bab iii metode penelitian a. -...

38
39 Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kuasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan 2 kelas, satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran e-learning pada saat kegiatan pengayaan dan kelas kontrol melakukan kegiatan pengayaan yang seperti biasanya dilakukan. Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan Pretest-postest Control Group Design berdasarkan Frankel dan Wallen (2009). Pola desain dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Treatment group O 1 X O 2 Control group O 1 C O 2 Keterangan : O 1 = Pretest X = Perlakuan dalam kelas eksperimen (pengayaan berbantuan e-learning) O 2 = Postest C = Perlakuan dalam kelas kontrol (pengayaan biasa) B. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 3 Sumedang tahun ajaran 2014/2015. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang nilai biologinya sudah mencapai KKM, sehingga siswa ini sering disebut juga sebagai siswa kelompok cepat dan berkesempatan untuk mendapatkan pengayaan dengan tujuan untuk menambah wawasan dan informasi yang lebih luas. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 2 kelas, kelas X MIA 5 sebanyak 25 siswa yang telah lulus KKM dan kelas X MIA 6 sebanyak 26 siswa yang telah lulus KKM. Pengambilan kedua kelas ini dengan pertimbangan bahwa diantara kedua kelas ini jumlah siswa yang telah lulus KKM tidak berbeda jauh. C. Definisi Operasional Ada beberapa definisi yang harus dijelaskan dalam penelitian ini, agar tidak terjadi kesalah pahaman, maka perlu penulis jelaskan.

Upload: dothu

Post on 04-Apr-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

39 Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

penelitian kuasi eksperimen. Penelitian ini menggunakan 2 kelas, satu kelas

eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen menggunakan pembelajaran

e-learning pada saat kegiatan pengayaan dan kelas kontrol melakukan kegiatan

pengayaan yang seperti biasanya dilakukan.

Desain penelitian dalam penelitian ini menggunakan Pretest-postest

Control Group Design berdasarkan Frankel dan Wallen (2009). Pola desain dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

Treatment group O1 X O2

Control group O1 C O2

Keterangan :

O1 = Pretest

X = Perlakuan dalam kelas eksperimen (pengayaan berbantuan e-learning)

O2 = Postest

C = Perlakuan dalam kelas kontrol (pengayaan biasa)

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMAN 3 Sumedang tahun

ajaran 2014/2015. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

nilai biologinya sudah mencapai KKM, sehingga siswa ini sering disebut juga

sebagai siswa kelompok cepat dan berkesempatan untuk mendapatkan pengayaan

dengan tujuan untuk menambah wawasan dan informasi yang lebih luas.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini 2 kelas, kelas X MIA 5

sebanyak 25 siswa yang telah lulus KKM dan kelas X MIA 6 sebanyak 26 siswa

yang telah lulus KKM. Pengambilan kedua kelas ini dengan pertimbangan bahwa

diantara kedua kelas ini jumlah siswa yang telah lulus KKM tidak berbeda jauh.

C. Definisi Operasional

Ada beberapa definisi yang harus dijelaskan dalam penelitian ini, agar

tidak terjadi kesalah pahaman, maka perlu penulis jelaskan.

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

40

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. E-learning Berbasis Moodle

E-learning berbasis moodle dalam penelitian ini adalah pembelajaran

pengayaan biologi yang dikemas dalam bentuk e-learning dan dilaksanakan

(delivery) melalui web yang dikembangkan menggunakan LMS berbasis moodle

yang memungkinkan siswa dapat belajar secara mandiri, mendownload materi

pelajaran, melihat tugas, mengerjakan kuis, dan diskusi secara online melalui

jaringan internet.

2. Literasi Lingkungan

Literasi lingkungan merupakan skor tes tertulis setiap komponen literasi

lingkungan yang diperoleh siswa berdasarkan hasil pretest dan posttest.

3. Program Pengayaan

Program pengayaan dalam penelitian ini merupakan pembelajaran

dengan e-learning melalui fitur kursus mulai belajar, menu isu terhangat, galeri, e-

portofolio dan ruang chatting yang diperuntukkan siswa yang telah mencapai

KKM sehingga mereka berhak memperoleh pengetahuan yang lebih luas.

D. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini terdiri dari 3 tahapan yakni tahap persiapan, tahap

pelaksanaan dan tahap akhir. Kegiatan dilakukan pada masing-masing tahapan

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan tahapan persiapan

penelitian diantaranya adalah mengajukan judul penelitian, menyusun proposal

penelitian, melakukan seminar proposal, melakukan revisi hasil dari seminar

proposal, melakukan perizinan penelitian dan melakukan observasi awal di

sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian. Selain itu, penulis juga

mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan sebelum penelitian,

diantaranya adalah :

1) Analisis Kompetensi Dasar

a) Menganalisis kompetensi dasar materi ekosistem dalam kurikulum 2013

dan menganalisis indikator-indikator yang terdapat dalam domain literasi

lingkungan.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

41

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Membuat analisis materi pengayaan untuk dijadikan bahan pembelajaran

pada program pengayaan.

2) Penyusunan Perangkat Asesmen

a) Menyusun tes literasi lingkungan yang terdiri dari tes pengetahuan dasar

tentang ekologi, instrumen angket disposisi, tes keterampilan kognitif

(mengidentifikasi isu, menganalisis isu dan membuat rencana tindakan

untuk mengatasi isu) dan instrumen angket tindakan siswa terhadap

lingkungan.

b) Memvalidasi instrumen tes literasi lingkungan kepada dosen ahli.

c) Melakukan uji coba instrumen tes literasi lingkungan.

d) Menganalisis hasil uji coba instrumen tes literasi lingkungan.

3) Pengembangan Fitur dalam E-learning berbasis Moodle untuk Program

Pengayaan

Proses pengembangan fitur dalam e-learning berbasis moodle untuk

program pengayaan ini hanya dibatasi sampai tahap ke-6 berdasarkan Borg &

Gall (1989) yang meliputi studi pendahuluan (research and information

collecting), perencanaan (planning), pengembangan (develop preliminary

form of product), validasi dan revisi (preliminary field testing, main product

revision & main field testing).

a) Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan yang dilakukan meliputi studi kepustakaan dan

survey mengenai pelaksanaan kegiatan pengayaan di sekolah. Studi

kepustakaan meliputi studi literatur dan studi hasil-hasil penelitian

mengenai pengembangan e-learning dan karakteristik e-learning yang

baik untuk menunjang kegiatan pembelajaran.

b) Perencanaan

Tahap perencanaan meliputi dalam pengembangan fitur e-learning

berbasis moodle untuk program pengayaan meliputi :

(1) Membuat garis besar program media (GBPM), dalam kegiatan ini

berisi identifikasi terhadap program. Melalui identifikasi program

tersebut, dapat ditentukan judul, sasaran, tujuan dan pokok-pokok

materi yang akan dituangkan dalam e-learning.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

42

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(2) Membuat Flowchart. Flowchart adalah alur program yang dibuat

mulai dari menu, isi, hingga link ke lembar berisi materi tersebut

(Marzani,2011).

(3) Membuat Storyboard. Storyboard adalah uraian yang berisi teks,

gambar, animasi, simulasi dari masing-masing alur dalam

flowchart. Satu kolom dalam storyboard mewakili satu tampilan di

layar monitor (Marzani, 2011).

c) Pengembangan E-learning dan Fitur-fitur

Tahap ini merupakan tahap pengembangan e-learning dan fitur yang

terdapat di dalamnya. Dalam tahap pengembangan aplikas moodle ini

meliputi langkah-langkah pembuatan website. Modul atau materi ajar

dalam bentuk e-learning ini akan dipublikasikan dan disampaikan pada

siswa melalui website. Langkah-langkah pembuatan website sebagai

berikut :

1) Menyewa alamat domain dan hosting yang akan digunakan sebagai

alamat URL website dengan cara mengunjungi website penyedia jasa

sewa domain dan hosting https://masterweb.com dan mengikuti

instruksi yang tersedia.

2) Memilih paket layanan yang dibutuhkan dengan kriteria paket shared

hosting linux (Cpanel/WHM), jangka waktu satu tahun dan kapasitas 1

gigabyte.

3) Memesan alamat domain. Alamat URL yang digunakan dalam

penelitian ini adalah http://alamkita.net

4) Melakukan pemesanan dan pembayaran melalui bank yang terdaftar di

perusahaan MasterWeb.

5) Melakukan instalasi moodle dengan cara log in ke akun Cpanel via

www.alamkita.net/cpanel.

6) Mulai memasang moodle versi terbaru di direktori yang ditetapkan.

7) Melakukan editing tampilan dan fasilitas atau menu yang digunakan

dalam web sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menu utama atau fitur

di dalam e-learning yang digunakan untuk program pengayaan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

43

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diantaranya adalah menu kursus belajar, isu terhangat, galeri, forum

diskusi dan e-portofolio.

8) Menambahkan plugin tambahan, plugin merupakan aplikasi yang dapat

dengan mudah ditambahkan ke aplikasi utama (moodle). Plugin yang

dibutuhkan oleh pengembang dalam e-learning Alam Kita Net

diantaranya adalah :

1. Bootstrap elements yaitu sebuah plugin berbasis teknologi bootstrap

yang mampu menampilkan objek (foto, video, flash dan sebagainya)

dengan fleksibilitas tinggi.

2. Lightbox gallery merupakan plugin yang berfungsi untuk

menampilkan galeri foto secara menarik.

3. Questionnaire merupakan plugin yang berfungsi sebagai alat survey

berbentuk kuisioner. Kuisioner dalam penelitian ini berfungsi untuk

melakukan survey kepada siswa yang mengikuti kegiatan

pengayaan, survey yang dimaksud adalah mengenai kegiatan sehari-

hari mereka terhadap lingkungan dan untuk mengetahui perilaku

bertanggung jawab mereka terhadap lingkungan.

4. LenAuth merupakan plugin autentifikasi pendaftaran akun baru di

moodle dengan menggunakan media sosial (Facebook, Twitter,

Yahoo dan sebagainya) yang telah dimiliki oleh siswa, sehingga

memudahkan siswa ketika login pada e-learning Alam Kita dan

tidak perlu susah untuk mendaftar dan mengisi biodata.

5. Auto Attendance Block merupakan sebuah plugin yang mampu

mencatat kehadiran siswa secara otomatis sesuai dengan jadwal

pertemuan pembelajaran jarak jauh yang telah ditetapkan oleh guru.

6. Exabis E-Portofolio merupakan sebuah plugin yang berfungsi

sebagai alat manajemen kumpulan tugas siswa (Portofolio) yang

telah diunggah oleh siswa ke dalam e-learning.

d) Pengembangan Konten Biologi

Tahap ini merupakan tahap pengembangan materi ekosistem yang

telah dianalisis berdasarkan analisis potensi materi pengayaan serta

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

44

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan analisis kebutuhan media pada setiap materi ekosistem yang

diajarkan pada program pengayaan.

1) Materi Kerusakan dan Ketidakseimbangan Ekosistem

Pada pengembangan materi ini dalam e-learning berbasis moodle

mencakup kerusakan ekosistem yang disebabkan oleh faktor alami

dan faktor manusia. Materi ini berisi mengenai wacana utama dalam

fitur mulai belajar yang berisi contoh kerusakan faktor alami dan

faktor manusia yang membutuhkan media gambar dan video.

2) Berita Lingkungan

Berita lingkungan berupa link eksternal situs terpercaya yang

memberitakan lingkungan baik dalam konteks lokal maupun global.

Tujuannya adalah agar menambah wawasan siswa mengenai isu

terhangat mengenai berita lingkungan.

3) Upaya Pelestarian Lingkungan

Pada pengembangan materi ini dalam e-learning berbasis moodle

mencakup contoh-contoh nyata upaya pelestarian lingkungan dalam

kehidupan sehari-hari, dalam materi ini membutuhkan media berupa

gambar, poster dan video dalam fitur gallery.

e) Validasi dan Revisi

Validasi e-learning dilakukan dengan meminta judgment dari ahli

yang terdiri dari ahli materi dan ahli teknologi untuk menilai kelayakan isi

dari materi di dalam e-learning serta tampilan dan fitur-fiturnya. Revisi

awal dilakukan sesuai dengan masukan dari validator. Selanjutnya e-

learning diuji cobakan dalam skala terbatas (preliminary field testing)

hanya pada beberapa siswa.

Selanjutnya dilakukan revisi terhadap e-learning berdasarkan hasil uji

coba kepada beberapa. Tahap selanjutnya adalah melakukan implementasi

e-learning pada skala yang lebih luas yakni pada siswa yang telah lulus

KKM untuk mengikuti program pengayaan yang telah ditentukan

kelasnya.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

45

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Hasil Validasi Ahli Materi

Rata-rata hasil penilaian untuk kelayakan isi dari ahli materi 3,9

(nilai maksimal 5) dengan persentase kelayakan 78% dari kelayakan

ideal. Saran dan masukan dari ahli materi diantaranya adalah cakupan

materi di dalam pengayaan harus sesuai dengan komponen-komponen

yang terdapat di dalam literasi lingkungan.

2) Hasil Validasi Ahli Media

Kelayakan kegrafikaan dan fitur e-learning dari ahli media 4 (nilai

maksimal 5) dengan persentase kelayakan 80% dari kelayakan ideal.

Saran dan masukan dari ahli media diantaranya adalah perlu

ditambahkan fitur lain yang belum ada pada e-learning berbasis

moodle lainnya agar berbeda dengan yang lainnya dan penempatan

navigasi harus strategis agar mudah dipahami oleh siswa.

3) Hasil Uji Coba Terbatas

Hasil uji coba terbatas penggunaan e-learning diperoleh persentase

90% dari kelayakan ideal dengan interpretasi hampir seluruhnya baik,

sehingga tidak diperlukan revisi.

4) Hasil Produk Akhir E-learning untuk Program Pengayaan

Hasil produk akhir e-learning yang memuat konten dan fitur-fitur

di dalamnya untuk program pengayaan telah melalui beberapa tahap

pengembangan sampai pada uji terbatas penggunaan e-learning dan

revisi berdasarkan masukan dari validator serta siswa sebagai

pengguna. Beberapa masukan dari ahli materi, ahli media dan uji coba

terbatas siswa sebagai pengguna bertujuan untuk menyempurnakan e-

learning sebelum diimplementasikan pada program pengayaan.

Storyboard produk akhir e-learning dapat dilihat pada lampiran A1.

Produk akhir e-learning berbasis moodle untuk diimplementasikan pada

program pengayaan berdasarkan masukan dari validator dan siswa

sebagai pengguna, sehingga didapatkan produk e-learning dengan fitur-

fitur sebagai berikut :

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

46

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Fitur Kursus Belajar

Fitur ini berisi mengenai tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

panduan pembelajaran, wacana utama materi pengayaan, artikel

contoh kerusakan ekosistem untuk didiskusikan, area download

lembar diskusi dan penilaiannya. Materi utama yang terdapat pada

fitur mulai belajar telah disempurnakan menurut pendapat ahli

materi yakni disesuaikan dengan cakupan kompetensi literasi

lingkungan dengan menambahkan wacana kerusakan ekosistem

dalam konteks lokal maupun global agar dapat diidentifikasi,

dianalisis dan dibuat rencana tindakan yang tepat untuk mengatasi

masalah tersebut. Fungsi fitur mulai belajar terkait program

pengayaan adalah pada bagian ini siswa akan memulai kursus yang

akan mereka ikuti dengan wacana utama mengenai kerusakan

ekosistem yang diakibatkan oleh faktor alami, kerusakan ekosistem

karena aktivitas manusia, upaya pelestarian kerusakan ekosistem dan

disajikan beberapa contoh kerusakan ekosistem baik dalam konteks

lokal, nasional maupun global. Pada bagian ini, materi dalam wacana

utama selain narasi juga ditambahkan dengan video untuk

memperjelas materi, karena untuk materi mengenai kasus kerusakan

dan ketidakseimbangan ekosistem siswa tidak bisa melihat langsung

kasus kerusakan tersebut karena keterbatasan waktu sehingga

diperlukan media agar siswa dapat memahami dari kasus yang

terjadi.

Bagian lain dari fitur mulai belajar juga menyajikan sumber

belajar berupa e-book ekologi yang dapat dibaca oleh siswa dan

lembar penugasan selama program pengayaan berlangsung, Pada

bagian penugasan dan laporan hasil kerja terdapat dokumen yang di

upload oleh guru berupa format lembar kerja diskusi dan tugas

pembuatan poster, fungsinya adalah sebagai tugas selama kegiatan

pengayaan berlangsung. Tugas diskusi yang diberikan kepada siswa

adalah setiap kelompok diberikan tugas untuk mengidentifikasi,

menganalisis dan membuat rencana tindakan yang tepat dalam

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

47

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengatasi isu/ permasalahan lingkungan sesuai dengan topik atau

tema yang mereka dapatkan. Hal ini bertujuan untuk

mengembangkan keterampilan kognitif siswa sesuai dengan

kompetensi yang terdapat di dalam literasi lingkungan.

Sedangkan untuk tugas poster adalah masing-masing kelompok

diwajibkan untuk membuat poster mengenai upaya penyelamatan

lingkungan dengan tema yang berbeda-beda dari setiap kelompok.

Tujuan dari penugasan pembuatan poster ini adalah untuk

melakukan kampanye atau mengajak warga khususnya dilingkungan

sekolah untuk peduli terhadap lingkungan karena pada saat

penelitian masih dalam peringatan hari bumi sedunia. Hal ini

bertujuan untuk mengembangkan kompetensi yang terdapat di dalam

literasi lingkungan yaitu pada domain perilaku bertanggung jawab

terhadap lingkungan bagian dari persuasi yaitu pendekatan yang

dilakukan oleh individu atau kelompok dalam mengajak dan

meyakinkan orang lain untuk mengambil tindakan dan memberikan

respon yang tepat terhadap permasalahan lingkungan (NAAEE,

2011).

b. Fitur Galeri

Fitur galeri berisis foto dan video dengan kategori kerusakan

hutan, pencemaran lingkungan, kerusakan akibat aktivitas manusia,

kerusakan akibat faktor alamiah, poster lingkungan hidup, hemat air,

hemat energi dan menjaga kebersihan lingkungan. Pada setiap

kategori tersebut berisi foto, video beserta dengan penjelasannya.

Fungsi dari fitur galeri yang berisi foto dan video terkait dengan

pengayaan adalah siswa dapat memperoleh informasi yang lebih luas

mengenai dampak kerusakan lingkungan melalui gambar dan video

yang disertai dengan penjelasannya sehingga diharapkan siswa dapat

melihat dan bisa merasakan dampak adanya kerusakan lingkungan

agar timbul rasa kepedulian mereka terhadap lingkungan sehingga

diharapkan dapat mampu mengembangkan literasi lingkungan

mereka. Hal ini sesuai dengan domain yang terdapat dalam literasi

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

48

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lingkungan yakni mengenai disposisi atau afektif bagian sensitivitas

yang merupakan ekspresi dari kepedulian dan perasaan positif

terhadap lingkungan atau serangkaian karakteristik afektif positif

yang mengakibatkan seseorang memandang lingkungan dari

perspektif empati (NAAEE, 2011).

c. Fitur Isu Terhangat

Fitur isu terhangat berisi mengenai berita terbaru mengenai

lingkungan yang terhubung langsung pada web yang khusus

memberitakan tentang info lingkungan terkini seperti link eksternal

dari mongabay.co.id dan artikellingkunganhidup.com. Fungsi dari

fitur isu terhangat terkait dengan program pengayaan adalah

menambah informasi dan wawasan yang lebih luas mengenai

pemberitaan lingkungan kepada siswa yang mengikuti kegiatan

pengayaan. Melalui link ke website yang khusus memberitakan

tentang lingkungan, sehingga siswa dapat mengetahui informasi

terkini mengenai lingkungan yang sedang terjadi baik dalam konteks

lokal, nasional maupun global karena pemberitaan lingkungan dari

situs Mongabay mencakup pemberitaan dalam negeri hingga

mancanegara.

d. Fitur Ruang Chatting

Fungsi fitur chat room terkait dengan program pengayaan

adalah sebagai tempat untuk melakukan diskusi terkait dengan tugas

yang diberikan yakni dalam mengidentifikasi, menganalisis dan

membuat rencana tindakan yang tepat dalam menangani isu/

permasalahan lingkungan.

e. Fitur E-portofolio

Exabis E-Portofolio merupakan sebuah plugin yang berfungsi

sebagai alat manajemen kumpulan tugas siswa (Portofolio) yang

telah diunggah oleh siswa ke dalam e-learning. E-Portofolio

merupakan kumpulan tugas-tugas siswa selama mengikuti kegiatan

pengayaan. Kumpulan tugas tersebut diantaranya lembar diskusi

mengenai identifikasi masalah lingkungan, analisis dan pembuatan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

49

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rencana tindakan aksi untuk menanggulangi permasalahan

lingkungan serta penugasan pembuatan poster yang bertemakan

upaya penyelamatan ekosistem/ lingkungan.

b. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi :

Penelitian di Kelas Kontrol :

a) Melaksanakan pretest instrumen literasi lingkungan (Tes pengetahuan

dasar ekologi, angket disposisi, tes keterampilan kognitif dan angket

tindakan siswa terhadap lingkungan) untuk siswa yang telah lulus KKM

pada kelas kontrol.

b) Melakukan kegiatan pengayaan di dalam kelas (diluar jam pelajaran),

kegiatan pengayaan ini dilakukan melalui kegiatan diskusi di dalam kelas

sesuai dengan materi pengayaan yang diberikan.

c) Melaksanakan postest instrumen literasi lingkungan (Tes pengetahuan

dasar ekologi, angket disposisi, tes keterampilan kognitif dan angket

tindakan siswa terhadap lingkungan).

Penelitian di Kelas Eksperimen dengan E-Learning berbasis moodle :

a) Melaksanakan pretest instrumen literasi lingkungan (Tes pengetahuan dasar

ekologi, angket disposisi, tes keterampilan kognitif dan angket tindakan siswa

terhadap lingkungan) sekaligus melaksanakan pelatihan e-learning sebelum

mereka belajar di luar dengan e-learning pada siswa yang telah lulus KKM.

b) Melakukan kegiatan pengayaan dengan belajar di luar jam sekolah, kapanpun

dan dimanapun menggunakan e-learning. Selama kegiatan pengayaan

berlangsung dengan menggunakan e-learning, dilakukan monitoring dan

feedback melalui fitur diskusi yang terdapat di dalamnya. Untuk mengetahui

tracking siswa selama kegiatan pengayaan, siswa mengisi log book sebagai

buku harian pencatatan aktivitas siswa.

c) Melaksanakan postest instrumen literasi lingkungan (Tes pengetahuan dasar

ekologi, angket disposisi, tes keterampilan kognitif dan angket tindakan siswa

terhadap lingkungan).

Proses aliran pembelajaran dalam e-learning di adaptasi dari proses

pembelajaran di kelas. Pendekatan yang digunakan dalam e-learning ini yaitu

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

50

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan investigating environmental issue. Berikut disajikan aliran

pembelajaran investigating environmental issue di kelas perbandingannya dengan

pembelajaran dengan elearning berbasis literasi lingkungan.

Pembelajaran e-learning ini dengan menggunakan komunikasi dua arah yang

terbagi menjadi 2, yaitu :

1. Synchronous

Pembelajaran dengan komunikasi ini harus disiplin waktu, siswa dan guru

harus sama-sama menentukan jadwal untuk belajar menggunakan e-learning

agar dapat bersama-sama melakukan diskusi secara langsung. Oleh karena itu,

pembelajaran dengan komunikasi synchronous melalui forum diskusi

(chatting).

2. A-synchronous

Pembelajaran dengan komunikasi ini tidak terikat oleh waktu, pengguna e-

learning dapat belajar kapan saja, diskusinya dilakukan pada laman komentar

sebuah artikel mengenai isu/ topik yang didiskusikan. Jadi, komunikasi antar

pengguna e-learning tidak secara langsung pada waktu yang bersamaan dan

siswa juga dapat belajar secara mandiri.

Tabel 3.1 Deskripsi Pembelajaran Pada Program Pengayaan dengan E-learning

berbasis Moodle

Pembelajaran dengan Elearning

Synchronous Asynchronous

Kegiatan Guru dan

Sistem Kegiatan Siswa

Kegiatan Guru dan

Sistem Kegiatan Siswa

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

51

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Login ke system

- Mengatur kursus

dan mengabsen

siswa.

- Menyajikan artikel

dan video isu

permasalahan

lingkungan baik

dalam konteks

lokal maupun

global sebagai

apersepsi

- Menyajikan tujuan

pembelajaran pada

setiap kursus yang

siswa ikuti.

- Login ke system

- Mengisi daftar hadir

- Melihat video

apersepsi

- Membaca tujuan

pembelajaran

- Login ke system

- Mengatur kursus

dan mengabsen

siswa.

- Menyajikan

artikel dan video

isu permasalahan

lingkungan baik

dalam konteks

lokal maupun

global sebagai

apersepsi

- Menyajikan

tujuan

pembelajaran

- Login ke system

- Mengisi daftar hadir

- Melihat video

apersepsi

- Membaca tujuan

pembelajaran

Pembelajaran dengan Elearning

Synchronous Synchronous

Kegiatan Guru dan

Sistem

Kegiatan Guru dan

Sistem

Kegiatan Guru dan

Sistem

Kegiatan Guru dan

Sistem

Pembentukan Kelompok dan Penentuan Topik

1. Chatting dengan

siswa untuk

membagi siswa ke

dalam beberapa

kelompok.

2. Menentukan topik

atau isu lingkungan.

1. Chatting dengan guru

untuk membentuk

kelompok.

2. Memilih topik yang

akan disiskusikan

dan investigasi.

1. Siswa dapat

belajar secara

mandiri maupun

berkelompok.

2. Menentukan

topik atau isu

lingkungan.

-

2. Memilih topik yang

akan didiskusikan dan

investigasi.

Tahap Investigasi

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

52

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menyajikan isu

permasalahan

lingkungan baik

dalam konteks

lokal maupun

global

(artikel/video).

4. Memberikan

wacana mengenai

topik

permasalahan

lingkungan yang

dikaji.

5. Guru mengupload

lembar kerja

diskusi.

3. Mengamati,

mengidentifikasi dan

menganalisis kajian

isu lingkungan.

4. Berdiskusi tentang

isu permasalahan

lingkungan yang

dikaji untuk

diidentifikasi,

dianalisis, mengambil

sikap dan tindakan

terhadap lingkungan.

5. Menjawab lembar

kerja yang diberikan.

3. Menyajikan isu

permasalahan

lingkungan baik

dalam konteks

lokal maupun

global

(artikel/video)

pada halaman

website.

4. Memberikan

wacana mengenai

topik

permasalahan

lingkungan yang

dikaji.

5. Guru mengupload

lembar kerja

diskusi.

3. Mengamati,

mengidentifikasi dan

menganalisis kajian isu

lingkungan.

4. Berdiskusi tentang isu

permasalahan

lingkungan yang dikaji

untuk diidentifikasi,

dianalisis, mengambil

sikap dan tindakan

terhadap lingkungan.

5. Menjawab lembar

kerja yang diberikan.

Menyiapkan laporan akhir

6. Memberikan

susunan laporan

akhir hasil diskusi

dan investigasi

mengenai isu

permasalahan

lingkungan.

6. Anggota kelompok

menyusun laporan

akhir hasil dari

investigasi pada

topik, kemudian

memposting hasil

diskusi pada blog

6. Memberikan

susunan laporan

akhir hasil

diskusi dan

investigasi

mengenai isu

permasalahan

lingkungan.

6. Menyusun laporan

akhir hasil dari

investigasi pada topik,

kemudian

memposting hasil

diskusi pada blog

Mempresentasikan laporan akhir

7. Guru memberikan

kesempatan untuk

menyampaikan

hasil investigasi dan

diskusi melalui

forum diskusi pada

e-learning.

7. Setiap kelompok

ditugaskan untuk

memposting pada

blog hasil investigasi

dan diskusi mereka.

7. Guru

memberikan

kesempatan

untuk

menyampaikan

hasil investigasi

dan diskusi

melalui laman

komentar pada

e-learning.

7. Setiap siswa

ditugaskan untuk

memposting pada blog

hasil investigasi dan

diskusi mereka.

Pembelajaran dengan Elearning

Synchronous Synchronous

Kegiatan Guru dan

Sistem

Kegiatan Guru dan

Sistem

Kegiatan Guru dan

Sistem

Kegiatan Guru dan

Sistem

Tahapan Reviu

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

53

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8. Memberi umpan

balik positif dan

penguatan dalam

bentuk lisan

maupun tulisan

melalui chatting

sehingga akan

diperoleh

pengetahuan isu

lingkungan baik

dalam konteks

lokal maupun

global.

9. Membimbing siswa

tuntuk

menyimpulkan

hasil diskusi.

8. Diskusi dan tanya

jawab dengan guru

melalui chatting agar

dapat diperoleh sikap

dan tindakan yang

tepat dalam

menghadapi

permasalahan isu

lingkungan.

9. Bersama-sama

menyusun

kesimpulan dari hasil

diskusi.

8. Memberi umpan

balik positif dan

penguatan dalam

bentuk lisan

maupun tulisan

melalui laman

komentar

sehingga akan

diperoleh

pengetahuan isu

lingkungan baik

dalam konteks

lokal maupun

global.

9. Membimbing

siswa tuntuk

menyimpulkan

hasil diskusi.

8. Diskusi dan tanya

jawab dengan guru

melalui laman

komentar sehingga

akan diperoleh

pengetahuan isu

lingkungan baik dalam

konteks lokal maupun

global..

9. Bersama-sama

menyusun kesimpulan

dari hasil diskusi.

Tahap Evaluasi

10. Memberi post

test/ kuis online

literasi

lingkungan.

11. Bersama-sama

membuat

rangkuman

hasil

pembelajaran.

12. Memberikan

refleksi hasil

pembelajaran

10. Menjawab post test

literasi lingkungan.

10. Memberi post

test/ kuis online

literasi

lingkungan.

11. Bersama-sama

membuat

rangkuman

hasil

pembelajaran.

12. Memberikan

refleksi hasil

pembelajaran

10. Menjawab post test

literasi lingkungan.

c. Tahap Akhir Penelitian

Mengolah data yang telah diperoleh dari hasil penelitian pengembangan

e-learning berbasis moodle dan menganalisis dengan mengintegrasikan semua

data tes literasi lingkungan untuk mendapatkan kecenderungan atau pola bagi

penyusunan kesimpulan tentang pengembangan e-learning berbasis moodle pada

program pengayaan untuk meningkatkan literasi lingkungan siswa.

E. Alur Penelitian

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

54

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agar arah penelitian ini lebih terarah, berikut ini disajikan mengenai alur

penelitian :

F. Teknik Pengumpulan Data

Studi pendahuluan, analisis isi kompetensi dasar dalam kurikulum, dan menyajikan

kompetensi yang terdapat dalam literasi lingkungan, kemudian dipilih kompetensi yang

akan dikembangkan.

Pembuatan instrumen literasi lingkungan yang diadaptasi dari National Environmental

Literacy Assesment (NELA) dan angket tanggapan siswa

Validasi Instrumen dan e-learning

Menentukan sampel penelitian (Purposive Sampling)

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Kelas kontrol Kelas eksperimen Ulangan harian biasa oleh guru

Siswa lulus

KKM

Siswa lulus

KKM

Pretest + pengisian angket Pretest + pengisian angket

sekaligus pelatihan e-learning

Pengayaan melalui kegiatan

diskusi di dalam kelas

Pengayaan, belajar di luar

dengan e-learning

Postest + pengisian angket Postest + pengisian angket

Monitoring,

log book

Mengumpulkan data

Menganalisis data

Menyusun laporan penelitian

Uji coba fitur e-learning

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

55

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti dalam mengumpulkan

data untuk proses penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan teknik

pengumpulan data untuk mengembangkan literasi lingkungan sebagai berikut :

1. Instrumen Literasi Lingkungan

Instrumen untuk meningkatkan literasi lingkungan siswa berdasarkan

adapatasi dari National Environmental Literacy Assesment (NELA) (2008),

domain literasi sains terdiri dari 4 domain diantaranya adalah pengetahuan,

disposisi, keterampilan kognitif dan tindakan siswa terhadap lingkungan. Masing-

masing domain tersebut mempunyai sub domain yang akan dinilai untuk

mengetahui bagaimana pengembangan literasi lingkungan siswa selama proses

pembelajaran.

Tabel 3.2 Domain Literasi Lingkungan Siswa yang Dikembangkan Oleh

NELA

Domain Sub Domain Instrumen Waktu Pengambilan Data

Pengetahuan Pengetahuan Dasar tentang

Ekologi

Tes tertulis

pilihan ganda

Sebelum dan Setelah

Pembelajaran

Disposisi/

Environmental

affect

Verbal Commitment (Intention

to Act)

Angket Sebelum dan Setelah

Pembelajaran

Environmental Sensitivity Angket Sebelum dan Setelah

Pembelajaran

Keterampilan

kognitif

Identifikasi Isu Tes tertulis

essay

Sebelum dan Setelah

Pembelajaran

Analisis Isu Tes tertulis

essay

Sebelum dan Setelah

Pembelajaran

Rencana Tindakan Tes tertulis

essay

Sebelum dan Setelah

Pembelajaran

Tindakan

(Perilaku

bertanggungjawab

terhadap

lingkungan)

Actual Commitment (Pro-

Environmental Behaviour)

Angket Sebelum dan Setelah

Pembelajaran

Sumber : McBath et.al (2011)

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

56

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Instrumen Pengetahuan Dasar Ekologi

Tes pengetahuan dasar tentang ekologi menggunakan tes tertulis pilihan

ganda berjumlah 35 soal yang sebelumnya telah divalidasi dan diujicobakan. Tes

ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa mengenai dasar-dasar ekologi.

Sub konsep ekologi untuk mengukur pengetahuan dasar ekologi tercantum pada

Tabel 3.3

Tabel 3.3 Sub Konsep Pengetahuan Dasar Ekologi

Domain Literasi

Lingkungan

Sub Konsep Ekologi Jumlah Soal

Pengetahuan Dasar

Ekologi

Komponen penyusun

ekosistem

14 Soal

Interaksi dalam ekosistem 6 Soal

Aliran energy 9 Soal

Daur biogeokimia 1 Soal

Kerusakan ekosistem 3 Soal

b. Instrumen Disposisi

Instrumen ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap

lingkungan. Disposisi dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu mengenai

komitmen siswa secara verbal terhadap lingkungan dan kepekaan siswa terhadap

lingkungan. Instrumen ini telah divalidasi dan diujicobakan. Instrumen mengenai

komitmen siswa secara verbal terhadap lingkungan menggunakan angket

berjumlah 40 pernyataan dengan menggunakan skala likert :

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Tidak yakin = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju = 1

Ruang lingkup pertanyaan dan indikator mengenai literasi lingkungan

domain disposisi bagian komitmen siswa secara verbal terhadap lingkungan

tercantum pada Tabel 3.4

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

57

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Indikator Komitmen Siswa Secara Verbal terhadap Lingkungan

Domain Literasi

Lingkungan

Sub Domain Aspek yang ditanya No Soal

Disposisi/ Afektif

Komitmen siswa

secara verbal

terhadap lingkungan

Upaya menjaga

kebersihan

lingkungan

1-13

Upaya mengurangi

polusi udara

14-16

Upaya penyelamatan

nyawa hewan

17-18

Upaya melakukan

daur ulang sampah

19-22

Upaya penghematan

energy

2328

Upaya penghematan

air

29-31

Upaya mengajak

masyarakat untuk

mencintai

lingkungan

32

Upaya menyebarkan

isu local lingkungan

33-34

Upaya aksi peduli

lingkungan bersama

masyarakat

35-37

Upaya mematuhi

hukum perlindungan

lingkungan

38

Diskusi pemecahan

masalah lingkungan

39-40

Sedangkan instrumen mengenai kepekaan siswa terhadap lingkungan

menggunakan angket berjumlah 40 pernyataan dengan menggunakan diferensial

semantik skala :

Kecil Besar

1 2 3 4 5

Ruang lingkup pertanyaan mengenai Kepekaan siswa terhadap

lingkungan tercantum pada Tabel 3.5

Tabel 3.5 Indikator Kepekaan Siswa terhadap Lingkungan

Domain Literasi

Lingkungan

Sub Domain Aspek yang ditanya No Soal

Disposisi/ Afektif Kepekaan siswa

terhadap lingkungan

Kepekaan terhadap

lingkungan

1-6

Partisipasi terhadap

kegiatan lingkungan

7-13

Perhatian terhadap 14-23

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

58

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemberitaan

lingkungan

Domain Literasi

Lingkungan

Sub Domain Aspek yang ditanya No Soal

Disposisi/ Afektif Kepekaan siswa

terhadap lingkungan

Kepedulian terhadap

lingkungan

24-40

c. Instrumen Keterampilan Kognitif

Instrumen ini berupa tes tertulis essay berjumlah 15 soal yang

sebelumnya telah divalidasi dan diujicobakan dengan tujuan untuk mengetahui

keterampilan kognitif siswa dalam mengidentifikasi isu atau masalah,

menganalisis isu/ masalah dan merencanakan tindakan yang tepat dalam

mengatasi isu/ masalah tersebut. Indikator keterampilan kognitif tercantum pada

Tabel 3.6

Tabel 3.6 Indikator Keterampilan Kognitif

Domain Literasi

Lingkungan

Indikator No. Soal

Keterampilan Kognitif

Mengidentifikasi isu/

masalah lingkungan

1, 7, 10,12

Menganalisis isu/ masalah

lingkungan

2, 4, 6, 8,13, 15

Membuat rencana tindakan

3, 5, 9, 11,14,

d. Instrumen Tindakan Siswa terhadap Lingkungan

Instrumen ini berupa angket berjumlah 40 pernyataan yang sebelumnya

telah divalidasi dan diujicoba keterbacaan dengan tujuan untuk mengetahui

tindakan siswa terhadap lingkungan. Instrumen ini menggunakan skala

diferensiasi semantik :

Selalu

Sering

Kadang-kadang

Pernah

Tidak pernah

Tabel 3.7 Indikator Tindakan Siwa (Perilaku bertanggungjawab terhadap

lingkungan) Domain Literasi

Lingkungan

Sub Domain Aspek yang ditanya No Soal

Tindakan siswa Komitmen nyata ( Upaya daur ulang sampah 1-2

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

59

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

terhadap lingkungan tindakan pro lingkungan)

Domain Literasi

Lingkungan

Sub Domain Aspek yang ditanya No Soal

Tindakan siswa

terhadap lingkungan

Komitmen nyata (

tindakan pro lingkungan)

Upaya penghematan air 3-5

Upaya penghematan

energi

6-9

Upaya menjaga kebersihan

lingkungan

10-19

Upaya mengajak

masyarakat untuk

mencintai lingkungan

20-21

Mencari informasi

mengenai isu/ masalah

lingkungan

22-24

Upaya aksi peduli

lingkungan

25-28

Upaya peduli terhadap

lingkungan melalui

kegiatan diskusi

29-30

Penulisan artikel mengenai

masalah lingkungan

31

Upaya penyelamatan

nyawa hewan

32-33

Upaya mengurangi polusi

udara

34-35

Melaksanakan peraturan

hukum mengenai

lingkungan

36

Diskusi permasalahan

lingkungan

37-40

2. Angket Tanggapan Siswa terhadap E-learning

Angket ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai e-

learning yang dikembangkan untuk menunjang kegiatan pengayaan sehingga

melalui angket tanggapan ini dapat menjadi masukkan untuk perbaikan e-learning

selanjutnya. Angket ini berisi beberapa pertanyaan mengenai tampilan e-learning,

konten e-learning serta manfaat e-learning yang dirasakan siswa. Angket ini

menggunakan penilaian skala :

Seluruh = 4

Sebagian besar = 3

Sebagian = 2

Sebagian kecil = 1

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

60

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aspek penilaian tanggapan siswa terhadap e-learning tercantum pada

Tabel 3.8

Tabel 3.8 Aspek Penilaian terhadap E-learning

Aspek yang dinilai No Item

Manfaat media untuk kejelasan materi dalam e-

learning

1, 9,10

Aspek yang dinilai No Item

Tampilan website dan menu navigasi 2,3,4,11

Kejelasan dan manfaat materi ajar dalam e-

learning

6,7,8,18

Manfaat e-learning dalam mencari informasi 12,13,14,16,17

Manfaat fitur e-learning untuk memudahkan siswa

mengikuti program pengayaan

5,19,20,21,22,23,24

Manfaat e-learning secara umum untuk program

pengayaan

15,25

3. Angket Tanggapan Siswa terhadap Pengayaan

Angket ini bertujuan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap

program pengayaan baik dengan e-learning maupun pengayaan konvensional.

Angket ini berisi beberapa pertanyaan mengenai kelebihan maupun keterbatasan

dari program pengayaan dengan e-learning dan pengayaan konvensional.

Indikator pertanyaan mengenai tanggapan siswa terhadap pengayaan tercantum

pada Tabel 3.9

Tabel 3.9 Indikator Pertanyaan Tanggapan Siswa terhadap Pengayaan

Aspek yang ditanya No Item

Fungsi pengayaan menambah informasi 1

Fungsi pengayaan mencari informasi 2,4,5

Fungsi pengayaan meningkatkan pengetahuan 3

Kelebihan pengayaan 6

Kendala pengayaan 7

Saran untuk kegiatan pengayaan 8

4. Log Book

Log book digunakan oleh siswa sebagai catatan buku harian siswa,

tujuannya adalah untuk mengetahui aktivitas atau tracking siswa selama

mengikuti kegiatan pengayaan dengan e-learning, seperti kegiatan mengakses

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

61

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

fitur e-learning, memasuki forum diskusi ataupun penggunaan e-portofolio.

Pengisian log book ini diisi oleh siswa selama satu minggu penuh selama kegiatan

pengayaan berlangsung.

5. Lembar Penilaian E-learning

Lembar penilaian e-learning digunakan untuk menilai e-learning dari

segi materi dan tampilan dari dosen ahli serta uji coba terbatas oleh siswa.

G. Teknik Pengolahan Data

1. Analisis Soal Uji Coba Instrumen

Sebelum instrumen tes digunakan, instrumen tersebut terlebih dahulu

diujicobakan. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui gambaran tentang

terpenuhi atau tidaknya syarat-syarat instrumen sebagai alat pengumpul data yang

baik, sehingga instrumen ini dapat digunakan. Adapun kriteria yang harus diuji

cobakan terhadap instrumen penelitian adalah sebagai berikut :

a. Uji Validitas

Arikunto (2009) menyatakan bahwa yang dimaksud validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keadaan atau kesahihan suatu alat ukur.

Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang hendak diukur

(ketepatan). Untuk menghitung validitas suatu butir soal digunakan dengan

rumus korelasi Product Moment :

2222 YYNXXN

YXXYNrxy

(Sudijono, 2007: 206)

rxy = angka indeks korelasi “r” Product Moment

N = jumlah subjek penelitian (Number of Cases)

XY = jumlah perkalian skor X dan skor Y

X = jumlah seluruh skor X

Y = jumlah seluruh skor Y

Hasil rxy dikonstruksikan dengan rtabel product moment dengan α = 5%,

jika rxy > rtabel maka alat ukur dikatakan valid. Untuk mengukur validitas tes

pengetahuan dasar ekologi dilakukan uji korelasi spearmen rho, untuk nilai

signifikansi korelasi ≤ 0,05 artinya terdapat kesesuaian yang signifikan (Sugiono,

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

62

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2007). Untuk validitas soal dapat diinterpretasikan sesuai dengan standar

koefesien korelasi seperti yang dijelaskan pada Tabel 3.

Tabel 3.10 Interval Koefisien Korelasi

Interval rxy Kriteria

0,00 ≤ rxy ≤ 0,20 Sangat rendah

0,20 ≤ rxy ≤ 0,40 Rendah

0,40 ≤ rxy ≤ 0,60 Sedang

Interval rxy Kriteria

0,60 ≤ rxy ≤ 0,80 Tinggi

0,80 ≤ rxy ≤ 1,00 Sangat tinggi

(Arikunto, 2009)

Berdasarkan analisis dengan menggunakan program anates, hasil uji coba

soal pengetahuan dasar ekologi berbentuk pilihan ganda yang diujicobakan

kepada 35 siswa, maka diperoleh sebanyak 35 soal yang valid untuk digunakan

sebagai pretest dan postest pengetahuan dasar ekologi. Skor korelasi validitas

diinterpretasikan dengan nilai signifikansi korelasi, maka dihasilkan signifikansi

korelasi pengetahuan dasar ekologi seperti yang tertuang pada Tabel 3.11

Tabel 3.11 Hasil Analisis Signifikansi Korelasi Tes Pilihan Ganda

No Signifikansi korelasi Jumlah Soal Persentase

1 Sangat signifikan 23 65,71%

2 Signifikan 12 34,29%

Total 35 100%

Berdasarkan analisis dengan menggunakan program anates, hasil uji coba

soal keterampilan kognitif berbentuk essay yang diujicobakan kepada 35 siswa,

maka diperoleh 15 soal yang valid dan digunakan untuk pretest dan postest

kemampuan kognitif. Skor korelasi validitas diinterpretasikan dengan nilai

signifikansi korelasi, maka dihasilkan signifikansi korelasi tes keterampilan

kognitif seperti yang tertuang pada Tabel 3.12

Tabel 3.12 Hasil Analisis Signifikansi Korelasi Tes Essay

No Signifikansi korelasi Jumlah Soal Persentase

1 Sangat signifikan 8 53,33%

2 Signifikan 7 46,67%

Total 15 100%

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

63

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu tes merupakan derajat ketetapan atau keajegan alat

tersebut dalam menilai apa yang dinilainya. Pengujian reliabilitas tes ditentukan

dengan metode belah dua untuk mengetahui relibilitas seluruh tes harus

menggunakan rumus Sperman-Brown sebagai berikut :

2/21/1

2/21/1

111

2

r

Xrr

(Arikunto, 2009 : 93)

Dimana :

r11 = reliabilitas instrumen

r1/21/2 = rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan

instrumen

Arikunto (2009) Interpretasi tingkat reliabilitas dapat dijelaskan pada Tabel 3.13

Tabel 3.13 Interval Reliabilitas (r11)

No Batasan Kriteria

1 0,00 < r11 ≤ 0,20 Sangat rendah

2 0,20 < r11 ≤ 0,40 Rendah

3 0,40 < r11 ≤ 0,60 Cukup

4 0,60 < r11 ≤ 0,80 Sedang

5 0,80 < r11 ≤ 1,00 Tinggi

c. Analisis Butir Soal

1) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran atau indeks kesukaran (difficulty index) adalah

bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya suatu soal (Arikunto, 2009).

Soal dikatakan memiliki indeks kesukaran baik jika soal tersebut tidak terlalu

mudah atau terlalu sukar. Untuk mengetahui soal yang diujikan sukar atau mudah,

perlu dilihat tingkat kesukarannya dengan rumus:

%100XNBNA

BBBATK

Dimana:

TK = Indeks tingkat kesukaran satu butir soal tertulsi

Page 26: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

64

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas

BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah

NA = Jumlah siswa pada kelompok atas

NB = Jumlah siswa pada kelompok bawah

Makin besar TK, makin mudah butir soal tersebut, kriteria tingkat

kesukaran dapat dilihat pada Tabel 3.14

Tabel 3.14 Interpretasi Tingkat Kesukaran

Interval Kriteria

0%-15% Sangat sukar

16%-30% Sukar

31%-70% Sedang

71%-85% Mudah

86%-100% Sangat mudah, sebaiknya dibuang.

(Karno To, 1996)

Untuk mempermudah melakukan analisis tingkat kesukaran soal, maka

digunakan program Anates. Hasil analisis soal pengetahuan dasar ekologi yang

diuji cobakan memiliki skor tingkat kesukaran soal, dapat dilihat pada Tabel 3.15

Tabel 3.15 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Tes Pilihan Ganda

No Kriteria Jumlah Soal Persentase

1 Sangat sukar 0 0

2 Sukar 7 20%

3 Sedang 22 62,86%

4 Mudah 4 11,43%

5 Sangat mudah 2 5,71%

Total 35 100%

Hasil analisis tingkat kesukaran soal keterampilan kognitif dengan sub

domain mengidentifikasi isu/masalah, menganalisis isu/ masalah dan membuat

rencana tindakan dapat dilihat pada Tabel 3.16

Tabel 3.16 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Tes Essay

No Kriteria Jumlah Soal Persentase

1 Sangat sukar 0 0

2 Sukar 0 0

Page 27: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

65

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Sedang 9 60%

4 Mudah 6 40%

5 Sangat mudah 0 0

Total 15 100%

2) Daya Pembeda

Daya pembeda berfungsi untuk membedakan antara soal yang

mempunyai kriteria baik, buruk dan sangat buruk. Dalam menghitung daya

pembeda dapat digunakan rumus :

DP = BA – BB X 100%

NA

Keterangan :

DP = Indeks daya pembeda satu butir soal tertulis

BA = Jumlah jawaban benar pada kelompok atas

BB = Jumlah jawaban benar pada kelompok bawah

NA = Jumlah siswa pada salah satu kelompok A atau B

Kriteria daya pembeda dapat dilihat pada Tabel 3.17

Tabel 3.17 Interpretasi Daya Pembeda

Interval Kriteria

<0% Sangat buruk, harus dibuang

10%-19% Buruk, sebaiknya dibuang

20%-29% Agak baik, kemungkinan

perlu direvisi

30%-49% Baik

>50% Sangat baik

(Karno To, 1996)

Untuk mempermudah menganalisis daya pembeda soal dalam penelitian

ini, dilakukan dengan menggunakan program anates. Hasil analisis soal uji coba

pengetahuan dasar ekologi memiliki skor daya pembeda seperti yang

diinterpretasikan pada Tabel 3.18

Tabel 3.18 Hasil Analisis Daya Pembeda Tes Pilihan Ganda

Page 28: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

66

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Kriteria Jumlah Soal Persentase

1 Agak baik 2 5,71

2 Baik 15 42,86

3 Sangat baik 18 51,43

Total 35 100%

Hasil analisis soal uji coba domain keterampilan kognitif memiliki skor

daya pembeda seperti yang diinterpretasikan pada Tabel 3.19

Tabel 3.19 Hasil Analisis Daya Pembeda Tes Essay

No Kriteria Jumlah Soal Persentase

1 Baik 15 100%

Total 15 100%

3) Analisis Kualitas Pengecoh

Analisis kualitas pengecoh berfungsi untuk mengetahui kualitas dari

masing-masing pilihan jawaban. Untuk mempermudah analisis kualitas pengecoh

dalam penelitian ini, dilakukan dengan menggunakan program Anates. Hasil

rekapitulasi analisis kualitas pengecoh masing-masing soal pengetahuan dasar

ekologi dapat dilihat pada lampiran.

d. Analisis Uji Coba Angket Disposisi/ Afektif

Hasil penelitian yang dapat dipercaya harus berdasarkan pada informasi

yang dapat dipercaya. Informasi yang akurat hanya dapat diperoleh apabila

informasi penelitian yang digunakan memenuhi kelayakan sebagai alat

pengumpul data. Sebelum mengukur variabel yang diteliti, terlebih dahulu

dilakukan pengujian alat ukur dengan melakukan pengujian validitas dan

reliabilitas agar data yang diperoleh dapat dipercaya dan diakui kebenarannya.

Untuk menganalisis skala sikap angket disposisi, maka digunakan rumus

Edward (1957) yang langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Penetapan Bobot Skor

a) Menghitung frekuensi (f) jawaban siswa yang menjawab sangat setuju,

setuju, tidak yakin, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Page 29: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

67

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) Menghitung proporsi kumulatif (P) untuk setiap pilihan jawaban dengan

cara membagi frekuensi setiap jawaban dengan banyaknya responden.

Dengan rumus P = f/n

2) Menghitung Reliabilitas dan Validitas

Reliabilitas pada disposisi/ afektif siswa bagian komitmen siswa secara

verbal dapat diketahui melalui korelasi skor berdasarkan nomor ganjil dan nomor

genap yang dihitung dengan menggunakan rumus Pearson’s Product Moment

kemudian dilanjutkan dengan menggunakan rumus Spearman-Brown.

Uji coba instrumen sikap siswa bagian komitmen siswa secara verbal

dilakukan pada satu kelas dengan jumlah siswa 35. Berdasarkan data hasil uji

coba instrumen yang diolah dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 diperoleh

rekapitulasi validitas dan reliabilitas instrumen afektif siswa bagian komitmen

siswa secara verbal sebagai berikut :

Tabel 3.20 Rekapitulasi Hasil Reliabilitas dan Validitas Instrumen Afektif Siswa

Bagian Komitmen Siswa Secara Verbal

No Item R-tabel R-hitung Validitas Reliabilitas

1 0,374 0.425283 Valid 0,794

2 0,374 0.741074 Valid

3 0,374 0.451993 Valid

4 0,374 0.381672 Valid

5 0,374 0.444798 Valid

6 0,374 0.385501 Valid

7 0,374 0.473341 Valid

8 0,374 0.376371 Valid

9 0,374 0.478938 Valid

10 0,374 0.450938 Valid

11 0,374 0.40956 Valid

12 0,374 0.467224 Valid

13 0,374 0.495775 Valid

14 0,374 0.6756 Valid

15 0,374 0.634347 Valid

16 0,374 0.565813 Valid

17 0,374 0.522606 Valid

18 0,374 0.435769 Valid

19 0,374 0.037243 Tidak valid

20 0,374 0.1331 Tidak valid

21 0,374 0.466935 Valid

22 0,374 0.530955 Valid

23 0,374 0.409664 Valid

24 0,374 0.463153 Valid

25 0,374 0.478355 Valid

26 0,374 0.702763 Valid

27 0,374 0.552273 Valid

28 0,374 0.378838 Valid

Page 30: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

68

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29 0,374 0.602796 Valid

30 0,374 0.477159 Valid

31 0,374 0.454944 Valid

32 0,374 0.548545 Valid

33 0,374 0.473611 Valid

34 0,374 0.470982 Valid

35 0,374 0.050257 Tidak valid

36 0,374 0.419262 Valid

37 0,374 0.537653 Valid

38 0,374 0.532192 Valid

39 0,374 0.62509 Valid

40 0,374 0.413104 Valid

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa terdapat 3 item pertanyaan yang

dinyatakan tidak valid, selanjutnya item tersebut direvisi kemudian meminta

judgment ahli untuk diujicobakan kembali.

3) Menentukan Daya Pembeda

Untuk mengukur sejauh mana pernyataan tertentu dapat membedakan

kelompok atas dan kelompok bawah maka dihitunglah nilai t (Edward, 1957).

Adapun langkah-langkah untuk menentukan daya pembeda (Arifin, 2012) adalah :

a) Mengurutkan seluruh sampel dari yang tertinggi (kelompok atas) sampai

dengan yang terendah (kelompok bawah)

b) Mengambil 27% dari seluruh sampel untuk masing-masing kelompok

(kelompok atas dan kelompok bawah)

c) Menghitung rata-rata dari masing-masing kelompok

d) Membandingkan rata-rata kedua kelompok dengan uji t

e) Pernyataan yang digunakan dalam penelitian mempunyai nilai t hitung lebih

besar dari t tabel = 1,75 (Edwards, 1957) artinya bahwa pernyataan itu

memiliki daya pembeda.

Berdasarkan data hasil uji coba instrumen skala sikap domain disposisi/

afektif bagian komitmen siswa secara verbal yang diolah menggunakan program

Microsoft Excel 2010, diperoleh rekapitulasi perhitungan daya pembeda instrumen

disposisi bagian komitmen siswa secara verbal dapat dilihat pada Tabel 3.21

Tabel 3.21 Hasil Rekapitulasi Daya Pembeda Instrumen Afektif Siswa Bagian

Komitmen Siswa Secara Verbal

No Item T-tabel T-hitung Daya Pembeda

1 1,697 2.486448 Dapat membedakan

2 1,697 5.840416 Dapat membedakan

Page 31: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

69

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 1,697 2.681241 Dapat membedakan

4 1,697 2.185032 Dapat membedakan

5 1,697 2.627926 Dapat membedakan

6 1,697 2.210755 Dapat membedakan

7 1,697 2.843395 Dapat membedakan

8 1,697 2.149632 Dapat membedakan

9 1,697 2.886942 Dapat membedakan

10 1,697 2.673381 Dapat membedakan

11 1,697 2.375564 Dapat membedakan

12 1,697 2.7963 Dapat membedakan

13 1,697 3.020774 Dapat membedakan

14 1,697 4.8489 Dapat membedakan

15 1,697 4.342089 Dapat membedakan

16 1,697 3.631145 Dapat membedakan

17 1,697 3.243556 Dapat membedakan

18 1,697 2.561911 Dapat membedakan

19 1,697 0.197207 Tidak dapat membedakan

20 1,697 0.710619 Tidak dapat membedakan

21 1,697 2.794085 Dapat membedakan

22 1,697 3.315493 Dapat membedakan

No Item T-tabel T-hitung Daya Pembeda

23 1,697 2.376289 Dapat membedakan

24 1,697 2.765245 Dapat membedakan

25 1,697 2.882386 Dapat membedakan

26 1,697 5.227082 Dapat membedakan

27 1,697 3.50544 Dapat membedakan

28 1,697 2.166076 Dapat membedakan

29 1,697 3.997634 Dapat membedakan

30 1,697 2.873055 Dapat membedakan

31 1,697 2.703294 Dapat membedakan

32 1,697 3.471541 Dapat membedakan

33 1,697 2.845486 Dapat membedakan

34 1,697 2.825167 Dapat membedakan

35 1,697 0.266272 Tidak dapat membedakan

36 1,697 2.443672 Dapat membedakan

37 1,697 3.374176 Dapat membedakan

38 1,697 3.326265 Dapat membedakan

39 1,697 4.237594 Dapat membedakan

40 1,697 2.400327 Dapat membedakan

Berdasarkan tabel di atas, untuk pernyataan yang memiliki nilai koefisien t

hitung < t tabel dinyatakan tidak memiliki daya pembeda dan dilakukan revisi

agar dapat digunakan untuk menjaring data.

2. Analisis Data Hasil Penelitian

Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualititaif. Analisis

kuantitatif digunakan untuk menganalisis tes literasi lingkungan siswa yang terdiri

dari tes tertulis pilihan ganda mengenai pengetahuan dasar siswaa tentang ekologi,

tes tertulis essay untuk mengetahui keterampilan kognitif siswa (mengidentifikasi

isu, menganalisis isu dan membuat rencana tindakan untuk mengatasi isu),

Page 32: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

70

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis angket disposisi dan tindakan siswa terhadap lingkungan dan analisis

tanggapan siswa terhadap program pengayaan.

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis pengembangan software

dan karakteristik e-learning yang baik untuk meningkatkan literasi lingkungan

pada program pengayaan, analisis catatatan di lapangan untuk mengetahui

kelebihan dan keterbatasan e-learning berbasis moodle pada program pengayaan

serta analisis data aktivitas siswa.

a. Pengolahan Data Literasi Lingkungan Siswa

1) Menghitung Skor Jawaban Literasi Lingkungan Tes Tertulis

Dalam tahap ini menentukan skor dari hasil postest mengenai

pengetahuan dasar tentang ekologi, isu lingkungan, análisis isu dan rencana

tindakan dalam bentuk soal pilihan ganda. Sebelum hasil tes dianalisis, skor

jawaban siswa ditentukan terlebih dahulu dengan kriteria siswa yang menjawab

benar diberi skor 1 dan siswa yang menjawab salah diberi skor 0.

2) Menghitung Skor Literasi Lingkungan Siswa Angket

Dalam tahap ini, menentukan skor jawaban angket untuk mengukur

literasi lingkungan siswa pada aspek disposisi dan tindakan terhadap lingkungan.

Angket disposisi mengenai komitmen siswa terhadap lingkungan

menggunakan skala likert, dengan penentuan skor:

Sangat setuju = 5

Setuju = 4

Netral = 3

Tidak setuju = 2

Sangat tidak setuju = 1

Angket disposisi siswa mengenai sensitivitas terhadap lingkungan

menggunakan diferensiasi semantik dengan penentuan skor:

Kecil Besar

1 2 3 4 5

Angket tindakan siswa terhadap lingkungan dengan penentuan skor

sebagai berikut:

Selalu = 5

Sering = 4

Page 33: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

71

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kadang-kadang = 3

Pernah = 2

Tidak pernah = 1

3) Analisis Statistik Deskriptif Literasi Lingkungan Siswa

Analisis statistik deskriptif literasi lingkungan siswa dapat dilihat pada

Tabel 3.22

Tabel 3.22 Analisis Statistik Deskriptik Literasi Lingkungan

Domain Sub Domain Jumlah Soal Range Skor

Pengetahuan Pengetahuan Dasar tentang Ekologi 35 0-35

Disposisi/

Environmental affect

Verbal Commitment (Intention to Act) 40 40-200

Environmental Sensitivity 40 40-200

Domain Sub Domain Jumlah Soal Range Skor

Keterampilan kognitif

Identifikasi Isu 5 0-20

Analisis Isu 5 0-20

Rencana Tindakan 5 0-20

Tindakan Actual Commitment (Pro-

Environmental Behaviour)

40 4-200

4) Menghitung Setiap Aspek Literasi Lingkungan

Menghitung setiap aspek literasi lingkungan siswa setelah didapatkan

mean dari setiap aspek literasi lingkungan dari seluruh siswa. Jawaban yang benar

dikonversi dalam bentuk persen (%) dengan cara menjumlahkan jawaban yang

benar dibagi dengan skor maksimal dan dikalikan dengan 100%. Adapun kriteria

dari aspek literasi lingkungan siswa adalah sebagai berikut :

Tabel 3.23 Kriteria Literasi Lingkungan Siswa

Domain Literasi Lingkungan Kriteria

Tinggi Sedang Rendah

Pengetahuan 68% - 100% 35% - 67% 0% - 34%

Disposisi/ Environmental affect 75% - 100% 46% - 74% 20% - 45%

Keterampilan kognitif 68% - 100% 35% - 67% 0% - 34%

Tindakan 75% - 100% 46% - 74% 20% - 45%

Keseluruhan literasi lingkungan 71% - 100% 41% - 70% 10% - 40%

Sumber : Adaptasi dari McBeth et al (2011)

Page 34: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

72

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Menghitung N-gain

Fungsi dari perhitungan N-gain adalah untuk melihat besarnya

peningkatan hasil tes literasi lingkungan siswa, peneliti menganalisis data hasil tes

literasi lingkungan siswa dengan rumus gain ternormalisasi yaitu membandingkan

skor post test dan skor pre test.

N pretestmaksimum

pretestposttestgain

(Meltzer, 2008)

Adapun kriteria nilai N-Gain adalah sebagai berikut :

>0,7 = Tinggi

0,3-0,7 = Sedang

<0,3 = Rendah (Hake,1999)

6) Melakukan Uji Prasyarat

Uji prasyarat merupakan pengujian awal yang diperlukan untuk

menentukan apakah pengujian hipótesis dilakukan dengan uji statistik parametrik

atau nonparametrik. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas dan uji

homogenitas. Untuk pengujian prasyarat ini dilakukan dengan bantuan SPSS versi

16.0 for windows.

a) Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui normal tidaknya suatu

distribusi data. Uji kenormalan dapat dilakukan dengan Kolmogrov Smirnov dan

Shapiro-Wilk. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan program

SPSS 16 for Windows.

Dengan ketentuan :

Jika nilai Signifikansi/p-value/Sig.<0,05 artinya data tidak normal

Jika nilai Signifikansi/p-value/Sig.>0,05 artinya data normal

(Aripin, 2009: 15)

b) Uji Homogenitas

Pengujian Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel 1

dengan yang lainnya memiliki persamaan atau tidak. Pengujian homogenitas

dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16 for Windows.

Dengan ketentuan :

Page 35: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

73

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jika nilai probabilitasnya atau Sig. < 0,05 data tidak homogen

Jika nilai probabilitasnya atau Sig. > 0,05 data homogen

c) Uji Perbedaan

Uji perbedaan antara dua kelompok ini dengan menggunakan uji t

independen atau independent simple t test dengan syarat data tersebut berdistribusi

normal dan homogen. Akan tetapi, jika data berdistribusi tidak normal dan tidak

homogen maka uji yang digunakan adalah uji statistik non parametrik uji u

(Mann-Whitney). Uji perbedaan ini digunakan untuk menguji hipótesis yang telah

diajukan sebelum penelitian.

Dengan ketentuan :

Jika nilai sig p < 0,05 maka terdapat perbedaan signifikan

Jika nilai sig p > 0,05 maka tidak terdapat perbedaan signifikan

b. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Pengolahan data untuk menilai aktifitas siswa dilakukan secara deskriptif

dengan menggambarkan aktivitas apa saja yang dilakukan oleh siswa selama

menggunakan e-learning untuk menunjang program pengayaan. Data aktivitas

siswa diperoleh dari pengisian log book sebagai buku catatan harian siswa selama

mengikuti kegiatan pengayaan, data yang dapat teramati dengan e-learning

diantaranya, mengikuti kuis online, memposting tulisan yang berkaitan dengan

materi, diskusi secara online dengan teman, memberikan tanggapan terhadap

artikel yang terdapat dalam e-learning dan mencari informasi sebanyak mungkin

pada link website terpercaya yang telah disediakan dalam e-learning.

c. Pengolahan Data Angket

Angket ini digunakan angket mengetahui hasil validasi ahli materi, ahli

media dan tanggapan siswa terhadap e-learning yang dikembangkan untuk

menunjang program pengayaan sehingga dapat dijadikan referensi untuk

perbaikan e-learning selanjutnya.

Perhitungan persentase untuk jawaban setiap kategori, dihitung dengan

menggunakan rumus :

P = %100xN

F

Keterangan:

Page 36: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

74

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

P : Persentasi untuk kemungkinan jawaban

F : Frekuensi setiap kemungkinan jawaban

N : Jumlah responden

100 : Standar hitung (bilangan tetap) (Sudijono, 2007)

Selanjutnya, hasil dari perhitungan tersebut diinterpretasikan dengan cara

membuat kategori untuk setiap criteria untuk setiap kriteria berdasarkan tabel

aturan Koentjaraningrat ( dalam Suhartini, 2007) dijelaskan pada tabel 3.24

Tabel 3.24 Interpretasi Tanggapan Siswa

Persentase Kategori

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir seluruhnya

50% Separuhnya

Persentase Kategori

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

Selain menggunakan angket diferensiasi semantik, juga digunakan

angket berupa pertanyaan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap program

pengayaan baik di kelas eksperimen yang menggunakan e-learning maupun kelas

kontrol yang melakukan pengayaan konvensional.

d. Uji Korelasi

Uji korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara suatu

variabel terhadap variabel lain. Dalam penelitian ini, uji korelasi digunakan untuk

mengetahui hubungan antara perolehan ketercapaian keseluruhan literasi

lingkungan siswa dengan durasi waktu mengakses e-learning. Pengujian korelasi

ada dua jenis, yaitu menghasilkan angka (+) berarti menunjukan hubungan

kedua variabel secara searah, dan angka (-) berarti menunjukan hubungan

kedua variabel tidak searah sehingga dapat diasumsikan bahwa jika variabel X

mengalami kenaikan maka variabel Y mengalami penurunan atau sebaliknya. Uji

korelasi dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16. Interpretasi koefisien

korelasi menurut Sugiyono (2008) dapat dilihat pada Tabel 3.25

Page 37: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

75

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.25 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00-0,199 Sangat rendah

0,20-0,399 Rendah

0,40-0,599 Sedang

0,60-0,799 Kuat

0,80-1,00 Sangat kuat

e. Catatan penting Lapangan

Catatan penting lapangan ini bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan

keterbatasan mengenai pengembangan e-learning dalam pembelajaran ekosistem

pada program pengayaan yang bertujuan untuk meningkatkan literasi lingkungan

Data yang diperoleh dari catatan lapangan ini akan dianalisis secara deskriptif

sebagai bahan untuk perbaikan program.

Page 38: BAB III METODE PENELITIAN A. - repository.upi.edurepository.upi.edu/21646/6/T_BIO_1302270_Chapter3.pdfpurposive sampling, siswa yang mengikuti kegiatan pengayaan adalah siswa yang

76

Anita Sugiansih Haske, 2016 PENERAPAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE DALAM PEMBELAJARAN EKOSISTEM UNTUK MENINGKATKAN LITERASI LINGKUNGAN SISWA KELAS X PADA PROGRAM PENGAYAAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Front Page

START

MULAI

BELAJAR

ISU TERHANGAT GALERI (FOTO DAN

VIDEO)

Pilih Topik

Verifikasi data

Tampilkan daftar

komponen topik

Pilih Sub Topik

Log in

Ambil data

Tampilkan susunan alur

bahan ajar

Mulai Belajar

Ambil data

Download Bahan Ajar Berita Lingkungan Contoh Nyata

Diskusi

Tampilkan

Forum Diskusi Studi kasus

Ambil data

Kesimpulan Diskusi Tampilkan Hasil

Diskusi

Alur E-learning Database

Penugasan Simpan data

e-portofolio

Evaluasi Simpan hasil

evaluasi

Tampilkan Hasil

Evaluasi

Log out

Flowchart E-learning

END