bab iii metode penelitian 3.1.1. -...

16
44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Prosedur dan Lokasi Penelitian 3.1.1. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut Sugiyono (2010: 9) Jenis-jenis metode penelitian juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamian/ natural setting obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar/ basic research, penelitian terapan dan penelitian pengembangan. Metode Penelitian Esperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan/ treatment tertentu. Menurut teori diatas, jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dimana secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan membandingkan hasil perlakuan. 3.1.2. Desain penelitian Desain eksperimen yang digunakan peneliti adalah Quasi (Nonequevalent Grup Desain). Dimana dalam desain ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak dipilih secara random. Diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan untuk kelompok eksperimen (O 1 ) dan kelompok kontrol (O 3 ). Secara homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen (X) , dan pengaruh pembelajaran (O 2 &O 4 ).

Upload: nguyenngoc

Post on 28-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

44

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis, Prosedur dan Lokasi Penelitian

3.1.1. Jenis penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian Eksperimen. Menurut

Sugiyono (2010: 9) Jenis-jenis metode penelitian juga dapat

diklasifikasikan berdasarkan tujuan, dan tingkat kealamian/ natural setting

obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat

diklasifikasikan menjadi penelitian dasar/ basic research, penelitian

terapan dan penelitian pengembangan. Metode Penelitian Esperimen

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

perlakuan/ treatment tertentu.

Menurut teori diatas, jenis penelitian ini menggunakan penelitian

eksperimen yaitu penelitian yang bertujuan untuk menyelidiki

kemungkinan hubungan sebab akibat dimana secara nyata ada kelompok

perlakuan dan kelompok kontrol dan membandingkan hasil perlakuan.

3.1.2. Desain penelitian

Desain eksperimen yang digunakan peneliti adalah Quasi

(Nonequevalent Grup Desain). Dimana dalam desain ini terdapat dua

kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang tidak

dipilih secara random. Diberikan pretest untuk mengetahui keadaan awal

adakah perbedaan untuk kelompok eksperimen (O1) dan kelompok

kontrol (O3). Secara homogenitas, hasil pretest yang baik adalah bila nilai

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara

signifikan. Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen (X) , dan

pengaruh pembelajaran (O2&O4).

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

45

Desain eksperimen

Nonequevalent Control Grup Desain

01 X1 02

03 X2 04

Gambar 4

Desain Penelitian (Sugiyono, 2010:79)

Keterangan :

01 = Pretest untuk kelompok eksperimen untuk mengetahui keadaan

awal.

03 = Pretest untuk kelompok kontrol untuk mengetahui keadaan awal.

X1 = Treatment/perlakuan untuk kelompok eksperimen yaitu kelas IVA

SDN Lemahireng 01 dan kelas IVA SDIT Permata Bunda,

pembelajaran dengan menggunakan model Inquiry Learning.

X2 = Treatment/perlakuan untuk kelompok kontrol yaitu kelas IVB SDN

Lemahireng 01 dan kelas IVB SDIT Permata Bunda, pembelajaran

dengan menggunakan model Discovery Learning.

02 = Posttest untuk kelompok eksperimen setelah mengikuti

pembelajaran dengan model Inquiry Learning.

04 = Posttest untuk kelompok kontrol setelah mengikuti pembelajaran

Discovery Learning.

3.1.3. Populasi dan Sampel

3.1.3.1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2009:39). Populasi pada penelitian ini

adalah SD Gugus Kartika, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

SD Gugus Kartika terdiri dari 6 sekolah yaitu SDN Lemahireng 01

(SD Inti), SDN Lemahireng 02, SDN Lemahireng 03, SDN

Lemahireng 05, SDN Harjosari 01, SDIT Permata Bunda, dan

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

46

semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa dari semua

SD Gugus Kartika tersebut.

Tabel 4

SD Gugus Kartika Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

Kelas IV Status Sekolah

1 SDN Lemahireng 01 IVA = 30

IVB = 30

SD Inti

2 SDN Lemahireng 02 31 SDN Imbas dekat inti

3 SDN Lemahireng 03 24 SD Imbas jauh dari Inti

4 SDN Lemahireng 05 18 SD Imbas jauh dari inti

5 SDN Harjosari 01 43 SD Imbas dekat inti

6 SDIT Permata

Bunda

IVA = 28

IVB = 28

SD Swasta

Jumlah 234

3.1.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 81). Sampel dari

penelitian ini adalah siswa kelas IVA SDN Lemahireng 01 dan kelas

IVA SDIT Permata Bunda sebagai kelas eksperimen serta kelas IVB

SDN Lemahireng 01 dan kelas IVB SDIT Permata Bunda sebagai

kelas kontrol. Keempat kelas tersebut mempunyai jumlah kelas IVA

SDN Lemahireng 01 adalah 30 siswa, kelas IVA SDIT Permata

Bunda adalah 28 siswa, kelas IVB SDN Lemahireng 01 adalah 30

siswa dan kelas IVB SDIT Permata Bunda adalah 28 siswa.

3.1.3.3. Teknik Pengambilan Sampel.

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan

sampel (Sugiyono. 2012: 81). Pada penelitian ini menggunakan

teknik sampling Cluster Sampling (Area Sampling) karena penelitian

pada gugus sekolah dasar. Teknik sampling daerah digunakan untuk

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

47

menentukan sampel bila objek yang diteliti atau sumber sangat luas

(Sugiyono, 2012: 83). Pada SD Gugus Kartika terdapat 6 Sekolah

Dasar yaitu SDN Lemahireng 01 (SD Inti), SDN Lemahireng 02,

SDN Lemahireng 03, SDN Lemahireng 05, SDN Harjosari 01, dan

SDIT Permata Bunda. Karena cakupan sangat luas dan karena

keterbatasan waktu dan biaya, maka peneliti mengambil 4 kelas IV

yang mewakili satu Gugus Kartika yaitu SDN Lemahireng 01 (SD

Inti) kelas IVA dan kelas IVB, serta SDIT Permata Bunda kelas IVA

dan kelas IVB.

3.1.4. Lokasi Penelitian

Penelitian ini mengambil lokasi di SDN Lemahireng 01 dan SDIT

Permata Bunda, Gugus Kartika Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

tepatnya pada kelas IV semester II tahun pelajaran 2014/2015.

3.2.Variabel Penelitian

Macam variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.2.1. Variabel Independen

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah

penggunaan model Inquiry Learning dengan model Discovery Learning.

3.2.2. Variabel Dependen

Yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah hasil

belajar siswa kelas IVA dan kelas IVB SDN Lemahireng 01 serta kelas

IVA dan kelas IVB SDIT Permata Bunda, Gugus Kartika Kecamatan

Bawen, Kabupaten Semarang mata pelajaran IPA materi Perubahan

Lingkungan Semester II tahun ajaran 2014/2015.

3.2.3. Definisi Operasional

Definisi operasional pada variabel bebas (x) dalam penelitian ini

adalah model pembelajaran Inquiry Learning dan Discovery Learning.

model Inquiry Learning dan Discovery Learning adalah model

pembelajaran yang membantu siswa untuk menemukan konsep dan prinsip

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

48

sendiri. Sedangkan batasan untuk variabel dependen (y) yaitu hasil belajar

IPA kelas III.

3.3.Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.3.1. Teknik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yaitu cara yang digunakan untuk

mengumpulkan atau memperoleh data dalam penelitian. Berikut teknik

pengumpulan data yang digunakan :

1. Tes

Alat yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini

adalah tes formatif hasil yang dilaksanakan dalam bentuk soal pilihan

ganda. Tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata

pelajaran IPA materi perubahan lingkungan kelas IV semester 2 SDN

Lemahireng 01 serta SDIT Permata Bunda yang terletak di Kecamatan

Bawen Kabupaten Semarang tahun ajaran 2014/2015.

2. Non Tes

Teknik non tes adalah pengukuran yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan siswa tanpa menggunakan tes. Penelitian ini menggunakan

teknik non tes berupa observasi.

3. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan sebagai bukti nyata dari penelitian yang telah

dilakukan tersebut. Disini peneliti mengambil foto dalam proses

mengajar sebagai bukti penelitian.

3.3.2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal tes dan

lembar observasi. Tes dilakukan untuk mengetahui hasil belajar siswa

antara siswa kelas kontrol dengan siswa kelas eksperimen. Jenis tes yang

digunakan adalah tes formatif berupa soal pilihan ganda. Kisi-kisi yang

digunakan untuk membuat soal tes berdasarkan KD yang telah ditetapkan

diambil dari silabus IPA kelas IV SD semester II.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

49

a. Instrumen Lembar Obervasi

Obervasi digunakan untuk mendapatkan data tentang

pencapaian pengajar dalam pemberian treatment di dalam kelas.

Observasi dilakukan terhadap proses pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran Inquiry Learning pada kelas

eksperimen dan Discovery Learning pada kelas kontrol. Jadi, saat

guru kelas mengajar dengan menggunakan model pembelajaran

tersebut di dalam kelas, peneliti mengamati dan mengisi lembar

pengamatan.

Berikut ini adalah lembar observasi terhadap proses

pembelajaran yang menggunakan model Inquiry Learning pada kelas

eksperimen:

Tabel 5

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelompok Eksperimen

No Kegiatan Aspek yang diamati No Item

1. Awal

pembelajaran

1. Mengkondisikan peserta didik untuk

mengikuti pembelajaran.

1

2. Melakukan apersepsi pembelajaran. 2

3. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 3

4. Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Inquiry Learnig

4

5. Melakukan motivasi pembelajaran. 5

2. Inti pelajaran Orientasi

1. Bertanya tentang angin

6

2. Memancing siswa untuk menyebutkan

pengertian angin dan nama-nama angin

yang mereka ketahui

7

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

50

No Kegiatan Aspek yang diamati No Item

Merumuskan masalah

3. Menampilkan video terjadinya angin

darat dan angin laut

8

4. Menampilkan video terjadinya hujan 9

5. Berdasarkan video tersebut siswa

merumuskan permasalahan

10

Merumuskan hipotesis

6. Membagi siswa kedalam beberapa

kelompok Inquiry

11

7. Melalui kerja kelompok siswa

mengidentifikasi tentang penyebab

perubahan lingkungan

12

Mengumpulkan data

8. Mengawasi dan mengarahkan jalannya

diskusi

13

9. Membantu penyelidikan kelompok

dengan menyediakan fasilitas untuk

membantu siswa memecahkan masalah

14

Menguji hasil

10. Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya

15

11. Mengarahkan siswa lain untuk bertanya

atau menanggapi hasil kerja kelompok

yang persentasi didepan kelas

16

Merumuskan kesimpulan

12. Bertanya jawab mengenai materi

pembelajaran

17

13. Bersama-sama merumuskan kesimpulan 18

3. Penutup 1. Melakukan refleksi 19

2. Memberikan soal evaluasi 20

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

51

Berikut ini adalah lembar observasi terhadap proses pembelajaran

yang menggunakan model Discovery Learning pada kelas kontrol:

Tabel 6

Kisi-Kisi Lembar Observasi Kelompok Kontrol

No Kegiatan Aspek yang diamati No Item

1. Awal

pembelajaran

1. Mengkondisikan peserta didik untuk

mengikuti pembelajaran.

1

2. Melakukan apersepsi pembelajaran. 2

3. Menjelaskan tujuan pembelajaran. 3

4. Menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran Discovery Learnig

4

5. Melakukan motivasi pembelajaran. 5

2. Inti pelajaran Stimulus

1. Bertanya kepada siswa tentang angin 6

2. Guru menampilkan video tentang

terjadinya angin darat dan angin laut

7

3. Guru menampilan video tantang

terjadinya hujan

8

Identifikasi Masalah

4. Guru membagi siswa ke dalam

beberapa kelompok Discovery

9

5. Memberikan suatu permasalahan pada

peserta didik.

10

6. Memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mengidentifikasi

permasalahan yang diberikan

11

Mengumpulkan Data

7. Guru meminta setiap kelompok untuk

mendiskusikan permasalah yang ada

pada lembar kerja kerja kelompok

12

8. Membimbing siswa merencanakan

kegiatan untuk menyelesaikan masalah

13

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

52

No Kegiatan Aspek yang diamati No Item

Mengolah Data

9. Mengawasi dan mengarahkan jalannya

diskusi

14

10. Membantu penyelidikan kelompok

dengan menyediakan fasilitas untuk

membantu siswa memecahkan masalah

15

Menguji Hasil

11. Masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil diskusi

kelompoknya

16

12. Mengarahkan siswa lain untuk bertanya

atau menanggapi hasil kerja kelompok

yang persentasi didepan kelas

17

Menyimpulkan

13. Bertanya jawab mengenai materi

pembelajaran

18

14. Bersama-sama merumuskan

kesimpulan

19

3. Penutup 1. Melakukan refleksi 20

2. Memberikan soal evaluasi 21

b. Tes tertulis

1. Tes awal adalah tes yang dilaksanakan sebelum kegiatan belajar

mengajar dengan suatu perlakukan yang diberikan. Tes ini digunakan

untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, serta

mengetahui tingkat kesetaraan siswa antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

53

Tabel 7

Kisi-kisi instrumen Soal Evaluasi Penelitian

Materi Pembelajaran Perubahan Lingkungan kelas IV

SD Gugus Kartika Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Semester II

Tahun Ajaran 2014/2015

Standar

Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator Item

Soal

Bentuk

Soal

10. Memahami

perubahan

lingkungan

fisik dan

pengaruhnya

terhadap

daratan

10.1. Mendeskripsikan

berbagai

penyebab

perubahan

lingkungan fisik

(angin, hujan,

cahaya matahari,

dan gelombang

air laut)

1. Mengidentifikasi

berbagai faktor

penyebab perubahan

lingkungan fisik

(terjadinya hujan,

angin, gelombang air

laut)

2. Menentukan

pengaruh perubahan

lingkungan yang di

sebabkan oleh hujan,

angin, cahaya

matahari, dan

gelombang air laut

3. Menjelaskan akibat

yang ditimbulkan

oleh hujan, angin,

cahaya matahari, dan

gelombang air laut

2, 3, 6,

7, 8,

11, 25,

28.

9,10,

12,13,

16,19,

21,22,

23,24,

26,27,

30.

1, 4, 5,

14, 15,

17, 18,

20, 29.

Pilihan

ganda

3.4.Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal adalah angka yang menunjukkan proposi

peserta didik yang menjawab betul suatu butir soal (Slameto, 2001). Semakin

rendah tingkat kesukaran berarti soal itu semakin sukar. Tingkat kesukaran

soal adalah peluang menjawab benar suatu soal pada tingkat kemampuan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

54

tertentu yang biasanya dinyatakan dalam bentuk indeks. Indeks tingkat

kesukaran (P), dapat dihitung dengan rumus:

Menurut Naniek Sulistya Wardani ( 2009:8:7), rentang skor tingkat

kesukaran berkisar 0 – 1, ditunjukkan pada tabel dibawah ini:

Rentang Skor Tingkat Kesukaran

0.00 – 0.27 Sukar

0.26 – 0.75 Sedang

0.76 – 1.00 Mudah

Tingkat kesukaran soal uraian menurut klarifikasi Puspendik dalam

Rahma Zulaiha (2008:34) diperoleh melalui perhitungan dengan

menggunakan rumus:

TK : Mean / Skor Maksimum

Keterangan :

TK : Tingkat kesukaran soal uraian

Mean : Rata-rata Skor siswa

Skor Maksimum : Skor maksimum perolehan soal.

3.5. Uji Instrumen Penelitian

3.5.1. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk

menguji instrumen tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes

individual setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

Inquiry Learning. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu

diuji cobakan di kelas uji coba yaitu di kelas IV SDN Harjosari 01

P = Jumlah peserta didik yang menjawab benar dibagi dengan jumlah

peserta didik keseluruhan atau

P = Proposi peserta didik yang menjawab dengan benar

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

55

Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang. Menurut Sujana, (2010: 12)

Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang

dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya dinilai.

Untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada

(Corrected Item-Total Correlation). Selanjutnya untuk menentukan suatu

item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman Ali (1978: 105) dapat

digunakan pedoman nilai koefisien kolerasi sebagai berikut:

0,00 – 0,20 = dianggap tidak ada validitas

0,21 – 0,40 = validitas rendah

0,41 – 0,60 = validitas sedang

0,61 – 0,80 = validitas tinggi

0,81 – 1,00 = validitas sempurna

Untuk uji validitas soal tes akhir setelah dianalisis dengan

menggunakan bantuan SPSS for windows version 18.0, dapat diketahui

bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang diujikan terdapat 5 soal yang tidak

valid, yaitu soal nomor 19 dengan corrected item-Total correlation sebesar

0,513; nomor 23 dengan corrected item-Total correlation sebesar 0,050;

nomor 26 dengan corrected item-Total correlation sebesar 0,148; nomor

27 dengan corrected item-Total correlation sebesar 0,247; dan yang

terakhir nomor 28 dengan corrected item-Total correlation sebesar 0,195.

Untuk soal nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18,

20, 21, 22, 24, 25, 29, 30 dinyatakan valid karena memiliki nilai corrected

item-Total correlation lebih dari 0,301.

3.5.2. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah secara keseluruhan dinyatakan valid atau handal dalam

mengukur apa yang hendak diukur, maka selanjutnya instrumen-instrumen

tersebut perlu dilihat konsistensinya yaitu dengan mengukur reliabilitas

dari masing-masing variabel. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan

bantuan komputer menggunakan program SPSS Release 18.0 dengan

syarat Cronbach Alpha lebih besar daripada 0,60 maka pertanyaan tersebut

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

56

dikatakan reliabel. Tabel di bawah ini dapat dilihat hasil pengujian

reliabilitas dari item-item pertanyaan yang diajukan.

Uji reabilitas dimaksudkan untuk menjamin ketepatan atau keajegan

instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal,

konsisten, dan stabil, sehingga bila digunakan berkali-kali akan

menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas alat

pengukur data dalam penelitian ini dengan menggunakan Alpha

croncbrach. Besarnya koefisien Alpha merupakan tolak ukur dari tingkat

reliabilitasnya. Tahap uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan

menggunakan program SPSS 18.0 for windows/ statistical product and

service solutions.

Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk

menguji instrumen tiap butir soal yang nantinya akan digunakan dalam tes

individu setelah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

inkuiri. Untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji

cobakan di kelas uji coba yaitu kelas IV SDN Harjosari 01 Kec. Bawen.

Reliabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut

dalam menilai apa yang dinilainya, artinya, kapan pun penilaian tersebut

digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2008: 16).

Dapat diartikan sejauh mana instrumen dapat diandalkan, Uji reliabilitas

penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan

oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reliabilitas

instrumen menggunakan kriteria sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : tidak dapat diterima

0,7< ≤ 0,8 : dapat diterima

0,8< ≤ 0,9 : reliabilitas bagus

α > 0,9 : reliabilitas memuaskan

Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas pada tabel 3.2 (terlampir)

diketahui bahwa instrumen-instrumen dalam penelitian ini memenuhi

pengujian reliabilitas. Hal ini diketahui besarnya Cronbach Alpha lebih

besar daripada 0,60. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa variabel-

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

57

variabel dalam penelitian ini secara keseluruhan konsisten dalam

mengukur apa yang diukur.

3.6. Teknik Analisis Data

3.6.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menentukan analisis data, yaitu

menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran Inquiry Learning dan nilai siswa pada

kelas kontrol yang mengajar dengan menggunakan metode pembelajaran

Discovery Learning, apabila data berdistribusi normal maka dapat

digunakan statistika parametrik sedangkan apabila data tidak berdistribusi

normal maka digunakan statistik nonparametrik.

Untuk keperluan analisis data selanjutnya, maka akan lebih mudah

dan lancar bila variabel-variabel yang diteliti mengikuti distribusi tertentu.

Dari teori kemungkinan apabila populasi yang diteliti berdistribusi normal

maka konklusi bisa diterima, tetapi apabila populasi tidak berdistribusi

normal maka konklusi berdasarkan teori tidak berlaku. Oleh sebab itu,

sebelum mengambil keputusan berdasarkan teori tersebut perlu diperiksa

terlebih dahulu normalitas distribusinya, apakah pada taraf signifikansi

tertentu atau tidak. Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk

mengetahui normal tidaknya distribusi penelitian masingmasing variabel

penelitian. Uji normalitas data penelitian ini menggunakan uji normalitas

Kolmogorov-Smirnof (Santoso 1999:311).

Data dianalisis dengan bantuan komputer program SPSS versi 18.

Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas >

0,05 maka data penelitian berdistribusi normal. Di samping menggunakan

uji Kolmogorov Smirnov analisis kenormalan data ini juga didukung dari

Plot of Regression Standardized Residual. Apabila grafik yang diperoleh

dari output SPSS ternyata diperoleh titik-titik yang mendekati garis

diagonal, dapat disimpulkan bahwa model regresi berdistribusi normal.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

58

Teknik analisis uji normalitas data penelitian menggunakan Uji

Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS for windows

version 18,0 dapat dilihat bahwa dari Uji normalitas data nilai siswa kelas

IV SDN Lemah Ireng 02 dengan kolmogorov-Smirnov Test di peroleh

nilai KSZ sebesar 0,871 dan Asymp. Sig. Sebesar 0,433 lebih besar dari α

(0,05) maka dapat disimpulkan data distribusi normal sehingga model

regresi sudah memenuhi asumsi normalitas dan layak di pakai dan

dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.

Teknik analisis uji normalitas data penelitian menggunakan Uji

Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan program SPSS for windows

version 18 dapat dilihat bahwa dari Uji normalitas data nilai siswa kelas IV

A SDIT Permata Bunda dengan kolmogorov-Smirnov Test di peroleh nilai

KSZ sebesar 0,975 dan Asymp. Sig. Sebesar 0,298 lebih besar dari α

(0,05) maka dapat disimpulkan data distribusi normal sehingga model

regresi sudah memenuhi asumsi normalitas dan layak di pakai dan

dilanjutkan ke tahap pengujian selanjutnya.

3.6.2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas varian bertujuan untuk menentukan apakah varian

kedua kelompok homogen atau tidak. Untuk menguji homogenitas varian

digunakan rumus sebagai berikut:

(Sugiyono, 2010: 140), hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai Ftabel

pada taraf signifikansi 5%. Kedua varian homogen jika Fhitung < Ftabel.

dk pembilang nb - 1 dan dk penyebut nk - 1. Uji homogenitas varian ini

bisa menggunakan software SPSS 18.0 yaitu analyze-comperemean-

aneway Anova.

3.6.3. Uji Beda Rata-rata

Uji Beda Rata-Rata dengan Uji t dua Samples Bebas atau

Independent Samples t test digunakan untuk menguji apakah ada

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1.1. - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16079/3/T1_292011105_BAB... · semuanya terdapat 8 kelas IV atau berjumlah 234 siswa

59

perbedaan antara dua kelompok sampel yang bebas (Dwi Priyatno, 2011:

155).

Sebelum dilakukan uji t test (Independent Samples t test)

sebelumnya dilakukan uji kesamaan varian (homogenitas) dengan F test

(Levena,s Test), artinya jika varian sama, maka uji t menggunakan Equal

Variances Assumed (diasumsikan varian sama) dan jika varian berbeda

menggunakan Equal Variances Not Assumed (diasumsikan varian

berbeda), dan jika varian berbeda menggunakan Equal Variances Not

Assumed (Dwi Priyatno, 2010: 35).

3.6.4. Uji Hipotesis

Tahap Uji Beda Rata-Rata dengan Uji Independent T Test ini

menggunakan program SPSS Statistics 18 for windows.

Hipotesis penelitian ini disampaikan sebagai berikut:

Ho: Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa

menggunakan model Inquiry Learning dan model Discovery Learning.

Ha: Ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa

menggunakan model Inquiry Learning dan model Discovery

Learning

Hasil penelitian tersebut kemudian dituangkan dalam bentuk

hipotesis statistik sebagai berikut:

Ho: μIL = μDL

Ha: μIL μDL