bab iii metode penelitian - institutional repository...
TRANSCRIPT
69
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian dan Sumber Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskripstif
analitik yang menggunakan desain cross sectional yaitu
pengumpulan data pada suatu saat (point time
approach) untuk menganalisis pengaruh kepuasan
kerja dan komitmen organisasi terhadap Organizational
Citizenship Behavior (OCB) dan kinerja karyawan PT.
Kamaltex Karangjati.
B. Lokasi
Penelitian ini dilakukan di PT. Kamaltex
Karangjati Semarang, Jawa Tengah.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2007) populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi
dalam penelitian ini adalah para karyawan PT.
Kamaltex Karangjati yang berjumlah 1358 karyawan.
70
2. Sampel
Sugiyono (2007) menyatakan bahwa sampel
merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan
jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan
metode Slovin (Umar, 2005:78) dengan persamaan
sebagai berikut :
21 eN
Nn
Dimana :
n = Ukuran sampel
N = Jumlah populasi = 1358
e = Kesalahan dalam pengambilan sampel,
misalnya 10 %, maka:
141,93
58,14
800
58,131
1358
)01,0(13581
1358
)1,0(13581
1358
2n
Berdasarkan perhitungan, maka diperoleh
sampel sebanyak 93,141 dan dibulatkan menjadi
94 responden. Jadi sampel dalam penelitian ini
adalah 94 responden (n = 94).
Untuk memenuhi jumlah sampel tersebut,
maka metode pengambilan sampel di lapangan
71
menggunakan teknik simple random sampling.
Metode yang digunakan dalam penarikan sampel ini
adalah simple random sampling, yaitu pengambilan
sampel anggota populasi yang dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi tersebut (Sugiyono, 2007:74).
D. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari vaiabel
bebas (X), variabel terikat (Y) dan variabel intervening
(Z).
Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang
akan dikaji adalah :
1) Variabel bebas :
a) Kepuasan Kerja (X1 )
b) Komitmen Organisasi (X2 )
2) Variabel terikat
a) OCB (Y1)
b) Kinerja Karyawan (Y2 )
72
E. Definisi Operasional dan Indikator Variabel
1. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan seseorang
akan kesukaan atau ketidaksukaannya dalam
memandang pekerjaanya yang segala sesuatu yang
dihadapi di lingkungannya kerjanya. Indikator
kepuasan kerja dalam penelitian ini adalah:
a. Upah : jumlah dan rasa keadilannya.
b. Promosi : peluang dan rasa keadilan untuk
mendapatkan promosi.
c. Supervisi : keadilan dan kompetensi penugasan
menajerial oleh penyelia.
d. Benefit: asuransi, liburan dan bentuk fasilitas
yang lain.
e. Contingent rewards : rasa hormat, diakui dan
diberikan apresiasi.
f. Operating procedures : kebijakan, prosedur dan
aturan.
g. Coworkers : rekan kerja yang menyenangkan dan
kompeten.
h. Nature of work : tugas itu sendiri dapat dinikmati
atau tidak.
i. Communication : berbagai informasi didalam
organisasi (vebal maupun nonverbal).
73
2. Komitmen Organisasi
Sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan
kepada organisasi dan merupakan suatu proses
berkelanjutan dimana anggota organisasi
mengungkapkan perhatian mereka terhadap
organisasi, terhadap keberhasilan organisasi serta
kemajuan yang berkelanjutan. Indikator komitmen
organisasi dalam penelitian ini adalah:
a. Bekerja melampaui target.
b. Membanggakan organisasi kepada orang lain.
c. Menerima semua tugas.
d. Kesamaan nilai.
e. Bangga menjadi bagian organisasi.
f. Organisasi memberi inspirasi.
g. Gembira memilih bekerja pada organisasi ini.
h. Peduli terhadap nasib organisasi.
3. Kinerja
Merupakan hasil pekerjaan seorang karyawan
selama periode tertentu dibandingkan dengan
berbagai kemungkinan. Indikator kinerja dalam
penelitian ini adalah:
a. Kesesuaian tugas dengan perintah
b. Kesesuaian prosedur
c. Jumlah pekerjaan yang dihasilkan
d. Tingkat efisiensi kerja
e. Kemampuan kerja sama dengan rekan
74
f. Komunikasi yang baik dan efektif
g. Kemampuan merumuskan masalah yang dihadapi
dalam pekerjaan
h. Kemampuan bekerja tanpa instruksi
i. Tingkat tanggung jawab terhadap pekerjaan
j. Tingkat penguasaan pekerjaan
4. Organizational Citizenship Behavior (OCB)
Perilaku kerja yang melebihi persyaratan
kerja dan turut berperan dalam kesuksesan
Organisasi. Indikator OCB dalam penelitian ini
adalah:
a. Altruism (membantu karyawan lain tanpa ada
paksaan pada tugas-tugas yang berkaitan erat
dengan operasional organisasi).
b. Civic Virtue (meningkatkan performa dan
kemajuan organisasi).
c. Sportmanship (menjaga informasi dan tidak
membesarkan masalah).
d. Conscientiousness (mengikuti peraturan dan
ketepatan waktu).
e. Courtesy (bersedia dengan lapang dada menerima
kritikan).
75
Tabel 3.1
Indikator Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Kepuasan
Kerja (X1)
Perasaan seseorang
akan kesukaan atau
ketidaksukaannya
dalam memandang
pekerjaanya yang
segala sesuatu yang
dihadapi di
lingkungannya
kerjanya.
1. Upah : jumlah dan rasa
keadilannya
2. Promosi : peluang dan rasa
keadilan untuk
mendapatkan promosi
3. Supervisi : keadilan dan
kompetensi penugasan
menajerial oleh penyelia
4. Benefit: asuransi, liburan
dan bentuk fasilitas yang
lain
5. Contingent rewards : rasa
hormat, diakui dan
diberikan apresiasi
6. Operating procedures :
kebijakan, prosedur dan
aturan
7. Coworkers : rekan kerja
yang menyenangkan dan
kompeten
8. Nature of work : tugas itu
sendiri dapat dinikmati atau
tidak
9. Communication : berbagai
informasi didalam organisasi
(vebal maupun nonverbal).
Skala
Likert
(1 – 5)
76
Variabel Definisi Indikator Skala
Komitmen
Organisasi
(X2)
Sikap yang
merefleksikan
loyalitas karyawan
kepada organisasi
dan merupakan
suatu proses
berkelanjutan
dimana anggota
organisasi
mengungkapkan
perhatian mereka
terhadap organisasi,
terhadap
keberhasilan
organisasi serta
kemajuan yang
berkelanjutan.
1. Bekerja melampaui target
2. Membanggakan organisasi
kepada orang lain
3. Menerima semua tugas
4. Kesamaan nilai
5. Bangga menjadi bagian
organisasi
6. Organisasi memberi
inspirasi
7. Gembira memilih bekerja
pada organisasi ini
8. Peduli terhadap nasib
organisasi
Skala
Likert
(1 – 5)
Kinerja
Karyawan
(Y2)
Merupakan hasil
pekerjaan seorang
karyawan selama
periode tertentu
dibandingkan
dengan berbagai
kemungkinan.
1. Kesesuaian tugas dengan
perintah
2. Kesesuaian prosedur
3. Jumlah pekerjaan yang
dihasilkan
4. Tingkat efisiensi kerja
5. Kemampuan kerja sama
dengan rekan
6. Komunikasi yang baik dan
efektif
7. Kemampuan merumuskan
masalah yang dihadapi
Skala
Likert
(1 – 5)
77
Variabel Definisi Indikator Skala
dalam pekerjaan
8. Kemampuan bekerja tanpa
instruksi
9. Tingkat tanggung jawab
terhadap pekerjaan
10. Tingkat penguasaan
pekerjaan.
Organizatio
nal
Citizenship
Behavior
(OCB)
(Y)
Perilaku kerja yang
melebihi
persyaratan kerja
dan turut berperan
dalam kesuksesan
Organisasi
1. Altruism, (membantu
karyawan lain tanpa ada
paksaan pada tugas-tugas
yang berkaitan erat dengan
operasional organisasi).
2. Civic Virtue, (meningkatkan
performa dan kemajuan
organisasi).
3. Sportmanship, (menjaga
informasi dan tidak
membesarkan masalah).
4. Conscientiousness,
(mengikuti peraturan dan
ketepatan waktu)
5. Courtesy, (bersedia dengan
lapang dada menerima
kritikan)
Skala
Likert
(1 – 5)
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur baik fenomena alam
maupun sosial yang diteliti, dan berfungsi sebagai
78
representasi dari variabel-variabel yang dipakai dalam
suatu penelitian. Instrumen penelitian sosial biasanya
berupa pernyataan atau pertanyaan yang disusun
dalam bentuk kuesioner untuk diajukan kepada
responden. Instrumen pada penelitian ini adalah
kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti untuk
mengetahui kepuasan kerja, komitmen organisasi,
OCB dan kinerja Karyawan.
G. Pengukuran Variabel
Variabel dalam penelitian ini diukur dengan
menggunakan skala Likert. Setiap variabel diajukan
beberapa pertanyaan tertutup dimana telah diberikan
alternatif jawaban. Alternatif jawaban terdiri dari:
NO. ALTERNATIF JAWABAN SKOR
1. Sangat Setuju (SS) 5
2. Setuju (S) 4
3. Netral (N) 3
4. Tidak Setuju (TS) 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1
H. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan Sumber data digunakan untuk
mengetahui pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen
Organisasi terhadap OCB dan Kinerja Karyawan.
79
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang dikumpulkan
secara langsung oleh peneliti atau pihak pertama
(Usman dan Akbar, 2006). Data primer yang dalam
penelitian ini adalah tanggapan responden terhadap
kuesioner yang mewakili indikator-indikator variabel
kepuasan kerja, komitmen organisasi, OCB dan
kinerja.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang
dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak kedua atau
tangan kedua (Usman dan Akbar, 2006). Data
sekunder dalam pengumpulannya tidak langsung
melalui data yang ada di PT. Kamaltex Karangjati
Semarang, dari situs web terkait data yang
dikumpulkan kemudian disajikan dalam bentuk
tabel, gambar maupun grafik. Data sekunder ini
meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan dan masa
kerja.
I. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk variabel kepuasan
kerja, komitmen organisasi, OCB dan kinerja dengan
menggunakan angket (kuesioner) yang diberikan
kepada pekerja PT. Kamaltex Karangjati Semarang
80
yang telah terpilih dan ditetapkan sebagai sampel
penelitian.
J. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskripsi ini digunakan untuk
mengkaji variabel yang ada dalam penelitian ini yang
berbeda jumlah item pertanyaannya. Variabel
kepuasan kerja menggunakan 9 item pertanyaan,
komitmen organisasi menggunakan 8 item
pertanyaan, perilaku OCB menggunakan 5
pertanyaan, dan kinerja menggunakan 10
pertanyaan.
Untuk mengelompokkan jawaban responden
terhadap masing-masing kriteria (skala 1 sampai 5)
akan digunakan skor rataan (Umar, 2005). Skor
rataan dihitung dengan rumus:
Rs =
= = 0,8
Keterangan:
Rs = Rentang skala
M = Jumlah alternatif jawaban tiap item
Sementara itu nilai skor rataan dihasilkan
dari perkalian antara bobot nilai jawaban
berdasarkan skala dengan jumlah jawaban
81
responden, kemudian dibagi dengan jumlah
responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut,
maka posisi keputusan penilaian memiliki rentang
skala yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.1
Posisi Keputusan Penilaian
Skor Rataan Keterangan Interpretasi
1,00 – 1,80 Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Baik
1,81 – 2,60 Tidak Setuju Tidak Baik
2,61 – 3,40 Ragu-ragu Cukup Baik
3,41 – 4,20 Setuju Baik
4,21 – 5,00 Sangat Setuju Sangat Baik
2. Uji Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini untuk
menguji validitasnya kuesioner. Validitas
menunjukkan sejauh mana ketetapan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukurnya. (Saifuddin Azwar, 2000 : 5).
Teknik yang digunakan untuk menguji
validitas kuesioner adalah berdasarkan Rumus
Koefisien Product Momen. Perhitungan ini akan
dilakukan dengan bantuan program SPSS
(Statistical Package for Social Science) versi 13.
Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid
82
dan yang gugur, perlu dikonsultasikan dengan
table r product moment. Kriteria penilaian uji
validitas adalah :
1) Apabila r hitung > r tabel (pada taraf
signifikansi 5 % ), maka dapat dikatakan item
kuesioner tersebut valid.
2) Apabila r hitung < r tabel (pada taraf
signifikansi 5 % ), maka dapat dikatakan item
kuesioner tersebut tidak valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas diperlukan untuk mengetahui
sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan
hasil yang relatif tidak berbeda jika dilakukan
pengukuran kembali pada objek yang sama
(Sekaran, 2002). Untuk uji reliabilitas ini, peneliti
menggunakan formulasi Cronbach’s Alpha.
Nunnally (1960), yang dikutip Ghozali ( 2006 : 46),
menyebutkan suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,60. Sehingga kriteria yang digunakan
adalah :
1) Hasil α 0,60 = reliabel
2) Hasil α < 0,60 = tidak reliabel
83
3. Uji Prasyarat Analisis Regresi
Suatu model regresi linear beganda dikatakan
baik atau layak (fit) jika memenuhi kriteria BLUE
(Best Linear Unbiased Estimator). Agar suatu model
regresi dapat memenuhi kriteria BLUE, maka pada
model tersebut tidak boleh ditemukan adanya gejala-
gelaja asumsi klasik antara lain: normalitas,
multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Jika pada
model regresi ditemukan adanya satu atau lebih
gejala-gejala asumsi klasik, maka gejala tersebut
harus diperbaiki lebih dulu agar model regresi dapat
memenuhi kriteria BLUE sehingga dapat dihasilkan
“estimator/prediktor” yang linear, tidak bias dan
mempunyai varian yang minimum (Widaryono, 2010:
75).
a. Uji Normalitas
Salah satu asumsi model regresi adalah
residual mempunyai distribusi normal. Apa
konsekuensinya jika model tidak mempunyai
residual yang berdistribusi normal? Uji t yang
digunakan untuk melihat signifikansi variabel
independen terhadap variabel dependen menjadi
tidak bisa diaplikasikan jika model tidak
mempunyai distribusi residual yang normal.
Pengujian normalitas data dilakukan dengan
menggunakan One Sample Kormogorov-Smirnov
84
Test, dengan melihat tingkat signifikansi 5%.
Dasar pengambilan keputusan dari uji normalitas
adalah dengan melihat probabilitas asymp.sig (2-
tailed) > 0.05 maka data mempunyai distribusi
normal dan sebaliknya jika probabilitas asymp.sig
(2 tailed) < 0.05 maka data mempunyai distribusi
yang tidak normal.
b. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas (multicolinearity) adalah
hubungan linear yang terjadi di antara variabel-
variabel bebas/independen di dalam model regresi
berganda. Konsekuensi dari adanya
multikolinearitas ini adalah bahwa
estimator/prediktor akan mempunyai varian dan
standar kesalahan (error) yang besar, sehingga
sulit memperoleh suatu estimasi/prediksi yang
tepat. Lebih lanjut, sebagai akibat dari varian dan
sandard error yang besar, maka interval estimasi
akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung
statistik uji t akan kecil, sehingga menyebabkan
variabel independen menjadi tidak signifikan
secara statistik (Widaryono, 2010: 75-76).
Deteksi adanya gejala multikolinearitas
dapat dilakukan dengan melihat nilai-nilai
Tolerance dan VIF (Varian Inflation Factor) yang
kiterianya adalah sebagai berikut:
85
a) Jika nilai Tolerance > 0,1, dan nilai VIF < 10,
maka dikatakan bahwa tidak ditemukan adanya
gejala multikolinearitas pada model regresi
b) Jika nilai Tolerance < 0,1, dan nilai VIF > 10,
maka dikatakan bahwa ditemukan adanya
gejala multikolinearitas pada model regresi
c. Heterokedastisitas
Uji asumsi heterokedastisitas untuk menguji
dalam sebuah model regresi apakah terjadi
ketidaksamaan varians dari residula dari satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari
residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain
tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Dan jika
varians berbeda, disebut heterokedastisitas. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas (Singgih, 2002).
Uji heterokedastisitas dilakukan dengan
meregresikan nilai absolut residual dengan
variabel independennya. Ada tidaknya
heterokedastisitas dapat diketahui dengan melihat
tingkat signifikansinya terhadap 5%. Jika
variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen, maka ada
indikasi terjadi heteroskedastisistas.
86
4. Analisis Regresi Linier
Untuk menguji hipotesi yang diajukan dalam
penelitian ini maka dilakukan pengujian dengan
analisis regresi linear berganda dan sederhana, hal
ini untuk mengetahui besarnya variabel bebas
terhadap variabel terkait, yaitu Kepuasan Kerja (X1),
Komitmen Organisasi (X2) terhadap OCB (Y1) dan
Kinerja Karyawan (Y2). Sedangkan model regrasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah :
1) Persamaan Regresi I (sub Struktur 1)
Y1 = β1 X1 + X2 + e
2) Persamaan Regresi II (sub Struktur II)
Y2 = β3 Y1 + e
Keterangan :
Y2 : Kinerja Karyawan
Y1 : OCB
X1 : Kepuasan Kerja
X2 : Komitmen Organisasi
β1, β2,…βi : koefisien variabel X1 , X2 ,X3, X4
e : residual (error)
5. Pengujian Hipotesis
Uji parsial digunakan untuk menguji
kemaknaan koefesien pasial dengan menggunakan
menggunakan uji thitung masing-masing koefesien
regresi dengan ttabel pada taraf signifikan 5%. Apabila
thitung > ttabel, maka H0 ditolak, ini berarti bahwa
87
variabel bebas dapat menerangkan variabel terikat
yang diuji. Uji parsial yang dilakukan dengan
analisis regresi dapat diketahui pula dari nilai thitung,
dengan ketentuan :
1. Jika nilai thitung signifikan ≤ (0,05), atau
koefesien thitung signifikan pada taraf kurang
atau sam dengan 5% maka H0 ditolak.
2. Jika nilai signifikan > (0,05), atau koefesien
thitung signifikan pada taraf lebih dari 5% maka
H0 diterima.