hasil .......................................................................................... 64

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 70

5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 70

5.2. Rekomendasi dan Saran ............................................................................. 72

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 73

LAMPIRAN .......................................................................................................... 75

Page 13: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 24

Tabel 2.1 Definisi Operasional Variabel ................................................... 25

Tabel 3.1 Desain Kuesioner dan Skala Pengukuran .................................. 32

Tabel 3.4 Skala Likert ................................................................................ 39

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Dependen ..................................... 49

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Independen ................................... 50

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 52

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Departemen .............................. 54

Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan .................. 44

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif ..................................................................... 54

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................ 55

Tabel 4.8 Coefficient (a) ............................................................................ 58

Tabel 4.9 Uji Statistik F ............................................................................. 60

Tabel 4.10 Model Summary b ...................................................................... 63

Page 14: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Data Reject ................................................................................... 3

Gambar 1.2 Data Komplain Pelanggan ........................................................... 4

Gambar 1.3 Data Komplain Pelanggan ........................................................... 5

Gambar 2.1 Manfaat Total Quality Management .......................................... 23

Gambar 4.1 Histogram .................................................................................. 56

Gambar 4.2 P-P Plot ...................................................................................... 56

Gambar 4.3 Scatterplot .................................................................................. 57

Page 15: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 . Latar Belakang

Pada era perdagangan bebas seperti saat sekarang ini. Tuntutan konsumen

atas peningkatan mutu produk maupun jasa bertambah kompleks. Hanya

perusahaan yang menghasilkan kualitas produk sesuai dengan harapan

pelanggan yang dapat memenangkan persaingan.

Paradigma lama menyatakan bahwa harga mahal akibat dari mutu tinggi

disebabkan biaya produksinya sangat tinggi. Sedangkan paradigma baru

menyatakan bahwa peningkatan mutu dapat menghemat biaya karena

meminimalkan hasil produk cacat serta tidak ada biaya rework produk

cacat, sehingga biaya dapat dipakai untuk meningkatkan produktivitas.

Dengan kata lain mutu tidak berpengaruh pada peningkatan biaya mutu dan

bahkan dapat menghemat biaya produksi (Dissayanake,2001).

Meningkatnya tuntutan dalam persaingan bisnis tidak terlepas dari

pelaksanaan maupun pengembangan mutu yang dipersyaratkan pelanggan

dan mengarah pada tuntutan mutu yang lebih tinggi.

Kualitas produk adalah fokus utama dalam sebuah perusahaan. Sudut

pandang tentang kualitas dapat dijelaskan dari sudut manajemen

operasional dan manajemen pemasaran. Pada sudut pandang manajemen

operasional, kualitas produk adalah hal yang penting dalam rangka

meningkatkan daya saing produk dan mengutamakan kepuasan pelanggan

yang melebihi atau sama dengan kualitas produk dari pesaing. Pada sudut

pandang pemasaran, kualitas produk adalah salah satu unsur utama dalam

bauran pemasaran (marketing-mix), yaitu produk, harga, promosi, dan

saluran distribusi yang dapat meningkatkan volume penjualan dan

Page 16: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

2

memperluas pangsa pasar perusahaan (Nasution, 2015). Dari sinilah muncul

konsep Total Quality Management (TQM).

Trend pada saat ini menunjukkan bahwa Sistem Manajemen Mutu seperti

TQM dan ISO 9001 telah terbukti dipakai sebagai sistem yang tepat untuk

memperbaiki sistem manajemen mutu tradisional dan oleh sebab itu banyak

perusahaan yang mengaplikasikannya.

TQM adalah pendekatan untuk perbaikan kualitas yang berusaha untuk

memperbaiki kualitas di setiap proses dan aktifitas. TQM adalah suatu

konsep manajemen modern untuk merespon secara tepat setiap perubahan

yang ada baik yang di dorong oleh faktor eksternal dan internal. Prinsip

TQM adalah melakukan perbaikan secara berkesinambungan sehingga

perusahaan dapat meningkatkan labanya melalui dua rute yaitu rute pasar,

perusahaan akan memperbaiki posisi persaingannya sehingga pangsa pasar

semakin besar dan harga jual lebih tinggi. Jika penghasilan meningkat maka

laba yang diperoleh akan semakin besar pula. Rute kedua adalah rute biaya,

perusahaan meningkatkan output yang bebas dari produk cacat melalui

usaha perbaikan kualitas. Hal ini akan menghasilkan bekurangnya biaya

operasional perusahaan. Dengan demikian laba yang diperoleh akan

meningkat (Nasution, 2015).

The Malcolm Balridge National Award adalah salah satu pengesahan mutu

untuk mengakui TQM sebagai bagian penting dari strategi usaha,

pengukuran ini berfokus pada sistem manajemen mutu terpadu dan

menghasilkan perbaikan sistem mutu. Terdapat 7 kriteria mutu dalam

metode Baldridge Assessment ini yaitu kepemimpinan, analisis dan

informasi, perencanaan kualitas strategis, sumber daya manusia,

manajemen kualitas proses, hasil-hasil kualitas dan kepuasan pelanggan

(Nasution, 2015).

PT Preformed Line Products Indonesia dioperasikan dan dibentuk pada

tahun 1995 sebagai pemasok utama berbagai perlengkapan dan aksesoris

Page 17: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

3

untuk transmisi dan distribusi serta infrastruktur komunikasi. PT Preformed

Line Products Indonesia melayani pelanggan di Indonesia dan manca

negara. PT Preformed Line Products Indonesia telah menerapkan sistem

mutu yang memenuhi standar ISO 9001:2008 (Quality Management

System-Requirements) sejak tahun 2009. Dengan sudah diterapkannya

standar mutu ini artinya sebuah organisasi harus mengimplementasikannya

secara konsisten untuk menyediakan produk sesuai persyaratan dan harapan

dari pelanggan serta prosedur yang berlaku dengan tujuan untuk

meningkatkan kepuasan pelanggan.

Berdasarkan data yang diperoleh di PT Preformed Line Products Indonesia

pada gambar data reject menunjukkan bahwa target yang ditetapkan oleh

perusahaan pada kuartal I s/d IV tahun 2016 adalah sebesar 0,5% sedangkan

hasil aktual data reject menunjukkan nilai rata-rata sebesar 0,75%. Apabila

dilihat pada gambar 1.1, setiap bulannya produk cacat yang dihasilkan

memiliki trend yang tidak stabil. Hal ini menunjukkan bahwa usaha

perusahaan untuk meminimalisir tingkat cacat suatu produk masih belum

konsisten.

Gambar 1.1 Data Reject

Sumber: PT Preformed Line Products Indonesia, 2016

Data komplain pelanggan pada gambar 1.2 menunjukkan bahwa sepanjang

tahun 2011-2016 komplain yang diterima oleh P. Preformed Line Products

Indonesia memiliki trend meningkat. Tabel tersebut menunjukkan target

Page 18: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

4

komplain yang ditetapkan oleh manajemen dan aktual komplain yang

diterima oleh PT Preformed Line Products Indonesia.

Pada tahun 2016 jumlah komplain yang diterima cukup banyak yaitu

sebanyak 28 komplain. Target yang ditetapkan oleh manajemen PT

Preformed Line Products Indonesia untuk tahun 2016 adalah sebanyak 17

komplain. Sehingga pada tahun 2016 target yang sudah ditetapkan oleh

manajemen tidak tercapai.

Gambar 1.2 Data Komplain Pelanggan

Sumber: PT Preformed Line Products Indonesia,2016

Hasil analisa departemen Quality & Engineering pada gambar 1.2,

komplain yang diterima oleh PT Preformed Line Products Indonesia

disebabkan adanya kesalahan pada proses manufacturing yaitu sebanyak

61%. Selain disebabkan oleh proses manufacturing data komplain tersebut

menunjukkan bahwa komplain yang diterima melibatkan beberapa

departemen diantaranya departemen operasi (sales, production, warehouse,

purchasing, quality & engineering). Hal ini menunjukkan bahwa masih

terdapat biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan atas pemborosan biaya-

biaya pada setiap departemen yang terlibat.

Page 19: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

5

Jumlah komplain sebesar 28 kasus sepanjang tahun 2016, kerugian yang

ditanggung oleh PT Preformed Line Products Indonesia mencapai

$ 445.146. Hal ini menunjukkan bahwa pemborosan atas biaya-biaya yang

muncul sangat besar, sehingga perlu dianalisa kembali apakah penerapan

TQM di PT Preformed Line Products Indonesia apakah sudah diterapkan

dengan baik sehingga dapat mengurangi biaya kualitas.

Gambar 1.3 Data Komplain Pelanggan

Sumber: PT Preformed Line Products Indonesia, 2016

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin mengetahui

seberapa besar pengaruh TQM terhadap efisiensi biaya kualitas. Penulis

tertarik untuk meneliti hal tersebut dalam sebuah penelitian yang berjudul

“Analisis Pengaruh Total Quality Management Terhadap Efisiensi

Biaya Kualitas Dengan Metode Baldridge Assessment Pada PT

Preformed Line Products Indonesia”.

1.2 . Identifikasi Masalah

PT Preformed Line Products Indonesia mengevaluasi setiap cacat produk

yang dihasilkan serta komplain dari pelanggan untuk dilaporkan ke

311%

00%

414%

13%

00%

1761%

27%

14%

00% 0

0%

Customer Complaints FY16

Packaging/Label

Marking

Shortage

Out of Spec

Assembly

Manufacturing

Wrong Product

Shipping

Purchasing

Administration

Page 20: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

6

manajemen puncak sebagai bahan evaluasi dalam rangka menjaga dan

meningkatkan kualitas produk dan kepuasan pelanggan. Pada kuartal I s/d

IV tahun 2016, tingkat cacat produk masih belum sesuai dengan target yang

ditetapkan oleh manajemen PT Preformed Line Products Indonesia. Data

yang diperoleh menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2016 tingkat produk

cacat yang dihasilkan tidak konsisten/stabil. Selain itu masih terjadi

beberapa komplain dari pelanggan yang melebihi target yang sudah

ditetapkan oleh manajemen PT Preformed Line Products Indonesia.

Hal ini mengharuskan setiap departemen yang terlibat terutama departemen

produksi dan quality & engineering bekerja sama untuk menurunkan tingkat

cacat produk dan komplain pelanggan sehingga dapat mengurangi biaya-

biaya pemborosan yang muncul akibat produk cacat dan komplain dari

pelanggan demi terwujudnya kepuasan pelanggan dan memaksimalkan laba

perusahaan.

1.3 . Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas rumusan masalah untuk penelitian

ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap efisiensi biaya

kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia?

2. Apakah analisis dan informasi berpengaruh signifikan terhadap efisiensi

biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia?

3. Apakah perencanaan kualitas dan strategis berpengaruh terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia?

4. Apakah pengembangan sumber daya manusia berpengaruh signifikan

terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products

Indonesia?

5. Apakah manajemen kualitas proses berpengaruh signifikan s terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia?

6. Apakah hasil-hasil kualitas berpengaruh signifikan terhadap efisiensi

biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia?

Page 21: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

7

7. Apakah kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap efisiensi

biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia?

8. Apakah kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas

strategis, sumber daya manusia, manajemen kualitas proses, hasil-hasil

kualitas dan kepuasan pelanggan berpengaruh secara bersama-sama

terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products

Indonesia?

1.4 . Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan maalah diatas, tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap efisiensi biaya

kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh analisis dan informasi terhadap efisiensi

biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh perencanaan kualitas strategi terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

4. Untuk mengetahui pengaruh sumber daya manusia terhadap efisiensi

biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

5. Untuk mengetahui pengaruh manajeme kualitas proses terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

6. Untuk mengetahui hasil-hasil kualitas terhadap efisiensi biaya kualitas

pada PT Preformed Line Products Indonesia.

7. Untuk mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap efisiensi

biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

8. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan, analisis dan informasi,

perencanaan kualitas strategis, sumber daya manusia, manajemen

kualitas proses, hasil-hasil kualitas dan kepuasan pelanggan secara

bersama-sama terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line

Products Indonesia.

Page 22: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

8

1.5. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Menjadi bahan masukan ataupun pertimbangan dalam menetapkan strategi

penerapan TQM dan bagaimana mengefisiensikan biaya kualitas produk-

produk dari PT Preformed Line Products Indonesia.

2. Bagi Akademis

Penelitian ini mampu menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya dalam

pengembangan penelitian tentang TQM. Secara umum dapat dijadikan

sumber dan referensi dalam penyusunan tugas akhir. Memenuhi persyaratan

untuk memperoleh gelar sarjana di Universitas Presiden.

3. Bagi Industri Lain

Dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian-penelitian tentang

pengaruh TQM terhadap efisiensi biaya kualitas pada Perusahaan atau

industri sejenis.

1.6. Batasan Penelitian

1. PT Preformed Line Products Indonesia mempunyai beberapa

departemen, namun dalam penelitian berfokus melihat hubungan TQM

dengan biaya kualitas dari persepsi karyawan melalui perhitungan secara

kuantitatif pada departemen operasi, produksi, quality & engineering dan

sales/marketing.

2. Pengukuran pengaruh TQM terhadap biaya kualitas menggunakan

metode Baldrige Assessment.

3. Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber dari data reject dan

komplain pelanggan pada kuartal I s/d IV tahun 2016.

Page 23: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

9

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian dalam menentukan masalah,

identifikasi masalah, rumusan masalah, batasan penelitian, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematikan penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bagian ini menguraikan literatur mengenai konsep kualitas, TQM, Unsur-

unsur TQM, metode TQM, elemen-elemen TQM, manfaat TQM, biaya

kualitas, jenis-jenis biaya kualitas, konsep biaya kualitas, Pandangan

terhadap biaya kualitas dan jumlah kesalahan.

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan langkah-langkah penelitian, populasi dan sampel, skala

penelitian dan instrument penelitian, pengujian instrumen, teknik

pengumpulan data serta teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN

Bagian ini menjelaskan tentang profil perusahaan, deskripsi analisis

penelitian, hasil penelitian dan analisa data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran perbaikan

untuk perusahaan, pemasok dan penelitian berikutnya.

1.8 . Definisi Istilah

1. Total Quality Management (TQM) adalah suatu pendekatan dalam

menjalankan usaha untuk memaksimalkan daya saing organisasi

melalui perbaikan terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses

dan lingkungannya demi terwujudnya kepuasan pelanggan dengan

melibatkan seluruh anggota organisasi.

Page 24: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

10

2. Biaya Kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi

akibat kualitas yang buruk.

3. ISO 9000 adalah suatu sistem terpadu untuk mengoptimalkan efektifitas

mutu suatu perusahaan dengan menciptakan sebuah kerangka kerja

untuk peningkatan atau perbaikan secara berkesinambungan.

4. Zero defect adalah kesesuaian seratus persen dengan spesifikasi produk.

5. Biaya Kesesuaian adalah biaya yang timbul untuk memastikan kualitas

produk sesuai dengan keinginan pelanggan.

6. Biaya Ketidaksesuaian adalah biaya yang dikeluarkan karena

menghasilkan produk yang cacat dan opportunity cost karena ditolaknya

produk atau jasa

7. Biaya Pencegahan adalah biaya yang timbul untuk mencegah kerusakan

produk yang dihasilkan (mencegah cacat kualitas) atau semua biaya

yang berkaitan dengan setiap kegiatan yang dirancang untuk

memastikan bahwa kegiatan-kegiatan yang tepat dilaksanakan dengan

benar sejak pertama kali.

8. Biaya Deteksi Penilaian adalah biaya yang dikeluarkan untuk

pengukuran dan analisis data untuk menentukan apakah produk sudah

sesuai dengan spesifikasinya dan persyaratan-persyaratan kualitas.

9. Biaya Kegagalan Internal adalah biaya yang terjadi karena adanya

ketidaksesuaian produk dengan persyaratan atau karena rendahnya

kualitas

10. Biaya Kegagalan Eksternal adalah biaya yang dikeluarkan karena

produk yang dihasilkan gagal memenuhi persyaratan-persyaratan dan

diketahui setelah produk dikirimkan kepada pelanggan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Landasan Teori

2.1.1 Biaya Kualitas

Kualitas dapat diukur antara lain berdasarkan biayanya. Perusahaan

menginginkan agar biaya kualitas turun, namun dapat mencapai kualitas

yang lebih tinggi, setidaknya sampai dengan titik tertentu. Bila standar

kerusakan nol dapat dicapai, maka perusahaan masih harus menanggung

biaya pencegahan dan penilaian/deteksi.

Biaya kualitas adalah biaya yang terjadi atau mungkin akan terjadi karena

kualitas yang buruk. Menurut Nasution (2015), biaya kualitas didefinisikan

sebagai biaya-biaya yang berkaitan dengan pencegahan, pengidentifikasian,

perbaikan produk yang berkualitas rendah dan dengan opportunity cost dari

hilangnya waktu produksi dan penjualan sebagai akibat dari rendahya

kualitas.

Biaya kualitas dikelompokkan menjadi 4 golongan, yaitu sebagai berikut

(Ross, 1994 dalam Nasution 2015):

a. Biaya Pencegahan

Biaya pencegahan adalah biaya yang dikeluarkan untuk mencegah rusaknya

produk yang dihasilkan (mencegah cacat kualitas) atau semua biaya untuk

memastikan aktivitas yang sudah dirancang dilaksanakan dengan tepat sejak

awal.

b. Biaya Deteksi/Penilaian

Biaya penilaian dikeluarkan untuk mengukur dan menganalisa data apakah

produk yang dibuat sudah sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan-

Page 26: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

12

persyaratan kualitas. Tujuan utama penilaian adalah untuk menghindari

terjadinya kesalahan dan kerusakan pada setiap proses di dalam perusahaan

c. Biaya Kegagalan Internal

Biaya kegagalan internal adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan

akibat adanya ketidaksesuaian terhadap spesifikasi produk ataupun

rendahnya kualitas suatu produk. Penilaian biaya ini dihitung dengan

menghitung seberapa banyak barang yang cacat atau rusak sebelum adanya

pengiriman kepada pelanggan.

d. Biaya Kegagalan Eksternal

Biaya kegagalan eksternal adalah biaya yang muncul akibat produk yang

sudah dikirim kepada pelanggan adalah produk yang cacat atau tidak sesuai

dengan spesifikasi yang diharapkan oleh pelanggan. Biaya yang muncul

adalah dalam rangka mengganti produk cacat yang sudah sampai di

pelanggan dan laba gagal karena peluang yang hilang akibat produk tersebut

tidak diterima oleh pelanggan. Hal ini sangat berbahaya dikarenakan dapat

merusak citra dari produk yang dihasilkan dan reputasi dari perusahaan dan

bahkan dapat menghilangkan pangsa pasar.

2.1.2 Total Quality Management

Menurut Ishikawa (Pawitra, 1993), TQM diartikan sebagai sebuah konsep

kualitas, kerjasama tim, produktivitas, dan pengertian serta kepuasan

pelanggan sebagai sebuah perpaduan semua fungsi dari suatu perusahaan

sebagai suatu falsafah. Definisi lainnya menyatakan bahwa TQM adalah

sebuah strategi usaha yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan

melibatkan semua anggota organisasi (Nasution,2015).

Menurut Tjiptono (2005), pengertian TQM dibagi menjadi dua aspek.

Aspek pertama adalah suatu sistem dalam menjalankan usaha dengan

memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan secara terus

Page 27: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

13

menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya.

Kemudian aspek kedua membahas bagaimana TQM dapat dicapai.

Berdasarkan definisi TQM dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan

bahwa definisi TQM adalah suatu sistem manajemen strategic yang

terintegrasi untuk mewujudkan kepuasan pelanggan melalui perbaikan

terus menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses dan lingkungan

dengan melibatkan semua anggota organisasi mencakup semua manajer,

karyawan serta pemasok untuk saling bekerjasama dalam memperbaiki

berbagai proses.

2.1.3 Metode TQM

Metode TQM berfokus pada tiga pakar yang merupakan pionir dalam

pengembangan TQM yaitu sebagai berikut:

a. Metode W. Edwards Deming

Siklus Deming (Deming Cycle) dikembangkan untuk menghubungkan

antara kegiatan operasional dengan harapan pelanggan dan

memfokuskan sumber daya dalam organisasi (riset, desain, operasi, dan

pemasaran) secara terpadu dan sinergi untuk memenuhi harapan

pelanggan tersebut (Ross, 1994). Siklus Deming adalah model perbaikan

secara terus menerus yang dikembangkan oleh W. Edward Deming yang

terdiri atas empat komponen utama secara berurutan yaitu Plan, Do,

Check, Act (PDCA).

b. Metode Joseph M. Juran

Juran mendeskripsikan bahwa kualitas adalah cocok/sesuai untuk

digunakan (fitness for use), yang dapat diartikan bahwa suatu barang

atau jasa harus dapat memenuhi apa yang diharapkan oleh para

pemakainya. Pengertian cocok/sesuai yang dimaksud mempunyai 5

dimensi utama yaitu kualitas desain, kualitas kesesuaian, ketersediaan,

keamanan dan field use. Juran mencetuskan The Juran Trilogy yang

Page 28: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

14

merupakan ringkasan dari tiga fungsi manajerial yang utama (Bounds,

1994) yaitu perencanaan kualitas, pengendalian kualitas, perbaikan

kualitas.

c. Metode Philip B. Crosby

Crosby terkenal dengan istilah zero defect dan pencegahan yang

dikeluarkannya. Pandangan-pandangan Crosby diringkasnya disebut

sebagai dalil-dalil manajemen kualitas. Dalil pertama menyatakan

bahwa kualitas adalah sesuai dengan persyaratan, sedangkan dalil kedua

sistem kualitas adalah pencegahan, dan dalil ketiga menyebutkan bahwa

kerusakan adalah pada tingkat nol (zero defect). Ketiga dalil tersebut

merupakan standar kinerja yang harus digunakan.

2.1.4 Elemen-elemen dalam TQM

Nasution (2015) mengemukakan The Malcolm Balridge National Award

(1987) sebagai salah satu pengesahan mutu untuk mengakui TQM sebagai

bagian penting dari strategi usaha, dimana The Malcolm Balridge National

Award ini berfokus pada sistem manajemen mutu terpadu dan menghasilkan

perbaikan sistem mutu.

Kriteria mutu Malcolm Balridge berfokus pada 7 area topik yang menjadi

elemen dari Total Quality Management yang secara integral dan dinamis

berhubungan yaitu sebagai berikut:

1. Kepemimpinan

Hal yang dituntut dalam kepemimpinan ini adalah bagaimana para

pemimpin senior menunjukkan kemampuannya dalam menjalankan

organisasi, mengatur visi dan misi organisasi, nilai-nilai kualitas, dan

ekspektasi kinerja. Syarat kategori kepemimpinan dalam Malcolm

Baldridge terdiri dua item yaitu:

Page 29: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

15

a. Kepemimpinan senior

Langkah praktik para pemimpin senior dalam menetapkan visi dan nilai

nilai kualitas, menetapkan standar-standar kompetensi bersama tim

manajemen untuk membangun atau melaksanakan nilai-nilai organisasi,

bersama tim manajemen melakukan pengkaderan pemimpin untuk masa

depan, bersama tim manajemen menyebarluaskan visi, misi, nilai serta

program-program kualitas ke seluruh organisasi melalui visual manajemen.

b. Governance dan tanggung jawab sosial

Langkah praktik para pemimpin senior dalam menciptakan pengelolaan

perusahaan yang baik (good corporate governance) yang menjamin

pertanggungjawaban terhadap setiap tindakan-tindakan yang berhubungan

dengan kualitas yang berhubungan dengan masyarakat sekitar.

TQM dapat dilaksanakan jika semua pimpinan di setiap departemen

menerapkan TQM sebagai suatu filosofi dalam menyusun sasaran dan

merencanakan strateginya. Jika semua pimpinan sudah menerapkan TQM

dan mengkomunikasikan dengan baik kepada setiap individu didalamnya

bahwa kualitas adalah hal yang sangat penting. Maka diharapkan setiap

individu didalam organisasi dapat bekerja untuk menciptakan kualitas

produk yang baik sesuai dengan standar yang ditentukan maka biaya biaya

pemborosan tidak akan terjadi.

2. Informasi dan Analisis

Kriteria informasi dan analisis ini menguji bagaimana suatu organisasi

memilih, memperoleh, menganalisa, mengatur, dan mengembangkan data,

informasi, dan aset pengetahuan yang dimiliki. Selain itu juga menguji

bagaimana suatu organisasi meninjau ulang performanya. Untuk

memudahkan dalam melakukan penilaian terdapat subkriteria sebagai

berikut:

Page 30: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

16

a. Pengukuran, analisis dan peningkatan kinerja organisasi

Menggambarkan bagaimana suatu organisasi mengukur, menganalisa,

menyusun, meninjau ulang, dan mengembangkan performanya pada setiap

dimensi kualitas.

b. Manajemen informasi, teknologi informasi dan pengetahuan

Menggambarkan bagaimana suatu organisasi memastikan tersedianya data

dan informasi yang dibutuhkan untuk staff, supplier, partner lain, dan

pelanggan lainnya untuk diolah dan dianalisa selanjutnya. Selain itu, juga

menngambarkan bagaimana suatu organisasi membentuk, mengatur dan

mengembangkan pengetahuan yang dimiliki.

Setiap hal-hal yang berhubungan dengan dimensi kualitas menjadi

informasi yang sangat penting, informasi tersebut kemudian dianalisa dan

dievaluasi sehingga perbaikan kualitas dapat dilakukan secara terus-

menerus hingga biaya kualitas semakin berkurang sehingga efisiensi dapat

tercapai.

3. Perencanaan Kualitas Strategis

Kategori perencanaan strategis menguji bagaimana pelaksanaan manajemen

dalam menentukan sasaran dan rencana tindakan strategis. Apakah

manajemen yang diturunkan ke setiap departemen sudah merencanakan

sasaran hasil dari setiap perencanaan kualitas yang strategis untuk

disebarkan dan diubah jika keadaannya berubah, dan bagaimana dalam

mengukurnya. Kategori perencanaan kualitas strategis ini kemudian dibagi

kedalam dua item sebagai berikut:

a. Perencanaan Kualitas Strategis

Kategori ini menguraikan bagaimana organisasi dalam membuat strategi

kualitas dan sasaran yang strategis dalam sebuah proses perencanaan yang

Page 31: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

17

strategis, selain itu bagaimana menghadapi sebuah tantangan-tantangan

yang ada, meringkas sasaran strategis dan tujuan.

b. Tujuan dan Sasaran Kualitas

Langkah praktik manajemen dalam mengkonversi sebuah tujuan atau

sasaran yang strategis ke dalam rencana tindakan yang diukur dalam key

performance indikator. Hal hal yang sudah direncanakan untuk

diimplementasikan dalam rencana-rencana tindakan kualitas tersebut harus

terintegrasi ke seluruh organsisasi.

Perencanaan adalah hal yang sangat penting sehingga harus disusun secara

matang. Tanpa perencanaan maka efektivitas tidak dapat diukur

pelaksanaannya. Dengan perencanaan kualitas yang baik dapat

menghasilkan output yang baik pula sehingga efisiensi biaya dapat dicapai.

4. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kriteria pengembangan sumber daya manusia melihat bagaimana organisasi

menggerakkan, mengelola, dan mengembangkan potensi tenaga kerja agar

sesuai dengan visi dan misi organisasi, strategi kualitas, dan rencana

tindakan kualitas perusahaan. Terdapat beberapa hal yang akan

memudahkan peneliti dalam melakukan penilaian, yaitu:

a. Manajemen Sumber Daya

Manajemen memiliki rencana utilisasi karyawan dalam perbaikan kualitas

dan kriteria kualitas digunakan dalam evaluasi performansi karyawan.

b. Keterlibatan Karyawan

Karyawan dilibatkan secara penuh atas proses-proses yang berkaitan

dengan dimensi kualitas.

Page 32: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

18

c. Pelatihan Kualitas

Semua karyawan dilatih tentang konsep kualitas dan perbaikan-perbaikan

kualitas.

d. Penilaian Kinerja Karyawan

Pemberian kompensasi dan penghargaan terhadap staff yang mencapai

kinerja tinggi atas perbaikan kualitas yang dilakukan.

Dalam kategori penilaian pengembangan sumber daya manusia ini,

karyawan dituntut keterlibatannya secara penuh. Tanpa keterlibatan dan

partisipasi penuh, maka filosofi TQM tersebut tidak akan berjalan dengan

baik. Untuk itu kepuasan kepada karyawan adalah salah satu cara untuk

meningkatkan kinerja dan peduli terhadap hal-hal yang berkaitan dengan

dimensi kualitas. Ketika semua karyawan berkomitmen penuh atas filosofi

TQM dan melaksanakannya dengan konsisten maka output yang dihasilkan

juga akan mempunyai kualitas yang baik. Sebaliknya, jika karyawan tidak

terlibat dengan semua hal yang berhubungan dengan dimensi kualitas maka

kepedulian tehadap kualitas tidak ada dan menghasilkan output yang tidak

maksimal, dengan demikian efisiensi biaya tidak dapat dicapai karena

perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki proses yang tidak

semestinya.

5. Manajemen Kualitas Proses

Kriteria ini bertujuan untuk melihat bagaimana perusahaan mendesain,

mengelola, dan meningkatkan sistem kerja dan proses kerja demi kepuasan

pelanggan serta mencapai keberhasilan organisasi dan keberlanjutannya.

Hal hal yang menjadi penilaian dalam kategori ini adalah sebagai berikut:

a. Desain dan Pengenalan Kualitas Produk

Proses pendesainan atas produk berdasarkan dari ekspektasi atau harapan

dari pelanggan.

Page 33: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

19

b. Pengontrolan Kualitas

Semua proses produksi berada dibawah kontrol dari departemen kualitas.

c. Perbaikan Berkelanjutan

Kebutuhan pelanggan ditransformasikan ke dalam proses perencanaan

untuk perbaikan kualitas

d. Penilaian Kualitas

Manajemen secara periodik melakukan penilaian dan audit terhadap system

manajemen kualitas.

e. Dokumentasi

Manajemen menyimpan dan mempertahankan dokumen-dokumen kualitas

yang baru sebagai panduan dalam setiap proses.

f. Bisnis Proses

Departemen-departemen pendukung telah mendefinisikan sasaran kualitas

dan terdapat wadah atau sarana yang tepat dalam mengkomunikasikan ide-

ide terhadap kualitas kepada manajamen.

g. Kualitas Pemasok

Manajemen bekerjasama dengan pemasok untuk meningkatkan kualitas

melakukan perbaikan pada setiap proses. Jika semua proses yang sudah

direncanakan dilaksanakan dengan baik serta dengan melakukan perbaikan

kualitas secara berkelanjutan maka efisiensi biaya akan tercapai.

Page 34: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

20

6. Hasil-Hasil Kualitas

Kriteria ini menguji kinerja dan peningkatan dari organisasi dalam lingkup

hasil dari kualitas produk dan layanan yang diberikan.

Hal hal yang menjadi penilaian dalam kategori ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil Kualitas Produk

Dalam pengukuran ini, manajemen dituntut dapat meunjukkan data

perbaikan terus menerus terhadap kualitas. Keluhan pelanggan menurun

dalam kurun waktu tertentu. Selain itu manajemen juga dituntut untuk

mengembangkan produk baru yang lebih baik dari produk sebelumnya

dilihat berdasarkan cost dan kualitas produk.

b. Hasil Kerjasama Tim

Untuk mendapatkan kualitas terbaik dibutuhkan kerjasama antar individu,

tim dan departemen terkait. Manajemen dapat mendemonstrasikan

perbaikan kualitas melalui departemen pendukung untuk mencapai kualitas

terbaik.

c. Hasil Perbaikan Kualitas Pemasok

Dalam rangka mendapatkan produk dengan kualitas terbaik tidak hanya

mengandalkan proses diinternal, proses dari pemasok juga harus dipantau

dan dievaluasi. Pemasok menjadi peranan penting dalam rangka

menghasilkan produk setengah jadi yang berkualitas sebelu proses lebih

lanjut. Untuk itu manajemen harus mengetahui dan mendemonstrasikan

perbaikan-perbaikan kualitas dari pemasok.

Hasil-hasil kualitas tersebut diketahui melalui survei pendahuluan yang

bersifat eksploratif, diidentifikasi melalui semua atribut produk yang

menentukan kepuasan pelanggan dan persepsi pelanggan tentang kualitas

Page 35: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

21

produk. Jika hasil dari kualitas produk yang dihasilkan oleh Perusahaan baik

maka biaya-biaya pemborosan tidak terjadi dan efisiensi dapat dicapai.

7. Kepuasan Pelanggan

Fokus terhadap pelanggan menguji bagaimana suatu organisasi menentukan

kebutuhan, harapan, dan pilihan pelanggan. Hal lainnya yang diuji adalah

bagaimana organisasi membangun hubungan dengan pelanggan, menjaga

kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Kepuasan pelanggan adalah tujuan akhir

dari program mutu suatu organisasi, yang diintegrasikan petunjuk

keunggulan dan kontinuitas yang menggambarkan mutu total.

Jika pelanggan puas atas produk dan pelayanan kualitas yang diberikan oleh

perusahaan, maka tentu tidak ada komplain yang muncul sehingga biaya

biaya untuk mengatasi komplain pelanggan tidak diperlukan sehingga

efisiensi biaya tercapai.

2.1.6 Hubungan Antara Biaya Kualitas dan TQM

Pandangan tradisional menganggap bahwa kualitas yang lebih tinggi berarti

menimbulkan biaya yang tinggi pula. Pandangan ini dipertanyakan oleh

para pioner kualitas. Ada tiga kategori pandangan yang berkembang di

antara ahli mengenai biaya kualitas, yaitu sebagai berikut (Ross, 1994).

a. Kualitas yang semakin tinggi menimbulkan biaya yang juga semakin

tinggi. Hal hal yang berhubungan dengan proses kualitas, seperti kinerja

dan karakteristik tambahan menimbulkan biaya yang lebih besar dalam

hal bahan baku, tenaga kerja, desain dan sumber daya ekonomis lainnya.

Manfaat tambahan dan peningkatan kualitas juga akan menimbulkan

biaya tambahan.

b. Biaya untuk meningkatkan kualitas dianggap lebih tinggi dibandingkan

dengan penghematan yang dihasilkan. Deming yang pertama kali

mengemukakan pandangan ini dan kemudian dianut oleh para

pemanufaktur Jepang. Penghematan dihasilkan dari berkurangnya

Page 36: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

22

jumlah produk cacat, pengerjaan ulang dan biaya langsung lainnya yang

berkaitan dengan kerusakan. Pandangan inilah yang menjadi landasan

bagi perbaikan berkesinambungan pada perusahaan-perusahaan Jepang.

c. Biaya kualitas merupakan biaya yang jumlahnya jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan biaya jika produk yang dihasilkan benar sejak saat

pertama produksi. Pandangan ini dianut oleh para pendukung filosofi

TQM. Biaya tidak hanya meliputi biaya langsung, tetapi juga akibat

kehilangan pelanggan, kehilangan pangsa pasar dan banyak biaya

tersembunyi lainnya serta peluang yang hilang dan tidak teridentifikasi

oleh sistem akuntansi modern

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa paradigma tradisional para

pioner kualitas menganggap bahwa kesalahan memang tidak dapat dihindari

sehingga akan mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk memperbaiki

semua kerusakan yang ada. Sebaliknya, TQM berpendapat bahwa zero

defect seharusnya menjadi sasaran perusahaan. Perusahaan harus

menganalisa penyebab semua kesalahan dan bertindak untuk memperbaiki

semua kerusakan yang muncul.

Berdasarkan pendekatan tradisional, biaya terendah dicapai pada tingkat

non zero defect. Para pendukung ini berpendapat bahwa biaya yang muncul

untuk mengatasi kesalahan akan meningkat dengan semakin banyaknya

kesalahan yang terdeteksi dan akan berkurang jika kesalahan yang ada

dibiarkan. Sebaliknya, TQM menyatakan bahwa biaya terendah dapat

dicapai pada tingkat zero defect. Pendukung pandangan ini berpendapat

bahwa meskipun kesalahan yang muncul berjumlah besar, tetapi tidak akan

memerlukan biaya yang lebih untuk memperbaiki kesalahan yang terakhir

tersebut dibandingkan dengan mengoreksi kesalahan yang pertama. Oleh

karena itu, biaya total akan menurun terus sampai kesalahan terakhir diatasi.

Dalam hal ini, TQM berendapat bahwa quality is free.

Page 37: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

23

2.1.7 Manfaat TQM

Manfaat TQM dibagi menjadi dua yaitu untuk memperbaiki posisi

persaingan (manfaat rute pasar) dan meningkatkan keluaran bebas dari

kerusakan (manfaat rute biaya). Hubungan-hubungan dalam gambar

(Nasution,2015) dijelaskan sebagai berikut.

Gambar 2.1 Manfaat Total Quality Management

Sumber: Nasution (2015) Manajemen Mutu Terpadu

Berdasarkan pengaruh hubungan tersebut diatas kualitas ditentukan oleh

dua pengaruh yaitu pengaruh yang berasal dari pelanggan dalam bentuk

peningkatan pendapatan penjualan dan dari efisiensi internal yang

dicerminkan dalam penurunan biaya.

Page 38: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

24

2.2. Penilitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Hasil

Marintan,2007 Hubungan Total

Quality

Management

dengan biaya

kualitas produk

The Botol Sosro

Pada PT Sinar

Sosro Tj. Morawa

Medan.

Kepemimpinan,

analisis dan

informasi,

perencanaan

kualitas

strategis,

sumber daya

manusia,

manajemen

kualitas proses,

hasil-hasil

kualitas dan

kepuasan

pelanggan.

Ada hubungan

yang sedang,

positif dan

signifikan antara

TQM dengan

biaya kualitas.

Hamdani,2009 Pengaruh

Penerapan Total

Quality

Management

terhadap efisiensi

biaya kualitas

pada perusahaan

manufaktur dikota

Batam.

Kepemimpinan,

analisis dan

informasi,

perencanaan

kualitas

strategis,

sumber daya

manusia,

manajemen

kualitas proses,

hasil-hasil

kualitas dan

TQM tidak

berpengaruh

terhadap biaya

kualitas baik

secara simultan

maupun parsial.

Page 39: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

25

kepuasan

pelanggan.

Irawana, 2009 Hubungan Total

Quality

Management

dengan biaya

kualitas pada PT

Socfindo Medan

Kepemimpinan,

analisis dan

informasi,

perencanaan

kualitas

strategis,

sumber daya

manusia,

manajemen

kualitas proses,

hasil-hasil

kualitas dan

kepuasan

pelanggan.

Terdapat

hubungan yang

negative dan

signifikan antara

TQM terhadap

biaya kualitas

Sumber: disusun oleh penulis, 2016

2.3. Gap Penelitian

Dari tabel 2.1 dapat dilihat bahwa penelitian dari Marintan (2007)

menunjukkan hasil bahwa ada hubungan yang sedang, positif dan signifikan

antara TQM dengan biaya kualitas, sedangkan penelitian dari Hamdani

(2009) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang Signifikan antara

TQM terhadap biaya kualitas dan penelitian dari Irawana (2009)

menunjukkan adanya hubungan yang negatif dan signifikan antara TQM

dengan biaya kualitas. Semua penelitian ini menggunakan metode analisis

regresi berganda dan variabel independennya menggunakan penilaian dari

Malcolm Badridge yaitu menggunakan variabel kepemimpinan, analisis dan

informasi, perencanaan kualitas strategis, pengembangan sumber daya

Page 40: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

26

manusia, manajemen kualitas proses, hasil-hasil kualitas dan kepuasan

pelanggan.

2.4. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel penelitian merupakan penjelasan dari masing-

masing variabel yang digunakan dalam penelitian terhadap indikator-

indikator yang membentuknya. Definisi operasional untuk variabel

independen dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.2 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Dimensi

Biaya Kualitas Biaya yang terjadi atau

mungkin akan terjadi

karena kualitas yang

buruk (Nasution, 2015).

Cost of conformance:

1. Biaya

pencegahan

2. Biaya penilaian

Cost of nonconformance:

1. Biaya Kegagalan

Internal

2. Biaya Kegagalan

Eksternal

Kepemimpinan Bagaimana para

pemimpin senior

menunjukkan

kemampuannya dalam

menjalankan organisasi,

mengatur visi dan misi

organisasi, nilai-nilai

kualitas, dan ekspektasi

kinerja (Nasution, 2015).

1. Kepemimpinan

Senior

2. Nilai-nilai

Kualitas

3. Manajemen

Untuk Kualitas

4. Tanggung Jawab

Sosial

Analisis dan

Informasi

Bagaimana suatu

organisasi memilih,

memperoleh,

menganalisa, mengatur,

dan mengembangkan

data, informasi, dan aset

pengetahuan yang

dimiliki (Nasution, 2015).

1. Analisa data

kualitas dan

informasi

2. Manajemen data

kualitas,

informasi dan

pengetahuan

Page 41: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

27

Perencanaan

Kualitas

Strategis

Bagaimana cara

mengembangkan sasaran

hasil dan rencana

tindakan strategis

(Nasution, 2015).

1. Perencanaan

Kualitas Strategis

2. Tujuan dan

Sasaran Kualitas

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Melihat bagaimana

organisasi menggerakkan,

mengelola, dan

mengembangkan potensi

tenaga kerja sejalan

dengan misi organisasi,

strategi, dan rencana

tindakan perusahaan

(Nasution, 2015).

1. Manajemen

Sumber Daya

2. Keteribatan

Karyawan

3. Pelatihan

Kualitas

4. Penilaian Kinerja

Karyawan

Manajemen

Kualitas

Proses

Bagaimana organisasi

mendesain, mengelola,

dan meningkatkan sistem

kerja dan proses kerja

demi kepuasan pelaggan

dan stakeholder serta

mencapai keberhasilan

organisasi dan

keberlanjutannya

(Nasution, 2015).

1. Desain dan

Pengenalan

Kualitas Produk

2. Pengontrolan

Kualitas

3. Perbaikan

Berkelanjutan

4. Penilaian

Kualitas

5. Dokumentasi

6. Bisnis Proses

7. Kualitas

Pemasok

Hasil-hasil

kualitas

Melihat kinerja dan

peningkatan dari

organisasi dalam lingkup

hasil dari kualitas produk

dan layanan yang

diberikan (Nasution,

2015).

1. Hasil Kualitas

Produk

2. Hasil Kerjasama

Tim

3. Hasil Perbaikan

Kualitas

Pemasok

Kepuasan

Pelanggan

Kepuasan pelanggan

adalah tujuan akhir dari

program mutu suatu

organisasi yang

diintegrasikan untuk

menggambarkan mutu

total (Nasution, 2015).

1. Survei Kepuasan

Pelanggan

Sumber: Nasution,2015

Page 42: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

28

H1

H2

H3

H4

H5

H6

H7

H8

2.5. Kerangka Konseptual

Paradigma baru menyebutkan bahwa efisiensi biaya kualitas dapat dicapai

menggunakan program TQM (Ross, 1994 dalam Nasution 2015). Teori

yang digunakan untuk mengukur total quality management berdasarkan

pengukuran dari Malcolm Badridge yang disebutkan dalam Nasution,

2015. Dalam pengukuran menggunakan Malcom Badridge ini terdapat

elemen-elemen TQM yaitu kepemimpinan, informasi dan analisis,

perencanaan kualitas strategis, pengembangan sumber daya manusia,

manajemen kualitas proses, hasil-hasil kualitas serta kepuasan pelanggan.

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

Sumber: Nasution (2015), Manajemen Mutu Terpadu

2.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru

berdasarkan teori belum didasarkan pada fakta yang diperoleh dari

pengumpulan data.

Kepemimpinan (X1)

Informasi dan Analisis (X2)

Perencanaan Kualitas Strategis(X3)

Pengembangan Sumber Daya Manusia

(X4)

Efisiensi

Biaya

Kualitas(Y)

Manajemen Kualitas Proses (X5)

Hasil hasil kualitas (X6)

Kepuasan Pelanggan (X7)

Page 43: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

29

Berdasarkan kerangka konseptual diatas, hipotesis dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Hipotesis 1: Kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

Hipotesis 2: Analisis dan informasi berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

Hipotesis 3: Perencanaan kualitas dan strategis berpengaruh secara

signifikan terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line

Products Indonesia.

Hipotesis 4: Pengembangan sumber daya berpengaruh secara signifikan

terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products

Indonesia.

Hipotesis 5: Manajemen kualitas proses berpengaruh secara signifikan

terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products

Indonesia.

Hipotesis 6: Hasil-hasil kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

Hipotesis 7: Kepuasan pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

Hipotesis 8: Kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas

strategis, pengembangan sumber daya, manajemen kualitas proses, hasil-

hasil kualitas dan kepuasan pelanggan berpengaruh secara signifikan

terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products

Indonesia.

Page 44: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif dimana penelitian

yang dilakukan bertujuan untuk mencari hubungan antara satu variabel

dengan variabel yang lainnya dengan menggunakan pendekatan kuantitatif

dimana data yang digunakan adalah menggunakan data primer (kuesioner)

yang kemudian dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka

kemudian data yang berupa angka akan dianalisa dengan menggunakan

metode statistik. (Sugiyono 2012). Variabel-variabel yang diteliti sebagai

pengaruh yaitu kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas

strategis, pengembangan sumber daya manusia, manajemen kualitas proses,

hasil-hasil kualitas dan kepuasan pelanggan terhadap efisiensi biaya kualitas

pada PT Preformed Line Products Indonesia.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Menurut Sugiono (2012) populasi adalah wilayah umum yang terdiri atas

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Populasi tidak hanya jumlah obyek atau subjek yang dipelajari tetapi

termasuk karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek maupun subjek

yang akan diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan di

PT Preformed Line Products Indonesia yang berjumlah 400 responden.

Page 45: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

31

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2012) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Apa yang dipelajari dari sampel

kesimpulannya dianggap mewakili populasi tersebut. Untuk itu sampel

yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili. Teknik pangambilan

sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling yaitu

suatu teknik pengambilan sampel yang mempunyai tujuan tertentu

(Ferdinand,2006). Alasan pengambilan sampel dengan metode purposive

sampling (judgment sampling) adalah untuk memilih sampel yang hanya

memenuhi kriteria penelitian sehingga mereka dapat memberikan jawaban

yang dapat mendukung jalannya penelitian ini.

Pengambilan jumlah sampel dihitung berdasarkan rumus slovin:

n = N / (1 + N.(e)2)

n = 400 / (1+400. (10%)2

n = 80

Keterangan:

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Total Populasi

e = Batas Toleransi Error

Kriteria pengambilan sampel yang dipilih yaitu departemen di PT

Preformed Line Products Indonesia yang berhubungan secara langsung

dengan mutu, yaitu manajemen dan karyawan pada departemen departemen

berikut:

1. Departemen Quality Assurance & Engineering

Departemen quality & engineering mempunyai tugas dan wewenang

dalam melaksanakan program-program pengendalian mutu produksi

untuk memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan secara

konsisten memenuhi standar mutu yang berlaku, mempelajari keluhan

konsumen mengenai mutu produk, penerapan langkah-langkah

perbaikan tindak lanjut, memberikan masukan kepada manajemen

Page 46: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

32

sehubungan dengan mutu dan menegur bahkan menghentikan produksi

apabila ada penyimpangan.

2. Departemen Produksi dan Pengadaan (operasional)

Departemen produksi dan pengadaan (operasional) mempunyai tugas

dan wewenang dalam mengupayakan tercapainya sasaran produk

perbaikan secara berkesinambungan dalam sistem produksi yang efisien

dan efektif dan merencanakan penanggulangan standar mutu produksi

secara berkala mengenai pemakaian bahan.

3. Departemen Pemasaran

Departemen pemasaran bertanggung jawab atas harapan pelanggan dari

sebuah produk yang ditawarkan. Selain berdasarkan kriteria pemilihan

departemen, karakteristik sampel dipilih berdasarkan tingkat

pendidikan dikarenakan untuk menganalisa biaya kualitas diperlukan

karyawan yang dianggap mengerti akan konsep TQM dan biaya

kualitas.

3.3. Insutrumen Penelitian

3.3.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data primer yaitu data penelitian yang secara langsung dan secara khusus

didapatkan dari sumber data dan berhubungan langsung dengan masalah

yang diteliti. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari pembagian

kuesioner yang diberikan kepada responden di PT Preformed Line Products

Indonesia.

2. Data sekunder

Ferdinand (2006) data sekunder dikumpulkan daripusat data yang ada di

perusahaan, badan-badan penelitian dan sejenisnya yang memiliki poll data.

Page 47: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

33

Data yang diperoleh langsung dari PT Preformed Line Products Indonesia

adalah antara lain:

a. Profil perusahaan

b. Data keluhan pelanggan

c. Data produk cacat

3.3.2 Kuesioner

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner

(angket). Menurut Sugiyono (2012) kuesioner (angket) adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan beberapa

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab.

Tabel 3.1

Desain Kuesioner dan Skala Pengukuran

Variabel Pernyataan Referensi Skala

Kepemimpinan

Manajemen memiliki

pernyataan kebijakan

kualitas.

Kriteria

Malcolm

Badridge

(Nasution,2015)

Likert

Karyawan mengetahui

sasaran kualitas

perusahaan jangka

panjang.

Likert

Manajemen terlibat

secara penuh dalam

pengembangan kultur

kualitas perusahaan.

Likert

Manajemen memiliki

pelatihan yang tepat

tentang konsep-konsep

kualitas.

Likert

Manajemen

mempraktekkan konsep-

konsep kualitas yang

diajarkan.

Likert

Kebijaksanaan kualitas

berlandaskan pada

kebutuhan untuk

Likert

Page 48: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

34

perbaikan terus-

menerus.

Tanggung jawab

perbaikan kualitas telah

secara jelas

dikomunikasikan

kepada seluruh

karyawan.

Likert

Komite kualitas

perusahaan

mengkoordinasikan

departemen-departemen

dalam perusahaan.

Likert

Masyarakat mengetahui

sasaran kualitas

perusahaan.

Likert

Analisis dan

Informasi

Manajemen melaporkan

data tentang semua

dimensi penting dari

kualitas pelanggan.

Kriteria

Malcolm

Badridge

(Nasution,2015)

Likert

Karyawan melaporkan

data tentang semua

dimensi pelayanan yang

penting.

Likert

Data kualitas dilaporkan

dalam semua

departemen.

Likert

Manajemen

menganalisis data

tentang pandangan

pemasok terhadap

kualitas perusahaan.

Likert

Manajemen mengkaji

ongkos-ongkos scrap

(scrap costs).

Likert

Manajemen

mengidentifikasi akar

penyebab kualitas yang

jelek.

Likert

Perencanaan

Kualitas

Strategis

Manajemen memiliki

suatu rencana

operasional jangka

pendek yang

menggambarkan sasaran

kualitas.

Kriteria

Malcolm

Badridge

(Nasution,2015)

Likert

Page 49: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

35

Karyawan dilibatkan

dalam perencanaan

kualitas.

Likert

Manajemen

departemen-departemen

berusaha untuk

mencapai sasaran

kualitas.

Likert

Fungsi kualitas

merupakan bagian dari

rencana bisnis

perusahaan.

Likert

Manajemen memiliki

metode-metode spesifik

untuk memantau

kemajuan menuju

perbaikan kualitas.

Likert

Terdapat rencana-

rencana kualitas yang

mempengaruhi semua

departemen.

Likert

Manajemen memiliki

rencana kualitas untuk

pemasok.

Likert

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

Sasaran kualitas

dikomunikasikan

kepada semua

karyawan.

Kriteria

Malcolm

Badridge

(Nasution,2015)

Likert

Karyawan percaya dan

secara serius

memberikan pelayanan

kualitas terbaik.

Likert

Semua karyawan dilatih

tentang konsep-konsep

perbaikan kualitas.

Likert

Manajemen

memberikan balas jasa

(imbalan) kepada

karyawan untuk

perbaikan kualitas yang

dilakukan.

Likert

Kriteria Kualitas

digunakan dalam

evaluasi performansi

karyawan.

Likert

Page 50: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

36

Manajemen

Kualitas Proses

Ekspektasi kualitas dari

pelanggan didefinisikan

secara tepat.

Kriteria

Malcolm

Badridge

(Nasution,2015)

Likert

Kebutuhan pelanggan

ditransformasikan ke

dalam proses

perencanaan untuk

perbaikan kualitas.

Likert

Terdapat sistem efektif

untuk memproses

informasi tentang

harapan pelanggan.

Likert

Manajemen melakukan

audit sistem manajemen

kualitas.

Likert

Manajemen

bekerjasama dengan

pemasok untuk

meningkatkan kualitas.

Likert

Departemen-departemen

pendukung telah

mendefinisikan sasaran

kualitas.

Likert

Manajemen menyimpan

dan mempertahankan

dokumen-dokumen

kualitasyang baru (tidak

usang).

Likert

Terdapat sistem efektif

untuk

mengkomunikasikan

ide-ide kualitas kepada

manajemen puncak.

Likert

Hasil-hasil

Kualitas

Manajemen telah

menunjukkan perbaikan

kualitas terus-menerus. Kriteria

Malcolm

Badridge

(Nasution,2015)

Likert

Manajemen dapat

mendemonstrasikan

perbaikan kualitas

melalui departemen-

departemen pendukung.

Likert

Manajemen dapat

mendemonstrasikan

perbaikan kualitas

melalui pemasok.

Likert

Page 51: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

37

Terdapat penurunan

keluhan pelanggan

secara terus menerus.

Likert

Manajemen telah

mengembangkan

beberapa barang setiap

tahun.

Likert

Kepuasan

Pelanggan

Manajemen dapat

menunjukkan bahwa

pelanggan puas atas

barang yang diberikan.

Kriteria

Malcolm

Badridge

(Nasution,2015)

Likert

Manajemen melaporkan

data kepuasan

pelanggan.

Likert

Manajemen dapat

menunjukkan bahwa

tingkat kepuasan

pelanggan meningkat

terus menerus.

Likert

Manajemen dapat

menunjukkan bahwa

tingkat kepuasan

pelanggan dari

perusahaan lebih tinggi

dibandingkan

perusahaan pesaing

Likert

Terdapat suatu proses

efektif untuk menangani

keluhan pelanggan.

Likert

Definisi pekerjaan

mendukung karyawan

untuk secara cepat

menyelesaikan keluhan

pelanggan.

Likert

Manajemen

menggunakan

pendekatan inovatif

untuk menilai kepuasan

pelanggan.

Likert

Efisiensi Biaya

Kualitas

Pelatihan-pelatihan yang

diberikan kepada

karyawan berpengaruh

terhadap berkurangnya

biaya perbaikan akibat

kesalahan karyawan.

Marintan,2007

Likert

Page 52: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

38

Biaya yang dikeluarkan

untuk aktivitas

tambahan yang

berhubungan dengan

rencana kualitas produk

yang dihasilkan semakin

berkurang.

Likert

Pekerjaan yang

berkaitan dengan

analisis kualitas atas

bahan baku dan bahan

penunjang semakin

jarang dilakukan karena

kualitas bahan sudah

terjamin.

Likert

Biaya audit kualitas

pada produk dalam

proses dan produk akhir

serta audit untuk

peralatan terus

berkurang karena

kualitas produk sudah

baik.

Likert

Pekerjaan pemeriksaan

produk secara berulang

sebelum barang dikirim

terus berkurang.

Likert

Pekerjaan untuk

menemukan dan

memperbaiki produk

cacat dan gagal terus

berkurang.

Likert

Pengujian ulang produk

serta kerugian dengan

menjual barang dibawah

harga jual normal

karena produk cacat

terus berkurang.

Likert

Penggantian dan

perbaikan kembali

produk yang telah

dikirim ke pelanggan

semakin berkurang.

Likert

Penyelidikan dan

penyelesaian keluhan

pelanggan terhadap

Likert

Page 53: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

39

produk cacat semakin

berkurang.

Penempatan produk

cacat yang

dikembalikan oleh

pelanggan semakin

berkurang.

Likert

Sumber: Kriteria Malcolm Badridge (Nasution,2015) dan revisi dari

peneliti terdahulu

3.3.3 Skala Pengukuran

Penelitian ini akan menggunakan skala likert. Melalui skala likert, maka

variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian

indikator tersebut akan dijadikan untuk menyusun item instrumen yang

dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen

akan dibagi menjadi 5 gradasi yaitu sangat tidak setuju, tidak setuju, ragu-

ragu, setuju dan sangat setuju. Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka

jawaban tersebut akan diberikan nilai atau bobot. Nilai 1 untuk sangat tidak

setuju, nilai 2 untuk jawaban tidak setuju, nilai 3 untuk jawaban ragu-ragu,

nilai 4 untuk jawaban setuju dan nilai 5 untuk jawaban sangat setuju.

Tabel 3.4 Skala Likert

Deskripsi Skor

Sangat tidak setuju 1

Tidak setuju 2

Ragu-ragu 3

Setuju 4

Sangat setuju 5

Sumber: Sugiyono, 2012

Page 54: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

40

3.3.4 Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

perhitungan statistik, yaitu dengan penerapan SPSS (Statistical Product and

Services Solutions) for windows 15,0. Setelah data-data yang diperlukan

dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik

deskriptif, uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas data

heteroskedastisitas, analisis regresi dan uji koefisien regresi sederhana (uji

t), dan uji koefisien regresi secara simultan (uji F).

3.4. Validitas dan Reliabilitas

3.4.1 Uji Validitas

Uji validitas menguji seberapa baik suatu instrumen yang digunakan untuk

mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut Sugiono (2012) untuk

menguji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan antara skor setiap

pertanyaan dengan skor totalnya.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah

Product Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas instrumen ini adalah

Product Moment dari Karl Pearson, standar minimum untuk memenuhi

validitas data adalah r=0.361 (berdasarkan r table dengan 30 responden).

3.4.2 Uji Reliabilitas

Arikunto (2006) menyatakan “Reliabilitas dapat dikatakan ketika sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik”. Kuesioner dikatakan reliabel

jika hasilnya tetap pada saat dilakukan pengukuran kembali pada obyek dan

pada waktu berbeda.

Page 55: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

41

Pengujianji reliabilitas menggunakan rumus cronbach alpha sebagai

berikut:

Menurut Ghozali (2011), suatu konstruksi atau variabel dikatakan reliable

jika nilai cronbach alpha > 0.6.

3.5. Teknik Analisis Data

3.5.1 Statistik Deskriptif

Pengujian menggunakan analisis deskriptif menghasilkan nilai rata-rata,

maksimum, minimum, dan standar deviasi untuk mendeskripsikan variabel

penelitian sehingga secara kontekstual mudah dimengerti. (Ghozali,2011).

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti

melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolonieritas

dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor (VIF) (Ghozali,

2011). Regresi yang baik memiliki VIF di sekitar angka 1 (satu) dan

mempunyai angka Tolerance mendekati 1 (Ghozali,2011).

Apabila nilai VIF kurang dari sepuluh dan nilai Tolerance (T) lebih dari 0,1

dan kurang atau sama dengan 10, berarti tidak terjadi multikolinearitas.

Sebaliknya jika nilai VIF lebih dari sepuluh dan nilai Tolerance (T) kurang

dari 0,1 dan lebih dari 10, berarti terjadi multikolinearitas.

Page 56: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

42

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah populasi data

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dengan SPSS bisa

menggunakan beberapa uji seperti uji gambar Normal Probability Plots dan

Histogram. Cara mendeteksi normalitas adalah dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal

dan atau tidak mengikuti arah diagonal, maka regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas (Ghozali,2011).

3. Uji Heteroskedatisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali,2011).

Uji heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik plot antara

nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika

grafik plot menunjukkan suatu pola titik seperti titik yang bergelombang

atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah

terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola

yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2011).

4. Uji Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi

berganda. Model regresi berganda bertujuan untuk memprediksi besar

variabel dependen dengan menggunakan data variabel independen yang

sudah diketahui besarnya. Untuk menguji hipotesis dari variabel-variabel

tersebut, maka rumus persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Page 57: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

43

Y=a+ β1 X1+ β2X2+ β3X3+ β4 X4+ β5X5+ β6X6+ β7X7+e

Keterangan:

Y : Efisiensi biaya Kualitas

X1 : Kepemimpinan

X2 : Informasi dan Analisis

X3 : Perencanaan Kualitas Strategis

X4 : Pengembangan Sumber Daya Manusia

X5 : Manajemen Kualitas Proses

X6 : Hasil Hasil Kualitas

X7 : Kepuasan Pelanggan

a : Konstanta

β1,β2,β3,β4,β5,β6,β7 : Koefisien Regresi

e : error (tingkat kesalahan)

Uji hipotesis ini dilakukan melalui: uji koefisien determinasi, uji statistik t,

dan uji statistik F.

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F (F-test) pada dasarnya menunjukkan apakah semua variable

independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pada pengujian

ini menggunakan signifikasi sebesar 10% atau 0,1. Prosedur uji F adalah

sebagai berikut:

Ho = β1 = β2 = β3 = β4 = β5 = β6 = β7 = 0, jika signifikansi F > 0,1, maka Ho

diterima.

(Tidak ada pengaruh secara signifikan dan serentak dari kepemimpinan,

analisis dan informasi, perencanaan kualitas strategis, pengembangan

sumber daya manusia, manajemen kulitas proses, hasil-hasil kualitas dan

kepuasan pelanggan terhadap efisiensi biaya kualitas).

Page 58: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

44

Ha = Paling sedikit βi = 0, jika signifikansi F < 0,1, maka Ho ditolak.

(Ada pengaruh secara signifikan dan serentak dari kepemimpinan, analisis

dan informasi, perencanaan kualitas strategis, pengembangan sumber daya

manusia, manajemen kulitas proses, hasil-hasil kualitas dan kepuasan

pelanggan terhadap efisiensi biaya kualitas).

2. Uji Statistik T

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas

atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen yang diuji (Ghozali,2011). Uji t dipakai untuk melihat signifikansi

dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen

dengan menganggap variabel lain bersifat konstan. Pengujian ini dilakukan

dengan menggunakan signifikansi level 0,1 (α=10%). Kriterianya adalah

sebagai berikut:

a. Ho1: β1 = 0, jika signifikansi T > 0,1, Ho diterima.

(Kepemimpinan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi

biaya kualitas).

Ha1: β1 ≠ 0, jika signifikansi T < 0,1, Ho ditolak.

(Kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap efisiensi biaya kualitas).

b. Ho2: β2 = 0, jika signifikansi T > 0,1, Ho diterima.

(Analisis dan informasi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi biaya kualitas).

Ha2: β2 ≠ 0, jika signifikansi T < 0,1, Ho ditolak.

(Analisis dan informasi berpengaruh signifikan terhadap efisiensi biaya

kualitas).

c. Ho3: β3 = 0, jika signifikansi T > 0,1, Ho diterima.

(Perencanaan kualitas strategis tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap efisiensi biaya kualitas).

Ha3: β3 ≠ 0, jika signifikansi T < 0,1, Ho ditolak.

Page 59: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

45

(Perencanaan kualitas strategis signifikan terhadap efisiensi biaya kualitas).

d. Ho4: β4 = 0, jika signifikansi T > 0,1, Ho diterima.

(Pengembangan sumber daya manusia tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap efisiensi biaya kualitas).

Ha4: β4 ≠ 0, jika signifikansi T < 0,1, Ho ditolak.

(Pengembangan sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap

efisiensi biaya kualitas).

e. Ho5: β5 = 0, jika signifikansi T > 0,1, Ho diterima.

(Manajemen kualitas proses tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

efisiensi biaya kualitas).

Ha5: β5 ≠ 0, jika signifikansi T < 0,1, Ho ditolak.

(Manajemen kualitas proses berpengaruh signifikan terhadap efisiensi biaya

kualitas).

f. Ho6: β6 = 0, jika signifikansi T > 0,1, Ho diterima.

(Hasil-hasil tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi biaya

kualitas).

Ha6: β6 ≠ 0, jika signifikansi T < 0,1, Ho ditolak.

(Hasil-hasil kualitas berpengaruh signifikan terhadap efisiensi biaya

kualitas).

g. Ho7: β7 = 0, jika signifikansi T > 0,1, Ho diterima.

(Kepuasan pelanggan tidak berpengaruh secara signifikan efisiensi terhadap

efisiensi biaya kualitas).

Ha7: β7 ≠ 0, jika signifikansi T < 0,1, Ho ditolak.

(Kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan terhadap efisiensi biaya

kualitas).

3. Koefisien Diterminasi

Koefisien diterminasi (R2) bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dapat menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu). Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

Page 60: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

46

variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali,2011).

Page 61: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Profil Perusahaan

PT Preformed Line Products Indonesia dioperasikan dan dibentuk pada

tahun 1995 sebagai pemasok utama berbagai perlengkapan dan aksesoris

untuk transmisi dan distribusi serta infrastruktur komunikasi. PT Preformed

Line Products Indonesia melayani pelanggan di Indonesia dan manca

negara. PT Preformed Line Products Indonesia telah menerapkan sistem

mutu yang memenuhi SNI ISO 9001:2008 (Quality Management System-

Requirements) sejak tahun 2009. Dengan sudah diterapkannya standar mutu

ini artinya sebuah organisasi harus melaksanakan kemampuannya secara

konsisten dalam menyediakan produk yang memenuhi persyaratan

pelanggan dan prosedur yang berlaku dengan tujuan untuk meningkatkan

kepuasan pelanggan.

4.1.1 Kebijakan Mutu

Sesuai persyaratan yang ditetapkan ISO 9001 mengenai tanggung jawab

manajemen, pihak manajemen wajib menyusun dan menetapkan kebijakan

mutu dan sasaran mutu. Kebijakan mutu PT Preformed Line Products

Indonesia adalah sebagai berikut:

“Kebijakan mutu PT Preformed Line Products Indonesia adalah untuk

selalu mengirimkan produk dan pelayanan yang aman, efektif, berkualitas

tinggi dan tepat waktu kepada pelanggan. Proses dan pengendalian mutu

diimplemetasikan dengan benar sejak awal proses, sehingga produk dan

pelayanan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan dan disepakati.

Mutu, kepuasan pelanggan, perbaikan yang berkesinambungan, memelihara

efektivitas sistem managemen mutu dan memenuhi persyaratan pelanggan

Page 62: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

48

dan peraturan yang berlaku adalah tanggung jawab pribadi dari setiap

karyawan”.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Fokus menjadi perusahaan yang menyediakan solusi terlengkap untuk

jaringan kelistrikan dan telekomunikasi.

2. Misi

Memberikan solusi dan inovasi kepada pelanggan untuk meningkatkan

kualitas, kuantitas, kapasitas, dan efisiensi proses produksi.

3. Nilai-Nilai Perusahaan

Nilai-nilai PT Preformed Line Products Indonesia adalah kepercayaan,

integritas, sumber daya manusia, standar professional dan keahlian.

4. Motto Perusahaan

“The Connection You Can Count On”

Pengoperasian di pabrik didukung dengan tim engineering yang kompeten

dan sangat berpengalaman serta menggunakan software pemodelan dan

perancangan terbaru yang ada. Keahlian teknik bersama dengan sbeuah

laboratorium percobaan listrik dan mekanik yang digunakan untuk

memverifikasi produk dan penelitian dan pengembangan, berarti PLP

Indonesia dapat menyediakan "Koneksi YangDapat Anda Andalkan”.

5. Aktivitas Utama Perusahaan

Aktivitas utama perusahaan adalah menawarkansolusi terlengkap untuk

jaringan kelistrikan dan telekomunikasi di Indonesia maupun manca negara.

Adapun segmen-segmen kegiatan yang utama yang dilakukan oleh

perusahaan sehari-hari adalah:

Page 63: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

49

1. Menyediakan produk produk untuk jaringan transmisi tegangan tinggi,

distribusi tegangan menengah, gardu induk, rak dan solar.

2. Menjadi distributor untuk produk insulator dari ABI Insulators India dan

produk penangkal petir dari Streamer Thailand dan Rusia.

6. Produk dan Jasa Perusahaan

Dari keterangan aktivitas utama perusahaan di atas berikut contoh produk

yang dihasilkan oleh PT Preformed Line Products Indonesia:

1. Transmisi dan Distribusi

PT Preformed Line Products Indonesia menawarkan berbagai solusi untuk

mendukung setiap garis konstruksi atau perbaikan proyek baru yang

dilakukan di Indonesia. Mulai dari hubungan 20kV sederhana sampai suhu

tinggi, Fitting konduktor kompleks dan kontrol getaran, PT Preformed Line

Products Indonesia dapat memberikan solusi dengan produk-produk yang

memiliki kandungan lokal tinggi baik secara teknik atau pembuatan

dibandingkan dengan pemasok lainnya.

2. Substations (Gardu Induk)

PT Preformed Line Products Indonesia dapat menyediakan berbagai

perangkat gardu induk, konektor dan isolator pos stasiun serta sistem bus

terintegrasi untuk pembangunan gardu tegangan tinggi

3. Komunikasi

PT Preformed Line Products Indonesia dapat menyediakan berbagai produk

dengan kualitas tinggi yang diuji dengan baik untuk membantu memastikan

keandalan sistem.

4. Rak

Berdasarkan produk rak teknologi awalnya dirancang dan direkayasa di

Australia, karena di Indonesia memiliki berbagai produk yang berkembang

Page 64: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

50

dengan konten lokal dan harga yang bersaing PT Preformed Line Products

mulai memasarkan produk rak.

5. Solar

PLP Indonesia berkomitmen untuk memperluas penerapan solar power di

Indonesia dalam penggunaan sehari-hari. PT Preformed Line Products

Indonesia melihat energi solar ini sebagai bagian penting dari sumber daya

energi Indonesia di masa depan. Untuk mengembangkan potensi tersebut

PT Preformed Line Productsn memanfaatkan kemampuan yang sudah

dikembangkan di PLP AS, Australia dan Spanyol untuk membantu

perkembangan di Indonesia.

4.2. Analisis Data

4.2.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

1. Uji validitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen

digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Menurut

Sugiono (2012) untuk menguji validitas dilakukan dengan cara

mengkorelasikan antara skor setiap pertanyaan dengan skor totalnya. Uji

validitas ini dilakukan dengan menggunakan sampel sebanyak 30

responden. Berdasarkan perhitungan dari SPSS, uji validitas menunjukkan

bahwa semua pertanyaan yang digunakan pada kuesioner valid karena nilai

r hitung lebih dari r tabel (0,361, n=30). Detail hasil pengujian validitas

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.1

Hasil Uji Validitas Variabel Dependen

Variabel Pernyataan r tabel r hitung Keterangan

Efisiensi Biaya

Kualitas

(Y)

BK1 0,361 0,754 Valid

BK2 0,361 0,705 Valid

BK3 0,361 0,809 Valid

BK4 0,361 0,733 Valid

Page 65: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

51

BK5 0,361 0,681 Valid

BK6 0,361 0,971 Valid

BK7 0,361 0,835 Valid

BK8 0,361 0,861 Valid

BK9 0,361 0,846 Valid

BK10 0,361 0,724 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: olah data spss 15.0

Tabel 4.2

Hasil Uji Validitas Variabel Independen

Variabel Pernyataan r tabel r hitung Keterangan

Kepemimpinan

(X1)

K1 0,361 0,650 Valid

K2 0,361 0,612 Valid

K3 0,361 0,564 Valid

K4 0,361 0,623 Valid

K5 0,361 0,472 Valid

K6 0,361 0,623 Valid

K7 0,361 0,741 Valid

K8 0,361 0,407 Valid

K9 0,361 0,625 Valid

Analisis &

Informasi

(X2)

A1 0,361 0,566 Valid

A2 0,361 0,831 Valid

A3 0,361 0,670 Valid

A4 0,361 0,459 Valid

A5 0,361 0,456 Valid

A6 0,361 0,456 Valid

Perencanaan

Kualitas

Strategis

(X3)

PKS1 0,361 0,679 Valid

PKS2 0,361 0,643 Valid

PKS3 0,361 0,491 Valid

PKS4 0,361 0,555 Valid

PKS5 0,361 0,576 Valid

PKS6 0,361 0,758 Valid

PKS7 0,361 0,791 Valid

Pengembangan

Sumber Saya

Manusia

SDM1 0,361 0,627 Valid

SDM2 0,361 0,763 Valid

SDM3 0,361 0,700 Valid

Page 66: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

52

(X4) SDM4 0,361 0,650 Valid

SDM5 0,361 0,560 Valid

Manajemen

Kualitas

Strategis

(X5)

MKS1 0,361 0,600 Valid

MKS2 0,361 0,718 Valid

MKS3 0,361 0,644 Valid

MKS4 0,361 0,819 Valid

MKS5 0,361 0,758 Valid

MKS6 0,361 0,566 Valid

MKS7 0,361 0,729 Valid

MKS8 0,361 0,765 Valid

Hasil-hasil

Kualitas

(X6)

HK1 0,361 0,689 Valid

HK2 0,361 0,629 Valid

HK3 0,361 0,625 Valid

HK4 0,361 0,665 Valid

HK5 0,361 0,489 Valid

Kepuasan

Pelanggan

(X7)

KP1 0,361 0,377 Valid

KP2 0,361 0,457 Valid

KP3 0,361 0,515 Valid

KP4 0,361 0,430 Valid

KP5 0,361 0,501 Valid

KP6 0,361 0,453 Valid

KP7 0,361 0,458 Valid

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: olah data spss 15.0

4.2.1.1 Uji Reliabilitas

Uji validitas dilakukan untuk memastikan seberapa baik suatu instrumen

digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Suatu variabel

dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,6.

Berdasarkan perhitungan dari SPSS, uji reliabilitas menunjukkan bahwa

semua pertanyaan yang digunakan pada kuesioner adalah reliable

dikarenakan nilai cronbach alpha > 0,6 untuk variabel efisiensi biaya

kualitas, kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas

strategis, pengembangan sumber daya manusia, manajemen kulitas proses,

Page 67: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

53

hasil-hasil kualitas dan kepuasan pelanggan lebih dari 0,6 yaitu 0,781,

0,740, 0,727, 0,758, 0,763, 0,771, 0,744, 0,661.

Detail hasil pengujian reliabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variable Cronbach's

Alpha

N of

Items Keterangan

Efisiensi Biaya Kualitas (Y) 0,781 11 Reliable

Kepemimpinan (X1) 0,740 10 Reliable

Analisis & Informasi (X2) 0,727 7 Reliable

Perencanaan Kualitas Strategis

(X3) 0,758 8 Reliable

Pengembangan Sumber Daya

Manusia (X4) 0,763 6 Reliable

Manajemen Kualitas Proses (X5) 0,771 9 Reliable

Hasil-hasil Kualitas (X6) 0,744 6 Reliable

Kepuasan Pelanggan (X7) 0,661 8 Reliable

Sumber: olah data spss 15.0

Dengan demikian semua pertanyaan dalam kuesioner yang disebarkan ke

responden sebanyak 30 bersifat valid dan reliable.

4.2.2 Profil Responden

Target responden yang dipilih yaitu departemen di PT Preformed Line

Products Indonesia yang berhubungan secara langsung dengan mutu dan

pada tingkat pendidikan minimal D3, terkecuali pada bagian khusus yaitu

qc inspector karena bagian tersebut sangat berhubungan erat dengan

kualitas sehingga peneliti memutuskan untuk memasukkan bagian qc

inspector kedalam daftar responden. Pemilihan departemen-departemen

adalah sebagai berikut:

Page 68: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

54

1. Departemen Quality Assurance & Engineering

Departemen quality & engineering mempunyai tugas dan wewenang dalam

melaksanakan program-program pengendalian mutu produksi untuk

memastikan bahwa produk-produk yang dihasilkan secara konsisten

memenuhi standar mutu yang berlaku, mempelajari keluhan konsumen

mengenai mutu produk, penerapan langkah-langkah perbaikan tindak

lanjut, memberikan masukan kepada manajemen sehubungan dengan mutu

dan menegur bahkan menghentikan produksi apabila ada penyimpangan.

2. Departemen Produksi dan Pengadaan (operasional)

Departemen produksi dan pengadaan (operasional) mempunyai tugas dan

wewenang dalam mengupayakan tercapainya sasaran produk perbaikan

secara berkesinambungan dalam sistem produksi yang efisien dan efektif

dan merencanakan penanggulangan standar mutu produksi secara berkala

mengenai pemakaian bahan.

3. Departemen Pemasaran

Departemen pemasaran bertanggung jawab atas harapan pelanggan dari

sebuah produk yang ditawarkan. Selain berdasarkan kriteria pemilihan

departemen, karakteristik sampel dipilih berdasarkan tingkat pendidikan

dikarenakan untuk menganalisa biaya kualitas diperlukan karyawan yang

dianggap mengerti akan konsep Total Quality Management & Biaya

Kualitas.

Page 69: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

55

Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Departemen

Departemen Total %

Sales & Marketing Dept. 11 14%

Operation Dept. 25 31%

QA & Engineering Dept. 44 55%

Sumber: Kuesioner (2016)

Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Pendidikan Total %

SMK sederajat 12 15%

D3 17 21%

S1 45 56%

S2 6 8%

Sumber: Kuesioner (2016)

4.2.3 Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif diuji menggunakan statistik deskriptif yang

menghasilkan nilai rata-rata, maksimum, minimum, dan standar deviasi

untuk mendeskripsikan variabel penelitian sehingga secara kontekstual

mudah dimengerti. Dari perhitungan melalui SPSS dapat dihasilkan data

sebagai berikut

Tabel 4.6 Statistik Deskriptif

Sumber: olah data spss 15.0

Berdasarkan tabel 4.5 diatas nilai mean tertinggi adalah variabel X1

(kepemimpinan) yaitu sebesar 36,20 dengan nilai standard deviasi 2,82

N Min Max Mean Std.

Deviation

X1 80 31 44 36,20 2,82

X2 80 21 28 24,65 1,94

X3 80 26 34 30,05 2,23

X4 80 15 25 19,80 2,34

X5 80 26 40 33,25 2,96

X6 80 17 24 20,24 1,59

X7 80 25 32 28,35 1,84

Y 80 30 49 35,25 4,71

Page 70: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

56

sedangkan nilai mean terendah adalah variabel X4 (pengembangan sumber

daya manusia) dengan nilai standard deviasi 2,34.

4.2.4 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinearitas

Pada tahap ini tidak dilakukan operasionalisasi software SPSS, melainkan

hanya cara membaca uji asumsi klasik dari output SPSS, sebagaimana yang

tertampil pada file output. Nilai VIF dan tolerance untuk variabel

independen sesuai informasi yang ditampilkan pada tabel 4.6 tidak ada yang

lebih besar dari 10 maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas pada

kedua variabel bebas tersebut.

Berdasarkan syarat asumsi klasik regresi linier, maka model regresi linier

yang baik adalah yang terbebas dari adanya multikolinieritas. Dengan

demikian model di atas telah terbebas dari adanya multikolinieritas.

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Kepemimpinan 0,699 1,431

Analisis dan Informasi 0,721 1,386

Perencanaan Kualitas Strategis 0,506 1,977

Pengembangan Sumber Daya Manusia 0,379 2,642

Manajemen Kualitas Proses 0,369 2,707

Hasil Hasil Kualitas 0,350 2,858

Kepuasan Pelanggan 0,481 2,080

Sumber: olah data spss 15.0

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah variabel dependen dan

variable independen terdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas

dapat dilihat dari gambar Histogram dan normal P-P Plot di bawah ini. Hasil

uji normalitas adalah sebagai berikut.

Page 71: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

57

Gambar 4.1 Histogram

Gambar 4.2 P-P Plot

Sumber: olah data spss 15.0

Dari gambar histogram diatas, kurva menunjukkan bahwa data tersebar ke

semua area normal kurva. Selain itu sebaran titik-titik dari gambar normal

P-P Plot di atas relatif mendekati garis lurus, sehingga dapat disimpulkan

bahwa (data) residual terdistribusi normal.

Page 72: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

58

3. Uji Heterokedasitas

Pengujian heteroskedatisitas dilakukan dengan membuat Scatterplot (alur

sebaran) antara residual dan nilai prediksi dari variabel terikat yang telah

distandarisasi. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada gambar

Scatterplot di bawah ini.

Gambar 4.3 Scatterplot

Sumber: olah data spss 15.0

Gambar di atas menunjukkan bahwa sebaran titik tidak membentuk suatu

pola/alur tertentu, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi

heteroskedastisitas atau dengan kata lain terjadi homoskedastisitas. Asumsi

klasik tentang heteroskedastisitas dalam model ini terpenuhi, yaitu terbebas

dari heteroskedastisitas.

4.2.5 Uji Hipotesis

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua

atau lebih variabel independen (X1, X2, X3, X4, X5 X6, X7) dengan variabel

dependen (Y). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui arah hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau

negative dan untuk memprediksi nilai kenaikan atau penurunan nilai

Page 73: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

59

variable denpenden dan variabel independen. Hasil uji hipotesis

menggunakan SPSS 15.0 adalah sebagai berikut:

Tabel 4.8

a. Dependent Variable: Efisiensi Biaya Kualitas

Sumber: olah data spss 15.0

Berdasarkan kalkulasi dari analisis regresi berganda pada tabel diatas

persamaan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y’ = 55.122 + 0.182X1 - 0.489X2 + 0.513X3 - 0.164X4 - 0.409X5 + 0.925X6

+1.118X7 + e

Atau:

Y’ = 55.122 + 0.925X6 +1.118X7 + e

Coefficients(a)

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error Beta

1

(Constant) 55,122 10,355 5,323 0,000

Kepemimpinan 0,182 0,214 0,109 0,852 0,397

Analisis dan

Informasi -0,489 0,305 -0,202 -1,604 0,113

Perencanaan

Kualitas

Strategis

0,513 0,317 0,243 1,619 0,110

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia

-0,164 0,350 -0,081 -0,469 0,641

Manajemen

Kualitas Proses -0,409 0,280 -0,257 -1,462 0,148

Hasil Hasil

Kualitas 0,925 0,534 0,313 1,734 0,087

Kepuasan

Pelanggan 1,118 0,394 0,438 2,840 0,006

Page 74: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

60

Interpretasi yang ditunjukkan pada tabel 4.8 adalah sebagai berikut:

a. 55.122 adalah nilai konstanta yang merupakan nilai biaya kualitas

apabila ketujuh komponen dari TQM tersebut diterapkan secara konstan.

b. Koefisien X1 (β1) = 0,182

Kepemimpinan (X1) berpengaruh positif terhadap efisiensi biaya

kualitas (Y), jika kepemimpinan ditingkatkan akan meningkatkan

efisiensi biaya kualitas sebesar 0,182.

c. Koefisien X2 (β2) = -0,489

Analisis dan informasi (X2) berpengaruh negatif terhadap efisiensi biaya

kualitas (Y), jika variabel analisis dan informasi ditingkatkan, maka akan

menurunkan efisiensi biaya kualitas sebesar 0.489.

d. Koefisien X3 (β3) = 0,513

Kerjasama tim (X3) berpengaruh positif terhadap efisiensi biaya kualitas

(Y), jika perencanaan kualitas strategis ditingkatkan, maka akan

meningkatkan efisiensi biaya kualitas sebesar 0,513.

e. Koefisien X4 (β4) = -0,164

Pengembangan sumber daya manusia (X4) berpengaruh negatif terhadap

efisiensi biaya kualitas (Y), Jika pengembangan sumber daya manusia

ditingkatkan maka akan menurunkan efisiensi biaya kualitas sebesar

0,164.

f. Koefisien X5 (β5) = -0,409

Manajemen kualitas proses (X5) berpengaruh negatif terhadap efisiensi

biaya kualitas (Y), jika variable manajemen kualitas proses ditingkatkan

maka akan menurunkan efisiensi biaya kualitas sebesar 0,409.

g. Koefisien X6 (β6) = 0,925

Hasil-hasil kualitas (X6) berpengaruh positif terhadap efisiensi biaya

kualitas (Y), jika variabel hasil-hasil kualitas ditingkatkan, maka akan

meningkatkan efisiensi sebesar 0,925.

Page 75: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

61

h. Koefisien X7 (β7) = 1,118

Kepuasan pelanggan (X6) berpengaruh positif terhadap efisiensi biaya

kualitas (Y), jika variabel hasil-hasil kualitas ditingkatkan, maka akan

meningkatkan efisiensi sebesar 1,118.

i. Standar error (e) menunjukkan tingkat kesalahan pengganggu.

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F (F-test) atau uji simultan digunakan untuk mengetahui apakah

variabel-variabel independen mempunyai pengaruh secara simultan

terhadap variabel dependen. Dari hasil pengolahan melalui SPSS dihasilkan

data sebagai berikut:

Tabel 4.9 Uji Statistik F

a Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Analisis dan Informasi,

Perencanaan Kualitas Strategis, Pengembangan Sumber Daya Manusia,

Manajemen Kualitas Proses, Hasil-Hasil Kualitas dan Kepuasan

Pelanggan.

b Dependent Variable: Efisiensi Biaya Kualitas

Sumber: olah data spss 15.0

Nilai prob. F hitung (sig.) pada tabel di atas adalah 0,042 dimana nilainya

lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,1 sehingga dapat disimpulkan bahwa

model regresi linier layak digunakan untuk menjelaskan pengaruh TQM

dengan menggunakan variabel kepemimpinan, analisis dan informasi,

perencanaan kualitas strategis, pengembangan sumber daya manusia,

manajemen kualitas proses, hasil-hasil kualitas dan kepuasan pelanggan

terhadap variabel efisiensi biaya kualitas.

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1

Regression 310,733 7 44,390 2,222 ,042(a)

Residual

Total

1438,267 72 19,976

1749,000 79

Page 76: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

62

2. Uji Statistik t

Uji t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh independen secara

individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain

bersifat konstan.

Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 4.8. Interpretasi yang ditunjukkan

pada tabel 4.8 adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Efisiensi Biaya Kualitas

Nilai signifikansi variabel kepemimpinan yang ditunjukkan pada tabel diatas

adalah 0,397 dimana nilai tersebut melebihi dari nilai signifikansi 0,1.

Sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada pengaruh yang signifikan

antara kepemimpinan dengan efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed

Line Products Indonesia.

2. Pengaruh Analisis dan Informasi terhadap Efisiensi Biaya Kualitas

Nilai signifikansi variabel analisis dan informasi yang ditunjukkan pada tabel

4.8 adalah 0,113 dimana nilai tersebut melebihi dari nilai signifikansi 0,1.

Sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada pengaruh yang signifikan

antara analisis dan informasi terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT

Preformed Line Products Indonesia.

3. Pengaruh Perencanaan Kualitas Strategis terhadap Efisiensi Biaya

Kualitas

Nilai signifikansi variabel perencanaan kualitas strategis yang ditunjukkan

padat tabel 4.8 adalah 0,110 dimana nilai tersebut melebihi dari nilai

signifikansi 0,1. Sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada pengaruh

yang signifikan antara perencanaan kualitas strategis terhadap biaya kualitas

pada PT Preformed Line Products Indonesia.

Page 77: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

63

4. Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Manusia terhadap

Efisiensi Biaya Kualitas

Nilai signifikansi variabel pengembangan sumber daya manusia yang

ditunjukkan padat tabel 4.8 adalah 0,641 dimana nilai tersebut melebihi dari

nilai signifikansi 0,1. Sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada

pengaruh yang signifikan antara pengembangan sumber daya manusia

terhadap biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

5. Pengaruh Manajemen Kualitas Proses terhadap Efisiensi Biaya

Kualitas

Nilai signifikansi variabel manajemen kualitas proses yang ditunjukkan

padat tabel 4.8 adalah 0,148 dimana nilai tersebut melebihi dari nilai

signifikansi 0,1. Sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada pengaruh

yang signifikan antara perencanaan kualitas strategis terhadap biaya kualitas

pada PT Preformed Line Products Indonesia.

6. Pengaruh Hasil-hasil Kualitas terhadap Efisiensi Biaya Kualitas

Nilai signifikansi variabel hasil hasil kualitas yang ditunjukkan padat tabel

4.8 adalah 0,087 dimana nilai tersebut kurang dari nilai signifikansi 0,1.

Sehingga Ha ditolak dan Ho diterima, dengan demikian ada pengaruh yang

signifikan antara hasil hasil kualitas terhadap biaya kualitas pada PT

Preformed Line Products Indonesia.

7. Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Efisiensi Biaya Kualitas

Nilai signifikansi variabel hasil hasil kualitas yang ditunjukkan padat tabel

4.8 adalah 0.087 dimana nilai tersebut kurang dari nilai signifikansi 0.1.

Sehingga Ha ditolak dan Ho diterima, dengan demikian ada pengaruh yang

signifikan antara hasil hasil kualitas terhadap biaya kualitas pada PT

Preformed Line Products Indonesia.Nilai prob. t hitung dari variabel

kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas strategis,

pengembangan sumber daya manusia, manajemen kualitas proses,

Page 78: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

64

menunjukkan angka signifikansi lebih besar dari 0,1, sehingga variabel

kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas strategis,

pengembangan sumber daya manusia, manajemen kualitas proses tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel efisiensi biaya kualitas pada alpha

10%. Sedangkan pada variabel hasil-hasil kualitas dan kepuasan pelanggan

menunjukkan angka signifikansi kurang dari 0,1 sehingga hasil-hasil kualitas

dan kepuasan pelanggan berpengaruh signifikan pada efisiensi biaya

kualitas.

4.2.6 Koefisien Diterminasi

Koefisien diterminasi (R2) bertujuan mengukur kemampuan model dapat

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen amat terbatas. Informasi koefisien diterminasi ditampilkan pada

tabel berikut.

Tabel 4.10 Model summary b

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std.

Error of

the

Estimate

Durbin-

Watson

1 ,422(a) ,178 ,098 4,46944 2,076

a Predictors: (Constant), Kepemimpinan, Analisis dan Informasi,

Perencanaan Kualitas Strategis, Pengembangan Sumber Daya Manusia,

Manajemen Kualitas Proses, Hasil-Hasil Kualitas dan Kepuasan

Pelanggan.

b Dependent Variable: Efisiensi Biaya Kualitas

Sumber: olah data spss 15.0

Nilai R-Square pada tabel 4.8 yang besarnya 0,178 menunjukkan bahwa

proporsi pengaruh variabel kepemimpinan, analisis dan informasi,

perencanaan kualitas strategis, pengembangan sumber daya manusia,

manajemen kualitas proses, hasil-hasil kualitas dan kepuasan pelanggan

terhadap variabel efisiensi biaya kualitas sebesar 17,8%. Namun menurut

Santoso (2011) untuk regresi yang menggunakan lebih dari dua variable

Page 79: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

65

bebas digunakan adjusted R-Square sebagai koefisien diterminasi. Adjusted

R Square adalah nila R-Square yang disesuaikan, nilai ini selalu lebih kecil

dari R-Square dan angka ini bisa memiliki harga negative. Artinya analisa

TQM yang diukur menggunakan variabel kepemimpinan, analisis dan

informasi, perencanaan kualitas strategis, pengembangan sumber daya

manusia, manajemen kualitas proses, hasil-hasil kualitas dan kepuasan

pelanggan dengan menggunakan penilaian Malcolm Badridge memiliki

proporsi sebesar 9,8% berdasarkan nilai adjusted R-Square sedangkan

sisanya 90,2% (100% - 9,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada

didalam model regresi linier.

4.3. Intrepretasi Hasil

4.3.1 Pengaruh Variabel secara Simultan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penerapan TQM terhadap efisiensi

biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia dengan

menggunakan penilaian Malcolm Badridge, hasil perhitungan menujukkan

bahwa variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kepemimpinan, analisis

dan informasi, perencanaan kualitas strategis, pengembangan sumber daya

manusia, manajemen kualitas proses, hasil hasil kualitas dan kepuasan

pelanggan berpengaruh bersama-sama terhadap variabel dependen yaitu

efisiensi biaya kualitas dengan ditunjukkan nilai 2,222 dengan nilai

signifikansi 0,42 dimana nilai signifikansi tersebut kurang dari α 0,1.

Uji koefisien determinasi menunjukkan hasil sebesar 0,178 yang artinya

analisa TQM yang diukur menggunakan variabel kepemimpinan, analisis

dan informasi, perencanaan kualitas strategis, pengembangan sumber daya

manusia, manajemen kualitas proses, hasil-hasil kualitas dan kepuasan

pelanggan memiliki proporsi sebesar 17,8% sedangkan sisanya 82,2%

(100% - 17,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak ada didalam

model regresi linier.

Page 80: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

66

4.3.1 Pengaruh Variabel secara Parsial

Uji T dapat menunjukkan bagaimana masing-masing variabel independen

mempengaruhi variabel dependen. Masing-masing variabel independen

menghasilkan nilai yang berbeda dalam mempengaruhi variabel dependen.

Interpretasi hasil pengujian variabel independen terhadap variabel dependen

secara parsial adalah sebagai berikut:

1. Kepemimpinan

Berdasarkan hasil uji t, variabel kepemimpinan tidak mempengaruhi secara

signifikan terhadap efisiensi biaya kualitas yang ditunjukkan pada nilai

signifikansi sebesar 0,397. Nilai signifikansi tersebut melebihi nilai

signifikansi 0,1 sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada pengaruh

yang signifikan antara Kepemimpinan dengan Efisiensi Biaya Kualitas pada

PT Preformed Line Products Indonesia. Hal ini sama dengan hasil penelitian

terdahulu yang dilakukan oleh Hamdani (2009) dimana penelitian tersebut

menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variable

Kepemimpinan terhadap efisiensi biaya kualitas.

Berdasarkan jawaban rata-rata dari kuesioner yang disebarkan, responden

dari masing-masing departemen menjawab dengan kondisi yang berbeda,

dengan hal ini peneliti berasumsi bahwa manajer pada setiap departemen

tidak mendistribusikan hal-hal tentang dimensi kualitas dengan baik kepada

setiap individu didalamnya.

2. Analisis dan Informasi

Nilai signifikansi variabel Analisis dan Informasi yang ditunjukkan pada

angka 0,113 dimana nilai tersebut melebihi dari nilai signifikansi 0,1.

Sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada pengaruh yang signifikan

antara analisis dan informasi terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT

Preformed Line Products Indonesia.

Page 81: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

67

Hal ini sama dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hamdani

(2009) dimana penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh

yang signifikan antara variable Analisis dan Informasi terhadap Efisiensi

Biaya Kualitas.

Berdasarkan jawaban rata-rata dari kuesioner yang disebarkan, responden

dari masing-masing departemen menjawab dengan kondisi yang berbeda,

dengan hal ini peneliti berasumsi bahwa pada tidak semua departemen

mengkaji dan menganalisa semua informasi yang berhubungan dengan

dimensi kualitas. Hanya departemen tertentu saja yang melaksanakannya hal

ini tidak sesuai dengan konsep TQM dimana semua departemen dan semua

individu harus melaksanakan program TQM dengan konsisten.

3. Perencanaan Kualitas Strategis

Berdasarkan hasil penelitian, nilai signifikansi variabel Perencanaan

Kualitas Strategis adalah 0,110 dimana nilai tersebut melebihi dari nilai

signifikansi 0,1. Sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada pengaruh

yang signifikan antara Perencanaan Kualitas Strategis terhadap Efisiensi

Biaya Kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia. Hal ini sama

dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hamdani (2009)

dimana penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang

signifikan antara variable Perencanaan Kualitas Strategis terhadap Efisiensi

Biaya Kualitas.

Jika melihat hasil nilai signifikansi sebesar 0,110 yaitu selisih 0,01 saja dan

merujuk pada jawaban rata-rata dari kuesioner yang disebarkan, hanya

sedikit karyawan yang dilibatkan dalam proses perencanaan kualitas

strategis, dari hasil observasi peneliti hanya level tertentu yang dilibatkan

dalam proses perencanaan kualitas. Hal ini tidak sesuai dengan konsep TQM

dimana setiap individu harus terlibat dalam semua proses yang termasuk

dalam program TQM.

Page 82: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

68

4. Pengembangan Sumber Daya Manusia

Nilai signifikansi variabel Pengembangan Sumber Daya Manusia yang

ditunjukkan pada tabel 4.8 adalah 0.641 dimana nilai tersebut melebihi dari

nilai signifikansi 0.1. Sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada

pengaruh yang signifikan antara Pengembangan Sumber Daya Manusia

terhadap biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hamdani (2009) juga

menunjukkan hasil yang sama dimana penelitian tersebut menunjukkan

tidak adanya pengaruh yang signifikan antara variable Pengembangan

Sumber Daya Manusia terhadap Efisiensi Biaya Kualitas.

Jika melihat hasil nilai signifikansi sebesar 0,641 dimana hasilnya cukup

jauh apabila dibandingkan dengan nilai minimum signifikansi yaitu 0,1 dan

merujuk pada jawaban dari responden hal yang paling berpengaruh disini

adalah karyawan merasa bahwa Perusahaan kurang memberikan

penghargaan terhadap hasil-hasil kualitas yang sudah diberikan sehingga

mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini tidak sesuai dengan konsep TQM

dimana untuk meningkatkan kinerja karyawan maka Perusahaan perlu

memberikan kompensasi atau penghargaan kepada setiap karyawan yang

berkontribusi pada perbaikan kualitas.

5. Manajemen Kualitas Proses

Nilai signifikansi variabel Manajemen Kualitas Proses yang ditunjukkan

pada tabel 4.8 adalah 0,148 dimana nilai tersebut melebihi dari nilai

signifikansi 0,1. Sehingga Ha diterima, dengan demikian tidak ada pengaruh

yang signifikan antara Manajemen Kualitas Proses terhadap Efisiensi Biaya

Kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia. Penelitian terdahulu

yang dilakukan oleh Hamdani (2009) juga menunjukkan hasil yang sama

dimana penelitian tersebut menunjukkan tidak adanya pengaruh yang

signifikan antara variabel Manajemen Kualitas Proses terhadap Efisiensi

Biaya Kualitas.

Page 83: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

69

Berdasarkan penilaian dan observasi penulis proses yang terjadi pada setiap

departemen yang terlibat tidak dilakukan secara konsisten, sehingga sering

terjadi kesalahan secara berulang. TQM dapat dilaksanakan dengan baik

apabila seluruh lini dari organisasi bersama-sama melakukan setiap proses

dengan komitmen yang kuat dan konsisten. Apabila hal ini tidak dilakukan

maka TQM hanya sebuah filosofi saja yang tidak diimplementasikan secara

baik.

6. Hasil-hasil Kualitas

Nilai signifikansi variabel hasil hasil kualitas yang ditunjukkan padat tabel

4.8 adalah 0,087 dimana nilai tersebut melebihi dari nilai signifikansi 0,1.

Sehingga Ha ditolak dan Ho diterima, dengan demikian ada pengaruh yang

signifikan antara hasil hasil kualitas terhadap biaya kualitas pada PT

Preformed Line Products Indonesia. Marintan (2009) dan Irawana (2009)

menunjukkan hasil yang sama pada penelitian terdahulunya bahwa Hasil-

hasil Kualitas berpengaruh secara signifikan terhadap Efisiensi Biaya

Kualitas.

Setiap peningkatan 1 unit variabel Hasil-hasil Kualitas akan meningkatkan

Efisiensi Biaya sebesar 0,925. Hal ini sesuai dengan konsep TQM bahwa jika

kualitas sebuah produk baik maka tidak ada keluhan dari pelanggan sehingga

tidak ada biaya yang muncul untuk meralat biaya biaya yang mungkin terjadi

apabila produk yang dihasilkan cacat. Sehingga dengan demikian efisiensi

biaya dapat tercapai (Nasution, 2015).

7. Pengaruh Kepuasan Pelanggan terhadap Efisiensi Biaya Kualitas

Nilai signifikansi variabel Kepuasan Pelanggan yang ditunjukkan padat tabel

4.8 adalah 0,087 dimana nilai tersebut melebihi dari nilai signifikansi 0,1.

Sehingga Ha ditolak dan Ho diterima, dengan demikian ada pengaruh yang

signifikan antara Kepuasan Pelanggan terhadap biaya kualitas pada PT

Preformed Line Products Indonesia. Marintan (2009) dan Irawana (2009)

Page 84: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

70

menunjukkan hasil yang sama pada penelitian terdahulunya bahwa Kepuasan

Pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap Efisiensi Biaya Kualitas.

Setiap peningkatan 1 unit variabel kepuasan pelanggan akan meningkatkan

efisiensi biaya sebesar 1.118. Hal ini sesuai dengan konsep TQM bahwa jika

pelanggan puas atas produk yang dihasilkan oleh Perusahaan maka tidak ada

biaya yang muncul untuk meralat biaya biaya yang mungkin terjadi apabila

produk yang dihasilkan cacat sehingga dengan demikian efisiensi biaya

dapat tercapai (Nasution, 2015).

Berdasarkan hasil regresi koefisien, variabel kepuasan pelanggan merupakan

faktor yang paling signifikan dibandingkan dengan semua variabel yang lain

dalam mempengaruhi efisiensi biaya kualitas dengan nilai t= 2,840 dan

β=1,118.

Pada uji parsial ini dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemimpinan,

Analisis dan Informasi, Perencanaan Kualitas Strategis, Pengembangan

Sumber Daya Manusia dan Manajemen Kualitas Proses tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap Efisiensi Biaya Kualitas dan variabel Hasil-hasil

Kualitas dan Kepuasan Pelanggan berpengaruh secara signifikan terhadap

Efisiensi Biaya Kualitas.

Page 85: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Peneliti bermaksud untuk menganalisa apakah elemen-elemen didalam

TQM yang dinilai berdasarkan penilaian dari Malcolm Badridge

mempengaruhi efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products

Indonesia. Elemen-elemen TQM yang dianalisa adalah kepemimpinan,

analisis dan informasi, perencanaan kualitas strategis, pengembangan

sumber daya manusia, manajemen kualitas proses, hasil-hasil kualitas dan

kepuasan pelanggan. Berdasarkan hasil analisa dan interpretasi yang sudah

dilakukan peneliti dapat menyimpulkan bahwa:

1. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kepemimpinan terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

Artinya variabel kepemimpinan tidak mempengaruhi efisiensi biaya

kualitas, hal ini disebabkan karena pimpinan pada setiap departemen

tidak mendistribusikan hal-hal tentang dimensi kualitas dengan baik

kepada setiap individu didalamnya.

2. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara analisis dan informasi

terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products

Indonesia. Artinya variabel analisis dan informasi tidak mempengaruhi

efisiensi biaya kualitas, hal ini disebabkan karena tidak semua

departemen mengkaji dan menganalisa semua informasi yang

berhubungan dengan dimensi kualitas. Hanya departemen tertentu saja

yang melaksanakannya, hal ini tidak sesuai dengan konsep TQM

dimana semua departemen dan semua individu harus melaksanakan

program TQM dengan konsisten

Page 86: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

72

3. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perencanaan kualitas

strategis terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line

Products Indonesia. Artinya variabel perencanaan kualitas strategis

tidak mempengaruhi efisiensi biaya kualitas. Hal ini disebabkan karena

hanya sedikit karyawan yang dilibatkan dalam proses perencanaan

kualitas strategis, dari hasil observasi peneliti hanya level tertentu yang

dilibatkan dalam proses perencanaan kualitas.

4. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pengembangan sumber daya

manusia terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line

Products Indonesia. Artinya variabel pengembangan sumber daya

manusia tidak mempengaruhi efisiensi biaya kualitas. Hal ini

disebabkan karena karyawan merasa bahwa Perusahaan kurang

memberikan penghargaan terhadap hasil-hasil kualitas yang sudah

diberikan sehingga mempengaruhi kinerja karyawan.

5. Tidak ada pengaruh yang signifikan antara manajemen kualitas proses

terhadap efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products

Indonesia. Artinya variabel manajemen kualitas proses tidak

mempengaruhi efisiensi biaya kualitas. Hal ini disebabkan proses yang

terjadi pada setiap departemen yang terlibat tidak dilakukan secara

konsisten, sehingga sering terjadi kesalahan secara berulang

6. Ada pengaruh yang signifikan antara hasil-hasil kualitas terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

Artinya, setiap peningkatan 1 unit variabel hasil-hasil kualitas akan

meningkatkane efisiensi biaya sebesar 0,925. Hal ini sesuai dengan

konsep TQM bahwa jika kualitas sebuah produk baik maka tidak ada

keluhan dari pelanggan sehingga tidak ada biaya yang muncul untuk

meralat biaya biaya yang mungkin terjadi apabila produk yang

dihasilkan cacat. Sehingga dengan demikian efisiensi biaya dapat

tercapai.

Page 87: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

73

7. Ada pengaruh yang signifikan antara kepuasan pelanggan terhadap

efisiensi biaya kualitas pada PT Preformed Line Products Indonesia.

Artinya, setiap peningkatan 1 unit variabel kepuasan pelanggan akan

meningkatkan efisiensi biaya sebesar 1.118.

8. Variabel kepemimpinan, analisis dan informasi, perencanaan kualitas

strategis, pengembangan sumber daya manusia, manajemen kualitas

proses, hasil-hasil kualitas dan kepuasan pelanggan berpengaruh secara

simultan terhadap variabel dependen yaitu efisiensi biaya kualitas.

9. Variabel kepuasan pelanggan merupakan faktor yang paling signifikan

dibandingkan dengan semua variabel lain dalam mempengaruhi

efisiensi biaya kualitas. Jika pelanggan puas atas produk yang dihasilkan

oleh Perusahaan maka tidak ada biaya yang muncul untuk meralat biaya

biaya yang mungkin terjadi apabila produk yang dihasilkan cacat

sehingga dengan demikian efisiensi biaya dapat tercapai

10. Analisa TQM yang diukur menggunakan variabel kepemimpinan,

analisis dan informasi, perencanaan kualitas strategis, pengembangan

sumber daya manusia, manajemen kualitas proses, hasil-hasil kualitas

dan kepuasan pelanggan memiliki proporsi sebesar 9,8% sedangkan

sisanya 90,2% (100% - 9,8%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

ada didalam model regresi linier.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penlitian ini adalah penilaian efisiensi biaya kualitas

hanya berdasarkan persepsi karyawan tanpa mengikutsertakan laporan

keuangan perusahaan tentang biaya kualitas.

Page 88: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

74

5.3 Rekomendasi dan Saran

5.3.1 Perusahaan

Dalam menjalankan TQM, Perusahaan harus menjalankannya secara

konsisten dan memerlukan kerjasama dari setiap individu didalam

Perusahaan. Jika penerapan TQM dapat dilaksanakan secara konsisten

maka efisiensi biaya dapat dicapai, kualitas produk semakin baik, profit

perusahaan akan semakin bertambah, kepuasan pelanggan akan terwujud

dan semakin percaya diri dalam menghadapi persaingan pasar yang ada.

Selain itu dalam hal pencegahan, Perusahaan harus melakukan pelatihan

berkala minimal setiap kuarter kepada seluruh karyawan untuk tetap

menjaga kepedulian karyawan terhadap kualitas dan hal yang sangat penting

adalah perbaikan berkesinambungan.

5.3.2 Akademis

Untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama diharapkan dapat

mengikutsertakan nilai biaya kualitas yang diperoleh dari laporan keuangan

secara langsung bukan hanya melalui persepsi karyawan.

5.3.3 Industri Lain

Untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama diharapkan dapat

mengikutsertakan nilai biaya kualitas yang diperoleh dari laporan keuangan

secara langsung bukan hanya melalui persepsi karyawan.

Page 89: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

75

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, S. (2006). “Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Deming, W. Edwards (2001). Out of Crisis. Cambridge: Massachussets Institute of

Technology.

Dissanayake, S.M., Kumaraswamy, M.M., Karim, K., Marosszeky, 2001.

Evaluating Outcomes from ISO 9000-Certified Quality Systems of

Hongkong Constructors, Total Quality Management Article, Routledge,

Part of the Taylor & Francis Group.

Gasperz, Vincent (2001). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Gasperz, Vincent. 2013. All in-one (Bundle of ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001,

ISO 22000, ISO 26000, ISO 28000, ISO 31000, ISO 130531 dan ISO

19011). Bogor: Tri All Broos Publising.

Goetsch, D.L. dan Davis S. (2002). Pengantar Manajemen Mutu 2, Ed. Bahasa

Indonesia, Jakarta: PT Prenhalindo.

Ishikawa, Kaoru (2005). What is Total Quality Control? Englewood Cliffs, New

Jersey: Prentice-hall International Inc.

Juran, Joseph M. (1993). Quality Planning and Analysis.3rd ed: New York: Mc-Gra

Hill Book Inc.

Pawitra, T. (1993). Kepuasan Pelanggan Sebagai Keunggulan Daya Saing. Jurnal

of Marketing Prasetiya Mulya, 1,1, pp 1-9.

Kotler, Philip (2003). Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT. Indeks kelompok

Gramedia

Nasution, (2015). Manajemen Mutu Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ross, J.E. (1994). Total Quality Management. London: Kogan Page Limited.

Sugiyono, (2012), Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, (2005). Total Quality Management, Andi Offset, Yogyakarta

Page 90: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

76

Jurnal

Augusty, Ferdinand. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian

untuk skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hamdani, Abi, 2009. Pengaruh Total Quality Management Terhadap Efisiensi

Biaya Kualitas. Politeknik Negeri Batam.

Irawana, S. (2009). Hubungan Total Quality Management dengan Biaya Kualitas

pada PT. Socfindo Medan. USU Repository.

Sari, D. M. (2009). Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja

manajerial pada PT Super Andalas Steel. Respitory USU.

Siahaan, Korry Marintan, 2007. Pengaruh Total Quality Management dengan

Biaya Kualitas Produk Teh Botol Sosro pada PT. Sinar Sosro Tanjung

Morawa Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi USU, Medan.

Website

Anwar, Helmi. Malcolm Badridge.

https://www.scribd.com/document/168285424/Malcolm-Baldrige

Arif, Syachroni. Bauran Pemasaran.

https://asyachroni.wordpress.com/2012/10/12/bauran-pemasaran/

Azhar, Dedek. Total Quality Management

http://dedektoruz.blogspot.co.id/2015/04/total-quality-management-

tqm.html

Dhi, Putra. Total Quality Management.

https://www.scribd.com/doc/237109647/Total-Quality-Management-

TQM

Duwi, consultant. Analisis Regresi Linier Berganda.

http://duwiconsultant.blogspot.co.id/2011/11/analisis-regresi-linier-

berganda.html

Elqorni, Ahmad. Mengenal “Malcolm Baldrige National Quality Awards”.

https://elqorni.wordpress.com/2008/06/03/mengenal-malcolm-baldrige-

national-quality-awards/

Markha, Santi (2013). Penerapan Total Quality Management Terhadap Standar

CMMI di Divisi Internet Banking Pada PT XYZ. Masters thesis, BINUS.

Page 91: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

77

http://eprints.binus.ac.id/28053/

Ramadhani, Taufika. Pengaruh Total Quality Management, Budaya Organisasi

dan Partisipasi Anggaran Terhadap Kinerja Manajerial. Skripsi, UINJKT

http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/2907

Sanjaya, Indra. Quality Control (Pengendalian Mutu/Kualitas).

http://indrasanjaya91.blogspot.co.id/2014/05/yang-terbaru-jilid-3.html

Page 92: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

78

LAMPIRAN 1 KUESIONER

Analisis Pengaruh Total Quality Management Terhadap Efisiensi Biaya

Kualitas dengan metode Baldrige Assessment

(Studi Kasus pada PT. Preformed Line Products Indonesia)

I. INFORMASI UMUM

1. Nama :

2. Jabatan responden/Departemen :

3. Lama Bekerja :

4. Pendidikan :

II. PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER

1. Mohon memberi tanda silang (X) pada jawaban yang

Bapak/Ibu anggap sesuai

2. Mohon memberikan jawaban yang jujur

3. Kuesioner ini sifatnya rahasia, sehingga jawaban yang

Bapak/Ibu berikan tidak akan dipublikasikan

Keterangan :

Skala Pengukuran : 5 = Sangat setuju

4 = Setuju

3 = Ragu-ragu

2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju

Page 93: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

79

III. Pernyataan

Untuk Total Quality Management

Total Quality Management adalah suatu cara untuk meningkatkan performansi

secara terus-menerus (continuous performance improvement) pada setiap level

operasi atau proses, dalam setiap era fungsional dari suatu organisasi dengan

menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia.

Kuesioner Kepemimpinan STS TS RR S SS

No Pernyataan 1 2 3 4 5

1 Manajemen memiliki pernyataan

kebijakan kualitas

2 Karyawan mengetahui sasaran

kualitas perusahaan jangka panjang

3

Manajemen terlibat secara penuh

dalam pengembangan kultur

kualitas perusahaan

4

Manajemen memiliki pelatihan

yang tepat tentang konsep-konsep

kualitas

5

Manajemen mempraktekkan

konsep-konsep kualitas yang

diajarkan

6

Kebijaksanaan kualitas

berlandaskan pada kebutuhan untuk

perbaikan terus-menerus

7

Tanggung Jawab perbaikan kualitas

telah secara jelas dikomunikasikan

kepada seluruh karyawan

8

Komite kualitas perusahaan

mengkoordinasikan departemen-

departemen dalam perusahaan

9

Manajemen memberikan sumber

daya yang cukup dan tepat untuk

perbaikan kualitas

Page 94: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

80

Kuesioner Analisis dan Informasi STS TS RR S SS

No Pernyataan 1 2 3 4 5

11

Manajemen melaporkan data

tentang semua dimensi penting dari

kualitas pelanggan

12

Karyawan melaprkan data tentang

semua dimensi pelayanan yang

penting

13 Data kualitas dilaporkan dalam

semua departemen

14

Manajemen menganalisis data

tentang pandangan pemasok

terhadap kualitas perusahaan

15 Manajemen mengkaji ongkos-

ongkos scrap (scrap costs)

16 Manajemen mengidentifikasi akar

penyebab kualitas yang jelek

Kuesioner Perencanaan dan Kualitas

Strategis STS TS RR S SS

No 1 2 3 4 5

17

Manajemen memiliki suatu rencana

operasional jangka pendek yang

menggambarkan sasaran kualitas

18 Karyawan dilibatkan dalam

perencanaan kualitas

19

Manajemen departemen-

departemen berusaha untuk

mencapai sasaran kualitas

20 Fungsi kualitas merupakan bagian

dari rencana bisnis perusahaan

21

Manajemen memiliki metode-

metode spesifik untuk memantau

kemajuan menuju perbaikan

kualitas

22

Terdapat rencana-rencana kualitas

yang mempengaruhi semua

departemen

23 Manajemen memiliki rencana

kualitas untuk pemasok

Page 95: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

81

Kuesioner Pengembangan sumber daya

manusia STS TS RR S SS

No 1 2 3 4 5

24 Sasaran kualitas dikomunikasikan

kepada semua karyawan

25

Karyawan percaya dan secara

serius memberikan pelayanan

kualitas terbaik

26 Semua karyawan dilatih tentang

konsep-konsep perbaikan kualitas

27

Manajemen memberikan balas jasa

(imbalan) kepada karyawan untuk

perbaikan kualitas yang dilakukan

28 Kriteria Kualitas digunakan dalam

evaluasi performansi karyawan

Kuesioner Manajemen Kualitas Proses STS TS RR S SS

No 1 2 3 4 5

29 Ekspektasi kualitas dari pelanggan

didefinisikan secara tepat

30

Kebutuhan pelanggan

ditransformasikan ke dalam proses

perecnanaan untuk perbaikan

kualitas

31

Terdapat sistem efektif untuk

memproses informasi tentang

harapan pelanggan

32 Manajemen melakukan audit sistem

manajemen kualitas

33

Manajemen bekerjasama dengan

pemasok untuk meningkatkan

kualitas

34

Departemen-departemen

pendukung telah mendefinisikan

sasaran kualitas

35

Manajemen menyimpan dan

mempertahankan dokumen-

dokumen kualitasyang baru (tidak

usang)

36

Terdapat sistem efektif untuk

mengkomunikasikan ide-ide

kualitas kepada manajemen puncak

Page 96: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

82

Kuesioner Hasil Hasil Kualitas STS TS RR S SS

No 1 2 3 4 5

37 Manajemen telah menunjukkan

perbaikan kualitas terus-menerus

38

Manajemen dapat

mendemonstrasikan perbaikan

kualitas melalui departemen-

departemen pendukung

39

Manajemen dapat

mendemonstrasikan perbaikan

kualitas melalui pemasok

40 Terdapat penurunan keluhan

pelanggan secara terus menerus

41 Manajemen telah mengembangkan

beberapa barang setiap tahun

Kuesioner Kepuasan Pelanggan STS TS RR S SS

No 1 2 3 4 5

42

Manajemen dapat menunjukkan

bahwa pelanggan puas atas barang

yang diberikan

43 Manajemen melaporkan data

kepuasan pelanggan

44

Manajemen dapat menunjukkan

bahwa tingkat kepuasan pelanggan

meningkat terus menerus

45

Manajemen dapat menunjukkan

bahwa tingkat kepuasan pelanggan

dari perusahaan lebih tinggi

dibandingkan perusahaan pesaing

46 Terdapat suatu proses efektif untuk

menangani keluhan pelanggan

47

Definisi pekerjaan mendukung

karyawan untuk secara cepat

menyelesaikan keluhan pelanggan

48

Manajemen menggunakan

pendekatan inovatif untuk menilai

kepuasan pelanggan

Page 97: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

83

Untuk Biaya Kualitas

Biaya Kualitas adalah biaya-biaya yang muncul atau yang harus dikeluarkan PT.

Preformed Line Products Indonesia karena mungkin atau adanya kualitas yang

buruk terjadi pada waku perencanaan, produksi, penyimpanan dan bahkan sampai

produk diterima kembali dari pelanggan karena adanya keluhan atau kerusakan.

Biaya Pencegahan STS TS RR S SS

No Pertanyaan 1 2 3 4 5

50

Pelatihan-pelatihan yang diberikan

kepada karyawan berpengaruh

terhadap berkurangnya biaya

perbaikan akibat kesalahan

karyawan

51

Biaya yang dikeluarkan untuk

aktivitas tambahan yang

berhubungan dengan rencana

kualitas produk yang dihasilkan

semakin berkurang

Biaya Penilaian

52

Pekerjaan yang berkaitan dengan

analisis kualitas atas bahan baku

dan bahan penunjang semakin

jarang dilakukan karena kualitas

bahan sudah terjamin

53

Biaya audit kualitas pada produk

dalam proses dan produk akhir

serta audit untuk peralatan terus

berkurang karena kualitas produk

sudah baik

Biaya Kegagalan Internal

54

Pekerjaan pemeriksaan produk

secara berulang sebelum barang

dikirim terus berkurang

55

Pekerjaan untuk menemukan dan

memperbaiki produk cacat dan

gagal terus berkurang

56

Pengujian ulang produk serta

kerugian dengan menjual barang

dibawah harga jual normal karena

produk cacat terus berkurang.

Biaya Kegagalan Eksternal

Page 98: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

84

57

Penggantian dan perbaikan

kembali produk yang telah dikirim

ke pelanggan semakin berkurang

58

Penyelidikan dan penyelesaian

keluhan pelanggan terhadap

produk cacat semakin berkurang

59

Penempatan produk cacat yang

dikembalikan oleh pelanggan

semakin berkurang

Page 99: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

85

Page 100: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

86

Page 101: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

87

Page 102: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

88

LAMPIRAN 3 VALIDITAS DAN RELIABILITAS

1. Validitas

Correlations

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9

TOTAL

K

K

1

Pearson

Correlation 1 .782(**) 0.233 0.248 -0.063 0.248 0.261 -0.088 .380(*) .650(**)

Sig. (2-tailed) 0.000 0.216 0.186 0.742 0.186 0.164 0.642 0.039 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

K

2

Pearson

Correlation .782(**) 1 0.186 0.159 -0.120 0.159 0.167 -0.028 .416(*) .612(**)

Sig. (2-tailed) 0.000 0.325 0.402 0.526 0.402 0.379 0.882 0.022 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

K

3

Pearson

Correlation 0.233 0.186 1 0.156 0.118 0.156 .437(*) 0.259 .477(**) .564(**)

Sig. (2-tailed) 0.216 0.325 0.410 0.533 0.410 0.016 0.166 0.008 0.001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

K

4

Pearson

Correlation 0.248 0.159 0.156 1 .758(**) 1.000(**) .383(*) 0.277 0.024 .623(**)

Sig. (2-tailed) 0.186 0.402 0.410 0.000 0.000 0.037 0.138 0.899 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

K

5

Pearson

Correlation -0.063 -0.120 0.118 .758(**) 1 .758(**) .416(*) 0.360 0.018 .472(**)

Sig. (2-tailed) 0.742 0.526 0.533 0.000 0.000 0.022 0.051 0.923 0.008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

K

6

Pearson

Correlation 0.248 0.159 0.156 1.000(**) .758(**) 1 .383(*) 0.277 0.024 .623(**)

Sig. (2-tailed) 0.186 0.402 0.410 0.000 0.000 0.037 0.138 0.899 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

K

7

Pearson

Correlation 0.261 0.167 .437(*) .383(*) .416(*) .383(*) 1 0.261 .643(**) .741(**)

Sig. (2-tailed) 0.164 0.379 0.016 0.037 0.022 0.037 0.164 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

K

8

Pearson

Correlation -0.088 -0.028 0.259 0.277 0.360 0.277 0.261 1 0.026 .407(*)

Sig. (2-tailed) 0.642 0.882 0.166 0.138 0.051 0.138 0.164 0.892 0.026

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

K

9

Pearson

Correlation .380(*) .416(*) .477(**) 0.024 0.018 0.024 .643(**) 0.026 1 .625(**)

Sig. (2-tailed) 0.039 0.022 0.008 0.899 0.923 0.899 0.000 0.892 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

T

O

T

A

L

K

Pearson

Correlation .650(**) .612(**) .564(**) .623(**) .472(**) .623(**) .741(**) .407(*) .625(**) 1

Sig. (2-tailed) 0.000 0.000 0.001 0.000 0.008 0.000 0.000 0.026 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 103: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

89

Correlations

AI1 AI2 AI3 AI4 AI5 AI6

TOTAL

AI

AI1 Pearson

Correlation 1 .570(**) 0.288 0.064 -0.116 -0.116 .566(**)

Sig. (2-tailed) 0.001 0.122 0.736 0.540 0.540 0.001

N 30 30 30 30 30 30 30

AI2 Pearson

Correlation .570(**) 1

.608(*

*) 0.136 0.149 0.149 .831(**)

Sig. (2-tailed) 0.001 0.000 0.475 0.432 0.432 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30

AI3 Pearson

Correlation 0.288 .608(**) 1 0.219 -0.147 -0.147 .670(**)

Sig. (2-tailed) 0.122 0.000 0.245 0.439 0.439 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30

AI4 Pearson

Correlation 0.064 0.136 0.219 1 0.304 0.304 .459(*)

Sig. (2-tailed) 0.736 0.475 0.245 0.103 0.103 0.011

N 30 30 30 30 30 30 30

AI5 Pearson

Correlation -0.116 0.149 -0.147 0.304 1 1.000(**) .456(*)

Sig. (2-tailed) 0.540 0.432 0.439 0.103 0.000 0.011

N 30 30 30 30 30 30 30

AI6 Pearson

Correlation -0.116 0.149 -0.147 0.304 1.000(**) 1 .456(*)

Sig. (2-tailed) 0.540 0.432 0.439 0.103 0.000 0.011

N 30 30 30 30 30 30 30

TOTAL

AI

Pearson

Correlation .566(**) .831(**)

.670(*

*) .459(*) .456(*) .456(*) 1

Sig. (2-tailed) 0.001 0.000 0.000 0.011 0.011 0.011

N 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 104: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

90

Correlations

PKS1 PKS2 PKS3 PKS4 PKS5 PKS6 PKS7

TOTALP

KS

PKS1 Pearson

Correlati

on

1 .515(*

*) 0.102

.444(*

) 0.115 0.269

.653(*

*) .679(**)

Sig. (2-

tailed) 0.004 0.591 0.014 0.544 0.150 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PKS2 Pearson

Correlati

on

.515(*

*) 1

.512(*

*) 0.032 0.050 0.172

.843(*

*) .643(**)

Sig. (2-

tailed) 0.004 0.004 0.866 0.793 0.364 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PKS3 Pearson

Correlati

on

0.102 .512(*

*) 1 -0.068 0.071 0.355

.400(*

) .491(**)

Sig. (2-

tailed) 0.591 0.004 0.721 0.711 0.054 0.028 0.006

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PKS4 Pearson

Correlati

on

.444(*

) 0.032 -0.068 1 0.259

.476(*

*) 0.208 .555(**)

Sig. (2-

tailed) 0.014 0.866 0.721 0.167 0.008 0.270 0.001

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PKS5 Pearson

Correlati

on

0.115 0.050 0.071 0.259 1 .633(*

*) 0.323 .576(**)

Sig. (2-

tailed) 0.544 0.793 0.711 0.167 0.000 0.081 0.001

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PKS6 Pearson

Correlati

on

0.269 0.172 0.355 .476(*

*)

.633(*

*) 1 0.299 .758(**)

Sig. (2-

tailed) 0.150 0.364 0.054 0.008 0.000 0.109 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PKS7 Pearson

Correlati

on

.653(*

*)

.843(*

*)

.400(*

) 0.208 0.323 0.299 1 .791(**)

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.000 0.028 0.270 0.081 0.109 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTALP

KS

Pearson

Correlati

on

.679(*

*)

.643(*

*)

.491(*

*)

.555(*

*)

.576(*

*)

.758(*

*)

.791(*

*) 1

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.000 0.006 0.001 0.001 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 105: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

91

Correlations

SDM1 SDM2 SDM3 SDM4 SDM5 TOTALSDM

SDM1 Pearson

Correlation 1 .609(**) 0.066 0.008 .462(*) .627(**)

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.729 0.967 0.010 0.000

N 30 30 30 30 30 30

SDM2 Pearson

Correlation .609(**) 1 0.296 0.238 .362(*) .763(**)

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.112 0.204 0.049 0.000

N 30 30 30 30 30 30

SDM3 Pearson

Correlation 0.066 0.296 1 .802(**) 0.065 .700(**)

Sig. (2-

tailed) 0.729 0.112 0.000 0.734 0.000

N 30 30 30 30 30 30

SDM4 Pearson

Correlation 0.008 0.238 .802(**) 1 0.046 .650(**)

Sig. (2-

tailed) 0.967 0.204 0.000 0.810 0.000

N 30 30 30 30 30 30

SDM5 Pearson

Correlation .462(*) .362(*) 0.065 0.046 1 .560(**)

Sig. (2-

tailed) 0.010 0.049 0.734 0.810 0.001

N 30 30 30 30 30 30

TOTALSDM Pearson

Correlation .627(**) .763(**) .700(**) .650(**) .560(**) 1

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 106: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

92

Correlations

MKS

1

MKS

2

MKS

3

MKS

4

MKS

5

MKS

6

MKS

7

MKS

8

TOTAL

MKS

MKS1 Pearson

Correla

tion

1 0.261 0.107 .504(

**)

.526(

**) 0.134

.460(

*)

.432(

*) .600(**)

Sig. (2-

tailed) 0.163 0.575 0.004 0.003 0.480 0.011 0.017 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

MKS2 Pearson

Correla

tion

0.261 1 .780(

**)

.441(

*) 0.333

.378(

*)

.389(

*)

.383(

*) .718(**)

Sig. (2-

tailed) 0.163 0.000 0.015 0.072 0.039 0.034 0.037 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

MKS3 Pearson

Correla

tion

0.107 .780(

**) 1 0.340 0.247

.460(

*) 0.275 0.305 .644(**)

Sig. (2-

tailed) 0.575 0.000 0.066 0.187 0.011 0.141 0.101 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

MKS4 Pearson

Correla

tion

.504(

**)

.441(

*) 0.340 1

.543(

**)

.378(

*)

.603(

**)

.814(

**) .819(**)

Sig. (2-

tailed) 0.004 0.015 0.066 0.002 0.039 0.000 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

MKS5 Pearson

Correla

tion

.526(

**) 0.333 0.247

.543(

**) 1

.391(

*)

.669(

**)

.569(

**) .758(**)

Sig. (2-

tailed) 0.003 0.072 0.187 0.002 0.033 0.000 0.001 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

MKS6 Pearson

Correla

tion

0.134 .378(

*)

.460(

*)

.378(

*)

.391(

*) 1 0.118 0.285 .566(**)

Sig. (2-

tailed) 0.480 0.039 0.011 0.039 0.033 0.534 0.127 0.001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

MKS7 Pearson

Correla

tion

.460(

*)

.389(

*) 0.275

.603(

**)

.669(

**) 0.118 1

.560(

**) .729(**)

Sig. (2-

tailed) 0.011 0.034 0.141 0.000 0.000 0.534 0.001 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

MKS8 Pearson

Correla

tion

.432(

*)

.383(

*) 0.305

.814(

**)

.569(

**) 0.285

.560(

**) 1 .765(**)

Sig. (2-

tailed) 0.017 0.037 0.101 0.000 0.001 0.127 0.001 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTAL

MKS

Pearson

Correla

tion

.600(

**)

.718(

**)

.644(

**)

.819(

**)

.758(

**)

.566(

**)

.729(

**)

.765(

**) 1

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 107: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

93

Correlations

HK1 HK2 HK3 HK4 HK5 TOTALHK

HK1 Pearson

Correlation 1 .761(**)

0.313 0.123 -0.080 .689(**)

Sig. (2-

tailed) 0.000

0.093 0.517 0.674 0.000

N 30 30 30 30 30 30

HK2 Pearson

Correlation .761(**) 1

0.128 0.050 0.015 .629(**)

Sig. (2-

tailed) 0.000

0.502 0.792 0.939 0.000

N 30 30 30 30 30 30

HK3 Pearson

Correlation 0.313 0.128

1 .394(*) 0.167 .625(**)

Sig. (2-

tailed) 0.093 0.502

0.031 0.378 0.000

N 30 30 30 30 30 30

HK4 Pearson

Correlation 0.123 0.050

.394(*) 1 .435(*) .665(**)

Sig. (2-

tailed) 0.517 0.792

0.031 0.016 0.000

N 30 30 30 30 30 30

HK5 Pearson

Correlation -0.080 0.015

0.167 .435(*) 1 .489(**)

Sig. (2-

tailed) 0.674 0.939

0.378 0.016 0.006

N 30 30 30 30 30 30

TOTALHK Pearson

Correlation .689(**) .629(**)

.625(**) .665(**) .489(**) 1

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.000

0.000 0.000 0.006

N 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 108: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

94

Correlation

KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7

TOTALK

P

KP1 Pearson

Correlatio

n

1 -0.158 0.108 0.227 0.158 -0.226 0.185 .377(*)

Sig. (2-

tailed) 0.406 0.571 0.227 0.406 0.230 0.329 0.040

N 30 30 30 30 30 30 30 30

KP2 Pearson

Correlatio

n

-0.158 1 0.174 -0.113 0.003 .385(*

) 0.116 .457(*)

Sig. (2-

tailed) 0.406 0.357 0.554 0.987 0.036 0.540 0.011

N 30 30 30 30 30 30 30 30

KP3 Pearson

Correlatio

n

0.108 0.174 1 .489(*

*) 0.000 -0.109 -0.079 .515(**)

Sig. (2-

tailed) 0.571 0.357 0.006 1.000 0.565 0.676 0.004

N 30 30 30 30 30 30 30 30

KP4 Pearson

Correlatio

n

0.227 -0.113 .489(*

*) 1 0.010 0.013 -0.168 .430(*)

Sig. (2-

tailed) 0.227 0.554 0.006 0.957 0.946 0.375 0.018

N 30 30 30 30 30 30 30 30

KP5 Pearson

Correlatio

n

0.158 0.003 0.000 0.010 1 0.301 0.133 .501(**)

Sig. (2-

tailed) 0.406 0.987 1.000 0.957 0.106 0.484 0.005

N 30 30 30 30 30 30 30 30

KP6 Pearson

Correlatio

n

-0.226 .385(*

) -0.109 0.013 0.301 1 0.167 .453(*)

Sig. (2-

tailed) 0.230 0.036 0.565 0.946 0.106 0.378 0.012

N 30 30 30 30 30 30 30 30

KP7 Pearson

Correlatio

n

0.185 0.116 -0.079 -0.168 0.133 0.167 1 .458(*)

Sig. (2-

tailed) 0.329 0.540 0.676 0.375 0.484 0.378 0.011

N 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTALK

P

Pearson

Correlatio

n

.377(*

)

.457(*

)

.515(*

*) .430(*)

.501(*

*)

.453(*

)

.458(*

) 1

Sig. (2-

tailed) 0.040 0.011 0.004 0.018 0.005 0.012 0.011

N 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 109: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

95

Correlations

BK1 BK2 BK3 BK4 BK5 BK6 BK7 BK8 BK9 BK10

TOTAL

BK

BK1 Pearson

Correlat

ion

1 .385(*

)

.570(*

*)

.503(*

*)

.628(*

*)

.723(*

*)

.621(*

*)

.442(*

)

.597(*

*)

.564(*

*) .754(**)

Sig. (2-

tailed) 0.036 0.001 0.005 0.000 0.000 0.000 0.015 0.000 0.001 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BK2 Pearson

Correlat

ion

.385(*

) 1

.534(*

*)

.546(*

*)

.413(*

)

.661(*

*)

.398(*

)

.566(*

*)

.554(*

*)

.441(*

) .705(**)

Sig. (2-

tailed) 0.036 0.002 0.002 0.023 0.000 0.029 0.001 0.001 0.015 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BK3 Pearson

Correlat

ion

.570(*

*)

.534(*

*) 1

.494(*

*)

.429(*

)

.778(*

*)

.585(*

*)

.681(*

*)

.784(*

*)

.531(*

*) .809(**)

Sig. (2-

tailed) 0.001 0.002 0.006 0.018 0.000 0.001 0.000 0.000 0.003 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BK4 Pearson

Correlat

ion

.503(*

*)

.546(*

*)

.494(*

*) 1 0.350

.664(*

*)

.664(*

*)

.619(*

*)

.529(*

*)

.425(*

) .733(**)

Sig. (2-

tailed) 0.005 0.002 0.006 0.058 0.000 0.000 0.000 0.003 0.019 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BK5 Pearson

Correlat

ion

.628(*

*)

.413(*

)

.429(*

) 0.350 1

.644(*

*)

.644(*

*)

.484(*

*)

.479(*

*)

.392(*

) .681(**)

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.023 0.018 0.058 0.000 0.000 0.007 0.007 0.032 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BK6 Pearson

Correlat

ion

.723(*

*)

.661(*

*)

.778(*

*)

.664(*

*)

.644(*

*) 1

.786(*

*)

.896(*

*)

.819(*

*)

.714(*

*) .971(**)

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BK7 Pearson

Correlat

ion

.621(*

*)

.398(*

)

.585(*

*)

.664(*

*)

.644(*

*)

.786(*

*) 1

.807(*

*)

.626(*

*)

.520(*

*) .835(**)

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.029 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.003 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BK8 Pearson

Correlat

ion

.442(*

)

.566(*

*)

.681(*

*)

.619(*

*)

.484(*

*)

.896(*

*)

.807(*

*) 1

.723(*

*)

.571(*

*) .861(**)

Sig. (2-

tailed) 0.015 0.001 0.000 0.000 0.007 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BK9 Pearson

Correlat

ion

.597(*

*)

.554(*

*)

.784(*

*)

.529(*

*)

.479(*

*)

.819(*

*)

.626(*

*)

.723(*

*) 1

.569(*

*) .846(**)

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.001 0.000 0.003 0.007 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

BK10 Pearson

Correlat

ion

.564(*

*)

.441(*

)

.531(*

*)

.425(*

)

.392(*

)

.714(*

*)

.520(*

*)

.571(*

*)

.569(*

*) 1 .724(**)

Sig. (2-

tailed) 0.001 0.015 0.003 0.019 0.032 0.000 0.003 0.001 0.001 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOTAL

BK

Pearson

Correlat

ion

.754(*

*)

.705(*

*)

.809(*

*)

.733(*

*)

.681(*

*)

.971(*

*)

.835(*

*)

.861(*

*)

.846(*

*)

.724(*

*) 1

Sig. (2-

tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 110: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

96

2. Reliabilitas

/VARIABLES=K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 TOTALK

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(a) 0 0.0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.740 10

RELIABILITY

/VARIABLES=AI1 AI2 AI3 AI4 AI5 AI6 TOTALAI

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.727 7

RELIABILITY

/VARIABLES=PKS1 PKS2 PKS3 PKS4 PKS5 PKS6 PKS7 TOTALPKS

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(a) 0 0.0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.758 8

Page 111: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

97

RELIABILITY

/VARIABLES=SDM1 SDM2 SDM3 SDM4 SDM5 TOTALSDM

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(a) 0 0.0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.763 6

RELIABILITY

/VARIABLES=MKS1 MKS2 MKS3 MKS4 MKS5 MKS6 MKS7 MKS8 TOTALMKS

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(a) 0 0.0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.771 9

RELIABILITY

/VARIABLES=HK1 HK2 HK3 HK4 HK5 TOTALHK

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(a) 0 0.0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Page 112: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

98

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.744 6

RELIABILITY

/VARIABLES=KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 KP7 TOTALKP

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(a) 0 0.0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.661 8

RELIABILITY

/VARIABLES=BK1 BK2 BK3 BK4 BK5 BK6 BK7 BK8 BK9 BK10 TOTALBK

/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA.

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excluded(a) 0 0.0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0.781 11

Page 113: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

99

LAMPIRAN 4 REGRESI LINEAR BERGANDA

Descriptive Statistics

Model Summary(b)

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of

the

Estimate

Change Statistics

Durbin-

Watson Sig. F

Change

R Square

Change

F

Change df1 df2

1 .422(a) 0.178 0.098 4.46944 0.178 2.222 7 72 0.042 2.076

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pelanggan, Kepemimpinan, Analisis dan Informasi, Hasil

Hasil Kualitas, Perencanaan Kualitas Strategis, Pengembangan Sumber Daya Manusia,

Manajemen Kualitas Proses

b. Dependent Variable: Efisiensi Biaya Kualitas

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

1

Regression 310.733 7 44.390 2.222 .042(a)

Residual 1,438.267 72 19.976

Total 1,749.000 79

a. Predictors: (Constant), Kepuasan Pelanggan, Kepemimpinan,

Analisis dan Informasi, Hasil Hasil Kualitas, Perencanaan

Kualitas Strategis, Pengembangan Sumber Daya Manusia,

Manajemen Kualitas Proses

b. Dependent Variable: Efisiensi Biaya Kualitas

N Min Max Mean Std. Deviation

X1 80 31 44 36,20 2,82

X2 80 21 28 24,65 1,94

X3 80 26 34 30,05 2,23

X4 80 15 25 19,80 2,34

X5 80 26 40 33,25 2,96

X6 80 17 24 20,24 1,59

X7 80 25 32 28,35 1,84

Y 80 30 49 35,25 4,71

Page 114: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

100

Coefficients(a)

Model

Unstandardize

d Coefficients

Standa

rdized

Coeffi

cients t Sig.

Correlations Collinearity

Statistics

B Std.

Error Beta Part Tolerance VIF

Std.

Erro

r

1

(Constant) 55.122 10.355 5.323 0.000

Kepemimpinan

0.182 0.214 0.109 0.852 0.397 -0.096 0.100 0.699 1.431

Analisis dan Informasi

-0.489 0.305 -0.202 -1.604 0.113 -0.238 -0.186 0.721 1.386

Perencanaan

Kualitas

Strategis

0.513 0.317 0.243 1.619 0.110 -0.141 0.187 0.506 1.977

Pengembang

an Sumber

Daya Manusia

-0.164 0.350 -0.081 -0.469 0.641 -0.179 -0.055 0.379 2.642

Manajemen

Kualitas

Proses

-0.409 0.280 -0.257 -1.462 0.148 -0.202 -0.170 0.369 2.707

Hasil Hasil

Kualitas 0.925 0.534 0.313 1.734 0.087 -0.104 0.200 0.350 2.858

Kepuasan

Pelanggan 1.118 0.394 0.438 2.840 0.006 0.321 -0.317 0.481 2.080

Page 115: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

101

Histogram

Page 116: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

102

Page 117: ANALISIS PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT TERHADAP

103