bab iii metode penelitian -...

10
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan di antara variabel- variabel yang ada didalamnya. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti apakah terdapat hubungan antara dua atau lebih variabel (Arikunto,1988). 3.2 Identifikasi Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian dan suatu hal yang menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun dalam tingkatannya (Hadi,1994). Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel bebas : Kepercayaan Diri b. Variabel terikat : Perilaku Asertif Variabel bebas adalah himpunan sejumlah segala gejala yang memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi untuk mempengaruhi atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat. Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki sejuumlah aspek didalamnya yang berfungsi untuk menerima atau menyesuaikan diri dengan kondisi variabel lain yang disebut variabel bebas (Nawawi & Martini,1994)

Upload: vudung

Post on 09-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

23

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional yang

bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan di antara variabel-

variabel yang ada didalamnya. Penelitian korelasional merupakan penelitian

yang digunakan untuk meneliti apakah terdapat hubungan antara dua atau

lebih variabel (Arikunto,1988).

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran penelitian dan

suatu hal yang menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun dalam

tingkatannya (Hadi,1994). Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Variabel bebas : Kepercayaan Diri

b. Variabel terikat : Perilaku Asertif

Variabel bebas adalah himpunan sejumlah segala gejala yang

memiliki berbagai aspek atau unsur yang berfungsi untuk mempengaruhi

atau menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat.

Variabel terikat adalah himpunan sejumlah gejala yang memiliki sejuumlah

aspek didalamnya yang berfungsi untuk menerima atau menyesuaikan diri

dengan kondisi variabel lain yang disebut variabel bebas (Nawawi &

Martini,1994)

24

3.3 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Pada penelitian ini dirumuskan mengenai batasa operasional untuk

masing-masing variabel. Bertujuan untuk memperoleh pengertian yang jelas

mengenai variabel-variabel yang dipakai dalam penelitian ini serta dapat

menghindarkan salah pengertian. Adapun batasan rumusan operasional

untuk masing-masing variabel adalah sebagai berikut :

Kepercayaan Diri adalah perasaan percaya terhadap kemampuan diri

sendiri ketika menghadapi sesuatu hal sehingga memunculkan harapan

positif tinggi untuk dapat menyelesaikan persoalan dengan lebih baik

sehingga menghasilkan kesuksesan. Diukur melalui aspek kepercayaan diri

seperti percaya terhadap diri sendiri, saling percaya satu sama lain,

kepercayaan pada sistem / peraturan yang berlaku serta kepercayaan dari

orang lain / pihak eksternal.

Perilaku Asertif adalah perilaku seseorang yang menunjukkan

ketegasan, sopan, dapat menolak permintaan orang lain secara halus tanpa

menyinggung perasaan orang lain. Orang asertif dicirikan dalam berbicara

menggunakan kata saya, berbicara dengan lancar, tegas, dapat

menyampaikan saran maupun kritikan secara langsung, dapat menghormati

perasaan orang lain dan berani berkata tidak apabila akan melakukan

suatu hal yang tidak baik maupun tidak sesuai dengan diri seseorang. Dapat

menyesuaikan intonasi berbicaranya, menggunakan kontak mata, gerakan

tangan secara wajar, ekspresi wajah serta memiliki kemampuan berinteraksi

dengan orang lain secara baik, sopan dan menghargai perasaan juga hak

orang lain.

25

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi adalah kelompok subyek yang hendak dilakukan

generalisasi hasil penelitian (Azwar,1997). Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 1 Kota Salatiga berjumlah 329

orang.

Sampel adalah sebagian anggota dari populasi yang dipilih

menggunakan prosedur tertentu, mempunyai sifat sama dengan sifat dari

populasi sehingga dapat mewakili populasinya (Hadi,1994). Penulis

menggunakan metode total sampling yaitu menggunakan keseluruhan siswa

yang ada di kelas X1 sampai kelas X9.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

berupa skala Kepercayaan Diri dan skala Perilaku Asertif. Skala

kepercayaan diri disusun oleh peneliti berdasarkan aspek kepercayaan diri

dari Kanter (2006), sedangkan untuk variabel perilaku asertif, peneliti

mengadaptasi skala yang sudah dibuat oleh Asakrisna (2011) yang juga

menggunakan teori perilaku asertif dari Rakos (1991).

Skoring dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan

empat alternatif jawaban, yaitu STS (Sangat Tidak Sesuai). TS (Tidak

Sesuai), S (Sesuai) dan SS (Sangat Sesuai) dengan item favourable dan

unfavourable. Nilai dari item favorable adalah STS = 1, TS = 2, S = 3 dan

SS = 4. Sedangkan untuk nilai item unfavorable menggunakan nilai yang

sebaliknya yaitu STS = 4, TS = 3, S = 2 serta SS = 1.

26

3.6 Instrument Penelitian :

Instrument penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian ini adalah berupa skala self confidence dan assertife

behavior scale yang disusun berdasarkan aspek-aspek kepercayaan diri

Kanter (2006), dan perilaku asertif Rakos (1991).

Tabel. 3.1 Self Confidence Scale

Konsep

Kepercayaan diri adalah perasaan mampu melakukan sesuatu yang

dimiliki seseorang yang menghubungkan harapan dengan kemampuan

diri sendiri dalam melakukan aktivitas yang terbentuk dari harapan-

harapan positif seseorang untuk mendapatkan hasil yang diinginkan

Subkonsep Indikator ITEM F UF

1.Kepercaya

an pada diri

sendiri

1.1 Perasaan

Menyenangkan

1.2 Optimis

Pada Diri

Sendiri

1.3 Bekerja

Keras

1.1.1 Bagi saya perasaan yang

menyenangkan mendorong keberhasilan

dalam meraih suatu impian.

1.1.2 Saya tidak semangat mengerjakan

apapun bila perasaan saya sedang tidak

senang.

1.1.3 Saya tetap merasa senang dengan

prestasi yang saya raih meski belum

maksimal.

1.1.4 Saya tetap merasa senang datang ke

suatu pertemuan meski tidak banyak

orang yang saya kenal

1.2.1 Saya optimis dapat mengerjakan

tugas sendiri tanpa mencontek pekerjaan

teman lain.

1.2.2 Keberhasilan yang sudah saya raih

membuat saya optimis dapat meraih

keberhasilan di waktu yang akan datang.

1.2.3 Muncul rasa tidak optimis terhadap

kemampuan yang saya miliki saat

melihat teman lebih berprestasi daripada

saya

1.2.4 Saya kehilangan rasa optimis dalam

diri saya saat mendapat nilai jelek dari

pelajaran tertentu.

1.3.1 Meskipun tugas yang saya kerjakan

terasa sulit,saya sanggup bekerja keras

mengerjakannya.

1.3.2 Mendapat pujian dari seseorang

mendorong saya lebih bekerja keras

untuk tampil lebih baik.

36

9

1

3

10

5

8

2

6

13

27

1.4 Harapan

Tinggi

1.3.3 Saya mengandalkan orang lain

daripada harus kerja keras

menyelesaikan tugas sendiri.

1.3.4 Saya sanggup bekerja keras

membantu kehidupan keluarga bila itu

memang diperlukan.

1.4.1 Saya tetap mempunyai harapan

tinggi untuk sukses meski banyak

kekurangan dalam diri saya

1.4.2 Kegagalan memudarkan harapan

saya untuk berhasil dilain waktu

18

4

11

7

2. Saling

percaya satu

sama lain.

3.

Kepercayaan

pada sistem.

2.1 Berorientasi

pada tim/

kelompok

2.2 Dukungan

2.3 Membantu

sesama

2.1.1 Saya lebih menyukai bekerja dalam

tim/kelompok daripada bekerja

sendirian.

2.1.2 Saya selalu percaya dengan

kemampuan yang dimiliki masing-

masing anggota dalam tim saya.

2.1.3 Saya sering mendapat nilai bagus

ketika berada dalam kerja kelompok

karena saya dapat bekerja dengan baik

bersama teman saya

2.1.4 Saya merasa tidak percaya diri

ketika berada dalam suatu kelompok

baru.

2.1.5 Saya merasa cemas tidak mendapat

kelompok ketika ada pembagian

kelompok.

2.1.6 Saat pembagian kelompok, saya

bersedia satu kelompok dengan teman

siapapun.

2.1.7 Saya nyaman berada dengan tim

satu kelas dan dapat bersosialisasi antar

teman dengan baik.

2.2.1 Dukungan semangat dari orang lain

menjadikan saya lebih percaya diri

2.2.2 Saya menjadi terpuruk bila

orangtua tidak mendukung saya dalam

melakukan aktivitas yang saya sukai

2.3.1 Saya bersedia membantu sesama

teman meski dia tidak pernah membantu

ketika saya membutuhkan

2.3.2 Saya keberatan membantu orang

yang belum saya kenal.

20

14

15

24

22

25

16

12

29

32

19

3.1Taat

Peraturan

3.1.1 Saya terbebani dengan peraturan

yang harus saya taati.

3.1.2 Mentaati peraturan membuat saya

lebih disiplin dan bermanfaat bagi saya.

28

17

28

4.

Kepercayaan

Pihak

Eksternal

3.1.3 Sering datang terlambat pada suatu

pertemuan dari jam yang telah

ditentukan.

23

3.2

Bertanggung

jawab.

3.2.1 Saya bersedia untuk bertanggung

jawab dari perbuatan yang saya lakukan

3.2.2 Bagi saya lebih baik tidak

melakukan sesuatu daripada harus

bertanggung jawab bila saya

melakukannya.

3.2.3 Saya menyukai dan akan mengikuti

kegiatan yang melatih tentang tanggung

jawab.

33

21

30

4.1

Kepercayaan

dari orang lain

4.2 Mudah

Bergaul

4.1.1 Saya mendapat kepercayaan dari

orang lain karena kecakapan yang saya

miliki.

4.1.2 Teman-teman mempercayai saya

sebagai orang yang dapat diajak curhat.

4.1.3 Mendapat kepercayaan dari orang

lain membuat saya lebih percaya diri

4.2.1 Saya adalah tipe orang yang mudah

bergaul dengan siapapun

4.2.2 Saya takut bergaul dengan lawan

jenis

31

34

27

26

35

Total 36 22 14

Tabel 3.2 Assertive Behavior Scale

Konsep

Perilaku asertif adalah suatu tindakan atau perilaku seseorang yang

dinyatakan dengan sopan dan mampu untuk meminta seseorang berbuat

sesuatu agar melakukan apa yang dikehendaki dengan ekspresi tubuh yang

langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan,

atau hak-hak seseorang tanpa kecemasan yang berlebihan.

Subkonsep Indikator ITEM F U

F

1.1 Content

(isi).

1.1 Menggunakan

pernyataan

saya,

1.2Mengungkapkan

hak dengan

langsung,jelas, penuh

hormat,

1.1.1 Sering menggunakan kata saya

daripada aku ketika berbicara

dengan orang lain.

1.2.1 Saya tidak berani terus terang

kepada orang lain tentang pemikiran

saya

1.2.2 Saya berani mengungkapkan

pendapat saya meskipun saya merasa

takut

1.2.3 Berani menuntut hak saya bila tidak

terpenuhi

1.2.4 Mengalami kesulitan

mengungkapkan perasaan kepada

orang lain.

1

6

7

2

12

29

1.3 Mampu

mengatakan

tidak,

1.4 Memberi pujian

atau komentar

positif

1.5 Mengakui

kesalahan dan

minta maaf,

1.6 Menyampaikan

kritik membangun

kepada orang lain.

1.7 Respek

terhadap pemikiran,

pendapat dan

keinginan orang

lain.

1.3.1 Saya tidak bisa menolak ajakan

teman ataupun orang lain walaupun

sering merugikan diri.

1.3.2 Ketika seseorang minta saya

melakukan sesuatu yang tidak saya

sukai saya akan menolaknya

1.3.3 Mampu menolak ajakan teman

dengan tegas bila saya tidak minat

mengikutinya

1.3.4 Sulit bagi saya untuk menolak

permintaan orang lain walau saya tidak

suka

1.4.1 Saya sering memberikan pujian

kepada orang lain

1.4.2 Memberikan pujian kepada orang

lain adalah hal yang sulit saya lakukan

1.4.3 Sering memberi komentar positif

terhadap pendapat orang lain

1.4.4 Saya mudah untuk berkomentar

negatif terhadap orang lain

1.5.1 Sulit bagi saya untuk meminta maaf

1.5.2 Bagi saya minta maaf adalah hal

yang membuat saya malu

1.5.3 Mudah bagi saya untuk selalu minta

maaf atas kesalahan yang saya perbuat

1.5.4 Saya tidak takut mengakui kesalahan

yang saya perbuat

1.5.5 Berani menanggung resiko dari

kesalahan yang saya lakukan

1.6.1 Saya selalu memikirkan terlebih

dulu apa yang akan saya katakan dan

lakukan agar tidak menyinggung

perasaan orang lain.

1.6.2 Saya sering memberikan kritikan

positif kepada orang lain

1.6.3 Saya takut apabila harus menegur

orang yang telah melakukan kesalahan

1.6.4 Berani menyampaikan kritik

membangun pada siapapun.

1.6.5 Saya tidak takut ketika harus

menegur seseorang yang melakukan

kesalahan

1.7.1 Sering kali saya punya pikiran

negatif terhadap orang lain.

1.7.2 Bila orang lain memiliki ide

menarik, saya tidak akan ragu untuk

mendukungnya

1.7.3 Saya cenderung memaksakan

pendapat saya untuk dilakukan oleh

14

11

9

15

13

17

21

8

20

24

27

22

4

16

5

19

3

10

23

18

35

30

2.1

Paralinguis

tik.

3.1

Perilaku

Non

Verbal.

4.1

Kemampuan

berinteraksi

orang lain.

1.7.4 Saya selalu menghargai pendapat

orang lain

1.7.5 Saya sering tidak dapat menerima

pendapat atau ide orang lain.

30

29

2.1 Nada suara

keras lembutnya,

intonasi, irama.

Kecepatan

berbicara, volume.

2.2 Sikap ragu-ragu

dalam

menyampaikan

informasi.

2.1.1 Orang yang saya ajak bicara selalu

mengerti apa yang saya bicarakan

karena saya menggunakan susunan

kata/kalimat yang baik.

2.1.2 Saya sulit mengatur kecepatan suara

saya ketika berhadapan dengan orang

lain

2.1.3 Saya dapat mengatur intonasi suara

saya, sehingga orang lain paham

dengan apa yang saya maksud

2.1.4 Sulit bagi saya untuk meyakinkan

orang lain karena tata kalimat yang

saya gunakan tidak tepat

2.2.1 Saya merasa takut pada saat harus

bicara didepan banyak orang.

2.2.2 Saya tidak ragu-ragu saat harus

mengungkapkan pendapat didepan

orang banyak.

48

47

32

49

51

31

3.1.Kontak mata

yang wajar pada

saat melakukan

pembicaraan

dengan orang lain.

3.2. Ekspresi wajah

yang positif.

3.3. Gesture

(gerak, isyarat,

sikap)

3.1.1 Saya lebih memilih untuk tidak

memandang orang-orang ketika harus

berbicara didepan banyak orang.

3.1.2 Saya mampu menjaga kontak mata

yang wajar saat bicara dengan orang

lain.

3.1.3 Saya mengalihkan pandangan ketika

bicara dengan orang lain

3.2.1 Saya memberikan senyum ramah

kepada orang yang saya ajak bicara

3.2.2 Saya cenderung cemberut bila

bertemu dengan orang lain yang tidak

saya sukai

3.3.1 Ketika bicara didepan banyak orang,

saya tidak dapat mengontrol gerakan

tubuh saya.

3.3.2 Ketika bicara tangan saya ikut

bergerak dan menggunakan gerakan

tangan seperlunya.

34

28

36

25

50

33

26

4.1.Dapat

berkomunikasi

dengan semua

orang, penuh

percaya diri baik

dengan orang yang

4.1.1 Saya merasa canggung ketika bicara

dengan orang-orang yang baru saya

kenal

4.1.2 Saya mampu menyesuaikan cara

bicara saya dengan situasi baru tempat

saya berada

38

37

31

telah dikenal

ataupun yang

belum.

4.2.Memberikan

respon minimal

yang efektif sesuai

situasi dan kondisi.

4.3. Memiliki

kemampuan

mengontrol

tindakannya sendiri

dan menyadari atas

tindakannya

4.1.3 Saya sulit membuka pembicaraan

dengan orang lain.

4.1.4 Kemampuan bicara saya tidak

tergantung pada situasi yang sedang

berlangsung.

4.1.5 Saya mampu membangun proses

komunikasi dengan orang-orang baru

4.2.1 Saya mampu menyesuaikan diri

dengan lingkungan yang baru.

4.2.2 Saya merasa tidak percaya diri

ketika harus bicara didepan banyak

orang.

4.3.1 Saya tidak merasa kesulitan ketika

harus berbicara didepan orang banyak

4.3.2 Saya merasa tidak perlu berubah

untuk menyesuaikan diri dengan

budaya sekitar.

4.3.3 Membuka topik pembicaraan baru

bukan hambatan bagi saya

40

43

41

44

46

39

42

45

TOTAL 51 30 21

3.7 Validitas dan Reabilitas

a. Validitas, suatu alat ukur dikatakan valid adalah apabila alat atau

instrument yang digunakan dapat mengukur tentang apa yang hendak di

ukur oleh peneliti (Sugiyono,2011). Untuk batas nilai valid dari sebuah

instrument yang dipakai, peneliti menggunakan acuan dari Ali (1987)

dengan nilai valid 0.20. Dari 36 item pernyataan dalam variabel

Kepercayaan Diri tidak ditemukan item yang tidak valid dengan nilai

koefisien korelasi =0,858, sedangkan untuk item variabel Perilaku

Asertif juga sama tidak ditemukan item yang tidak valid dengan

koefisien korelasi =0,920 dari 51 item.

b. Reabilitas, instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama dan menunjukkan sejauh mana hasil

32

pengukuran dengan alat ukur dapat dipercaya ( Sugiyono,2011). Untuk

mengetahui reabilitas dari suatu angket baik atau tidak, maka peneliti

menggunakan standar reliabel dari Azwar (1999) yaitu :

0,6 : Tidak Reliabel

0,6 0,699 : Kurang Reliabel

0,7 0,799 : Cukup Reliabel

0,8 0,899 : Reliabel

0,9 1,0 : Sangat Reliabel

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan tehnik formula Alpha

dan Cronbach. Dengan demikian kategori reliabilitas untuk instrument

kepercayaan diri adalah reliabel (bagus) dan untuk instrument perilaku

asertif berada dalam kategori sangat reliabel (sangat bagus).

3.8 Uji Instrumen

Dalam penelitian ini penulis melakukan uji coba

instrumenKepercayaan Diri dan Perilaku Asertif di MAN 1 Kota Salatiga

pada kelas X4 dengan jumlah subyek sebanyak 40 orang siswa. Dari hasil

uji instrument alhamdulillah tidak ditemukan item yang tidak valid dalam

instrument penelitian Kepercayaan Diri maupun Perilaku Asertif yang

dianalisis menggunakan SPSS For windosw 11.5.

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

statistik dengan menggunakan korelasi Kendall Tau yang diolah dengan

bantuan program SPSS For Windows 11.5. Memakai Kendall Tau b karena

data yang diolah merupakan data ordinal, selain itu sebaran data ketika diuji

normalitas tidak normal dengan sig 0.000 (p