bab iii metodologi penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/5084/4/t1_292009076_bab...

22
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2013/2014 Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 yang berjumlah 30 siswa terdiri dari 19 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di SD negeri Mrisi 2 menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan guru sebelum tindakan (prasiklus) lebih cenderung konvensional, siswa kurang berminat untuk mengikuti proses pembelajaran karena guru tidak menunjukkan prosedur dan struktur kegiatan yang berorientasi pada siswa aktif dan dibuat aktif. Sehingga penerimaan siswa pada materi pelajaran menjadi kurang optimal. Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda. Ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai buruh pabrik, banyak juga yang menjadi petani. Tidak semua wali siswa peduli terhadap pendidikan. Kurangnya perhatian orang tua juga menjadikan salah satu faktor penyebab rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah. Penelitian dilakukan di SD Negeri Mrisi 2 dengan alasan pertimbangan di SD tersebut hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih rendah dan peneliti ingin membuka cakrawala pola pikir guru khususnya guru kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 menjadi sesosok guru yang kreatif, aktif dan disenangi siswa-siswanya. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam kegiatan belajar mengajar semester II tahun pelajaran 2013-2014

Upload: phamhanh

Post on 16-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 Kecamatan

Tanggungharjo Kabupaten Grobogan Semester II Tahun 2013/2014

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 yang berjumlah

30 siswa terdiri dari 19 siswa perempuan dan 11 siswa laki-laki. Berdasarkan hasil

observasi yang dilakukan peneliti di SD negeri Mrisi 2 menunjukkan bahwa proses

pembelajaran yang dilaksanakan guru sebelum tindakan (prasiklus) lebih cenderung

konvensional, siswa kurang berminat untuk mengikuti proses pembelajaran karena

guru tidak menunjukkan prosedur dan struktur kegiatan yang berorientasi pada siswa

aktif dan dibuat aktif. Sehingga penerimaan siswa pada materi pelajaran menjadi

kurang optimal.

Karakteristik siswa berasal dari latar belakang keluarga yang berbeda-beda.

Ada yang sangat mampu, ada yang cukup tetapi tidak sedikit yang ekonomi orang tua

siswa sangat lemah. Pekerjaan orang tua siswa ada yang pegawai, pengusaha, sampai

buruh pabrik, banyak juga yang menjadi petani. Tidak semua wali siswa peduli

terhadap pendidikan. Kurangnya perhatian orang tua juga menjadikan salah satu

faktor penyebab rendahnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran di

sekolah.

Penelitian dilakukan di SD Negeri Mrisi 2 dengan alasan pertimbangan di SD

tersebut hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

masih rendah dan peneliti ingin membuka cakrawala pola pikir guru khususnya guru

kelas 5 SD Negeri Mrisi 2 menjadi sesosok guru yang kreatif, aktif dan disenangi

siswa-siswanya. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan-bulan efektif dalam

kegiatan belajar mengajar semester II tahun pelajaran 2013-2014

28

Adapun jadwal pelaksanaan kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti akan

disajikan pada tabel 4, sebagai berikut.

Tabel 4

Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

SD Negeri Mrisi 2 Kecamatan Tanggungharjo

Kabupaten Grobogan Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

No. Jenis Kegiatan Waktu

Januari Februari Maret April Mei

1 Persiapan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

a. Penulisan proposal

b. Penyusunan

instrument dan media

animasi

2

Pelaksanaan

a. Pelaksanaan siklus 1

b. Pelaksanaan siklus 2

c. Analisis data

3 Pelaporan.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Adapun

variabel yang digunakan dalam analisis data ini adalah sebagai berikut:

3.2.1. Variabel Bebas (X)

Menurut Sugiono, Variabel bebas merupakan variabel yang memengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbul dependen (terikat). Dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah metode Demonstrasi yaitu metode

pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk

terlibat secara langsung dan aktif dalam proses pembelajaran mulai dari perencanaan

sampai pada tahap simpulan suatu materi pelajaran.

29

3.2.2. Varibel Terikat (Y)

Menurut Sugiono, variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas. Dalam penelitian ini, hasil belajar yang menjadi variabel yang di

pengaruhi. Hasil belajar merupakan hasil akhir dari proses kegiatan belajar siswa dari

seluruh kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas dan menerima suatu

pelajaran untuk mencapai kompetensi yang berupa aspek kognitif, afektif dan

psikomotorik yang diungkapkan dengan menggunakan suatu alat penilaian yaitu tes

evaluasi dengan hasil yang dinyatakan dalam bentuk nilai, aspek afektif yang

menunjukkan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran, dan aspek psikomotorik

yang menunjukkan keterampilan dan kemampuan bertindak siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

3.3. Prosedur Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan model penelitian tindakan dari

Kurt Lewin yang dimodifikasi oleh Kemmis dan Mc Taggart dalam Arikunto

(2010:131) bahwa penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 komponen pokok, yaitu:

Perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi

(reflecting.

Hubungan antara komponen-komponen tersebut menunjukkan sebuah siklus

atau kegiatan berulang. “Siklus” inilah yang menjadi salah satu ciri utama dari

penelitian tindakan kelas, yaitu bahwa penelitian tindakan harus dilaksanakan dalam

bentuk siklus.

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing

siklus meliputi 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan

refleksi. Pelaksanaan dilakukan dengan mengadakan pembelajaran yang dalam satu

siklus terdiri tiga kali tatap muka yang masing-masing 2 x 35 menit.

30

Adapun tahap prosedur penelitian yang akan digunakan seperti pada gambar 1

berikut :

Gambar 2

Bagan Rancangan Pelaksanaan PTK Model Spiral

(Suharsimi Arikunto, 2006:74)

Siklus 1 Perencanaan

Tindakan/observasi

Refleksi Siklus 2

Tindakan/observasi

Refleksi

Rencana perbaikan

Rencana perbaikan

31

3.4. Rencana Tindakan

3.4.1. Siklus I

Kegiatan yang dilakukan pada rencana tindakan dalam penelitian tindakan

kelas (PTK) sebagai berikut:

3.4.1.1. Tahap Perencanaan

Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil observasi yang dijadikan sebagai

kondisi awal atau prasiklus. Dalam kegiatan perencanaan, guru dan peneliti

mendiskusikan tentang rencana tindakan yang akan dilakukan setelah melihat kondisi

prasiklus. Tahap Perencanaan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Identifkasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah

2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar

mengajar dengan metode demonstrasi

3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar

4. Membuat RPP dengan metode pembelajaran demonstrasi

5. Menyiapkan media peraga dan animasi

6. Menyusun lembar kerja siswa

7. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran

8. Menyiapkan lembar penilaian

9. Membuat lembar pengamatan guru dan siswa

3.4.1.2. Tahap Pelaksanaan

Pada pelaksanaan tindakan siklus I akan dilaksanakan 3 kali pertemuan.

Pertemuan pertama dan kedua terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan

akhir. Sedangkan pertemuan ketiga adalah evaluasi pembelajaran. Rincian sebagai

berikut :

32

Pertemuan I

1. Kegiatan Awal

- Salam pembuka

- Berdo’a

- Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran

- Apersepsi “ menayangkan gambar-gambar yang berkaitan dengan gaya”

- Bertanya jawab mengenai gambar

- Memotivasi siswa

- Menyampaikan tujuan pembelajaran “ Gaya”

2. Kegiatan Inti

- Menggali informasi siswa tentang gaya

(anak-anak kira-kira, apa yang kalian ketahui tentang gaya?)

- Menayangkan animasi gaya

- Siswa memperhatikan penayangan animasi mengenai gaya

- Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi

- Guru mengkondisikan siswa untuk fokus pada benda yang

didemonstrasikan guru

- Guru mendemonstrasikan media atau alat peraga realistik

- Guru dan siswa saling tanya jawab mengenai media yang

didemonstrasikan oleh guru

- Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti

yang dicontohkan oleh guru didepan kelas

- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen

- Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok

- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya

- Guru berkeliling untuk membimbing siswa apabila terdapat kesulitan

dalam berdiskusi

- Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya

- Guru memberikan penguatan dan pelurusan materi tentang Gaya

33

3. Kegiatan Penutup

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

- Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab

- Salam penutup

Pertemuan II

1. Kegiatan Awal

- Salam pembuka

- Berdo’a

- Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran

- Apersepsi “ menayangkan video yang berkaitan dengan pembuatan

magnet”

- Bertanya jawab mengenai video

- Memotivasi siswa

- Menyampaikan tujuan pembelajaran “ Gaya Magnet”

2. Kegiatan Inti

- Menggali informasi siswa tentang Gaya Magnet

- Guru memberikan timbal balik positif dari jawaban siswa

Untuk lebih memahami materi tentang gaya magnet, siswa dihimbau

untuk memperhatikan tayangan animasi

- Guru Menayangkan animasi gaya magnet

- Siswa memperhatikan penayangan animasi mengenai gaya magnet

- Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi

- Guru mengkondisikan siswa untuk fokus pada benda yang

didemonstrasikan guru

- Guru mendemonstrasikan media realistik

- Guru dan siswa saling tanya jawab mengenai media yang

didemonstrasikan oleh guru

- Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti

yang dicontohkan oleh guru didepan kelas

34

- Siswa kembali ke dalam kelompok yang dibentuk pada pertemuan

pertama

- Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok

- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya

- Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya

- Guru meluruskan tentang hasil-hasil yang dicapai masing-masing

kelompok

- Guru memberikan penguatan materi tentang “Gaya Magnet”

3. Kegiatan Penutup

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

- Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab

- Sebelum pembelajaran berakhir guru memberitahukan kepada siswa

bahwa untuk pertemuan berikutnya adalah mengerjakan soal/evaluasi

tertulis pilihan ganda

- Salam penutup

3.4.1.3. Tahap Observasi

Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses

pengajaran dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk

menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1)

aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas

tersebut, maka digunakan lembar observasi yang disediakan peneliti.

3.4.1.4. Refleksi

Data yang diperoleh, dikumpulkan kemudian dianalisis oleh peneliti.

Bagaimana hasil belajar siswa serta bagaimana hasil pembelajaran guru serta

bagaimana perkembangan aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran siklus

I berlangsung. Data yang telah dianalisis kemudian direfleksi dan kelemahan-

kelemahan yang terdapat pada Siklus I, dijadikan bahan pertimbangan untuk

disempurnakan pada siklus II. Rincian Siklus II sebagai berikut :

35

3.4.2. Siklus II

3.4.2.1.Tahap Perencanaan

Tahap Perencanaan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Identifkasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang terdapat

pada siklus I

2. Merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar

mengajar dengan metode demonstrasi dengan mempertimbangkan kelemahan-

kelemahan yang terdapat pada siklus I

3. Menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar

4. Membuat RPP dengan metode pembelajaran demonstrasi

5. Menyiapkan media peraga dan animasi

6. Menyusun lembar kerja siswa

7. Menyiapkan soal tes setelah dilaksanakan pembelajaran

8. Menyiapkan lembar penilaian

9. Membuat lembar observasi guru dan siswa

3.4.2.2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II akan dilaksanakan 3 kali pertemuan seperti

pelaksanaan pada siklus I. Pada pertemuan pertama dan kedua terdiri dari kegiatan

awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Sedangkan pertemuan ketiga adalah evaluasi

pembelajaran.

Pertemuan I

1. Kegiatan Awal

- Salam pembuka

- Berdo’a

- Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran

- Apersepsi “ menayangkan gambar tentang pesawat sederhana”

- Bertanya jawab mengenai gambar

- Memotivasi siswa

- Menyampaikan tujuan pembelajaran “ pesawat sederhana”

36

2. Kegiatan Inti

- Guru menggali informasi dasar siswa tentang pesawat sederhana

- Guru Memberikan timbal balik positif jawaban siswa

(untuk memahami lebih jauh mengenai pesawat sederhana, perhatikan

animasi didepan!)

- Guru menayangkan animasi tentang pesawat sederhana

- Siswa memperhatikan penayangan animasi mengenai pesawat sederhana

- Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi

- Guru mengkondisikan siswa untuk fokus pada benda yang

didemonstrasikan guru

- Guru mendemonstrasikan media realistik

- Guru dan siswa saling tanya jawab mengenai media yang

didemonstrasikan oleh guru

- Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti

yang dicontohkan oleh guru didepan kelas atas bimbingan guru

- Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok secara heterogen

- Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok

- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya

- Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya

- Guru meluruskan tentang hasil-hasil yang dicapai masing-masing

kelompok

- Guru memberikan penguatan materi tentang pengungkit dan bidang miring

3. Kegiatan Penutup

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

- Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab

- Salam penutup

37

Pertemuan II

1. Kegiatan Awal

- Salam pembuka

- Berdo’a

- Memeriksa kesiapan siswa untuk menerima pelajaran

- Apersepsi “ menayangkan video , ”

- Bertanya jawab mengenai video

- Memotivasi siswa

- Menyampaikan tujuan pembelajaran “ Pesawat Sederhana Sub materi

Katrol dan Roda”

2. Kegiatan Inti

- Menggali informasi siswa tentang katrol dan roda

- Guru memberikan timbal balik positif dari jawaban siswa

(untuk lebih memahami materi tentang prinsip kerja katrol dan roda)

- siswa dihimbau untuk memperhatikan tayangan animasi

- Guru menayangkan animasi

- Siswa memperhatikan penayangan animasi

- Siswa menggali informasi yang ada pada tayangan animasi

- Guru mengkondisikan siswa untuk fokus pada benda yang

didemonstrasikan guru

- Guru mendemonstrasikan media realistik

- Guru dan siswa saling tanya jawab mengenai media yang

didemonstrasikan oleh guru

- Guru meminta salah satu siswa untuk mencoba mendemonstrasikan seperti

yang dicontohkan oleh guru didepan kelas

- Siswa kembali ke dalam kelompok yang dibentuk pada pertemuan

sebelumnya

- Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam kelompok

- Siswa mengerjakan lembar kerja siswa bersama kelompoknya

38

- Perwakilan kelompok mendemonstrasikan hasil diskusinya

- Guru meluruskan tentang hasil-hasil yang dicapai masing-masing

kelompok

- Guru memberikan penguatan materi tentang “Pesawat sederhana

Submateri katrol dan roda”

3. Kegiatan Penutup

- Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

- Guru memberikan kuis lisan sebagai evaluasi, melalui tanya jawab

- Sebelum pembelajaran berakhir guru memberitahukan kepada siswa

bahwa untuk pertemuan berikutnya adalah mengerjakan soal/evaluasi

tertulis pilihan ganda

- Salam penutup

Pertemuan III

Pada pertemuan ke tiga ini guru berencana memberikan soal evaluasi obyektif

pilihan ganda sebagai upaya timbal balik mengukur tingkat pemahaman dan

ketuntasan hasil belajar pada siklus II.

3.4.2.3. Tahap Observasi

Observasi dilakukan terutama pada saat guru sedang melaksanakan proses

pengajaran dan siswa dalam aktivitas belajarnya. Jadi observasi dilakukan untuk

menilai dua aktivitas dalam proses pembelajaran yang sedang terlaksana, yaitu: 1)

aktivitas mengajar guru, dan 2) aktivitas belajar siswa. Untuk menilai kedua aktivitas

tersebut, maka digunakan lembar observasi yang disediakan peneliti.

3.4.2.4. Tahap Refleksi

1. Melakukan evaluasi terhadap tindakan pada siklus II berdasarkan data atau

hasil yang terkumpul.

2. Membahas hasil evaluasi tentang scenario pembelajaran pada siklus II.

3. Evaluasi tindakan siklus II

39

3.5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.5.1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan

hasil belajar IPA dengan materi pokok gaya dan pesawat sederhana di SD Negeri

Mrisi 2 Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan setelah menggunakan

metode demonstrasi berbantuan media animasi, peneliti menggunakan teknik

sebagai berikut :

1. Teknik Tes

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian yaitu teknik

tes. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:138), tes adalah serentetan pertanyaan

atau latihan yang digunakan untuk mengukur pengetahuan, intelegensi,

kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu dan kelompok. Tes dalam

penelitian ini ada dua macam yaitu tes formatif berbentuk pilihan ganda yang

dikerjakan secara individu dan tes berupa lembar kerja kelompok yang

dikerjakan secara kelompok. Berikut kisi-kisi intrumen Siklus I dan Siklus II.

40

Tabel 5

Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item

Jumlah

Item

5. Memahami

hubungan

antara gaya,

gerak, dan

energi,

serta

fungsinya

5.1. Mendeskripsikan

hubungan antara

gaya, gerak dan

energi melalui

percobaan (gaya

gravitasi, gaya

gesek, gaya

magnet)

1. Menjelaskan

pengertian gaya

1 1

2. Menyebutkan contoh

penerapan gaya gesek

dalam kehidupan

sehari-hari

8,9,10,11,

15

5

3. Menyebutkan faktor-

faktor yang

mempengaruhi

besarnya gaya gesek

12,17 2

4. Menyebutkan contoh

penggunaan magnet

dalam kehidupan

sehari-hari

3,4,5,16,1

9

6

5. Menggolongkan

benda yang dapat

ditarik magnet dan

benda yang tidak

dapat ditarik magnet

2,13,20 3

6. Membuat magnet

6,7,14,18 4

Jumlah 20

41

Tabel 6

Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus II

Standar

Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No Item

Jumlah

Item

5. Memahami

hubungan

antara

gaya,

gerak, dan

energi,

serta

fungsinya

5.2. Menjelaskan

pesawat sederhana

yang dapat

membuat

pekerjaan lebih

mudah dan lebih

cepat

1. Menjelaskan

pengertian pesawat

sederhana

1, 1

2. Menyebutkan

jenis-jenis pesawat

sederhana

2,3,4,5,17,

20

6

3. Memberi contoh

berbagai

dilingkungan

sekitar yang

menggunakan

prinsip pesawat

sederhana

6,7,9,10,1

1,12,13,14

,16,19

10

4. Mengidentifikasi

berbagai kegiatan

yang menggunakan

pesawat sederhana

8,15,18 3

Jumlah 20

42

2. Teknik Observasi

Nasution (1988:226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua

ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja bedasarkan data, yaitu fakta

mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Observasi

bertujuan untuk mengamati kegiatan yang dilakukan guru dan siswa dalam

proses pembelajaran. Observasi yang digunakan adalah observasi langsung

yang dilakukan tanpa perantara terhadap objek yang diteliti. Observasi

dilakukan pada siswa untuk mengetahui hasil belajar afektif dan psikomotorik

selama proses pembelajaran. Pelaksanaan observasi dilakukan dengan cara

menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya sesuai dengan jenis

perilaku yang akan diamati dan situasi yang diobservasi.

Tabel 7

Lembar Observasi Guru

No Indikator/Aspek yang diamati Skor

1 2 3 4

A

Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan metode

Demonstrasi dengan memanfaatkan media Animasi

PRA PEMBELAJARAN

Fase 1 : Orientasi Siswa

1. Membuka pelajaran dengan memberi salam dan berdoa

bersama.

2. Melakukan absensi kehadiran siswa

3. Memeriksa kesiapan siswa

4. Melaksanakan apersepsi

5. Memberi motivasi kepada siswa

6. Menyampaikan tujuan pembelajaran

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

7

Penyajian Materi

Mengkoordinasi siswa untuk memperhatikan penjelasan

materi yang terdapat pada animasi

8 Memberikan/mengulang penjelasan singkat materi

Fase 2 : Demonstrasi

9. Mengkondisikan suasana terfokus pada kegiatan

pendemonstrasian

Fase 3 : Latihan Terbimbing

43

10 Membimbing siswa melakukan uji coba demonstrasi

11 Memberikan kesempatan siswa untuk bertanya

Fase 4 : Demonstrasi Mandiri

12 Membagi kelompok secara heterogen

13 Menjelaskan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam

kerja kelompok

14 Membantu siswa membuat laporan diskusi dari analisa

yang

dilakukan

15 Membimbing siswa menyajikan hasil diskusi

16 Menganalisis dan mengevaluasi hasil diskusi

Kegiatan Akhir

17 Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya hal-hal

yang belum di mengerti.

18 Membimbing siswa menyimpulkan materi yang telah

dipelajari

19 Melakukan refleksi

20 Memberi pesan moral positif kepada siswa

21 Melakukan evaluasi

B

Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran

22 Menggunakan media secara efektif dan efisien

23 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran

C

Penilaian Proses dan Hasil

24 Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran

Jumlah

Persentase

Keterangan :

1. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori kurang.

2. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori cukup.

3. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori baik.

4. Jika pernyataan tersebut dilakukan oleh guru dalam kategori sangat baik.

44

Tabel 8

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa

No. Aspek yang diamati Ya Tidak

I Pra pembelajaran

1. Siswa menempati tempat duduknya masing-

masing

2. Kesiapan menerima pembelajaran

II Kegiatan Awal Pembelajaran

3. Mendengarkan secara seksama saat dijelaskan

kompetensi yang hendak dicapai

4. Siswa memperhatikan apersepsi guru

5. Siswa mampu menjawab pertanyaan apersepsi

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Penjelasan Materi Pembelajaran

6. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan

materi pelajaran

7. Aktif bertanya saat proses belajar mengajar

berlangsung

8. Adanya interaksi positif antar siswa

9. Adanya interaksi positif antara siswa dengan guru,

dan media belajar

B. Pendekatan/ strategi belajar

10. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan kelompok

11. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberi

kesempatan

12. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses

pembelajaran

13. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran

dengan tenang dan tidak merasa tertekan

14. Siswa merasa senang menerima pelajaran

C. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber

belajar

15. Adanya interaksi positif siswa pada saat

melakukan diskusi kelompok

16. Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan

45

17. Siswa semakin jelas saat penjelasan materi

D. Penilaian proses dan hasil belajar

18. Siswa mendemonstrasikan hasil belajar

E. Penggunaan bahasa

19. Siswa mampu mengemukakan pendapat dengan

lancar

20. Siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan

lugas

IV Penutup

21. Siswa di bimbing guru secara aktif membuat

rangkuman/kesimpulan dari pembelajaran

JUMLAH

Persentase

3. Dokumentasi

Selain menggunakan teknik tes dan observasi, peneliti juga

menggunakan teknik dokumentasi dalam pengumpulan data. Dokumentasi

dalam penelitian ini dapat berupa dokumentasi tertulis maupun gambar.

3.6. Indikator Kinerja

Indikator kinerja adalah harapan terjadinya hasil belajar yang ditunjukkan

dengan adanya kenaikan nilai rata-rata kelas. Penerapan metode demonstrasi dan

memanfaatkan media animasi pada mata pelajaran IPA ini dikatakan dapat

meningkatkan hasil belajar siswa apabila ketuntasan hasil belajar individual siswa

sudah mencapai nilai ≥ 75 dan ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa

mencapai ≥ 75.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisa

deskriptif komparatif yaitu dengan cara membandingkan data hasil belajar IPA pada

kondisi awal, data hasil belajar pada siklus I, dan data hasil belajar pada siklus II.

Dari perbandingan data tersebut, dapat dilihat perubahan dan peningkatan hasil

46

belajar IPA pada kondisi awal, siklus I dan siklus II dengan menerapkan metode

demonstrasi berbantuan media animasi.

3.8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat

penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian sebelum digunakan

oleh peneliti. Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mengukur apa yang

ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relative

konsisten jika dikenakan pada suatu objek, Sutrisno Hadi (Sugiyono, 2009: 351).

3.8.1. Uji Validitas

Validitas yaitu ketepatan mengukur yang dimilki oleh sebutir item untuk

mengukur apa yang seharusnya (Sudijono, A.2001). Sebutir item dapat dikatakan

telah memiliki validitas yang tinggi atau valid, jika skor pada butir item yang

bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran arah dengan skor totalnya.

Sugiyono (2007) menyatakan bahwa uji validitas merupakan suatu langkah

pengujian yang dilakukan terhadap isi (content) dari suatu instrumen, dengan tujuan

untuk mengukur ketepatan instrumen yang digunakan dalam suatu penelitian.

Analisis untuk validitas item instrumen menggunakan perhitungan korelasi item total

(Corrected Item-Total Correlation).

Selanjutnya untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan

pedoman Ali (1987) dapat digunakan pedoman nilai koefisien korelasi sebagai

berikut :

Tabel 9

Rentang Indeks Validitas

No Indeks Keterangan

1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

2 0,61 – 0,80 Tinggi

3 0,41 – 0,60 Cukup

4 0,21 – 0,40 Rendah

5 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

47

Koefisian validitas hanya punya makna apabila mempunyai harga positif.

Walaupun semakin tinggi mendekati 1,00 berarti suatu tes semakin valid hasil

ukurannya, namun pada kenyataannya suatu koefisien validitas tidak pernah

mencapai angka 1,00.

Soal tes yang akan diujikan pada pos tes dilakukan uji coba terlebih dahulu

pada 30 siswa SD Negeri Mrisi 3, item soal yang diuji validitasnya berjumlah 40 soal

(20 soal untuk siklus 1 dan 20 soal untuk siklus 2). Uji validitas soal tersebut dengan

bantuan spss 20 .0 for windows dengan cara klik analyze kemudian pilih scale,

reliability analysis, semua data jumlah soal di pindahkan ke ruas kanan, klik statistics,

klik scale, scale if item deleted, continue, klik ok.

Hasil Uji Validitas Siklus I

Dari 20 item soal yang diujikan terdapat 17 item soal yang valid dan 3 item

soal yang tidak valid antara lain soal no 13, 18 dan 20.(terlampir)

Hasil Uji Validitas Siklus II

Uji validitas soal pada siklus 2, dari 20 item soal yang diujikan terdapat 17

item soal yang valid dan 3 item soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid antara

lain soal no 4, 17 dan 20.(terlampir)

3.8.2. Uji Reliabilitas

Reliabiltias (ajeg) tes adalah kemampuan alat ukur untuk memberikan hasil

pengukuran yang konstan atau ajeg. Tujuan utama menghitung reliabilitas skor tes

adalah adalah tingkat ketepatan (precision) dan keajegan (consistenscy) skor tes.

Pengertian yang sangat sederhana dari reliabilitas adalah kemantapan alat ukur, dalam

pengertian bahwa alat ukur tersebut dapat diandalkan atau memiliki keajegan hasil.

Dalam bukunya Slameto, dkk (2011: 8.14) semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu

tes (mendekati 1) makin tinggi pula keajegan/ ketepatannya. Berikut tabel rentang

indeks reliabilitas.

48

Tabel 10

Rentang Indeks Reliabilitas

Pengukuran tingkat reabilitas alat pengumpul data dalam penelitian ini dengan

menggunakan Alpha croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolok ukur

dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 20.0 for windows

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual setelah

pembelajaran. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrument soal, terlebih

dahulu diuji cobakan di kelas uji coba yaitu kelas 5 SD Negeri Mrisi 3 Kecamatan

Tanggungharjo Kabupaten Grobogan.

No Indeks Keterangan

1 0,80 – 1,00 Sangat reliabel

2 < 0,80 – 0,60 Reliabel

3 < 0,60 – 0,40 Cukup reliabel

4 < 0,40 – 0,20 Agak reliabel

5 <0,20 Kurang reliabel