bab iii metodologi penelitian a. metode...
TRANSCRIPT
70
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu quasi eksperimen,
sebagaimana yang dikatakan oleh Wiersma (1991:99) bahwa dalam quasi
eksperimen, variabel bebas sengaja “dimanipulasi” oleh peneliti. Manipulasi yang
dimaksud disini yaitu, peneliti sengaja membawa sebuah metode atau strategi baru
dalam sebuah pembelajaran, dan mengarahkan siswa untuk mengikuti strategi
yang dibawa oleh peneliti. Arikunto (2005:207) menjelaskan bahwa metode
eksperimen merupakan metode yang digunakan untuk mencari tahu ada tidaknya
pengaruh atau akibat dari penerapan “sesuatu” yang dikenakan pada subjek
selidik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan umum metode eksperimen ini
adalah untuk membandingkan sebuah keadaan dengan keadaan lainnya, sehingga
diperlukan adanya kelompok/kelas kontrol dan ada pula kelompok eksperimen
untuk dijadikan pembanding.
B. Desain Penelitian
Desain yang digunakan yaitu Posttest Only Control Groups Design
(McMillan, J.H and Sally, S, 1989:321). Dalam penelitian ini, kelas yang dipilih
sebagai kelas kontrol dan eksperimen yaitu kelas dimana para siswanya memiliki
kesamaan tingkat prestasi. Sebagaimana desain eksperimen pada umumnya,
desain Posttest Only Control Groups Design ini menggunakan dua atau lebih
71
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
kelompok yang dijadikan sebagai subjek penelitian, hanya saja dalam model atau
desain ini tidak diadakan pretest sebelum pemberian treatment. Adapun yang
digunakan sebagai alat pembanding untuk melihat berkembang atau tidaknya
karakter budaya siswa sebelum dan setelah pemberian treatment yaitu dengan
membandingkan hasil belajar bersama guru yang menggunakan strategi awal
dengan hasil belajar menggunakan strategi baru yang dibawa oleh peneliti.
Berikut dipaparkan dalam tabel desain penelitian di bawah ini mengenai desain
yang dimaksud:
Tabel 3.1
Desain Penelitian Eksperimen
Kelompok Treatment Posttest
Eksperimen X O
Kontrol - O
Keterangan:
O = Tes akhir pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
X = Treatment (pembelajaran peneladanan pahlawan melalui diskusi
dan tanya jawab)
- = Ceramah
C. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 8 Bandung yang berlokasi di Jalan
Solontongan no. 3 Bandung, Jawa Barat. Adapun kelas yang dijadikan sampel
sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol yaitu kelas XI IPS. Dimana kelas XI
IPS 1 sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas eksperimen yang
mendapatkan treatmen.
72
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Peneladanan Biografi Pahlawan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001) dijelaskan bahwa yang
dimaksud dengan “meneladani” yaitu meniru atau mencontoh, sama halnya
dengan Noer (1999:178) yang mengartikan kata “teladan” dalam arti yang sama
yaitu memberi contoh. Dari definisi tersebut, maka dapat ditarik benang merah
mengenai makna peneladanan dalam pendidikan, yaitu cara mendidik dengan
memberi contoh dimana anak didik dapat menirunya baik dari segi perkataan,
perbuatan, maupun cara berpikir sosok yang diidolakannya. Adapun sosok yang
sengaja dimunculkan dalam strategi yang diterapkan ini yaitu para pahlawan.
2. Karakter Bangsa
Berikut dijelaskan melalui tabel di bawah ini mengenai karakter bangsa
yang dimaksud:
Tabel 3.2
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Indikator Deskripsi
Karakter
Bangsa
1. Religius Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain,
dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan
dirinya sebagai seseorang yang selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan
orang lain yang berbeda dari dirinya
73
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Lanjutan..
4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh kepada berbagai ketentuan dan peraturan
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas
8. Demokratis Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain
9. Rasa ingin
tahu besar
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengarnya
10. Semangat
kebangsaan
Cara berpikir, bertindan, dan berwawasan yang
menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan diri dan kelompoknya
11. Cinta tanah
air
Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa
12. Menghargai
prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang ebrguna bagi
masyarakat, dan mengakui serta menghormati
keberhasilan orang lain
13. Bersahabat/
komunikatif
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan
orang lain
14. Cinta damai Sikap, perkataan, dan tindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan aman
atas kehadiran dirinya
15. Gemar
membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi
dirinya
16. Peduli
lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi
74
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Lanjutan..
17. Peduli sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberikan
bantuan pada orang lain dan masyarakat
yangmembutuhkan
18. Tanggung
jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melakukan
tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia
lakukan terhadap dirinya sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial, dan budaya), negara dan
Tuhan Yang Maha Esa
Sumber: Hasan, et al (2010:9-10;46)
E.Teknik Pengumpulan Data
1. Tes tertulis
Tes ini sebagai salah satu alat untuk mengumpulkan informasi mengenai
karakter bangsa yang telah terbentuk dalam diri peserta didik. Adapun tes tertulis
ini dilakukan dua kali, yaitu pada pertengahan pertemuan (midtest) dan pada akhir
pertemuan (posttest). Adapun bentuk tes yang dimaksud yaitu berupa essay, yang
dimulai pada pemahaman konsep hingga sikap dan tindakan yang dilakukan oleh
peserta didik ketika menemukan suatu peristiwa, setelah guru memberikan
treatment yang berbeda dengan proses pembelajaran sebelumnya. Berikut
dipaparkan di dalam tabel rubrik penilaian berikut:
75
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.3
Rubrik Penilaian
Skala Kategori Keterangan
1 Kurang Tidak menjawab
2 Cukup Mendeskripsikan makna
3 Baik Mendeskripsikan makna
Memberikan sebuah contoh
4 Sangat
baik
Mendeskripsikan makna
Memberikan beberapa contoh
Mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Adapun tes tertulis yang diberikan pada midtest yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.4
Instrumen Midtest
No Indikator Definisi Aplikasi
1. Religius
2. Jujur
3. Toleransi
4. Disiplin
5. Kerja keras
6. Kreatif
7. Mandiri
8. Demokratis
9. Rasa ingin tahu besar
10. Semangat kebangsaan
11. Cinta tanah air
12. Menghargai
13. Bersahabat/ komunikatif
14. Cinta damai
15. Gemar membaca
16. Peduli lingkungan
17. Peduli social
18. Bertanggung jawab
76
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.5
Instrumen Posttest
No Indikator
1. a. Menurut pendapat anda, bagaimanakah aplikasi konsep sila pertama dari
Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa)?
b. Berikan contoh konkrit yang telah anda lakukan dalam kehidupan sehari-
hari
2. a. Menurut pendapat anda, mengapa kejujuran memiliki peran penting dalam
pembangunan sebuah bangsa?
b. Berikan contoh sikap jujur yang telah anda terapkan sebagai penerus
bangsa, di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat!
3. a. Bagaimana sikap bijak dalam menghadapi keragaman budaya yang ada di
Indonesia?
b. Kemukakan contoh konkrit yang telah anda lakukan dalam menyikapi
keragaman tersebut, baik di lingkungan sekolah dan masyarakat!
4 a. Menurut anda, hal-hal apa saja yang dapat mempengaruhi
keberhasilan/kemajuan suatu bangsa?
b. Apakah anda telah melakukan hal-hal tersebut? Kemukakan contoh!
5 a. Untuk mencapai kemerdekaan seperti sekarang ini, para pejuang tentu
tidak mendapatkannya dengan mudah (tanpa kerja keras). Menurut
pendapat anda, masih perlukah para penerus bangsa bekerja keras untuk
mengisi kemerdekaan yang telah dicapai oleh para pahlawan?
b. Kemukakan alasannya, serta berikan contoh sikap (kerja keras) yang telah
anda lakukan sehubungan dengan hal-hal pengisian kemerdekaan!
6 a. Sebagai generasi penerus, hal-hal apa saja yang dapat anda lakukan untuk
mengisi kemerdekaan?
b. Sebutkan contoh konkrit yang telah anda lakukan, serta kemukakan
alasannya!
7 a. Menurut pendapat anda, apakah sikap masyarakat dalam mengemukakan
pendapat (dengan demonstrasi) merupakan aplikasi konsep demokratis
yang benar?
b. Kemukakan alasannya, dan berikan contoh sikap demokratis yang telah
anda lakukan di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat!
77
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Lanjutan..
8 a. Pernahkah anda dengan sengaja mencari tahu bagaimana proses Indonesia
dalam mencapai kemerdekaan? Kemukakan alasan mengapa anda
melakukan hal tersebut! Hal apa saja yang anda temukan untuk dijadikan
tauladan dari perjuangan para pahlawan yang dapat anda terapkan dalam
kehidupan saat ini?
9 a. Bagaimana cara anda mempertahankan kebudayaan indonesia? Apa yang
akan anda lakukan jika negara lain mengklaim kebudayaan Indonesia
sebagai kebudayaan mereka? Kemukakan alasan anda dalam melakukan
hal tersebut!
10 a. Menurut pendapat anda, apa yang dimaksud dengan “cinta tanah air”?
sebutkan contohnya, serta kemukakan alasan mengapa hal tersebut
dikatakan sebagai aplikasi dari rasa cinta kepada tanah air!
11 a. Sebagai seorang peserta didik, perlukah anda meneladani sosok pahlawan?
Kemukakan alasannya, dan berikan contoh keteladanan yang telah anda
terapkan dalam kehidupan sehari-hari!
2. Tugas Terstruktur
Tugas terstruktur ini dikemukakan sejak awal pertemuan pada masing-
masing kelas (eksperimen dan kontrol), dan akan dikumpulkan pada saat proses
rangkaian pembelajaran telah selesai dilakukan. Hasil akhir dari tugas ini yaitu
berbentuk sebuah makalah yang berisikan pengembangan materi yang diberikan
oleh guru. Cara ini diambil karena disebabkan durasi pembelajaran sejarah yang
terbilang singkat, sehingga terbatasnya guru dalam memberikan seluruh informasi
yang berkenaan dengan materi pembelajaran yang terkait. Selain itu, pemberian
tugas terstruktur ini bertujuan untuk melihat sejauh mana tingkat pemahaman,
nalar, dan kreativitas tiap peserta didik dalam memperoleh informasi tambahan
dalam rangka memperkaya wawasan dan pengetahuan mereka mengenai
informasi awal yang diperoleh dari guru di sekolah. Salah satu point penting yang
78
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
akan dinilai yaitu konten makalah berupa kesimpulan mengenai point-point
keteladanan yang diperoleh peserta didik dari para pahlawan yang mereka angkat
dalam makalah tersebut.
3. Observasi
Observasi dilakukan setiap kegiatan pembelajaran berlangsung dengan
membawa lembar observasi yang berisi indikator-indikator karakter yang ingin
dicapai dari pendidikan karakter bangsa. Hasil yang diperoleh dari observasi
tersebut akan dijadikan sebagai data tambahan dalam mengambil kesimpulan.
Dalam mengadakan observasi, digunakan lembar observasi yang dijadikan acuan
dalam penilaian. Adapun lembar observasi yang digunaka adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6
Lembar Observasi
No Kegiatan Siswa Skala Penilaian
1 2 3 4
1 Religious
Berdoa sebelum dan atau setelah pembelajaran
Beribadah pada waktunya
2 Jujur
Tidak mencontek
Mengumumkan benda yang ditemukan
3 Toleransi
Menghargai teman yang sedang beribadah
Menolong teman yang tidak membawa alat tulis
4 Disiplin
Hadir tepat waktu
Memakai seragam sesuai aturan
5 Kerja keras
Berusaha mengumpulkan tugas tepat waktu
Aktif dalam pembelajaran
79
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Lanjutan..
6 Kreatif
Memberikan jawaban dan atau ide yang unik
Memperindah tampilan tugas yang diberikan oleh guru
7 Mandiri
Percaya diri dalam mengerjakan tugas sendiri
8 Demokratis
Memberi kesempatan kepada teman untuk mengemukakan
pendapatnya
9 Rasa ingin tahu
Berani bertanya kepada guru
Menggunakan media lain dalam mencari informasi yang
berkaitan dengan tugas
10 Semangat kebangsaan
Berpartisipasi dalam perlombaan
Membaca biografi para pahlawan dan mencontoh hal positif
dalam kehidupan keseharian
11 Cinta tanah air
Sungguh-sungguh dalam belajar
12 Menghargai
Memperhatikan apa yang disampaikan oleh guru
Turut member apresiasi terhadap keberhasilan teman
Tidak mengejek hasil kerja atau pendapat teman
13 Bersahabat/komunikatif
Berkomunikasi dengan santun baik terhadap guru maupun
teman
Mengucapkan terimakasih setelah menerima bantuan
14 Cinta damai
Tidak bertengkar antar teman
Menjalin keakraban
15 Gemar membaca
Membaca buku-buku yang telah disediakan oleh pihak
sekolah (di perpustakaan)
Banyak mencari referensi lain dalam menyelesaikan tugas
16 Peduli lingkungan
Membersihkan kelas sebelum memulai pelajaran
Membuang sampah pada tempatnya
Mencuci tangan setelah melakukan kegiatan
17 Peduli sosial
Membantu teman yang sedang mengalami kesulitan
Memanggil teman yang masih berada di luar kelas ketika
pembelajaran akan segera dimulai
Berbagi dengan teman
18 Bertanggung jawab
Menyelesaikan tugas tepat waktu
80
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
F. Teknik Analisis Data
1. Uji instrumen
Tes yang baik adalah tes yang telah diuji tingkat validitas, reliabilitas, daya
pembeda, dan tingkat kemudahan/kesukarannya. Adapun alat bantu yang
digunakan dalam menguji kualitas tes tersebut yaitu menggunakan software SPSS
17 for windows. Berikut ini akan dijelaskan satu per satu jenis pengujian yang
dimaksud dalam rangka untuk mengetahui kualitas dari alat tes yang dibuat.
a. Validitas
Menghitung validitas item butir soal dengan rumus korelasi Pearson Product
Moment angka kasar seperti yang telah dikemukakan oleh Arikunto S
(1999:162)
})(}{)({
)(2222 YYNXXN
YXXYNrxy
keterangan
rxy = koefisien korelasi
X = skor tiap item
Y = skor total
N = jumlah peserta tes
Untuk memberi interpretasi mengenai validitas item butir soal, dapat
digunakan pedoman penilaian seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2008:257) ditunjukkan pada tabel berikut:
81
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.7
Interpretasi Validitas Item Soal
No Tingkat Hubungan Interval
1 Sangat Kuat 0,80 - 1,00
2 Kuat 0,60 - 0,79
3 Sedang 0,40 - 0,59
4 Rendah 0,20 - 0,39
5 Sangat Rendah 0,00 - 0,19
Dengan taraf signifikansi 5%, rhitung dibandingkan dengan rtabel, dengan
interpretasi sebagai berikut:
rhitung < rtabel, maka korelasi tidak signifikan
rhitung > rtabel, maka korelasi signifikan
kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi yang didapat, diuji dengan uji t
dengan rumus sebagai berikut:
21
2
r
nrt
, Sugiyono (2008:257)
Keterangan:
t = daya beda uji t
n = jumlah subjek
r = koefisien korelasi
Berikut ini dipaparkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrument, baik yang
digunakan dalam midtest maupun posttest:
82
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Midtest
Item-Total Statistics
Item-Total
Correlation
Sig.
(2-tailed)
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted Tafsiran
indikator 1 .708 .000 .649 . .924 valid
indikator 2 .776 .000 .743 . .922 valid
indikator 3 .605 .000 .566 . .926 valid
indikator 4 .642 .000 .596 . .925 valid
indikator 5 .565 .001 .510 . .927 valid
indikator 6 .721 .000 .669 . .924 valid
indikator 7 .619 .000 .572 . .926 valid
indikator 8 .514 .004 .473 . .928 valid
indikator 9 .587 .001 .514 . .928 valid
indikator 10 .787 .000 .750 . .921 valid
indikator 11 .815 .000 .790 . .922 valid
indikator 12 .558 .001 .521 . .927 valid
indikator 13 .530 .003 .480 . .927 valid
indikator 14 .696 .000 .666 . .925 valid
indikator 15 .828 .000 .786 . .921 valid
indikator 16 .716 .000 .668 . .923 valid
indikator 17 .813 .000 .782 . .921 valid
indikator 18 .750 .000 .692 . .924 valid
Sumber data: diolah dengan SPSS
83
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Posttest
Item-Total Statistics
Item-Total
Correlation
Sig.
(2-tailed)
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted Tafsiran
indikator 1 .649 .000 .608 . .978 valid
indikator 2 .832 .000 .804 . .977 valid
indikator 3 .809 .000 .776 . .977 valid
indikator 4 .855 .000 .836 . .976 valid
indikator 5 .871 .000 .859 . .976 valid
indikator 6 .921 .000 .908 . .975 valid
indikator 7 .853 .000 .838 . .976 valid
indikator 8 .846 .000 .827 . .976 valid
indikator 9 .920 .000 .908 . .975 valid
indikator 10 .935 .000 .926 . .975 valid
indikator 11 .903 .000 .892 . .976 valid
indikator 12 .903 .000 .892 . .976 valid
indikator 13 .903 .000 .892 . .976 valid
indikator 14 .930 .000 .922 . .975 valid
indikator 15 .854 .000 .830 . .976 valid
indikator 16 .931 .000 .923 . .975 valid
indikator 17 .890 .000 .879 . .976 valid
indikator 18 .821 .000 .793 . .977 valid
Sumber data: diolah dengan SPSS
Saifuddin Azwar (2003) dalam Kusnendi (2009:9) mengatakan bahwa, jika
koefisien korelasi item total memberikan nilai signifikansi positif ≤ 0.05 atau jika
koefisien korelasi item total dikoreksi (corrected item-total correlation)
memberikan nilai positif ≥ 0.25 atau ≥ 0.30 maka item tersebut dikatakan
memiliki validitas yang memadai dalam mengukur konstruk yang diteliti. Dari
rangkuman hasil uji validitas di atas, dapat dilihat nilai koefisien korelasi item
84
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
total untuk semua item memberikan nilai signifikansi positif ≤ 0.05. Selain itu,
koefisien korelasi item total dikoreksi (corrected item-total correlation) untuk
semua item memberikan nilai positif ≥ 0.30, hal tersebut menunjukkan bahwa
seluruh item pada instrumen tersebut memiliki validitas yang memadai untuk
mengukur karakter atau sikap siswa.
b. Reliabilitas
Reliabilitas merujuk kepada konsistensi skor yang dicapai oleh peserta
didik yang sama ketika mereka diuji ulang dengan soal yang sama pada
kesempatan yang berbeda. Pada penelitian ini reliabilitas menggunakan teknik
belah dua Spearman-Brown dengan koefisien reliabilitas (Arikunto, 1999:173)
2
1
2
1
2
1
2
1
11
1
2
r
rr
Dengan:
r11 = koefisien reliabilitas yang telah disesuaikan
2
1
2
1r = koefisien antara skor-skor tiap bahan tes
Interpretasi dari derajat Reliabilitas suatu tes dapat dilihat pada tabel kategori
reliabilitas butir soal berikut:
85
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.10
Kategori Reliabilitas Butir Soal
Batasan Kategori
0,80<r11 ≤1,00 Tinggi
0,60<r11 ≤0,80 Cukup
0,40<r11 ≤0,60 Agak rendah
0,20<r11 ≤0,40 Rendah
<r11 ≤0,20 Sangat rendah
Hasil uji reliabilitas data. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan SPSS,
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.11
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Midtest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.928 .933 18
Sumber data: diolah dengan SPSS
Tabel 3.12
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.977 .981 18
Sumber data: diolah dengan SPSS
Hair, Anderson, Tatham & Black (1998) dalam Kusnendi (2009:13) menjelaskan
bahwa jika nilai Cronbach’s Alpha (Cα) ≥ 0.70, diindikasikan instrumen
86
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pengukuran memiliki reliabilitas internal yang memadai dalam mengukur
konstruk yang diteliti. Dari tabel hasil uji reliabilitas di atas menunjukkan nilai
Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebesar 0.928 dan 0.977 (> 0.70), maka dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas internal yang
memadai untuk mengukur karakter atau sikap siswa.
c. Daya Pembeda
Daya pembeda sebuah soal adalah kemampuan suatu soal tersebut untuk
dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang
kemampuannya rendah. Sebuah soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik
bila peserta didik yang pandai dapat mengerjakan dengan baik, dan peserta didik
yang kurang pandai tidak dapat mengerjakan dengan baik. Discrimminatory
Power (daya pembeda) dihitung dengan membagi testee kedalam dua kelompok,
yaitu kelompok atas (the higher group); kelompok testee yang tergolong pandai,
dan kelompok bawah (the lower group); kelompok testee yang tergolong rendah.
A
BA
JS
JBJBDP
, Suherman
Keterangan:
DP = daya pembeda
JBA = jumlah peserta didik kelompok atas yang menjawab benar
JBB = jumlah peserta didik kelompok bawah yang menjawab salah
JSA = jumlah peserta didik kelompok atas
87
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Klasifikasi daya pembeda yang digunakan menurut Suherman, sebagai berikut:
Tabel 3.13
Klasifikasi Daya Pembeda
Rentang Kategori
0,00 < DP ≤ 0,19 Kurang
0,20 < DP ≤ 0,39 Cukup
0,40 < DP ≤ 0,69 Baik
0,70 < DP ≤ 1,00 Sangat Baik
Adapun daya pembeda soal instrument midtest dan posttest yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain dipaparkan dalam table berikut:
Table 3.14
Daya Pembeda Soal Instrument Midtest
Item soal Daya Pembeda Tafsiran
1 0,48 Baik
2 0,22 Cukup
3 0,40 Baik
4 0,40 Baik
5 0,20 Cukup
6 0,41 Baik
7 0,20 Cukup
8 0,20 Cukup
9 0,25 Cukup
10 0,41 Baik
11 0,42 Baik
12 0,20 Cukup
13 0,20 Cukup
14 0,20 Cukup
15 0,47 Baik
16 0,25 Cukup
17 0,25 Cukup
18 0,47 Baik
Diolah dengan Anatest
88
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Table 3.15
Daya Pembeda Soal Instrument Posttest
Item sosal Daya Pembeda Tafsiran
1 0,42 Baik
2 0,44 Baik
3 0,47 Baik
4 0,42 Baik
5 0,20 Cukup
6 0,48 Baik
7 0,20 Cukup
8 0,20 Cukup
9 0,48 Baik
10 0,42 Baik
11 0,40 Baik
12 0,20 Cukup
13 0,20 Cukup
14 0,20 Cukup
15 0,42 Baik
16 0,22 Cukup
17 0,40 Baik
18 0,42 Baik
Diolah dengan Anatest
Berdasarkan klasifikasi daya pembeda yang telah dipaparkan pada tabel 3.13,
maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang dijadikan alat ukur dalam
penelitian ini termasuk pada klasifikasi “baik”, dalam arti, soal-soal yang
digunakan dalam pengukuran, sudah baik dalam membedakan antara peserta didik
kelompok atas, dengan peserta didik kelompok bawah.
d. Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran suatu item menunjukkan apakah butir soal termasuk
sukar, sedang ataupun mudah. Untuk mengetahui taraf kemudahan setiap item
soal digunakan rumus Supranata (2005)
89
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
N
Xp
Dimana
P = nilai tingkat kemudahan
∑X = jumlah peserta tes yang menjawab benar
N = jumlah seluruh peserta tes
Kriteria untuk tingkat kemudahan soal dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.16
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Kategori
0,00 ≤ TK ≤ 0,30 Sukar
0,31 ≤ TK ≤ 0,70 Sedang
0,70 ≤ TK ≤ 1,00 Mudah
Adapun tingkat kesukaran soal instrument midtest dan posttest yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain dipaparkan dalam table berikut:
Table 3.17
Tingkat Kesukaran Soal Instrument Midtest
Item soal Tingkat Kesukaran Tafsiran
1 0,64 Sedang
2 0,61 Sedang
3 0,56 Sedang
4 0,59 Sedang
5 0,30 Sukar
6 0,47 Sedang
7 0,25 Sukar
8 0,25 Sukar
9 0,47 Sedang
10 0,50 Sedang
11 0,58 Sedang
12 0,26 Sukar
13 0,28 Sukar
14 0,28 Sukar
15 0,52 Sedang
16 0,23 Sukar
17 0,63 Sedang
18 0,47 Sedang
Diolah dengan Anatest
90
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Table 3.18
Tingkat Kesukaran Soal Instrument Posttest
Item soal Tingkat Kesukaran Tafsiran
1 0,54 Sedang
2 0,51 Sedang
3 0,46 Sedang
4 0,49 Sedang
5 0,30 Sukar
6 0,37 Sedang
7 0,25 Sukar
8 0,25 Sukar
9 0,37 Sedang
10 0,30 Sukar
11 0,58 Sedang
12 0,26 Sukar
13 0,28 Sukar
14 0,28 Sukar
15 0,52 Sedang
16 0,23 Sukar
17 0,23 Sukar
18 0,47 Sedang
Diolah dengan Anatest
Berdasarkan klasifikasi tingkat kesukaran soal yang telah dipaparkan pada tabel
3.16, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen yang dijadikan alat ukur dalam
penelitian ini termasuk pada klasifikasi yang seimbang antara soal yang sedang
dan yang sukar, dalam arti, soal-soal yang digunakan dalam pengukuran memiliki
tingkat kesukaran yang tidak terlalu tinggi dan tidak pula terlalu rendah.
2. Uji Hipotesis
a. Normalitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran kedua populasi
berdistribusi secara normal atau tidak. Untuk mengetahuinya peneliti
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan SPSS. Kriteria pengujian
91
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
adalah pada taraf signifikansi α 0,05 dikatakan data berdistribusi normal jika
χ2
hitung ≤ χ2tabel, sedangkan jika χ
2hitung > χ
2tabel maka data dinyatakan tidak normal.
Berikut disajikan dalam tabel mengenai hasil uji normalitas data yang diteliti:
Tabel 3.19
Uji Normalitas Data
Diolah dengan SPSS
Kriteria Uji Normalitas Data sebagaimana yang dijelaskan oleh Candiasa (2004:3)
bahwa:
Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh > α (0.05), maka sampel berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh < α (0.05), maka sampel bukan
berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
Berdasarkan hasil pengolahan data di atas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi
(Sig) yang diperoleh dari uji normalitas kelas eksperimen dan kelas kontrol
masing-masing sebesar 0.000 (< 0,05). Jika dilihat dari kriteria uji normalitas,
maka perolehan nilai signifikansi di atas mengindikasikan bahwa data bukan
berasal dari sampel yang berdistribusi normal. Berikut digambarkan melalui
grafik:
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
kelas eksperimen .494 37 .000 .479 37 .000
kelas kontrol .494 37 .000 .479 37 .000
a. Lilliefors Significance Correction
92
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Grafik 3.1
Normalitas Kelas Eksperimen
Grafik 3.2
Normalitas Kelas Kontrol
93
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Terlihat pada dua buah grafik di atas bahwa titik (nilai) observasi menjauh dari
garis normal yang diharapkan, dengan demikian disimpulkan bahwa data yang ada
tidak berdistribusi normal.
b. Homogenitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah kedua populasi mempunyai variansi yang
homogen dan heterogen. Tes uji homogenitas dua buah variansi ini dilakukan
bila kedua kelompok data ternyata berdistribusi normal. Langkah-langkahnya
sebagai berikut:
Mencari nilai F dengan menggunakan rumus (Fisher, 1985:23):
)1(
)1(2
2
RRXY
XY
k
knF
Vk
VbF dimana V = S
2
Vb = variansi terbesar
Vk = variansi terkecil
S = standar deviasi
n = jumlah responden
R = reliabel
k = variabel
Menentukan nilai F daftar dengan mencari nilai
Fα = (n1-1)(n2-1)
Menentukan homogenitas dengan kriteria, jika F hitung < Fα (n1-1)(n2-
1) maka kedua variansi tersebut homogen, sedangkan jika F hitung ≥
Fα (n1-1)(n2-1) maka kedua variansi tidak homogen.
94
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan homogen, maka
dilanjutkan dengan uji-t menggunakan rumus berikut:
yxyx nn
t
s
yx112
, Ruseffendi (1998)
Dengan: dk = nx + ny – 2, dan
Varians
2
1122
2
yx
yyxx
yx nn
nn sss
Kriteria uji-t adalah jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel maka dapat dikatakan bahwa kedua
kelas eksperimen dan kontrol relatif sama atau tidak dapat perbedaan. Sedangkan
jika thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka dapat dikatakan bahwa kedua kelas
eksperimen dan kontrol sama atau terdapat perbedaan. Berikut disajikan dalam
tabel dibawah ini megenai hasil uji homogenitas data yang diteliti:
Tabel 3.20
Uji Homogenitas Data
Test of Homogeneity of Variance
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
VAR00001 Based on Mean .000 1 72 1.000
Based on Median .000 1 72 1.000
Based on Median and
with adjusted df
.000 1 72.000 1.000
Based on trimmed mean .000 1 72 1.000
Diolah dengan SPSS
95
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Dalam Candasia (2004:5) bahwa interpretasi dilakukan dengan memilih salah
satu statistik, yaitu statistik yang didasarkan pada nilai rata-rata (Based on Mean).
Adapun kriteria untuk menetapkan homogenitas data yaitu:
Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh > α (0.05), maka variansi setiap
sampel dikatakan homogen.
Jika signifikansi (Sig) yang diperoleh < α (0.05), maka variansi setiap
sampel tidak homogen.
Dari tabel di atas dapat dilihat nilai signifikansi yang diperoleh berdasarkan
nilai rata-rata (Based on Mean) sebesar 1.000 (> 0,05). Dari hasil perolehan uji
homogenitas tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada taraf
signifikansi (α) 0,05 data yang diolah merupakan data yang homogen.
Berdasarkan hasil pengujian normalitas dan homogenitas data di atas, diperoleh
kesimpulan bahwa data yang ada merupakan data yang tidak berdistribusi normal
namun homogen. Oleh karena itu, jenis pengujian yang digunakan untuk menguji
hipotesis menggunakan Uji Wilcoxon. Sebagaimana dikatakan oleh Pratisto
(2009:24) bahwa Uji Wilcoxon dapat dilakukan tanpa harus memperhatikan
asumsi-asumsi yang disyaratkan dalam uji-t (normal dan homogen).
G. Prosedur Penelitian
1. Rancangan Perlakuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana karakter siswa
dipengaruhi oleh pembelajaran melalui peneladanan pahlawan yang diberikan di
kelas eksperimen, sedangkan di kelas kontrol tidak diberlakukan pembelajaran
96
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
seperti pada kelas eksperimen, melainkan menggunakan strategi yang biasa
dipakai oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.
2. Skenario Kegiatan
Adapun skenario kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dari awal hingga
membuat kesimpulan laporan penelitian, dipaparkan dalam tabel di bawah ini:
97
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.21
Skenario Kegiatan
No Kegiatan
1 Observasi awal; mengumpulkan informasi mengenai karakter bangsa
yang ada pada diri siswa. Kemudian memperhatikan cara atau strategi
yang digunakan guru dalam pembelajaran di dalam kelas, yang
diasumsikan dapat menjadi salah satu penyebab pembentukan karakter
bangsa dalam diri siswa.
2 Meminta izin kepada guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk
menerapkan strategi yang akan diberlakukan dalam pembelajaran,
mensosialisasikan strategi tersebut kepada guru yang bersangkutan,
serta meminta izin untuk turut terlibat dalam pembelajaran sebagai
observer.
3 Mengamati, mengambil data dan dokumentasi ketika pembelajaran
berlangsung baik di kelas eksperimen maupun di kelas kontrol.
4 Mengolah data hasil penelitian di lapangan
5 Menyusun laporan berdasarkan hasil yang diperoleh sebelun dan
selama melakukan pembelajaran
6 Membuat kesimpulan dari hasil pengolahan data, serta memberikan
rekomendasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan
98
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
3. Skenario Perlakuan
Adapun perlakuan yang akan diberikan kepada kelas eksperimen dan
kelas kontrol dijabarkan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3.22
Skenario Perlakuan
No Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Pembukaan
Guru memberikan scaffolding
kepada siswa
Pembukaan
2 Memberikan penjelasan tentang
strategi yang digunakan
Guru menjelaskan materi
pembelajaran dengan metode
ceramah
3 Guru mempersilahkan para peserta
didik untuk memilih pahlawan yang
diidolakannya, kemudian diminta
mencari dan memaparkan sikap
yang dapat diteladani dari pahlawan
yang diidolakannya tersebut.
*Midtest
Peserta didik mencatat apa
yang dijelaskan guru
4 Guru membantu peserta didik untuk
menyebutkan karakter pahlawan
yang dapat dijadikan tauladan oleh
para peserta didik dalam kaitannya
pengembangan karakter bangsa
dalam diri penerus bangsa.
Guru memberikan kesempatan
kepada para peserta didik
untuk bertanya materi-materi
yang tidak dimengerti
5 Guru meminta peserta didik
memberikan contoh-contoh karakter
bangsa yang sesuai dengan keadaan
saat ini
Guru memberikan tugas
kepada masing-masing peserta
didik
8 Guru dan peserta didik mengambil
sebuah kesimpulan
-
9 Posttest Posttest
99
Eha Julaeha, 2012 Pengaruh Pembelajaran Sejarah Dengan Peneladanan Biografi Pahlawan Terhadap Pengembangan Karakter Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
4. Alur Pelaksanaan Penelitian
Treatment
Penyusunan Instrumen
Uji Coba Butir Soal
Revisi Butir Soal
Penentuan Subjek
Penelitian
Kelas
Kontrol
Kelas
Eksperimen
*Midtest
*Post-test
Analisis Data Kesimpulan
Persiapan Penelitian
Studi Lapangan Studi Kepustakaan
Masalah
Eksperimen:
Peneladanan
Pahlawan
Kontrol:
Ceramah
Bagan 3.1
Alur Pelaksanaan Penelitian