bab iii metode penelitian -...

16
40 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan definisi masing-masing peubah dan membuat alat ukur pada peubah yang diteliti serta cara menghitung peubah tersebut. 3.1. Peubah Penelitian 3.1.1. Identifikasi Peubah Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua peubah bebas, satu peubah terikat dan satu peubah moderator yaitu: a. Peubah Tak gayut : Servant leadership dan lingkungan kerja b. Peubah Gayut : Loyalitas guru c. Peubah Moderator : Jenis kelamin 3.2. Definisi Operasional 3.2.1.Peubah Loyalitas Meyer, et al. (dalam Savareikene & Daugirdas, 2009) mendefinisikan loyalitas sebagai loyalitas karyawan mengacu kekuatan dari identifikasi rasa pengikut, kesediaan untuk melakukan upaya ekstra, lampiran dan dedikasi untuk berkembang. 3.2.2. Peubah Servant Leadership Menurut Page & Wong (2000) menyatakan bahwa pemimpin yang melayani adalah seorang pemimpin yang memiliki tujuan utama adalah melayani orang lain yang didasarkan pada orientasi karakter, orientasi orang, orientasi tugas dan orientasi proses, dan secara khusus servant leader (pemimpin pelayan) menunjukkan integritas, kerendahan hati, servanthood

Upload: hahuong

Post on 07-Jun-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

40

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan diuraikan definisi masing-masing peubah dan

membuat alat ukur pada peubah yang diteliti serta cara menghitung peubah

tersebut.

3.1. Peubah Penelitian

3.1.1. Identifikasi Peubah Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua peubah bebas, satu peubah terikat dan

satu peubah moderator yaitu:

a. Peubah Tak gayut : Servant leadership dan lingkungan kerja

b. Peubah Gayut : Loyalitas guru

c. Peubah Moderator : Jenis kelamin

3.2. Definisi Operasional

3.2.1.Peubah Loyalitas

Meyer, et al. (dalam Savareikene & Daugirdas, 2009) mendefinisikan

loyalitas sebagai loyalitas karyawan mengacu kekuatan dari identifikasi

rasa pengikut, kesediaan untuk melakukan upaya ekstra, lampiran dan

dedikasi untuk berkembang.

3.2.2. Peubah Servant Leadership

Menurut Page & Wong (2000) menyatakan bahwa pemimpin yang

melayani adalah seorang pemimpin yang memiliki tujuan utama adalah

melayani orang lain yang didasarkan pada orientasi karakter, orientasi orang,

orientasi tugas dan orientasi proses, dan secara khusus servant leader

(pemimpin pelayan) menunjukkan integritas, kerendahan hati, servanthood

41

atau kehambaan, kepeduliaan terhadap orang lain, memberdayakan orang

lain, mengembangkan orang lain, visi penetapan tujuan, leading atau

memimpin, pemodelan atau keteladanan, membangun tim dan pengambilan

keputusan bersama.

3.1.2.3. Peubah Lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah (Moos dalam Masqood, 2011) adalah

tempat dimana individu melakukan aktivitas. Lingkungan kerja yang

kondusif akan memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk

dapat bekerja optimal. Lingkungan kerja dapat memengaruhi emosi

karyawan.

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

Populasi dalam penelitian ini adalah guru honor pada persekolahan

Kristen di kota Ambon dengan jumlah 141 orang guru honor seperti

dijabarkan pada Tabel 3.1. berikut ini:

Tabel 3.1

Populasi dan Sampel Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah Guru

L P

1. Yayasan persekolahan Kristen

Protestan Maluku (YPKPM)

25 19

2. Yayasan Xaverius 20 15

3. Yayasan Bintang Timur 12 13

4. Yayasan Oikumene 9 9

5. SMA Kristen Passso 7 12

Sub Total 73 68

Total 141

Dari populasi yang ada maka sampel yang digunakan dalam penelitian

ini adalah 141 guru dengan menggunakan teknik sampling jenuh, dengan 35

42

guru sampel untuk dilakukan uji coba (try out). Pengambilan sampel try out

dilakukan dengan menggunakan teknik stratifikasi proporsional sampling

ditinjau dari jenis kelamin.

3.4. Jenis data dan Prosedur Pengumpulan Data

3.4.1. Jenis Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer yang didapat dari

penyebaran angket pernyataan yang di dalamnya berisi skala-skala psikologi,

dengan cara membagikan langsung kepada guru atau subjek penelitian.

3.4.2. Prosedur Pengumpulan Data

Sebagai tahap awal, penulis mengumpulkan informasi secara

langsung dari beberapa sekolah di Yayasan Persekolahan Kristen kota

Ambon pada bulan Juli sampai Agustus 2015. Pengumpulan data awal

dengan menggunakan metode wawancara dan kuesioner. Setelah mendapat

ijin penelitian, penulis mengurus surat ijin penelitian. Sebelum melakukan

penelitian, penulis melakukan try out skala psikologi yang telah penulis buat

terlebih dahulu terhadap 35 guru honorer yang diambil dengan menggunakan

proporsional sampling. Tryout dilakukan dari tanggal 10 Desember-12

Januari. Setelah melakukan tryout dan ditemukan bahwa uji diskriminasi

aitem serta reliabilitas baik maka peneliti melakukan penelitian. Penelitian

dilakukan dari tanggal 27 Februari – 19 April 2016, dengan cara

membagikan skala psikologi kepada 141 guru honorer di beberapa sekolah

pada Yayasan Persekolahan Kristen kota Ambon.

3.5. Alat Ukur Penelitian

Dalam penelitian ini data mengenai variabel-variabel diperoleh

dengan menggunakan instrumen berupa skala yang harus diisi oleh siswa.

43

3.5.1 Skala Loyalitas

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur skala loyalitas adalah skala

loyalitas berdasarkan aspek-aspek yang dikemukakan Meyer et al. (dalam

Savareikene & Daugridas, 2009) dengan 18 item pernyataan, reliabilitas item

yang diperoleh adalah: aspek loyalitas afektif (α=0,867) dan loyalitas

berkelanjutan (α=0,89) dan loyalitas normatif (α=0,72)

Penjabaran dari loyalitras, indikator dan sebaran total item sebagai cetak

biru alat ukur yang nantinya akan dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel 3.2.berikut ini

Tabel 3.2.

Cetak Biru Skala Loyalitas No Aspek Indikator Aitem No Aitem

F U

1. Loyalitas

afektif

a. Nilai-nilai sejajar dengan

atasan

1. Pemimpin saya cenderung

menempatkan saya seperti

bawahan 2. Pemimpin saya cenderung

bersikap baik kepada saya

3. Pemimpin saya adalah orang

yang paling pengertian

2,3 1

b. Mampu menempatkan diri

pada usaha dan energi

sendiri

4. Saya percaya pada kemampuan

saya sendiri

5. Saya tidak ingin mengharapkan

bantuan orang lain sebelum menyelesaikan sendiri

6. Setiap masalah pasti ada jalan

keluarnya

4,5,6

c. Menyelaraskan nilai dan misi

7. Saya memiliki tekad yang kuat untuk menyelesaikan pekerjaan

saya

8. Saya dapat mencapai apa yang

saya inginkan 9. Saya dapat menjalankan tugas

dan tanggung jawab saya dengan

baik

7,8,9

44

Tabel 3.2. (Lanjutan)

No Definisi Aspek Indikator Aitem No Aitem

F U

2 Loyalitas

berkelanjutan

a. Memilih bertahan

dalam organisasi

10. Saya tetap menjalankan

tugas

walaupun gaji saya minim 11. Saya akan bekerja keras

dalam waktu yang lama

12. Saya menikmati

pekerjaan saya 13. Saya tetap bekerja dengan

nyaman di tempat kerja

saya bekerja sekarang

14. Saya senang dapat bekerja di tempat kerja sekarang

10,11,

12,13,

14

b. Pemberian

kepuasan bagi

atasan

15. Saya berusaha

menampilkan yang terbaik

dari saya 16. Saya bekerja lembur untuk

menyelesaikan tugas saya

17. Saya selalu datang tepat

waktu 18.Saya tidak ingin

mengecewakan pimpinan

saya

15,16,

17,18

3 Loyalitas

normatif

a. Rasa kewajiban dan

komitmen moral

19.Jika terlalu lama cuti,

saya merasa tidak enak 20. Berlibur di saat jam

mengajar tidak

menyenangkan

21. Saya tidak ingin mengecewakan siswa-

siswa saya ketika saya

mengajar

19,20,

21

b. Perasaan untuk menetap di

organisasi

tersebut

22. Saya merasa tidak enak jika berpindah dari tempat

saya mengajar sekarang

23. Saya begitu nyaman

dengan tempat saya mengajar sekarang

24. Saya tidak ingin keluar

dari tempat saya mengajar

sekarang walaupun ada penawaran menarik

22,23,24

45

Tabel 3.2. (Lanjutan)

No Aspek Indikator Aitem No Aitem

F U

c. Individu melakukan

pekerjaannya

karena memang

harus melakukannya

25. Saya tetap menjalankan tanggung jawab saya

karena kewajiban saya

26. Saya tidak dapat bolos kerja

ketika saya bekerja 27. Saya tetap mengajar

walaupun sakit

25,26,27

d. Individu percaya

bahwa orang

lain

mengandalkan

nya

28. Pemimpin saya dapat

mengandalkan saya

mengerjakan tugas

29. Saya dapat dipercaya

mengerjakan tugas-tugas yang berat

30. Pemimpin saya cenderung

tidak dapat mengandalkan

saya mengerjakan tugas

28,29 30

Total 30

Skala loyalitas ini menggunakan lima tingkat penilaian (skala Likert)

yakni nilai 1 sampai 5 pernyataannya disusun dalam bentuk favorable dan

unfavorable. Untuk pernyataan favorable diberi nilai 5 untuk jawaban sangat sesuai,

4 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 1

untuk jawaban sangat tidak sesuai. Sedangkan pernyataan unfavorable diberi nilai 1

untuk jawaban sangat sesuai, 2 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 4

untuk jawaban tidak sesuai, 5 untuk jawaban sangat tidak sesuai.

3.5.2 Skala servant leadership

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur skala servant leadership

adalah self assessment of servant leadership berdasarkan pengembangan oleh

Wong dan Page (2000), dengan 100 item pernyataan, reabilitas item yang

diperoleh adalah: Integritas (α=0,796), kerendahan hati (α=0,656),

kehambaan (α=0,761), kepedulian terhadap orang lain (α=0,714),

memberdayakan orang lain (α=0,765), mengembangkan orang lain

(α=0,916), visi (α=0,569), penetapan tujuan (α=0,768), memimpin

46

(α=0,837), keteladanan (α=0,763), membangun tim (α=0,815) dan

pengambilan keputusan bersama (α=0,802), yang kemudian dimodifikasi

penulis menjadi 30 item pernyataan

Penjabaran dari aspek servant leadership, indikator dan cetak biru alat

ukur yang nantinya akan dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat pada

Tabel 3.3. berikut.

Table 3.3.

Cetak Biru Skala Servant Leadership

No Aspek Indikator Aitem

Nomor Aitem

F U

1. Orientasi

karakter

a. Integritas 1. Pemimpin saya tidak peduli

melakukan apa yang benar

daripada mencari apa yang

baik

2. Pemimpin saya adalah

orang yang jujur dan atau

dapat dipercaya

1 2

b. Kerendahan

hati

3. Jika melakukan kesalahan,

pemimpin saya cenderung

mengakuinya

4. Pemimpin saya selalu

belajar dari bawahannya

5. Pemimpin saya adalah

seorang yang rendah hati

3,4,5

c. Kehambaan

6. Pemimpin saya cenderung

marah-marah ketika

menerima kritikan dari

bawahannya

7. Pemimpin saya lebih

senang dilayani daripada

melayani

8. Pemimpin saya selalu

mengesampingkan

kepentingannya untuk

organisasi

8 6,7

2 Kepercayaan

karyawan

a. Kepeduliaan

terhadap orang

lain

9. Pemimpin saya selalu ada

ketika dibutuhkan

10. Pemimpin saya adalah

orang yang kurang

memiliki empati

9 10

b. Memberdayaka

n orang lain

11. Pemimpin saya

cenderung memberi

dorongan kepada saya

untuk mengambil inisiatif

sendiri

12. Pemimpin saya

memberikan dukungan

kepada saya

13 11,12

47

Tabel 3.3. (Lanjutan)

No Aspek Indikator Aitem

Nomor Aitem

F U

c. Mengembangka

n orang lain

13. Pemimpin saya cenderung

membantu saya ketika

dibutuhkan

14. Pemimpin saya memberikan kontribusi

yang besar untuk

pertumbuhan pribadi saya

15. Pemimpin saya cenderung memperlihatkan bakat-

bakat yang tersembunyi

13,14 15

3 Orientasi

tugas

a. Visi 16. Pemimpin saya tidak

mendorong bawahannya untuk mencapai tujua

organisasi

17. Pemimpin saya kurang

memiliki visi dan misi yang jelas dalam menjalankan

tugas

16

17

b. Penetapan tujuan

18. Pemimpin saya adalah

seorang yang fokus dalam bekerja

19. Pemimpin saya lebih

melihat hasil daripada aktivitas atau program

18 19

c. Memimpin 20. Bagian penting dari

pekerjaan pemimpin saya

adalah memberi inspirasi kepada setiap bawahan

21. Pemimpin saya memiliki

pemahaman yang baik

tentang organisasi yang dipimpinnya

22. Pemimpin saya selalu

menunggu sesuatu terjadi

pada organisasi baru bertindak

20,21 22

48

Tabel 3.3. (Lanjutan)

No Aspek Indikator Aitem

Nomor Aitem

F U

4 Orientasi

proses

a. Keteladanan 23. Pemimpin saya membuat

skala prioritas dalam

melayani orang lain

24. Pemimpin saya tidak menyalahgunakan

kesempatan

25. pemimpin saya tidak

mampu memberikan contoh yang baik kepada

bawahannya

23

24

25

b. Membangun

tim

26. Pemimpin saya mengatasi

masalah secara produktif

27. Pemimpin saya

komunikatif

26

27

c. Pengambilan

keputusan bersama

28. Pemimpin saya bersedia

berbagai informasi kepada bawahannya

29. Pemimpin saya sangat

terbuka terhadap ide-ide

dan kritik-kritik dari bawahannya

30. Pemimpin saya kurang

memiliki ide-ide yang menantang

28

29

30

Total 30

Skala servant leadership ini menggunakan lima tingkat penilaian (skala

Likert) yakni nilai 1 sampai 5 pernyataannya disusun dalam bentuk favorable dan

unfavorable. Untuk pernyataan favorable diberi nilai 5 untuk jawaban sangat sesuai,

4 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 1

untuk jawaban sangat tidak sesuai. Sedangkan pernyataan unfavorable diberi nilai 1

untuk jawaban sangat sesuai, 2 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 4

untuk jawaban tidak sesuai, 5 untuk jawaban sangat tidak sesuai

49

3.5.3 Skala Lingkungan kerja

Alat ukur yang digunakan untuk mengukur skala lingkungan kerja

adalah work environment scale berdasarkan dimensi-dimensi yang

dikemukakan oleh Moos (dalam Masqood, 2011), dengan 90 item

pernyataan, reabilitas item yang diperoleh adalah: dimensi hubungan

(α=0,560), dimensi pertumbuhan pribadi (α=0,678) dan dimensi sistem serta

sistem perubahan (α=0,787), kemudian dimodifikasi oleh penulis menjadi 30

item pernyataan.

Penjabaran dari aspek yang dikemukakan oleh Moos, indikator dan cetak

biru alat ukur yang nantinya akan dipakai dalam penelitian ini dapat dilihat

pada Tabel 3.4. berikut:

Table 3.4.

Cetak Biru Skala Lingkungan Kerja

No Aspek Indikator Aitem

Nomor

Aitem

F U

1 Aspek

hubungan

a. Keterlibatan 1. Pekerjaan adalah tantangan bagi

saya

2. Saya mengalami kesulitan

mendapatkan teman sekerja yang mendapatkan pekerjaan

tambahan

3. Tidak ada semangat dalam

kelompok

1 2,3

b. Kohesi

rekan kerja

4. Dalam organisasi setiap orang

mengambil keuntungan untuk

kepentingan pribadi

5. Setelah selesai bekerja, sangat jarang sesama guru melakukan

hal bersama

6. Ketika ada masalah kebanyakan

orang bergunjing di belakang

orang lain

- 4,5,

6

c. Dukungan atasan

7. Pemimpin saya jarang memuji bawahannya jika melakukan

sesuatu yang baik

8. Pemimpin saya tidak

mengharapkan sesuatu yang berlebihan dari kinerja

bawahannya

8 7,9

50

Tabel 3.4. (Lanjutan)

No Aspek Indikator Aitem

Nomor

Aitem

F U

9. Pemimpin saya kurang

memberikan pengawasan kepada

kinerja bawahannya

2

Aspek

pertumbuhan

pribadi

a. Otonomi 10. Saya bertanggung jawab

atas pekerjaan yang

diberikan pimpinan saya

11. Saya didorong untuk mempelajari hal-hal baru

yang berhubungan dengan

pekerjaan

12. Pemimpin saya cenderung mendiskusikan tujuan-

tujuan kerja dengan

bawahannya

10,

11,

12

b. Orientasi tugas

13. Saya menghabiskan banyak waktu saya untuk menyelesaikan

pekerjaan

14. Saya lebih memilih

menyelesaikan pekerjaan saya sebelum bersenang-senang

15. Lingkungan kerja saya begitu

efisien dalam melaksanakan pekerjaannya

13,14,

15

c. c.Tekanan kerja 16. Rekan-rekan saya kurang senang

menghabiskan waktu ketika

bekerja lembur 17. Rekan-rekan saya lebih memilih

menyelesaikan pekerjaan yang

mudah

18. Ada banyak deadline tugas yang harus dipenuhi

18 16

17

3 Aspek sistem

pemeliharaan

dan sistem perubahan

a. Kejelasan 19. Ada banyak hal-hal dalam

pekerjaan tidak teratur

20. Saya bingung dengan aturan dan kebijakan dalam organisasi

21. Pemimpin saya kurang fleksibel

- 19

20

21

b. Kontrol

manajer

22. Aturan-aturan disekolah begitu

membosankan 23. Pemimpin saya kurang

memberikan tantangan pada

pekerjaan yang saya kerjakan

24. Pemimpin saya memberikan

peringatan keras kepada guru

yang terlambat datang

24 22

23

51

Tabel 3.4. (Lanjutan)

No Aspek Indikator Aitem

Nomor

Aitem

F U

c. Inovasi 25. Saya merasa dihargai ketika

dapat menyelesaikan tugas tepat

waktu 26. Ada berbagai cara yang

dilakukan pemimpin untuk

menciptakan suasana kerja yang

baru 27. Aturan kerja yang ada kurang

dapat memberi perubahan yang

signifikan

25,

26

27

d. Kenya

manan

fisik

28. Suasana di ruang kerja saya menyenangkan

29. Saya kurang nyaman ketika

kerja di tempat yang bising

30. Pencahayaan dalam ruangan saya membuat saya merasa

nyaman

28 29

30

Total Item 30

Skala lingkungan kerja ini menggunakan lima tingkat penilaian (skala

Likert) yakni nilai 1 sampai 5 pernyataannya disusun dalam bentuk favorable dan

unfavorable. Untuk pernyataan favorable diberi nilai 5 untuk jawaban sangat sesuai,

4 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 2 untuk jawaban tidak sesuai, 1

untuk jawaban sangat tidak sesuai. Sedangkan pernyataan unfavorable diberi nilai 1

untuk jawaban sangat sesuai, 2 untuk jawaban sesuai, 3 untuk jawaban netral, 4

untuk jawaban tidak sesuai, 5 untuk jawaban sangat tidak sesuai.

3.6. Uji Daya Diskriminasi Aitem dan Reliabilitas

3.6.1 Uji Daya diskriminasi aitem

Azwar (2015) menyatakan daya diskriminasi aitem atau daya beda

adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau

kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur.

Misalnya dalam skala yang diukur untuk mengungkapkan kompetensi

interpersonal, maka aitem berdaya beda tinggi adalah aitem yang

menunjukkan mana individu atau kelompok individu yang memiliki

52

kompetensi interpersonal yang tinggi dan mana yang tidak. Pengujian daya

diskriminasi aitem dilakukan dengan cara menghitung menghitung koefisien

korelasi antara distribusi skor aitem dengan distribusi skor skala itu sendiri.

komputasi ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total. Sebagai

kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem total biasanya digunakan

batasan r = 0.30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal

0.30 daya bedanya dianggap memuaskan.Jika koefisien korelasi kurang dari

0.30 maka dinyatakan gugur (Azwar, 2015).

3.6.2 Uji reliabilitas

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana suatu hasil

pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan (Azwar, 2015). Suatu alat ukur

dapat dikatakan reliable atau handal bila dipergunakan berulang kali hasilnya

tetap sama dari waktu ke waktu. Analisis data menggunakan uji statistik

alpha cronbach. Data dikatakan reliabel jika nilai alpha cronbach sama

dengan 0,60 (Ghozali, 2009).Kategori tingkatan reliabilitas dengan koefisien

alpha menurut Sugiyono (2006) dan akan menjadi pedoman penelitian ini

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Pedoman Penilaian Reliabilitas

Alpha Kriteria

0.00-0.199 Sangat rendah

0.20-0.399 Rendah

0.40-0.5999 Sedang

0.60-0.7999 Kuat

0.80-1.000 Sangat kuat

53

3.7. Uji Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan agar mendapatkan model regresi

yang baik dan benar-benar mampu memberikan estimasi yang handal dan

tidak bias sesuai dengan kaidah Best Linear Unbiased Estimator (BLUE).

Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas, uji linearitas.

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model

regresi, kedua variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal

atau setidaknya mendekati normal (Ghozali, 2009). Uji normalitas dilakukan

dengan uji Kolmogorov-Smirnov dan grafik Histogram serta PP Plot Test.

Pada uji Kolmogorov-Smirnov apabila nilai signifikan > 0.05, maka dapat

disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Normalitas P-P Plot Test

dideteksi dengan melihat titik-titik yang mengikuti garis linier yang bergerak

dari bawah kekanan atas. Sehingga bila titik-titik tersebut mengikuti garis

linier, berarti data terdistribusi normal dan analisis dapat dilanjutkan

(Santoso, 2010).

3.7.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Apabila terjadi korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas

(Ghozali, 2009). Ghozali (2009) juga menyatakan bahwa apabila nilai

tolerance > 0.10 dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

54

3.7.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika varians

berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2009).

Apabila titik pada grafik scatterplot menyebar secara acak di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y serta tidak membentuk pola yang jelas atau

tertentu, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2010).

3.7.4 Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui linearitas hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat dan untuk mengetahui signifikansi

penyimpangan dari linearitas hubungan tersebut. Jika penyimpangan tersebut

tidak signifikan (p > 0.05), dan signifikansi linearitas signifikan (p < 0.05),

maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat adalah linear

(Hadi, 2000). Selain melihat tabel statistik, uji linearitas juga dapat dicek

dengan melihat residual scatterplot sebagai bagian dari perhitungan regresi

berganda. Residual scatterplot harus menunjukan garis lurus sebagai

indikator bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen

bersifat linier (Pallant, 2007).

3.8 Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis penelitian, teknik analis data yang

digunakan adalah analisis regresi berganda, dengan menggunakan bantuan

SPSS 16.0. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas yaitu: Servant leadership (X1), lingkungan kerja

55

(X2), terhadap variabel terikatnya yaitu loyalitas (Y). Hipotesis dalam

penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh secara simultan antara servant

leadership dan lingkungan kerja terhadap guru honor persekolah Kristen dan

melihat adanya perbedaan antara servant leadership dan lingkungan kerja

ditinjau dari jenis kelamin.