bab iii metode1

Upload: fadlyibrahim

Post on 17-Oct-2015

9 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PENDAHULUAN

3.1 PENDEKATAN PEKERJAAN.Metode pendekatan yang digunakan dalam pekerjaan Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak secara umum, antara lain :1. Pendekatan Eksternal, mencakup tinjauan terhadap

Dokumen Rencana Tata Ruang yang punya hirarki lebih tinggi dari Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak Kabupaten Demak dengan meninjau kebijaksanaan fungsi dan arahan pengembangannya. Peninjauan kembali/revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak Kabupaten Demak, mencakup struktur dan pola pengembangan internal maupun eksternal, arahan dan kecenderungan pengembangan fisik lahan/daya dukung lahan, arahan dan kecenderungan pengembangan kegiatan ekonomi unggulan dan ekonomi potensial. Studi-studi terkait yang dapat menjadi acuan dalam Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak Kabupaten Demak.2. Pendekaan Internal dan Sektoral dengan identifikasi profit kawasan yang mencakup permasalahan dan kendala pembangunan, kebutuhan sarana dan prasarana wilayah, orientasi pemasaran dan pelayanan serta potensi sektoral/ sektor unggulan. Pelaksanaan dalam Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak Kabupaten Demak harus melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat. Selama pelaksanaan pekerjaan penyedia jasa harus berada di Perkotaan Demak selama 2 (dua) bulan terutama tenaga ahli inti dengan maksud agar proses transfer pengetahuan dan transek lapangan dalam penyusunan RTR lebih mudah dilakukan dan pihak konsultan untuk menyerap aspirasi Masyarakat Perkotaan Demak maupun permasalahan yang dihadapi di Kota Demak.3.2 PENDEKATAN METODOLOGI.3.2.1 Pendekatan Pengumpulan Data.Proses pengumpulan data dalam penyusunan dokumen Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak Kabupaten Demak dibagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu :

1. Mempersiapkan tenaga pelaksana survey; terdiri dari tenaga teknis/surveyor dan tenaga ahli.

2. Mempersiapkan perlengkapan dan peralatan survey; seperti kuesioner, checklist data, dan peta dasar, foto udara citra satelit terkini (quick bird) tahun 2010, dll.

3. Metode dan program; menyusun jadwal kegiatan pelaksanaan inventarisasi :

a. Pengambilan data sekunder yang berasal dari instansi pemerintah, lembaga formal dan informal, dan literatur;

b. Pengambilan data primer yang berasal dari pejabat, tokoh masyarakat, masyarakat umum, dan lainnya dalam bentuk : wawancara, forum group diskusi (FGD), serta penggunaan media elektronik (akses internet). Hasil informasi dapat berupa: kumpulan keinginan, masalah, dan program pembangunan;

c. Identifikasi data lapangan, dengan melakukan pemotretan situasi dan kondisi kegiatan fungsional di wilayah perencanaan.

Gambar 3.1

Metode Pengumpulan Data

Penyusunan Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota

Kecamatan Demak Kabupaten Demak

3.2.2 Muatan Data dan Informasi.Data dan informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan penyusunan dokuman rencana tata ruang ini haruslah terukur baik kualitas maupun kuantitasnya yang meliputi :

1. Fisik dasar kawasan, meliputi informasi dan data: topografi, hidrologi, geologi, klimatologi, oceonografi, dan tata guna lahan.

2. Kependudukan, meliputi jumlah dan persebaran penduduk menurut ukuran keluarga, umur, agama, pendidikan, dan mata pencaharian.

3. Perekonomian; meliputi data investasi, perdagangan, jasa, industri, pertanian, perkebunan, perikanan, pariwisata, pendapatan daerah, dan lain-lain.

4. Penggunaan lahan, menurut luas dan persebaran kegiatan yang meliputi : permukiman, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, pertambangan, pertanian dan kehutanan dan lain lian;

5. Prasarana dan utilitas umum, meliputi :

a. Jaringan transportasi (Jaringan jalan raya dan rel kereta api, Fasilitas Terminal dan stasiun, Kelengkapan jalan; halte, parkir, dan jembatan penyeberangan, serta Pola pergerakan angkutan penumpang dan barang).

b. Air minum (sistem jaringan, bangunan pengolah, hidran); mencakup kondisi dan jaringan terpasang menurut pengguna, lokasi bangunan dan hidran, kondisi air tanah dan sungai, debit terpasang, dll.

c. Sewarage; air limbah rumah tangga.

d. Sanitasi (system jaringan, bak kontral, bangunan pengolah); jaringan terpasang, prasarana penunjang dan kapasitas.

e. Drainase; system jaringan makro dan mikro , dan kolam penampung;

f. Jaringan listrik; sistem jaringan (SUTT, SUTM, SUTR), gardu (induk, distribusi, tiang/beton), sambungan rumah (domistik, non domistik).

g. Jaringan komunikasi; jaringan, rumah telepon, stasiun otamat, jaringan terpasang (rumah tangga, non rumah tangga, umum).

h. Pengolahan sampah; sistem penanganan (skala individual, skala lingkungan, skala daerah), sistem pengadaan (masyarakat, pemerintah daerah, swasta).

6. Identifikasi daerah rawan bencana, meliputi lokasi, sumber bencana, besaran dampak, kondisi lingkungan fisik, kegiatan bangunan yang ada, fasilitas dan jalur kendali yang telah ada.3.2.3 Pendekatan Analisa.Setelah data diperoleh maka tahap berikutnya adalah dilakukan penganalisaan yang materinya diarahkan guna menjadi masukan dalam proses perumusan rencana. Dalam proses analisa ini dipakai metode- metode kualitatif dan kuantitatif. Sesuai dengan tingkat kedalaman yang dituntut, maka analisa awal yang dominan adalah analisa fisik.

Pada awala nalisis fisik ini akan dilakukan evaluasi dokumen perencanaan yang sudah ada terhadap perkembangan yang terjadi untuk melihat potensi dan arah pengembangannya. Selanjutnya analisa fisik ini akan diarahkan pada kemampuan dan potensi kawasan perkotaan, yang menyimpukan bagian-bagian yang layak untuk lebih dapat dikembangkan dan sekaligus menentukan arahan kebijakan pengembangannya selanjutnya.

Kriteria-kriteria yang dipakai dalam penilaian kemampuan dan potensi perkotaan berkaitan dengan kesesuaian nilai karakteristik kawasan tersebut dengan spekfisik kawasan yang menunjang (termasuk aspek identitas kawasan), penggunaan lahan yang ada dan struktur kawasan kota yang adadan yang akan terbentuk, serta arah dan kecenderungan pengembangan kegiatan ekonomi.3.2.4 Metode Analisa Pekerjaan.Metode yang digunakan dalam penyusunan dokumen Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak Kabupaten Demak ini dalam melakukan analisis potensi dan masalah pada kawasan perencanaan adalah dengan menggunakan prinsip analisis SWOT:

1. Potensi/kekuatan; kekuatan yang dimiliki oleh indikator perkembangan kawasan perencanaan untuk tumbuh dan berkembang, sehingga diperlukan suatu kebijakan dan strategi peningkatan/penambahan nilai (value added) dari indikator tersebut.

2. Kelemahan/Permasalahan; kelemahan atau kekurangan yang dimiliki oleh kawasan perencanaan sehingga menghambat kawasan perencanaan untuk tumbuh dan berkembang.

3. Kesempatan/peluang yang lebih luas yang memberikan dampak tumbuh dan berkembangnya kawasan perencanaan seperti meningkatnya ekonomi makro, investasi yang tumbuh cepat, terbuka akses kawasan dengan luar, sehingga diperlukan kebijakan dan strategi penguatan akses dan kemudahan-kemudahan bagi pengembangan kawasan.

4. Ancaman merupakan indikator eksternal yang dapat menghambat tumbuh dan berkembangnya kawasan perencanaan, sehingga diperlukan kebijakan dan strategi penguatan koordinasi, kerjasama, dan sinkronisasi pembangunan.

Setiap komponen atau variabel SWOT terukur secara kuantitatif, bila kualitatif dapat menunjukan faktor keterkaitan antara data dan kecenderungannya.3.2.5 Muatan Analisa.3.2.5.1 Analisis Kebijakan.

Analisa ini merupakan kajian lebih mendalam terhadap kebijakan yang berhubungan dengan proses penyusunan Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Demak Kabupaten Demak. Metode yang digunakan adalah secara deskriptif. Komponen yang diperlukan dalam analisa ini meliputi :

a. Kebijaksanaan umum Kabupaten Demak tentang visi dan misi.

b. Kebijaksanaan yang menyangkut pengembangan tata ruang.

c. Kebijaksanaan keruangan Kabupaten Demak yang menunjukkan pola pemanfaatan dan struktur ruang kota.d. Kebijaksanaan sektoral Kabupaten Demak yang menunjukkan sistem prasarana yang ada, ditetapkan dan dibutuhkan.

3.2.5.2 Analisis Struktur Kawasan Perencanaan.

Analisis struktur kawasan perencanaan dalam penyusunan Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak ini akan mengikuti kebijakan yang telah digariskan oleh dokumen rencana tata ruang yang memiliki hirarki lebih tinggi. Pada analisis tersebut akan memuat ; Kedudukan dan skala dari sistem pergerakan, pemusatan kegiatan, dan peruntukan lahan, serta arah perkembangan pembangunan kawasan, dengan tetap memperhatikan karakteristik dan daya-dukung fisik lingkungan. Komponen analisis struktur kawasan perencanaan ini meliputi :

a. Kependuduk: yaitu untuk mengukur hunian yang layak huni, kebutuhan pelayanan fasilitas lingkungan, dan klasifikasi lingkungan.

b. Fungsi ruang: yaitu untuk membentuk pola kawasan yang terstruktur dalam peran dan fungsi bagian-bagian kawasan, yang memperlihatkan konsentrasi dan skala kegiatan binaan manusia dan alami.

c. Sistem jaringan pergerakan: yaitu untuk memenuhi kebutuhan tata jenjang jaringan pergerakan yang menghubungkan bagian-bagian kawasan sesuai dengan fungsi dan perannya.3.2.5.3 Analisis Prasarana Transportasi.

Analisis prasarana transportasi dilakukan untuk mengatur dan menentukan kebutuhan jaringan pergerakan dan fasilitas penunjangnya, sehingga tercipta ruang yang lancar, aman, nyaman, dan terpadu, berdasarkan pertimbangan distribusi penduduk, tenaga kerja, daya dukung lahan, daya dukung lingkungan jalan, daya dukung prasarana yang ada. Komponen analisis dalam prasarana transportasi meliputi :

a. Angkutan jalan raya, yaitu melakukan kajian tentang kemungkinan pengembangan jaringan jalan dan persimpangan sampai ke tingkat jalan lokal, dengan mempertimbangkan jalan yang telah ada atau direncanakan oleh rencana diatasnya.

b. Angkutan kereta api, yaitu melakukan kajian kebutuhan pengaturan dan penataan lingkungan jalan rel, stasiun, depo/balai yasa, dan keterpaduan dengan sistem angkutan jalan raya.

3.2.5.4 Analisis Utilitas Umum.

Analisis pengembangan jaringan utilitas umum sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan, termasuk sistem makronya. Meneliti kemungkinan dimensi, lokasi, pemanfaatan ruang jalan sebagai jalur distribusi, dengan mempertimbangkan topografi, volume, debit, lokasi/lingkungan perencanaan, tingkat pelayanan, dsb. Komponen analisis pada utilitas umum ini meliputi :

a. Air Minum, yaitu pengaturan dan penentuan kebutuhan jaringan dan fasilitas air minum, sehingga tercipta ruang yang ekonomis, sehat, dan produktif.

b. Drainase, yaitu melakukan kajian terhadappemenuhan kebutuhan untuk mengalirkan air permukaan ke badan airpenerima atau bendungan resapan buatan, agar terhindar pengikisan aliran hujanterhadap badan jalan dan genangan air hujan pada kawasan tertentu.

c. Air limbah, yaitu melakukan kajian terhadap pemenuhan kebutuhan untuk mengalirkan air limbah domistik yang berasal dari perumahan dan non perumahan.

d. Persampahan, yaitu melakukan kajian terhadap pemenuhan kebutuhan untuk pembuangan limbah non B3 yang berasal dari perumahan dan non perumahan.

e. Kelistrikan, yaitu melakukan kajian terhadap pemenuhan kebutuhan penerangan melalui sistem pelayanan jaringan,dan komponen prasarana kelistrikan.

f. Telekomunikasi, yaitu melakukan kajian terhadap pemenuhan kebutuhan telekomunikasi melalui sistem pelayanan jaringan telepon, dan komponen prasarana telepon.3.2.5.5 Analisis Kelembagaan dan Peran Masyarakat.

Penyusunan Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Demak Kabupaten Demak harus dilandasi oleh upaya untuk mengembangkan secara intens kelembagaan dan sumber-sumber pembiayaan melalui pelibatan peran serta masyarakat mulai dari proses perencanaan, pemanfaatan, danpengendalian serta pengawasan. Analisis sumber-sumber pembiayaan pembangunan serta pengorganisasian aparatur pelaksana pembangunan ini diperlukan strategi yang sesuai dengan karakteristik berbagai komponen masyarakat dan stakeholder lainnya yang terdapat di wilayah tersebut untuk disenergikan. Metode yang digunakan adalah diskriptif.

Selain itu dalam analisa ini juga akan menjadi landasan pengembangan investasi perkotaan. Untuk membangun iklim investasi yang kondusif serta meningkatkan aktivitas investasi diperlukan pengelolaan kelembagaan yang kuat dengan sinergi antar stakeholder yang terjalin dengan baik.

3.2.6 Pendekatan Proses Perumusan Rencana.3.2.6.1 Pendekatan.

Setelah proses analisa, selanjutnya dilakukan perumusan rencana, dalam hal ini produk analisa merupakan masukan utama bagi perumusan rencana tersebut. Dengan mempertimbangkan kaidah-kaidah atau kriteria-kriteria perencanaan serta standar-standar untuk perencanaan yang berkaitan, maka dirumuskanlah bentuk rencana, yang pada mulanya dalam bentuk alternatif-alternatif pengarahan rencana.Disebabkan oleh kondisi yang ada pada wilayah perencanaan tidak selamananya kaidah-kaidah/ kriteria-kriteria/ standar-standar dapat diterapkan secara langsung. Untuk itu perlu penyesuaian-penyesuaian sampai batas-batas tertentu yang relative masih layak bagi perencanaan. Dengan kata lain pemakaian-pemakaian standar-standar dan kaidah-kaidah/ kriteria-kriteria tidaklah bersifat kaku.

Berdasarkan uraian di atas, maka proses perumusan rencana ini dikaitkan dengan urutan kerja selanjutnya berhimpitan waktunya dengan penghujung waktu analisa. Dengan demikian dapat dilakukan dengan rechecking secara tepat dan searah jalan pembahasannya.3.2.6.2 Keluaran/Output.Produk dari kegiatan ini adalah Dokumen Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak Kabupaten yang merupakan hasil bersama dengan Pemerintah Daerah yang mencakup.a. Dokumen Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak Kabupaten Demak yang dilengkapi dengan dokumen kompilasi data dan analisis, ringkasaneksekutif. Ketentuan Zoning Regulasi (PetaZonasi) dan Zoning Text serta Ketentuan Insentif dan Disinsentif daerah.b. Album peta dengan skala minimal 1 : 5.000 dengan format A3 dalam bentuk cetakan (hard copy) dan file dalam softcopy CD beserta software peta foto satelit. 3 Indikasi Program/RPJMD Kecamatan Demak Kabupaten Demak.c. Draf RAPERDA tentang Revisi Rencana Detail Tata Ruang Kota Kecamatan Demak Kabupaten Demak.3.3 KERANGKA PIKIR

Gambar 3.2

Kerangka Pikir Pendekatan & Metodologi

Penyusunan Revisi Rencana Detail Tata Ruang KawasanPerkotaan Demak Kabupaten Demak

PENDEKATAN DAN METODOLOGI

BAB

3

DATA YANG DIBUTUHKAN

PRIMER

SEKUNDER

OBSERVASI LAPANGAN

INTERVIEW

QUESTIONARE

AKSES

INTERNET

MENDATANGI INSTANSI/ BADAN TERKAIT

Pemotretan

Pengamatan

Dilakukanpadasampel yang dianggapmewakili

Contoh Pengembangan Kota yang dinilai baik dan perlu menjadi referensi

BAPPEDA KAB.DEMAK (dokumen RTRW Kab.Demak, ,RDTRKKecDemak,dll)

KAWASAN PERENCANAAN RRTR KAWASAN

RENCANA DETAIL TATA RUANG SEBELUMNYA

RTRW PROP. JATENG

RTRW KAB. DEMAK

DATA

ANALISIS SWOT

PRIMER

SEKUNDER

ANALISA

KEBIJAKAN

STRUKTUR RUANG KAWASAN

PRASARANA TRANSPORTASI

UTILITAS UMUM

KELEMBAGAAN DAN PERAN MASYARAKAT

LITERATUR

PEDOMAN

STANDAR

OUTPUT DOKUMEN REVISI RDTRK KECAMATAN DEMAK

ARAHAN & PENGEMBANGAN

POTENSI & PERMASALAHAN

REFERENSI

INPUT

PROSES

OUTPUT

FGD

REVISI RENCANA DETAIL TATA RUANG KOTA KECAMATAN DEMAK

III. 1