bab iii metode penelitian 3.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/3767/4/t1...variabel tindakan...
TRANSCRIPT
20
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam yang dilaksanakan di kelas 4 SD Masehi Temanggung.
Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.
Subyek Penelitian ini adalah siswa kelas 2 sebanyak 26 siswa terdiri dari 14
siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Latar belakang kondisi ekonomi siswa
sangat beragam, ada yang berasal dari keluarga yang sangat mampu, dari keluarga
yang cukup mampu, dan juga ada pula yang berasal dari keluarga yang kurag
mampu. Pekerjaan orangtua/wali siswa juga beragam, ada yang PNS, pegawai
swasta, wiraswasta, karyawan, sampai buruh. Tidak semua orangtua/wali yang
peduli terhadap pendidikan anaknya. SD Masehi Temanggung telah banyak
meraih prestasi dalam bidang akademik maupun non akademik di tingkat
kecamatan atau kabupaten. Jumlah guru dan karyawan yang ada adalah 16 orang.
3.2. Variabel yang diteliti
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:94) variabel adalah gejala yang
bervariasi dan menjadi subyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian
suatu penelitian. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari
orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu. Dalam penelitian ini
menggunakan dua variabel yaitu variabel terpengaruh dan variabel tindakan.
3.2.1. Variabel Terpengaruh
Variabel terpengaruh dalam penelitian ini adalah Hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa merupakan
variabel yang akan dicapai dalam penelitian ini. Hasil belajar Ilmu Pengetahuan
Alam adalah besarnya angka atau skor yang diperoleh dari ulangan harian,
ulangan tengah semester, ujian akhir sekolah, tugas, partisipasi untuk
meningkatkan kognitif siswa dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
21
3.2.2. Variabel Tindakan
Variabel tindakan dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran Giving
Question Getting Answer adalah strategi yang dikembangkan untuk melatih siswa
memiliki kemampuan dan ketrampilan bertanya atau menjawab yang merupakan
modifikasi dari metode tanya jawab yang dikolaborasi dengan menggunakan
potongan-potongan kertas sebagai medianya.
Langkah-langkah strategi pembelajaran Giving Question Getting Answer
adalah sebagai berikut:
a. Guru membagikan dua potongan kertas kepada peserta didik.
b. Siswa diminta menuliskan judul di kartu tersebut yaitu: (1) kartu menjawab, (2)
kartu bertanya.
c. Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan. (bisa berasal dari guru atau siswa).
Setiap siswa yang bertanya diminta untuk menyerahkan kartu yang bertuliskan
โkartu bertanyaโ.
d. Setiap siswa yang akan menjawab pertanyaan juga harus menyerahkan kartu
โmenjawabโ.
Jika pada akhir sesi ada siswa yang masih memiliki dua potongan kertas
atau salah satu dari kertas tersebut, maka siswa tersebut diminta membuat resume
atas proses tanya jawab yang sudah berlangsung.
3.3. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian
Tindakan Kelas dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara
harapan dan kenyataan. Setelah Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan
diharapka terjadi keadaan yang ideal. Penelitian Tindakan Kelas ini yaitu tipe
kolaborasi, dimana peneliti berkolaborasi dengan guru kelas di SD tempat
penelitian. Pada Penelitian Tindakan Kelas tipe kolaborasi peneliti yang
merancang RPP penelitian, sedangkan guru yang mengajarkan pada saat
pelaksanaan penelitian.
22
3.4. Rencana Tindakan
Pelaksanaan penelitian ini akan dilakukan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus
akan dilaksanakan dengan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. Model
rencana tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang
dikemukakan oleh C.Kemmis dan Mc.Taggart, yang disebut model spiral.
Tahapโtahap yang dilaksanakan dalam setiap siklus pada model ini terdiri dari
tiga tahap yakni rencan tindakan, tindakan dan observasi, dan refleksi yang dapat
ditunjukkan melalui gambar 3.1. berikut.
Gambar 3.1 Model Spiral dari Kemmis S. dan Mc.Taggart.
Dari gambar di atas pelaksanaan penelitian ini terdiri dari 3 tahap yaitu
perencanaan, implementas tindakan dan observasi, serta refleksi.
3.4.1. Pelaksanaan siklus I
Pada pelaksanaan siklus I kegiatan yang dilakukan merupakan tindakan
untuk mengatasi permasalahan yang timbul pada kondis awal (Pra Siklus). Siklus
I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan, dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
23
1) Perencanaan
Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil tes awal dan observasi
awal. Dalam kegiatan perencanaan, guru dan peneliti mendiskusikan tentang
rencana tindakan yang akan dilakukan. Di sampng itu, guru dan peneliti
menyamakan persepsi dalam menyusun perangkat pembelajaran berupa: RPP,
LKS, lembar pengamatan (observasi), dan penentuan tema/materi
pembelajaran.
2) Implementasi Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan RPP yang telah
disusun dalam pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai
sarana pengumpulan data yang berkaitan dengan pelaksanaan tindakan
penelitian. Kegiatan inti dilakukan oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan
peneliti dibantu rekan sejawat di sekolah sebagai observasi dan waktunya
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan.
3) Refleksi
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi
pada siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan
kelebihan dari tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan
serta hambatan-hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk
menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan
sebagai dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada siklus II.
Siklus II dilakukan untuk memantapkan model pembelajaran yang digunakan.
3.4.2. Pelaksanaan siklus II
Pelaksanaan siklus II dirancang apabila siklus I belum berhasil mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II
merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada siklus
sebelumnya. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan yang
terdiri dari:
24
1) Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sama dengan siklus I
yaitu penyusunan perangkat pembelajaran berupa: RPP, LKS, lembar
pengamatan (observasi), dan penentuan tema materi pembelajaran. Namun
dalam siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil
refleksi pada siklus I. Tindakan pada siklus II ini disertai dengan
penambahan/penyesuaian kegiatan yang diperkirakan dapat mengatasi
masalah pada siklus I atau dapat meningkatkan ketrampilan yang diinginkan.
2) Implementasi Tindakan dan Observasi
Kegiatan yang dilakukan tahap ini adalah menerapkan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun dalam pembelajaran di
kelas. Kegiatan observasi dilakukan sebagai sarana pengumpulan data yang
berkaitan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Kegiatan inti dilakukan
oleh guru kelas yang berkolaborasi dengan peneliti dibantu rekan sejawat di
sekolah sebagai observer dan waktunya bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan.
3) Refleksi
Refleksi dalam siklus II ini dilakukan sama seperti refleksi pada siklus
I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi kelemahan dan kelebihan dari
tindakan pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-
hambatan yang dihadapinya. Hasil refleksi ini berguna untuk menentukan
tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan.
3.5. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.5.1. Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yaitu
data yang diperoleh langsung dari hasil pengamatan siswa dan guru; dan data
kuantitatif adalah data yang diperoleh langsung dari skor yang diperoleh dari tes
formatif dan rubrik penilaian observasi aktifitas siswa.
25
3.5.2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian tindakan ini
adalah teknik tes dan non tes yang terdiri dari:
a) Tes
Tes dalam penelitian ini adalah tes formatif.
Tes formatif berbentuk pilihan ganda, digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa setelah diberi pembelajaran dengan strategi Giving
Question Getting Answer.
b) Non Tes
Non tes dalam penelitian ini berupa observasi aktivitas siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran selama penerapan strategi Giving Question
Getting Answer berlangsung. Pelaksanaan observasi dilaksanakan dengan
cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya sesuai
dengan jenis perilaku yang akan diamati dan situasi yang akan diobservasi.
3.5.3. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah butir-butir soal dan lembar observasi aktifitas
siswa serta lembar observasi implementasi RPP. Kisi-kisi instrumen penelitian
butir soal disajikan dalam tabel berikut ini.
26
Tabel 3.1
Kisi-kisi Butir Soal Ilmu Pengetahuan Alam pada Siklus I dan Siklus II
Standar
Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
Nomor
Item
Soal
Jumlah
Soal
10. Memahami
perubahan
lingkungan
fisik dan
pengaruhnya
terhadap
daratan
Siklus I
10.1. Mendeskripsikan
berbagai
penyebab
perubahan
lingkungan fisik
(angin, hujan,
cahaya matahari,
dan gelombang
laut)
10.1.1. Mengidentifikasi
berbagai faktor
penyebab
perubahan
lingkungan fisik
1, 2, 3,
5, 6, 7,
10, 14,
15, 16,
20, 22
12
10.1.2. Menjelaskan
pengaruh faktor
penyebab
perubahan
lingkungan
terhadap daratan
(angin, hujan,
cahaya matahari,
dan gelombang
laut)
4, 8, 9,
11, 12,
13, 17,
18, 19,
21, 23,
24, 25
13
Jumlah 25
Siklus II
10.2. Menjelaskan
pengaruh
perubahan
lingkungan fisik
terhadap daratan
(erosi, abrasi,
banjir, dan
longsor)
10.2.1. Menyebutkan
pengaruh (angin,
hujan, cahaya
matahari, dan
gelombang laut)
terhadap perubahan
lingkungan fisik
1, 3, 8,
10, 11,
12, 13,
14, 15,
17, 23
11
10.2.2. Menjelaskan
pengaruh
perubahan
lingkungan fisik
terhadap daratan
(erosi,banjir,abrasi,
longsor)
2, 4, 5,
6, 7, 9,
16, 18,
19, 20,
21, 22,
24, 25
14
Jumlah 25
27
Sedangkan untuk kisi-kisi observasi implementasi RPP disajikan dalam
tabel 3.2. berikut.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Lembar Observasi Implementasi RPP
Kisi-kisi observasi keaktifan siswa ditunjukkan pada tabel 3.3. berikut.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Lembar Observasi Keaktifan Siswa
Aspek Indikator
Nomor
Item
Aspek
Jumlah
Item
Perencanaan
Pembelajaran
Ketersediaan RPP 1 1
Inikator pembelajaran 2,3 2
Bentuk penilaian 4 1
Strategi Pembelajaran Pelaksanaan kegiatan Pembuka 5,6 2
Pelaksanaan Kegiatan Inti 7, 8, 9, 10,
11, 12 6
Pelaksanaan Kegiata Akhir 13, 14 2
Manajemen Kelas Pelaksanaan tata tertib kelas 15 1
Penataan ruang kelas 16 1
Pengelolaan waktu 17, 18 2
Pengelolaan alat belajar 19 1
Penilaian Pemberian penilaian 20, 21 2
Jumlah 21
Aspek Indikator Pengamatan
Jumlah
Item
Aktifitas siswa dalam
pembelajaran
Kesiapan dalam pembelajaran 1
Kedisiplinan dalam pembelajaran 1
Menjawab pertanyaan 1
Mengajukan pertanyaan 1
Mengungkapkan pendapat 1
Menulis resume atau catatan kecil 1
Jumlah 6
28
3.6. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian ini adalah terjadinya kenaikan hasil belajar
Ilmu Pengetahuan alam yang ditunjukkan adanya kenaikan skor hasil belajar
siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil apabila 90% dari seluruh
siswa yang ada mendapatkan nilai > KKM (KKM=75).
3.7. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah Deskriptif Komparatif yaitu
membandingkan hasil dari siklus I dan siklus II dengan menggunakan rata-rata,
skor minimal, skor maksimal, dan persentase.
3.8. Uji Prasyarat
3.8.1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauh mana tes telah
mengukur apa yang seharusnya diukur, Sumarna Surapranata (2009:50). Suatu tes
tidak bisa valid untuk sembarang keperluan atau kelompok, suatu tes hanya valid
untuk suatu keperluan dan pada kelompok tertentu. Karena tes direncanakan
untuk keperluan yang bermacam-macam dan karena validitas hanya dapat dinilai
dalam arti perlunya. Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah
teknik korelasi product moment.
๐๐๐ = ๐๐บ๐๐ โ ๐บ๐ (๐บ๐)
๐๐บ๐๐ โ ๐บ๐ ๐ [๐๐บ๐๐ โ ๐บ๐ ๐]
Keterangan:
๐๐๐ = koefisien korelasi pearson
x = variabel terpengaruh
y = variabel tindakan
n = jumlah data
Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16.0. Menurut Ngalim
Purwanto (2010: 139) mengemukakan bahwa validitas suatu tes dinyatakan
dengan angka kolerasi koefisien (r). Kriteria kolerasi koefisien adalah sebagai
berikut:
29
0,00 โ 0,20 sangat rendah (hampir tidak ada kolerasi)
0,20 โ 0,40 kolerasi rendah
0,40 โ 0,70 kolerasi cukup
0,70 โ 0,90 kolerasi tinggi
0,90 โ 1,00 kolerasi sangat tinggi (sempurna)
Hasil Uji Validitas
Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat
ukur melakukan fungsi ukurnya dan mampu memberikan hasil ukur yang sesuai
dengan maksud pengukuran. Perhitungan validitas dari tes pilihan ganda dengan
menggunakan korelasi product moment.
Instrumen tes berupa butir soal pada siklus I dan siklus II yang akan
diberikan pada siswa kelas IV A SD Masehi Temanggung yang merupakan
subyek penelitian pada penelitian ini sebelumnya dilakukan uji validitas pada
siswa kelas siswa kelas IV B SD Masehi Temanggung. Setelah dilakukan uji
validitas terhadap 26 siswa kelas IV B SD Masehi Temanggung didapatkan hasil
(skor dari pekerjaan siswa), dapat dilakukan perhitungan uji validitas instrumen
hasil dengan bantuan SPSS 16.0. Pada siklus I dengan 25 butir soal pilihan ganda,
setelah dilakukan perhitungan uji validitas, diperoleh hasil butir soal yang valid
sebanyak 20 dan butir soal yang tidak valid sebanyak 5 maka pada butir soal yang
tidak valid tidak digunakan. Hasil butir soal yang valid sebanyak 20 tersebut
digunakan sebagai instrumen soal pada siklus I. Pada siklus II dengan 25 butir
soal pilihan ganda, setelah dilakukan perhitungan uji validitas, diperoleh hasil
butir soal yang valid sebanyak 21 dan butir soal yang tidak valid sebanyak 4 maka
pada butir soal yang tidak valid tidak digunakan. Hasil butir soal yang valid
sebanyak 21 tersebut digunakan 20 butir soal sebagai instrumen soal pada siklus
II.
3.8.2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat keajegan atau kemantapan hasil dari dua
pengukuran terhadap hal yang sama, Purwanto (2010:90). Reliabilitas dinyatakan
dengan angka-angka, biasanya sebagai suatu koefisien, koefisien yang tinggi
30
menunjukkan reliabilitas yang tinggi Artinya, kapanpun alat penilaian tersebut
digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Rumus reliabilitas dengan
metode Alpha adalah:
๐๐ =๐
๐โ๐[๐ โ
๐บ๐๐๐
๐บ๐๐๐]
Keterangan:
๐๐ = koefisien reliabilitas alpha
๐ = mean kuadrat antara subyek
๐บ๐๐๐ = mean kuadrat kesalahan
๐บ๐๐๐ = varians total
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0
dan kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrumen menurut sebagai
berikut:
๐ช<0,7 : tidak dapat diterima
0,7<๐ช<0,8 : dapat diterima
0,8<๐ช<0,9 : reliabilitas bagus
๐ช>0,9 : reliabilitas memuaskan
Hasil Uji Reliabilitas
Hasil uji Reliabilitas dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dengan
menggunakan rumus metode Alpha. Pada siklus I mendapatkan hasil perhitungan
reliabilitas sebesar 0,883 dengan kategori reliabilitas bagus. Pada siklus II
mendapatkan hsil perhitungan reliabilitas sebesar 0,850 dengan kategori
reliabilitas bagus. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka instrumen tes
siklus I dan siklus II dapat digunakan untuk penelitian.
3.8.3. Analisis Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat kesukaran adalah proporsi siswa yang menjawab benar. Tingkat
kesukaran berkisar dari 0 sampai dengan 1. Tingkat kesukaran soal pilihan ganda
diperoleh melalui perhitungan dengan menggunakan rumus berikut :
31
TK = ๐ฝ๐ต
๐
Keterangan:
TK = Tingkat Kesukaran soal pilihan ganda
JB = Banyak siswa yang menjawab benar
n = Banyak siswa
Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang,
dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran soal, Sumarna
Surapranata(2009:21).
TK<0,3 = sukar
0,3<TK<0,7 = sedang
TK>0,7 = mudah
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal
Uji tingkat kesukaran soal dilakukan setelah instrumen dilakukan uji validitas dan
uji reliabilitas diambil 20 butir soal pilihan ganda pada siklus I serta pada siklus II
di ambil 20 butir soal pilihan ganda. Hasil uji tingkat kesukaran soal pada siklus I
didapat 13 butir soal dengan tingkat kesukaran mudah dan 7 butir soal dengan
tingkat kesukaran sedang. Pada siklus II didapat hasil butir soal dengan tingkat
kesukaran mudah sebanyak 8 dan butir soal dengan tingkat kesukaran sedang
sebanyak 12.