bab iii metode penelitian 3.1 setting dan karakteristik...
TRANSCRIPT
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa
Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I, tahun
pelajaran 2015/2016. Lokasi SDN Agungmulyo sangat strategis karena terletak di
pinggir jalan dan dekat dengan pemukiman warga, kondisi yang demikian
memudahkan siswa untuk menjangkau sekolah. Lokasi SDN Agungmulyo juga
berdekatan dengan perkantoran. Sarana dan prasarana di SDN Agungmulyo sudah
cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki sekolah ini yaitu 9 ruang kelas, 1
ruang kepala sekolah, 1 ruang kantor guru, 1 ruang UKS, 1 kantin sekolah dan
mushola.
Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender akademik sekolah
karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus, masing-masing
siklus dilaksanakan minimal dalam 3 kali pertemuan. Rincian alokasi waktu
penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Pelaksanaan
Penelitian
September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Proposal
PTK
2.
SIKLUS I
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
SIKLUS II
Perencanaan
Tindakan
Observasi
Refleksi
4. Pelaporan
Berdasarkan tabel 3.1 diketahui bahwa penelitian tindakan kelas ini
24
dilaksanakan selama empat bulan yaitu dari bulan September sampai dengan
Desember 2015. Pada bulan September dipergunakan oleh peneliti untuk
menyusun proposal penelitian. Perencanaan lain terkait dengan penelitian
dilakukan peneliti pada bulan Oktober, seperti menyusun instrumen dan uji
validitas soal yang dilakukan di SDN Agungmulyo. Selanjutnya pada bulan
Oktober peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I,
dilanjutkan pelaksanaan siklus II pada bulan November minggu pertama.
Pelaksanaan tindakan penelitian siklus II mengacu kepada hasil refleksi dari
pelaksanaan tindakan siklus I, pelaksanaan kegiatan observasi oleh guru observer
dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan penelitian. Selanjutnya
pada bulan November minggu ke-4 sampai dengan bulan Desember peneliti
mengolah data hasil penelitian, menyusun laporan penelitian, konsultasi laporan
serta persiapan ujian.
Penelitian dilakukan pada semester ganjil tahun ajar 2015/2016 di SDN
Agungmulyo Kecamatan Juwana Kabupaten Pati mulai bulan September sampai
Desember.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Agungmulyo Kecamatan
Pati Kabupaten Pati semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Jumlah siswa kelas 5
adalah 25, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan yang memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, mereka terkadang berbicara sendiri pada waktu
guru menerangkan, terkadang sibuk sendiri dengan permainannya, siswa memang
butuh waktu untuk dapat memahami materi yang diajarkan guru, dan terkadang
siswa kurang bersemangat dalam menerima pelajaran. Rata-rata orang tua mereka
adalah bekerja petani sehingga orang tua siswa kurang memperhatikan anaknya
dalam belajar.
3.2 Variabel Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu:
a. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Group
Investigation. Model GI adalah model dalam pembelajaran matematika, dengan
25
langkah-langkah pembelajaran: pembentukan kelompok, perencanaan,
penyelidikan, pengorganisasian, presentasi dan evaluasi.
b. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat adalah hasil belajar matematika yaitu besarnya skor yang
diperoleh siswa pada akhir pembelajaran .
3.3 Jenis dan Prosedur Penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian tindakan yang bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan baru atau pendekatan baru dan diterapkan
langsung serta dikaji hasilnya. Prosedur penelitian dilakukan dengan menyusun
langkah-langkah penelitian mulai dari perencanaan, pengambilan informasi dan
data sampai kepada pengolahan dan analisis data.
3.3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafi′uddin, 1996) penelitian tindakan
dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan,
pelaksanaan tindakan dan pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya
mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk
memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai
akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart
berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari
empat komponen yaitu perencanaan, tindakan dan pengamatan, dan refleksi yang
dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari
permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih
dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di
sekolah pada umumnya berdasar pada model PTK ini yaitu merupakan siklus-
siklus yang berulang. Menurut Kemmis (1988), penelitian tindakan adalah suatu
bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi-
situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik yang dilakukan
sendiri.
26
Dengan demikian, akan diperoleh pemahaman yang komprehensif
mengenai praktik dan situasi di mana praktik tersebut dilaksanakan. Terdapat dua
hal pokok dalam penelitian tindakan yaitu perbaikan dan keterlibatan. Hal ini akan
mengarahkan tujuan penelitian tindakan ke dalam tiga area yaitu; (1) untuk
memperbaiki praktik; (2) untuk pengembangan profesional dalam arti
meningkatkan pemahaman para praktisi terhadap praktik yang dilaksanakannya;
serta (3) untuk memperbaiki keadaan atau situasi di mana praktik tersebut
dilaksanakan.
Gambar 3.1
Model PTK Kemmis dan Taggart
Berdasarkan cakupan permasalannya, seorang guru akan dapat
menemukan penyelesaian masalah yang terjadi di kelasnya melalui PTK. Hal ini
dapat dilakukan dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik
pembelajaran yang relevan. Selain itu, PTK dilaksanakan secara bersamaan
dangan pelaksanaan tugas utama guru yaitu mengajar di dalam kelas, tidak perlu
harus meninggalkan siswa. Dengan demikian, PTK merupakan suatu bentuk
penelitian yang melekat pada guru, yaitu mengangkat masalah-masalah aktual
yang dialami oleh guru di lapangan. Dengan melaksanakan PTK, diharapkan guru
memiliki peran ganda yaitu sebagai praktisi dan sekaligus peneliti.
Mengacu pada uraian di atas, penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas terhadap siswa kelas 5 SDN Agungmulyo, dengan model pembelajaran
Group Investigation (GI), dengan desain penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
27
Keterangan :
: Tindakan Siklus I
: Tindakan Siklus II
Gambar 3.2
Desain Penelitian
3.3.2 Prosedur Penelitian
Penelitian dilakukan dengan model pembelajaran Group Investigation
(GI). Model pembelajaran Group Investigation (GI) merupakan penyajian materi
pelajaran yang menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau
diselesaikan dengan cara penyelidikan/investigasi untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa melakukan penyelidikan otentik
Guru mengidentifikasi
hasil belajar Matematika
Guru merencanakan kegiatan
pembelajaran, yang dapat
memperbaiki kelemahan pada
kegiatan pembelajaran
sebelumnya
Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran menerapkan model
pembelajaran Group Investigation
observasi Melakukan evaluasi untuk
mengetahui keberhasilan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran
Merencanakan kegiatan
pembelajaran matematika
dengan menekankan
peningkatan investigation siswa
kurang/lemah pada siklus
pembelajaran sebelumnya
Guru melaksanakan kegiatan
pembelajaran menerapkan model
pembelajaran GI dengan menekankan
peningkatan investigation siswa
observasi Melakukan evaluasi untuk
mengetahui keberhasilan dan
kelemahan kegiatan pembelajaran
28
untuk mencari penyelesaian terhadap masalah yang diberikan. Mereka
menganalisis dan mengidentifikasikan masalah, mengembangkan hipotesis,
mengumpulkan dan menganalisis informasi dan membuat kesimpulan.
Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari siklus-siklus. Tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai.
Perencanaan
- Guru menyusun RPP untuk mempersiapkan perencanaan pembelajaran
- Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi dengan
cara menyusun dan mengisi kolom pernyataan aktivitas siswa dalam
kegiatan pembelajaran untuk siswa dan teman sejawat untuk mengamati
selama proses pembelajaran berlangsung.
Pelaksanaan Tindakan
Guru melaksanakan pembelajaran sesuai Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
- Membuka pelajaran dengan salam
- Menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan apersepsi
- Membentuk kelompok siswa untuk penyelidikan
- Menjelaskan yang harus dikerjakan oleh setiap kelompok
- Memberikan tugas siswa untuk melakukan investigation kelompok
- Memberi nilai proses selama penyelidikan berlangsung
- Membimbing siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi siswa
- Membantu siswa menyimpulkan hasil diskusi kelompok
- Memberikan evaluasi
- Membuat kesimpulan bersama-sama siswa
- Menutup pembelajaran
Observasi
Observasi dilakukan melalui lembar pengamatan dengan cara mengamati
dan mengisi setiap kolom sesuai dengan pernyataan yang sudah disusun. Teknik
29
observasi digunakan untuk mengamati dan mengetahui bagaimana antusias siswa
dalam mengikuti proses pembelajaran, penyabaran keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran serta kegiatan guru dalam pembelajaran.
Refleksi
Hasil perenungan terhadap proses siklus I, guru mengadakan refleksi
dengan mempelajari data yang telah dikumpulkan dan mengambil simpulan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan yang ditemui. Kekurangan pada siklus I akan dijadikan acuan pada
pembelajaran siklus II.
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang
berkaitan dengan hasil belajar Matematika khususnya tentang luas bangun
datar menggunakan tes formatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tes kemampuan peserta didik dalam
menyelesaikan soal tentang luas bangun datar. Tes digunakan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang
dilakukan akhir kegiatan pada tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal
tes kepada subjek penelitian.
3.4.2 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan
dengan hasil belajar Matematika adalah butir soal. Dalam pengumpulan data
alat yang digunakan peneliti berupa tes tentang luas bangun datar. Tes
berbentuk pilihan ganda dan uraian. Tes tersebut diberikan kepada siswa
untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi yang
disesuaikan dengan indikator pada kisi- kisi tes siklus I dan siklus II
30
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika Kelas 5 Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
dasar
Indikator
Item soal
No
Soal
Jenis
tes
3. Menghitung
luas bangun
datar sederhana
dan
menggunakann
ya dalam
pemecahan
masalah
3.1 Menghitung
luas trapesium,
layang-layang,
belah ketupat,
lingkaran dan
segitiga
-. Disajikan data panjang sisi
sejajar dan tinggi trapesium.
Siswa dapat menghitung luas
trapesium
1,3
11
PG
Urain
-.Disajikan data luas sebuah
trapesium dan sisi sejajarnya.
Siswa dapat menghitung tinggi
trapesium
2
12
PG
Uraian
-. Disajikan data panjang
diagonal layang-layang. Siswa
dapat menghitung luas layang-
layang
4,6
13
PG
Uraian
-. Disajikan data luas layang-
layang dan sebuah diagonal.
Siswa dapat menghitung
diagonal yang lain dari layang-
layang
5,7
14
PG
Uraian
-. Disajikan data panjang
diagonal belah ketupat. Siswa
dapat menghitung luas belah
ketupat
8,9
15
PG
Uraian
-. Disajikan data luas belah
ketupat dan sebuah diagonal.
Siswa dapat menghitung
diagonal yang lain dari belah
ketupat
10 PG
31
Kisi – kisi instrumen hasil belajar matematika kelas 5 siklus II dapat dilihat
pada tabel 3.3 berikut:
Tabel. 3.3
Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 5 SD Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
dasar
Indikator
Item soal
No
Soal
Jenis
tes
3. Menghitung
luas bangun
datar sederhana
dan
menggunakann
ya dalam
pemecahan
masalah
3.1 Menghitung
luas trapesium,
layang-layang,
belah ketupat,
lingkaran dan
segitiga
-. Disajikan data panjang alas
dan tinggi segitiga. Siswa dapat
menghitung luas segitiga
1,3
11
PG
Urain
-.Disajikan data luas sebuah
segitiga dan panjang alasnya.
Siswa dapat menghitung tinggi
segitiga
2
10
PG
Uraian
-. Disajikan data jari-jari
ligkaran. Siswa dapat
menghitung luas lingkaran
4,6
12
PG
Uraian
-. Disajikan data luas lingkaran.
Siswa dapat menghitung jari-jari
lingkaran
5
13
PG
Uraian
-. Siswa dapat menghitung luas
gabungan bangun datar
7,8,9
14
PG
Uraian
Jumlah 14
a) Lembar Observasi atau Pengamatan
Lembar observasi yang dibuat digunakan untuk mengamati aktivitas guru
dan siswa saat tindakan pembelajaran berlangsung. Lembar observasi berisi
indikator penilaian sehingga dapat mengukur aktivitas guru dan siswa dalam
pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Group Investigation (GI).
Pelaksanaan observasi bertujuan untuk memperoleh skor aktifitas guru dan siswa
32
dalam pembelajaran matematika melalui model pembelajaran Group Investigation
(GI), perolehan skor dapat dijadikan acuan oleh guru dalam mengukur apakah
tindakan pembelajaran yang dilakukan sudah sesuai dengan rencana yang telah
disusun serta mengukur peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Lembar observasi diisi oleh observer dengan melingkari skor pada setiap
indikator penilaian aktivitas guru dan siswa. Jawaban dibuat dalam bentuk skala
(skala likert) yaitu skor 4-1, selanjutnya data hasil perolehan skor observasi guru
dan siswa yang berupa angka ditafsirkan dalam pengertian kualitatif, skor 4
apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan
oleh guru dan siswa dengan sangat baik, skor 3 apabila pernyataan pada masing-
masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa dengan baik,
skor 2 apabila pernyataan pada masing-masing indikator penilaian observasi
dilakukan oleh guru dan siswa dengan cukup, dan skor 1 apabila pernyataan pada
masing-masing indikator penilaian observasi dilakukan oleh guru dan siswa
dengan kurang.
Pada instrumen observasi aktivitas siswa terdapat 6 aspek yang diamati
yaitu: kesiapan belajar siswa (pra pembelajaran), melakukan eksplorasi sumber
bacaan dan memperhatikan penjelasan guru, partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran, respon siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran,
melaksanakan tugas guru dalam kegiatan penyelidikan/investigation Group
Investigation (GI), membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan refleksi. pada
instrumen aktivitas guru terdapat 8 aspek yang diamati yaitu: memeriksa kesiapan
belajar siswa (pra pembelajaran), melakukan apersepsi, motivasi, dan
menyampaikan tujuan, membimbing siswa melakukan eksplorasi sumber bacaan
dan menyampaikan materi, pemanfaatan media gambar, mengorganisasikan siswa
dalam kegiatan penyelidikan/investigation Group Investigation (GI), penghargaan
kelompok, penggunaan bahasa, membuat kesimpulan dan melakukan kegiatan
refleksi. Kisi–kisi observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika
melalui model pembelajaran Group Investigation (GI) sebagai berikut:
33
Tabel 3.4
Kisi-kisi Observasi Aktivitas siswa dalam Pembelajaran
Aspek yang Diamati Indikator No.
Item
Kesiapan Belajar
Siswa
(Pra Pembelajaran)
1) Mempersiapkan perlengkapan pembelajaran
(buku catatan, buku pelajaran, dll)
2) Menjawab apersepsi dari guru
3) Memperhatikan motivasi yang disampaikan
guru
4) Memperhatikan dengan seksama ketika guru
menjelaskan tentang tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai dan rencana kegiatan
yang akan dilakukan
1-4
Melakukan eksplorasi
sumber bacaan dan
memperhatikan
penjelasan guru
1) Melakukan eksplorasi menggunakan media
gambar
2) Menyimak materi yang guru sampaikan
5-6
Partisipasi aktif siswa
dalam pembelajaran
1) Aktif menjawab pertanyaan yang disampaikan
guru ketika proses pembelajaran
2) Aktif bertanya ketika proses pembelajaran
3) Saling berinteraksi positif dalam pembelajaran
7-9
Respon siswa dalam
pemanfaatan media
pembelajaran
1) Mencatat materi yang disampaikan guru
2) Menunjukkan respon positif ketika guru
menggunakan media gambar
3) Antusias terhadap materi yang guru sampaikan
menggunakan media gambar
4) Berpartisipasi dalam pemanfaatan media
gambar
10-13
Melaksanakan tugas
guru dalam kegiatan
GI (Group
Investigation )
1) Membentuk kelompok sesuai petunjuk guru
(Grouping) 2) Bersemangat dan antusias Perencanaan
(Planning) 3) Melakukan diskusi secara kondusif dalam
penyelidikkan (Investigation)
4) Melakukan kegiatan pengorganisasian
(Organizing) data yang diperoleh sesuai
dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
5) Melakukan presentasi (Presenting)
6) Bersama guru melakukan evaluasi
(Evaluating)
14-19
Membuat Kesimpulan
dan Melakukan
Kegiatan Refleksi
1) Membuat simpulan dari materi yang dipelajari
2) Bersama guru merefleksi pembelajaran yang
telah dilaksanakan
3) Memberikan salam penutup
20-23
Jumlah 23
34
Kisi–kisi observasi aktivitas guru dalam pembelajaran matematika melalui
model pembelajaran Group Investigation (GI) berbantuan media gambar sebagai
berikut:
Tabel 3.5
Kisi-kisi Observasi Aktivitas Guru dalam Pembelajaran
Aspek yang diamati Indikator No.
Item
Memeriksa kesiapan
belajar siswa
(Pra Pembelajaran)
1) Memeriksa kesiapan ruang, alat, dan
media pembelajaran
2) Membimbing siswa berdoa
3) Melakukan kegiatan presensi
4) Memeriksa kesiapan siswa untuk
belajar
1-4
Melakukan apersepsi,
motivasi, dan
menyampaikan tujuan
1) Melakukan apersepsi sesuai dengan
materi ajar
2) Memberikan motivasi kepada siswa
dengan tanya jawab dan menunjukkan
gambar
3) Menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai dan rencana kegiatan
yang akan dilaksanakan
5-7
Membimbing siswa
melakukan eksplorasi
sumber bacaan dan
menyampaikan materi
1) Membimbing siswa melakukan
eksplorasi menggunakan media gambar
2) Menunjukkan penguasaan materi
pembelajaran
3) Menyajikan materi dengan
menggunakan media gambar
4) Mengkaitkan materi dengan realitas
kehidupan
8-11
Pemanfaatan Media
Gambar
1) Melibatkan siswa dalam pemanfaatan
media
2) Menunjukkan keterampilan dalam
memanfaatkan media gambar dalam
pembelajaran
3) Menggunakan media secara efektif dan
efisien
12-14
Mengorganisasikan siswa
dalam kegiatan
penyelidikan/investigation
Group Investigation (GI)
1) Mengarahkan siswa dalam
pembelajaran Group Investigation (GI)
2) Menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran Group Investigation (GI)
3) Guru mengarahkan siswa dalam
pembentuk kelompok guru
(Grouping)
15-23
35
4) Guru menumbuhkan partisipasi aktif
siswa dalam Perencanaan (Planning)
5) Guru menumbuhkan keceriaan dan
antusiasme siswa dalam penyelidikan
(Investigation) 6) Guru Membimbing siswa dalam
menyusun kegiatan pengorganisasian
(Organizing) data yang diperoleh.
7) Guru memberi semangat siswa dalam
melakukan presentasi (Presenting)
8) Guru melakukan evaluasi (Evaluating)
9) Meluruskan miskonsepsi dan
kesalahpahaman yang terjadi dan
memberikan penguatan terhadap
jawaban siswa
Penghargaan Kelompok 1) Memberikan poin kepada kelompok
yang berhasil melakukan penyelidikan
dengan benar
2) Memberikan penghargaan kepada
siswa yang memperoleh poin tertinggi
24-25
Penggunaan Bahasa 1) Menggunakan bahasa lisan secara jelas
dan lancar
2) Menggunakan bahasa tulis dengan baik
dan benar
3) Memberi kesempatan kepada siswa
untuk bertanya tentang hal-hal yang
belum dipahami
26-28
Membuat Kesimpulan dan
Melakukan Kegiatan
Refleksi
1) Memberikan motivasi kepada
kelompok yang nilainya kurang
2) Membimbing siswa membuat simpulan
pembelajaran
3) Melibatkan siswa dalam melakukan
refleksi pembelajaran
4) Menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
5) Menutup kegiatan pembelajaran dengan
salam penutup
29-33
Jumlah 33
3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat
penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum
36
digunakan oleh peneliti. Instrumen yang digunakan dalam penelitian harus
memenuhi kriteria ketepatan (validitas) dan keajegan (reliabilitas).
3.5.1 Uji Validitas Instrumen
Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan uji coba soal
(try out). Uji coba ini dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat
ukur yang telah disusun benar-benar merupakan instrumen yang baik dan
memadai. Karena baik dan buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data
yang akan diperoleh sehingga sangat menentukan kualitas hasil penelitian.
Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 5 SD N Agungmulyo dengan
jumlah siswa 25 anak. Dengan jumlah responden (N) = 25, maka nilai rtabel =
0,361 dengan taraf signifikansi 5%. Nilai rxy ditentukan dengan menghitung nilai
corrected item to total correlation menggunakan aplikasi SPSS versi 16.0. dasar
pengambilan keputusan validitas adalah jika nilai rhitung lebih besar dari nilai
rtabel, maka anget tersebut dinyatakan valid; jika rhitung lebih kecil dari nilai
rtabel, maka angket tersebut dinyatakan tidak valid (spssindonesia.com). Adapun
hasil uji validitas disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Item Soal Siklus I
Pilihan Ganda
38
Uraian
3.5.2 Uji Reliabilitas Instrumen
Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan
jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan
metode Alpha (Cronbach’s). Besarnya koofesien alpha merupakan tolok ukur dari
tingkat reliabilitasnya. Uji reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 16 for windows.
Adapun interpretasi mengenai besarnya skala korelasi menurut Arikunto
(2010) dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini:
Tabel 3.8
Kriteria Reliabilitas Instrumen
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Tinggi
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Cukup
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat Rendah
Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS versi 16.0
for Windows pada siklus I adalah sebagai berikut:
39
a. Bentuk soal pilihan ganda
b. Bentuk soal uraian
Hasil uji reliabilitas yang dilakukan menggunakan analisis SPSS versi 16.0
for Windows pada siklus II adalah sebagai berikut:
a. Bentuk soal pilihan ganda
b. Bentuk soal Uraian
Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS versi 16.0 for
Windows di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisisen reliabilitas pada siklus I
soal pilihan ganda mencapai 0,809 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut
termasuk dalam kategori sangat tinggi dan soal uraian mencapai 0,900 yang
berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Sementara koefisien reliabilitas pada siklus II soal pilihan ganda mencapai 0,818
yang berarti bahwa tingkat reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori sangat
tinggi dan soal uraian mencapai 0,778 yang berarti bahwa tingkat reliabilitas
tersebut termasuk dalam kategori tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
instrumen yang digunakan mempuntai tingkat reliabilitas tinggi.
40
Tingkat Kesukaran Butir Soal
Crocker dan Algina (dalam Purwanto, 2013:99), menjelaskan bahwa tingkat
kesukaran merupakan proporsi siswa yang menjawab benar. Nilai tingkat
kesukaran (TK) suatu item instrumen dapat ditentukan dengan membagi antara
jumlah siswa yang berhasil menjawab benar dengan jumlah keseluruhan siswa
yang mengikuti tes. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
𝑇𝐾 = ∑ 𝐵
∑ 𝑃
Keterangan:
TK = tingkat kesukaran
∑ B = jumlah siswa menjawab benar
∑ P = jumlah siswa peserta tes.
Nilai tingkat kesukaran suatu item instrumen merentang antara 0 sampai 1.
Nilai 0 (nol) terjadi apabila siswa tidak menjawab dengan benar, sementara nilai
1 (satu) terjadi apabila siswa berhasil menjawab soal dengan benar.
Proporsi butir soal dengan kategori sedang sebaiknya lebih banyak
daripada butir soal dengan kategori sukar atau mudah, karena apabila butir soal
dengan kategori mudah atau sukar jauh lebih banyak maka tidak dapat mengukur
kemampuan siswa. Berikut pembagian kategori tingkat kesukaran ke dalam tiga
kelompok menurut Purwanto (2013: 101) sebagai berikut:
Tabel 3.9
Kriteria Tingkat Kesukaran Instrumen
Rentang Kriteria
0,00 – 0,32 Sukar
0,33 – 0,66 Sedang
0,67 – 1,00 Mudah
Hasil analisis tingkat kesukaran item soal yang diujikan pada siswa kelas 5
SD N Agungmulyo dengan jumlah keseluruhan responden 25 siswa adalah
sebagai berikut:
41
Tabel 3.10
Deskripsi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I
Jenis Soal Rentang Kriteria Jumlah %
Pilihan Ganda 0,00 – 0,32 Sukar 2 13,3
0,33 – 0,66 Sedang 6 40
0,67 – 1,00 Mudah 2 13,3
Jumlah 10
Urian 0,00-0,32 Sukar 1 6,7
0,33-0,66 Sedang 3 20
0,67-1,00 Mudah 1 6,7
Jumlah 5
Jumlah 100 %
Dari data tabel 3.10 di atas, nampak bahwa tingkat kesukaran butir soal
siklus 1 yang berbentuk pilihan ganda dengan 15 butir soal terdapat 2 soal dengan
tingkat kesukaran butir sukar, 6 soal dengan tingkat kesukaran butir sedang, dan 2
soal dengan tingkat kesukaran butir mudah. Sedangkan untuk soal uraian dengan
jumlah soal sebanyak 5 soal, 1 soal tingkat kesukaran butir sukar, 3 soal tingkat
kesukaran butir sedang dan 1 soal tingkat kesukaran butir mudah.
Selanjutnya tingkat kesukaran item soal siklus II dengan jumlah 14 soal
yaitu soal berbentuk pilihan ganda berjumlah 9 soal dan uraian berjumlah 5 soal,
hasilnya sebagai berikut:
Tabel 3.11
Tingkat Kesukaran Item Soal Siklus II
Jenis Soal Rentang Kriteria Jumlah %
Pilihan Ganda 0,00 – 0,32 Sukar 1 7,1
0,33 – 0,66 Sedang 2 14,3
0,67 – 1,00 Mudah 6 42,9
Jumlah 9
Urian 0,00-0,32 Sukar 1 7,1
0,33-0,66 Sedang 3 21,5
0,67-1,00 Mudah 1 7,1
Jumlah 5
Jumlah 100 %
Dari tabel 3.11 nampak tingkat kesukaran soal siklus II, dengan jumlah soal
sebanyak 14 soal terdapat 1 soal tingkat kesukaran butir sukar, 7 soal tingkat
42
kesukaran butir sedang, dan 1 soal dengan tingkat kesukaran butir mudah.
Sedangkan untuk soal uraian dengan jumlah soal sebanyak 5 soal terdapat 1 soal
dengan tingkat kesukaran butir sukar, 3 soal tingkat kesukaran butir sedang dan 1
soal tingkat kesukaran butir mudah.
3.6 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dari penelitian yang dilakukan pada siswa kelas 5
SDN Agungmulyo melalui model pembelajaran Group Investigation berbantuan
media gambar pada pembelajaran matematika meliputi indikator proses dan hasil.
Indikator proses dan hasil dijabarkan sebagai berikut:
3.6.1 Indikator Proses
Indikator proses merupakan indikator keberhasilan dari proses
pelaksanaan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa melalui
penerapan model pembelajaran Group Investigation. Pada penelitian ini aktivitas
guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran Group Investigation dapat dikatakan berhasil apabila mengalami
peningkatan secara signifikan minimal 10%.
3.6.2 Indikator Hasil
Indikator hasil dalam penelitian ini yaitu hasil belajar matematika,
penerapan model pembelajaran Group Investigation dikatakan dapat
meningkatkan hasil belajar matematika apabila siswa kelas 5 SDN Agungmulyo
secara signifikan mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai hasil
belajar matematika ≥ 75 dan mengalami ketuntasan belajar secara klasikal dengan
nilai rata-rata hasil belajar matematika meningkat minimal 7 nilai dari KKM ≥ 70
yang ditentukan oleh sekolah atau ketuntasan belajar secara klasikal sebesar ≥
80% dari 20 siswa (kriteria baik) dalam pembelajaran matematika melalui model
pembelajaran Group Investigation.