bab iii metode penelitian - repository.unpas.ac.idrepository.unpas.ac.id/36100/5/bab iii.pdf ·...
TRANSCRIPT
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode penelitian
Menurut Nana Saodih (2016, hlm. 52), “Metode penelitian merupakan
rangkaian cara atau kegiatan penelitian yang didasari oleh asumsi dasar,
pandangan-pandangan filosofi dan ideologis, pertanyaa dan isu-isu yang dihadapi.
Dengan metode ini diharapkan dapat melaksanakan penelitian secara lebih
terstruktur dan tepat untuk mendapatkan informasi penelitian dari masalah yang
dihadapi”.
Pada dasarnya penelitian dilakukan untuk mendapatkan data demi tujuan
yang ingin di capai oleh peneliti yang bersangkutan. Oleh karena itu untuk
memperolehnya maka diperlukan adanya suatu cara ilmiah atau yang lebih dikenal
dengan metode penelitian. Menurut Sugiyono (2017, hlm. 02) menyatakan, “
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Dilihat dari karakteristik masalah, peneliti ini dapat disimpulkan sebagai
penelitian asosiatif kausal. Menurut sugiyono (2017, hlm. 37) menjelaskan tentang
pengertian penelitian assosiatif kausal sebagai berikut:
“Penelitian assosiatif kausal adalah penelitian yang bersifat sebab-akibat,
jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan
variabel dependen (dipengaruhi). Dimana dapat kita lihat bahwa
pengaruh strategi pembelajaran tutor sebaya merupakan (variabel
independen) yang diberi symbol X, sedangkan keaktifan siswa
merupakan (variabel dependen) yang diberi symbol Y”.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif non eksperimen. Sedangkan, untuk metode yang digunakan dalam
penelitian asosiatif ini adalah metode survei. Menurut Moh Nazir (2013, hlm. 56)
pengertian metode survei adalah sebagai berikut:
“Metode survei adalah penelitian yang dilakukan dengan membedah dan
mengenal masalah-masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap
keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung, penelitian dilakukan
dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit,baik
secara sesus atau dengan menggunakan sampel”.
37
Berdasarkan dari pendapat diatas, maka metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode survei, karena pada penelitian ini peneliti melakukan
penelitian menggunakan daftar pernyataan untuk memperoleh informasi dari
responden.
B. Desain Penelitian
Menurut Moh. Nazir (2013, hlm. 84) menyatakan “Desain penelitian adalah
semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Agar suatu penelitian dapat terarah maka penulis perlu menentukan variabel-
variabel yang akan diteliti dan menentukan operasional variabel agar
mempermudah dalam melakukan penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi
semua pihak yang terlibat dalam proses penelitian.
Memperhatikan pendapat Nazir (2011, hlm. 84), maka penelitian dilakukan
dengan melalui dua tahap, yaitu “perencanaan dari pelaksanaan. Perencanaan
mencangkup: identifikasi masalah, rumusan masalah, landasan teori dan perumusan
masalah.Pelaksanaan mencakup: pengumpulan data, pengujian instrumen, analisis
data, serta kesimpulan dan saran”.
Berdasarkan penjelasan atas, maka peneliti merancang segala proses yang
akan dilakuksn dengan langkah-langkah seperti dibawah ini:
1. Menganalisis dan menentukan masalah yang ada di kelas X IIS di SMA
Negeri 1 Parongpong berupa tingkat minat belajar siswa.
2. Menilai gaya mengajar guru ekonomi untuk menangani dan mengatasi
masalah pada minat belajar siswa.
3. Memberikan asumsi untuk diuji selanjutnya bahwa terdapat pengaruh gaya
mengajar guru (X) terhadap peningkatan minat belajar siswa (Y) dalam
pembelajaran ekonomi kelas X IIS di SMA Negeri 1 Parongpong.
4. Membangun Penyelidikan melalui metode survei berdasarkan asumsi dan
hipotesis penelitian dan menggunakan angket beserta wawancara sebagai
teknik pengumpulan data.
5. Memproses hasil pengumpulan data dengan menggunakan aplikasi SPSS
v23.0 for Windows.
38
6. Membuat kesimpulan serta melaporkan hasil penelitiannya pada pihak yang
bersangkutan dengan penelitian seperti sekolah dan universitas.
Komponen proses penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2015, hlm. 30),
sebagai berikut:
Bagan 3.1
Desain Penelitian
Berdasarkan gambar diatas, dapat dijelaskan bawa penelitian kuantitatif
iumumnya merupakan menjawab semua masalha. Penelitian kuantitatif bertolak
kepada studi pendahuluan dan dilakukan untuk mendapatkan data-data empirik,
sehingga masalah yang ada merupakan kejadian yang terjadi di lapangan menjadi
masalah yang empiris.
Permasalahan tersebut kemudian diolah menjadi rumusan masalah, rumusan
masalah merupakan suatu proses yang dilakukan secara sistematis yang dilakukan
dalam penelitian dengan cara mengumpulkan data yang dianalisis.
Kemudian untuk menjawab rumusan masalah yang bersifat sementara
(hipotesis) tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenaran nya secara
Rumusan
Masalah
Populasi dan
Sampel
Pengujian
Instrumen
Pengembangan
Instrumen
Landasan
Teori
Perumusan
Masalah
Pengumpulan
Data
Analis
Data
Kesimpulan &
Saran
39
empiris/nyata. Adapaun hipotesis dalam penelitian ini yaitu gaya mengajar guru
berpengaruh positif terhadap peningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi.
Langkah selanjutnya sebelum mengumpulkan data adalah membuat
instrumen penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengumpulkan data.
Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dapat berupa , angket dan
wawancara . Instrumen yang akan digunakan, sebelumnya harus diperiksa terlebih
dahulu, hal ini dilakukan untuk melihat validitas dan reliabilitas dari instrumen
tersebut.
Selanjutnya peneliti melakukan pengumpulan data dari objek penelitian yang
telah ditentukan sebelumnya, baik berupa populasi ataupun berupa sampel.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis. Analisis ini digunakan untuk
memeriksa dugaan sementara yang diajukan, apakah hipotesis dapat diterima atau
ditolak. Dugaan sementara dapat diuji dengan menggunakan teknik statistik.
Kemudian jika analisis telah dilakukan maka hasil analisis ini dapat digunakan
untuk membuat kesimpulan. Kesimpulan adalah jawaban singkat dari rumusan
masalah. Setelah diberi kesimpulan peneliti perlu memberikan sara. Melalui saran
diharapkan dapat memberikan masukan dalam mencari solusi untuk permasalahan
yang ada.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Pada penelitian ini populasi yang akan di teliti yaitu sebanyak 66 orang
dari X IPS 1 dan 2 SMA Negeri 1 Parongpong.
2. Objek penelitian
Objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang atau yang
menjadi pusat perhatian. Sugiyono (2015, hlm. 38) menyatakan, “Objek
penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian. Adapun yang menjadi objek penelitian ini ada 3, yaitu:
1. Pengaruh
2. Gaya Mengajar guru
3. Minat Siswa
40
Peneliti menganalisa seberapa besar pengaruh gaya mengajar guru (x)
variabel bebas (independen) terhadap peningkatan minat belajar siswa (y) yang
merupakan variabel terikat (dependen). ditarik kesimpulannya”.
D. Operasional Variabel
Arikunto (2010, hlm. 161) mengatakan, “Variabel adalah objek penelitian,
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Variabel dari penelitian ini
terdiri dari independent variable (variabel bebas) dan dependent variable (variabel
terikat):
1. Independent variable (variabel bebas)
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 39) “Variabel bebas adalah variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependent/ terikat”. Dalam penelitian ini independent variable yang
menjadi sebab yaitu pengaruh gaya mengajar guru
2. Dependent variable (variabel terikat)
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 39) “Variabel Terikat merupakan
variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variable bebas.
Dalam penelitian ini dependent variable yang menjadi akibat yaitu minat
belajar.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Gaya
Mengajar
Guru (X)
Konsep variabel Dimensi Indikator
Personalisasi
Pengajaran personalisasi
dilakukan berdasarkan
atas minat, pengalaman
dan pola perkembangan
mental siswa.Dominasi
pengajaran ada ditangan
siswa
Bahan
Pengajaran
Disusun secara
situasional sesuai
kebutuhan individu.
Teknologi
Gaya mengajar teknologis
ini mensyaratkan guru
untuk berpegang pada
media yang tersedia
Proses
Penyampaia
n
Disampaikan sesuai
dengan mental emosi
dan kecerdasan
siswa dengan
41
menggukan
teknologi
Klasikal
Proses pengajaran dengan
gaya klasik berupaya
untuk memelihara dan
menyampaikan nilai-nilai
lama dari generasi
terdahulu ke generasi
berikutnya.
Peran siswa
Peran siswa dominan
dan dipandang
sebagai pribadi
Interaksional
Peranan guru dan siswa
di sini sama-sama
dominan. Guru dan
siswa berupaya untuk
memodifikasi berbagai
ide atau ilmu
penggetahuan yang
dipelajari untuk mencari
bentuk baru berdasarkan
kajian yang bersifat
radikal.
Peran guru
1. Sebagai
narasumber;
2. Sebagai psikolog;
3. Menguasai
metodologi
pengajaran.
Minat Belajar
(y)
Minat belajar adalah
kecenderungan siswa
terhadap aspek belajar.
Minat tidak dibawa
sejak lahir, melainkan
diperoleh kemudian.
Kompri (2015, hlm.
268) Perasaan
Senang
1. Siswa tidak pernah
merasa terpaksa
untuk belajar;
2. Siswa selalu
bersemangat
ketika belajar;
3. Siswa selalu
merasa senang
ketika melakukan
aktivitas yang
berhubungan
dengan
pembelajaran;
4. Siswa selalu
mempersiapakan
diri dari rumah
ketika akan belajar
disekolah.
Ketertarikan
Siswa
1. Siswa mempunyai
rasa ingin tahu
yang tinggi dalam
belajar;
42
2. Siswa tertarik
untuk mempelajari
materi di luar jam
pelajaran sekolah;
3. Siswa selalu
bertanya kepada
guru ketika ada
materi yang
kurang dipahami;
4. Siswa selalu
merespon dam
memberi reaksi
terhadap apa yang
disampaikan oleh
guru;
Perhatian
Siswa
5. Siswa selalu
memperhatikan
penjelasan dari
guru;
6. Siswa selalu
mencatat hal-hal
yang dianggap
penting tanpa ada
yang memerintah;
7. Siswa tidak
mengobrol/
mengerjakan hal
lain ketika guru
sedang
menjelaskan;
8. Siswa selalu
berkonsentrasi
dalam belajar.
Keterlibatan
Siswa
Safari
(2010, hlm.
20)
1. Siswa selalu aktif
terlibat dalam
proses
pembelajaran;
2. Siswa selalu
mengerjakan tugas
yang diberikan
guru dan berusaha
untuk
43
mengerjakan
sendiri tanpa
melihat pekerjaan
oranglain;
3. Siswa terlibat
dalam
pembelajaran
individu maupun
kelompok;
E. Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
1. Pengumpulan Data
Sugiyono (2015, hlm. 224) mengemukakan, “Teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama
dari penelitian adalah mendapatkan data”.
Data yang diperoleh dalam melakukan penelitian adalah data primer
yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama. Itu berarti data diambil langsung
dari sekolah yang bersangkutan. Adapun teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah sebagai berikut:
a. Kuesioner
“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya” (Sugiyono, 2015, hlm. 142).
Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis
kuesioner tertutup. “Kuesioner tertutup adalah kuesioner yang sudah
disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban”
(Suharsimi Arikunto, 2010, hlm. 195).
Penulis menyebarkan kuesioner (angket) yaitu kuisioner yang
berisikan pernyataan-pernyataan tertutup disetai jawaban-jawaban yang
tersedia dan harus dipilih oleh responden. Dalam penelitian ini data yang
diambil adalah melalui seperangkat instrumen pertanyaan yang akan
diberikan kepada seluruh siswa yang menjadi sampel penelitian.
Jawaban yang disediakan disesuaikan dengan skala likert. Menurut
Sugiyono (2015, hlm. 93) mengatakan, “Skala likert digunakan untuk
44
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial”. Alternatif jawaban dalam skala likert
yang digunakan diberi skor sebagai berikut:
Tabel 3.2
Tabel skor Alternatif Jawaban
sumber:Sugiyono (2015, hlm. 93)
b. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono (2015, hlm. 231), “Wawancara
merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu”.
Penulis mengadakan wawancara dengan guru mata pelajaran yang
bersangkutan untuk mendapatkan data-data tentang aktivitas belajar
siswa dan metode pembelajaran yang biasa digunakan. Data yang
terkumpul bersifat sebagai data penunjang.
2. Instumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2015, hlm. 102) adalah, “Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian yang diamati.
Instrumen diperlukan agar pekerjaan yang dilakukan lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga data lebih
mudah diolah”.
Alternatif
jawaban
Skor/Item Pernyataan
Positif
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak
Setuju
1
45
Untuk mengungkap gambaran selengkapnya mengenai instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini, maka diperlukan pula kisi-kisinya. Adapaun
kisi-kisi dari instrumen gaya mengajar guru dan minat belajar siswa pada mata
pelajaran ekonomi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Instrumen Gaya Mengajar Guru pada Mata Pelajaran ekonomi di SMA
Negeri 1 Parongpong
Gaya
mengajar
guru (x)
Dimensi Indikator Item
(+)
Item
(-) Option
Personalisasi Bahan
Pengajaran
Disusun secara
situasional sesuai
kebutuhan
individu.
1, 2 -
Sangat
Setuju,
Setuju,
Kurang
Setuju,
Tidak
Setuju,
Sangat
Tidak
Setuju
Teknologi Proses
Penyampaian
Disampaikan
sesuai dengan
mental emosi
dan kecerdasan
siswa.
3, 4 -
Klasikal Peran siswa
Peran siswa
dominan dan
dipandang
sebagai pribadi.
5, 6 -
Interaksional
Peran guru
1. Sebagai
narasumber
2. Sebagai
psikolog;
3. Menguasai
metodologi
pengajaran.
7, 8, 9
10,11,
12,
13,14,
15
-
Tabel 3.4
Instrumen Minat Belajar pada Mata Pelajaran ekonomi di SMA
Negeri 1 Parongpong
Variabel
(Y) Dimensi Indikator
Item
(+)
Item
(-) Option
Perasaan
Senang
1. Siswa tidak pernah
merasa terpaksa
untuk belajar;
1,2,3,
4 -
46
2. Siswa selalu
bersemangat
ketika belajar;
3. Siswa selalu
merasa senang
ketika melakukan
aktivitas yang
berhubungan
dengan
pembelajaran;
4. Siswa selalu
mempersiapakan
diri dari rumah
ketika akan belajar
disekolah.
Sangat
Setuju,
Setuju,
Kurang
Setuju,
Tidak
Setuju,
Sangat
Tidak
Setuju
Ketertari
kan
Siswa
1. Siswa mempunyai
rasa ingin tahu
yang tinggi dalam
belajar;
2. Siswa tertarik
untuk mempelajari
materi di luar jam
pelajaran sekolah;
3. Siswa selalu
bertanya kepada
guru ketika ada
materi yang kurang
dipahami;
4. Siswa selalu
merespon dam
memberi reaksi
terhadap apa yang
disampaikan oleh
guru;
5,6,7,
8 -
Perhatian
Siswa
1. Siswa selalu
memperhatikan
penjelasan dari
guru;
2. Siswa selalu
mencatat hal-hal
yang dianggap
penting tanpa ada
yang memerintah;
3. Siswa tidak
mengobrol/
mengerjakan hal
lain ketika guru
sedang
menjelaskan;
4. Siswa selalu
berkonsentrasi
dalam belajar.
9,10,
11,12, -
47
Keterliba
tan
Siswa
(Safari,
2003,
hlm. 60)
1. Siswa selalu aktif
terlibat dalam
proses
pembelajaran;
2. Siswa selalu
mengerjakan tugas
yang diberikan
guru dan berusaha
untuk mengerjakan
sendiri tanpa
melihat pekerjaan
oranglain;
3. Siswa terlibat
dalam
pembelajaran
individu maupun
kelompok;
13,14,
15 -
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca, dipahani, dan diinterprestasikan. Tujuan dilakukannya teknik
analisis data ini adalah agar data yang telah terkumpul dapat memberikan gambaran
tentang apa yang dimaksud dalam penelitian.
1. Rancangan Uji Instrumen
Kuisioner yang diberikan kepada respoden merupakan instrumen
penelitian, yang digunakan untuk mengatur variabel yang akan diteliti. Oleh
karena itu, instrumen kuisioner tersebut harus dapat digunakan untuk
mendapatkan data yang valid dan reliabel tentang variabel yang diukur. Agar
diperoleh data yang valid dan reliabel, maka diuji validitas dan reliabilitasnya
terlebih dahalu.
a. Uji Validitas
Menurut Rully Indrawan & Yaniawati (2014, hlm. 123) menyatakan,
“Validitas menguji instrumen yang dipilih apakah memiliki tingkat ketepatan
untuk mengukur apa yang semestinya diukur atau tidak”.
Lebih lanjut Sugiyono (2015, hlm. 267) menyatakan, “Validitas
merupakan derajat ketepatan anatara data yang terjadi pada objek penelitian
dengan daya yang dapat dilaporkan peneliti”.
Suatu instrumen yang valid adalah instrumen yang mempunyai validitas
tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti berartyi memiliki
48
validitas yang rendah. Pengujian validitas dalam peneliti ini penulis
menggunakan alat komputer SPSS Versi 23.0 for Windows dengan ketentuan
(*) yang berarti signifikan 0,05 dan (**) signifikan 0,01.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa suatu pengertian
bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunaan sebagai alat
pengumpul data karena instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel
akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Instrumen yang reliabel
artinya apabila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.
Untuk menguji reliabilitas penulis juga menggunakan SPSS Versi 23.0
for Windows. Aspek reliabilitas bisa dilihat dari nilai alpha, jika nilai alpha lebih
besar atau sama dengan 0,6 maka bisa dikatakan reliabel. Kriteria pedoman
untuk penafsiran realibilitas menurut Riduwan dan Sunarto (2011, hlm. 81)
adalah:
Tabel 3.5
Kriteria Reliabilitas suatu penelitian
Interval Koefisien Reliabilitas Tingkat Hubungan
0,800 – 1,000 Sangat Reliabel
0,600 – 0,800 Reliabel
0,400 – 0,600 Cukup Reliabel
0,200 – 0,400 Kurang Reliabel
0,00 – 0,200 Tidak Reliabel
Data yang diperoleh dideskripsikan menurut masing-masing variabel yaitu
gaya mengajar guru sebagai variabel bebas dan minat belajar sebagai variabel
terikat.
2. Rancangan Analisis Data
a. Uji Normalitas
Normalitas dadta merupakan suatu asumsi terpenting dalam statistik
parametrik, sehingga pengujian terhadap normalitas data harus dilakukan agar
asumsi dalam statistik parametrik dapat terpenuhi. Perhitungan uji normalitas
49
dalam penelitian akan menggunakan program SPSS Versi 23.0 for Windows.
Kriteria uji normalitas data adalah jika hasil yang muncul pada pengolahan data
yaitu 0,05 melalui SPSS Versi 23.0 for Windows.
b. Uji Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau
tidaknya hubungan yang signifikan antara variabel bebas atau independen
terhadap variabel terikat atau dependen. Adapun perumusan hipotesis nol (H0)
dan hipotesis alternatif (Ha) adalah sebagai berikut:
H0:pyx = 0
:
Ha:pyx ≠ 0 :
Tidak terdapat pengaruh gaya mengajar guru (X) terhadap
peningkatan minat belajar siswa (Y) dalam pembelajaran
ekonomi kelas X IIS di SMA Negeri 1 Parongpong.
Terdapat Pengaruh gaya mengajar guru (X) terhadap
peningkatan minat belajar siswa (Y) dalam pembelajaran
ekonomi kelas X IIS di SMA Negeri 1 Parongpong.
c. Uji Regresi Linier
Regresi atau peramalan merupakan suatu proses memperkirakan secara
sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi dimasa yang akan datang
berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya
dapat diperkecil. Untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel
independen (X) dan dependen (Y) maka digunakan analisis regresi linier
sederhana. Dalam penelitian ini perhitungan regresi linier sederhana akan
menggunakan program SPSS Versi 23.0 for Windows.
d. Uji Koefisien Regresi Linier
Dari harga koefisisen korelasi (R2), kita dapat menentukan harga
koefisien determinasi (KD) yang berguna untuk mengetahui besarnya
persentase kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam
penelitian ini perhitungan koefisien determinasi akan menggunakan program
SPSS Versi 23.0 for Windows.
Setelah itu melakukan interpretasi terhadap angka indeks korelasi “r”
dengan mencocokkan hasil perhitungan dengan harga indeks korelasi “r” seperti
di bawah ini:
50
Tabel 3.6
Interpretasi Korelasi
G. Prosedur Penelitian
Setelah peneliti berhasil mengolah data dan uji hipotesis, peneliti akan
membuat rencana untuk pembahasan. Pembahasan akan menjawab rumusan
masalah yang telah ditetapkan. Adapun langkah pembahasan sebagai berikut:
1. Melakukan pengumpulan data yang diperoleh dari kuesioner yang telah
diberikan kepada 66 responden yang berisi 15 pernyataan untuk variabel X dan
15 pernyataan untuk variabel Y;
2. Mencari rata-rata persepsi siswa tentang kajjian gaya mengajar guru dan mina
belajar siswa dalam pembelajaran pengantar ekonomi. Rata-rata akan dicari
dengan menggunakan program SPSS v23.0 for Windows.
3. Setelah mengetahui rata-rata penafsiran siswa mengenai kajian gaya mengajar
guru dan minat belajar siswa.
Besarnya
“r” Interpretasi
0,00-0,20 Korelasi sangat lemah atau sangat rendah sehingga
korelasi itu diabaikan (dianggap tidak ada korelasi antara
variabel X dan variabel Y)
0,20-0,40 Terdapat korelasi yang lemah atau rendah
0,40-0,70 Terdapat korelasi yang sedang atau cukup
0,70-0,90 Terdapat korelasi yang kuat atau tinggi
0,90-0,100 Terdapat korelasi yang sangat tinggi atau sangat kuat
(sempurna)
51
Tabel 3.7
Kriteria Penafsiran Rata-rata
Kategori Skor
Sangat Baik 4,01 – 5,00
Baik 3,01 – 4,00
Cukup 2,01 – 3,00
Tidak Baik 1,01 – 2,00
Sangat Tidak Baik 0,01 – 1,00
Sumber: Ridwan, 2015, Dasar-Dasar Statistika, hlm. 228
4. Mencari rata-rata pengaruh gaya mengajar guru (X) terhadap
peningkatkanbelajar siswa (Y) dalam pembelajaran pengantar ekonomi kelas
X IIS di SMA Negeri 1 Parongpong menggunakan program SPSS v23.0 for
Windows.
5. Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan.