bab - iii metodologi pelaksn pek
TRANSCRIPT
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
4.1 KONSEP PENDEKATAN
Dari hasil pemahaman konsultan terhadap lingkup pekerjaan yang
tertuang di dalam KAK didukung oleh sebuah tim yang terdiri dari
beberapa tenaga ahli yang terkait, maka disusun pendekatan
metodologi menyeluruh dalam menyelesaikan pekerjaan mulai dari
pekerjaan persiapan sampai penyerahan produk akhir berupa
gambar desain dan laporan.
Untuk memudahkan memahami metodologi serta menjamin dan
terarahnya kegiatan perencanaan maka perlu adanya suatu
panduan yang menggambarkan tahapan-tahapan kegiatan untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan. Panduan atas
tahapan-tahapan kegiatan ini digambarkan dalam suatu diagram alir
yang digambarkan diperlihatkan pada Gambar 4.1, Adapun tahapan
kegiatan disusun sebagai berikut.
a. Tahapan kegiatan pendahuluan, dengan sasaran
tersusunnya Laporan Pendahuluan berisi rencana kerja penelitian
lapangan dan pemilihan lokasi rencana jalan lingkar yang akan
disurvei pendahuluan dan orientasi/tinjauan lapangan serta berisi
rencana kerja, metode dan volume pelaksanaan yang akurat
berdasarkan kondisi lapangan untuk masing-masing kegiatan
survei. Untuk menyusun lokasi pasti dari lokasi survei dan
IV - 1
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
rencana kerja yang lebih akurat, konsultan terlebih dahulu akan
melakukan koordinasi dengan pihak terkait yaitu Dinas Pekerjaan
Umum Kota Lhokseumawe.
b. Tahapan kegiatan survei lapangan, evaluasi dan analisa
data, dimana sasarannya adalah tersedianya data lapangan
untuk dianalisa dan dievaluasi. Adapun pelaksanaan kegiatan
pada tahapan ini meliputi :
survei topografi.
survei investigasi geoteknik
survei hidrologi dan hidrolika
analisa topografi
analisa hidrologi dan hidrolika
c. Tahap Penyusunan dan Perencanaan Detail Desain, yang
meliputi kegiatan :
desian criteria,
review kondisi Layout Jalan Lingkar Kota Lhokseumawe,
penyusunan Desain Note,
penggambaran detail desain,
penyusunan Bill of Quantity (BoQ) dan Engineering Estimate,
Penyusunan Dokumen Tender.
Disamping kegiatan-kegiatan yang disebutkan di atas pada
tahapan ini juga akan dilakukan asistensi dan diskusi sebagai
kontrol dan arahan direksi terhadap pelaksana atas kegiatan-
kegiatan yang telah dan akan dilanjutkan yaitu berupa :
Diskusi konsep laporan pendahuluan dimana akan
ditentukan lokasi yang diprioritaskan untuk ditindaklanjuti
dengan survei dan investigasi baik untuk detail desain.
Asistensi konsep alternatif rencana jalan lingkar, dalam hal
menentukan lokasi trase jalan yang akan direncanakan,
serta pembahasan atas alternatif-alternatif desain.
Diskusi konsep laporan akhir, yang membahas hasil studi
keseluruhan untuk mendapatkan masukan dari pihak yang
terkait sehingga konsep laporan ini dapat disempurnakan
menjadi laporan akhir.
IV - 2
MULAI
REVIEW DESAIN MASTERPLAN / TATA RUANG KOTA LHOKSEUMAWE
STUDI LITERATUR
KOLEKSI DATA
DATA PRIMER
- Survey Topografi dan Geometrik Jalan
- Survey Hidrometri - Survey Geoteknik - Identifikasi Fasilitas
Yang Ada
DATA SEKUNDER
- Data Geologi - Data Pasang Surut - Data Angin - Data Hujan - Rencana Tata Ruang - Dll
DATA TEROLAH
ANALISA KEBUTUHAN (Pemb. Jangka Pendek /Menengah/Panjang)
PENYUSUNAN LAYOUT & OPTIMASI
DESAIN RINCI / DED
PRODUK - Laporan Pendahuluan
- Laporan Bulanan - Laporan Antara - Laporan Akhir - Album Gambar
- Album Dokumentasi - Daftar Volume Pekerjaan (BoQ) - Rencana Anggran Biaya (EE)
- Dokumen Tender
SELESAI
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Hubungan dan urutan kegiatan serta produk yang diharapkan akan dapat
dihasilkan digambarkan pada bagan alir di bawah ini.
GAMBAR 4.1Bagan Alir Pelaksanaan Pekerjaan.
IV - 3
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
4.2 TAHAP PERSIAPAN
4.2.1 Persiapan Personil dan Peralatan
Tujuan
- Menyiapkan ruangan lengkap dengan perlengkapannya
sebagai kantor proyek yang akan digunakan untuk
melakukan aktivitias pelaksanaan proyek bagi seluruh
anggota tim.
- Menyiapkan personil dan peralatan survei.
Metodologi
Team Leader akan segera menyiapkan ruangan beserta
perlengkapan lain yang diperlukan segera setelah mendapatkan
Surat Perintah Melaksanakan Pekerjaan.
Pengadaan personil dan peralatan survei akan dilakukan sesuai
jadual penugasan tenaga ahli dan jadual survei detail.
Personil
Team Leader
Output
Sebuah ruangan yang lengkap dengan perlengkapan kantor
Tenaga ahli sesuai jadual dan tenaga pendukung lainnya
(pendukung teknis dan administrasi)
Peralatan survei.
4.2.2 Konsultasi dengan PPTK dan Perolehan Informasi Umum
Lokasi Pekerjaan
Tujuan
Untuk mengkonfirmasikan lokasi jalan lingkar yang akan ditangani
dan mendapatkan informasi umum mengenai kondisi ruas yang
akan disurvei dari data base yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan
Umum Kota Lhokseumawe.
IV - 4
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Metodologi
Tim akan melakukan diskusi dengan PPTK untuk konfirmasi trase
jalan yang didesain dengan melakukan pemberian tanda-tanda
tertentu pada peta trase jalan dan sungai yang telah disiapkan
sebelumnya.
Setelah konsultasi ini selesai, akan dilanjutkan dengan mencari
informasi umum lokasi jalan lingkar yang telah disepakati dari
data base yang dimiliki oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota
Lhokseumawe.
Hal ini dilakukan agar konsultan dapat menyiapkan hal-hal yang
diperlukan dalam pelaksanaan survey pendahuluan.
Personil
Team leader dan tenaga ahli terkait.
Output
Data ruas jalan lingkar yang akan disurvei;
Informasi umum pada ruas jalan yang akan disurvei
termasuk laporan-laporan atau hasil perencanaan yang
relevan untuk lokasi ini.
4.2.3 Survei Pendahuluan
Tujuan
Survei pendahuluan ini untuk mendapatkan gambaran utuh
daerah perencanaan dan mengidentifikasi karakteristik lapangan,
penting dilakukan survei pendahuluan untuk mengenali :
kondisi lingkungan berkaitan dengan perencanaan teknik
akhir, pekerjaan konstruksi dan pelayanan jalan;
kondisi tata guna lahan yang ada, kondisi jalan, sistem
drainase, utilitas umum, fasilitas umum, dan lain-lain;
sistem jaringan jalan yang ada dan sedang direncanakan;
fasilitas transportasi yang ada;
kondisi lalu lintas yang ada;
IV - 5
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
melakukan pemeriksaan dan konfirmasi terhadap semua
informasi yang diperlukan dan dokumen terdahulu secara
langsung di lapangan.
Metodologi
Jenis kegiatan dan ketentuan teknik survei pendahuluan ini
adalah sebagai berikut.
1). Diskusi perencanaan di lapangan ;
Mendiskusikannya dan membuat usulan perencanaan di
lapangan bagian demi bagian, membuat sketsa dilengkapi
catatan-catatan dan kalau perlu membuat tanda di lapangan
berupa patok serta dilengkapi foto-foto penting dan
identitasnya masing-masing yang akan difinalkan di kantor
sebagai bahan penyusunan laporan setelah kembali.
2). Reconnaissance survei geometri
i) Menentukan awal proyek dan akhir proyek yang tepat
untuk mendapatkan overlaping yang baik dan
memenuhi syarat geometri. Pada titik awal dan titik
akhir pekerjaan, pengambilan data dilakukan sejauh
200 m sebelum titik awal dan 200 m setelah titik akhir
pekerjaan.
ii) Mengidentifikasi medan secara stationing/urutan jarak
dengan mengelompokkan kondisi : medan datar,
perbukitan, pegunungan / bukit curam dalam bentuk
tabelaris.
iii) Mengidentifikasi atau memperkirakan penerapan desain
geometri (alinyemen horisontal maupun vertikal)
dengan melakukan pengukuran-pengukuran secara
sederhana dan membuat sketsa desain alinyemen
horisontal maupun vertikal secara khusus untuk lokasi-
lokasi yang dianggap sulit untuk memastikan trase
yang dipilih akan dapat memenuhi persyaratan
geometri.
IV - 6
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
iv) Di dalam penarikan perkiraan desain alinyemen
horizontal dan vertikal akan diperhitungkan dengan
cermat sesuai dengan kebutuhan perencanaan untuk
lokasi-lokasi : galian / timbunan, bangunan pelengkap
jalan, gorong-gorong dan jembatan (oprit jembatan),
persimpangan yang bisa terlihat dengan dibuatnya
sketsa-sketsa serta tabelaris di lapangan dari
identifikasi kondisi lapangan secara stasioning dari awal
sampai akhir proyek.
v) Di lapangan diberi tanda berupa patok atau tanda
khusus sepanjang daerah rencana dengan interval 50 m
untuk memudahkan tim pengukuran.
vi) Pembuatan foto-foto penting untuk pelaporan dan
panduan dalam melakukan survei detail selanjutnya.
3). Reconnaissance survei topografi.
i) Menentukan awal dan akhir pengukuran serta
pemasangan patok beton Bench Mark (BM) di awal dan
akhir proyek
ii) Mengamati kondisi topografi
iii) Mencatat daerah-daerah yang akan dilakukan
pengukuran khusus serta, morpologi dan lokasi yang
perlu dilakukan perpanjangan koridor.
iv) Membuat rencana kerja untuk survei detail pengukuran.
v) Menyarankan posisi patok Bench Mark pada lokasi / titik
yang akan dijadikan referensi.
4). Reconnaissance survei geoteknik dan geologi.
i) Mengamati secara visual kondisi lapangan yang
berkaitan dengan karakteristik dan sifat tanah dan
bantuan.
ii) Memberikan rekomendasi berkaitan dengan rencana
jembatan yang akan dipilih yang berada pada ruas jalan
rencana.
IV - 7
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
iii) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi khusus
(rawan longsor, dll).
iv) Mencatat lokasi yang akan dilakukan penyelidikan
tanah.
v) Membuat rencana kerja untuk tim survei detail.
5). Reconnaissance survei bangunan pelengkap jalan.
i) Untuk perencanaan jalan baru perlu dicatat data lokasi /
Sta. perkiraan lokasinya apa sudah sesuai dengan
geometri dengan rencana jenis konstruksi dan dimensi
yang diperlukan.
ii) Untuk lokasi yang sudah ada eksisting perlu dibuatkan
inventarisasinya dengan lengkap, jenis konstruksi,
dimensi, kondisi serta mengusulkan penanganan yang
diperlukan.
iii) Untuk lokasi yang ada aliran airnya perlu dicatat tinggi
muka air normal, muka air banjir tertinggi yang pernah
terjadi serta adanya tanda-tanda / gejala erosi yang
dilengkapi dengan sketsa lokasi, morfologi serta
karakter aliran sungai.
iv) Membuat sketsa dan foto-foto beserta catatan-catatan
khusus serta saran-saran yang berguna untuk dijadikan
panduan dalam pengambilan data untuk perencanaan
pada waktu melakukan survei detail nanti dan
pengaruhnya terhadap keamanan / kestabilan.
6). Reconnaissance survei hidrologi / hidrolika dan hidro-
oceanografi.
i) Mengumpulkan informasi sumber perolehan data
pasang surut
ii) Mengumpulkan informasi sumber perolehan data curah
hujan.
IV - 8
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
iii) Menganalisa awal luas daerah tangkapan (catchment
area).
iv) Mengamati kondisi terrain pada daerah tangkapan
sehubungan dengan bentuk dan kemiringan yang
akan mempengaruhi pola aliran.
v) Mengamati karakter aliran sungai / morfologi yang
mungkin berpengaruh terhadap konstruksi dan saran-
saran yang diperlukan untuk menjadi pertimbangan
dalam perencanaan berikut.
vi) Mengamati tata guna lahan.
vii) Menginventarisasi awal bangunan drainase eksisting.
viii) Melakukan pemotretan pada lokasi-lokasi penting.
Personil
Team Leader dan seluruh tenaga ahli yang terlibat
Output
Laporan Pendahuluan
4.2.4 Tahap Pengumpulan Data
Pengadaan data dan survei lapangan merupakan faktor yang
sangat menentukan dalam pengadaan data dan proses desain.
Survei lapangan yang perlu dilakukan adalah :
1). Pengumpulan dan evaluasi data sekunder
2). Survei topografi
3). Foto udara (optional)
4). Survei lalu-lintas : Traffic counting, OD survei (optional),
survei beban gandar.
5). Penyelidkan geoteknik, material, dan tanah
6). Survei hidrologi dan hidro-oceanografi
7). Survei jaringan dan inventarisasi jalan
8). Survei utilitas umum
9). Survei lingkungan (optional)
IV - 9
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
a. Pengumpulan dan Evaluasi Data Sekunder
Tujuan
Mempersiapkan dan mengumpulkan data awal, menetapkan
desain sementara dari data awal untuk dipakai sebagai
panduan survei pendahuluan, menetapkan ruas jalan yang
akan disurvei.
Ruang Lingkup
Data sekunder yang perlu diperiksa kelengkapan dan
validasinya (dalam daerah koridor rencana jalan), meliputi :
1) Laporan / perencanaan awal
Laporan studi terdahulu
Preliminary design atau konsep desain
terdahulu
Rencana pengembangan jaringan jalan
Rencana pengembangan tata guna lahan
RTRW dan RTDK kota / kabupaten
2) Publikasi / data statistik
Statistik Indonesia, BPS (Badan Pusat Statistik)
Indikator Ekonomi, BPS versi terakhir
Statistik keuangan Pemda setempat, BPS versi
terakhir
Data penduduk setempat, BPS versi terakhir
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) provinsi
/ kabupaten / kota setempat, BPS versi terakhir
Data tata guna lahan di sekitar koridor jalan
3) Peta dan data lainnya
Peta geografi
Peta geologi, terbaru : skala 1 : 250.000 s/d 1 :
25.000
IV - 10
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Peta topografi : skala 1 : 250.000 s/d 1 : 25.000
atau yang lebih besar
Peta sumber material
Peta rupa bumi
Peta jaringan jalan terbaru
Data transportasi dan lalu lintas, membuat
estimasi panjang jalan, jumlah dan panjang
jembatan, data kelas / fungsi dan status jalan
yang terpengaruh, data volume lalu-lintas
minimal 5 tahun terakhir dari koridor ruas jalan
yang mewakili, data pertumbuhan lalu-lintas
minimal 5 tahun terakhir dari koridor ruas jalan
yang mewakili, data vehicle damage factor yang
dianggap mewakili
Data geologi, geoteknik
Data hidrologi : data curah hujan minimal 10
tahun terakhir, data stasiun penakar hujan yang
mempengaruhi, data tata guna tanah
Data lingkungan
Data utilitas dan fasilitas umum
Data bangunan, daerah suaka, situs purbakala
(jika ada)
Data harga satuan (material, peralatan, upah)
Metodologi
Masing-masing tenaga ahli secara bersama-sama maupun
sendiri melakukan kunjungan/survei ke lokasi dan instansi
yang berhubungan dengan data yang diharapkan diperoleh.
List data yang diharapkan diperoleh dan rencana
perolehannya disusun sebelumnya untuk menghindari
terlewatnya data yang harus diambil pada saat survei, juga
IV - 11
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
untuk menghindarkan adanya perolehan data ganda antara
tenaga ahli satu dengan yang lain.
Evaluasi dan analisis data akan dilakukan oleh setiap tenaga
ahli dan pada gilirannya akan didiskusikan bersama
mengingat fungsinya yang saling terkait satu dan lain bidang
studi.
Team Leader akan merangkum seluruh data yang diperoleh
dan membuat kesimpulan dari hasil evaluasi dan analisis data
ini.
Personil
Team Leader, dan beberapa tenaga ahli terkait.
Output
File list data, hasil analisis data sekunder dan rencana kerja
survei lapangan.
b. Pengumpulan Data Primer
1. Survey Topografi
Tujuan
Tujuan pengukuran topografi dalam pekerjaan ini
adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian
permukaan tanah sepanjang rencana trase jalan di
dalam koridor yang ditetapkan untuk penyiapan peta
topografi, yang akan digunakan untuk perencanaan
geometri jalan, plan dan profil.
Metodologi
Komponen utama pengukuran topografi meliputi :
memeriksa kelayakan dan melengkapi peta
topografi yang telah ada sesuai kebutuhan
IV - 12
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
menyusun titik referensi lapangan yang memadai
untuk pemasangan patok koordinat dan ketinggian
yang akurat.
melakukan pemetaan topografi lengkap dengan
skala 1 : 1000 ( 1 : 500 untuk jembatan atau
simpang susun ). Peta topografi tersebut
menjelaskan kondisi dan situasi daerah sisi kiri dan
kanan as jalan selebar tidak kurang dari 75 m dari
as jalan rencana, 500 m pada daerah potongan
jembatan atau simpang susun dengan referensi
pada suatu sistem grid yang dapat diterima
melakukan survei elevasi permukaan sepanjang
garis tengah alinyemen jalan dan jalan akses,
dengan survei rinci pada lokasi simpang susun,
drainase, jembatan, simpang sebidang, dan lain-
lain
pematokan rinci (staking out) di lapangan untuk
referensi pelaksanaan konstruksi
pembuatan peta topografi sepanjang jalan dan
jalan eksisting
Plan skala 1 : 1.000 akan memperlihatkan seluruh
informasi-informasi penting yang ada pada daerah
pengaruh pada kedua sisi jalan atau kedua sisi centerline
jalan akses, seperti bangunan permanen / tidak
permanen, fasilitas umum (Puskesmas, SPBU, dsb), sungai
(lebar, dalam, MAB dsb), jaringan jalan, jalan kereta api,
tata guna tanah (sawah, ladang, permukiman dsb),
jaringan listrik tegangan tinggi, utilitas bawah tanah (PLN,
Telepon, PAM, Gas dan lain sebagainya), batas ROW yang
telah ada dan sebagainya.
Kondisi terrain diperlihatkan dengan garis kontur interval
1 (satu) meter. Apabila kondisi terrain sangat datar maka
tambahan garis kontur (interval 0,5 m) dan elevasi titik
juga perlu diperlihatkan pada peta.
IV - 13
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Peta topografi juga mencakup Daerah Manfaat Jalan,
Daerah Milik Jalan, dan Daerah Pengawasan Jalan sesuai
dengan ketentuan UU No. 38/2004 tentang Jalan dan PP
No. 15/2005 tentang jalan.
Data lapangan yang sifatnya permanen digambarkan
pada peta topografi seperti berikut ini :
batas lajur dan bahu jalan;
bangunan pelengkap;
batas selokan, gorong-gorong;
batas ROW;
posisi dan dimensi :
- jembatan
- gorong-gorong, talang air
- tiang : SUTET, SUTT, TM, TR, PJU, Telepon
- saluran : pipa gas, pipa air minum, pipa minyak
Personil
Team Leader, Tenaga Ahli Hignway Engineer, dan
Surveior
Output
Data ukur, laporan topografi, gambar situasi, gambar
Potongan melintang dan memanjang rencana jalan.
2. Penyelidikan Geoteknik dan Material
Tujuan
Penyelidikan geoteknik dan material dilaksanakan
untuk mendapatkan data lengkap sebagai penunjang
analisis dan perencanaan pondasi, slope stability,
settlement, perbaikan tanah dasar, perkerasan,
ketersediaan material konstruksi dll.
Metodologi
a. Penyelidikan geoteknik
IV - 14
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
1). Untuk daerah tanah lembek pada daerah jalan.
- Melaksanakan pengujian dengan sondir dan
bor tangan
- Pengambilan contoh tanah tak terganggu
untuk penelitian settlement, stabilitas dan
kuat geser tanah dasar
- Verifikasi ketinggian muka air tanah
- Pengujian Laboratorium untuk evaluasi
karakteristik tanah
- Menentukan metode stabilisasi yang
memadai untuk timbunan
- Kajian terhadap tipe konstruksi khususnya
badan jalan
- Lokasi dan ketebalan tanah lembek harus
ditunjukkan secara jelas pada peta
2). Untuk daerah tanah biasa pada daerah jalan
- Melaksanakan pemboran dangkal dengan
bor tangan dan pemboran dalam dengan
mesin terutama pada daerah galian, SPT,
dan pengambilan contoh tanah tak
terganggu untuk menyelidiki stabilitas
lereng dan kekuatan geser tanah dasar
- Pengujian laboratorium untuk evaluasi
karakteristik tanah
3). Untuk jembatan dan bangunan struktur lainnya
- Melaksanakan pemboran dalam dengan
mesin dan SPT (Standard Penetration Test)
dan pengambilan contoh tanah tak
terganggu (Undisturbed soil sampling) untuk
pengujian laboratorium
- Melaksanakan sondir ringan (2,5 ton)
sampai kedalaman tanah keras
IV - 15
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
- Mengevaluasi karakteristik dan daya dukung
tanah dasar untuk menentukan jenis
pondasi jembatan dan bangunan struktur
utama
4). Untuk daerah labil (daerah patahan)
- Penyelidikan longsoran
- Penyelidikan pergerakan tanah
- Penyelidikan kestabilan lereng
- Pengaruh timbunan dan galian terhadap
tanah asli
b. Penyelidikan material konstruksi
Lingkup pekerjaan dan tujuan penyelidikan
material konstruksi termasuk lokasi quarry adalah :
1) menyelidiki lokasi, jalur pengangkutan dan
volume potensial material konstruksi yang
tersedia
2) memetakan lokasi quarry yang potensial dapat
digunakan sesuai kebutuhan pekerjaan.
c. Pengujian tanah/material di lapangan dan
laboratorium
Lingkup pekerjaan dan tujuan pengujian tanah /
material adalah :
a) melaksanakan semua jenis pengujian lapangan
yang dibutuhkan untuk mengetahui mutu dan
sifat subgrade atau material konstruksi.
b) menganalisa semua hasil pengujian dan
menyusun rekomendasinya
Kegiatan dan ketentuan teknis penyelidikan
geoteknik meliputi :
i) Pengambilan contoh tanah dari sumuran uji
ii) Pengambilan contoh tanah tak terganggu
IV - 16
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
iii) Pemboran tangan
iv) Sondir (Pneutrometer Static)
Personil
Team Leader, Tenaga Ahli Soil dan Material Engineer,
dan Surveyor
Output
Laporan Penyelidikan Tanah
3. Survei Hidrologi dan Hidrolika
Tujuan
Mengumpulkan data hidrologi dan karakter / perilaku
aliran air pada bangunan air yang ada di sekitar
rencana jalan, guna keperluan analisa hidrologi,
penentuan debit banjir rencana dan elevasi muka air
banjir sebagai dasar perencanaan jalan & jembatan
(plan & profile), drainase dan bangunan pangaman
terhadap gerusan atau pengarah arus yang diperlukan.
Metodologi
Jenis kegiatan dan ketentuan teknis pekerjaan survei
hidrologi dan hidrolika meliputi :
- mengumpulkan data curah hujan harian maksimum
(mm/hr) paling sedikit dalam jangka 10 tahun pada
daerah tangkapan (catchment area) atau pada
daerah yang berpengaruh terhadap lokasi
pekerjaan, data tersebut diperoleh dari Badan
Meteorologi dan Geofisika dan/atau instansi terkait
di kota terdekat dari lokasi perencanaan.
- melengkapi dengan peta topografi skala 1:25.000
untuk penentuan catchment area
IV - 17
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
- menentukan Daerah Aliran Sungai, kemiringan
relatif dan aliran sungai
- menganalisa debit banjir maksimum pada sungai
yang ada serta pada rencana side ditch ataupun
gorong-gorong di sepanjang rencana jalan
- menentukan tinggi muka air banjir dan
mengusulkan posisi elevasi jalan, serta posisi dan
bentang minimum jembatan
- menentukan dimensi dan sistem drainase di
sepanjang jalan
- evaluasi sistem pembuangan air jalan eksisting
- melakukan analisis awal pola aliran air pada daerah
rencana untuk memberikan masukan dalam proses
perencanaan yang aman.
- melakukan analisis awal bangunan pengaman jalan
terhadap gerusan samping atau horisontal dan
vertikal.
Personil
Team Leader, Tenaga Ahli Highway Engineer, dan
Surveyor
Output
Data hidrologi dan Hidro-Oceanografi
4. Survei Jaringan Jalan dan Inventarisasi Jalan
Tujuan
Melaksanakan survei jaringan jalan untuk teridentifikasi
kebutuhan akses jalan dan lainnya bagi keperluan
desain, mendapatkan data secara umum mengenai
jaringan jalan yang terdapat pada ruas jalan yang
ditinjau atau ruas jalan yang terpengaruh dalam
perencanaan.
Metodologi
IV - 18
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Pemeriksaan dilakukan dengan mencatat kondisi rata-
rata setiap 200 m. Untuk kondisi tertentu yang
memerlukan data yang lebih rapat dan cermat, interval
jarak diperpendek dan dilakukan dengan ground survei.
Data yang diperoleh/diperlukan dari pemeriksaan ini
adalah :
a. peran / fungsi jalan;
b. lebar perkerasan yang ada dalam meter;
c. jenis bahan perkerasan yang ada;
d. pemanfaatan ruang jalan;
e. kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas
yang ada seperti saluran samping, gorong-gorong,
bahu, jarak pagar/bangunan/tebing ke pinggir
perkerasan;
f. kondisi terain jalan sekitar rencana jalan yang
terpengaruh, misal masuk/keluar rencana
overpass/ underpass berupa flat / tanjakan /
turunan;
g. lokasi awal dan akhir pemeriksaan sesuai dengan
lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan
lainnya;
h. data yang diperoleh dicatat di dalam format
inventarisasi jalan (Highway Geometric Inventory),
per 200 meter;
i. membuat foto dokumentasi inventarisasi geometri
jalan minimal 1 buah foto per 200 meter. Foto
ditempel pada format yang standar dengan
mencantumkan hal-hal yang diperlukan seperti
nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto
dan tinggi petugas yang memegang nomor Sta.
Personil
Team Leader, Tenaga Ahli Hignway Engineer, dan Surveior
IV - 19
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Output
Data Jaringan Jalan dan Data Inventarisasi Jalan
5. Survei Utilitas Umum
Tujuan
Melaksanakan survei utilitas umum secara rinci di
lapangan
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait
untuk membahas kebutuhan relokasi utilitas umum,
termasuk prosedur penanganannya.
Metodologi
Informasi yang diperlukan dalam survei utilitas ini
meliputi :
a. jenis, letak, dimensi dan elevasi dari utilitas yang
ada disuatu ruas jalan. Hal ini penting terutama
untuk perencanaan dan menghindarkan terjadinya
kerusakan utilitas lain pada saat dilakukan
penggalian/penimbunan;
b. struktur RUMAJA: badan jalan, bahu jalan, median,
trotoar, saluran tepi, saluran melintang (gorong-
gorong), saluran irigasi. Hal ini untuk mendapatkan
kualitas timbunan atau penutupan galian yang
minimal sama dengan kondisi semula.
Personil
Team Leader, Tenaga Ahli Hignway Engineer, dan
Surveior
Output
Data Jaringan Jalan dan Data Inventarisasi Jalan
6. Survei Lingkungan
Tujuan
IV - 20
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Survei ini dilakukan untuk memverifikasi hasil studi
AMDAL dan sebagai bahan masukan bagi penyusunan
rencana teknik.
Metodologi
Konsultan melakukan survei di daerah koridor rencana
jalan untuk mengetahui kondisi lingkungan. Survei
tersebut terutama dilakukan untuk komponen
lingkungan yang diperkirakan terkena dampak kegiatan
proyek. Selain itu dilakukan inventarisasi terhadap
sarana dan prasarana umum yang terkena proyek jalan
tol tersebut.
Kondisi optional : jika hasil survei lingkungan pada
tahap studi sebelumnya masih dapat digunakan untuk
kajian lingkungan pada tahap Detailed Engineering
Design (DED), maka survey ini tidak perlu dilakukan lagi
pada tahap DED.
Personil
Team Leader, Tenaga Ahli Highway Engineer, dan
Surveyor
Output
Data Jaringan Jalan dan Data Inventarisasi Jalan
4.2.5 Tahap Analisis Data
Tujuan
Analisis data dilakukan bertujuan untuk pengolahan data data
lapangan yang akan digunakan dalam proses perencanaan.
Ruang Lingkup
Kegiatan analisis data, meliputi :
1. analisis data topografi;
2. analisis data penyelidikan geologi dan geoteknik, dan
3. analisis data hidrologi dan hidro-oceanografi.
IV - 21
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Personil
Team Leader, Tenaga Ahli Highway Engineer, dan Surveyor
Output
4.2.6 Tahap Perencanaan Rinci (Detail Engineering)
Ketentuan Umum
1) Perencanaan berdasarkan pada suatu prosedur yang
memberikan jaminan keamanan dan dampak lingkungan
pada tingkat yang wajar, dan kekuatan yang dapat diterima
untuk mencapai suatu tingkat kemampulayanan selama
umur rencana.
2) Perencanaan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan dalam kriteria desain, meliputi kriteria
desain geometri jalan, perkerasan jalan, struktur, geoteknik,
drainase, bangunan pendukung, penerangan jalan, rambu,
marka jalan dan lampu isyarat, utilitas umum, perlengkapan
jalan, landscape, tempat istirahat dan pelayanan.
Ruang Lingkup
a). Definitive Plan
i. Membuat penampang melintang secara rinci untuk
perhitungan kuantitas dan lain-lain misalnya
perencanaan timbunan, galian, perencanaan overpass,
on/off ramp, struktur perkerasan, batas ROW minimum
yang dibutuhkan dan lainnya, untuk kepentingan
pembebasan tanah
ii. Dalam menentukan definitive plan, perlu diperhatikan
kondisi sebagai berikut : Lahan sudah ada (P2T sudah
IV - 22
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
membebaskan tanah), Pelaksanaan pembebasan tanah
bersamaan saat dilakukan oleh P2T dan tahap
perencanaan oleh Konsultan Perencana, Pembebasan
tanah belum ada pada tahap perencanaan.
b). Geometri jalan
i. Merencanakan alinyemen horizontal (plan), yang
meliputi : :
rencana alinyemen horizontal;
rencana overpass dan underpass;
rencana semua saluran, simpang sebidang termasuk
elevasinya;
rencana denah simpang sebidang, simpang susun,
putaran, ramp masuk / keluar, manajemen lalu
lintas dll, dan
rencana pelebaran jalan.
ii. Merencanakan alinyemen vertikal (profile), meliputi :
rencana elevasi jalan, jembatan dan desain
alinyemen vertical;
analisis rencana elevasi akhir permukaan jalan
(finish grade) terhadap permukaan tanah asli
(existing ground level) di dalam dan di luar koridor
jalan lingkar, dan
rencana elevasi yang diperlukan untuk underpass /
overpass.
c). Pemilihan simpang susun
i. Tinjauan bentuk dan karakteristik simpang susun, faktor-
faktor yang dipertimbangkan adalah : Topografi medan,
Proyeksi dan karakter lalu-lintas, Lahan yang tersedia,
Dampak terhadap daerah sekitarnya serta lingkungan
keseluruhan, Perkembangan ekonomi, Kendala-kendala
segi pembiayaan
IV - 23
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
ii. Tinjauan fungsi simpang susun : Menyediakan
persimpangan tak sebidang pada pertemuan dua atau
lebih lalu-lintas, Mempermudah kemungkinan
perpindahan kendaraan dari satu jalan ke jalan lainnya
iii. Pemilihan lokasi simpang susun ditentukan dengan
memperhatikan : Jarak tempuh, Dekat dengan pusat
kegiatan, Pertumbuhan tata guna lahan, Bentuk simpang
susun yang direncanakan, Pengaruh terhadap
lingkungan.
d). Geoteknik
Geoteknik Jalan
i. Analisa tanah dasar / subgrade sebagai pondasi /
badan jalan
ii. Analisa / perencanaan timbunan / galian, lereng atau
kemiringan talud
iii. Analisa mekanika tanah / soil properties lain yang
diperlukan untuk perencanaan jalan
Geoteknik Jembatan
i. Analisa / perencanaan pondasi jembatan
ii. Analisa mekanika tanah / soil properties lain yang
diperlukan untuk perencanaan jembatan
e). Perkerasan Jalan
i. Analisa pemilihan jenis perkerasan
ii. Analisa pemilihan material konstruksi perkerasan
iii. Analisa / perencanaan tebal perkerasan
f). Struktur (jembatan)
i. Analisa / perencanaan Interchange dan Junction
ii. Analisa / perencanaan jembatan, underpass, overpass
g). Retaining Wall
i. Analisa / perencanaan dinding penahan tanah
h). Drainase
IV - 24
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
i. Analisis hidrologi dan hidrolika yang terkait dengan
perencanaan drainase jalan
ii. Analisa dan rekomendasi kemungkinan terjadinya
banjir, pengembangan penggunaan lahan yang pesat
di sekitar koridor jalan
iii. Analisa dan rekomendasi struktur atau bangunan
pengendali banjir (bila diperlukan)
iv. Pendekatan perencanaan yang meminimalisir
pembuangan air permukaan dengan memperbesar
infiltrasi untuk reduksi surface runoff pada lokasi-lokasi
yang memungkinkan dan bila diperlukan
v. Penggambaran fasilitas drainase, side ditch, inlet-
outlet, dan lain-lain berdasarkan atas perhitungan
hidrologi.
i). Bangunan fasilitas
i. Analisa / perencanaan jalan masuk
ii. Analisa / perencanaan pipa utilitas
iii. Analisa / perencanaan saluran utilitas
j). Perlengkapan jalan : Penerangan jalan, Rambu, marka dan
lampu isyarat, Pagar pengaman, patok pengarah dll
Analisa / perencanaan marka jalan
Analisa / perencanaan rambu-rambu lalu-lintas di jalan
- perencanaan sistem manajemen lalu lintas
- perencanaan denah lokasi marka jalan, pagar
pengaman, patok pengarah pagar, lampu penerang,
dan rambu-rambu lalu lintas lainnya
Analisa / perencanaan isyarat lalu-lintas.
- rekomendasi tata letak simpang, tata letak lalu
lintas dan rincian fasenya jika diperlukan
- mempersiapkan spesifikasi lampu penerangan / lalu
lintas yang digunakan bila diperlukan
k). Landscape
IV - 25
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
i. Perencanaan lansekap dengan mempertimbangkan :
kesesuaian dalam geometris jalan, fungsional dan
estetika, kesesuaian penggunaan tanaman daerah
setempat yang cocok dengan habitatnya serta disukai
burung, kesesuaian dengan persyaratan dan petunjuk
teknis yang ada
ii. Lansekap jalan disesuaikan dengan ketentuan geometrik
jalan dan diperuntukkan terutama bagi kenyamanan
pemakai jalan serta diusahakan untuk menciptakan
lingkungan jalan yang indah, serasi, memenuhi fungsi
keamanan serta berwawasan lingkungan
l). Metode konstruksi (metode dan jadwal)
METODOLOGI
A. Geometrik Jalan
Standar geometri ini mengacu pada :
Undang Undang RI Nomor 13 Tahun 1980 tentang
Jalan.
Undang Undang RI No. 14 Tahun 1992 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 26 Tahun 1985
tentang Jalan.
Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 1993
tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan.
Standar Geometri Jalan Perkotaan (ruas jalan),
RSNI T-4-2004.
Standar perencanaan geometrik untuk jalan
perkotaan Maret 1992), Direktorat Jenderal Bina
Marga, Departemen Pekerjaan Umum.
Standar Geometri Persimpangan (sebidang / tidak
sebidang) Jalan Perkotaan.
Pedoman Teknis No. Pt–02–2002–B, Tata Cara
Perencanaan Geometri Persimpangan Sebidang.
IV - 26
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Tata Cara Perencanaan Geometri Jalan Perkotaan,
No : 031/T/BM/1999/SK. Nomor : 76/KPTS/Db/1999.
Tata Cara Perencanaan Geometri Persimpangan
Tidak Sebidang (Flyover / Overpass / Underpass)
dan lain-lain.
Petunjuk Perencanaan Geometri untuk Jalan Antar
Kota, September 1997.
Standar Nasional Indonesia (SNI), No. 03-2447-1991,
Spesifikasi Trotoar.
AASHTO, Tahun 2001, A Policy on Geometric Design of
Highways and Streets.
B. Ketentuan Umum
Geometri jalan harus :
a) Memenuhi aspek keselamatan, kelancaran, efisiensi,
ekonomi, ramah lingkungan dan kenyamanan
b) Mempertimbangkan dimensi kendaraan
c) Mempertimbangkan efisiensi perencanaan
d) Mendukung hirarki fungsi dan kelas jalan dalam
suatu tatanan sistem jaringan jalan secara konsisten
e) Mempertimbangkan pandangan bebas pemakai
jalan
f) Mempertimbangkan drainase jalan
g) Mempertimbangkan kepentingan para penyandang
cacat
Alinyemen horisontal dan vertikal harus
mempertimbangkan aspek kebutuhan teknik dan
aspek kebutuhan pemakai jalan yang memadai dan
efisien.
Pemilihan alternatif alinyemen perlu
mempertimbangkan :
a) Keselamatan dan kenyamanan bagi pengemudi,
penumpang dan pejalan kaki
IV - 27
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
b) Kesesuaian dengan keadaan topografi, geografi dan
geologi di sekitar jalan
c) Koordinasi antara alinyemen horisontal dan vertikal
d) Ekonomi dan lingkungan
4.3 PENGGAMBARAN DAN PENYUSUNAN DOKUMEN LELANG
Tujuan
a. Penyempurnaan hasil perencanaan ke dalam bentuk gambar
rencana yang akan digunakan untuk pelaksanaan konstruksi.
b. Mengadakan, menyusun dan menggandakan dokumen yang
berhubungan dengan dokumen lelang.
Metodologi
Sebelum melakukan tahapan ini konsultan akan melakukan
diskusi terlebih dahulu dengan pengguna jasa untuk
mengkonfirmasikan sekaligus meminta persetujuan kepada
pengguna jasa tentang isi dokumen tender yang akan dibuat.
Ruang Lingkup
Termasuk dalam penyelesaian tahap ini antara lain :
melakukan penggambaran detail;
melakukan perhitungan kuantitas pekerjaan;
melakukan estimasi biaya proyek;
melakukan pembagian paket pekerjaan; dan
penyusunan dokumen tender.
Tahapan dilakukan dalam tahapan sebagai berikut.
a. Tahap perancangan (draft perencanaan teknik), dan
b. Gambar rencana (final design)
4.3.1 Penggambaran
Rancangan (Draft Perencanaan Teknik)
Hasil dari tahap perencanaan dilanjutkan dengan membuat
rancangan (draft) gambar perencanaan dari setiap detail
IV - 28
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
perencanaan dan akan diajukan kepada pengguna jasa untuk
diperiksa dan disetujui.
Adapun konsep (draft) detail gambar perencanaan teknis yang
dibuat untuk disetujui antara lain meliputi :
a. alinemen horizontal (plan) yang digambar di atas peta
situsi dengan skala 1 : 500 dengan interval garis tinggi
(kontur) setiap 5 meter (diberi angka elevasi dan
dilengkapi dengan data yang dibutuhkan)
b. alinemen vertikal (profil) digambar dengan skala horizontal
1 : 500 dan skala vertikal 1 : 1000 yang mencakup data
yang dibutuhkan
c. potongan melintang (cross section) digambar setiap titik
STA (interval 50 meter). Pada segmen khusus (tikungan)
dibuat dengan interval lebih rapat.
d. gambar potongan melintang dibuat dengan skala
horizontal 1 : 100 dan skala vertikal 1: 100 dan
menggambarkan beberapa informasi antara lain :
- tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana
jalan/jembatan
- profil muka tanah asli dan profil/dimensi DAMIJA
(ROW) rencana
- penampang bangunan pelengkap
- data kemiringan lereng galian/timbunan
e. gambar standar yang mencakup antara lain gambar
bangunan pelengkap, drainase, rambu jalan, marka jalan,
dan lain sebagainya.
f. gambar detail bangunan bawah dan bangunan atas
jembatan
g. ketrangan mengenai mutu bahan dan kelas pembebanan.
Gambar Rencana (Final Design)
IV - 29
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Gambar rencana lengkap dibuat setelah rancangan perencangan
disetujui oleh pengguna jasa dengan memperhatikan koreksi dan
saran yang diberikan.
Gambar rencana ditampilkan dalam format yang sesuai dengan
petunjuk dari pengguna jasa dan/atau instansi yang berkompeten
untuk pengesahan dokumen perencanaan. Gambar rencana
ditampilkan dalam format A3 untuk dokumen lelang dan Format
A1 untuk keperluan kegiatan pelaksanaan konstruksi di lapangan.
Gambar rencana terdiri dari urutan sebagai berikut.
a. Sampul luar (cover) dan sampul dalam
b. Lembar pengesahan
c. Daftar isi
d. Daftar simbol (legenda) dan singkatan
e. Peta lokasi jembatan yang dilengkapi dengan peta jaringan
jalan eksisiting dan petunjuk arah utara mata angin
f. Peta lokasi sumber bahan/material (quarry)
g. Daftar rangkuman volume pekerjaan
h. Grafik gitas penanganan
i. Daftar bangunan pelengkap
j. Lay Out
k. Plan / situasi dan potongan memanjang
l. Potongan melintang dan denah jembatan dengan skala
1:100
m. Gambar detail dengan skala 1:20, yang mencakup pelat
lantai kendaraan, struktur atas, struktur bawah dan pondasi
jembatan
n. Detail bangunan pelengkap
o. Gambar standar
4.3.2 Volume Pekerjaan dan Rencana Anggaran Biaya
Volume Pekerjaan
Penyusunan jenis item pekerjaan diuraikan sesuai dengan
spesifikasi yang digunakan, perhitungan volume pekerjaan
IV - 30
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
dilakukan secara rinci berdasarkan daftar item pekerjaan yang
dibuat sesuai dengan gambar rencana dan tabel perhitungan
harus mencakup semua jenis pekerjaan.
Analisis Harga Satuan
Analisis harga satuan ini menguraikan suatu perhitungan harga
satuan bahan dan pekerjaan yang secara teknis dirinci secara
detail berdasarkan suatu metode kerja dan asumsi-asumsi yang
sesuai dengan yang diuraikan dalam suatu spesifikasi teknik,
gambar disain dan komponen harga satuan.
Analisis digunakan sebagai suatu konsep dasar perhitungan harga
perkiraan sendiri (HPS) atau owner’s estimate (OE) yang
dituangkan sebagai mata pembayaran suatu pekerjaan.
Harga satuan pekerjaan terdiri atas biaya langsung dan biaya
tidak langsung. Komponen biaya langsung terdiri atas upah,
bahan dan alat. Komponen biaya tidak langsung terdiri atas biaya
umum atau over head dan keuntungan. Biaya over head dan
keuntungan belum termasuk pajak-pajak yang harus dibayar,
besarnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komponen-
komponen yang diperhitungkan dalam analisis harga satuan ini
diperlihatkan pada Gambar 4.3 dan Gambar 4.4.
GAMBAR 4.3Komponen-Komponen Harga Satuan Pekerjaan
IV - 31
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
GAMBAR 4.4Metode Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan
Estimasi Biaya Proyek
Estimasi biaya proyek ini dilakukan per paket pekerjaan. Biaya ini
merupakan jumlah dari perkalian volume pekerjaan dengan
analisis harga satuan pekerjaan berdasarkan harga dasar
setempat.
4.3.3 Spesifikasi Teknis
Penyusunan spesifikasi teknik mengacu kepada gambar rencana
dan memperhatikan semua aspek pelaksanaan konstruksi serta
dapat menjelaskan secara rinci metode dan urutan pelaksanaan
termasuk jenis dan mutu material yang digunakan.
4.3.4 Penyiapan Dokumen Lelang
Dokumen lelang disusun dalam tatanan format sebagai berikut.:
Bab I : Instruksi Kepada Peserta Lelang
Bab II : Bentuk Penawaran, Informasi Kualifikasi dan
Perjanjian
Bab III : Syarat-syarat Kontrak
Bab IV : Data Kontrak
Bab V : Spesifikasi
IV - 32
LAPORAN PENDAHULUANPERENCANAAN PENYUSUNAN DED JALAN LINGKAR
JEMBATAN CUNDA - KANDANG
Bab VI : Gambar - gambar
Bab VII : Daftar Kuantitas
Bab VIII : Bentuk - Bentuk Jaminan
IV - 33