bab iii objek dan metode penelitian 3.1. objek...

24
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Sugiyono menyatakan bahwa, definisi objek penelitian adalah sebagai berikut: “Objek penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.” (2009:38) Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa objek penelitian merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data untuk tujuan tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan penulis mengambil objek penelitian dengan objek m-parking. 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Perwita Margasakti adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengelola property yang mengelola gedung mal Ambassador. Perusahaan ini didirikan oleh Bapak Hongky J. Nantung di Jakarta pada tahun 1988, dengan akte pendirian no. 74/08 Agustus 1988. Perusahaan ini berlokasi di Gedung Mal Ambasador Lt. 4, Jl. Prof Dr. Satrio, Kuningan. Jakarta Selatan 12940. Perusahaan ini memiliki tanggung jawab untuk : a. Menjaga kondisi gedung dan memperbaiki bagian-bagian yang rusak

Upload: hoangdang

Post on 23-Feb-2018

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Menurut Sugiyono menyatakan bahwa, definisi objek penelitian adalah

sebagai berikut:

“Objek penelitian merupakan Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

(2009:38)

Berdasarkan definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa objek penelitian

merupakan sesuatu hal yang akan diteliti dengan mendapatkan data untuk tujuan

tertentu dan kemudian dapat ditarik kesimpulan penulis mengambil objek

penelitian dengan objek m-parking.

3.1.1. Sejarah Perusahaan

PT. Perwita Margasakti adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

pengelola property yang mengelola gedung mal Ambassador. Perusahaan ini

didirikan oleh Bapak Hongky J. Nantung di Jakarta pada tahun 1988, dengan akte

pendirian no. 74/08 Agustus 1988. Perusahaan ini berlokasi di Gedung Mal

Ambasador Lt. 4, Jl. Prof Dr. Satrio, Kuningan. Jakarta Selatan 12940.

Perusahaan ini memiliki tanggung jawab untuk :

a. Menjaga kondisi gedung dan memperbaiki bagian-bagian yang rusak

Page 2: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

b. Memastikan semua peralatan gedung berada dalam kondisi baik untuk dapat

beroperasi secara optimal

c. Menentukan dan mengawasi sistem perparkiran dan sirkulasi kendaraan di

areal gedung

d. Menjaga keamanan gedung dengan penggunaan sistem pengamanan gedung

yang baik dan pembentukan serta pelatihan team Security yang professional

e. Menjaga agar gedung dan areal sekitarnya selalu terjaga kebersihannya

f. Mencegah agar barang-barang bekas/buangan, dan sampah tidak dibuang di

tempat yang semestinya

g. Mengontrol pengumpulan sampah penghuni dan pembuangannya ke luar areal

gedung

h. Menjaga agar sistem perpipaan dan pembuangan dari kebuntuan dan mengatasi

dengan segera bila hal tersebut terjadi

i. Memelihara peralatan perlindungan terhadap kebakaran dan instalasinya

j. Melakukan hal-hal lain yang diperlukan untuk kelancaran operasional gedung

dan peningkatan aset-aset yang ada.

3.1.2. Visi dan Misi

Visi dan Misi Perusahaan

Visi PT. Perwita Margasakti adalah menjadi pengelola property yang terbaik

di Jakarta dan memperoleh loyalitas pemakai jasa melalui pelayanan yang efektif

dan efisien oleh sumber daya manusia yang professional serta penerapan Sistem

Manajemen Mutu berstandar Internasional.

Page 3: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

Misi PT. Perwita Margasakti adalah memberikan jasa pelayanan yang

professional di bidang usaha pengelolaan property untuk kepuasan dan

kenyamanan pemakai jasa dengan tujuan akhir menjaga dan meningkatkan nilai

dari aset-aset property yang dikelola

3.1.3. Struktur Organisasi

Gambar 3.1. Struktur Organisasi

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berikut ini adalah uraian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

bagian dan fungsi dalam struktur organisasi PT. Perwita Margasakti yang

diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan karyawan di masing-masing

bagian.

Page 4: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

A. Direktur

1. Memimpin dan mengawasi jalannya perusahaan.

2. Mengevaluasi dan membuat program pengembangan usaha perusahaan.

3. Menentukan kebijakan umum perusahaan.

B. Property Manager

1. Membuat perencanaan kegiatan pengelolaan tahunan

2. Membina bawahan agar pengelolaan kegiatan operasional gedung dapat

terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana tahunan yang telah

disepakati

3. Mengadakan meeting rutin dengan tiap bagian jika ada hal-hal yang perlu

diinformasikan menyangkut suatu kebijaksanaan, untuk memastikan

semua kegiatan dapat berjalan sesuai rencana

4. Melakukan koordinasi untuk penyelesaian segala permasalahan yang

terjadi akibat penyimpangan selama proses pelaksanaan, agar tidak

mengganggu kelancaran operasional properti

5. Membina hubungan baik dengan pihak eksternal perusahaan

6. Melakukan koordinasi yang baik dengan atasan/pimpinan dalam proses

pengambilan keputusan agar mendapatkan solusi/keputusan yang efektif

dan efisien

C. Quality Assurance

1. Menganalisa Sasaran Mutu Dan Indikator Kerja Property

2. Melaksanakan Dan Mengawasi Sistem Manajemen Mutu

3. Melakukan Audit Terhadap Sistem Manajemen Mutu

Page 5: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

4. Membuat Laporan Kinerja Kerja Proyek

D. Administrasi Proyek

1. Melakukan Pencatatan Dokumen

2. Melakukan Pencatatan Kegiatan Meeting

3. Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan

4. Mengumpulkan Laporan Kinerja Kerja Bagian

E. Kabag HRD & GA

1. Meningkatkan Motivasi Kerja Karyawan

2. Monitoring pelaksanaan Sistem General affair

3. Monitoring Penggunaan Budget HRD &GA

4. Monitoring kinerja sekuriti parkir

5. Administrasi karyawan

6. Perencanaan & Pengelolaan Sumber Daya Manusia

E.1. Staff HRD

1. Melakukan Pengecekan Data Lembur

2. Mengkoordinasi Pelatihan Karyawan

3. Melakukan pengecekan tingkat kehadiran karyawan

4. Menyusun Jadwal Duty Manager

5. Memproses Laporan Lembur & Pelatihan Karyawan

6. Melakukan Kegiatan Administrasi HRD

E.2. Staff GA

1. Pembuatan Budget

2. Memproses Permintaan Inventaris Kantor & ATK Kantor

Page 6: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

��

3. Mengevaluasi dan memonitor penggunaan ATK

4. Mengevaluasi pemakaian air minum dan mengawasi pemakaian mesin

fotokopi

5. Memproses Pembayaran Tagihan

E.3. Staff Parkir

1. Memberikan penjelasan dan menangani keluhan pelanggan di bidang

perparkiran

2. Melakukan pencatatan jumlah kendaraan yang masuk baik motor maupun

mobil setiap hari

F. Kabag Finance & Accounting

1. Melakukan pengawasan terhadap sistem dan Prosedur keuangan

2. Mengontrol serta memeriksa laporan-laporan keuangan ( Neraca, laba

rugi, cash flow ) dan melakukan analisa agar dapat mengetahui kinerja

keuangan perusahaan

3. Melakukan pengontrolan dan penyusunan budget tahunan perusahaan

sehingga dapat mengetahui kebutuhan operasional perusahaan baik dari

segi penerimaan maupun pengeluaran

4. Memeriksa Laporan pajak

5. Mengontrol Asset Perusahaan

6. Membuat siklus/sistem keuangan

7. Melakukan koordinasi dengan bagian terkait

8. Membina bawahan

Page 7: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

��

F.1. Staff Accounting

1. Membuat Laporan Keuangan Bulanan beserta lampiran-lampirannya serta

membuat rekonsiliasi penerimaan bila terdapat selisih

2. Melakukan kontrol dana di Bank dan tindak lanjutnya apabila diperlukan

untuk memastikan bahwa cadangan dan dana operasional tidak defisit dari

yang telah ditetapkan dalam anggaran

3. Rekonsiliasi pajak

F.2. Staff Finance

1. Memproses penerimaan dan pengeluaran di bank

2. Memproses tagihan service charge, listrik dan air

3. Menerima Pembayaran dari tenant

4. Membuat bukti pembayaran untuk tenant

G. Kabag Material Management

1. Perencanaan Pembelian Barang dan Jasa

2. Penilaian Kinerja Supplier

3. Stok Minimum & Maksimum barang di gudang

4. Konsistensi penerapan Sistem Managemen Mutu ISO 9001:2000

5. Membuat laporan bulanan

G.1. Staff Purchasing

1. Mendapatkan barang/jasa dengan kwalitas harga terbaik

2. Mendapat Kepercayaan supplier saat kebutuhan barang mendesak

3. Melakukan Pembelian tepat waktu

4. Updating data-data purchasing

Page 8: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

G.2. Staff Gudang

1. Memeriksa ketersediaan barang di gudang dengan baik

2. Memastikan keadaan barang di gudang tetap dalam keadaan baik

3. Koordinasi dengan bagian lain dalam rangka mengetahui jumlah barang

yang harus disediakan

4. Memastikan kerapihan administrasi barang di gudang

H. Kabag Lease & Promotion

1. Menyusun rencana kerja bagian selama 1 tahun

2. Menyusun budget penerimaan dari lahan (commercial area seperti

pameran, counter, media promosi, antenna dan ATM).

3. Menyusun budget pengeluaran untuk kegiatan/acara promosi guna

meningkatkan minat pengunjung untuk datang / berbelanja.

4. Mengajukan usulan harga sewa (price list) commercial area dalam satu

tahun berjalan

5. Menjalin hubungan baik dengan event organizer pameran, advertising

agency, provider kartu telepon dan bank

6. Membina dan mengarahkan bawahan

7. Evaluasi kinerja bulanan

I. Kabag Customer Relation

1. Peningkatan performa Pengelolaan

2. Koordinasi dengan tenant

3. Memberikan informasi kepada tenant

4. Melakukan Rencana kerja bagian

Page 9: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

5. Menjaga Hubungan baik dengan tenant

6. f. Penanganan Keluhan

7. Pembinaan Bawahan

J. Kabag Building Maintenance

1. Perencanaan Target Kerja

2. Mengorganisir sistem operasional dan perawatan gedung

3. Pembinaan bawahan

4. Sistem Operasional yang terkendali

5. Operasional yang ramah lingkungan

3.2. Metode Penelitian

Berikut ini merupakan metode penelitian yang dilakukan dalam

melaksanakan penelitian.

3.2.1. Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, desain penelitian merupakan kerangka atau

perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga

diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan

dalam melaksanakan penelitian tersebut, desain penelitian yang baik dapat

memudahkan kita dalam melakukan penelitian dan sesuai dengan tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, penulis

mengumpulkan data sebagai bahan laporan dengan menggunakan metode

deskriptif, yaitu suatu metode yang pada tahap pertama penulis melakukan dengan

cara mengumpulkan data dan bahan yang diperlukan terlebih dahulu dan pada

Page 10: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

tahap berikutnya, penulis mengolah dan membahas sampai pada suatu

kesimpulan yang pada akhirnya dapat dibuat suatu laporan.

3.2.2. Jenis & Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah dengan cara

mengumpulkan data dari sumber data primer dan sumber data sekunder, berikut

ini adalah penjelasan singkat mengenai metode yang penulis gunakan.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari unit pengamatan /

responden penelitian. Data primer bisa di dapatkan dengan cara berikut:

1. Wawancara (Interview)

Metode wawancara merupakan sesi tanya jawab yang dilaksanakan penulis

untuk mewawancarai dengan pihak yang terkait. Dalam teknis wawancara ini,

penulis berperan sebagai pewawancara dan mewawancarai pihak-pihak yang

berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan. Penulis melakukan

wawancara langsung kepada Manager HRD mall ambasador mengenai

permasalahan yang dibahas yaitu mengenai aplikasi-aplikasi yang terdapat di

mobile phone android.

Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui beberapa kekurangan tentang

aplikasi mobile phone android, baik itu masalah layanan parkiran maupun

interface pada aplikasi-aplikasi yang sudah ada.

Page 11: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

2. Observasi

Melakukan penelitian secara langsung pada mobile phone android untuk

mengetahui prosedur pelayanan apa saja yang di butuhkan untuk membuat

aplikasi m-parking.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer

salah satunya dengan mengumpulkan dokumen-dokumen yang dianggap penting

untuk penulisan laporan penelitian.

Studi Pustaka

Metode yang digunakan dengan cara mencari referensi buku-buku yang dapat

diperlukan sebagai landasan teori maupun yang berhubungan dengan masalah

pembuatan program aplikasi. Adapun buku referensi yang penulis gunakan untuk

penyusunan landasan teori adalah buku-buku yang berasal dari perpustakaan,

sebagai contoh adalah buku karangan Jogiyanto.Albahra.

3.2.3. Metode Pendekatan & Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem berisikan beberapa teknik

yang digunakan dalam penelitian ini, diantaranya metode pengembangan sistem,

metode pendekatan sistem, alat bantu analisis dan perancangan, dan pengujian

software. Di bawah ini akan diuraikan tentang pemahaman dari metode tersebut.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan serangkaian langkah-langkah

pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah dipahami, solusi alternative

dipertimbangkan dan solusi yang dipilih bekerja. Proses pemecahan masalah

Page 12: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

secara sistematis bermula dari John Dewey, seorang professor filosofi di

Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunya 1910 diidentifikasi ada

3 seri penilaian dalam memecahkan suatu kontroversi yang memadai :

1. Mengenali kontroversi.

2. Menimbang klaim alternatif.

3. Membentuk penilaian.

Metode pendekatan sistem yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan objek. Pendekatan Objek merupakan paradigma pemrograman yang

berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini

dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek, dimana setiap objek dapat

menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.

Pendekatan objek merupakan suatu teknik atau cara pendekatan dalam melihat

permasalahan dan sistem.

Pendekatan Objek memiliki beberapa keuntungan, antara lain:

1. Maintenance. Program lebih mudah dibaca dan dipahami.

2. Pengubahan program (berupa penambahan ataupun penghapusan fitur tertentu).

Perubahan ini antara lain menyangkut penambahan dan penghapusan dalam suatu

database program misalnya.

3. Dapat digunakannya objek-objek sesering yang diinginkan.

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam perancangan sebuah sistem hal yang sangat penting dan harus

diperhatikan agar menghasilkan suatu sistem yang baik dan dapat melengkapi

informasi yang dibutuhkan merupakan kajian teknis formal. Untuk itu digunakan

Page 13: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

metode-metode perancangan sistem. Pengembangan sistem yang penulis gunakan

dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan model SDLC

(System Development Life Cycle).

Siklus hidup pengembangan sistem (Systems Development Life Cycle)

adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metedologi

yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini

umumnya merujuk pada sistem komputer atau system informasi.

SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-

langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan

utama, yaitu :

a. Analysis

Digunakann untuk membuat keputusan, apabila sistem saat ini mempunyai

masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik, dan hasil analisisnya digunakan

sebagai dasar untuk memperbaiki system.

b. Design (perancangan)

Tahapan perancangan / desain memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru

yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang

diperoleh dari pemlihan alternatif sistem yang terbaik. Kegiatan yang dilakukan

dalam tahapan perancangan ini meliputi perancangan output, input, dan file.

c. Implementation

Memiliki beberapa tujuan yaitu untuk melakukan kegiatan spesifikasi

rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang

akan dibangunnya atau dikembangkan nya, lalu mengimplementasikan sistem

Page 14: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

yang baru tersebut ke dalam salah satu bahasa pemrograman yang paling sesuai.

Pada tahap ini juga harus menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara

optimal. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah

pembuatan program dan test data, pelatihan dan pergantian sistem.

Dalam penerapan tahapan pengembangan sistem informasi penulis

menggunakan sistem pengembangan prototype. Prototyping merupakan salah satu

metode pengembangan perangat lunak yang banyak digunakan. Dengan metode

prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama

proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan

secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detal output

apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan.

Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma,

kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan

komputer.

Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang , maka

harus dibutuhakan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang

akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan dengan tidak

mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses

dalm menyelasaikan system yang diinginkan. Dengan demikian akan

menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah

ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan

mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan

pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan

Page 15: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

kebutuhan. Prototype akan dihilangkan sebagian atau seluruhnya dan perangkat

lunak aktual actual direkayasa dengan kualitas dan implementasi yang sudah

ditentukan.

Gambar 3.2 Proses Prototype

a) Pengumpulan kebutuhan

Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh

perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem

yang akan dibuat.

b) Membangun prototyping

Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang

berfokuspada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input

dan format output)

Page 16: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

��

c) Evaluasi protoptyping

Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah

dibangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka

langkah 4 akan diambil.Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang

langkah 1, 2 , dan 3.

d) Mengkodekan Sistem

Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan ke dalam

bahasa pemrograman yang sesuai

e) Menguji Sistem

Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus

dites dahulu sebelum digunakan. Pengujian ini dilakukan dengan White Box,

Black Box.

f) Evaluasi Sistem

Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan

yang diharapkan . Jika ya, langkah 7 dilakukan; jika tidak, ulangi langkah 4

dan 5.

g) Menggunakan sistem

Perangkat lunak yang telah diuji dan diterima pelanggan siap untuk digunakan .

Adapun alasan mengapa penulis menggunakan metode ini karena metode ini

mempunyai beberapa keunggulan diantaranya :

Keunggulan prototyping adalah:

1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan

Page 17: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

��

2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan

3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem

4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem

5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang

diharapkannya.

Kelemahan prototyping adalah :

1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang

ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan dan

juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.

2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga

menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk

membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa

program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .

3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak

mencerminkan teknik perancangan yang baik

Prototyping bekerja dengan baik pada penerapan-penerapan yang berciri

sebagai berikut:

1. Resiko tinggi yaitu untuk masalah-masalah yang tidak terstruktur dengan baik,

ada perubahan yang besar dari waktu ke waktu, dan adanya persyaratan data

yang tidak menentu.

2. Perlunya penyelesaian yang cepat

3. Perilaku pemakai yang sulit ditebak

Page 18: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

4. Sistem yang inovatif. Sistem tersebut membutuhkan cara penyelesaian masalah

dan penggunaan perangkat keras yang mutakhir

5. Perkiraan tahap penggunaan sistem yang pendek

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Berikut ini adalah alat bantu analisis yang akan digunakan dalam merancang

aplikasi penguncian file:

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah

menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan

mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar

untuk merancang model sebuah sistem. Dengan menggunakan UML kita dapat

membuat model untuk semua jenis aplikasi piranti lunak, dimana aplikasi tersebut

dapat berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta ditulis

dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena UML juga menggunakan class

dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia lebih cocok untuk penulisan

piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek seperti C++, Java, C# atau

VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat digunakan untuk modeling

aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan notasi dan

syntax/semantik. Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk

menggambarkan berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna

tertentu, dan UML syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut

dapat dikombinasikan. Notasi UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah

ada sebelumnya: Grady Booch OOD (Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh

Page 19: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

OMT (Object Modeling Technique), dan Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented

Software Engineering).

Konsepsi Dasar UML

Dari berbagai penjelasan rumit yang terdapat di dokumen dan buku-buku

UML. Sebenarnya konsepsi dasar UML bisa kita rangkumkan dalam gambar

dibawah.

Gambar 3.3. Konsepsi Dasar UML

Seperti juga tercantum pada gambar diatas UML mendefinisikan diagram-diagram

sebagai berikut:

A. Use Case diagram

Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari

sebuah sistem. Yang ditekankan adalah “apa” yang diperbuat sistem, dan bukan

“bagaimana”. Sebuah use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor

Page 20: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

dengan sistem. Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke

sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya. Seorang/sebuah aktor

adalah sebuah entitas manusia atau mesin yang berinteraksi dengan sistem

untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu.

Use case diagram dapat sangat membantu bila kita sedang menyusun

requirement sebuah sistem, mengkomunikasikan rancangan dengan klien, dan

merancang test case untuk semua feature yang ada pada sistem. Sebuah use case

dapat meng-include fungsionalitas use case lain sebagai bagian dari proses dalam

dirinya. Secara umum diasumsikan bahwa use case yang di-include akan

dipanggil setiap kali use case yang meng-include dieksekusi secara normal.

Sebuah use case dapat di-include oleh lebih dari satu use case lain, sehingga

dapat dihindari dengan cara menarik keluar fungsionalitas yang common. Sebuah

use case juga dapat meng-extend use case lain dengan behaviour-nya sendiri.

Sementara hubungan generalisasi antar use case menunjukkan bahwa use case

yang satu merupakan spesialisasi dari yang lain.

B. Activity diagram

Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang

sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin

terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat

menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi.

Activity diagram merupakan state diagram khusus, di mana sebagian besar state

adalah action dan sebagian besar transisi di-trigger oleh selesainya state

Page 21: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

sebelumnya (internal processing). Oleh karena itu activity diagram tidak

menggambarkan behaviour internal sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem)

secara eksak, tetapi lebih menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas

dari level atas secara umum.

Sama seperti state, standar UML menggunakan segiempat dengan sudut

membulat untuk menggambarkan aktivitas. Decision digunakan untuk

menggambarkan behaviour pada kondisi tertentu. Untuk mengilustrasikan proses-

proses paralel (fork dan join) digunakan titik sinkronisasi yang dapat berupa titik,

garis horizontal atau vertikal. Activity diagram dapat dibagi menjadi beberapa

object swimlane untuk menggambarkan objek mana yang bertanggung jawab

untuk aktivitas tertentu.

C. Sequence diagram

Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di

sekitar Sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message

yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal

(waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram

biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau rangkaian langkah-langkah

yang dilakukan sebagai respons dari sebuah event untuk menghasilkan output

tertentu. Diawali dari apa yang men-trigger aktivitas tersebut, proses dan

perubahan apa saja yang terjadi secara internal dan output apa yang dihasilkan.

Untuk objek-objek yang memiliki sifat khusus, standar UML mendefinisikan

icon khusus untuk objek boundary, controller dan persistent entity.

Page 22: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

D. Class Diagram

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan

menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain

berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,

sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut

(metoda/fungsi).

Class diagram menggambarkan struktur dan deskripsi class, package dan

objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi,

dan lain-lain.

Atribut dan metoda dapat memiliki salah satu sifat berikut :

a. Private, tidak dapat dipanggil dari luar class yang bersangkutan

b. Protected, hanya dapat dipanggil oleh class yang bersangkutan dan anak-

anak yang mewarisinya

c. Public, dapat dipanggil oleh siapa saja

Hubungan Antar Class

1. Asosiasi, yaitu hubungan statis antar class. Umumnya menggambarkan class

yang memiliki atribut berupa class lain, atau class yang harus mengetahui

eksistensi class lain. Panah navigability menunjukkan arah query antar class.

2. Agregasi, yaitu hubungan yang menyatakan bagian (“terdiri atas..”).

3. Pewarisan, yaitu hubungan hirarkis antar class. Class dapat diturunkan dari

class lain dan mewarisi semua atribut dan metoda class asalnya dan

menambahkan fungsionalitas baru, sehingga ia disebut anak dari class yang

diwarisinya. Kebalikan dari pewarisan adalah generalisasi.

Page 23: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

4. Hubungan dinamis, yaitu rangkaian pesan (message) yang di-passing dari satu

class kepada class lain. Hubungan dinamis dapat digambarkan dengan

menggunakan sequence diagram yang akan dijelaskan kemudian.

E. Deployment Diagram

Deployment/physical diagram menggambarkan detail bagaimana komponen

di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan terletak (pada

mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi

tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal Sebuah node

adalah server, workstation, atau piranti keras lain yang digunakan untuk men-

deploy komponen dalam lingkungan sebenarnya. Hubungan antar node (misalnya

TCP/IP) dan requirement dapat juga didefinisikan dalam diagram ini.

Perangkat Yang Mendukung UML

Saat ini banyak sekali tool pendesainan yang mendukung UML, baik itu tool

komersial maupun opensource. Beberapa diantaranya adalah:

1. Rational Rose

2. Astah

3. Object Domain

4. Jvision

5. Objecteering

6. MagicDraw

7. Visual Object Modeller

Page 24: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek …elib.unikom.ac.id/files/disk1/576/jbptunikompp-gdl-mayanurmal... · Melakukan Pencatatan Jadwal Kegiatan Atasan ... Mengorganisir

���

3.2.4. Pengujian Software

Software testing adalah investigasi yang dilakukan kepada software untuk

mengetahui kualitas suatu produk. dilakukan untuk mengeliminasi defect yang

terjadi setelah software diluncurkan, pengujian software sendiri tidak akan pernah

secara penuh mengenali defect pada suatu software.black box testing dan white

box testing adalah metode yang dikenal untuk menguji software.

Pengujian black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku

(behavoiur testing) yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari

perangkat lunak, pengujian black-box memungkinkan pembuat perangkat lunak

untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan

menjalankan semua kebutuhan fungsional (Pressman 2002:551).

Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer dari teknik white

box, karena pengujian black box diharapkan mampu mengungkap kelas kesalahan

yang lebih luas dibandingkan teknik white box. Pengujian black box berfokus

pada pengujian persyaratan fungsional perangkat lunak, untuk mendapatkan

serangkaian kondisi input yang sesuai dengan persyaratan fungsional suatu

program. Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. kesalahan interface

3. kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal

4. kesalahan kinerja

5. inisialisasi dan kesalahan terminasi.