bab iii metodologi penelitian -...
TRANSCRIPT
-
36
Bab III Metodologi Penelitian
III.1 Bagan Alir Penelitian
Pada penelitian ini komponen biaya yang dikaji difokuskan pada biaya tidak tetap
(pemeliharaan jalan) yang didefinisikan bahwa penambahan pengguna jalan
merupakan beban yang akan berdampak pada kerusakan jalan dan besar biaya
pemeliharaan. Untuk hubungan masing-masing komponen beban lalu-lintas,
kerusakan dan biaya dapat dijelaskan dalam Kerangka Pemikiran seperti yang
terlihat pada Gambar III.1.
Gambar III.1 Kerangka Pemikiran
Selanjutnya asumsi parameter yang digunakan untuk masing-masing komponen
yaitu:
Beban, diwakilkan oleh beban sumbu dari data lalu-lintas yang terjadi di ruas
jalan.
Kerusakan, diwakilkan oleh angka ekivalen dan kondisi fungsional dari data
roughness (IRI) kinerja jalan.
Biaya Pemeliharaan, diwakilkan oleh data bentuk penanganan berdasarkan
parameter IRI dan harga satuan untuk masing-masing penanganan.
-
37
III.1.1 Tahapan Penelitian
Secara umum tahapan penelitian dilakukan dalam 4 (empat) tahap (Gambar III.2),
yaitu:
1. Tahap Persiapan
2. Tahap Pengumpulan Data
3. Tahap Analisis
4. Tahap Penarikan Kesimpulan
III.1.2 Tahap Persiapan
Pekerjaan persiapan meliputi kegiatan studi pustaka berupa kajian-kajian terkait
kompensasi di sektor jalan yang sudah pernah dilakukan sebelumnya, kajian dan
teori tentang perencanaan dan pemeliharaan perkerasan jalan, menyempurnakan
metodologi pendekatan penelitian, menyiapkan materi yang terkait dengan metoda
analisis pembentukan model kompensasi.
III.1.3 Pengumpulan Data
Pelaksanaan pengumpulan data dilakukan dalam rangka pengadaan data-data yang
diperlukan dalam penelitian ini. Kebutuhan data yang diperlukan dalam penelitian
ini antara lain:
1. Inventarisasi data perencanaan Jalan Baru, untuk Jalan Arteri.
2. Inventarisasi data-data lalu-lintas, sebagai contoh komposisi beban lalu-lintas
digunakan hasil survei volume lalu-lintas (LHR) dari survey lalu-lintas dan
Beban Sumbu dengan alat WIM di ruas Pantura dan Jalintim Sumatera, data ini
bersumber dari Departemen Pekerjaan Umum.
3. Program pemeliharaan jalan berdasarkan tingkat kerusakan dan jenis
pemeliharaan, data ini bersumber dari Departemen Pekerjaan Umum.
4. Harga satuan pembangunan dan pemeliharaan jalan, data ini bersumber dari
Departemen Pekerjaan Umum.
III.2 Tahap Analisis
Untuk menyusun suatu model kompensasi untuk pemeliharaan jalan tentu bukan
hal yang mudah. Ada banyak faktor yang akan mempengaruhi beban dan
kerusakan jalan. Namun demikian dalam penelitian ini dicoba dikembangkan
-
38
Gambar III.2 Bagan Alir Penelitian
pendekatan dari kondisi fungsional jalan oleh beban lalu-lintas saja. Untuk itu
dilakukan batasan atau asumsi yang logis dan dapat diterima. Selanjutnya skenario
-
39
struktur dalam analisis nilai kompensasi didasarkan dalam kombinasi beberapa
kondisi dari:
1. Kondisi Perkerasan Jalan
2. Sistem Manajemen Pemeliharaan
3. Karakteristik Lalu-lintas (Beban, Komposisi, Jenis, dan Golongan Kendaraan)
Ada beberapa tahapan detail yang dilakukan dalam analisis ini, antara lain:
III.2.1 Perhitungan Tebal Lapis Perkerasan Lentur Jalan Baru dengan
Metode Bina Marga
Perhitungan ini menggunakan data-data perencanaan Jalan Nasional dengan
Metoda Bina Marga (Pt T-01-2002-B) dengan 3 kondisi Kumulatif ESAL. Hasil
analisis ini berupa tebal dan jenis perkerasan, IRI awal, dan biaya konstruksi,
biaya pemeliharaan rutin, biaya pemeliharaan berkala dan biaya peningkatan
struktur.
III.2.2 Perhitungan Biaya Pemeliharaan Jalan per ESAL dengan
menggunakan analisis Discount Rate per tahun
Perhitungan ini menggunakan kondisi perkerasan jalan tertentu dengan biaya
penanganan yang dibutuhkan per tahun berdasarkan sistem manajemen tertentu
sesuai dengan discount rate dan base year yang dipilih. Hasil analisis ini berupa
total biaya per ESAL/km/lajur yang dibutuhkan per tahun untuk memulihkan
kondisi jalan kepada kondisi semula (kondisi jalan dibuka).
III.2.3 Analisis Perhitungan Angka Ekivalen sebagai faktor Tingkat
Kerusakan
Pendekatan ini dilakukan dengan menghitung angka ekivalen kendaraan/Faktor
ESAL per golongan kendaraan (penggolongan Bina Marga). Nilai faktor
berdasarkan faktor ekivalen (AE) dihitung dengan menggunakan persamaan nilai
ekivalen kendaraan. Masing-masing tipologi beban dikelompokkan dalam
kelompok beban yaitu beban lebih rendah dari beban rencana (over design), beban
ijin (MST 10 T) dan beban lebih dari beban rencana atau beban berlebih (under
-
40
design). Sehingga akan diperoleh masing-masing faktor per ESAL untuk masing-
masing tipologi beban.
III.2.4 Analisis Pengaruh beban kendaraan terhadap biaya pemeliharaan
jalan
Analisis ini untuk melihat sejauh mana pengaruh beban kendaraan (aktual)
terhadap kondisi jalan dan biaya pemeliharaan. Komponen biaya sendiri lebih
dinilai dari kebutuhan kegiatan penanganan yang dibutuhkan dari prediksi IRI per
tahun sehingga dapat mempertahankan kondisi sampai akhir umur layan.
Kemampuan manajemen pemeliharaan jalan tidak lagi tergantung pada dana
alokasi namun lebih kepada kebutuhan aktual dilapangan.
III.2.5 Analisis Nilai Kompensasi
Nilai kompensasi tentunya sangat tergantung pada struktur kompensasi yang
digunakan. Selanjutnya hasil analisis biaya per ESAL akan dikalikan dengan total
angka ekivalen dari masing-masing golongan. Namun untuk memungkinkan
penerapan dilapangan maka penelitian ini akan merekomendasikan nilai
kompensasi per golongan. Selanjutnya nilai kompensasi per satuan waktu akan
tergantung pada LHR dan faktor ESAL atau lebih sederhana disebut tergantung
pada besar kumulatif ESAL.
III.3 Kesimpulan dan Saran
Diakhir penelitian ini akan diberikan kesimpulan yang berarti dan saran yang
bermanfaat bagi para pembaca. Selain itu diharapkan hasil penelitian ini dapat
melengkapi penelitian-penelitian terkait yang sebelum yang telah dilakukan.
2009 TS PP MERY CHRISTINA PAULINA SILALAHI 1-BAB 3
2011-12-01T13:37:27+0700Digital Content