bab iii natural flow
DESCRIPTION
production natural flowTRANSCRIPT
BAB III
METODE SEMBUR ALAM
(NATURAL FLOW)
3.1. DASAR TEORI
Sembur alam adalah salah satu metode pengangkatan minyak ke
permukaan dengan menggunakan tenaga atau tekanan yang berasal dari reservoir /
formasi di mana sumur berada.
Sumur berproduksi secara sembur alam , terjadi jika tenaga alamiah dari
reservoar masih mampu untuk mengalirkan fluida dari formasi produktif ke dasar
sumur dan mengangkat fluida dari dasar sumur ke permukaan.
Untuk mempertahankan agar sumur berproduksi secara natural , maka
diperlukan Tekanan di dasar sumur (Pwf) cukup untuk :
a. Menopang aliran vertikal dari kolom fluida.
b. Mempertahankan tekanan kepala sumur agar mampu mengalirkan
sepannjang Cristmas tree sampai flow line dan surface facility.
Berdasarkan hal tersebut agar fluida reservoar dapat mengalir ke
permukaan, maka tekanan dasar sumur (Pwf) harus lebih besar dari kolom fluida
vertikal ditambah Tekanan kepala sumur. Grafik yang menunjukan sumur masih
berproduksi secara natural flow
Tek
anan
, P
si
Laju Alir, bbl/day
Tubing Intake
3.1.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perencanaan Peralatan Sumur
Dalam merencanakan produksi, produksi optimum sumur selalu
merupakan sasaran, sehingga berdasarkan kondisi optimum inilah peralatan
produksi dapat direncanakan dengan baik dalam hal dimensi, kekuatan (grade),
jumlah/ panjang, macam alat maupun spesifikasi lainnya. Faktor yang mendasari
tercapainya kondisi optimum adalah cadangan, ulah aliran fluida untuk dapat
diproduksi, interaksi atau hubungan antara kelakuan formasi berproduksi dengan
kondisi atau parameter produksi di permukaan (Psp, Pwh).
Disamping faktor di atas, faktor berikut ini dapat juga merupakan faktor
yang mempengaruhi perencanaan peralatan produksi seperti :
1. Fleksibilitas untuk sistem produksi di masa yang akan datang (artificial lift).
2. Jenis material untuk kondisi-kondisi khusus (korosi, dsb).
3. Faktor kemudahan pemasangan dan penanganan serta keamanan kerja.
3.1.2. Jenis-Jenis Peralatan dan Kegunaannya.
Peralatan produksi sumur sembur alam terdiri dari :
1. Peralatan di atas permukaan.
a. Kepala sumur (well-head)
b. Silang sembur (X-mastre)
2. Peralatan di bawah permukaan.
a. Tubing (pipa alir vertikal) dan coupling
b. Packer (penyekat annulus)
c. Anchor
d. Peralatan pelengkap bawah permukaan / asesories
A. Peralatan di Atas Permukaan
1. Kepala Sumur (Well head)
Well head merupakan peralatan kontrol sumur di permukaan yang terbuat
dari besi baja membentuk suatu sistem seal/penyekat untuk menahan semburan
atau kebocoran cairan sumur ke permukaan yang tersusun atas casing head
(casing hanger) dan tubing head (tubing hanger).
a. Casing hanger
Merupakan fitting (sambungan) tempat menggantungkan casing. Diantara
casing string pada casing head terdapat seal untuk menahan aliran fluida
keluar. Pada casing terdapat pula gas-outlet yang berfungsi untuk :
- Meredusir tekanan gas yang berlebihan yang mungkin timbul di antara
casing string.
- Mengalirkan fluida di annulus (produksi).
b. Tubing head
Alat ini terletak di bawah X-mastree untuk menggantungkan tubing dan
menghubungkan tubing dengan sistem keranan (X-mastree).
Fungsi utama dari tubing head, adalah :
- Sebagai penyokong rangkaian tubing.
- Menutup ruang antara casing-tubing pada waktu pemasangan X-
mastree atau perbaikan kerangan /valve.
- Fluida yang mengalir dapat dikontrol dengan adanya connection di
atasnya.
2. Silang Sembur (X-mastree)
Alat ini merupakan susunan kerangan (valve) yang berfungsi sebagai
pengaman dan pengatur aliran produksi di permukaan yang dicirikan oleh jumlah
sayap/lengan (wing) dimana choke atau bean (jepitan) berada.
Peralatan pada X-mastree terdiri dari :
a. Manometer tekanan dan temperatur, ditempatkan pada tubing line dan
casing line.
b. Master valve / gate, berfungsi untuk membuka atau menutup sumur,
jumlahnya satu atau tergantung pada kapasitas dan tekanan kerja
sumur.
c. Wing valve / gate, terletak di wing / lengan dan jumlahnya tergantung
pada kapasitas dan tekanan kerja sumur yang berfungsi untuk
mengarahkan aliran fluida produksi sumur.
d. Choke / bean / jepitan, merupakan valve yang berfungsi sebagai
penahan dan pengatur aliran produksi sumur melalui lubang (orifice)
yang ada. Akibat adanya orifice ini, tekanan sebelum dan sesudah
orifice menjadi berbeda yang besarnya tergantung dari diameter
orificenya. Prinsip inilah yang digunakan untuk menahan dan
mengatur aliran.
Ada dua macam choke / bean / jepitan, yaitu :
- Positive choke : merupakan valve dimana lubang (orifice) yang ada
sudah mempunyai diamater tertentu, sehingga pengaturan aliran
tergantung pada diameter orificenya.
- Adjustable choke : choke ini lebih fleksibel karena diameter orifice
dapat diatur sesuai posisi needle terhadap seat sehingga pengaturan
alirannya pun fleksibel sesuai keperluan (tekanan dan laju aliran).
Prinsip kerja :
Dengan memutar hand wheel (1) yang berhubungan langsung dengan
stem (4) dan needle valve (8) maka dapat diatur lubang antara needle
dengan seat yang juga merupakan diameter choke, yang besarnya akan
ditunjukkan pada skala (2) melalui indicator (3) yang ikut bergerak
sesuai pergerakan stem.
e. Check valve, merupakan valve yang hanya dapat mengalirkan fluida
pada satu arah tertentu yang berfungsi untuk menahan aliran dan
tekanan balik dari separator. Pada X-mastree, check valve ini
ditempatkan setelah choke sebelum masuk ke flow-line.
B. Peralatan Di Bawah Permukaan.
1. Tubing dan Coupling.
Merupakan pipa alir vertikal yang ditempatkan di dalam casing produksi
yang berfungsi untuk mengalirkan fluida produksi sumur ke permukaan atau
mengalirkan fluida injeksi ke dalam sumur. Di samping itu, tubing dapat pula
digunakan dalam pekerjaan swabb, squeeze cementing, sirkulasi pembersihan
sumur, dan mengalirkan fluida serta material peretak hidraulis dan pengasaman.
Di dalam sumur, tubing digantungkan pada tubing hanger dan biasanya
ditempatkan beberapa feet di atas zona perforasi. Diameter tubing berkisar antara
2 inci sampai 4,50 inci dengan panjang setiap single berkisar antara 6-9,50 meter.
Baik tubing maupun coupling dispesifikasikan oleh API (American
Petroleum Institute) atas grade, jenis sambungannya, bentuk ulir dan dimensinya.
Terdapat sembilan grade tubing yaitu : H-40, J-55, K-55, C-75, L-80, N-80, C-95,
P-105, dan P-110 dimana angka minimum yield strength dan abjad H, J, dan N
hanyalah kependekan verbal, sedangkan untuk K berarti mempunyai ultimate
strength yang lebih besar dibandingkan grade J, C, L berarti restricted yield
strength P berarti high strength.
Untuk jenis sambungan, baik tubing maupun coupling dibagi atas :
‒ External Upset End (EUE).
‒ Non External Upset End (NUE).
‒ Integral Joint.
Sedangkan bentuk ulir dikenal dengan API round threads dan butterss
threads.
2. Peralatan Perlengkapan Bawah Permukaan
1. Packer
Fungsi pokok dari packer adalah memisahkan atau mengisolasi annulus
tubing-casing dan membantu efisiensi produksi.
2. Landing nipple
Adalah bagian dari sistem tubing dimana bagian dalamnya mempunyai
profil untuk memasang alat kontrol aliran. Ada dua macam jenis nipple,
yaitu jenis selective nipple dan jenis non selective nipple (nogo nipple),
yang mempunyai diameter dalam sedikit lebih kecil dari jenis yang
selective. Jenis selective bisa dipasang lebih dari satu pada suatu rangkaian
tubing, sedangkan jenis non selective hanya dipasang satu untuk setiap
sumur dan ditempatkan pada bagian paling bawah dari susunan tubing.
3. Flow Coupling dan Blast Joint.
Keduanya mempunyai dinding yang relatif tebal dan biasanya dipasang
pada bagian bawah atau atas nipple, untuk mengatasi turbulensi aliran,
blast joint dipasang berhadapan dengan lubang perforasi untuk mencegah
pengaruh benturan kecepatan aliran (jet action) dari formasi.
4. Circulation device.
Alat ini mirip pintu yang bisa digeser yang biasa disebut dengan sliding
sleeve door (SSD). Alat ini dapat dibuka dan ditutup dengan menggunakan
wire line unit. Bagian luar dari alat ini mempunyai lubang yang berguna
untuk keperluan sirkulasi dan apabila diperlukan alat pengatur aliran dapat
dipasang di bagian dalamnya yang berbentuk suatu profil.
5. Safety Joint.
Alat ini dipasang apabila di dalam sumur dipasang beberapa packer (lebih
dari satu) yang berguna untuk membantu melepas rangkaian tubing pada
waktu mencabut rangkaian tubing tersebut untuk kerja ulang (work over).
6. Gas Lift Mandrel.
Merupakan sambungan tempat duduk valve gas lift yang dipasang apabila
sumur direncanakan akan diproduksikan dengan cara sembur buatan (gas
lift) di masa yang akan datang.
7. Sub-Surface Safety Valve.
Merupakan valve yang dipasang pada rangkaian tubing yang berfungsi
untuk pengamanan aliran yang bekerja secara otomatis dengan
menggunakan tenaga hidrolis melalui pipa ¼ inchi dari permukaan, yang
umumnya dipasang kira-kira 100 meter di bawah permukaan tanah atau
dasar laut. Untuk sumur-sumur di lepas pantai alat ini mutlak harus
digunakan.
3.2.DESKRIPSI ALAT
3.2.1. - Nama Alat : Well Head
- Fungsi : Sebagai alat pengontrol sumur di permukaan.
- Mekanisme Kerja : Tersusun atas tubing hanger dan casing head yang
berguna sebagai dudukan atau tempat
menggantung bagi casing dan tubing. Terbuat dari
besi baja membentuk suatu sistem seal/penyekat
untuk menahan semburan atau kebocoran fluida
sumur ke permukaan.
Gambar 3.1. Well Head
(http://en.wikipedia.org/wiki/File:Wellhead_Bohrlochkopf.JPG)
- Spesifikasi :
Tabel III-1
Spesifikasi Well Head
Type 71 Micro mini Casing Tubing Heads
Top
Flang
e
(Inch)
Working
Pressure
(psi)
Casing
Size
(In) A B C D E
Part
Number
8
2000
75/816
¾
5
21/32
14
1/8
6
7/8
9
1/32364272
8 5/816
¾
5
21/32
14
1/8
7
7/8
9
1/32364273
3000
75/816
¾
5
21/32
14
1/8
6
7/8
9
1/32364274
8 5/816
¾
5
21/32
14
1/8
7
7/8
9
1/32364275
10
9 5/818
¾
6
21/32
15
17/3
2
8
7/8
11
1/32364276
10 ¾18
¾
6
21/32
15
17/3
2
1011
1/32364277
9 5/818
¾
6
21/32
15
17/3
2
9
1/8
11
1/32364060
10 ¾18
¾
6
21/32
15
17/3
2
1011
1/32364246
12
11 ¾18
¾
6
21/32
15
17/3
2
1113
5/8364278
13 3/818
¾
6
21/32
15
17/3
2
12/5
8
13
5/8364279
11 ¾18
¾
6
21/32
15
17/3
2
1113
5/8364280
13 3/818
¾
6
21/32
15
17/3
2
12/5
8
13
5/8364170
3.2.2. - Nama Alat : Tubing Hanger
- Fungsi : - Sebagai penyokong rangkaian tubing.
- Menutup ruang antara casing dan tubing pada waktu
pemasangan X-mastree atau perbaikan
kerangan/valve.
- Fluida yang mengalir dapat dikontrol dengan adanya
connection diatasnya.
- Mekanisme : Tubing Hanger berguna untuk menggantungkan tubing
dan menghubungkan tubing dengan system kerangan
(X-mastree). Tubing Hanger terbuat dari bahan anti
peretakan yang diakibatkan oleh tekanan sulfida dan
berbagai pertemuan partikel perusak dari lingkungan
dalam produksi minyak dan gas.
Gambar 3.2. Tubing Hanger
(http://www.lyncodist.com/product/21)
- Spesifikasi :
Tabel III-2
Spesifikasi Tubing Hanger
Model Bowl Size (OD) Tubing Size Optional CCL
T-M40S
7-1/16"
2-3/8" x2-7/8" x3-1/2" x
9"
2-3/8" x2-7/8" x3-1/2" x
11”
2-3/8' x2-7/8" x3-1/2" x
T-M56S
9”4" x
4-1/2" x
11”4" x
4-1/2" x
13-5/8”4" x
4-1/2" x
T-M68S 13-5/8” 5-1/2" x
3.2.3. - Nama Alat : Casing Hanger
- Fungsi : Meredusir tekanan gas yang timbul di antara
casing string.
Mengalirkan fluida di annulus.
- Mekanisme Kerja : Casing Hanger merupakan fitting (sambungan)
tempat menggantungkan casing. Di antara
casing string pada casing head terdapat seal
untuk menahan fluida keluar.
Gambar 3.3. Casing Hanger
(http://www.lyncodist.com/product/3)
- Spesifikasi :
Tabel III-3
Spesifikasi Casing Hanger
Nom. Bowl Size Casing Size
Part Numbers
C-22
Casing Hangers
RC-22
Running Tools
10” 7” 400185-10 400198-10
10” 7 5/8” 400186-10 400199-10
12” 7” 400359-10 400360-10
12” 7 5/8” 400376-10 400372-10
12” 8 5/8”’ 400398-10 400402-10
12” 9 5/8” 400187-10 400121-10
12” 10 ¾” 400188-10 400201-10
16” 9 5/8” 400393-10 400368-10
16” 10 ¾” 400401-10 400383-10
16” 13 3/8” 400363-10 400397-10
20” 10 3/8” 400382-10 400364-10
20” 13 3/8” 400189-10 400202-10
3.2.4. - Nama Alat : Master valve
- Fungsi : Sebagai pengaman dan pengatur aliran produksi
fluida dari suatu sumur, di permukaan, menutup
atau membuka sumur.
- Mekanisme Kerja : Merupakan bagian dari Chrismastree selain wing
valve dan jumlahnya satu. Alat biasanya terletak
ditengah. Valve ini dibuka dan ditutup dengan
cara memutar roda pada bagian atasnya.
Gambar 3.4. Master Valve
(http://dns.tix.co.jp/eng/products_iks/geothermal.html)
- Spesifikasi :
Tabel III-4
Spesifikasi Master Valve
Model
KQ
2 9/16”
2 1/16
KQ
2 9/16”
2 1/16
KQ
2 9/16”
2 1/16
KQ
3 1/6”
2 9/16”
KQ
3 1/16”
2 2/16”
Working
Pressure (psi) 2000 psi 3000 psi 5000 psi 10000 psi 20000 psi
Regulation
Grade P.U P.U P.U P.U P.U
3.2.5. - Nama Alat :Wing valve
- Fungsi : Mengalihkan aliran sumur produksi.
- Mekanisme Kerja :Wing valve merupakan bagian dari Chrismastree
yang jumlahnya tergantung dari kapasitas dan
tekanan kerja sumur. Valve ini dibuka dan ditutup
dengan cara memutar roda pada bagian atasnya.
Gambar 3.5. Wing Valve
(www.vintrol.com)
- Spesifikasi :
Tabel III-5
Spesifikasi Wing Valve
Design Specification
o LU temperature class is for -50 to 250 degrees F
o DD trim also standard for NACE service condition
o API 6A Licensed and Monogrammed.
o 2M-5M are Expanding gate style a providing a
positive mechanical seal for bubble tight
performance.
o 10M-15M are slab gate configuration for universal
bi-directional sealing.
o Wing valve are available in sizes 1 13/16” – 7
1/16”.
o Working pressure 2,000 psi to 15,000 psi.
3.2.6. - Nama Alat : Swab Valve
- Fungsi : Manual gate valve yang dibuka untuk membiarkan
tekanan fluida mencapai top adapter untuk
membaca tekanan, mengambil sample fluida dan
juga untuk lewatnya wireline unit.
-
Mekanisme kerja : Dengan membuka gate
valve sampai mencapai top adapter kemudian
membaca tekanannya. Dilakukan secara manual.
Gambar :
- Spesifikasi :
Tabel III-6
Spesifikasi Swab Valve
DESCRIPTION S/N MTL# C# E#QTY
2 1/16" SWAB VALVE
SR4576-5 1079 A501180 118474721
2 9/16" SWAB VALVE
11029577-25-1
2735 A501244 12042481 1
2 1/16" WKM 5000# SWAB
VALVE639780-1 3682 A501126 11700389 1
Gambar 3.6. Swab Valve
(http://www.completioninfo.com/christmas_tree.html)
3.2.7. - Nama Alat : Single Production Packer
- Fungsi : Production Packer berfungsi untuk menyekat annulus
tubing dengan casing pada zona produktif.
- Mekanisme : Production packer setelah dirangkaikan dengan tubing,
dimasukkan ke dalam lubang sumur sampai ke formasi
produktif. Production packer ini bekerja secara hidrolis
yang secara otomatis akan menyekat annulus tubing
dengan casing pada zona produktif.
- Spesifikasi :
Tabel III-7
Spesifikasi Single Production Packer
Casing Packer
OD(in./mm)
Weight(lb/ft)
Min. ID(in./mm)
Max.OD(in./mm)
Min. ID(in./mm)
Max.OD
(in./mm)
Box Up,Pin Down (in)
Product
4-1/2114.3
9.5`14.1
3.92099.57
4.090103.89
1.9248.8
3.77195.76
2-3/8 EU’8 RD’
43RS.101
5127.0
11.517.1
4.408111.96
4.560115.82 1.92
48.8
4.250107.95 2-3/8
EU 8 RD
43RS.106
15.022.3
4.276108.61
4.408111.96
4.125104.78
43RS.103
5-3/4146.1
22.533.5
4.990126.75
1.9349.0
4.781121.44
2-3/8 EU 8 RD
45RS.105
2.3760.2
2-7/8 EU 8 RD
45RL.102
Gambar 3.7. Single Production Packer
(http://www.welldynamics.com/fc_packers.html)
3.2.8. - Nama Alat : Dual Prodution Packer
- Fungsi : Productions Packer berfungsi untuk memisahkan
atau menyekat annulus tubing dengan casing pada
zona produktif.
- Mekanisme Kerja : Production packer setelah dirangkaian dengan
tubing, dimasukkan ke dalam lubang sumur
sampai ke formasi produktif. Production packer
ini bekerja secara hidrolis yang secara otomatis
akan menyekat annulus tubing dengan casing
pada zona produktif.
Gambar 3.8. Dual Production Packer
(http://www.rmspumptools.com/about-us/innovation.php)
- Spesifikasi :
Tabel III-8
Spesifikasi Dual Production Packer
Hydro-12 Hydrolic Set Dual String Packer Specifications
Casing Packer
Size
(in[mm])
Weight
range
(lbm/ft)
Max OD
(in[mm])
Long
String Min
ID
(in[mm])
Short
String
Min ID
(in[mm])
Differential
Pressure
Rating
(psi[kPa])
7000(177,8
)
23.0-
26.0
6089(154,7) 2.375[60.3] 2.375[60.3] 5000[34,475]
9.625[2445
]
40.5-
43.5
8.537[216.8
]
2.875[73.0] 2.875[73.0]
3.500[88.9] 3.500[88.9]
3.2.9. - Nama Alat : Flow Coupling
- Fungsi : Untuk melindungi tubing dari aliran turbulensi
fluida formasi.
- Mekanisme : Pipa berdinding tebal ini dipasang untuk
melindungi tubing dari aliran turbulen, karena
dindingnya tebal maka pipa ini tidak mudah
terkikis.
- Spesifikasi :
Gambar 3.9. Flow Coupling
(http://www.partridgeshadleigh.co.uk/hardware/tools/air-tools)
Tabel III-9
Spesifikasi Flow Coupling
Tubing Max OD
(in[mm])
Min ID (in[mm])
Size (in[mm]) Weight (lbm/ft)
2.375 (60.3)
2.875 (70.3)
3.500 (88.9)
4.500 (114.3)
5.500 (139.7)
7.000 (177.8)
4.6
6.5
9.3
12.8
17.0
26.0
3.063 (77.8)
3.668 (93.2)
4.500 (114.3)
5.563 (141.3)
6.050 (153.7)
7.656 (194.5)
1.995 (50.7)
2.441 (62.0)
2.992 (76.0)
3.883 (97.4)
4.767 (121.1)
6.151 (156.2)
3.2.10. - Nama Alat : Sliding Sleeve Door
- Fungsi : S.S.D. ini berfungsi untuk mengalirkan fluida dari dua
formasi yang berbeda tekanannya.
- Mekanisme : Sliding Sleeve Door ini bekerja secara mekanik
menggunakan wireline dari permukaan. Digunakan
pada instalasi gas lift pack off.
Gambar 3.10. Sliding Sleeve Door
(http://gdhuarun.en.made-in-china.com/product/rqSnDPjlhIWp/China-
Stainless-Steel-Sliding-Sleeve-HR1300A-7-.html)
- Spesifikasi :
Tabel III-10
Spesifikasi Sliding Sleeve Door
Sliding Sleeves
OD (in.[mm])
TypeMax. OD (in. [mm])
Min. OD (in. [mm])
Flow Area Through
Ports (in.2
cm2])
Pressure Rating (psi [kPa])
2.875[73.0]CSX-
3U3.702[94.0] 2.312[58.7] 6.39[41.2]
7,500[51,711]
3.500[88.9]
CS-3U
4.280[108.7]
2.812[71.4]
6.59[42.5]CSD-
3U2.750[69.9]
CSX-3U
2.812[71.4]
4.500[113.3]
CS-3D
5.500[139.7]
3.687[93.6]
11.93[77.0]CSDB-
3D3.750[95.3]
5.500[139.7]
CSDB-3D
6.795[172.6]
4.500[114.3]
18.6[120.0]CSX-
3U4.562[115.9]
3.2.11. - Nama Alat : Sliding Safety Valve
- Fungsi : Untuk pengamanan aliran
- Mekanisme : Valve ini dipasang pada rangkaian tubing yang bekerja
secara otomatis dengan menggunakan tenaga hidrolis
melalui pipa ¼ inch dari permukaan, yang umumnya
dipasang kira-kira 100 meter di bawah permukaan tanah
atau dasar laut. Untuk sumur-sumur di lepas pantai alat
ini mutlak harus digunakan.
Gambar 3.11. Sliding Safety Valve
(http://en.wikipedia.org/wiki/Safety_valve)
- Spesifikasi :
Tabel III-11
Spesifikasi Sliding Subsurface Safety Valve
Flow measurement: 3-inch orifice meter upstream of test section with orifice
plates ranging from 0.25 inch to 2.25 inch
8-inch annubar upstream of test section
Static pressure measurement: 0-3,000 psig
Differential pressure: 0-2,000 psid (across test section)
Temperature measurement: 0-125 °F
Hydraulic control fluid pressure: 0-10,000 psig
Flow medium: nitrogen gas, stored in: 625 ft3 vessel at up to 3,000 psig 500 ft3
vessel at up to 3,000 psig
Gas charging system including 6,000-gallon liquid nitrogen storage tank
Blowdown operation, with remote operation of controls and data acquisition
Eighteen-foot normally vertical test section--flexibility to allow other
configurations for special applications
Data acquisition: 12-bit, PC-based data acquisition system
3.3. PEMBAHASAN
Sembur alam merupakan metode pengangkatan minyak ke permukaan
dengan menggunakan tenaga atau tekanan yang berasal dari reservoir/formasi
dimana sumur berada. Sumber tenaga untuk sembur alam antara lain berasal
dari :
‒ Overburden pressure, yaitu tekanan oleh beban batuan yang ada di atasnya
sehingga akan terjadi proses kompaksi. Jika tekanan reservoir lebih besar
dari tekanan overburden maka terjadi abnormal pressure dan jika
sebaliknya akan terjadi subnormal pressure.
‒ Pore Pressure, yaitu tekanan yang ditimbulkan oleh pori batuan yang
diakibatkan oleh fluida yang ada di dalamnya mengalami pengembangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan peralatan sumur adalah
kondisi optimum sumur tersebut yang dapat tercapai dengan adanya faktor
cadangan, ulah aliran fluida untuk diproduksi, interaksi atau hubungan antara
kelakuan formasi berproduksi dengan kondisi atau parameter produksi di
permukaan (Psp, Pwh), fleksibilitas untuk system produksi di masa yang akan
datang (artificial lift), jenis material-material untuk kondisi-kondisi khusus
(korosi, dsb), dan faktor kemudahan pemasangan dan penanganan serta keamanan
kerja.
Sumur berproduksi secara sembur alam , terjadi jika tenaga alamiah dari
reservoar masih mampu untuk mengalirkan fluida dari formasi produktif ke dasar
sumur dan mengangkat fluida dari dasar sumur ke permukaan.
Untuk mempertahankan agar sumur berproduksi secara natural , maka
diperlukan Tekanan di dasar sumur (Pwf) cukup untuk :
a. Menopang aliran vertikal dari kolom fluida.
b. Mempertahankan tekanan kepala sumur agar mampu mengalirkan
sepannjang Cristmas tree sampai flow line dan surface facility.
Berdasarkan hal tersebut agar fluida reservoar dapat mengalir ke
permukaan, maka tekanan dasar sumur (Pwf) harus lebih besar dari kolom fluida
vertikal ditambah Tekanan kepala sumur.
Peralatan sembur alam dibedakan berdasarkan jenis dan kegunaanya adalah
sebagai berikut :
1. Peralatan di Atas Permukaan
a. Kepala Sumur (wellhead)
b. Silang Sembur (X-mastree)
2. Peralatan di Bawah Permukaan
a. Tubing (pipa alir vertical)
b. Packer (penyekat annulus)
c. Anchor
d. Peralatan pelengkap di bawah permukaan.
3.4. KESIMPULAN
1. Metode sembur alam dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas dari
peralatan, baik peralatan atas maupun bawah permukaan.
2. Sumur berproduksi secara sembur alam , terjadi jika tenaga alamiah
dari reservoar masih mampu untuk mengalirkan fluida dari formasi
produktif ke dasar sumur dan mengangkat fluida dari dasar sumur ke
permukaan. Untuk mempertahankan agar sumur berproduksi secara
natural , maka diperlukan Tekanan di dasar sumur (Pwf) cukup untuk :
Menopang aliran vertikal dari kolom fluida, Mempertahankan tekanan
kepala sumur agar mampu mengalirkan sepannjang Cristmas tree
sampai flow line dan surface facility.
3. Berdasarkan hal tersebut agar fluida reservoar dapat mengalir ke
permukaan, maka tekanan dasar sumur (Pwf) harus lebih besar dari
kolom fluida vertikal ditambah tekanan kepala sumur.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya produksi sumur sembur
alam adalah :
a. Tekanan formasi di dasar sumur
b. Kedalaman sumur
c. Ukuran tubing dan ukuran choke
5. Sumber tenaga pada metode sembur alam adalah berasal dari :
a. Tekanan Overburden (overburden pressure).
b. Tekanan formasi
6. Wellhead merupakan peralatan kontrol sumur di permukaan guna
menahan semburan atau kebocoran cairan sumur ke permukaan. X-
mastree berfungsi sebagai pengaman dan pengatur aliran produksi di
permukaan.