bab iii metode penelitian -...
TRANSCRIPT
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Lokasi dan Subjek Penelitian
1.1 Lokasi Penelitian
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SD Negeri
Dawuan Timur I yang beralamatkan di Jl. Sumur Bandung, Desa Dawuan
Timur, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.
Penelitian dilakukan untuk bidang studi Bahasa Indonesia.
Sedangkan yang menjadi akan diteliti adalah siswa kelas V tahun ajaran
2012/013, yang berjumlah 30 orang.Peneliti memilih SD Negeri Dawuan
Timur I untuk melaksanakan penelitian karena lokasi sekolah dekat
dengan rumah sehingga memudahkan koordinasi dengan guru dan kepala
sekolah ditempat penelitian.
1.2 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang terdiri dari 30
siswa. Dengan rincian siswa 17 laki-laki dan 13 siswa perempuan.
2. Desain Penelitian
Model desain penelitian yang digunakan adalah Model Kemmis
dan Taggart (Hermawan dkk, 2007 : 127), desain ini mengggunakan
model yang dikenal sistem spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana,
tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali merupakan dasar
untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan.
Pada tahap perencanaan (plan) permasalahan permasalahan
penelitian difokuskan kepada strategi bertanya kepada siswa dan
mendorongnya untuk menjawab sendiri pertanyaannya. Pada tahap
tindakan (act) mulai diajukan pertanyaan kepada siswa untuk
mendorongmereka mengatakan hal yang mereka pahami dan yang mereka
minati. Padat tahap pengamatan (observe) pertanyaan-pertanyaan berikut
32
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jawaban siswa dicatat dan direkam untuk melihat apa yang terjadi.
Sedangkan pada tahap refleksi (reflect) merefleksi kegiatan yang telah
dilaksanakan (Hermawan dkk, 2007 : 127). Untuk lebih jelasnya berikut
ini dikemukakan desainnya sebagai berikut :
Gambar 3.1 : Desain Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart
( Ruswandi H, dkk , 2007 : 235 )
Hambatan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan pada siklus
pertama harus diobservasi, dievaluasi dan kemudian direfleksi untuk
merancang tindakan pada siklus kedua. Pada umumnya, tindakan pada
siklus kedua merupakan tindakan perbaikan dari tindakan pada siklus
pertama tetapi tidak menutup kemungkinan tindakan pada siklus kedua
adalah mengulang tindakan siklus pertama. Pengulangan tindakan
dilakukan untuk meyakinkan peneliti bahwa tindakan pada siklus
pertama telah atau belum berhasil.
REFLEKSI I
TINDAKAN
RENCANA II TINDAKAN I /
OBSERVASI I
REFLEKSI II
TINDAKAN II /
OBSERVASI II TINDAKAN
RENCANA III
33
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jenis penelitian ini dipilih karena
dengan melakukan PTK seorang pengajar dapat dapat melihat kembali
segala sesuatu yang telah dikerjakan dikelasnya sehingga dapat
mengetahui lalu menyelesaikan masalah yang terdapat dikelasnya tersebut
serta PTK ini merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki mutu
pembelajaran disemua jenjang pendidikan termasuk di sekolah dasar.
Kemmis dan Carr (Kasbolah, 1998: 13) mengemukakan bahwa:
“Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat
reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat sosial(termasuk
pendidikan) dan bertujuan memperbaiki pekerjaannya, memahami
pekerjaan ini serta situasi dimana pekerjaan ini dilakukan”.
Kedua pakar tersebut menyatakan bahwa situasi tidak akan
berubah secara cepat tetapi guru akan belajar sesuatu tentang proses
perubahan itu sendiri, yaitu bahwa guru memerlukan orang lain dalam
proses belajar.
Menurut Arikunto, dkk (2012 : 58) penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan
memperbaiki mutu praktik pembelajaran dikelasnya.
McNiff (Ruswandi Hermawan, dkk, 2007 : 79) memandang PTK
sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang
hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan
kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar dan
sebagainya.
Jadi PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan yang bersifat perbaikan dalam
proses pembelajaran..
Pada hakekatnya penelitian tindakan kelas bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran dan peningkatan profesionalisme
kinerja guru. Ini penting dilakukan mengingat tuntutan masyarakat yang
34
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
begitu tinggi terhadap pendidikan yang berkualitas sebagai dampak dari
pesatnya perkembangan IPTEK dewasa ini.
Menurut Arikunto, dkk (2012 : 108-109) penelitian tindakan
mempunyai karakteristik khusus yang tidak terdapat pada penelitian lain.
Sesuai dengan tujuan penelitian tindakan yaitu untuk memperbaiki kinerja
mengajar bagi guru/dosen atau kinerja manajerial bagi kepala sekolah
maka penelitian tindakan mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Memecahkan suatu problema
PTK akan dapat dilaksanakan jika pendidik sejak awal memang
menyadari adanya persoalan yang terkait dengan proses dan produk
pembelajaran yang dihadapi dikelas.
b. Dilaksanakan secara kolaboratif.
Seorang guru dan guru lain/ kepala sekolah dapat berdiskusi untuk
mencari dan merumuskan persoalan dikelas. Dengan demikian, guru
beserta temannya dapat melakukan penelitian tindakan kelas secara
kooperatif.
c. Adanya tindakan (aksi) tertentu untuk memperbaiki proses belajar
mengajar dikelas
Dengan adanya PTK harus menunjukan adanya perubahan k earah
perbaikan dan peningkatan secara positif. Oleh karena itu, dengan
diadakan tindakan tertentu harus membawa perubahan ke arah
perbaikan.
Jadi PTK memiliki tiga karakteristik yaitu PTK berupaya untuk
memecahkan suatu masalah yang terjadi dikelas. Penelitian ini dilakukan
secara kolaboratif, dimaksudkan untuk memberdayakan dan memotivasi
guru atau teman sejawat sehingga mereka mampu dan mau mengadakan
pembaharuan-pembaharuan dalam proses pembelajaranny.Penelitian
bertujuan untuk perbaikan, peningkatan mutu dan peningkatan
kemampuan/ kompetensi Penelitian dinyatakan berhasil apabila tindakan
dapat membuat orang yang sebelumnya kurang berdaya menjadi lebih
berdaya, terjadi peningkatan nilai atau perbaikan kinerja, dan lain-lain
tergantung pada tujuan dilakukannya tindakan.
35
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Definisi Operasional
Dalam kajian ini terdapat istilah-istilah yang dianggap perlu
dijelaskan maknanya agar tidak terjadi kesalah pahaman pemaknaan guna
memenuhi rambu-rambu penelitian dan juga memahami makna yang
dimaksud di dalam penelitian. Istilah-istilah dimaksud adalah:
4.1 Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
Peningkatan kemampuan menulis merupakan salah satu
kemampuan yang perlu dimiliki oleh siswa Sekolah Dasar. Sehingga siswa
dapat mengkomunikasikan ide, penghayatan dan pengalamannya kepada
orang lain berdasarkan waktu dan tempat. Disamping itu, siswa pun dapat
meningkatkan dan memperluas pengetahuannya melalui tulisan-tulisan.
Karangan deskripsi adalah suatu jenis karangan yang berusaha
menggambarkan sejelas-jelasnya atau melukiskan suatu objek seperti
orang, tempat, kejadian atau benda sehingga seolah-olah pembaca melihat,
mendengar atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan. Karangan
deskripsi berhubungan dengan penggunaan panca indera yang dimiliki
oleh manusia, seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, penciuman,
atau perasaan. Dengan ini peningkatan kemampuan menulis karangan
deskripsi yaitu, usaha untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam
menulis karangan deskripsi yang menggambarkan suatu objek atau
kejadian.
4.2 Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Model Kooperatif tipe STAD merupakan tipe pembelajaran yang
bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan
usia peserta didik. Tipe ini memberi kesempatan kepada setiap kelompok
untuk bekerja sama dengan setiap anggota kelompoknya agar mencapai
nilai yang maksimal.
Dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe ini
diharapkan siswa akan lebih cepat saling bekerjasama dan mengeluarkan
ide-idenya. Oleh karena itu mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk
36
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kompetensi dasarnya menulis karangan deskripsi akan lebih efektif dengan
menggunakan tipe STAD sehingga tujuan pembelajaran akan tercapai.
5. Instrumen Penilaian
Instrumen merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya dalam
pelaksanaan PTK. Instrumen berfungsi untuk menjaring data-data hasil
penelitian, terdiri atas:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi diisi dengan cara pengamatan melalui
pengalaman panca dan indra tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Peneliti dapat mendeskripsikan kejadian yang terjadi dalam pembelajaran.
Lembar observasi berisi panduan-panduan yang dapat diisi oleh peneliti
dengan cara melakukan check list. “Proses pembelajaran yang berlangsung
di Sekolah Dasar, pada siswa kelas V dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD”.
2. Data Dokumentasi
Data dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang
peristiwa atau kejadian-kejadian. Dokumen dapat berupa buku harian,
surat pribadi, notulen rapat dan catatan kasus. Alat pengumpul data
dokumen dalam PTK, kemungkinan banyak informasi yang sifatnya sudah
ada tetapi tersimpan didalam dokmen, sehingga untuk mengenalinya
membutuhkan upaya menganalisis dokumen yang sudah ada.
3. Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar dipergunakan untuk mengukur peningkatan
kemampuan siswa, berupa nilai yang diperoleh dari pelaksanaan tes.
37
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Teknik Pengumpulan Data
Langkah- langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data ialah
sebagai berikut:
1. Pengamatan (observasi)
Pengamatan dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung,
pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui terlaksananya rencana
pembelajaran yang tertuang dalam RPP.
2. Pemberian Tes
Pemberian tes dilakuakn melalui dua tahap, yaitu sebelum proses
pembelajaran (pretest) dan sesudah proses pembelajaran (posttest). Tes ini
dipergunakan untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar siswa pada
kemampuan menulis karangan deskripsi melalui model pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
7. Analisis Data
Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang
tersedia dari berbagai sumber. Analisis data dalam penelitian ini diambil
dari setiap siklus hasil observasi yang dilakukan pada saat pembelajaran.
Berdasarkan hasil observasi baik tentang aspek-aspek kemampuan dan
kegiatan guru maupun siswa disesuaikan dengan format tabel yang sudah
dibuat lalu diadakan penafsiran mengenai aspek-aspek kemampuan dan
kegiatan yang dilakukan guru maupun siswa jika ada yang belum tercapai
atau hasilnya belum maksimal maka akan dilaksanakan dan diperbaiki
pada siklus selanjutnya. Data Analisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Hasil Tes
Data diperoleh dari instrumen yang telah disediakan dalam mengolah
data hasil belajar selama tes pembelajaran Bahasa Indonesia. Tes tersebut
adalah membuat karangan deskripsi, penilaiannya yaitu berdasarkan
aspek-aspek di bawah ini:
a. Ketepatan isi karangan dengan judul
38
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Penggambaran obyek
c. Penggunaan EYD yang tepat
d. Kebersihan dan Kerapihan
e. Diksi
Adapun pedoman penilaian pada tes hasil kerja penskorannya
adalah Skor tiap aspek nilai maksimumnya adalah 20, jadi nilai maksimum
keseluruhan adalah 100.
Berikut adalah tabel kisi-kisi penilaian menulis karangan deskripsi :
Tabel 3.1
Aspek Yang Dinilai Pada Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi
No Aspek Yang dinilai Indikator Skor
1. Ketepatan isi karangan
dengan judul
1. Isi karangan sesuai
dengan judul
2. Isi karangan cukup
sesuai dengan judul
3. Isi karangan kurang
sesuai dengan judul
4. Isi karangan tidak
sesuai dengan judul
20
15
10
5
2 Penggambaran Obyek 1. Memberikan gambaran
yang sesuai dengan
objek yang
dideskripsikan
2. Memberikan gambaran
yang cukup sesuai
dengan objek yang
dideskripsikan
20
15
10
39
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Memberikan gambaran
yang kurang sesuai
dengan objek yang
dideskripsikan
4. Memberikan gambaran
yang tidak sesuai
dengan objek yang
dideskripsikan
5
3 Penggunaan EYD yang tepat 1. Tata cara penulisan
sesuai dengan EYD
2. Tata cara penulisan
cukup sesuai dengan
EYD
3. Tata cara penulisan
kurang sesuai dengan
EYD
4. Tata cara penulisan
tidak sesuai dengan
EYD
20
15
10
5
4 Kebersihan dan Kerapihan 1. Karangan yang dibuat
sangat bersih dan rapi
2. Karangan yang dibuat
cukup bersih dan rapi
3. Karangan yang dibuat
kurang bersih dan rapi
4. Karangan yang dibuat
tidak bersih dan rapi
20
15
10
5
40
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5 Diksi 1. Pemilihan kata yang
sangat tepat
2. Pemilihan kata yang
cukup tepat
3. Pemilihan kata yang
kurang tepat
4. Pemilihan kata yang
tidak tepat
20
15
10
5
Jumlah 100
Keterangan:
Skor minimal yang akan dicapai adalah 5
Skor maksimal yang akan dicapai adalah 100
Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X 100
Jumlah Total Skor
Menghitung skor rata-rata kelas dengan rumus:
SR = ∑𝐟𝐢.𝐱𝐢
∑𝐟𝐢
Keterangan:
SR : rata-rata kelas
fi : jumlah siswa
xi : nilai tiap siswa
2. Analisis Data Hasil Observasi
Data hasil observasi diperoleh berdasarkan lembar observasi
aktivitas terhadap kegiatan yang dilakukan oleh guru dan aspek-aspek
yang harus dikuasai oleh guru, serta aktivitas terhadap kegiatan yang
dilakukan oleh siswa dan aspek-aspek yang harus dikuasai oleh siswa.
Adapun pedoman penilaian hasil observarsi adalah sebagai berikut:
41
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Lembar observasi aktivitas guru
Dalam lembar observasi aktivitas guru jumlah aspek seluruhnya
adalah 25, skor minimal adalah 25 dan skor maksimal adalah 100.
Dibawah ini adalah tabel observasi aktivitas guru:
Tabel 3.2
Lembar Observasi Aktivitas Guru
Siklus ke : ................
Tanggal Observasi : ................
Nama Observer : ...............
Sekolah / Kelas : ...............
Alokasi waktu : ...............
Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada kolom yang dipilih sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Tidak Baik 3 = Baik
2 = Kurang Baik 4 = Sangat baik
No Aspek Penilaian Skor
1 2 3 4
1 Kegiatan Awal Pembelajaran
a. Mempersiapkan siswa untuk belajar
b. Memberikan motivasi
c. Menyebutkan tujuan
d. Melakukan Tanya jawab
e. Menghubungkan pengetahuan baru
dengan pengetahuan lain yang relevan
f. Mengaitkan materi pelajaran dengan
42
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
realita kehidupan siswa
2 Kegiatan Inti Pembelajaran
a. Pengelolaan kelas yang bervariasi
b. Melaksanakan pembelajaran secara
runtut
c. Menjelaskan materi karangan deskripsi
secara jelas
d. Memberikan contoh karangan deskripsi
e. Menggunakan media pembelajaran yang
menarik
f. Menggunakan media pembelajaran
secara efektif dan efisien
g. Melibatkan siswa dalam penggunaan
media pembelajaran
h. Menumbuhkan partisipasi aktif dalam
pembelajaran
i. Menunjukan sikap terbuka dan peka
terhadap respon siswa
j. Menumbuhkan keceriaan dan
kesungguhan siswa dalam belajar
k. Menunjukan kegairahan dan
kesungguhan dalam mengajar karangan
deskripsi
l. Menggunakan bahasa lisan dan tulis
yang benar dalam mengajar karangan
deskripsi
m. Mimik muka dan volume suara yang
tepat saat mengajar karangan deskripsi
n. Mengulang kata-kata dari materi yang
dianggap penting
o. Menguasai materi pelajaran
43
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
p. Melaksanakan pembelajaran sesuai
dengan alokasi yang direncanakan
3 Kegiatan Akhir Pembelajaran
a. Melakuakan kesimpulan yang
melibatkan siswa
b. Melakukan penilaian akhir
c. Melaksanakan tindak lanjut dengan
memberikan arahan atau pekerjaan
rumah
SKOR
Nilai Akhir
Rumus untuk menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut:
Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X 100
Jumlah skor maksimal
44
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Lembar observasi aktivitas siswa
Dalam lembar observasi aktivitas siswa ada 10 pernyataan yang harus
dikuasai siswa. Skor minimal 10 dan skor maksimal 40.
Tabel observasi aktivitas siswa adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Siklus ke : ................
Tanggal Observasi : ................
Nama Observer : ...............
Sekolah / Kelas : ...............
Alokasi waktu : ...............
Petunjuk :
Berilah tanda (√) pada kolom yang dipilih sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya dengan kriteria sebagai berikut:
1 = Tidak Baik 3 = Baik
2 = Kurang Baik 4 = Sangat baik
No Pernyataan Skor
1 2 3 4
1 Perhatian siswa dalam menyimak materi
dari guru melaui model pembelajaran
kooperatif tipe STAD
2 Melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD siswa dapat berpartisipasi aktif dalam
pembelajaran
3 Siswa dapat mengemukakan ide/gagasan
melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
4 Siswa termotivasi untuk menulis
5 Siswa dapat bekerjasama dengan kelompok
melalui model pembelajaran kooperatif tipe
STAD
45
Eka Nurfatwa, 2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6 Siswa dapat membuat kalimat dengan
bahasa yang baik dan benar
7 Siswa menyususn kalimat menjadi paragraf
8 Siswa dapat menulis karangan sesuai dengan
tema
9 Siswa dapat menyesuaikan isi karangan
dengan judul
10 Siswa berani membacakan hasil tulisannya
Skor
Jumlah Skor
Nilai Akhir
Rumus untuk menentukan nilai akhir adalah sebagai berikut:
Nilai Akhir = Jumlah skor yang didapat X100
Jumlah skor maksimal