bab iii metode penelitian a. lokasi dan subjek...

22
32 Febi Rosalia Indah, 2014 Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek yang digunakan dalam penelitian (Arikunto, 2006:130). Dalam penelitian ini, menggunakan populasi siswa kelas 6 SDN Sukagalih Bandung yang berjumlah 88 orang. 3. Sampel dan Teknik Sampling Penelitian Menurut Arikunto (2006), sampel merupakan bagian dari populasi dalam penelitian. Apabila responden kurang dari 100 orang lebih baik diambil seluruhnya, sehingga penelitian yang dilakukan termasuk penelitian populasi. Sebaliknya, untuk jumlah responden lebih dari 100 orang atau lebih, maka sample yang digunakan sejumlah 10%-15% dari keseluruhan responden sampai dengan 20%-25% atau lebih, sesuai dengan: a. Kesanggupan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana. b. Lokasi pengamatan, karena dapat berpengaruh pada banyak atau sedikitnya responden. c. Resiko yang kemungkinan didapat oleh peneliti ketika melakukan peneltian. (Arikunto, 2006:131)

Upload: lehuong

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

32

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan

Sukagalih No. 108, Bandung.

2. Populasi Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan objek yang digunakan dalam penelitian

(Arikunto, 2006:130). Dalam penelitian ini, menggunakan populasi siswa kelas 6

SDN Sukagalih Bandung yang berjumlah 88 orang.

3. Sampel dan Teknik Sampling Penelitian

Menurut Arikunto (2006), sampel merupakan bagian dari populasi dalam

penelitian. Apabila responden kurang dari 100 orang lebih baik diambil

seluruhnya, sehingga penelitian yang dilakukan termasuk penelitian populasi.

Sebaliknya, untuk jumlah responden lebih dari 100 orang atau lebih, maka sample

yang digunakan sejumlah 10%-15% dari keseluruhan responden sampai dengan

20%-25% atau lebih, sesuai dengan:

a. Kesanggupan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.

b. Lokasi pengamatan, karena dapat berpengaruh pada banyak atau sedikitnya

responden.

c. Resiko yang kemungkinan didapat oleh peneliti ketika melakukan peneltian.

(Arikunto, 2006:131)

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

33

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Karena populasi siswa kelas 6 SDN Sukagalih Bandung berjumlah 88 orang,

maka sampel yang diambil adalah sebanyak 88 orang. Jadi penelitian ini

merupakan penelitian populasi.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugioyono (2009),

metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

positivism dan digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik

pengambilan sampel metode peneltian ini, pada umumnya dilakukan secara random.

Sedangkan pengumpulan data dapat menggunakan instrumen penelitian dan analisis

data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode

penelitian korelasional, yaitu penelitian yang dapat mencari tahu hubungan antara

variabel-variabel dan melihat bagaimana hubungan tersebut dapat terjadi (Sugiyono,

2009). Penelitian ini menggunakan metode korelasional karena ingin mendapatkan

gambaran yang jelas mengenai hubungan antara kelekatan siswa pada guru dengan

motivasi belajar siswa.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah gaya kelekatan dan motivasi belajar, definisi

operasional dari kedua variabel tersebut yaitu:

1. Gaya kelekatan merupakan hubungan yang terjalin secara emosional yang kuat

antara anak dengan figur lekatnya, dalam hal ini digambarkan oleh siswa dengan

gurunya. Gaya kelekatan ini dapat diungkap melalui tiga dimensi gaya kelekatan

menurut Ainsworth (1978) yaitu gaya kelekatan aman, cemas dan menghindar.

a. Gaya Kelekatan Aman ditandai dengan: siswa merasa senang dengan kelekatan

dan kekariban yang terjalin dengan guru

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

34

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Gaya Kelekatan Cemas ditandai dengan: siswa merasa cemas jika ditolak dan

diterlantarkan oleh guru.

c. Gaya Kelekatan Menolak ditandai dengan: siswa tidak senang atau menolak jika

berada di dekat guru.

2. Variabel yang berikutnya adalah motivasi belajar. Motivasi belajar merupakan

dorongan seorang siswa untuk belajar agar mendapat atau mencapai tujuan yang

diinginkan. Tinggi rendahnya motivasi belajar, dilihat dari indikator

sebagaimana dikemukakan oleh Makmun (2003:40), yaitu:

1. Jumlah waktu yang diluangkan siswa untuk belajar.

2. Seberapa sering siswa belajar di sekolah maupun di rumah.

3. Fokus siswa untuk mendapat atau mencapai tujuan yang diinginkan.

4. Siswa tidak mudah putus asa ketika mendapat kesulitan dan berusaha mencari

jalan keluarnya.

5. Pengorbanan siswa dari segi moral maupun materil untuk mencapai tujuan.

6. Tingkat tujuan yang ingin diraih siswa.

7. Prestasi yang sudah didapat dengan usaha siswa.

8. Sikap yang dilakukan siswa dalam mencapai tujuan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012:137) pengumpulan data penelitian kuantitatif dapat

dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner/angket, dan observasi. Kuesioner

adalah sejumlah pernyataan yang dibuat untuk mengetahui informasi tentang

responden yang bersifat pribadi Arikunto (2006)

Pengumpulan data, menggunakan instrumen berupa kuesioner yang disebarkan

pada siswa kelas 6 SDN Sukagalih Bandung.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

35

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan berupa kuesioner dengan menggunakan skala

bertingkat (rating scale). Kuesioner skala bertingkat merupakan sebuah pernyataan

yang mempunyai kolom yang dapat melihat tingkat persepsi yang dirasakan oelh

responden, misalnya mulai dari sangat sesuai sampai dengan sangat tidak sesuai

(Arikunto, 2006). Kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner gaya kelekatan

dan kuesioner motivasi belajar.

1. Kuesioner Gaya Kelekatan

Kuesioner gaya kelekatan yang digunakan dalam penelitian dikembangkan

oleh peneliti dengan menurunkan langsung ketiga gaya kelekatan dari

Ainsworth (1978), yaitu gaya kelekatan aman, cemas, dan menghindar.

Kuesioner tersebut terdiri atas 30 item, yang berbentuk skala rating. Tingkat

reliabilitas kuesioner untuk gaya kelekatan aman tergolong sangat reliable

(0,950), gaya kelekatan cemas tergolong reliable (0,796), dan gaya kelekatan

menghindar tergolong reliable (0,799). Kuesioner gaya kelekatan digunakan

untuk mengetahui jenis kelekatan responden.

Untuk dapat mengelompokkan reponden ke dalam jenis kelekatan, maka

langkah yang peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

36

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penyekoran Kuesioner Gaya Kelekatan

Penyekoran kuesioner dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap

pilihan jawaban responden, dengan ketentuan seperti tertera pada tabel 3.1

Tabel 3.1

Penyekoran Kuesioner Gaya Kelekatan

Pilihan Jawaban Skor

Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai 5 1

Sesuai 4 2

Ragu 3 3

Tidak Sesuai 2 4

Sangat Tidak Sesuai 1 5

b. Kategorisasi Skor Gaya Kelekatan

Kategorisasi pada instrumen gaya kelekatan akan mengelompokkan

responden penelitian ke dalam tiga gaya kelekatan yaitu, aman, cemas dan

menghindar. Kategorisasi ini dilakukan dengan cara penyekoran secara terpisah

pada pernyataan-pernyataan yang mewakili setiap dimensi gaya kelekatan,

sehingga setiap responden penelitian memiliki tiga skor pada instrumen gaya

kelekatan. Skor tertinggi yang dimiliki responden menunjukkan kecenderungan

gaya kelekatan yang dimilikinya.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

37

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Terdapat tiga langkah untuk mengkategorisasikan responden pada gaya

kelekatan tertentu, yaitu:

1) Menetapkan skor maksimal untuk tiap gaya kelekatan

Skor maksimal untuk tiap gaya kelekatan didasarkan pada perhitungan

jumlah pilihan jawaban. Berikut ini adalah tabel skor maksimal untuk

masing-masing gaya kelekatan:

Tabel 3.2

Skor Maksimal Gaya Kelekatan

Gaya Kelekatan Jumlah

Item

Skor

Maksimal

Pilihan

Jawaban

Skor

Maksimal

Gaya

Kelekatan

Aman 10 5 50

Cemas 10 5 50

Menghindar 10 5 50

Total 30

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

38

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Menghitung Skor Gaya Kelekatan Responden

Adapun rumus perhitungan skor untuk setiap gaya kelekatan

responden adalah sebagai berikut:

3) Menggolongkan Responden ke dalam Jenis Gaya Kelekatan

Untuk dapat digolongkan ke dalam salah satu gaya kelekatan,

responden harus memiliki skor maksimal salah satu gaya kelekatan yang

paling tinggi dari skor maksimal dua gaya kelekatan yang lain.

2. Kuesioner Motivasi Belajar

Kuesioner motivasi yang digunakan dalam penelitian dikembangkan oleh

peneliti dengan menurunkan langsung dari indikator motivasi belajar yang

dikemukakan oleh Makmum (2003:40). Indikator tersebut yaitu: jumlah waktu

yang diluangkan siswa untuk belajar, seberapa sering siswa belajar di sekolah

maupun di rumah, fokus siswa untuk mendapat atau mencapai tujuan yang

diinginkan, siswa tidak mudah putus asa ketika mendapat kesulitan dan berusaha

mencari jalan keluarnya, pengorbanan siswa dari segi moral maupun materil untuk

mencapai tujuan, tingkat tujuan yang ingin diraih siswa, prestasi yang sudah

didapat dengan usaha siswa, sikap yang dilakukan siswa dalam mencapai tujuan.

Skor Gaya Kelekatan Menghindar =

Skor Gaya Kelekatan Cemas =

Skor Gaya Kelekatan Aman =

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

39

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kuesioner terdiri atas 30 item, yang berbentuk skala rating, dengan tingkat

reliabilitas sebesar 0,953 (sangat reliable).

Penyekoran kuesioner dilakukan dengan cara memberikan skor pada setiap

pilihan jawaban responden, dengan ketentuan seperti yang tertera pada tabel 3.3

Tabel 3.3

Penyekoran Kuesioner Motivasi Belajar

Pilihan Jawaban Skor

Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai 5 1

Sesuai 4 2

Ragu 3 3

Tidak Sesuai 2 4

Sangat Tidak Sesuai 1 5

Kemudian dilakukan perhitungan jumlah total skor yang didapat dari masing-

masing responden, sehingga setiap responden memiliki skor motivasi belajar. Skor

motivasi belajar responden ada pada rentang skor 24-120.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

40

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Uji Coba Alat Ukur Penelitian

1. Validitas Isi

Arikunto (2006) mengemukakan bahwa ukuran yang mampu melihat

tingkat kevalidan instrumen disebut dengan validitas. Pada penelitian ini

dilakukan uji validitas isi dan daya diskriminasi item untuk menilai validitas

instrumen. Validitas isi dapat dilakukan dengan uji analisis rasional menurut

para ahli, yaitu professional judgment (Azwar, 2011).

Dalam penelitian ini professional judgement dilakukan oleh dua orang

dosen jurusan Psikologi Unversitas Pendidikan Indonesia yang di dalamnya

dilakukan analisis item yang telah disusun peneliti untuk dilihat pernyataan-

pernyataan mana saja yang cocok dengan indikator ataupun item yang harus

diganti atau bahkan dibuang.

2. Uji Keterbacaan Instrumen

Uji keterbacaan ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas fungsi aspek-

aspek penilaian dan kalimat-kalimat yang dipakai. Hal ini dilakukan, agar dapat

meminimalisir kesalahan yang mungkin terjadi karena kurang sesuainya tujuan

yang ingin dinilai oleh peneliti dengan persepsi yang diterima oleh responden

terhadap setiap item kuisioner. Pada penelitian ini, uji keterbacaan instrumen

dilakukan 1 orang guru SD dan 8 orang siswa SD. Perubahan susunan kalimat

pada setiap item gaya kelekatan dan motivasi belajar dapat dilihat pada tabel

yang terdapat di lampiran halaman 106-107.

3. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Setelah dilakukan professional judgement dan uji keterbacaan, kemudian

dilakukan pengujian daya diskriminasi untuk mengetahui item yang layak dengan

melihat Corrected Item-Total Correlation dan uji reliabilitas dilakukan dengan

menggunakan perhitungan statistik Cronbach’s Alpha.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

41

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda, yaitu item yang

dapat melihat perbedaan atribut yang ingin diukur pada responden atau kelompok

responden (Azwar, 2011). Item-item yang mencapai koefesien korelasi minimal

0,30 daya bedanya dianggap memuaskan, namun apabila item yang layak masih

belum sesuai dengan jumlah yang diinginkan, maka peneliti dapat

mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria koefisien korelasi dari

0,30 menjadi 0,25, sehingga jumlah item yang diinginkan dapat tercapai (Azwar,

2011). Batas koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,25.

a. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Gaya Kelekatan

Sebelum dilakukan uji validasi, instrumen gaya kelekatan terdiri atas 30 item.

Setelah dilakukan perhitungan daya diskriminasi item dengan melihat Corrected

Item-Total Correlation diperoleh 25 item yang memiliki indeks daya

diskriminasi yang dianggap sesuai dengan kriteria. Rincian item tersebut dapat

dilihat pada lampiran halaman 97-101.

Semua item yang layak kemudian digunakan dalam instrumen penelitian yang

sebenarnya, sedangkan item-item yang tidak layak dibuang karena tidak mampu

membedakan atribut yang ingin diukur pada responden atau kelompok

responden.

Setelah melakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas untuk melihat sejauh

mana alat ukur yang digunakan tersebut memiliki taraf ketelitian atau

kekonsitenan dalam pengukuran. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini

menggunakan formula Cronbach’s Alpha yang dihitung pada item-item yang

telah valid menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00.

Untuk pedoman interpretasi koefisien reliabilitas dipergunakan kriteria

menurut Guilford (Sugiyono, 2009), yaitu:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

42

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Koefesien Reliabilitas Alpha Cronbach

Kriteria Koefesien

Sangat Reliabel > 0.900

Reliabel 0.700 – 0.900

Cukup Reliabel 0.400 – 0.700

Kurang Reliabel 0.200 – 0.400

Tidak Reliabel < 0.200

Adapun sebaran jumlah item yang valid dan reliabilitas gaya kelekatan siswa

pada guru dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut:

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen Gaya Kelekatan

No Dimensi

Kelekatan

Jumlah

Item Valid

Reliabilitas

1 Aman 9 0,950

2 Cemas 8 0,796

3 Menghindar 8 0,799

Seperti yang terlihat pada tabel 3.4, untuk dimensi gaya kelekatan aman setelah

dilakukan uji validasi ternyata dari 10 item ada 1 item yang tidak layak

(validitasnya rendah) sehingga tersisa 9 item dan nilai reliabilitasnya 0,950

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

43

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tergolong sangat reliable. Pada dimensi gaya kelekatan cemas, dari 10 item ada 2

item yang tidak layak sehingga tersisa 8 item dan nilai reliabilitasnya 0,796

tergolong reliable. Pada dimensi gaya kelekatan menghindar ternyata dari 10 item

ada 2 item yang tidak layak sehingga tersisa 8 item dan nilai reliabilitasnya 0,799

tergolong reliabel.

b. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Motivasi Belajar

Sebelum dilakukan uji validasi instrumen motivasi belajar terdiri atas 30 item.

Setelah dilakukan perhitungan daya diskriminasi item dengan melihat Corrected

Item-Total Correlation diperoleh 24 item yang memiliki indeks daya

diskriminasi item sesuai dengan kriteria. Rincian item tersebut dapat dilihat pada

lampiran halaman 101-104.

Semua item yang layak kemudian digunakan dalam instrumen penelitian yang

sebenarnya, sedangkan item yang tidak layak dibuang dan tidak dipergunakan

karena tidak mampu membedakan atribut yang ingin diukur pada responden.

Setelah melakukan uji validitas, dilakukan uji reliabilitas untuk mengetahui

sejauh mana alat ukur yang digunakan tersebut memiliki taraf ketelitian atau

kekonsitenan dalam pengukuran. Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini

menggunakan formula Cronbach’s Alpha yang dihitung pada item-item yang

telah valid menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00.

Untuk pedoman interpretasi koefisien reliabilitas dipergunakan kriteria

menurut Guilford (Sugiyono, 2009) sama seperti pada instrument gaya kelekatan.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

44

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun hasil uji yang valid itu dan reliabilitas instrument motivasi belajar

dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah:

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Instrumen Motivasi Belajar

Sebelum Uji Coba Sesudah Uji Coba

Jumlah Item Reliabilitas Jumlah Item Reliabilitas

30 0,927 24 0,953

Seperti terlihat pada tabel 3.6, pada Instrumen Motivasi Belajar dari 30 item

diperoleh reliabilitas instrument sebesar 0,927. Namun karena terdapat 6 item

yang tidak valid, maka peneliti hanya menggunakan 24 item yang valid dengan

reliabilitas instrumen sebesar 0,953 (sangat reliable).

G. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab pertanyaan penelitian, sebelumnya peneliti menguji

normalitas data untuk mengetahui dan menentukan teknik statistik yang akan

digunakan pada pengolahan selanjutnya. Dari hasil perhitungan uji normalitas

menggunakan one sample Kolmogorof-Smirnov, diperoleh skor signifikasi

sebesar 0,06 (p > 0,05) untuk variable motivasi belajar dan skor signifikasi

sebesar 0,350 (p > 0,05) untuk variable gaya kelekatan. Dengan demikian dapat

dinyatakan bahwa kedua instrument berdistribusi normal.

Selanjutnya peneliti melakukan uji linearitas untuk mengetahui hubungan

antara variabel satu yaitu gaya kelekatan (attachment) dan variabel dua yaitu

motivasi belajar. Menurut Sudjana (2002), hubungan yang linear dapat terjadi jika

terdapat keseuaian antar variabel, baik penurunan maupun kenaikannya..

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

45

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maksudnya adalah, apakah garis regresi antara variabel X dan Y membentuk

garis yang linear atau tidak. Jika signifikansi < 0.05 maka dapat dikatakan

hubungan antara variabel X dan Y adalah hubungan yang linear. Untuk melihat

linearitas regresi menggunakan bantuan program SPSS versi 16.00.

Tabel 3.6

Hasil Uji Linearitas

Predictors Dependent Variable F Signifikansi

Aman Motivasi belajar 60.203 0.000

Cemas Motivasi belajar 4.537 0.040

Menghindar Motivasi Belajar 49.000 0.000

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai F hitung untuk gaya kelekatan

aman – motivasi belajar sebesar 60.203 pada tingkat signifikansi 0,000, untuk

gaya kelekatan cemas – motivasi belajar sebesar 4.537 pada tingkat

signifikansi 0,040, dan untuk gaya kelekatan menghindar – motivasi belajar

sebesar 49.000 pada tingkat signifikansi 0,000. Karena F hitung lebih besar

daripad F tabel (3,95288), maka semua variabel linier.

Setelah melakukan uji normalitas dan uji linearitas, selanjutnya peneliti

menjawab pertanyaan penelitian dengan melakukan langkah sebagai berikut:

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

46

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Gambaran Gaya Kelekatan

Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama, yaitu bagaimana

gambaran gaya kelekatan siswa pada guru di SDN Sukagalih dilakukan

perhitungan dengan menggunakan teknik statitistik persentase. Rumus

umum persentase adalah sebagai berikut:

(Kuntjaraningrat dalam Efendi, 2007)

Keterangan :

X = presentase jumlah responden

n = jumlah responden

N = jumlah total responden

Diaplikasikan pada peneltian ini, maka rumus persentase yang

digunakan adalah sebagai berikut:

a. Persentase gaya kelekatan aman

Keterangan:

Xa = persentase jumlah responden pada gaya kelekatan aman

n = jumlah responden yang memilih gaya kelekatan aman

N = jumlah total responden

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

47

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Persentase gaya kelekatan cemas

Keterangan:

Xc = persentase jumlah responden pada gaya kelekatan cemas

n = jumlah responden yang memilih gaya kelekatan cemas

N = jumlah total responden

c. Presentase gaya kelekatan menghindar

Keterangan:

Xm= presentase jumlah reponden pada gaya kelekatan menghindar

n = jumlah responden yang memilih gaya kelekatan menghindar

N = jumlah total responden

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

48

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kategori presentase dapat diinterpretasikan sesuai besar presentase

(Kuntjaraningrat dalam Efendi, 2007), yaitu:

Tabel 3.7

Interpretasi Kategori Presentase

Besar Presentase Interpretasi

0% Tidak ada

1%-49% Sebagian kecil

50% Setengahnya

51%-99% Sebagian besar

100% Seluruhnya

2. Gambaran Motivasi Belajar

Untuk menjawab pertanyaan penelitian kedua, yaitu bagaimana

gambaran motivasi belajar siswa kelas 6 SDN Sukagalih, maka

dilakukan perhitungan statistic dengan langkah sebagai berikut:

a. Menghitung jumlah skor total masing-masing responden

b. Menghitung skor rata-rata instrument motivasi belajar, dengan

rumus:

=

=

= 72

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

49

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Mengelompokkan responden ke dalam kategorisasi motivasi belajar

berdasarkan tinggi rendahnya motivasi belajar. Kategorisasi

motivasi belajar digolongkan pada kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.8

Rumusan Dua Kategori

Kriteria Kategori

Rendah

Tinggi

Keterangan:

X = skor total jawaban responden

= Besaran skor rata-rata instrument motivasi belajar

d. Menghitung persentase jumlah responden pada masing-masing

kategori, dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

Xmo = presentase jumlah reponden pada motivasi belajar

n = jumlah responden yang memiliki motivasi belajar

tinggi/rendah

N = jumlah total responden

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

50

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Hubungan Gaya Kelekatan dengan Motivasi Belajar

Untuk menjawab pertanyaan penelitian yang ketiga yaitu apakah

terdapat hubungan yang signifikan antara kelekatan dengan motivasi

belajar siswa di SDN Sukagalih, maka dilakukan uji korelasi.

Teknik korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

korelasi Pearson Product Moment. Teknik korelasi ini digunakan

karena data dalam penelitian ini berdistribusi normal dan data yang

dihubungkan berpola linear. Berikut adalah rumus korelasi Pearson

Product Moment:

(Riduwan, 2009: 217)

Koefesien korelasi menunjukkan derajat hubungan antara variabel-

variabel yang ingin diteliti. Koefisien korelasi Pearson Product Moment

dilambangkan (r) dengan ketentuan (-1 r 1). Sedangkan harga (r) akan

diinterpretasikan sesuai dengan tabel 3.9 di bawah:

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

51

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Interpretasi Koefesien Korelasi r

Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,00 – 0, 199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Cukup

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,00 Sangat Kuat

(Riduwan, 2009: 218)

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

52

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti membagi prosedur pelaksanaan menjadi

empat tahap yaitu:

1. Tahap Persiapan

a. Pemilihan masalah yang ingin diungkap dalam penelitian.

b. Menentukan rumusan masalah, variabel, hipotesis, metode penelitian

dan sumber data.

c. Pembuatan proposal penelitian dan pengajuan kepada Dewan Skripsi

dan dosen pembimbing.

d. Penyusunan instrumen penelitian, alat ukur yang dibuat berupa

kuesioner. Kuisioner tersebut dibuat sendiri dengan mengembangkan

teori yang telah dikemukakan oleh para ahli. Kemudian dilakukan

judgement oleh professional judgement oleh dua orang dosen jurusan

Psikologi untuk menilai sesuai atau tidaknya item yang akan dipakai

untuk kuesioner dengan tujuan yang diinginkan. Setelah itu juga

dilakukan uji keterbacaan instrumen oleh 1 orang guru SD dan 8 orang

siswa SD.

e. Pembuatan surat izin pada pihak-pihak terkait.

f. Melakukan uji coba instrumen penelitian.

2.Tahap Pelaksanaan

Peneliti menyebarkan kuesioner kepada siswa kelas 6 SDN Sukagalih

Bandung dan telah memperoleh ijin dari pihak sekolah. Penyebaran

kuesioner ini disertai dengan penjelasan maksud dan tujuan dari pengisian

kuesioner yang dilakukan.

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek …repository.upi.edu/6355/6/S_PSI_0901449_Chapter3.pdf · Menurut Arikunto ... Item yang layak merupakan item yang memiliki daya beda,

53

Febi Rosalia Indah, 2014

Hubungan antara Kelekatan dengan Motivasi Belajar Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.Tahap Pengolahan Data

a. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kelengkapan

jumlah angket yang terkumpul dan kelengkapan pengisian angket yang

diisi oleh subjek. Setelah semuanya lengkap kemudian dilakukan

pengolahan data.

b. Tabulasi Data

Tabulasi data adalah langkah dimana peneliti merekap semua data

yang diperoleh untuk kemudian dilakukan perhitungan dengan

menggunakan teknik statistika.

c. Penyekoran Data

Penyekoran data dilakukan dengan menggunakan pedoman

penyekoran yang telah dibuat dan ditetapkan sebagai acuan dalam

menentukan skor setiap jawaban subjek.

d. Pengelompokan Data

Jenis data yang diperoleh dikelompokan ke dalam dua kelompok,

yaitu gaya kelekatan yang diperoleh dengan kuesioner gaya kelekatan dan

motivasi belajar yang diperoleh dengan kuesioner motivasi belajar.

4.Penyelesaian

a. Menampilkan hasil penelitian

b. Membahas hasil penelitian berdasarkan teori yang digunakan

c. Membuat simpulan penelitian dan rekomendasi kepada pihak terkait.