bab iii metode penelitian -...

21
35 Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bermaksud mencari kebenaran. Kebenaran yang dimasud adalah kebenaran yang dapat dibuktikan secara empiris sesuai dengan obyek yang diteliti. Untuk itu maka diperlukan data yang digali dari kenyataan yang terdapat di lapangan. Data diolah dan disusun menjadi fakta. Dari berbagai fakta yang memiliki kesatuan makna menjadi suatu konsep. Konsep- konsep yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya disebut genelaisasi. Dan genelaisasi yang abstrak dinamakan teori. Seperangkat langkah, cara atau teknik untuk mencari data dalam rangka memperoleh kebenaran ilmiah ini yang disebut metodologi penelitian. Metodologi penelitian sangat menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilaksanakan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam bab ini akan membahas tentang populasi dan sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas penelitian, dan teknik analisis data. A. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi atau subyek penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto,1992:102). Subyek penelitian atau populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Kabupaten Bogor baik yang berada di sekolah negeri maupun swasta pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP). Populasi penelitian bersifat heterogen, karena ada yang sudah dan belum mengikuti sertifikasi. Disamping itu ada juga dari mereka yang berlatar belakang pendidikan jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan bukan PKn. Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor sebanyak 544 sekolah dengan rincian 140 sekolah berstatus negeri dan swasta sebanyak 404. Dari 144 sekolah negeri terdapat 40 SMP Terbuka dan 15 sekolah satu atap yang berdiri baru dua

Upload: dinhkiet

Post on 05-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

35

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang bermaksud mencari kebenaran.

Kebenaran yang dimasud adalah kebenaran yang dapat dibuktikan secara empiris

sesuai dengan obyek yang diteliti. Untuk itu maka diperlukan data yang digali dari

kenyataan yang terdapat di lapangan. Data diolah dan disusun menjadi fakta. Dari

berbagai fakta yang memiliki kesatuan makna menjadi suatu konsep. Konsep-

konsep yang tersusun secara sistematis dan teruji kebenarannya disebut

genelaisasi. Dan genelaisasi yang abstrak dinamakan teori.

Seperangkat langkah, cara atau teknik untuk mencari data dalam rangka

memperoleh kebenaran ilmiah ini yang disebut metodologi penelitian. Metodologi

penelitian sangat menentukan berhasil tidaknya suatu penelitian yang

dilaksanakan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam bab ini akan

membahas tentang populasi dan sampel, desain penelitian, metode penelitian,

definisi operasional, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas penelitian, dan

teknik analisis data.

A. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi atau subyek penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian

(Arikunto,1992:102). Subyek penelitian atau populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Kabupaten Bogor baik yang

berada di sekolah negeri maupun swasta pada jenjang Sekolah Menengah Pertama

(SMP). Populasi penelitian bersifat heterogen, karena ada yang sudah dan belum

mengikuti sertifikasi. Disamping itu ada juga dari mereka yang berlatar belakang

pendidikan jurusan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan bukan PKn. Sekolah

Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor sebanyak 544 sekolah dengan

rincian 140 sekolah berstatus negeri dan swasta sebanyak 404. Dari 144 sekolah

negeri terdapat 40 SMP Terbuka dan 15 sekolah satu atap yang berdiri baru dua

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

36

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tahun. Guru SMP Terbuka adalah guru yang ada di sekolah induk. Data diperoleh

dari sumber data pada sekolah tersebut yang terdiri dari guru dan siswa. Dengan

besarnya polulasi, kesimpulan yang dihasilkan akan digeneralisasikan untuk

seluruh Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian atau wakil dari populasi

(Arikunto,1992:91). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari seluruh

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bogor baik sekolah yang

berstatus negeri maupun swasta.

Teknik sampling yang digunakan adalah systematic random selection

procedure, yang maksudnya adalah cara pengambilan sampel secara seleksi acak

sistematis Budimansyah et al. (2010:47). Setiap Sekolah Menengah Pertama

(SMP) di Kabupaten Bogor baik negeri maupun swasta memiliki kesempatan

yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Untuk mengurangi kesalahan sampel

dalam pengumpulan data, pemilihan sampel dilakukan dengan cara membagi

setiap wilayah secara seimbang dengan jumlah sekolah dan status akreditasi

sekolah negeri maupun swasta. Status akreditasi sekolah diasumsikan sebagai

indikator mutu sekolah. Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah

yaitu Bogor Timur, Bogor Selatan, Bogor Barat, Bogor Utara dan Bogor Tengah.

Dengan teknik ini diharapkan keterwakilan dari masing-masing wilayah dan letak

geografis, status sekolah, dan tipe akreditasi sekolah terpenuhi.

Jumlah sampel yang akan diselidiki sebesar 10% dari seluruh jumlah

populasi. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (1992:107), bahwa populasi

yang jumlahnya kurang dari 100 diambil semua sebagai sampel, sedangkan

populasi yang lebih dari 100 diambil antara 10-15% atau 20-25%. Hasil teknik

sampling diperoleh daftar sekolah sebagai berikut :

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

37

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Table 3.1

Data Sekolah Sampel

No Nama Sekolah Alamat Status Akre

ditasi

Bogor Timur

1 SMPN 1 JONGGOL Jl. Menan Sukamaju Negeri A

2 SMPN 1TANJUNG SARI Jl. Antajaya Negeri A

3 SMPN 2 GUNUNG PUTRI Jl. Raya Ciangsana Negeri B

4 SMPN 1 KLAPA NUNGGAL Negeri B

5 SMPN 3 CITEUREUP Jl. Raya Tajur Citeureup Bogor Negeri B

6 SMPN 3 CILEUNGSI Jalan Raya Cileungsi Negeri D

7 SMP PUSPANEGARA Jl. Puspanegara No.1 Swasta A

8 SMP PGRI JONGGOL Jl. M Bakrie Kaum Swasta A

9 SMP MUHAMMADIYAH 02

CILEUNGSI

Perum Gas Blok X14 No.1 Swasta B

10 SMP BINA BANGSA GUNUNG

PUTRI

Jl. Melati No.34 Wanaherang Swasta B

11 SMP ASY-SYIFA Jl. Desa Leuwikaret No.01 Swasta C

12 SMP INSAN KAHURIPAN Jl. Klapanunggal Rt 02/01

Cikahuripan (021-95975830)

Swasta D

Bogor Selatan

13 SMPN 1 CIGOMBONG Jl. Maylen Hr Edi Sukma Negeri A

14 SMPN 2 CIOMAS Kp. Sirnasari Pagelaran Ciomas Negeri B

15 SMP NEGERI 3 CIAWI Jl. Veteran Iii 05 Jambu Luwuk

Cidegug Ciawi

Negeri B

16 SMPN 1 CIJERUK Ptp Xi Negeri B

17 SMP PGRI TUGU 207 Jln. Raya Puncak Swasta A

18 SMP SEJAHTERA 3 MEGA

MENDUNG

Jl. Pln Udiklat Cibogo No. 275

Mega Mendung

Swasta B

19 SMPS LESTARI TAMAN SARI Swasta C

20 SMP PLUS AL-WATASI Ciderum Caringin Bogor Swasta D

Bogor Barat

21 SMP NEGERI 1 LEUWILIANG Jl. Setu Leuwimekar

Leuwiliang

Negeri A

22 SMPN 1 RANCA BUNGUR Negeri A

23 SMPN 2 CIGUDEG Jl. Sudamanik Km 1 Negeri B

24 SMP NEGERI 02

LEUWISADENG

Jl. Raya Babakan Sadeng-

Hambard Leuwisadeng

Negeri D

25 SMPN 3 CIBUNGBULANG Ds. Cijujung Kec.

Cibungbulang Kab. Bogor

Negeri D

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

38

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

26 SMP PANDU JASINGA Jl. Raya Cibungbulang Km. 15 Swasta A

27 SMPS SEJAHTERA 4

DRAMAGA

Jl. Babakan Dramaga No.122 Swasta B

28 SMP GIRI TARUNA JASINGA Jl. Parung Sapi Jasinga Swasta B

29 SMP CIPTA INSANI Kp. Cinangka Wales Rt 01/04

Desa Cinangka

Swasta C

30 SMP ISLAM TARBIYATUL

HUDA

Jl. Kh. Abd Hamid Km 08 Kp.

Cilengkeng

Swasta D

Bogor Utara

31 SMP 1 RUMPIN Jln. Pradu Abdullah Negeri A

32 SMPN 2 GUNUNG SINDUR Jl. Murai Ii, Pengasinan

Gunung Sindur

Negeri B

33 SMPN 1 KEMANG Jl. Kampung Kandang Ds.

Tegal

Negeri B

34 SMPN 2 CISEENG Jl. AMD Cibentang Negeri D

35 SMP SMART EI Bogor Swasta A

36 SMP MUHAMMADIYAH 37

PARUNG

Jl. H. Mawi No. 292 Bojong

Indah Parung

Swasta B

37 SMP PGRI GUNUNG SINDUR Jl. Pendidikan No. 4 Swasta C

38 SMP NUSANTARA MANDIRI Jl. Parung Hijau 1 No. 27

Kemang

Swasta D

Bogor Tengah

39 SMPN 1 CIBINONG BOGOR Jl. Mayor Oking No. 71 Bogor Negeri A

40 SMPN 2 CIBINONG Jl. Ksr Dadi Kusmayadi Negeri A

41 SMPN 1 SUKARAJA Jl. Babakan Tuna Sukaraja

Bogor

Negeri A

42 SMPN 2 BOJONG GEDE Jl. Raya Citayam Parung

Bojong Gede Bogor

Negeri B

43 SMPN 1 TAJUR HALANG Jl. Tengah Desa Citayam Kec.

Tajurhalang

Negeri B

44 SMPN 4 CIBINONG Jl. Raya Pemda Karadenan Negeri D

45 SMP IT AL MADINAH Jl. Sukahati 36 Karadenan-

Cibinong

Swasta A

46 SMPS CITRA NUSA

CIBINONG

Jl. KSR. Dadi Kusmayadi No.

17 Cibinong

Swasta A

47 SMP PGRI KADUMANGGU Jl. Raya Kadumanggu Swasta B

48 SMP KUSUMA BANGSA Jl. Nanggeran Raya No Swasta C

49 SMP ALAM CIMANGGIS Cimanggis Lamping Rt 02 Rw

10 Bojong Gede Bogor

Swasta D

50 SMP IBNU HAMZAH Cibinong Swasta D

B. Desain Penelitian

Desain atau kerangka pikir merupakan penyederhanaan hubungan-hubungan

antar variabel yang menjadi fokus dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

39

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

model analisis jalur (path analysis). Model ini pertama kali diperkenalkan oleh

Sewal Wright pada tahun 1920. Namun baru dikenal secara luas tahun 1966

setelah sosiolog Otis D. Duncan menerapkan dalam penelitiaannya yang berjudul

“Path Analusis: Sosiological Examples” Kusnaedi (2007:146). Model ini

digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat dengan tujuan untuk

mengetahaui pengaruh langsung dan tidak langsung dan total seperangkat variabel

penyebab terhadap variabel akibat. Hubungan-hubungan antar variabel dalam

penelitian ini adalah variabel kompetensi guru sebagai penyebab atau prediktor

utama dan beberapa variable lainnya sebagai covariates (X), sedangkan variabel

wawasan kebangsaan siswa sebagai akibat (Y). Secara skematis kerangka pikir

dalam penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini :

Gambar : 3.1

Hubungan Variabel Penelitian

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan serangkaian langkah secara berurutan

sebagai pedoman yang harus dilakukan seorang peneliti dalam melaksanakan

penelitian (Nazir, 2005:44). Metode penelitian mencakup teknik dan prosedur

penelitian. Teknik penelitian berkaitan erat dengan alat dan teknik pengumpulan

data. Sedangkan prosedur penelitian merupakan cara atau langkah peneliti dalam

melaksanakan penelitian.

Sekolah

Kompetensi

Guru

Wawasan

Kebangsaan

Siswa

Covariates

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

40

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survei. Metode survei merupakan bagian dari studi deskriptif yang bertujuan

untuk mencari kedudukan fenomena dan menentukan kesamaan status dengan

cara membandingkannya dengan standar yang sudah ditentukan (Arikunto,

1992:86). Metode ini dipilih karena penelitian bermaksud membuktikan atau

membenarkan hipotesis; bertujuan untuk menggeneralisasikan populasi dari

beberapa sampel sehingga dapat dibuat kesimpulan-kesimpulan; populasi dalam

penelitian ini jumlahnya cukup besar dan bervariatif; data yang dikumpulkan

dilakukan dalam satu waktu tertentu (Creswell, 2010:217).

D. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian

Agar variabel dalam penelitian ini tergambar dengan jelas dan terukur,

berikut ini disajikan masing-masing definisi operasional variabel penelitian

sebagai berikut:

1. Definisi Operasional

Kompetensi guru dalam penelitian ini menggunakan definisi sebagai mana

tercantum dalam UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1

yaitu seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki,

dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Sedangkan profesional yaitu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan seseorang

dan menjadi sumber penghasilan penghidupan yang memerlukan keahlian,

kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu serta

memerlukan pendidikan profesi. Jadi kompetensi guru yang dimaksud dalam

penelitian ini adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang

harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas

keprofesionalan yang menjadi sumber penghasilan penghidupan yang

memerlukan keahlian, kemahiran atau kecakapan yang memenuhi standar mutu

atau norma tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Selanjutnya kompetensi

guru yang dimaksud disebutkan dalam pasal 10 meliputi kompetensi pedagogik,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Adapun

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

41

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

alasan digunakannya definisi tersebut adalah definisi tersebut sudah baku dan

dijadikan pedoman dalam pelaksanaan penilaian kinerja guru serta sudah

tersosialisasikan kepada guru yang telah mengikuti sertifikasi maupun guru yang

dinominasikan untuk mengikuti sertifikasi. Variable kompetensi guru ini diukur

dengan tes dan angket. Tes digunakan untuk mengukur kompetensi pedagogi dan

kompetensi professional, sedangkan angket digunakan untuk mengungkap

kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Dalam penelitian ini yang dimaksud wawasan kebangsaan atau

nasionalisme adalah konsepsi cara pandang untuk mencintai bangsa dan

negaranya sendiri yang meliputi jiwa yang timbul dari kejayaan dan kemuliaan di

masa lalu, keinginan hidup bersama baik di masa sekarang dan di masa yang akan

datang, dan penderitaan-penderitaan bersama yang diwujudkan dalam berbagai

bidang kehidupan meliputi politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan

dan keamanan. Konstruk wawasan kebangsaan atau nasionalisme tersebut telah

disesuaikan dengan perkembangan jaman, jenis atau tipe, dan dimensi

sebagaimana dikemukakan para pakar. Wawasan kebangsaan atau nasionalisme

diukur dengan tes.

Covariates merupakan sejumlah variabel yang diperkirakan memiliki

pengaruh yang berarti terhadap kompetensi guru maupun wawasan kebangsaan

siswa. Seluruh variabel covariates dalam penelitian ini diukur dengan angket

terstruktur. Covariates yang diukur dalam angket meliputi, sekolah, keluarga,

masyarakat, dan teman sebaya. Variabel sekolah meliputi indikator fasilitas

sekolah, aktifitas di sekolah, dan prestasi di sekolah. Variabel keluarga terdiri dari

indiator jumlah saudara, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan orang tua,

fasilitas belajar, dan perhatian orang tua terhadap belajar. Variabel masyarakat

diantaranya dengan indikator keikutsertaan dalam organisasi, kedudukan dalam

organisasi, dan aktifitas dalam organisasi. Sedangkan variable teman sebaya

dengan indikator teman akrab, keikutsertaan dalam oerganisasi tidak resmi atau

genk, dan aktifitas dalam genk.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

42

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Variabel Penelitian

Variabel diartikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek

pengamatan penelitian (Arikunto, S. 1992 : 107). Obyek pengamatan yang

dimaksud disini adalah fokus yang menjadi bahan kajian penelitian. Variabel

merujuk pada karakteristik atau atribut seorang individu atau suatu organisasi

yang dapat diukur atau diobservasi (Creswell, 2010: 76 ). Jadi variabel adalah

segala sesuatu yang menjadi fokus penelitian dengan karakteristik tertentu dan

dapat diukur atau diobservasi.

Mustafa (2009:23) mengelompokan variabel berdasarkan jenis dan

kedudukannya menjadi dua yaitu variabel bebas (independent variable) dan

variabel terikat (dependent variable). Variabel bebas adalah suatu variabel yang

variasi nilainya akan mempengaruhi nilai variabel yang lain. Sedangkan variabel

terikat adalah suatu variabel yang variasi nilainya dipengaruhi atau dijelaskan oleh

variasi nilai variabel yang lain. Untuk kepentingan analisis data variabel bebas

diberi notasi “X” sedangkan variabel terikat diberi notasi “Y”.

Penelitian ini memfokuskan pada kajian kompetensi guru dan variabel lain

(covariates) sebagai variabel bebas (X) dan wawasan kebangsaan siswa sebagai

variabel terikatnya (Y). Variabel kompetensi guru meliputi kompetensi pedagogi,

kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Sedangkan variabel wawasan kebangsaan siswa terdiri dari asas atau jiwa sebagai

bangsa, perwujudan jiwa bangsa dalam berbagai bidang kehidupan. Secara

sekematis masing-masing variabel diuraikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.2

Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (Kompetensi Guru)

No KOMPETENSI INDIKATOR

A. Pedagogik

1. Menguasai karakteristik

peserta didik

a. Mengidentifikasi karakteristik belajar

setiap peserta didik.

b. Membantu mengembangkan potensi dan

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

43

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengatasi kekurangan peserta didik

2. Menguasai teori belajar

dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang

mendidik

a. Memastikan tingkat pemahaman

pembelajaran peserta didik terhadap

materi pembelajaran dan menyesuaikan

aktifitas pembelajaran berikutnya

berdasarkan tingkat pemahaman tersebut.

b. Menjelaskan alasan kegiatan yang

dilakukan baik sesuai maupun berbeda

dengan rencana terkait keberhasilan

pembelajaran

c. Menggunakan berbagai teknik untuk

memotivasi kemauan belajar peserta didik

3. Pengembangan

kurikulum

a. Menyusun silabus yang sesuai dengan

kurikulum

b. Merancang rencana pembelajaran yang

sesuai dengan silabus

c. Mengikuti urutan materi pembelajaran

dengan memperhatikan tujuan

pembelajaran

d. Memilih materi pembelajaran yang sesuai

dengan tujuan, tepat dan mutakhir, usia

dan tingkat kemampuan belajar

4. Kegiatan pembelajaran

yang mendidik

a. Melaksanakan aktivitas pembelajaran

yang bertujuan untuk membantu proses

belajar peserta didik

b. Mengkomunikasikan informasi baru

sesuai dengan usia dan tingkat

kemampuan belajar

c. Melaksanakan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan isi kurikulum dan

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

44

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mengkaitkannya dengan konteks

d. Melakukan aktivitas pembelajaran secara

bervariasi

5. Pengembangan potensi

peserta didik

a. Merancang dan dan melaksanakan

aktivitas pembelajaran yang mendorong

untuk belajar sesuai dengan kecakapan

dan pola belajar

b. Merancang dan melaksanakan

pembelajaran yang memunculkan

kreativitas dan berfikir kritis

6. Komunikasi dengan

peserta didik

a. Menggunakan pertanyaan untuk

mengetahui pemahaman dan menjaga

partisipasi peserta didik

b. Menanggapi pertanyaan peserta didik

secara tepat, benar, dan termutakhir

7. Penilaian dan Evaluasi a. Menyusun alat penilaian sesuai dengan

tujuan untuk mencapai kompetensi

tertentu

b. Melaksanakan penilaian dengan berbagai

jenis dan teknik

c. Menganalisis hasil penilaian untuk

mengidentifikasi topik yang sulit sehingga

diketahui kekuatan dan kelemahan peserta

didik

d. Memanfaatkan penilaian sebagai bahan

penyususnan rancangan pembelajaran

berikutnya.

B. Kepribadian

8. Bertindak sesuai dengan

norma agama, hukum,

a. Menghargai dan mempromosikan prinsip-

prinsip Pancasila sebagai dasar idiologi

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

45

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sosial dan kebudayaan

nasional

dan etika warga negara

b. Mengembangkan kerja sama dan

membina kebersamaan dengan teman

sejawat tanpa diskriminasi

c. Saling menghormati dan menghargai

teman sejawat

d. Memiliki rasa persatuan dan kesatuan

sebagai bangsa Indonesia

e. Mempunyai pandangan yang luas tentang

keberagaman bangsa Indonesia

9. Menunjukan pribadi yang

dewasa dan teladan

a. Bertingkah laku sopan dalam berbicara,

berpenampilan, dan berbuat terhadap

semua peserta didik, orang tua, dan teman

sejawat

b. Mau berbagi pengalaman dengan kolega

c. Mampu mengelola pembelajaran yang

membuktikan guru dihormati peserta

didik

d. Bersikap dewasa dalam menerima

masukan dari peserta didik

e. Berperilaku baik untuk mencitrakan nama

baik sekolah

10. Etos kerja, tanggung

jawab yang tinggi dan

rasa bangga menjadi guru

a. Mengawali dan mengakhiri pembelajaran

dengan tepat waktu

b. Meninggalkan kelas dengan memberikan

tugas agar siswa aktif belajar mandiri

c. Memenuhi jam mengajar dan dapat

melakukan kegiatan diluar jam mengajar

atas seijin sekolah

d. Meminta ijin dengan memberikan alasan

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

46

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dan bukti yang sah

e. Menyelesaikan semua tugas administrasi

dan pembelajaran tepat waktu

f. Memanfaatkan waktu luang selain

mengajar untuk kegiatan yang produktif

g. Memberikan konstribusi terhadap

pengembangan sekolah dan berprestasi

untuk nama baik sekolah

h. Merasa bangga dengan profesinya sebagai

guru

C. Sosial

11. Bersikap inklusif,

bertindak obyektif, dan

tidak diskriminatif

a. Memperlakukan peserta didik secara adil

dan memberikan bantuan sesuai

kebutuhan

b. Menjaga hubungan baik dan peduli

dengan teman sejawat serta berkonstribusi

positif dalam diskusi terkait pekerjaannya

c. Sering berinteraksi dengan peserta didik

dan tidak membatasi perhatiannya

terhadap kelompok tertentu

12. Komunikasi dengan

sesama guru, tenaga

kependidikan, orang tua,

peserta didik, dan

masyarakat

a. Menyampaikan informasi tentang

kemajuan, kesulitan, dan potensi peserta

didik kepada orang tua

b. Berperan aktif dalam kegiatan diluar

pembelajaran yang diselenggarakan oleh

sekolah dan masyarakat

c. Memperhatikan sekolah sebagai bagian

dari masyarakat, berkomunikasi serta

berperan serta dalam kegiatan sosial

masyarakat

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

47

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

D. Profesional

13. Penguasaan materi,

struktur, konsep dan pola

pikir keilmuan yang

mendukung mata

pelajaran yang diampu

a. Menguasai struktur, konsep, dan pola

pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

b. Menyertakan informasi yang tepat dan

mutakhir didalam perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaraan

c. Menyusun materi pembelajaran dalam

perencanaan dan pelaksanaan

pembelajaran yang berisi informasi yang

tepat, mutakhir, dan yang membantu

peserta didik memahami konsep materi

pembelajaran

14. Mengembangakan

keprofesionalan melalui

tindakan yang reflektif

a. Melakukan evaluasi diri secara spesifik,

lengkap yang didukung dengan contoh

pengalaman diri sendiri

b. Memiliki jurnal pembelajaran, catatan

masukan dari teman sejawat atau hasil

penilaian proses pembelajaran

c. Memanfaatkan bukti kinerjanya untuk

mengembangkan perencanaan dan

pelaksanaan pembelajaran selanjutnya

dalam program Pengembamgan

Keprofesian Berkelanjutan (PKB)

d. Melakukan penelitian, mengembangkan

karya inovasi, mengikuti kegiatan ilmiah

dan aktif dalam pelaksanaan PKB

e. Dapat memanfaatkan TIK dalam

berkomunikasi dan pelaksanaan PKB

Sumber : Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2006 Tentang Standar Kualifikasi

dan Kompetensi Guru dengan penyederhanaan.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

48

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Variabel Terikat (Wawasan Kebangsaan Siswa)

No Dimensi Indikator

A. Asas atau jiwa sebagai bangsa

1. Kemuliaan bersama di

waktu lampau :

Kerajaan-kerajaan di

wilayah Nusantara

a. Kerajaan yang pertama muncul di wilayah

nusantara

b. Kerajaan-kerajaan lain yang berkembang

di wilayah nusantara

c. Peninggalan-peninggalan kerajaan yang

ada di wilayah nusantara

2. Kebesaran kerajaan

Sriwijaya dan Majapahit

a. Masa kejayaan kerajaan Sriwijaya dan

Majapahit

b. Peninggalan kerajaan Sriwijaya dan

Majapahit

c. Nilai-nilai adat-istiadat dan kebudayaan

kerajaan Sriwijaya dan Majapahit

3. Keinginan untuk hidup

bersama :

Perjuangan bangsa

sebelum tahun 1908

a. Ciri-ciri perjuangan sebelum tahun 1908

b. Kerajaan yang berjuang melepaskan diri

dari penjajahan negara barat

c. Tokoh atau pahlawan pejuang

kemerdekaan dari masing-masing

kerajaan

4. Perjuangan setelah tahun

1908

a. Ciri-ciri perjuangan setelah tahun 1908

b. Organisasi-organisasi perjuangan yang

muncul dan tujuannya

c. Sumpah Pemuda sebagai klimak persatuan

para organisasi pemuda

5. Proklamasi Kemerdekaan

Republik Indonesia

a. Peristiwa-peristiwa seputar Proklamasi

Kemerdekaan

b. Proklamasi Kemerdekaan sebagai puncak

perjuangan bangsa Indonesia untuk lepas

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

49

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dari penjajahan

c. Proklamasi Kemerdekaan sebagai norma

pertama negara Indonesia

6. Proklamasi Kemerdekaan

dan UUD 1945

a. Hubungan antara Proklamasi dan

Pembukaan UUD 1945

b. Pembukaan UUD 1945 sebagai kaidah

negara yang fundamental

c. Hubungan Pembukaan dan Batang Tubuh

UUD 1945

d. Tujuan Amandemen UUD 1945

e. Hasil Amandemen UUD 1945 mengenai

ketatanegaraan

B. Perwujudan jiwa bangsa dalam berbagai bidang kehidupan

7. Idiologi a. Memahami Pancasila sebagai idiologi

nasional dan dasar negara

b. Memahami Pancasila sebgai idiologi

terbuka

c. Memahami Pancasila sebagai sumber dari

segala sumber hukum

8. Politik a. Kedaulatan yang dianut negara Indonesia

b. Demokrasi yang berlaku di Indonesia

adalah demokrasi Pancasila

c. Sistem pemerintahan yang berlaku di

Indonesia

d. Sistem Pemilu yang dilaksanakan di

Indonesia

e. Partisipasi politik warga negara dalam

Pemerintahan

9. Ekonomi a. Asas system perekonomian Indonesia

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

50

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Prinsip-prinsip demokrasi ekonomi

c. Tujuan penguasaan cabang-cabang

produksi yang penting oleh negara.

10. Sosial dan budaya a. Kemajemukan masyarakat dan budaya

sebagai unsur pembentuk bangsa

b. Ciri-ciri masyarakat dan budaya Indonesia

c. Puncak-puncak kebudayaan daerah

sebagai budaya nasional

d. Pengembangan sosial dan budaya yang

berwawasan global menjadi tanggung

jawab bersama Pemerintah dan

masyarakat

e. Cinta produksi dalam negeri sebagai

perwujudan rasa nasionalisme

11. Pertahanan dan

keamanan

a. Sistem pertahanan dan keamanan negara

Indonesia

b. TNI dan Polri sebagai kekuatan inti dan

rakyat sebgai kekuatan pendudkung

c. Bentuk-bentuk peran aktif warga negara

dalam pertahanan dan keamanan negara

d. Berperan aktif dalam pertahanan dan

keamanan negara secara cerdas dan

berwawasan global

Smber : Pendapat Ernest Renan dengan beberapa modifikasi

3. Covariates

No Dimensi Indikator

1 Sekolah a. Fasilitas di sekolah

b. Aktifitas di sekolah

c. Prestasi di sekolah

2 Keluarga a. Status dan jumlah saudara

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

51

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan

orang tua

c. Fasilitas belajar di rumah

d. Perhatian orang tua terhadap belajar

3 Masyarakat a. Keikutsertaan dalam organisasi di

masyarakat

b. Kedudukan dalam organisasi

c. Aktifitas dalam organisasi

4 Teman Sebaya a. Teman akrab dalam pergaulan

b. Keikutsertaan dalam organisasi tidak

resmi atau genk

c. Aktifitas dalam genk

Sumber : Pendapat Pakar dengan beberapa modifikasi

E. Instrumen Penelitian

Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

angket, tes, wawancara, observasi, dan studi dokumentasi.

1. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau

hal-hal yang ia ketahui (Arikunto,1992:124). Jenis angket yang digunakan adalah

angket tertutup yaitu angket yang sudah disediakan jawabannya, sehingga

responden tinggal memilih alternatif jawabannya. Angket ini digunakan untuk

memperoleh data tentang kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial serta

sekolah dan covariates.

2. Tes

Tes adalah alat pengumpulan dengan mengunakan soal-soal untuk dijawab

oleh responden (Arikunto, 1992: 122). Tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda dengan lima option jawaban. Tes

dilaksanakan untuk mengaambil data dari kompetensi pedagogi dan kompetensi

profesional serta wawasan kebangsaan siswa. Karena tes merupakan alat

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

52

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pengukuran yang mempunyai standar obyektif, sehingga dapat dipergunakan

secara meluas, serta betul-betul dapat digunakan untuk mengukur dan

membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu Anastasia dan Turabian

(Djaali dan Mulyono, 2008: 6), maka kompetensi pedagogi dan kompetensi

professional yang pernah dipelajari selama di LPTK dan diimplementasikan dalam

pekerjaaan diharapkan dapat diperoleh gambarannya secara obyektif dari hasil tes

tersebut. Demikian juga wawasan kebangsaan siswa dapat terlihat dari hasil tes.

3. Wawancara

Wawancara adalah dialog atau tanya jawab antara pewawancara dan

terwawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto

1992:126). Wawancara digunakan sebagai alat pengumpul data sekunder yang

bersifat melengkapi data primer yang diperoleh dari angket dan tes. Wawancara

dilakukan terhadap guru dan siswa Dinas Pendidikan. Dengan wawancara

diharapkan dapat memperluas dan memperdalam data yang diperolah dari tes dan

angket.

4. Obeservasi

Obeservasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistemik terhadap

gejala yang tampak pada obyek penelitian (Arikunto 1992:130). Observasi

dilakukan untuk mengamati fasilitas pembelajaran, aktifitas siswa, dan materi

wawasan kebangsaan siswa dan cara pengembangannya yang dilakukan oleh guru

dalam pembelajaran. Materi pelajaran tidak hanya yang berkaitan langsung dengan

wawasan kebangsaan siswa seperti materi pada standar kompetensi pembelaan

negara, tetapi juga semua materi pelajaran yang tidak berkaitan langsung dengan

wawasan kebangsaan siswa. Observasi secara langsung dapat menemukan hal-hal

yang unik pada subyek penelitian baik guru, siswa, dan sekolah.

5. Studi Dokumentasi

Dokumentasiadalah suatu metode yang digunakan utnuk mencari data

mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa catatan, transkrip, notulen,

ledger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 1992:40). Dokumentasi digunakan untuk

melengkapi keterangan data primer seperti data sekolah, guru, dan siswa di

Kabupaten Bogor, perangkat pembelajaran, tugas siswa, prestasi siswadan

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

53

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penilaian yang yang dilakukan oleh guru. Dengan melihat dokumen diharapkan

diketahuai keaslian data, contohnya perangkat pembelajaran.

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatau alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Djaali dan

Mulyono, 2008: 49). Instrumen penelitian dikatakan memiliki validitas yang baik

apabila instrumen tersebut memberikan hasil ukur secara tepat sesuai dengan

keadaan yang sesungguhnya dari yang diukur.

Sedangkan reliabilitas yang berasal dari kata reliability berarti sejauh mana

hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Djaali dan Mulyono, 2008: 55).

Instrumen penelitian dikatakan reliabel jika instrumen tersebut setelah dilakukan

beberapa kali pengukuran terhadap subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif

sama.

Instrumen penelitian tes dan angket baik untuk kompetensi guru, wawasan

kebangsaan siswa dan covariates disusun kedalam pertanyaan dan pernyataan

berupa butir item yang mencerminkan seluruh materi yang seharusnya dikuasai

oleh responden. Pertanyaan dan pernyataan dalam instrumen di jabarkan dari

indikator dan dimensi sesuai dengan definisi operasional yang digunakan dalam

penelitian ini. Untuk itu sebelum diujicobakan secara empiris instrument

dikonsultasikan kepada pakar dalam hal ini Dosen Pembimbing I dan Dosen

Pembimbing II.

Setelah instrumen pengumpul data dikonsultasikan untuk dapat diketahui

validitas isi dan konstruk, instrument diujicobakan kepada subyek untuk

mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas empiris sehingga item instrumen yang

tidak valid bisa dihindari dalam penelitian sebenarnya. Tujuan dari uji coba

instrumen adalah pengujian terhadap validitas dan reliabilitas intrumen penelitian.

Subyek uji coba instrumen adalah kelas IX SMP Negeri 1 Citeureup Kabupaten

Bogor. Kelas IX SMP merupakan subyek yang nantinya dijadikan penelitian.

Hasil uji coba dinalisis dengan program SPSS untuk mengetahui validitas

dan reliabilitas soal. Dengan analisis ini ditemukan butir pertanyaan dan

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

54

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pernyataan yang valid dan reliabel maupun yang tidak. Item instrument yang tidak

valid dan reliable dilakukan perbaikan dan dikonsultasikan lagi kepada dosen

pembimbing untuk selanjutnya dilakukan uji coba lagi. Hasil sekor uji coba

validitas dan reliabilitas item masing-masing pearson correlation antara 0,297

sampai 0,455 untuk validitas dan cronbach alpha sebesar 0,709 sampai 0,747.

Setelah dilakukan analisis item instrumen selanjutnya disusun instrumen

penelitian yang sudah valid dan realiabel sebagai alat pengumpul data yang sah.

G. Teknik Analisis Data

Analisisdata secara kuantitatif dan teknik statistik merupakan dua hal yang

berbeda tetapi berkaitan satu sama lain (Furqon, 2009:6). Analisa data adalah

suatu kegiatan yang dinamis dan kreatif dengan bantuan teknik statistik yang

bersifat mekanistik. Sedangkan teknik statistik merupakan seperangkat prosedur

yang siap digunakan untuk memproses data dan menghasilkan ukuran-ukuran

tertentu mengenai kecenderungan dan karakteristik data yang bersangkutan.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data primer dan sekunder.

Data primer diperoleh melalui instrumen tes dan angket, sedangkan data sekunder

diperoleh dengan wawancara, obeservasi, dan dokumentasi. Data primer

digunakan sebagai data utama atau pokok, sedangkan data sekunder sebagai data

pelengkap untuk menutupi kekurangan dan keterbatasan data primer. Data yang

diperoleh dari tes dan angket dianalisis dengan menggunakan teknik analisis

statistik. Adapun analisis statistic yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

analisis jalur dengan metode Partial Least Squares (PLS). Sedangkan data hasil

dari wawancara, observasi, dan dokumentasi digunakan untuk melengkapi dan

sebagai pembanding dari data hasil teknik analisis statistik.

Metodeanalisis Partial Least Squares (PLS) di pergunakan karena

penelitian ini bermaksud mencari hubungan linier prediktif antar variabel

(Ghozali, 2008: 6). Hubungan linier prediktif merupakan hubungan linier yang

optimal antar variabel dihitung dan diinterprestasikan sebagai hubungan prediktif

terbaik dengan segala keterbatasannya, sehingga kejadian yang ada tidak dapat

dikendalikan secara penuh. Disamping itu, penelitian ini menggunakan instrumen

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/2810/6/T_PKN_1009524_Chapter3.pdf · Kabupaten Bogor dibagi menjadi menjadi lima wilayah yaitu Bogor Timur, ... 9

55

Mujiono, 2013 Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Wawasan Kebangsaan Siswa Dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (Studi Deskriptif Korelasional di SMP Kabupaten Bogor) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

yang mengasilkan bermacam-macam data dengan distribusi nominal, ordinal,

rasio, dan interval. Penelitian ini juga menggunakan sampel minimal, bukan

maksimal yaitu sepuluh persen dari jumlah populasi.

PLS pertama kali dikembangkan oleh Wold tahun 1966 dengan nama

nonlinear iterative partial least squares (NIPALS). PLS merupakan metode umum

untuk mengestimasi path model yang menggunakan konstruk variabel dengan

indikator banyak. Terdapat dua prosedur iteratif didalamnya yaitu metode estimasi

least squares (LS) untuk singgel dan multi komponen dan untuk canonical

correlation. Tahun 1977 PLS disempurnakan dan kemudian dikembangkan lebih

lanjut oleh Lohmoller pada tahun 1984,1989 dan Chin tahun 1996 (Ghozali, 2008:

17-18).

Metode PLS adalah metode analis distribution free (tidak mengasumsikan

data berdistribusi tertentu, dapat berupa nominal, kategori, ordinal, interval dan

rasio) bahkan jumlah sampel kecil sekalipun (Ghozali, 2008: 17). Oleh karena itu

teknik parametrik untuk menguji signifikansi parameter tidak diperlukan Chin

(Ghozali, 2008: 24). Pengukuran prediksi PLS bersifat non parametrik.

Dijelaskan berikutnya oleh Ghozali (2008: 19), estimasi dalam PLS

diperoleh dengan menggunakan proses iterasi. Ada tiga tahap dalam proses iterasi

yaitu iterasi tahap pertama menghasilkan weight estimate, tahap kedua

menghasilkan estimasi inner model dan outer model, dan tahap ketiga

menghasilkan estimasi means dan lokasi (konstanta). Weight estimate merupakan

komponen skor estimate dari setiap variabel . Inner model menggambarkan

hubungan antar variable berdasarkan substansi teori. Outer model mendefinisikan

bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variable lainnya.