bab iii metode penelitian 3.1. waktu dan tempat...

19
39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan Desember 2011 bertempat di SMK PGRI 02 Salatiga. Berikut adalah jadwal penelitian di SMK PGRI 02 Salatiga : No. hari Tanggal Keterangan 1. Rabu 3 Agustus 2011 Uji coba instrument 2. Senin 15 Agustus 2011 Pretest penelitian 3. Senin 3 Oktober 2011 Pertemuan pertama 4. Sabtu 8 Oktober 2011 Pertemuan kedua 5. Rabu 12 Oktober 2011 Pertemuan ketiga 6. Selasa 18 Oktober 2011 Pertemuan keempat 7. Sabtu 29 Oktober 2011 Pertemuan kelima 8. Senin 14 November 2011 Pertemuan keenam 9. Selasa 22 November 2011 Pertemuan ketujuh 10. Sabtu 26 November 2011 Pertemuan kedelapan 11. Senin 28 November 2011 Postest penelitian Tabel 3.1. Jadwal penelitian di SMK PGRI 02 Salatiga

Upload: trinhtuyen

Post on 06-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2011 sampai dengan Desember

2011 bertempat di SMK PGRI 02 Salatiga. Berikut adalah jadwal penelitian di SMK

PGRI 02 Salatiga :

No. hari Tanggal Keterangan

1. Rabu 3 Agustus 2011 Uji coba instrument

2. Senin 15 Agustus 2011 Pretest penelitian

3. Senin 3 Oktober 2011 Pertemuan pertama

4. Sabtu 8 Oktober 2011 Pertemuan kedua

5. Rabu 12 Oktober 2011 Pertemuan ketiga

6. Selasa 18 Oktober 2011 Pertemuan keempat

7. Sabtu 29 Oktober 2011 Pertemuan kelima

8. Senin 14 November 2011 Pertemuan keenam

9. Selasa 22 November 2011 Pertemuan ketujuh

10. Sabtu 26 November 2011 Pertemuan kedelapan

11. Senin 28 November 2011 Postest penelitian

Tabel 3.1. Jadwal penelitian di SMK PGRI 02 Salatiga

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

40

3.2. Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen.

Penelitian eksperimen yang digunakan adalah eksperimen semu atau quasi eksperimen

yaitu dengan memasangkan subjek melalui pre test - post test dan kelompok kontrol

(dalam Ardhana, 2008). Kelompok ekperimen adalah kelompok yang akan diberi

perlakuan (bimbingan kelompok dengan metode bermain peran) sedangkan kelompok

kontrol adalah kelompok yang tidak diberi perlakuan sama sekali. Penelitian dilakukan

dengan cara memberikan perlakuan pada individu, dengan tujuan untuk mengetahui

akibat dari pemberian perlakuan tersebut terhadap perilaku individu yang diamati.

Manipulasi atau perlakuan yang dilakukan berupa tindakan tertentu kepada kelompok

dan setelah itu dilihat pengaruhnya. Karakteristik pertama yang selalu ada dalam

penelitian eksperimen adalah adanya tindakan manipulasi variabel yang secara

terencana dilakukan oleh si peneliti.

kelompok Nama test treatment Nama test

eksperiment Pre-test X ( bermain Peran / role play) Post-test

kontrol Pre-test ----------------------- Post-test

Tabel 3.2. Pola Kelompok Penelitian

Keterangan :

a. Pre-test (pengukuran/ observasi pertama, Empati sebelum diberi layanan

bimbingan kelompok dengan metode bermain peran (role play).

b. X : Perlakuan (Metode role play).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

41

c. Post-test/kondisi setelah perlakuan (pengukuran/observasi kedua, empati sesudah

diberi layanan bimbingan kelompok dengan metode bermain peran dengan

menggunakan tenyang sama dengan pengukuran yang pertama).

Untuk memperjelas eksperimen dalam penelitian ini, disajikan tahap-tahap

rancangan ekpserimen, yaitu :

a. Melakukan pre-test adalah pemberian tes kepada sampel penelitian sebelum

diadakan perlakuan layanan bimbingan kelompok dengan metode bermain peran (role

play).

b. Memberikan perlakuan (treatment) adalah pemberian layanan dan perlakuan

dengan layanan bimbingan kelompok, yang akan diberikan sebanyak 7-8 kali pertemuan

dengan durasi sekitar 45-60 menit.

c. Melakukan observasi dan mencatat hasil dari tiap treatment.

d. Melakukan post-test sesudah pemberian layanan bimbingan kelompok dengan

tujuan mengetahui hasil apakah layanan bimbingan kelompok dengan metode bermain

peran (role play) efektif.

Dalam penelitian ini manipulasi dilakukan dengan layanan bimbingan kelompok

dengan menggunakan metode bermain peran (role play). Sedangkan pengaruhnya

dilihat setelah kegiatan bimbingan kelompok, dengan membandingkan antara hasil pre-

test dan post-test yang diberikan kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Fungsi kelompok kontrol digunakan untuk mengetahui perbedaan yang mungkin tanpak

antara kelompok yang belum diberi treatment dengan kelompok yang sudah diberi

treatment( kelompok treatment).

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

42

Baik kelompok treatment dan kelompok kontrol diberi tes awal (pre-test) dan tes

akhir(post-test), yaitu berupa tes angket empati.

3.3. Subyek Penelitian

Subyek pada penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan administrasi

perkantoran( 2 kelas) di SMK PGRI 02 Salatiga, dengan jumlah sampel siswa sebanyak

24 siswa dari 73 siswa. Dari 24 sampel siswa akan dibagi menjadi dua, yaitu 12 siswa

sebagai kelompok eksperiment dan 12 siswa sebagai kelompok kontrol. Cara

pengambilan subyek penelitian menggunakan tehnik purposive sampling, Sesuai dengan

namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu

diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu

tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya.

3.4. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto 2002). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu

variabel independen dan dependen. Variabel independen/bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau penyebab. Pada penelitian ini, sebagai variabel independen adalah

bimbingan kelompok dengan metode role play. Sedangkan Varabel dependen /terikat

adalah variabel yang keberadaannya bergantung pada variabel bebas. Pada penelitian ini

variabel dependen adalah empati

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

43

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Dalam rangka untuk memperoleh data, maka penulis menggunakan metode

pengumpulan data sebagai berikut:

3.5.1. Metode Observasi (Pengamatan)

Metode observasi atau pengamatan digunakan dalam rangka mengumpulkan data

dalam suatu penelitian, merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian

untuk menyadari adanya suatu rangsangan tertentu yang diinginkan, atau suatu studi

yang disengaja dan sistematis tentang keadaan/fenomena sosial dan gejala-gejala psikis

dengan jalan mengamati dan mencatat (Mardalis, 1995: 63). Teknik observasi yang

penulis gunakan adalah metode observasi langsung, artinya penulis terjun langsung

dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan di SMK PGRI 02 khususnya kelas

administrasi perkantoran untuk mendapatkan data, data yang dikumpulkan dengan

metode ini adalah pengamatan layanan BK, dan masalah-masalah khususnya yang

berhubungan dengan empati teman sebaya siswa yang sering muncul.

3.5.2. Inventori empati

Dalam penelitian ini menggunakan inventori empati dari Eisenberg. Penelitian ini

menggunakan inventori empati yang disusun oleh Eisenberg (2002) terdiri dari 22 item

pernyataan. Prosedur pengisian Angket empati sangat mudah dan sederhana. Responden

diminta memilih jawaban “Sangat Tidak Setuju” (STS), “Tidak Setuju” (TS), “Setuju”

(S) dan “Sangat Setuju” (SS) terhadap item pernyataan yang tercantum pada angket

tersebut sesuai dengan keadaan dirinya. Pemberian skor pada setian item inventori :

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

44

4. Skor 4 untuk jawaban SS ( sangat setuju )

5. Skor 3 untuk jawaban S ( setuju )

6. Skor 2 untuk jawaban TS ( tidak setuju )

7. Skor 1 untuk jawaban STS sangat tidak setuju

3.5.3. Skala Empati

Konsep Sub Konsep

Indikator Sub Indikator No Item

Empati adalah sebuah respons afektif, penangkapan atau pemahaman keadaan emosi, dan memahami dan menginterprestasikan perasaan orang lain

1. Empati kognitif

1.1 Membayangkan perasaan orang lain

1.2 Memahami

keadaan orang lain

1. marah atau tersinggung terhadap seseorang

2. mengetahui suasana hati orang tua dengan melihat raut wajah mereka.

3. mengetahui seseorang sedang bahagia atau sedih melalui nada suara

1. mengetahui apakah

seseorang sedang senang dengan menatap wajah orang tersebut.

2. memperhatikan orang-orang membuka hadiah

3. berfikir dengan hati-hati tentang apa yang orang lain katakana

4. memperhatikan perasaan tidak bahagia orang lain

5. menebak akhir kalimat orang lain

6. berfikir jika setiap orang memiliki pendapat yang berbeda-beda

7. mengetahui dari pandangan wajah orang tua, apakah ini waktu yang tepat untuk meminta sesuatu dari mereka

1 5 9 2 3 4 6 7 11 12

2. Empati Afektif

Mengalami perasaan emosional orang

1. sedih saat melihat seseorang anak sedang sendirian

2. melihat seorang anak yang sedang menagis merasa

13 14

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

45

lain ingin ikut menangis 3. menangis ketika menonton

acara televisi 4. menjadi gundah ketika

melihat seorang anak terluka 5. beberapa lagu membuat

perasaan begitu sedih 6. merasakan orang lain yang

sedang menderita 7. ingin memberi sesuatu

kepada orang miskin 8. merasa terganggu ketika

melihat orang lain diganggu 9. merasa tidak nyaman ketika

orang tua tersinggung. 10. sedih ketika melihat

binatang sedang disakiti. 11. mengetahui akhir cerita dari

banyak film maupun buku-buku

12. mengerti keadaan orang lain dengan melihat dari sudut pandang orang tersebut

15 16 17 18 19 20 21 22 10 8

Tabel. 3.3. Kisi-kisi Skala Penilaian Penyusunan Empati

3.6. Tahap-Tahap Operasional Bermain Peran ( Role Play)

Dalam penelitian ini jenis bermain peran yang digunakan yaitu Peranan ulangan

(role-play repetition). Peranan utama dalam suatu drama atau simulasi dapat

dilakukan oleh setiap siswa secara bergiliran peran. Siswa diminta memerankan sebuah

simulasi dengan menyertakan beberapa siswa sebagai pengamat, dan peran dalam

simulasi tersebut diperankan secara bergantian atau rotasi.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

46

Dengan mengutip dari Shaftel dan Shaftel, E. Mulyasa (2003) mengemukakan

tahapan pembelajaran bermain peran meliputi :

a. menghangatkan suasana dan memotivasi peserta didik.

b. memilih peran.

c. menyusun tahap-tahap peran.

d. menyiapkan pengamat.

e. menyiapkan format pengamat.

f. tahap pemeranan.

g. diskusi dan evaluasi tahap diskusi dan evaluasi tahap I

h. pemeranan ulang.

i. diskusi dan evaluasi tahap II

j. membagi pengalaman dan pengambilan keputusan.

3.7. Sistematika dan Rencana Penilainan Pelaksanaan Bermain peran (Role play)

3.7.3. Panduan sistematika bermain peran

Role playing (bermain peran) merupakan suatu teknik pembelajaran untuk

menghadapi proses pemikiran dan perasaan yang majemuk secara efektif.

Sedangkan pengertian metode role playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan

pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa.

Konsep dasar bermain peran untuk meningkatkan empati adalah memainkan suatu

skenario yang diambil dari kehidupan sehari-hari dengan menghubungkan aspek

kognitif dan afektif siswa yang diperankan secara bergantian.

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

47

3.7.4. Tujuan

Tujuan umum dari bermain peran ini adalah suatu metode pembelajaran untuk

meningkatkan empati siswa dengan menggunakan Peranan ulangan (role-play

repetition).

Tujuan khusus metode bermain peran adalah :

• Siswa terampil dalam pembelajaran bermain peran.

• Siswa mampu menguasai teknik bermain peran.

• Mampu megembangkan aspek empati yang meliputi kognitif dan afektif siswa.

• bermain peran mendorong penggunaan berpikir kritis karena melibatkan analisis

dan pemecahan masalah.

3.7.5. Sasaran

Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa kelas XII jurusan

Administrasi Perkantoran SMK PGRI 02 Salatiga yang mempunyai skala penilaian

empatinya rendah. Siswa –siswa tersebut akan diberi layanan bimbingan kelompok

dengan menggunakan metode bermain peran.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

48

3.7.6. Sistematika pelaksanaan bermain peran ( role play ).

Pertemuan ke

Materi Indikator Uraian Kegiatan waktu

Pertemuan 1

Empati dan role play

- Siswa mampu memahami pengertian empati dan role play

- Siwa mampu menangkap infirmasi yang diberikan oleh penulis.

- Peneliti memberikan materi dan penjelasan empati dan role play kepada subyek penelitian

- Tanya jawab

45-60 menit

Pertemuan 2

Permainan peran

- Siswa mampu membayangkan perasaan orang lain

- Siswa mampu berimajinasi terhadap sudut pandang orang lain

- Penjelasan scenario - Pemeranan/bermain

peran - Evaluasi - Pemeranan ulang

secara bergantian

45-60 menit

Pertemuan 3

Permainan peran

- Siswa mampu membayangkan perasaan orang lain

- Siswa mampu berimajinasi terhadap sudut pandang orang lain.

- Penjelasan scenario - Pemeranan/bermain

peran - Evaluasi - Pemeranan ulang

secara bergantian

45-60 menit

Pertemuan 4

Permainan peran

- Siswa mampu memahami keadaan orang lain

- Siwa mampu mengambil perspektif orang lain

- Penjelasan scenario - Pemeranan/bermain

peran - Evaluasi - Pemeranan ulang

secara bergantian

45-60 menit

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

49

Pertemuan 5

Permainan peran

- Siswa mampu memahami keadaan orang lain

- Siwa mampu mengambil perspektif orang lain

- Penjelasan scenario - Pemeranan/bermain

peran - Evaluasi - Pemeranan ulang

secara bergantian

45-60 menit

Pertemuan 6

Permainan peran

- Siwa mampu mengalami perasaan emosional orang lain

- Siswa mampu merasakan perasaan emosional orang lain

- Penjelasan scenario - Pemeranan/bermain

peran - Evaluasi - Pemeranan ulang

secara bergantian

45-60 menit

Pertemuan 7

Permaian peran

- Siwa mampu mengalami perasaan emosional orang lain

- Siswa mampu merasakan perasaan emosional orang lain

- Penjelasan scenario - Pemeranan/bermain

peran - Evaluasi - Pemeranan ulang

secara bergantian

45-60 menit

Pertemuan

8

Pemantapan - Evaluasi

pertemuan 1-7

- Evaluasi 45-60 menit

Tabel. 3.4. Sistematika Pelaksanaan Role play

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

50

• Pertemuan 1 : Pembentukan kelompok dan pemberian materiKegiatan ini

merupakan kegiatan awal pertemuan dalam pelatihan bermain peran. Tujuannya adalah

agar terjadinya dinamika kelompok, di mana konselor dan remaja saling berkenalan satu

sama lain sehingga terjalin ikatan dalam kelompok, dan juga pemberian materi serta

informasi tentang materi empati dan bermain peran.

Pertemuan 2 – 7 : Pelaksanaan Bermain peran. Dalam pertemuan 2-7 ini, siswa sudah

mulai mempraktekkan role play dengan indikator scenario yang berbeda. Mula-mula

siswa diberikan pencelasan dari scenario dan setelah itu pembagian peran. Dari

pemeranan role play, disisakan 2 siswa sebagai tim penilai, dan dalam pergantian peran,

tim penilai ini jug berganti siswa, jadi semua dapat merasakan tokoh utama dan tim

penilai. Setiap pertemuan ini akan dilaksanakan satu kali scenario dan diulang dengan

peran yang bebeda. Setelah melakukan role play sesuai dengan scenario maka setelah

itu melakukan evaluasi dan penjelasan dari scenario tersebut.

Dalam pemeranan role play diambil 6 kali permainan karena dalam kisi-kisi

instrument dari Eisenberg terdapat tiga indikator yaitu, memahami perasaan orang lain,

membayangkan perasaan emosional orang lain dan, mengalami perasaan emosional

orang lain. Setiap indikator diisi denga dua skenario,dan setiap 1 kali pertemuan

memainkan satu skenario.

• Pertemuan 8 : Evaluasi dan Pemantapan

Pertemuan 8 ini adalah pertemuan yang terahkir dalam melakukan praktek metode

role play. Dalam pertemuan ini berisikan evaluasi dari hasil-hasil kekurangan dan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

51

manfaa role play yang telah dilaksanakan, serta pemantapan siswa tentang makna dan

manfaat role play dalam penggunaan empati di kehidupan sehari-hari.

3.7.7. Rencana Penilainan

Mempertimbangkan penilaian tim penilai yang diambil dari siswa itu sendiri, dan

juga penilaian peneliti, siswa dianggap bisa dan mampu memerankan dengan baik role

play jika :

a. Melalui metode role play, siswa mampu menangap dan memahami empati secara

mendalam.

b. Siswa mampu memerankan simulasi role play dengan totalitas dan lancar,

termasuk menangkap sifat-sifat dalam tokoh simulasi tersebut.

c. Siswa mampu menangkap aspek-aspek, manfaat dan fungsi empati yang

terkandung dalam simulasi role play.

Dalam penelitian ini, penilaian yang dilakukan tidaklah menjadi patokan dan

harga mati siswa dalam menangkap makna dan intisari dalam bermain peran untuk

meningkatkan empati siswa. Tetapi yang terpenting adalah siswa mampu menangkap

dam mengaplikasikan aspek-aspek empati kedalam kehidupan sehari-hari.

3.8. Reliabilitas dan validitas inventori empati

Sebelum penulis melakukan penelitian, maka terlebih dahulu dilakukan uji coba

instrument yang akan digunakan untuk penelitian. Guna untuk mengetahui validitas

(kesahian item) dan reliabelitas (keandalan item) instrument. Uji coba instrument

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

52

dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 3 Agustus 2011, pada jam 10.00 di kelas XII.C

Akuntansi, dengan jumlah 32 siswa.

Hasil uji validitas dan reliabelitas dapat terlihat pada tabel dibawah ini :

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item

Deleted

Corrected Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

item1 56.9375 73.544 .265 .871

item2 57.2188 68.951 .568 .858

item3 56.9063 68.023 .594 .857

item4 56.8750 68.887 .356 .867

item5 56.8125 68.544 .580 .857

item6 56.9688 69.773 .440 .862

item7 57.4063 69.668 .510 .860

item8 56.9063 68.023 .594 .857

item9 57.1563 70.910 .287 .868

item10 56.8438 68.523 .612 .857

item11 56.7188 71.370 .372 .864

item12 57.0000 71.355 .335 .865

item13 56.9063 70.023 .404 .863

item14 56.9688 66.612 .658 .854

item15 56.9375 73.028 .248 .867

item16 56.9375 69.609 .489 .860

item17 56.9688 70.870 .267 .870

item18 56.8125 69.899 .544 .859

item19 56.7188 67.628 .712 .854

item20 56.7188 71.951 .296 .867

item21 56.5313 71.418 .316 .866

item22 56.8750 68.048 .692 .855

Tabel 3.5. Validitas dan Reliabelitas Instrumen Empati

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

53

3.8.3. Validitas

Menurut Azwar (1997) validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti

sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur (tes) dalam

melakukan fungsi ukurnya. (Azwar, 2000) juga mengatakan Suatu item dikatakan valid

bila item tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang

sesuai dengan maksud pengukuran tersebut..� .Valid tidaknya suatu alat ukur tergantung

pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki

dengan tepat.

Validitas item dianalisis dengan Corrected Item Total Correlation yang menurut

Ali (1995) dapat dikatakan valid jika batasan r � 0,20 dengan kategori sebagai berikut :

0,00 – 0,20 : tidak valid

0,21 – 0,40 : validitas rendah

0,41 – 0,60 : validitas sedang

0,61 – 0,80 : validitas tinggi

0,81 – 1,00 : validitas sangat tinggi

Tabel uji validitas item empati bisa dilihat dalam table di bawah ini :

ITEM CORRECTED ITEM- TOTAL

CORRRELATION

KETERANGAN ITEM

Item 1 .265 Item valid

Item 2 .568 Item valid

Item 3 .594 Item valid

Item 4 .356 Item valid

Item 5 .580 Item valid

Item 6 .440 Item valid

Item 7 .510 Item valid

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

54

Item 8 .594 Item valid

Item 9 .287 Item valid

Item 10 .612 Item valid

Item 11 .372 Item valid

Item 12 .335 Item valid

Item 13 .404 Item valid

Item 14 .658 Item valid

Item 15 .248 Item valid

Item 16 .489 Item valid

Item 17 .267 Item valid

Item 18 .544 Item valid

Item 19 .712 Item valid

Item 20 .296 Item valid

Item 21 .316 Item valid

Item 22 .692 Item valid

Tabel 3.6. Validitas Item Empati

Berdasarkan uji Corrected Item-Total Correlation atau validitas item diperoleh

koefisien korelasi terendah r adalah 0,248 dan koefisien tertinggi r = 0,712 dengan

demikian 22 item tersebut dinyatakan valid karena koefisien korelasi per satuan item >

0,20. Item angket empati dapat digunakan untuk penelitian

3.8.4. Reliabilitas

Reliabilitas adalah sejauh mana alat ukur dapat memberikan hasil relatif sama

bila pengukuran kembali dilakukan terhadap subjek yang sama (Azwar, 1997). Alat

ukur yang reliabel yaitu apabila alat ukur itu digunakan untuk mengungkap masalah

yang sama walaupun untuk waktu yang berbeda memberikan hasil yang relatif sama.

apabila dalam pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

55

hasil yang relatif sama selama dalam diri subjek yang diukur memang belum berubah

dan dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α > 0.70.

Untuk mengetahui alat ukur reliabel, George dan Mallery (1995)

mengemukakan bahwa :

α > 0,9 sangat bagus (excellent)

α > 0,8 bagus (good)

α > 0,7 dapat diterima (acceptable)

α > 0,6 dapat dipertanyakan (questionable)

α > 0,5 jelek (poor)

α < 0,5 tidak dapa diterima (unacceptable)

Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.867 ( good) 22

Tabel 3.7. Reliabilitas instrument empati

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

56

Tabel uji reliabelitas item empati :

ITEM Cronbach's Alpha if Item Deleted

KETERANGAN ITEM

Item 1 .871 good Item 2 .858 good�

Item 3 .857 good�

Item 4 .867 good�

Item 5 .857 good�

Item 6 .862 good�

Item 7 .860 good�

Item 8 .857 good�

Item 9 .868 good�

Item 10 .857 good�

Item 11 .864 good�

Item 12 .865 good�

Item 13 .863 good�

Item 14 .854 good�

Item 15 .867 good�

Item 16 .860 good�

Item 17 .870 good�

Item 18 .859 good�

Item 19 .854 good�

Item 20 .867 good�

Item 21 .866 good�

Item 22 .855 good�

Tabel 3.8. Reliabelitas Item Impati

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/1682/4/T1_132007027_BAB II… · Sasaran dari pemberian layanan ini adalah sampel siswa

57

Berdasarkan uji reliabilitas instrument empati, diperoleh koefisien reliabilitas

alpha cronbach’s α = 0,867 > 0,7. Maka instrument yang digunakan termasuk dalam

kategori bagus (good).

3.9. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Mann

Whitney yaitu untuk melihat perbedaan nilai kelompok eksperimen/ percobaan pada tes

awal ( pre- test) dan tes akhir (post- test). Uji Mann Whitney mensyaratkan skala data

ordinal dalam pengujiannya (Sugiyono, 2010:153) dan skala data yang digunakan

penulis dalam penelitian ini adalah skala data ordinal.

Dalam bidang psikologi, uji Mann Whitney salah satunya digunakan untuk

membandingkan perilaku, maka uji Mann Whitney dapat digunakan sebagai teknik

analisis dalam penelitian ini. Dalam analisis ini, penulis dibantu dengan program SPSS

17.0 for windows.