bab iii metode penelitian a. desain dan rancangan...
TRANSCRIPT
36
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk
mengetahui suatu gejala yang timbul sebagai akibat dari suatu perlakuan atau
percobaan tertentu. Pada penelitian eksperimen, peneliti melakukan percobaan
atau perlakuan berupa variabel independen dan kemudian mengukur akibat atau
pengaruh perlakuan tersebut pada variabel dependen. Penilitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh relaksasi autogenik terhadap penurunan intensitas
nyeri pada pasien post operasi section caesarea di Ruang Delima RSUD Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy-experiment dengan
rancangan non-equivalent control group design. Rancangan non-equivalent
control group design dilakukan untuk mengetahui perbandingan intensitas nyeri
sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi autogenik pada pasien post operasi
sectio caesarea dengan menggunakan kelompok kontrol sebagai pembanding.
Rancangan penelitian pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 6. Rancangan Penelitian Non-equivalent Control Group
Sumber: Riyanto, 2011
30 Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol
Pretest
Pretest
Perlakuan Postest
Postest
36
37
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di Ruang Delima di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung tahun 2019.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek mulai tanggal
11 Mei sampai dengan 11 Juni 2019.
C. Subyek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,
benda-benda mati lainnya, serta peristiwa dan gejala yang terjadi di dalam
masyarakat atau didalam alam (Notoatmodjo, 2012).
Populasi penelitian ini adalah pasien post operasi sectio caesarea yang
berada di Ruang Delima di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
tahun 2019. Jumlah populasi selama bulan 1 bulan (12 Juni – 12 Juli 2018) 30
pasien yang dilakukan pembedahan sectio caesarea.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi, dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau teknik-
teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili
populasinya (Notoatmodjo, 2012). Sampel penelitian ini adalah pasien post
operasi section caesarea yang berada di Ruang Delima di RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung tahun 2019.
a. Besar Sampel
Adapun besar sampel dihitung dengan penghitungan rumus besar sampel
estimasi proporsi:
� =�. ���∝ �.⁄
� �(1 − �)�� − 1�. �� + ���∝ �.⁄
� �(1 − �)
38
� =30.1,96.0,5(1 − 0,5)
�30 − 1�. 0,05� + 1,96. 0,5(1 − 0,5)
� =14,70,56
� = 26,25 responden per bulan
Keterangan:
� = Jumlah sampel
� = Rata-rata pasien post operasi di ruang mawar selama 6 bulan
���∝ �.⁄� = Nilai Z pada derajat kemaknaan (95%=1,96)
� = Perkiraan proporsi di populasi (50%=0,5)
� = Tingkat signifikasi (0,05) (Riyanto, 2011)
Pada hasil perhitungan sampel sebelumnya diatas didapatkan responden
sebanyak 26 orang, namun saat peneliti melakukan pengmbilan data selama
satu bulan didapatkan responden sebanyak 30 orang yang terdiri dari 15 orang
responden kelompok kontrol dan 15 orang kelompok eksperimen.
b. Teknik Sampling
Pemilihan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan dilakukan dengan
cara Accidental sampling. Pengambilan sampel secara aksidental (accidental)
ini dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada
atau tersedia disuatu tempat sesuai konteks penelitian.
3. Kriteria Subjek Penelitian
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri–ciri yang perlu dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo,
2010). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah:
1) Pasien yang bersedia menjadi responden
2) Pasien yang telah dilakukan operasi sectio caesarea setelah 6 jam
operasi
3) Pasien dalam kesadaran penuh dan dapat berkomunikasi dengan baik
4) Umur responden 20-45 tahun
5) Pasien yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung
39
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ciri–ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Kriteria eksklusi pada
penelitian ini adalah:
1) Pasien yang tidak bersedia menjadi responden
2) Pasien yang telah dilakukan operasi sectio caesarea < 6 jam operasi
3) Pasien tidak dalam kesadaran penuh dan tidak dapat berkomunikasi
dengan baik
4) Umur responden kurang dari 20 tahun dan lebih dari 45 tahun
5) Pasien yang memiliki riwayat penyakit jantung
D. Variabel Penelitian
Menurut (Notoatmodjo, 2012:103-104) penelitian ini terdapat 2 variabel
yaitu:
1. Variabel bebas atau independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel
terikat (dependen). Variabel bebas atau independen pada penelitian ini adalah
relaksasi autogenik.
2. Variabel terikat atau dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel
bebas atau independen. Variabel terikat atau dependen pada penelitian ini
adalah intensitas nyeri post operasi sectio caesarea.
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara penelitian, patokan
duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian
tersebut. Hipotesis berperan mengarahkan dalam mengidentifikasi variabel-
variabel yang diteliti atau diamati (Notoatmodjo, 2012). Adapun hipotesis untuk
penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
Hipotesis alternatif (Ha) “Ada pengaruh relaksasi autogenik terhadap
penurunan intensitas nyeri pada pasien post operasi sectio caesarea”.
40
F. Definisi Operasional
Menurut (Notoatmodjo, 2012) definisi operasional adalah batasan pada
variabel-variabel yang diteliti agar variabel tersebut dapat diukur dengan
menggunakan instrumen atau alat ukur. Definisi operasional dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi operasional Cara ukur Alat ukur
Hasil ukur
Skala Ukur
Variabel Bebas 1. Relaksasi
autogenik Merupakan teknik relaksasi dari diri sendiri yang berupa visualisasi yang dibimbing dengan kata-kata atau kalimat pendek seperti tubuh merasakan berat dan hangat, membayangkan denyut jantung dan pernafasan teratur, merasakan aliran darah dalam perut terasa hangat, dan kepala terasa sangat dingin, yang masing-masing diulang sebanyak tiga kali selama kurang lebih 20 menit.
- - - -
Variabel Terikat 2 Nyeri post
operasi sectio caesarea
Rasa nyeri yang dirasakan oleh responden di daerah luka setelah operasi sectio caesarea.
Wawancara dan observasi
Numeric Rating Scale (NRS)
0 - 10 Ratio
41
G. Pengumpulan Data
1. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk
pengumpulan data, yang dapat berupa kuisioner, formulir observasi, formulir-
formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan data dan sebagainya
(Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode
wawancara dalam pengumpulan data nyeri pasien. Wawancara merupakan
teknik pengambilan data, dimana peneliti mendapatkan keterangan secara
lisan dari seseorang. Data diperoleh dengan melakukan wawancara mengenai
pengalaman nyeri pasien dan nyeri yang dirasa kemudian data diukur dengan
menggunakan lembar observasi berupa alat ukur skala nyeri Numeric Ratting
Scale (NRS).
2. Alat dan Bahan Penilitian
Alat pengumpulan data adalah alat–alat yang digunakan dalam
mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010). Alat dan bahan yang digunakan
dalam penilitian ini adalah lembar observasi berupa alat ukur skala nyeri
Numeric Rating Scale. Pada penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji
validitas karena peneliti menggunakan alat ukur NRS (Numeric Rating Scale)
yang telah diuji validitas sebelumnya dengan nilai uji validitas r=0,90 dan
pada penelitian ini, peneliti tidak melakukan uji reliabilitas karena peneliti
menggunakan alat ukur NRS (Numeric Rating Scale ) yang telah dilakukan uji
validitas dengan hasil menunjukkan reliabilitas lebih dari 0,95 pada penelitian
Nurhayati & Andriani (2015) tentang Pengaruh Teknik Relaksasi Autogenik
Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Ibu Post Operasi Sectio Caesarea di
Ruang Perawatan V/VI RS. Dustira Cimahi.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Notoatmodjo, 2010). Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh
dengan cara peneliti melakukan wawancara pada pasien mengenai skala nyeri
yang dirasakan setelah 6 jam post operasi sectio caesarea sebelum dilakukan
42
intervensi dan setelah dilakukan teknik relaksasi autogenik dengan mengisi
lembar instrumen Numeric Rating Scale.
H. Tahapan Pelaksanaan Penlelitian
1. Langkah-langkah persiapan penelitian
a. Menyusun proposal penelitian
b. Mendapatkan izin penelitian secara akademis untuk dilakukannya
penelitian di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun
2019.
c. Mempersiapkan rencana penelitian dan alat yang diperlukan dalam
penelitian
d. Menentukan waktu dan lokasi untuk melakukan penelitian.
2. Pelaksanaan Penelitian Kelompok Eksperimen
a. Langkah prosedur administrasi dalam rangka memperoleh izin
penelitian dari pihak terkait.
b. Peneliti melakukan identifikasi pasien yang memenuhi kriteria inklusi
kemudian menjelaskan kepada pasien yang memenuhi kriteria inklusi
mengenai tujuan penelitian dan prosedur penelitian yang akan
dilakukan, jika pasien bersedia menjadi subjek penelitian maka pasien
akan menandatangani informed concent.
c. Peneliti membuat kontrak dengan subjek untuk pelaksanaan teknik
relaksasi yang akan dilakukan selama kurang lebih 20 menit.
d. Peneliti memberi penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan,
yakni wawancara dan tindakan relaksasi autogenik
e. Peneliti meminta responden menuliskan skala pengukuran nyeri
sebelum dilakukannya relaksasi autogenik
f. Peneliti menjelaskan SOP relaksasi autogenik kemudian responden
melakukan teknik relaksasi nafas dalam terlebih dahulu, selanjutnya
setelah pasien rileks pasien melakukan relaksasi autogenik dengan
diobservasi oleh peneliti.
43
g. Peneliti meminta responden kembali menuliskan skala pengukuran
nyeri setelah dilakukannya teknik relaksasi autogenik.
h. Setelah data terkumpul peneliti memeriksa kembali kelengkapan data
yang telah diperoleh.
i. Memproses data dengan menggunakan data yang terkumpul dengan
menggunakan bantuan komputer.
j. Setelah analisa statistik selesai kemudian dibuat pembahasan dan
kesimpulan yang disusun ke dalam laporan hasil penelitian.
3. Pelaksanaan Penelitian Kelompok Kontrol
a. Langkah prosedur administrasi dalam rangka memperoleh izin
penelitian dari pihak terkait.
b. Peneliti melakukan identifikasi pasien yang memenuhi kriteria inklusi
kemudian menjelaskan kepada pasien yang memenuhi kriteria inklusi
mengenai tujuan penelitian dan prosedur penelitian yang akan
dilakukan, jika pasien bersedia menjadi subjek penelitian maka pasien
akan menandatangani informed concent.
c. Peneliti membuat kontrak dengan subjek untuk pelaksanaan teknik
relaksasi nafas dalam yang akan dilakukan.
d. Peneliti memberi penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan,
yakni wawancara dan tindakan relaksasi nafas dalam.
e. Peneliti meminta responden menuliskan skala pengukuran nyeri
sebelum dilakukannya relaksasi nafas dalam.
f. Peneliti menjelaskan SOP relaksasi nafas dalam dan kemudian subjek
melakukan teknik relaksasi nafas dalam dengan diobservasi oleh
peneliti.
g. Peneliti meminta responden kembali menuliskan skala pengukuran
nyeri setelah dilakukannya teknik relaksasi nafas dalam.
h. Setelah data terkumpul peneliti memeriksa kembali kelengkapan data
yang telah diperoleh.
i. Memproses data dengan menggunakan data yang terkumpul dengan
menggunakan bantuan komputer.
44
j. Setelah analisa statistik selesai kemudian dibuat pembahasan dan
kesimpulan yang disusun ke dalam laporan hasil penelitian
I. Etika Penelitian
Menurut Milton (1999) dalam buku Metodologi Penelitian Kesehatan yang
dikemukakan oleh Soekidjo Notoatmodjo (2012) bahwa secara garis besar, dalam
melaksanakan sebuah penelitian ada empat prinsip yang harus dipegang teguh,
yakni:
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity)
Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek penelitian untuk
mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti melakukan penelitian tersebut.
Disamping itu, peneliti juga memberikan kebebasan kepada subjek untuk
memberikan informasi atau tidak memberikan informasi (berpartisipasi).
Sebagai ungkapan, peneliti menghormati harkat dan martabat subjek
penelitian, peneliti seyogianya mempersiapkan formulir persetujuan subjek
(inform concent) yang mencakup:
a. Penjelasan manfaat penelitian.
b. Penjelasan kemungkinan risiko dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan.
c. Penjelasan manfaat yang didapatkan.
d. Persetujuan peneliti dapat menjawab pertanyaan yang diajukan subjek
berkaitan dengan prosedur penelitian.
e. Persetujuan subjek dapat mengundurkan diri sebagai objek penelitian kapan
saja.
f. Jaminan anonimitas dan kerahasiaan terhadap identitas dan informasi yang
diberikan oleh responden.
2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect for
privacy and confidentiality)
Setiap orang mempunyai hak-hak dasar individu termasuk privasi dan
kebebasan individu dalam memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk tidak
memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh sebab itu, peneliti
tidak diperkenankan menampilkan informasi mengenai identitas dan menjaga
45
kerahasiaan identitas subjek. Peneliti sebaiknya menggunakan coding sebagai
pengganti identitas responden.
3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an
inclusiveness)
Prinsip keterbukaan dana adil perlu dijaga oleh peneliti dengan kejujuran,
keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk itu, lingkungan penelitian perlu
dikondisikan sehingga memenuhi prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan
prosedur penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek penelitian
memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender,
agama, etnis, dan sebagainya.
4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan (balancing
harms and benefits)
Sebuah penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi
masyarakat pada umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya. Peneliti
hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan bagi subjek. Oleh
sebab itu, pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau paling tidak
mengurangi rasa sakit, cidera, stres, maupun kematian subjek penelitian.
5. Persetujuan riset (informed consent)
Informed consent merupakan proses pemberian informasi yang cukup dapat
dimengerti kepada responden mengenai partisipasinya dalam suatu penelitian.
Peneliti memberikan informasi kepada responden tentang hak-hak dan tanggung
jawab mereka dalam suatu penelitian dan mendokumentasikan sifat kesepakatan
dengan cara menandatangani lembar persetujuan riset bila responden bersedia
diteliti, namun apabila responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan
memaksa (Hidayat, 2007).
6. Kejujuran (veracity)
Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran. Prinsip veracity
berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran.
Peneliti akan memberikan informasi yang sebenar-benarnya yang responden alami
sehingga hubungan antara peneliti dan responden dapat terbina dengan baik dan
penelitian ini dapat berjalan dengan baik (Hidayat, 2007).
46
J. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
Proses pengolahan data terdapat langkah yang harus ditempuh
diantaranya:
a. Editing
Hasil wawancara dan observasi yang diperoleh harus dilakukan
penyuntingan terlebih dahulu. Perlu dilakukan pengecekan apakah data sudah
benar atau belum. Pada penelitian ini hasil wawancara telah dilakukan
pengecekan kebenaran data yang dilakukan oleh peneliti.
b. Coding
Setelah dilakukan proses editing, selanjutnya dilakukan tahap coding.
Coding adalah proses mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi
data angka atau bilangan. Penelitian ini menggunakan coding untuk memeberi
kode pada usia responden yakni 1 untuk responden pada usia remaja akhir
(17-25 tahun), 2 untuk responden usia dewasa awal (26-35 tahun), 3 untuk
responden usia dewasa akhir (36-45 tahun). Peneliti juga menggunakan coding
pekerjaan responden dengan kode 1 untuk responden dengan pekerjain (Ibu
Rumah Tangga) dan 2 untuk (pegawai negri sipil). Suku bangsa responden
dangan kode 1 (Lampung), 2 (Jawa), dan 3 (Palembang). Pada riwayat operasi
responden dengan kode 1 untuk responden dengan pertama kali operasi dan 2
untuk responden bukan pertama kali operasi.
c. Processing
Pada tahap ini diperlukan ketelitian dari orang yang melakukan “data
entry” ini. Apabila tidak dilakukan dengan benar maka akan terjadi bias,
meskipun hanya memasukkan data saja. Pada penelitian ini digunakan analisis
dengan bantuan program komputer.
d. Cleaning
Tahap ini dilakukan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di
entry apakah ada kesalahan atau tidak (Notoatmodjo, 2012). Peneliti
mengecek kembali data yang telah dientry valid atau tidak, jika data valid dan
47
tidak terdapat missing pada data yang telah di entry, kemudian data dilakukan
analisis.
2. Analisa Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Analisis Univariat
Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan terhadap tiap variabel
dari hasil penelitian yang pada umumnya dalam analisa ini hanya
menghasilkan distribusi dan persentase. Untuk data numerik digunakan
nilai mean atau rata-rata, median, dan standar deviasi (Notoatmodjo,
2012). Analisis pada penelitian ini dilakukan dengan mermbuat tabel
distribusi frekuensi dengan mengelompokkan intensitas nyeri post operasi
sectio caesarea sebelum dan sesudah perlakuan. Apabila telah dilakukan
analisis univariat, hasilnya akan diketahui karakteristik atau distrbusi
setiap variabel, dan dapat dilanjutkan analisis bivariat
(Notoatmodjo,2010). Pada penelitian ini analisa univariat dilakukan
dengan bantuan program komputer.
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang digunakan terhadap dua variabel
yang diduga berhubu`ngan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2012). Analisis
bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variable independen
(relaksasi autogenik) dengan variable dependen (nyeri post operasi sectio
caesarea). Pada penelitian ini data berdistribusi normal maka digunakan
analisis t-test dikarenakan variabel pertama di dalam penelitian ini
berbentuk kategorik (nominal) dan variabel keduanya berbentuk numerik
(rasio).
Uji T statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini adalah independent sampel t-test. Uji independent sampel t-
test digunakan untuk dua kelompok sampel yang dibandingkan
mempunyai subjek yang berbeda.
48
Sebelumnya untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau
tidak digunakan Uji Shapiro-Wilk dikarenakan jumlah sampel dalam
penelitia ini < 50 responden. Berdasarkan rumus dan pengolahan data
yang dilakukan, maka jika didapatkan nilai :
1) Probalitas (pvalue) ≤ α (0,05) maka Ha diterima yang berarti Ho
ditolak artinya “Ada Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea
di Ruang Delima RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
2019”
2) Probalitas (pvalue) ≥ α (0,05) ) maka Ha ditolak dan Ho diterima yang
artinya “Tidak Ada Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap
Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea
di Ruang Delima RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
2019”